Pub Date : 2022-12-05DOI: 10.20885/jkki.vol13.iss3.art2
Jeremy Thompson Ginting, G. A. Irdam
Background: Fournier’s gangrene (FG) is a fatal condition that often leads to death if not treated properly. To this date, there are no data regarding FG in Indonesia. Objective: This study aims to investigate the characteristics of patients with FG.Methods: A cross-sectional study design was used to evaluate the medical records of patients admitted to Cipto Mangunkusumo Hospital between January 2012 and December 2017.Results: The median age of the subjects were 51 (2-81) years. All of the subjects were male and presented with scrotal pain. The scrotal abscess was found in 38 (88.4%) cases. Type II diabetes was found in 10 (23.3%) subjects. E. coli was the most dominant causative agent in 28 (65.1%) cases. Meropenem was administered in 16 (37.2%) subjects, and 16 (37.2%) subjects had antibiotics administered for ≤7 days. Conclusion: Although the mortality rate has decreased, those with FG tend to have a long hospital stay, which implies a high risk of complications. All males presenting with scrotal pain should be suspected of FG. Further studies on long-term hospitalisation complications in those with FG are required.
{"title":"Characteristics, microorganism, and antibiotic profile of patients with Fournier’s gangrene in a tertiary care centre in Indonesia: A retrospective analysis of 43 cases","authors":"Jeremy Thompson Ginting, G. A. Irdam","doi":"10.20885/jkki.vol13.iss3.art2","DOIUrl":"https://doi.org/10.20885/jkki.vol13.iss3.art2","url":null,"abstract":"Background: Fournier’s gangrene (FG) is a fatal condition that often leads to death if not treated properly. To this date, there are no data regarding FG in Indonesia. Objective: This study aims to investigate the characteristics of patients with FG.Methods: A cross-sectional study design was used to evaluate the medical records of patients admitted to Cipto Mangunkusumo Hospital between January 2012 and December 2017.Results: The median age of the subjects were 51 (2-81) years. All of the subjects were male and presented with scrotal pain. The scrotal abscess was found in 38 (88.4%) cases. Type II diabetes was found in 10 (23.3%) subjects. E. coli was the most dominant causative agent in 28 (65.1%) cases. Meropenem was administered in 16 (37.2%) subjects, and 16 (37.2%) subjects had antibiotics administered for ≤7 days. Conclusion: Although the mortality rate has decreased, those with FG tend to have a long hospital stay, which implies a high risk of complications. All males presenting with scrotal pain should be suspected of FG. Further studies on long-term hospitalisation complications in those with FG are required.","PeriodicalId":32915,"journal":{"name":"JKKI Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Indonesia","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"42519726","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Siput Onchidid (Onchidium typhae) merupakan spesies dalam kelas gastropoda yang dapat ditemukan di daerah pesisir pulau Buton dan juga Madura dan Kalimantan Barat.. Siput onchidid diketahui memiliki kandungan metabolit sekunder berupa steroid yang dapat berpotensi sebagai antioksdian. Penelitian ini membahas tentang uji antioksidan di dalam siput onchidid dengan metode DPPH (1,1- diphenil-2-pikrilhirazil) dengan menggunakan pelarut methanol dan pengujian skrining senyawa metabolik ekstrak dengan uji fitokimia pada ekstrak yang meliputi uji steroid, alkaloid, dan steroid. Hasil pengujian didapat bahwa ekstrak metanol siput onchidid memiliki terdapat senyawa metabolik sekunder dari golongan alkaloid dan steroid yang ditandai dengan reaksi positif. Hasil uji antioksidan dengan metode DPPH dengan senyawa pembanding vitamin C. Penelitian menunjukkan besar aktivitas antioksidan ekstrak metanol siput onchidid yang dinyatakan dengan nilai IC50 sebesar 92,045 yang dikategorikan antioksidan kategori kuat.
