Pub Date : 2024-02-03DOI: 10.24036/pakar.v22i1.552
Cindy Oktarina, Rahardian Zainul
Penelitian ini mengeksplorasi pengembangan bahan ajar digital menggunakan Moodle berbasis Problem Based Learning (PBL) pada materi hukum dasar kimia untuk siswa SMA/MA fase E. Meskipun pertumbuhan pengguna internet di Indonesia meningkat, pemanfaatannya masih didominasi oleh aktivitas pertukaran pesan dan media sosial, menunjukkan sedikitnya penggunaan teknologi informasi dalam konteks pembelajaran. E-content Moodle diidentifikasi sebagai solusi yang mendukung pengembangan IT dalam pembelajaran, memberikan pengalaman belajar pribadi dan meningkatkan kemampuan bertanggung jawab. Analisis kebutuhan dilakukan untuk memahami karakteristik siswa SMA/MA fase E, preferensi belajar, tingkat keterampilan teknologi, dan tantangan pembelajaran. Dengan pendekatan partisipatif, melibatkan guru dan siswa, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kebutuhan spesifik di lingkungan pembelajaran tersebut. Tinjauan pustaka memperkuat dasar konsep pembelajaran berbasis masalah (PBL) dan peran Moodle dalam pembelajaran online yang interaktif. Penelitian sebelumnya menyoroti keberhasilan PBL dalam meningkatkan pemahaman konsep, keterampilan berpikir kritis, dan motivasi siswa. Moodle , sebagai sistem manajemen pembelajaran, diakui karena kemampuannya menciptakan lingkungan belajar online yang interaktif dan efektif. Metode penelitian menggunakan pendekatan Educational Design Research (EDR) dengan fase pendahuluan dan prototyping . Data dikumpulkan melalui angket kepada guru dan siswa untuk menganalisis kebutuhan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PBL melalui Moodle memberikan pendekatan pembelajaran yang lebih kreatif, mandiri, dan praktis bagi siswa. Integrasi Moodle berbasis PBL meningkatkan kualitas pembelajaran kimia di tingkat SMA. Hasil penelitian ini memberikan implikasi praktis dalam pengembangan bahan terbuka digital. Penggunaan Moodle berbasis PBL diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran kimia dan relevansinya dengan kebutuhan siswa. Studi lanjutan dapat memberikan dampak jangka panjang dari penerapan Moodle berbasis PBL terhadap prestasi belajar dan keterlibatan siswa.
{"title":"Analisis Kebutuhan Pengembangan E-Content Berbasis Problem Based Learning (PBL) Menggunakan Moodle pada Materi Hukum Dasar Kimia","authors":"Cindy Oktarina, Rahardian Zainul","doi":"10.24036/pakar.v22i1.552","DOIUrl":"https://doi.org/10.24036/pakar.v22i1.552","url":null,"abstract":"Penelitian ini mengeksplorasi pengembangan bahan ajar digital menggunakan Moodle berbasis Problem Based Learning (PBL) pada materi hukum dasar kimia untuk siswa SMA/MA fase E. Meskipun pertumbuhan pengguna internet di Indonesia meningkat, pemanfaatannya masih didominasi oleh aktivitas pertukaran pesan dan media sosial, menunjukkan sedikitnya penggunaan teknologi informasi dalam konteks pembelajaran. E-content Moodle diidentifikasi sebagai solusi yang mendukung pengembangan IT dalam pembelajaran, memberikan pengalaman belajar pribadi dan meningkatkan kemampuan bertanggung jawab. Analisis kebutuhan dilakukan untuk memahami karakteristik siswa SMA/MA fase E, preferensi belajar, tingkat keterampilan teknologi, dan tantangan pembelajaran. Dengan pendekatan partisipatif, melibatkan guru dan siswa, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kebutuhan spesifik di lingkungan pembelajaran tersebut. Tinjauan pustaka memperkuat dasar konsep pembelajaran berbasis masalah (PBL) dan peran Moodle dalam pembelajaran online yang interaktif. Penelitian sebelumnya menyoroti keberhasilan PBL dalam meningkatkan pemahaman konsep, keterampilan berpikir kritis, dan motivasi siswa. Moodle , sebagai sistem manajemen pembelajaran, diakui karena kemampuannya menciptakan lingkungan belajar online yang interaktif dan efektif. Metode penelitian menggunakan pendekatan Educational Design Research (EDR) dengan fase pendahuluan dan prototyping . Data dikumpulkan melalui angket kepada guru dan siswa untuk menganalisis kebutuhan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PBL melalui Moodle memberikan pendekatan pembelajaran yang lebih kreatif, mandiri, dan praktis bagi siswa. Integrasi Moodle berbasis PBL meningkatkan kualitas pembelajaran kimia di tingkat SMA. Hasil penelitian ini memberikan implikasi praktis dalam pengembangan bahan terbuka digital. Penggunaan Moodle berbasis PBL diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran kimia dan relevansinya dengan kebutuhan siswa. Studi lanjutan dapat memberikan dampak jangka panjang dari penerapan Moodle berbasis PBL terhadap prestasi belajar dan keterlibatan siswa.","PeriodicalId":364758,"journal":{"name":"PAKAR Pendidikan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139808267","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-02-03DOI: 10.24036/pakar.v22i1.552
Cindy Oktarina, Rahardian Zainul
