This research aims to determine the effect of price perception and personal selling both partially and simultaneously on Car Purchase Decision at PT Arista Jaya Lestari – Wuling Jayakarta. This study uses the independent variables price perception (X1) and personal selling (X2) as well as the dependent variable purchasing decisions (Y). This analysis uses quantitative methods using probability sampling with simple random sampling techniques. The analytical method used is multiple linear regression analysis. The data obtained is the result of primary data from distributed questionnaires and interviews and secondary data obtained from companies, books, previous journals, and articles. The sample used to fill out the questionnaire using a likert scale in this study was 83 respondents who are consumers who have made purchases Wuling car at PT Arista Jaya Lestari - Wuling Jayakarta. The data analysis used was validity and reliability test, classical assumption test, coefficient of correlation and determination test, linear multiple regression analysis, and hypothesis testing. The study's conclusion shows that price perception and personal selling simultaneously and partially have a positive and significant effect on Car Purchase Decisions at PT Arista Jaya Lestari – Wuling Jayakarta.
{"title":"The Effect Of Price Perception And Personal Selling On Car Purchase Decisions At PTArista Jaya Lestari – Wuling Jayakarta","authors":"Marison Sitorus, Calista Syahla","doi":"10.52330/jtm.v20i2.68","DOIUrl":"https://doi.org/10.52330/jtm.v20i2.68","url":null,"abstract":"This research aims to determine the effect of price perception and personal selling both partially and simultaneously on Car Purchase Decision at PT Arista Jaya Lestari – Wuling Jayakarta. This study uses the independent variables price perception (X1) and personal selling (X2) as well as the dependent variable purchasing decisions (Y). This analysis uses quantitative methods using probability sampling with simple random sampling techniques. The analytical method used is multiple linear regression analysis. The data obtained is the result of primary data from distributed questionnaires and interviews and secondary data obtained from companies, books, previous journals, and articles. The sample used to fill out the questionnaire using a likert scale in this study was 83 respondents who are consumers who have made purchases Wuling car at PT Arista Jaya Lestari - Wuling Jayakarta. The data analysis used was validity and reliability test, classical assumption test, coefficient of correlation and determination test, linear multiple regression analysis, and hypothesis testing. The study's conclusion shows that price perception and personal selling simultaneously and partially have a positive and significant effect on Car Purchase Decisions at PT Arista Jaya Lestari – Wuling Jayakarta.","PeriodicalId":32572,"journal":{"name":"Industria Jurnal Teknologi dan Manajemen Agroindustri","volume":"459 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"82957589","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Kinerja akustik di ruang kelas memiliki peranan penting dalam berinteraksi saat kegiatan belajar mengajar. Untuk mendapatkan kondisi kelas yang efektif diperlukan sebuah ruang kelas yang dapat memenuhi kriteria ruangan yang baik. Adapun salah satu faktor yang mempengaruhi kegiatan pembelajaran yaitu faktor lingkungan. Faktor lingkungan digambarkan sebagai keadaan dan suasana ruang kelas yang dipengaruhi oleh faktor kebisingan, pencahayaan, suhu dan lainnya yang dapat menganggu. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengidentifikasi faktor apa yang memiliki pengaruh signifikan terhadap intensitas suara di ruang kelas dengan menggunakan desain faktorial umum. Desain faktorial umum digunakan untuk menentukan semua kemungkinan efek kombinasi dari masing-masing faktor. ANOVA selanjutnya digunakan untuk menganalisis faktor yang signifikan dan interaksi antar faktor tersebut. Faktor yang menjadi pertimbangan dalam penelitian ini adalah faktor frekuensi dan kondisi pendingin ruangan. Berdasarkan penelitian ini, faktor frekuensi menjadi faktor yang paling signifikan mempengaruhi tingkat intensitas suara dengan menggunakan taraf signifikansi 5%. Pendingin ruangan juga memiliki pengaruh terhadap tingkat intensitas suara ketika suhu diatur menjadi sangat rendah yang mengakibatkan kompresor pendingin ruangan akan bekerja lebih keras dan menghasilkan tingkat kebisingan tertentu. Terkait dengan kondisi tersebut maka diperlukan pengeras suara tambahan yang didesain khusus untuk ruang kelas agar kegiatan belajar mengajar menjadi lebih efektif terutama dalam penyampaian informasi. Selain itu, penelitian lanjutan dapat dilakukan dengan melakukan perancangan ulang ruangan berdasarkan data dari penelitian ini.
