首页 > 最新文献

Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan最新文献

英文 中文
PENGARUH PEMBELAJARAN LITERASI DIGITAL PADA KOMPETENSI TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) CALON GURU 数字识字学习对未来教师信息技术和通信技术的影响
Pub Date : 2021-06-28 DOI: 10.24832/jpnk.v6i1.1948
Prasetyo Listiaji, S. Subhan
Saat ini guru dituntut memiliki kemampuan mengintegrasikan TIK dalam pembelajaran untuk menjawab tantangan pembelajaran di abad 21. Salah satu upaya untuk meningkatkan kompetensi TIK guru adalah dengan menerapkan pembelajaran literasi digital di perguruan tinggi yang mencetak lulusan calon guru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh pembelajaran literasi digital pada kompetensi TIK mahasiswa calon guru. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif berupa survei kepada mahasiswa Program Studi Kependidikan sebagai calon guru dan selanjutnya dilakukan wawancara untuk proses triangulasi data. Subjek penelitian adalah mahasiswa calon guru di Universitas Negeri Semarang. Hasil survey menunjukan kedua kelompok responden memiliki kompetensi TIK yang baik. Namun setelah diteliti lebih dalam dari data triangulasi hasil wawancara komptensi TIK, calon guru yang telah memperoleh pembelajaran literasi digital lebih unggul pada aspek pemahaman TIK dalam pendidikan, organisasi, dan administrasi, dan pembejajaran guru profesional. Pengaruh pembelajaran digital terhadap kompetensi TIK calon guru pada ketiga aspek tersebut menjadi rekomendasi diterapkannya pembelajaran literasi digital pada perguruan tinggi yang mencetak calon guru.  Currently, teachers are required to have the ability to integrate ICT in learning to answer the challenges of learning in the 21st century. One of the efforts to improve teachers’ ICT competencies is to implement digital literacy learning in universities that produce prospective teacher graduates. This study aims to determine how the effect of digital literacy learning on the ICT competence of pre-service teacher students. The research uses a quantitative approach which is carried out in the form of a survey to students of the Education Study Program as pre-service teachers and then interviews are carried out for the data triangulation process. The research subjects were pre-service teacher students at Universitas Negeri Semarang. The survey questionnaire was developed based on the indicators of teacher ICT competence according to UNESCO which consists of 6 aspects. The survey results show that both groups of respondents have good ICT competencies. However, after a more in-depth investigation of the triangulation data from the ICT competency interviews, preservice teachers who have obtained digital literacy learning are superior in aspects of understanding ICT in education, organization and administration, and teaching professionalteachers. The influence of digital learning on the ICT competence of pre-service teachers in these three aspects becomes a recommendation for the implementation of digital literacy learning in universities that create pre-service teachers.
如今,教师被要求有能力将TIK融入学习,以应对21世纪的学习挑战。提高教师能力的一项努力是在一所培养准教师毕业生的大学里进行数字识字学习。本研究旨在探讨数字识字学习对未来教师学生能力的影响。这项研究采用定量方法对教育项目学生进行调查,作为未来的教师,然后对数据进行三角剖分。研究对象是三宝垄州立大学未来的教师。调查显示,两组受访者都有良好的能力。但在对结束语访谈结果的三角测量数据进行了更深入的研究后,获得数字识字学习的未来教师在教育、组织和行政和专业教师分层方面的表现胜过学习。数字学习在这三个方面对未来教师能力的影响是为未来教师扫盲学院提出的建议。目前,教师被要求有能力在21世纪学会如何解决学习的挑战。在生产推广教师graduates的大学中实施数字文学学习的努力之一。这项研究旨在确定在职前教师学生的ICT强迫学习中,数字文学的效果。研究人员对教育研究项目的学生进行了调查,然后对数据进行了三角调查。这项研究的题目是三宝垄州立大学的预科教师。调查问题是基于联合国教科文组织(教科文组织)提出的六名学生的教师身份提出的。调查结果显示,双方的反应都是良好的ICT竞赛。在国际通信委员会(ICT commission)调查了更多来自ICT测试的数据后,一名接受数字学习知识的高级教师在教育、组织和管理方面是出色的教师。在这三名学生的ICT教学中,数字学习的影响出现了,代表了在创造前服务教师的大学里实现数字文学学习的建议。
{"title":"PENGARUH PEMBELAJARAN LITERASI DIGITAL PADA KOMPETENSI TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) CALON GURU","authors":"Prasetyo Listiaji, S. Subhan","doi":"10.24832/jpnk.v6i1.1948","DOIUrl":"https://doi.org/10.24832/jpnk.v6i1.1948","url":null,"abstract":"Saat ini guru dituntut memiliki kemampuan mengintegrasikan TIK dalam pembelajaran untuk menjawab tantangan pembelajaran di abad 21.\u0000 Salah satu upaya untuk meningkatkan kompetensi TIK guru adalah dengan menerapkan pembelajaran literasi digital di perguruan tinggi \u0000 yang mencetak lulusan calon guru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh pembelajaran literasi digital \u0000 pada kompetensi TIK mahasiswa calon guru. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif berupa survei kepada mahasiswa Program \u0000 Studi Kependidikan sebagai calon guru dan selanjutnya dilakukan wawancara untuk proses triangulasi data. \u0000 Subjek penelitian adalah mahasiswa calon guru di Universitas Negeri Semarang. Hasil survey menunjukan kedua \u0000 kelompok responden memiliki kompetensi TIK yang baik. Namun setelah diteliti lebih dalam dari data triangulasi hasil wawancara komptensi TIK, calon guru yang telah memperoleh pembelajaran literasi digital lebih unggul pada aspek pemahaman TIK dalam pendidikan, organisasi, dan administrasi, dan pembejajaran guru profesional. Pengaruh pembelajaran digital terhadap kompetensi TIK calon guru pada ketiga aspek tersebut menjadi rekomendasi diterapkannya pembelajaran literasi digital pada perguruan tinggi yang mencetak calon guru.  \u0000Currently, teachers are required to have the ability to integrate ICT in learning to answer the challenges of learning in the 21st century. One of the efforts to improve teachers’ ICT competencies is to implement digital literacy learning in universities that produce prospective teacher graduates. This study aims to determine how the effect of digital literacy learning on the ICT competence of pre-service teacher students. The research uses a quantitative approach which is carried out in the form of a survey to students of the Education Study Program as pre-service teachers and then interviews are carried out for the data triangulation process. The research subjects were pre-service teacher students at Universitas Negeri Semarang. The survey questionnaire was developed based on the indicators of teacher ICT competence according to UNESCO which consists of 6 aspects. The survey results show that both groups of respondents have good ICT competencies. However, after a more in-depth investigation of the triangulation data from the ICT competency interviews, preservice teachers who have obtained digital literacy learning are superior in aspects of understanding ICT in education, organization and administration, and teaching professionalteachers. The influence of digital learning on the ICT competence of pre-service teachers in these three aspects becomes a recommendation for the implementation of digital literacy learning in universities that create pre-service teachers.","PeriodicalId":32523,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"48558930","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 4
STRATEGI PRIORITAS PENINGKATAN EFEKTIVITAS PENGELOLAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BADAN LAYANAN UMUM DAERAH 区域公共服务机构职业高中管理的有效性的优先战略
Pub Date : 2021-06-26 DOI: 10.24832/jpnk.v6i1.1745
A. Khurniawan
Pemerintah Indonesia sedang fokus pada peningkatan mutu dan efektivitas Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagaimana diamanatkan dalam Inpres No. 9 tahun 2016. Salah satu wujud upayanya adalah dengan mentransformasikan SMK menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). Penelitian ini bertujuan untuk merancang strategi peningkatan efektivitas SMK-BLUD berbasis penerapan tata kelola sekolah (SG) dan manajemen mutu terpadu (TQM). Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan Analytic Hierarchy Process (AHP). Data diperoleh melalui Forum Group Disscusion (FGD) dengan pakar ahli. Hasil analisis AHP, strategi yang dapat ditempuh oleh SMK-BLUD agar efektivitas pengelolaan sekolah dapat dilaksanakan dengan maksimal yaitu dengan meningkatkan penerapan school governance di sekolah melalui peningkatan kriteria kepemimpinan yang kuat dan tegas pada  Sumber Daya Manusia (Man) yang ada di SMK-BLUD. Sementara berdasarkan hasil analisis subelemen pada setiap elemen melalui ISM, dinilai  perlu pembenahan dan peningkatan pada setiap subelemen atau variabel yang berada pada bottom level terlebih dahulu. Kemudian  menggabungkan variabel yang berada pada bottom level dengan model optimasi  yang telah dianalisis menggunakan AHP sehingga mampu  meningkatkan kinerja variabel atau subelemen yang  berada pada bottom level dalam memberikan dampaknya pada variabel yang  berada diatasnya dari masing-masing elemen.
