Pub Date : 2022-12-31DOI: 10.33222/pelitapaud.v7i1.2553
R. Kusumah
Pola asuh adalah proses di dalam keluarga, interaksi orang tua dan anak. Pola asuh diterapkan sejak anak lahir dan disesuaikan dengan usia tahap perkembangannya. Kegiatan pengasuhan dilakukan dengan mendidik, membimbing, memberi perlindungan, serta pengawasan kepada anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola asuh orang tua terhadap siswa berprestasi, yang secara konsisten memiliki prestasi (ranking satu sampai lima) di semester 1 dan 2 kelas 1. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Subyek dalam penelitian ini adalah orang tua beserta anaknya, dan guru kelas. Adapun jumlah siswa di kelas 1 SDIT Al-Istiqomah adalah 115 siswa dan mengambil sample acak sesuai dengan kebutuhan. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa ketiga orang tua siswa menerapkan pola asuh demokratis, pola asuh yang menerapkan adanya musyawarah dalam keluarga, kebebasan yang terkendali, pengarahan dari orang tua, bimbingan dan perhatian, saling menghormati antar anggota keluarga dan komunikasi dua arah.
母乳喂养模式是家庭内部的过程,是父母和孩子之间的互动。育儿模式从孩子出生起就一直适用,并适应其发育年龄。护理活动是通过教育、指导、提供保护和监督儿童来进行的。本研究的目的是找出学龄前学生的育儿模式,这些学生在第一学期和第二学期第一班的表现始终如一(排名1-5)。本研究为定性研究。这项研究的对象是父母和他们的孩子,以及课堂老师。关于一年级的学生人数,SDIT Al Istiqomah为115人,并根据需要随机抽样。通过观察、访谈和文件收集的数据。本研究的结果表明,三位父母采用民主培养模式、适用于家庭访客的培养模式、受控自由、父母分心、指导和关注、家庭成员之间的相互尊重和双向沟通。
{"title":"Pola Asuh Orang Tua Siswa Berprestasi","authors":"R. Kusumah","doi":"10.33222/pelitapaud.v7i1.2553","DOIUrl":"https://doi.org/10.33222/pelitapaud.v7i1.2553","url":null,"abstract":"Pola asuh adalah proses di dalam keluarga, interaksi orang tua dan anak. Pola asuh diterapkan sejak anak lahir dan disesuaikan dengan usia tahap perkembangannya. Kegiatan pengasuhan dilakukan dengan mendidik, membimbing, memberi perlindungan, serta pengawasan kepada anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola asuh orang tua terhadap siswa berprestasi, yang secara konsisten memiliki prestasi (ranking satu sampai lima) di semester 1 dan 2 kelas 1. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Subyek dalam penelitian ini adalah orang tua beserta anaknya, dan guru kelas. Adapun jumlah siswa di kelas 1 SDIT Al-Istiqomah adalah 115 siswa dan mengambil sample acak sesuai dengan kebutuhan. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa ketiga orang tua siswa menerapkan pola asuh demokratis, pola asuh yang menerapkan adanya musyawarah dalam keluarga, kebebasan yang terkendali, pengarahan dari orang tua, bimbingan dan perhatian, saling menghormati antar anggota keluarga dan komunikasi dua arah.","PeriodicalId":34875,"journal":{"name":"Jurnal Pelita PAUD","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"43594974","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pola Asuh Anak dengan Gangguan Pemusatan Perhatian Hiperaktif. Suatu kondisi perhatian dan hiperaktivitas disebut Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD). Anak-anak dengan ADHD berjuang untuk mempertahankan kendali diri, kesulitan memusatkan perhatian atau memperhatikan, dan menunjukkan perilaku hiperaktif dan impulsif. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat bagaimana pola asuh dari anak ADHD dari dua subjek yang dilihat dari segi lingkungan sekolah dan lingkungan rumah, serta cara penanganan terhadap anak ADHD. Metode penelitian ini menggunakan kualitatif. Adapun analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu studi kasus, wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pola asuh yang diberikan orang tua kepada anak gangguan ADHD sangat berpengaruh terhadap semua aspek perkembangan anak. Hal ini karena pola asuh yang kebanyakan diterapkan oleh orang tua ialah pola asuh otoriter dan permisif. Dengan begitu orang tua sehendaknya dapat menerapkan pola asuh demokratis terhadap anak sehingga dapat mengetahui segala perkembangan anak.
