Community-acquired pneumonia (CAP) remains a leading cause of morbidity and mortality worldwide. Red-cell distribution width (RDW) and mean platelet volume (MPV) are two parameters included in complete blood count (CBC). It is simple, inexpensive, and widely available in any hospital. Many previous studies have shown that RDW and MPV can be used as supporting biomarkers for CAP, but the study in this area remains limited. This study aims to investigate the relationship between RDW and MPV with the severity of CAP and their potential as biomarkers. We conducted a scoping review of original articles using PubMed, Springer Link, Taylor and Francis, EBSCO, Cochrane Library, Google Scholar, Medline, Science Direct, Wiley, and Portal Garuda. Only articles published between 2012 and 2022 in English or Indonesian were included. Out of 11,852 articles reviewed, only 18 met the criteria for the focus on using RDW, MPV, or both as biomarkers for CAP. The details of these studies, including their research design, internal and external validity, and key results, are presented. The results show that increased RDW and MPV levels correlate with higher morbidity and mortality rates among CAP patients. Elevated levels of RDW (>14%) and MPV (>8.1 fL) can predict and acts as a biomarker of CAP severity. Thus, measuring RDW and MPV may give physicians a way to anticipate the outcomes for patients with CAP, helping them make and implement decisions, either alone or in combination with other established methods.
{"title":"The role of red-cell distribution width (RDW) and mean platelet volume (MPV) as biomarkers of community-acquired pneumonia (CAP) severity","authors":"Edy Purwanto, Reza Ishak Estiko, Firdausia Rahma Putri, Linda Rosita, Rahma Yuantari","doi":"10.20885/jkki.vol14.iss2.art11","DOIUrl":"https://doi.org/10.20885/jkki.vol14.iss2.art11","url":null,"abstract":"Community-acquired pneumonia (CAP) remains a leading cause of morbidity and mortality worldwide. Red-cell distribution width (RDW) and mean platelet volume (MPV) are two parameters included in complete blood count (CBC). It is simple, inexpensive, and widely available in any hospital. Many previous studies have shown that RDW and MPV can be used as supporting biomarkers for CAP, but the study in this area remains limited. This study aims to investigate the relationship between RDW and MPV with the severity of CAP and their potential as biomarkers. We conducted a scoping review of original articles using PubMed, Springer Link, Taylor and Francis, EBSCO, Cochrane Library, Google Scholar, Medline, Science Direct, Wiley, and Portal Garuda. Only articles published between 2012 and 2022 in English or Indonesian were included. Out of 11,852 articles reviewed, only 18 met the criteria for the focus on using RDW, MPV, or both as biomarkers for CAP. The details of these studies, including their research design, internal and external validity, and key results, are presented. The results show that increased RDW and MPV levels correlate with higher morbidity and mortality rates among CAP patients. Elevated levels of RDW (>14%) and MPV (>8.1 fL) can predict and acts as a biomarker of CAP severity. Thus, measuring RDW and MPV may give physicians a way to anticipate the outcomes for patients with CAP, helping them make and implement decisions, either alone or in combination with other established methods.","PeriodicalId":32915,"journal":{"name":"JKKI Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Indonesia","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"136036178","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-07-08DOI: 10.30743/ibnusina.v22i2.527
Sidhi Laksono, Lidya Pertiwi Suhandoko
Penyebab kematian tertinggi kelima di Amerika dan penyebab morbiditas dan mortalitas tertinggi di United Kingdom (UK) adalah stroke. Sementara itu di Indonesia, stroke menjadi penyebab kematian dan kecacatan tertinggi. Faktor risiko terjadinya stroke antara lain hipertensi, diabetes, penyakit jantung koroner, gagal jantung, hiperlipidemia, merokok, dan usia lanjut. Modifikasi dan pencegahan faktor risiko merupakan hal yang penting dalam mengatasinya. Data dari Amerika menunjukkan bahwa 20-25% dari semua kejadian stroke merupakan stenosis aterosklerosis dari arteri karotis. Dalam menangani stenosis arteri karotis, penggunaan kriteria diagnosis yang tepat serta pencitraan yang akurat untuk mendeteksi dan menilai derajat beratnya stenosis arteri karotis penting terutama untuk menentukan prognosis dan pertimbangan terapi. Penilaian risiko stroke pasien sangatlah penting karena akan menjadi pertimbangan untuk pemilihan terapi optimal. Dengan tercapainya terapi optimal, diharapkan dapat menurunkan mortalitas dan morbiditas dari pasien dengan stenosis arteri karotis.
