Pengembangan instrumen Penilaian soal tes pada materi teks resensi dengan berbasis kemampuan berpikir tingkat tinggi (HOTS) sangat dibutuhkan untuk mengukur tingkat kemampuan siswa dalam meningkatkan pengetahuan pada materi teks resensi. Tetapi pada kenyataannya guru masih belum sepenuhnya mengembangkan instrumen penilaian berbasis kemampuan berpikir tingkat tinggi (HOTS). Selain itu belum tersedianya instrumen assessment yang didesain khusus untuk melatih HOTS atau keterampilan berpikir tingkat tinggi peserta didik. Karena peserta didik yang mempunyai kemampuan berpikir tingkat tinggi jika tidak diberikan kesempatan untuk mengembangkan dan tidak diarahkan dengan tepat maka kemampuan berpikirnya tidak akan meningkat. Bagi peserta didik yang cenderung berpikir tingkat rendah perlu dilatih sejak dasar, agar pada saat memasuki jenjang pendidikan berikutnya peserta didik tidak merasa takut jika dihadapkan pada pertanyaan atau permasalahan yang lebih rumit. Masalah dalam pembahasan ini didapat dari hasil wawancara yang diajukan kepada beberapa guru di Mas Al-Asy’ari Medan Krio. Salah satu cara dalam menerapkan kemampuan berpikir tingkat tinggi (HOTS) adalah dengan melakukan penilaian berupa tes tertulis. Dan pada pembahasan ini secara khusus membahas tentang Pengembangan Instrumen Penilaian Berbasis Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi (HOTS) Untuk Pembelajaran Teks Resensi.
{"title":"PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI (HOTS) UNTUK PEMBELAJARAN TEKS RESENSI","authors":"Zira Fatmaira, T. Pasaribu","doi":"10.34012/bip.v3i2.1928","DOIUrl":"https://doi.org/10.34012/bip.v3i2.1928","url":null,"abstract":"Pengembangan instrumen Penilaian soal tes pada materi teks resensi dengan berbasis kemampuan berpikir tingkat tinggi (HOTS) sangat dibutuhkan untuk mengukur tingkat kemampuan siswa dalam meningkatkan pengetahuan pada materi teks resensi. Tetapi pada kenyataannya guru masih belum sepenuhnya mengembangkan instrumen penilaian berbasis kemampuan berpikir tingkat tinggi (HOTS). Selain itu belum tersedianya instrumen assessment yang didesain khusus untuk melatih HOTS atau keterampilan berpikir tingkat tinggi peserta didik. Karena peserta didik yang mempunyai kemampuan berpikir tingkat tinggi jika tidak diberikan kesempatan untuk mengembangkan dan tidak diarahkan dengan tepat maka kemampuan berpikirnya tidak akan meningkat. Bagi peserta didik yang cenderung berpikir tingkat rendah perlu dilatih sejak dasar, agar pada saat memasuki jenjang pendidikan berikutnya peserta didik tidak merasa takut jika dihadapkan pada pertanyaan atau permasalahan yang lebih rumit. Masalah dalam pembahasan ini didapat dari hasil wawancara yang diajukan kepada beberapa guru di Mas Al-Asy’ari Medan Krio. Salah satu cara dalam menerapkan kemampuan berpikir tingkat tinggi (HOTS) adalah dengan melakukan penilaian berupa tes tertulis. Dan pada pembahasan ini secara khusus membahas tentang Pengembangan Instrumen Penilaian Berbasis Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi (HOTS) Untuk Pembelajaran Teks Resensi.","PeriodicalId":355747,"journal":{"name":"Jurnal Bahasa Indonesia Prima (BIP)","volume":"43 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124059030","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Sara Sahrazad, Maria Cleopatra, S. Alifah, Sigit Widiyarto, Nana Suyana
