Pub Date : 2023-10-06DOI: 10.30787/empowerment.v1i1.754
Rony Adi Kurniawan, Ilham Karin Rizkiawan, Aulia Uswatun Khasanah
Carimitrabisnis.com merupakan sebuah platform yang berisi kumpulan UMKM, rata-rata pemilik usaha masih tergolong muda dan masih minim pengalaman usaha sehingga masih memerlukan bimbingan, salah satunya dibidang keuangan. Berdasarkan latar belakang tersebut maka tim pengabdian masyarakat dari Program Studi Manajemen Retail Universitas 'Aisyiyah Surakarta memberikan sosialisasi informasi, pelatihan dan pendampingan laporan keuangan. Pengabdian Masyarakat ini menggunakan pendekatan pelatihan dan pendampingan partisipatif. Materi laporan keuangan ini didasarkan pada diskusi yang sebelumnya dilakukan oleh tim kepada anggota carimitrabisnis.com.
{"title":"PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PADA ANGGOTA CARIMITRABISNIS.COM DI DAERAH JEBRES SURAKARTA","authors":"Rony Adi Kurniawan, Ilham Karin Rizkiawan, Aulia Uswatun Khasanah","doi":"10.30787/empowerment.v1i1.754","DOIUrl":"https://doi.org/10.30787/empowerment.v1i1.754","url":null,"abstract":"Carimitrabisnis.com merupakan sebuah platform yang berisi kumpulan UMKM, rata-rata pemilik usaha masih tergolong muda dan masih minim pengalaman usaha sehingga masih memerlukan bimbingan, salah satunya dibidang keuangan. Berdasarkan latar belakang tersebut maka tim pengabdian masyarakat dari Program Studi Manajemen Retail Universitas 'Aisyiyah Surakarta memberikan sosialisasi informasi, pelatihan dan pendampingan laporan keuangan. Pengabdian Masyarakat ini menggunakan pendekatan pelatihan dan pendampingan partisipatif. Materi laporan keuangan ini didasarkan pada diskusi yang sebelumnya dilakukan oleh tim kepada anggota carimitrabisnis.com.","PeriodicalId":33738,"journal":{"name":"Riau Journal of Empowerment","volume":"67 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-10-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135350535","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-09-29DOI: 10.30787/empowerment.v3i2.1292
Aisya Nur Istiqomah, Guntur W Syahputra, Intan Yuliastuti, Nurul Sinta Yuliana, Rendy Laksono, Tri Wulandari, Cahyo Setiawan
Pendahuluan : Hipertensi adalah keadaan peningkatan tekanan darah diatas batas normal dimana tekanan sistol lebih dari 140 mmhg dan tekanan diastol lebih dari 90 mmhg. Penambahan usia sering dikaitkan dengan peningkatan resiko hipertensi. Lanjut usia/lansia merupakan seseorang yang berusia 60 tahun keatas. Senam Hipertensi merupakan aktivitas fisik yang dilakukan secara teratur dan terorganisasi bagi penderita hipertensi. Dengan melakukan senam hipertensi kebutuhan oksigen dalam sel akan meningkat untuk proses pembentukan energi, sehingga terjadi peningkatan denyut jantung, sehingga curah jantung dan isi sekuncup bertambah. Metode : Metode yang digunakan dengan memberi penyuluhan dan intervensi fisioterapi berupa latihan senam hipertensi kepada lansia dengan media video dan power point. Hasil : Kegiatan penyuluhan ini mendapat respon positif dari lansia di kantor pimpinan daerah aisyiyah banjarsari kota surakarta terkait materi penyuluhan antara lain definsi, penyebab, tanda gejala, faktor resiko, dan latihan senam hipertensi. Kesimpulan : Dengan Kegiatan penyuluhan yang dilakukan diharapkan dapat meningkatkan wawasan dan pengetahuan lansia di kantor pimpinan daerah aisyiyah banjarsari kota Surakarta mengenai hipertensi dan latihan senam hipertensi yang dapat dilakukan secara mandiri sebagai bentuk pencegahan (preventif) maupun penanganan (rehabilitatif).
