Pub Date : 2023-08-12DOI: 10.31004/basicedu.v7i4.4930
Ika Wulandari, Nuhyal Ulia, Sari Yustiana
Penelitian berfokus pada pengembangan media pembelajaran yang berdampak terhadap kemampuan berpiki kritis matematika siswa. Kurangnya pemanfaatan media dalam membantu proses pembelajaran terutama media pembelajaran dengan basis teknologi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkna media pembelajaran Learning Bee Math yang valid, praktis dan efektif terhadap kemampuan berpikir kritis matematika siswa kelas V SD. Penelitian Pengembangan ini dilakukan deangan ADDIE melalui 5 tahap yaitu, Analisis, Disain, Pembuatan produk, Penerapan, dan evaluasi. Produk dikembangkan dengan Power point, Ispring dan Apk Builder. Subjek penelitian yakni siswa kelas V SD N Karangwotan 02 TA 2022/2023. Penelitian dilakukan melalui validasi ahli dengan rata rata nilai 92 termasuk kategori sangat layak, angket respon guru dan siswa diperoleh 98,4 dan 93, sedangkan hasil nilai tes kemampuan berpikir krtis menunjukkan peningkatan dengan signifikasi hitung 0,000 dengan hasil uji gain 0,53 dengan kategori peningkatan sedang. Sehingga media Learning Bee Math efektif terhadap kemampuan berpikir kritis siswa
研究重点是学习媒体的发展,这影响了学生批判性数学能力。缺乏媒体在帮助学习过程方面的利用,特别是技术基础上的学习媒体。本研究的目的是使有效的、实用的、有效的学习媒介学习蜜蜂数学,以提高V年级学生批判性思维能力。开发的研究是通过分析、设计、产品制造、应用和评估的五个阶段进行的。产品是由动力点、Ispring和Apk构建器开发的。研究对象是V - SD班的学生Karangwotan 02 TA 2022/2023。这项研究是通过专家对92个具有高价值的类别的平均验证进行的,通过教师和学生的反应能力测试获得了98.4和93个,而krtis思维能力测试的结果显示,您的实地考察成绩具有更大的重要性,而krtis推理能力测试的结果显示,您的得分为10000分,而您的增益0.53分。因此,有效的媒介学习蜜蜂有助于学生批判性思维能力
{"title":"Pengembangan Media Pembelajaran Learning Bee Math terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Matematika Siswa Kelas V Sekolah Dasar","authors":"Ika Wulandari, Nuhyal Ulia, Sari Yustiana","doi":"10.31004/basicedu.v7i4.4930","DOIUrl":"https://doi.org/10.31004/basicedu.v7i4.4930","url":null,"abstract":"Penelitian berfokus pada pengembangan media pembelajaran yang berdampak terhadap kemampuan berpiki kritis matematika siswa. Kurangnya pemanfaatan media dalam membantu proses pembelajaran terutama media pembelajaran dengan basis teknologi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkna media pembelajaran Learning Bee Math yang valid, praktis dan efektif terhadap kemampuan berpikir kritis matematika siswa kelas V SD. Penelitian Pengembangan ini dilakukan deangan ADDIE melalui 5 tahap yaitu, Analisis, Disain, Pembuatan produk, Penerapan, dan evaluasi. Produk dikembangkan dengan Power point, Ispring dan Apk Builder. Subjek penelitian yakni siswa kelas V SD N Karangwotan 02 TA 2022/2023. Penelitian dilakukan melalui validasi ahli dengan rata rata nilai 92 termasuk kategori sangat layak, angket respon guru dan siswa diperoleh 98,4 dan 93, sedangkan hasil nilai tes kemampuan berpikir krtis menunjukkan peningkatan dengan signifikasi hitung 0,000 dengan hasil uji gain 0,53 dengan kategori peningkatan sedang. Sehingga media Learning Bee Math efektif terhadap kemampuan berpikir kritis siswa","PeriodicalId":32971,"journal":{"name":"Jurnal Basicedu","volume":"PP 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"84300274","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-08-11DOI: 10.31004/basicedu.v7i4.5964
Sari Febrianti, Nikmah Hayati, Fifin Wildanah, Luthfiani Luthfiani
Fasilitas pendidikan adalah salah satu aspek krusial yang perlu dikelola oleh sekolah untuk menunjang keberhasilan proses belajar mengajar secara optimal yang dilaksanakan oleh guru dan peserta didik. Pada era pendidikan yang modern selaras dengan implementasi kurikulum merdeka sekolah harus menyediakan fasilitas pendidikan yang maksimal demi lancarnya kegiatan pembelajaran di kelas. Hal tersebut dapat terwujud tidak terlepas dari kontribusi stakeholder sekolah. Pengadaan dan pemeliharaan dari fasilitas pendidikan di sekolah tidak hanya menjadi tanggung jawab pihak sekolah saja namun seluruh stakeholder sekolah termasuk komite sekolah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan sejauh mana peran serta komite sekolah terhadap