Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji hasil belajar keterampilan menulis karangan narasi dengan menggunakan program membaca kelas bagi siswa. Penerima pengukuran adalah siswa kelas V SDN 1 Nunggi yang berjumlah 26 siswa. Pelaksana kegiatan adalah peneliti dan guru bahasa Indonesia serta kepala sekolah yang mendukung pelaksana. Data dikumpulkan melalui observasi, verifikasi dan dokumentasi. Bahan penelitian dianalisis dengan menggunakan analisis data kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode program membaca di kelas dapat meningkatkan keterampilan menulis karangan narasi siswa kelas V SDN 1 Nunggi. Hasil evaluasi kemampuan menulis karangan narasi didasarkan pada skor rata-rata siswa pada kondisi awal yaitu 56,42, sedangkan nilai rata-rata pada Siklus I adalah 65,6 yaitu terjadi peningkatan sebesar 9,18 dibandingkan kondisi baseline. Pada musim gugur II, nilai rata-rata siswa adalah 71,9, yaitu meningkat sebesar 6,3 dibandingkan rata-rata ujian Siklus I. Proporsi siswa yang memenuhi kriteria kesiapan juga meningkat yaitu pada kondisi awal sebesar 31% pada siklus I. meningkat 62% atau 31% dibandingkan dengan persentase kriteria ketuntasan yang terpenuhi pada kondisi awal, dan Siklus II mencapai 88% atau 26% peningkatan persentase kriteria ketuntasan bertemu di Siklus I.
本研究的目的是利用课堂阅读计划来研究学习叙事写作技巧的结果。计量器是26名学生的V SDN 1 Nunggi班。活动执行人员是印度尼西亚语的研究员和教师,以及支持该活动的校长。数据是通过观察、验证和文档收集的。研究材料是用定量和定性数据分析分析的。研究结果表明,课堂阅读计划的方法可以提高学生V SDN 1 Nunggi的叙事作篇能力。叙事能力评估的结果是基于学生最初的平均成绩为56.42分,而I周期的平均成绩为65.6分,即比基线状态增加了9.18分。在秋天II,学生的平均绩点是71.9周期,即平均考试相比,增加了6.3我准备符合标准的学生比例也在增加。这是我周期的高达百分之31的最初条件。增加62% ketuntasan或发电量比例相比,标准的实现,二世周期达到88%的最初条件或26% ketuntasan遇到周期在我都会增加百分比标准。
{"title":"Upaya Meningkatkan Keterampilan Menulis KaranganNarasi Melalui Penggunaan Metode Classroom ReadingProgram Siswa Kelas V SDN 1 Nunggi Tahun 2023","authors":"S. Syafruddin, Ihsan Ihsan","doi":"10.58258/jupe.v8i2.5651","DOIUrl":"https://doi.org/10.58258/jupe.v8i2.5651","url":null,"abstract":"Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji hasil belajar keterampilan menulis karangan narasi dengan menggunakan program membaca kelas bagi siswa. Penerima pengukuran adalah siswa kelas V SDN 1 Nunggi yang berjumlah 26 siswa. Pelaksana kegiatan adalah peneliti dan guru bahasa Indonesia serta kepala sekolah yang mendukung pelaksana. Data dikumpulkan melalui observasi, verifikasi dan dokumentasi. Bahan penelitian dianalisis dengan menggunakan analisis data kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode program membaca di kelas dapat meningkatkan keterampilan menulis karangan narasi siswa kelas V SDN 1 Nunggi. Hasil evaluasi kemampuan menulis karangan narasi didasarkan pada skor rata-rata siswa pada kondisi awal yaitu 56,42, sedangkan nilai rata-rata pada Siklus I adalah 65,6 yaitu terjadi peningkatan sebesar 9,18 dibandingkan kondisi baseline. Pada musim gugur II, nilai rata-rata siswa adalah 71,9, yaitu meningkat sebesar 6,3 dibandingkan rata-rata ujian Siklus I. Proporsi siswa yang memenuhi kriteria kesiapan juga meningkat yaitu pada kondisi awal sebesar 31% pada siklus I. meningkat 62% atau 31% dibandingkan dengan persentase kriteria ketuntasan yang terpenuhi pada kondisi awal, dan Siklus II mencapai 88% atau 26% peningkatan persentase kriteria ketuntasan bertemu di Siklus I.","PeriodicalId":335381,"journal":{"name":"JUPE : Jurnal Pendidikan Mandala","volume":"314 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127799482","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa ditinjau dari gaya belajar. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskripsi kualitatif. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 sampit. Subjek penelitian ini adalah 6 orang siswa dari 31 siswa dikelas VIII ruang A, 2 subjek visual dan 2 subjek auditorial. Instrumen yang digunakan yaitu angket gaya belajar, tes soal, dan wawancara. Data diperoleh dianalisis dengan cara reduksi data, penyajian data, dan penarik kesmpulan. Pengecekan keabsahan data menguunakan teknik triagulasi. Pemecahan masalah matematis dianalisis berdasarkan 4 indikator menurut Polya yaitu: (1) memahami masalah, (2) merencanakan pemecahan masalah, (3) menyelesaikan rencana pemecahan masalah, (4) mengecek/memeriksa kembali. Kemampuan pemecahan masalah matematis merupakan permasalahan yang diarahkan untuk mendapatkan suatu jawaban dengan cara berpikir. Berdasarkan hasil analisis data pemecahan masalah matematis siswa dengan menggunakan langkah Polya ditinjau dari gaya belajar adalah (1) Pada subjek SV1 dengan gaya belajar visual mampu dalam memahami masalah dengan cara membaca soal didalam hati, melakukan perencanaan pemecahan masalah, mampu melakukan perhitungan dengan tepat, dan tidak melakukan pemeriksaan kembali. Pada subjek SV2 dengan gaya belajar visual mampu dalam memahami masalah, melakukan perencanaan pemecahan masalah, belum mampu melakukan perhitungan dengan tepat, dan tidak melakukan pemeriksaan kembali. (2) Pada subjek SA1 dengan gaya belajar auditorial mampu dalam memahami masalah, melakukan perencanaan pemecahan masalah, mampu melakukan perhitungan dengan tepat, dan mampu melakukan pemeriksaan kembali hanya saja pada soal nomor 1 saja. Pada subjek SA2 dengan gaya belajar auditorial tidak mampu dalam memahami masalah dengan cara membaca soal didalam hati, melakukan perencanaan pemecahan masalah, mampu melakukan perhitungan dengan tepat, dan melakukan pemeriksaan kembali.
本研究旨在描述学生从学习风格中所体现的数学问题解决能力。本研究是一种定性研究,具有定性描述方法。这项研究是在SMP Negeri 2 sampit进行的。本研究对象是八年级A班31名学生中的6名,两名视觉学科和两名听证学科。所使用的工具包括学习、测试和采访。收集的数据是通过数据还原、数据展示和推断手段分析的。对重复凝血技术的数据有效性的验证。根据根据Polya的4个指标分析了数学问题的解决方案:(1)理解问题,(2)计划问题解决,(3)完成问题解决计划,(4)再检查。数学问题解决能力是一个旨在通过思考获得答案的问题。根据数学解决问题的数据分析结果,学生使用与学习风格相关的多项式步骤是(1)在SV1科目上,他们的视觉学习能力可以通过阅读内部问题来理解问题,做解决问题的计划,能够进行正确的计算,而不是进行再检查。在SV2主题中,具有视觉学习风格的学习能力能够理解问题,执行问题解决计划,未能正确执行计算,并没有进行再检查。(2)具有审核性学习风格的受试者SA1能够理解问题,执行问题解决计划,能够精确计算计算,并能够对第一个问题进行复审。在主题SA2中,审核员不能通过从内部阅读问题,执行问题解决计划,能够正确计算,并进行再检查来理解问题。
{"title":"Kemampuan Pemecahan Masalah Matemtis Pada Materi Teorema Pyhtagoras Ditinjau Dari Gaya Belajar Visual Dan Auditorial Siswa Kelas Viii Di Smp Negeri 2 Sampit","authors":"Astri Rakhmawati, I. Istadi, Fajar Astuti","doi":"10.58258/jupe.v8i2.5559","DOIUrl":"https://doi.org/10.58258/jupe.v8i2.5559","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa ditinjau dari gaya belajar. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskripsi kualitatif. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 sampit. Subjek penelitian ini adalah 6 orang siswa dari 31 siswa dikelas VIII ruang A, 2 subjek visual dan 2 subjek auditorial. Instrumen yang digunakan yaitu angket gaya belajar, tes soal, dan wawancara. Data diperoleh dianalisis dengan cara reduksi data, penyajian data, dan penarik kesmpulan. Pengecekan keabsahan data menguunakan teknik triagulasi. Pemecahan masalah matematis dianalisis berdasarkan 4 indikator menurut Polya yaitu: (1) memahami masalah, (2) merencanakan pemecahan masalah, (3) menyelesaikan rencana pemecahan masalah, (4) mengecek/memeriksa kembali. Kemampuan pemecahan masalah matematis merupakan permasalahan yang diarahkan untuk mendapatkan suatu jawaban dengan cara berpikir. Berdasarkan hasil analisis data pemecahan masalah matematis siswa dengan menggunakan langkah Polya ditinjau dari gaya belajar adalah (1) Pada subjek SV1 dengan gaya belajar visual mampu dalam memahami masalah dengan cara membaca soal didalam hati, melakukan perencanaan pemecahan masalah, mampu melakukan perhitungan dengan tepat, dan tidak melakukan pemeriksaan kembali. Pada subjek SV2 dengan gaya belajar visual mampu dalam memahami masalah, melakukan perencanaan pemecahan masalah, belum mampu melakukan perhitungan dengan tepat, dan tidak melakukan pemeriksaan kembali. (2) Pada subjek SA1 dengan gaya belajar auditorial mampu dalam memahami masalah, melakukan perencanaan pemecahan masalah, mampu melakukan