{"title":"EDUKASI SENAM HIPERTENSI TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH TINGGI PADA LANSIA DI KANTOR PIMPINAN DAERAH AISYIYAH BANJARSARI KOTA SURAKARTA","authors":"Aisya Nur Istiqomah, Guntur W Syahputra, Intan Yuliastuti, Nurul Sinta Yuliana, Rendy Laksono, Tri Wulandari, Cahyo Setiawan","doi":"10.30787/empowerment.v3i2.1292","DOIUrl":"https://doi.org/10.30787/empowerment.v3i2.1292","url":null,"abstract":"Pendahuluan : Hipertensi adalah keadaan peningkatan tekanan darah diatas batas normal dimana tekanan sistol lebih dari 140 mmhg dan tekanan diastol lebih dari 90 mmhg. Penambahan usia sering dikaitkan dengan peningkatan resiko hipertensi. Lanjut usia/lansia merupakan seseorang yang berusia 60 tahun keatas. Senam Hipertensi merupakan aktivitas fisik yang dilakukan secara teratur dan terorganisasi bagi penderita hipertensi. Dengan melakukan senam hipertensi kebutuhan oksigen dalam sel akan meningkat untuk proses pembentukan energi, sehingga terjadi peningkatan denyut jantung, sehingga curah jantung dan isi sekuncup bertambah. Metode : Metode yang digunakan dengan memberi penyuluhan dan intervensi fisioterapi berupa latihan senam hipertensi kepada lansia dengan media video dan power point. Hasil : Kegiatan penyuluhan ini mendapat respon positif dari lansia di kantor pimpinan daerah aisyiyah banjarsari kota surakarta terkait materi penyuluhan antara lain definsi, penyebab, tanda gejala, faktor resiko, dan latihan senam hipertensi. Kesimpulan : Dengan Kegiatan penyuluhan yang dilakukan diharapkan dapat meningkatkan wawasan dan pengetahuan lansia di kantor pimpinan daerah aisyiyah banjarsari kota Surakarta mengenai hipertensi dan latihan senam hipertensi yang dapat dilakukan secara mandiri sebagai bentuk pencegahan (preventif) maupun penanganan (rehabilitatif).","PeriodicalId":33738,"journal":{"name":"Riau Journal of Empowerment","volume":"61 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135295426","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Menstruation is a natural thing that happens to a woman and is very important and needs special attention because menstruation is something that marks the beginning of a woman's biological maturity. The initial age when women start menstruation can vary for each individual depending on internal and external factors that influence. This community service activity was carried out at SDN 1 Papahan, Tasikmadu, Karanganyar by providing Reproductive Health Education related to menstruation to elementary school students with an age range of 10 to 13 years, at which age most of the respondents had entered the menarche period. Problem: there are still many adolescents who do not know about reproductive health. Purpose: to find out and provide knowledge related to reproductive health, especially menstruation. Result: the high enthusiasm of the respondents, as evidenced by the large number of students who asked questions about reproductive health, shows that there are many things that need to be learned related to reproductive health in adolescents that are less or even not discussed in the family or society in general. Conclusion: students experience a lack of knowledge, as evidenced by questions based on myths that develop in society, respondents seem embarrassed to express opinions, because menstruation is considered a taboo subject. After health education, students say they have good and correct new knowledge, and are free from myths that were previously believed and considered disturbing in everyday life based on valid and logical science.