Tujuan penelitian ini adalah, untuk mengetahui faktor-faktor apakah yang menjadi penghambat dalam PJJ siswa, kedua, untuk mengetahui faktor-faktor apakah yang berperan dalam keberhasilan PJJ, dan ketiga untuk mengetahui proses belajar PJJ para siswa SMP Bhakti Candra dan SMP Purwa Bakti Kabupaten Bogor . metode penelitian yang digunakan adalah adalah kualitatif yang berjenis studi kasus. Dalam pengumpulan data digunakan metode observasi peran serta, wawancara mendalam dan dokumentasi . hasil penelitian menunjukkan bahwa Faktor penghambat PJJ yaitu sebagian besar orang tua tidak bisa selalu mendampingi peserta didik dalam belajar karena memiliki pekerjaan yang tidak bisa ditinggalkan. Tugas yang diberikan guru memerlukan penjelasan lebih, dikarenakan orang tua kurang menguasai materi yang diberikan oleh guru, dan motivasi belajar pada peserta didik menjadi menurun. mengupayakan cara untuk mengatasi hambatan PJJ diantaranya yaitu guru dapat menggunakan teknologi untuk melangsungkan proses pembelajaran dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi sesuai kebutuhan materi pembelajaran dan mempermudah guru dalam proses pembelajaran Kata kunci : PJJ, faktor penghambat, pandemi corona
{"title":"IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR PENGHAMBAT PEMBELAJARAN JARAK JAUH (PJJ) DI MUSIM PANDEMI CORONA PADA SISWA SMP","authors":"Sara Sahrazad, Maria Cleopatra, S. Alifah, Sigit Widiyarto, Nana Suyana","doi":"10.34012/bip.v3i2.1996","DOIUrl":"https://doi.org/10.34012/bip.v3i2.1996","url":null,"abstract":"Tujuan penelitian ini adalah, untuk mengetahui faktor-faktor apakah yang menjadi penghambat dalam PJJ siswa, kedua, untuk mengetahui faktor-faktor apakah yang berperan dalam keberhasilan PJJ, dan ketiga untuk mengetahui proses belajar PJJ para siswa SMP Bhakti Candra dan SMP Purwa Bakti Kabupaten Bogor . metode penelitian yang digunakan adalah adalah kualitatif yang berjenis studi kasus. Dalam pengumpulan data digunakan metode observasi peran serta, wawancara mendalam dan dokumentasi . hasil penelitian menunjukkan bahwa Faktor penghambat PJJ yaitu sebagian besar orang tua tidak bisa selalu mendampingi peserta didik dalam belajar karena memiliki pekerjaan yang tidak bisa ditinggalkan. Tugas yang diberikan guru memerlukan penjelasan lebih, dikarenakan orang tua kurang menguasai materi yang diberikan oleh guru, dan motivasi belajar pada peserta didik menjadi menurun. mengupayakan cara untuk mengatasi hambatan PJJ diantaranya yaitu guru dapat menggunakan teknologi untuk melangsungkan proses pembelajaran dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi sesuai kebutuhan materi pembelajaran dan mempermudah guru dalam proses pembelajaran \u0000Kata kunci : PJJ, faktor penghambat, pandemi corona","PeriodicalId":355747,"journal":{"name":"Jurnal Bahasa Indonesia Prima (BIP)","volume":"15 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124859023","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Abstract-This research was conducted to find out the impact of writing comparative and superlative adjective to analyze students’ errors in writing and to observe the students’ error in writing. The main purpose of the research is to observe if students get the errors in their writing comparative and superlative adjective. Qualitative research is used. The findings indicated that the error of misinformation 43.28%, error of misordering 22,11%, error of addition 18,07%, and error of omission 16,52%. It showed that students encounter problems and difficulties in writing comparative and superlative adjective. The conclusion is that educators should provide more effective ways in teaching comparative and superlative adjective so that the students can be better in using that in writing. Keywords : Student’s error, Writing Skill, Comparative and Superlative Adjective
