This study presents a bibliometric analysis of research on violent education. Using the Scopus database, the study examines research articles containing the term "violence education" in the title that were published globally over a 25-year period from 1998 to 2022. A total of 503 articles were identified, with the United States found to be the most productive country in terms of research on violent education, with 168 publications and the most citations. The study also revealed that research on this topic has been increasing in recent years, peaking in 2022. The analysis also found that "violence," "education," and "intimate partner violence" were the top three keywords related to the topic. The study concludes that preventing violence is an essential aspect of violence education and highlights the importance of ongoing research to develop effective strategies for preventing violence in education and promoting peaceful and safe environments for all
{"title":"Violence in Education: A Bibliometric Analysis from Scopus Database","authors":"Yusnaili Budianti, Ruwaidah Ruwaidah, Betti Megawati","doi":"10.31004/basicedu.v7i3.4844","DOIUrl":"https://doi.org/10.31004/basicedu.v7i3.4844","url":null,"abstract":"This study presents a bibliometric analysis of research on violent education. Using the Scopus database, the study examines research articles containing the term \"violence education\" in the title that were published globally over a 25-year period from 1998 to 2022. A total of 503 articles were identified, with the United States found to be the most productive country in terms of research on violent education, with 168 publications and the most citations. The study also revealed that research on this topic has been increasing in recent years, peaking in 2022. The analysis also found that \"violence,\" \"education,\" and \"intimate partner violence\" were the top three keywords related to the topic. The study concludes that preventing violence is an essential aspect of violence education and highlights the importance of ongoing research to develop effective strategies for preventing violence in education and promoting peaceful and safe environments for all","PeriodicalId":32971,"journal":{"name":"Jurnal Basicedu","volume":"63 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"80697372","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-07-14DOI: 10.31004/basicedu.v7i3.4843
Yusnaili Budianti, Nursalimah Nursalimah, M. Ritonga
Studi ini menyajikan analisis bibliometrik terkait implementasi program merdeka belajar. Dengan menggunakan basis data Dimensions, studi ini mengkaji artikel-artikel penelitian yang mengandung kata "merdeka belajar" pada judul dan abstrak yang terbit pada tahun 2022. Penelitian ini dibatasi pada 500 artikel yang terbit pada jurnal nasional atau internasional yang berindeks pada database Dimensions. Metode bibliometrik pada meta data setiap artikel yang diambil dari database Dimensions kemudian diolah menggunakan biblioshiny. Hasilnya berupa data statistik terkait publikasi terkait. Visualisasi riset menggunakan VOSviewer untuk mendapatkan tren dan peta penelitian pada tahun 2022. Hasil analisis menunjukkan rerata dari 10 penulis yang paling produktif adalah tiga publikasi pada tahun 2022. Zulkardi dari Universitas Sriwijaya menjadi urutan teratas dengan tiga publikasi, namun hanya mendapatkan satu sitasi. Jurnal Edukatif dan Jurnal Basic Edu menguasai jumlah artikel yang terbit terkait dengan topik merdeka belajar pada tahun 2022. Tren penelitian pada topik ini ditemukan lima klaster utama, namun hal menarik Sekolah Dasar menjadi objek penelitian yang paling banyak didiskusikan pada tahun ini
该研究提出了独立学习项目实施相关参考文献分析。该研究使用尺寸数据库研究了在2022年出版的标题和摘要中使用“免费学习”一词的研究文章。这项研究仅限于《国家或国际期刊》(national or international journal)发表的500篇文章。元数据中的参考文献中的每一篇文章都采用书目法。结果是相关出版物的相关统计数据。研究可视化利用VOSviewer在2022年获得趋势和研究地图。分析结果显示,到2022年,最多产的10位作家的平均成绩是三份出版物。Sriwijaya大学的Zulkardi获得了三份出版物的第一名,但只有一份准备工作。英语《教育》杂志和《基本》杂志对2022年与免费学习主题相关的文章的数量非常熟悉。关于这一主题的研究趋势被发现为五个主要的群体,但吸引小学的是今年讨论最多的对象