perhitungan dengan tepat, dan mampu melakukan pemeriksaan kembali hanya saja pada soal nomor 1 saja. Pada subjek SA2 dengan gaya belajar auditorial tidak mampu dalam memahami masalah dengan cara membaca soal didalam hati, melakukan perencanaan pemecahan masalah, mampu melakukan perhitungan dengan tepat, dan melakukan pemeriksaan kembali.","PeriodicalId":335381,"journal":{"name":"JUPE : Jurnal Pendidikan Mandala","volume":"37 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114258265","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah Penerapan Metode Discovery Learning dapat meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar pada materi perangkat lunak pengolah kata di kelas VIII B SMPN 3 Monta. Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas atau (Classroom Action Researc). Hasil analisis menunjukkan; (1) Metode discovery learning (belajar penemuan) dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas VIII B SMPN 3 Monta Tahun Pelajaran 2021/2022 dengan rata-rata aktivitas belajar siswa pada siklus I adalah 2,39. Pada siklus II 3,15. (2) Metode discovery learning (belajar penemuan) dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII B SMP N 3 Monta Tahun Pelajaran 2016/2017. Ketuntasan yang diperoleh pada siklus I sebesar 76,92%, siklus 92,3%, Hasil ini menunjukkan adanya peningkatan pada tiap-tiap siklus dan tercapainya ketuntasan belajar yang diharapkan.
{"title":"Penerapan Metode Pembelajaran Discovery Learning Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Tik Siswa Kelas Viii B Smp Negeri 3 Monta","authors":"M. Muslimin, L. Ramdhani","doi":"10.58258/jupe.v8i2.5639","DOIUrl":"https://doi.org/10.58258/jupe.v8i2.5639","url":null,"abstract":"Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah Penerapan Metode Discovery Learning dapat meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar pada materi perangkat lunak pengolah kata di kelas VIII B SMPN 3 Monta. Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas atau (Classroom Action Researc). Hasil analisis menunjukkan; (1) Metode discovery learning (belajar penemuan) dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas VIII B SMPN 3 Monta Tahun Pelajaran 2021/2022 dengan rata-rata aktivitas belajar siswa pada siklus I adalah 2,39. Pada siklus II 3,15. (2) Metode discovery learning (belajar penemuan) dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII B SMP N 3 Monta Tahun Pelajaran 2016/2017. Ketuntasan yang diperoleh pada siklus I sebesar 76,92%, siklus 92,3%, Hasil ini menunjukkan adanya peningkatan pada tiap-tiap siklus dan tercapainya ketuntasan belajar yang diharapkan.","PeriodicalId":335381,"journal":{"name":"JUPE : Jurnal Pendidikan Mandala","volume":"46 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127992172","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesalahan siswa dalam menyelesaikan Soal Cerita Matematika Pada Materi SPLDV Berdasarkan Prosedur Kesalahan Newman. Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah pemberian tes dan wawancara. Instrumen yang digunakan adalah tes tertulis berbentuk uraian sebanyak tiga nomor dan wawancara. Peneliti memilih empat orang siswa yang dijadikan sebagai subjek penelitan dari 10 orang siswa kelas IX A berdasarkan kesalahan terbanyak yang dilakukan lalu diwawancarai. Teknik analisis data dilakukan dengan tahapan reduksi data, penyajian data, verifikasi data dan penarikan kesimpulan. Analisis kesalahan siswa mengacu pada kesalahan dengan tahapan Newman yang terdiri dari 4 kategori yaitu kesalahan memahami masalah, kesalahan transformasi masalah, kesalahan keterampilan proses dan kesalahan penulisan jawaban akhir. Hasil penelitian diperoleh kesalahan terbanyak yang dilakukan oleh Subjek S6 . Subjek penelitian yang kemudian diwawancarai yaitu S2 pada tipe kesalahan memahami, S3 pada tipe kesalahan transformasi, S1 pada tipe kesalahan keterampilan proses dan S6 pada tipe kesalahan penulisan jawaban akhir.