peningkatan kualitas fasilitas pendidikan di SMK Negeri 4 Tangerang Selatan di era merdeka belajar. Pendekatan penelitian menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan melakukan penjaringan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses peningkatan kualitas fasilitas pendidikan melalui peran serta komite sekolah pada era merdeka belajar di SMK Negeri 4 Tangerang Selatan sudah cukup baik dilaksanakan namun masih ada beberapa peran serta komite sekolah yang belum dijalankan secara maksimal dan akan dilakukan evaluasi untuk perbaikan peningkatan fasilitas pendidikan guna meraih tujuan pendidikan SMK dan mencetak lulusan yang unggul, berkualitas dan berdaya saing
{"title":"Peran Serta Komite Sekolah Terhadap Peningkatan Kualitas Fasilitas Pendidikan pada Era Merdeka Belajar","authors":"Sari Febrianti, Nikmah Hayati, Fifin Wildanah, Luthfiani Luthfiani","doi":"10.31004/basicedu.v7i4.5964","DOIUrl":"https://doi.org/10.31004/basicedu.v7i4.5964","url":null,"abstract":"Fasilitas pendidikan adalah salah satu aspek krusial yang perlu dikelola oleh sekolah untuk menunjang keberhasilan proses belajar mengajar secara optimal yang dilaksanakan oleh guru dan peserta didik. Pada era pendidikan yang modern selaras dengan implementasi kurikulum merdeka sekolah harus menyediakan fasilitas pendidikan yang maksimal demi lancarnya kegiatan pembelajaran di kelas. Hal tersebut dapat terwujud tidak terlepas dari kontribusi stakeholder sekolah. Pengadaan dan pemeliharaan dari fasilitas pendidikan di sekolah tidak hanya menjadi tanggung jawab pihak sekolah saja namun seluruh stakeholder sekolah termasuk komite sekolah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan sejauh mana peran serta komite sekolah terhadap peningkatan kualitas fasilitas pendidikan di SMK Negeri 4 Tangerang Selatan di era merdeka belajar. Pendekatan penelitian menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan melakukan penjaringan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses peningkatan kualitas fasilitas pendidikan melalui peran serta komite sekolah pada era merdeka belajar di SMK Negeri 4 Tangerang Selatan sudah cukup baik dilaksanakan namun masih ada beberapa peran serta komite sekolah yang belum dijalankan secara maksimal dan akan dilakukan evaluasi untuk perbaikan peningkatan fasilitas pendidikan guna meraih tujuan pendidikan SMK dan mencetak lulusan yang unggul, berkualitas dan berdaya saing","PeriodicalId":32971,"journal":{"name":"Jurnal Basicedu","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"89793019","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-08-08DOI: 10.31004/basicedu.v7i3.5928
Rani Tri Enggraini, Sudarso Sudarso
Dalam proses pengajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK) di sekolah, peran guru tetap dominan sementara siswa cenderung kurang berperan aktif. Oleh karena itu, perlu diberikan model pembelajaran yang memposisikan siswa sebagai subjek belajar agar mereka berperan aktif dalam setiap proses pembelajaran. Salah satu model pembelajaran yang efektif dalam meningkatkan prestasi belajar siswa adalah pendekatan pembelajaran dengan metode tutor sebaya. Dalam penelitian ini, fokusnya adalah untuk memahami apakah metode pembelajaran tutor sebaya berpengaruh dan seberapa besar pengaruhnya terhadap hasil belajar keterampilan dribble bola basket pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Pamekasan. Penelitian ini mengadopsi pendekatan kuantitatif dengan menggunakan One Group Pretest-Posttest Design dalam desain penelitiannya. Sampel penelitian terdiri dari 33 siswa, dengan 17 siswa laki-laki dan 16 siswa perempuan. Penelitian menunjukkan bahwa penerapan metode pembelajaran tutor sebaya memiliki dampak positif terhadap hasil belajar keterampilan dribble bola basket pada siswa kelas VIII D di SMP Negeri 2 Pamekasan. Temuan tersebut dapat diamati dari hasil analisis uji t yang menunjukkan perbedaan yang signifikan. Selain itu, terdapat peningkatan keterampilan sebesar 69,83% dan peningkatan pengetahuan sebesar 12,81%.
