Periode terjadinya puncak masa pertumbuhan terjadi pada masa remaja. Puncak pada masa pertumbuhan ini akan mempengaruhi perubahan pada komposisi tubuh, aktivitas fisik, pertumbuhan yang pesat pada berat badan dan juga massa tulang. Karena hal ini, remaja sangat rentan untuk mengalami permasalahan pada gizi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara perilaku makan terhadap berat badan berlebih pada remaja. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif korelasi dan pendekatan cross sectional. Sampel yang digunakan sebanyak 160 orang dengan teknik pengambilan kluster random sampling. Alat ukur yang digunakan berupa kuesioner perilaku makan yang diadaptasi dari kuesioner Hidayati (2009). Hasil perhitungan uji Chi-Square menunjukkan ada hubungan bermakna antara perilaku makan terhadap berat badan berlebih pada remaja p-value=0,003 (p<0.05). Didapatkan juga 52,5% (84 responden) mengalami perilaku makan yang buruk, sedangkan untuk hasil dari perhitungan IMT didapatkan 40% (64 responden) mengalami berat badan berlebih. Kesimpulan penelitian didapatkan bahwa mayoritas remaja mengalami perilaku makan yang buruk, serta ada hubungan antara perilaku makan terhadap IMT pada remaja.
{"title":"HUBUNGAN PERILAKU MAKAN TERHADAP IMT (INDEKS MASSA TUBUH) PADA REMAJA","authors":"Azhima Rahmatika Sasmi, Riri Novayelinda, Rismadefi Woferst","doi":"10.55606/jikki.v3i1.1011","DOIUrl":"https://doi.org/10.55606/jikki.v3i1.1011","url":null,"abstract":"Periode terjadinya puncak masa pertumbuhan terjadi pada masa remaja. Puncak pada masa pertumbuhan ini akan mempengaruhi perubahan pada komposisi tubuh, aktivitas fisik, pertumbuhan yang pesat pada berat badan dan juga massa tulang. Karena hal ini, remaja sangat rentan untuk mengalami permasalahan pada gizi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara perilaku makan terhadap berat badan berlebih pada remaja. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif korelasi dan pendekatan cross sectional. Sampel yang digunakan sebanyak 160 orang dengan teknik pengambilan kluster random sampling. Alat ukur yang digunakan berupa kuesioner perilaku makan yang diadaptasi dari kuesioner Hidayati (2009). Hasil perhitungan uji Chi-Square menunjukkan ada hubungan bermakna antara perilaku makan terhadap berat badan berlebih pada remaja p-value=0,003 (p<0.05). Didapatkan juga 52,5% (84 responden) mengalami perilaku makan yang buruk, sedangkan untuk hasil dari perhitungan IMT didapatkan 40% (64 responden) mengalami berat badan berlebih. Kesimpulan penelitian didapatkan bahwa mayoritas remaja mengalami perilaku makan yang buruk, serta ada hubungan antara perilaku makan terhadap IMT pada remaja. \u0000 ","PeriodicalId":32915,"journal":{"name":"JKKI Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Indonesia","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"85069095","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Computer Vision Syndrome (CVS) encompasses a constellation of ocular and extraocular symptoms in digital devices users who either habitually or compulsively use digital devices for long periods of time. Digital devices emit blue light (400-490 nm) and generate electromagnetic fields, both of which interfere with the circadian rhythms. This study aims to determine the association between CVS and sleep quality of nursing students. The type of research was observational analytics with a cross-sectional approach and conduct proportionate stratified random sampling. CVS was measured by using CVS-Q, while sleep quality was measured by using PSQI. The analysis used univariate analysis to see the frequency distribution and bivariate used Chi-Square. The result of the data analysis showed that 68,4% of the nursing students experienced CVS. The number of respondents who experienced poor sleep quality was 151 (63.7%). Poor sleep quality was present in 71% of individuals with CVS and 48% of students without CVS. The difference was statistically significant (p=0.001) with OR=2,651. CVS is significantly associated with sleep quality in nurse students. Therefore, it is necessary to apply appropriate behaviors and attitudes to use digital devices and prevent CVS from occurring so that the individual's sleep quality becomes better.