{"title":"Analisis Kesalahan Penyelesaian Soal Matematika Menggunakan Metode Newman Materi Sistem Persamaan Linier Dua Variabel","authors":"S. E. Wibowo, Romi Nurhadi","doi":"10.58258/jupe.v8i2.5641","DOIUrl":"https://doi.org/10.58258/jupe.v8i2.5641","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesalahan siswa dalam menyelesaikan Soal Cerita Matematika Pada Materi SPLDV Berdasarkan Prosedur Kesalahan Newman. Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah pemberian tes dan wawancara. Instrumen yang digunakan adalah tes tertulis berbentuk uraian sebanyak tiga nomor dan wawancara. Peneliti memilih empat orang siswa yang dijadikan sebagai subjek penelitan dari 10 orang siswa kelas IX A berdasarkan kesalahan terbanyak yang dilakukan lalu diwawancarai. Teknik analisis data dilakukan dengan tahapan reduksi data, penyajian data, verifikasi data dan penarikan kesimpulan. Analisis kesalahan siswa mengacu pada kesalahan dengan tahapan Newman yang terdiri dari 4 kategori yaitu kesalahan memahami masalah, kesalahan transformasi masalah, kesalahan keterampilan proses dan kesalahan penulisan jawaban akhir. Hasil penelitian diperoleh kesalahan terbanyak yang dilakukan oleh Subjek S6 . Subjek penelitian yang kemudian diwawancarai yaitu S2 pada tipe kesalahan memahami, S3 pada tipe kesalahan transformasi, S1 pada tipe kesalahan keterampilan proses dan S6 pada tipe kesalahan penulisan jawaban akhir.","PeriodicalId":335381,"journal":{"name":"JUPE : Jurnal Pendidikan Mandala","volume":"92 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115447593","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penanganan masalah gizi sebagai isu kesehatan masyarakat tidak hanya dapat dilakukan melalui pendekatan medis dan layanan kesehatan. Pengetahuan tentang gizi memainkan peran krusial dalam membentuk pola makan anak. Jika anak memiliki pengetahuan yang cukup mengenai nutrisi dan pentingnya makanan sehat, anak dapat membuat pilihan makanan yang lebih baik. Sebaliknya, kurangnya pengetahuan tentang gizi dapat menyebabkan anak memilih makanan yang kurang bergizi atau tidak seimbang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pengetahuan dan jumlah uang jajan terhadap pola makan anak sekolah dasar di SDN 45 Kota Bima. Hasil penelitian menunjukan pengaruh pengetahuan terhadap pola makan yang didapatkan dari hasil analisis statistik adalah p value = 0.002 < 0.05 berarti disimpulkan ada pengaruh antara pengetahuan terhadap pola makan anak sekolah dasar di SDN 45 Kota Bima. Pengaruh uang jajan terhadap pola makan yang didapatkan dari hasil analisis statistik adalah p value = 0.004 < 0.05 berarti disimpulkan ada pengaruh antara jumlah uang jajan terhadap pola makan anak sekolah dasar di SDN 45 Kota Bima.
{"title":"Pengaruh Pengetahuan Dan Jumlah Uang Jajan Terhadap Pola Makan Anak Sekolah Dasar","authors":"Anggih Tri Cahyadi, Nunik Sulistyaningtyas","doi":"10.58258/jupe.v8i2.5504","DOIUrl":"https://doi.org/10.58258/jupe.v8i2.5504","url":null,"abstract":"Penanganan masalah gizi sebagai isu kesehatan masyarakat tidak hanya dapat dilakukan melalui pendekatan medis dan layanan kesehatan. Pengetahuan tentang gizi memainkan peran krusial dalam membentuk pola makan anak. Jika anak memiliki pengetahuan yang cukup mengenai nutrisi dan pentingnya makanan sehat, anak dapat membuat pilihan makanan yang lebih baik. Sebaliknya, kurangnya pengetahuan tentang gizi dapat menyebabkan anak memilih makanan yang kurang bergizi atau tidak seimbang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pengetahuan dan jumlah uang jajan terhadap pola makan anak sekolah dasar di SDN 45 Kota Bima. Hasil penelitian menunjukan pengaruh pengetahuan terhadap pola makan yang didapatkan dari hasil analisis statistik adalah p value = 0.002 < 0.05 berarti disimpulkan ada pengaruh antara pengetahuan terhadap pola makan anak sekolah dasar di SDN 45 Kota Bima. Pengaruh uang jajan terhadap pola makan yang didapatkan dari hasil analisis statistik adalah p value = 0.004 < 0.05 berarti disimpulkan ada pengaruh antara jumlah uang jajan terhadap pola makan anak sekolah dasar di SDN 45 Kota Bima.","PeriodicalId":335381,"journal":{"name":"JUPE : Jurnal Pendidikan Mandala","volume":"51 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134002393","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Abstrak. Kemampuan pemecahan masalah merupakan satu diantara bagian yang penting di dalam kurikulum mata pelajaran matematika, karena di dalam proses pembelajaran maupun penyelesaian peserta didik memungkinkan dapat memperoleh pengetahuan serta menggunakan pengetahuan yang sudah dimiliki peserta didik untuk digunakan dalam memecahkan masalah. Tujuan pada penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kemampuan pemecahan masalah dalam menyelesaikan soal cerita perbandingan ditinjau dari minat belajar siswa. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas VIIC SMP Negeri 2 Sampit sebanyak 36 peserta didik, Selanjutnya subjek dipilih dari hasil angket minat belajar ada sebanyak 3 subjek yang terdiri dari 1 subjek dengan minat belajar tinggi, 1 subjek dengan minat belajar sedang, dan 1 dengan minat belajar rendah. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah angket minat belajar, tes soal cerita perbandingan, dan wawancara. Minat belajar tinggi, sedang, dan rendah sangat mempengaruhi kemampuan pemecahan masalah siswa dalam menyelesaikan soal cerita matematika terutama soal cerita perbandingan. Hasilnya pada kemampuan pemecahan masalah dengan minat belajar tinggi (subjek MBT) mampu memenuhi semua indikator yaitu indikator memahami masalah, menyusun rencana, melaksanakan rencana, dan memeriksa kembali. Sedangkan pada kemampuan pemecahan masalah dengan minat belajar sedang (subjek MBS) hanya memenuhi beberapa indikator yaitu indikator melaksanakan rencana dan indikator memeriksa kembali, tetapi tidak memenuhi indikator memahami masalah dan indikator menyusun rencana. Sedangkan kemampuan pemecahan masalah dengan minat belajar rendah (subjek MBR) belum mampu memenuhi semua indikator yaitu indikator memahami masalah, menyusun rencana, melaksanakan rencana, dan memeriksa kembali.