{"title":"ANALYSIS OF STUDENTS’ ERRORS IN WRITING COMPARATIVE AND SUPERLATIVE ADJECTIVE","authors":"Natalia Widya Pasca Tarigan","doi":"10.34012/bip.v3i2.1963","DOIUrl":"https://doi.org/10.34012/bip.v3i2.1963","url":null,"abstract":"Abstract-This research was conducted to find out the impact of writing comparative and superlative adjective to analyze students’ errors in writing and to observe the students’ error in writing. The main purpose of the research is to observe if students get the errors in their writing comparative and superlative adjective. Qualitative research is used. The findings indicated that the error of misinformation 43.28%, error of misordering 22,11%, error of addition 18,07%, and error of omission 16,52%. It showed that students encounter problems and difficulties in writing comparative and superlative adjective. The conclusion is that educators should provide more effective ways in teaching comparative and superlative adjective so that the students can be better in using that in writing.\u0000Keywords : Student’s error, Writing Skill, Comparative and Superlative Adjective","PeriodicalId":355747,"journal":{"name":"Jurnal Bahasa Indonesia Prima (BIP)","volume":"537 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116709163","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Abstrak-Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peningkatan keterampilan berbicara dalam menanggapi cerpen siswa melalui penerapan metode tongkat berbicara (talking stick). Pelaksanaan penelitian ini berdasarkan permasalahan yang ada pada pembelajaran berbicara dalam menanggapi cerpen pada siswa yang masih tergolong rendah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan pendekatan tindakan kelas yang mendeskripsikan keterampilan berbicara dalam menanggapi cerpen pada siswa secara klasikal dan keterampilan berbicara dalam menanggapi cerpen melalui metode tongkat berbicara (talking stick) dalam bentuk pelaksanaanya dua siklus yang terdiri dari tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, dan refleksi. Subjek penelitian ini dilakukan dengan sampel bertujuan (purposive sample) pada 30 siswa kelas VII SMP Pangeran Antasari Medan. Hasil penelitian menunjukkan keterampilan berbicara dalam menanggapi cerpen siswa meningkat setelah menerapkan metode tongkat berbicara (talking stick). Pada pembelajaran prasiklus siswa memperoleh nilai rata-rata 52,33 dan persentase ketuntasan klasikal 20%. Setelah menerapkan metode tongkat berbicara (talking stick), hasil penilaian tes siswa pada siklus I memperoleh nilai rata-rata 69,5 dan meningkat menjadi 71,67 pada tes siklus II. Dilihat dari persentase ketuntasan klasikal siswa pada siklus I 66,67% meningkat pada siklus II 76,67%. Sehingga penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penerapan metode tongkat berbicara (talking stick) dapat meningkatkan keterampilan berbicara dalam menanggapi cerpen pada siswa kelas VII SMP Pangeran Antasari Medan. Kata kunci: keterampilan berbicara, menanggapi cerpen, tongkat berbicara
本研究旨在描述通过应用“说话棒”方法对学生的口语反应能力的提高。本研究是基于对低年级学生的口语学习的问题进行的。描述性研究中使用的方法是定性的方法回应短篇小说中描述的课堂演讲技巧的行为回应短篇小说中klasikal和演讲技巧的学生通过说话的杖(谈话坚持方法)的形式汇报两个阶段组成的周期规划,实施行动、观察和思考。本研究对象是30名SMP prince Antasari Medan七年级学生的目标样本(采样)。研究结果表明,在采用“说话棒”的方法后,学生对故事的反应能力有所提高。在前期学习中,学生的平均成绩为52比33,分数为20%。在采用“说话棒”方法后,学生对第一个周期的测试结果平均成绩为69.5分,在第二次周期测试中上升到71.67分。从I - 66.67%的学生杂交率来看,在II - 76.67%的周期中增加了66.67%。因此,这项研究可以得出结论,在阿塔萨里王子(Antasari Medan)七年级学生的演讲技巧的应用可以提高口语技巧。关键词:演讲技巧,对短篇小说的反应,演讲棒