{"title":"UPAYA PENINGKATAN KESADARAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA : MENSTRUASI PADA SISWA SDN 1 PAPAHAN","authors":"Betty Kusdhiarningsih, None Nurul Gilang Abriani, None Exda Hanung Lidiana","doi":"10.30787/empowerment.v3i2.1203","DOIUrl":"https://doi.org/10.30787/empowerment.v3i2.1203","url":null,"abstract":"Menstruation is a natural thing that happens to a woman and is very important and needs special attention because menstruation is something that marks the beginning of a woman's biological maturity. The initial age when women start menstruation can vary for each individual depending on internal and external factors that influence. This community service activity was carried out at SDN 1 Papahan, Tasikmadu, Karanganyar by providing Reproductive Health Education related to menstruation to elementary school students with an age range of 10 to 13 years, at which age most of the respondents had entered the menarche period. Problem: there are still many adolescents who do not know about reproductive health. Purpose: to find out and provide knowledge related to reproductive health, especially menstruation. Result: the high enthusiasm of the respondents, as evidenced by the large number of students who asked questions about reproductive health, shows that there are many things that need to be learned related to reproductive health in adolescents that are less or even not discussed in the family or society in general. Conclusion: students experience a lack of knowledge, as evidenced by questions based on myths that develop in society, respondents seem embarrassed to express opinions, because menstruation is considered a taboo subject. After health education, students say they have good and correct new knowledge, and are free from myths that were previously believed and considered disturbing in everyday life based on valid and logical science.","PeriodicalId":33738,"journal":{"name":"Riau Journal of Empowerment","volume":"20 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135722173","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Latar Belakang: Hipertensi merupakan penyakit penyebab utama kematian prematur di dunia. Hipertensi adalah suatu keadaan dimana terjadi peningkatan tekanan darah melebihi ambang batas normal. Tekanan darah tinggi menjadi masalah kesehatan dominan dan membutuhkan penganggulangan yang baik. Tujuam: Meningkatkan pengetahuan pengunjung tentang hipertensi dan senam hipertensi untuk mencegah dan mengurangi resiko terjadinya hipertensi. Metode: Penyuluhan dan demosntrasi secara langsung tentang hipertensi dan senam hipertensi pada pengunjung puskesmas Bareng Kota Malang dengan mengggunakan media power point dan leaflet.. Hasil: Pengunjung dapat memahami materi hipertensi dan mampu memptaktekan kembali senam hipertensi. Kesimpulan: Kegiatan ini mampu meningkatkan pengetahuan tentang hipertensi dan senam hipertensi.
{"title":"EDUKASI TENTANG HIPERTENSI TERHADAP PENGUNJUNG PUSKESMAS BARENG KOTA MALANG","authors":"Rakhmad Rosadi, None Nurrahmawati, None Charismas Try Ristianingrum, None Sri Sunaringsih Ika Wardojo","doi":"10.30787/empowerment.v3i2.1117","DOIUrl":"https://doi.org/10.30787/empowerment.v3i2.1117","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Hipertensi merupakan penyakit penyebab utama kematian prematur di dunia. Hipertensi adalah suatu keadaan dimana terjadi peningkatan tekanan darah melebihi ambang batas normal. Tekanan darah tinggi menjadi masalah kesehatan dominan dan membutuhkan penganggulangan yang baik. Tujuam: Meningkatkan pengetahuan pengunjung tentang hipertensi dan senam hipertensi untuk mencegah dan mengurangi resiko terjadinya hipertensi. Metode: Penyuluhan dan demosntrasi secara langsung tentang hipertensi dan senam hipertensi pada pengunjung puskesmas Bareng Kota Malang dengan mengggunakan media power point dan leaflet.. Hasil: Pengunjung dapat memahami materi hipertensi dan mampu memptaktekan kembali senam hipertensi. Kesimpulan: Kegiatan ini mampu meningkatkan pengetahuan tentang hipertensi dan senam hipertensi.","PeriodicalId":33738,"journal":{"name":"Riau Journal of Empowerment","volume":"52 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135722171","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
ABSTRAK
Latar Belakang: Hingga saat ini komunikasi yang efektif dengan sesama tenaga kesehatan sangat minim dan mengakibatkan perbedaan persepsi antara sesama tenaga kesehatan, sehingga dapat menyebabkan antar shift tidak mengkonfirmasi pekerjaan sebelumnya kepada petugas selanjutnya. Maka dari itu dibutuhkan sosialisasi mengenai komunikasi yang efektif untuk tenaga kesehatan agar tidajk terjadi miskomunikasi yang mengakibatkan kesalahan data ataupun pemberian obat kepada pasien. Komunikasi pada tenaga kesehatan sangat penting. Tujuan: Pentingnya komunikasi efektif untuk Tenaga Kesehatan Rumah Sakit. Metode: Pengabdian kepada masyarakat ini berfokus pada peningkatan komunikasi untuk tenaga kesehatan rumah sakit. Pengabmas ini dilakukan di Rumah Sakit X dengan melibatkan seluruh petugas kesehatan. Kegiatan dalam pengabmas ini antara lain adalah memberikan edukasi tentang komunikasi efektif untuk tenaga kesehatan di rumah sakit. Manfaat kegiatan: untuk menambah wawasan dan pengetahuan lansia tentang komunikasi efektif untuk tenaga kesehatan di rumah sakit.