{"title":"STENOSIS ARTERI KAROTIS","authors":"Sidhi Laksono, Lidya Pertiwi Suhandoko","doi":"10.30743/ibnusina.v22i2.527","DOIUrl":"https://doi.org/10.30743/ibnusina.v22i2.527","url":null,"abstract":"Penyebab kematian tertinggi kelima di Amerika dan penyebab morbiditas dan mortalitas tertinggi di United Kingdom (UK) adalah stroke. Sementara itu di Indonesia, stroke menjadi penyebab kematian dan kecacatan tertinggi. Faktor risiko terjadinya stroke antara lain hipertensi, diabetes, penyakit jantung koroner, gagal jantung, hiperlipidemia, merokok, dan usia lanjut. Modifikasi dan pencegahan faktor risiko merupakan hal yang penting dalam mengatasinya. Data dari Amerika menunjukkan bahwa 20-25% dari semua kejadian stroke merupakan stenosis aterosklerosis dari arteri karotis. Dalam menangani stenosis arteri karotis, penggunaan kriteria diagnosis yang tepat serta pencitraan yang akurat untuk mendeteksi dan menilai derajat beratnya stenosis arteri karotis penting terutama untuk menentukan prognosis dan pertimbangan terapi. Penilaian risiko stroke pasien sangatlah penting karena akan menjadi pertimbangan untuk pemilihan terapi optimal. Dengan tercapainya terapi optimal, diharapkan dapat menurunkan mortalitas dan morbiditas dari pasien dengan stenosis arteri karotis.","PeriodicalId":32915,"journal":{"name":"JKKI Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Indonesia","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"74320859","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-06-12DOI: 10.30743/ibnusina.v22i2.479
Fiena Hardianty, Anna Yusria
Nyeri kepala merupakan keluhan yang paling sering di seluruh dunia. Menurut International Headache Society, sakit kepala secara garis besar diklasifikasikan menjadi sakit kepala primer dan sekunder. Rata rata 46- 53 % orang terkena sakit kepala. Migrain, Cluster dan Tension Type Headache merupakan sakit kepala primer yang paling umum. Penyebab terjadinya nyeri kepala adalah penggunaan gadget. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengunaan gadget dengan nyeri kepala. Penelitian ini bersifat observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan metode simple random sampling dengan menggunakan rumus data proporsi finit. Sampel penelitian ini adalah 75 responden dengan hasil tingkat penggunaan gadget yang sering sebanyak 37 mahasiswa, dengan penggunaan gadget sedang 21 mahasiswa dan dengan penggunaan gadget jarang sebanyak 17 mahasiswa Berdasarkan uji statistik dengan uji Chi-square antara penggunaan gadget dengan kejadian nyeri kepala mahasiswa dapat dilihat dari nilai signifikan yaitu (p 0.000) menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara penggunaan gadget dengan kejadian nyeri kepala mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara.