{"title":"APPLICATION OF THE TALKING STICK METHOD TO IMPROVE STUDENT'S SPEAKING SKILLS PRINCE ANTASARI MEDAN","authors":"Depitaria Barus","doi":"10.34012/bip.v3i2.1960","DOIUrl":"https://doi.org/10.34012/bip.v3i2.1960","url":null,"abstract":"Abstrak-Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peningkatan keterampilan berbicara dalam menanggapi cerpen siswa melalui penerapan metode tongkat berbicara (talking stick). Pelaksanaan penelitian ini berdasarkan permasalahan yang ada pada pembelajaran berbicara dalam menanggapi cerpen pada siswa yang masih tergolong rendah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan pendekatan tindakan kelas yang mendeskripsikan keterampilan berbicara dalam menanggapi cerpen pada siswa secara klasikal dan keterampilan berbicara dalam menanggapi cerpen melalui metode tongkat berbicara (talking stick) dalam bentuk pelaksanaanya dua siklus yang terdiri dari tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, dan refleksi. Subjek penelitian ini dilakukan dengan sampel bertujuan (purposive sample) pada 30 siswa kelas VII SMP Pangeran Antasari Medan. Hasil penelitian menunjukkan keterampilan berbicara dalam menanggapi cerpen siswa meningkat setelah menerapkan metode tongkat berbicara (talking stick). Pada pembelajaran prasiklus siswa memperoleh nilai rata-rata 52,33 dan persentase ketuntasan klasikal 20%. Setelah menerapkan metode tongkat berbicara (talking stick), hasil penilaian tes siswa pada siklus I memperoleh nilai rata-rata 69,5 dan meningkat menjadi 71,67 pada tes siklus II. Dilihat dari persentase ketuntasan klasikal siswa pada siklus I 66,67% meningkat pada siklus II 76,67%. Sehingga penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penerapan metode tongkat berbicara (talking stick) dapat meningkatkan keterampilan berbicara dalam menanggapi cerpen pada siswa kelas VII SMP Pangeran Antasari Medan.\u0000Kata kunci: keterampilan berbicara, menanggapi cerpen, tongkat berbicara","PeriodicalId":355747,"journal":{"name":"Jurnal Bahasa Indonesia Prima (BIP)","volume":"2 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114177812","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Tujuan dari penelitian ini adalah (1) mendeskripsikan gambaran pembelajaran menulis narasi di SMK serta mendeskripsikan penilaian siswa dan guru terhadap materi narasi pada buku teks pelajaran bahasa Indonesia, (2) mengembangkan modul pembelajaran menulis narasi berbasis kearifan lokal untuk siswa SMA/SMK, (3) mendeskripskan kelayakan modul pembelajaran menulis narasi berbasis kearifan lokal untuk siswa kelas X SMA/SMK. Penelitian dan pengembangan ini mengacu pada 10 tahap dari Borg and Gall yang disederhanakan menjadi 3 tahapan, yaitu penelitian dan pengumpulan informasi. Perencanaan pembuatan produk, dan pengembangan produk. Data diperoleh melalui penyebaran angket, wawancara, telaah buku teks pelajaran, validasi produk, dan uji coba terhadap siswa langkah-langkahnya meliputi :mengubah data kualitatif menjadi kuantitatif, tabulasi semua data yang diperoleh pada tiap aspek, menghitungskor rata-rata, danmengubahskor rata-rata menjadi ketagori. Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) siswa masih kesulitan dalam menulis narasi, khususnya dalam mencari ide. Buku teks yang digunakan masih terlalu monoton baik dari penyajian maupun penugasan. Perlu adanya pengembangan materi pembelajaran, (2) modul yang dikembangkan berjudul “Menulis Teks Narasi Berbasis Kearifan Lokal”. Modul ini terdiri dari tiga bagian, yaitu pengenalan awal narasi, motivasi menulis, dan pengembangan bahan ajar menulis teks narasi berbasis kearifan lokal. Adapun hasil validasi modul pembelajaran dari ahli materi, guru bahasa Indonesia, dan uji coba terhadap siswa menunjukan bahwa aspek isi memperoleh rata-rata skor 4,49 berkategori “sangat baik”, aspek bahasa memperoleh rata-rata skor 4,66 berkategori “sangat baik”, aspek penyajian memperoleh rata-rata skor 4,68 berkategori “sangat baik”, dana spekkegrafikan memperoleh rata-rata skor 4,71 berkategori “sangat baik”, (3) modul pembelajaran memperoleh rata-rata skorakhir 4,63 berkategori “sangat baik” dengantingkat kelayakan 92,6% dan dinayatakan sangat layak digunakan.
