Erita Erita, Syefli Ewimia Darza, A. Kurniawan, N. Nofrizal
Dengan semakin berkembangnya teknologi serta kemajuan zaman pada saat ini ternyata sistem pendingin banyak memberikan keuntungan bagi manusia yang secara tidak sadar mungkin dapat kita rasakan selama ini. sistem pendinginan pada umumnya banyak digunakan untuk kepentingan industri dan komersial. Pada saat ini Refrigeration merupakan salah satu alat yang peranannya dalam kehidupan manusia saat ini bisa dibilang cukup besar. Refrigeration digunakan untuk menyimpan bahan-bahan makanan, sayuran bahkan buah-buahan. Penelitian dilakukan terhadap masalah atau kerusakan-kerusakan yang terjadi pada refrigeration di kapal KM Sabuk Nusantara 37 pada PT Pelni. Jenis penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah jenis penelitian deskriptif, dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Analisis data dilakukan dengan mengunakan metode deskriptif, yaitu metode yang dilakukan dengan terlebih dahulu mengumpulkan data yang ada kemudian diklasifikasikan, selanjutnya diinterprestasikan sehingga dapat memberikan pemecahan terhadap permasalahan. 8 masalah yang paling sering terjadi pada sistem refigeration di kapal KM. Sabuk Nusantara 37 yaitu kompressor jalan tapi berhenti tiba-tiba, Compressor terlalu sering start dan stop, Kompresor jalan terus menerus, Suara yang tidak biasa pada kompresor, Tingginya Temperatur Discharge, Bunga Es pada Evaporator, Kemampuan untuk mendinginkan yang berkurang, Berkurangnya oli dalam kompressor.
{"title":"The Main Refrigeration Compressor di KM. Sabuk Nusantara 37 pada PT. Pelni","authors":"Erita Erita, Syefli Ewimia Darza, A. Kurniawan, N. Nofrizal","doi":"10.33489/MIBJ.V19I2.271","DOIUrl":"https://doi.org/10.33489/MIBJ.V19I2.271","url":null,"abstract":"Dengan semakin berkembangnya teknologi serta kemajuan zaman pada saat ini ternyata sistem pendingin banyak memberikan keuntungan bagi manusia yang secara tidak sadar mungkin dapat kita rasakan selama ini. sistem pendinginan pada umumnya banyak digunakan untuk kepentingan industri dan komersial. Pada saat ini Refrigeration merupakan salah satu alat yang peranannya dalam kehidupan manusia saat ini bisa dibilang cukup besar. Refrigeration digunakan untuk menyimpan bahan-bahan makanan, sayuran bahkan buah-buahan. Penelitian dilakukan terhadap masalah atau kerusakan-kerusakan yang terjadi pada refrigeration di kapal KM Sabuk Nusantara 37 pada PT Pelni. Jenis penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah jenis penelitian deskriptif, dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Analisis data dilakukan dengan mengunakan metode deskriptif, yaitu metode yang dilakukan dengan terlebih dahulu mengumpulkan data yang ada kemudian diklasifikasikan, selanjutnya diinterprestasikan sehingga dapat memberikan pemecahan terhadap permasalahan. 8 masalah yang paling sering terjadi pada sistem refigeration di kapal KM. Sabuk Nusantara 37 yaitu kompressor jalan tapi berhenti tiba-tiba, Compressor terlalu sering start dan stop, Kompresor jalan terus menerus, Suara yang tidak biasa pada kompresor, Tingginya Temperatur Discharge, Bunga Es pada Evaporator, Kemampuan untuk mendinginkan yang berkurang, Berkurangnya oli dalam kompressor.","PeriodicalId":355034,"journal":{"name":"Majalah Ilmiah Bahari Jogja","volume":"4 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127997535","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Maruf Nur Aziz, Amad Narto, Mohammad Sapta Heriyawan
Pada era ini banyak metode pembelajaran yang digunakan dalam dunia pendidikan instansi pelayaran yang ada, salahsatunya adalah metode pembelajaran dengan menggunakan model alat peraga permesinan yang ada di kapal. Sehingga penulis mengambil subjek penelitian membuat sebuah alat peraga salah satu permesinan di atas kapal yaitu pembuatan prototype sistem kompresor udara start pada kapal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan proses pembuatan, sistem kerja, serta manfaat dari prototype sistem kompresor udara start pada kapal. Metode yang digunakan yaitu Research and Development, merupakan prosescuntuk mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang sudah ada, baik itu perangkat keras maupun perangkat lunak. Pembuatan prototype sistem kompresor udara start pada kapal ini memanfaatkan dua buah modul elektronika dimana modul tersebut adalah modul jenis timmer delay relay1 channel, dan modul timmer delay relay 2 channel dimana kedua modul tersebut diprogram langsung dengan tombol yang ada pada modul. Sistem kerja yang ada pada alat peraga ini adalah kompresor mengisi udara pada tabung hingga tekanan mencukupi, kemudia udara bertekanan pada tabung akan digunakan untuk start mesin induk yang berupa simulasi sebuah silinder piston dari mesin 4 tak. Sistem ini dapat berjalan karena adanya kontrol otomatisasi dari modul elektronika. Kata Kunci: Protoype, Kompresor, Timmer Delay Relay.
