Salah satu penyebab kecenderungan terjadinya pernikahan anak adalah kurangnya pengetahuan dan kesadaran akan akibat dan kerugian dari pernikahan di usia muda. Penyuluhan menggunakan media audio visual merupakan salah satu cara yang efektif untuk meningkatkan pengetahuan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh audiovisual terhadap pengetahuan remaja tentang pernikahan anak. Desain penelitian ini menggunakan one group pretest-postest dengan total sampling yaitu seluruh Remaja yang menjadi anggota Posyandu remaja Gawalise sejumlah 50 orang. Media yang digunakan adalah berupa video dan Instrumen yang digunakan yaitu kuisioner. Setelah diketahui data berdistribusi tidak normal, maka analisis bivariat menggunakan uji Wilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan bahw pengetahuan responden sebelum diberikan penyuluhan dengan media audio visual tentang pernikahan anak yaitu berpengetahuan cukup sejumlah 32 responden (64 %), kemudian setelah diberi penyuluhan dengan media audiovisual hampir seluruh responden memiliki pengetahuan baik yaitu 40 responden (80 %). Hasil uji wilcoxon menunjukkan perbedaan pengetahuan tentang pernikahan anak yang bermakna antara sebelum dengan sesudah penyuluhan dengan menggunakan media audio visual (p-value = < 0,001). Media audiovisual berpengaruh terhadap peningkatan pengetahuan remaja tentang pernikahan anak. Kegiatan penyegaran perlu dilakukan secara berkala kepada remaja mengenai konsekuensi terjadinya pernikahan anak dan bekerjasama lintas sektoral untuk melakukan Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP).
{"title":"Pengaruh Media Audiovisual Terhadap Pengetahuan Remaja Tentang Pernikahan Anak di Posyandu Remaja Gawalise","authors":"Artika Dewie, Mardiani Mangun, I. Safira","doi":"10.33860/jik.v16i2.992","DOIUrl":"https://doi.org/10.33860/jik.v16i2.992","url":null,"abstract":"Salah satu penyebab kecenderungan terjadinya pernikahan anak adalah kurangnya pengetahuan dan kesadaran akan akibat dan kerugian dari pernikahan di usia muda. Penyuluhan menggunakan media audio visual merupakan salah satu cara yang efektif untuk meningkatkan pengetahuan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh audiovisual terhadap pengetahuan remaja tentang pernikahan anak. Desain penelitian ini menggunakan one group pretest-postest dengan total sampling yaitu seluruh Remaja yang menjadi anggota Posyandu remaja Gawalise sejumlah 50 orang. Media yang digunakan adalah berupa video dan Instrumen yang digunakan yaitu kuisioner. Setelah diketahui data berdistribusi tidak normal, maka analisis bivariat menggunakan uji Wilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan bahw pengetahuan responden sebelum diberikan penyuluhan dengan media audio visual tentang pernikahan anak yaitu berpengetahuan cukup sejumlah 32 responden (64 %), kemudian setelah diberi penyuluhan dengan media audiovisual hampir seluruh responden memiliki pengetahuan baik yaitu 40 responden (80 %). Hasil uji wilcoxon menunjukkan perbedaan pengetahuan tentang pernikahan anak yang bermakna antara sebelum dengan sesudah penyuluhan dengan menggunakan media audio visual (p-value = < 0,001). Media audiovisual berpengaruh terhadap peningkatan pengetahuan remaja tentang pernikahan anak. Kegiatan penyegaran perlu dilakukan secara berkala kepada remaja mengenai konsekuensi terjadinya pernikahan anak dan bekerjasama lintas sektoral untuk melakukan Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP).\u0000 ","PeriodicalId":328736,"journal":{"name":"Poltekita : Jurnal Ilmu Kesehatan","volume":"40 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122151478","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Nilda Yulita Siregar, Fransisca Noya, Putu Candriasih