Penelitian ini mengeksplorasi pengembangan bahan ajar digital menggunakan Moodle berbasis Problem Based Learning (PBL) pada materi hukum dasar kimia untuk siswa SMA/MA fase E. Meskipun pertumbuhan pengguna internet di Indonesia meningkat, pemanfaatannya masih didominasi oleh aktivitas pertukaran pesan dan media sosial, menunjukkan sedikitnya penggunaan teknologi informasi dalam konteks pembelajaran. E-content Moodle diidentifikasi sebagai solusi yang mendukung pengembangan IT dalam pembelajaran, memberikan pengalaman belajar pribadi dan meningkatkan kemampuan bertanggung jawab. Analisis kebutuhan dilakukan untuk memahami karakteristik siswa SMA/MA fase E, preferensi belajar, tingkat keterampilan teknologi, dan tantangan pembelajaran. Dengan pendekatan partisipatif, melibatkan guru dan siswa, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kebutuhan spesifik di lingkungan pembelajaran tersebut. Tinjauan pustaka memperkuat dasar konsep pembelajaran berbasis masalah (PBL) dan peran Moodle dalam pembelajaran online yang interaktif. Penelitian sebelumnya menyoroti keberhasilan PBL dalam meningkatkan pemahaman konsep, keterampilan berpikir kritis, dan motivasi siswa. Moodle , sebagai sistem manajemen pembelajaran, diakui karena kemampuannya menciptakan lingkungan belajar online yang interaktif dan efektif. Metode penelitian menggunakan pendekatan Educational Design Research (EDR) dengan fase pendahuluan dan prototyping . Data dikumpulkan melalui angket kepada guru dan siswa untuk menganalisis kebutuhan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PBL melalui Moodle memberikan pendekatan pembelajaran yang lebih kreatif, mandiri, dan praktis bagi siswa. Integrasi Moodle berbasis PBL meningkatkan kualitas pembelajaran kimia di tingkat SMA. Hasil penelitian ini memberikan implikasi praktis dalam pengembangan bahan terbuka digital. Penggunaan Moodle berbasis PBL diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran kimia dan relevansinya dengan kebutuhan siswa. Studi lanjutan dapat memberikan dampak jangka panjang dari penerapan Moodle berbasis PBL terhadap prestasi belajar dan keterlibatan siswa.
{"title":"Analisis Kebutuhan Pengembangan E-Content Berbasis Problem Based Learning (PBL) Menggunakan Moodle pada Materi Hukum Dasar Kimia","authors":"Cindy Oktarina, Rahardian Zainul","doi":"10.24036/pakar.v22i1.552","DOIUrl":"https://doi.org/10.24036/pakar.v22i1.552","url":null,"abstract":"Penelitian ini mengeksplorasi pengembangan bahan ajar digital menggunakan Moodle berbasis Problem Based Learning (PBL) pada materi hukum dasar kimia untuk siswa SMA/MA fase E. Meskipun pertumbuhan pengguna internet di Indonesia meningkat, pemanfaatannya masih didominasi oleh aktivitas pertukaran pesan dan media sosial, menunjukkan sedikitnya penggunaan teknologi informasi dalam konteks pembelajaran. E-content Moodle diidentifikasi sebagai solusi yang mendukung pengembangan IT dalam pembelajaran, memberikan pengalaman belajar pribadi dan meningkatkan kemampuan bertanggung jawab. Analisis kebutuhan dilakukan untuk memahami karakteristik siswa SMA/MA fase E, preferensi belajar, tingkat keterampilan teknologi, dan tantangan pembelajaran. Dengan pendekatan partisipatif, melibatkan guru dan siswa, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kebutuhan spesifik di lingkungan pembelajaran tersebut. Tinjauan pustaka memperkuat dasar konsep pembelajaran berbasis masalah (PBL) dan peran Moodle dalam pembelajaran online yang interaktif. Penelitian sebelumnya menyoroti keberhasilan PBL dalam meningkatkan pemahaman konsep, keterampilan berpikir kritis, dan motivasi siswa. Moodle , sebagai sistem manajemen pembelajaran, diakui karena kemampuannya menciptakan lingkungan belajar online yang interaktif dan efektif. Metode penelitian menggunakan pendekatan Educational Design Research (EDR) dengan fase pendahuluan dan prototyping . Data dikumpulkan melalui angket kepada guru dan siswa untuk menganalisis kebutuhan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PBL melalui Moodle memberikan pendekatan pembelajaran yang lebih kreatif, mandiri, dan praktis bagi siswa. Integrasi Moodle berbasis PBL meningkatkan kualitas pembelajaran kimia di tingkat SMA. Hasil penelitian ini memberikan implikasi praktis dalam pengembangan bahan terbuka digital. Penggunaan Moodle berbasis PBL diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran kimia dan relevansinya dengan kebutuhan siswa. Studi lanjutan dapat memberikan dampak jangka panjang dari penerapan Moodle berbasis PBL terhadap prestasi belajar dan keterlibatan siswa.","PeriodicalId":364758,"journal":{"name":"PAKAR Pendidikan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139867898","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-02-01DOI: 10.24036/pakar.v22i1.537
Dwi Nurfita, Joko Sukoyo
Perubahan kurikulum menyebabkan perlunya penyesuaian pembelajaran di sekolah, termasuk pada pembelajaran bahasa Jawa. Penerapan pembelajaran bahasa Jawa yang merupakan mata pelajaran muatan lokal sudah diterapkan pada tingkat SMP di Kabupaten Pemalang. Dalam pelaksanaannya perlu adanya pengawasan dari berbagai pihak terkait. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan kurikulum merdeka dalam pembelajaran bahasa Jawa di Kabupaten Pemalang dan kesulitan dalam melaksanakan kurikulum merdeka. Metode yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif dengan pengumpulan data observasi dan wawancara dengan guru bahasa Jawa di Kabupaten Pemalang. Hasil penelitian yang didapatkan yaitu pelaksanaan kurikulum merdeka pada pembelajaran bahasa Jawa SMP di Kabupaten Pemalang sudah berjalan pada kelas 7. Penyesuaian yang terjadi yaitu pada perubahan perangkat pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran yang berpusat pada siswa, penilaian pembelajaran yang dilakukan berupa penilaian diagnostik, formatif dan sumatif serta kegiatan proyek (P5). Kesulitan yang dialami guru, seperti pemahaman guru mengenai konsep kurikulum merdeka yang berpengaruh pada kemampuan guru dalam menyusun perangkat pembelajaran, kurangnya referensi atau acuan dalam penyusunan modul ajar, pemilihan dan penggunaan media dan metode pembelajaran, serta pemahaman guru mengenai konsep penilaian kurikulum merdeka.