{"title":"UJI ANTIOKSIDAN EKSTRAK METANOL SIPUT ONCHIDIID (Onchidium typhae) DENGAN METODE DPPH","authors":"Guci Intan Kemuning, Bambang Wijianto, Andhi Fahrurroji","doi":"10.55606/jikki.v2i3.810","DOIUrl":"https://doi.org/10.55606/jikki.v2i3.810","url":null,"abstract":"Siput Onchidid (Onchidium typhae) merupakan spesies dalam kelas gastropoda yang dapat ditemukan di daerah pesisir pulau Buton dan juga Madura dan Kalimantan Barat.. Siput onchidid diketahui memiliki kandungan metabolit sekunder berupa steroid yang dapat berpotensi sebagai antioksdian. Penelitian ini membahas tentang uji antioksidan di dalam siput onchidid dengan metode DPPH (1,1- diphenil-2-pikrilhirazil) dengan menggunakan pelarut methanol dan pengujian skrining senyawa metabolik ekstrak dengan uji fitokimia pada ekstrak yang meliputi uji steroid, alkaloid, dan steroid. Hasil pengujian didapat bahwa ekstrak metanol siput onchidid memiliki terdapat senyawa metabolik sekunder dari golongan alkaloid dan steroid yang ditandai dengan reaksi positif. Hasil uji antioksidan dengan metode DPPH dengan senyawa pembanding vitamin C. Penelitian menunjukkan besar aktivitas antioksidan ekstrak metanol siput onchidid yang dinyatakan dengan nilai IC50 sebesar 92,045 yang dikategorikan antioksidan kategori kuat.","PeriodicalId":32915,"journal":{"name":"JKKI Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Indonesia","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"77350573","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Bangunan fisik rumah sakit yang sesuai dengan standar yang ada dapat mendukung peningkatan kinerja sumber daya manusia rumah sakit. Hal ini karena kondisi fisik lingkungan kerja berpengaruh terhadap kesehatan penggunanya serta berpengaruh pula terhadap waktu penyelesaian pekerjaan. Pada dasarnya, fisik Rumah Sakit juga berhubungan langsung dengan kualitas layanan medik. Bangunan yang baik akan memberikan kenyamanan pada para pemakainya dan akan mempengaruhi tingkat pemanfaatannya yang juga akan memberikan sumbangan pada proses penyembuhan pasien dan kinerja karyawan. Salah satu bangunan yang perlu dikelola dengan baik adalah bangunan ruang rawat jalan. Rawat jalan merupakan unit yang menjadi rujukan faskes tingkat pertama sehingga struktur bangunannya perlu menjadi perhatian khusus dimana persyaratan teknis bangunan rumah sakit harus memenuhi standar pelayanan, keamanan, serta keselamatan dan kesehatan kerja. Standar Bangunan Rawat Jalan menurut Permenkes Nomor 24 Tahun 2016 di Rumah Sakit harus memiliki luas ruangan yang sesuai, adanya ventilasi yang baik, intensitas cahaya sesuai ketentuan, ruang tunggu terpisah untuk masing-masing poli klinik, tersedianya wastafel dan desinfektan, tersedinya stop kontak, serta bahan bangunan yang tidak memiliki tangka porositas yang tinggi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui implementasi standar bangunan instalasi rawat jalan di RSUD Panembahan Senopati. Penelitian ini bersifat deskripsi dengan metode kuantitatif. Informan penelitian berjumlah satu orang yang merupakan pegawai IPSRS. Instrument yang digunakan berupa kuesioner dengan pengambilan data melalui wawancara tertutup dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan keseluruhan standar bangunan diperoleh nilai rata – rata 91%, membuktikan bahwa standar bangunan di RSUD Panembahan Senopati belum memenuhi standar Permenkes Nomor 24 Tahun 2016 tentang tentang persyaratan teknis bangunan dan prasarana rumah sakit. Terdapat 6 ruangan yang sudah sesuai standar dan 5 ruangan yang memerlukan perhatian dari pihak Rumah Sakit yaitu ruang tunggu, klinik gigi, klinik jiwa, ruang laktasi dan toilet karena belum memenuhi standar. Diharapkan pihak manajemen rumah sakit perlu me-review kembali kondisi lapangan dengan standar yang ada untuk persiapan dalam melakukan pemeliharaan gedung rawat jalan kedepannya.
