Umar bin Khatttab lahir pada tahun 513 M dari suku Kuraisy yang disegani. Sebelum memeluk Islam ia dipanggil Abu Hafs. Setelah memeluk Islam ia mendapat gelar al-Faruq. Ketika dia masih muda, Umar adalah seorang pegulat dan orator yang ulung dan tahu cara membaca dan menulis. Sedangkan profesinya adalah berdagang. Selain itu, Umar juga bekerja sebagai duta sukunya jika terjadi perselisihan antara sukunya dengan suku lain. Ia juga memiliki temperamen yang keras, kemauan yang kuat, dan pemberani. Umar ibn al-Khattab tercatat dalam sejarah sebagai orang yang pertama kali mendirikan kamp militer permanen. Pos-pos militer di daerah perbatasan mengatur berapa lama seorang suami boleh berjihad meninggalkan istrinya, yaitu tidak lebih dari 4 bulan. Al-Faruq juga yang pertama kali memerintahkan panglima perang untuk menyampaikan laporan rinci tentang kondisi prajurit, dengan membuat buku khusus untuk mencatat para prajurit dan mengatur gaji tetap mereka secara tertib, melibatkan dokter, penerjemah, dan penasehat yang khusus mendampingi pasukan. Kondisi politik stabil, upaya memperluas wilayah Islam membuahkan hasil gemilang. Wilayah Islam pada masa Umar bin Khattab meliputi Jazirah Arab, Palestina, Syria, Irak, Persia dan Mesir.
乌玛·伊本·哈塔布出生于公元前513年,是一个受人尊敬的库拉什部落。在皈依伊斯兰教之前,他被称为阿布·哈夫斯。皈依伊斯兰教后,他获得了法鲁克学位。奥马尔年轻时是一名出色的摔跤手和演说家,他知道如何阅读和写作。而她的职业是贸易。此外,奥马尔还担任他的部落的大使,以防他的部落与其他部落发生冲突。他也有坚强的脾气、坚强的意志和勇气。Umar ibn al-Khattab作为第一个建立永久军营的人被载入史册。边境军事哨所规定,丈夫可以在不超过4个月的情况下对妻子发动圣战。Al-Faruq也是第一个命令总司令详细介绍士兵情况的人,制作了一本特别的书来记录士兵的情况,并有秩序地组织他们的固定工资,包括陪同部队的医生、翻译和顾问。稳定的政治条件,扩大伊斯兰领土的努力带来繁荣。Umar bin Khattab时期的伊斯兰地区包括阿拉伯、巴勒斯坦、叙利亚、伊拉克、波斯和埃及的画面。
{"title":"Kebijakan Politik Kepemimpinan Umar Bin Khattab","authors":"Sehan Rifky","doi":"10.54298/jk.v6i2.3897","DOIUrl":"https://doi.org/10.54298/jk.v6i2.3897","url":null,"abstract":"Umar bin Khatttab lahir pada tahun 513 M dari suku Kuraisy yang disegani. Sebelum memeluk Islam ia dipanggil Abu Hafs. Setelah memeluk Islam ia mendapat gelar al-Faruq. Ketika dia masih muda, Umar adalah seorang pegulat dan orator yang ulung dan tahu cara membaca dan menulis. Sedangkan profesinya adalah berdagang. Selain itu, Umar juga bekerja sebagai duta sukunya jika terjadi perselisihan antara sukunya dengan suku lain. Ia juga memiliki temperamen yang keras, kemauan yang kuat, dan pemberani. Umar ibn al-Khattab tercatat dalam sejarah sebagai orang yang pertama kali mendirikan kamp militer permanen. Pos-pos militer di daerah perbatasan mengatur berapa lama seorang suami boleh berjihad meninggalkan istrinya, yaitu tidak lebih dari 4 bulan. Al-Faruq juga yang pertama kali memerintahkan panglima perang untuk menyampaikan laporan rinci tentang kondisi prajurit, dengan membuat buku khusus untuk mencatat para prajurit dan mengatur gaji tetap mereka secara tertib, melibatkan dokter, penerjemah, dan penasehat yang khusus mendampingi pasukan. Kondisi politik stabil, upaya memperluas wilayah Islam membuahkan hasil gemilang. Wilayah Islam pada masa Umar bin Khattab meliputi Jazirah Arab, Palestina, Syria, Irak, Persia dan Mesir.","PeriodicalId":33042,"journal":{"name":"Islamika Inside Jurnal Keislaman dan Humaniora","volume":"334 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"79732163","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
This paper examines the adoption (adoption) of children from the perspective of Islamic law in the world. This writing aims to find out how the law of adoption (adoption) of children in Muslim countries. This research uses library research by collecting qualitative data. This data was obtained from several sources such as books and journal articles. This study uses a normative approach by analyzing the rules that exist in several Muslim countries in the world, one of which is related to the law of adoption or adoption. The results of this study are that every Muslim country in the world has its own rules regarding adoption or adoption laws, especially those in Indonesia, Turkey, Malaysia, Jordan, Egypt and Tunisia.
