Abstract: The signing of the Helsinki Memorandum of Understanding (MoU) in 2005 marked the end of the Indonesian government's decades-long conflict with the Free Aceh Movement. One of the deals in the Helsinki MoU is to provide farming land to former combatants, amnestied political prisoners, and conflict victims as a form of reintegration and livelihood restoration. However, this activity did not run effectively for a dozen years after the peace deal due to the absence of regulations and authorities in its implementation. Based on this background, this paper examines the role of Agrarian Reform on the policy of agricultural land provision to the people related to the Aceh conflict. This research used a qualitative approach, and relied on observational data and literature review. Agrarian Reform can be an alternative strategy for post-conflict peacebuilding. The concept of asset reform and access reform offered in the Agrarian Reform can be adopted to realize the allocation of agricultural land by the mandate of the Helsinki MoU. The main problems found so far are that there is no regulation regarding the granting of land rights in the law, authority, and several obstacles in its implementation. This paper also provides a crucial lesson that proper agrarian policy contributes to the prevention of recurring conflicts that have the potential to cause national disintegration. Keywords: Agrarian Reform, Free Aceh Movement, Helsinki MoU, Land Redistribution, Peacebuilding Intisari : Penandatanganan Momerandum of Understanding (MoU) Helsinki pada tahun 2005 menandai berakhirnya konflik pemerintah Indonesia dengan Gerakan Aceh Merdeka selama beberapa dekade. Salah satu kesepakatan di dalam MoU Helsinki adalah menyediakan tanah pertanian kepada mantan kombatan, tahanan politik yang memperoleh amnesti, dan korban konflik sebagai bentuk reintegrasi dan pemulihan penghidupan. Namun, kegiatan ini tidak berjalan secara efektif selama belasan tahun setelah perjanjian damai karena belum adanya regulasi dan kewenangan dalam pelaksanaannya. Berdasarkan latar belakang tersebut, tulisan ini mengkaji peran Reforma Agraria terhadap kebijakan penyediaan tanah pertanian untuk masyarakat yang berkaitan dengan konflik Aceh. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, serta mengandalkan data observasi dan tinjauan literatur. Reforma Agraria dapat menjadi strategi alternatif pembangunan perdamaian pasca-konflik. Konsep penataan aset dan penataan akses yang ditawarkan di dalam Reforma Agraria dapat diadopsi untuk merealisasikan alokasi tanah pertanian sesuai amanah MoU Helsinki. Permasalahan-permasalahan utama yang ditemukan selama ini adalah belum adanya pengaturan mengenai pemberian hak atas tanah tersebut di dalam peraturan perundang-undangan, kewenangan, dan sejumlah hambatan dalam pelaksanaannya. Tulisan ini juga memberikan pelajaran penting bahwa kebijakan agraria yang tepat dapat berkontribusi terhadap pencegahan konflik berulang yang dapat berpotensi menyeba
{"title":"Reforma Agraria sebagai Jalan menuju Perdamaian yang Berkelanjutan di Aceh","authors":"Akhyar Tarfi, Ikhwanul Amri","doi":"10.31292/bhumi.v7i2.509","DOIUrl":"https://doi.org/10.31292/bhumi.v7i2.509","url":null,"abstract":"Abstract: The signing of the Helsinki Memorandum of Understanding (MoU) in 2005 marked the end of the Indonesian government's decades-long conflict with the Free Aceh Movement. One of the deals in the Helsinki MoU is to provide farming land to former combatants, amnestied political prisoners, and conflict victims as a form of reintegration and livelihood restoration. However, this activity did not run effectively for a dozen years after the peace deal due to the absence of regulations and authorities in its implementation. Based on this background, this paper examines the role of Agrarian Reform on the policy of agricultural land provision to the people related to the Aceh conflict. This research used a qualitative approach, and relied on observational data and literature review. Agrarian Reform can be an alternative strategy for post-conflict peacebuilding. The concept of asset reform and access reform offered in the Agrarian Reform can be adopted to realize the allocation of agricultural land by the mandate of the Helsinki MoU. The main problems found so far are that there is no regulation regarding the granting of land rights in the law, authority, and several obstacles in its implementation. This paper also provides a crucial lesson that proper agrarian policy contributes to the prevention of recurring conflicts that have the potential to cause national disintegration.\u0000Keywords: Agrarian Reform, Free Aceh Movement, Helsinki MoU, Land Redistribution, Peacebuilding\u0000 \u0000Intisari : Penandatanganan Momerandum of Understanding (MoU) Helsinki pada tahun 2005 menandai berakhirnya konflik pemerintah Indonesia dengan Gerakan Aceh Merdeka selama beberapa dekade. Salah satu kesepakatan di dalam MoU Helsinki adalah menyediakan tanah pertanian kepada mantan kombatan, tahanan politik yang memperoleh amnesti, dan korban konflik sebagai bentuk reintegrasi dan pemulihan penghidupan. Namun, kegiatan ini tidak berjalan secara efektif selama belasan tahun setelah perjanjian damai karena belum adanya regulasi dan kewenangan dalam pelaksanaannya. Berdasarkan latar belakang tersebut, tulisan ini mengkaji peran Reforma Agraria terhadap kebijakan penyediaan tanah pertanian untuk masyarakat yang berkaitan dengan konflik Aceh. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, serta mengandalkan data observasi dan tinjauan literatur. Reforma Agraria dapat menjadi strategi alternatif pembangunan perdamaian pasca-konflik. Konsep penataan aset dan penataan akses yang ditawarkan di dalam Reforma Agraria dapat diadopsi untuk merealisasikan alokasi tanah pertanian sesuai amanah MoU Helsinki. Permasalahan-permasalahan utama yang ditemukan selama ini adalah belum adanya pengaturan mengenai pemberian hak atas tanah tersebut di dalam peraturan perundang-undangan, kewenangan, dan sejumlah hambatan dalam pelaksanaannya. Tulisan ini juga memberikan pelajaran penting bahwa kebijakan agraria yang tepat dapat berkontribusi terhadap pencegahan konflik berulang yang dapat berpotensi menyeba","PeriodicalId":32710,"journal":{"name":"BHUMI Jurnal Agraria dan Pertanahan","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"44244446","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
ABSTRAKKehidupan masyarakat berkaitan dengan tanah, sehingga membutuhkan lahan untuk tempat tinggal dan beraktivitas. Namun ketersediaan lahan kosong sangat terbatas karena adanya kenaikan jumlah penduduk di Indonesia, sehingga berdampak pula terhadap harga tanah. Tujuan penelitian ini adalah memberikan gambaran kondisi transaksi penjualan tanah dan menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi harga tanah di Indonesia. Metode penelitian menggunakan regresi linear berganda yang dipadukan dengan big data. Hasil penelitian menunjukkan faktor-faktor yang signifikan berpengaruh terhadap harga tanah di Indonesia yaitu luas tanah dan posisi tanah (strategis atau tidak strategis). Harga tanah yang semakin mahal dan tidak sebanding dengan pendapatan masyarakat mengakibatkan masyarakat kesulitan untuk membeli rumah karena harga semakin tinggi. Oleh karenanya, diperlukan payung hukum guna mengawasi harga tanah di Indonesia.Kata kunci : harga tanah, big data, regresi linear berganda ABSTRACTCommunity life is related to land, so it requires land for shelter and activity. But the availability of vacant land today is very limited because of the increase of the number of people in Indonesia, so that it also has an impact on land prices. The purpose sof this study are to provide an overview of the condition of land sales transactions and analyze the factors that affect land prices in Indonesia. The research method uses multiple linear regression combined with big data. The results showed the significant factors affect land prices in Indonesia, are land area and land position (strategic or not strategic). The higher land prices are not comparable to the community income, so that people difficult to buy a house. It is necessary to prepare a legal protection in supervising land prices in Indonesia.Keywords : land price, big data, multiple linear regression