{"title":"Pengaruh Metode Pembelajaran Tutor Sebaya (Peer Tutoring) terhadap Hasil Belajar Dribble Bola Basket di Sekolah Menengah Pertama","authors":"Rani Tri Enggraini, Sudarso Sudarso","doi":"10.31004/basicedu.v7i3.5928","DOIUrl":"https://doi.org/10.31004/basicedu.v7i3.5928","url":null,"abstract":"Dalam proses pengajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK) di sekolah, peran guru tetap dominan sementara siswa cenderung kurang berperan aktif. Oleh karena itu, perlu diberikan model pembelajaran yang memposisikan siswa sebagai subjek belajar agar mereka berperan aktif dalam setiap proses pembelajaran. Salah satu model pembelajaran yang efektif dalam meningkatkan prestasi belajar siswa adalah pendekatan pembelajaran dengan metode tutor sebaya. Dalam penelitian ini, fokusnya adalah untuk memahami apakah metode pembelajaran tutor sebaya berpengaruh dan seberapa besar pengaruhnya terhadap hasil belajar keterampilan dribble bola basket pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Pamekasan. Penelitian ini mengadopsi pendekatan kuantitatif dengan menggunakan One Group Pretest-Posttest Design dalam desain penelitiannya. Sampel penelitian terdiri dari 33 siswa, dengan 17 siswa laki-laki dan 16 siswa perempuan. Penelitian menunjukkan bahwa penerapan metode pembelajaran tutor sebaya memiliki dampak positif terhadap hasil belajar keterampilan dribble bola basket pada siswa kelas VIII D di SMP Negeri 2 Pamekasan. Temuan tersebut dapat diamati dari hasil analisis uji t yang menunjukkan perbedaan yang signifikan. Selain itu, terdapat peningkatan keterampilan sebesar 69,83% dan peningkatan pengetahuan sebesar 12,81%.","PeriodicalId":32971,"journal":{"name":"Jurnal Basicedu","volume":"171 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"76895940","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-08-05DOI: 10.31004/basicedu.v7i4.5719
Trivena Trivena
Pembentukan karakter sejak dini merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan oleh pihak sekolah. Salah satu langkah yang dilakukan oleh sekolah saat ini adalah dengan melakukan pembiasaan yang dimuat dalam branding sekolah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan implementasi MUSEUM BERLIAN (Murah Senyum, Bersih, Literat, Ber-Akhlak Mulia dan Nasionalis) sebagai branding SDN 102 Makale 5 bagi pembentukan karakter siswa. Instrumen penelitian ini menggunakan Lembar Observasi dan Pedoman Wawancara kepada pihak sekolah. Data yang dikumpulkan kemudian dianalisis secara kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan penerapan branding MUSEUM BERLIAN bagi pembentukan karakter siswa di SDN 102 Makale 5 dilakukan dengan menerapkan kegiatan-kegiatan pembiasaan yang dapat dilakukan oleh siswa sehari-hari, seperti pembiasaan 5S (senyum, salam, sapa, sopan dan santun), kegiatan jumat bersih, mendirikan taman baca dan melakukan kegiatan perlombaan seni dan budaya untuk membentuk karakter nasionalis siswa. Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih pengetahuan bagi pihak sekolah dalam menerapkan pendidikan karakter melalui sebuah branding dan dapat menjadi referensi bagi penelitian sejenis