{"title":"HUBUNGAN PENGGUNAAN GADGET DENGAN KEJADIAN NYERI KEPALA PADA MAHASISWA/I FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA","authors":"Fiena Hardianty, Anna Yusria","doi":"10.30743/ibnusina.v22i2.479","DOIUrl":"https://doi.org/10.30743/ibnusina.v22i2.479","url":null,"abstract":"Nyeri kepala merupakan keluhan yang paling sering di seluruh dunia. Menurut International Headache Society, sakit kepala secara garis besar diklasifikasikan menjadi sakit kepala primer dan sekunder. Rata rata 46- 53 % orang terkena sakit kepala. Migrain, Cluster dan Tension Type Headache merupakan sakit kepala primer yang paling umum. Penyebab terjadinya nyeri kepala adalah penggunaan gadget. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengunaan gadget dengan nyeri kepala. Penelitian ini bersifat observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan metode simple random sampling dengan menggunakan rumus data proporsi finit. Sampel penelitian ini adalah 75 responden dengan hasil tingkat penggunaan gadget yang sering sebanyak 37 mahasiswa, dengan penggunaan gadget sedang 21 mahasiswa dan dengan penggunaan gadget jarang sebanyak 17 mahasiswa Berdasarkan uji statistik dengan uji Chi-square antara penggunaan gadget dengan kejadian nyeri kepala mahasiswa dapat dilihat dari nilai signifikan yaitu (p 0.000) menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara penggunaan gadget dengan kejadian nyeri kepala mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara.","PeriodicalId":32915,"journal":{"name":"JKKI Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Indonesia","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"86085342","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-06-12DOI: 10.30743/ibnusina.v22i2.491
Sayuti Hasibuan, Yuri Shafira Ramadhani
Kebiasaan merokok memiliki dampak pada rongga mulut. Pengetahuan yang optimal mengenai dampak merokok pada rongga mulut sangat penting khususnya pada mahasiswa rumpun kesehatan seperti Fakultas Kedokteran karena mahasiswa dimasa yang akan datang akan menjadi seorang praktisi dan dapat menerapkan pengetahuan yang dimilikinya untuk melakukan tindakan pencegahan melalui edukasi kepada masyarakat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengetahuan mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara mengenai dampak merokok pada rongga mulut dan mengetahui pengetahuan mahasiswa terhadap penyakit-penyakit rongga mulut disebabkan merokok. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan metode cross sectional. Populasi penelitian ini mahasiswa angkatan 2019 Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara dengan 72 responden. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner secara daring melalui Google Forms. Hasil penelitian dianalisis secara univariat dan di hitung dalam bentuk persentase. Berdasarkan penelitian menunjukkan mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara tahu merokok menyebabkan stain gigi (95,8%), karies gigi (93,1%), smoker’s melanosis (93,1%), leukoplakia (45,8%), dan kanker rongga mulut (98,6%). Kesimpulan dari penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara tahu merokok memiliki dampak pada rongga mulut.
{"title":"PENGETAHUAN MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN USU TENTANG DAMPAK MEROKOK PADA KESEHATAN RONGGA MULUT","authors":"Sayuti Hasibuan, Yuri Shafira Ramadhani","doi":"10.30743/ibnusina.v22i2.491","DOIUrl":"https://doi.org/10.30743/ibnusina.v22i2.491","url":null,"abstract":"Kebiasaan merokok memiliki dampak pada rongga mulut. Pengetahuan yang optimal mengenai dampak merokok pada rongga mulut sangat penting khususnya pada mahasiswa rumpun kesehatan seperti Fakultas Kedokteran karena mahasiswa dimasa yang akan datang akan menjadi seorang praktisi dan dapat menerapkan pengetahuan yang dimilikinya untuk melakukan tindakan pencegahan melalui edukasi kepada masyarakat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengetahuan mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara mengenai dampak merokok pada rongga mulut dan mengetahui pengetahuan mahasiswa terhadap penyakit-penyakit rongga mulut disebabkan merokok. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan metode cross sectional. Populasi penelitian ini mahasiswa angkatan 2019 Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara dengan 72 responden. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner secara daring melalui Google Forms. Hasil penelitian dianalisis secara univariat dan di hitung dalam bentuk persentase. Berdasarkan penelitian menunjukkan mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara tahu merokok menyebabkan stain gigi (95,8%), karies gigi (93,1%), smoker’s melanosis (93,1%), leukoplakia (45,8%), dan kanker rongga mulut (98,6%). Kesimpulan dari penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara tahu merokok memiliki dampak pada rongga mulut.","PeriodicalId":32915,"journal":{"name":"JKKI Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Indonesia","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"75123146","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-06-08DOI: 10.30743/ibnusina.v22i2.500
Siti Rahmi Abukhaer, Najamuddni, Asrul Abdul Azis, Abd. Rahman
Imunisasi adalah salah satu upaya mencegah penyakit menular yang menjadi salah satu prioritas. Anak-anak di Indonesia masih 88% yang mendapatkan imunisasi lengkap. Pencapaian target imunisasi tidak hanya dari satu faktor, namun dari beberapa faktor seperti, dukungan keluarga, sikap ibu dan sikap petugas kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dukungan keluarga, sikap ibu dan sikap petugas kesehatan dengan pencapaian target imunisasi dasar pada anak usia 9-24 bulan di wilayah kerja Puskesmas Bungi, Sulewesi Selatan. Penelitian ini adalah penelitian observational dengan pendekatan cross sectional. Instrumen penelitian yang digunakan kuesioner dan catatan buku KIA. Sampel penelitian ini adalah ibu yang mempunyai anak usia 9-24 bulan di wilayah kerja Puskesmas Bungi sebanyak 82 orang. Uji hipotesis dengan metode Chi-Square menunjukkan terdapat hubungan signifikan antara dukungan keluarga (p=0,007), sikap ibu (p=0,000) dan sikap petugas kesehatan (p=0,000) dengan pencapaian target imunisai dasar pada anak usia 9-24 bulan di wilayah kerja Puskesmas Bungi.