{"title":"Hubungan antara Kejadian Computer Vision Syndrome (CVS) dengan Kualitas Tidur Mahasiswa Keperawatan","authors":"Dinda Bucira Almaa, Yulia Rizka, Nopriadi Nopriadi","doi":"10.55606/jikki.v2i2.861","DOIUrl":"https://doi.org/10.55606/jikki.v2i2.861","url":null,"abstract":"Computer Vision Syndrome (CVS) encompasses a constellation of ocular and extraocular symptoms in digital devices users who either habitually or compulsively use digital devices for long periods of time. Digital devices emit blue light (400-490 nm) and generate electromagnetic fields, both of which interfere with the circadian rhythms. This study aims to determine the association between CVS and sleep quality of nursing students. The type of research was observational analytics with a cross-sectional approach and conduct proportionate stratified random sampling. CVS was measured by using CVS-Q, while sleep quality was measured by using PSQI. The analysis used univariate analysis to see the frequency distribution and bivariate used Chi-Square. The result of the data analysis showed that 68,4% of the nursing students experienced CVS. The number of respondents who experienced poor sleep quality was 151 (63.7%). Poor sleep quality was present in 71% of individuals with CVS and 48% of students without CVS. The difference was statistically significant (p=0.001) with OR=2,651. CVS is significantly associated with sleep quality in nurse students. Therefore, it is necessary to apply appropriate behaviors and attitudes to use digital devices and prevent CVS from occurring so that the individual's sleep quality becomes better. \u0000","PeriodicalId":32915,"journal":{"name":"JKKI Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Indonesia","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"77757849","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-01-09DOI: 10.30743/ibnusina.v22i1.309
Muh. Fachrul, Novi Prasanty
Metamfetamin yang merupakan turunan amfetamin, dapat digunakan melalui intravena atau dihisap yang menyebabkan ketergantungan. Peredaran metamfetamin semakin meningkat dan sering disalahgunakan karena untuk mendapatkannya mudah dan dapat dibeli dengan harga yang terjangkau. Metamfetmin yang beredar luas di masyarakat dikenal dengan sebutan shabu-shabu. Konsumsi amfetamin atau metamfetamin secara akut dapat berdampak cemas yang berlebihan, menjadi bersemangat, dan meningkatkan percaya diri. Pada penyalahgunaan metamfetamin dapat berpengaruh terhadap fungsi otak. Penelitian ini bertujuan menganalisis perbedaan fungsi kognitif pada peserta rehabilitasi berjenis kelamin laki-laki yang menggunakan metamfetamin berdasarkan lama pemakaian. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian cross sectional dengan pendekatan analitik komparatif numerik tidak berpasangan. Fungsi kognitif pada pengguna metamfetamin >5 tahun lebih rendah dibanding pengguna metamfetamin <5 tahun. Hasil uji T tidak berpasangan menghasilkan nilai p = 0,045 (p<0,05) yang berarti terdapat perbedaan fungsi kognitif pada pengguna metamfetamin lebih dari 5 tahun dan pengguna metamfetamin kurang dari 5 tahun.