{"title":"SOSIALISASI KOMUNIKASI EFEKTIF UNTUK TENAGA KESEHATAN RUMAH SAKIT","authors":"Oktavy Budi Kusumawardani, Agnes Prawistya Sari, None Rada Febria Kurniawati, None Raihan Alif Saputra, None Riszi Ramadhani, None Nadya Puspita Adriana, None Dipo Wicaksono","doi":"10.30787/empowerment.v3i2.1137","DOIUrl":"https://doi.org/10.30787/empowerment.v3i2.1137","url":null,"abstract":"ABSTRAK
 Latar Belakang: Hingga saat ini komunikasi yang efektif dengan sesama tenaga kesehatan sangat minim dan mengakibatkan perbedaan persepsi antara sesama tenaga kesehatan, sehingga dapat menyebabkan antar shift tidak mengkonfirmasi pekerjaan sebelumnya kepada petugas selanjutnya. Maka dari itu dibutuhkan sosialisasi mengenai komunikasi yang efektif untuk tenaga kesehatan agar tidajk terjadi miskomunikasi yang mengakibatkan kesalahan data ataupun pemberian obat kepada pasien. Komunikasi pada tenaga kesehatan sangat penting. Tujuan: Pentingnya komunikasi efektif untuk Tenaga Kesehatan Rumah Sakit. Metode: Pengabdian kepada masyarakat ini berfokus pada peningkatan komunikasi untuk tenaga kesehatan rumah sakit. Pengabmas ini dilakukan di Rumah Sakit X dengan melibatkan seluruh petugas kesehatan. Kegiatan dalam pengabmas ini antara lain adalah memberikan edukasi tentang komunikasi efektif untuk tenaga kesehatan di rumah sakit. Manfaat kegiatan: untuk menambah wawasan dan pengetahuan lansia tentang komunikasi efektif untuk tenaga kesehatan di rumah sakit.","PeriodicalId":33738,"journal":{"name":"Riau Journal of Empowerment","volume":"65 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135721901","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Latar Belakang; Stunting adalah salah satu keadaan malnutrisi yang berhubungan dengan ketidakcukupan zat gizi pada masa lalu sehingga termasuk dalam masalah gizi yang bersifat kronis. Salah satu penyebab stunting adalah praktek pola asuh ibu yang tidak baik terhadap anaknya. Pola asuh erat kaitannya dengan tingkat pengetahuan ibu. Pengetahuan yang kurang dapat menjadikan pola asuh ibu kurang sehingga memengaruhi kejadian stunting pada balita. Tujuan; Meningkatkan pengetahuan ibu balita terhadap pencegahan stunting. Metode; Kegiatan Smart Education ini dilaksanakan di Desa Samiran Kecamatan Selo Kabupaten Boyolali dengan peserta berjumlah 21 ibu balita. Kegiatan ini dilaksanakan dengan dua metode, yaitu ceramah dan tanya jawab dengan bantuan power point serta promosi kesehatan dengan media kartu dalam bentuk permainan. Hasil; Jika dilihat dari hasil uji analisis menggunakan paired sample t-test pada bagian mean, didapatkan hasil kuisioner untuk mean pre test sebesar 63.76; sedangkan untuk mean post test sebesar 78.43. Maka jika dilihat dari peningkatan mean post test terdapat peningkatan pengetahuan ibu balita sebesar 14.67. Kesimpulan; Kegiatan Smart Education ini berhasil meningkatkan pengetahuan dan mengubah sikap ibu balita Desa Samiran terhadap pencegahan stunting.