{"title":"PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENULIS TEKS NARASI BERBASIS KEARIFAN LOKAL PADA SISWA KELAS X SMK SWASTA JAMBI TAHUN AJARAN 2016","authors":"S. Zahra","doi":"10.34012/bip.v3i2.1947","DOIUrl":"https://doi.org/10.34012/bip.v3i2.1947","url":null,"abstract":"Tujuan dari penelitian ini adalah (1) mendeskripsikan gambaran pembelajaran menulis narasi di SMK serta mendeskripsikan penilaian siswa dan guru terhadap materi narasi pada buku teks pelajaran bahasa Indonesia, (2) mengembangkan modul pembelajaran menulis narasi berbasis kearifan lokal untuk siswa SMA/SMK, (3) mendeskripskan kelayakan modul pembelajaran menulis narasi berbasis kearifan lokal untuk siswa kelas X SMA/SMK. Penelitian dan pengembangan ini mengacu pada 10 tahap dari Borg and Gall yang disederhanakan menjadi 3 tahapan, yaitu penelitian dan pengumpulan informasi. Perencanaan pembuatan produk, dan pengembangan produk. Data diperoleh melalui penyebaran angket, wawancara, telaah buku teks pelajaran, validasi produk, dan uji coba terhadap siswa langkah-langkahnya meliputi :mengubah data kualitatif menjadi kuantitatif, tabulasi semua data yang diperoleh pada tiap aspek, menghitungskor rata-rata, danmengubahskor rata-rata menjadi ketagori. Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) siswa masih kesulitan dalam menulis narasi, khususnya dalam mencari ide. Buku teks yang digunakan masih terlalu monoton baik dari penyajian maupun penugasan. Perlu adanya pengembangan materi pembelajaran, (2) modul yang dikembangkan berjudul “Menulis Teks Narasi Berbasis Kearifan Lokal”. Modul ini terdiri dari tiga bagian, yaitu pengenalan awal narasi, motivasi menulis, dan pengembangan bahan ajar menulis teks narasi berbasis kearifan lokal. Adapun hasil validasi modul pembelajaran dari ahli materi, guru bahasa Indonesia, dan uji coba terhadap siswa menunjukan bahwa aspek isi memperoleh rata-rata skor 4,49 berkategori “sangat baik”, aspek bahasa memperoleh rata-rata skor 4,66 berkategori “sangat baik”, aspek penyajian memperoleh rata-rata skor 4,68 berkategori “sangat baik”, dana spekkegrafikan memperoleh rata-rata skor 4,71 berkategori “sangat baik”, (3) modul pembelajaran memperoleh rata-rata skorakhir 4,63 berkategori “sangat baik” dengantingkat kelayakan 92,6% dan dinayatakan sangat layak digunakan.","PeriodicalId":355747,"journal":{"name":"Jurnal Bahasa Indonesia Prima (BIP)","volume":"34 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127732466","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Abstrak-Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan bentuk tindak tutur direktif dan fungsi tindak tutur direktif dalam proses tawar menawar serta implementasinya sebagai bahan ajar teks negosiasi. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah tindak tutur masyarakat Desa Cicinde Utara, Banyusari, Karawang. Kemudian pada tahap pengumpulan data menggunakan teknik observasi. Dalam teknik analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data, penyimpulan dan verifikasi, keimpulan akhir. Dengan begitu hasil akhir dalam penelitian ini menghasilkan 40 tuturan dari 10 data yang diambil dan menghasilkan 4 jenis tindak tutur direktif yang diantaranya : tindak tutur direktif menyarankan 18 tuturan, tindak tutur direktif melarang 7 tuturan, tindak tutur memerintah 3 tuturan, dan tindak tutur direktif mengkritik 12 tuturan. Kata kunci: pragmatik, tindak tutur direktif
{"title":"ANALISIS TINDAK TUTUR DIREKTIF DALAM PROSES TAWAR MENAWAR DI DESA CICINDE UTARA BANYUSARI KARAWANG","authors":"Aliza Zahra","doi":"10.34012/bip.v3i2.1890","DOIUrl":"https://doi.org/10.34012/bip.v3i2.1890","url":null,"abstract":"Abstrak-Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan bentuk tindak tutur direktif dan fungsi tindak tutur direktif dalam proses tawar menawar serta implementasinya sebagai bahan ajar teks negosiasi. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah tindak tutur masyarakat Desa Cicinde Utara, Banyusari, Karawang. Kemudian pada tahap pengumpulan data menggunakan teknik observasi. Dalam teknik analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data, penyimpulan dan verifikasi, keimpulan akhir. Dengan begitu hasil akhir dalam penelitian ini menghasilkan 40 tuturan dari 10 data yang diambil dan menghasilkan 4 jenis tindak tutur direktif yang diantaranya : tindak tutur direktif menyarankan 18 tuturan, tindak tutur direktif melarang 7 tuturan, tindak tutur memerintah 3 tuturan, dan tindak tutur direktif mengkritik 12 tuturan.\u0000Kata kunci: pragmatik, tindak tutur direktif","PeriodicalId":355747,"journal":{"name":"Jurnal Bahasa Indonesia Prima (BIP)","volume":"79 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131584584","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Abstract-This research aims to analyze the error of the use of cohesive device by the students of 6th semester of STBA PIA Medan in the terms of (1) the types of errors in the use of cohesive device and (2 ) the causes of errors in using cohesive device made by the students of 6th semester of STBA PIA Medan This research uses Descriptive qualitative research method. The analysis of the students’ errors in using cohesive device were conducted based on the category of errors, namely : addition, ommision, substitution and ordering. The data was a text of opinion ( argumentative) which were written by the students. The Results of the analysis are taken as follows : There were four types of error made by the students, namely : Errors of addition (21,4%), errors of omission (26,8%), errors of substitution (36,9%) and errors of ordering 14,7 %). After the errors were viewed from the four types of the students’errors, the dominant type of errors which is made of the students is substitution ( 36,9%). The causes of errors were interlingual, intralingual and disability to observe the restrictions of existing language structures. Keyword: Error analysis, cohesive device, opinion text.