{"title":"Merdeka Belajar Dalam Pendekatan Bibliometrik: Tren Isu dan Peta Riset di Tahun 2022","authors":"Yusnaili Budianti, Nursalimah Nursalimah, M. Ritonga","doi":"10.31004/basicedu.v7i3.4843","DOIUrl":"https://doi.org/10.31004/basicedu.v7i3.4843","url":null,"abstract":"Studi ini menyajikan analisis bibliometrik terkait implementasi program merdeka belajar. Dengan menggunakan basis data Dimensions, studi ini mengkaji artikel-artikel penelitian yang mengandung kata \"merdeka belajar\" pada judul dan abstrak yang terbit pada tahun 2022. Penelitian ini dibatasi pada 500 artikel yang terbit pada jurnal nasional atau internasional yang berindeks pada database Dimensions. Metode bibliometrik pada meta data setiap artikel yang diambil dari database Dimensions kemudian diolah menggunakan biblioshiny. Hasilnya berupa data statistik terkait publikasi terkait. Visualisasi riset menggunakan VOSviewer untuk mendapatkan tren dan peta penelitian pada tahun 2022. Hasil analisis menunjukkan rerata dari 10 penulis yang paling produktif adalah tiga publikasi pada tahun 2022. Zulkardi dari Universitas Sriwijaya menjadi urutan teratas dengan tiga publikasi, namun hanya mendapatkan satu sitasi. Jurnal Edukatif dan Jurnal Basic Edu menguasai jumlah artikel yang terbit terkait dengan topik merdeka belajar pada tahun 2022. Tren penelitian pada topik ini ditemukan lima klaster utama, namun hal menarik Sekolah Dasar menjadi objek penelitian yang paling banyak didiskusikan pada tahun ini","PeriodicalId":32971,"journal":{"name":"Jurnal Basicedu","volume":"334 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"77312147","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-07-12DOI: 10.31004/basicedu.v7i3.5576
Rana Rolliana Putri, Innany Mukhlishina
Bigbook merupakan media pembelajaran visual yang ukuran, tulisan, dan gambar yang di besarkan dari ukuran buku gambar pada umumnya. Bigbook disebut sebagai media visual karena terjadilangsung dengan pancaindra penglihatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan media pembelajaran bigbook untuk keterampilan membaca teks narasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Research and Development (R&D) dengan tahapan pengembangan yang digunakan adalah tahapan ADDIE (Analisys, Design, Development, Implementation, Evaluation). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelayakan dari aspek media diperoleh presentase 88% dengan kategori sangat baik. Sedangkan aspek materi diperoleh presentase sebesar 94% dengan kategori sangat baik. Dari respon pengguna diperoleh presentase 98% dengan kategori sangat baik. Hal ini menunjukkan bahwa media bigbook telah memenuhi kriteria yang sangat baik untuk digunakan dalam pembelajaran pada kelas IV.A
{"title":"Pengembangan Media Bigbook untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Siswa melalui Teks Narasi di Kelas 4 Sekolah Dasar","authors":"Rana Rolliana Putri, Innany Mukhlishina","doi":"10.31004/basicedu.v7i3.5576","DOIUrl":"https://doi.org/10.31004/basicedu.v7i3.5576","url":null,"abstract":"Bigbook merupakan media pembelajaran visual yang ukuran, tulisan, dan gambar yang di besarkan dari ukuran buku gambar pada umumnya. Bigbook disebut sebagai media visual karena terjadilangsung dengan pancaindra penglihatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan media pembelajaran bigbook untuk keterampilan membaca teks narasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Research and Development (R&D) dengan tahapan pengembangan yang digunakan adalah tahapan ADDIE (Analisys, Design, Development, Implementation, Evaluation). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelayakan dari aspek media diperoleh presentase 88% dengan kategori sangat baik. Sedangkan aspek materi diperoleh presentase sebesar 94% dengan kategori sangat baik. Dari respon pengguna diperoleh presentase 98% dengan kategori sangat baik. Hal ini menunjukkan bahwa media bigbook telah memenuhi kriteria yang sangat baik untuk digunakan dalam pembelajaran pada kelas IV.A","PeriodicalId":32971,"journal":{"name":"Jurnal Basicedu","volume":"24 5 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"88562331","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-07-11DOI: 10.31004/basicedu.v7i3.4975
Fajar Setya Wibowo, S. Patonah, Sukamto Sukamto