{"title":"Pola Asuh Terhadap Anak Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD)","authors":"Mutiara Efendi, Yusrina Nadila Putri, Nur Azizah Baitul Atiq, Putri Ramadani Sarah, Adharina Dian Pertiwi, Hasbi Sjamsir","doi":"10.33222/pelitapaud.v7i1.2500","DOIUrl":"https://doi.org/10.33222/pelitapaud.v7i1.2500","url":null,"abstract":"Pola Asuh Anak dengan Gangguan Pemusatan Perhatian Hiperaktif. Suatu kondisi perhatian dan hiperaktivitas disebut Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD). Anak-anak dengan ADHD berjuang untuk mempertahankan kendali diri, kesulitan memusatkan perhatian atau memperhatikan, dan menunjukkan perilaku hiperaktif dan impulsif. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat bagaimana pola asuh dari anak ADHD dari dua subjek yang dilihat dari segi lingkungan sekolah dan lingkungan rumah, serta cara penanganan terhadap anak ADHD. Metode penelitian ini menggunakan kualitatif. Adapun analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu studi kasus, wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pola asuh yang diberikan orang tua kepada anak gangguan ADHD sangat berpengaruh terhadap semua aspek perkembangan anak. Hal ini karena pola asuh yang kebanyakan diterapkan oleh orang tua ialah pola asuh otoriter dan permisif. Dengan begitu orang tua sehendaknya dapat menerapkan pola asuh demokratis terhadap anak sehingga dapat mengetahui segala perkembangan anak.","PeriodicalId":34875,"journal":{"name":"Jurnal Pelita PAUD","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"45254446","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-12-29DOI: 10.33222/pelitapaud.v7i1.2054
Ajeng Rahayu Tresna Dewi, Puji Astuti, Eva Gustiana
Motivasi belajar merupakan faktor psikis yang bersifat non-intelektual. Peranannya yang khas dalam penumbuh gairah, merasa senang dan semangat belajar. Anak yang memiliki motivasi kuat, akan mempunyai banyak energi untuk melakukan kegitan belajar. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi motivasi belajar sholat anak usia dini sebelum dan sesudah menggunakan video animasi dan untuk memperoleh informasi mengenai pengaruh video animasi terhadap motivasi belajar sholat anak usia dini. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode quasy eksperimen, populasi dalam penelitian ini adalah anak usia 5-6 tahun di RA PUI Ciwedus 1 yang berjumlah 27 siswa dengan teknik total sampling, teknik penggumpulan data menggunakan lembar observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah uji normalitas, uji homogenitas dan uji hipotesis yang digunakan untuk memperoleh informasi pengaruh video animasi terhadap motivasi belajar sholat anak usia dini. Berdasarkan perhitungan statistik uji hipotesis dalam penelitian ini adanya pengaruh vidoe animasi terhadap motivasi belajar sholat anak usia dini
{"title":"Pengaruh Video Animasi Terhadap Motivasi Belajar Sholat Anak Usia Dini","authors":"Ajeng Rahayu Tresna Dewi, Puji Astuti, Eva Gustiana","doi":"10.33222/pelitapaud.v7i1.2054","DOIUrl":"https://doi.org/10.33222/pelitapaud.v7i1.2054","url":null,"abstract":"Motivasi belajar merupakan faktor psikis yang bersifat non-intelektual. Peranannya yang khas dalam penumbuh gairah, merasa senang dan semangat belajar. Anak yang memiliki motivasi kuat, akan mempunyai banyak energi untuk melakukan kegitan belajar. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi motivasi belajar sholat anak usia dini sebelum dan sesudah menggunakan video animasi dan untuk memperoleh informasi mengenai pengaruh video animasi terhadap motivasi belajar sholat anak usia dini. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode quasy eksperimen, populasi dalam penelitian ini adalah anak usia 5-6 tahun di RA PUI Ciwedus 1 yang berjumlah 27 siswa dengan teknik total sampling, teknik penggumpulan data menggunakan lembar observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah uji normalitas, uji homogenitas dan uji hipotesis yang digunakan untuk memperoleh informasi pengaruh video animasi terhadap motivasi belajar sholat anak usia dini. Berdasarkan perhitungan statistik uji hipotesis dalam penelitian ini adanya pengaruh vidoe animasi terhadap motivasi belajar sholat anak usia dini","PeriodicalId":34875,"journal":{"name":"Jurnal Pelita PAUD","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"49393373","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-12-29DOI: 10.33222/pelitapaud.v7i1.2522
Yuni Pailing, J. Juanda