{"title":"PERBEDAAN FUNGSI KOGNITIF PADA PESERTA REHABILITASI BERJENIS KELAMIN LAKI-LAKI YANG MENGGUNAKAN METAMFETAMIN BERDASARKAN LAMA PEMAKAIAN","authors":"Muh. Fachrul, Novi Prasanty","doi":"10.30743/ibnusina.v22i1.309","DOIUrl":"https://doi.org/10.30743/ibnusina.v22i1.309","url":null,"abstract":"Metamfetamin yang merupakan turunan amfetamin, dapat digunakan melalui intravena atau dihisap yang menyebabkan ketergantungan. Peredaran metamfetamin semakin meningkat dan sering disalahgunakan karena untuk mendapatkannya mudah dan dapat dibeli dengan harga yang terjangkau. Metamfetmin yang beredar luas di masyarakat dikenal dengan sebutan shabu-shabu. Konsumsi amfetamin atau metamfetamin secara akut dapat berdampak cemas yang berlebihan, menjadi bersemangat, dan meningkatkan percaya diri. Pada penyalahgunaan metamfetamin dapat berpengaruh terhadap fungsi otak. Penelitian ini bertujuan menganalisis perbedaan fungsi kognitif pada peserta rehabilitasi berjenis kelamin laki-laki yang menggunakan metamfetamin berdasarkan lama pemakaian. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian cross sectional dengan pendekatan analitik komparatif numerik tidak berpasangan. Fungsi kognitif pada pengguna metamfetamin >5 tahun lebih rendah dibanding pengguna metamfetamin <5 tahun. Hasil uji T tidak berpasangan menghasilkan nilai p = 0,045 (p<0,05) yang berarti terdapat perbedaan fungsi kognitif pada pengguna metamfetamin lebih dari 5 tahun dan pengguna metamfetamin kurang dari 5 tahun.","PeriodicalId":32915,"journal":{"name":"JKKI Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Indonesia","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"74272727","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-01-07DOI: 10.30743/ibnusina.v22i1.345
Dera Ismi, Saadatur Rizqillah Pasaribu
Kelincahan termasuk salah satu unsur kesehatan yang harus ditingkatkan agar keterampilan motorik anak dapat berkembang optimal. Kelincahan merupakan, gabungan beberapa unsur kondisi fisik yang meliputi kecepatan, kekuatan, keseimbangan dan kelenturan yang tergambar dalam bentuk gerak dan terkoordinasi dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan arcus pedis normal dengan kelincahan motorik pada anak usia pra sekolah di Desa Daya Murni, Kecamatan Pelepat Ilir, Muaro Bungo, Jambi. Penelitian ini bersifat analitik dengan desain cross sectional. Jumlah sampel sebanyak 63 orang anak yang ditentukan dengan metode Random Sampling. Dari hasil uji korelasi Pearson didapatkan hubungan yang signifikan antara arcus pedis normal dengan kelincahan motorik pada anak usia prasekolah dengan nilai p<0,005 dan nilai r=0,04527. Sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin normal bentuk arcus pedis anak maka kelincahan motoriknya akan semakin baik.
{"title":"HUBUNGAN ARCUS PEDIS NORMAL DENGAN KELINCAHAN MOTORIK PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH DI DESA DAYA MURNI","authors":"Dera Ismi, Saadatur Rizqillah Pasaribu","doi":"10.30743/ibnusina.v22i1.345","DOIUrl":"https://doi.org/10.30743/ibnusina.v22i1.345","url":null,"abstract":"Kelincahan termasuk salah satu unsur kesehatan yang harus ditingkatkan agar keterampilan motorik anak dapat berkembang optimal. Kelincahan merupakan, gabungan beberapa unsur kondisi fisik yang meliputi kecepatan, kekuatan, keseimbangan dan kelenturan yang tergambar dalam bentuk gerak dan terkoordinasi dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan arcus pedis normal dengan kelincahan motorik pada anak usia pra sekolah di Desa Daya Murni, Kecamatan Pelepat Ilir, Muaro Bungo, Jambi. Penelitian ini bersifat analitik dengan desain cross sectional. Jumlah sampel sebanyak 63 orang anak yang ditentukan dengan metode Random Sampling. Dari hasil uji korelasi Pearson didapatkan hubungan yang signifikan antara arcus pedis normal dengan kelincahan motorik pada anak usia prasekolah dengan nilai p<0,005 dan nilai r=0,04527. Sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin normal bentuk arcus pedis anak maka kelincahan motoriknya akan semakin baik.","PeriodicalId":32915,"journal":{"name":"JKKI Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Indonesia","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"83839346","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-01-06DOI: 10.30743/ibnusina.v22i1.417
M. Zulfikar, Dewi Setiawati, Utami Murti Pratiwi, Rauly Rahmadhani, Fatmawaty Hilal
WHO melaporkan berat bayi <2500 gram berkontribusi sebanyak 60-80% dari seluruh kematian neonatus. Tujuan: untuk mengetahui hubungan status gizi ibu hamil berdasarkan LILA dengan kejadian BBLR di Kabupaten Maros Periode Januari-Desember tahun 2019. Metode: Metode penelitian ini yaitu observasional analitik dimana peneliti hanya melakukan observasi terhadap objek yang diteliti tanpa melakukan perlakuan dengan pendekatan cross sectional. Sampel yang digunakan adalah seluruh ibu yang melahirkan di Kabupaten Maros dengan melahirkan bayi BBLR yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi dengan jumlah sampel 200 sampel. Sampel yang didapat dari data sekunder dan kemudian dianalisa melalui uji Chi-Square dengan tingkat kemaknaan sebesar 5% (α=0,05) dan uji korelasi Pearson. Hasil: Diperoleh nilai p-value 0,000 (P<0,05) dan analisis data uji korelasi Pearson diperoleh Nilai r Hitung 0.265 lebih besar dari r table 0.138 untuk N = 200, dan Nilai signifikansi p-value <0.005 (0.408), yang berarti terdapat hubungan status gizi (LILA) dengan kejadian BBLR di Kabupaten Maros periode Januari-Desember tahun 2019. Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara status gizi ibu berdasarkan (LILA) dengan kejadian BBLR di Kabupaten Maros periode Januari-Desember tahun 2019.