Pengembangan instrumen soal berbasis STEM masih jarang ditemukan dalam kurikulum merdeka ini, dengan ini menambah pilihan bagi guru untuk pelaksanaan menilai hasil melajar melalui assesment. Pentingnya assesment awal sebelum merancang pembelajaran dalam kurikulum merdeka. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan instrumen assesment awal untuk mengetahui kesiapan siswa fase B mengikuti pembelajaran IPAS materi kemagnetan dan gaya berbasis STEM. Penelitian ini merupakan modifikasi dari model penelitian dan pengembangan (R&D )Brog and Gall. Penelitian dilaksanakan di SDN Kalisari 3 Sayung demak, sebanyak 133 siswa terdiri dari 72 siswa laki laki dan 61 siswa perempuan menggunakan konvenien sampling. Soal yang diberikan berupa pilihan ganda sebanyak 14 butir soal materi kemagnetan dan gaya. Teknik analisis validasi dan reliabilitas butir soal menggunakan Indeks Aiken dan Rasch Model dengan menggunakan software winstep 3.73. Hasil penelitian menunjukan seluruh butir soal memiliki kategori validitas sedang s.d. tinggi untuk indeks Aiken (0.76 s.d. 0.8). Sedangkan berdasarkan analisis Rasch Model, nilai Measure(-1.88s.d.2.20), nilai Model SE (0.20s.d.0.30) nilai Outfit MNSQ (0.67s.d.1.30), nilai Outfit ZSTD , nilai Pt mean core(0.20 s.d. 0.61), reliabilitas item dan person (0.94 dan 0.50) sedangkan Cronbach Alpha (0.62) . Kesimpulan butir soal dapat digunakan sebagai assement awal mata pelajaran IPAS.Kata Kunci: Instrumen Assement Awal, STEM, Kurikulum merdeka, Rasch model
{"title":"Pengembangan Instrumen Soal IPA Berbasis STEM untuk Siswa Kelas IV Materi Kemagnetan dan Gaya Pada Fase B di Sekolah Dasar","authors":"Fajar Setya Wibowo, S. Patonah, Sukamto Sukamto","doi":"10.31004/basicedu.v7i3.4975","DOIUrl":"https://doi.org/10.31004/basicedu.v7i3.4975","url":null,"abstract":"Pengembangan instrumen soal berbasis STEM masih jarang ditemukan dalam kurikulum merdeka ini, dengan ini menambah pilihan bagi guru untuk pelaksanaan menilai hasil melajar melalui assesment. Pentingnya assesment awal sebelum merancang pembelajaran dalam kurikulum merdeka. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan instrumen assesment awal untuk mengetahui kesiapan siswa fase B mengikuti pembelajaran IPAS materi kemagnetan dan gaya berbasis STEM. Penelitian ini merupakan modifikasi dari model penelitian dan pengembangan (R&D )Brog and Gall. Penelitian dilaksanakan di SDN Kalisari 3 Sayung demak, sebanyak 133 siswa terdiri dari 72 siswa laki laki dan 61 siswa perempuan menggunakan konvenien sampling. Soal yang diberikan berupa pilihan ganda sebanyak 14 butir soal materi kemagnetan dan gaya. Teknik analisis validasi dan reliabilitas butir soal menggunakan Indeks Aiken dan Rasch Model dengan menggunakan software winstep 3.73. Hasil penelitian menunjukan seluruh butir soal memiliki kategori validitas sedang s.d. tinggi untuk indeks Aiken (0.76 s.d. 0.8). Sedangkan berdasarkan analisis Rasch Model, nilai Measure(-1.88s.d.2.20), nilai Model SE (0.20s.d.0.30) nilai Outfit MNSQ (0.67s.d.1.30), nilai Outfit ZSTD , nilai Pt mean core(0.20 s.d. 0.61), reliabilitas item dan person (0.94 dan 0.50) sedangkan Cronbach Alpha (0.62) . Kesimpulan butir soal dapat digunakan sebagai assement awal mata pelajaran IPAS.Kata Kunci: Instrumen Assement Awal, STEM, Kurikulum merdeka, Rasch model","PeriodicalId":32971,"journal":{"name":"Jurnal Basicedu","volume":"15 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"78172261","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-07-11DOI: 10.31004/basicedu.v7i3.5763
Moh Arsyad Asyfendi, Hari Wisnu
Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa SMA Negeri 1 Driyorejo memiliki minat yang cukup besar dalam mengikuti ekstrakurikuler bola tangan. Uji validitas instrumen menunjukkan bahwa semua pertanyaan dalam angket memiliki validitas yang baik. Selain itu, instrumen tersebut juga memiliki reliabilitas yang tinggi. Penelitian ini memberikan kontribusi penting dalam pengembangan ekstrakurikuler bola tangan di SMA Negeri 1 Driyorejo. Dengan mengetahui minat siswa, sekolah dapat lebih mempromosikan dan meningkatkan partisipasi siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler ini. Selain itu, penelitian ini juga dapat menjadi dasar untuk penelitian selanjutnya mengenai minat siswa terhadap ekstrakurikuler bola tangan di sekolah. Berdasarkan tabel dan grafik hasil penelitian, minat siswa dalam mengikuti ekstrakurikuler bola tangan di SMA Negeri 1 Driyorejo melalui faktor eksternal dapat dikelompokkan sebagai berikut: Kategori Rendah: 46,99%, Kategori Tinggi: 37,43%, Kategori Sangat Tinggi: 11,20%, Kategori Sangat Rendah: 4,37% Dengan demikian, sebagian besar siswa menunjukkan minat yang cukup besar (tinggi dan sangat tinggi) dalam mengikuti ekstrakurikuler bola tangan, sementara sebagian kecil siswa memiliki minat yang rendah atau sangat rendah.