Pencegahan anemia dapat dilakukan pengobatan relatif secara mudah dan murah. Salah satu alternatifnya adalah mengonsumsi buah pisang ambon untuk memenuhi asupan zat besi bagi pasien anemia. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh konsumsi buah pisang ambon (Musa Paradisiaca var Sapientum Linn) terhadap peningkatan kadar Hb pada ibu hamil dengan anemia di Wilayah Kerja Puskesmas Kayamanya. Rancangan penelitian yang digunakan adalah studi Quasi Eksperimental, dengan rancangan pretest-posttest control group design. Pengambilan sampel pada penelitian ini adalah purposive sampling dengan jumlah sebesar 44 orang. Data diolah dan dianalisis dengan menggunakan distribusi frekuensi dengan ukuran persentase dan uji Wilcoxon. Hasil penelitian ini menunjukkan rerata kadar Hb mengalami peningkatan pada kelompok kasus dari 9,09 mg/dl menjadi 10,13 mg/dl dan pada kelompok kontrol dari 8,95 mg/dl menjadi 9,42. Hasil uji statistik menunjukkan terdapat perbedaan bermakna sebelum dan setelah intervensi dan kelompok kontrol dengan nilai 0,000 (p<0,05). Kesimpulan yaitu terdapat pengaruh konsumsi buah pisang ambon (Musa Paradisiaca var Sapientum Linn) terhadap peningkatan kadar Hb pada ibu hamil dengan anemia di Wilayah Kerja Puskesmas Kayamanya
{"title":"Pengaruh Konsumsi Buah Pisang Ambon (Musa Paradisiaca var Sapientum Linn) terhadap Peningkatan Kadar Hb pada Ibu Hamil dengan Anemia di Wilayah Kerja Puskesmas Kayamanya","authors":"Nilda Yulita Siregar, Fransisca Noya, Putu Candriasih","doi":"10.33860/jik.v16i2.919","DOIUrl":"https://doi.org/10.33860/jik.v16i2.919","url":null,"abstract":"Pencegahan anemia dapat dilakukan pengobatan relatif secara mudah dan murah. Salah satu alternatifnya adalah mengonsumsi buah pisang ambon untuk memenuhi asupan zat besi bagi pasien anemia. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh konsumsi buah pisang ambon (Musa Paradisiaca var Sapientum Linn) terhadap peningkatan kadar Hb pada ibu hamil dengan anemia di Wilayah Kerja Puskesmas Kayamanya. Rancangan penelitian yang digunakan adalah studi Quasi Eksperimental, dengan rancangan pretest-posttest control group design. Pengambilan sampel pada penelitian ini adalah purposive sampling dengan jumlah sebesar 44 orang. Data diolah dan dianalisis dengan menggunakan distribusi frekuensi dengan ukuran persentase dan uji Wilcoxon. Hasil penelitian ini menunjukkan rerata kadar Hb mengalami peningkatan pada kelompok kasus dari 9,09 mg/dl menjadi 10,13 mg/dl dan pada kelompok kontrol dari 8,95 mg/dl menjadi 9,42. Hasil uji statistik menunjukkan terdapat perbedaan bermakna sebelum dan setelah intervensi dan kelompok kontrol dengan nilai 0,000 (p<0,05). Kesimpulan yaitu terdapat pengaruh konsumsi buah pisang ambon (Musa Paradisiaca var Sapientum Linn) terhadap peningkatan kadar Hb pada ibu hamil dengan anemia di Wilayah Kerja Puskesmas Kayamanya","PeriodicalId":328736,"journal":{"name":"Poltekita : Jurnal Ilmu Kesehatan","volume":"54 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133315204","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
The purpose of this study was to obtain the mass ratio substitution of citrus peel in the rich-antioxidant of liang tea formulation which produced the best physicochemical characteristics. The ingredients for making rich-antioxidant of liang tea are dried herbal plant ingredients consisting of muje leaves (D. chinensis), nanas kerang leaves (Tradescantia spathacea Sw.), origanum leaves (Origanum vulgare Wilder), pandan leaves (Pandanus amaryllifolius), stem bark from Secang wood (Caesalpinia sappan), midrib skin from Lidah Buaya (Aloe vera chinensis) and jeruk sambal peels (Citrus amblycarpa) with mass ratios according to treatment. The treatment was in the form of mass ratio of liang tea and citrus amblycarpa peel (100:0; 90:10; 80:20; 70:30; 60:40; 50:50 and 40:60). Parameters to observed are physical characters include color, pH and chemical characters include qualitative phytochemical testing, vitamin C content, total phenol content, total flavonoid content and antioxidant activity with DPPH inhibitory activity. The results showed that the formulation of the mass ratio of liang tea: citrus peel 70:30 had the highest total phenol content, total flavonoid and antioxidant activity (63,82 ± 3,70 mg GAE/g ext, 47,73 ± 4,34 mg QE/g ext and 83,28 ± 1,99 % respectively). The formulation liang tea and citrus peel with mass ration 60:40 showed the highest pH value (6,89 ± 0,04. The colour of tea formulation of liang tea and citur peel with mass ratio 70:30 showed colour characteristics are *L value (32,07 ± 0,06), *a (2,03 ± 0,06), *b (0,6 ± 0),*C (2,53 ± 0,06) and *h (15,23 ± 1,04).