{"title":"Implementasi MUSEUM BERLIAN (Murah Senyum, Bersih, Literat, Ber-Akhlak Mulia dan Nasionalis) sebagai Branding Sekolah bagi Pembentukan Karakter Siswa SD","authors":"Trivena Trivena","doi":"10.31004/basicedu.v7i4.5719","DOIUrl":"https://doi.org/10.31004/basicedu.v7i4.5719","url":null,"abstract":"Pembentukan karakter sejak dini merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan oleh pihak sekolah. Salah satu langkah yang dilakukan oleh sekolah saat ini adalah dengan melakukan pembiasaan yang dimuat dalam branding sekolah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan implementasi MUSEUM BERLIAN (Murah Senyum, Bersih, Literat, Ber-Akhlak Mulia dan Nasionalis) sebagai branding SDN 102 Makale 5 bagi pembentukan karakter siswa. Instrumen penelitian ini menggunakan Lembar Observasi dan Pedoman Wawancara kepada pihak sekolah. Data yang dikumpulkan kemudian dianalisis secara kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan penerapan branding MUSEUM BERLIAN bagi pembentukan karakter siswa di SDN 102 Makale 5 dilakukan dengan menerapkan kegiatan-kegiatan pembiasaan yang dapat dilakukan oleh siswa sehari-hari, seperti pembiasaan 5S (senyum, salam, sapa, sopan dan santun), kegiatan jumat bersih, mendirikan taman baca dan melakukan kegiatan perlombaan seni dan budaya untuk membentuk karakter nasionalis siswa. Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih pengetahuan bagi pihak sekolah dalam menerapkan pendidikan karakter melalui sebuah branding dan dapat menjadi referensi bagi penelitian sejenis","PeriodicalId":32971,"journal":{"name":"Jurnal Basicedu","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"74916121","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Kemampuan siswa masih rendah dalam menyelesaikan masalah dalam bentuk soal cerita pada materi operasi bilangan. Gambaran berpikir siswa berdasarkan kesalahan dalam menyelesaikan masalah dalam bentuk soal cerita pada materi operasi bilangan di Sekolah Dasar menjadi tujuan dalam penelitian ini. Melalui analisis kesalahan siswa dalam menyelesaikan masalah dapat membantu guru menemukan masalah yang dialami siswa dalam memahami konsep. Penelitian kualitatif dengan pendekatan analisis deskriptif digunakan dalam penelitian ini. Partisipan adalah siswa kelas VI SD Labschool Bumi Siliwangi yang terdiri dari 2 rombel dengan jumlah 47 partisipan. Partisipan mengisi soal tes, kemudian dilanjutkan dengan kegiatan wawancara bagi partisipan yang yang menjawab salah untuk mengkonfirmasi cara berpikir siswa dalam menyelesaikan masalah tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa beberapa kesalahan yang dilakukan oleh siswa dalam menyelesaikan soal cerita pemecahan masalah yaitu 1) memahami kata kunci pada soal, 2) kemampuan komputasi, 3) kemampuan konsep matematika. Melalui analisis kesalahan siswa, diharapkan guru dapat memperbaiki proses belajar mengajar selanjutnya dengan cara guru dapat menentukan konsep mana yang perlu diperkuat dan memfokuskan upaya pembelajaran pada konsep yang siswa belum memahami dengan baik.