{"title":"Unjuk Kerja Kondisi Akustik Ruang Kelas Pembelajaran: Desain Faktorial Umum","authors":"B. H. Purwojatmiko, Dianasanti Salati","doi":"10.52330/jtm.v20i2.70","DOIUrl":"https://doi.org/10.52330/jtm.v20i2.70","url":null,"abstract":"Kinerja akustik di ruang kelas memiliki peranan penting dalam berinteraksi saat kegiatan belajar mengajar. Untuk mendapatkan kondisi kelas yang efektif diperlukan sebuah ruang kelas yang dapat memenuhi kriteria ruangan yang baik. Adapun salah satu faktor yang mempengaruhi kegiatan pembelajaran yaitu faktor lingkungan. Faktor lingkungan digambarkan sebagai keadaan dan suasana ruang kelas yang dipengaruhi oleh faktor kebisingan, pencahayaan, suhu dan lainnya yang dapat menganggu. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengidentifikasi faktor apa yang memiliki pengaruh signifikan terhadap intensitas suara di ruang kelas dengan menggunakan desain faktorial umum. Desain faktorial umum digunakan untuk menentukan semua kemungkinan efek kombinasi dari masing-masing faktor. ANOVA selanjutnya digunakan untuk menganalisis faktor yang signifikan dan interaksi antar faktor tersebut. Faktor yang menjadi pertimbangan dalam penelitian ini adalah faktor frekuensi dan kondisi pendingin ruangan. Berdasarkan penelitian ini, faktor frekuensi menjadi faktor yang paling signifikan mempengaruhi tingkat intensitas suara dengan menggunakan taraf signifikansi 5%. Pendingin ruangan juga memiliki pengaruh terhadap tingkat intensitas suara ketika suhu diatur menjadi sangat rendah yang mengakibatkan kompresor pendingin ruangan akan bekerja lebih keras dan menghasilkan tingkat kebisingan tertentu. Terkait dengan kondisi tersebut maka diperlukan pengeras suara tambahan yang didesain khusus untuk ruang kelas agar kegiatan belajar mengajar menjadi lebih efektif terutama dalam penyampaian informasi. Selain itu, penelitian lanjutan dapat dilakukan dengan melakukan perancangan ulang ruangan berdasarkan data dari penelitian ini.","PeriodicalId":32572,"journal":{"name":"Industria Jurnal Teknologi dan Manajemen Agroindustri","volume":"6 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"75008484","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
PT Batavia Bintang Berlian adalah perusahaan dealer mobil dengan operasi bisnis 3S (Sales, Service, Sparepart). Perusahaan tersebut menghadapi permasalahan yaitu rendahnya tingkat kepuasan pelanggan pengguna mobil Mitsubishi Pajero yang disebabkan karena masih adanya keluhan dari pelanggan terkait kualitas pelayanan dan harga servis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan dan harga servis baik secara parsial maupun simultan terhadap kepuasan pelanggan pengguna mobil Mitsubishi Pajero pada Dealer PT Batavia Bintang Berlian. Penelitian ini menggunakan variabel independen yaitu kualitas pelayanan (X1) dan harga servis (X2), serta variabel dependen yaitu kepuasan pelanggan (Y). Sampel pada penelitian ini sebanyak 82 responden yang merupakan pelanggan pengguna mobil Mitsubishi Pajero dan menggunakan jasa servis pada Dealer PT Batavia Bintang Berlian. Penentuan sampel dilakukan dengan probability sampling dengan teknik simple random sampling. Metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas pelayanan (X1) berpengaruh positif dan signifikan secara parsial terhadap kepuasan pelanggan (Y) dengan nilai t hitung (3,836) > t tabel (1,99006) dengan nilai signifikansi 0,000 < 0,05. Harga servis (X2) berpengaruh positif dan signifikan secara parsial terhadap kepuasan pelanggan (Y) dengan nilai t hitung (4,665) > t tabel (1,99006) dengan nilai signifikansi 0,000 < 0,05. Kualitas pelayanan (X1) dan harga servis (X2) berpengaruh positif dan signifikan secara simultan terhadap kepuasan pelanggan dengan nilai F hitung (86,972) > F tabel (3,11) dan nilai signifikansi 0,000 < 0,05.
{"title":"ANALISIS KEPUASAN PELANGGAN SERVIS PADA DEALER MOBIL 3S","authors":"Fitra Aprilindo Sase, Nidya Macika Lysandra","doi":"10.52330/jtm.v20i2.64","DOIUrl":"https://doi.org/10.52330/jtm.v20i2.64","url":null,"abstract":"PT Batavia Bintang Berlian adalah perusahaan dealer mobil dengan operasi bisnis 3S (Sales, Service, Sparepart). Perusahaan tersebut menghadapi permasalahan yaitu rendahnya tingkat kepuasan pelanggan pengguna mobil Mitsubishi Pajero yang disebabkan karena masih adanya keluhan dari pelanggan terkait kualitas pelayanan dan harga servis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan dan harga servis baik secara parsial maupun simultan terhadap kepuasan pelanggan pengguna mobil Mitsubishi Pajero pada Dealer PT Batavia Bintang Berlian. Penelitian ini menggunakan variabel independen yaitu kualitas pelayanan (X1) dan harga servis (X2), serta variabel