{"title":"Hukum Pengangkatan Anak di Negara Muslim","authors":"Ravika Revira Ginting","doi":"10.54298/jk.v6i2.3917","DOIUrl":"https://doi.org/10.54298/jk.v6i2.3917","url":null,"abstract":"This paper examines the adoption (adoption) of children from the perspective of Islamic law in the world. This writing aims to find out how the law of adoption (adoption) of children in Muslim countries. This research uses library research by collecting qualitative data. This data was obtained from several sources such as books and journal articles. This study uses a normative approach by analyzing the rules that exist in several Muslim countries in the world, one of which is related to the law of adoption or adoption. The results of this study are that every Muslim country in the world has its own rules regarding adoption or adoption laws, especially those in Indonesia, Turkey, Malaysia, Jordan, Egypt and Tunisia. \u0000 ","PeriodicalId":33042,"journal":{"name":"Islamika Inside Jurnal Keislaman dan Humaniora","volume":"4 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"73039113","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pengujian sertifikasi halal yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2014 Tentang Jaminan Produk Halal masih terbatas pada kriteria yang bersifat material dari suatu produk. Padahal, konsep halal dalam pandangan Islam harus memenuhi setidaknya dua aspek: material nonmaterial. Salah satu aspek nonmaterial dari produk halal adalah aspek pembiayaan. Penelitian ini bertujuan untuk menelaah pembiayaan syariah dalam Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2014 Tentang Jaminan Produk Halal. Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif dengan pendekatan penelitian hukum normatif. Berdasarkan penelitian ini, diperoleh hasil bahwa Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2014 Tentang JPH tidak menjadikan pembiayaan syariah menjadi tolok ukur kehalalan sebuah produk. Akan tetapi, Undang-Undang JPH masih membuka peluang untuk diterapkannya pembiayaan syariah sesuai dengan semangat yang terkandung di dalam Pasal 1 ayat (2).
{"title":"Pembiayaan Syariah dalam Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2014 Tentang Jaminan Produk Halal","authors":"Muslimah Muslimah, Nasir Hamzah, S. Siradjuddin","doi":"10.54298/jk.v6i2.3914","DOIUrl":"https://doi.org/10.54298/jk.v6i2.3914","url":null,"abstract":"Pengujian sertifikasi halal yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2014 Tentang Jaminan Produk Halal masih terbatas pada kriteria yang bersifat material dari suatu produk. Padahal, konsep halal dalam pandangan Islam harus memenuhi setidaknya dua aspek: material nonmaterial. Salah satu aspek nonmaterial dari produk halal adalah aspek pembiayaan. Penelitian ini bertujuan untuk menelaah pembiayaan syariah dalam Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2014 Tentang Jaminan Produk Halal. Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif dengan pendekatan penelitian hukum normatif. Berdasarkan penelitian ini, diperoleh hasil bahwa Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2014 Tentang JPH tidak menjadikan pembiayaan syariah menjadi tolok ukur kehalalan sebuah produk. Akan tetapi, Undang-Undang JPH masih membuka peluang untuk diterapkannya pembiayaan syariah sesuai dengan semangat yang terkandung di dalam Pasal 1 ayat (2).","PeriodicalId":33042,"journal":{"name":"Islamika Inside Jurnal Keislaman dan Humaniora","volume":"88 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"87449793","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Agus Ruswandi Agus, Avirda Nuri Quroini Avirda, Ghina Ghina
The aim of the study was to instill the practice of prayer in children and introduce them to Islam through the practices of their parents from an early age. Qualitative research methods were chosen, especially descriptive qualitative research. The study, conducted at TK Al Amanah, included five parents with children aged 4 to 6. The findings highlighted the significant role parents play in habituating worship in children within this age group. Leading by example proved to be influential in motivating and encouraging children to engage in worship activities, such as prayer, recitation, and supplication. Consistent and continuous parental guidance in worship had a positive impact on shaping children's moral and spiritual character. Effective communication and a gentle approach from parents also contributed positively to worship habituation. Furthermore, the study emphasized the influence of the environment on children's worship activities, as a comfortable setting facilitated familiarity and regularity in daily worship practices.