{"title":"Pembuatan Prototype Sistem Kompressor Udara Start Pada Kapal","authors":"Maruf Nur Aziz, Amad Narto, Mohammad Sapta Heriyawan","doi":"10.33489/mibj.v19i2.264","DOIUrl":"https://doi.org/10.33489/mibj.v19i2.264","url":null,"abstract":"Pada era ini banyak metode pembelajaran yang digunakan dalam dunia pendidikan instansi pelayaran yang ada, salahsatunya adalah metode pembelajaran dengan menggunakan model alat peraga permesinan yang ada di kapal. Sehingga penulis mengambil subjek penelitian membuat sebuah alat peraga salah satu permesinan di atas kapal yaitu pembuatan prototype sistem kompresor udara start pada kapal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan proses pembuatan, sistem kerja, serta manfaat dari prototype sistem kompresor udara start pada kapal. Metode yang digunakan yaitu Research and Development, merupakan prosescuntuk mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang sudah ada, baik itu perangkat keras maupun perangkat lunak. Pembuatan prototype sistem kompresor udara start pada kapal ini memanfaatkan dua buah modul elektronika dimana modul tersebut adalah modul jenis timmer delay relay1 channel, dan modul timmer delay relay 2 channel dimana kedua modul tersebut diprogram langsung dengan tombol yang ada pada modul. Sistem kerja yang ada pada alat peraga ini adalah kompresor mengisi udara pada tabung hingga tekanan mencukupi, kemudia udara bertekanan pada tabung akan digunakan untuk start mesin induk yang berupa simulasi sebuah silinder piston dari mesin 4 tak. Sistem ini dapat berjalan karena adanya kontrol otomatisasi dari modul elektronika. \u0000Kata Kunci: Protoype, Kompresor, Timmer Delay Relay.","PeriodicalId":355034,"journal":{"name":"Majalah Ilmiah Bahari Jogja","volume":"172 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116266580","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Tini Utami, Suprihono Setyawan, Evyana Diah Kusumawati
Penelitian ini bertujuan untuk mengatahui pengaruh motivasi dan kontrak psikologis terhadap kepuasan kerja dan implikasinya terhadap kinerja pegawai Politeknik Bumi Akpelni Semarang. Penelitian ini adalah penelitian diskriptif kuantitatif dengan jumlah sampel 68 orang pegawai. Variabel dependen dalam penelitian ini kepuasan kerja dan kinerja sedangkan variabel independennya adalah motivasi dan kontrak psikologis. Dalam penelitian ini menggunakan metode purpose sampling sebagai teknik pengambilan sampel. Hasil penelitian menjelaskan bawah variabel kontrak psikolgis mempunyai hasil perhitungan t hitung (0,538) dengan signifikansi (0,000 < 0,05) sehingga disimpulkan bahwa variabel kontrak psikologis berpengaruh secara positisf dan signifikan, sedangkan variabel motivasi mempunyai hasil dengan perhitungan jalur path sebesar (0,028) ini diartikan variabel motivasi juga dikatakan berpengaruh positif melalui kepuasan kerja. Dijelaskan dalam persamaan pertama bahwa adjusted R2 square adalah 0,057 artinya 5,7% dari variabel kepuasan kerja bisa dijelaskan oleh variasi kedua variabel bebas tersebut yaitu motivasi kerja dan kontrak psikologis, sedangkan 94,3% dijelaskan oleh sebab yang lain diluar model penelitian ini, kemudian didalam persamaan kedua disebutkan bahwa adjusted R2 square adalah 0,265 artinya 26,5% variabel kinerja bisa dijelaskan oleh variabel kontrak psikologis, sedang sisanya sebesar 73,5% dijelaskan oleh sebab yang lain diluar penelitian ini.