Pemerolehan bahasa pada anak merupakan hal penting untuk dikaji. Pemahaman terhadap pemerolehan bahasa merupakan salah satu dasar yang tepat untuk mengajarkan bahasa kepada anak. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pemerolehan bahasa anak usia 3 tahun 10 bulan pada bidang fonologi, sintaksis, dan semantik. Penelitian ini menerapkan metode deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan teknik rekam-catat. Subjek dalam penelitian ini adalah Arsyila Yumna (AY), anak perempuan berusia 3 tahun 10 bulan yang tinggal di Kota Parepare. Berdasarkan hasil analisis data, ditemukan bahwa AY telah mampu menyebutkan semua fonem vokal dengan tepat. Untuk fonem konsonan, pelafalannya sudah sempurna jika dilafalkan per-satuannya. Namun, masih ada kekeliruan dalam melafalkan dua konsonan dalam satu kata tertentu. Ditinjau dari bidang sintaksis, AY sudah mampu untuk mengucapkan kata dalam beberapa kalimat sederhana maupun kompleks. AY juga telah menunjukkan kemampuan menghasilkan berbagai variasi kalimat, seperti kalimat deklaratif, interogatif, imperatif, dan interjeksi. Sedangkan, dari aspek semantiknya, AY telah menunjukkan kemampuan untuk membedakan makna kata dan penggunaannya serta memahami kalimat atau konteks pembicaraan. Hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi bagi orang tua, guru, atau orang di sekitar anak dalam mengajarkan bahasa kepada anak.
{"title":"Pemerolehan Bahasa Anak Usia 3 Tahun 10 Bulan pada Bidang Fonologi, Sintaksis, dan Semantik","authors":"Yuni Pailing, J. Juanda","doi":"10.33222/pelitapaud.v7i1.2522","DOIUrl":"https://doi.org/10.33222/pelitapaud.v7i1.2522","url":null,"abstract":"Pemerolehan bahasa pada anak merupakan hal penting untuk dikaji. Pemahaman terhadap pemerolehan bahasa merupakan salah satu dasar yang tepat untuk mengajarkan bahasa kepada anak. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pemerolehan bahasa anak usia 3 tahun 10 bulan pada bidang fonologi, sintaksis, dan semantik. Penelitian ini menerapkan metode deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan teknik rekam-catat. Subjek dalam penelitian ini adalah Arsyila Yumna (AY), anak perempuan berusia 3 tahun 10 bulan yang tinggal di Kota Parepare. Berdasarkan hasil analisis data, ditemukan bahwa AY telah mampu menyebutkan semua fonem vokal dengan tepat. Untuk fonem konsonan, pelafalannya sudah sempurna jika dilafalkan per-satuannya. Namun, masih ada kekeliruan dalam melafalkan dua konsonan dalam satu kata tertentu. Ditinjau dari bidang sintaksis, AY sudah mampu untuk mengucapkan kata dalam beberapa kalimat sederhana maupun kompleks. AY juga telah menunjukkan kemampuan menghasilkan berbagai variasi kalimat, seperti kalimat deklaratif, interogatif, imperatif, dan interjeksi. Sedangkan, dari aspek semantiknya, AY telah menunjukkan kemampuan untuk membedakan makna kata dan penggunaannya serta memahami kalimat atau konteks pembicaraan. Hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi bagi orang tua, guru, atau orang di sekitar anak dalam mengajarkan bahasa kepada anak.","PeriodicalId":34875,"journal":{"name":"Jurnal Pelita PAUD","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"46747602","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-12-28DOI: 10.33222/pelitapaud.v7i1.2193
Enok Dedeh, Mira Mayasarokh
Permainan tradisional punya potensi yang besar untuk menumbuhkan 18 nilai karakter anak. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perencanaan nilai penanaman karakter cinta tanah air pada anak usia dini melalui permainan tradisional engklek di TK Khoridatulhuda, untuk mendeskripsikan pelaksanaan nilai penanaman karakter cinta tanah air pada anak usia dini melalui permainan tradisional engklek di TK Khoridatulhuda, serta untuk mendeskripsikan evaluasi nilai penanaman karakter cinta tanah air pada anak usia dini melalui permainan tradisional engklek di TK Khoriidatul Huda. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, karena data-data yang disajikan berupa pernyataan dan bukan sajian dalam bentuk angka. Sumber data yang digunakan sumber data primer dan sumber data sekunder. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik wawancara, observasi dan telaah pustaka. Setelah data terkumpul, dilakukan analisis data yang bersifat induktif. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa perencanaan diawali dengan memasukkan ke delapan belas nilai-nilai karakter ke dalam program semester kemudian ke dalam RPPM dan RPPH. Pelaksanaan pembentukan nilai karakter cinta tanah air di TK Khoriidatul Huda ini terdapat dalam kegiatan pembelajaran, kegiatan pembudayaan serta pembiasaan. Sedangkan evaluasi pelaksanaan pembelajaran pendidikan karakter di TK Khoriidatul Huda dilakukan secara harian, mingguan, bulanan, dan periodik.
