Pub Date : 2022-04-30DOI: 10.25311/kesmas.vol2.iss1.728
Sukma Wati, Beny Yulianto, Suharmadji Suharmadji
Indonesia merupakan salah satu negara dengan pengelolaan sampah anorganik yang kurang berjalan maksimal terkhususnya di Kota Pekanbaru. Seperti perilaku 3-R masih jarang dilakukan di setiap rumah tangga yang disebabkan kurangnya kesadaran dari masyarakat serta kurangnya edukasi dari pihak pemerintahan. Tujuan penelitian ini untuk Mengetahui Pengelolaan Sampah Anorganik di Kecamatan Binawidya Kota Pekanbaru Tahun 2021. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif menggunakan metode wawancara mendalam dan observasi lapangan dengan jumlah 6 orang informan, variabel yang diteliti yaitu sumber daya manusia, anggaran, sarara dan prasarana, reduce, reuse, recycle, pemilahan, pengumpulan dan pengangkutan sampah. Hasil penelitian menunjukkan sumber daya manusia yang tersedia masih belum mencukupi untuk pengelolaan sampah anorganik, sarana dan prasarana yang sudah ada walaupun masih ada kekurangan, masyarakat yang sudah mulai memiliki kesadaran dalam melakukan 3R walaupun sulit untuk mengajak masyarakat dalam melakukan kegiatan 3R serta proses pengelolaan sampah yang sudah mulai berjalan dengan baik di Kecamatan Binawidya. Saran yang dapat peneliti sampaikan yaitu agar sumber daya manusia dan peralatan untuk pengelolaan sampah anorganik dapat ditambahkan lagi agar kinerja dari bank sampah dapat berjalan maksimal. Indonesia is one of the countries with anorganic waste management thatis not running optimally, especially in Pekanbaru City. Such as 3-Rbehavior is still rarely carried out in every household due to lack ofawareness from the community and lack of education from thegovernment. The purpose of this study is to determine Anorganic WasteManagement in Binawidya District, Pekanbaru City in 2021. Thisresearch is a descriptive qualitative research using in-depth interviewsand field observation with a total of 6 informants, the variables studiedNare human resources, budget, facilities and infrastructure, reduce,reuse, recycle, sorting, collecting and transporting waste. The resultsshow the available human resources are still not sufficient for anorganicwaste management, existing facilities and infrastructure although thereare still shortcomings, people who have started to have awareness indoing 3R although it is difficult to invite the community to carry out 3Ractivities and waste management processes that have beenimplemented started well in Binawidya District. Suggestions thatresearchers can convey are that labor and equipment for anorganicwaste management can be added again so that the performance of thewaste bank can run optimally.
印度尼西亚是一个无机废物管理国家,在北干巴鲁尤其不太可能发挥最大作用。由于缺乏社会意识和缺乏政府教育,3-R行为仍然很少在家庭中发生。本研究的目的是确定21年北干市比尼亚比尼亚市的无机废物管理。该研究是一项描述性的定性研究,使用6个线人的深入采访和现场观察方法,研究的变量包括人力资源、预算、sarara和基础设施、减少、再用、循环、分拣、收集和收集垃圾。研究结果显示可用的人力资源还不足够无机垃圾管理,现有工具和基础设施,虽然仍然短缺,社会开始有了意识的3R虽然很难邀请人们在做活动,3R和垃圾管理过程已经开始在街道Binawidya顺利的。研究人员可以提出的建议是,可以增加人力资源和无机废物管理设备,使垃圾银行的表现达到最大。印度尼西亚是失业管理国家之一,其后果并不乐观,尤其是在北干市。这样的3- rbevior在社区缺乏教育和政府缺乏教育方面仍然很少被考虑。这项研究的目的是在2021年确定在比那维迪亚地区的动物管理情况。Thisresearch是一个descrive quality研究,利用内部的测试进行观察,总共有6个信息点、预算、预算、减少、重复、回收、收集和运输浪费。《"可以resultsshow为anorganicwaste管理,人力资源部是还是不是sufficient existing facilities和基础设施仍然虽然thereare shortcomings, people who have开始得意识indoing 3R虽然是很难买到邀请嘉莉出去3Ractivities的社区和废弃物processes,以至于有beenimplemented开始吧在Binawidya区。建议,thatresearchers可以保证,对非法监管管理的实验室和设备可以再次提出要求,以便表现浪费的银行可以进行优化运行。
{"title":"PENGELOLAAN SAMPAH ANORGANIK DI KECAMATAN BINAWIDYA KOTA PEKANBARU TAHUN 2021","authors":"Sukma Wati, Beny Yulianto, Suharmadji Suharmadji","doi":"10.25311/kesmas.vol2.iss1.728","DOIUrl":"https://doi.org/10.25311/kesmas.vol2.iss1.728","url":null,"abstract":"Indonesia merupakan salah satu negara dengan pengelolaan sampah anorganik yang kurang berjalan maksimal terkhususnya di Kota Pekanbaru. Seperti perilaku 3-R masih jarang dilakukan di setiap rumah tangga yang disebabkan kurangnya kesadaran dari masyarakat serta kurangnya edukasi dari pihak pemerintahan. Tujuan penelitian ini untuk Mengetahui Pengelolaan Sampah Anorganik di Kecamatan Binawidya Kota Pekanbaru Tahun 2021. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif menggunakan metode wawancara mendalam dan observasi lapangan dengan jumlah 6 orang informan, variabel yang diteliti yaitu sumber daya manusia, anggaran, sarara dan prasarana, reduce, reuse, recycle, pemilahan, pengumpulan dan pengangkutan sampah. Hasil penelitian menunjukkan sumber daya manusia yang tersedia masih belum mencukupi untuk pengelolaan sampah anorganik, sarana dan prasarana yang sudah ada walaupun masih ada kekurangan, masyarakat yang sudah mulai memiliki kesadaran dalam melakukan 3R walaupun sulit untuk mengajak masyarakat dalam melakukan kegiatan 3R serta proses pengelolaan sampah yang sudah mulai berjalan dengan baik di Kecamatan Binawidya. Saran yang dapat peneliti sampaikan yaitu agar sumber daya manusia dan peralatan untuk pengelolaan sampah anorganik dapat ditambahkan lagi agar kinerja dari bank sampah dapat berjalan maksimal.\u0000Indonesia is one of the countries with anorganic waste management thatis not running optimally, especially in Pekanbaru City. Such as 3-Rbehavior is still rarely carried out in every household due to lack ofawareness from the community and lack of education from thegovernment. The purpose of this study is to determine Anorganic WasteManagement in Binawidya District, Pekanbaru City in 2021. Thisresearch is a descriptive qualitative research using in-depth interviewsand field observation with a total of 6 informants, the variables studiedNare human resources, budget, facilities and infrastructure, reduce,reuse, recycle, sorting, collecting and transporting waste. The resultsshow the available human resources are still not sufficient for anorganicwaste management, existing facilities and infrastructure although thereare still shortcomings, people who have started to have awareness indoing 3R although it is difficult to invite the community to carry out 3Ractivities and waste management processes that have beenimplemented started well in Binawidya District. Suggestions thatresearchers can convey are that labor and equipment for anorganicwaste management can be added again so that the performance of thewaste bank can run optimally.","PeriodicalId":350859,"journal":{"name":"Media Kesmas (Public Health Media)","volume":"26 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126635980","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-04-30DOI: 10.25311/kesmas.vol2.iss1.504
Fadhlurrahmi Rahmi, W. Septiani, Nurvi Susanti, Yessi Harnani, Novita Lusiana
Masa pertumbuhan dan perkembangan yang pesat disebut sebagai periode emas sekaligus periode kritis terjadi pada usia 6-24 bulan. Secara nasional, cakupan balita usia 0-23 bulan dengan gizi buruk pada tahun 2018 sebesar 3,8%, sedangkan balita gizi kurang sebesar 11,4%. Cakupan balita dengan status gizi kurang di Kota Pekanbaru pada tahun 2019 sebanyak 587 jiwa. Pada tahun 2020, prevalensi balita di Wilayah Kerja Puskesmas Harapan Raya dengan status balita gizi kurang sebanyak 77 jiwa (3,1%). Tujuan penelitian ini secara umum untuk mengetahui hubungan pola pemberian ASI dan MP-ASI terhadap pertumbuhan. Jenis penelitian ini Analitik Kuantitatif dengan desain penelitian Cross Sectional. Penelitian dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Harapan Raya pada bulan Agustus 2021. Populasi penelitian adalah seluruh anak usia 6-24 bulan yang berada di Wilayah Kerja Puskesmas Harapan Raya dan sampel penelitian sebanyak 100 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan Cluster Random Sampling. Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat dan bivariat dengan uji Chi Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan pola pemberian ASI (frekuensi, durasi, jarak waktu, waktu pemberian, dan cara menyusui) dan pola pemberian MP-ASI (usia, jenis, frekuensi, porsi, dan cara pemberian) dengan pertumbuhan. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa adanya hubungan pola pemberian ASI dan MP-ASI dengan pertumbuhan anak usia 6-24 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Harapan Raya Tahun 2021. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan sebagai bahan masukan bagi petugas kesehatan untuk lebih menyebarluaskan informasi kepada masyarakat mengenai hal-hal seputar pertumbuhan, pola pemberian ASI dan MP-ASI yang baik bagi anak seperti pelatihan membuat MP-ASI dan memberikan edukasi kepada ibu. The period of rapid growth and development is referred to as the goldenperiod and a critical period occurs at the age of 6-24 months. Nationally, thecoverage of under-fives aged 0-23 months with severe malnutrition in 2018 was3.8%, while under-fives with malnutrition were 11.4%. The coverage of childrenunder five with poor nutritional status in Pekanbaru City in 2019 was 587people. In 2020, the prevalence of children under five in the Harapan RayaCommunity Health Center working area with under-five nutritional status was 77people (3.1%). The purpose of this study in general was to determine therelationship between breastfeeding and complementary feeding patterns ongrowth. This type of research is quantitative analysis with a cross sectionalresearch design. The research was conducted in the Harapan Raya HealthCenter Working Area in August 2021. The research population was all childrenaged 6-24 months who were in the Harapan Raya Health Center Work Area andthe research sample was 100 respondents. The sampling technique used wasCluster Random Sampling. Analysis of the data used is univariate and bivariateanalysis with Chi Square test. The results showed that