{"title":"Pelaksanaan Kurikulum Merdeka dalam Pembelajaran Bahasa Jawa di SMP Kabupaten Pemalang","authors":"Dwi Nurfita, Joko Sukoyo","doi":"10.24036/pakar.v22i1.537","DOIUrl":"https://doi.org/10.24036/pakar.v22i1.537","url":null,"abstract":"Perubahan kurikulum menyebabkan perlunya penyesuaian pembelajaran di sekolah, termasuk pada pembelajaran bahasa Jawa. Penerapan pembelajaran bahasa Jawa yang merupakan mata pelajaran muatan lokal sudah diterapkan pada tingkat SMP di Kabupaten Pemalang. Dalam pelaksanaannya perlu adanya pengawasan dari berbagai pihak terkait. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan kurikulum merdeka dalam pembelajaran bahasa Jawa di Kabupaten Pemalang dan kesulitan dalam melaksanakan kurikulum merdeka. Metode yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif dengan pengumpulan data observasi dan wawancara dengan guru bahasa Jawa di Kabupaten Pemalang. Hasil penelitian yang didapatkan yaitu pelaksanaan kurikulum merdeka pada pembelajaran bahasa Jawa SMP di Kabupaten Pemalang sudah berjalan pada kelas 7. Penyesuaian yang terjadi yaitu pada perubahan perangkat pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran yang berpusat pada siswa, penilaian pembelajaran yang dilakukan berupa penilaian diagnostik, formatif dan sumatif serta kegiatan proyek (P5). Kesulitan yang dialami guru, seperti pemahaman guru mengenai konsep kurikulum merdeka yang berpengaruh pada kemampuan guru dalam menyusun perangkat pembelajaran, kurangnya referensi atau acuan dalam penyusunan modul ajar, pemilihan dan penggunaan media dan metode pembelajaran, serta pemahaman guru mengenai konsep penilaian kurikulum merdeka.","PeriodicalId":364758,"journal":{"name":"PAKAR Pendidikan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139821381","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-02-01DOI: 10.24036/pakar.v22i1.537
Dwi Nurfita, Joko Sukoyo
Perubahan kurikulum menyebabkan perlunya penyesuaian pembelajaran di sekolah, termasuk pada pembelajaran bahasa Jawa. Penerapan pembelajaran bahasa Jawa yang merupakan mata pelajaran muatan lokal sudah diterapkan pada tingkat SMP di Kabupaten Pemalang. Dalam pelaksanaannya perlu adanya pengawasan dari berbagai pihak terkait. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan kurikulum merdeka dalam pembelajaran bahasa Jawa di Kabupaten Pemalang dan kesulitan dalam melaksanakan kurikulum merdeka. Metode yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif dengan pengumpulan data observasi dan wawancara dengan guru bahasa Jawa di Kabupaten Pemalang. Hasil penelitian yang didapatkan yaitu pelaksanaan kurikulum merdeka pada pembelajaran bahasa Jawa SMP di Kabupaten Pemalang sudah berjalan pada kelas 7. Penyesuaian yang terjadi yaitu pada perubahan perangkat pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran yang berpusat pada siswa, penilaian pembelajaran yang dilakukan berupa penilaian diagnostik, formatif dan sumatif serta kegiatan proyek (P5). Kesulitan yang dialami guru, seperti pemahaman guru mengenai konsep kurikulum merdeka yang berpengaruh pada kemampuan guru dalam menyusun perangkat pembelajaran, kurangnya referensi atau acuan dalam penyusunan modul ajar, pemilihan dan penggunaan media dan metode pembelajaran, serta pemahaman guru mengenai konsep penilaian kurikulum merdeka.