摘要:本研究旨在分析STBA PIA Medan第六学期学生在衔接器使用上的错误,从(1)衔接器使用错误的类型和(2)STBA PIA Medan第六学期学生在衔接器使用上的错误原因两个方面进行分析。本研究采用描述性定性研究方法。根据错误的类别,即:添加、省略、替换和排序,对学生使用衔接手段的错误进行了分析。数据是学生们写的一篇观点(论证)文章。分析结果表明:学生犯的错误有四种,分别是:加法错误(21.4%)、遗漏错误(26.8%)、替换错误(36.9%)和排序错误(14.7%)。从学生的四种错误类型来看,学生犯的主要错误类型是替换(36.9%)。造成错误的原因是语际、语内和无法观察到现有语言结构的限制。关键词:错误分析,衔接手段,意见文本。
{"title":"ERRORS ANALYSIS OF THE USE OF COHESIVE DEVICE BY THE STUDENTS OF THE 6th SEMESTER OF STBA PIA MEDAN","authors":"W. Simanjuntak","doi":"10.34012/bip.v3i2.2012","DOIUrl":"https://doi.org/10.34012/bip.v3i2.2012","url":null,"abstract":"Abstract-This research aims to analyze the error of the use of cohesive device by the students of 6th semester of STBA PIA Medan in the terms of (1) the types of errors in the use of cohesive device and (2 ) the causes of errors in using cohesive device made by the students of 6th semester of STBA PIA Medan This research uses Descriptive qualitative research method. The analysis of the students’ errors in using cohesive device were conducted based on the category of errors, namely : addition, ommision, substitution and ordering. The data was a text of opinion ( argumentative) which were written by the students. The Results of the analysis are taken as follows : There were four types of error made by the students, namely : Errors of addition (21,4%), errors of omission (26,8%), errors of substitution (36,9%) and errors of ordering 14,7 %). After the errors were viewed from the four types of the students’errors, the dominant type of errors which is made of the students is substitution ( 36,9%). The causes of errors were interlingual, intralingual and disability to observe the restrictions of existing language structures. \u0000Keyword: Error analysis, cohesive device, opinion text. ","PeriodicalId":355747,"journal":{"name":"Jurnal Bahasa Indonesia Prima (BIP)","volume":"49 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"117175511","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Abstrak-Konsep gothic feminisme berbeda dengan pengertian feminisme pada umumnya. Gothic feminisme merupakan konsep feminis yang lahir dari perempuan korban terhadap diskriminasi dan dominasi untuk memulai meluapkan pembalasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan kandungan teks gothic feminism berdasar teori Diana Long Hoeveleryang terdapat dalam novel Lasmi karya Falen dan Ara. Hasil penelitian ini menemukan, bahwa tokoh Lasmi merupakan simbol atas perempuan korban akibat diskriminasi budaya dan sosial tentang identitas wanita. Hadirnya tokoh Lasmi bagian dari upaya penulis untuk mengajikan pengetahuan sekaligus revisi sistem budaya dan sosial yang berkembang di masyarakat. Kata kunci: lasmi, diskriminasi, gothic feminism, revisi sistem
{"title":"LASMI DAN GOTHIC FEMINISM DIANA LONG HOEVELER","authors":"Agus Sulton","doi":"10.34012/bip.v3i2.1897","DOIUrl":"https://doi.org/10.34012/bip.v3i2.1897","url":null,"abstract":"Abstrak-Konsep gothic feminisme berbeda dengan pengertian feminisme pada umumnya. Gothic feminisme merupakan konsep feminis yang lahir dari perempuan korban terhadap diskriminasi dan dominasi untuk memulai meluapkan pembalasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan kandungan teks gothic feminism berdasar teori Diana Long Hoeveleryang terdapat dalam novel Lasmi karya Falen dan Ara. Hasil penelitian ini menemukan, bahwa tokoh Lasmi merupakan simbol atas perempuan korban akibat diskriminasi budaya dan sosial tentang identitas wanita. Hadirnya tokoh Lasmi bagian dari upaya penulis untuk mengajikan pengetahuan sekaligus revisi sistem budaya dan sosial yang berkembang di masyarakat. Kata kunci: lasmi, diskriminasi, gothic feminism, revisi sistem","PeriodicalId":355747,"journal":{"name":"Jurnal