研究结果显示,一名高中生对参加手球课外活动非常感兴趣。仪器有效性测试表明,所有内部问题都是有效的。此外,这些仪器的可靠性也很高。这项研究对SMA Negeri 1 Driyorejo的手球课外发展做出了重要贡献。了解学生的兴趣,学校可以更好地促进和增加学生参加课外活动。此外,这项研究也可以为学生对课外足球感兴趣的进一步研究奠定基础。根据研究结果的图表和图表,学生在公立高中1 Driyorejo通过外部因素参与课外活动的兴趣可以分为以下类别:低类别:46.99%,高类别:37.43%,高类别:11.20%,低类别:4.37%的学生在参加手球课外活动时表现出相当大的兴趣(高度和高度),而少数学生表现出相当低或非常低的兴趣。
{"title":"Minat Siswa terhadap Ekstrakurikuler Bola Tangan di SMAN 1 Driyorejo","authors":"Moh Arsyad Asyfendi, Hari Wisnu","doi":"10.31004/basicedu.v7i3.5763","DOIUrl":"https://doi.org/10.31004/basicedu.v7i3.5763","url":null,"abstract":"Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa SMA Negeri 1 Driyorejo memiliki minat yang cukup besar dalam mengikuti ekstrakurikuler bola tangan. Uji validitas instrumen menunjukkan bahwa semua pertanyaan dalam angket memiliki validitas yang baik. Selain itu, instrumen tersebut juga memiliki reliabilitas yang tinggi. Penelitian ini memberikan kontribusi penting dalam pengembangan ekstrakurikuler bola tangan di SMA Negeri 1 Driyorejo. Dengan mengetahui minat siswa, sekolah dapat lebih mempromosikan dan meningkatkan partisipasi siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler ini. Selain itu, penelitian ini juga dapat menjadi dasar untuk penelitian selanjutnya mengenai minat siswa terhadap ekstrakurikuler bola tangan di sekolah. Berdasarkan tabel dan grafik hasil penelitian, minat siswa dalam mengikuti ekstrakurikuler bola tangan di SMA Negeri 1 Driyorejo melalui faktor eksternal dapat dikelompokkan sebagai berikut: Kategori Rendah: 46,99%, Kategori Tinggi: 37,43%, Kategori Sangat Tinggi: 11,20%, Kategori Sangat Rendah: 4,37% Dengan demikian, sebagian besar siswa menunjukkan minat yang cukup besar (tinggi dan sangat tinggi) dalam mengikuti ekstrakurikuler bola tangan, sementara sebagian kecil siswa memiliki minat yang rendah atau sangat rendah.","PeriodicalId":32971,"journal":{"name":"Jurnal Basicedu","volume":"17 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"90917220","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-07-08DOI: 10.31004/basicedu.v7i2.4939
Y. Kusuma, H. Faizah, M. Nur, Elmustian Elmustian, Hermandra Hermandra
Artikel ini menjelaskan tentang penggunaan bahan ajar dalam kearifan lokal. guna menghasilkan tenaga akademik, profesi, dan vokasi (calon guru dan guru) yang memiliki kompetensi unggul. Penyusunan bahan ajar yang selama ini dilaksanakan (model faktual) oleh guru masih ditemukan kelemahan, sehingga untuk mengatasi kelemahan tersebut peneliti mereview berdasarkan analisis kebutuhan di Sekolah dasar. Produk hasil penelitian ini dapat dijadikan panduan oleh pengawas maupun kepala sekolah dalam melakukan pembinaan bagi guru dalam penyusunan bahan ajar disekolah dalam kearifan lokal. Tujuan dari penggunaan bahan ajar kearifan lokal ini agar guru- guru dapat memahami dengan benar dan juga gunanya untuk meningkatkan kompetensi bagi guru serta memberi kesempatan kepada guru untuk mendapatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap baru yang pada akhirnya akan meningkatkan prestasi belajar siswa
{"title":"Penggunaan Bahan Ajar Kearifan Lokal di Sekolah Dasar","authors":"Y. Kusuma, H. Faizah, M. Nur, Elmustian Elmustian, Hermandra Hermandra","doi":"10.31004/basicedu.v7i2.4939","DOIUrl":"https://doi.org/10.31004/basicedu.v7i2.4939","url":null,"abstract":"Artikel ini menjelaskan tentang penggunaan bahan ajar dalam kearifan lokal. guna menghasilkan tenaga akademik, profesi, dan vokasi (calon guru dan guru) yang memiliki kompetensi unggul. Penyusunan bahan ajar yang selama ini dilaksanakan (model faktual) oleh guru masih ditemukan kelemahan, sehingga untuk mengatasi kelemahan tersebut peneliti mereview berdasarkan analisis kebutuhan di Sekolah dasar. Produk hasil penelitian ini dapat dijadikan panduan oleh pengawas maupun kepala sekolah dalam melakukan pembinaan bagi guru