{"title":"Kemampuan Pemecahan Masalah Dalam Menyelesaikan Soal Cerita Perbandingan Ditinjau Dari Minat Belajar Siswa","authors":"Herlina Hidayati, Awalul Ifsiarohmah Adiyani, Vivin Ariani","doi":"10.58258/jupe.v8i2.5555","DOIUrl":"https://doi.org/10.58258/jupe.v8i2.5555","url":null,"abstract":"Abstrak. Kemampuan pemecahan masalah merupakan satu diantara bagian yang penting di dalam kurikulum mata pelajaran matematika, karena di dalam proses pembelajaran maupun penyelesaian peserta didik memungkinkan dapat memperoleh pengetahuan serta menggunakan pengetahuan yang sudah dimiliki peserta didik untuk digunakan dalam memecahkan masalah. Tujuan pada penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kemampuan pemecahan masalah dalam menyelesaikan soal cerita perbandingan ditinjau dari minat belajar siswa. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas VIIC SMP Negeri 2 Sampit sebanyak 36 peserta didik, Selanjutnya subjek dipilih dari hasil angket minat belajar ada sebanyak 3 subjek yang terdiri dari 1 subjek dengan minat belajar tinggi, 1 subjek dengan minat belajar sedang, dan 1 dengan minat belajar rendah. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah angket minat belajar, tes soal cerita perbandingan, dan wawancara. Minat belajar tinggi, sedang, dan rendah sangat mempengaruhi kemampuan pemecahan masalah siswa dalam menyelesaikan soal cerita matematika terutama soal cerita perbandingan. Hasilnya pada kemampuan pemecahan masalah dengan minat belajar tinggi (subjek MBT) mampu memenuhi semua indikator yaitu indikator memahami masalah, menyusun rencana, melaksanakan rencana, dan memeriksa kembali. Sedangkan pada kemampuan pemecahan masalah dengan minat belajar sedang (subjek MBS) hanya memenuhi beberapa indikator yaitu indikator melaksanakan rencana dan indikator memeriksa kembali, tetapi tidak memenuhi indikator memahami masalah dan indikator menyusun rencana. Sedangkan kemampuan pemecahan masalah dengan minat belajar rendah (subjek MBR) belum mampu memenuhi semua indikator yaitu indikator memahami masalah, menyusun rencana, melaksanakan rencana, dan memeriksa kembali.","PeriodicalId":335381,"journal":{"name":"JUPE : Jurnal Pendidikan Mandala","volume":"22 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122943133","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
: "The Effect of Passing Sequence Training (Look For Position) and Passing Sequence Training (Speed Dribbling) on the Passing Ability of PS Football Players. Mujur Tahun 2023".PS Mujur is one of the football clubs located in Mujur Village, East Praya District, Central Lombok Regency, West Nusa Tenggara Province, which is one of the many football clubs that actively trains and regularly participates in various tournaments. From the author's previous observations, there are still many problems that must be addressed in the club, one of which attracts the author's attention is the passing ability which still has many passing errors in training and matches. Passing Sequence (Look For Position) training and Passing Sequence (Speed Dribbling) training which aims to improve passing ability. The purpose of the study was to determine the effect of Passing Sequence Training (Look For Position) and Passing Sequence Training (Speed Dribbling) on the Passing Ability of PS Football Players. Mujur Year 2023. The instrument in this study was a passing ability test. From the results of statistical data analysis The count value of X1 football passing test on Passing Sequence (Look For Position) training is 7.2 the value simultaneously between Y and X concludes table analysis at a significant level of 5% with the number of samples (n - 1) which is 9 amounting to 1.833 So it can be concluded that seen from the tcount> table ¬¬ 7.2> 1. 833 and From the results of statistical data analysis X2 thing value of football Shooting test on Passing Sequence Exercise (Speed Dribbling) amounting to 6.7 simultaneous value between Y and X draw conclusions table analysis at a significant level of 5% with the number of samples (n - 1) ie 9 amounting to 1.833 So it can be concluded that judging from t count > t tabel ¬¬ 6.7 > 1.833).