{"title":"Pengaruh Motivasi Dan Kontrak Psikologis Terhadap Kepuasan Kerja Serta Implikasinya Terhadap Kinerja Pegawai Politeknik Bumi Akpelni","authors":"Tini Utami, Suprihono Setyawan, Evyana Diah Kusumawati","doi":"10.33489/mibj.v19i2.267","DOIUrl":"https://doi.org/10.33489/mibj.v19i2.267","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengatahui pengaruh motivasi dan kontrak psikologis terhadap kepuasan kerja dan implikasinya terhadap kinerja pegawai Politeknik Bumi Akpelni Semarang. Penelitian ini adalah penelitian diskriptif kuantitatif dengan jumlah sampel 68 orang pegawai. Variabel dependen dalam penelitian ini kepuasan kerja dan kinerja sedangkan variabel independennya adalah motivasi dan kontrak psikologis. Dalam penelitian ini menggunakan metode purpose sampling sebagai teknik pengambilan sampel. Hasil penelitian menjelaskan bawah variabel kontrak psikolgis mempunyai hasil perhitungan t hitung (0,538) dengan signifikansi (0,000 < 0,05) sehingga disimpulkan bahwa variabel kontrak psikologis berpengaruh secara positisf dan signifikan, sedangkan variabel motivasi mempunyai hasil dengan perhitungan jalur path sebesar (0,028) ini diartikan variabel motivasi juga dikatakan berpengaruh positif melalui kepuasan kerja. Dijelaskan dalam persamaan pertama bahwa adjusted R2 square adalah 0,057 artinya 5,7% dari variabel kepuasan kerja bisa dijelaskan oleh variasi kedua variabel bebas tersebut yaitu motivasi kerja dan kontrak psikologis, sedangkan 94,3% dijelaskan oleh sebab yang lain diluar model penelitian ini, kemudian didalam persamaan kedua disebutkan bahwa adjusted R2 square adalah 0,265 artinya 26,5% variabel kinerja bisa dijelaskan oleh variabel kontrak psikologis, sedang sisanya sebesar 73,5% dijelaskan oleh sebab yang lain diluar penelitian ini.","PeriodicalId":355034,"journal":{"name":"Majalah Ilmiah Bahari Jogja","volume":"15 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129360215","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pada era modern didunia kemaritiman ini proses pembelajaran terkait permesinan kapal sangat diperlukan dan sangat penting untuk dikuasi peserta didik. Sehingga banyak digunakan metode pembelajaran yang efektif salah satunya adalah metode pembelajaran dengan menggunakan alat peraga diatas kapal, maka dari itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana cara membuat alat peraga dan untuk mengetahui prinsip kerja dari alat peraga serta untuk mengetahui manfaat yang didapatkan dari alat peraga. Jenis alat peraga yang dibuat oleh penulis adalah alat peraga Main L.O System Pada Sump Tank di Mesin Induk 2 tak. Metode yang digunakan yaitu Research and Development, merupakan proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang sudah ada, baik itu perangkat keras maupun perangkat lunak. Model dalam penelitian pengembangan ini adalah model prosedural yaitu menggariskan pada langkah - langkah pembuatan yang terpapar secara urut dan bertahap dari proses awal hingga akhir. Alat peraga ini mengunakan bahan yang terbuat dari resin bening yang dibentuk Menyerupai langkah kerja dari mesin induk 2 tak yang juga menampilkan sistem pelumasannya. Sistem kerja dari alat peraga ini adalah sistem pelumasan dari sump ke sump yang mengunakan pompa air untuk mengsirkulasi aliran.