{"title":"Penanaman Nilai Karakter Cinta Tanah Air Pada Anak Usia Dini Melalui Permainan Tradisional Engklek","authors":"Enok Dedeh, Mira Mayasarokh","doi":"10.33222/pelitapaud.v7i1.2193","DOIUrl":"https://doi.org/10.33222/pelitapaud.v7i1.2193","url":null,"abstract":"Permainan tradisional punya potensi yang besar untuk menumbuhkan 18 nilai karakter anak. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perencanaan nilai penanaman karakter cinta tanah air pada anak usia dini melalui permainan tradisional engklek di TK Khoridatulhuda, untuk mendeskripsikan pelaksanaan nilai penanaman karakter cinta tanah air pada anak usia dini melalui permainan tradisional engklek di TK Khoridatulhuda, serta untuk mendeskripsikan evaluasi nilai penanaman karakter cinta tanah air pada anak usia dini melalui permainan tradisional engklek di TK Khoriidatul Huda. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, karena data-data yang disajikan berupa pernyataan dan bukan sajian dalam bentuk angka. Sumber data yang digunakan sumber data primer dan sumber data sekunder. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik wawancara, observasi dan telaah pustaka. Setelah data terkumpul, dilakukan analisis data yang bersifat induktif. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa perencanaan diawali dengan memasukkan ke delapan belas nilai-nilai karakter ke dalam program semester kemudian ke dalam RPPM dan RPPH. Pelaksanaan pembentukan nilai karakter cinta tanah air di TK Khoriidatul Huda ini terdapat dalam kegiatan pembelajaran, kegiatan pembudayaan serta pembiasaan. Sedangkan evaluasi pelaksanaan pembelajaran pendidikan karakter di TK Khoriidatul Huda dilakukan secara harian, mingguan, bulanan, dan periodik.","PeriodicalId":34875,"journal":{"name":"Jurnal Pelita PAUD","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"42892781","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-12-28DOI: 10.33222/pelitapaud.v7i1.2180
Eva Gustiana, Agatha Kristi Pramudika Sari
Hubungan Keterlibatan Orangtua Dalam Bidang Pendidikan Terhadap Perilaku Sosial Emosional Anak Usia Dini, keterlibatan orangtua dalam bidang pendidikan terhadap perilaku sosial anak usia dini sangatlah penting. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keterlibatan orang tua dalam pendidikan terhadap perilaku sosial emosional di RA An Nuur Manggari, semester II tahun pelajaran 2020/2021. Adapun jumlah anak didik di RA An Nuur Manggari adalah 74 anak. Penelitian ini bersifat kolaboratif antara peneliti dan orangtua. Data dikumpulkan melalui observasi dan dokumentasi. Analisis data menggunakan deskriptif kuantitatif dengan jenis penelitian ex post facto. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa keterlibatan orangtua di RA An Nuur Manggaritermasuk dalam kategori tinggi sebesar 78,38 % dan perilaku sosial emosional anak pada kategori tinggi sebesar 54 %. Artinya keterlibatan orangtua dalam pendidikan sangat berhubungan signifikan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada hubungan keterlibatan orangtua dalam bidang pendidikan terhadap perilaku sosial emosional di RA An Nuur Manggari.