Kata Kunci: Stunting, Pengetahuan, Ibu Balita.
背景;发育不良是一种营养不良,它与过去的营养质量不足有关,因此属于慢性营养问题。发育迟缓的原因之一是不好的妈妈对孩子的教养的做法。教养与母亲的知识水平密切相关。越来越少能使母亲教养的知识,以至于人们对幼儿发育影响事件。目的;增加幼儿母亲预防发育不良的知识。方法;这项智能教育活动在博约拉利区Samiran street Boyolali村举行,共有21名幼儿母亲参加。这项活动有两种方式进行,一种是在powerpoint的帮助下进行演讲和问答,另一种是使用游戏媒体卡进行健康宣传。结果;如果从样品分析测试使用paired t-test一定程度上意味着,得到问卷的结果意味着测63。76万;至于post)测试均值高达78 43。因此,从平均后测试的增加来看,蹒跚学步的母亲的知识增加了14.67。结论;这些智能教育活动增加了知识发育和预防Samiran村幼儿母亲态度的改变。& # x0D;& # x0D;关键词:特技,知识,蹒跚学步的妈妈。
{"title":"KEGIATAN SMART EDUCATION UNTUK MENINGKATKAN PENGETAHUAN IBU BALITA DESA SAMIRAN TERHADAP PENCEGAHAN STUNTING","authors":"Irvina Nurul Mahmudah, Juleha Duwi Handayani, Anisa Istikhomah, Putri Hasna Annabila, Ai Rahmawati, Lely Firrahmawati","doi":"10.30787/empowerment.v3i2.1266","DOIUrl":"https://doi.org/10.30787/empowerment.v3i2.1266","url":null,"abstract":"Latar Belakang; Stunting adalah salah satu keadaan malnutrisi yang berhubungan dengan ketidakcukupan zat gizi pada masa lalu sehingga termasuk dalam masalah gizi yang bersifat kronis. Salah satu penyebab stunting adalah praktek pola asuh ibu yang tidak baik terhadap anaknya. Pola asuh erat kaitannya dengan tingkat pengetahuan ibu. Pengetahuan yang kurang dapat menjadikan pola asuh ibu kurang sehingga memengaruhi kejadian stunting pada balita. Tujuan; Meningkatkan pengetahuan ibu balita terhadap pencegahan stunting. Metode; Kegiatan Smart Education ini dilaksanakan di Desa Samiran Kecamatan Selo Kabupaten Boyolali dengan peserta berjumlah 21 ibu balita. Kegiatan ini dilaksanakan dengan dua metode, yaitu ceramah dan tanya jawab dengan bantuan power point serta promosi kesehatan dengan media kartu dalam bentuk permainan. Hasil; Jika dilihat dari hasil uji analisis menggunakan paired sample t-test pada bagian mean, didapatkan hasil kuisioner untuk mean pre test sebesar 63.76; sedangkan untuk mean post test sebesar 78.43. Maka jika dilihat dari peningkatan mean post test terdapat peningkatan pengetahuan ibu balita sebesar 14.67. Kesimpulan; Kegiatan Smart Education ini berhasil meningkatkan pengetahuan dan mengubah sikap ibu balita Desa Samiran terhadap pencegahan stunting.