{"title":"Pembuatan Prototype Main L.O System Pada Sump Tank Di Mesin Induk 2 Tak","authors":"Bagas Dwi Andika, Amad Narto, Febria Sujarman","doi":"10.33489/mibj.v19i2.263","DOIUrl":"https://doi.org/10.33489/mibj.v19i2.263","url":null,"abstract":"Pada era modern didunia kemaritiman ini proses pembelajaran terkait permesinan kapal sangat diperlukan dan sangat penting untuk dikuasi peserta didik. Sehingga banyak digunakan metode pembelajaran yang efektif salah satunya adalah metode pembelajaran dengan menggunakan alat peraga diatas kapal, maka dari itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana cara membuat alat peraga dan untuk mengetahui prinsip kerja dari alat peraga serta untuk mengetahui manfaat yang didapatkan dari alat peraga. Jenis alat peraga yang dibuat oleh penulis adalah alat peraga Main L.O System Pada Sump Tank di Mesin Induk 2 tak. Metode yang digunakan yaitu Research and Development, merupakan proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang sudah ada, baik itu perangkat keras maupun perangkat lunak. Model dalam penelitian pengembangan ini adalah model prosedural yaitu menggariskan pada langkah - langkah pembuatan yang terpapar secara urut dan bertahap dari proses awal hingga akhir. Alat peraga ini mengunakan bahan yang terbuat dari resin bening yang dibentuk Menyerupai langkah kerja dari mesin induk 2 tak yang juga menampilkan sistem pelumasannya. Sistem kerja dari alat peraga ini adalah sistem pelumasan dari sump ke sump yang mengunakan pompa air untuk mengsirkulasi aliran.","PeriodicalId":355034,"journal":{"name":"Majalah Ilmiah Bahari Jogja","volume":"19 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115570772","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
This study focused on the perceptions of Maritime faculty of the University of Saint Anthony, Iriga City Philippines, on the shift of traditional to online instruction since the pandemic in March 2020 to the present.It is a purely qualitative study, a case study to specific, that used coding as its method to interpret and analyze the data gathered from unstructured interviews of the selected faculty of the Maritime department. Further, the study identified the experiences and challenges that confronted the faculty members; thus, enabled the researchers to arrive at conclusions and render recommendations. The findings of the study showed that Maritime faculty experiences on online instruction were deeply rooted on practicality and accessibility. It is both refreshing and difficult to do accordingly. The challenges were mostly tied to resources and investments used by the faculty during online interaction. This study shall become a basis for the implementation of new policies in the department in terms of faculty development, materials development and formulation of teaching strategies.
{"title":"Perceptions of Maritime Faculty of the University of Saint Anthony on the Shift of Traditional to Online Instruction","authors":"Estrella T. Arroyo, Christopher A Britanico","doi":"10.33489/MIBJ.V19I2.275","DOIUrl":"https://doi.org/10.33489/MIBJ.V19I2.275","url":null,"abstract":"This study focused on the perceptions of Maritime faculty of the University of Saint Anthony, Iriga City Philippines, on the shift of traditional to online instruction since the pandemic in March 2020 to the present.It is a purely qualitative study, a case study to specific, that used coding as its method to interpret and analyze the data gathered from unstructured interviews of the selected faculty of the Maritime department. Further, the study identified the experiences and challenges that confronted the faculty members; thus, enabled the researchers to arrive at conclusions and render recommendations. The findings of the study showed that Maritime faculty experiences on online instruction were deeply rooted on practicality and accessibility. It is both refreshing and difficult to do accordingly. The challenges were mostly tied to resources and investments used by the faculty during online interaction. This study shall become a basis for the implementation of new policies in the department in terms of faculty development, materials development and formulation of teaching strategies.","PeriodicalId":355034,"journal":{"name":"Majalah Ilmiah Bahari Jogja","volume":"51 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116040258","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui keterlambatan dan efektifitas kinerja bongkar muat petikemas, untuk mengetahui pendapatan yang diperoleh terminal mirah cabang tanjung perak Surabaya. Rancangan penelitian yang digunakan adalah kuantitatif. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda, dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh keterlambatan dan efektifitas kinerja bongkar muat petikemas terhadap pendapatan terminal mirah di PT. Pelabuhan Indonesia III (Persero) Cabang Tanjung Perak.Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, bahwa variabel keterlambatan (X1) memiliki hubungan yang signifikan terhadap pendapatan (Y), variabel efektifitas kinerja bongkar muat secara parsial berpengaruh signifikan terhadap pendapatan dan keterlambaan (X1) dan efektifitas kinerja bongkar muat (X2) secara bersama - sama (simultan) memiliki hubungan yang signifikan terhadap variabel pendapatan (Y).