dependen yaitu kepuasan pelanggan (Y). Sampel pada penelitian ini sebanyak 82 responden yang merupakan pelanggan pengguna mobil Mitsubishi Pajero dan menggunakan jasa servis pada Dealer PT Batavia Bintang Berlian. Penentuan sampel dilakukan dengan probability sampling dengan teknik simple random sampling. Metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas pelayanan (X1) berpengaruh positif dan signifikan secara parsial terhadap kepuasan pelanggan (Y) dengan nilai t hitung (3,836) > t tabel (1,99006) dengan nilai signifikansi 0,000 < 0,05. Harga servis (X2) berpengaruh positif dan signifikan secara parsial terhadap kepuasan pelanggan (Y) dengan nilai t hitung (4,665) > t tabel (1,99006) dengan nilai signifikansi 0,000 < 0,05. Kualitas pelayanan (X1) dan harga servis (X2) berpengaruh positif dan signifikan secara simultan terhadap kepuasan pelanggan dengan nilai F hitung (86,972) > F tabel (3,11) dan nilai signifikansi 0,000 < 0,05.","PeriodicalId":32572,"journal":{"name":"Industria Jurnal Teknologi dan Manajemen Agroindustri","volume":"36 1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"85089926","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Fauzan Ahmad Karim, Endang Suhendar, Puji Suharmanto
Pengaruh beban kerja cukup dominan terhadap kinerja sumber daya manusia yang bersifat mental dan fisik. Salah satu cara untuk mengetahui tingkat performansi kerja yang baik perlu dilakukannya pengukuran kinerja pada setiap perusahaan. Oleh karena itu perlu dilakukan pengukuran beban kerja untuk memperhitungkan kebutuhan karyawan agar dapat memenuhi target produksi dengan mempertimbangkan beban kerja setiap pekerja nya agar kinerja yang di lakukan memenuhi target yang maksimal untuk perusahaan. PT Raja Ampat Indotim merupakan perusahaan yang bergerak pada bidang manufaktur yang memproduksi alat-alat mesin perontok padi pertanian, Sistem produksi perusahaan PT.Raja Ampat Indotim yaitu make to order. Dalam memproduksi mesin perontok padi tersebut terjadi penumpukan pada sisi permintaan produk. Dari permintaan pesanan dan kemampuan produksi PT Raja Ampat Indotim terlihat bahwa terjadi penumpukan permintaan yang tidak terpenuhi oleh Perusahaan ini. Melalui pengukuran beban kerja pegawai, maka akan diketahui apakah beban kerja seorang pegawai sudah optimal atau sudah berlebihan, dimana akan berpengaruh terhadap hasil kinerja pegawai yang dihasilkan. Berdasarkan hasil perhitungan dengan metode DRAWS diketahui variabel score Input Demand sebesar 24,17%, Output Demand Sebesar 24,86 dan Control Demand Sebesar 53,27% rata rata keseluruhan 4 pekerja bersifat overload (>60%) dan 2 pekerja bagian produksi bersifat optimal load (41%-60%). Untuk posisi kerja yang baik dan aman, peneliti mengusulkan pada bagian produksi agar pada saat bekerja dengan waktu yang sudah ditentukan, sehingga dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan minim menimbulkan keluhan rasa sakit atau cidera yang berlebihan pada seluruh karyawan bagian produksi.
工作量对人力资源的精神和身体性能的影响是相当大的。了解良好工作表现水平的一种方法需要对每个公司进行绩效考核。因此,有必要对工作负荷进行衡量,以考虑员工的需求,同时考虑每个员工的工作负荷,以满足公司的最大目标。PT Raja Ampat Indotim是一家生产农作物脱粒机的制造商,该公司的生产系统是make to order。在生产脱粒机的过程中,它发生在产品需求的一侧。根据对PT Raja Ampat Indotim生产能力的需求和需求,该公司似乎正在满足这些需求。通过衡量员工的工作量,人们会知道员工的工作负荷是最佳的还是夸张的,从而影响他们的表现。根据DRAWS方法的计算结果,已知Demand输入得分为2417%,出Demand为246%,控制需求为53.27%为了获得良好和安全的工作岗位,研究人员建议生产部门在规定的时间内完成工作,从而使完成工作的机会减少,给生产部门的所有员工造成过多的痛苦或伤害。
{"title":"Pengukuran Beban Kerja Karyawan Dengan Metode Defence Research Agency Workload Scale dan Full Time Equivalent di PT Raja Ampat Indotim","authors":"Fauzan Ahmad Karim, Endang Suhendar, Puji Suharmanto","doi":"10.52330/jtm.v20i2.58","DOIUrl":"https://doi.org/10.52330/jtm.v20i2.58","url":null,"abstract":"Pengaruh beban kerja cukup dominan terhadap kinerja sumber daya manusia yang bersifat mental dan fisik. Salah satu cara untuk mengetahui tingkat performansi kerja yang baik perlu dilakukannya pengukuran kinerja pada setiap perusahaan. Oleh karena itu perlu dilakukan pengukuran beban kerja untuk memperhitungkan kebutuhan karyawan agar dapat memenuhi target produksi dengan mempertimbangkan beban kerja setiap pekerja nya agar kinerja yang di lakukan memenuhi target yang maksimal untuk perusahaan. PT Raja Ampat Indotim merupakan perusahaan yang bergerak pada bidang manufaktur yang memproduksi alat-alat mesin perontok padi pertanian, Sistem produksi perusahaan PT.Raja Ampat Indotim yaitu make to order. Dalam memproduksi mesin perontok padi tersebut terjadi penumpukan pada sisi permintaan produk. Dari permintaan pesanan dan kemampuan produksi PT Raja Ampat Indotim terlihat bahwa terjadi penumpukan permintaan yang tidak terpenuhi oleh Perusahaan ini. Melalui pengukuran beban kerja