{"title":"IMPLEMENTASI STANDAR BANGUNAN INSTALASI RAWAT JALAN DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI","authors":"Faizqinthar Bima Nugraha, Alifia Firda Purnomo, Apriliya Tiyas Ningrum, Desi Fitriana, Eka Septi Seliani Mutia, Adika Thoriq Firdaus, Isnaini Yufia Rohman, Jihaan Farah Nadila, Oktaviani Riga Setyaningrum, Puji Lestari, Rosmita Murfi, Tata Sri Lestari, Fatma Siti Fatimah, R. Jaka Sarwadhamana","doi":"10.55606/jikki.v2i3.1024","DOIUrl":"https://doi.org/10.55606/jikki.v2i3.1024","url":null,"abstract":"Bangunan fisik rumah sakit yang sesuai dengan standar yang ada dapat mendukung peningkatan kinerja sumber daya manusia rumah sakit. Hal ini karena kondisi fisik lingkungan kerja berpengaruh terhadap kesehatan penggunanya serta berpengaruh pula terhadap waktu penyelesaian pekerjaan. Pada dasarnya, fisik Rumah Sakit juga berhubungan langsung dengan kualitas layanan medik. Bangunan yang baik akan memberikan kenyamanan pada para pemakainya dan akan mempengaruhi tingkat pemanfaatannya yang juga akan memberikan sumbangan pada proses penyembuhan pasien dan kinerja karyawan. Salah satu bangunan yang perlu dikelola dengan baik adalah bangunan ruang rawat jalan. Rawat jalan merupakan unit yang menjadi rujukan faskes tingkat pertama sehingga struktur bangunannya perlu menjadi perhatian khusus dimana persyaratan teknis bangunan rumah sakit harus memenuhi standar pelayanan, keamanan, serta keselamatan dan kesehatan kerja. Standar Bangunan Rawat Jalan menurut Permenkes Nomor 24 Tahun 2016 di Rumah Sakit harus memiliki luas ruangan yang sesuai, adanya ventilasi yang baik, intensitas cahaya sesuai ketentuan, ruang tunggu terpisah untuk masing-masing poli klinik, tersedianya wastafel dan desinfektan, tersedinya stop kontak, serta bahan bangunan yang tidak memiliki tangka porositas yang tinggi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui implementasi standar bangunan instalasi rawat jalan di RSUD Panembahan Senopati. Penelitian ini bersifat deskripsi dengan metode kuantitatif. Informan penelitian berjumlah satu orang yang merupakan pegawai IPSRS. Instrument yang digunakan berupa kuesioner dengan pengambilan data melalui wawancara tertutup dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan keseluruhan standar bangunan diperoleh nilai rata – rata 91%, membuktikan bahwa standar bangunan di RSUD Panembahan Senopati belum memenuhi standar Permenkes Nomor 24 Tahun 2016 tentang tentang persyaratan teknis bangunan dan prasarana rumah sakit. Terdapat 6 ruangan yang sudah sesuai standar dan 5 ruangan yang memerlukan perhatian dari pihak Rumah Sakit yaitu ruang tunggu, klinik gigi, klinik jiwa, ruang laktasi dan toilet karena belum memenuhi standar. Diharapkan pihak manajemen rumah sakit perlu me-review kembali kondisi lapangan dengan standar yang ada untuk persiapan dalam melakukan pemeliharaan gedung rawat jalan kedepannya. \u0000 \u0000 ","PeriodicalId":32915,"journal":{"name":"JKKI Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Indonesia","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"74426870","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Herviana Herviana, Citra Dewi Anggraini, Siska Pratiwi
Status gizi merupakan kondisi tubuh yang dinilai sebagai hasil konsumsi makan. Ketidakseimbangan asupan dan penggunaan zat gizi akan menimbulkan masalah gizi. Status gizi dipengaruhi oleh banyak faktor salah satunya yaitu pengetahuan gizi. Kurangnya pengetahuan gizi dalam kontribusi masalah gizi yang dialami di awali dengan adanya kebiasaan dan pola makan yang salah. Pengetahuan gizi dapat menjadi dasar dalam memilih dan mengatur pola makan. Tujuan penelitian ini yaitu untuk melihat gambaran pengetahuan gizi pada mahasiswa gizi di wilayah Kepulauan Riau. Metode penelitian yang digunakan yaitu observasional dengan desain cross sectional pada bulan October – November 2022. Populasi pada penelitian yaitu mahasiswa program studi gizi di wilayah Kepulauan Riau dengan jumlah sampel penelitian sebanyak 50 sampel. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar mahasiswa gizi di Kepulauan Riau memiliki tingkat pengetahuan gizi cukup (42%), kurang (38%), dan baik (20%) sekitar 10 orang. Diharapkan mahasiswa gizi di wilayah Kepulaun Riau dapat meningkatkan pengetahuan terkait gizi dan diimplementasikan ke kehidupan sehari-hari sehingga meningkatkan derajat kesehatan.