{"title":"Analisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Pemecahan Masalah Materi Operasi Bilangan di Sekolah Dasar","authors":"Destri Astrianingsih, Vidya Ayuningtyas, Umalihayati Umalihayati","doi":"10.31004/basicedu.v7i4.5731","DOIUrl":"https://doi.org/10.31004/basicedu.v7i4.5731","url":null,"abstract":"Kemampuan siswa masih rendah dalam menyelesaikan masalah dalam bentuk soal cerita pada materi operasi bilangan. Gambaran berpikir siswa berdasarkan kesalahan dalam menyelesaikan masalah dalam bentuk soal cerita pada materi operasi bilangan di Sekolah Dasar menjadi tujuan dalam penelitian ini. Melalui analisis kesalahan siswa dalam menyelesaikan masalah dapat membantu guru menemukan masalah yang dialami siswa dalam memahami konsep. Penelitian kualitatif dengan pendekatan analisis deskriptif digunakan dalam penelitian ini. Partisipan adalah siswa kelas VI SD Labschool Bumi Siliwangi yang terdiri dari 2 rombel dengan jumlah 47 partisipan. Partisipan mengisi soal tes, kemudian dilanjutkan dengan kegiatan wawancara bagi partisipan yang yang menjawab salah untuk mengkonfirmasi cara berpikir siswa dalam menyelesaikan masalah tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa beberapa kesalahan yang dilakukan oleh siswa dalam menyelesaikan soal cerita pemecahan masalah yaitu 1) memahami kata kunci pada soal, 2) kemampuan komputasi, 3) kemampuan konsep matematika. Melalui analisis kesalahan siswa, diharapkan guru dapat memperbaiki proses belajar mengajar selanjutnya dengan cara guru dapat menentukan konsep mana yang perlu diperkuat dan memfokuskan upaya pembelajaran pada konsep yang siswa belum memahami dengan baik.","PeriodicalId":32971,"journal":{"name":"Jurnal Basicedu","volume":"177 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"136083756","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan keahlian peserta didik dalam menangai soal cerita dalam konteks matematika di SD Negeri Selajambe 2 Kec.Cisaat-Sukabumi, dengan menerapkan metode Problem Solving dalam Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan dalam 2 siklus. Adapun hasil dari tindakan ini mengindikasikan bahwa penerapan pendekatan pembelajaran pemecahan masalah mampu meningkatkan keahliann siswa. Pada tahap Prasiklus, rata-rata nilai siswa dalam mengatasi soal bentuk cerita adalah 64,7. Setelah menggunakan pendekatan pembelajaran pemecahan masalah pada siklus I, terjadi peningkatan nilai menjadi 67,9. Disamping itu, partisipasi siswa dalam menangani soal cerita juga mengalami kenaikan dari 10,5% pada tahap Prasiklus menjadi 52,6% pada siklus I. Berdasarkan tindakan yang dilakukan peneliti dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran pemecahan masalah secara signifikan meningkatkan keterampilan siswa dalam mengatasi soal bentuk cerita pada mata pelajaran matematika di SD Negeri Selajambe 2. Adapun tujuan dari tindakan yang dilakukan oleh peneliti ini ialah untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam mengatasi soal dalam bentuk cerita pada mata pelajaran matematika dengan menggunakan metode pembelajaran Problem Solving berhasil tercapai.
{"title":"Upaya Meningkatkan Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita dalam Pembelajaran Matematika dengan Metode Problem Solving di Sekolah Dasar","authors":"Jaeni Ulfah Romadoni, Arsyi Rizqia Amalia, Dyah Lyesmaya","doi":"10.31004/basicedu.v7i4.5729","DOIUrl":"https://doi.org/10.31004/basicedu.v7i4.5729","url":null,"abstract":"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan keahlian peserta didik dalam menangai soal cerita dalam konteks matematika di SD Negeri Selajambe 2 Kec.Cisaat-Sukabumi, dengan menerapkan metode Problem Solving dalam Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan dalam 2 siklus. Adapun hasil dari tindakan ini mengindikasikan bahwa penerapan pendekatan pembelajaran pemecahan masalah mampu meningkatkan keahliann siswa. Pada tahap Prasiklus, rata-rata nilai siswa dalam mengatasi soal bentuk cerita adalah 64,7. Setelah menggunakan pendekatan pembelajaran pemecahan masalah pada siklus I, terjadi peningkatan nilai menjadi 67,9. Disamping itu, partisipasi siswa dalam menangani soal cerita juga mengalami kenaikan dari 10,5% pada tahap Prasiklus menjadi 52,6% pada siklus I. Berdasarkan tindakan yang dilakukan peneliti dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran pemecahan masalah secara signifikan meningkatkan keterampilan siswa dalam mengatasi soal bentuk cerita pada mata pelajaran matematika di SD Negeri Selajambe 2. Adapun tujuan dari tindakan yang dilakukan oleh peneliti ini ialah untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam mengatasi soal dalam bentuk cerita pada mata pelajaran matematika dengan menggunakan metode pembelajaran Problem Solving berhasil tercapai. ","PeriodicalId":32971,"journal":{"name":"Jurnal Basicedu","volume":"76 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"80188295","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Keahlian dalam mengetahui huruf ialah suatu proses dari anak tidak memahami menjadi paham tentang mengenal keterkaitan antara huruf dan bunyi, sehingga anak dapat mengetahui bentuk huruf dan memaknainya. Latar belakang dari penelitian ini yaitu kemampuan mengenal huruf pada anak kelompok B1 belum berkembang dengan optimal. Peelitian ini memiliki tujuan untuk memahami pengaruh media papan flanel huruf terhadap kemampuan mengenal huruf pada anak kelompok B1 di TK rizani putra kecamatan jambi luar kota. Memakai jenis Fpenelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. Pada penelitian ini menggunakan pre-eksperimental design. Populasi penelitian ini berjumlah 22 anak, sampel penelitian ini berjumlah 10 anak. Menggunakan teknik pengumpulan sampel teknik Nonprobability sampling. Pada teknik pengumpulan data adalah lembar observasi. Analisis data pada penelitian ini ialah uji-t, uji homogenitas, uji normalitas, uji hipotesis. Hasil dari analisi pada pre test dan post test diperoleh harga t hitung Sebesar 34.662 perbedaan pada ttabel 1.833 maka t hitung > t tabel, sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat pengaruh media papan flanel huruf terhadap kemampuan mengenal huruf pada kelompok B1 di TK rizani putra kecamatan jambi luar kota.