{"title":"Hubungan Pola Pemberian ASI dan MP-ASI terhadap Pertumbuhan Anak Usia 6-24 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Harapan Raya","authors":"Fadhlurrahmi Rahmi, W. Septiani, Nurvi Susanti, Yessi Harnani, Novita Lusiana","doi":"10.25311/kesmas.vol2.iss1.504","DOIUrl":"https://doi.org/10.25311/kesmas.vol2.iss1.504","url":null,"abstract":"Masa pertumbuhan dan perkembangan yang pesat disebut sebagai periode emas sekaligus periode kritis terjadi pada usia 6-24 bulan. Secara nasional, cakupan balita usia 0-23 bulan dengan gizi buruk pada tahun 2018 sebesar 3,8%, sedangkan balita gizi kurang sebesar 11,4%. Cakupan balita dengan status gizi kurang di Kota Pekanbaru pada tahun 2019 sebanyak 587 jiwa. Pada tahun 2020, prevalensi balita di Wilayah Kerja Puskesmas Harapan Raya dengan status balita gizi kurang sebanyak 77 jiwa (3,1%). Tujuan penelitian ini secara umum untuk mengetahui hubungan pola pemberian ASI dan MP-ASI terhadap pertumbuhan. Jenis penelitian ini Analitik Kuantitatif dengan desain penelitian Cross Sectional. Penelitian dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Harapan Raya pada bulan Agustus 2021. Populasi penelitian adalah seluruh anak usia 6-24 bulan yang berada di Wilayah Kerja Puskesmas Harapan Raya dan sampel penelitian sebanyak 100 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan Cluster Random Sampling. Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat dan bivariat dengan uji Chi Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan pola pemberian ASI (frekuensi, durasi, jarak waktu, waktu pemberian, dan cara menyusui) dan pola pemberian MP-ASI (usia, jenis, frekuensi, porsi, dan cara pemberian) dengan pertumbuhan. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa adanya hubungan pola pemberian ASI dan MP-ASI dengan pertumbuhan anak usia 6-24 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Harapan Raya Tahun 2021. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan sebagai bahan masukan bagi petugas kesehatan untuk lebih menyebarluaskan informasi kepada masyarakat mengenai hal-hal seputar pertumbuhan, pola pemberian ASI dan MP-ASI yang baik bagi anak seperti pelatihan membuat MP-ASI dan memberikan edukasi kepada ibu.\u0000 \u0000The period of rapid growth and development is referred to as the goldenperiod and a critical period occurs at the age of 6-24 months. Nationally, thecoverage of under-fives aged 0-23 months with severe malnutrition in 2018 was3.8%, while under-fives with malnutrition were 11.4%. The coverage of childrenunder five with poor nutritional status in Pekanbaru City in 2019 was 587people. In 2020, the prevalence of children under five in the Harapan RayaCommunity Health Center working area with under-five nutritional status was 77people (3.1%). The purpose of this study in general was to determine therelationship between breastfeeding and complementary feeding patterns ongrowth. This type of research is quantitative analysis with a cross sectionalresearch design. The research was conducted in the Harapan Raya HealthCenter Working Area in August 2021. The research population was all childrenaged 6-24 months who were in the Harapan Raya Health Center Work Area andthe research sample was 100 respondents. The sampling technique used wasCluster Random Sampling. Analysis of the data used is univariate and bivariateanalysis with Chi Square test. The results showed that ","PeriodicalId":350859,"journal":{"name":"Media Kesmas (Public Health Media)","volume":"33 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116905648","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-04-30DOI: 10.25311/kesmas.vol2.iss1.625
Nurfatia Nurfatia, Yessi Harnani, M. K. Kamalizaman
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat adalah program pemerintahdalam rangka memperkuat upaya pembudayaan hidup bersih dansehat serta mencegah penyebaran penyakit berbasis lingkungan,meningkatkan kemampuan masyarakat, danmengimplementasikan komitmen pemerintah untuk meningkatkanakses air minum dan sanitasi dasar berkelanjutan. Berdasarkandata STBM tahun 2019 di wilayah kerja Puskesmas KecamatanLima Puluh masih terdapat kelurahan yang belum melakukanprogram tersebut yaitu Kelurahan Pesisir 0%. Tujuan penelitianuntuk mengetahui Perilaku Buang Air Besar Sembarangan diKelurahan Pesisir Kecamatan Lima Puluh Kota Pekanbaru Tahun2021. Jenis penelitian bersifat kuantitatif dengan desain Crosssectional. Populasi dari penelitian ini adalah rumah tangga yangberada di kelurahan pesisir berjumlah 2.103 KK dengan besarsampel 75 orang. Teknik sampling menggunakan cluster randomsampling. Analisa data dilakukan secara univariat dan bivariat.Hasil penelitian diketahui ada hubungan pengetahuan (p value =0,042, POR = 3,091), jarak rumah (p value = 0,027, POR = 3,409),kepemilikan sarana (p value= 0,019, POR = 3,627) denganperilaku buang air besar sembarangan. Sedangkan variabelDukungan tokoh masyarakat tidak berhubungan dengan perilakuBuang air besar sembarangan. Kepemilikan sarana jamban yangtidak sehat beresiko 3 kali berperilaku buang air besarsembarangan dibandingkan dengan responden yang memilikisarana jamban sehat. Disarankan kepada puskesmas untukmengoptimalisasi program promosi kesehatan tentang penyediaanjamban sehat di setiap rumah tangga. Community Based Total Sanitation is a government programin order to strengthen efforts to cultivate clean and healthy livinghealth and prevent the spread of environmental-based diseases,improve community capacity, andimplement the government's commitment to improvesustainable access to drinking water and basic sanitation. Based onSTBM data for 2019 in the working area of the District Health CenterFifty there are still urban villages that have not doneThe program is Coastal Village 0%. Research purposesto find out the Behavior of Indiscriminate Defecation inPesisir Village, Fifty Cities Pekanbaru, Year2021. This type of research is quantitative with a Cross . designsectional. The population of this study is households thatlocated in coastal villages totaling 2,103 families with a size ofa sample of 75 people. Sampling technique using random clustersampling. Data analysis was carried out univariate and bivariate.The results of the study found that there was a knowledge relationship (p value =0.042, POR = 3.091), house distance (p value = 0.027, POR = 3.409),ownership of facilities (p value = 0.019, POR = 3.627) withopen defecation behavior. While the variableThe support of community leaders is not related to behaviorDefecation carelessly. Ownership of latrine facilitiesunhealthy risk 3 times defecating behaviorhaphazardly compared to respondents who havehealthy latrine facilities. It is recommended to the health center foro
{"title":"PERILAKU BUANG AIR BESAR SEMBARANGAN DI KELURAHAN PESISIR KECAMATAN LIMA PULUH KOTA PEKANBARU TAHUN 2021","authors":"Nurfatia Nurfatia, Yessi Harnani, M. K. Kamalizaman","doi":"10.25311/kesmas.vol2.iss1.625","DOIUrl":"https://doi.org/10.25311/kesmas.vol2.iss1.625","url":null,"abstract":"Sanitasi Total Berbasis Masyarakat adalah program pemerintahdalam rangka memperkuat upaya pembudayaan hidup bersih dansehat serta mencegah penyebaran penyakit berbasis lingkungan,meningkatkan kemampuan masyarakat, danmengimplementasikan komitmen pemerintah untuk meningkatkanakses air minum dan sanitasi dasar berkelanjutan. Berdasarkandata STBM tahun 2019 di wilayah kerja Puskesmas KecamatanLima Puluh masih terdapat kelurahan yang belum melakukanprogram tersebut yaitu Kelurahan Pesisir 0%. Tujuan penelitianuntuk mengetahui Perilaku Buang Air Besar Sembarangan diKelurahan Pesisir Kecamatan Lima Puluh Kota Pekanbaru Tahun2021. Jenis penelitian bersifat kuantitatif dengan desain Crosssectional. Populasi dari penelitian ini adalah rumah tangga yangberada di kelurahan pesisir berjumlah 2.103 KK dengan besarsampel 75 orang. Teknik sampling menggunakan cluster randomsampling. Analisa data dilakukan secara univariat dan bivariat.Hasil penelitian diketahui ada hubungan pengetahuan (p value =0,042, POR = 3,091), jarak rumah (p value = 0,027, POR = 3,409),kepemilikan sarana (p value= 0,019, POR = 3,627) denganperilaku buang air besar sembarangan. Sedangkan variabelDukungan tokoh masyarakat tidak berhubungan dengan perilakuBuang air besar sembarangan. Kepemilikan sarana jamban yangtidak sehat beresiko 3 kali berperilaku buang air besarsembarangan dibandingkan dengan responden yang memilikisarana jamban sehat. Disarankan kepada puskesmas untukmengoptimalisasi program promosi kesehatan tentang penyediaanjamban sehat di setiap rumah tangga.