pegawai, maka akan diketahui apakah beban kerja seorang pegawai sudah optimal atau sudah berlebihan, dimana akan berpengaruh terhadap hasil kinerja pegawai yang dihasilkan. Berdasarkan hasil perhitungan dengan metode DRAWS diketahui variabel score Input Demand sebesar 24,17%, Output Demand Sebesar 24,86 dan Control Demand Sebesar 53,27% rata rata keseluruhan 4 pekerja bersifat overload (>60%) dan 2 pekerja bagian produksi bersifat optimal load (41%-60%). Untuk posisi kerja yang baik dan aman, peneliti mengusulkan pada bagian produksi agar pada saat bekerja dengan waktu yang sudah ditentukan, sehingga dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan minim menimbulkan keluhan rasa sakit atau cidera yang berlebihan pada seluruh karyawan bagian produksi.","PeriodicalId":32572,"journal":{"name":"Industria Jurnal Teknologi dan Manajemen Agroindustri","volume":"39 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"80802136","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Kenyamanan pekerja dalam melakukan produksi merupakan salah satu kunci kinerja dan kelancaran produksi. Keluhan fisik yang dialami teknisi perakitan pada PT.Control Systems Arena Para Nusa tentu dapat mengganggu kenyamanan pekerja. Untuk itu dalam penelitian ini telah dilalukan analisis dan perancangan meja kerja untuk mendukiung sistem kerja yang baik. Metode macroergonomic anaylsis and design (MEAD) telah digunakan dalam penelitian ini, didukung Standard Nordic Questionnaire (SNQ) dalam memperoleh data keluhan pekerja. Kemudian dilakukan penilaian postur kerja menggunakan metode Rapid Entire Body Assesment (REBA) dan pengukuran antropometri untuk mendapatkan spesifikasi desain meja kerja. Berdasarkan hasil penenelitian menggunakan kerangka metode MEAD maka diperoleh rancangan meja kerja berbentuk persegi. Spesifikasi meja kerja tersebut bersifat adjustable dengan tinggi meja 102.3 cm, panjang meja 116.17 cm, dan lebar meja 82.33 cm. Penelitian ini hanya sampai pada desain gambar, maka terbuka peluang untuk penelitian lanjutan dalam membuat prototype meja kerja dan pengaruhnya terhadap sistem kerja perusahaan.
{"title":"Analisis Dan Desain Meja Kerja Menggunakan Macroergonomic Analysis And Design Pada PT. Control Systems Para Nusa","authors":"Rachmad Suhartono, Endang Suhendar, Deny Wibisono","doi":"10.52330/jtm.v20i2.39","DOIUrl":"https://doi.org/10.52330/jtm.v20i2.39","url":null,"abstract":"Kenyamanan pekerja dalam melakukan produksi merupakan salah satu kunci kinerja dan kelancaran produksi. Keluhan fisik yang dialami teknisi perakitan pada PT.Control Systems Arena Para Nusa tentu dapat mengganggu kenyamanan pekerja. Untuk itu dalam penelitian ini telah dilalukan analisis dan perancangan meja kerja untuk mendukiung sistem kerja yang baik. Metode macroergonomic anaylsis and design (MEAD) telah digunakan dalam penelitian ini, didukung Standard Nordic Questionnaire (SNQ) dalam memperoleh data keluhan pekerja. Kemudian dilakukan penilaian postur kerja menggunakan metode Rapid Entire Body Assesment (REBA) dan pengukuran antropometri untuk mendapatkan spesifikasi desain meja kerja. Berdasarkan hasil penenelitian menggunakan kerangka metode MEAD maka diperoleh rancangan meja kerja berbentuk persegi. Spesifikasi meja kerja tersebut bersifat adjustable dengan tinggi meja 102.3 cm, panjang meja 116.17 cm, dan lebar meja 82.33 cm. Penelitian ini hanya sampai pada desain gambar, maka terbuka peluang untuk penelitian lanjutan dalam membuat prototype meja kerja dan pengaruhnya terhadap sistem kerja perusahaan.","PeriodicalId":32572,"journal":{"name":"Industria Jurnal Teknologi dan Manajemen Agroindustri","volume":"13 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"90439494","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Ahmad Barri, Riza Septia Prawina, Humiras Hardi Purba
Cedera dan kecelakaan terkait konstruksi di AS 50% lebih tinggi daripada di industri lain mana pun. Di Jepang merupakan 40% dari total kecelakaan, 45% di Irlandia dan 25% di Inggris Situasi yang lebih parah tercatat di negara berkembang. Kecelakaan kerja dan tingkat kematian di Timur Tengah telah dilaporkan menjadi 18,6 per 100.000 pekerja, dibandingkan dengan 4,2 per 100.000 pekerja di ekonomi mapan. Tujuan Penelitian ini adalah Untuk menganalisis dan meninjau secara sistematis penilaian resiko pada proyek konstruksi jalan serta mengidentifikasi faktor keberhasilan dan kepentingannya. Metode yang digunakan adalah pemilihan sumber data, penyaringan publikasi dan survei perbandingan berpasangan. Hasil pen0elitian ini mengidentifikasi Penerapan metode seperti kontrak AB, design-build (DB), insentif/disinsentif (I/D), bonus tanpa alasan (NEB), dan lump sum (LS).