dalam penyusunan bahan ajar disekolah dalam kearifan lokal. Tujuan dari penggunaan bahan ajar kearifan lokal ini agar guru- guru dapat memahami dengan benar dan juga gunanya untuk meningkatkan kompetensi bagi guru serta memberi kesempatan kepada guru untuk mendapatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap baru yang pada akhirnya akan meningkatkan prestasi belajar siswa","PeriodicalId":32971,"journal":{"name":"Jurnal Basicedu","volume":"2013 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"88015344","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-07-07DOI: 10.31004/basicedu.v7i3.5440
Davina Dewi Hartana, Yenni Yenni, Saktian Dwi Hartantri
Penelitian ini dilakukan karena hasil belajar siswa kelas IVA SDI Plus Al-Ijtihad Kota Tangerang pada mata pelajaran matematika khususnya pembelajaran soal cerita, masih cukup rendah. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui jenis kesalahan, faktor penyebab, dan solusi untuk menurunkan jumlah kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal cerita materi pecahan. Metode analisis kesalahan siswa yang digunakan adalah metode Newman. Penelitian ini menggunakan jenis pendekatan kualitatif dengan desain deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui teknik tes, wawancara, dan dokumentasi. Hasil dalam penelitian menunjukkan bahwa siswa melakukan kesalahan pada setiap butir soal, yakni kesalahan membaca, kesalahan dalam memahami masalah, kesalahan transformasi masalah, kesalahan dalam proses perhitungan, dan kesalahan dalam penulisan jawaban. Ada tiga yang menjadi faktor penyebab siswa melakukan kesalahan, yakni kesulitan memahami masalah, ketidakpahaman pada konsep dan operasi pecahan, dan tidak cermat serta terburu-buru. Adapun upaya yang dapat dilakukan untuk meminimalkan kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal cerita adalah dengan meningkatkan latihan dalam mengerjakan soal cerita, menerapkan strategi pemecahan yang baik, menggunakan bahasa yang lebih komunikatif dalam membuat soal cerita, dan menggunakan benda konkret untuk membantu siswa dalam menyelesaikan soal cerita.
这项研究的进行是因为IVA SDI Plus Al-Ijtihad市学生在Tangerang尤其是关于故事的数学课上的学习成绩仍然很低。本研究的目的是找出错误的类型、原因因素和解决方案,以减少学生解决分数问题的错误数量。学生错误分析方法是纽曼方法。本研究采用一种定性的设计定性方法。数据收集是通过测试、采访和文档进行的。研究结果表明,学生在每个问题上都犯了错误,即阅读错误、理解问题的错误、问题的转变错误、计算过程中的错误以及写答案的错误。有三个因素导致学生犯错误,包括理解问题的困难,对分数的概念和操作的误解,以及不小心和匆忙。至于减少学生在解决故事问题上的错误,可以通过增加练习来解决故事问题,运用好的解决策略,使用更交流的语言来创建故事问题,并使用具体的工具来帮助学生解决故事问题。
{"title":"Analisis Kesalahan Menyelesaikan Soal Cerita Matematika melalui Prosedur Newman pada Siswa Sekolah Dasar","authors":"Davina Dewi Hartana, Yenni Yenni, Saktian Dwi Hartantri","doi":"10.31004/basicedu.v7i3.5440","DOIUrl":"https://doi.org/10.31004/basicedu.v7i3.5440","url":null,"abstract":"Penelitian ini dilakukan karena hasil belajar siswa kelas IVA SDI Plus Al-Ijtihad Kota Tangerang pada mata pelajaran matematika khususnya pembelajaran soal cerita, masih cukup rendah. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui jenis kesalahan, faktor penyebab, dan solusi untuk menurunkan jumlah kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal cerita materi pecahan. Metode analisis kesalahan siswa yang digunakan adalah metode Newman. Penelitian ini menggunakan jenis pendekatan kualitatif dengan desain deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui teknik tes, wawancara, dan dokumentasi. Hasil dalam penelitian menunjukkan bahwa siswa melakukan kesalahan pada setiap butir soal, yakni kesalahan membaca, kesalahan dalam memahami masalah, kesalahan transformasi masalah, kesalahan dalam proses perhitungan, dan kesalahan dalam penulisan jawaban. Ada tiga yang menjadi faktor penyebab siswa melakukan kesalahan, yakni kesulitan memahami masalah, ketidakpahaman pada konsep dan operasi pecahan, dan tidak cermat serta terburu-buru. Adapun