\u0000 \u0000Community Based Total Sanitation is a government programin order to strengthen efforts to cultivate clean and healthy livinghealth and prevent the spread of environmental-based diseases,improve community capacity, andimplement the government's commitment to improvesustainable access to drinking water and basic sanitation. Based onSTBM data for 2019 in the working area of the District Health CenterFifty there are still urban villages that have not doneThe program is Coastal Village 0%. Research purposesto find out the Behavior of Indiscriminate Defecation inPesisir Village, Fifty Cities Pekanbaru, Year2021. This type of research is quantitative with a Cross . designsectional. The population of this study is households thatlocated in coastal villages totaling 2,103 families with a size ofa sample of 75 people. Sampling technique using random clustersampling. Data analysis was carried out univariate and bivariate.The results of the study found that there was a knowledge relationship (p value =0.042, POR = 3.091), house distance (p value = 0.027, POR = 3.409),ownership of facilities (p value = 0.019, POR = 3.627) withopen defecation behavior. While the variableThe support of community leaders is not related to behaviorDefecation carelessly. Ownership of latrine facilitiesunhealthy risk 3 times defecating behaviorhaphazardly compared to respondents who havehealthy latrine facilities. It is recommended to the health center foro","PeriodicalId":350859,"journal":{"name":"Media Kesmas (Public Health Media)","volume":"35 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132029923","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-04-30DOI: 10.25311/kesmas.vol2.iss1.520
Aisafira Sari Anhelma Aisafira Sari Anhelma, Arnawilis Arnawilis, A. Wahyudi, M. Misbahuddin, Raviola Raviola
Kedisiplinan adalah kesadaran dan kesediaan seseorang menaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma social yang berlaku. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisisindikator kedisiplinan perawat di ruang rawat inap. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif yang bertujuan untuk mendapatkan informasi dengan metode wawancara dan observasi lapangan dimana penelitian ini dilakukan di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Ibu dan Anak Eria Bunda Pekanbaru pada bulan Juni-Agustus 2021.Informan dalam penelitian ini berjumlah 7 orang yang bekerja di RSIA Eria Bunda di antaranya 5 Perawat, 1 Kepala ruang rawat dan 1 Staff HRD. Variabel dalam penelitianini yaituteladan pimpinan, balas jasa, pengawasan melekat, sanksi hukuman, dan ketegasan. Hasil penelitian bahwa secara kualitas maupun kuantitas sudah baik. Pimpinan telah menunjukkan kedisiplinan dalam bekerja dan memberikan contoh yang baik agar perawat mampu bersikap disiplin terhadap aturan-aturan Rumah Sakit, balas jasa yang diterima oleh pegawai tidak mempengaruhi kedisiplinan perawat. Pengawasan melekat yang dilakukan pimpinan di Rumah Sakit sudah bagus tetapi perlu ditingkatkan.Sanksi hukum yang ada di Rumah Sakit sudah cukup baik, sehingga pelanggaran aturan oleh perawat sedikit dan juga ada hukuman berat yang diberikan pimpinan kepada perawat yang melanggar peraturan. Pimpinan sudah memiliki ketegasan yang baik namun masih ada perawat di Rumah Sakit yang beperilaku tidak disiplin meski pimpinan sudah memberikan sanksi hukum bagi perawat yang melakukan pelanggaran aturan Rumah Sakit yang ditetapkan. Discipline is a person's awareness and willingness to obeyall applicable company regulations and social norms.The purpose of this study is to analyze the disciplinary indicatorsnurse in the inpatient room. This research is a researchqualitative with a descriptive approach that aims toget information by interview and observation methodthe field where this research was carried out in the Home Inpatient RoomSick of Mother and Child Eria Bunda Pekanbaru in June-August2021. The informants in this study amounted to 7 people who worked inRSIA Eria Bunda of which 5Nurse, 1 head of the ward and 1 HRD staff. Variable inThis research is an example of leadership, remuneration, supervisionattachment, punitive sanctions, and firmness. The results of the study thatboth in quality and quantity are good. The leadership hasdemonstrate discipline in work and set a good examplegood so that nurses are able to be disciplined against the rulesHospital, the remuneration received by the employee is notaffect nurse discipline. The inherent supervisioncarried out by the leadership at the hospital is good but necessaryimproved. The existing legal sanctions in the hospital are good enough,so that the violation of the rules by nurses is few and also theresevere punishment given by the leadership to nurses whobreak the rules. Leaders already have firmnessgood but there are still nurses in the hospit
{"title":"ANALISIS INDIKATOR KEDISIPLINAN PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP DI RSIA ERIA BUNDA PEKANBARU TAHUN 2021","authors":"Aisafira Sari Anhelma Aisafira Sari Anhelma, Arnawilis Arnawilis, A. Wahyudi, M. Misbahuddin, Raviola Raviola","doi":"10.25311/kesmas.vol2.iss1.520","DOIUrl":"https://doi.org/10.25311/kesmas.vol2.iss1.520","url":null,"abstract":"Kedisiplinan adalah kesadaran dan kesediaan seseorang menaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma social yang berlaku. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisisindikator kedisiplinan perawat di ruang rawat inap. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif yang bertujuan untuk mendapatkan informasi dengan metode wawancara dan observasi lapangan dimana penelitian ini dilakukan di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Ibu dan Anak Eria Bunda Pekanbaru pada bulan Juni-Agustus 2021.Informan dalam penelitian ini berjumlah 7 orang yang bekerja di RSIA Eria Bunda di antaranya 5 Perawat, 1 Kepala ruang rawat dan 1 Staff HRD. Variabel dalam penelitianini yaituteladan pimpinan, balas jasa, pengawasan melekat, sanksi hukuman, dan ketegasan. Hasil penelitian bahwa secara kualitas maupun kuantitas sudah baik. Pimpinan telah menunjukkan kedisiplinan dalam bekerja dan memberikan contoh yang baik agar perawat mampu bersikap disiplin terhadap aturan-aturan Rumah Sakit, balas jasa yang diterima oleh pegawai tidak mempengaruhi kedisiplinan perawat. Pengawasan melekat yang dilakukan pimpinan di Rumah Sakit sudah bagus tetapi perlu ditingkatkan.Sanksi hukum yang ada di Rumah Sakit sudah cukup baik, sehingga pelanggaran aturan oleh perawat sedikit dan juga ada hukuman berat yang diberikan pimpinan kepada perawat yang melanggar peraturan. Pimpinan sudah memiliki ketegasan yang baik namun masih ada perawat di Rumah Sakit yang beperilaku tidak disiplin meski pimpinan sudah memberikan sanksi hukum bagi perawat yang melakukan pelanggaran aturan Rumah Sakit yang ditetapkan.\u0000Discipline is a person's awareness and willingness to obeyall applicable company regulations and social norms.The purpose of this study is to analyze the disciplinary indicatorsnurse in the inpatient room. This research is a researchqualitative with a descriptive approach that aims toget information by interview and observation methodthe field where this research was carried out in the Home Inpatient RoomSick of Mother and Child Eria Bunda Pekanbaru in June-August2021. The informants in this study amounted to 7 people who worked inRSIA Eria Bunda of which 5Nurse, 1 head of the ward and 1 HRD staff. Variable inThis research is an example of leadership, remuneration, supervisionattachment, punitive sanctions, and firmness. The results of the study thatboth in quality and quantity are good. The leadership hasdemonstrate discipline in work and set a good examplegood so that nurses are able to be disciplined against the rulesHospital, the remuneration received by the employee is notaffect nurse discipline. The inherent supervisioncarried out by the leadership at the hospital is good but necessaryimproved. The existing legal sanctions in the hospital are good enough,so that the violation of the rules by nurses is few and also theresevere punishment given by the leadership to nurses whobreak the rules. Leaders already have firmnessgood but there are still nurses in the hospit","PeriodicalId":350859,"journal":{"name":"Media Kesmas (Public Health Media)","volume":"3 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132156395","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Jumlah penderita DM di Indonesia adalah sebanyak 12,1 juta pada tahun 2014. Diperkirakan pada tahun 2030 DM di Indonesia meningkat menjadi 21,3 juta. Angka kesakitan dan kematian akibat DM di Indonesia cenderung berfluktuasi setiap tahunnya sejalan dengan perubahan gaya hidup masyarakat yang mengarah pada makanan siap saji dan sarat karbohidrat. Puskesmas Lima Puluh mengalami peningkatan kasus diabetes mellitus setiap tahunnya. Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui pelaksanaan program pengendalian diabetes mellitus di wilayah kerja Puskesmas Lima Puluh kota pekanbaru tahun 2021. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rancangan penelitian deskriptif kualitatif dengan metode wawancara mendalam dan observasi kepada 4 orang informan terdiri dari Kepala Puskesmas, penanggung jawab program DM, dan dua orang pasien diabetes mellitus. Waktu pelaksanaan penelitian ini sudah dilakukan pada bulan Mei tahun 2021 sampai Juli Tahun 2021. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan program pengendalian penyakit diabetes mellitus di Puskesmas Lima Puluh belum maksimal. Hal ini dikarenakan masih kekurangan sumber daya manusia, sarana dan prasarana yang belum memadai, pembiayaan yang masih dibagi di setiap program penyakit, dan pelaksanaan yang sudah tidak berjalan selama dua tahun. Disarankan kepada Puskesmas untuk meningkatkan sumber daya manusia, melengkapi sarana dan prasarana serta meningkatkan upaya pelaksanaan terutama di program pengendalian penyakit diabetes mellitus. The number of people with Diabetes Mellitus in Indonesia was 12.1 million in 2014. It is estimated that by 2030 DM in Indonesia will increase to 21.3 million. The morbidity and mortality rates due to diabetes mellitus in Indonesia tend to fluctuate every year in line with changes in people's lifestyles that lead to fast food and carbohydrates. Fifty Health Center has increased cases of diabetes mellitus every year. This study aims to determine the implementation of the diabetes mellitus control program in the working area of the Puskesmas Lima Puluh Kota Pekanbaru in 2021. This research was conducted using a qualitative descriptive research design with in-depth interviews and observations to 4 informants consisting of the Head of the Puskesmas, the person in charge of the program, and two patients with diabetes mellitus. The timing of this research was carried out from May 2021 to July 2021. The results showed that the implementation of the diabetes mellitus control program at the Lima Puluh Health Center was not optimal. This is because there is still a shortage of human resources, inadequate facilities and infrastructure, funding that is still shared in each disease program, and implementation that has not been running for two years. It is recommended to the Puskesmas to increase human resources, complete facilities and infrastructure and increase implementation efforts, especially in the diabetes mellitus disease control program
2014年,印尼有12100万DM患者。据估计,到2030年,印尼的DM增长到2130万。在印度尼西亚,DM引起的痛苦和死亡人数每年都在波动,因为人们的生活方式发生了变化,导致快餐和富含碳水化合物。诊所每年五十mellitus糖尿病病例中,有增长。本研究旨在探讨糖尿病防治项目实施地区mellitus Puskesmas五十pekanbaru 2021年城市工作。该研究采用了一种定性的描述性质的研究草案,对四名来自Puskesmas负责人、DM项目负责人和两名mellitus糖尿病患者的线人进行了深入的采访和观察。时间2021年5月执行这项研究已经完成,直到2021年7月。研究表明,50名患者的糖尿病控制项目还没有达到顶峰。这是因为人力资源仍然短缺,没有适当的工具和基础设施融资仍然分裂的疾病,和执行的每个程序都已经有两年没走了。建议Puskesmas增加人力资源,补充设施和基础设施,并增加实施努力,特别是在mellitus糖尿病控制项目。2014年印尼有糖尿病的人数为1200万。It is estimated that by DM 2030年在印尼威尔3百万增加到21。morbidity和不朽rate帐款到糖尿病mellitus》印尼tend to fluctuate每一年in line with改变在人们的生活方式,以至于到快餐和carbohydrates线索。五十健康中心有increased糖尿病mellitus每一年的案子。这个研究aims to个重大the implementation of mellitus糖尿病控制程序》Puskesmas五十镇北干巴鲁短期区域》在2021年。这个用a research was conducted qqe descriptive研究设计深入interviews和一名到4 informants consisting of the Head of the诊所,人在冲锋》,还有两个项目和mellitus糖尿病病人。这项研究的时间是从2021年5月到2021年7月。医生们指出,在50个健康中心实施糖尿病控制项目并不是最理想的。这是因为仍然有人类资源的一小部分,存在于每个项目和基础设施中,其资金仍在共享,其实施已经两年没有运行。它被要求增加人力资源,完善工具和基础设施,增加努力实现,特别是在糖尿病患者疾病控制项目
{"title":"IMPLEMENTASI PROGRAM PENGENDALIAN PENYAKIT DIABETES MELLITUS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LIMA PULUH KOTA PEKANBARU","authors":"Roni kurniawan Roni, Djasmudin Djalal, Welly Sando","doi":"10.25311/kesmas.vol2.iss1.472","DOIUrl":"https://doi.org/10.25311/kesmas.vol2.iss1.472","url":null,"abstract":"Jumlah penderita DM di Indonesia adalah sebanyak 12,1 juta pada tahun 2014. Diperkirakan pada tahun 2030 DM di Indonesia meningkat menjadi 21,3 juta. Angka kesakitan dan kematian akibat DM di Indonesia cenderung berfluktuasi setiap tahunnya sejalan dengan perubahan gaya hidup masyarakat yang mengarah pada makanan siap saji dan sarat karbohidrat. Puskesmas Lima Puluh mengalami peningkatan kasus diabetes mellitus setiap tahunnya. Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui pelaksanaan program pengendalian diabetes mellitus di wilayah kerja Puskesmas Lima Puluh kota pekanbaru tahun 2021. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rancangan penelitian deskriptif kualitatif dengan metode wawancara mendalam dan observasi kepada 4 orang informan terdiri dari Kepala Puskesmas, penanggung jawab program DM, dan dua orang pasien diabetes mellitus. Waktu pelaksanaan penelitian ini sudah dilakukan pada bulan Mei tahun 2021 sampai Juli Tahun 2021. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan program pengendalian penyakit diabetes mellitus di Puskesmas Lima Puluh belum maksimal. Hal ini dikarenakan masih kekurangan sumber daya manusia, sarana dan prasarana yang belum memadai, pembiayaan yang masih dibagi di setiap program penyakit, dan pelaksanaan yang sudah tidak berjalan selama dua tahun. Disarankan kepada Puskesmas untuk meningkatkan sumber daya manusia, melengkapi sarana dan prasarana serta meningkatkan upaya pelaksanaan terutama di program pengendalian penyakit diabetes mellitus.\u0000 \u0000The number of people with Diabetes Mellitus in Indonesia was 12.1 million in 2014. It is estimated that by 2030 DM in Indonesia will increase to 21.3 million. The morbidity and mortality rates due to diabetes mellitus in Indonesia tend to fluctuate every year in line with changes in people's lifestyles that lead to fast food and carbohydrates. Fifty Health Center has increased cases of diabetes mellitus every year. This study aims to determine the implementation of the diabetes mellitus control program in the working area of the Puskesmas Lima Puluh Kota Pekanbaru in 2021. This research was conducted using a qualitative descriptive research design with in-depth interviews and observations to 4 informants consisting of the Head of the Puskesmas, the person in charge of the program, and two patients with diabetes mellitus. The timing of this research was carried out from May 2021 to July 2021. The results showed that the implementation of the diabetes mellitus control program at the Lima Puluh Health Center was not optimal. This is because there is still a shortage of human resources, inadequate facilities and infrastructure, funding that is still shared in each disease program, and implementation that has not been running for two years. It is recommended to the Puskesmas to increase human resources, complete facilities and infrastructure and increase implementation efforts, especially in the diabetes mellitus disease control program","PeriodicalId":350859,"journal":{"name":"Media Kesmas (Public Health Media)","volume":"2013 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128958650","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-04-30DOI: 10.25311/kesmas.vol2.iss1.591
Ayudiah nanda firdaus Ayudiah, Nurvi Susanti, Jihan Natassa, Christine Vita Gloria Purba, A. Alamsyah
Vaksinasi campak adalah proses memasukkan antigen yang yang dapatmerangsang sistem kekebalan tubuh manusia yang berfungsi untuk mengenali danmelawan virus campak. Cakupan imunisasi campak di wilayah kerja PuskesmasKuala Lahang belum mencapai target nasional pada tahun 2020 yaitu hanyasebesar 64% sedangkan target nasional ialah 95%. Tujuan penelitian ini adalahsecara umum untuk menggambarkan dan menganalisis determinan vaksinasicampak pada baduta di Kelurahan Kuala Lahang Kabupaten Indragiri Hilir tahun2021. Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Kuala Lahang Kecamatan GaungKabupaten Indragiri Hilir. Jenis penelitian ini adalah analitik kuantitatif dengandesain Cross Sectional. Metode penelitian ini dengan menggunakan kuesionerkepada 89 responden secara Total Sampling. Hasil penelitian ini menunjukanbahwa adanya hubungan pengetahuan dengan dan efek samping dengan vaksinasicampak pada baduta. Nilai pengetahuan ( p value= 0,000, POR CI 95% = 0,990)dan efek samping ( p value = 0,000, POR CI 95% = 0,898). Dari hasil penelitianini dapat disimpulkan pengetahuan dan efek samping merupakan faktor yangberhubungan dengan vaksinasi campak pada baduta di Kelurahan Kuala LahangKabupaten Indragiri Hilir. A vaccination against measles is the process of inserting an antigen that triggers a human immune system that can recognize and combat the measles virus. The scope of immunization of measles in the work region of Kuala Lahang’s central labor force has not reached its national target by 2020, a mere 64% while a national target is 95%. The aim of the study is generally to describe and analyze the measles vaccination determinations in baduta in Kuala Lahang sub district in 2021. The study is conducted in Kuala Lahang sub district, gaung district of lower Indragiri Hilir districts. This type of research is a quantitative analtic with a sectional design. This study method using a questionnaire to 89 total sampling responders. This study suggests that there is a link between knowledge and side effects with vaccinating measles in baduta. Value of knowledge (p value= 0,000, POR CI 95% = 0.990) and side effects (p value= 0,000, POR CI 95% = 0.898). The results of this research can be deduced that knowledge and side effects are a factor related to the recent measles vaccination in baduta in Kuala Lahang sub district of Indragiri Hilir regencys.