印度尼西亚政府正致力于相互加强和提高中学(SMK)的有效性,这是2016年第9号新闻稿中实施的。他的努力之一是将SMK转变为公共服务机构(BLUD)。本研究旨在设计基于学校制度(SG)和混合相互管理(TQM)的SMK-BLUD效率提升策略。本研究采用了层次分析法(AHP)的定量方法。通过与专家的论坛小组讨论(FGD)获得的数据。AHP分析的结果,SMK-BLUD可以制定一种策略,以最大限度地提高学校管理的有效性,即通过加强SMK-BLUD人力资源(人)方面强有力的领导标准来加强学校治理。而基于通过ISM对每个元素的子元素分析结果,首先在底层对每个子元素或变量的解决和改进需求进行估计。然后将处于底层的变量与使用AHP分析的优化模型相结合,以便它可以提高变量性能或处于底层的子元素对每个元素顶部的变量的影响。
{"title":"STRATEGI PRIORITAS PENINGKATAN EFEKTIVITAS PENGELOLAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BADAN LAYANAN UMUM DAERAH","authors":"A. Khurniawan","doi":"10.24832/jpnk.v6i1.1745","DOIUrl":"https://doi.org/10.24832/jpnk.v6i1.1745","url":null,"abstract":"Pemerintah Indonesia sedang fokus pada peningkatan mutu dan efektivitas Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagaimana diamanatkan dalam Inpres No. 9 tahun 2016. Salah satu wujud upayanya adalah dengan mentransformasikan SMK menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). Penelitian ini bertujuan untuk merancang strategi peningkatan efektivitas SMK-BLUD berbasis penerapan tata kelola sekolah (SG) dan manajemen mutu terpadu (TQM). Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan Analytic Hierarchy Process (AHP). Data diperoleh melalui Forum Group Disscusion (FGD) dengan pakar ahli. Hasil analisis AHP, strategi yang dapat ditempuh oleh SMK-BLUD agar efektivitas pengelolaan sekolah dapat dilaksanakan dengan maksimal yaitu dengan meningkatkan penerapan school governance di sekolah melalui peningkatan kriteria kepemimpinan yang kuat dan tegas pada  Sumber Daya Manusia (Man) yang ada di SMK-BLUD. Sementara berdasarkan hasil analisis subelemen pada setiap elemen melalui ISM, dinilai  perlu pembenahan dan peningkatan pada setiap subelemen atau variabel yang berada pada bottom level terlebih dahulu. Kemudian  menggabungkan variabel yang berada pada bottom level dengan model optimasi  yang telah dianalisis menggunakan AHP sehingga mampu  meningkatkan kinerja variabel atau subelemen yang  berada pada bottom level dalam memberikan dampaknya pada variabel yang  berada diatasnya dari masing-masing elemen.","PeriodicalId":32523,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"42138260","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
DIGITAL TRANSFORMATION DIVERGENCE OF MANAGEMENT ITEM BANK FACING THE ERA OF SOCIETY 5.0 面向社会5.0时代的管理题库数字化转型分化
Pub Date : 2021-06-26 DOI: 10.24832/jpnk.v6i1.1893
Nur Muhammaditya, S. Hardjosoekarto
Artikel ini bertujuan menganalisis divergensi aktor-individual dalam pengelolaan bank soal digital menghadapi kebutuhan pemanfaatan big data pada masyarakat era 5.0. Kompleksitas divergensi tata kelola organisasi dilihat dari pendekatan berpikir sistem dimulai dari identifikasi permasalahan, pembuatan model konseptual, serta usulan yang berbasis tindakan secara menyeluruh dari setiap pemangku kepentingan. Ragam metode berpikir sistem yang digunakan berupa Soft Systems Methodology untuk menjawab pertanyaan penelitian yang menganalisis secara keseluruhan pemikiran, perkataan, dan tindakan pemilikmasalah. Hasil dari pendekatan sistem menunjukkan, transformasi digital di dalam pengelolaan bank soal mengalami hambatan ketercapaian pemanfaatan big data karena adanya divergensi institusional berupa hibridasi tata kelola administrasi publik yang disebabkan oleh mekanisme power, attraction, dan mimesis. Solusi yang dapat dilakukan dalam mendorong percepatan transformasi digital pertama terletak pada aspek power di level makro perlu adanya tata ulang aturan kelembagaan tranformasi digital yang terarahdan spesifik. Kedua pada aspek attraction perlu adanya penguasaan kompetensi bahasa pemrograman, data base enginering, dan data mining di setiap pegawai yang terlibat. Ketiga, pada aspek mimesis, organisasi dapat merujuk pada praktik terbaik keberhasilan organisasi lain. Kesimpulan penelitian menunjukkan terdapat dua belas aktivitas divergensi aktor individual yang menyebabkan hibridasi administrasi publik dan empat di antaranya mendukung perwujudan tranformasi digital. This article aims to analyze the divergence of individual actors in managing digital item banks in facing the needs of using big data in the 5.0 eras. The complexity of divergence in organizational governance captured from the systems thinking approach starting from the problems of making, conceptual models, and based on the overall actions of each stakeholder. Various systems thinking methods are used in the form of Soft Systems Methodology to answer research questions that analyse the overall thoughts, words, andactions of the problem owner. The results of the systems approach show that digital transformation in bank management is experiencing obstacles to achieving the use of big data due to institutional divergences in the form of hybridization in public administration governance caused by power, attractiveness and mimesis. The solution that can be done in encouraging the acceleration of the first digital transformation lies in the aspect of power at the macro level, there is a need for a directed and specific restructuring of the digitaltransformation institutional rules. Second, in the aspect of attraction, it is necessary to master the competence of programming languages, database techniques, and data mining for every employee involved. Third, in the mimetic aspect, organizations can refer to the best practices of other organizations’ success. The conclusion of the study shows that ther
本文旨在分析在5.0时代人群中,面对使用大数据的需求,数字银行管理中个体参与者的差异。组织时钟系统分歧的复杂性可以从思维方法中看出——系统从问题识别、概念模型创建和基于行动的建议开始,这些建议完全来自每个重要的开发人员。方法记录是一种被称为软系统方法论的系统,用于回答研究问题,分析所有者的整体思维、言语和行动。系统方法的结果表明,银行管理内部的数字化转型正在经历访问大数据的障碍,因为存在制度分歧,例如由于权力、吸引力和模仿机制导致的公共行政时钟系统的混合。推动第一次数字化转型速度的解决方案在于宏观层面的权力方面,需要对数字灵活性规则进行有针对性和具体的重新设计。其次,在吸引力方面,每个参与的员工都需要具备编程语言、工程数据库和挖掘数据的能力。第三,在模仿方面,组织可以参考另一个组织成功的最佳实践。研究得出的结论是,有12个个体行为者的分歧活动导致了公共行政混合,其中4个支持数字化转型的出现。本文旨在分析在5.0时代,面对使用大数据的需求,管理数字项目银行的各个参与者之间的分歧。组织治理中分歧的复杂性体现在系统思维方法中,从制造问题、概念模型开始,并基于每个利益相关者的整体行动。以软系统方法论的形式使用了各种系统思维方法来回答研究问题,这些问题分析了问题所有者的总体思想、词语和行动。系统方法的结果表明,由于权力、吸引力和模仿导致的公共行政治理中的制度差异,银行管理的数字化转型在实现大数据的使用方面遇到了障碍。鼓励加快第一次数字化转型的解决方案在于宏观层面的权力方面,需要对数字化转型的制度规则进行有针对性和具体的重组。其次,在吸引力方面,有必要为每一位员工掌握编程语言、数据库技术和数据挖掘的能力。第三,在模仿方面,组织可以参考其他组织成功的最佳实践。研究结论表明,有12种个体行动者的不同活动导致了公共行政的混合,4种活动支持了数字化转型的实现。
{"title":"DIGITAL TRANSFORMATION DIVERGENCE OF MANAGEMENT ITEM BANK FACING THE ERA OF SOCIETY 5.0","authors":"Nur Muhammaditya, S. Hardjosoekarto","doi":"10.24832/jpnk.v6i1.1893","DOIUrl":"https://doi.org/10.24832/jpnk.v6i1.1893","url":null,"abstract":"Artikel ini bertujuan menganalisis divergensi aktor-individual dalam pengelolaan bank soal digital menghadapi kebutuhan pemanfaatan big data pada masyarakat era 5.0. Kompleksitas divergensi tata kelola organisasi dilihat dari pendekatan berpikir sistem dimulai dari identifikasi permasalahan, pembuatan model konseptual, serta usulan yang berbasis tindakan secara menyeluruh dari setiap pemangku kepentingan. Ragam metode berpikir sistem yang digunakan berupa Soft Systems Methodology untuk menjawab pertanyaan penelitian yang menganalisis secara keseluruhan pemikiran, perkataan, dan tindakan pemilikmasalah. Hasil dari pendekatan sistem menunjukkan, transformasi digital di dalam pengelolaan bank soal mengalami hambatan ketercapaian pemanfaatan big data karena adanya divergensi institusional berupa hibridasi tata kelola administrasi publik yang disebabkan oleh mekanisme power, attraction, dan mimesis. Solusi yang dapat dilakukan dalam mendorong percepatan transformasi digital pertama terletak pada aspek power di level makro perlu adanya tata ulang aturan kelembagaan tranformasi digital yang terarahdan spesifik. Kedua pada aspek attraction perlu adanya penguasaan kompetensi bahasa pemrograman, data base enginering, dan data mining di setiap pegawai yang terlibat. Ketiga, pada aspek mimesis, organisasi dapat merujuk pada praktik terbaik keberhasilan organisasi lain. Kesimpulan penelitian menunjukkan terdapat dua belas aktivitas divergensi aktor individual yang menyebabkan hibridasi administrasi publik dan empat di antaranya mendukung perwujudan tranformasi digital. \u0000This article aims to analyze the divergence of individual actors in managing digital item banks in facing the needs of using big data in the 5.0 eras. The complexity of divergence in organizational governance captured from the systems thinking approach starting from the problems of making, conceptual models, and based on the overall actions of each stakeholder. Various systems thinking methods are used in the form of Soft Systems Methodology to answer research questions that analyse the overall thoughts, words, andactions of the problem owner. The results of the systems approach show that digital transformation in bank management is experiencing obstacles to achieving the use of big data due to institutional divergences in the form of hybridization in public administration governance caused by power, attractiveness and mimesis. The solution that can be done in encouraging the acceleration of the first digital transformation lies in the aspect of power at the macro level, there is a need for a directed and specific restructuring of the digitaltransformation institutional rules. Second, in the aspect of attraction, it is necessary to master the competence of programming languages, database techniques, and data mining for every employee involved. Third, in the mimetic aspect, organizations can refer to the best practices of other organizations’ success. The conclusion of the study shows that ther","PeriodicalId":32523,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"47185161","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