{"title":"Pengaruh Latihan Passing Squence (Look For Position) dan Latihan Passing Squence (Speed Dribbling) Terhadap Kemampuan Passing Pemain Sepak Bola PS. Mujur Tahun 2023","authors":"Muh. Zainul Maulidi, M. Yusuf, Fadli Zainuddin","doi":"10.58258/jupe.v8i2.5594","DOIUrl":"https://doi.org/10.58258/jupe.v8i2.5594","url":null,"abstract":": \"The Effect of Passing Sequence Training (Look For Position) and Passing Sequence Training (Speed Dribbling) on the Passing Ability of PS Football Players. Mujur Tahun 2023\".PS Mujur is one of the football clubs located in Mujur Village, East Praya District, Central Lombok Regency, West Nusa Tenggara Province, which is one of the many football clubs that actively trains and regularly participates in various tournaments. From the author's previous observations, there are still many problems that must be addressed in the club, one of which attracts the author's attention is the passing ability which still has many passing errors in training and matches. Passing Sequence (Look For Position) training and Passing Sequence (Speed Dribbling) training which aims to improve passing ability. The purpose of the study was to determine the effect of Passing Sequence Training (Look For Position) and Passing Sequence Training (Speed Dribbling) on the Passing Ability of PS Football Players. Mujur Year 2023. The instrument in this study was a passing ability test. From the results of statistical data analysis The count value of X1 football passing test on Passing Sequence (Look For Position) training is 7.2 the value simultaneously between Y and X concludes table analysis at a significant level of 5% with the number of samples (n - 1) which is 9 amounting to 1.833 So it can be concluded that seen from the tcount> table ¬¬ 7.2> 1. 833 and From the results of statistical data analysis X2 thing value of football Shooting test on Passing Sequence Exercise (Speed Dribbling) amounting to 6.7 simultaneous value between Y and X draw conclusions table analysis at a significant level of 5% with the number of samples (n - 1) ie 9 amounting to 1.833 So it can be concluded that judging from t count > t tabel ¬¬ 6.7 > 1.833).","PeriodicalId":335381,"journal":{"name":"JUPE : Jurnal Pendidikan Mandala","volume":"21 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127728002","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
The background of this research originates from the discovery of a lack of discipline and responsibility of students in the classroom.This study aims to identify and analyze the efforts of social studies teachers in instilling the character of discipline and responsibility of students through integrated social studies learning in class. This study used qualitative research methods. Through this research, it is hoped that the efforts of Integrated IPS subject teachers in instilling the character of discipline and responsibility, namely through the principles of Contextual Teaching and Learning (CTL) in which the teacher links the material he is learning with real-world situations of students. Some of the obstacles in cultivating the character of discipline and responsibility include a) family factors, b) environmental factors, c) internal factors in students. While the solution to the obstacles in instilling the character of discipline and responsibility is through, a) Control from the school principal, b) The active role of the teacher, c) control from parents.
{"title":"Upaya Guru Mata Pelajaran IPS Terpadu Dalam Menanamkan Karakter Disiplin dan Tanggung Jawab Siswa","authors":"Suci Sarika, Bongguk Haloho, Ulung Napitu","doi":"10.58258/jupe.v8i2.5598","DOIUrl":"https://doi.org/10.58258/jupe.v8i2.5598","url":null,"abstract":" The background of this research originates from the discovery of a lack of discipline and responsibility of students in the classroom.This study aims to identify and analyze the efforts of social studies teachers in instilling the character of discipline and responsibility of students through integrated social studies learning in class. This study used qualitative research methods. Through this research, it is hoped that the efforts of Integrated IPS subject teachers in instilling the character of discipline and responsibility, namely through the principles of Contextual Teaching and Learning (CTL) in which the teacher links the material he is learning with real-world situations of students. Some of the obstacles in cultivating the character of discipline and responsibility include a) family factors, b) environmental factors, c) internal factors in students. While the solution to the obstacles in instilling the character of discipline and responsibility is through, a) Control from the school principal, b) The active role of the teacher, c) control from parents. ","PeriodicalId":335381,"journal":{"name":"JUPE : Jurnal Pendidikan Mandala","volume":"3 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126540428","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Abstract. Learning The world of education continues to experience changes for the better