{"title":"Determinan Vaksinasi Campak pada Baduta di Kelurahan Kuala Lahang Kabupaten Indragiri Hilir","authors":"Ayudiah nanda firdaus Ayudiah, Nurvi Susanti, Jihan Natassa, Christine Vita Gloria Purba, A. Alamsyah","doi":"10.25311/kesmas.vol2.iss1.591","DOIUrl":"https://doi.org/10.25311/kesmas.vol2.iss1.591","url":null,"abstract":"Vaksinasi campak adalah proses memasukkan antigen yang yang dapatmerangsang sistem kekebalan tubuh manusia yang berfungsi untuk mengenali danmelawan virus campak. Cakupan imunisasi campak di wilayah kerja PuskesmasKuala Lahang belum mencapai target nasional pada tahun 2020 yaitu hanyasebesar 64% sedangkan target nasional ialah 95%. Tujuan penelitian ini adalahsecara umum untuk menggambarkan dan menganalisis determinan vaksinasicampak pada baduta di Kelurahan Kuala Lahang Kabupaten Indragiri Hilir tahun2021. Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Kuala Lahang Kecamatan GaungKabupaten Indragiri Hilir. Jenis penelitian ini adalah analitik kuantitatif dengandesain Cross Sectional. Metode penelitian ini dengan menggunakan kuesionerkepada 89 responden secara Total Sampling. Hasil penelitian ini menunjukanbahwa adanya hubungan pengetahuan dengan dan efek samping dengan vaksinasicampak pada baduta. Nilai pengetahuan ( p value= 0,000, POR CI 95% = 0,990)dan efek samping ( p value = 0,000, POR CI 95% = 0,898). Dari hasil penelitianini dapat disimpulkan pengetahuan dan efek samping merupakan faktor yangberhubungan dengan vaksinasi campak pada baduta di Kelurahan Kuala LahangKabupaten Indragiri Hilir.\u0000 \u0000A vaccination against measles is the process of inserting an antigen that triggers a human immune system that can recognize and combat the measles virus. The scope of immunization of measles in the work region of Kuala Lahang’s central labor force has not reached its national target by 2020, a mere 64% while a national target is 95%. The aim of the study is generally to describe and analyze the measles vaccination determinations in baduta in Kuala Lahang sub district in 2021. The study is conducted in Kuala Lahang sub district, gaung district of lower Indragiri Hilir districts. This type of research is a quantitative analtic with a sectional design. This study method using a questionnaire to 89 total sampling responders. This study suggests that there is a link between knowledge and side effects with vaccinating measles in baduta. Value of knowledge (p value= 0,000, POR CI 95% = 0.990) and side effects (p value= 0,000, POR CI 95% = 0.898). The results of this research can be deduced that knowledge and side effects are a factor related to the recent measles vaccination in baduta in Kuala Lahang sub district of Indragiri Hilir regencys.","PeriodicalId":350859,"journal":{"name":"Media Kesmas (Public Health Media)","volume":"32 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133044540","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-04-30DOI: 10.25311/kesmas.vol2.iss1.544
Ayu yuliani Ayu yuliani, Sherly vermita Warlenda, Dami Dami, M. Widodo, Sri Wardhani Wardhani
Perencanaan adalah tahap terpenting dalam pemenuhan kebutuhan obat-obatan di pelayanan kesehatan. Di Puskesmas Kampar Kiri masih ditemukan terjadi kekosongan dan kelebihan obat untuk beberapa item obat tertentu. Perencanaan kebutuhan obat yang baik di puskesmas terdiri dari tahap pemilihan obat, kompilasi pemakaian obat, perhitungan kebutuhan obat, dan proyeksi kebutuhan obat. Perencanaan obat yang kurang baik akan menyebabkan terjadinya kelebihan dan kekurangan obat. Tujuan penelitian ini adalah diketahuinya analisis manajemen perencanaan logistik obat kesehatan di Puskesmas Kampar Kiri Kabupaten Kampar tahun 2020. Jenis penelitian ini adalah deskriptif evaluation study dengan metode kualitatif. Subjek penelitian yaitu Kepala Puskesmas, Kepala Instalasi Farmasi, Tim Perencanaan Obat Terpadu (TPOT)), Penanggung Jawab Gudang Obat, dan Asisten apoteker. Waktu Penelitian Juni-Juli 2021. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam, penelusuran dokumen dan observasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa pemilihan obat di Puskesmas Kampar Kiri berdasarkan data dari LPLPO dan rekapan resep obat, obat paling banyak dipakai, pola penyakit. Kompilasi pemakaian obat dapat dilihat dari data LPLPO, laporan obat, stok obat, kertas resep harian dari data ini dapat diketahui berapa jumlah sisa stok, jumlah pemakaian, dan jumlah pengeluaran. Metode perhitungan kebutuhan obat yang digunakan Puskesmas Kampar Kiri adalah metode konsumsi dan metode morbiditas. Proyeksi kebutuhan obat kebutuhan obat belum tepat karena masih terdapat obat yang kosong dan berlebih. Diharapkan agar dapat meningkatkan proses perencanaan kebutuhan obat di Puskesmas dan diharapkan agar dapat mengevaluasi masalah pembagian kerja dalam pemilihan obat, meningkatkan kerja team, seminimal mungkin melengkapi data yang diperlukan untuk kegiatan proyeksi dan membuat laporan obat yang kurang, dengan menetapkan suatu kebijakan atau SOP kerja, sehingga mudah dalam menentukan obat yang tepat jenis dan jumlahnya sesuai dengan kebutuhan. Planning is the most important stage in meeting the needs of medicines in health services. At the Kampar Kiri Health Center, it was still found that there were vacancies and excess drugs for certain drug items. Good planning for drug needs at the puskesmas consists of drug selection, compilation of drug use, calculation of drug needs, and projection of drug needs. Poor drug planning will lead to excess and shortage of drugs. The purpose of this study is to know the analysis of the logistics planning management of health drugs at the Kampar Kiri Health Center, Kampar Regency in 2020. This type of research is a descriptive evaluation study with a qualitative method. The research subjects were the Head of the Health Center, the Head of the Pharmacy Installation, the Integrated Drug Planning Team (TPOT), the Person in Charge of the Drug Warehouse, and the Pharmacist Assistant. Research Time June-July 2021. Data collection was carried out by in-depth interviews, docum
规划是满足医疗保健对医学需求的最重要的阶段。在左岸的Puskesmas仍然被发现有空缺和过量的药物为某些特定的药物。计划医疗需求的良好计划包括选择药物的阶段、药物使用的汇编、药物需求的计算和药物需求的预测。计划不当的药物会导致药物过剩和短缺。这项研究的目的是认识到2020年kiskesmas左岸的医疗医疗保健规划物流管理分析。这种研究是一种定性方法的描述性评估研究。研究对象包括临床药物管理局局长、药学部门负责人、联合药物规划小组(TPOT)、药库负责人和助理药剂师。研究时间为6月- 7月2021日。数据收集是通过深入采访、审查文件和观察进行的。研究表明,根据LPLPO提供的数据,选择留在Puskesmas的药物,并对最常用的药物和疾病模式进行重新定位。从LPLPO数据、药物报告、药品库存、药物库存和这些数据中每天的处方纸可以知道库存的数量、消耗的数量和花费的数量。Puskesmas使用的药物的计算方法是消费和发病率方法。药物需求的预测并不准确,因为仍然有大量的空药。希望可以提高药物在医院和需求预计将计划过程,以便评估劳动分工在选举中药物的问题,提高团队合作,尽量完成数据的投影,使药物报告活动所必需的政策,通过设立或汤中工作,所以很容易确定正确的药物类型和数量符合需求。策划是健康服务中最重要的阶段。在卫生中心的周边环境中,仍然发现有无法抑制毒品的毒品。良好的规划对于毒品销售、毒品销售、药物需求和药物项目的需求。可怜的毒品计划将导致吸毒和吸毒的减少。这项研究的目的是在《左健康中心》(left health Center)拍摄,《展望未来》(review Center)。这一研究类型是对具有资格的方法的评估研究。这项研究的主题是健康中心的核心,制药机构的核心,集成毒品计划小组,毒品仓库的负责人和制药助理。研究时间:2021年6月。数据收集是由内务审查、文档搜索和观察考虑考虑的。结果表明,卫生中心(Health Center)的《左接种毒品和毒品指控》(replpo)的数据是基于毒品指控、最猖獗的毒品和疾病模式。毒品的指控可以从《每日新闻报》、《毒品报告》、《毒品税》中了解到。被控毒品的方法由左侧健康中心提供的是吸附的方法和发病率方法。毒品和毒品的项目并不准确,因为毒品仍然存在。是hoped that It will improve毒品的计划的过程需要at the诊所和是hoped that It will be able to evaluate的组织问题》在毒品实验室selection, improve团队工作,至少完整的数据需要为projecting活动,让报告》解释这是由于没有毒品,由establishing a policy或汤,所以这是易到个重大工作正确的毒品类型和数量弥足需要。