Bahasa Indonesia Prima (BIP)","volume":"41 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131890698","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis makna denotatif dan makna konotatif yang terkandung dalam lirik lagu pada album The Greatest Showman. Penelitian ini menggunakan analisis kualitatif deskriptif sebagai prosedur untuk melakukan penelitian. Penulis menemukan 27 lirik yang mengandung makna denotatif dan makna konotatif dalam sembilan lagu pada album The Greatest Showman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kata, frasa, atau kalimat dalam lirik lagu dalam album The Greatest Showman mengandung makna denotatif dan konotatif. Makna denotatif menunjukkan makna “kamus”. Makna konotatif menunjukkan makna tersirat yang mana menginterpretasikan berdasarkan konteks dalam semua lirik dalam lagu tersebut. Pesan umum dari seluruh lagu The Greatest Showman adalah memberi toleransi dan pantang menyerah untuk mencapai impian kita, menjadi diri kita sendiri, tidak takut untuk menjadi berbeda dan tidak peduli yang orang lain pikirkan atas impian kita Kata kunci : Denotasi, konotasi, analisis, snowman album Abstract-The purpose of this research is to analyze of the denotative and connotative meaning that are contained in the song lyrics of the greatest showman album this study uses descriptive qualitative analysis as a procedure for conducting research. The writer finds 10 lyrics that contain the denotative and connotative meaning in the nine songs of the greatest showman album. The results show that the word, phrases or sentences in the lyric song of the greatest showman album included denotative and connotative meaning. The denotative meaning shows the “dictionary” meaning. The connotative meaning shows the implied meaning that is interpreted based on the context of all lyrics in the songs. The general messages from the whole of the songs in the greatest showman are giving tolerance, not giving up on our dream, being ourself, not being afraid to be different, and not caring what others think of our dream. Key Words : Denotation, connotation, analysis, snowman album
{"title":"DENOTATIVE AND CONNOTATIVE MEANING ANALYSIS IN THE GREATEST SHOWMAN ALBUM","authors":"Irfan Hadi","doi":"10.34012/bip.v3i2.1987","DOIUrl":"https://doi.org/10.34012/bip.v3i2.1987","url":null,"abstract":"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis makna denotatif dan makna konotatif yang terkandung dalam lirik lagu pada album The Greatest Showman. Penelitian ini menggunakan analisis kualitatif deskriptif sebagai prosedur untuk melakukan penelitian. Penulis menemukan 27 lirik yang mengandung makna denotatif dan makna konotatif dalam sembilan lagu pada album The Greatest Showman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kata, frasa, atau kalimat dalam lirik lagu dalam album The Greatest Showman mengandung makna denotatif dan konotatif. Makna denotatif menunjukkan makna “kamus”. Makna konotatif menunjukkan makna tersirat yang mana menginterpretasikan berdasarkan konteks dalam semua lirik dalam lagu tersebut. Pesan umum dari seluruh lagu The Greatest Showman adalah memberi toleransi dan pantang menyerah untuk mencapai impian kita, menjadi diri kita sendiri, tidak takut untuk menjadi berbeda dan tidak peduli yang orang lain pikirkan atas impian kita \u0000 \u0000Kata kunci : Denotasi, konotasi, analisis, snowman album \u0000 \u0000Abstract-The purpose of this research is to analyze of the denotative and connotative meaning that are contained in the song lyrics of the greatest showman album this study uses descriptive qualitative analysis as a procedure for conducting research. The writer finds 10 lyrics that contain the denotative and connotative meaning in