{"title":"ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENCAPAIAN TARGET IMUNISASI DASAR ANAK","authors":"Siti Rahmi Abukhaer, Najamuddni, Asrul Abdul Azis, Abd. Rahman","doi":"10.30743/ibnusina.v22i2.500","DOIUrl":"https://doi.org/10.30743/ibnusina.v22i2.500","url":null,"abstract":"Imunisasi adalah salah satu upaya mencegah penyakit menular yang menjadi salah satu prioritas. Anak-anak di Indonesia masih 88% yang mendapatkan imunisasi lengkap. Pencapaian target imunisasi tidak hanya dari satu faktor, namun dari beberapa faktor seperti, dukungan keluarga, sikap ibu dan sikap petugas kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dukungan keluarga, sikap ibu dan sikap petugas kesehatan dengan pencapaian target imunisasi dasar pada anak usia 9-24 bulan di wilayah kerja Puskesmas Bungi, Sulewesi Selatan. Penelitian ini adalah penelitian observational dengan pendekatan cross sectional. Instrumen penelitian yang digunakan kuesioner dan catatan buku KIA. Sampel penelitian ini adalah ibu yang mempunyai anak usia 9-24 bulan di wilayah kerja Puskesmas Bungi sebanyak 82 orang. Uji hipotesis dengan metode Chi-Square menunjukkan terdapat hubungan signifikan antara dukungan keluarga (p=0,007), sikap ibu (p=0,000) dan sikap petugas kesehatan (p=0,000) dengan pencapaian target imunisai dasar pada anak usia 9-24 bulan di wilayah kerja Puskesmas Bungi.","PeriodicalId":32915,"journal":{"name":"JKKI Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Indonesia","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"87922049","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-05-27DOI: 10.30743/ibnusina.v22i2.490
Syatirah, Tezar Samekto Darungan, H. Nasution, Nur Azizah
Paparan radiasi UV dalam jumlah kecil ternyata dapat mengobati beberapa penyakit dalam tubuh, karena paparannya dapat meningkatkan produksi vitamin D endogen dalam tubuh. Tapi, paparan sinar matahari yang berlebihan tetap berbahaya sehingga membutuhkan perlindungan kulit seperti tabir surya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengetahuan, sikap dan tindakan mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara (FK UISU) angkatan 2019 tentang penggunaan tabir surya. Rancangan penelitian ini menggunakan metode cross-sectional, yang dimulai pada bulan September hingga Desember 2022 di FK UISU. Populasi sasaran dalam penelitian ini adalah 110 mahasiswa FK UISU angkatan 2019 dan dianalisis menggunakan uji univariat yang dibagikan melalui kuesioner. Berdasarkan hasil analisis dapat dijelaskan bahwa tingkat pengetahuan responden dalam kategori baik sebanyak 63 responden (36,21%) dan sikap responden dalam kategori baik sebanyak 61 responden (53,45%) dengan tingkat tindakan responden dalam kategori cukup sebanyak 45 responden (41,37%).