upaya yang dapat dilakukan untuk meminimalkan kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal cerita adalah dengan meningkatkan latihan dalam mengerjakan soal cerita, menerapkan strategi pemecahan yang baik, menggunakan bahasa yang lebih komunikatif dalam membuat soal cerita, dan menggunakan benda konkret untuk membantu siswa dalam menyelesaikan soal cerita.","PeriodicalId":32971,"journal":{"name":"Jurnal Basicedu","volume":"13 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"84680789","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-07-07DOI: 10.31004/basicedu.v7i3.5340
Diana Yusni, Bambang Supriatno
Penerapan kegiatan praktikum biologi di sekolah masih memiliki beberapa kendala yang menghambat pencapaian tujuan pembelajaran. Agar sebuah praktikum dapat terlaksana secara terstruktur dan sistematis, diperlukan petunjuk berupa lembar kerja peserta didik (LKPD) yang mampu mengkonstruksi pengetahuan berdasarkan objek atau fenomena yang terjadi, dan juga melatih keterampilan proses sains yang dimiliki. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis, melakukan uji coba serta merekonstruksi LKPD praktikum biologi dari sumber belajar di sekolah. LKPD yang dijadikan sebagai objek penelitian ini berjumlah lima buah sampel. Metode pengumpulan data yang dipilih yakni deskriptif kualitatif melalui prosedur: Analisis, uji Coba, dan Rekonstruksi (ANCOR). Berdasarkan hasil analisis menggunakan instrumen aspek struktur dan aspek konstruksi pengetahuan yang mengacu pada Diagram Vee oleh Novak Gowin (2006), ditemukan fakta bahwa terdapat dua dari lima LKPD memiliki kualitas yang kurang baik dengan persentase 21% - 40%; satu LKPD yang cukup baik yakni kisaran 41% - 60%; dan kualitas dua LKPD lainnya yang baik dengan persentase di atas 61%. Setelahnya, dilakukan uji coba semua LKPD sampel, sehinggga didapatkanlah secara spesifik komponen-komponen yang harus ditingkatkan. Tahap selanjutnya yakni rekonstruksi untuk mengatasi kekurangan LKPD yang telah ada, yakni salah satunya dengan menekankan unsur keterampilan proses sains. Adapun tahap akhir yakni uji coba LKPD hasil rekonstruksi oleh praktikan lain, untuk membuktikan adanya penerapan keterampilan proses sains yang lebih diperkuat dibandingkan LKPD sebelumnya
{"title":"Analisis, Uji Coba, dan Rekonstruksi Lembar Kerja Peserta Didik pada Materi Sel untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains","authors":"Diana Yusni, Bambang Supriatno","doi":"10.31004/basicedu.v7i3.5340","DOIUrl":"https://doi.org/10.31004/basicedu.v7i3.5340","url":null,"abstract":"Penerapan kegiatan praktikum biologi di sekolah masih memiliki beberapa kendala yang menghambat pencapaian tujuan pembelajaran. Agar sebuah praktikum dapat terlaksana secara terstruktur dan sistematis, diperlukan petunjuk berupa lembar kerja peserta didik (LKPD) yang mampu mengkonstruksi pengetahuan berdasarkan objek atau fenomena yang terjadi, dan juga melatih keterampilan proses sains yang dimiliki. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis, melakukan uji coba serta merekonstruksi LKPD praktikum biologi dari sumber belajar di sekolah. LKPD yang dijadikan sebagai objek penelitian ini berjumlah lima buah sampel. Metode pengumpulan data yang dipilih yakni deskriptif kualitatif melalui prosedur: Analisis, uji Coba, dan Rekonstruksi (ANCOR). Berdasarkan hasil analisis menggunakan instrumen aspek struktur dan aspek konstruksi pengetahuan yang mengacu pada Diagram Vee oleh Novak Gowin (2006), ditemukan fakta bahwa terdapat dua dari lima LKPD memiliki kualitas yang kurang baik dengan persentase 21% - 40%; satu LKPD yang cukup baik yakni kisaran 41% - 60%; dan kualitas dua LKPD lainnya yang baik dengan persentase di atas 61%. Setelahnya, dilakukan uji coba semua LKPD sampel, sehinggga didapatkanlah secara spesifik komponen-komponen yang