{"title":"Keterlibatan Orang Tua Dalam Bidang Pendidikan Terhadap Perilaku Sosial Emosional Anak Usia Dini","authors":"Eva Gustiana, Agatha Kristi Pramudika Sari","doi":"10.33222/pelitapaud.v7i1.2180","DOIUrl":"https://doi.org/10.33222/pelitapaud.v7i1.2180","url":null,"abstract":"Hubungan Keterlibatan Orangtua Dalam Bidang Pendidikan Terhadap Perilaku Sosial Emosional Anak Usia Dini, keterlibatan orangtua dalam bidang pendidikan terhadap perilaku sosial anak usia dini sangatlah penting. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keterlibatan orang tua dalam pendidikan terhadap perilaku sosial emosional di RA An Nuur Manggari, semester II tahun pelajaran 2020/2021. Adapun jumlah anak didik di RA An Nuur Manggari adalah 74 anak. Penelitian ini bersifat kolaboratif antara peneliti dan orangtua. Data dikumpulkan melalui observasi dan dokumentasi. Analisis data menggunakan deskriptif kuantitatif dengan jenis penelitian ex post facto. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa keterlibatan orangtua di RA An Nuur Manggaritermasuk dalam kategori tinggi sebesar 78,38 % dan perilaku sosial emosional anak pada kategori tinggi sebesar 54 %. Artinya keterlibatan orangtua dalam pendidikan sangat berhubungan signifikan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada hubungan keterlibatan orangtua dalam bidang pendidikan terhadap perilaku sosial emosional di RA An Nuur Manggari.","PeriodicalId":34875,"journal":{"name":"Jurnal Pelita PAUD","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"42502483","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-12-28DOI: 10.33222/pelitapaud.v7i1.2065
D. Kurniawati, Badroeni, Rela Imanuelhaq
Dalam upaya meningkatkan kemampuan membaca diperlukan pembelajaran yang mampu menyesuaikan dengan perubahan konsep literasi menjadi literasi digital. Salah satu cara yaitu dengan adjustment orangtua dalam menghadapi era digital yang dapat dibantu dengan penggunaan buku cerita bergambar dalam mengajarkan anak membaca. Penelitian ini bertujuan untuk melihat adakah hubungan antara adjustment, penggunaan buku cerita dengan kemampuan membaca anak usia 5-6 tahun di PAUD Desa Situsari Kecamatan Darma. Penelitian ini merupakan penelitian korelasi ganda, dengan jumlah sample 30 anak. Data dikumpulkan melalui observasi, dan penyebaran angket. Analisis data dilakukan dengan uji validitas, uji reliabilitas, uji prasyarat, uji hipotesis dan uji statistika dengan rumus Pearson Product Moment dibantu IBM SPSS Statistic Versi 20. Untuk meningkatkan kemampuan membaca didukung beberapa indikator diantaranya kondisi psikologis orangtua dan pemanfaatan buku cerita bergambar. Penelitian ini menyimpulkan tidak ada korelasi antara variabel Adjustment Orangtua, Penggunaan Buku Cerita Bergambar terhadap Kemampuan Membaca Permulaan, dilihat dari Uji F yang memperoleh hasil nilai signifikansi F Change 0,790 > 0,05, serta nilai R Pearson Corr. 0, 132 yang artinya korelasi sangat lemah.
为了提高可读性,需要能够适应识字概念向数字识字转变的学习。一种方法是在数字时代调整父母,在教孩子阅读时使用肖像书可以帮助他们。本研究旨在了解调整、使用讲故事的书籍与阅读能力之间的关系,在村里5-6岁的儿童无PAUD紧急情况下。这项研究是一项双相关研究,以30名儿童为样本。通过观测和角度分布收集的数据。采用验证测试、可靠性测试、预条件测试、假设测试和统计测试进行数据分析,Pearson乘积矩并发症由IBM SPSS Statistics Version 20支持。为了提高阅读能力,支持几个指标,包括父母的心理状况和书籍的使用情况。这项研究得出的结论是,父母调整变量、图画书的使用与初始阅读能力之间没有相关性,从测试F中可以看出,显著性F变化值0.790>0.05,而R Pearson Corr.值0.132,这意味着相关性非常弱。
{"title":"Hubungan Adjustment Orangtua, Penggunaan Buku Cerita Bergambar Terhadap Kemampuan Membaca Permulaan Anak Usia 5-6 Tahun","authors":"D. Kurniawati, Badroeni, Rela Imanuelhaq","doi":"10.33222/pelitapaud.v7i1.2065","DOIUrl":"https://doi.org/10.33222/pelitapaud.v7i1.2065","url":null,"abstract":"Dalam upaya meningkatkan kemampuan membaca diperlukan pembelajaran yang mampu menyesuaikan dengan perubahan konsep literasi menjadi literasi digital. Salah satu cara yaitu dengan adjustment orangtua dalam menghadapi era digital yang dapat dibantu dengan penggunaan buku cerita bergambar dalam mengajarkan anak membaca. Penelitian ini bertujuan untuk melihat adakah hubungan antara adjustment, penggunaan buku cerita dengan kemampuan membaca anak usia 5-6 tahun di PAUD Desa Situsari Kecamatan Darma. Penelitian ini merupakan penelitian korelasi ganda, dengan jumlah sample 30 anak. Data dikumpulkan melalui observasi, dan penyebaran angket. Analisis data dilakukan dengan uji validitas, uji reliabilitas, uji prasyarat, uji hipotesis dan uji statistika dengan rumus Pearson Product Moment dibantu IBM SPSS Statistic Versi 20. Untuk meningkatkan kemampuan membaca didukung beberapa indikator diantaranya kondisi psikologis orangtua dan pemanfaatan buku cerita bergambar. Penelitian ini menyimpulkan tidak ada korelasi antara variabel Adjustment Orangtua, Penggunaan Buku Cerita Bergambar terhadap Kemampuan Membaca Permulaan, dilihat dari Uji F yang memperoleh hasil nilai signifikansi F Change 0,790 > 0,05, serta nilai R Pearson Corr. 0, 132 yang artinya korelasi sangat lemah.","PeriodicalId":34875,"journal":{"name":"Jurnal Pelita PAUD","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"44653583","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-12-26DOI: 10.33222/pelitapaud.v7i1.2505