{"title":"Determinan Harga Tanah di Indonesia Menggunakan Big Data (Studi Kasus: www.lamudi.co.id)","authors":"Joko Ade Nursiyono, Dyah Makutaning Dewi","doi":"10.53686/jp.v11i2.105","DOIUrl":"https://doi.org/10.53686/jp.v11i2.105","url":null,"abstract":"ABSTRAKKehidupan masyarakat berkaitan dengan tanah, sehingga membutuhkan lahan untuk tempat tinggal dan beraktivitas. Namun ketersediaan lahan kosong sangat terbatas karena adanya kenaikan jumlah penduduk di Indonesia, sehingga berdampak pula terhadap harga tanah. Tujuan penelitian ini adalah memberikan gambaran kondisi transaksi penjualan tanah dan menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi harga tanah di Indonesia. Metode penelitian menggunakan regresi linear berganda yang dipadukan dengan big data. Hasil penelitian menunjukkan faktor-faktor yang signifikan berpengaruh terhadap harga tanah di Indonesia yaitu luas tanah dan posisi tanah (strategis atau tidak strategis). Harga tanah yang semakin mahal dan tidak sebanding dengan pendapatan masyarakat mengakibatkan masyarakat kesulitan untuk membeli rumah karena harga semakin tinggi. Oleh karenanya, diperlukan payung hukum guna mengawasi harga tanah di Indonesia.Kata kunci : harga tanah, big data, regresi linear berganda\u0000ABSTRACTCommunity life is related to land, so it requires land for shelter and activity. But the availability of vacant land today is very limited because of the increase of the number of people in Indonesia, so that it also has an impact on land prices. The purpose sof this study are to provide an overview of the condition of land sales transactions and analyze the factors that affect land prices in Indonesia. The research method uses multiple linear regression combined with big data. The results showed the significant factors affect land prices in Indonesia, are land area and land position (strategic or not strategic). The higher land prices are not comparable to the community income, so that people difficult to buy a house. It is necessary to prepare a legal protection in supervising land prices in Indonesia.Keywords : land price, big data, multiple linear regression","PeriodicalId":32710,"journal":{"name":"BHUMI Jurnal Agraria dan Pertanahan","volume":"24 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"78358578","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
ABSTRACTThe development of Yogyakarta International Airport (YIA) has been accomplished, and even now the airport is currentlyoperating, serving the flight from and to Yogyakarta Special Province. However, the pro and cons of the YIA developmentremain. Some argue the YIA brought economic development for locals, while others argue the YIA made the locals worse-off.This paper describes the author’s view on this opposite perspective by reviewing several scientific articles regarding the YIA.The author supports the idea that the new airport of Yogyakarta has the potential to boost local economic development dueto some conditions, they are sufficient compensation, productive use of compensation, the high number of flight destinations,and government intervention to involve the local sources. In addition, further research to estimate the average effect of YIAland acquisition compensation and the YIA existence on local economic development by using causal inference techniques isrequired to ensure the most objective study result.Keywords : large-scale land acquisition, economic development, Yogyakarta International Airport. ABSTRAKPembangunan Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) telah selesai dan saat ini telah beroperasi melayani penerbangan daridan menuju Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), namun masih ada pendapat pro dan kontra mengenai pembangunanYIA. Beberapa pihak berpandangan bahwa YIA membawa pembangunan ekonomi bagi penduduk setempat, sedangkanbeberapa pihak lain berpendapat bahwa YIA malah memperburuk kondisi perekonomian warga lokal. Artikel ini menyajikanpandangan penulis terhadap perbedaan perspektif tentang YIA ini dengan mengulas beberapa tulisan ilmiah tentangpembangunan YIA. Penulis berpendapat bahwa pembangunan YIA memiliki potensi untuk dapat menciptakan kemajuanekonomi lokal karena memenuhi beberapa persyaratan, yaitu ganti rugi yang cukup, penggunaan uang ganti rugi untuk halproduktif, tingginya angka penerbangan tujuan ke DIY, dan intervensi pemerintah dalam memanfaatkan sumber daya lokal.Untuk mencapai hasil studi paling objektif, maka dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk menghitung secara rata-rata dampakdari ganti rugi lahan bandara YIA dan dampak dari keberadaan bandara YIA terhadap parameter pembangunan ekonomidengan menggunakan metode-metode pengukuran sebab-akibat.Kata kunci : pengadaan tanah skala besar, pembangunan ekonomi, Bandara Internasional Yogyakarta.
日惹国际机场(YIA)的发展已经完成,甚至现在机场正在运营,服务于往返日惹特别省的航班。然而,YIA发展的利弊仍然存在。一些人认为伊斯兰投资局为当地人带来了经济发展,而另一些人则认为伊斯兰投资局使当地人的生活变得更糟。本文通过回顾几篇有关YIA的科学文章,阐述了作者对这一相反观点的看法。作者支持这样一种观点,即日惹新机场有潜力促进当地经济发展,由于一些条件,他们是足够的补偿,有效地利用补偿,高数量的航班目的地,以及政府干预,以涉及当地资源。此外,为了保证研究结果的最客观,还需要进一步研究利用因果推理技术来估算土地征用补偿和土地征用补偿对地方经济发展的平均影响。关键词:大规模征地,经济发展,日惹国际机场。摘要:日惹国际会展中心(YIA)在日惹举办了一场国际会展活动,在日惹举办了一场国际会展活动,在日惹举办了一场国际会展活动。Beberapa pihak berpandangan bahwa YIA成员pembangunan ekonomi bagi penduduk setempat, sedangkanbeberapa pihak lain berpendapat bahwa YIA malah成员berberuk kondisi perekonomian warga local。Artikel ini menyajikanpandangan penulis terhadap perbedaan perbedaan perbedaan perbedaan perbedaan perbedaan perbedaan perbedaan perbedaan perbedaan perbedaan perbedaan perbedaan perbedaan perbedaan penbangunan YIA。Penulis berpendapat bahwa pembangunan YIA memoriliki potensi untuk dapat menciptakan kemajuanekonomi local karena memenuhi beberapa persyatan, yitu ganti rugi yang cuup, penggunaan wang ganti rugi untuk halproducktif, tingginya angka penerbangan tujuan ke DIY, dan intervensi peremerintah dalam memanfaatkan sumber daya local。Untuk menkapai hasil研究的对象,maka dibutuhkan penelitian lebih lanjut Untuk menghitung secara - rata-rata dampakdari ganti rugi lahan bandara YIA dandanpak dari keberadan bandara YIA terhadap参数pembangunan ekonomidengan menggunakan metode-metode penguin sebb -akibat。Kata kunci: pengadaan tanah skala besar, pembangunan economi, Bandara international日惹。
{"title":"Large-Scale Land Acquisition and Economic Development","authors":"Y. Purbawa","doi":"10.53686/jp.v11i2.78","DOIUrl":"https://doi.org/10.53686/jp.v11i2.78","url":null,"abstract":"ABSTRACTThe development of Yogyakarta International Airport (YIA) has been accomplished, and even now the airport is currentlyoperating, serving the flight from and to Yogyakarta Special Province. However, the pro and cons of the YIA developmentremain. Some argue the YIA brought economic development for locals, while others argue the YIA made the locals worse-off.This paper describes the author’s view on this opposite perspective by reviewing several scientific articles regarding the YIA.The author supports the idea that the new airport of Yogyakarta has the potential to boost local economic development dueto some conditions, they are sufficient compensation, productive use of compensation, the high number of flight destinations,and government intervention to involve the local sources. In addition, further research to estimate the average effect of YIAland acquisition compensation and the YIA existence on local economic development by using causal inference techniques isrequired to ensure the most objective study result.Keywords : large-scale land acquisition, economic development, Yogyakarta International Airport.\u0000ABSTRAKPembangunan Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) telah selesai dan saat ini telah beroperasi melayani penerbangan daridan menuju Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), namun masih ada pendapat pro dan kontra mengenai pembangunanYIA. Beberapa pihak berpandangan bahwa YIA membawa pembangunan ekonomi bagi penduduk setempat, sedangkanbeberapa pihak lain berpendapat bahwa YIA malah memperburuk kondisi perekonomian warga lokal. Artikel ini menyajikanpandangan penulis terhadap perbedaan perspektif tentang YIA ini dengan mengulas beberapa tulisan ilmiah tentangpembangunan YIA. Penulis berpendapat bahwa pembangunan YIA memiliki potensi untuk dapat menciptakan kemajuanekonomi lokal karena memenuhi beberapa persyaratan, yaitu ganti rugi yang cukup, penggunaan uang ganti rugi untuk halproduktif, tingginya angka penerbangan tujuan ke DIY, dan intervensi pemerintah dalam memanfaatkan sumber daya lokal.Untuk mencapai hasil studi paling objektif, maka dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk menghitung secara rata-rata dampakdari ganti rugi lahan bandara YIA dan dampak dari keberadaan bandara YIA terhadap parameter pembangunan ekonomidengan menggunakan metode-metode pengukuran sebab-akibat.Kata kunci : pengadaan tanah skala besar, pembangunan ekonomi, Bandara Internasional Yogyakarta.","PeriodicalId":32710,"journal":{"name":"BHUMI Jurnal Agraria dan Pertanahan","volume":"29 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"73598811","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