{"title":"Pelaksanaan Kurikulum Merdeka dalam Pembelajaran Bahasa Jawa di SMP Kabupaten Pemalang","authors":"Dwi Nurfita, Joko Sukoyo","doi":"10.24036/pakar.v22i1.537","DOIUrl":"https://doi.org/10.24036/pakar.v22i1.537","url":null,"abstract":"Perubahan kurikulum menyebabkan perlunya penyesuaian pembelajaran di sekolah, termasuk pada pembelajaran bahasa Jawa. Penerapan pembelajaran bahasa Jawa yang merupakan mata pelajaran muatan lokal sudah diterapkan pada tingkat SMP di Kabupaten Pemalang. Dalam pelaksanaannya perlu adanya pengawasan dari berbagai pihak terkait. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan kurikulum merdeka dalam pembelajaran bahasa Jawa di Kabupaten Pemalang dan kesulitan dalam melaksanakan kurikulum merdeka. Metode yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif dengan pengumpulan data observasi dan wawancara dengan guru bahasa Jawa di Kabupaten Pemalang. Hasil penelitian yang didapatkan yaitu pelaksanaan kurikulum merdeka pada pembelajaran bahasa Jawa SMP di Kabupaten Pemalang sudah berjalan pada kelas 7. Penyesuaian yang terjadi yaitu pada perubahan perangkat pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran yang berpusat pada siswa, penilaian pembelajaran yang dilakukan berupa penilaian diagnostik, formatif dan sumatif serta kegiatan proyek (P5). Kesulitan yang dialami guru, seperti pemahaman guru mengenai konsep kurikulum merdeka yang berpengaruh pada kemampuan guru dalam menyusun perangkat pembelajaran, kurangnya referensi atau acuan dalam penyusunan modul ajar, pemilihan dan penggunaan media dan metode pembelajaran, serta pemahaman guru mengenai konsep penilaian kurikulum merdeka.","PeriodicalId":364758,"journal":{"name":"PAKAR Pendidikan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139881462","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-01-31DOI: 10.24036/pakar.v22i1.530
Yusuf Nur Kholiq, Wulan Maesyaroh, Nurul Insani
Bullying merupakan masalah serius yang harus segera dicegah. Salah satu upaya untuk mencegah bullying adalah dengan menginternalisasikan konsep Tri Rahayu. Penelitian ini bertujuan untuk 1) mendeskripsikan konsep Tri Rahayu sebagai upaya pencegahan bullying, 2) menganalisis relevansi konsep Tri Rahayu sebagai upaya pencegahan bullying di sekolah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi Pustaka. Teknik pengumpulan data dilakukan menggunakan teknik dokumentasi. Data penelitian ini berupa informasi mengenai pencegahan bullying dan konsep Tri Rahayu. Sumber studi literatur dalam penelitian ini adalah artikel jurnal yang diakses melalui google scholar. Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan teknik analisis konten sedangkan teknik kebasahan data menggunakan triangulasi teori. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat beberapa sikap yang dapat diinternalisasikan dalam konsep Tri Rahayu sebagai upaya pencegahan bullying. Sikap tersebut adalah mawas diri, tepa slira, aja dumeh, srawung, tulung tinulung, watak eling, waspada, lan tumindak alus sarwi aris, dan taat hukum. Konsep Tri Rahayu ini sangat relevan dengan upaya pencegahan bullying di sekolah karena konsep ini mengajarkan kebaikan dan kedamaian pada diri sendiri, sesame manusia, dan bangsa. Hasil penelitian ini memberikan konsep baru terkait upaya pencegahan bullying melalui konsep filosofis Ki Hadjar Dewantara yang dapat digunakan sebagai referensi dan pedoman pencegahan bullying di sekolah
欺凌是一个严重的问题,必须立即加以预防。预防欺凌的方法之一就是将 Tri Rahayu 概念内化。本研究旨在:1)描述 "Tri Rahayu "概念作为预防欺凌的一种努力;2)分析 "Tri Rahayu "概念作为预防校园欺凌的一种努力的相关性。本研究采用文献研究法的定性方法。数据收集技术采用文献技术。研究数据的形式是有关预防欺凌和 Tri Rahayu 概念的信息。本研究的文献来源是通过谷歌学术获取的期刊论文。本研究的数据分析技术采用了内容分析技术,而数据验证技术则采用了理论三角测量法。结果表明,三拉哈尤概念中有几种态度可以内化为预防欺凌的努力。这些态度包括内省、tepa slira、aja dumeh、srawung、tulung tinulung、watak eling、警觉、lan tumindak alus sarwi aris 和守法。三拉哈尤 "理念与预防校园欺凌的工作息息相关,因为这一理念教导人们要善待自己、他人和国家,要和平相处。 本研究的结果通过 Ki Hadjar Dewantara 的哲学概念提供了一个与预防校园欺凌工作相关的新概念,可作为预防校园欺凌的参考和指南。