{"title":"Gambaran Tingkat Pengetahuan Gizi Mahasiswa Jurusan Ilmu Gizi di Kepulauan Riau","authors":"Herviana Herviana, Citra Dewi Anggraini, Siska Pratiwi","doi":"10.55606/jikki.v2i3.882","DOIUrl":"https://doi.org/10.55606/jikki.v2i3.882","url":null,"abstract":"Status gizi merupakan kondisi tubuh yang dinilai sebagai hasil konsumsi makan. Ketidakseimbangan asupan dan penggunaan zat gizi akan menimbulkan masalah gizi. Status gizi dipengaruhi oleh banyak faktor salah satunya yaitu pengetahuan gizi. Kurangnya pengetahuan gizi dalam kontribusi masalah gizi yang dialami di awali dengan adanya kebiasaan dan pola makan yang salah. Pengetahuan gizi dapat menjadi dasar dalam memilih dan mengatur pola makan. Tujuan penelitian ini yaitu untuk melihat gambaran pengetahuan gizi pada mahasiswa gizi di wilayah Kepulauan Riau. Metode penelitian yang digunakan yaitu observasional dengan desain cross sectional pada bulan October – November 2022. Populasi pada penelitian yaitu mahasiswa program studi gizi di wilayah Kepulauan Riau dengan jumlah sampel penelitian sebanyak 50 sampel. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar mahasiswa gizi di Kepulauan Riau memiliki tingkat pengetahuan gizi cukup (42%), kurang (38%), dan baik (20%) sekitar 10 orang. Diharapkan mahasiswa gizi di wilayah Kepulaun Riau dapat meningkatkan pengetahuan terkait gizi dan diimplementasikan ke kehidupan sehari-hari sehingga meningkatkan derajat kesehatan.\u0000 \u0000 ","PeriodicalId":32915,"journal":{"name":"JKKI Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Indonesia","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"74653038","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Salah satu unsur dalam menciptakan kesejahteraan bangsa yaitu dengan mewujudkan suatu program pembangunan secara menyeluruh dan terperinci. Pembangunan berkelanjutan pada program kesehatan masyarakat sangat diperlukan untuk mengatasi angka kematian ibu dan bayi di Indonesia yang masih tinggi. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana implementasi pada UU Nomor 25 Tahun 2004 mengenai rencana pembangunan nasional pada program kesehatan dalam upaya mengatasi angka kematian ibu dan bayi di Indonesia. Penelitian ini ditulis dengan menggunakan metode metode systematic review dan menggunakan situs elektronik atau fasilitas database online melalui halaman Google Scholar dengan menggunakan kata kunci Angka Kematian Bayi, Angka Kematian Ibu dan UU Nomor 25 Tahun 2004. Artikel yang dihasilkan dipilih berdasarkan publikasi yang diterbitkan antara tahun 2018 sampai 2022. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa implementasi UU Nomor 25 Tahun 2004 terkait rencana pembangunan nasional dalam upaya menurunkan angka kematian ibu dan bayi telah dilakukan melalui beberapa program diantaranya program EMAS dan KIA. Simpulan pada penelitian ini menunjukkan bahwa penyelenggaraan pelayanan kesehatan program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) di Indonesia masih belum optimal dengan berbagai macam kendala dan lemahnya koordinasi berbagai lintas sektor.
{"title":"ANALISIS IMPLEMENTASI UU NO. 25 TAHUN 2004 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL DALAM MEWUJUDKAN PENCAPAIAN PENURUNAN AKI (ANGKA KEMATIAN IBU) DAN AKB (ANGKA KEMATIAN BAYI) DI INDONESIA","authors":"Jahira Fajri Madani, Tania Rahmayanti, Kazhima Alma Azzahra, Novita Dwi Istanti","doi":"10.55606/jikki.v2i3.793","DOIUrl":"https://doi.org/10.55606/jikki.v2i3.793","url":null,"abstract":"Salah satu unsur dalam menciptakan kesejahteraan bangsa yaitu dengan mewujudkan suatu program pembangunan secara menyeluruh dan terperinci. Pembangunan berkelanjutan pada program kesehatan masyarakat sangat diperlukan untuk mengatasi angka kematian ibu dan bayi di Indonesia yang masih tinggi. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana implementasi pada UU Nomor 25 Tahun 2004 mengenai rencana pembangunan nasional pada program kesehatan dalam upaya mengatasi angka kematian ibu dan bayi di Indonesia. Penelitian ini ditulis dengan menggunakan metode metode systematic review dan menggunakan situs elektronik atau fasilitas database online melalui halaman Google Scholar dengan menggunakan kata kunci Angka Kematian Bayi, Angka Kematian Ibu dan UU Nomor 25 Tahun 2004. Artikel yang dihasilkan dipilih berdasarkan publikasi yang diterbitkan antara tahun 2018 sampai 2022. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa implementasi UU Nomor 25 Tahun 2004 terkait rencana pembangunan nasional dalam upaya menurunkan angka kematian ibu dan bayi telah dilakukan melalui beberapa program diantaranya program EMAS dan KIA. Simpulan pada penelitian ini menunjukkan bahwa penyelenggaraan pelayanan kesehatan program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) di Indonesia masih belum optimal dengan berbagai macam kendala dan lemahnya koordinasi berbagai lintas sektor.","PeriodicalId":32915,"journal":{"name":"JKKI Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Indonesia","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"85761477","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Triayu Nur Afifah, Khoirunnisa Ghefira Yusrani, Rossa Shafira Nur Shabrina, Novitasari Dwi, Istanti