这项研究的目的是向儿童灌输祈祷的做法,并从小通过父母的做法向他们介绍伊斯兰教。选择定性研究方法,特别是描述性定性研究。这项研究是在TK Al Amanah进行的,研究对象包括5对父母,他们的孩子年龄在4到6岁之间。研究结果强调了父母在使这个年龄段的孩子习惯于崇拜方面所起的重要作用。以身作则被证明对激励和鼓励孩子参与敬拜活动有很大的影响,比如祈祷、背诵和恳求。父母在敬拜上一贯和持续的指导对塑造孩子的道德和精神品质有积极的影响。父母有效的沟通和温和的方式也对敬拜习惯有积极的作用。此外,研究强调了环境对儿童崇拜活动的影响,因为舒适的环境促进了日常崇拜活动的熟悉和规律性。
{"title":"Peran Keteladanan Orang Tua dalam Pembiasaan Ibadah Bagi Anak Usia 4-6 Tahun","authors":"Agus Ruswandi Agus, Avirda Nuri Quroini Avirda, Ghina Ghina","doi":"10.54298/jk.v6i2.3905","DOIUrl":"https://doi.org/10.54298/jk.v6i2.3905","url":null,"abstract":"The aim of the study was to instill the practice of prayer in children and introduce them to Islam through the practices of their parents from an early age. Qualitative research methods were chosen, especially descriptive qualitative research. The study, conducted at TK Al Amanah, included five parents with children aged 4 to 6. The findings highlighted the significant role parents play in habituating worship in children within this age group. Leading by example proved to be influential in motivating and encouraging children to engage in worship activities, such as prayer, recitation, and supplication. Consistent and continuous parental guidance in worship had a positive impact on shaping children's moral and spiritual character. Effective communication and a gentle approach from parents also contributed positively to worship habituation. Furthermore, the study emphasized the influence of the environment on children's worship activities, as a comfortable setting facilitated familiarity and regularity in daily worship practices.","PeriodicalId":33042,"journal":{"name":"Islamika Inside Jurnal Keislaman dan Humaniora","volume":"22 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"87297463","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini termasuk penelitian lapangan (filed research) dengan menggunakan metode kualitatif yang sifatnya deskriptif-analitis. Penulis mencoba menjelaskan terkait praktik perkawinan siri yang dilaksanakn di Desa Selakambang sebagai jalan alternatif karena ketidakcocokan dalam hitungan waktu pelaksanaan perkawinan. perkawinan siri sebagai alternatif ketidakcocokan hasil hitungan waktu untuk pernikahan di Desa Selakambang merupakan bentuk kehati-hatian agar perempuan dan laki-laki ini tidak terjerumus kepada hal-hal yang tidak disyariatkan dalam ajaran Islam. Menurut aturan hukum Islam, sebuah pernikahan akan sah apabila dalam pernikahan itu syarat dan rukun nikah terpenuhi, dimana rukun nikah dalam agama Islam. Dalam perspektif peraturan perundang-undangan, nikah sirri adalah pernikahan illegal dan tidak sah.