and is increasingly sophisticated, effective and efficient. Therefore, a very important component is needed, one of which is learning material. Learning materials are all the information, tools and texts needed by the teacher/instructor to plan and evaluate the implementation of learning. Teaching materials are a set of tools that contain learning materials, methods, limitations and how to evaluate. Teaching materials can be in the form of written or unwritten things that are used by teachers/instructors and students in the teaching and learning process in the classroom. Learning material is also the knowledge, skills and attitudes that must be learned by students to achieve predetermined competencies. Learning materials consist of knowledge (facts, concepts, principles, procedures), skills, attitudes and values. The problems/obstacles that often occur and are faced by teachers who teach social studies in elementary schools are determining or choosing appropriate teaching materials that can help students achieve these competencies. This is because the curriculum only contains an outline of the basic material. So it is the teacher's obligation to find and describe the basic material in detail so that it becomes a complete learning material that can help teachers and students in the teaching and learning process.Keywords: Learning Materials, Learning of Social Science Abstrak. Dunia pendidikan terus mengalami perubahan kearah yang lebih baik dan semakin canggih, efektif dan efisien. Oleh karena itu di butuhkan komponen yang sangat penting, salah satunya materi pembelajaran. Materi pembelajaran adalah semua informasi, alat dan teks yang diperlukan oleh guru/pengajar untuk merencanakan dan mengevaluasi pelaksanaan pembelajaran. Bahan ajar merupakan seperangkat sarana yang berisi materi pembelajaran, metode, batasan-batasan dan cara mengevaluasi. Bahan ajar dapat berupa hal-hal tertulis maupun tidak tertulis yang digunakan oleh guru/pengajar dan peserta didik dalam proses belajar mengajar di kelas. Materi pembelajaran juga merupakan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang harus dipelajari oleh peserta didik untuk mencapai kompetensi yang telah ditentukan. Materi pembelajaran terdiri dari pengetahuan (fakta, konsep, prinsip, prosedur), keterampilan, sikap dan nilai. Masalah /kendala yang sering terjadi dan dihadapi oleh guru yang mengajar IPS di sekolah dasar adalah menentukan atau memilih bahan ajar yang tepat sesuai yang dapat membantu peserta didik mencapai kompetensi tersebut. Hal ini disebabkan karena kurikulum hanya memuat garis besar materi dasar. Maka menjadi kewajiban guru untuk mencari dan menjabarkan materi dasar tersebut secara rinci sehingga menjadi bahan pembelajaran yang utuh yang dapat membantu guru dan peserta didik dalam proses belajar mengajar.Kata Kunci: Materi Pembelajaran, Pembelajaran Ilmu Sosial.
摘要教育世界不断向好的方向发展,越来越复杂、有效和高效。因此,需要一个非常重要的组成部分,其中之一就是学习材料。学习资料是教师/讲师计划和评估学习实施所需的所有信息、工具和文本。教材是一套包含学习材料、方法、限制和如何评价的工具。教材可以是书面或不成文的东西,供教师/指导员和学生在课堂教学过程中使用。学习材料也是学生为达到预定的能力而必须学习的知识、技能和态度。学习材料包括知识(事实、概念、原则、程序)、技能、态度和价值观。在小学教授社会研究的教师经常遇到和面临的问题/障碍是确定或选择合适的教材来帮助学生获得这些能力。这是因为课程只包含基本材料的大纲。因此,对基础材料进行详细的查找和描述,使其成为一个完整的学习材料,在教学和学习过程中对师生有所帮助是教师的义务。关键词:学习材料;社会科学学习;Dunia pendidikan terus mengalami perubahan kearah yang lebih baik dan semakin changgih, fektif dan finisien。我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说。【翻译】:Materi pembelajan adalah semua informasi, alat danteks yang diperlukan oleh guru/pengajar untuk merencanakan danmengevaluasi pelaksanaan pembelajan。Bahan ajar merupakan seperangkat sarana yang berisi materi pembelajan, method, batasan-batasan dan mengevaluasi。Bahan ajar dapat berupa hal-hal tertulis maupun tidak tertulis yang digunakan oleh guru/pengajar dan peserta didik dalam proprobelajar mengajar di kelas。我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说。Materi pembelajaran terdiri dari pengetahuan (fakta, konsep, prinsip,检察官),keterampilan, sikap dan nilai。Masalah /kendala yang服务terjadi dan dihadapi oleh guru yang mengajar IPS di sekolah dasar adalah menentukan atau memilih bahan ajar yang tepaat membantu peserta didik menpetensi tersebut。halini disebabkan karena kurikulum hanya纪念馆是一个非常重要的材料。Maka menjadi kewajiban guru untuk menjari dan menjabarkan materi dasar tersesei secara rinci seingga menjadi bahan pembelajaran yang yang dapat menbantu guru dan peserta didik dalam proprobelajar mengajar。Kata Kunci: Materi Pembelajaran, Pembelajaran Ilmu social。