{"title":"PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN MAHASISWA FK UISU ANGKATAN 2019 TERHADAP PENGGUNAAN TABIR SURYA","authors":"Syatirah, Tezar Samekto Darungan, H. Nasution, Nur Azizah","doi":"10.30743/ibnusina.v22i2.490","DOIUrl":"https://doi.org/10.30743/ibnusina.v22i2.490","url":null,"abstract":"Paparan radiasi UV dalam jumlah kecil ternyata dapat mengobati beberapa penyakit dalam tubuh, karena paparannya dapat meningkatkan produksi vitamin D endogen dalam tubuh. Tapi, paparan sinar matahari yang berlebihan tetap berbahaya sehingga membutuhkan perlindungan kulit seperti tabir surya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengetahuan, sikap dan tindakan mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara (FK UISU) angkatan 2019 tentang penggunaan tabir surya. Rancangan penelitian ini menggunakan metode cross-sectional, yang dimulai pada bulan September hingga Desember 2022 di FK UISU. Populasi sasaran dalam penelitian ini adalah 110 mahasiswa FK UISU angkatan 2019 dan dianalisis menggunakan uji univariat yang dibagikan melalui kuesioner. Berdasarkan hasil analisis dapat dijelaskan bahwa tingkat pengetahuan responden dalam kategori baik sebanyak 63 responden (36,21%) dan sikap responden dalam kategori baik sebanyak 61 responden (53,45%) dengan tingkat tindakan responden dalam kategori cukup sebanyak 45 responden (41,37%).","PeriodicalId":32915,"journal":{"name":"JKKI Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Indonesia","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"80231232","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Karsinoma prostat merupakan jenis kanker terbanyak kedua dan menempati peringkat ke lima sebagai penyebab kematian oleh kanker pada pria diseluruh dunia dengan insidensi mencapai 1,4 juta jiwa kasus baru dan 375.000 jumlah kematian. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui profil dari penderita karsinoma prostat di RSUD Dr. Pirngadi dari tahun 2018-2020. Penelitian ini adalah Penelitian Deskriptif dengan desain cross-sectional. Menggunakan metode Total Sampling dengan jumlah sampel 68 penderita karsinoma prostat. Hasil penelitian ini didapatkan bahwa pasien terbanyak berumur 61-70 tahun (38.2%), suku batak (60.3%), tamat SMA (48.5%), wiraswasta (41.2%), berstatus kawin (86.8%), memiliki riwayat keluarga (63.2%), tekanan darah normal (60.3%), IMT normal (63,1%), merokok (63.1%), PSA tidak normal (67.6%), moderately differentiated (67.6%). Kesimpulan: Usia terbanyak adalah 61-70 tahun, suku terbanyak adalah batak, pendidikan terbanyak adalah tamat SMA, pekerjaan terbanyak adalah wiraswasta, status pernikahan terbanyak adalah menikah, riwayat keluarga terbanyak adalah memiliki riwayat keluarga, tekanan darah terbanyak adalah normal, IMT terbanyak adalah normal, riwayat merokok terbanyak adalah merokok, PSA terbanyak adalah > 4 ng/mL, gleason score terbanyak adalah moderately differentiated.
前列腺癌是世界上第二常见的癌症,其致癌人数为140万新病例,375,000人死亡。本研究旨在确定2016 -2020年皮拉纳迪前列腺癌患者的资料。本研究是分段设计的描述性研究。使用共68名前列腺癌患者的样本样本。这项研究发现,患者最多为61-70岁(38.2%)、巴塔克部落(60.3%)、高中毕业(48.5%)、个体营生(48.2%)、婚姻状况(63.2%)、正常血压(63.2%)、吸烟(63.6%)、适度差异(67.6%)。结论:最常见的是61-70岁最多最多是巴塔克部落、教育是高中毕业的时候,最多的工作就是经营者,最多最多就是结婚的婚姻状况,家族史是有家族史,高血压是最常见的,是最常见的体重指数正常,抽烟是最常见的历史,是最常见的PSA > 4 ng / mL,格里森得分最多的是moderately differentiated。
{"title":"PROFIL PENDERITA KARSINOMA PROSTAT DI RSUD Dr. PIRNGADI MEDAN TAHUN 2018 - 2020","authors":"Muhamad Ikbal, Indri Mahrani, Ichwan Alamsyah Lubis, Aspri Astria","doi":"10.30743/ibnusina.v22i2.400","DOIUrl":"https://doi.org/10.30743/ibnusina.v22i2.400","url":null,"abstract":"Karsinoma prostat merupakan jenis kanker terbanyak kedua dan menempati peringkat ke lima sebagai penyebab kematian oleh kanker pada pria diseluruh dunia dengan insidensi mencapai 1,4 juta jiwa kasus baru dan 375.000 jumlah kematian. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui profil dari penderita karsinoma prostat di RSUD Dr. Pirngadi dari tahun 2018-2020. Penelitian ini adalah Penelitian Deskriptif dengan desain cross-sectional. Menggunakan metode Total Sampling dengan jumlah sampel 68 penderita karsinoma prostat. Hasil penelitian ini didapatkan bahwa pasien terbanyak berumur 61-70 tahun (38.2%), suku batak (60.3%), tamat SMA (48.5%), wiraswasta (41.2%), berstatus kawin (86.8%), memiliki riwayat keluarga (63.2%), tekanan darah normal (60.3%), IMT normal (63,1%), merokok (63.1%), PSA tidak normal (67.6%), moderately differentiated (67.6%). Kesimpulan: Usia terbanyak adalah 61-70 tahun, suku terbanyak adalah batak, pendidikan terbanyak adalah tamat SMA, pekerjaan terbanyak adalah wiraswasta, status pernikahan terbanyak adalah menikah, riwayat keluarga terbanyak adalah memiliki riwayat keluarga, tekanan darah terbanyak adalah normal, IMT terbanyak adalah normal, riwayat merokok terbanyak adalah merokok, PSA terbanyak adalah > 4 ng/mL, gleason score terbanyak adalah moderately differentiated.","PeriodicalId":32915,"journal":{"name":"JKKI Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Indonesia","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"89900090","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-04-05DOI: 10.20885/jkki.vol14.iss1.art6