ABSTRAKPerwujudan desa/kelurahan lengkap dapat dilakukan dengan cara memetakan seluruh bidang tanah tanpa terkecuali, baikitu bidang tanah yang belum ada hak atas tanahnya maupun yang sudah memiliki hak atas tanah. Kantor Pertanahan KotaPontianak melakukan sinergi dengan para pemangku kepentingan, yaitu dengan Pemerintah Kelurahan Tengah dan PemerintahKota Pontianak. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui proses pembangunan basis data pertanahan yang valid dalam rangkapengembangan smart city. Metode penelitian dilakukan secara kualitatif deskriptif, perolehan data dilakukan melalui surveilapang, pengumpulan data sekunder serta desk study terhadap kajian literatur maupun peraturan perundang-undangan.Analisis data dilakukan secara spasial terhadap data utama dan data pendukung pembangunan basis data pertanahanvalid. Pembangunan basis data pertanahan melalui sinergitas stakeholder memberi kebermanfaatan bagi masing-masingpemangku kepentingan sebagai pendukung pembuat kebijakan pada stakeholder. Antar stakeholder menggunakan basisdata yang valid untuk digunakan berbagi pakai sebagai salah satu pendukung terciptanya smart city di Kota Pontianak dalammewujudkan terciptanya smart governance. Hal ini membuat hubungan baik antar pemangku kepentingan, kerja sama yangpadu antar pemangku kepentingan, sharing data dan informasi, serta komitmen bersama untuk mencapai tujuan bersama.Kata kunci : sinergitas, pembangunan basis data pertanahan, valid, smart city ABSTRACTThe realization of a complete Village can be done by mapping all parcels of land without exception, both parcels of land thatdo not have land rights or those that already have land rights. The Pontianak City Land Office synergizes with stakeholders,namely with the Tengah Village Government and the Pontianak City Government. The purpose of this study is to determine theprocess of building a valid land database to assist in the process of developing a smart city. The research method is descriptivequalitative, data acquisition is carried out through field surveys, secondary data collection, and desk studies on literaturestudies and legislation. Data analysis was carried out spatially on the main data and supporting data for the construction of avalid land database. The development of a land database through the resulting stakeholder synergy provides benefits for eachstakeholder in supporting data for policy makers to stakeholders. Between stakeholders using a valid database to be usedfor sharing as one of the supporters of the creation of a smart city in Pontianak in realizing the creation of Smart Governance.This creates good relations between stakeholders, solid cooperation between stakeholders, sharing of data and information,as well as a shared commitment to achieve common goals.Keywords : synergy, land database development, valid, smart city
{"title":"Membangun Basis Data Pertanahan Valid Menuju Smart City: Sinergi Antar Stakeholder di Kota Pontianak","authors":"Farizal Arma Bandhono, Renaud Saputra Purba","doi":"10.53686/jp.v11i2.110","DOIUrl":"https://doi.org/10.53686/jp.v11i2.110","url":null,"abstract":"ABSTRAKPerwujudan desa/kelurahan lengkap dapat dilakukan dengan cara memetakan seluruh bidang tanah tanpa terkecuali, baikitu bidang tanah yang belum ada hak atas tanahnya maupun yang sudah memiliki hak atas tanah. Kantor Pertanahan KotaPontianak melakukan sinergi dengan para pemangku kepentingan, yaitu dengan Pemerintah Kelurahan Tengah dan PemerintahKota Pontianak. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui proses pembangunan basis data pertanahan yang valid dalam rangkapengembangan smart city. Metode penelitian dilakukan secara kualitatif deskriptif, perolehan data dilakukan melalui surveilapang, pengumpulan data sekunder serta desk study terhadap kajian literatur maupun peraturan perundang-undangan.Analisis data dilakukan secara spasial terhadap data utama dan data pendukung pembangunan basis data pertanahanvalid. Pembangunan basis data pertanahan melalui sinergitas stakeholder memberi kebermanfaatan bagi masing-masingpemangku kepentingan sebagai pendukung pembuat kebijakan pada stakeholder. Antar stakeholder menggunakan basisdata yang valid untuk digunakan berbagi pakai sebagai salah satu pendukung terciptanya smart city di Kota Pontianak dalammewujudkan terciptanya smart governance. Hal ini membuat hubungan baik antar pemangku kepentingan, kerja sama yangpadu antar pemangku kepentingan, sharing data dan informasi, serta komitmen bersama untuk mencapai tujuan bersama.Kata kunci : sinergitas, pembangunan basis data pertanahan, valid, smart city\u0000ABSTRACTThe realization of a complete Village can be done by mapping all parcels of land without exception, both parcels of land thatdo not have land rights or those that already have land rights. The Pontianak City Land Office synergizes with stakeholders,namely with the Tengah Village Government and the Pontianak City Government. The purpose of this study is to determine theprocess of building a valid land database to assist in the process of developing a smart city. The research method is descriptivequalitative, data acquisition is carried out through field surveys, secondary data collection, and desk studies on literaturestudies and legislation. Data analysis was carried out spatially on the main data and supporting data for the construction of avalid land database. The development of a land database through the resulting stakeholder synergy provides benefits for eachstakeholder in supporting data for policy makers to stakeholders. Between stakeholders using a valid database to be usedfor sharing as one of the supporters of the creation of a smart city in Pontianak in realizing the creation of Smart Governance.This creates good relations between stakeholders, solid cooperation between stakeholders, sharing of data and information,as well as a shared commitment to achieve common goals.Keywords : synergy, land database development, valid, smart city","PeriodicalId":32710,"journal":{"name":"BHUMI Jurnal Agraria dan Pertanahan","volume":"368 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"86808289","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
ABSTRAKTulisan ini bertujuan menjawab dua permasalahan yakni 1) mengapa perlu terobosan mewujudkan kepastian hukum dalam pendaftaran tanah; dan 2) bagaimana sistem publikasi positif dapat mewujudkan kepastian hukum dalam pendaftaran tanah. Pendaftaran tanah memiliki urgensi tinggi dikarenakan merupakan salah satu unsur dalam menunjang kesejahteraan rakyat. Kesejahteraan tersebut berkaitan dengan kepastian hukum dan pemenuhan kebutuhan tata kelola yang diwujudkan dalam jaminan perlindungan hukum terhadap pengelolaan tanah. Namun, masih terdapat ragam permasalahan berkaitan dengan pendaftaran tanah terutama kasus sertipikat ganda serta kelemahan publikasi negatif yang menimbulkan ketidakpastian hukum. Ragam permasalahan tersebut menuntut perubahan sistem publikasi sehingga menjadi lebih menjamin kepastian hukum dalam hal pendaftaran tanah. Metode yang digunakan adalah hukum normatif yang menggunakan bahan hukum primer dan sekunder yang dianalisis secara deduktif dengan pendekatan perundangan, kasus serta konseptual malalui studi pustaka. Hasil penelitian menunjukkan 1) urgensi diperlukannya terobosan mewujudkan kepastian hukum dalam pendaftaran tanah dilihat dari banyaknya kasus sertipikat ganda dan publikasi tanah negatif rawan kesalahan; 2) bentuk pendaftaran tanah yang berkepastian hukum melalui sistem publikasi positif diwujudkan dengan revitalisasi substansi peraturan pertanahan dengan publikasi positif dan perbaikan database sistem pendaftaran tanah.Kata kunci : pendaftaran tanah, publikasi positif ABSTRACTThis article aims to answer 1) why a breakthrough is needed to realize legal certainty in land registration; and 2) how a positive publication system can achieve legal certainty in land registration. Land registration has a high urgency because it is one of the elements in supporting the welfare of the people. This welfare is related to legal certainty and the fulfillment of governance needs which is manifested in guaranteeing legal protection for land management. However, there are still various problems related to land registration, especially the case of double certificates and the weakness of negative publications that create legal uncertainty. These various problems require changes in the publication system so that it becomes more secure in terms of legal certainty in terms of land registration. This article is normative using statutory, case and conceptual approach. The results show: (1) The urgency of the breakthrough to realize legal certainty in land registration is the number of cases of double certificates and negative land publications that are prone to errors; (2) Form of land registration with legal certainty through a positive publication system is realized by revitalizing the substance of land regulations with positive publications and improving the database of the land registration systemKeywords : land registration, positive publication