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) merupakan bada yang memiliki hak dalam menyelenggarakan jaminan sosial. BPJS menjalankan prosedur Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) berdasar pada pilar kemanusiaan, manfaat dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan di Indonesia BPJS telah membentuk program yaitu Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang memiliki maksud memberikan jaminan kesehatan komprehensif untuk seluruh masyarakat Indonesia sehingga memperoleh pola hidup sehat, produktif dan hidup makmur. Pada penelitian ini menetapkan teknik studi literatur untuk meneliti metode yang berbeda. Skema pencarian artikel bersumber dari database online yaitu Google Scholar dengan menggunakan metodologi literature review. Temuan pada artikel yang telah dianalisis, prosedur BPJS Kesehatan di Indonesia diterapkan secara tertib di beberapa rumah sakit dan puskesmas di Indonesia. Namun, masih terdapat kendala dalam penerapannya di beberapa rumah sakit dan puskesmas. Adapun yang menjadi tujuan analisis yaitu untuk mendapati bahwa prosedur BPJS kesehatan berpengaruh dalam mengoptimalkan mutu bantuan kesehatan di Indonesia.
{"title":"STUDI LITERATUR: ANALISIS IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM BPJS KESEHATAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DI INDONESIA","authors":"Triayu Nur Afifah, Khoirunnisa Ghefira Yusrani, Rossa Shafira Nur Shabrina, Novitasari Dwi, Istanti","doi":"10.55606/jikki.v2i3.792","DOIUrl":"https://doi.org/10.55606/jikki.v2i3.792","url":null,"abstract":"Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) merupakan bada yang memiliki hak dalam menyelenggarakan jaminan sosial. BPJS menjalankan prosedur Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) berdasar pada pilar kemanusiaan, manfaat dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan di Indonesia BPJS telah membentuk program yaitu Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang memiliki maksud memberikan jaminan kesehatan komprehensif untuk seluruh masyarakat Indonesia sehingga memperoleh pola hidup sehat, produktif dan hidup makmur. Pada penelitian ini menetapkan teknik studi literatur untuk meneliti metode yang berbeda. Skema pencarian artikel bersumber dari database online yaitu Google Scholar dengan menggunakan metodologi literature review. Temuan pada artikel yang telah dianalisis, prosedur BPJS Kesehatan di Indonesia diterapkan secara tertib di beberapa rumah sakit dan puskesmas di Indonesia. Namun, masih terdapat kendala dalam penerapannya di beberapa rumah sakit dan puskesmas. Adapun yang menjadi tujuan analisis yaitu untuk mendapati bahwa prosedur BPJS kesehatan berpengaruh dalam mengoptimalkan mutu bantuan kesehatan di Indonesia.","PeriodicalId":32915,"journal":{"name":"JKKI Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Indonesia","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"90166003","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Shinta Shinta, Windadari Murni Hartini, Mira Rizkiana Safitri
UDD PMI lombok Timur berupaya meningkatkan kebutuhan stok darah dengan mengadakan mobile unit di beberapa sekolah kabupaten Lombok Timur salah satunya di Sekolah Menengah Kejuruan 3 Selong (SMKN 3 Selong). Pada tahun 2021 SMKN 3 Selong memperoleh 8 kantong darah (1,2%) dari 654 siswa. Rendahnya perolehan kantong darah disebabkan oleh kurangnya penyuluhan sebagai sumber informasi yang tepat bagi siswa sehingga menimbulkan minat donor darah yang rendah. Peneitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh penyuluhan donor darah terhadap minat donor darah siswa SMKN 3 Selong Kabupaten Lombok Timur Tahun 2022. Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimental dengan rancangan pre experimental design yaitu one grup prestest posttest. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan Teknik Simple Random Sampling dengan jumlah sampel 67 responden siswa kelas XI SMKN 3 Selong. Uji hipotesis pada penelitian ini mengunakan uji nonparametrik yaitu uji Wilcoxon. Berdasarkan hasil penelitian pretest dan postest pada minat siswa SMKN 3 Selong menunjukkan nilai Asymp Sig (2-tailed) 0,00 dengan taraf signifikan 0,05. Adapun kriteria pengujian apabila nilai Asym Sig (2-tailed) lebih kecil dari taraf signifikan 0,05 maka hipotesis diterima. Sehingga dapat dismpulkan bahwa Ada pengaruh penyuluhan donor darah terhadap minat donor darah pada siswa SMKN 3 Selong.