美国建筑事故和受伤人数比其他行业高出50%。日本占爱尔兰总事故总数的40%,爱尔兰45%,英国25%,更严重的情况在发展中国家有记录。据报道,中东的工伤和死亡率为每10万名工人中18.6人,而稳定经济中每10万人中有4.2人死亡。本研究的目的是系统地分析和审查道路建设项目的风险评估,并确定其成功和重要性因素。使用的方法包括数据来源的选择、出版物的筛选和成对进行的比较调查。研究结果确定了AB合同、设计构建(DB)、奖励(I/D)、无原因奖励(NEB)和lump sum (LS)等方法的应用。
{"title":"Tinjauan Sistematis dan Analisis Penilaian Risiko Pada Proyek Konstruksi Jalan","authors":"Ahmad Barri, Riza Septia Prawina, Humiras Hardi Purba","doi":"10.52330/jtm.v20i2.53","DOIUrl":"https://doi.org/10.52330/jtm.v20i2.53","url":null,"abstract":"Cedera dan kecelakaan terkait konstruksi di AS 50% lebih tinggi daripada di industri lain mana pun. Di Jepang merupakan 40% dari total kecelakaan, 45% di Irlandia dan 25% di Inggris Situasi yang lebih parah tercatat di negara berkembang. Kecelakaan kerja dan tingkat kematian di Timur Tengah telah dilaporkan menjadi 18,6 per 100.000 pekerja, dibandingkan dengan 4,2 per 100.000 pekerja di ekonomi mapan. Tujuan Penelitian ini adalah Untuk menganalisis dan meninjau secara sistematis penilaian resiko pada proyek konstruksi jalan serta mengidentifikasi faktor keberhasilan dan kepentingannya. Metode yang digunakan adalah pemilihan sumber data, penyaringan publikasi dan survei perbandingan berpasangan. Hasil pen0elitian ini mengidentifikasi Penerapan metode seperti kontrak AB, design-build (DB), insentif/disinsentif (I/D), bonus tanpa alasan (NEB), dan lump sum (LS).","PeriodicalId":32572,"journal":{"name":"Industria Jurnal Teknologi dan Manajemen Agroindustri","volume":"13 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"82040174","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Daisy Fannysia, S. Hartini, Prita Pantau Putri Santosa
PT. Perkasa Primarindo merupakan perusahaan manufaktur di bidang industri keramik. Permasalahan yang terjadi di PT. Perkasa Primarindo yaitu yaitu kemampuan perusahaan yang tidak optimal dalam memenuhi target produksi yang dipengaruhi oleh kualitas produk dan waktu produksi hingga ke tangan konsumen keramik akibat banyaknya cacat yang disebabkan antara lain ketergantungan beberapa proses produksi pada kondisi cuaca. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pemborosan berupa aktivitas-aktivitas yang terjadi dalam produksi. Metode yang digunakan yaitu metode VALSAT dan pemodelan DES dengan menggunakan software Flexsim 6.0 untuk mengatasi pemborosan yang terjadi di PT. Perkasa Primarindo. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, hasil waste assessment model pemborosan yang dominan terjadi adalah waste defect sebesar 20,29%, waste transportation sebesar 18,39% dan waste inventory sebesar 13,00%. Berdasarkan hasil output VALSAT yaitu mapping tools yang terpilih untuk mengeliminasi pemborosan dominan adalah PAM dengan skor 567,66. Berdasarkan analisis PAM, pada kondisi aktual kategori aktivitas NNVA memiliki persentase waktu yang cukup tinggi yaitu sebesar 46,54%, kemudian NVA sebesar 0,09% dan VA sebesar 53,38%. Pada kondisi usulan, persentase waktu aktivitas NNVA dapat dikurangi menjadi 45,16%, kemudian NVA berkurang menjadi sebesar 0%, dan VA dalam kondisi sama dengan kondisi awal. Hal ini juga didukung terjadinya penurunan lead time penyelesaian pada hasil simulasi model yang diusulkan, dimana pada simulasi kondisi awal lead time menyelesaikan proses produksi adalah 501688,39 detik menjadi 474128,13 detik pada hasil simulasi kondisi usulan. Sehingga dengan menerapkan usulan perbaikan melalui process activity mapping, usulan kaizen dan pendekatan simulasi dapat menurunkan 5,49% lead time penyelesaiannya dari kondisi awal.