{"title":"Analisis Keterlambatan dan Efektifitas Kinerja Bongkar Muat Petikemas Terhadap Pendapatan Terminal Mirah","authors":"Nur Widyawati, Erlien Hinriyani","doi":"10.33489/mibj.v18i1.231","DOIUrl":"https://doi.org/10.33489/mibj.v18i1.231","url":null,"abstract":"Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui keterlambatan dan efektifitas kinerja bongkar muat petikemas, untuk mengetahui pendapatan yang diperoleh terminal mirah cabang tanjung perak Surabaya. Rancangan penelitian yang digunakan adalah kuantitatif. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda, dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh keterlambatan dan efektifitas kinerja bongkar muat petikemas terhadap pendapatan terminal mirah di PT. Pelabuhan Indonesia III (Persero) Cabang Tanjung Perak.Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, bahwa variabel keterlambatan (X1) memiliki hubungan yang signifikan terhadap pendapatan (Y), variabel efektifitas kinerja bongkar muat secara parsial berpengaruh signifikan terhadap pendapatan dan keterlambaan (X1) dan efektifitas kinerja bongkar muat (X2) secara bersama - sama (simultan) memiliki hubungan yang signifikan terhadap variabel pendapatan (Y).","PeriodicalId":355034,"journal":{"name":"Majalah Ilmiah Bahari Jogja","volume":"52 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-03-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124623685","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Keputusan Timor Leste untuk memisahkan diri dari Republik Indonesia dan menjadi negara merdeka pada tanggal 20 Mei 2002, ternyata menyisakan masalah tersendiri antara Indonesia dan Timor Leste. Masalah-masalah tersebut terutama terjadi pada daerah-daerah perbatasan yang terbagi menjadi 2 (dua) yaitu perbatasan maritim dan perbatasan darat. Salah satu perbatasan darat terdapat di kabupaten Atambua di propinisi Nusa Tenggara Timur. Masalah-masalah krusial yang sering terjadi pada daerah-daerah perbatasan itu di antaranya, penyelundupan narkoba, senjata api, bahan bakar minyak (BBM), penyalagunaan visa/paspor dan penyelundupan orang atau tenaga kerja indonesia (TKI). Penelitian ini dilakukan guna mendeskripsikan pelayanan keimigrasian di perbatasan serta mengidentifikasi permasalahan-permasalahan pelanggaran hukum serta motif-motifnya yang berhubungan dengan problematika di daerah perbatasan kedua negara Republik Indonesia dan Republik Demokratik Timor Leste. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan deskriptif dilakukan dengan melakukan observasi serta memilih beberapa narasumber/informan terpilih secara acak yang terdiri dari pelaku pelintas batas dari kedua negara serta beberapa personil petugas pemberi layanan di kantor imigrasi pos perbatasan Atambua-Timor Leste. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertama, pemerintah Indonesia telah memberikan pelayanan sekaligus pengawasan terhadap para pelintas batas, namun dalam pelaksanaannya masih ditemukan beberpa kekurangan seperti keterbatasan sarana prasarana, serta keterbatasan sumberdaya manusia secara kuantitatif dan kualitatif; yang kedua, masih ditemukan sejumlah permasalahan bidang ekonomi, hukum sosial-budaya, bahkan politik yang dampaknya masih terjadi berbagai pelanggaran hukum keimigrasian dan bentuk pelanggaran lainnya dari berbagai bidang tersebut baik yang dilakukan oleh penduduk /warganegara Indonesia maupun warganegara Timor Leste. Bentuk pelanggaran hukum berupa pelanggaran dokumen keimigrasian, penyelundupan, transaksi narkoba, dan perbuatan kriminal tertentu. Ketiga, direkomendasikan agar lebih ditingkatkan kerjasama dan keterpaduan antar instansi di dalam negeri baik pusat dan daerah serta antar instansi daerah terkait lainnya. Demikian pula kerjasama antar instansi-intansi nasional dengan intansi terkait dari negara Timor Leste.