{"title":"Mengembangkan Bahan Ajar Dalam Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (Ips) di Sd","authors":"Jamson Manurung, Bongguk Haloho, Ulung Napitu","doi":"10.58258/jupe.v8i2.5596","DOIUrl":"https://doi.org/10.58258/jupe.v8i2.5596","url":null,"abstract":"Abstract. Learning The world of education continues to experience changes for the better and is increasingly sophisticated, effective and efficient. Therefore, a very important component is needed, one of which is learning material. Learning materials are all the information, tools and texts needed by the teacher/instructor to plan and evaluate the implementation of learning. Teaching materials are a set of tools that contain learning materials, methods, limitations and how to evaluate. Teaching materials can be in the form of written or unwritten things that are used by teachers/instructors and students in the teaching and learning process in the classroom. Learning material is also the knowledge, skills and attitudes that must be learned by students to achieve predetermined competencies. Learning materials consist of knowledge (facts, concepts, principles, procedures), skills, attitudes and values. The problems/obstacles that often occur and are faced by teachers who teach social studies in elementary schools are determining or choosing appropriate teaching materials that can help students achieve these competencies. This is because the curriculum only contains an outline of the basic material. So it is the teacher's obligation to find and describe the basic material in detail so that it becomes a complete learning material that can help teachers and students in the teaching and learning process.Keywords: Learning Materials, Learning of Social Science Abstrak. Dunia pendidikan terus mengalami perubahan kearah yang lebih baik dan semakin canggih, efektif dan efisien. Oleh karena itu di butuhkan komponen yang sangat penting, salah satunya materi pembelajaran. Materi pembelajaran adalah semua informasi, alat dan teks yang diperlukan oleh guru/pengajar untuk merencanakan dan mengevaluasi pelaksanaan pembelajaran. Bahan ajar merupakan seperangkat sarana yang berisi materi pembelajaran, metode, batasan-batasan dan cara mengevaluasi. Bahan ajar dapat berupa hal-hal tertulis maupun tidak tertulis yang digunakan oleh guru/pengajar dan peserta didik dalam proses belajar mengajar di kelas. Materi pembelajaran juga merupakan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang harus dipelajari oleh peserta didik untuk mencapai kompetensi yang telah ditentukan. Materi pembelajaran terdiri dari pengetahuan (fakta, konsep, prinsip, prosedur), keterampilan, sikap dan nilai. Masalah /kendala yang sering terjadi dan dihadapi oleh guru yang mengajar IPS di sekolah dasar adalah menentukan atau memilih bahan ajar yang tepat sesuai yang dapat membantu peserta didik mencapai kompetensi tersebut. Hal ini disebabkan karena kurikulum hanya memuat garis besar materi dasar. Maka menjadi kewajiban guru untuk mencari dan menjabarkan materi dasar tersebut secara rinci sehingga menjadi bahan pembelajaran yang utuh yang dapat membantu guru dan peserta didik dalam proses belajar mengajar.Kata Kunci: Materi Pembelajaran, Pembelajaran Ilmu Sosial.","PeriodicalId":335381,"journal":{"name":"JUPE : Jurnal Pendidikan Mandala","volume":"29 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115689330","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Taufik Bima, Eka Yulianti, H. Hasan, Y. Febriyanti
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kesalahan berbahasa dalam kegiatan diskusi pada pembelajaran daring. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Data dalam penelitian ini menggunakan data kualitatif berupa kata yang terdapat kesalahan berbahasa pada aspek tanda baca, pemakaian kata, dan ejaan. Pengumpulan data dilakukan dengan tiga teknik, yaitu observasi, simak, dan catat. Adapun hasil yang ditemukan dalam penelitian ini diantaranya: a) bahwa penggunaann tanda titik ( . ) seharusnya dipakai pada akhir kalimat yang berupa kalimat pernyataan, b) bahwa tanda Tanya ( ? ) gunakan pada akhir kalimat yang mengandung pertanyaan, c) penulisan kata ulang yang tepat harus sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia, wajib menggunakan tanda hubung ( - ), dan d) penggunaan huruf kapital harus mengikuti Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia.
{"title":"Analisis Kesalahan Berbahasa dalam Kegiatan Diskusi Pembelajaran Daring","authors":"Taufik Bima, Eka Yulianti, H. Hasan, Y. Febriyanti","doi":"10.58258/jupe.v8i2.5530","DOIUrl":"https://doi.org/10.58258/jupe.v8i2.5530","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kesalahan berbahasa dalam kegiatan diskusi pada pembelajaran daring. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Data dalam penelitian ini menggunakan data kualitatif berupa kata yang terdapat kesalahan berbahasa pada aspek tanda baca, pemakaian kata, dan ejaan. Pengumpulan data dilakukan dengan tiga teknik, yaitu observasi, simak, dan catat. Adapun hasil yang ditemukan dalam penelitian ini diantaranya: a) bahwa penggunaann tanda titik ( . ) seharusnya dipakai pada akhir kalimat yang berupa kalimat pernyataan, b) bahwa tanda Tanya ( ? ) gunakan pada akhir kalimat yang mengandung pertanyaan, c) penulisan kata ulang yang tepat harus sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia, wajib menggunakan tanda hubung ( - ), dan d) penggunaan huruf kapital harus mengikuti Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia.","PeriodicalId":335381,"journal":{"name":"JUPE : Jurnal Pendidikan Mandala","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131341698","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}