{"title":"Fenomena Nikah Siri sebagai Alternatif ketidakcocokan hitungan pernikahan","authors":"Laela Royana","doi":"10.54298/jk.v6i2.3921","DOIUrl":"https://doi.org/10.54298/jk.v6i2.3921","url":null,"abstract":"Penelitian ini termasuk penelitian lapangan (filed research) dengan menggunakan metode kualitatif yang sifatnya deskriptif-analitis. Penulis mencoba menjelaskan terkait praktik perkawinan siri yang dilaksanakn di Desa Selakambang sebagai jalan alternatif karena ketidakcocokan dalam hitungan waktu pelaksanaan perkawinan. perkawinan siri sebagai alternatif ketidakcocokan hasil hitungan waktu untuk pernikahan di Desa Selakambang merupakan bentuk kehati-hatian agar perempuan dan laki-laki ini tidak terjerumus kepada hal-hal yang tidak disyariatkan dalam ajaran Islam. Menurut aturan hukum Islam, sebuah pernikahan akan sah apabila dalam pernikahan itu syarat dan rukun nikah terpenuhi, dimana rukun nikah dalam agama Islam. Dalam perspektif peraturan perundang-undangan, nikah sirri adalah pernikahan illegal dan tidak sah.","PeriodicalId":33042,"journal":{"name":"Islamika Inside Jurnal Keislaman dan Humaniora","volume":"35 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"81287588","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Rendahnya minat siswa pada mata pelajaran Qur’an hadits sangatlah memprihatinkan, padahal pendidikan agama Islam merupakan upaya untuk mempersiapkan generasi bangsa untuk dapat pemahaman, keyakinan (iman), dan mengamalkan ajaran Islam dari sumber yang utama yakni Al-Qur’an dan Al-Hadits. Salah satu menyebab faktor kurangnya minat dikarenakan berkurangnya Self motivated learning pada setiap siswa. Dengan wujudnya Bimbingan konseling pada dunia pendidikan dipercaya dapat menanggulangi serta meminimalisir segala hambatan yang terjadi di dunia pendidikan khususnya pada proses pembelajaran. Maka dengan ini peneliti beraksud untuk meneliti urgensi layanan bimbingan kelompok terhadap Self- motivated Learning siswa kelas VII MTs Darunna’im Rangkasbitung pada mata pelajaran Qur’an Hadist. Pengumpulan data melalui tehnik observasi, pengisian kuesioner lalu diolah menggunakan SPSS dengan perolehan hasil sebesar 60.2% layanan bimbingan kelompok terbukti berpengaruh pada peningkatan Self- Motivated Learnig pada mata pelajaran Qur’an Hadits serta dengan perolehan nilai Fhitung 34.727 dengan signifikansi 0.000 < 0.05.
{"title":"Urgensi Bimbingan Konseling Terhadap Peningkatan Self- Motivated Learning Pada Mata Pelajaran Qur’an Hadist","authors":"Siti Maftuhah, Sandra Sari Saputri","doi":"10.54298/jk.v6i2.3759","DOIUrl":"https://doi.org/10.54298/jk.v6i2.3759","url":null,"abstract":"Rendahnya minat siswa pada mata pelajaran Qur’an hadits sangatlah memprihatinkan, padahal pendidikan agama Islam merupakan upaya untuk mempersiapkan generasi bangsa untuk dapat pemahaman, keyakinan (iman), dan mengamalkan ajaran Islam dari sumber yang utama yakni Al-Qur’an dan Al-Hadits. Salah satu menyebab faktor kurangnya minat dikarenakan berkurangnya Self motivated learning pada setiap siswa. Dengan wujudnya Bimbingan konseling pada dunia pendidikan dipercaya dapat menanggulangi serta meminimalisir segala hambatan yang terjadi di dunia pendidikan khususnya pada proses pembelajaran. Maka dengan ini peneliti beraksud untuk meneliti urgensi layanan bimbingan kelompok terhadap Self- motivated Learning siswa kelas VII MTs Darunna’im Rangkasbitung pada mata pelajaran Qur’an Hadist. Pengumpulan data melalui tehnik observasi, pengisian kuesioner lalu diolah menggunakan SPSS dengan perolehan hasil sebesar 60.2% layanan bimbingan kelompok terbukti berpengaruh pada peningkatan Self- Motivated Learnig pada mata pelajaran Qur’an Hadits serta dengan perolehan nilai Fhitung 34.727 dengan signifikansi 0.000 < 0.05.","PeriodicalId":33042,"journal":{"name":"Islamika Inside Jurnal Keislaman dan Humaniora","volume":"331 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"77054048","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Implementasi Program, Tarjim dalam, Meningkatkan Prestasi, Belajar Siswa, Pada Mata, Pelajaran Al Quran, Hadits Di, MTs Safinda, Surabaya Anik, Khusnul Khotimah, Salucha, Lu’luatu, Jauharatil Millah, Kata Kunci, Tarjim, Konstruktivisme Al-Qur’an Hadits, Pendahuluan, “Konsep, Pendidikan Anak, Menurut Al-Qur’an, Perspektif Muhammad Quraish Shihab, T. S. Dewi, Analisis, Keterampilan Membaca, Pelajaran Al-Quran, Hadits Bagi, Peserta Didik, M. Negeri, ”. Muaddib
The research aims to analyze the implementation of the Tarjim program in improving student learning achievement in the subjects of Quran and Hadith at MTS Safinda Surabaya. This type of research is field research using qualitative methods. The results of this research show that the implementation process of the Tarjim program at MTS Safinda consists of three stages: Planning, Implementation and Evaluation. In the planning stage, teachers, along with Quran and Hadith teachers, design lesson plans, set learning objectives, and determine materials, teaching media, and time allocation. Implementation involves dividing the class into small groups, where students take turns interpreting words in the verses and discussing their meanings. Evaluation is carried out through teacher reflection, written and oral tests, and grading students who can translate and understand the content of the Quranic verses. This program enhances students' learning achievement in Quran and Hadits by creating active and collaborative learning environments. The Tarjim approach aids material comprehension through interactive questioning and translation, facilitates students' memory retention, and enhances their interest in Quran and Hadith studies.