{"title":"Pengaruh Media Papan Flanel Huruf terhadap Kemampuan Mengenal Huruf","authors":"Yayang Vima Sari, Nyimas Muazzomi, Rizki Surya Amanda","doi":"10.31004/basicedu.v7i4.5752","DOIUrl":"https://doi.org/10.31004/basicedu.v7i4.5752","url":null,"abstract":"Keahlian dalam mengetahui huruf ialah suatu proses dari anak tidak memahami menjadi paham tentang mengenal keterkaitan antara huruf dan bunyi, sehingga anak dapat mengetahui bentuk huruf dan memaknainya. Latar belakang dari penelitian ini yaitu kemampuan mengenal huruf pada anak kelompok B1 belum berkembang dengan optimal. Peelitian ini memiliki tujuan untuk memahami pengaruh media papan flanel huruf terhadap kemampuan mengenal huruf pada anak kelompok B1 di TK rizani putra kecamatan jambi luar kota. Memakai jenis Fpenelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. Pada penelitian ini menggunakan pre-eksperimental design. Populasi penelitian ini berjumlah 22 anak, sampel penelitian ini berjumlah 10 anak. Menggunakan teknik pengumpulan sampel teknik Nonprobability sampling. Pada teknik pengumpulan data adalah lembar observasi. Analisis data pada penelitian ini ialah uji-t, uji homogenitas, uji normalitas, uji hipotesis. Hasil dari analisi pada pre test dan post test diperoleh harga t hitung Sebesar 34.662 perbedaan pada ttabel 1.833 maka t hitung > t tabel, sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat pengaruh media papan flanel huruf terhadap kemampuan mengenal huruf pada kelompok B1 di TK rizani putra kecamatan jambi luar kota.","PeriodicalId":32971,"journal":{"name":"Jurnal Basicedu","volume":"51 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"78300013","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-08-05DOI: 10.31004/basicedu.v7i4.5730
Itika Purnama Sari, Elly Prihasti Wuriyani
Pemahaman siswa terhadap hasil bacaan yang masih rendah menyebabkan kurangnya kemampuan siswa dalam menelaah teks, salah satunya yaitu menelaah struktur dan kebahasaan fabel.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran two stay two stray terhadap kemampuan menelaah struktur dan kebahasaan fabel siswa kelas VII SMP Negeri 1 Hamparan Perak Tahun Ajaran 2022/2023. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan One-Group Pretest-Posttest. Hasil penelitian pada saat pretest diperoleh nilai rata-rata siswa 69, termasuk dalam kategori cukup. Sementara itu, hasil penelitian pada saat posttest diperoleh nilai rata-rata siwa 81,4, dan termasuk dalam kategori baik. Melalui pengujian hipotesis yaitu, thitung > ttabel yaitu 5,99 > 2,04227, sehingga membuktikan bahwa adanya pengaruh yang cukup signifikan dari penggunaan model Two Stay Two Stray (TSTS) terhadap kemampuan menelaah struktur dan kebahasaan fabel siswa kelas VII SMP Negeri 1 Hamparan Perak. Sehingga ditarik kesimpulan bahwa penggunaan model two stay two stray dalam menelaah struktur dan kebahasaan fabel berpengaruh secara signifikan.