the nine songs of the greatest showman album. The results show that the word, phrases or sentences in the lyric song of the greatest showman album included denotative and connotative meaning. The denotative meaning shows the “dictionary” meaning. The connotative meaning shows the implied meaning that is interpreted based on the context of all lyrics in the songs. The general messages from the whole of the songs in the greatest showman are giving tolerance, not giving up on our dream, being ourself, not being afraid to be different, and not caring what others think of our dream. \u0000Key Words : Denotation, connotation, analysis, snowman album \u0000 \u0000 \u0000 ","PeriodicalId":355747,"journal":{"name":"Jurnal Bahasa Indonesia Prima (BIP)","volume":"15 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131255917","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Abstrak-Penelitian ini dilakukan untuk menemukan bentuk dan bagaimana proses komunikasi Njalapi pada suku Karo sebagai strategi pembelajaranketerampilan berbicara pada program studi pendidikan bahasa Inggris Universitas Prima Indonesia.Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian diskriptif kualitatif. Penelitian ini melibatkan informan sebagai sumber informasi untuk data penelitian. Wawancara digunakan sebagai alat pengumpulan data. Penelitian dilakukan di tiga wilayah domisili suku karo yaitu kabupaten Deli Serdang, kabupaten Langkat, dan Kabupaten Karo.Teknik yang digunakan oleh peneliti untuk menganalisis data adalah teknik triangulasi data yang sudah dikumpulkan akan dianalisis berdasarkan tiga tahapan, yaitu: tahapan reduksi data, tahapan penyajian data dan tahapan penarikan kesimpulan. Luaran dari penelitian ini adalah strategi pembelajran yang dapat digunakan pada pembelajaran keterampilan berbicara dan publikasi artikel. Artikel ini adalah luaran wajib Penelitian Dosen Pemula 2019 Tahun Anggaran 2020 yang didanai oleh DRPM Ristekdikti. Kata kunci: njalpi, strategi pembelajaran, keterampilan berbicara
{"title":"NJALAPI SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN PADA MATAKULIAH KETERAMPILAN BERBICARA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS UNIVERSITAS PRIMA INDONESIA","authors":"Yenita Br. Sembiring, Natalia Widya Pasca Tarigan","doi":"10.34012/bip.v3i2.1949","DOIUrl":"https://doi.org/10.34012/bip.v3i2.1949","url":null,"abstract":"Abstrak-Penelitian ini dilakukan untuk menemukan bentuk dan bagaimana proses komunikasi Njalapi pada suku Karo sebagai strategi pembelajaranketerampilan berbicara pada program studi pendidikan bahasa Inggris Universitas Prima Indonesia.Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian diskriptif kualitatif. Penelitian ini melibatkan informan sebagai sumber informasi untuk data penelitian. Wawancara digunakan sebagai alat pengumpulan data. Penelitian dilakukan di tiga wilayah domisili suku karo yaitu kabupaten Deli Serdang, kabupaten Langkat, dan Kabupaten Karo.Teknik yang digunakan oleh peneliti untuk menganalisis data adalah teknik triangulasi data yang sudah dikumpulkan akan dianalisis berdasarkan tiga tahapan, yaitu: tahapan reduksi data, tahapan penyajian data dan tahapan penarikan kesimpulan. Luaran dari penelitian ini adalah strategi pembelajran yang dapat digunakan pada pembelajaran keterampilan berbicara dan publikasi artikel. Artikel ini adalah luaran wajib Penelitian Dosen Pemula 2019 Tahun Anggaran 2020 yang didanai oleh DRPM Ristekdikti.\u0000Kata kunci: njalpi, strategi pembelajaran, keterampilan berbicara","PeriodicalId":355747,"journal":{"name":"Jurnal Bahasa Indonesia Prima (BIP)","volume":"14 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126684805","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}