Kurikulum Pancasila baru saja di luncurkan pemerintah pusat pada bulan februari 2022 lalu sebagai program merdeka belajar. Pada kurikulum Pancasila ini pemerintah mengharapkan Pendidikan karakter bagi siswa, dan berharap siswa dapat menyelesaikan pemecahan masalah dengan mandiri, siswa juga diharapkan dapat memberikan solusi kreatif melalui kurikulum profil projek Pancasila dari masalah dan projek yang diberikan oleh para guru. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menjelaskan kepada pembaca mengenai perbandingan berdasarkan perbedaan dan persamaan dari kurikulum 2013 dan kurikulum merdeka dengan kurikulum pancasila. Pada metode ini menggunakan studi literatur. yaitu dengan menggunakan teknik pengumpulan data, jurnal dan artikel. hasil temuan dari artikel ini kemudian akan dikumpulkan dan selanjutnya akan dianalisis, hasil dari penelitian ini adalah mengkaji atau mempelajari tentang perbandingan dari ke tiga kurikulum, mengkaji kelebihan dan kekurangan dari kurikulum 2013, kurikulum merdeka dengan kurikulum pancasila, engkaji tujuan dan penilaian dari kurikulum 2013 dan kurikulum merdeka dengan kurikulum pancasila.
{"title":"Studi Literatur Perbandingan Pembelajaran Pancasila dalam Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka di PAUD","authors":"Studi Hafsah, Dzata Rahmah, Lubabul Ummah, Siti Aulia Fauzia, Suci Rahmadani, Latipah Hasanah, Hafsah Dzata Rahmah, Kata Kunci, Pembelajaran Pancasila, Kurikulum, Kurikulum Merdeka","doi":"10.33222/pelitapaud.v7i1.2516","DOIUrl":"https://doi.org/10.33222/pelitapaud.v7i1.2516","url":null,"abstract":"Kurikulum Pancasila baru saja di luncurkan pemerintah pusat pada bulan februari 2022 lalu sebagai program merdeka belajar. Pada kurikulum Pancasila ini pemerintah mengharapkan Pendidikan karakter bagi siswa, dan berharap siswa dapat menyelesaikan pemecahan masalah dengan mandiri, siswa juga diharapkan dapat memberikan solusi kreatif melalui kurikulum profil projek Pancasila dari masalah dan projek yang diberikan oleh para guru. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menjelaskan kepada pembaca mengenai perbandingan berdasarkan perbedaan dan persamaan dari kurikulum 2013 dan kurikulum merdeka dengan kurikulum pancasila. Pada metode ini menggunakan studi literatur. yaitu dengan menggunakan teknik pengumpulan data, jurnal dan artikel. hasil temuan dari artikel ini kemudian akan dikumpulkan dan selanjutnya akan dianalisis, hasil dari penelitian ini adalah mengkaji atau mempelajari tentang perbandingan dari ke tiga kurikulum, mengkaji kelebihan dan kekurangan dari kurikulum 2013, kurikulum merdeka dengan kurikulum pancasila, engkaji tujuan dan penilaian dari kurikulum 2013 dan kurikulum merdeka dengan kurikulum pancasila. \u0000 \u0000 ","PeriodicalId":34875,"journal":{"name":"Jurnal Pelita PAUD","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"48499414","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Tujuan dilakukannya penelitian ini untuk mengetahui strategi yang digunakan untuk menangani gangguan perkembangan bahasa speech delay terhadap komunikasi intrapersonal anak usia dini di TK Cerdik. Subjek yang digunakan dalam penelitian ini yaitu murid di TK Cerdik yang berjumlah 13 siswa. Jenis penelitian ini yaitu deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa observasi dan pengamatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi penanganan gangguan perkembangan bahasa speech delay terhadap komunikasi intrapersonal anak usia dini di TK Cerdik diantaranya dapat dilakukan dengan tindakan mengajak anak berbicara secara perlahan, menggunakan bahasa yang benar dan tepat serta dilakukan secara berulang, ketika anak sedang melakukan proses bicara, sebaiknya guru memperhatikan dan mengamati setiap kata maupun kalimat yang diucapkan oleh anak., mengontrol serta membenarkan kalimat yang pengucapannya mengalami kekeliruan atau kesalahan. serta, menyiapkan metode atau pembelajaran yang sekiranya dapat melatih dan memperlancar komunikasi interpersonal anak supaya anak lebih percaya diri saat melakukan proses komunikasi dan interaksi.