学生对低劣阅读结果的理解导致学生缺乏学习文本的能力,其中之一是学习结构和语法特征。本研究的目的是确定二、二年级的学习模式对美国SMP七年级学生学习结构和语言能力的影响。本研究采用了一组前期测试的实验方法。之前的研究结果获得了69名学生的平均成绩,属于公平类别。与此同时,在他死后的研究发现,湿婆的平均成绩为81.4分,属于好类别。通过测试thitung > t表为5.99 > 2.04227的假设,这证明了使用Two Stay - Two Stray (TSTS)模型对研究美国初一中学七年级学生结构和语言特征的能力产生了相当大的影响。因此,得出的结论是,在研究寓言结构和语言方面使用两种固定两种流派模型产生了显著影响。
{"title":"Kemampuan Menelaah Struktur dan Kebahasaan Fabel Siswa SMP Menggunakan Model Pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS)","authors":"Itika Purnama Sari, Elly Prihasti Wuriyani","doi":"10.31004/basicedu.v7i4.5730","DOIUrl":"https://doi.org/10.31004/basicedu.v7i4.5730","url":null,"abstract":"Pemahaman siswa terhadap hasil bacaan yang masih rendah menyebabkan kurangnya kemampuan siswa dalam menelaah teks, salah satunya yaitu menelaah struktur dan kebahasaan fabel.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran two stay two stray terhadap kemampuan menelaah struktur dan kebahasaan fabel siswa kelas VII SMP Negeri 1 Hamparan Perak Tahun Ajaran 2022/2023. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan One-Group Pretest-Posttest. Hasil penelitian pada saat pretest diperoleh nilai rata-rata siswa 69, termasuk dalam kategori cukup. Sementara itu, hasil penelitian pada saat posttest diperoleh nilai rata-rata siwa 81,4, dan termasuk dalam kategori baik. Melalui pengujian hipotesis yaitu, thitung > ttabel yaitu 5,99 > 2,04227, sehingga membuktikan bahwa adanya pengaruh yang cukup signifikan dari penggunaan model Two Stay Two Stray (TSTS) terhadap kemampuan menelaah struktur dan kebahasaan fabel siswa kelas VII SMP Negeri 1 Hamparan Perak. Sehingga ditarik kesimpulan bahwa penggunaan model two stay two stray dalam menelaah struktur dan kebahasaan fabel berpengaruh secara signifikan.","PeriodicalId":32971,"journal":{"name":"Jurnal Basicedu","volume":"20 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"81288502","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-08-05DOI: 10.31004/basicedu.v7i4.5839
Anistya Sukmawati, Sita Lailatun Ni'ma, Anisya Putri Nur Marsanti
Literasi merupakan suatu keahlian yang dimiliki seseorang pada bidang membaca dan menulis. Literasi memiliki peran dalam membentuk karakter seorang siswa. Karakter adalah sesuatu yang secara intrinsik terkait dengan semua orang. Karakter seseorang tidak hadir dan lahir sejak lahir, tetapi dibentuk oleh sejumlah komponen yaitu : faktor keluarga, sekolah dan masyarakat. Tujuan penulisan artikel ini yaitu untuk mengetahui peran budaya literasi untuk membentuk siswa yang berkarakter. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode deskriptif kualitatif. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, didapatkan bahwa, dalam membangun pendidikan karakter melalui pembudayaan literasi di sekolah seperti; (a) kegiatan mengunjungi perpustakaan, (b) membuat aturan wajib membaca 15 menit sebelum pelajaran dimulai, (c) membagikan lembar literasi bagi setiap siswa untuk merangkum bacaan yang telah dibaca. Dalam rangka membangun pendidikan karakter, maka budaya literasi sangat penting digerakkan di Sekolah. Melalui kegiatan literasi di sekolah tersebut, karakter yang akan dicapai peserta didik; (1) berakhlak mulia, (2) berpikir kritis, (3) kreatif, serta (4) integritas (tanggung jawab). Kesimpulannya dengan menerapkan budaya literasi di sekolah, maka didalam diri seorang siswa akan terbentuk karakter yang baik.