{"title":"Pelayanan Dan Pengawasan Terhadap Pelintas Batas Di Pos Lintas Batas Darat Mota’ain Perbatasan Negara Indonesia – Timor Leste","authors":"Sahudiyono Sahudiyono, Fraquelino Pinto","doi":"10.33489/MIBJ.V17I2.206","DOIUrl":"https://doi.org/10.33489/MIBJ.V17I2.206","url":null,"abstract":"Keputusan Timor Leste untuk memisahkan diri dari Republik Indonesia dan menjadi negara merdeka pada tanggal 20 Mei 2002, ternyata menyisakan masalah tersendiri antara Indonesia dan Timor Leste. Masalah-masalah tersebut terutama terjadi pada daerah-daerah perbatasan yang terbagi menjadi 2 (dua) yaitu perbatasan maritim dan perbatasan darat. Salah satu perbatasan darat terdapat di kabupaten Atambua di propinisi Nusa Tenggara Timur. Masalah-masalah krusial yang sering terjadi pada daerah-daerah perbatasan itu di antaranya, penyelundupan narkoba, senjata api, bahan bakar minyak (BBM), penyalagunaan visa/paspor dan penyelundupan orang atau tenaga kerja indonesia (TKI). \u0000 Penelitian ini dilakukan guna mendeskripsikan pelayanan keimigrasian di perbatasan serta mengidentifikasi permasalahan-permasalahan pelanggaran hukum serta motif-motifnya yang berhubungan dengan problematika di daerah perbatasan kedua negara Republik Indonesia dan Republik Demokratik Timor Leste. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan deskriptif dilakukan dengan melakukan observasi serta memilih beberapa narasumber/informan terpilih secara acak yang terdiri dari pelaku pelintas batas dari kedua negara serta beberapa personil petugas pemberi layanan di kantor imigrasi pos perbatasan Atambua-Timor Leste. \u0000 Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertama, pemerintah Indonesia telah memberikan pelayanan sekaligus pengawasan terhadap para pelintas batas, namun dalam pelaksanaannya masih ditemukan beberpa kekurangan seperti keterbatasan sarana prasarana, serta keterbatasan sumberdaya manusia secara kuantitatif dan kualitatif; yang kedua, masih ditemukan sejumlah permasalahan bidang ekonomi, hukum sosial-budaya, bahkan politik yang dampaknya masih terjadi berbagai pelanggaran hukum keimigrasian dan bentuk pelanggaran lainnya dari berbagai bidang tersebut baik yang dilakukan oleh penduduk /warganegara Indonesia maupun warganegara Timor Leste. Bentuk pelanggaran hukum berupa pelanggaran dokumen keimigrasian, penyelundupan, transaksi narkoba, dan perbuatan kriminal tertentu. Ketiga, direkomendasikan agar lebih ditingkatkan kerjasama dan keterpaduan antar instansi di dalam negeri baik pusat dan daerah serta antar instansi daerah terkait lainnya. Demikian pula kerjasama antar instansi-intansi nasional dengan intansi terkait dari negara Timor Leste.","PeriodicalId":355034,"journal":{"name":"Majalah Ilmiah Bahari Jogja","volume":"19 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123632964","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Salah satu sumber kerusakan terbesar pada kapal laut dan alat-alat apung lainya adalahkorosi yang disebabkan kendaraan/alat apung tersebut berada di lingkungan air laut. Kelalaian atau kekurang sempurnaan perlindungan terhadap serangan korosi air laut akan sangat merugikan. Salah satu cara untuk mengurangi kerugian yang lebih besar akibat serangan korosi tersebut adalah dengan cara pencegahan pasif. Pencegahan pasif tersebut adalah dengan cara pengecatan. Pengecatan kapal/alatapung ini bertujuan untuk menyulitkan atau menghambat terjadinya gejala-gejala tumbuh dan berkembangnya terjadinya korosi. Pelaksaan pengecatan kapal dilakukan dalam dua (2) tahap kegiatan yaitu pembersihan badan kapal dan dilanjutkan pengecatan. Baik buruknya hasil pengecatan tergantung dari kualitas material bahan kapal, kualitas cat, jenis dan cara pembersihan kontruksi, jenis dan cara pengecatan serta ketrampilan dan pengalaman tukang cat. Hasil pengecatan akan berpengaruh terhadap kemampuan cat dalam melindungi kontruksi kapal terhadap serangan korosi air laut.