{"title":"ANALISIS MANAJEMEN PERENCANAAN LOGISTIK OBAT KESEHATAN DI PUSKESMAS KAMPAR KIRI KABUPATEN KAMPAR","authors":"Ayu yuliani Ayu yuliani, Sherly vermita Warlenda, Dami Dami, M. Widodo, Sri Wardhani Wardhani","doi":"10.25311/kesmas.vol2.iss1.544","DOIUrl":"https://doi.org/10.25311/kesmas.vol2.iss1.544","url":null,"abstract":"Perencanaan adalah tahap terpenting dalam pemenuhan kebutuhan obat-obatan di pelayanan kesehatan. Di Puskesmas Kampar Kiri masih ditemukan terjadi kekosongan dan kelebihan obat untuk beberapa item obat tertentu. Perencanaan kebutuhan obat yang baik di puskesmas terdiri dari tahap pemilihan obat, kompilasi pemakaian obat, perhitungan kebutuhan obat, dan proyeksi kebutuhan obat. Perencanaan obat yang kurang baik akan menyebabkan terjadinya kelebihan dan kekurangan obat. Tujuan penelitian ini adalah diketahuinya analisis manajemen perencanaan logistik obat kesehatan di Puskesmas Kampar Kiri Kabupaten Kampar tahun 2020. Jenis penelitian ini adalah deskriptif evaluation study dengan metode kualitatif. Subjek penelitian yaitu Kepala Puskesmas, Kepala Instalasi Farmasi, Tim Perencanaan Obat Terpadu (TPOT)), Penanggung Jawab Gudang Obat, dan Asisten apoteker. Waktu Penelitian Juni-Juli 2021. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam, penelusuran dokumen dan observasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa pemilihan obat di Puskesmas Kampar Kiri berdasarkan data dari LPLPO dan rekapan resep obat, obat paling banyak dipakai, pola penyakit. Kompilasi pemakaian obat dapat dilihat dari data LPLPO, laporan obat, stok obat, kertas resep harian dari data ini dapat diketahui berapa jumlah sisa stok, jumlah pemakaian, dan jumlah pengeluaran. Metode perhitungan kebutuhan obat yang digunakan Puskesmas Kampar Kiri adalah metode konsumsi dan metode morbiditas. Proyeksi kebutuhan obat kebutuhan obat belum tepat karena masih terdapat obat yang kosong dan berlebih. Diharapkan agar dapat meningkatkan proses perencanaan kebutuhan obat di Puskesmas dan diharapkan agar dapat mengevaluasi masalah pembagian kerja dalam pemilihan obat, meningkatkan kerja team, seminimal mungkin melengkapi data yang diperlukan untuk kegiatan proyeksi dan membuat laporan obat yang kurang, dengan menetapkan suatu kebijakan atau SOP kerja, sehingga mudah dalam menentukan obat yang tepat jenis dan jumlahnya sesuai dengan kebutuhan.\u0000 \u0000Planning is the most important stage in meeting the needs of medicines in health services. At the Kampar Kiri Health Center, it was still found that there were vacancies and excess drugs for certain drug items. Good planning for drug needs at the puskesmas consists of drug selection, compilation of drug use, calculation of drug needs, and projection of drug needs. Poor drug planning will lead to excess and shortage of drugs. The purpose of this study is to know the analysis of the logistics planning management of health drugs at the Kampar Kiri Health Center, Kampar Regency in 2020. This type of research is a descriptive evaluation study with a qualitative method. The research subjects were the Head of the Health Center, the Head of the Pharmacy Installation, the Integrated Drug Planning Team (TPOT), the Person in Charge of the Drug Warehouse, and the Pharmacist Assistant. Research Time June-July 2021. Data collection was carried out by in-depth interviews, docum","PeriodicalId":350859,"journal":{"name":"Media Kesmas (Public Health Media)","volume":"69 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116135152","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Perilaku hidup bersih dan sehat di tempat kerja, menumbuhkan lingkungan kerja yang sehat dan nyaman, menurunkan angka absensi sakit, meningkatkan produktivitas kerja merupakan tujuan dari promosi K3. Dengan adanya potensi bahaya yang besar maka perlu adanya penerapan program K3 di puskesmas sebagai langkah untuk mengupayakan terjaminnya keselamatan kerja tenaga kesehatan.Tujuan penelitian untuk mengetahui Implementasi Perilaku Petugas Kesehatan Dalam Penerapan PHBS Di Tempat Kerja Sebagai Upaya Promosi K3 Di Puskesmas Kota Baru Tahun 2021. Penelitian ini deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Informan dalam penelitian ini berjumlah 5 orang terdiri dari Pj program PHBS, kepala puskesmas, bidan, perawat, tenaga penyuluhan kesehatan. Pengumpulan data kualitatif dilakukan dengan wawancara dan observasi. Validitas data menggunakan teknik triangulasi. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa SDM (sumber daya manusia) atau tenaga kesehatan pada bidang PHBS sudah tersedia, untuk program PHBS dana yang di peroleh dari dana BOK. Pengetahuan tenaga kesehatan seperti bidan, perawat, PJ program PHBS, tenaga penyuluhan terhadap PHBS di Tempat Kerja di Puskesmas Kota Baru Kurang baik, sikap petugas kesehatandalam penerapan PHBS di tempat kerja sudah cukup baik. Kebijakan Puskesmas terkait pelaksanaan PHBS di tempat belum dalam bentuk kebijakan tertulis. Diharapkan agar pihak puskesmas Kota Baru membuat kebijakan secara tertulis agar bisa di baca dan di terapkan bagi tenaga kesehatan. Clean and healthy living behaviors at work, fostering a healthy andcomfortable work environment, lowering sick absenteeism, increasingwork productivity are the goals of occupational health and safetypromotion. With the potential for great danger, there needs to be theimplementation of the occupational health and safety program in healthcenters as a step to ensure the safety of health workers. The purpose ofthe study to find out the Implementation of Health Officer Behavior in theImplementation of PHBS in the Workplace as an Effort to Promoteoccupational health and safety in New City Health Centers in 2021. Theresearch is descriptive with a qualitative approach. The information in thisstudy consisted of 5 people consisting of in charge of clean and healthyliving behavior programs , head of puskesmas, midwives, nurses, andhealth counseling staff, Qualitative data collection is done with interviewsand observations. Data validity uses triangulation techniques. The resultsof the study can be concluded that human resources (human resources)health workers in the field of PHBS are already available. for the PHBSprogram, funds obtained from BOK funds. Knowledge of health workerssuch as midwives, nurses, people in charge of PHBS programs andhealth extension workers Against PHBS at Work in The New City HealthCenter Less good, the attitude of health workers in the application ofPHBS in the workplace is good enough. Puskesmas policy related to theimplementation of PHBS on the spot is not yet