{"title":"The Study of Citrus Peels (Citrus amblycarpa) Mass Ratio Substitution on Physicochemical of Rich-Antioxidant of Liang Tea","authors":"Y. Dewi","doi":"10.33860/jik.v16i2.1439","DOIUrl":"https://doi.org/10.33860/jik.v16i2.1439","url":null,"abstract":"The purpose of this study was to obtain the mass ratio substitution of citrus peel in the rich-antioxidant of liang tea formulation which produced the best physicochemical characteristics. The ingredients for making rich-antioxidant of liang tea are dried herbal plant ingredients consisting of muje leaves (D. chinensis), nanas kerang leaves (Tradescantia spathacea Sw.), origanum leaves (Origanum vulgare Wilder), pandan leaves (Pandanus amaryllifolius), stem bark from Secang wood (Caesalpinia sappan), midrib skin from Lidah Buaya (Aloe vera chinensis) and jeruk sambal peels (Citrus amblycarpa) with mass ratios according to treatment. The treatment was in the form of mass ratio of liang tea and citrus amblycarpa peel (100:0; 90:10; 80:20; 70:30; 60:40; 50:50 and 40:60). Parameters to observed are physical characters include color, pH and chemical characters include qualitative phytochemical testing, vitamin C content, total phenol content, total flavonoid content and antioxidant activity with DPPH inhibitory activity. The results showed that the formulation of the mass ratio of liang tea: citrus peel 70:30 had the highest total phenol content, total flavonoid and antioxidant activity (63,82 ± 3,70 mg GAE/g ext, 47,73 ± 4,34 mg QE/g ext and 83,28 ± 1,99 % respectively). The formulation liang tea and citrus peel with mass ration 60:40 showed the highest pH value (6,89 ± 0,04. The colour of tea formulation of liang tea and citur peel with mass ratio 70:30 showed colour characteristics are *L value (32,07 ± 0,06), *a (2,03 ± 0,06), *b (0,6 ± 0),*C (2,53 ± 0,06) and *h (15,23 ± 1,04).","PeriodicalId":328736,"journal":{"name":"Poltekita : Jurnal Ilmu Kesehatan","volume":"528 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116216413","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penanganan pasien COVID-19 yang sangat meningkat di Indonesia mengakibatkan peningkatan timbunan limbah medis B3 rumah sakit secara signifikan, sehingga membutuhkan sistem manajemen pengelolan limbah rumah sakit yang sesuai dengan standar. Tujuan dari penelitian ini adalah memberikan gambaran manajemen pengelolaan limbah pasien COVID-19 di RSUD Kota Makassar. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan teknik observasi langsung dan wawancara. Informan dalam penelitian ini adalah kepala bagian sanitasi IPAL, penanggung jawab pengelola limbah padat, dan operator IPAL, Tenaga Kesehatan dan Cleaning Service. Hasil penelitian menunjukkan bahwa manajemen pengelolaan limbah pasien COVID-19 dipisahkan dengan limbah pasien non COVID-19 meliputi proses pewadahan, pemilahan, pengangkutan, sedangkan pengolahan dan pemusnahan dilakukan oleh pihak ke tiga diluar rumah sakit. Semua proses manajemen pengelolaan limbah pasien COVID-19 di RSUD Kota Makassar sudah sesuai dengan standar pedoman pengelolan limbah pasien COVID-19 dari Kementrian Kesehatan. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa manajemen pengelolaan limbah pasien covi-19 di RSUD Kota Makassar telah sesuai dengan pedoman pengelolaan limbah rumah sakit rujukan pasien COVID-19. Saran untuk pihak rumah sakit agar dapat mengupayakan pengolahan dan pemusnahan limbah di rumah sakit baik dengan cara incinerator maupun autoclave
{"title":"Manajemen Pengelolaan Limbah Pasien Covid-19 Di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Makassar","authors":"Andi Awaliya Anwar, Mega Marindrawati Rochka","doi":"10.33860/jik.v16i2.681","DOIUrl":"https://doi.org/10.33860/jik.v16i2.681","url":null,"abstract":"Penanganan pasien COVID-19 yang sangat meningkat di Indonesia mengakibatkan peningkatan timbunan limbah medis B3 rumah sakit secara signifikan, sehingga membutuhkan sistem manajemen pengelolan limbah rumah sakit yang sesuai dengan standar. Tujuan dari penelitian ini adalah memberikan gambaran manajemen pengelolaan limbah pasien COVID-19 di RSUD Kota Makassar. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan teknik observasi langsung dan wawancara. Informan dalam penelitian ini adalah kepala bagian sanitasi IPAL, penanggung jawab pengelola limbah padat, dan operator IPAL, Tenaga Kesehatan dan Cleaning Service. Hasil penelitian menunjukkan bahwa manajemen pengelolaan limbah pasien COVID-19 dipisahkan dengan limbah pasien non COVID-19 meliputi proses pewadahan, pemilahan, pengangkutan, sedangkan pengolahan dan pemusnahan dilakukan oleh pihak ke tiga diluar rumah sakit. Semua proses manajemen pengelolaan limbah pasien COVID-19 di RSUD Kota Makassar sudah sesuai dengan standar pedoman pengelolan limbah pasien COVID-19 dari Kementrian Kesehatan. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa manajemen pengelolaan limbah pasien covi-19 di RSUD Kota Makassar telah sesuai dengan pedoman pengelolaan limbah rumah sakit rujukan pasien COVID-19. Saran untuk pihak rumah sakit agar dapat mengupayakan pengolahan dan pemusnahan limbah di rumah sakit baik dengan cara incinerator maupun autoclave","PeriodicalId":328736,"journal":{"name":"Poltekita : Jurnal Ilmu Kesehatan","volume":"303 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133733831","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
World Health Organization (WHO) menyatakan pandemik global terhadap virus corona karena virus ini sudah menyebar secara masif dan sangat luas ke seluruh dunia. Indonesia kasus pertama Covid-19 terkonfirmasi pada awal Maret tahun 2020 dan pada bulan April tahun 2020 penyebarannya telah meluas di 34 provinsi di Indonesia dengan jumlah kasus Covid-19 di Indonesia sudah mencapai angka 406.945 kasus, dengan jumlah kesembuhan mencapai 334.295 kasus dan angka pasien yang meninggal sebanyak 13.782 kasus. Penelitian ini bertujuan untuk diketahuinya faktor risiko kematian pasien COVID-19 di RSUD Undata Palu. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian survey analitik dengan metode Cross Sectional Study. Dengan jumlah sampel sebanyak 62 sampel yang terdiri dari 31 kasus dan 31 kontrol dengan menggunakan uji Statistik yaitu Odds Ratio. Hasil uji statistik dengan uji Odds Ratio menunjukan bahwa umur merupakan faktor risiko terhadap kematian pasien COVID-19 dengan nilai OR 5.975>1, jenis kelamin merupakan faktor risiko terhadap kematian pasien COVID-19 dengan nilai OR 1.304>1 dan komorbid merupakan faktor risiko terhadap kematian pasien COVID-19 dengan nilai OR 11.979 > 1. Saran dalam penelitian ini adalah bagi agar lebih meningkatkan upaya promotif dan preventif dengan cara memberikan penyuluhan tentang faktor risiko sehingga dapat terhindar dari kematian akibat COVID-19 dan lebih meningktkan pola hidup sehat dan mencegah faktor pencetus dan merubah gaya hidup yang dapat menyebabkan terpapar virus COVID-19
{"title":"Analisis Faktor Risiko Kematian Pasien Covid-19 Di Rumah Sakit Umum Daerah Undata Palu","authors":"Firdaus J. Kunoli, Sri Rahayu","doi":"10.33860/jik.v16i2.1101","DOIUrl":"https://doi.org/10.33860/jik.v16i2.1101","url":null,"abstract":"World Health Organization (WHO) menyatakan pandemik global terhadap virus corona karena virus ini sudah menyebar secara masif dan sangat luas ke seluruh dunia. Indonesia kasus pertama Covid-19 terkonfirmasi pada awal Maret tahun 2020 dan pada bulan April tahun 2020 penyebarannya telah meluas di 34 provinsi di Indonesia dengan jumlah kasus Covid-19 di Indonesia sudah mencapai angka 406.945 kasus, dengan jumlah kesembuhan mencapai 334.295 kasus dan angka pasien yang meninggal sebanyak 13.782 kasus. Penelitian ini bertujuan untuk diketahuinya faktor risiko kematian pasien COVID-19 di RSUD Undata Palu. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian survey analitik dengan metode Cross Sectional Study. Dengan jumlah sampel sebanyak 62 sampel yang terdiri dari 31 kasus dan 31 kontrol dengan menggunakan uji Statistik yaitu Odds Ratio. Hasil uji statistik dengan uji Odds Ratio menunjukan bahwa umur merupakan faktor risiko terhadap kematian pasien COVID-19 dengan nilai OR 5.975>1, jenis kelamin merupakan faktor risiko terhadap kematian pasien COVID-19 dengan nilai OR 1.304>1 dan komorbid merupakan faktor risiko terhadap kematian pasien COVID-19 dengan nilai OR 11.979 > 1. Saran dalam penelitian ini adalah bagi agar lebih meningkatkan upaya promotif dan preventif dengan cara memberikan penyuluhan tentang faktor risiko sehingga dapat terhindar dari kematian akibat COVID-19 dan lebih meningktkan pola hidup sehat dan mencegah faktor pencetus dan merubah gaya hidup yang dapat menyebabkan terpapar virus COVID-19","PeriodicalId":328736,"journal":{"name":"Poltekita : Jurnal Ilmu Kesehatan","volume":"13 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121872038","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Peralatan makanan