{"title":"Sistem Publikasi Tanah Positif (Terobosan Mewujudkan Kepastian Hukum dalam Pendaftaran Tanah)","authors":"Nadila Maysila Herdarezki","doi":"10.53686/jp.v11i2.88","DOIUrl":"https://doi.org/10.53686/jp.v11i2.88","url":null,"abstract":"ABSTRAKTulisan ini bertujuan menjawab dua permasalahan yakni 1) mengapa perlu terobosan mewujudkan kepastian hukum dalam pendaftaran tanah; dan 2) bagaimana sistem publikasi positif dapat mewujudkan kepastian hukum dalam pendaftaran tanah. Pendaftaran tanah memiliki urgensi tinggi dikarenakan merupakan salah satu unsur dalam menunjang kesejahteraan rakyat. Kesejahteraan tersebut berkaitan dengan kepastian hukum dan pemenuhan kebutuhan tata kelola yang diwujudkan dalam jaminan perlindungan hukum terhadap pengelolaan tanah. Namun, masih terdapat ragam permasalahan berkaitan dengan pendaftaran tanah terutama kasus sertipikat ganda serta kelemahan publikasi negatif yang menimbulkan ketidakpastian hukum. Ragam permasalahan tersebut menuntut perubahan sistem publikasi sehingga menjadi lebih menjamin kepastian hukum dalam hal pendaftaran tanah. Metode yang digunakan adalah hukum normatif yang menggunakan bahan hukum primer dan sekunder yang dianalisis secara deduktif dengan pendekatan perundangan, kasus serta konseptual malalui studi pustaka. Hasil penelitian menunjukkan 1) urgensi diperlukannya terobosan mewujudkan kepastian hukum dalam pendaftaran tanah dilihat dari banyaknya kasus sertipikat ganda dan publikasi tanah negatif rawan kesalahan; 2) bentuk pendaftaran tanah yang berkepastian hukum melalui sistem publikasi positif diwujudkan dengan revitalisasi substansi peraturan pertanahan dengan publikasi positif dan perbaikan database sistem pendaftaran tanah.Kata kunci : pendaftaran tanah, publikasi positif\u0000ABSTRACTThis article aims to answer 1) why a breakthrough is needed to realize legal certainty in land registration; and 2) how a positive publication system can achieve legal certainty in land registration. Land registration has a high urgency because it is one of the elements in supporting the welfare of the people. This welfare is related to legal certainty and the fulfillment of governance needs which is manifested in guaranteeing legal protection for land management. However, there are still various problems related to land registration, especially the case of double certificates and the weakness of negative publications that create legal uncertainty. These various problems require changes in the publication system so that it becomes more secure in terms of legal certainty in terms of land registration. This article is normative using statutory, case and conceptual approach. The results show: (1) The urgency of the breakthrough to realize legal certainty in land registration is the number of cases of double certificates and negative land publications that are prone to errors; (2) Form of land registration with legal certainty through a positive publication system is realized by revitalizing the substance of land regulations with positive publications and improving the database of the land registration systemKeywords : land registration, positive publication","PeriodicalId":32710,"journal":{"name":"BHUMI Jurnal Agraria dan Pertanahan","volume":"111 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"80577617","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
ABSTRAK Penggunaan lahan perlu diatur dalam suatu sistem yang dapat memberikan manfaat sebesar-besar kemakmuran bagirakyat tanpa merusak fungsi lahan sebagai sumber kehidupan. Oleh karena itu, penggunaan lahan diarahkan agar dapatdimanfaatkan dengan optimal secara berkelanjutan bagi kesejahteraan masyarakat. Lingkup studi pada penelitian iniadalah di Kabupaten Pringsewu dengan studi kasus di Kecamatan Pringsewu, Kecamatan Ambarawa, dan KecamatanPagelaran. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan kondisi penggunaan lahan di Kabupaten Pringsewu terutamaterkait kesesuaian penggunaan lahan saat ini terhadap rencana tata ruang wilayah (RTRW) Kabupaten Pringsewu. Hal iniberguna untuk mengetahui wilayah yang pembangunannya telah sesuai dengan arahan RTRW, wilayah yang berpotensiuntuk dikembangkan pembangunannya sesuai arahan RTRW, serta wilayah yang pembangunannya saat ini tidak sesuaidengan RTRW. Metode analisis yang digunakan adalah dengan melakukan analisis spasial yaitu dengan melakukan overlayantara peta penggunaan tanah saat ini dan peta rencana pola ruang RTRW Kabupaten Pringsewu Tahun 2011-2031. Hasilpenelitian menunjukkan bahwa sebesar ± 11.015,21 ha lahan atau 86,95% dari luas wilayah studi pembangunannya telahsesuai dengan arahan kebijakan RTRW, sebesar ± 994,3 ha atau 7,85% dari luas wilayah studi dapat dikembangkan sesuaiarahan, dan ± 659,52 ha atau 5,20% dari luas wilayah studi tidak sesuai dengan arahan RTRW. Kata kunci : penggunaan lahan, pencana tata ruang wilayah, kesesuaian, Kabupaten Pringsewu ABSTRACTLand use needs to be regulated in a system that can provide the maximum benefit to the community without destroying thefunction of land as a source of life. For this reason, land needs to be regulated and directed for its development so that itcan be used optimally for the community to obtain sustainable benefits for welfare. The scope of the study in this researchis in Pringsewu Regency with case studies in Pringsewu District, Ambarawa District, and Pagelaran District. This study aimsto describe the condition of land use in Pringsewu Regency, especially related to the existing land use of the Rencana TataRuang Wilayah (RTRW). This study is used for knowing areas whose development is in accordance with the RTRW Directive,areas that may be developed for development in accordance with the RTRW Directive, as well as areas whose currentdevelopment is not in accordance with the RTRW. The analytical method used is to perform a spatial analysis which is doneby overlaying the existing land use map with the spatial plan map of the Pringsewu Regency RTRW 2011-2031. The resultsshowed that ± 11,015.21 hectares or 86.95% of the area of the study area was in accordance with the RTRW Directive policy, ± 994.3 hectares or 7.85% of the study area could be developed according to the Directive, and ± 659.52 hectares or 5.20%of the study area is not in accordance with the RTRW Directive. Keywords : land use, spatial planning, suitability, Pringsewu Reg
减少土地利用需要建立一个能给人民带来最大繁荣的体系,而不会破坏土地作为生命之源的作用。因此,土地的使用是为了使社会繁荣得到最充分的利用。这项研究的范围是在品林世武区,在品林世武区、安巴莱区和良性街道进行案例研究。本研究旨在描述品林世武区的土地利用情况,并将目前的土地使用率与品林世武地区规划(RTRW)相关。这有助于确定在RTRW的指导下建造的区域,在RTRW的指导下有潜力发展的区域,以及目前建造的区域不符合RTRW。使用的分析方法是对现有土地使用地图的空间分析,即对目前的土地使用地图进行过度分析,以及2011年至2031年普林西乌地区RTRW平面图平面图。Hasilpenelitian指出,高达±11.015,21哈工程telahsesuai研究面积的土地或86,95% RTRW政策的指引,高达±994.3哈或7,85% sesuaiarahan开发的面积可以研究,±659.52哈或5,20%的面积不符合RTRW方向研究。关键字:土地使用、分区规划、匹配、剥皮区需要在一个系统中进行调节,这种系统可以提供最大的好处,而不会破坏土地作为生命的源泉。因为这个原因,土地需要被调控并指导其发展,这样,它将有利于社区对福利的持续支持。在品客寺、安巴瓦区和地区地区的凯斯研究报告的范围。这项研究描述了公园里的情况,特别是利用分区平面图的存在。这项研究的目的是知道哪些发展是与RTRW方向相关的,而哪些发展可能与RTRW方向相关,而这些发展本身并不与RTRW相关。分析方法被用来进行空间分析《resultsshowed那±21 hectares或86 11,015。95%的地区之of The study was in accordance with The RTRW区域政策指令,±3 hectares或7 994。85% of The study可以成为区域developed弥足的指令,和±。52 hectares 659或5 . 20%of The study is not in accordance with The RTRW指令区域。土地使用,太空计划,支持,品寺摄政