STATISTICAL LITERACY IN PRIMARY SCHOOL MATHEMATICS CURRICULA: HISTORICAL REVIEW AND DEVELOPMENT 小学数学课程中的统计素养:历史回顾与发展
Pub Date : 2021-06-26 DOI: 10.24832/jpnk.v6i1.1915
E. Setiawan
Literasi statistika merupakan kemampuan penting untuk menghadapi revolusi industri 4.0. Penelitian ini mengumpulkan informasi sejauh mana kemampuan literasi statistika didukung oleh kurikulum matematika untuk Sekolah Dasar di Indonesia. Studi dokumentasi dilakukan pada beberapa naskah kurikulum, yakni Kurikulum Berbasis Kompetensi 2004, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan 2006, Kurikulum 2013, serta revisi Kurikulum 2013 (2016, 2018, dan 2020). Sebagai pembanding, dianalisis pula Cambridge Primary Mathematics Curriculum dan kurikulum 1975. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perhitungan statistik deskriptif dan pembuatan diagram dijumpai pada semua kurikulum matematika SD tahun 2004 hingga 2020. Pada kurikulum 2013 dan sesudahnya, dijumpai pula kompetensi terkait pengumpulan data dan interpretasi data. Adapun kompetensi terkait peluang hanya dijumpai pada kurikulum 2013, Cambridge, dan kurikulum 1975. Masih diperlukan pengembangan kurikulum pada kompetensi proses pemecahan masalah statistika serta pendalaman terkait penggunaan statistik deskriptif dan diagram secara tepat. Statistical literacy is an essential competence to face the 4.0 industrial revolution. This study aims to collect information on how statistical literacy skills accounted in the Indonesian primary school mathematics curriculum. We study several curriculum documents' that had been used in Indonesia, namely the 2004 Competency-Based Curriculum, the 2006 Education Unit Level Curriculum, the 2013 Curriculum, and the revised 2013 Curriculum (2016, 2018, and 2020). We also analyzed the Cambridge Primary Mathematics Curriculum and the 1975 Indonesian curriculum. We find that calculation of descriptive statistics and chart making appeared on all Indonesian primary school mathematics curricula. The 2013 curriculum and its successor also contains some competencies related to data collection and interpretation. Probability-related competence is found only on the 2013 curriculum, the 1975 curriculum, and the Cambridge Curriculum. Further curriculum development should be focused on the statistical problem-solving competence and appropriate use of descriptive statistics and charts.
统计文献是面对工业革命4.0的重要能力。这项研究收集了印度尼西亚小学数学课程支持的统计识字能力方面的信息。对几个课程脚本进行了文献研究,即2004年基于能力的Kurikulum、2006年教育单元Kurikulum2013年Kurikululum修订版(2016年、2018年和2020年)。对比分析了剑桥小学数学课程和1975年小学数学课程。研究表明,从2004年到2020年,在所有SD数学课程中都发现了描述性统计计算和图表。在2013年及以后的课程中,还发现了数据收集和数据解释能力。至于机会能力,仅在2013年的剑桥课程和1975年的课程中发现。课程开发仍然需要统计问题解决过程的能力以及与准确使用描述性统计和图表有关的经验。统计素养是应对4.0工业革命的基本能力。本研究旨在收集有关统计识字技能如何在印尼小学数学课程中发挥作用的信息。我们研究了印度尼西亚使用的几个课程文件,即2004年基于能力的课程、2006年教育单元级课程、2013年课程和修订后的2013年课程(2016年、2018年和2020年)。我们还分析了剑桥小学数学课程和1975年印尼课程。我们发现,所有印尼小学数学课程中都出现了描述性统计计算和图表制作。2013年课程及其后续课程还包含一些与数据收集和解释有关的能力。概率相关能力仅见于2013年课程、1975年课程和剑桥课程。进一步的课程开发应侧重于统计问题解决能力和描述性统计和图表的适当使用。
{"title":"STATISTICAL LITERACY IN PRIMARY SCHOOL MATHEMATICS CURRICULA: HISTORICAL REVIEW AND DEVELOPMENT","authors":"E. Setiawan","doi":"10.24832/jpnk.v6i1.1915","DOIUrl":"https://doi.org/10.24832/jpnk.v6i1.1915","url":null,"abstract":"Literasi statistika merupakan kemampuan penting untuk menghadapi revolusi industri 4.0. Penelitian ini mengumpulkan informasi sejauh mana kemampuan literasi statistika didukung oleh kurikulum matematika untuk Sekolah Dasar di Indonesia. Studi dokumentasi dilakukan pada beberapa naskah kurikulum, yakni Kurikulum Berbasis Kompetensi 2004, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan 2006, Kurikulum 2013, serta revisi Kurikulum 2013 (2016, 2018, dan 2020). Sebagai pembanding, dianalisis pula Cambridge Primary Mathematics Curriculum dan kurikulum 1975. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perhitungan statistik deskriptif dan pembuatan diagram dijumpai pada semua kurikulum matematika SD tahun 2004 hingga 2020. Pada kurikulum 2013 dan sesudahnya, dijumpai pula kompetensi terkait pengumpulan data dan interpretasi data. Adapun kompetensi terkait peluang hanya dijumpai pada kurikulum 2013, Cambridge, dan kurikulum 1975. Masih diperlukan pengembangan kurikulum pada kompetensi proses pemecahan masalah statistika serta pendalaman terkait penggunaan statistik deskriptif dan diagram secara tepat. \u0000Statistical literacy is an essential competence to face the 4.0 industrial revolution. This study aims to collect information on how statistical literacy skills accounted in the Indonesian primary school mathematics curriculum. We study several curriculum documents' that had been used in Indonesia, namely the 2004 Competency-Based Curriculum, the 2006 Education Unit Level Curriculum, the 2013 Curriculum, and the revised 2013 Curriculum (2016, 2018, and 2020). We also analyzed the Cambridge Primary Mathematics Curriculum and the 1975 Indonesian curriculum. We find that calculation of descriptive statistics and chart making appeared on all Indonesian primary school mathematics curricula. The 2013 curriculum and its successor also contains some competencies related to data collection and interpretation. Probability-related competence is found only on the 2013 curriculum, the 1975 curriculum, and the Cambridge Curriculum. Further curriculum development should be focused on the statistical problem-solving competence and appropriate use of descriptive statistics and charts.","PeriodicalId":32523,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"41577856","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
PHILOSOPHY OF FREEDOM TO LEARN IN THE PERSPECTIVE OF INDONESIA 从印尼的角度学习自由哲学
Pub Date : 2021-06-26 DOI: 10.24832/jpnk.v6i1.1823
D. Pangestu, Wahyu Bagja Sulfemi, Yusfitriadi
Tujuan artikel ini adalah mengetahui hakikat dari merdeka belajar berdasarkan pemikiran merdeka belajar Soekarno, Hatta, Sjahrir dan Dewantara dan mengetahui persamaan serta perbedaannya. Metode yang digunakan pada artikel ini adalah metode sejarah yang terdiri dari pemilihan topik, heuristik, kiritik sumber, interpretasi dan historiografi. Hakikat Merdeka belajar, berdasarkan pemikiran pendidikan para pendiri bangsa Indonesia, adalah mengakui hak-hak manusia secara kodrati untuk memperoleh pembelajaran dan pengelaman secara bebas yang bertujuan menciptakan manusia yang berkarakter, manusia baru dan masyarakat baru. Persamaan pemikiran merdeka belajar dari Soekarno, Hatta, Sjahrir dan Dewantara adalah mendidik manusia dengan jiwa yang merdeka supaya menjadi manusia yang berkarakter, bersumber dari kebudayaan dan kandungan dari bangsanya sendiri, dan mempunyai objek pendidikan yaitu manusia. Sementara perbedaan dari pemikiran tokoh-tokoh terletak pada peruntukan merdeka belajar. Soekarno memandang merdeka belajar untuk menciptakan pembelajaran yang nyaman dan menyenangkan. Mohammad Hatta berpendapat bahwa merdeka belajar berperan dalam mengembangkan kemampuan peserta didik. Sjahrir menyatakan merdeka belajar untuk membangun stabilitas politik dan bukan menetapkan tujuan-tujuan pendidikan yang pragmatis. Ki Hadjar Dewantara berpandangan merdeka belajar sebagai pendidikan sesuai kodrat alam. Merdeka belajar mengakui kodrat manusia dan membebaskan manusia memperoleh pembelajaran dan pengalaman. Merdeka belajar diperuntukan sebagai pelaksanaan pembelajaran, pengembangan peserta didik, menciptakan stabilitas, dan pengakuan terhadap kodrat manusia. This article is to find out the philosophy of freedom to learn based on founders' thoughts both similarities and differences. I use historical method consisting of topic selection, heuristics, criticisms of sources, interpretation, and historiography. Freedom to learn, based on the educational ideas of the founding fathers of Indonesia, is recognizing human rights to gain free learning and experience to create human characters, new humans, and a new society. The similarity of freedom to learn is to educate humans with an independent spirit to become human beings with character, originating from the culture and content of their nation, and having an educational object (humans). Soekarno saw freedom to learn to create comfortable and enjoyable learning. Mohammad Hatta argues that freedom to learn plays a role in developing students' abilities. Sjahrir stated that he could learn to build political stability and not set pragmatic educational goals. Ki Hadjar Dewantara has the view that freedom to learn is education by nature. Freedom to learn recognizes human nature and frees humans to learn and experience. Freedom to learn is showed as the implementation of learning, the development of students, creating stability, and recognition of human nature. 