{"title":"Pencegahan Korosi Kapal Dengan Metode Pengecatan","authors":"Salim Salim","doi":"10.33489/MIBJ.V17I2.213","DOIUrl":"https://doi.org/10.33489/MIBJ.V17I2.213","url":null,"abstract":"Salah satu sumber kerusakan terbesar pada kapal laut dan alat-alat apung lainya adalahkorosi yang disebabkan kendaraan/alat apung tersebut berada di lingkungan air laut. Kelalaian atau kekurang sempurnaan perlindungan terhadap serangan korosi air laut akan sangat merugikan. Salah satu cara untuk mengurangi kerugian yang lebih besar akibat serangan korosi tersebut adalah dengan cara pencegahan pasif. Pencegahan pasif tersebut adalah dengan cara pengecatan. Pengecatan kapal/alatapung ini bertujuan untuk menyulitkan atau menghambat terjadinya gejala-gejala tumbuh dan berkembangnya terjadinya korosi. \u0000Pelaksaan pengecatan kapal dilakukan dalam dua (2) tahap kegiatan yaitu pembersihan badan kapal dan dilanjutkan pengecatan. Baik buruknya hasil pengecatan tergantung dari kualitas material bahan kapal, kualitas cat, jenis dan cara pembersihan kontruksi, jenis dan cara pengecatan serta ketrampilan dan pengalaman tukang cat. \u0000Hasil pengecatan akan berpengaruh terhadap kemampuan cat dalam melindungi kontruksi kapal terhadap serangan korosi air laut.","PeriodicalId":355034,"journal":{"name":"Majalah Ilmiah Bahari Jogja","volume":"33 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127660323","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Gula Kristal Putih (GKP) merupakan komoditas pangan yang dibutuhkan terbanyak kedua setelah beras oleh rakyat Indonesia. Seiring dengan meningkatnya pertambahan penduduk, permintaan akan GKP juga semakin tinggi. Kebutuhan gula nasional dibagi menjadi dua, yaitu untuk konsumsi langsung (rumah tangga) dan kebutuhan tidak langsung (industri makanan, minuman, dan farmasi). Dalam lima tahun terakhir, permintaan gula konsumsi rumah tangga relatif stabil. Sebaliknya, permintaan gula industri semakin meningkat dan secara keseluruhan jauh melampaui kapasitas produksi gula nasional Beberapa upaya yang dilakukan oleh pemerintah untuk memenuhi kebutuhan GKP saat ini adalah melakukan impor gula dan menyiapkan pencapaian swasembada gula konsumsi rumah tangga dengan target pencapaian tahun 2019. Kebijakan impor gula dengan pencapaian swasembada gula sama-sama berat untuk dicapai karena luas areal tebu dan tingkat produktivitas tebu semakin menurun. Pabrik-pabrik gula peninggalan Belanda harus direvitalisasi sedangkan pembangunan Pabrik Gula (PG) baru akan membutuhkan biaya yang tinggi begitu juga dengan penelitian. Oleh karena itu, upaya yang dapat dilakukan dengan cepat adalah impor gula dengan ketentuan hanya dilakukan untuk memenuhi kebutuhan industri dan dalam bentuk gula mentah (Raw Sugar).
{"title":"Impor Gula Mentah (Raw Sugar) Versus Swasembada Gula","authors":"Pantja Siwi, Budi Handojo","doi":"10.33489/MIBJ.V17I2.214","DOIUrl":"https://doi.org/10.33489/MIBJ.V17I2.214","url":null,"abstract":"Gula Kristal Putih (GKP) merupakan komoditas pangan yang dibutuhkan terbanyak kedua setelah beras oleh rakyat Indonesia. Seiring dengan meningkatnya pertambahan penduduk, permintaan akan GKP juga semakin tinggi. Kebutuhan gula nasional dibagi menjadi dua, yaitu untuk konsumsi langsung (rumah tangga) dan kebutuhan tidak langsung (industri makanan, minuman, dan farmasi). Dalam lima tahun terakhir, permintaan gula konsumsi rumah tangga relatif stabil. Sebaliknya, permintaan gula industri semakin meningkat dan secara keseluruhan jauh melampaui kapasitas produksi gula nasional \u0000Beberapa upaya yang dilakukan oleh pemerintah untuk memenuhi kebutuhan GKP saat ini adalah melakukan impor gula dan menyiapkan pencapaian swasembada gula konsumsi rumah tangga dengan target pencapaian tahun 2019. Kebijakan impor gula dengan pencapaian swasembada gula sama-sama berat untuk dicapai karena luas areal tebu dan tingkat produktivitas tebu semakin menurun. Pabrik-pabrik gula peninggalan Belanda harus