{"title":"HUBUNGAN STATUS GIZI IBU HAMIL BERDASARKAN LILA DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH","authors":"M. Zulfikar, Dewi Setiawati, Utami Murti Pratiwi, Rauly Rahmadhani, Fatmawaty Hilal","doi":"10.30743/ibnusina.v22i1.417","DOIUrl":"https://doi.org/10.30743/ibnusina.v22i1.417","url":null,"abstract":"WHO melaporkan berat bayi <2500 gram berkontribusi sebanyak 60-80% dari seluruh kematian neonatus. Tujuan: untuk mengetahui hubungan status gizi ibu hamil berdasarkan LILA dengan kejadian BBLR di Kabupaten Maros Periode Januari-Desember tahun 2019. Metode: Metode penelitian ini yaitu observasional analitik dimana peneliti hanya melakukan observasi terhadap objek yang diteliti tanpa melakukan perlakuan dengan pendekatan cross sectional. Sampel yang digunakan adalah seluruh ibu yang melahirkan di Kabupaten Maros dengan melahirkan bayi BBLR yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi dengan jumlah sampel 200 sampel. Sampel yang didapat dari data sekunder dan kemudian dianalisa melalui uji Chi-Square dengan tingkat kemaknaan sebesar 5% (α=0,05) dan uji korelasi Pearson. Hasil: Diperoleh nilai p-value 0,000 (P<0,05) dan analisis data uji korelasi Pearson diperoleh Nilai r Hitung 0.265 lebih besar dari r table 0.138 untuk N = 200, dan Nilai signifikansi p-value <0.005 (0.408), yang berarti terdapat hubungan status gizi (LILA) dengan kejadian BBLR di Kabupaten Maros periode Januari-Desember tahun 2019. Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara status gizi ibu berdasarkan (LILA) dengan kejadian BBLR di Kabupaten Maros periode Januari-Desember tahun 2019.","PeriodicalId":32915,"journal":{"name":"JKKI Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Indonesia","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"80501912","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-01-06DOI: 10.30743/ibnusina.v22i1.362
Moch Taliban Siddiq, M. Rahmadhani
pembangun (osteoblas) dan sel pembongkar (osteoklas) bekerja silih berganti, saling mengisi, seimbang, sehingga tulang terjadi utuh. Untuk mengetahui hubungan asupan kalsium dan IMT dengan kejadian osteoporosis di Rumah Sakit Murni Teguh Medan. Jenis penelitian yang digunakan adalah cross sectional dengan cara simple random sampling dengan sampel 68 orang dilakukan uji statistik spearman. Terdapat 46 laki-laki memiliki rata-rata indeks masa tubuh sebesar 24,60 dan perempuan memiliki rata-rata indeks masa tubuh sebesar 22,73. Kemudian dari 68 pasien ortopedi di rumah sakit Murni Teguh terdapat 29 orang yang memiliki pola normal dan 39 orang yang memiliki pola datar. Diketahui dari 68 pasien ortopedi yang diteliti, terdapat 46 (67,6%) pasien laki-laki dan 22 (32,4%) pasien perempuan. Kemudian didapati juga klasifikasi pasien ortopedi di Rumah Sakit Murni Teguh yaitu terdapat 39 (57,4%) pasien osteoporosis, 22 (57,4%) pasien osteoponia dan 7 (10,2%) pasien normal. Bedasarkan uji chi-square diperoleh nilai p-value = 0,03 < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan pada asupan kalsium dengan kejadian osteoporosis dan juga diperoleh nilai p-value = 0,02 < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan pada indeks masa tubuh dengan kejadian osteoporosis.