Ikbal Tawakal, Euis Kurniati
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis peran orang tua dalam kegiatan bermain untuk anak usia dini di lingkungan keluarga. Metode dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode studi pustaka. Metode studi pustaka adalah metode yang mengumpulkan data dengan cara mengkaji, menganalisis, serta menelaah berbagai sumber karya ilmiah seperti buku, jurnal, maupun jenis informasi data-data lain yang dapat mendukung dalam penelitian. Pada penelitian ini menyatakan bahwa kegiatan bermain merupakan kegiatan yang erat kaitannya dengan kehidupan anak. Bermain memberikan manfaat dalam mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini. kegiatan bermain bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja, baik itu di luar rumah maupaun melakukan kegiatan bermain di dalam rumah. Oleh sebab itu, maka dibutuhkannya dukungan dan kesadaran dari lingkungan keluarga khususnya orang tua dalam membantu dan memfasilitasi anak dalam melakukan kegiatan bermain.
{"title":"Peran Orang Tua Dalam Kegiatan Bermain untuk Anak Usia Dini di Lingkungan Keluarga","authors":"Ikbal Tawakal, Euis Kurniati","doi":"10.33222/pelitapaud.v7i1.2505","DOIUrl":"https://doi.org/10.33222/pelitapaud.v7i1.2505","url":null,"abstract":"Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis peran orang tua dalam kegiatan bermain untuk anak usia dini di lingkungan keluarga. Metode dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode studi pustaka. Metode studi pustaka adalah metode yang mengumpulkan data dengan cara mengkaji, menganalisis, serta menelaah berbagai sumber karya ilmiah seperti buku, jurnal, maupun jenis informasi data-data lain yang dapat mendukung dalam penelitian. Pada penelitian ini menyatakan bahwa kegiatan bermain merupakan kegiatan yang erat kaitannya dengan kehidupan anak. Bermain memberikan manfaat dalam mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini. kegiatan bermain bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja, baik itu di luar rumah maupaun melakukan kegiatan bermain di dalam rumah. Oleh sebab itu, maka dibutuhkannya dukungan dan kesadaran dari lingkungan keluarga khususnya orang tua dalam membantu dan memfasilitasi anak dalam melakukan kegiatan bermain. ","PeriodicalId":34875,"journal":{"name":"Jurnal Pelita PAUD","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"42622176","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-12-26DOI: 10.33222/pelitapaud.v7i1.2501
Nur Pratiwi Arsaf, Juanda Juanda
Pemerolehan bahasa merupakan sebuah proses yang dilalui anak-anak sebagai upaya dalam memperoleh bahasa pertama. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pemerolehan bahasa terhadap anak dalam bidang sintaksis khususnya mengenai jenis-jenis kalimat yang sering diucapkan oleh anak. Data penelitian ini adalah kalimat yang dituturkan oleh subjek penelitian yaitu seorang anak perempuan kelas 1 SD berusia 7 tahun 4 bulan berinisial DA. Metode penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Instrumen penelitian ini adalah gawai milik Ibu DA yang digunakan untuk merekam ujaran anaknya. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik simak bebas, libat, cakap, rekam yang dibantu oleh ibu DA, dan catat yang dilakukan oleh peneliti. Urutan dalam menganalisis data yaitu: (1) pengumpulan data (2) mereduksi data yang terdiri dari proses transkripsi data, mengidentifikasi, mengklasifikasi, dan pemaknaan (3) menyajikan data yang sudah diklasifikasi berdasarkan jenis kalimat ke dalam tabel dan (4) Tahap akhir yaitu penarikan kesimpulan. Penelitian ini menunjukkan bahwa DA telah mampu membuat kalimat deklaratif, imperatif, dan interogatif. Kesimpulan dari hasil penelitian yakni jenis kalimat yang dituturkan oleh anak bergantung pada situasi dan kondisi, pada kasus ini subjek lebih banyak mengucapkan kalimat deklaratif. Bagi peneliti selanjutnya, penelitian ini dapat menjadi referensi untuk meneliti pemerolehan sintaksis khususnya jenis kalimat yang sering digunakan oleh anak usia 7 tahun 4 bulan.