东龙目岛(UDD PMI east lombok)的一些学区组织了一个流动单位,试图通过在东龙目岛的一所高中(smkn3 Selong)组织增加血液供应的需求。到2021年,smkn3从654名学生中获得了8袋血液(1.2%)。血袋的低收益是由于缺乏教育为学生提供适当的信息来源,从而引起低血捐赠的兴趣。调查的目的是确定献血者对2022年东龙目区SMKN 3的献血者的利益是否有影响。本研究方法采用的是一组前试验设计的实验研究方法。本研究采用了一种简单的抽样技术,样本人数为67名11年级学生。本研究的假设检验采用非参数测试,即威尔科森试验。根据学生兴趣的pretest和postest研究结果,smkn3 Selong显示了0.00s Sig (2-tailed)的gsm值。至于测试标准,如果Sig值小于0.05的显著值,那么就可以接受假设。因此,献血者对献血者对学生SMKN 3的兴趣有影响,这就可以确定。
{"title":"PENGARUH PENYULUHAN DONOR DARAH TERHADAP MINAT DONOR DARAH PADA SISWA SMKN 3 SELONG TAHUN 2022","authors":"Shinta Shinta, Windadari Murni Hartini, Mira Rizkiana Safitri","doi":"10.55606/jikki.v2i3.842","DOIUrl":"https://doi.org/10.55606/jikki.v2i3.842","url":null,"abstract":"UDD PMI lombok Timur berupaya meningkatkan kebutuhan stok darah dengan mengadakan mobile unit di beberapa sekolah kabupaten Lombok Timur salah satunya di Sekolah Menengah Kejuruan 3 Selong (SMKN 3 Selong). Pada tahun 2021 SMKN 3 Selong memperoleh 8 kantong darah (1,2%) dari 654 siswa. Rendahnya perolehan kantong darah disebabkan oleh kurangnya penyuluhan sebagai sumber informasi yang tepat bagi siswa sehingga menimbulkan minat donor darah yang rendah. Peneitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh penyuluhan donor darah terhadap minat donor darah siswa SMKN 3 Selong Kabupaten Lombok Timur Tahun 2022. Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimental dengan rancangan pre experimental design yaitu one grup prestest posttest. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan Teknik Simple Random Sampling dengan jumlah sampel 67 responden siswa kelas XI SMKN 3 Selong. Uji hipotesis pada penelitian ini mengunakan uji nonparametrik yaitu uji Wilcoxon. Berdasarkan hasil penelitian pretest dan postest pada minat siswa SMKN 3 Selong menunjukkan nilai Asymp Sig (2-tailed) 0,00 dengan taraf signifikan 0,05. Adapun kriteria pengujian apabila nilai Asym Sig (2-tailed) lebih kecil dari taraf signifikan 0,05 maka hipotesis diterima. Sehingga dapat dismpulkan bahwa Ada pengaruh penyuluhan donor darah terhadap minat donor darah pada siswa SMKN 3 Selong. \u0000 ","PeriodicalId":32915,"journal":{"name":"JKKI Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Indonesia","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"72775083","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Ancaman COVID-19 membutuhkan respon cepat agar memutus penularan berkelanjutan. Rumah sakit sebagai salah satu instansi penting dalam pelayanan kesehatan harus mengubah, mengadaptasi, dan memenuhi standar yang harus dicapai dalam mendukung KMK Nomor HK.01.07/Menkes 4641/2021 guna turut andil dalam mempercepat pencegahan dan pengendalian Covid-19 di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adaptasi strategi yang dilakukan rumah sakit di Indonesia dalam rangka penerapan KMK Nomor HK.01.07/Menkes 4641/2021. Metode systematic review dilakukan terhadap enam artikel yang diperoleh dari dua basis data, yaitu Google Scholar dan Semantic. Hasil dari penelitian ini adalah beberapa rumah sakit di Indonesia telah melakukan panduan kebijakan meliputi penerapan jaga jarak, larangan pengunjung kasus suspek, kasus probable, atau kasus terkonfirmasi positif COVID-19, mengorganisir logistik APD, pengendalian pra rujukan, pengendalian jenazah pasien COVID-19, dan mengatur situasi karantina dan isolasi pasien COVID-19.