{"title":"Strategi Penanganan Gangguan Perkembangan Bahasa (Speech Delay) terhadap Komunikasi Interpersonal Anak","authors":"Strategi Penanganan, Gangguan Fadya, Amanda Putri, Nisna Nursarofah, Okalia Oktaviani, Fadya Amanda Putri","doi":"10.33222/pelitapaud.v7i1.2456","DOIUrl":"https://doi.org/10.33222/pelitapaud.v7i1.2456","url":null,"abstract":"Tujuan dilakukannya penelitian ini untuk mengetahui strategi yang digunakan untuk menangani gangguan perkembangan bahasa speech delay terhadap komunikasi intrapersonal anak usia dini di TK Cerdik. Subjek yang digunakan dalam penelitian ini yaitu murid di TK Cerdik yang berjumlah 13 siswa. Jenis penelitian ini yaitu deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa observasi dan pengamatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi penanganan gangguan perkembangan bahasa speech delay terhadap komunikasi intrapersonal anak usia dini di TK Cerdik diantaranya dapat dilakukan dengan tindakan mengajak anak berbicara secara perlahan, menggunakan bahasa yang benar dan tepat serta dilakukan secara berulang, ketika anak sedang melakukan proses bicara, sebaiknya guru memperhatikan dan mengamati setiap kata maupun kalimat yang diucapkan oleh anak., mengontrol serta membenarkan kalimat yang pengucapannya mengalami kekeliruan atau kesalahan. serta, menyiapkan metode atau pembelajaran yang sekiranya dapat melatih dan memperlancar komunikasi interpersonal anak supaya anak lebih percaya diri saat melakukan proses komunikasi dan interaksi.","PeriodicalId":34875,"journal":{"name":"Jurnal Pelita PAUD","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"47911001","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-12-25DOI: 10.33222/pelitapaud.v7i1.2443
Melia Eka Daryati, Didik Suryadi
Penelitian ini didasari dari kerangka pembelajaran paradigma kurikulum baru di PAUD yang menuntut pendidik harus lebih kreatif dalam merencanakan dan mengimplementasikan kurikulum merdeka. Kurikulum yang lebih memerdekakan tema pembelajaran kedalam topik kegiatan pengajaran menjadi suatu masalah bila pendidik tidak dapat mengembangkannya. Penelitian bertujuan mengetahui bagaimana proses pembelajaran menggunakan kurikulum merdeka melalui teknik webbing untuk meningkatkan creative problem solving mahasiswa pendidik guru PAUD dalam mengembangkan tema melalui teknik webbing. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif jenis metode deskriptif survei. Hasil penelitian menunjukkan pengembangan tema melalui teknik webbing dengan tahapan memilih topik sebagai tema, brainstorming tentang tema, mencari literature, mengembangkan tema besar menjadi tema kecil, menyusun konsep pengetahuan, menentukan puncak tema.