{"title":"Kesesuaian Penggunaan Lahan Terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Pringsewu","authors":"Andi Dermawan Lubis, Novia Arismawati, Wahyu Hidayat Pratama","doi":"10.53686/jp.v11i2.94","DOIUrl":"https://doi.org/10.53686/jp.v11i2.94","url":null,"abstract":"ABSTRAK\u0000Penggunaan lahan perlu diatur dalam suatu sistem yang dapat memberikan manfaat sebesar-besar kemakmuran bagirakyat tanpa merusak fungsi lahan sebagai sumber kehidupan. Oleh karena itu, penggunaan lahan diarahkan agar dapatdimanfaatkan dengan optimal secara berkelanjutan bagi kesejahteraan masyarakat. Lingkup studi pada penelitian iniadalah di Kabupaten Pringsewu dengan studi kasus di Kecamatan Pringsewu, Kecamatan Ambarawa, dan KecamatanPagelaran. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan kondisi penggunaan lahan di Kabupaten Pringsewu terutamaterkait kesesuaian penggunaan lahan saat ini terhadap rencana tata ruang wilayah (RTRW) Kabupaten Pringsewu. Hal iniberguna untuk mengetahui wilayah yang pembangunannya telah sesuai dengan arahan RTRW, wilayah yang berpotensiuntuk dikembangkan pembangunannya sesuai arahan RTRW, serta wilayah yang pembangunannya saat ini tidak sesuaidengan RTRW. Metode analisis yang digunakan adalah dengan melakukan analisis spasial yaitu dengan melakukan overlayantara peta penggunaan tanah saat ini dan peta rencana pola ruang RTRW Kabupaten Pringsewu Tahun 2011-2031. Hasilpenelitian menunjukkan bahwa sebesar ± 11.015,21 ha lahan atau 86,95% dari luas wilayah studi pembangunannya telahsesuai dengan arahan kebijakan RTRW, sebesar ± 994,3 ha atau 7,85% dari luas wilayah studi dapat dikembangkan sesuaiarahan, dan ± 659,52 ha atau 5,20% dari luas wilayah studi tidak sesuai dengan arahan RTRW.\u0000Kata kunci : penggunaan lahan, pencana tata ruang wilayah, kesesuaian, Kabupaten Pringsewu\u0000ABSTRACTLand use needs to be regulated in a system that can provide the maximum benefit to the community without destroying thefunction of land as a source of life. For this reason, land needs to be regulated and directed for its development so that itcan be used optimally for the community to obtain sustainable benefits for welfare. The scope of the study in this researchis in Pringsewu Regency with case studies in Pringsewu District, Ambarawa District, and Pagelaran District. This study aimsto describe the condition of land use in Pringsewu Regency, especially related to the existing land use of the Rencana TataRuang Wilayah (RTRW). This study is used for knowing areas whose development is in accordance with the RTRW Directive,areas that may be developed for development in accordance with the RTRW Directive, as well as areas whose currentdevelopment is not in accordance with the RTRW. The analytical method used is to perform a spatial analysis which is doneby overlaying the existing land use map with the spatial plan map of the Pringsewu Regency RTRW 2011-2031. The resultsshowed that ± 11,015.21 hectares or 86.95% of the area of the study area was in accordance with the RTRW Directive policy, ± 994.3 hectares or 7.85% of the study area could be developed according to the Directive, and ± 659.52 hectares or 5.20%of the study area is not in accordance with the RTRW Directive.\u0000Keywords : land use, spatial planning, suitability, Pringsewu Reg","PeriodicalId":32710,"journal":{"name":"BHUMI Jurnal Agraria dan Pertanahan","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"88495763","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
ABSTRAK Perlindungan lahan pertanian pangan berkelanjutan (PLP2B) saat ini menjadi suatu keharusan untuk menjaga ketahananpangan di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk 1) mengidentifikasi dan menginventarisasi proses PLP2B, 2) menjelaskanperan dan interaksi aktor PLP2B, dan 3) menjelaskan tata kelola pelaksanaan kebijakan PLP2B di Kabupaten Hulu SungaiSelatan tahun 2019 agar dapat menjamin keberlanjutan pertanian. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatifdengan pendekatan trend prediksi dan dibantu dengan focus group discussion. Untuk memperoleh data dilakukan denganobservasi, wawancara, dan studi dokumen. Hasil penelitian pelaksanaan PLP2B di Kabupaten Hulu Sungai Selatan masihsebatas tahap persiapan, tahap inventarisasi dan identifikasi data, dan expose hasil pengolahan data. Tata Kelola PLP2Bdi Kabupaten Hulu Sungai Selatan mulai dari perencanaan, perlindungan dan pemberdayaan, serta peran masyarakat yangmasih kurang optimal disebabkan karena tidak ada tim khusus untuk PLP2B, pemerintah belum melakukan sosialisasi kemasyarakat secara menyeluruh, dan pemerintah daerah belum membuat peraturan daerah khusus mengenai PLP2B. Kata kunci: lumbung padi, PLP2B, tata kelola ABSTRACT Sustainable food agricultural land protection (PLP2B) is now a must in maintaining food security in Indonesia. This paper aimsto look from the point of view of the implementation of PLP2B in Hulu Sungai Selatan Regency which has agricultural potentialin terms of subject and object. This research aims to 1) identify and inventory the PLP2B process, 2) explain the roles andinteractions of PLP2B actors, and 3) explain the governance of the implementation of PLP2B policies in Hulu Sungai SelatanRegency in 2019 in order to ensure agricultural sustainability. The method used in this study was a descriptive qualitativemethod with a prediction trend approach and was assisted by focus group discussion. Obtaining data was done by observation,interview, and document study. The results of research on the implementation of PLP2B in Hulu Sungai Selatan Regency arestill limited to the preparation stage, the data inventory and identification stage, and the exposure of data processing results.The governance of PLP2B in Hulu Sungai Selatan Regency starts from planning, protection and empowerment, and the lessoptimL of community participation due to the absence of PLPB special team for PLP2B, the government has not completelysocialized yet to the community, and the local government has not made yet a special regulation regarding PLP2B. Keywords: rice barn, PLP2B, governance
ABSTRAKPerlindungan农田可持续粮食(PLP2B)维持在印尼ketahananpangan目前成为必要。本研究旨在确定和审查PLP2B进程,2)明确PLP2B行动者在2019年在西南偏南省份的PLP2B政策管理,以确保农民的可持续发展。使用的方法是方法kualitatifdengan描述性方法预测趋势和焦点小组帮助受到质疑。获取数据需要观察、采访和文档研究。南河上游对PLP2B的研究一直处于准备阶段、盘点和数据识别阶段,以及数据处理的结果。南区的plp2bb治理从策划、保护和赋权以及社区在PLP2B没有特别工作组、政府没有充分的社会化社会化和地方政府也没有对PLP2B制定具体的社区规则开始。关键词:粮仓、PLP2B、抽象食品农业保护区治理(PLP2B)现在必须在印尼进行食品安全。这篇论文的观点是对南河支流中柱塞作用的看法,该核电站具有实验对象和目标的潜力。这一研究aims to 1)探索PLP2B进程,2)探索PLP2B协议和3)概述2019年用于确定农业支持可持续农业的基础的PLP2B政策实施的治理。这项研究中使用的方法是一种描述标准的可行性和先入为主的趋势,由焦点小组讨论提供帮助。天文台、采访和文档研究已经完成了数据请求。研究结果的结果,位于Regency arestill limited to prepretion stage,数据挖掘和标识阶段。PLP2B在上游南方丽晶启动治理》从策划、保护和empowerment和社区参与之lessoptimL帐款为PLP2B PLPB特别小组的存在》,有《政府还不completelysocialized到《社区,与当地政府有还不让a特别关于PLP2B dublin regulation)。大米仓库,PLP2B,治理
{"title":"Interaksi Aktor dalam Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan di Kabupaten Hulu Sungai Selatan","authors":"B. Sumarsono, Mohammad Fajar Hidayat","doi":"10.53686/jp.v11i2.107","DOIUrl":"https://doi.org/10.53686/jp.v11i2.107","url":null,"abstract":"ABSTRAK\u0000Perlindungan lahan pertanian pangan berkelanjutan (PLP2B) saat ini menjadi suatu keharusan untuk menjaga ketahananpangan di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk 1) mengidentifikasi dan menginventarisasi proses PLP2B, 2) menjelaskanperan dan interaksi aktor PLP2B, dan 3) menjelaskan tata kelola pelaksanaan kebijakan PLP2B di Kabupaten Hulu SungaiSelatan tahun 2019 agar dapat menjamin keberlanjutan pertanian. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatifdengan pendekatan trend prediksi dan dibantu dengan focus group discussion. Untuk memperoleh data dilakukan denganobservasi, wawancara, dan studi dokumen. Hasil penelitian pelaksanaan PLP2B di Kabupaten Hulu Sungai Selatan masihsebatas tahap persiapan, tahap inventarisasi dan identifikasi data, dan expose hasil pengolahan data. Tata Kelola PLP2Bdi Kabupaten Hulu Sungai Selatan mulai dari perencanaan, perlindungan dan pemberdayaan, serta peran masyarakat yangmasih kurang optimal disebabkan karena tidak ada tim khusus untuk PLP2B, pemerintah belum melakukan sosialisasi kemasyarakat secara menyeluruh, dan pemerintah daerah belum membuat peraturan daerah khusus mengenai PLP2B.\u0000Kata kunci: lumbung padi, PLP2B, tata kelola\u0000 \u0000ABSTRACT\u0000Sustainable food agricultural land protection (PLP2B) is now a must in maintaining food security in Indonesia. This paper aimsto look from the point of view of the implementation of PLP2B in Hulu Sungai Selatan Regency which has agricultural potentialin terms of subject and object. This research aims to 1) identify and inventory the PLP2B process, 2) explain the roles andinteractions of PLP2B actors, and 3) explain the governance of the implementation of PLP2B policies in Hulu Sungai SelatanRegency in 2019 in order to ensure agricultural sustainability. The method used in this study was a descriptive qualitativemethod with a prediction trend approach and was assisted by focus group discussion. Obtaining data was done by observation,interview, and document study. The results of research on the implementation of PLP2B in Hulu Sungai Selatan Regency arestill limited to the preparation stage, the data inventory and identification stage, and the exposure of data processing results.The governance of PLP2B in Hulu Sungai Selatan Regency starts from planning, protection and empowerment, and the lessoptimL of community participation due to the absence of PLPB special team for PLP2B, the government has not completelysocialized yet to the community, and the local government has not made yet a special regulation regarding PLP2B.\u0000Keywords: rice barn, PLP2B, governance","PeriodicalId":32710,"journal":{"name":"BHUMI Jurnal Agraria dan Pertanahan","volume":"11 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"74299753","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