COVID-19的威胁需要快速反应以切断持续传播。医院是卫生保健最重要的机构之一,必须改变、调整和符合支持KMK香港数字.01.07/Menkes 4641/2021的标准,以帮助加快印尼Covid-19的预防和控制。本研究旨在探讨印度尼西亚医院对KMK number h.01.07 /Menkes 4641/2021的应用所采取的策略的调整。系统审查方法是通过两个数据库获得的六篇文章,即谷歌Scholar和语义。这项研究的结果是,印度尼西亚的一些医院已经制定了政策指南,包括实施距离限制、可疑案件的访客限制、可能病例或确认的covid病例、组织APD后勤、预转诊、对病人COVID-19的身体控制,并对COVID-19患者进行隔离和隔离。
{"title":"ADAPTASI KEBIASAAN BARU TERHADAP STRATEGI RUMAH SAKIT DI INDONESIA SELAMA MASA PANDEMI COVID-19: LITERATURE REVIEW","authors":"Kania Rizqita Dewi, Nabila Erinaputri, Nurul Aini, Novita Dwi Istanti","doi":"10.55606/jikki.v2i3.743","DOIUrl":"https://doi.org/10.55606/jikki.v2i3.743","url":null,"abstract":"Ancaman COVID-19 membutuhkan respon cepat agar memutus penularan berkelanjutan. Rumah sakit sebagai salah satu instansi penting dalam pelayanan kesehatan harus mengubah, mengadaptasi, dan memenuhi standar yang harus dicapai dalam mendukung KMK Nomor HK.01.07/Menkes 4641/2021 guna turut andil dalam mempercepat pencegahan dan pengendalian Covid-19 di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adaptasi strategi yang dilakukan rumah sakit di Indonesia dalam rangka penerapan KMK Nomor HK.01.07/Menkes 4641/2021. Metode systematic review dilakukan terhadap enam artikel yang diperoleh dari dua basis data, yaitu Google Scholar dan Semantic. Hasil dari penelitian ini adalah beberapa rumah sakit di Indonesia telah melakukan panduan kebijakan meliputi penerapan jaga jarak, larangan pengunjung kasus suspek, kasus probable, atau kasus terkonfirmasi positif COVID-19, mengorganisir logistik APD, pengendalian pra rujukan, pengendalian jenazah pasien COVID-19, dan mengatur situasi karantina dan isolasi pasien COVID-19.","PeriodicalId":32915,"journal":{"name":"JKKI Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Indonesia","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"72598814","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Latar Belakang : Karies gigi merupakan kondisi hilangnya ion-ion mineral secara kronis dan terus menerus dari permukaan email yang disebabkan oleh bakteri. Menggosok gigi merupakan salah satu upaya perawatan gigi untuk mencegah karies gigi. Diketahui bahwa Indonesia adalah salah satu negara di dunia yang memiliki kejadian karies gigi tertinggi yang diakibatkan kurangnya perawatan gigi. Tujuan : Mengetahui hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang perawatan gigi dengan kejadian karies gigi pada anak pra sekolah. Metode penelitian : Penelitian ini menggunakan metode korelasi dengan pendekatan cross sectional. Sampel yang diteliti adalah seluruh ibu yang memiliki anak usia 4-6 tahun yang termasuk dalam kriteria inklusi sejumlah 37 sampel. Instrumen penelitian ini dengan menggunakan kuesioner dan lembar observasi, analisa data menggunakan uji contingency coefficient. Hasil penelitian : Tingkat pengetahuan ibu tentang perawatan gigi memiliki kategori baik 28 responden (75,7%), dengan kejadian karies 12 responden (32,4%). Ada hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang perawatan gigi dengan kejadian karies gigi pada anak pra sekolah. Kesimpulan : Ada hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang perawatan gigi dengan kejadian karies gigi pada anak pra sekolah
{"title":"HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PERAWATAN GIGI DENGAN KEJADIAN KARIES GIGI PADA ANAK PRA SEKOLAH","authors":"Dwi Yuningsih, Yeni Kartika Sari, Yuli Widyastuti","doi":"10.55606/jikki.v2i3.738","DOIUrl":"https://doi.org/10.55606/jikki.v2i3.738","url":null,"abstract":"Latar Belakang : Karies gigi merupakan kondisi hilangnya ion-ion mineral secara kronis dan terus menerus dari permukaan email yang disebabkan oleh bakteri. Menggosok gigi merupakan salah satu upaya perawatan gigi untuk mencegah karies gigi. Diketahui bahwa Indonesia adalah salah satu negara di dunia yang memiliki kejadian karies gigi tertinggi yang diakibatkan kurangnya perawatan gigi. \u0000Tujuan : Mengetahui hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang perawatan gigi dengan kejadian karies gigi pada anak pra sekolah. \u0000Metode penelitian : Penelitian ini menggunakan metode korelasi dengan pendekatan cross sectional. Sampel yang diteliti adalah seluruh ibu yang memiliki anak usia 4-6 tahun yang termasuk dalam kriteria inklusi sejumlah 37 sampel. Instrumen penelitian ini dengan menggunakan kuesioner dan lembar observasi, analisa