{"title":"Analisis Teknik Webbing untuk Meningkatkan Creative Problem Solving Mahasiswa Pendidik Guru PAUD Menggunakan Kurikulum Merdeka","authors":"Melia Eka Daryati, Didik Suryadi","doi":"10.33222/pelitapaud.v7i1.2443","DOIUrl":"https://doi.org/10.33222/pelitapaud.v7i1.2443","url":null,"abstract":"Penelitian ini didasari dari kerangka pembelajaran paradigma kurikulum baru di PAUD yang menuntut pendidik harus lebih kreatif dalam merencanakan dan mengimplementasikan kurikulum merdeka. Kurikulum yang lebih memerdekakan tema pembelajaran kedalam topik kegiatan pengajaran menjadi suatu masalah bila pendidik tidak dapat mengembangkannya. Penelitian bertujuan mengetahui bagaimana proses pembelajaran menggunakan kurikulum merdeka melalui teknik webbing untuk meningkatkan creative problem solving mahasiswa pendidik guru PAUD dalam mengembangkan tema melalui teknik webbing. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif jenis metode deskriptif survei. Hasil penelitian menunjukkan pengembangan tema melalui teknik webbing dengan tahapan memilih topik sebagai tema, brainstorming tentang tema, mencari literature, mengembangkan tema besar menjadi tema kecil, menyusun konsep pengetahuan, menentukan puncak tema.","PeriodicalId":34875,"journal":{"name":"Jurnal Pelita PAUD","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"47089864","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Tujuan dari dilakukannya penilitian ini adalah untuk melihat dampak dari pemberian pola asuh, perbedaan karakter dan perilaku anak yang ditemukan, nilai karakter apa yang diberikan atau didapat serta akibat apa yang diperoleh dari pola asuh yang diterapkan oleh orang tua anak. Metode penilitian yang digunakan dalam penilitian ini ialah menggunakan metode pendekatan kualitatif. Dengan menggunakan teknik wawancara terencana yaitu pewawancara menyiapkan pedoman wawancara dan melakukan observasi secara langsung. Hasil penelitian yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan pola asuh yang diterapkan oleh orang tua anak yaitu pola asuh demokratis dan pola asuh permisif. Pada anak kembar subyek pertama peneliti menemukan bahwa orang tua sang anak menerapkan pola asuh demokratis yaitu adanya musyawarah di dalam keluarga, pengarahan anak dari dan pada anak kembar subyek kedua peneliti menemukan bahwa orang tua sang anak menerapkan pola asuh permisif yaitu memberikan kebebasan dan keterbukaan pada sang anak serta mengizinkan anak melakukan kegiatan yang ia inginkan. Peneliti juga menemukan kesamaan pada kedua obyek yaitu terdapat sibling rivalry diantara keduanya.
{"title":"Pengaruh Pola Asuh Terhadap Sosial Emosional Anak Kembar.","authors":"Andi Dea Aprilliyani, Dian Wahyu Putri Bintang, Mania Natasya Juliani Keni, Wanda Lestari, Hasbi Sjamsir, Adharina Dian Pertiwi","doi":"10.33222/pelitapaud.v7i1.2444","DOIUrl":"https://doi.org/10.33222/pelitapaud.v7i1.2444","url":null,"abstract":"Tujuan dari dilakukannya penilitian ini adalah untuk melihat dampak dari pemberian pola asuh, perbedaan karakter dan perilaku anak yang ditemukan, nilai karakter apa yang diberikan atau didapat serta akibat apa yang diperoleh dari pola asuh yang diterapkan oleh orang tua anak. Metode penilitian yang digunakan dalam penilitian ini ialah menggunakan metode pendekatan kualitatif. Dengan menggunakan teknik wawancara terencana yaitu pewawancara menyiapkan pedoman wawancara dan melakukan observasi secara langsung. Hasil penelitian yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan pola asuh yang diterapkan oleh orang tua anak yaitu pola asuh demokratis dan pola asuh permisif. Pada anak kembar subyek pertama peneliti menemukan bahwa orang tua sang anak menerapkan pola asuh demokratis yaitu adanya musyawarah di dalam keluarga, pengarahan anak dari dan pada anak kembar subyek kedua peneliti menemukan bahwa orang tua sang anak menerapkan pola asuh permisif yaitu memberikan kebebasan dan keterbukaan pada sang anak serta mengizinkan anak melakukan kegiatan yang ia inginkan. Peneliti juga menemukan kesamaan pada kedua obyek yaitu terdapat sibling rivalry diantara keduanya. ","PeriodicalId":34875,"journal":{"name":"Jurnal Pelita PAUD","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"47323327","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-12-25DOI: 10.33222/pelitapaud.v7i1.2499
J. Juanda, Arlin Arlin
Pemerolehan bahasa pada anak kembar berbeda jenis kelamin merupakan hal yang menarik untuk dikaji. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pemerolehan bahasa pada sepasang anak kembar pada tataran sintaksis di usia 2 tahun 7 bulan – 2 tahun 11 bulan. Subjek penelitian adalah sepasang anak kembar, ZA berjenis kelamin laki-laki, dan ZU berjenis kelamin perempuan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ZA yang berjenis kelamin laki-laki pada tataran sintaksis mampu memproduksi kalimat dua kata, hingga tiga kata atau lebih, baik itu bentuk deklaratif maupun imperatif sederhana. Demikian juga pada ZU yang berjenis kelamin perempuan, pada tataran sintaksis mampu memproduksi kalimat dua kata hingga tiga kata atau lebih dalam bentuk deklaratif, dan imperatif sederhana, hingga kalimat kompleks. Sementara itu perbandingan pemerolehan bahasa ZA dan ZU dari segi sintaksis berupa kalimat dua kata hingga tiga kata atau lebih, ZU jauh lebih produktif dibandingkan dengan ZA. Di umur yang sama, ZU mampu membuat kalimat yang lebih kompleks tanpa harus menunggu stimulus dari orang di sekitarnya. Penelitian ini bisa menjadi data baru bagi akademisi yang berkecimpung pada bidang pemerolehan bahasa, terutama terkait perbedaan pada anak laki-laki dengan anak perempuan.