{"title":"HUBUNGAN ASUPAN KALSIUM DAN IMT DENGAN KEJADIAN OSTEOPOROSIS DI RUMAH SAKIT MURNI TEGUH MEDAN TAHUN 2020","authors":"Moch Taliban Siddiq, M. Rahmadhani","doi":"10.30743/ibnusina.v22i1.362","DOIUrl":"https://doi.org/10.30743/ibnusina.v22i1.362","url":null,"abstract":"pembangun (osteoblas) dan sel pembongkar (osteoklas) bekerja silih berganti, saling mengisi, seimbang, sehingga tulang terjadi utuh. Untuk mengetahui hubungan asupan kalsium dan IMT dengan kejadian osteoporosis di Rumah Sakit Murni Teguh Medan. Jenis penelitian yang digunakan adalah cross sectional dengan cara simple random sampling dengan sampel 68 orang dilakukan uji statistik spearman. Terdapat 46 laki-laki memiliki rata-rata indeks masa tubuh sebesar 24,60 dan perempuan memiliki rata-rata indeks masa tubuh sebesar 22,73. Kemudian dari 68 pasien ortopedi di rumah sakit Murni Teguh terdapat 29 orang yang memiliki pola normal dan 39 orang yang memiliki pola datar. Diketahui dari 68 pasien ortopedi yang diteliti, terdapat 46 (67,6%) pasien laki-laki dan 22 (32,4%) pasien perempuan. Kemudian didapati juga klasifikasi pasien ortopedi di Rumah Sakit Murni Teguh yaitu terdapat 39 (57,4%) pasien osteoporosis, 22 (57,4%) pasien osteoponia dan 7 (10,2%) pasien normal. Bedasarkan uji chi-square diperoleh nilai p-value = 0,03 < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan pada asupan kalsium dengan kejadian osteoporosis dan juga diperoleh nilai p-value = 0,02 < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan pada indeks masa tubuh dengan kejadian osteoporosis.","PeriodicalId":32915,"journal":{"name":"JKKI Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Indonesia","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"89018571","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-01-06DOI: 10.30743/ibnusina.v22i1.412
Surani Kanisa Br Barus, I. Rangkuti
COVID-19 adalah penyakit infeksi saluran pernafasan dengan kasus penyakit yang terus bertambah. Beredar informasi bahwa berjemur dapat mencegah infeksi COVID-19. Berjemur dipercaya dapat meningkatkan sistem imunitas karena meningkatkan konsentrasi vitamin D dalam tubuh. Kekurangan vitamin D dikaitkan dengan peningkatan kemungkinan kejadian COVID-19, keparahan dan kematian. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran perilaku berjemur mahasiswa Fakultas Kedokteran UISU untuk mencegah COVID-19. Jenis penelitian yang digunakan adalah bersifat deskriptif dengan menggunakan desain cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan metode Stratified Random Sampling. Sampel adalah mahasiswa FK UISU sebanyak 80 responden. Instrument penelitian yang digunakan berupa kuesioner. Hasil penelitian terdapat 15 orang (18.8%) memiliki perilaku berjemur yang baik, 41 orang (51.3%) memiliki perilaku berjemur yang cukup dan 24 orang (30.0%) memiliki perilaku berjemur yang kurang baik. Terdapat hubungan usia dengan perilaku berjemur (p value : 0,000). Terdapat hubungan jenis kelamin dengan perilaku berjemur (p value : 0,000). Terdapat hubungan riwayat COVID-19 dengan perilaku berjemur (p value : 0,007). Mayoritas responden memiliki perilaku berjemur yang cukup. Terdapat hubungan yang signifikan antara usia, jenis kelamin, dan riwayat COVID-19 dengan perilaku berjemur.