PT. Primarindo是一家制陶行业。“Primarindo PT”的问题是,由于制陶产品的质量和生产时间等缺陷,企业在实现目标方面的不最佳表现。本研究的目的是分析生产过程中不必要的活动。使用VALSAT方法和模型方法的方法使用Flexsim软件6.0来处理PT. Primarindo发生的浪费。根据所进行的研究,占主导地位的浪费模型的浪费率是2029%的浪费率,18.39%的浪费率是18.39%,22%的浪费总数是13.00%。根据VALSAT输出的mampals工具选择消除浪费的剩余是PAM,得分为567.66分。根据PAM的分析,根据NNVA活动类别的实际情况,有相当高的时间为46.54%,然后是NVA为0.09%,VA为53.38%。在建议的条件下,NNVA活动的百分比可以减少到45.16%,然后NVA的百分比可以减少到0%,VA的状态与最初相同。这也支持了拟议模型模拟结果的交导时间延迟,在模拟的初始条件下,交换期时间完成过程将是501688.39秒到4744128.13秒在模拟条件条件下的结果。因此,通过进行进程激活放大的建议,kaizen提议和模拟方法可以从初始状态中降低549%的头期完成时间。
{"title":"Analisis Lean Manufacturing Produk Keramik dengan Pendekatan VALSAT dan Pemodelan DES Pada PT. Perkasa Primarindo","authors":"Daisy Fannysia, S. Hartini, Prita Pantau Putri Santosa","doi":"10.52330/jtm.v20i2.63","DOIUrl":"https://doi.org/10.52330/jtm.v20i2.63","url":null,"abstract":"PT. Perkasa Primarindo merupakan perusahaan manufaktur di bidang industri keramik. Permasalahan yang terjadi di PT. Perkasa Primarindo yaitu yaitu kemampuan perusahaan yang tidak optimal dalam memenuhi target produksi yang dipengaruhi oleh kualitas produk dan waktu produksi hingga ke tangan konsumen keramik akibat banyaknya cacat yang disebabkan antara lain ketergantungan beberapa proses produksi pada kondisi cuaca. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pemborosan berupa aktivitas-aktivitas yang terjadi dalam produksi. Metode yang digunakan yaitu metode VALSAT dan pemodelan DES dengan menggunakan software Flexsim 6.0 untuk mengatasi pemborosan yang terjadi di PT. Perkasa Primarindo. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, hasil waste assessment model pemborosan yang dominan terjadi adalah waste defect sebesar 20,29%, waste transportation sebesar 18,39% dan waste inventory sebesar 13,00%. Berdasarkan hasil output VALSAT yaitu mapping tools yang terpilih untuk mengeliminasi pemborosan dominan adalah PAM dengan skor 567,66. Berdasarkan analisis PAM, pada kondisi aktual kategori aktivitas NNVA memiliki persentase waktu yang cukup tinggi yaitu sebesar 46,54%, kemudian NVA sebesar 0,09% dan VA sebesar 53,38%. Pada kondisi usulan, persentase waktu aktivitas NNVA dapat dikurangi menjadi 45,16%, kemudian NVA berkurang menjadi sebesar 0%, dan VA dalam kondisi sama dengan kondisi awal. Hal ini juga didukung terjadinya penurunan lead time penyelesaian pada hasil simulasi model yang diusulkan, dimana pada simulasi kondisi awal lead time menyelesaikan proses produksi adalah 501688,39 detik menjadi 474128,13 detik pada hasil simulasi kondisi usulan. Sehingga dengan menerapkan usulan perbaikan melalui process activity mapping, usulan kaizen dan pendekatan simulasi dapat menurunkan 5,49% lead time penyelesaiannya dari kondisi awal.","PeriodicalId":32572,"journal":{"name":"Industria Jurnal Teknologi dan Manajemen Agroindustri","volume":"33 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"80427839","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Amalia Nurrahmah, S. Hartini, Prita Pantau Putri Santosa
UKM Ahnaf Bakery adalah salah satu usaha di bidang olahan pangan yang memproduksi roti. Usaha roti ini berdiri di Kecamatan Gunungputri Kabupaten Bogor selama 2 tahun terakhir. Permasalahan yang terjadi pada UKM Ahnaf Bakery penulis mengamati masih tidak memenuhi pedoman GMP dari hasil observasi awal ditemukan beberapa aspek GMP yang tidak memenuhi seperti aspek bangunan dan fasilitas, karyawan, pemeliharaan dan sanitasi hingga penyimpanan. Permasalahan yang terkait dengan sanitasi ditinjau dari pelaksanaan SSOP di UKM Ahnaf Bakery misalnya dalam hal jaminan kebersihan yang belum memadai dengan belum adanya kontrol dan pemeriksaan laboratorium terhadap air yang digunakan untuk produksi dan belum adanya pengecekan kesehatan karyawan. Selain itu pihak UKM Ahnaf Bakery juga belum dapat menerapkan sistem HACCP karena beberapa kendala seperti masih terbatasnya kualitas sumber daya manusia yang memahami sistem manajemen HACCP. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis penerapan GMP dan SSOP di UKM Ahnaf Bakery, serta mengidentifikasi potensi resiko dan bahaya pada tahapan proses produksi roti UKM Ahnaf Bakery dengan menggunakan sistem HACCP terhadap persyaratan standar yang telah ditentukan oleh pemerintah, yang selanjutnya dirumuskan rekomendasi alternatif strategi pengendalian kualitas yang harus dilakukan sebagai upaya perbaikan dalam menjamin kualitas dan keamanan roti di UKM Ahnaf Bakery. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan didapatkan pelaksanaan GMP pada produksi Roti di UKM Ahnaf Bakery memiliki kategori Cukup Memenuhi (Sedang) dengan hasil penilaian rata-rata penerapan GMP sebesar 62 %. Penerapan SSOP pada produksi Roti di UKM Ahnaf Bakery memiliki kategori Cukup Memenuhi (Sedang) dengan hasil penilaian rata-rata penerapan SSOP sebesar 53,33%. Pada analisa bahaya untuk menentukan titik kendali kritis (CCP) menggunakan konsep HACCP di UKM Ahnaf Bakery didapatkan sembilan tahapan proses pembuatan roti yang dianggap sebagai CCP yaitu proses penerimaan bahan kering, penerimaan bahan lemak, pengovenan roti, pendinginan roti, pembuatan krim, penyimpanan krim, pemberian krim dan toping, pengemasan dan penyimpanan produk akhir. Rekomendasi alternatif strategi pengendalian kualitas produk roti yang dirumuskan berdasarkan hasil penelitian antara lain penerapan aplikasi GMP, SSOP dan HACCP, meningkatkan pengetahuan dan keterampilan karyawan, meningkatkan pengawasan mutu bahan baku, pemeliharaan mesin dan peralatan produksi dan meningkatkan pengawasan dan pengendalian kinerja produksi.