{"title":"Perbedaan Pemerolehan Bahasa Sintaksis pada Anak Kembar Usia 2 Tahun","authors":"J. Juanda, Arlin Arlin","doi":"10.33222/pelitapaud.v7i1.2499","DOIUrl":"https://doi.org/10.33222/pelitapaud.v7i1.2499","url":null,"abstract":"Pemerolehan bahasa pada anak kembar berbeda jenis kelamin merupakan hal yang menarik untuk dikaji. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pemerolehan bahasa pada sepasang anak kembar pada tataran sintaksis di usia 2 tahun 7 bulan – 2 tahun 11 bulan. Subjek penelitian adalah sepasang anak kembar, ZA berjenis kelamin laki-laki, dan ZU berjenis kelamin perempuan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ZA yang berjenis kelamin laki-laki pada tataran sintaksis mampu memproduksi kalimat dua kata, hingga tiga kata atau lebih, baik itu bentuk deklaratif maupun imperatif sederhana. Demikian juga pada ZU yang berjenis kelamin perempuan, pada tataran sintaksis mampu memproduksi kalimat dua kata hingga tiga kata atau lebih dalam bentuk deklaratif, dan imperatif sederhana, hingga kalimat kompleks. Sementara itu perbandingan pemerolehan bahasa ZA dan ZU dari segi sintaksis berupa kalimat dua kata hingga tiga kata atau lebih, ZU jauh lebih produktif dibandingkan dengan ZA. Di umur yang sama, ZU mampu membuat kalimat yang lebih kompleks tanpa harus menunggu stimulus dari orang di sekitarnya. Penelitian ini bisa menjadi data baru bagi akademisi yang berkecimpung pada bidang pemerolehan bahasa, terutama terkait perbedaan pada anak laki-laki dengan anak perempuan. ","PeriodicalId":34875,"journal":{"name":"Jurnal Pelita PAUD","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"44311909","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-12-25DOI: 10.33222/pelitapaud.v7i1.2484
Sanah Rosmawati, Laily Rosidah, Ratu Amalia Hayani
Penelitian ini memfokuskan pada penerapan program PAUD HI di TK Permata Ibu, dengan memfokuskan bagaimana guru menerapkan PAUD HI. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui secara khusus dengan diterapkannya PAUD HI di TK Permata Ibu. Subjek dalam penelitian ini adalah 1 orang kepala sekolah dan 2 orang guru kelompok B di TK Permata Ibu. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah dengan redukasi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian yang didapatkan adalah menunjukan bahwa dengan adanya penerapan PAUD HI di TK Permata Ibu anak mendapatkan pelayanan kebutuhan esensial nya dengan cukup baik dengan memenuhi unsur dari Holistik Integratif yaitu pendidikan, kesehatan, gizi, dan perawatan, pengasuhan, perlindungan, dan kesejahteraan.