{"title":"IMPLEMENTASI PERILAKU PETUGAS KESEHATAN DALAM PENERAPAN PHBS DI TEMPAT KERJA SEBAGAI UPAYA PROMOSI K3 DI PUSKESMAS KOTA BARU TAHUN 2021","authors":"Hernita Febriyeni, Welly Sando, Makomulamin Amin, Asril Asril, Muhamadiah Muhamadiah","doi":"10.25311/kesmas.vol2.iss1.621","DOIUrl":"https://doi.org/10.25311/kesmas.vol2.iss1.621","url":null,"abstract":"Perilaku hidup bersih dan sehat di tempat kerja, menumbuhkan lingkungan kerja yang sehat dan nyaman, menurunkan angka absensi sakit, meningkatkan produktivitas kerja merupakan tujuan dari promosi K3. Dengan adanya potensi bahaya yang besar maka perlu adanya penerapan program K3 di puskesmas sebagai langkah untuk mengupayakan terjaminnya keselamatan kerja tenaga kesehatan.Tujuan penelitian untuk mengetahui Implementasi Perilaku Petugas Kesehatan Dalam Penerapan PHBS Di Tempat Kerja Sebagai Upaya Promosi K3 Di Puskesmas Kota Baru Tahun 2021. Penelitian ini deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Informan dalam penelitian ini berjumlah 5 orang terdiri dari Pj program PHBS, kepala puskesmas, bidan, perawat, tenaga penyuluhan kesehatan. Pengumpulan data kualitatif dilakukan dengan wawancara dan observasi. Validitas data menggunakan teknik triangulasi. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa SDM (sumber daya manusia) atau tenaga kesehatan pada bidang PHBS sudah tersedia, untuk program PHBS dana yang di peroleh dari dana BOK. Pengetahuan tenaga kesehatan seperti bidan, perawat, PJ program PHBS, tenaga penyuluhan terhadap PHBS di Tempat Kerja di Puskesmas Kota Baru Kurang baik, sikap petugas kesehatandalam penerapan PHBS di tempat kerja sudah cukup baik. Kebijakan Puskesmas terkait pelaksanaan PHBS di tempat belum dalam bentuk kebijakan tertulis. Diharapkan agar pihak puskesmas Kota Baru membuat kebijakan secara tertulis agar bisa di baca dan di terapkan bagi tenaga kesehatan.\u0000Clean and healthy living behaviors at work, fostering a healthy andcomfortable work environment, lowering sick absenteeism, increasingwork productivity are the goals of occupational health and safetypromotion. With the potential for great danger, there needs to be theimplementation of the occupational health and safety program in healthcenters as a step to ensure the safety of health workers. The purpose ofthe study to find out the Implementation of Health Officer Behavior in theImplementation of PHBS in the Workplace as an Effort to Promoteoccupational health and safety in New City Health Centers in 2021. Theresearch is descriptive with a qualitative approach. The information in thisstudy consisted of 5 people consisting of in charge of clean and healthyliving behavior programs , head of puskesmas, midwives, nurses, andhealth counseling staff, Qualitative data collection is done with interviewsand observations. Data validity uses triangulation techniques. The resultsof the study can be concluded that human resources (human resources)health workers in the field of PHBS are already available. for the PHBSprogram, funds obtained from BOK funds. Knowledge of health workerssuch as midwives, nurses, people in charge of PHBS programs andhealth extension workers Against PHBS at Work in The New City HealthCenter Less good, the attitude of health workers in the application ofPHBS in the workplace is good enough. Puskesmas policy related to theimplementation of PHBS on the spot is not yet","PeriodicalId":350859,"journal":{"name":"Media Kesmas (Public Health Media)","volume":"53 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114703499","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Kepatuhan penggunaan masker adalah derajat seseorang yang mau mengikuti aturan yang telah diatur oleh organisasi dalam menggunakan masker untuk melindungi diri dari berbagai penyakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui determinan kepatuhan penggunaan masker sebagai upaya pencegahan COVID-19 di RW 04 Kelurahan Pematang Reba Kecamatan Rengat Barat. Jenis penelitian ini menggunakan kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional. Populasi sebanyak 328 responden dengan sampel berjumlah 120 responden menggunakan teknik simple random sampling. Lokasi penelitian dilakukan di RW 04 Kelurahan Pematang Reba Kecamatan Rengat Barat Tahun 2021. Hasil penelitian ini menunjukkan proporsi tidak patuh dalam kepatuhan menggunakan masker sebagai upaya pencegahan COVID-19 sebesar 58,3%. Determinan yang ada hubungan dengan kepatuhan menggunakan masker sebagai upaya pencegahan COVID-19 adalah pengetahuan (p value=0,0001) dengan POR 95% CI 36,556 (10,223-130,715), sikap (p value=0,0001) dengan POR 95% CI 19,684 (7,223-53,642), motivasi (p value=0,0001) dengan POR 95% CI 23,5 (6,657-82,955), dan pendidikan (p value=0,0001) dengan POR 95% CI 9,837 (2,783-34,766). Disarankan kepada RW 04 Kelurahan Pematang Reba untuk memberikan sosialisasi kepada masyarakat dalam memberikan ilmu dan informasi terkait pentingnya patuh dalam penggunaan masker selama pandemi COVID-19. Compliance with the use of masks is the degree of a person willing to follow the rules that have been set by the organization in using masks to protect themselves from various diseases. This study aimsto determine the determinant of compliance with the use of masks as an effort to prevent COVID-19 in RW 04 Pematang Reba Subdistrict, West Rengat. This type of research uses quantitative with cross sectional research design. The population of 328 respondents with a sample of 120 respondents using simple random sampling techniques. The location of study was conducted in RW 04 Pematang Reba Subdistrict West Rengat in 2021. The results of this sudy showed the proportion non-compliant of compliance using masks as an effort to prevent COVID-19 by 57.5%. The determinants related to compliance using masks as an effort to prevent COVID-19 are knowledge (p value=0,0001) with POR 95% CI 36,556 (10,223-130,715), attitude (p value=0,0001) with POR 95% CI 19,684 (7,223-53,642), motivation (p value=0,0001) with POR 95% CI 23,5 (6,657-82,955), and education (p value=0,0001) with POR 95% CI 9,837 (2,783-34,766). It is recommended to RW 04 Pematang Reba to provide socialization to the community in providing knowledge and information related to the importance of complying to use of masks during the COVID-19 pandemic.