ABSTRACT The land area is relatively fixed, so the availability of land is limited. In addition, each plot of land has diverse and interconnected characteristics in the landscape so that the ability of the soil to support life is very diverse and limited. Population growth that continues to increase encourages an increase in the need for land for residential development, agriculture, and other needs. This increase in land demand has an impact on the use and utilization of land that is not by following by under the designation plan, causing irregularities. The need for land is dynamic which is influenced by human needs and development. Therefore, in the development planning, as outlined in the Regional Spatial Plan, it is necessary to identify the use of existing land and its changes so that it can accommodate the need for land for development as a form of land availability. This research aims to provide land availability resulted from scale analysis of possession, use and exploitation of land in any designated spatial planning. This analysis depicts potential use and obstacle for development. In this study, land use and its changes were compared over 10 years (2009 - 2019) and used as the basis for the analysis of land availability. The research method used is the result of analysis of spatial and tabular data sourced from reports in each region (Land Office and BPN Regional Office) in 2009 and 2019. The data is automated and converted into digital data according to the requirements of the application being built. The data is converted into digital and the conversion of data encompasses digitation, scanning, Coordinate Geometry (COGO), generalization, attribute, and tabular data entry. Keywords: Land, Land Use, Land Use Change ABSTRAK Luas tanah pada dasarnya relatif tetap, sehingga ketersediaan tanah terbatas. Di samping itu, setiap bidang tanah mempunyai karakteristik yang beragam dan saling berhubungan pada sebuah lanskap, sehingga kemampuan tanah dalam mendukung kehidupan sangat beragam dan terbatas. Pertumbuhan penduduk yang terus meningkat mendorong peningkatan kebutuhan tanah untuk pembangunan pemukiman, pertanian, dan kebutuhan lainnya. Peningkatan kebutuhan tanah ini berdampak pada penggunaan dan pemanfaatan tanah yang tidak sesuai dengan rencana peruntukannya, sehingga menyebabkan ketidakteraturan. Kebutuhan akan tanah bersifat dinamis yang dipengaruhi oleh kebutuhan manusia dan pembangunan. Untuk itu, dalam perencanaan pembangunan yang dituangkan dalam Rencana Tata Ruang Wilayah perlu mengidentifikasi penggunaan tanah eksisting serta perubahannya, sehingga dapat mengakomodir kebutuhan tanah untuk pembangunan sebagai bentuk ketersediaan atas tanah. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan informasi ketersediaan tanah yang merupakan perimbangan antara penguasaan, pemilikan, dan penggunaan dan pemanfaatan tanah pada rencana peruntukan tata ruang wilayah (fungsi kawasan) yang memberikan gambaran peluang dan kendala dalam pembangunan. Dala
摘要土地面积相对固定,土地可利用性有限。此外,每一块土地在景观中都具有多样性和相互联系的特征,因此土壤支持生命的能力非常多样化和有限。人口的持续增长促使住宅开发、农业和其他需求对土地的需求增加。土地需求的增加会对未按照指定计划进行的土地的使用和利用产生影响,造成不规范现象。对土地的需求是动态的,受人类需求和发展的影响。因此,在发展规划中,如区域空间规划所述,有必要确定现有土地的用途及其变化,以适应发展对土地的需求,作为一种土地可用性形式。本研究旨在通过对任何指定空间规划中土地占有、使用和开发的规模分析,提供土地可用性。这个分析描述了潜在的用途和发展的障碍。在本研究中,比较了10年(2009 - 2019年)的土地利用及其变化,并以此作为土地可利用性分析的基础。所使用的研究方法是对2009年和2019年每个地区(土地办公室和BPN区域办公室)报告中的空间和表格数据进行分析的结果。数据是自动的,并根据正在构建的应用程序的需求转换为数字数据。将数据转换为数字数据,数据转换包括数字化、扫描、坐标几何(COGO)、概化、属性和表格数据输入。关键词:土地;土地利用;土地利用变化;disamping itu,设置bidang tanah menpunyai karakteristik yang beragan dan saling berhubungan pada sebuah lanskap,设置kemampuan tanah dalam mendukung kehidupan sangat beragan dan terbatas。Pertumbuhan penduduk yang terus meningkat mendorong peningkatan kebutuhan tanah untuk pembangunan pemukiman, pertanian, dan kebutuhan lainnya。Peningkatan kebutuhan tanah ini berdampak pengunaan dan pmanfaatan tanah yang tidak sesaidengan rencana peruntukannya, seingga menyebabkan ketidakteraturan。克布杜汉,阿坎,塔纳,是一个伟大的民族,是一个伟大的民族,是一个伟大的民族。Untuk itu, dalam perencanan pembangunan yang dittuang kan dalam Rencana Tata Ruang Wilayah perlu mengfifikasi penggunaan tanah eksisting serta perencanya, sehinga dapat mengakomodir kebutuhan tanah Untuk pembangunan sebagai bentuk ketersediaan tanas tanah。Penelitian ini bertujuan untuan untuan memberikan informasi ketersediaan tanah yang merupakan perimbangan antara penguasaan, pemilikan, dan penggunaan dan pmanfaatan tanah padrencana peruntukan tata ruang wilayah (funsi kawasan) yang memberikan gambaran peluang dan kendala dalam pembangunan。(2009 - 2019)数据分析,数据分析,数据分析,数据分析,数据分析,数据分析。Metode penelitian yang digunakan merupakan hasil分析数据,特殊数据表格yang bersumber dari laporan di setiap daerah (Kantor Pertanahan dan Kantor Wilayah BPN), 2009年至2019年。数据-数据的简写,但是数据的简写,数据的简写,数据的简写,数据的简写,数据的简写,数据的简写,数据的简写,数据的简写,数据的简写。Secara umum, kaidah konversi数据(otomasi数据)akan menggunakan方法-方法;数字,扫描,坐标几何(COGO),生成,输入数据矩阵和表格。Kata Kunci: Tanah, Penggunaan Tanah, Perubahan Penggunaan Tanah
{"title":"Analisis Perubahan Penggunaan Tanah di Indonesia: 2009-2019","authors":"D. Savitri, A. Supriatna","doi":"10.53686/JP.V11I1.49","DOIUrl":"https://doi.org/10.53686/JP.V11I1.49","url":null,"abstract":"ABSTRACT\u0000The land area is relatively fixed, so the availability of land is limited. In addition, each plot of land has diverse and interconnected characteristics in the landscape so that the ability of the soil to support life is very diverse and limited. Population growth that continues to increase encourages an increase in the need for land for residential development, agriculture, and other needs. This increase in land demand has an impact on the use and utilization of land that is not by following by under the designation plan, causing irregularities. The need for land is dynamic which is influenced by human needs and development. Therefore, in the development planning, as outlined in the Regional Spatial Plan, it is necessary to identify the use of existing land and its changes so that it can accommodate the need for land for development as a form of land availability. This research aims to provide land availability resulted from scale analysis of possession, use and exploitation of land in any designated spatial planning. This analysis depicts potential use and obstacle for development. In this study, land use and its changes were compared over 10 years (2009 - 2019) and used as the basis for the analysis of land availability. The research method used is the result of analysis of spatial and tabular data sourced from reports in each region (Land Office and BPN Regional Office) in 2009 and 2019. The data is automated and converted into digital data according to the requirements of the application being built. The data is converted into digital and the conversion of data encompasses digitation, scanning, Coordinate Geometry (COGO), generalization, attribute, and tabular data entry.\u0000Keywords: Land, Land Use, Land Use Change\u0000ABSTRAK\u0000Luas tanah pada dasarnya relatif tetap, sehingga ketersediaan tanah terbatas. Di samping itu, setiap bidang tanah mempunyai karakteristik yang beragam dan saling berhubungan pada sebuah lanskap, sehingga kemampuan tanah dalam mendukung kehidupan sangat beragam dan terbatas. Pertumbuhan penduduk yang terus meningkat mendorong peningkatan kebutuhan tanah untuk pembangunan pemukiman, pertanian, dan kebutuhan lainnya. Peningkatan kebutuhan tanah ini berdampak pada penggunaan dan pemanfaatan tanah yang tidak sesuai dengan rencana peruntukannya, sehingga menyebabkan ketidakteraturan. Kebutuhan akan tanah bersifat dinamis yang dipengaruhi oleh kebutuhan manusia dan pembangunan. Untuk itu, dalam perencanaan pembangunan yang dituangkan dalam Rencana Tata Ruang Wilayah perlu mengidentifikasi penggunaan tanah eksisting serta perubahannya, sehingga dapat mengakomodir kebutuhan tanah untuk pembangunan sebagai bentuk ketersediaan atas tanah. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan informasi ketersediaan tanah yang merupakan perimbangan antara penguasaan, pemilikan, dan penggunaan dan pemanfaatan tanah pada rencana peruntukan tata ruang wilayah (fungsi kawasan) yang memberikan gambaran peluang dan kendala dalam pembangunan. Dala","PeriodicalId":32710,"journal":{"name":"BHUMI Jurnal Agraria dan Pertanahan","volume":"106 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"86631021","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