{"title":"IMPLEMENTASI PROGRAM TARJIM DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AL QURAN HADITS DI MTS SAFINDA SURABAYA","authors":"Implementasi Program, Tarjim dalam, Meningkatkan Prestasi, Belajar Siswa, Pada Mata, Pelajaran Al Quran, Hadits Di, MTs Safinda, Surabaya Anik, Khusnul Khotimah, Salucha, Lu’luatu, Jauharatil Millah, Kata Kunci, Tarjim, Konstruktivisme Al-Qur’an Hadits, Pendahuluan, “Konsep, Pendidikan Anak, Menurut Al-Qur’an, Perspektif Muhammad Quraish Shihab, T. S. Dewi, Analisis, Keterampilan Membaca, Pelajaran Al-Quran, Hadits Bagi, Peserta Didik, M. Negeri, ”. Muaddib","doi":"10.54298/jk.v6i2.3930","DOIUrl":"https://doi.org/10.54298/jk.v6i2.3930","url":null,"abstract":"The research aims to analyze the implementation of the Tarjim program in improving student learning achievement in the subjects of Quran and Hadith at MTS Safinda Surabaya. This type of research is field research using qualitative methods. The results of this research show that the implementation process of the Tarjim program at MTS Safinda consists of three stages: Planning, Implementation and Evaluation. In the planning stage, teachers, along with Quran and Hadith teachers, design lesson plans, set learning objectives, and determine materials, teaching media, and time allocation. Implementation involves dividing the class into small groups, where students take turns interpreting words in the verses and discussing their meanings. Evaluation is carried out through teacher reflection, written and oral tests, and grading students who can translate and understand the content of the Quranic verses. This program enhances students' learning achievement in Quran and Hadits by creating active and collaborative learning environments. The Tarjim approach aids material comprehension through interactive questioning and translation, facilitates students' memory retention, and enhances their interest in Quran and Hadith studies.","PeriodicalId":33042,"journal":{"name":"Islamika Inside Jurnal Keislaman dan Humaniora","volume":"31 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"91239624","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Berqurban adalah ibadah yang disyariatkan sejak zaman Nabi Adam dan Nabi Ibrahim, kemudian ibadah qurban disyariatkan pula kepada umat Nabi Muhammad dengan menyembelih binatang ternak yang telah ditentukan oleh syara’ dan dilaksanakan pada hari raya Idul al-Adha atau hari raya qurban sampai hari tasyriq (tanggal 10 s/d 13 dzuhijjah) bertujuan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Qurban disyari’atkan Allah SWT. untuk menghidupkan kesalihan Nabi Ibrahim. Dengan demikian, qurban adalah bentuk peribadatan yang mempunyai nilai sosial kemasyarakatan yang tinggi. Penelitian ini menggunakan pendekatan metode kualitatif dan deskriptif. Sumber data yang digunakan adalah buku buku yang membahasa tentang pelaksaan qurban baik secara umum maupun khusus. Data penelitian ini didapatkan melalui dua sumber yaitu pertama, data primer. Kedua, data sekunder yang dikumpulkan melalui dokumen dan laporan yang dilakukan dengan membaca atau mempelajari dari buku, teks, artikel, literature dan lain lain. Selanjutnya data yang telah dihimpun digunakan peneliti untuk menganalisa datadata yang dieperoleh melalui analisa kualitatif, dengan cara metode deduktif yaitu untuk menganalisa data yang bersifat khusus dari kejadian-kejadian. Kemudian dari fakta-fakta tersebut dapat ditarik simpulan yang brrsifat umum. Berdasarkan penelitian ini, hasil yang diperoleh bahawa qurban hukumnya sunnah bagi siapa pun yang memiliki keluasan rezeki baik penduduk kota, desa, musafir dan orang yang sedang haji meskipun sudah melakukan hadyu atau belum. Namun perlu diketahui ibadah qurban dalam mazhab syafi'i termasuk sunnah kifayah. Maksudnya, jika salah satu keluarga ada satu orang saja misal suami yang berqurban, maka kesunnahan qurban sudah gugur bagi istri dan anak-anaknya. Ini yang disebut dengan sunnah kifayah.