这篇文章的目的是了解独立思考的本质,了解苏加诺、哈塔、Sjahrir和Dewantara,了解这些方程和差异。本文使用的方法是选择主题、启发学、源性、解释和史学等历史方法。基于印尼开国元勋教育思想的独立性是承认人类获得自由学习和修行的权利,目的是创造一个有个性的人、一个新的人和一个新的社会。从苏加诺、哈塔、沙赫里尔和德瓦塔拉学到的独立思想的平等,是教育一个自由的人,使他成为一个有个性的人,一个来自他自己国家的文化和教养,一个受教育的对象——人类。而性格的不同在于独立学习。苏加诺认为独立的学习创造了舒适和愉快的学习。穆罕默德·哈塔(Mohammad Hatta)认为,莫德卡学会了在培养学习者的能力方面发挥自己的作用。Sjahrir宣布独立学习建立政治稳定,而不是设定实用教育目标。我们哈德贾尔·德瓦塔拉把学习作为一种自然性质的教育。自由学习认识人性,解放人类获得学习和经验。学习的自由被视为学习的过程、学习者的发展、稳定和对人性的承认。这篇文章是为了发现自由的哲学是基于创始人的思想和差异。我用的是主题的历史方法、标题、资源、解释和历史。在印尼开国元勋的教育基础上学习的自由,是代表了人类的权利,通过创造人类角色、新人类和新社会来获得自由学习和体验。学习自由的类似之处在于教育一个独立的灵魂,使他们的国家成为人类,因此,自由意味着学会创造舒适和适应学习。穆罕默德·哈塔认为,学习学习的自由在开发学生的能力中扮演着角色。他可以学习建立政治稳定而不是建立实用教育目标。我们哈贾尔·德瓦塔拉认为学习的自由是大自然的教育。学习人类的自由,自由地学习和体验人类。学习的自由被认为是学习的实现、学生的发展、稳定和人类本性的恢复。
{"title":"PHILOSOPHY OF FREEDOM TO LEARN IN THE PERSPECTIVE OF INDONESIA","authors":"D. Pangestu, Wahyu Bagja Sulfemi, Yusfitriadi","doi":"10.24832/jpnk.v6i1.1823","DOIUrl":"https://doi.org/10.24832/jpnk.v6i1.1823","url":null,"abstract":"Tujuan artikel ini adalah mengetahui hakikat dari merdeka belajar berdasarkan pemikiran merdeka belajar Soekarno, Hatta, Sjahrir dan Dewantara dan mengetahui persamaan serta perbedaannya. Metode yang digunakan pada artikel ini adalah metode sejarah yang terdiri dari pemilihan topik, heuristik, kiritik sumber, interpretasi dan historiografi. Hakikat Merdeka belajar, berdasarkan pemikiran pendidikan para pendiri bangsa Indonesia, adalah mengakui hak-hak manusia secara kodrati untuk memperoleh pembelajaran dan pengelaman secara bebas yang bertujuan menciptakan manusia yang berkarakter, manusia baru dan masyarakat baru. Persamaan pemikiran merdeka belajar dari Soekarno, Hatta, Sjahrir dan Dewantara adalah mendidik manusia dengan jiwa yang merdeka supaya menjadi manusia yang berkarakter, bersumber dari kebudayaan dan kandungan dari bangsanya sendiri, dan mempunyai objek pendidikan yaitu manusia. Sementara perbedaan dari pemikiran tokoh-tokoh terletak pada peruntukan merdeka belajar. Soekarno memandang merdeka belajar untuk menciptakan pembelajaran yang nyaman dan menyenangkan. Mohammad Hatta berpendapat bahwa merdeka belajar berperan dalam mengembangkan kemampuan peserta didik. Sjahrir menyatakan merdeka belajar untuk membangun stabilitas politik dan bukan menetapkan tujuan-tujuan pendidikan yang pragmatis. Ki Hadjar Dewantara berpandangan merdeka belajar sebagai pendidikan sesuai kodrat alam. Merdeka belajar mengakui kodrat manusia dan membebaskan manusia memperoleh pembelajaran dan pengalaman. Merdeka belajar diperuntukan sebagai pelaksanaan pembelajaran, pengembangan peserta didik, menciptakan stabilitas, dan pengakuan terhadap kodrat manusia. \u0000This article is to find out the philosophy of freedom to learn based on founders' thoughts both similarities and differences. I use historical method consisting of topic selection, heuristics, criticisms of sources, interpretation, and historiography. Freedom to learn, based on the educational ideas of the founding fathers of Indonesia, is recognizing human rights to gain free learning and experience to create human characters, new humans, and a new society. The similarity of freedom to learn is to educate humans with an independent spirit to become human beings with character, originating from the culture and content of their nation, and having an educational object (humans). Soekarno saw freedom to learn to create comfortable and enjoyable learning. Mohammad Hatta argues that freedom to learn plays a role in developing students' abilities. Sjahrir stated that he could learn to build political stability and not set pragmatic educational goals. Ki Hadjar Dewantara has the view that freedom to learn is education by nature. Freedom to learn recognizes human nature and frees humans to learn and experience. Freedom to learn is showed as the implementation of learning, the development of students, creating stability, and recognition of human nature. ","PeriodicalId":32523,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"45004998","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 4
UPAYA PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DAN PERMASALAHANNYA 改善初中教育质量和问题的努力
Pub Date : 2021-06-24 DOI: 10.24832/jpnk.v6i1.1734
D. Puspita, D. Andriani
Pendidikan bermutu berperan penting untuk evolusi ekonomi dan pembangunan sosial suatu negara. Penelitian ini bertujuan untuk menggali upaya peningkatan mutu pendidikan di sekolah menengah pertama dan permasalahan yang dihadapi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan strategi multi kasus.  Lokasi penelitian yaitu tiga sekolah menengah pertama di Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi, Indonesia yang terletak di daerah pinggiran, semi kota dan kota. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam semi terstruktur kepada kepala sekolah dan guru. Trianggulasi teknik dengan observasi tidak terstruktur dan member checks dilakukan untuk keabsahan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga sekolah berupaya meningkatkan mutu pendidikannya. Target mutu yang ingin ditingkatkan atau dicapai berbeda antarsekolah. Namun demikian, mereka menghadapi permasalahan dalam mencapai mutu yang ditargetkan. Permasalahan tersebut meliputi jumlah guru yang belum memadai dan komitmen kerja mereka  yang rendah, sekolah pinggiran dan semi kota masih terkendala pada sarana dan prasarana yang belum memadai, dan pendanaan pendidikan yang belum mencukupi di tiap sekolah. Education plays an important role for the economic evolution and social development of a nation. This study aims to explore efforts to improve the quality of education in junior high schools and the problems they faced. This study applied a qualitative approach with a multi-case strategy. The research took place in three junior high schools in Tana Toraja Regency, Sulawesi, Indonesia. They were in different areas which are suburb, semi-city and city. Data collection was carried out by semi-structured in-depth interviews with school principals and teachers. Technical triangulation, which is unstructured observation and member checks, was used to validate the collected data. The results showed that the three schools were trying to improve the quality of their education. The quality targets to be improved or achieved were different between schools. However, they face problems in achieving the targeted quality. These problems include the inadequate number of teachers and their low work commitment, suburban and semi-urban schools that have inadequate facilities and infrastructure, and insufficient educational tests in schools.  