ABSTRACT Barito Kuala Regency has excellent agricultural potential that supports the success of agrarian reform in South Kalimantan Province. Access reform presents in the integration of land asset management from the release of forest areas and structuring access as a support for the empowerment of pineapple cultivation and processing activities located in Mekarsari District aims to increase the income of rural communities. This type of qualitative descriptive research with a case study approach on the implementation of access reform at the Land Redistribution of Agrarian Reform Objects for the release of forest areas in Barito Kuala Regency. Collecting data by conducting interviews and document studies. Determination of respondents was carried out by purposive sampling of respondents and triangulation techniques were carried out to check the validity of the data. In this study, the implementation of the Agrarian Access Reform Policy includes social mapping, facilitation and collaboration with related parties, counseling, development of empowerment models and empowerment assistance. Meanwhile, based on the SWOT analysis, strategies that should be applied for the sustainability of access reform are building synergistic cooperation with parties related to agrarian reform activities, forming working groups for empowering community land rights, significantly encouraging community empowerment/access reform activities through the provision of various types of facilitation (supply seeds, fertilizers and pest control from the Department of Agriculture), assisting marketing by introducing major regional events and online marketing, bridging access to business capital loans based on subject data by name by address of recipients of land redistribution, facilitating the borrowing of heavy equipment for land processing, socializing the importance of access to reform for community economic development, recruiting field staff to provide business assistance in the community. Keywords: Acces Reform, Release of Forest Area ABSTRAK Kabupaten Barito Kuala memiliki potensi pertanian unggulan yang mendukung keberhasilan reforma agraria di Provinsi Kalimantan Selatan. Salah satu bentuk reforma agraria, yaitu integrasi penataan aset dari hasil pelepasan kawasan hutan dan penataan akses berupa dukungan kegiatan pemberdayaan budi daya dan pengolahan buah nanas yang terletak di Kecamatan Mekarsari dengan tujuan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat desa. Jenis penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus pada pelaksanaan access reform di lokasi Redistribusi Tanah Objek Reforma Agraria (TORA) pelepasan kawasan hutan di Kabupaten Barito Kuala. Pengumpulan data dengan melakukan wawancara dan studi dokumen. Penentuan responden dilakukan secara purposive sampling terhadap responden dan dilakukan teknik triangulasi pemeriksaan keabsahan data. Berdasarkan penelitian ini, implementasi Kebijakan Reforma Agraria Access Reform meliputi pemetaan sosial
【摘要】南加里曼丹省巴里托-瓜拉县具有良好的农业潜力,为土地改革的成功提供了支持。准入改革体现在土地资产管理的整合中,包括释放森林面积,并将准入结构作为对Mekarsari地区菠萝种植和加工活动赋权的支持,旨在增加农村社区的收入。这种类型的定性描述性研究,采用案例研究方法,在巴里托吉隆坡县释放森林地区的土地改革对象的土地再分配中实施准入改革。通过访谈和文献研究收集数据。通过对受访者进行有目的的抽样来确定受访者,并采用三角测量技术来检查数据的有效性。在本研究中,土地准入改革政策的实施包括社会测绘、促进与相关方合作、咨询、赋权模式开发和赋权援助。同时,根据SWOT分析,获取改革可持续性应采用的战略是与土地改革活动相关各方建立协同合作,成立授权社区土地权利工作组,通过提供各种便利(由农业部提供种子、肥料和虫害防治)大力鼓励社区授权/获取改革活动,通过引入重大区域活动和网络营销来协助市场营销,根据土地再分配接受者的姓名和地址,根据主题数据为企业资金贷款提供桥梁,便利重型设备用于土地加工,社会化获得改革对社区经济发展的重要性,招聘现场工作人员在社区提供商业援助。关键词:准入改革,森林面积释放,加里曼丹,西拉丹,加里曼丹,加里曼丹,西拉丹;Salah satu bentuk reforma agraria, yititintegraspenatatan和aset dasil pelepasan kawasan hutan danpenatan和aset dasa, berupa dukungan kegiatan penberdaan和budi daya, danpengolahan buha, yang terletak di Kecamatan Mekarsari dengan tujuan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat desa。在马来西亚,行政区划和行政区划的改革是由行政区划和行政区划的改革决定的。行政区划和行政区划的改革是由行政区划的改革决定的。彭普兰数据登根,密拉坎,瓦旺卡拉,丹,研究,杜库曼。五、有目的的抽样、有目的的抽样、有目的的抽样、有目的的抽样、有目的的抽样、有目的的抽样、有目的的抽样、有目的的抽样、有目的的抽样、有目的的抽样、有目的的抽样、有目的的抽样、有目的的抽样、有目的的抽样、有目的的抽样、有目的的抽样、有目的的抽样、有目的的抽样、有目的的抽样。土地准入改革(农地准入改革)是指农业和社会的改革,是指农业和社会的改革,是指农业和社会的改革。SWOT分析,strategic yang dapat diterapkan demi keberlanjutan access reform yytu, membentuk kelompok kerjjasama sinergis dergan, membentuk kelompok kerjjasama sinergan, menendorong secara signikan kegiatan pemberdayaan masyarakat/access reform melalui penberka jenis fasilitasi (bantuan bibit, pupuk dan pememmi hama dari Dinas Pertanian),Membantu pemasaran dengan mengenalkan saat acara-acara besar di daerah Dan pemasaran online, menjembatani akses peminjaman modal usaha berdasarkan数据主题按名称按地址penerima再分配业务tanah, memfasilitasi peminjaman alat berat untuk pengolahan lahan, menyosialisasikan pentingnya akses reform terhadap perkembangan ekonomi masyarakat, merekrut tenaga外地工作人员untuk melakukan pendampingan和usaha di masyarakat。Kata Kunci:准入改革,Pelepasan Kawasan Hutan
{"title":"Pendampingan dan Akses Modal sebagai Strategi Access Reform dari Tanah Pelepasan Kawasan Hutan di Kabupaten Barito Kuala","authors":"Saheriyanto, A. Suhaimi","doi":"10.53686/JP.V11I1.47","DOIUrl":"https://doi.org/10.53686/JP.V11I1.47","url":null,"abstract":"ABSTRACT\u0000Barito Kuala Regency has excellent agricultural potential that supports the success of agrarian reform in South Kalimantan Province. Access reform presents in the integration of land asset management from the release of forest areas and structuring access as a support for the empowerment of pineapple cultivation and processing activities located in Mekarsari District aims to increase the income of rural communities. This type of qualitative descriptive research with a case study approach on the implementation of access reform at the Land Redistribution of Agrarian Reform Objects for the release of forest areas in Barito Kuala Regency. Collecting data by conducting interviews and document studies. Determination of respondents was carried out by purposive sampling of respondents and triangulation techniques were carried out to check the validity of the data. In this study, the implementation of the Agrarian Access Reform Policy includes social mapping, facilitation and collaboration with related parties, counseling, development of empowerment models and empowerment assistance. Meanwhile, based on the SWOT analysis, strategies that should be applied for the sustainability of access reform are building synergistic cooperation with parties related to agrarian reform activities, forming working groups for empowering community land rights, significantly encouraging community empowerment/access reform activities through the provision of various types of facilitation (supply seeds, fertilizers and pest control from the Department of Agriculture), assisting marketing by introducing major regional events and online marketing, bridging access to business capital loans based on subject data by name by address of recipients of land redistribution, facilitating the borrowing of heavy equipment for land processing, socializing the importance of access to reform for community economic development, recruiting field staff to provide business assistance in the community.\u0000Keywords: Acces Reform, Release of Forest Area\u0000ABSTRAK\u0000Kabupaten Barito Kuala memiliki potensi pertanian unggulan yang mendukung keberhasilan reforma agraria di Provinsi Kalimantan Selatan. Salah satu bentuk reforma agraria, yaitu integrasi penataan aset dari hasil pelepasan kawasan hutan dan penataan akses berupa dukungan kegiatan pemberdayaan budi daya dan pengolahan buah nanas yang terletak di Kecamatan Mekarsari dengan tujuan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat desa. Jenis penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus pada pelaksanaan access reform di lokasi Redistribusi Tanah Objek Reforma Agraria (TORA) pelepasan kawasan hutan di Kabupaten Barito Kuala. Pengumpulan data dengan melakukan wawancara dan studi dokumen. Penentuan responden dilakukan secara purposive sampling terhadap responden dan dilakukan teknik triangulasi pemeriksaan keabsahan data. Berdasarkan penelitian ini, implementasi Kebijakan Reforma Agraria Access Reform meliputi pemetaan sosial","PeriodicalId":32710,"journal":{"name":"BHUMI Jurnal Agraria dan Pertanahan","volume":"5 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"90145381","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