haruslah dijaga terus tingkat kebersihannya supaya terhindar dari kontaminasi kuman patogen. Penelitian bertujuan untuk memperoleh gambaran kualitas peralatan makan berdasarkan Angka Lempeng Total dan E.coli pada peralatan makan di warung makan kadompe di Kota Luwuk Kabupaten Banggai. Pengambilan Sampel Usap Alat Makan menggunakan Aquades, ,NaCl 0,85 % dalam botol. Pemeriksaan Angka Lempeng Total menggunakan media PCA, Aquades, penelitian deskritif dengan analisis laboratorium untuk memperoleh gambaran tentang kualitas bakteriologis pada peralatan makan berdasarkan total angka kuman dan E. coli yang terdapat pada peralatan makan yang digunakan pada rumah makan Kadompe. Hasil penelitian menunjukan pada pemeriksaan Angka Kuman menunjukan bahwa 11 (91,7%) sampel tidak memenuhi syarat kesehatan berdasarkan Permenkes RI No 1096/MENKES/PER/VI/2011, bahwa angka kuman pada peralatan makan harus 0 Koloni/cm2 Sedangkan 1 (8,3%) sampel memenuhi syarat kesehatan sedangkan pemeriksaan E.coli pada peralatan makan menunjukan bahwa 7 (58,3%) sampel tidak memenuhi syarat kesehatan dan 5 (41,7%) sampel memenuhi syarat kesehatan, di karenakan dalam proses pencucian peralatan makan tidak menggunakan perendaman dengan kaporit, perendaman dengan air panas pada suhu 82-1000C dan tidak menggunakan 3 bak dalam proses pencucian peralatan makan. Kualitas peralatan makan pemeriksaan sampel angka kuman dari 12 sampel dan E. coli dari 12 sampel terdapat 18 (75%) sampel tidak memenuhi syarat kesehatan. Dalam proses pencucian peralatan tidak sejalan dengan teknik pencucian menurut Kemenkes, 2009.
食品必须保持其清洁水平,以防止病原体污染。该研究的目的是根据孟加拉摄政kadompe摄政餐厅的总板和大肠杆菌的食品量来获得食品质量。用水藻取样,NaCl 0.85 %装在瓶子里。使用PCA介质、Aquades和实验室分析进行的桌面研究,以根据Kadompe餐具中发现的细菌数量和大肠杆菌的比例对餐用品进行全面的板数检查。展示数字检查细菌的研究成果显示,11(91,7%)卫生不合格样本根据Permenkes RI 1096号/ MENKES / PER / VI / 2011年,细菌在餐具必须数字0殖民地/ cm2而健康合格样品1(8,3%)而对餐具进行大肠杆菌检查显示,7(58,3%卫生不合格样本)和5(41,7%)健康合格样品,因为清洗餐具的过程中没有用腌料,没有用热水浸泡在温度82-1000C,也没有在清洗餐具过程中使用3个浴缸。从12个样本中对细菌进行筛查的餐具质量和12个样本中的大肠杆菌检测,其中18个(75%)样本不符合健康要求。在清洗过程中,与2009年司法部的洗钱技术不一致。
{"title":"Kualitas Bakteriologis Pada Peralatan Makan Di Warung Makan Kadompe Di Kota Luwuk Kabupaten Banggai","authors":"Herawati Herawati, S. N. Sakati, Zulfikar Sumarto","doi":"10.33860/jik.v16i2.1133","DOIUrl":"https://doi.org/10.33860/jik.v16i2.1133","url":null,"abstract":"Peralatan makanan haruslah dijaga terus tingkat kebersihannya supaya terhindar dari kontaminasi kuman patogen. Penelitian bertujuan untuk memperoleh gambaran kualitas peralatan makan berdasarkan Angka Lempeng Total dan E.coli pada peralatan makan di warung makan kadompe di Kota Luwuk Kabupaten Banggai. Pengambilan Sampel Usap Alat Makan menggunakan Aquades, ,NaCl 0,85 % dalam botol. Pemeriksaan Angka Lempeng Total menggunakan media PCA, Aquades, penelitian deskritif dengan analisis laboratorium untuk memperoleh gambaran tentang kualitas bakteriologis pada peralatan makan berdasarkan total angka kuman dan E. coli yang terdapat pada peralatan makan yang digunakan pada rumah makan Kadompe. Hasil penelitian menunjukan pada pemeriksaan Angka Kuman menunjukan bahwa 11 (91,7%) sampel tidak memenuhi syarat kesehatan berdasarkan Permenkes RI No 1096/MENKES/PER/VI/2011, bahwa angka kuman pada peralatan makan harus 0 Koloni/cm2 Sedangkan 1 (8,3%) sampel memenuhi syarat kesehatan sedangkan pemeriksaan E.coli pada peralatan makan menunjukan bahwa 7 (58,3%) sampel tidak memenuhi syarat kesehatan dan 5 (41,7%) sampel memenuhi syarat kesehatan, di karenakan dalam proses pencucian peralatan makan tidak menggunakan perendaman dengan kaporit, perendaman dengan air panas pada suhu 82-1000C dan tidak menggunakan 3 bak dalam proses pencucian peralatan makan. Kualitas peralatan makan pemeriksaan sampel angka kuman dari 12 sampel dan E. coli dari 12 sampel terdapat 18 (75%) sampel tidak memenuhi syarat kesehatan. Dalam proses pencucian peralatan tidak sejalan dengan teknik pencucian menurut Kemenkes, 2009.","PeriodicalId":328736,"journal":{"name":"Poltekita : Jurnal Ilmu Kesehatan","volume":"2013 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123718982","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa hubungan jenis obat antivirus Covid-19 dengan outcome klinis dan lama rawat berdasarkan derajat keparahan Covid-19 di ruang rawat inap Paviliun Soehardo Kertohusodo RSPAD Gatot Soebroto Jakarta. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dan pengambilan data secara retrospektif melalui rekam medis periode bulan September - November tahun 2020. Sampel adalah pasien Covid-19 derajat sedang dan berat. Data demografi dan klinis pasien serta profil pengobatan dianalisis secara deskriptif berdasarkan derajat keparahan Covid-19. Analisis data yaitu uji Spearman’s rho. Hasil menunjukkan terdapat 79 pasien Covid-19 yang memenuhi kriteria inklusi dengan derajat sedang 62,03% dan derajat berat 37,97%. Penggunaan antivirus pada derajat sedang yaitu oseltamivir sebanyak 28 pasien (57,14%), favipiravir 13 pasien (26,53%) sedangkan penggunaan antivirus pada derajat berat adalah oseltamivir & favipiravir. Hubungan lama status positif RT-PCR dan lama rawat terhadap derajat keparahan Covid-19 diperoleh p <0,05. Hubungan profil penggunaan obat antivirus dengan derajat keparahan Covid-19 diperoleh p=0,00. Hubungan jenis regimen obat antivirus dengan nilai skala rasio parameter klinik d-dimer pre p=0,01 dan post p=0,03 dan parameter klinik SGPT (pre) p=0,04 da (post) p=0,00 pada derajat berat. Kesimpulan yaitu terdapat hubungan yang signifikan profil penggunaan regimen obat antivirus dengan derajat keparahan Covid-19 dan terdapat hubungan yang signifikan pada penggunaan obat penunjang yaitu antikoagulan, antihistamin, obat gangguan saluran cerna dan obat hepaprotektor dengan derajat keparahan Covid-19
{"title":"Evaluasi Klinis dan Efek Samping Terapi Obat Antivirus Pada Pasien Covid-19 Di RSPAD Gatot Soebroto","authors":"Jeanette Mangiwa, Ros Sumarny, Dian Ratih Laksmitawati, Renni Septini","doi":"10.33860/jik.v16i2.1333","DOIUrl":"https://doi.org/10.33860/jik.v16i2.1333","url":null,"abstract":"Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa hubungan jenis obat antivirus Covid-19 dengan outcome klinis dan lama rawat berdasarkan derajat keparahan Covid-19 di ruang rawat inap Paviliun Soehardo Kertohusodo RSPAD Gatot Soebroto Jakarta. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dan pengambilan data secara retrospektif melalui rekam medis periode bulan September - November tahun 2020. Sampel adalah pasien Covid-19 derajat sedang dan berat. Data demografi dan klinis pasien serta profil pengobatan dianalisis secara deskriptif berdasarkan derajat keparahan Covid-19. Analisis data yaitu uji Spearman’s rho. Hasil menunjukkan terdapat 79 pasien Covid-19 yang memenuhi kriteria inklusi dengan derajat sedang 62,03% dan derajat berat 37,97%. Penggunaan antivirus pada derajat sedang yaitu oseltamivir sebanyak 28 pasien (57,14%), favipiravir 13 pasien (26,53%) sedangkan penggunaan antivirus pada derajat berat adalah oseltamivir & favipiravir. Hubungan lama status positif RT-PCR dan lama rawat terhadap derajat keparahan Covid-19 diperoleh p <0,05. Hubungan profil penggunaan obat antivirus dengan derajat keparahan Covid-19 diperoleh p=0,00. Hubungan jenis regimen obat antivirus dengan nilai skala rasio parameter klinik d-dimer pre p=0,01 dan post p=0,03 dan parameter klinik SGPT (pre) p=0,04 da (post) p=0,00 pada derajat berat. Kesimpulan yaitu terdapat hubungan yang signifikan profil penggunaan regimen obat antivirus dengan derajat keparahan Covid-19 dan terdapat hubungan yang signifikan pada penggunaan obat penunjang yaitu antikoagulan, antihistamin, obat gangguan saluran cerna dan obat hepaprotektor dengan derajat keparahan Covid-19","PeriodicalId":328736,"journal":{"name":"Poltekita : Jurnal Ilmu Kesehatan","volume":"34 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114308833","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Rumita Ena Sari, Rizalia Wardiah, Putri Inrian Tari
The prevalence of toddler pneumonia in Jambi was fluktuative since 2019, and never achived of minimal standart services. This study aims to determine performance of finding pneumonia under five by health workers at the Jambi City Health Center in 2021. This type of research was a quantitative study with a Cross Sectional design. The sampling technique used a total sampling of 60 health workers. Data collected by using a questionnaire. The results showed that there was a significant relationship between motivation,, supervision,, support from the head of the health center, training, and support from colleagues, with performance of finding pneumonia. It is hoped that the health center will carry out outreach efforts to the community regarding the prevention of pneumonia which is integrated with the STOP Pneumonia program. It is also hoped that the Jambi City Health Office will routinely hold training on pneumonia under five.