{"title":"Internalisasi Konsep Tri Rahayu sebagai Upaya Pencegahan Bullying di Sekolah","authors":"Yusuf Nur Kholiq, Wulan Maesyaroh, Nurul Insani","doi":"10.24036/pakar.v22i1.530","DOIUrl":"https://doi.org/10.24036/pakar.v22i1.530","url":null,"abstract":"Bullying merupakan masalah serius yang harus segera dicegah. Salah satu upaya untuk mencegah bullying adalah dengan menginternalisasikan konsep Tri Rahayu. Penelitian ini bertujuan untuk 1) mendeskripsikan konsep Tri Rahayu sebagai upaya pencegahan bullying, 2) menganalisis relevansi konsep Tri Rahayu sebagai upaya pencegahan bullying di sekolah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi Pustaka. Teknik pengumpulan data dilakukan menggunakan teknik dokumentasi. Data penelitian ini berupa informasi mengenai pencegahan bullying dan konsep Tri Rahayu. Sumber studi literatur dalam penelitian ini adalah artikel jurnal yang diakses melalui google scholar. Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan teknik analisis konten sedangkan teknik kebasahan data menggunakan triangulasi teori. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat beberapa sikap yang dapat diinternalisasikan dalam konsep Tri Rahayu sebagai upaya pencegahan bullying. Sikap tersebut adalah mawas diri, tepa slira, aja dumeh, srawung, tulung tinulung, watak eling, waspada, lan tumindak alus sarwi aris, dan taat hukum. Konsep Tri Rahayu ini sangat relevan dengan upaya pencegahan bullying di sekolah karena konsep ini mengajarkan kebaikan dan kedamaian pada diri sendiri, sesame manusia, dan bangsa. Hasil penelitian ini memberikan konsep baru terkait upaya pencegahan bullying melalui konsep filosofis Ki Hadjar Dewantara yang dapat digunakan sebagai referensi dan pedoman pencegahan bullying di sekolah","PeriodicalId":364758,"journal":{"name":"PAKAR Pendidikan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-01-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140473474","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-01-31DOI: 10.24036/pakar.v22i1.341
Toto Sugiarto, M. Giatman, N. Syah, Dwi Sudarno Putra, Nuzul Hidayat, Agus Baharudin
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan jenis pekerjaan di bidang otomotif dan mendata pekerjaan yang dimasuki oleh lulusan departemen teknik otomotif. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kualitatif dan survei. Data yang digunakan berupa data kualitatif hasil wawancara, observasi lapangan, analisis dokumen, dan hasil survei. Sampel penelitian sebanyak 93 responden, 69 responden menggunakan kuesioner, dan 24 responden yang tersebar di 13 perusahaan dilakukan dengan teknik wawancara dan observasi. Hasil kajian menunjukkan bahwa terdapat beberapa jenis pekerjaan yang dapat dimasuki dan ditekuni serta dijadikan karir oleh lulusan, yang dikelompokkan menjadi empat bidang karir, yaitu: teknisi (mekanik), sales marketing, instruktur pelatihan, dan guru. Untuk berkarir di bidang mekanik, jalur karirnya adalah: mekanik, ketua regu mekanik, kepala mekanik, servis advisor, kepala bengkel, dan manajer servis. Jenjang karir sebagai sales marketing, yaitu: sales selama pelatihan, sales marketing 1 (s1), sales marketing 2 (s2), sales marketing 3 (s3), supervisor sales marketing, manajer marketing, dan kepala cabang. Jenjang karir di bidang instruktur pelatihan, yaitu: instruktur pelatihan, kepala instruktur, manajer instruktur, kepala divisi HRD, dan manajer HRD. Jenjang karir sebagai guru, yaitu: guru, kepala bengkel otomotif, ketua jurusan, wakil kepala sekolah, kepala sekolah, pengawas sekolah, dan kepala bidang pendidikan (kadis) di dinas pendidikan kabupaten/kota atau provinsi. Selain empat bidang pekerjaan dan jenjang karir tersebut, ada beberapa jenis pekerjaan lain yang juga dipilih dan dijadikan karir oleh lulusan departemen teknik otomotif, yaitu: analisis laboratorium PLTU, pengolahan air pabrik kertas, operator alat berat, perawatan pesawat, wirausaha di bidang otomotif (bengkel mobil, jual beli mobil, usaha penyewaanaan mobil, dan lain-lain).