{"title":"Penerapan PAUD Holistik Integratif Anak Usia 5-6 Tahun di TK Permata Ibu","authors":"Sanah Rosmawati, Laily Rosidah, Ratu Amalia Hayani","doi":"10.33222/pelitapaud.v7i1.2484","DOIUrl":"https://doi.org/10.33222/pelitapaud.v7i1.2484","url":null,"abstract":"Penelitian ini memfokuskan pada penerapan program PAUD HI di TK Permata Ibu, dengan memfokuskan bagaimana guru menerapkan PAUD HI. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui secara khusus dengan diterapkannya PAUD HI di TK Permata Ibu. Subjek dalam penelitian ini adalah 1 orang kepala sekolah dan 2 orang guru kelompok B di TK Permata Ibu. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah dengan redukasi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian yang didapatkan adalah menunjukan bahwa dengan adanya penerapan PAUD HI di TK Permata Ibu anak mendapatkan pelayanan kebutuhan esensial nya dengan cukup baik dengan memenuhi unsur dari Holistik Integratif yaitu pendidikan, kesehatan, gizi, dan perawatan, pengasuhan, perlindungan, dan kesejahteraan.","PeriodicalId":34875,"journal":{"name":"Jurnal Pelita PAUD","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"46702862","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-12-24DOI: 10.33222/pelitapaud.v7i1.2442
Novianti Retno Utami, Novia Nur Inayah
Pengembangan media pembelajaran sains sangat dibutuhkan pada pendidikan anak usia dini. dan diharapkan mampu menstimulasi kemampuan scientific inquiry pada anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengembangan media “Jungle Board” untuk meningkatkan kemampuan scientific inquiry pada anak usia 5-6 Tahun Penelitian ini dilakukan di KB-TK-TPA Surya Marta Yogyakarta pada tahun pelajaran 2022/2023. Jenis penelitian yaitu Research and Development (R&D) dengan model pengembangan ADDIE. Pada tahap development, media pembelajaran Jungle Board dilakukan penilaian kelayakan oleh ahli materi dan media, uji keterbacaan 15 guru, 4 siswa uji coba kelompok kecil, dan 12 siswa uji coba lapangan. Teknik pengumpulan data menggunakan angket validaasi ahli dan penilaian siswa. Data yang didapatkan dari angket selanjutnya dianalisis dengan cara deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Penelitian melalui lima tahap dalam pembuatan media pembelajaran jungle board, yaitu: 1) Analysis (Analisis), 2) Design (Desain), 3) Development (Pengembangan), 4) Implemetation (Implementasi), 5) Evaluation (Evaluasi). Persentase penilaian ahli media dan materi pada jungle board sebesar 95% dan termasuk kriteria Sangat Layak. Berdasarkan analisis peningkatan kemampuan scientific inquiry pada pretest rata-rata nilai 0.83 dan postest rata-rata nilai 4.67. Hasil uji t didapatkan nilai sig p=0,001 < 0,05, maka media pembelajaran Jungle Board efektif untuk meningkatkan kemampuan scientific inquiry pada anak usia 5-6 Tahun.