Gea Pandhita, Martiem Mawi, Mieke Nuryani
Background: The increase in life expectancy results in an increase in the number of elderly, especially menopausal women. Aging can have an impact on the decline of cognitive function. The decline in cognitive function and being influenced by age can also be affected by education and blood zinc levels. However, various research results still need to be more conclusive regarding how much influence age, education, and blood zinc levels have on cognitive function.Objectives: To determine the relationship between age, education, and blood zinc levels with the cognitive function of elderly menopausal women.Methods: This research is analytical research with a cross-sectional design. The subjects of the study were menopausal women aged 60 years and over who was able to walk without help, as well as being able to read and write. Study subjects who suffered from a stroke, heart, kidney, mental function disorders, and used drugs for mental disorders, were not included in this study. Research subjects who met the eligibility criteria were carried out with physical examinations (age, height, weight, blood pressure) and laboratory examinations (blood sugar ad random and blood zinc levels), as well as undergoing cognitive function tests using MoCA-INA.Results: A total of 65 study subjects met the eligibility criteria. Multivariate statistical analysis showed that there was a correlation between the cognitive function of the attention domain with age (r=0.278, p=0.030), the cognitive function of the visuospatial domain with education (r=0.528, p=<0.001), the cognitive function of the language domain with blood zinc levels (r=-0.279, p=0.019) and the cognitive function of the orientation domain with education (r=0.319, p=0.012).Conclusions: The results of this study show that there is a meaningful relationship between age, education, and blood zinc levels, with cognitive function in elderly menopausal women.
{"title":"Relationship between age, education and blood zinc levels, with cognitive function in menopausal women","authors":"Gea Pandhita, Martiem Mawi, Mieke Nuryani","doi":"10.20885/jkki.vol14.iss1.art6","DOIUrl":"https://doi.org/10.20885/jkki.vol14.iss1.art6","url":null,"abstract":"Background: The increase in life expectancy results in an increase in the number of elderly, especially menopausal women. Aging can have an impact on the decline of cognitive function. The decline in cognitive function and being influenced by age can also be affected by education and blood zinc levels. However, various research results still need to be more conclusive regarding how much influence age, education, and blood zinc levels have on cognitive function.Objectives: To determine the relationship between age, education, and blood zinc levels with the cognitive function of elderly menopausal women.Methods: This research is analytical research with a cross-sectional design. The subjects of the study were menopausal women aged 60 years and over who was able to walk without help, as well as being able to read and write. Study subjects who suffered from a stroke, heart, kidney, mental function disorders, and used drugs for mental disorders, were not included in this study. Research subjects who met the eligibility criteria were carried out with physical examinations (age, height, weight, blood pressure) and laboratory examinations (blood sugar ad random and blood zinc levels), as well as undergoing cognitive function tests using MoCA-INA.Results: A total of 65 study subjects met the eligibility criteria. Multivariate statistical analysis showed that there was a correlation between the cognitive function of the attention domain with age (r=0.278, p=0.030), the cognitive function of the visuospatial domain with education (r=0.528, p=<0.001), the cognitive function of the language domain with blood zinc levels (r=-0.279, p=0.019) and the cognitive function of the orientation domain with education (r=0.319, p=0.012).Conclusions: The results of this study show that there is a meaningful relationship between age, education, and blood zinc levels, with cognitive function in elderly menopausal women.","PeriodicalId":32915,"journal":{"name":"JKKI Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Indonesia","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"45064120","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-04-05DOI: 10.20885/jkki.vol14.iss1.art1