{"title":"Peranan Budaya Literasi Dalam Membentuk Pendidikan Karakter Siswa","authors":"Anistya Sukmawati, Sita Lailatun Ni'ma, Anisya Putri Nur Marsanti","doi":"10.31004/basicedu.v7i4.5839","DOIUrl":"https://doi.org/10.31004/basicedu.v7i4.5839","url":null,"abstract":"Literasi merupakan suatu keahlian yang dimiliki seseorang pada bidang membaca dan menulis. Literasi memiliki peran dalam membentuk karakter seorang siswa. Karakter adalah sesuatu yang secara intrinsik terkait dengan semua orang. Karakter seseorang tidak hadir dan lahir sejak lahir, tetapi dibentuk oleh sejumlah komponen yaitu : faktor keluarga, sekolah dan masyarakat. Tujuan penulisan artikel ini yaitu untuk mengetahui peran budaya literasi untuk membentuk siswa yang berkarakter. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode deskriptif kualitatif. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, didapatkan bahwa, dalam membangun pendidikan karakter melalui pembudayaan literasi di sekolah seperti; (a) kegiatan mengunjungi perpustakaan, (b) membuat aturan wajib membaca 15 menit sebelum pelajaran dimulai, (c) membagikan lembar literasi bagi setiap siswa untuk merangkum bacaan yang telah dibaca. Dalam rangka membangun pendidikan karakter, maka budaya literasi sangat penting digerakkan di Sekolah. Melalui kegiatan literasi di sekolah tersebut, karakter yang akan dicapai peserta didik; (1) berakhlak mulia, (2) berpikir kritis, (3) kreatif, serta (4) integritas (tanggung jawab). Kesimpulannya dengan menerapkan budaya literasi di sekolah, maka didalam diri seorang siswa akan terbentuk karakter yang baik.","PeriodicalId":32971,"journal":{"name":"Jurnal Basicedu","volume":"13 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"88544122","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-08-05DOI: 10.31004/basicedu.v7i4.5819
A. Zakki, Neviyarni S, F. Firman, Muhammad Asyraf Che Amat
The era of Society 5.0 forces everyone to carry out their activities integrated with technology and information, including BK facilities and infrastructure. Several facilities and infrastructures need to be updated according to the development of the era because new needs arise. This research aims to find out and understand the changes in facilities and infrastructure needed in the Society 5.0 era to determine the success of counseling service programs in schools. This research is qualitative research with a naturalistic approach and data collection using document studies through literature studies, by reviewing books and journals that are by the object under study as primary data, with descriptive analysis techniques. The results obtained are the conditions of the facilities and infrastructure needed by BK to determine the creation of a successful program implementation. The efficiency of providing services to students is also influenced by the quality and novelty of BK facilities owned by schools. The technology and network available in the counseling room or things that can be accessed by counseling teachers and students will facilitate the implementation of counseling activities, resulting in more successful and productive activities with optimal results.
{"title":"Facilities and Infrastructure to Support the Success of The Counseling Service Program Required in The Society 5.0 Era in Indonesian Schools","authors":"A. Zakki, Neviyarni S, F. Firman, Muhammad Asyraf Che Amat","doi":"10.31004/basicedu.v7i4.5819","DOIUrl":"https://doi.org/10.31004/basicedu.v7i4.5819","url":null,"abstract":"The era of Society 5.0 forces everyone to carry out their activities integrated with technology and information, including BK facilities and infrastructure. Several facilities and infrastructures need to be updated according to the development of the era because new needs arise. This research aims to find out and understand the changes in facilities and infrastructure needed in the Society 5.0 era to determine the success of counseling service programs in schools. This research is qualitative research with a naturalistic approach and data collection using document studies through literature studies, by reviewing books and journals that are by the object under study as primary data, with descriptive analysis techniques. The results obtained are the conditions of the facilities and infrastructure needed by BK to determine the creation of a successful program implementation. The efficiency of providing services to students is also influenced by the quality and novelty of BK facilities owned by schools. The technology and network available in the counseling room or things that can be accessed by counseling teachers and students will facilitate the implementation of counseling activities, resulting in more successful and productive activities with optimal results.","PeriodicalId":32971,"journal":{"name":"Jurnal Basicedu","volume":"90 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"89843685","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}