{"title":"Pengembangan Media Jungle Board untuk Meningkatkan Keterampilan Scientific Inquiry Pada Anak Usia 5-6 Tahun","authors":"Novianti Retno Utami, Novia Nur Inayah","doi":"10.33222/pelitapaud.v7i1.2442","DOIUrl":"https://doi.org/10.33222/pelitapaud.v7i1.2442","url":null,"abstract":"Pengembangan media pembelajaran sains sangat dibutuhkan pada pendidikan anak usia dini. dan diharapkan mampu menstimulasi kemampuan scientific inquiry pada anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengembangan media “Jungle Board” untuk meningkatkan kemampuan scientific inquiry pada anak usia 5-6 Tahun Penelitian ini dilakukan di KB-TK-TPA Surya Marta Yogyakarta pada tahun pelajaran 2022/2023. Jenis penelitian yaitu Research and Development (R&D) dengan model pengembangan ADDIE. Pada tahap development, media pembelajaran Jungle Board dilakukan penilaian kelayakan oleh ahli materi dan media, uji keterbacaan 15 guru, 4 siswa uji coba kelompok kecil, dan 12 siswa uji coba lapangan. Teknik pengumpulan data menggunakan angket validaasi ahli dan penilaian siswa. Data yang didapatkan dari angket selanjutnya dianalisis dengan cara deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Penelitian melalui lima tahap dalam pembuatan media pembelajaran jungle board, yaitu: 1) Analysis (Analisis), 2) Design (Desain), 3) Development (Pengembangan), 4) Implemetation (Implementasi), 5) Evaluation (Evaluasi). Persentase penilaian ahli media dan materi pada jungle board sebesar 95% dan termasuk kriteria Sangat Layak. Berdasarkan analisis peningkatan kemampuan scientific inquiry pada pretest rata-rata nilai 0.83 dan postest rata-rata nilai 4.67. Hasil uji t didapatkan nilai sig p=0,001 < 0,05, maka media pembelajaran Jungle Board efektif untuk meningkatkan kemampuan scientific inquiry pada anak usia 5-6 Tahun.","PeriodicalId":34875,"journal":{"name":"Jurnal Pelita PAUD","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"43093316","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-12-24DOI: 10.33222/pelitapaud.v7i1.1983
Alina Nur Fauziyyah, Ulwan Syafrudin, Hasan Hariri
Penelitian ini dilatarbelakangi karena masih terdapat anak yang belum optimal dalam melakukan tugas perkembangan sesuai dengan usianya melalui kegiatan sehari-hari anak baik dilingkungan sekolah, maupun lingkungan rumah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan dan tingkat hubungan dari pola asuh orang tua terhadap kemandirian anak usia dini pada kelompok B pada Taman Kanak-kanak di Rejo Basuki. Variabel dalam penelitian ini yaitu pola asuh orang tua yang menjadi variabel X dan kemandirian anak usia dini yang menjadi variabel Y. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, dengan metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian korelasional dengan teknik pengumpulan data melalui kuisioner. Sampel penelitian sejumlah 30 anak dengan kisaran usia 5-6 tahun dan 30 orang tua anak di Taman Kanak-kanak Rejo Basuki dengan menggunakan teknik sampling jenuh. Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hasil penelitian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa ada hubungan yang signifikan antara pola asuh orang tua terhadap kemandirian anak usia 5-6 tahun. Hal ini dilihat dari nilai Sig sebesar 0, 000 yang mana lebih kecil dari 0. 05. Hubungan yang didapat dalam penelitian ini menunjukan bahwa pola asuh erat hubungannya dalam pembentukan kemandirian anak. Pola asuh demokratis yang paling berpengaruh terhadap kemandirian
{"title":"Hubungan Pola Asuh Orang Tua Terhadap Kemandirian Anak Usia Dini 5-6 Tahun","authors":"Alina Nur Fauziyyah, Ulwan Syafrudin, Hasan Hariri","doi":"10.33222/pelitapaud.v7i1.1983","DOIUrl":"https://doi.org/10.33222/pelitapaud.v7i1.1983","url":null,"abstract":"Penelitian ini dilatarbelakangi karena masih terdapat anak yang belum optimal dalam melakukan tugas perkembangan sesuai dengan usianya melalui kegiatan sehari-hari anak baik dilingkungan sekolah, maupun lingkungan rumah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan dan tingkat hubungan dari pola asuh orang tua terhadap kemandirian anak usia dini pada kelompok B pada Taman Kanak-kanak di Rejo Basuki. Variabel dalam penelitian ini yaitu pola asuh orang tua yang menjadi variabel X dan kemandirian anak usia dini yang menjadi variabel Y. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, dengan metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian korelasional dengan teknik pengumpulan data melalui kuisioner. Sampel penelitian sejumlah 30 anak dengan kisaran usia 5-6 tahun dan 30 orang tua anak di Taman Kanak-kanak Rejo Basuki dengan menggunakan teknik sampling jenuh. Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hasil penelitian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa ada hubungan yang signifikan antara pola asuh orang tua terhadap kemandirian anak usia 5-6 tahun. Hal ini dilihat dari nilai Sig sebesar 0, 000 yang mana lebih kecil dari 0. 05. Hubungan yang didapat dalam penelitian ini menunjukan bahwa pola asuh erat hubungannya dalam pembentukan kemandirian anak. Pola asuh demokratis yang paling berpengaruh terhadap kemandirian","PeriodicalId":34875,"journal":{"name":"Jurnal Pelita PAUD","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"44647962","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-12-16DOI: 10.33222/pelitapaud.v7i1.2475
Dodi Ahmad Haerudin
Tujuan penelitian ini untuk membahas tentang bagaimana agar manusia bisa berkarakter dan berbudi luhur menurut teori Ki Hajar Dewantara dimulai dari sejak Paud. Metode yang saya pake adalah metode kuantitatif dengan pendekatan deskriptif analisis disini saya mengumpulkan beberapa materi dari berbagai sumber, dari berbagai jurnal dan beberapa buku lalu saya mengkaji/mendalami materi – materi yang sudah saya kumpulkan. konsep pemikiran Ki Hajar Dewantara, pendidikan merupakan pengaruh positif untuk kemajuan seseorang yang datang dari siapa pun dan dimana pun, pendidikan dapat dipahami dalam dua aspek yang terdiri dari bentuk kegiatan dan tujuan dalam konteks penyelenggaraannya. Dalam bentuk kegiatanya, pendidikan merupakan daya upaya kebudayaan, pendidikan sebagai daya upaya kebudayaan diorientasikan pada upaya pengembangan individu agar mampu menjadi manusia yang dapat menjani hidup dan berkehidupan secara beradab yang artinya pendidikan bertujuan menjadikan manusia berbudi pekerti luhur atau berkarakter. Pendidikan anak usia dini, didasari bagaimana pola pengasuhan.. Dengan membina, menumbuhkan, dan mengembangkan potensi anak usia dini secara optimal maka anak akan memiliki kesiapan untuk memasuki pendidikan lebih lanjut. Pendidikan bagi anak yaitu sesuai dengan kebutuhan perkembangan anak pada segala aspek perkembangan anak. Menanamkan pendidikan pada anak usia dini agar menjadi manusia yang berbudi luhur dan berkarakter, pendidikan bagi anak usia dini merupakan suatau awal perjalanan untuk masa depannya, ketika pendidikan itu menjadikan anak tersebut menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya maka dari itu pendidikan berhasil membuat anak tersbut menjdadi pribadi yang berkarakter. Setiap orang tua dan pendidik harus menanamkan pendidikan karakter pada anak seperti tentang spiritualnya, kepribadiannya, lingkungan sosialnya. Berprilaku positif atau negatif sangat ditentukan oleh lingkungannya karna lingkungan sangat berpengaruh tehadap prilaku seseorang. Maka dari itu membentuk karakter positif sejak anak usia dini sangat baik untuk perkembangnnya..
{"title":"Anak PAUD Berkarakter Menurut Teori Ki Hajar Dewantara","authors":"Dodi Ahmad Haerudin","doi":"10.33222/pelitapaud.v7i1.2475","DOIUrl":"https://doi.org/10.33222/pelitapaud.v7i1.2475","url":null,"abstract":"Tujuan penelitian ini untuk membahas tentang bagaimana agar manusia bisa berkarakter dan berbudi luhur menurut teori Ki Hajar Dewantara dimulai dari sejak Paud. Metode yang saya pake adalah metode kuantitatif dengan pendekatan deskriptif analisis disini saya mengumpulkan beberapa materi dari berbagai sumber, dari berbagai jurnal dan beberapa buku lalu saya mengkaji/mendalami materi – materi yang sudah saya kumpulkan. konsep pemikiran Ki Hajar Dewantara, pendidikan merupakan pengaruh positif untuk kemajuan seseorang yang datang dari siapa pun dan dimana pun, pendidikan dapat dipahami dalam dua aspek yang terdiri dari bentuk kegiatan dan tujuan dalam konteks penyelenggaraannya. Dalam