高等教育对一个国家的经济发展和社会发展起着至关重要的作用。本研究旨在探讨初中教育质量改善的努力和面临的问题。本研究采用多案例策略的定性方法。研究地点是印度尼西亚苏拉威西的塔纳托拉雅区(Tana Toraja)的三所初中,位于中城和中城的郊区。数据收集是在对校长和老师进行半结构化的采访时进行的。对未经组织观察的技术进行了三角分析,并对数据的有效性进行了检查。研究表明,这三所学校都在努力提高教育质量。想要提高或达到的质量目标与校际不同。然而,他们在达到目标质量方面遇到了问题。这些问题包括教师人数不足和工作承诺不足、郊区和中城学校仍然受到资源不足和基础设施的限制,以及每所学校教育资金不足。教育发挥了一个国家经济进化和社会发展的重要角色。这项研究将探讨在初中初中教育质量和他们面临的问题方面所付出的努力。这项研究采用了多种凯斯策略的资格验证。该研究在印度尼西亚苏拉威西的塔纳托拉雅中学三等初中进行。他们住在郊区,半城市。收集数据是由半结构性的内部政府审查与校长和教师。技术三角,即解除观察者和会员的检查,是用来验证收集数据的。结果显示,这三所学校试图宣传他们的教育质量。理想的目标是不同的学校。哦,他们表面上有问题,以达到目标的品质。这些问题包括教师的电话号码和他们低工作、郊区和半城市教育机构的不足和缺乏教育程度。
{"title":"UPAYA PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DAN PERMASALAHANNYA","authors":"D. Puspita, D. Andriani","doi":"10.24832/jpnk.v6i1.1734","DOIUrl":"https://doi.org/10.24832/jpnk.v6i1.1734","url":null,"abstract":"Pendidikan bermutu berperan penting untuk evolusi ekonomi dan pembangunan sosial suatu negara. Penelitian ini bertujuan untuk menggali upaya peningkatan mutu pendidikan di sekolah menengah pertama dan permasalahan yang dihadapi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan strategi multi kasus.  Lokasi penelitian yaitu tiga sekolah menengah pertama di Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi, Indonesia yang terletak di daerah pinggiran, semi kota dan kota. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam semi terstruktur kepada kepala sekolah dan guru. Trianggulasi teknik dengan observasi tidak terstruktur dan member checks dilakukan untuk keabsahan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga sekolah berupaya meningkatkan mutu pendidikannya. Target mutu yang ingin ditingkatkan atau dicapai berbeda antarsekolah. Namun demikian, mereka menghadapi permasalahan dalam mencapai mutu yang ditargetkan. Permasalahan tersebut meliputi jumlah guru yang belum memadai dan komitmen kerja mereka  yang rendah, sekolah pinggiran dan semi kota masih terkendala pada sarana dan prasarana yang belum memadai, dan pendanaan pendidikan yang belum mencukupi di tiap sekolah. \u0000Education plays an important role for the economic evolution and social development of a nation. This study aims to explore efforts to improve the quality of education in junior high schools and the problems they faced. This study applied a qualitative approach with a multi-case strategy. The research took place in three junior high schools in Tana Toraja Regency, Sulawesi, Indonesia. They were in different areas which are suburb, semi-city and city. Data collection was carried out by semi-structured in-depth interviews with school principals and teachers. Technical triangulation, which is unstructured observation and member checks, was used to validate the collected data. The results showed that the three schools were trying to improve the quality of their education. The quality targets to be improved or achieved were different between schools. However, they face problems in achieving the targeted quality. These problems include the inadequate number of teachers and their low work commitment, suburban and semi-urban schools that have inadequate facilities and infrastructure, and insufficient educational tests in schools. \u0000 ","PeriodicalId":32523,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"48762252","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 4
TINGKAT PEMAHAMAN KEPALA SEKOLAH, GURU, DAN KOMITE SEKOLAH TERHADAP IMPLEMENTASI STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN DI SEKOLAH DASAR 成立了高中维护、教师和学校委员会,以在高中实施标准教育标准
Pub Date : 2021-06-24 DOI: 10.24832/jpnk.v6i1.1592
Arsyad Djamaluddin Palettei, Wahyu Bagja Sulfemi, Yusfitriadi
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pemahaman kepala sekolah, guru, dan komite sekolah terhadap implementasi standar pengelolaan pendidikan pada satuan pendidikan dasar dan menengah, khususnya di Sekolah Dasar Negeri. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Data diperoleh dari Sekolah Dasar Negeri yang terakreditasi A dan B pada daerah perkotaan di delapan kabupaten/kota di Jawa Barat, dengan teknik sampling menggunakan purposive sampling. Data primer dalam penelitian ini adalah pengetahuan kepala sekolah, guru, dan komite sekolah terhadap standarpengelolaan pendidikan, sedangkan data skunder adalah dokumen instrumen implementasi standar pengelolaan pendidikan. Analisis data menggunakan statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan, pertama pemahaman kepala sekolah dan guru terhadap regulasi standar pengelolaan pendidikan tergolong cukup paham, sementara komite sekolah memiliki pemahaman terhadap regulasi standar pengelolaan pendidikan tergolong kurang. Kedua, berdasarkan hasil analisis data, kepala sekolah dan guru menganggap implementasi tata kelola sekolah tergolong cukup sesuai dengan standar pengelolaan pendidikan, sementara menurut komite sekolah implementasi tata kelola sekolah tergolong kurang. Dengan demikian, faktor utama implementasi tata kelola sekolah adalah pemahaman individu wargasekolah yang harus tepat terhadap standar pengelolaan pendidikan, hal apa saja yang termasuk dalam standar pengelolaan pendidikan, bagaimana perannya dalam implementasi, dan bagaimana dampaknya apabila tata kelola sekolah tidak berjalan sesuai dengan standar pengelolaan pendidikan. This study aims to determine the level of understanding of school principals, teachers, and committees as if in the implementation of education management standards by primary and secondary education units, especially in public elementary schools. This research uses a descriptive quantitative method. The data were obtained from accredited A and B elementary schools in urban areas in eight districts/cities in West Java, with the sampling technique using purposive sampling. The primary data in this study were the knowledge of school principals, teachers, and school committees of education management standards, while secondary data were documents of the implementation of education management standards. Data analysis using descriptive statistics. The results showed, firstly that the understanding of school principals and teachers of education management standard regulations was quite understanding, while the school committee had a lack of understanding of the education management standard regulations, secondly based on the results of data analysis that, principals and teachers considered the implementation of school governance. the category was sufficient according to the education management standard, while according to the school committee, the implementation of school governance was in the poor category. Thus, the main factor in the implement
本研究旨在了解校长、教师和学校委员会对中小学教育单位,特别是国家基础学校实施教育标准管理的理解程度。本研究采用定量描述方法。数据来自西爪哇八个首都/城市的城市地区的A和B级国立小学,采用有目的抽样的抽样技术。本研究中的主要数据是校长、教师和学校委员会反对教育标准管理的知识,而丑闻数据是实施教育标准化管理的文件。使用描述性统计的数据分析。研究表明,首先,校长和教师对规范教育规范管理的理解是可以理解的,而校委会对规范教育标准管理的理解则不太容易理解。其次,根据数据分析,校长和教师认为学校制度的实施与教育管理标准非常一致,而根据学校实施委员会的说法,学校制度的相关性较小。因此,学校制度实施的主要因素是公民个人对教育管理标准的理解,教育管理标准中包含的任何内容,它在实施中的作用,以及当学校制度不按照教育管理标准运行时,它会产生什么影响。本研究旨在确定校长、教师和委员会对中小学教育单位,特别是公立小学实施教育管理标准的理解程度。本研究采用描述性定量方法。数据来自西爪哇八个区/市城市地区经认证的A和B小学,抽样技术使用有目的的抽样。本研究的主要数据是校长、教师和学校委员会对教育管理标准的了解,而次要数据是教育管理标准实施情况的文件。使用描述性统计的数据分析。研究结果表明,首先,学校校长和教师对教育管理规范条例的理解是相当理解的,而学校委员会对教育管理标准条例缺乏理解;其次,基于数据分析的结果,校长和教师考虑了学校治理的实施。根据教育管理标准,这一类别是足够的,而根据学校委员会的说法,学校治理的实施情况属于较差类别。因此,实施学校治理的主要因素是个别学校成员的理解,他们必须准确遵守教育管理标准,在这方面,教育管理标准是什么,以及他们如何在其实施中发挥作用,以及学校治理的影响,不按管理标准运行。
{"title":"TINGKAT PEMAHAMAN KEPALA SEKOLAH, GURU, DAN KOMITE SEKOLAH TERHADAP IMPLEMENTASI STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN DI SEKOLAH DASAR","authors":"Arsyad Djamaluddin Palettei, Wahyu Bagja Sulfemi, Yusfitriadi","doi":"10.24832/jpnk.v6i1.1592","DOIUrl":"https://doi.org/10.24832/jpnk.v6i1.1592","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pemahaman kepala sekolah, guru, dan komite sekolah terhadap implementasi standar pengelolaan pendidikan pada satuan pendidikan dasar dan menengah, khususnya di Sekolah Dasar Negeri. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Data diperoleh dari Sekolah Dasar Negeri yang terakreditasi A dan B pada daerah perkotaan di delapan kabupaten/kota di Jawa Barat, dengan teknik sampling menggunakan purposive sampling. Data primer dalam penelitian ini adalah pengetahuan kepala sekolah, guru, dan komite sekolah terhadap standarpengelolaan pendidikan, sedangkan data skunder adalah dokumen instrumen implementasi standar pengelolaan pendidikan. Analisis data menggunakan statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan, pertama pemahaman kepala sekolah dan guru terhadap regulasi standar pengelolaan pendidikan tergolong cukup paham, sementara komite sekolah memiliki pemahaman terhadap regulasi standar pengelolaan pendidikan tergolong kurang. Kedua, berdasarkan hasil analisis data, kepala sekolah dan guru menganggap implementasi tata kelola sekolah tergolong cukup sesuai dengan standar pengelolaan pendidikan, sementara menurut komite sekolah implementasi tata kelola sekolah tergolong kurang. Dengan demikian, faktor utama implementasi tata kelola sekolah adalah pemahaman individu wargasekolah yang harus tepat terhadap standar pengelolaan pendidikan, hal apa saja yang termasuk dalam standar pengelolaan pendidikan, bagaimana perannya dalam implementasi, dan bagaimana dampaknya apabila tata kelola sekolah tidak berjalan sesuai dengan standar pengelolaan pendidikan. \u0000This study aims to determine the level of understanding of school principals, teachers, and committees as if in the implementation of education management standards by primary and secondary education units, especially in public elementary schools. This research uses a descriptive quantitative method. The data were obtained from accredited A and B elementary schools in urban areas in eight districts/cities in West Java, with the sampling technique using purposive sampling. The primary data in this study were the knowledge of school principals, teachers, and school committees of education management standards, while secondary data were documents of the implementation of education management standards. Data analysis using descriptive statistics. The results showed, firstly that the understanding of school principals and teachers of education management standard regulations was quite understanding, while the school committee had a lack of understanding of the education management standard regulations, secondly based on the results of data analysis that, principals and teachers considered the implementation of school governance. the category was sufficient according to the education management standard, while according to the school committee, the implementation of school governance was in the poor category. Thus, the main factor in the implement","PeriodicalId":32523,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"48806066","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 5