{"title":"Performance of Invention Toddler Pneumonia Cases in Public Health Centers Municipality Jambi","authors":"Rumita Ena Sari, Rizalia Wardiah, Putri Inrian Tari","doi":"10.33860/jik.v16i2.1235","DOIUrl":"https://doi.org/10.33860/jik.v16i2.1235","url":null,"abstract":"The prevalence of toddler pneumonia in Jambi was fluktuative since 2019, and never achived of minimal standart services. This study aims to determine performance of finding pneumonia under five by health workers at the Jambi City Health Center in 2021. This type of research was a quantitative study with a Cross Sectional design. The sampling technique used a total sampling of 60 health workers. Data collected by using a questionnaire. The results showed that there was a significant relationship between motivation,, supervision,, support from the head of the health center, training, and support from colleagues, with performance of finding pneumonia. It is hoped that the health center will carry out outreach efforts to the community regarding the prevention of pneumonia which is integrated with the STOP Pneumonia program. It is also hoped that the Jambi City Health Office will routinely hold training on pneumonia under five.","PeriodicalId":328736,"journal":{"name":"Poltekita : Jurnal Ilmu Kesehatan","volume":"40 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128308690","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Ahid Nur Hidayati, Bagus Aprianto, C. K. Herbawani
In Indonesia, the frequency of child stunting has remained high over the last decade, with an estimated 37 percent of children stunted at the national level. The prevalence of stunting in Depok accounted for 3.5% of the incidence of stunting, which means that as many as 3,675 of 105,127 children under five experienced stunting in Depok. Data from the Cinangka Primary Health Center, Depok, in 2022 showed 158 children experiencing stunting. This study aims to see whether there is a relationship between birth weight and body length with the frequency of stunting in children aged 0-59 months. With a cross-sectional study approach, primary data were obtained directly from 56 samples of children aged 0-59 months who were stunted by anthropometric examination and interviews with questionnaires. The analysis used Chi-Square statistical test. The result showed that the prevalence of stunting, low birth weight, and low birth length were 80.4%, 25%, and 48.2%. The study found no relationship between birth weight and birth length with the incidence of stunting in children aged 0 to 59 months at the Cinangka Primary Health Center, Depok. Stunting was caused by a complex set of circumstances that included not just the child's birth weight and length but also their nutritional intake, disease exposure, and therapy. The study's outcomes show that comprehensive treatments are needed to improve the stunting incidence in Cinangka Primary Health Center, Depok. Multilevel approaches should be used in interventions to address numerous elements at all levels, from the community to the individual
{"title":"Analysis of Birth Weight and Birth Length with Stunting Incident in Children Aged 0-59 Months in Cinangka Depok","authors":"Ahid Nur Hidayati, Bagus Aprianto, C. K. Herbawani","doi":"10.33860/jik.v16i2.1208","DOIUrl":"https://doi.org/10.33860/jik.v16i2.1208","url":null,"abstract":"In Indonesia, the frequency of child stunting has remained high over the last decade, with an estimated 37 percent of children stunted at the national level. The prevalence of stunting in Depok accounted for 3.5% of the incidence of stunting, which means that as many as 3,675 of 105,127 children under five experienced stunting in Depok. Data from the Cinangka Primary Health Center, Depok, in 2022 showed 158 children experiencing stunting. This study aims to see whether there is a relationship between birth weight and body length with the frequency of stunting in children aged 0-59 months. With a cross-sectional study approach, primary data were obtained directly from 56 samples of children aged 0-59 months who were stunted by anthropometric examination and interviews with questionnaires. The analysis used Chi-Square statistical test. The result showed that the prevalence of stunting, low birth weight, and low birth length were 80.4%, 25%, and 48.2%. The study found no relationship between birth weight and birth length with the incidence of stunting in children aged 0 to 59 months at the Cinangka Primary Health Center, Depok. Stunting was caused by a complex set of circumstances that included not just the child's birth weight and length but also