 
 Kata Kunci: Stunting, Pengetahuan, Ibu Balita.","PeriodicalId":33738,"journal":{"name":"Riau Journal of Empowerment","volume":"28 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135722174","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-09-26DOI: 10.30787/empowerment.v3i2.1189
Exda Hanung Lidiana, Agung Widiastuti, Fitria Eka Resti Wijayanti
Bencana alam merupakan serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh faktor alam yaitu berupa gempa, tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan, tanah longsor dan kebakaran. Untuk mengurangi resiko bencana, salah satunya yaitu dengan penerapan manajemen bencana. Manejemen bencana merupakan serangkaian upaya yang meliputi penetapan kebijakan pembangunan yang berisiko timbulnya bencana, kegiatan pencegahan bencana, tanggap darurat, dan rehabilitasi. Metode yang digunakan adalah metode pendidikan dan pelatihan kesehatan, Upaya Menumbuhkan Budaya Siaga Bencana Dengan Pemberian Pelatihan Manajemen Bencana di Desa Jati Kabupaten Karanganyar dan dilaksanakan pada bulan Maret – Mei 2023. Hasil evaluasi setelah penyuluhan sebagian besar peserta memahami permasalahan yang dihadapi. Terjadi perubahan bahwa sebelum diberikan pelatihan manajemen bencana, tingkat pengetahuan responden dengan kategori baik (40%), cukup (45%) dan kurang (15%). Sedangkan setelah diberikan pelatihan manajemen bencana didapatkan hasil bahwa terdapat perubahan yang signifikan yaitu 100% memiliki tingkat pengetahuan baik. Kesimpulannya terdapat peningkatan tingkat pengetahuan masyarakat yang signifikan setelah diberikan penyuluhan dan pelatihan.
{"title":"UPAYA MENUMBUHKAN BUDAYA SIAGA BENCANA DENGAN PEMBERIAN PELATIHAN MANAJEMEN BENCANA DI DESA JATI KABUPATEN KARANGANYAR","authors":"Exda Hanung Lidiana, Agung Widiastuti, Fitria Eka Resti Wijayanti","doi":"10.30787/empowerment.v3i2.1189","DOIUrl":"https://doi.org/10.30787/empowerment.v3i2.1189","url":null,"abstract":"Bencana alam merupakan serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh faktor alam yaitu berupa gempa, tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan, tanah longsor dan kebakaran. Untuk mengurangi resiko bencana, salah satunya yaitu dengan penerapan manajemen bencana. Manejemen bencana merupakan serangkaian upaya yang meliputi penetapan kebijakan pembangunan yang berisiko timbulnya bencana, kegiatan pencegahan bencana, tanggap darurat, dan rehabilitasi. Metode yang digunakan adalah metode pendidikan dan pelatihan kesehatan, Upaya Menumbuhkan Budaya Siaga Bencana Dengan Pemberian Pelatihan Manajemen Bencana di Desa Jati Kabupaten Karanganyar dan dilaksanakan pada bulan Maret – Mei 2023. Hasil evaluasi setelah penyuluhan sebagian besar peserta memahami permasalahan yang dihadapi. Terjadi perubahan bahwa sebelum diberikan pelatihan manajemen bencana, tingkat pengetahuan responden dengan kategori baik (40%), cukup (45%) dan kurang (15%). Sedangkan setelah diberikan pelatihan manajemen bencana didapatkan hasil bahwa terdapat perubahan yang signifikan yaitu 100% memiliki tingkat pengetahuan baik. Kesimpulannya terdapat peningkatan tingkat pengetahuan masyarakat yang signifikan setelah diberikan penyuluhan dan pelatihan.","PeriodicalId":33738,"journal":{"name":"Riau Journal of Empowerment","volume":"58 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135721899","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Letak geografis, demografis, sosiologis dan historis Indonesia menjadikan wilayah Indonesia rentan terhadap bencana. Salah satunya adalah provinsi Riau yang besaran luas bahaya terdampak untuk jenis bencana kebakaran hutan dan lahan berkisar 3.481.249 Ha. Upaya penanggulangan bencana harus memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi secara optimal sehingga mempermudah dan mempercepat proses penanggulangan bencana, Untuk itu penelitian ini ditujukan untuk mengetahui peran teknologi seperti teknologi modifikasi cuaca, sistem pemantau air lahan gambut, dan aplikasi Lancang Kuning dalam penanggulangan ancaman bencana karhutla. Penelitian ini dilakukan secara kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara kepada pihak-pihak yang terlibat. Penerapan teknologi ini terbukti berhasil menjaga langit di Provinsi Riau tetap biru. Tentunya kerjasama antar berbagai pihak baik sipil, militer, atau masyarakat turut serta dalam mensukseskan upaya mitigasi dalam mencegah ancaman kebakaran hutan dan lahan di provinsi Riau.