THE STRATEGY OF PESANTREN LEADER IN MANAGING THE MARKETING OF EXECELLENT EDUCATION 企业领导者在优秀教育营销管理中的策略
Pub Date : 2020-12-27 DOI: 10.24832/jpnk.v5i2.1710
A. Nurhadi, Atiqullah
Pendidikan berkeunggulan tidak hanya lahir dari sekolah umum tetapi juga dapat lahir dari pesantren yang memiliki konsep pendidikan berkeunggulan seperti di Pondok Pesantren Darussalam Puncak, yaitu IICP (International Islamic Class Program). Tujuan penelitian ini, pertama, mendeskripsikan strategi pemimpin dalam promosi pendidikan berkeunggulan di Pondok Pesantren Darusalam Puncak Pamekasan. Kedua, mendeskripsikan implementasi perencanaan pemasaran pendidikan berkeunggulan. Ketiga, mendeskripsikan pemenuhan kebutuhan logistik untuk pendidikan berkeunggulan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis studi kasus. Metode pengumpulan data dilakukan melaluiwawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan model interaktif. Keabsahan data dilakukan dengan uji kredibilitas, transferabilitas, dependabilitas dan konfirmabilitas. Hasil penelitian menunjukkan, pertama, strategi promosi pendidikan berkeunggulan dilakukan dengan sosialisasi pada wali santri. Promosi juga dilakukan melalui media sosial, website resmi pondok pesantren, brosur, dan presentasi kepada berbagai lembaga. Kedua, implementasi perencanaan pemasaran pendidikan berkeunggulan dilakukan melalui analisis SWOT serta melibatkan tokoh-tokoh berpengaruh dan berpengalaman di bidangnya. Ketiga, pemenuhan logistik serta sarana dan prasarana menjadi prioritas utama untuk pendidikan berkeunggulan di Darussalam Puncak. Kesimpulan, strategi pemimpin dalam pemasaran pendidikan berkeunggulan di lingkungan pesantren Darrusalam Puncak Pamekasan dilakukan dengan konsep bauran pemasaran terdiri dari 7P, yaitu: product, price, place, promotion, people, physical evidence, dan process dengan mengedepankan pada promosi, harga, hasil. Excellence education is not only born from public schools but can also be born from pesantren (Islamic boarding school) with excellent education concept such as at the Darussalam Puncak Islamic Boarding School, namely IICP (International Islamic Class Program). This study aims, first, to describe the strategy of the leader in the promotion of excellent education at Pondok Pesantren Darusalam Puncak Pamekasan. Second, to describe the implementation of excellent education marketing planning. Third, describing the fulfilment of logistical needs for excellent education. This research used a qualitative approach with a type of case study. The data collection method was done through interviews, observation, and documentation. Data were analysed by using an interactive model and the data validity was carried out by testing the credibility, transferability, dependability and confirmability. The results showed, first, the strategy of promotion is carried out by socializing the IICP to students’ parent. In addition, it is also carried out through social media, the pesantren official website, brochures, and presentations to various institutions. Second, the implementation of marketing planning is analysed through SWOT and involved influentialand experience
普及教育不仅诞生于公立学校,也可以诞生于具有普及教育概念的竞争对手,如世界伊斯兰班计划(IICP)。本研究的目的,首先描述了领导在推进高中集体教育中的策略。其次,介绍了联合教育市场规划的实施情况。第三,描述集体教育后勤需求的满足情况。本研究采用定性方法进行案例研究。数据收集方法是通过访谈、观察和记录来完成的。使用交互式模型进行数据分析。数据缺乏是通过可信度、可转移性、可靠性和可确认性测试来完成的。研究表明,首先,在圣徒社会化的背景下,推行了促进集体教育的策略。还通过社交媒体、会议中心官方网站、宣传册和向各机构的介绍进行宣传。其次,通过SWOT分析,对联合教育市场规划的实施进行了分析,并邀请了该领域有影响力和经验的人士。第三,后勤、咨询和预测是文莱达鲁萨兰国首脑会议集体教育的首要任务。总之,Darrusalam Summit Packaging核心的教育市场群体的领先战略是以由7P组成的市场包的概念来实施的,即:产品、价格、地点、促销、人员、实物证据和过程,通过促销、价格和结果来推进。卓越教育不仅诞生于公立学校,也可以诞生于具有卓越教育理念的pesantren(伊斯兰寄宿学校),如在达鲁萨兰国Puncak伊斯兰寄宿学校,即IICP(国际伊斯兰班计划)。本研究旨在,首先,描述Pondok Pesantren Darusalam Puncak Pamekasan促进卓越教育的领导者的战略。其次,介绍了优秀教育营销策划的实施情况。第三,描述优质教育后勤需求的满足情况。这项研究采用了一种定性的方法和一种类型的案例研究。数据收集方法是通过访谈、观察和文件编制完成的。使用交互模型对数据进行分析,并通过测试可信度、可转移性、可靠性和可确认性来验证数据的有效性。研究结果表明,首先,通过将IICP与学生家长进行社交来实施晋升策略。此外,它还通过社交媒体、pesantren官方网站、小册子和向各种机构的介绍进行。其次,运用SWOT分析法对营销策划的实施进行了分析,并对所涉及领域的有影响力和经验的人物进行了分析。第三,物流、设施和基础设施的建设是IICP的首要任务。总之,Pondok Pesantren Darrusalam Puncak Pamekasan营销卓越教育的领导战略是以营销组合的概念来实施的,该营销组合由7个P组成,即:产品、价格、地点、促销、人员、实物证据、[UNK]和流程,并优先考虑促销、价格和结果。
{"title":"THE STRATEGY OF PESANTREN LEADER IN MANAGING THE MARKETING OF EXECELLENT EDUCATION","authors":"A. Nurhadi, Atiqullah","doi":"10.24832/jpnk.v5i2.1710","DOIUrl":"https://doi.org/10.24832/jpnk.v5i2.1710","url":null,"abstract":"Pendidikan berkeunggulan tidak hanya lahir dari sekolah umum tetapi juga dapat lahir dari pesantren yang memiliki konsep pendidikan berkeunggulan seperti di Pondok Pesantren Darussalam Puncak, yaitu IICP (International Islamic Class Program). Tujuan penelitian ini, pertama, mendeskripsikan strategi pemimpin dalam promosi pendidikan berkeunggulan di Pondok Pesantren Darusalam Puncak Pamekasan. Kedua, mendeskripsikan implementasi perencanaan pemasaran pendidikan berkeunggulan. Ketiga, mendeskripsikan pemenuhan kebutuhan logistik untuk pendidikan berkeunggulan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis studi kasus. Metode pengumpulan data dilakukan melaluiwawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan model interaktif. Keabsahan data dilakukan dengan uji kredibilitas, transferabilitas, dependabilitas dan konfirmabilitas. Hasil penelitian menunjukkan, pertama, strategi promosi pendidikan berkeunggulan dilakukan dengan sosialisasi pada wali santri. Promosi juga dilakukan melalui media sosial, website resmi pondok pesantren, brosur, dan presentasi kepada berbagai lembaga. Kedua, implementasi perencanaan pemasaran pendidikan berkeunggulan dilakukan melalui analisis SWOT serta melibatkan tokoh-tokoh berpengaruh dan berpengalaman di bidangnya. Ketiga, pemenuhan logistik serta sarana dan prasarana menjadi prioritas utama untuk pendidikan berkeunggulan di Darussalam Puncak. Kesimpulan, strategi pemimpin dalam pemasaran pendidikan berkeunggulan di lingkungan pesantren Darrusalam Puncak Pamekasan dilakukan dengan konsep bauran pemasaran terdiri dari 7P, yaitu: product, price, place, promotion, people, physical evidence, dan process dengan mengedepankan pada promosi, harga, hasil. \u0000Excellence education is not only born from public schools but can also be born from pesantren (Islamic boarding school) with excellent education concept such as at the Darussalam Puncak Islamic Boarding School, namely IICP (International Islamic Class Program). This study aims, first, to describe the strategy of the leader in the promotion of excellent education at Pondok Pesantren Darusalam Puncak Pamekasan. Second, to describe the implementation of excellent education marketing planning. Third, describing the fulfilment of logistical needs for excellent education. This research used a qualitative approach with a type of case study. The data collection method was done through interviews, observation, and documentation. Data were analysed by using an interactive model and the data validity was carried out by testing the credibility, transferability, dependability and confirmability. The results showed, first, the strategy of promotion is carried out by socializing the IICP to students’ parent. In addition, it is also carried out through social media, the pesantren official website, brochures, and presentations to various institutions. Second, the implementation of marketing planning is analysed through SWOT and involved influentialand experience","PeriodicalId":32523,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"45426124","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
EVALUASI KETERLAKSANAAN KURIKULUM 2013 PADA SEKOLAH MENENGAH ATAS DI KOTA MATARAM 2013年与授权法院有关的评估
Pub Date : 2020-12-27 DOI: 10.24832/jpnk.v5i2.1697
Rahmatullah, Jumadi