their nutritional intake, disease exposure, and therapy. The study's outcomes show that comprehensive treatments are needed to improve the stunting incidence in Cinangka Primary Health Center, Depok. Multilevel approaches should be used in interventions to address numerous elements at all levels, from the community to the individual","PeriodicalId":328736,"journal":{"name":"Poltekita : Jurnal Ilmu Kesehatan","volume":"407 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116689549","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Di Indonesia pada daerah pedesaan dan perkotaan banyak ditemui sumur gali, karna pada umumnya masyarakat banyak menggunkan sumur gali, karena sumur gali tergolong mudah dan murah pembuatannya. Akan tetapi sumur gali mempunyai resiko pencemaran yang sangat tinggi berupa pencemaran fisik, kimia maupun biologis. Air dan kesehatan merupakan dua hal yang saling berhubungan. Bila kualitas air yang dikonsumsi masyarakat tercemar oleh bakteri coliform dan bakteri E coli, maka dapat menyebabkan penyakit diantaranya diare. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh kontruksi sumur gali dan jarak sumber pencemar terhadap kualitas bakteriologis air di Wilayah Kerja Puskesmas Palolo Kabupaten Sigi. Jenis penelitian ini penelitian kuantitatif dengan menggunakan rancangan penelitian analitik dan desain potong lintang (cross sectional), variabel dependen dan variabel independen diteliti secara bersamaan. Hasil observasi yang dilakukan pada 89 kontruski sumur gali, terdapat 35 (39,3%) yang memenuhi syarat dan 54 (60,7%) yang tidak memenuhi syarat dan hasil analisis statistik nilai p value 0,00 yang berarti bahwa ada hubungan signifikan kontruksi sumur dengan kualitas bakteri Coliform. Jarak sumber pencemar pada sumur gali ada 31 (34,8%) yang memenuhi syarat dan yang tidak memenuhi syarat ada 58 (65,2%), hasil analisis dimana nilai p value 0,00 yang berarti bahwa ada hubungan signifikan jarak sumber pencemar dengan kualitas bakteri coliform. Hasil pemeriksaan laboratorium untuk kualitas bakteri E. coli pada sumur gali terdapat 1 (1,1%) yang memenuhi syarat. Kandungan E. coli hasil analisis statistik pada variabel jarak sumber pencemar nilai p value 0,34 yang berarti bahwa tidak ada hubungan signifikan jarak sumber pencemar dengan kualitas bakteri E. coli pada sumur gali.
{"title":"Pengaruh Konstruksi Sumur Gali Dan Jarak Sumber Pencemar Terhadap Kualitas Bakteriologis Air di Wilayah Kerja Puskesmas Palolo","authors":"Novarianti Novarianti, Amsal Amsal","doi":"10.33860/jik.v16i2.686","DOIUrl":"https://doi.org/10.33860/jik.v16i2.686","url":null,"abstract":"Di Indonesia pada daerah pedesaan dan perkotaan banyak ditemui sumur gali, karna pada umumnya masyarakat banyak menggunkan sumur gali, karena sumur gali tergolong mudah dan murah pembuatannya. Akan tetapi sumur gali mempunyai resiko pencemaran yang sangat tinggi berupa pencemaran fisik, kimia maupun biologis. Air dan kesehatan merupakan dua hal yang saling berhubungan. Bila kualitas air yang dikonsumsi masyarakat tercemar oleh bakteri coliform dan bakteri E coli, maka dapat menyebabkan penyakit diantaranya diare. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh kontruksi sumur gali dan jarak sumber pencemar terhadap kualitas bakteriologis air di Wilayah Kerja Puskesmas Palolo Kabupaten Sigi. Jenis penelitian ini penelitian kuantitatif dengan menggunakan rancangan penelitian analitik dan desain potong lintang (cross sectional), variabel dependen dan variabel independen diteliti secara bersamaan. Hasil observasi yang dilakukan pada 89 kontruski sumur gali, terdapat 35 (39,3%) yang memenuhi syarat dan 54 (60,7%) yang tidak memenuhi syarat dan hasil analisis statistik nilai p value 0,00 yang berarti bahwa ada hubungan signifikan kontruksi sumur dengan kualitas bakteri Coliform. Jarak sumber pencemar pada sumur gali ada 31 (34,8%) yang memenuhi syarat dan yang tidak memenuhi syarat ada 58 (65,2%), hasil analisis dimana nilai p value 0,00 yang berarti bahwa ada hubungan signifikan jarak sumber pencemar dengan kualitas bakteri coliform. Hasil pemeriksaan laboratorium untuk kualitas bakteri E. coli pada sumur gali terdapat 1 (1,1%) yang memenuhi syarat. Kandungan E. coli hasil analisis statistik pada variabel jarak sumber pencemar nilai p value 0,34 yang berarti bahwa tidak ada hubungan signifikan jarak sumber pencemar dengan kualitas bakteri E. coli pada sumur gali.","PeriodicalId":328736,"journal":{"name":"Poltekita : Jurnal Ilmu Kesehatan","volume":"26 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124258620","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}