harus ditingkatkan. Tahap selanjutnya yakni rekonstruksi untuk mengatasi kekurangan LKPD yang telah ada, yakni salah satunya dengan menekankan unsur keterampilan proses sains. Adapun tahap akhir yakni uji coba LKPD hasil rekonstruksi oleh praktikan lain, untuk membuktikan adanya penerapan keterampilan proses sains yang lebih diperkuat dibandingkan LKPD sebelumnya","PeriodicalId":32971,"journal":{"name":"Jurnal Basicedu","volume":"163 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"85977625","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pelanggaran tata tertib yang sering dilakukan mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD ). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pelanggaran tata tertib, dan faktor-faktor penyebab pelanggaran tata tertib mahasiswa PGSD UNP Kediri. Pendekatan dan jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, Subjek penelitian merupakan mahasiswa kelas bawah yang kurang mematuhi tata tertib mahasiswa PGSD UNP Kediri. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi, sedangkan data yang diperoleh melalui reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini yaitu: 1) bentuk pelanggaran mahasiswa PGSD dalam mematuhi tata tertib yang paling sering dilanggar adalah dalam hal keterlambatan, mahasiswa masih sering datang terlambat ketika jam mata kuliah berlanagsung 2) factor-faktor penyebab pelanggaran tata tertib mahasiswa PGSD yaitu, a) Faktor internal dan b) Faktor eksternal yang terdiri dari faktor lingkungan tempat tinggal, dan lingkungan teman sebaya. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulan bahwa pelanggaran tata tertib setiap mahasiswa berbeda untuk itu perlu adanya pencatatan terhadap mahasiswa yang melakaukan pelanggaran tata tertib dan hukuman yang diberikan lebih dioptimalkan sesuai dengan pelanggaran mahasiswa.
{"title":"Analisis Pelanggaran Tata tertib Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar","authors":"Ajeng Dwi Retnowati, Anis Nila Fadilah, Aulia Rachma Sari, Rian Damariswara","doi":"10.31004/basicedu.v7i3.5545","DOIUrl":"https://doi.org/10.31004/basicedu.v7i3.5545","url":null,"abstract":"Pelanggaran tata tertib yang sering dilakukan mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD ). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pelanggaran tata tertib, dan faktor-faktor penyebab pelanggaran tata tertib mahasiswa PGSD UNP Kediri. Pendekatan dan jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, Subjek penelitian merupakan mahasiswa kelas bawah yang kurang mematuhi tata tertib mahasiswa PGSD UNP Kediri. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi, sedangkan data yang diperoleh melalui reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini yaitu: 1) bentuk pelanggaran mahasiswa PGSD dalam mematuhi tata tertib yang paling sering dilanggar adalah dalam hal keterlambatan, mahasiswa masih sering datang terlambat ketika jam mata kuliah berlanagsung 2) factor-faktor penyebab pelanggaran tata tertib mahasiswa PGSD yaitu, a) Faktor internal dan b) Faktor eksternal yang terdiri dari faktor lingkungan tempat tinggal, dan lingkungan teman sebaya. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulan bahwa pelanggaran tata tertib setiap mahasiswa berbeda untuk itu perlu adanya pencatatan terhadap mahasiswa yang melakaukan pelanggaran tata tertib dan hukuman yang diberikan lebih dioptimalkan sesuai dengan pelanggaran mahasiswa.","PeriodicalId":32971,"journal":{"name":"Jurnal Basicedu","volume":"29 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"87040118","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-07-07DOI: 10.31004/basicedu.v7i3.5156
Siska Oktaviani, Firdha Ramayanti