{"title":"Analisis Pengendalian Kualitas Produk Roti Menggunakan Metode Good Manufacturing Practices (GMP) Dan Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP) Pada UKM Ahnaf Bakery","authors":"Amalia Nurrahmah, S. Hartini, Prita Pantau Putri Santosa","doi":"10.52330/jtm.v20i2.61","DOIUrl":"https://doi.org/10.52330/jtm.v20i2.61","url":null,"abstract":"UKM Ahnaf Bakery adalah salah satu usaha di bidang olahan pangan yang memproduksi roti. Usaha roti ini berdiri di Kecamatan Gunungputri Kabupaten Bogor selama 2 tahun terakhir. Permasalahan yang terjadi pada UKM Ahnaf Bakery penulis mengamati masih tidak memenuhi pedoman GMP dari hasil observasi awal ditemukan beberapa aspek GMP yang tidak memenuhi seperti aspek bangunan dan fasilitas, karyawan, pemeliharaan dan sanitasi hingga penyimpanan. Permasalahan yang terkait dengan sanitasi ditinjau dari pelaksanaan SSOP di UKM Ahnaf Bakery misalnya dalam hal jaminan kebersihan yang belum memadai dengan belum adanya kontrol dan pemeriksaan laboratorium terhadap air yang digunakan untuk produksi dan belum adanya pengecekan kesehatan karyawan. Selain itu pihak UKM Ahnaf Bakery juga belum dapat menerapkan sistem HACCP karena beberapa kendala seperti masih terbatasnya kualitas sumber daya manusia yang memahami sistem manajemen HACCP. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis penerapan GMP dan SSOP di UKM Ahnaf Bakery, serta mengidentifikasi potensi resiko dan bahaya pada tahapan proses produksi roti UKM Ahnaf Bakery dengan menggunakan sistem HACCP terhadap persyaratan standar yang telah ditentukan oleh pemerintah, yang selanjutnya dirumuskan rekomendasi alternatif strategi pengendalian kualitas yang harus dilakukan sebagai upaya perbaikan dalam menjamin kualitas dan keamanan roti di UKM Ahnaf Bakery. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan didapatkan pelaksanaan GMP pada produksi Roti di UKM Ahnaf Bakery memiliki kategori Cukup Memenuhi (Sedang) dengan hasil penilaian rata-rata penerapan GMP sebesar 62 %. Penerapan SSOP pada produksi Roti di UKM Ahnaf Bakery memiliki kategori Cukup Memenuhi (Sedang) dengan hasil penilaian rata-rata penerapan SSOP sebesar 53,33%. Pada analisa bahaya untuk menentukan titik kendali kritis (CCP) menggunakan konsep HACCP di UKM Ahnaf Bakery didapatkan sembilan tahapan proses pembuatan roti yang dianggap sebagai CCP yaitu proses penerimaan bahan kering, penerimaan bahan lemak, pengovenan roti, pendinginan roti, pembuatan krim, penyimpanan krim, pemberian krim dan toping, pengemasan dan penyimpanan produk akhir. Rekomendasi alternatif strategi pengendalian kualitas produk roti yang dirumuskan berdasarkan hasil penelitian antara lain penerapan aplikasi GMP, SSOP dan HACCP, meningkatkan pengetahuan dan keterampilan karyawan, meningkatkan pengawasan mutu bahan baku, pemeliharaan mesin dan peralatan produksi dan meningkatkan pengawasan dan pengendalian kinerja produksi.","PeriodicalId":32572,"journal":{"name":"Industria Jurnal Teknologi dan Manajemen Agroindustri","volume":"182 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"83021580","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Laboratorium yang baik memiliki manajemen laboratorium yang memadai guna untuk mengatur tujuan/visi dari laboratorium. Pada penelitian ini, dilakukan analisis manajemen laboratorium Program Studi Teknik Kimia Polimer, Politeknik STMI Jakarta. Analisis ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana penerapan manajemen laboratorium. Laboratorium ini digunakan untuk menunjang praktikum mahasiswa, penelitian mahasiswa dan dosen. Pengumpulan data dilakukan dengan cara melakukan studi literatur, wawancara dan observasi dengan pendekatan metode POAC (Planning, Organizing, Actuating, Controlling). Pengolahan data dilakukan dengan analisis deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil aspek perencanaan sebesar 85%, aspek pengorganisasian sebesar 33%, aspek pelaksanaan sebesar 50% dan untuk aspek pengawasan sebesar 50%. Walaupun dari aspek perencanaan sudah baik dengan nilai 85% namun untuk aspek lainnya seperti pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan memiliki nilai kurang atau sama dengan 50%.