{"title":"Application of Technology in Mitigation of Forest and Peatland Fires in Riau Province to Support National Security","authors":"Syafrudin Fathoni, Nabella Nabella, Virana Fatwa Nurmala, M. Rizky Bayu Prayoga","doi":"10.31258/raje.6.1.53-71","DOIUrl":"https://doi.org/10.31258/raje.6.1.53-71","url":null,"abstract":"Letak geografis, demografis, sosiologis dan historis Indonesia menjadikan wilayah Indonesia rentan terhadap bencana. Salah satunya adalah provinsi Riau yang besaran luas bahaya terdampak untuk jenis bencana kebakaran hutan dan lahan berkisar 3.481.249 Ha. Upaya penanggulangan bencana harus memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi secara optimal sehingga mempermudah dan mempercepat proses penanggulangan bencana, Untuk itu penelitian ini ditujukan untuk mengetahui peran teknologi seperti teknologi modifikasi cuaca, sistem pemantau air lahan gambut, dan aplikasi Lancang Kuning dalam penanggulangan ancaman bencana karhutla. Penelitian ini dilakukan secara kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara kepada pihak-pihak yang terlibat. Penerapan teknologi ini terbukti berhasil menjaga langit di Provinsi Riau tetap biru. Tentunya kerjasama antar berbagai pihak baik sipil, militer, atau masyarakat turut serta dalam mensukseskan upaya mitigasi dalam mencegah ancaman kebakaran hutan dan lahan di provinsi Riau.","PeriodicalId":33738,"journal":{"name":"Riau Journal of Empowerment","volume":"19 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134932466","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Bahasa Jawa merupakan bahasa yang banyak dituturkan selain bahasa daerah lainnya, termasuk di Desa Sriwedari Kecamatan Salaman Kabupaten Magelang Jawa Tengah. Penggunaan Bahasa Jawa di kalangan masyarakat Desa Sriwedari khususnya generasi muda ternyata mengalami masalah yaitu rendahnya tingkat literasi Bahasa Jawa. Hal ini didasarkan pada observasi di setiap dusun di Desa Sriwedari menyatakan bahwa anak muda yang ada di Desa Sriwedari belum memahami lebih mendalam mengenai Bahasa Jawa dan pidato Bahasa Jawa, sedangkan dalam kegiatan kemasyarakatan menggunakan Bahasa Jawa. Oleh sebab itu dibutuhkan adanya pelatihan pidato Bahasa Jawa di Desa Sriwedari. Tujuan pengabdian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan literasi Bahasa Jawa khususnya dalam hal berbicara sehingga diharapkan semakin menumbuhkan rasa cinta terhadap budaya bangsa. Metode yang digunakan dalam pelatihan ini diawali dengan ceramah, peragaan, tanya jawab, dan evaluasi. Hasil dari program pengabdian yaitu mencetak generasi penerus bangsa yang dapat melestarikan Bahasa Jawa dengan melalui pidato Bahasa Jawa.