ABSTRACT Developing the role of research in agrarian, spatial planning, and land policies requires qualified human resources in their fields. HR Researcher and Policy Analyst (HR P and AK) as the “pioneer” in providing recommendations for policy development by the Center for Development and Standardization of Agrarian, Spatial, and Land Policy (PPSK-ATP) at the the Ministry of Agrarian Affairs and Spatial Planning/National Land Agency (Ministry of ATR/BPN). However, the recommendations could not be able to be carried out efficiently due to the limitations of human resources. The purpose of this study is to describe the importance of human resource availability as a researcher to carry out the task of research and analysis to formulate the suitable policy for the Ministry of ATR/BPN. The methode was conducted to investigate existing documents related to the existence of PPSK-ATP in carrying out their duties and activities as a work unit that develops and evaluates agrarian, spatial planning, and land policies. The findings of this study show that PPSK-ATP has to take various initiatives to strengthen the role of evaluation in policy making, including: conduct out the hiring process in accordance with the required credentials, focused on capacity building in accordance with their fields, establish an environment that is conducive to learning. Keywords: Research, Human Resources, Policy ABSTRAK Peningkatan peranan pengkajian dalam kebijakan agraria, tata ruang dan pertanahan membutuhkan sumber daya manusia yang unggul di bidang pengkajian. SDM Peneliti dan Analis Kebijakan (SDM P dan AK) adalah “ujung-tombak” pada Pusat pengembangan dan Standarisasi Kebijakan Agraria, Tata Ruang dan Pertanahan (PPSK-ATP) dalam menyusun rekomendasi perumusan kebijakan Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional. Namun, hal itu belum dapat diperankan dengan efektif mengingat berbagai keterbatasan yang melekat di dalamnya, seperti sumber daya manusia yang masih sangat terbatas. Tulisan ini bertujuan mendeskripsikan urgensi ketersediaan SDM Pengkajian untuk dapat mengemban tugas pengkajian (penelitian dan kajian) yang berkualitas dalam menghasilkan rekomendasi kebijakan yang efektif di Kementerian ATR/BPN. Metode dilakukan dengan menganalisis dokumen yang pernah ada berkaitan dengan eksistensi PPSK-ATP dalam melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai unit kerja yang melakukan pengembangan dan pengkajian kebijakan agraria, tata ruang, dan pertanahan. Hasil telaah menunjukkan bahwa terdapat beberapa langkah yang perlu dilakukan PPSK-ATP untuk meningkatkan peran pengkajian dalam perumusan kebijakan yaitu rekruitmen yang serius, peningkatan kapasitas yang fokus, dan menciptakan atmosfir pengkajian yang kondusif. Kata kunci: Pengkajian, Sumber Daya Manusia, Kebijakan
摘要发展研究在农业、空间规划和土地政策中的作用需要相应领域的合格人力资源。人力资源研究员和政策分析师(HR P和AK)是为农业和空间规划部/国家土地局(ATR/BPN)的农业、空间和土地政策发展与标准化中心(PPSK-ATP)提供政策制定建议的“先驱”。但是,由于人力资源的限制,这些建议无法得到有效执行。本研究的目的是描述人力资源可用性作为研究人员开展研究和分析任务的重要性,以制定适合ATR/BPN部的政策。该方法是为了调查与PPSK-ATP作为开发和评估农业、空间规划和土地政策的工作单位履行职责和活动有关的现有文件。本研究结果表明,PPSK-ATP必须采取各种措施来加强评估在政策制定中的作用,包括:根据所需的证书进行招聘过程,根据其领域重点进行能力建设,建立有利于学习的环境。关键词:科研,人力资源,政策摘要:彭宁加丹,彭宁加丹,新疆,新疆,新疆,新疆,新疆,新疆,新疆,新疆,新疆,新疆,新疆,新疆,新疆,新疆,新疆SDM Peneliti dan Analis kebiahan (SDM P danak) adalah " uong -tombak " padat pengembangan dan standarisaskebijaan Agraria (PPSK-ATP) dalam menyusun rekomendasi perumusan kebijaan Kementerian Agraria (Tata Ruang/Badan Pertanahan national)。Namun, hal itu belum dapat diperankan dengan efektif mengingat berbagai keterbatasan yang melekat di dalamnya, seperti sumerdayia yang masih sangat terbatas。turkisan ini bertujuan mendeskripsikan urgensi ketersediaan SDM彭加健untuk dapat mengemban tugas彭加健(penelitian dan kajian) yang berkualitas dalam menghasilkan rekomendasi kebijakan yang efektif di Kementerian ATR/BPN。Metode dilakukan dengan menganalis dokumen yang pernah ada berkaitan dengan eksistensi PPSK-ATP dalam melaksanakan tugas dan fgsinya sebagai unit kerja yang melakakan pengembangan dan pengkajian kebijakan agraria, tata ang, dan pertanahan。Hasil telaah menunjukkan bahwa terdapat beberapa langkah yang perlu dilakukan PPSK-ATP untuk meningkatkan peran pengkajian dalam perumusan kebijakan yitu rekruitmen yang serius, peningkatan kapasitas yang focus, dan menciptakan atmospan pengkajian yang kondusif。Kata kunci: Pengkajian, Sumber Daya Manusia, Kebijakan
{"title":"Membangun Sumber Daya Manusia dalam Pelaksanaan Pengkajian Kebijakan Agraria, Tata Ruang dan Pertanahan","authors":"Oloan Sitorus, Eri Khaeruman Khuluki","doi":"10.53686/jp.v11i1.54","DOIUrl":"https://doi.org/10.53686/jp.v11i1.54","url":null,"abstract":"ABSTRACT\u0000Developing the role of research in agrarian, spatial planning, and land policies requires qualified human resources in their fields. HR Researcher and Policy Analyst (HR P and AK) as the “pioneer” in providing recommendations for policy development by the Center for Development and Standardization of Agrarian, Spatial, and Land Policy (PPSK-ATP) at the the Ministry of Agrarian Affairs and Spatial Planning/National Land Agency (Ministry of ATR/BPN). However, the recommendations could not be able to be carried out efficiently due to the limitations of human resources. The purpose of this study is to describe the importance of human resource availability as a researcher to carry out the task of research and analysis to formulate the suitable policy for the Ministry of ATR/BPN. The methode was conducted to investigate existing documents related to the existence of PPSK-ATP in carrying out their duties and activities as a work unit that develops and evaluates agrarian, spatial planning, and land policies. The findings of this study show that PPSK-ATP has to take various initiatives to strengthen the role of evaluation in policy making, including: conduct out the hiring process in accordance with the required credentials, focused on capacity building in accordance with their fields, establish an environment that is conducive to learning.\u0000Keywords: Research, Human Resources, Policy\u0000ABSTRAK\u0000Peningkatan peranan pengkajian dalam kebijakan agraria, tata ruang dan pertanahan membutuhkan sumber daya manusia yang unggul di bidang pengkajian. SDM Peneliti dan Analis Kebijakan (SDM P dan AK) adalah “ujung-tombak” pada Pusat pengembangan dan Standarisasi Kebijakan Agraria, Tata Ruang dan Pertanahan (PPSK-ATP) dalam menyusun rekomendasi perumusan kebijakan Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional. Namun, hal itu belum dapat diperankan dengan efektif mengingat berbagai keterbatasan yang melekat di dalamnya, seperti sumber daya manusia yang masih sangat terbatas. Tulisan ini bertujuan mendeskripsikan urgensi ketersediaan SDM Pengkajian untuk dapat mengemban tugas pengkajian (penelitian dan kajian) yang berkualitas dalam menghasilkan rekomendasi kebijakan yang efektif di Kementerian ATR/BPN. Metode dilakukan dengan menganalisis dokumen yang pernah ada berkaitan dengan eksistensi PPSK-ATP dalam melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai unit kerja yang melakukan pengembangan dan pengkajian kebijakan agraria, tata ruang, dan pertanahan. Hasil telaah menunjukkan bahwa terdapat beberapa langkah yang perlu dilakukan PPSK-ATP untuk meningkatkan peran pengkajian dalam perumusan kebijakan yaitu rekruitmen yang serius, peningkatan kapasitas yang fokus, dan menciptakan atmosfir pengkajian yang kondusif.\u0000Kata kunci: Pengkajian, Sumber Daya Manusia, Kebijakan","PeriodicalId":32710,"journal":{"name":"BHUMI Jurnal Agraria dan Pertanahan","volume":"30 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"73474794","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}