Penelitian ini dilatarbelakangi dengan perkembangan zaman maka pendidikan pun ikut berkembangan dengan adanya perubahan kurikulum dan saat ini dibeberapa sekolah telah menerapkan kurikulum merdeka belajar. Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui dan mendeskripsikan kesiapan sekolah dalam menerapkan kurikulum merdeka belajar di SDN 015 Sungai Pinang. Subjek yang digunakan adalah guru dan kepala sekolah. Metode yang digunakan dalam mengumpulkan data yakni observasi, dokumentasi, serta wawancara. Data yang dikumpulkan oleh peneliti perlu dicek keabsahannya untuk mengetahui validitasnya, peneliti menggunakan triangulasi teknik. Hal ini penting dilaksanakan dalam penelitian yang menggunakan metode kualitatif untuk menguji kebenarannya sehingga meyakinkan peneliti untuk melakukan mengambil kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesiapan dalam menerapkan kurikulum merdeka belajar di SDN 015 Sungai Pinang bisa dikatakan siap, namun belum maksimal karena masih berada di tahap awal dan penyesuaian terhadap lingkungan sekolah, masih banyak yang perlu dipersiapkan dalam penerapan kurikulum merdeka belajar ini baik guru, maupun fasilitas sekolah. Bagi guru masih perlu membutuhkan pelatihan secara keseluruhan agar lebih memahami dan mendalami kurikulum merdeka belajar serta pelatihan mengenai penggunaan teknologi sehingga guru bisa lebih kreatif dalam merancang pembelajaran. Selain itu hal yang harus dipersiapkan yaitu fasilitas atau sarana dan prasarana yang disediakan oleh sekolah untuk menunjang suatu pembelajaran
这项研究为时代的发展提供了背景,教育反映了课程的变化,目前一些学校实行了免费的学习课程。本研究的目的是了解和描述学校准备在SDN 015槟榔江的免费学习课程。所使用的对象是教师和校长。用于收集数据的观察、文件和访谈的方法。研究人员收集的数据需要验证其有效性,以确定其有效性,研究人员使用技术三角测量。这一点在一项用定性方法验证其真实性并说服研究人员得出结论的研究中是很重要的。研究结果表明,在SDN 015小平河(SDN 015 river of Pinang)应用免费学习课程的准备工作可以说已经准备好了,但还没有达到最大,因为它还处于早期阶段,还在适应学校环境,在教师和学校设施的应用中还需要准备很多。对于教师来说,仍然需要一个完整的培训,以便更好地理解和学习免费课程,以及关于使用技术的培训,以便教师在设计学习方面更有创造力。此外,学校为支持学习而提供的设施或设施和基础设施也必须做好准备
{"title":"Analisis Kesiapan Sekolah dalam Mengimplementasikan Kurikulum Merdeka Belajar di Sekolah Dasar","authors":"Siska Oktaviani, Firdha Ramayanti","doi":"10.31004/basicedu.v7i3.5156","DOIUrl":"https://doi.org/10.31004/basicedu.v7i3.5156","url":null,"abstract":"Penelitian ini dilatarbelakangi dengan perkembangan zaman maka pendidikan pun ikut berkembangan dengan adanya perubahan kurikulum dan saat ini dibeberapa sekolah telah menerapkan kurikulum merdeka belajar. Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui dan mendeskripsikan kesiapan sekolah dalam menerapkan kurikulum merdeka belajar di SDN 015 Sungai Pinang. Subjek yang digunakan adalah guru dan kepala sekolah. Metode yang digunakan dalam mengumpulkan data yakni observasi, dokumentasi, serta wawancara. Data yang dikumpulkan oleh peneliti perlu dicek keabsahannya untuk mengetahui validitasnya, peneliti menggunakan triangulasi teknik. Hal ini penting dilaksanakan dalam penelitian yang menggunakan metode kualitatif untuk menguji kebenarannya sehingga meyakinkan peneliti untuk melakukan mengambil kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesiapan dalam menerapkan kurikulum merdeka belajar di SDN 015 Sungai Pinang bisa dikatakan siap, namun belum maksimal karena masih berada di tahap awal dan penyesuaian terhadap lingkungan sekolah, masih banyak yang perlu dipersiapkan dalam penerapan kurikulum merdeka belajar ini baik guru, maupun fasilitas sekolah. Bagi guru masih perlu membutuhkan pelatihan secara keseluruhan agar lebih memahami dan mendalami kurikulum merdeka belajar serta pelatihan mengenai penggunaan teknologi sehingga guru bisa lebih kreatif dalam merancang pembelajaran. Selain itu hal yang harus dipersiapkan yaitu fasilitas atau sarana dan prasarana yang disediakan oleh sekolah untuk menunjang suatu pembelajaran","PeriodicalId":32971,"journal":{"name":"Jurnal Basicedu","volume":"5 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"79012922","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}