{"title":"Analisis Penerapan Manajemen Laboratorium Prodi Teknik Kimia Polimer Politeknik STMI Jakarta","authors":"S. Silvia, F. Aryanti","doi":"10.52330/jtm.v20i2.55","DOIUrl":"https://doi.org/10.52330/jtm.v20i2.55","url":null,"abstract":"Laboratorium yang baik memiliki manajemen laboratorium yang memadai guna untuk mengatur tujuan/visi dari laboratorium. Pada penelitian ini, dilakukan analisis manajemen laboratorium Program Studi Teknik Kimia Polimer, Politeknik STMI Jakarta. Analisis ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana penerapan manajemen laboratorium. Laboratorium ini digunakan untuk menunjang praktikum mahasiswa, penelitian mahasiswa dan dosen. Pengumpulan data dilakukan dengan cara melakukan studi literatur, wawancara dan observasi dengan pendekatan metode POAC (Planning, Organizing, Actuating, Controlling). Pengolahan data dilakukan dengan analisis deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil aspek perencanaan sebesar 85%, aspek pengorganisasian sebesar 33%, aspek pelaksanaan sebesar 50% dan untuk aspek pengawasan sebesar 50%. Walaupun dari aspek perencanaan sudah baik dengan nilai 85% namun untuk aspek lainnya seperti pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan memiliki nilai kurang atau sama dengan 50%.","PeriodicalId":32572,"journal":{"name":"Industria Jurnal Teknologi dan Manajemen Agroindustri","volume":"259 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"74533758","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-04-30DOI: 10.21776/ub.industria.2022.011.01.3
N. A. Permatasari, I. Hardiyanti, A. Suryani, I. Yuliasih
The storage process of shallot powder can cause a quality decrease. This study aims to estimate shelf-life of shallot powder at various storage temperatures and determine quality changes during storage. This study used a Completely Randomized Design with two factors to determine quality changes of shallot powder, i.e. the coating and storage temperature. The statistical analysis results showed that the coating, storage temperature, and interaction between the two factors affected Volatile Reducing Substances (VRS) levels. The two factors and their interaction do not influence the water content. Shelf-life estimation was performed using the Arrhenius method. Coated shallot powder has a longer shelf-life than uncoated shallot powder. Shelf-life determination was performed based on water content parameters. The shelf-life of uncoated shallot powder was 337 days at 30 °C, 322 days at 40 °C, and 309 days at 50 °C. The shelf-life of coated shallot powder was 353 days at 30 °C, 340 days at 40 °C, and 328 days at 50 °C. The coating process can extend the shelf-life of shallot powder.
{"title":"Shelf-Life Prediction of Shallot Powder Using Accelerated Shelf-Life Testing (ASLT) Method by the Arrhenius Equation Approach","authors":"N. A. Permatasari, I. Hardiyanti, A. Suryani, I. Yuliasih","doi":"10.21776/ub.industria.2022.011.01.3","DOIUrl":"https://doi.org/10.21776/ub.industria.2022.011.01.3","url":null,"abstract":"The storage process of shallot powder can cause a quality decrease. This study aims to estimate shelf-life of shallot powder at various storage temperatures and determine quality changes during storage. This study used a Completely Randomized Design with two factors to determine quality changes of shallot powder, i.e. the coating and storage temperature. The statistical analysis results showed that the coating, storage temperature, and interaction between the two factors affected Volatile Reducing Substances (VRS) levels. The two factors and their interaction do not influence the water content. Shelf-life estimation was performed using the Arrhenius method. Coated shallot powder has a longer shelf-life than uncoated shallot powder. Shelf-life determination was performed based on water content parameters. The shelf-life of uncoated shallot powder was 337 days at 30 °C, 322 days at 40 °C, and 309 days at 50 °C. The shelf-life of coated shallot powder was 353 days at 30 °C, 340 days at 40 °C, and 328 days at 50 °C. The coating process can extend the shelf-life of shallot powder.","PeriodicalId":32572,"journal":{"name":"Industria Jurnal Teknologi dan Manajemen Agroindustri","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"45596926","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}