Berqurban是disyariatkan至少可以追溯到先知亚当和易卜拉欣的宗教礼拜,然后一头disyariatkan对先知穆罕默德的子民怎样宰杀家畜由syara”设计和实施的节日开斋节al-Adha或一头直到tasyriq节日(s - d 13 dzuhijjah) 10日,旨在使自己更亲近上帝。主耶稣基督使先知亚伯拉罕恢复理智。因此,qurban是一种高社会社会价值的崇拜形式。本研究采用定性和描述性方法。使用的数据来源是关于库班的一般和具体程度的书籍。本研究的数据是通过两个来源获得的,主要数据。第二,通过阅读或研究书籍、文本、文章、文学等来收集的次要数据和报告。研究人员使用收集到的数据来分析通过定性分析获得的数据,其演绎方法是分析事件中的特定数据。然后从这些事实可以得出普遍的结论。根据这项研究,qurban的法律结果是,对于任何拥有朝圣的居民、村庄、旅行者和朝圣的人来说,不管他们是否做过hayu。但也需要知道夸班崇拜在沙菲教包括逊尼派基法达。换句话说,如果一个家庭只有一个人,比如丈夫在喝酒,那么qurban对妻子和孩子的沉默就会消失。它被称为sunna kifayah。
{"title":"Berqurban, Pengertian, Pelaksanaan, Permasalahan Dan Solusinya; Perspektif Madzhab Syafi’i","authors":"Anas Mas'udi","doi":"10.54298/jk.v6i2.3934","DOIUrl":"https://doi.org/10.54298/jk.v6i2.3934","url":null,"abstract":"Berqurban adalah ibadah yang disyariatkan sejak zaman Nabi Adam dan Nabi Ibrahim, kemudian ibadah qurban disyariatkan pula kepada umat Nabi Muhammad dengan menyembelih binatang ternak yang telah ditentukan oleh syara’ dan dilaksanakan pada hari raya Idul al-Adha atau hari raya qurban sampai hari tasyriq (tanggal 10 s/d 13 dzuhijjah) bertujuan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Qurban disyari’atkan Allah SWT. untuk menghidupkan kesalihan Nabi Ibrahim. Dengan demikian, qurban adalah bentuk peribadatan yang mempunyai nilai sosial kemasyarakatan yang tinggi. Penelitian ini menggunakan pendekatan metode kualitatif dan deskriptif. Sumber data yang digunakan adalah buku buku yang membahasa tentang pelaksaan qurban baik secara umum maupun khusus. Data penelitian ini didapatkan melalui dua sumber yaitu pertama, data primer. Kedua, data sekunder yang dikumpulkan melalui dokumen dan laporan yang dilakukan dengan membaca atau mempelajari dari buku, teks, artikel, literature dan lain lain. Selanjutnya data yang telah dihimpun digunakan peneliti untuk menganalisa datadata yang dieperoleh melalui analisa kualitatif, dengan cara metode deduktif yaitu untuk menganalisa data yang bersifat khusus dari kejadian-kejadian. Kemudian dari fakta-fakta tersebut dapat ditarik simpulan yang brrsifat umum. Berdasarkan penelitian ini, hasil yang diperoleh bahawa qurban hukumnya sunnah bagi siapa pun yang memiliki keluasan rezeki baik penduduk kota, desa, musafir dan orang yang sedang haji meskipun sudah melakukan hadyu atau belum. Namun perlu diketahui ibadah qurban dalam mazhab syafi'i termasuk sunnah kifayah. Maksudnya, jika salah satu keluarga ada satu orang saja misal suami yang berqurban, maka kesunnahan qurban sudah gugur bagi istri dan anak-anaknya. Ini yang disebut dengan sunnah kifayah.","PeriodicalId":33042,"journal":{"name":"Islamika Inside Jurnal Keislaman dan Humaniora","volume":"PP 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"84551493","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
This research was undertaken with the objective of comprehending the efficacy of the supervision system at Cafe Corner Bengkulu in light of Islamic perspectives derived from the Al-Qur'an and Hadith. The research methodology employed in this investigation was a qualitative descriptive approach, specifically utilizing field research. The findings of this study indicate that the supervision system implemented by the leaders at this Café aligns with Islamic principles of supervision. This is evident through the application of several indicators of Islamic supervision, such as the consistent provision of bonuses to employees exhibiting high performance, thereby motivating other employees to maintain exemplary standards of work performance. Additionally, the supervision process involves various methods, including the use of CCTV cameras, telephonic communication, and regular evaluation meetings. In conclusion, it can be inferred that Café Corner Bengkulu has implemented an Islamic-based supervision system, with its leaders exemplifying Islamic principles of supervision. The findings of this research contribute to the development of insights