direvitalisasi sedangkan pembangunan Pabrik Gula (PG) baru akan membutuhkan biaya yang tinggi begitu juga dengan penelitian. Oleh karena itu, upaya yang dapat dilakukan dengan cepat adalah impor gula dengan ketentuan hanya dilakukan untuk memenuhi kebutuhan industri dan dalam bentuk gula mentah (Raw Sugar).","PeriodicalId":355034,"journal":{"name":"Majalah Ilmiah Bahari Jogja","volume":"4 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123931370","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini meneliti pelaksanaan pengembangan media pembelajaran menggunakan sparkol videoscribe guna meningkatkan hasil belajar mahasiswa pada Mata Kuliah Manajemen Petikemas pada Prodi Ketatalaksanaan Pelayaran Niaga Akademi Maritim Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Pengumpulan data dan informasi dilakukan menggunakan metode observasi, angket dan studi dokumentasi. Metode yang digunakan peneliti adalah metode perancangan dan penelitian pengembangan (Design and Development Research) dengan prosedur penelitian ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation). Data diuji menggunakan analisis N-Gain. Hasil penelitian mendapatkan kesimpulan pelaksanaan pengembangan media pembelajaran menggunakan sparkol videoscribe dapat meningkatkan hasil belajar mahasiswa. Hal ini dapat diketahui dari dua fakta, yaitu: 1) Berdasarkan hasil dari validasi ahli media, diperoleh hasil penilaian mutu teknis 67.50 % yang masuk dalam kategori baik dan nilai aspek media 77.88% yang masuk dalam kategori sangat baik. Berdasarkan hasil dari validasi ahli materi, diperoleh hasil penilaian aspek media 86.11% dan aspek kesesuaian materi 81.25% dimana kedua aspek tersebut masuk kedalam kategori sangat baik. 2) Adanya peningkatan nilai rata-rata minat belajar taruna sebelum dan sesudah menggunakan media sparkol videoscribe yaitu dari 64.67 menjadi 79.67. Berdasarkan hasil uji N-gain, peningkatan minat belajar taruna mendapat nilai gain sebesar 0.43 yang termasuk dalam kategori sedang.
{"title":"Simulasi Pelayanan Terminal Petikemas dalam Bidang Receiving Cargo Berbasis Software Sparkol Videoscribe","authors":"S. Suyanti, Cahya Purnomo","doi":"10.33489/MIBJ.V17I2.210","DOIUrl":"https://doi.org/10.33489/MIBJ.V17I2.210","url":null,"abstract":"Penelitian ini meneliti pelaksanaan pengembangan media pembelajaran menggunakan sparkol videoscribe guna meningkatkan hasil belajar mahasiswa pada Mata Kuliah Manajemen Petikemas pada Prodi Ketatalaksanaan Pelayaran Niaga Akademi Maritim Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Pengumpulan data dan informasi dilakukan menggunakan metode observasi, angket dan studi dokumentasi. Metode yang digunakan peneliti adalah metode perancangan dan penelitian pengembangan (Design and Development Research) dengan prosedur penelitian ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation). Data diuji menggunakan analisis N-Gain. Hasil penelitian mendapatkan kesimpulan pelaksanaan pengembangan media pembelajaran menggunakan sparkol videoscribe dapat meningkatkan hasil belajar mahasiswa. Hal ini dapat diketahui dari dua fakta, yaitu: 1) Berdasarkan hasil dari validasi ahli media, diperoleh hasil penilaian mutu teknis 67.50 % yang masuk dalam kategori baik dan nilai aspek media 77.88% yang masuk dalam kategori sangat baik. Berdasarkan hasil dari validasi ahli materi, diperoleh hasil penilaian aspek media 86.11% dan aspek kesesuaian materi 81.25% dimana kedua aspek tersebut masuk kedalam kategori sangat baik. 2) Adanya peningkatan nilai rata-rata minat belajar taruna sebelum dan sesudah menggunakan media sparkol videoscribe yaitu dari 64.67 menjadi 79.67. Berdasarkan hasil uji N-gain, peningkatan minat belajar taruna mendapat nilai gain sebesar 0.43 yang termasuk dalam kategori sedang.","PeriodicalId":355034,"journal":{"name":"Majalah Ilmiah Bahari Jogja","volume":"104 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126017252","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}