{"title":"PERILAKU BERJEMUR MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA UNTUK MENCEGAH COVID-19","authors":"Surani Kanisa Br Barus, I. Rangkuti","doi":"10.30743/ibnusina.v22i1.412","DOIUrl":"https://doi.org/10.30743/ibnusina.v22i1.412","url":null,"abstract":"COVID-19 adalah penyakit infeksi saluran pernafasan dengan kasus penyakit yang terus bertambah. Beredar informasi bahwa berjemur dapat mencegah infeksi COVID-19. Berjemur dipercaya dapat meningkatkan sistem imunitas karena meningkatkan konsentrasi vitamin D dalam tubuh. Kekurangan vitamin D dikaitkan dengan peningkatan kemungkinan kejadian COVID-19, keparahan dan kematian. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran perilaku berjemur mahasiswa Fakultas Kedokteran UISU untuk mencegah COVID-19. Jenis penelitian yang digunakan adalah bersifat deskriptif dengan menggunakan desain cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan metode Stratified Random Sampling. Sampel adalah mahasiswa FK UISU sebanyak 80 responden. Instrument penelitian yang digunakan berupa kuesioner. Hasil penelitian terdapat 15 orang (18.8%) memiliki perilaku berjemur yang baik, 41 orang (51.3%) memiliki perilaku berjemur yang cukup dan 24 orang (30.0%) memiliki perilaku berjemur yang kurang baik. Terdapat hubungan usia dengan perilaku berjemur (p value : 0,000). Terdapat hubungan jenis kelamin dengan perilaku berjemur (p value : 0,000). Terdapat hubungan riwayat COVID-19 dengan perilaku berjemur (p value : 0,007). Mayoritas responden memiliki perilaku berjemur yang cukup. Terdapat hubungan yang signifikan antara usia, jenis kelamin, dan riwayat COVID-19 dengan perilaku berjemur.","PeriodicalId":32915,"journal":{"name":"JKKI Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Indonesia","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"79368495","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Latar belakang: Pandemi COVID-19 dikatakan merupakan krisis kesehatan di dunia hingga memutuskan untuk menutup instansi pendidikan seperti sekolah, dengan adanya kebijakan pemerintah untuk belajar dirumah bisa berdampak menimbulkan psikosomatis dan berkaitan dengan stres orang tua khususnya ibu. Tujuan: Untuk mengetahui faktor internal yang berhubungan dengan stres pengasuhan pada ibu dengan anak usia sekolah dasar. Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Sampel yang digunakan adalah ibu yang mempunyai anak di SDN Sambung Jawa Makassar yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi dengan jumlah sampel 172 sampel. Hasil: Uji statistik Chi-square menunjukkan bahwa yang berhubungan signifikan dengan dengan stres pengasuhan ibu dengan anak usia sekolah dasar pada masa pandemi COVID-19 adalah pendidikan ibu (p=0,01). Usia, Agama, pekerjaan, pengalaman, dan kepribadian ibu tidak memiliki hubungan yang signifikan (p>0,05). Kesimpulan: Terdapat hubungan signifikan antara tingkat pendidikan ibu dengan stres pengasuhan ibu dengan anak usia sekolah dasar pada masa pandemi COVID-19.