into supervisory practices that could potentially be applicable in other contexts. Penelitian ini bertujuan untuk memahami efektifitas sistem pengawasan di Café Corner Bengkulu dalam perspektif Islam yang bersumber dari Al-Qur’an dan Hadis. Metode Penelitian yang digunakan adalah pendekatan deskriptif kualitatif dengan menggunakan penelitian lapangan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sistem pengawasan oleh pimpinan di Cafe ini telah sesuai dengan prinsip-prinsip pengawasan Islam. Hal ini dapat dilihat dari beberapa indikator pengawasan Islami yang telah diterapkan, yaitu pemilik usaha secara konsisten memberikan bonus kepada karyawan yang menunjukkan kinerja tinggi, sehingga memotivasi karyawan lainnya untuk menjaga standar kinerja yang baik. Selain itu, proses pengawan juga melibatkan beragam metode, termasuk penggunaan kamera CCTV, komunikasi via telpon, dan pertemuan evaluasi secara rutin. Dapat disimpulkan bahwa, Cafe Corner Bengkulu telah menerapkan sistem pengawasan berbasis Islam, dimana pemimpinnya mencontohkan prinsip-prinsip pengawasan Islam. Temuan pada penilitian ini memberikan kontribusi pada pengembangan wawasan mengenai praktik pengawasan yang juga mungkin bisa diterapkan pada konteks lainnya.
进行这项研究的目的是根据源自《古兰经》和《圣训》的伊斯兰观点,了解班库鲁角咖啡馆监督制度的效力。本调查采用的研究方法是定性描述方法,具体利用实地调查。本研究结果表明,该咖啡馆领导实施的监督制度符合伊斯兰教的监督原则。这一点可以从伊斯兰监督的若干指标中看出,例如一贯向表现优异的雇员提供奖金,从而激励其他雇员保持工作成绩的模范标准。此外,监督过程涉及各种方法,包括使用闭路电视摄像机,电话通信和定期评估会议。综上所述,可以推断,cafe Corner Bengkulu实行了一种以伊斯兰教为基础的监督制度,其领导人体现了伊斯兰教的监督原则。这项研究的发现有助于对监管实践的见解的发展,这可能适用于其他情况。Penelitian ini bertujuan untuk memahami efektifitas system pengawasan di cafeet Corner Bengkulu dalam perspektif Islam yang bersumber dari al - quuran dan Hadis。方法Penelitian yang digunakan adalah pendekatan deskripititalitydengan menggunakan Penelitian lapangan。Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa system pengawasan oleh pimpinan di Cafe ini telah sesuai dengan princsip pengawasan Islam。中文翻译:中文翻译:中文翻译:中文翻译:中文翻译:中文翻译:中文翻译:中文翻译:中文翻译:中文翻译:中文翻译:中文翻译:中文翻译:中文翻译:中文翻译:中文翻译:中文翻译:中文翻译:中文翻译:中文翻译:中文翻译:Selain itu,处理pengawan juga melibatkan beragam方法,termasuk penggunaan摄像机CCTV, komunikasi通过telpon, dan pertemuan评估secara rutin。彭加山,彭加山,潘加山,潘加山,潘加山,潘加山,潘加山,潘加山。泰国人民民主共和国成员,泰国人民民主联盟成员,泰国人民民主联盟成员,泰国人民民主联盟成员,泰国人民民主联盟成员,泰国人民民主联盟成员,泰国人民民主联盟成员,泰国人民民主联盟成员。
{"title":"Peranan Pengawasan Dalam Meningkatkan Efektivitas Kinerja Karyawan Dalam Perspektif Ekonomi Islam","authors":"Vebi Fernanda","doi":"10.54298/jk.v6i2.3906","DOIUrl":"https://doi.org/10.54298/jk.v6i2.3906","url":null,"abstract":"This research was undertaken with the objective of comprehending the efficacy of the supervision system at Cafe Corner Bengkulu in light of Islamic perspectives derived from the Al-Qur'an and Hadith. The research methodology employed in this investigation was a qualitative descriptive approach, specifically utilizing field research. The findings of this study indicate that the supervision system implemented by the leaders at this Café aligns with Islamic principles of supervision. This is evident through the application of several indicators of Islamic supervision, such as the consistent provision of bonuses to employees exhibiting high performance, thereby motivating other employees to maintain exemplary standards of work performance. Additionally, the supervision process involves various methods, including the use of CCTV cameras, telephonic communication, and regular evaluation meetings. In conclusion, it can be inferred that Café Corner Bengkulu has implemented an Islamic-based supervision system, with its leaders exemplifying Islamic principles of supervision. The findings of this research contribute to the development of insights into supervisory practices that could potentially be applicable in other contexts. \u0000Penelitian ini bertujuan untuk memahami efektifitas sistem pengawasan di Café Corner Bengkulu dalam perspektif Islam yang