{"title":"Pelatihan Pidato Bahasa Jawa untuk Memperkuat Literasi Bahasa Daerah di Desa Sriwedari Kabupaten Magelang","authors":"Ndaru Prasetyo Aji, Lesa Paranti, Erviyandani Erviyandani, Septiana Nugrahani, Supriyati Supriyati","doi":"10.31258/raje.6.1.28-41","DOIUrl":"https://doi.org/10.31258/raje.6.1.28-41","url":null,"abstract":"Bahasa Jawa merupakan bahasa yang banyak dituturkan selain bahasa daerah lainnya, termasuk di Desa Sriwedari Kecamatan Salaman Kabupaten Magelang Jawa Tengah. Penggunaan Bahasa Jawa di kalangan masyarakat Desa Sriwedari khususnya generasi muda ternyata mengalami masalah yaitu rendahnya tingkat literasi Bahasa Jawa. Hal ini didasarkan pada observasi di setiap dusun di Desa Sriwedari menyatakan bahwa anak muda yang ada di Desa Sriwedari belum memahami lebih mendalam mengenai Bahasa Jawa dan pidato Bahasa Jawa, sedangkan dalam kegiatan kemasyarakatan menggunakan Bahasa Jawa. Oleh sebab itu dibutuhkan adanya pelatihan pidato Bahasa Jawa di Desa Sriwedari. Tujuan pengabdian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan literasi Bahasa Jawa khususnya dalam hal berbicara sehingga diharapkan semakin menumbuhkan rasa cinta terhadap budaya bangsa. Metode yang digunakan dalam pelatihan ini diawali dengan ceramah, peragaan, tanya jawab, dan evaluasi. Hasil dari program pengabdian yaitu mencetak generasi penerus bangsa yang dapat melestarikan Bahasa Jawa dengan melalui pidato Bahasa Jawa.","PeriodicalId":33738,"journal":{"name":"Riau Journal of Empowerment","volume":"30 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134932467","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
This paper reports the activities aimed at teachers and high school students in Lubuk Linggau, which went smoothly, interspersed with questions and answers. Demo and presentation, which are program activities, also run smoothly. The theme of community service activities is making a supercapacitor and battery and explaining the material used to make both energy storage devices. In addition, the team also presented basic knowledge about potentiostats and multimeters as test instruments related to electrochemistry. The activity went smoothly, interspersed with questions and answers—the demo and training have run smoothly. The theme of program activities includes the demo and training of preparing supercapacitor - batteries, explaining the materials - tools employed to make the energy storage devices. In addition, the team also presented basic knowledge about supercapacitors, batteries, potentiostats, and other tools related to electrochemistry. The activities of teachers and students at school took place very enthusiastically in receiving direction and counseling from the team. The enthusiasm can be seen in the active discussions between the team and members of these community groups. Group members feel the positive value of the activities carried out by the team. Generally, the team and participant can work out the ideas contained in the patent well. The team recommends some extended programs to propose, such as (a) similar activities should be carried out continuously to increase acknowledgment. (b) collaborating with others, and (c) developing online lab work.
{"title":"Improving Students' Understanding of Energy Conservation through Training on Making Electrochemical Storage Devices","authors":"Nirwan Syarif, Dedi Rohendi","doi":"10.31258/raje.6.1.42-52","DOIUrl":"https://doi.org/10.31258/raje.6.1.42-52","url":null,"abstract":"This paper reports the activities aimed at teachers and high school students in Lubuk Linggau, which went smoothly, interspersed with questions and answers. Demo and presentation, which are program activities, also run smoothly. The theme of community service activities is making a supercapacitor and battery and explaining the material used to make both energy storage devices. In addition, the team also presented basic knowledge about potentiostats and multimeters as test instruments related to electrochemistry. The activity went smoothly, interspersed with questions and answers—the demo and training have run smoothly. The theme of program activities includes the demo and training of preparing supercapacitor - batteries, explaining the materials - tools employed to make the energy storage devices. In addition, the team also presented basic knowledge about supercapacitors, batteries, potentiostats, and other tools related to electrochemistry. The activities of teachers and students at school took place very enthusiastically in receiving direction and counseling from the team. The enthusiasm can be seen in the active discussions between the team and members of these community groups. Group members feel the positive value of the activities carried out by the team. Generally, the team and participant can work out the ideas contained in the patent well. The team recommends some extended programs to propose, such as (a) similar activities should be carried out continuously to increase acknowledgment. (b) collaborating with others, and (c) developing online lab work.","PeriodicalId":33738,"journal":{"name":"Riau Journal of Empowerment","volume":"81 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134932469","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}