{"title":"Pemerolehan Sintaksis Anak Usia 7 Tahun 4 Bulan di Benteng Kepulauan Selayar","authors":"Nur Pratiwi Arsaf, Juanda Juanda","doi":"10.33222/pelitapaud.v7i1.2501","DOIUrl":"https://doi.org/10.33222/pelitapaud.v7i1.2501","url":null,"abstract":"Pemerolehan bahasa merupakan sebuah proses yang dilalui anak-anak sebagai upaya dalam memperoleh bahasa pertama. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pemerolehan bahasa terhadap anak dalam bidang sintaksis khususnya mengenai jenis-jenis kalimat yang sering diucapkan oleh anak. Data penelitian ini adalah kalimat yang dituturkan oleh subjek penelitian yaitu seorang anak perempuan kelas 1 SD berusia 7 tahun 4 bulan berinisial DA. Metode penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Instrumen penelitian ini adalah gawai milik Ibu DA yang digunakan untuk merekam ujaran anaknya. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik simak bebas, libat, cakap, rekam yang dibantu oleh ibu DA, dan catat yang dilakukan oleh peneliti. Urutan dalam menganalisis data yaitu: (1) pengumpulan data (2) mereduksi data yang terdiri dari proses transkripsi data, mengidentifikasi, mengklasifikasi, dan pemaknaan (3) menyajikan data yang sudah diklasifikasi berdasarkan jenis kalimat ke dalam tabel dan (4) Tahap akhir yaitu penarikan kesimpulan. Penelitian ini menunjukkan bahwa DA telah mampu membuat kalimat deklaratif, imperatif, dan interogatif. Kesimpulan dari hasil penelitian yakni jenis kalimat yang dituturkan oleh anak bergantung pada situasi dan kondisi, pada kasus ini subjek lebih banyak mengucapkan kalimat deklaratif. Bagi peneliti selanjutnya, penelitian ini dapat menjadi referensi untuk meneliti pemerolehan sintaksis khususnya jenis kalimat yang sering digunakan oleh anak usia 7 tahun 4 bulan.","PeriodicalId":34875,"journal":{"name":"Jurnal Pelita PAUD","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"41582903","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-12-26DOI: 10.33222/pelitapaud.v7i1.2502
Oktabelti Limba, J. Juanda
Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi pola asuh yang mempengaruhi perkembangan bahasa anak usia 25 bulan dan 24 bulan. Prisha Arrang, anak berusia (25 bulan), menjadi subjek penelitian pertama, sedangkan Susanti Limbong sebagai subjek penelitian kedua (24 bulan). Keduanya termasuk dalam anak berusia 2 tahun. Studi ini mengeksplorasi bagaimana pola pengasuhan kedua anak mempengaruhi fonologi, morfosintaksis, leksikon, dan pragmatik. Metode penelitian yang digunakan adalah observasi, wawancara sederhana dan merekam partisipasi percakapan, kemudian menganalisis data mengkaji komponen fonologis, morfologis, dan sintaksis yang telah disesuaikan usia untuk kedua anak tersebut. Temuan penelitian menunjukkan bahwa gaya pengasuhan orang tua berdampak pada perkembangan bahasa anak. Perkembangan bahasa anak yang diasuh oleh orang tua lebih unggul dari pada yang diasuh oleh pengasuh pembantu. Anak-anak yang mengalami keterlambatan dalam belajar bahasa dipengaruhi oleh pola asuh orang tua yang tidak tepat. Kata-kata yang diperoleh dari pola asuh orang tua (Prisha) [to], [ap ap], [as as], dan [nang nang]. Kata [to] mengacu pada makna to yang berarti itu. Kata [ap] mengacu pada makna hp. Kata [as as] mengacu pada makna cas. Kemudian