{"title":"Jenis Pekerjaan dan Karir di Bidang Otomotif bagi Lulusan Jurusan Teknik Otomotif","authors":"Toto Sugiarto, M. Giatman, N. Syah, Dwi Sudarno Putra, Nuzul Hidayat, Agus Baharudin","doi":"10.24036/pakar.v22i1.341","DOIUrl":"https://doi.org/10.24036/pakar.v22i1.341","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan jenis pekerjaan di bidang otomotif dan mendata pekerjaan yang dimasuki oleh lulusan departemen teknik otomotif. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kualitatif dan survei. Data yang digunakan berupa data kualitatif hasil wawancara, observasi lapangan, analisis dokumen, dan hasil survei. Sampel penelitian sebanyak 93 responden, 69 responden menggunakan kuesioner, dan 24 responden yang tersebar di 13 perusahaan dilakukan dengan teknik wawancara dan observasi. Hasil kajian menunjukkan bahwa terdapat beberapa jenis pekerjaan yang dapat dimasuki dan ditekuni serta dijadikan karir oleh lulusan, yang dikelompokkan menjadi empat bidang karir, yaitu: teknisi (mekanik), sales marketing, instruktur pelatihan, dan guru. Untuk berkarir di bidang mekanik, jalur karirnya adalah: mekanik, ketua regu mekanik, kepala mekanik, servis advisor, kepala bengkel, dan manajer servis. Jenjang karir sebagai sales marketing, yaitu: sales selama pelatihan, sales marketing 1 (s1), sales marketing 2 (s2), sales marketing 3 (s3), supervisor sales marketing, manajer marketing, dan kepala cabang. Jenjang karir di bidang instruktur pelatihan, yaitu: instruktur pelatihan, kepala instruktur, manajer instruktur, kepala divisi HRD, dan manajer HRD. Jenjang karir sebagai guru, yaitu: guru, kepala bengkel otomotif, ketua jurusan, wakil kepala sekolah, kepala sekolah, pengawas sekolah, dan kepala bidang pendidikan (kadis) di dinas pendidikan kabupaten/kota atau provinsi. Selain empat bidang pekerjaan dan jenjang karir tersebut, ada beberapa jenis pekerjaan lain yang juga dipilih dan dijadikan karir oleh lulusan departemen teknik otomotif, yaitu: analisis laboratorium PLTU, pengolahan air pabrik kertas, operator alat berat, perawatan pesawat, wirausaha di bidang otomotif (bengkel mobil, jual beli mobil, usaha penyewaanaan mobil, dan lain-lain).","PeriodicalId":364758,"journal":{"name":"PAKAR Pendidikan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-01-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140477460","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-01-31DOI: 10.24036/pakar.v22i1.545
Alfitra Firmansyah, S. Sutrisno, Luthfil Huda, M. Herlambang
Guru penggerak adalah pendidik yang mendorong pertumbuhan dan perkembangan komprehensif siswa, secara aktif dan proaktif membimbing guru lain untuk menerapkan pembelajaran yang berpusat pada siswa. Mereka juga berperan sebagai katalisator perubahan di masyarakat sekitar, khususnya dalam meningkatkan Profil Pelajar Pancasila di kalangan pelajar. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, yang mana pendekatan kualitatif ini akan meneliti tentang peran guru penggerak dalam implementasi kurikulum merdeka di era digital. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis kritis. Metode ini bertujuan untuk proses evaluasi dan penilaian terhadap suatu topik atau gagasan dengan mempertimbangkan argumentasi dan bukti yang ada. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru penggerak dengan melalui peran yang aktif dan kompeten dalam implementasi kurikulum merdeka, apalagi di era digital saat ini, guru penggerak dapat menciptakan lingkungan pembelajaran yang dinamis, menarik, dan relevan bagi siswa. Mereka membantu siswa mengembangkan keterampilan yang diperlukan untuk sukses di dunia digital yang terus berkembang. Mereka perlu memiliki pemahaman yang mendalam tentang kurikulum merdeka belajar, menganalisis kebutuhan dan konteks sekolah, mengembangkan bahan dan sumber pembelajaran yang sesuai, berkolaborasi dengan rekan guru, melakukan monitoring dan evaluasi, serta terus meningkatkan profesionalisme mereka. Dengan melakukan langkah-langkah tersebut, guru penggerak dapat menjadi motor penggerak dalam implementasi kurikulum merdeka belajar di era digital, yang lebih efektif dan berhasil di sekolah.
{"title":"Peran Guru Penggerak Dalam Implementasi Kurikulum Merdeka Pada Era Digital","authors":"Alfitra Firmansyah, S. Sutrisno, Luthfil Huda, M. Herlambang","doi":"10.24036/pakar.v22i1.545","DOIUrl":"https://doi.org/10.24036/pakar.v22i1.545","url":null,"abstract":"Guru penggerak adalah pendidik yang mendorong pertumbuhan dan perkembangan komprehensif siswa, secara aktif dan proaktif membimbing guru lain untuk menerapkan pembelajaran yang berpusat pada siswa. Mereka juga berperan sebagai katalisator perubahan di masyarakat sekitar, khususnya dalam meningkatkan Profil Pelajar Pancasila di kalangan pelajar. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, yang mana pendekatan kualitatif ini akan meneliti tentang peran guru penggerak dalam implementasi kurikulum merdeka di era digital. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis kritis. Metode ini bertujuan untuk proses evaluasi dan penilaian terhadap suatu topik atau gagasan dengan mempertimbangkan argumentasi dan bukti yang ada. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru penggerak dengan melalui peran yang aktif dan kompeten dalam implementasi kurikulum merdeka, apalagi di era digital saat ini, guru penggerak dapat menciptakan lingkungan pembelajaran yang dinamis, menarik, dan relevan bagi siswa. Mereka membantu siswa mengembangkan keterampilan yang diperlukan untuk sukses di dunia digital yang terus berkembang. Mereka perlu memiliki pemahaman yang mendalam tentang kurikulum merdeka belajar, menganalisis kebutuhan dan konteks sekolah, mengembangkan bahan dan sumber pembelajaran yang sesuai, berkolaborasi dengan rekan guru, melakukan monitoring dan evaluasi, serta terus meningkatkan profesionalisme mereka. Dengan melakukan langkah-langkah tersebut, guru penggerak dapat menjadi motor penggerak dalam implementasi kurikulum merdeka belajar di era digital, yang lebih efektif dan berhasil di sekolah.","PeriodicalId":364758,"journal":{"name":"PAKAR Pendidikan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-01-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140475830","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-01-31DOI: 10.24036/pakar.v22i1.452
Dahniar Ramadhanty, Neneng Tasuah
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk pemilihan peran menggunakan permainan media roda putar. Terdapat anak yang tidak mau bermain peran di sentra peran dan cenderung memilih untuk bermain sendiri. Roda putar merupakan media permainan yang dapat digunakan untuk mendukung jalanya kegiatan pembelajaran di kelas. Permainan roda putar digunakan sebelum kegiatan bermain sentra dimulai. Metode penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan teknik tindakan kelas. Peneliti melakukan pembelajaran menggunakan media roda putar sebagai alat pemilihan peran pada sentra peran Kelompok Bermain 1. Media dibuat secara manual dengan berbagai alat dan bahan yang beragam. Penggunaan media roda putar yaitu dengan memutarkan roda putar, kemudian setelah roda berhenti peserta didik akan mendapat sebuah peran dari media tersebut untuk dimainkan di sentra peran. Media roda putar memiliki berbagai kelebihan dan kekurangan dari penggunaannya. Berdasarkan kesimpulan, terdapat perubahan secara positif dari peserta didik setelah penggunaan media roda putar berlangsung. Setelah adanya permainan media roda putar sebagai alat pemilihan peran, peserta didik sangat antusias dan mau untuk bermain peran di sentra peran.