{"title":"FAKTOR INTERNAL STRES PENGASUHAN IBU DENGAN ANAK USIA SEKOLAH DASAR PADA MASA PANDEMI COVID-19","authors":"Rezky Amalia Basir, Saharuddin, Abd. Rahman, Henny Fauziah, Rahmi Damis","doi":"10.30743/ibnusina.v22i1.419","DOIUrl":"https://doi.org/10.30743/ibnusina.v22i1.419","url":null,"abstract":"Latar belakang: Pandemi COVID-19 dikatakan merupakan krisis kesehatan di dunia hingga memutuskan untuk menutup instansi pendidikan seperti sekolah, dengan adanya kebijakan pemerintah untuk belajar dirumah bisa berdampak menimbulkan psikosomatis dan berkaitan dengan stres orang tua khususnya ibu. Tujuan: Untuk mengetahui faktor internal yang berhubungan dengan stres pengasuhan pada ibu dengan anak usia sekolah dasar. Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Sampel yang digunakan adalah ibu yang mempunyai anak di SDN Sambung Jawa Makassar yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi dengan jumlah sampel 172 sampel. Hasil: Uji statistik Chi-square menunjukkan bahwa yang berhubungan signifikan dengan dengan stres pengasuhan ibu dengan anak usia sekolah dasar pada masa pandemi COVID-19 adalah pendidikan ibu (p=0,01). Usia, Agama, pekerjaan, pengalaman, dan kepribadian ibu tidak memiliki hubungan yang signifikan (p>0,05). Kesimpulan: Terdapat hubungan signifikan antara tingkat pendidikan ibu dengan stres pengasuhan ibu dengan anak usia sekolah dasar pada masa pandemi COVID-19.","PeriodicalId":32915,"journal":{"name":"JKKI Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Indonesia","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"82035629","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-01-05DOI: 10.30743/ibnusina.v22i1.325
W. Safitri, Marzuki Samion
Coronavirus Disease-19 (COVID-19) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus Corona yang telah menjadi pandemi diseluruh dunia termasuk Indonesia. Penyakit ini merupakan penyakit menular. Dengan penyebaran yang semakin hebat, WHO mendorong seluruh negara dalam mengembangkan vaksin COVID-19 dengan tujuan untuk membentuk herd immunity. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara prosedur kesehatan dan keselamatan kerja dengan angka kejadian COVID-19 pada pegawai di RSU Sylvani Binjai. Jenis penelitian yang digunakan adalah bersifat analitik dengan metode study cross-sectional. Jumlah sampel sebanyak 235 orang didapatkan dengan teknik total sampling. Pengumpulan data dengan mengisi kuesioner dan data diuji dengan uji Pearson. Hasil uji analisa korelasi antara prosedur kesehatan dan keselamatan kerja dengan angka kejadian COVID-19 pada pegawai di RSU Sylvani Binjai didapatkan hasil nilai p= 0,000 (p<0,005). Maka kesimpulan dari penelitian ini terdapat hubungan bermakna antara prosedur kesehatan dan keselamatan kerja dengan angka kejadian COVID-19 pada pegawai di RSU Sylvani Binjai.
{"title":"HUBUNGAN PROSEDUR KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA DENGAN ANGKA KEJADIAN COVID-19 DI RSU SYLVANI BINJAI","authors":"W. Safitri, Marzuki Samion","doi":"10.30743/ibnusina.v22i1.325","DOIUrl":"https://doi.org/10.30743/ibnusina.v22i1.325","url":null,"abstract":"Coronavirus Disease-19 (COVID-19) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus Corona yang telah menjadi pandemi diseluruh dunia termasuk Indonesia. Penyakit ini merupakan penyakit menular. Dengan penyebaran yang semakin hebat, WHO mendorong seluruh negara dalam mengembangkan vaksin COVID-19 dengan tujuan untuk membentuk herd immunity. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara prosedur kesehatan dan keselamatan kerja dengan angka kejadian COVID-19 pada pegawai di RSU Sylvani Binjai. Jenis penelitian yang digunakan adalah bersifat analitik dengan metode study cross-sectional. Jumlah sampel sebanyak 235 orang didapatkan dengan teknik total sampling. Pengumpulan data dengan mengisi kuesioner dan data diuji dengan uji Pearson. Hasil uji analisa korelasi antara prosedur kesehatan dan keselamatan kerja dengan angka kejadian COVID-19 pada pegawai di RSU Sylvani Binjai didapatkan hasil nilai p= 0,000 (p<0,005). Maka kesimpulan dari penelitian ini terdapat hubungan bermakna antara prosedur kesehatan dan keselamatan kerja dengan angka kejadian COVID-19 pada pegawai di RSU Sylvani Binjai.","PeriodicalId":32915,"journal":{"name":"JKKI Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Indonesia","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"72692202","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pendahuluan: Sekitar 810 wanita meninggal dikarenakan komplikasi kehamilan atau persalinan di setiap harinya. Salah satunya disebabkan oleh hipertensi yang menimbulkan komplikasi sekitar 2-3% kehamilan. Tujuan: Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian hipertensi pada ibu hamil. Metode: Penelitian ini menggunakan rancangan cross sectional dengan desain penelitian case control study. Sebanyak 116 sampel, dengan 58 sampel berada dalam kelompok kasus, dan 58 lainnya berada dalam kelompok kontrol. Analisa data menggunakan analisa univariat dan analisa bivariat dengan uji Person Chi-square. Hasil: Uji hipotesis dengan metode Chi-square didapatkan nilai signifikansi (p) umur ibu sebesar 0.837, paritas 0.186, dan riwayat abortus 0.254. Hasil ini menunjukkan nilai signifikansi > 0.05, yang berarti tidak terdapat hubungan bermakna antara umur ibu, paritas dan riwayat abortus dengan kejadian hipertensi pada ibu hamil. Sedangkan hasil nilai signifikansi (p) Lingkar Lengan Atas (LILA) 0.018. Hasil ini menunjukkan nilai signifikansi < 0.05, yang berarti terdapat hubungan yang bermakna antara LILA dengan kejadian hipertensi pada ibu hamil. Kesimpulan: Terdapat hubungan yang bermakna antara LILA dengan kejadian hipertensi pada ibu hamil. Sedangkan umur ibu, paritas dan riwayat abortus tidak memiliki hubungan yang bermakna dengan kejadian hipertensi pada ibu hamil di Puskesmas Kassi Kassi dan Puskesmas Dahlia Kota Makassar Tahun 2019-2020.
{"title":"FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA IBU HAMIL","authors":"Andi Nurul Fadhilah Syam, Andi Tihardimanto, A. Azis, Jelita Inayah Sari, Sabir Maidina","doi":"10.30743/ibnusina.v22i1.305","DOIUrl":"https://doi.org/10.30743/ibnusina.v22i1.305","url":null,"abstract":"Pendahuluan: Sekitar 810 wanita meninggal dikarenakan komplikasi kehamilan atau persalinan di setiap harinya. Salah satunya disebabkan oleh hipertensi yang menimbulkan komplikasi sekitar 2-3% kehamilan. Tujuan: Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian hipertensi pada ibu hamil. Metode: Penelitian ini menggunakan rancangan cross sectional dengan desain penelitian case control study. Sebanyak 116 sampel, dengan 58 sampel berada dalam kelompok kasus, dan 58 lainnya berada dalam kelompok kontrol. Analisa data menggunakan analisa univariat dan analisa bivariat dengan uji Person Chi-square. Hasil: Uji hipotesis dengan metode Chi-square didapatkan nilai signifikansi (p) umur ibu sebesar 0.837, paritas 0.186, dan riwayat abortus 0.254. Hasil ini menunjukkan nilai signifikansi > 0.05, yang berarti tidak terdapat hubungan bermakna antara umur ibu, paritas dan riwayat abortus dengan kejadian hipertensi pada ibu hamil. Sedangkan hasil nilai signifikansi (p) Lingkar Lengan Atas (LILA) 0.018. Hasil ini menunjukkan nilai signifikansi < 0.05, yang berarti terdapat hubungan yang bermakna antara LILA dengan kejadian hipertensi pada ibu hamil. Kesimpulan: Terdapat hubungan yang bermakna antara LILA dengan kejadian hipertensi pada ibu hamil. Sedangkan umur ibu, paritas dan riwayat abortus tidak memiliki hubungan yang bermakna dengan kejadian hipertensi pada ibu hamil di Puskesmas Kassi Kassi dan Puskesmas Dahlia Kota Makassar Tahun 2019-2020.","PeriodicalId":32915,"journal":{"name":"JKKI Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Indonesia","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"80281237","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}