data menggunakan uji contingency coefficient. \u0000Hasil penelitian : Tingkat pengetahuan ibu tentang perawatan gigi memiliki kategori baik 28 responden (75,7%), dengan kejadian karies 12 responden (32,4%). Ada hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang perawatan gigi dengan kejadian karies gigi pada anak pra sekolah. \u0000Kesimpulan : Ada hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang perawatan gigi dengan kejadian karies gigi pada anak pra sekolah","PeriodicalId":32915,"journal":{"name":"JKKI Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Indonesia","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"84284339","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Latar Belakang: Fraktur adalah terputusnya kontinuitas tulang, retak atau patahnya tulang yang utuh, salah satu tindakan yang harus dilakukan adalah dengan pembedahan. Tindakan pembedahan merupakan tindakan yang berisiko baik terhadap pasien maupun terhadap operator beserta staf, sehingga dapat menyebabkan pasien menjadi cemas dan tekanan darah meningkat. Tujuan: Mengetahui hubungan kecemasan dengan peningkatan tekanan darah pada pasien pre operasi close fraktur. Metode Penelitian: Jenis penelitian kuantitatif dengan metode korelasi, menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian dilakukan di RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen pada tanggal 21 Januari - 21 Maret 2019. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh pasien yang akan operasi fraktur tertutup dan sampel yang didapatkan pada penelitian ini sejumlah 31 responden. Instrumen berupa kuesioner dan tensimeter. Data di uji menggunakan uji normalitas Shapiro Wilk data diperoleh berdistribusi tidak normal. Tehnik analisa data penelitian ini menggunakan uji Spearman pada signifikasi 0.01% < 0.05%. Hasil: Kecemasan pada pasien pre operasi close fraktur sebagian besar adalah kecemasan sedang dan mengalami peningkatan tekanan darah sebanyak 15 responden (53.6%). Terdapat hubungan positif antara kecemasan dengan peningkatan tekanan darah pada pasien pre operasi close fraktur dengan nilai r 0.568 dan p value 0.001. Kesimpulan: Semakin tinggi tingkat kecemasan maka semakin tinggi tekanan darah pasien pre operasi close fraktur.
{"title":"HUBUNGAN KECEMASAN DENGAN PENINGKATAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN PRE OPERASI CLOSE FRAKTUR","authors":"Sri Enawati, Aan Istiana Erli, Yuli Widyastuti","doi":"10.55606/jikki.v2i3.737","DOIUrl":"https://doi.org/10.55606/jikki.v2i3.737","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Fraktur adalah terputusnya kontinuitas tulang, retak atau patahnya tulang yang utuh, salah satu tindakan yang harus dilakukan adalah dengan pembedahan. Tindakan pembedahan merupakan tindakan yang berisiko baik terhadap pasien maupun terhadap operator beserta staf, sehingga dapat menyebabkan pasien menjadi cemas dan tekanan darah meningkat. \u0000Tujuan: Mengetahui hubungan kecemasan dengan peningkatan tekanan darah pada pasien pre operasi close fraktur. \u0000Metode Penelitian: Jenis penelitian kuantitatif dengan metode korelasi, menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian dilakukan di RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen pada tanggal 21 Januari - 21 Maret 2019. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh pasien yang akan operasi fraktur tertutup dan sampel yang didapatkan pada penelitian ini sejumlah 31 responden. Instrumen berupa kuesioner dan tensimeter. Data di uji menggunakan uji normalitas Shapiro Wilk data diperoleh berdistribusi tidak normal. Tehnik analisa data penelitian ini menggunakan uji Spearman pada signifikasi 0.01% < 0.05%. \u0000Hasil: Kecemasan pada pasien pre operasi close fraktur sebagian besar adalah kecemasan sedang dan mengalami peningkatan tekanan darah sebanyak 15 responden (53.6%). Terdapat hubungan positif antara kecemasan dengan peningkatan tekanan darah pada pasien pre operasi close fraktur dengan nilai r 0.568 dan p value 0.001. \u0000Kesimpulan: Semakin tinggi tingkat kecemasan maka semakin tinggi tekanan darah pasien pre operasi close fraktur.","PeriodicalId":32915,"journal":{"name":"JKKI Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Indonesia","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"74997994","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}