{"title":"Penggunaan Media Roda Putar sebagai Alat Pemilihan Peran pada Sentra Peran di Paud Islam Hidayatullah Semarangx","authors":"Dahniar Ramadhanty, Neneng Tasuah","doi":"10.24036/pakar.v22i1.452","DOIUrl":"https://doi.org/10.24036/pakar.v22i1.452","url":null,"abstract":"Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk pemilihan peran menggunakan permainan media roda putar. Terdapat anak yang tidak mau bermain peran di sentra peran dan cenderung memilih untuk bermain sendiri. Roda putar merupakan media permainan yang dapat digunakan untuk mendukung jalanya kegiatan pembelajaran di kelas. Permainan roda putar digunakan sebelum kegiatan bermain sentra dimulai. Metode penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan teknik tindakan kelas. Peneliti melakukan pembelajaran menggunakan media roda putar sebagai alat pemilihan peran pada sentra peran Kelompok Bermain 1. Media dibuat secara manual dengan berbagai alat dan bahan yang beragam. Penggunaan media roda putar yaitu dengan memutarkan roda putar, kemudian setelah roda berhenti peserta didik akan mendapat sebuah peran dari media tersebut untuk dimainkan di sentra peran. Media roda putar memiliki berbagai kelebihan dan kekurangan dari penggunaannya. Berdasarkan kesimpulan, terdapat perubahan secara positif dari peserta didik setelah penggunaan media roda putar berlangsung. Setelah adanya permainan media roda putar sebagai alat pemilihan peran, peserta didik sangat antusias dan mau untuk bermain peran di sentra peran.","PeriodicalId":364758,"journal":{"name":"PAKAR Pendidikan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-01-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140477206","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-01-31DOI: 10.24036/pakar.v22i1.531
Fajar Nurisa Khoirini, Puti Archianti Widiasih
Pendidikan merupakan wadah untuk mewujudkan kecerdasan kehidupan anak Negeri. Pondok pesantren merupakan salah satu wadah pendidikan yang bisa dijadikan piliihan. Pondok Pesantren tidak hanya memberikan sistem pendidikan secara formal saja namun juga secara agama. Namun adanya Fenomena senioritas pada kalangan santri yang merupakan bagian dari sistem pendidikan di pondok peesantren tentu perlu untuk dibenahi. Santri merupakan siswa yang memiliki tanggungjawab atas dirinya ketika menempuh pendidikan di pondok pesantren, jauh dari pengwasan orangtua dan tinggal bersama teman-temannya di asrama memungkinkan terjadinya senioritas pada junior. Senioritas sering dimaknai sebagai suatu hierarki yang melabeli seseorang bahwa dirinya berada pada tingkatan atau status yang lebih tinggi. Namun seniortias tidaklah selalu bersifat positif. Oleh karen itu, tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui perspektif junior terkait fenomena senioritas dan dampaknya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan menggunakan pendekatan fenomenologi. Data yang telah diperoleh melalui observasi dan wawancara pada tiga informan melalui purposive sampling kemudian dianalisis menggunakan teknik interpretative phenomenological analysis (IPA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa junior mengalami kekerasan baik fisik maupun verbal dan berdampak pada sikap sosial dan kesehatan mental santri. Penelitian ini juga menemukan pemaknaan senioritas dari perspektif junior yakni rasa ingin dihormati dan dihargai, serta diesensikan sebagai budaya turun-temurun.