bersumber dari Al-Qur’an dan Hadis. Metode Penelitian yang digunakan adalah pendekatan deskriptif kualitatif dengan menggunakan penelitian lapangan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sistem pengawasan oleh pimpinan di Cafe ini telah sesuai dengan prinsip-prinsip pengawasan Islam. Hal ini dapat dilihat dari beberapa indikator pengawasan Islami yang telah diterapkan, yaitu pemilik usaha secara konsisten memberikan bonus kepada karyawan yang menunjukkan kinerja tinggi, sehingga memotivasi karyawan lainnya untuk menjaga standar kinerja yang baik. Selain itu, proses pengawan juga melibatkan beragam metode, termasuk penggunaan kamera CCTV, komunikasi via telpon, dan pertemuan evaluasi secara rutin. Dapat disimpulkan bahwa, Cafe Corner Bengkulu telah menerapkan sistem pengawasan berbasis Islam, dimana pemimpinnya mencontohkan prinsip-prinsip pengawasan Islam. Temuan pada penilitian ini memberikan kontribusi pada pengembangan wawasan mengenai praktik pengawasan yang juga mungkin bisa diterapkan pada konteks lainnya.","PeriodicalId":33042,"journal":{"name":"Islamika Inside Jurnal Keislaman dan Humaniora","volume":"64 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"87512262","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Islamic economics is required to be able to contribute to the global economy. This paper aims to analyze monetary policy in the perspective of Islamic economics in view of the country's economic development. Monetary policy is a branch of economics that influences the country's economy. Monetary in Islam not only emphasizes the supply and demand for money, but also the principle of equity, equality and creating a fair distribution of wealth and income. This study uses literature studies, namely theoretical studies and references related to values, culture and norms that develop in the social situations studied. In this research, the writer chose to study literature or study literature by collecting reference books related to research. This research study is the implication of Islamic monetary policy on economic development in Indonesia. Monetary policy can maintain economic stability by balancing the amount of money in circulation widely and in balance. If any money in circulation is greater or less than a number of goods and services, then the economy in a country will have a negative impact.
{"title":"Kebijakan Moneter dalam Presfektif Ekonomi Islam Pada Pembangunan Ekonomi","authors":"Dewi Maharani","doi":"10.54298/jk.v6i2.3915","DOIUrl":"https://doi.org/10.54298/jk.v6i2.3915","url":null,"abstract":"Islamic economics is required to be able to contribute to the global economy. This paper aims to analyze monetary policy in the perspective of Islamic economics in view of the country's economic development. Monetary policy is a branch of economics that influences the country's economy. Monetary in Islam not only emphasizes the supply and demand for money, but also the principle of equity, equality and creating a fair distribution of wealth and income. This study uses literature studies, namely theoretical studies and references related to values, culture and norms that develop in the social situations studied. In this research, the writer chose to study literature or study literature by collecting reference books related to research. This research study is the implication of Islamic monetary policy on economic development in Indonesia. Monetary policy can maintain economic stability by balancing the amount of money in circulation widely and in balance. If any money in circulation is greater or less than a number of goods and services, then the economy in a country will have a negative impact.","PeriodicalId":33042,"journal":{"name":"Islamika Inside Jurnal Keislaman dan Humaniora","volume":"42 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"82707954","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}