Rachma Mutia Bakhtiar, N. A. Sjafirah, Maimon Herawati
Detik.com, one of the most frequently accessed online media in Indonesia, is still gender bias. On the other side, this popular online media now also led by a woman. A further study is needed to know their gender sensitivity. This research used a qualitative method with a case study approach. The case study is one of strategy and analysis method in qualitative data which emphasizes the object’s particular cases. The researcher used an in-depth or intrinsic case study method to understand more about gender sensitivity of editorial staff in detik.com. Research showed that the editorial staff of detik.com hasn’t fully applied the gender sensitivity in their journalistic works. Due to a difference of understanding regarding gender-sensitive reporting; these staffs tend to not fully implement gender sensitivity because of the work & business patterns in online media. Detik.com also hasn’t fully committed to apply the gender sensitivity in their policy.
{"title":"Sensitivitas Gender Media Online Detik.com","authors":"Rachma Mutia Bakhtiar, N. A. Sjafirah, Maimon Herawati","doi":"10.24198/JKJ.V3I1.22852","DOIUrl":"https://doi.org/10.24198/JKJ.V3I1.22852","url":null,"abstract":"Detik.com, one of the most frequently accessed online media in Indonesia, is still gender bias. On the other side, this popular online media now also led by a woman. A further study is needed to know their gender sensitivity. This research used a qualitative method with a case study approach. The case study is one of strategy and analysis method in qualitative data which emphasizes the object’s particular cases. The researcher used an in-depth or intrinsic case study method to understand more about gender sensitivity of editorial staff in detik.com. Research showed that the editorial staff of detik.com hasn’t fully applied the gender sensitivity in their journalistic works. Due to a difference of understanding regarding gender-sensitive reporting; these staffs tend to not fully implement gender sensitivity because of the work & business patterns in online media. Detik.com also hasn’t fully committed to apply the gender sensitivity in their policy.","PeriodicalId":365742,"journal":{"name":"Jurnal Kajian Jurnalisme","volume":"25 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-08-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134023012","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan mengetahui bagaimana penggunaanTwitterolehTirto.idsebagai medium distribusi berita dan newsgathering, ditinjau dari landasan Tirto.id dalam memilih medium, proses alur kerja dan strategi Tirto.id dalam menggunakan Twitter sebagai alat penggerak perubahan sosial, penggunaan Twitter oleh Tirto.id dalam kegiatan newsgathering, dan proses penggunaan Twitter oleh Tirto.id sebagai saluran komunikasi dua arah dengan audiens. Untuk menguraikannya, peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus intrinsik dari Robert E. Stake.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Tirto.id menggunakan Twitter karena kesesuaiannya dengan latar belakang Tirto.id sebagai media online yang membutuhkan alat penggerak perubahan sosial bagi generasi muda. Dalam proses kerjanya, tim redaksi dan tim media sosial bekerja terpisah, namun saling bekerja sama. Tim redaksi membutuhkan interaktivitas dan respons audiens yang cepat melalui Twitter untuk mengumpulkan bahan berita dan memilih narasumber, sementara Tim Redaksi menggunakan Twitter untuk distribusi berita, sekaligus melihat feedback audiens terhadap berita tersebut.Feedback yang didapatkan tim media sosial melalui Twitter akan menjadi masukan bagi tim redaksi.