Penelitian ini merupakan penelitian desktiptif kualitatif dengan tujuan untuk menilai konteks, input, proses dan produk pada kurikulum 2013. Penelitian ini juga menganalisis hambatan, kekurangan dan kelebihan dari kurikulum 2013. Pelaksanaan penelitian dilakukan dibeberapa SMA di Kota Mataram Nusa Tenggara Barat yang sedang melaksanakan pembelajaran menggunakan kurikulum 2013. Subjek penelitian yang digunakan yaitu peserta didik, guru, wakil kepala sekolah bidang kurikulum serta kepala sekolah. Metode pengumpulan informasi menggunakan observasi, wawancara dan analisis dokumen. Tahap penelitian meliputi tiga proses yaitu tahap prasurvei, tahap analisis hasil pengamatan, dan penulisan artikel. Hasil pengamatan yang telah didapatkan selanjutnya dianalisis secara deskriptif kualitatif. Hasil analisis menemukan bahwa penerapan kurikulum 2013 selain menghadirkan manfaat juga masih ada beberapa kendala atau kekurangan yang dirasakan dalam penerapannya sampai sejauh ini. Kendala yang muncul terdapat pada aspek kebijakan sekolah, sarana dan prasarana, proses pembelajaran, serta administrasi. Kesimpulan, keterlaksanaan K-2013 pada tingkat SMA di Kota Mataram berjalan dengan baik tetapi perlu ada beberapa penyesuaian dalam penyempurnaan. Penyesuaian yang dapat dilakukan lebih kepada fasilitas penunjang dan proses pelaksanaan K-2013. This qualitative descriptive research aims to determine the implementation of Curriculum 2013 (K-2013) by assessing its context, input, process, and products. Assessment of context based on analysis of the objectives, benefits, and goals of K-2013. The input assessment is obtained from observations of school readiness, conditions of infrastructure, etcetera. The Process assessment is obtained from analysis of implementation in the field. The product assessment is obtained from the analysis of the output produced by K-2013. This study also analysed the obstacles, weaknesses and strengths of the Curriculum 2013. The research subjects were students, educators, vice principals in charged for the curriculum, and school principals. Methods of collecting information using observation, interviews, and document analysis. The research stage includes three processes, namely, the pre-survey, analysing the results of the observations, and writing the articles. The results of the observations are then analysed descriptively qualitatively. The results of the analysis found that besides providing benefits, the implementation of K-2013 had also someobstacles or shortcomings in its implementation. The obstacles are in the aspects of school policy, facilities and infrastructure, the learning process, and administration. In conclusion, the implementation of K-2013 at the SMA level in the City of Mataram has been going well. However, it needs some adjustments to be made in its refinement, such as adjustments to the facilities support and the implementation process of K-2013.
本研究是一项定性描述性研究,旨在评估2013年课程中的背景、输入、过程和产品。本研究还分析了2013年课程的局限性、不足和优势。这项研究在努萨太阳能城西部的几所高中进行,这些高中正在使用2013年的课程进行研究。研究对象包括教育工作者、教师、课程负责人和校长。采用观察、访谈和文件分析的信息收集方法。研究水平包括三个过程:调查前水平、观察结果分析水平和文章写作水平。对以下观测结果进行了定性分析。分析发现,2013年课程的应用除了带来好处外,迄今为止在应用中仍存在一些控制或薄弱环节。出现的问题包括学校政策、建议和预测、学习过程和管理。总之,K-2013在马塔拉姆市的高中适用性进展顺利,但需要进行一些完美的调整。可以对K-2013扩建设施和实施过程进行更多调整。这项定性描述性研究旨在通过评估其背景、输入、过程和产品来确定2013年课程(K-2013)的实施情况。基于K-2013目标、效益和目标分析的背景评估。投入评估是从对学校准备情况、基础设施条件等的观察中获得的。过程评估是通过对实地执行情况的分析得出的。产品评估是通过对K-2013产量的分析得出的。本研究还分析了2013年课程设置的障碍、弱点和长处。研究对象是学生、教育工作者、负责课程的副校长和学校校长。通过观察、访谈和文件分析收集信息的方法。研究阶段包括三个过程,即预调查、分析观察结果和撰写文章。然后对观测结果进行定性描述分析。分析结果发现,K-2013的实施除了带来好处外,在实施过程中也存在一些障碍或不足。障碍存在于学校政策、设施和基础设施、学习过程和行政管理等方面。总之,K-2013在马塔拉姆市SMA层面的实施进展顺利。然而,它需要在完善过程中进行一些调整,例如调整设施支持和K-2013的实施过程。
{"title":"EVALUASI KETERLAKSANAAN KURIKULUM 2013 PADA SEKOLAH MENENGAH ATAS DI KOTA MATARAM","authors":"Rahmatullah, Jumadi","doi":"10.24832/jpnk.v5i2.1697","DOIUrl":"https://doi.org/10.24832/jpnk.v5i2.1697","url":null,"abstract":"Penelitian ini merupakan penelitian desktiptif kualitatif dengan tujuan untuk menilai konteks, input, proses dan produk pada kurikulum 2013. Penelitian ini juga menganalisis hambatan, kekurangan dan kelebihan dari kurikulum 2013. Pelaksanaan penelitian dilakukan dibeberapa SMA di Kota Mataram Nusa Tenggara Barat yang sedang melaksanakan pembelajaran menggunakan kurikulum 2013. Subjek penelitian yang digunakan yaitu peserta didik, guru, wakil kepala sekolah bidang kurikulum serta kepala sekolah. Metode pengumpulan informasi menggunakan observasi, wawancara dan analisis dokumen. Tahap penelitian meliputi tiga proses yaitu tahap prasurvei, tahap analisis hasil pengamatan, dan penulisan artikel. Hasil pengamatan yang telah didapatkan selanjutnya dianalisis secara deskriptif kualitatif. Hasil analisis menemukan bahwa penerapan kurikulum 2013 selain menghadirkan manfaat juga masih ada beberapa kendala atau kekurangan yang dirasakan dalam penerapannya sampai sejauh ini. Kendala yang muncul terdapat pada aspek kebijakan sekolah, sarana dan prasarana, proses pembelajaran, serta administrasi. Kesimpulan, keterlaksanaan K-2013 pada tingkat SMA di Kota Mataram berjalan dengan baik tetapi perlu ada beberapa penyesuaian dalam penyempurnaan. Penyesuaian yang dapat dilakukan lebih kepada fasilitas penunjang dan proses pelaksanaan K-2013. \u0000This qualitative descriptive research aims to determine the implementation of Curriculum 2013 (K-2013) by assessing its context, input, process, and products. Assessment of context based on analysis of the objectives, benefits, and goals of K-2013. The input assessment is obtained from observations of school readiness, conditions of infrastructure, etcetera. The Process assessment is obtained from analysis of implementation in the field. The product assessment is obtained from the analysis of the output produced by K-2013. This study also analysed the obstacles, weaknesses and strengths of the Curriculum 2013. The research subjects were students, educators, vice principals in charged for the curriculum, and school principals. Methods of collecting information using observation, interviews, and document analysis. The research stage includes three processes, namely, the pre-survey, analysing the results of the observations, and writing the articles. The results of the observations are then analysed descriptively qualitatively. The results of the analysis found that besides providing benefits, the implementation of K-2013 had also someobstacles or shortcomings in its implementation. The obstacles are in the aspects of school policy, facilities and infrastructure, the learning process, and administration. In conclusion, the implementation of K-2013 at the SMA level in the City of Mataram has been going well. However, it needs some adjustments to be made in its refinement, such as adjustments to the facilities support and the implementation process of K-2013.","PeriodicalId":32523,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"45757444","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
PERSEPSI GURU SENIOR TERHADAP PEMBELAJARAN TEMATIK PADA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI SALATIGA 高级临时临时临时对世界融合的认识
Pub Date : 2020-12-27 DOI: 10.24832/jpnk.v5i2.1647
Eleonora Esther Debora Sopacua, Maria Melita Rahardjo
Penelitian ini bertujuan untuk menggali persepsi guru-guru senior terhadap pembelajaran tematik dalam pendidikan anak usia dini. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer persepsi guru-guru senior mengenai pembelajaran tematik. Instrumen yang digunakan untuk pengambilan data adalah pedoman wawancara, dokumen RPPH, dan catatan observasi. Data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan analisis fenomenologi interpretatif. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa, pertama, guru-guru senior mempunyai persepsi bahwa pembelajaran tematik bukan hal yang baru didalam PAUD dan tematik adalah ciri khas dari pembelajaran di PAUD.  Kedua, guru-guru senior mempersepsi bahwa pembelajaran tematik yang sekarang lebih banyak menggunakan benda nyata. Guru-guru senior mencampuradukkan konsep pembelajaran tematik dengan pendekatan saintifik. Ketiga, para guru mempersepsikan bahwa student-centered merupakan ciri khas pembelajaran tematik yang sekarang.  Namun, pada prakteknya mereka belum sepenuhnya dapat menerapkannya dalam pembelajaran. Dengan demikian, pembelajaran tematik dipersepsi guru sebagai pendekatan pembelajaran yang sudah lama mereka ketahui tetapi pada prakteknya mereka belum mempersepsikan dan mempraktekan pembelajaran tematik sebagaimana mestinya. This research aimed to obtain senior teachers’ perception about thematic learning in early childhood education. The method used in this research was descriptive qualitative with phenomenology research paradigm. The data  used in this research was the primary data of teachers’ perception about thematic learning. Instrument used to collect the data were guided interview, lesson plans, and observation notes. Data analysis was performed by using interpretative phenomenology analysis. The results showed that, first, the senior teachers perceived that thematic learning was not a new issue in early childhood education. Further, they perceived thematic learning was one of the characteristics of the early childhood education. Second, they perceived the current thematic learning in terms of real objects presence. They mixed the concept of thematic learning with scientific approach. Third, they perceived that  student-centered is one of the characteristics of current thematic learning. Nonetheless, they remained unable to accordingly apply it in learning. In summary, thematic learning have been perceived by teachers as a learning approach, however,  they have not perceived and practiced it in learning properly.