使用口罩是一个遵循组织为保护自己免受各种疾病而制定的规则的人的等级。本研究的目的是确定使用口罩作为预防措施,在RW 04向西地区Reba区提供。这类研究采用分段研究设计的定量方法。328名受访者使用简单的随机抽样技术进行了120名受访者。该研究地点于2021年西部雷巴区RW 04社区。这项研究的结果显示,使用口罩作为预防COVID-19的比例为58.3%。自身有关系你的服从戴口罩作为预防努力COVID-19是知识(p value = 0,0001)和波尔95% CI 36,556 10,223-130,715)、态度(p value = 0,0001)和波尔95% CI 19,684 7,223-53,642),动机(p value = 0,0001) POR, 95% CI 23.5(6,657-82,955)和教育(p value = 0,0001)和波尔95% CI 9,837(2,783-34,766)。建议RW 04推荐Reba社区社会化,在COVID-19大流行期间提供科学和相关信息,在使用口罩方面保持顺从的重要性。与使用马斯保护自己免受各种疾病的伤害的人相比,一个人愿意遵循组织制定的规则。这项研究确定了在西伦加特省雷巴分区04号使用马甲的决定。这是一个用于交叉研究量化研究的测量方法。328家急救人员采用简单的随机技术采样法,提交了120家急救人员的样本。该研究的地点预计将于2021年由西伦吉特地区雷巴地区预估。这些苏丹的结果表明,用美国的努力预防COVID-19 57.5%的标准是不符合符合程序的比例。用masks The determinants相关的符合美国的努力to prevent COVID-19英亩知识(p value = 0,0001)和波尔(95% CI 36,556 10,223-130,715)、态度(p value = 0,0001)和POR 95% CI 19,684(7,223-53,642)、《motivation》(p value = 0,0001) POR, 95% CI 23.5(6,657-82,955)和教育(p value = 0,0001)和波尔95% CI 9,837(2,783-34,766)。它被建议在COVID-19 pandemic中为社区提供知识和信息的贡献。
{"title":"DETERMINAN KEPATUHAN PENGGUNAAN MASKER SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN COVID-19 DI RW 04 KELURAHAN PEMATANG REBA KECAMATAN RENGAT BARAT","authors":"Avisya Mutia Rani, Yuyun Priwahyuni, Zulmeliza Rasyid, A. Alamsyah, Aldiga Rienarti Abidin","doi":"10.25311/kesmas.vol2.iss1.542","DOIUrl":"https://doi.org/10.25311/kesmas.vol2.iss1.542","url":null,"abstract":"Kepatuhan penggunaan masker adalah derajat seseorang yang mau mengikuti aturan yang telah diatur oleh organisasi dalam menggunakan masker untuk melindungi diri dari berbagai penyakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui determinan kepatuhan penggunaan masker sebagai upaya pencegahan COVID-19 di RW 04 Kelurahan Pematang Reba Kecamatan Rengat Barat. Jenis penelitian ini menggunakan kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional. Populasi sebanyak 328 responden dengan sampel berjumlah 120 responden menggunakan teknik simple random sampling. Lokasi penelitian dilakukan di RW 04 Kelurahan Pematang Reba Kecamatan Rengat Barat Tahun 2021. Hasil penelitian ini menunjukkan proporsi tidak patuh dalam kepatuhan menggunakan masker sebagai upaya pencegahan COVID-19 sebesar 58,3%. Determinan yang ada hubungan dengan kepatuhan menggunakan masker sebagai upaya pencegahan COVID-19 adalah pengetahuan (p value=0,0001) dengan POR 95% CI 36,556 (10,223-130,715), sikap (p value=0,0001) dengan POR 95% CI 19,684 (7,223-53,642), motivasi (p value=0,0001) dengan POR 95% CI 23,5 (6,657-82,955), dan pendidikan (p value=0,0001) dengan POR 95% CI 9,837 (2,783-34,766). Disarankan kepada RW 04 Kelurahan Pematang Reba untuk memberikan sosialisasi kepada masyarakat dalam memberikan ilmu dan informasi terkait pentingnya patuh dalam penggunaan masker selama pandemi COVID-19.\u0000Compliance with the use of masks is the degree of a person willing to follow the rules that have been set by the organization in using masks to protect themselves from various diseases. This study aimsto determine the determinant of compliance with the use of masks as an effort to prevent COVID-19 in RW 04 Pematang Reba Subdistrict, West Rengat. This type of research uses quantitative with cross sectional research design. The population of 328 respondents with a sample of 120 respondents using simple random sampling techniques. The location of study was conducted in RW 04 Pematang Reba Subdistrict West Rengat in 2021. The results of this sudy showed the proportion non-compliant of compliance using masks as an effort to prevent COVID-19 by 57.5%. The determinants related to compliance using masks as an effort to prevent COVID-19 are knowledge (p value=0,0001) with POR 95% CI 36,556 (10,223-130,715), attitude (p value=0,0001) with POR 95% CI 19,684 (7,223-53,642), motivation (p value=0,0001) with POR 95% CI 23,5 (6,657-82,955), and education (p value=0,0001) with POR 95% CI 9,837 (2,783-34,766). It is recommended to RW 04 Pematang Reba to provide socialization to the community in providing knowledge and information related to the importance of complying to use of masks during the COVID-19 pandemic.","PeriodicalId":350859,"journal":{"name":"Media Kesmas (Public Health Media)","volume":"82 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130291832","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-04-30DOI: 10.25311/kesmas.vol2.iss1.613
Try Cahya Ningsih, Novita Lusiana, Hayana Hayana
Makanan dan minuman merupakan kebutuhan pokok untukmenunjang kehidupan makhluk hidup dalam kehidupan sehari- haridengan memenuhi syarat kesehatan hygiene dan sanitasi yangterkelola dengan baik. Pencegahan terjadinya kerusakan danpenyakit akibat pangan di lakukan melalui tindakan penerapanprinsip higine dan sanitasi pada makanan yang mengacu padaPermenkes No.1096/Menkes/Per/VI/2011 mulai dari pemilihanbahan baku, sumber air yang digunakan, pengolahan bahanmakanan, kebersihan peralatan yang digunakan, penyimpananmakanan jadi dan proses akhir pengolahan. Tujuan penelitian iniadalah untuk Mengetahui hygiene sanitasi makanan di daerahindustri rumahan keripik rubikyang terletak di Kecamatan Mandau,Kota Duri. Penelitian ini merupakan peneltian kualitatif deskriptifyaitu dengan melakukan observasi dan wawancara mendalam.Sampel yang menjadi informan dalam penelitian ini berjumlah 7orang. Hasil penelitian menunjukkan tidak terpenuhinya syarat airuntuk pencucian bahan baku, pengolahan yang dilakukan ditempatdan kondisi peralatan yang digunakan kurang bersih. Penelitimenyarankan kepada Pemilik industri rumahan keripik rubik agarmemperhatikan proses pencucian bahan baku dengan air mengalirserta melakukan pengolahan dan peralatan yang higienis agarmenghindari terkontaminasi dari bakteri yang dapat menyebabkankeracunan makanan. Food and drink are basic needs forsupport the life of living things in daily lifeby meeting the requirements of health, hygiene and sanitationwell managed. Prevention of damage andfood-borne diseases are carried out through the implementation ofprinciples of hygiene and sanitation in food which refers toPermenkes No. 1096/Menkes/Per/VI/2011 starting from the electionraw materials, water sources used, processing materialsfood, cleanliness of equipment used, storagefinished food and final processing. The purpose of this researchis to know the food sanitation hygiene in the areaRubik's Chips home industry located in Mandau District,City of Thorns. This research is a descriptive qualitative researchnamely by conducting in-depth observations and interviews.The sample who became the informant in this study amounted to 7person. The results showed that the water requirements were not fulfilledfor washing raw materials, processing carried out on-siteand the condition of the equipment used is not clean. Researchersuggest to the owner of the Rubik's Chip Home industry thatPay attention to the process of washing raw materials with running waterand perform hygienic processing and equipment so thatavoid contamination from bacteria that can causefood poisoning.
{"title":"Penerapan Hygine Dan Sanitasi Olahan Makanan Pada Industri Rumah Tangga Keripik Rubik di Kecamatan Mandau Kota Duri","authors":"Try Cahya Ningsih, Novita Lusiana, Hayana Hayana","doi":"10.25311/kesmas.vol2.iss1.613","DOIUrl":"https://doi.org/10.25311/kesmas.vol2.iss1.613","url":null,"abstract":"Makanan dan minuman merupakan kebutuhan pokok untukmenunjang kehidupan makhluk hidup dalam kehidupan sehari- haridengan memenuhi syarat kesehatan hygiene dan sanitasi yangterkelola dengan baik. Pencegahan terjadinya kerusakan danpenyakit akibat pangan di lakukan melalui tindakan penerapanprinsip higine dan sanitasi pada makanan yang mengacu padaPermenkes No.1096/Menkes/Per/VI/2011 mulai dari pemilihanbahan baku, sumber air yang digunakan, pengolahan bahanmakanan, kebersihan peralatan yang digunakan, penyimpananmakanan jadi dan proses akhir pengolahan. Tujuan penelitian iniadalah untuk Mengetahui hygiene sanitasi makanan di daerahindustri rumahan keripik rubikyang terletak di Kecamatan Mandau,Kota Duri. Penelitian ini merupakan peneltian kualitatif deskriptifyaitu dengan melakukan observasi dan wawancara mendalam.Sampel yang menjadi informan dalam penelitian ini berjumlah 7orang. Hasil penelitian menunjukkan tidak terpenuhinya syarat airuntuk pencucian bahan baku, pengolahan yang dilakukan ditempatdan kondisi peralatan yang digunakan kurang bersih. Penelitimenyarankan kepada Pemilik industri rumahan keripik rubik agarmemperhatikan proses pencucian bahan baku dengan air mengalirserta melakukan pengolahan dan peralatan yang higienis agarmenghindari terkontaminasi dari bakteri yang dapat menyebabkankeracunan makanan.\u0000Food and drink are basic needs forsupport the life of living things in daily lifeby meeting the requirements of health, hygiene and sanitationwell managed. Prevention of damage andfood-borne diseases are carried out through the implementation ofprinciples of hygiene and sanitation in food which refers toPermenkes No. 1096/Menkes/Per/VI/2011 starting from the electionraw materials, water sources used, processing materialsfood, cleanliness of equipment used, storagefinished food and final processing. The purpose of this researchis to know the food sanitation hygiene in the areaRubik's Chips home industry located in Mandau District,City of Thorns. This research is a descriptive qualitative researchnamely by conducting in-depth observations and interviews.The sample who became the informant in this study amounted to 7person. The results showed that the water requirements were not fulfilledfor washing raw materials, processing carried out on-siteand the condition of the equipment used is not clean. Researchersuggest to the owner of the Rubik's Chip Home industry thatPay attention to the process of washing raw materials with running waterand perform hygienic processing and equipment so thatavoid contamination from bacteria that can causefood poisoning.","PeriodicalId":350859,"journal":{"name":"Media Kesmas (Public Health Media)","volume":"28 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127706477","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}