Dito Anurogo
{"title":"Technomedicine 5.0: The art of metaverse in healthcare","authors":"Dito Anurogo","doi":"10.20885/jkki.vol14.iss1.art1","DOIUrl":"https://doi.org/10.20885/jkki.vol14.iss1.art1","url":null,"abstract":"","PeriodicalId":32915,"journal":{"name":"JKKI Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Indonesia","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"45765239","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-04-05DOI: 10.20885/jkki.vol14.iss1.art7
Caecielia Makaginsar, M. M. Damayanti, Yuniarti, S. N. Irasanti
Background: Good knowledge and behaviours are crucial to prevent coronavirus disease (COVID-19) transmission in boarding school communities during the pandemic.Objective: To evaluate the relationship between sociodemographic characteristics, knowledge, and behaviours to prevent COVID-19 among students in an Islamic boarding school. Methods: A descriptive cross-sectional study was conducted in March 2021 at the Manarul Huda Islamic Boarding School on 39 students who met the inclusion criteria. Sampling was employed using the total sampling technique. Variables analysed were students’ age, education level, knowledge, and behaviour on COVID-19 prevention as measured using a closed questionnaire. Data were then analysed univariately using frequency distribution and bivariate using the Chi-Square (χ2) and Fisher’s Exact test. Results were considered significant if the p-value was < 0.05.Results: No significant relationships were found between age and knowledge of COVID-19 (p = 0.97); education level and knowledge of COVID-19 (p = 0.619); age and behaviours to prevent COVID-19 transmission (p = 0.136); and education level and behaviours to prevent COVID-19 transmission (p = 0.399) among of the Islamic boarding school students. In contrast, knowledge was significantly (p = 0.035) linked with behaviours to prevent COVID-19 transmission among students.Conclusion: There is a relationship between knowledge and behaviours in preventing COVID-19 among students. However, no relationship was found between demographic characteristics of age and educational level and knowledge and behaviours to prevent COVID-19 in our study participants.
{"title":"Relationship between sociodemographic characteristics, knowledge, and behaviours to prevent COVID-19 among students of Manarul Huda Islamic Boarding School","authors":"Caecielia Makaginsar, M. M. Damayanti, Yuniarti, S. N. Irasanti","doi":"10.20885/jkki.vol14.iss1.art7","DOIUrl":"https://doi.org/10.20885/jkki.vol14.iss1.art7","url":null,"abstract":"Background: Good knowledge and behaviours are crucial to prevent coronavirus disease (COVID-19) transmission in boarding school communities during the pandemic.Objective: To evaluate the relationship between sociodemographic characteristics, knowledge, and behaviours to prevent COVID-19 among students in an Islamic boarding school. Methods: A descriptive cross-sectional study was conducted in March 2021 at the Manarul Huda Islamic Boarding School on 39 students who met the inclusion criteria. Sampling was employed using the total sampling technique. Variables analysed were students’ age, education level, knowledge, and behaviour on COVID-19 prevention as measured using a closed questionnaire. Data were then analysed univariately using frequency distribution and bivariate using the Chi-Square (χ2) and Fisher’s Exact test. Results were considered significant if the p-value was < 0.05.Results: No significant relationships were found between age and knowledge of COVID-19 (p = 0.97); education level and knowledge of COVID-19 (p = 0.619); age and behaviours to prevent COVID-19 transmission (p = 0.136); and education level and behaviours to prevent COVID-19 transmission (p = 0.399) among of the Islamic boarding school students. In contrast, knowledge was significantly (p = 0.035) linked with behaviours to prevent COVID-19 transmission among students.Conclusion: There is a relationship between knowledge and behaviours in preventing COVID-19 among students. However, no relationship was found between demographic characteristics of age and educational level and knowledge and behaviours to prevent COVID-19 in our study participants.","PeriodicalId":32915,"journal":{"name":"JKKI Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Indonesia","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"47205258","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}