bentuk kegiatanya, pendidikan merupakan daya upaya kebudayaan, pendidikan sebagai daya upaya kebudayaan diorientasikan pada upaya pengembangan individu agar mampu menjadi manusia yang dapat menjani hidup dan berkehidupan secara beradab yang artinya pendidikan bertujuan menjadikan manusia berbudi pekerti luhur atau berkarakter. Pendidikan anak usia dini, didasari bagaimana pola pengasuhan.. Dengan membina, menumbuhkan, dan mengembangkan potensi anak usia dini secara optimal maka anak akan memiliki kesiapan untuk memasuki pendidikan lebih lanjut. Pendidikan bagi anak yaitu sesuai dengan kebutuhan perkembangan anak pada segala aspek perkembangan anak. Menanamkan pendidikan pada anak usia dini agar menjadi manusia yang berbudi luhur dan berkarakter, pendidikan bagi anak usia dini merupakan suatau awal perjalanan untuk masa depannya, ketika pendidikan itu menjadikan anak tersebut menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya maka dari itu pendidikan berhasil membuat anak tersbut menjdadi pribadi yang berkarakter. Setiap orang tua dan pendidik harus menanamkan pendidikan karakter pada anak seperti tentang spiritualnya, kepribadiannya, lingkungan sosialnya. Berprilaku positif atau negatif sangat ditentukan oleh lingkungannya karna lingkungan sangat berpengaruh tehadap prilaku seseorang. Maka dari itu membentuk karakter positif sejak anak usia dini sangat baik untuk perkembangnnya..","PeriodicalId":34875,"journal":{"name":"Jurnal Pelita PAUD","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"46702253","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-12-16DOI: 10.33222/pelitapaud.v7i1.2476
Dodi Ahmad Haerudin
Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat bagaimana peran orang tua dalam meningkatkan perkembangan moral anak. Pengawasan orang tua dalam proses belajar anak itu sangat penting, menjadi orang tua yang ideal bagi anaknya yaitu dengan cara memberikan komunikasi yang baik kepada anaknya. Komunikasi yang baik seperti memberikan kesempatan kepada anak untuk berbicara, bertanya, dan menghargai pendapat anak. Peneliti menggunakan penelitian korelasional yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelatif antar variabel. Hubungan korelatif mengacu pada kecenderungan hubungan variabel satu dengan variabel yang lainnya. Hasil dari pembahasan ditemukan bahwa sekolah online dapat membawa kendala dan dampak yang signifikan bagi anak sebagai peserta didik maupun guru sebagai tenaga pengajar dan peran orang tua. Orang tua harus lebih mampu meningkatkan pengawasan dan mendidik anak dengan baik apalagi di masa pandemi agar anak- anak mereka menjadi anak yang berkualitas dan mengharumkan nama Indonesia serta menumbuhkan motivasi dalam belajar.
{"title":"Peran Orang Tua Terhadap Proses Belajar Moral Anak Usia Dini","authors":"Dodi Ahmad Haerudin","doi":"10.33222/pelitapaud.v7i1.2476","DOIUrl":"https://doi.org/10.33222/pelitapaud.v7i1.2476","url":null,"abstract":"Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat bagaimana peran orang tua dalam meningkatkan perkembangan moral anak. Pengawasan orang tua dalam proses belajar anak itu sangat penting, menjadi orang tua yang ideal bagi anaknya yaitu dengan cara memberikan komunikasi yang baik kepada anaknya. Komunikasi yang baik seperti memberikan kesempatan kepada anak untuk berbicara, bertanya, dan menghargai pendapat anak. Peneliti menggunakan penelitian korelasional yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelatif antar variabel. Hubungan korelatif mengacu pada kecenderungan hubungan variabel satu dengan variabel yang lainnya. Hasil dari pembahasan ditemukan bahwa sekolah online dapat membawa kendala dan dampak yang signifikan bagi anak sebagai peserta didik maupun guru sebagai tenaga pengajar dan peran orang tua. Orang tua harus lebih mampu meningkatkan pengawasan dan mendidik anak dengan baik apalagi di masa pandemi agar anak- anak mereka menjadi anak yang berkualitas dan mengharumkan nama Indonesia serta menumbuhkan motivasi dalam belajar.","PeriodicalId":34875,"journal":{"name":"Jurnal Pelita PAUD","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"48769424","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}