本研究旨在挖掘高级教师对幼儿教育主题学习的认知。本研究所使用的方法是定性描述和现象学方法。本研究中使用的数据是高级教师对主题学习的主要数据感知。用于数据收集的工具是访谈说明、RPPH文件和观察笔记。使用解释性现象学分析来分析所收集的数据。研究结果表明,首先,高级教师认为主题学习在PAUD中不是一件新鲜事,主题是PAUD学习的一个特殊特征。第二,资深教师表示,主题学习现在更多地使用真实的东西。高级教师将主题学习的概念与科学方法相结合。第三,教师指出,以学生为中心是当前主题学习的一个特殊特点。然而,在实践中,他们并不能完全将其应用于学习。因此,教师认为主题学习是一种他们早就知道的学习方法,但在实践中,他们并没有像他们应该的那样描述和实践主题学习。本研究旨在了解高级教师对幼儿教育主题学习的认知。本研究所采用的方法是描述性的、定性的、现象学研究范式。本研究中使用的数据是教师对主题学习感知的主要数据。用于收集数据的工具是指导访谈、课程计划和观察笔记。数据分析采用解释性现象学分析。研究结果表明,首先,高级教师认为主题学习在幼儿教育中并不是一个新问题。此外,他们认为主题学习是幼儿教育的特点之一。其次,他们从实物存在的角度来看待当前的主题学习。他们将专题学习的概念与科学方法相结合。第三,他们认为以学生为中心是当前主题学习的特点之一。尽管如此,他们仍然无法相应地将其应用于学习。总之,主题学习被教师视为一种学习方法,然而,他们没有正确地理解和实践它。
{"title":"PERSEPSI GURU SENIOR TERHADAP PEMBELAJARAN TEMATIK PADA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI SALATIGA","authors":"Eleonora Esther Debora Sopacua, Maria Melita Rahardjo","doi":"10.24832/jpnk.v5i2.1647","DOIUrl":"https://doi.org/10.24832/jpnk.v5i2.1647","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk menggali persepsi guru-guru senior terhadap pembelajaran tematik dalam pendidikan anak usia dini. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer persepsi guru-guru senior mengenai pembelajaran tematik. Instrumen yang digunakan untuk pengambilan data adalah pedoman wawancara, dokumen RPPH, dan catatan observasi. Data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan analisis fenomenologi interpretatif. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa, pertama, guru-guru senior mempunyai persepsi bahwa pembelajaran tematik bukan hal yang baru didalam PAUD dan tematik adalah ciri khas dari pembelajaran di PAUD.  Kedua, guru-guru senior mempersepsi bahwa pembelajaran tematik yang sekarang lebih banyak menggunakan benda nyata. Guru-guru senior mencampuradukkan konsep pembelajaran tematik dengan pendekatan saintifik. Ketiga, para guru mempersepsikan bahwa student-centered merupakan ciri khas pembelajaran tematik yang sekarang.  Namun, pada prakteknya mereka belum sepenuhnya dapat menerapkannya dalam pembelajaran. Dengan demikian, pembelajaran tematik dipersepsi guru sebagai pendekatan pembelajaran yang sudah lama mereka ketahui tetapi pada prakteknya mereka belum mempersepsikan dan mempraktekan pembelajaran tematik sebagaimana mestinya. \u0000This research aimed to obtain senior teachers’ perception about thematic learning in early childhood education. The method used in this research was descriptive qualitative with phenomenology research paradigm. The data  used in this research was the primary data of teachers’ perception about thematic learning. Instrument used to collect the data were guided interview, lesson plans, and observation notes. Data analysis was performed by using interpretative phenomenology analysis. The results showed that, first, the senior teachers perceived that thematic learning was not a new issue in early childhood education. Further, they perceived thematic learning was one of the characteristics of the early childhood education. Second, they perceived the current thematic learning in terms of real objects presence. They mixed the concept of thematic learning with scientific approach. Third, they perceived that  student-centered is one of the characteristics of current thematic learning. Nonetheless, they remained unable to accordingly apply it in learning. In summary, thematic learning have been perceived by teachers as a learning approach, however,  they have not perceived and practiced it in learning properly.","PeriodicalId":32523,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"41344700","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
期刊
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan
全部 Acc. Chem. Res. ACS Applied Bio Materials ACS Appl. Electron. Mater. ACS Appl. Energy Mater. ACS Appl. Mater. Interfaces ACS Appl. Nano Mater. ACS Appl. Polym. Mater. ACS BIOMATER-SCI ENG ACS Catal. ACS Cent. Sci. ACS Chem. Biol. ACS Chemical Health & Safety ACS Chem. Neurosci. ACS Comb. Sci. ACS Earth Space Chem. ACS Energy Lett. ACS Infect. Dis. ACS Macro Lett. ACS Mater. Lett. ACS Med. Chem. Lett. ACS Nano ACS Omega ACS Photonics ACS Sens. ACS Sustainable Chem. Eng. ACS Synth. Biol. Anal. Chem. BIOCHEMISTRY-US Bioconjugate Chem. BIOMACROMOLECULES Chem. Res. Toxicol. Chem. Rev. Chem. Mater. CRYST GROWTH DES ENERG FUEL Environ. Sci. Technol. Environ. Sci. Technol. Lett. Eur. J. Inorg. Chem. IND ENG CHEM RES Inorg. Chem. J. Agric. Food. Chem. J. Chem. Eng. Data J. Chem. Educ. J. Chem. Inf. Model. J. Chem. Theory Comput. J. Med. Chem. J. Nat. Prod. J PROTEOME RES J. Am. Chem. Soc. LANGMUIR MACROMOLECULES Mol. Pharmaceutics Nano Lett. Org. Lett. ORG PROCESS RES DEV ORGANOMETALLICS J. Org. Chem. J. Phys. Chem. J. Phys. Chem. A J. Phys. Chem. B J. Phys. Chem. C J. Phys. Chem. Lett. Analyst Anal. Methods Biomater. Sci. Catal. Sci. Technol. Chem. Commun. Chem. Soc. Rev. CHEM EDUC RES PRACT CRYSTENGCOMM Dalton Trans. Energy Environ. Sci. ENVIRON SCI-NANO ENVIRON SCI-PROC IMP ENVIRON SCI-WAT RES Faraday Discuss. Food Funct. Green Chem. Inorg. Chem. Front. Integr. Biol. J. Anal. At. Spectrom. J. Mater. Chem. A J. Mater. Chem. B J. Mater. Chem. C Lab Chip Mater. Chem. Front. Mater. Horiz. MEDCHEMCOMM Metallomics Mol. Biosyst. Mol. Syst. Des. Eng. Nanoscale Nanoscale Horiz. Nat. Prod. Rep. New J. Chem. Org. Biomol. Chem. Org. Chem. Front. PHOTOCH PHOTOBIO SCI PCCP Polym. Chem.
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1