frasa [nang nang ku] yang merujuk pada makna masannang masannang aku, yang baerarti senang senang aku. [ap to] yang merujuk pada makna hp to, yang baerarti hp it. Prisha menguasai sintaksis yang baik untuk anak berusia dua tahun karena ia dapat menggabungkan dua kata menjadi kalimat pendek, seperti [nang ku] dan [ap to]. Sedangkan kata-kata yang diperoleh dari pola asuh pembantu (Susanti) vokal [o], konsonan [t] dan [k]. Konsonan [o] yang mengandung makna kata io yang berarti iya. Konsonan [t] membentuk suku kata [ti] yang mengandung makna kata Susanti. Lalu, konsonan [k] digunakan Susanti untuk menyampaikan suku kata [ka] yang mengandung kata boneka. Penguasaan fonologi dan morfologinya buruk, ia sering menggunakan teriakan untuk menyampaikan sebuah tuturan atau menjawab pertanyaan
{"title":"Pola Pengasuhan Orang Tua dan Pembantu terhadap Pemerolehan Bahasa Anak Sebuah Kajian Psikolingusitik","authors":"Oktabelti Limba, J. Juanda","doi":"10.33222/pelitapaud.v7i1.2502","DOIUrl":"https://doi.org/10.33222/pelitapaud.v7i1.2502","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi pola asuh yang mempengaruhi perkembangan bahasa anak usia 25 bulan dan 24 bulan. Prisha Arrang, anak berusia (25 bulan), menjadi subjek penelitian pertama, sedangkan Susanti Limbong sebagai subjek penelitian kedua (24 bulan). Keduanya termasuk dalam anak berusia 2 tahun. Studi ini mengeksplorasi bagaimana pola pengasuhan kedua anak mempengaruhi fonologi, morfosintaksis, leksikon, dan pragmatik. Metode penelitian yang digunakan adalah observasi, wawancara sederhana dan merekam partisipasi percakapan, kemudian menganalisis data mengkaji komponen fonologis, morfologis, dan sintaksis yang telah disesuaikan usia untuk kedua anak tersebut. Temuan penelitian menunjukkan bahwa gaya pengasuhan orang tua berdampak pada perkembangan bahasa anak. Perkembangan bahasa anak yang diasuh oleh orang tua lebih unggul dari pada yang diasuh oleh pengasuh pembantu. Anak-anak yang mengalami keterlambatan dalam belajar bahasa dipengaruhi oleh pola asuh orang tua yang tidak tepat. Kata-kata yang diperoleh dari pola asuh orang tua (Prisha) [to], [ap ap], [as as], dan [nang nang]. Kata [to] mengacu pada makna to yang berarti itu. Kata [ap] mengacu pada makna hp. Kata [as as] mengacu pada makna cas. Kemudian frasa [nang nang ku] yang merujuk pada makna masannang masannang aku, yang baerarti senang senang aku. [ap to] yang merujuk pada makna hp to, yang baerarti hp it. Prisha menguasai sintaksis yang baik untuk anak berusia dua tahun karena ia dapat menggabungkan dua kata menjadi kalimat pendek, seperti [nang ku] dan [ap to]. Sedangkan kata-kata yang diperoleh dari pola asuh pembantu (Susanti) vokal [o], konsonan [t] dan [k]. Konsonan [o] yang mengandung makna kata io yang berarti iya. Konsonan [t] membentuk suku kata [ti] yang mengandung makna kata Susanti. Lalu, konsonan [k] digunakan Susanti untuk menyampaikan suku kata [ka] yang mengandung kata boneka. Penguasaan fonologi dan morfologinya buruk, ia sering menggunakan teriakan untuk menyampaikan sebuah tuturan atau menjawab pertanyaan \u0000 ","PeriodicalId":34875,"journal":{"name":"Jurnal Pelita PAUD","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"48440108","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}