{"title":"Menelusuri Makna Senioritas dan Dampaknya Pada Santri di Wilayah JABODETABEK","authors":"Fajar Nurisa Khoirini, Puti Archianti Widiasih","doi":"10.24036/pakar.v22i1.531","DOIUrl":"https://doi.org/10.24036/pakar.v22i1.531","url":null,"abstract":"Pendidikan merupakan wadah untuk mewujudkan kecerdasan kehidupan anak Negeri. Pondok pesantren merupakan salah satu wadah pendidikan yang bisa dijadikan piliihan. Pondok Pesantren tidak hanya memberikan sistem pendidikan secara formal saja namun juga secara agama. Namun adanya Fenomena senioritas pada kalangan santri yang merupakan bagian dari sistem pendidikan di pondok peesantren tentu perlu untuk dibenahi. Santri merupakan siswa yang memiliki tanggungjawab atas dirinya ketika menempuh pendidikan di pondok pesantren, jauh dari pengwasan orangtua dan tinggal bersama teman-temannya di asrama memungkinkan terjadinya senioritas pada junior. Senioritas sering dimaknai sebagai suatu hierarki yang melabeli seseorang bahwa dirinya berada pada tingkatan atau status yang lebih tinggi. Namun seniortias tidaklah selalu bersifat positif. Oleh karen itu, tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui perspektif junior terkait fenomena senioritas dan dampaknya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan menggunakan pendekatan fenomenologi. Data yang telah diperoleh melalui observasi dan wawancara pada tiga informan melalui purposive sampling kemudian dianalisis menggunakan teknik interpretative phenomenological analysis (IPA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa junior mengalami kekerasan baik fisik maupun verbal dan berdampak pada sikap sosial dan kesehatan mental santri. Penelitian ini juga menemukan pemaknaan senioritas dari perspektif junior yakni rasa ingin dihormati dan dihargai, serta diesensikan sebagai budaya turun-temurun.","PeriodicalId":364758,"journal":{"name":"PAKAR Pendidikan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-01-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140472157","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-01-31DOI: 10.24036/pakar.v22i1.525
Muhammad Arif Rahman, Iwan Permana Suwarna, Dzikri Rahmat Romadhon
Penelitian ini bertujuan meningkatkan pemahaman konsep bumi dan tata surya bagi siswa SMP melalui penggunaan Virtual Reality (VR) di CoSpace Edu. Melalui pendekatan Research and Development (RnD) dengan model 4D (Define, Design, Develop, Disseminate), penelitian dilakukan di beberapa SMP di Depok, melibatkan guru fisika dan siswa kelas 8 dan 9. Kebutuhan akan media interaktif yang dapat memvisualisasikan konsep tata surya dan fenomena gerhana diamati melalui studi pendahuluan berupa observasi dan wawancara. Pengembangan media VR ini dimulai dengan analisis kebutuhan, diikuti oleh perancangan, pengembangan produk, dan penyebarannya. Instrumen pengumpulan data meliputi observasi, wawancara, angket, dan tes. Analisis data didasarkan pada angket penilaian dari ahli, guru, dan siswa, serta uji keefektifan media menggunakan perhitungan N-Gain. Berdasarkan perhitungan N-gain, diperoleh skor 0,624 pada kelompok kecil dan 0,505 pada uji lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media VR ini efektif dalam meningkatkan pemahaman konsep bumi dan tata surya, memberikan kontribusi pada pemahaman konsep bumi dan tata surya
本研究旨在通过在 CoSpace Edu 中使用虚拟现实技术(VR),提高初中生对地球和太阳系概念的理解。通过采用 4D 模型(定义、设计、开发、传播)的研究与开发(RnD)方法,本研究在德波市的几所初中进行,涉及八年级和九年级的物理教师和学生。 通过观察和访谈形式的初步研究,观察到了对能够直观展示太阳系概念和日食现象的互动媒体的需求。该 VR 媒体的开发始于需求分析,然后是设计、产品开发和部署。数据收集工具包括观察、访谈、问卷调查和测试。数据分析基于专家、教师和学生的问卷调查,以及使用 N 增益计算方法进行的媒体效果测试。根据 N-增益计算,小组测试的得分为 0.624,实地测试的得分为 0.505。结果表明,使用 VR 媒体能有效提高对地球和太阳系概念的理解,有助于对地球和太阳系概念的理解。
{"title":"Inovasi Pembelajaran Bumi dan Tata Surya Melalui Virtual Reality (VR) di CoSpace Edu","authors":"Muhammad Arif Rahman, Iwan Permana Suwarna, Dzikri Rahmat Romadhon","doi":"10.24036/pakar.v22i1.525","DOIUrl":"https://doi.org/10.24036/pakar.v22i1.525","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan meningkatkan pemahaman konsep bumi dan tata surya bagi siswa SMP melalui penggunaan Virtual Reality (VR) di CoSpace Edu. Melalui pendekatan Research and Development (RnD) dengan model 4D (Define, Design, Develop, Disseminate), penelitian dilakukan di beberapa SMP di Depok, melibatkan guru fisika dan siswa kelas 8 dan 9. Kebutuhan akan media interaktif yang dapat memvisualisasikan konsep tata surya dan fenomena gerhana diamati melalui studi pendahuluan berupa observasi dan wawancara. Pengembangan media VR ini dimulai dengan analisis kebutuhan, diikuti oleh perancangan, pengembangan produk, dan penyebarannya. Instrumen pengumpulan data meliputi observasi, wawancara, angket, dan tes. Analisis data didasarkan pada angket penilaian dari ahli, guru, dan siswa, serta uji keefektifan media menggunakan perhitungan N-Gain. Berdasarkan perhitungan N-gain, diperoleh skor 0,624 pada kelompok kecil dan 0,505 pada uji lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media VR ini efektif dalam meningkatkan pemahaman konsep bumi dan tata surya, memberikan kontribusi pada pemahaman konsep bumi dan tata surya","PeriodicalId":364758,"journal":{"name":"PAKAR Pendidikan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-01-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140477170","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}