{"title":"Penggunaan Twitter Sebagai Medium Distribusi Berita dan News Gathering Oleh Tirto.Id","authors":"Nadia Araditya Paramastri, Gumgum Gumilar","doi":"10.24198/JKJ.V3I1.22450","DOIUrl":"https://doi.org/10.24198/JKJ.V3I1.22450","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan mengetahui bagaimana penggunaanTwitterolehTirto.idsebagai medium distribusi berita dan newsgathering, ditinjau dari landasan Tirto.id dalam memilih medium, proses alur kerja dan strategi Tirto.id dalam menggunakan Twitter sebagai alat penggerak perubahan sosial, penggunaan Twitter oleh Tirto.id dalam kegiatan newsgathering, dan proses penggunaan Twitter oleh Tirto.id sebagai saluran komunikasi dua arah dengan audiens. Untuk menguraikannya, peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus intrinsik dari Robert E. Stake.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Tirto.id menggunakan Twitter karena kesesuaiannya dengan latar belakang Tirto.id sebagai media online yang membutuhkan alat penggerak perubahan sosial bagi generasi muda. Dalam proses kerjanya, tim redaksi dan tim media sosial bekerja terpisah, namun saling bekerja sama. Tim redaksi membutuhkan interaktivitas dan respons audiens yang cepat melalui Twitter untuk mengumpulkan bahan berita dan memilih narasumber, sementara Tim Redaksi menggunakan Twitter untuk distribusi berita, sekaligus melihat feedback audiens terhadap berita tersebut.Feedback yang didapatkan tim media sosial melalui Twitter akan menjadi masukan bagi tim redaksi.","PeriodicalId":365742,"journal":{"name":"Jurnal Kajian Jurnalisme","volume":"6 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-08-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"117068635","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Kompas.id merupakan strategi harian Kompas dalam mempertahankan eksistensinya di tengah gempuran media digital dan menurunnya tiras surat kabar. Keberadaan Kompas.id tersebut berimplikasi pada internal Kompas, khususnya dari sisi redaksi dan konten. Redaksi harian Kompas kini menambah dua desk baru untuk menangani produksi berita di Kompas.id, yaitu desk digital harian dan desk digital mingguan. Sementara dari sisi konten, Kompas.id didesain lebih beragam dengan memanfaatkan teknologi untuk membuat konten multimedia dan interaktif. Namun, bukan berarti produk Kompas.id berbeda dengan koran harian Kompas karena berita-berita yang diterbitkan pada harian Kompas juga menjadi bagian dalam Kompas.id. Meski telah memasuki ranah digital, Kompas.id dibuat dengan semangat untuk tetap mempertahankan jurnalisme khas harian Kompas. Strategi bisnis Kompas.id dirancang dengan konsep berlangganan atau dikenal dengan istilah digital subscription. Kompas menyediakan beberapa paket berlangganan sesuai keinginan dan kebutuhan pembacanya. Harian Kompas menjadi surat kabar pionir dalam menciptakan media digital subscription sebagai ekstensi dari korannya. Hal itu dilakukan lantaran Kompas ingin para pembaca tetap memberikan harga pada aspek jurnalisme seperti pada korannya.
{"title":"Transformasi Harian Kompas MenjadiPortal Berita Digita Subscription Kompas.Id","authors":"Alfiyya Dhiya Haq, Efi Fadilah","doi":"10.24198/JKJ.V1I2.21339","DOIUrl":"https://doi.org/10.24198/JKJ.V1I2.21339","url":null,"abstract":"Kompas.id merupakan strategi harian Kompas dalam mempertahankan eksistensinya di tengah gempuran media digital dan menurunnya tiras surat kabar. Keberadaan Kompas.id tersebut berimplikasi pada internal Kompas, khususnya dari sisi redaksi dan konten. Redaksi harian Kompas kini menambah dua desk baru untuk menangani produksi berita di Kompas.id, yaitu desk digital harian dan desk digital mingguan. Sementara dari sisi konten, Kompas.id didesain lebih beragam dengan memanfaatkan teknologi untuk membuat konten multimedia dan interaktif. Namun, bukan berarti produk Kompas.id berbeda dengan koran harian Kompas karena berita-berita yang diterbitkan pada harian Kompas juga menjadi bagian dalam Kompas.id. Meski telah memasuki ranah digital, Kompas.id dibuat dengan semangat untuk tetap mempertahankan jurnalisme khas harian Kompas. Strategi bisnis Kompas.id dirancang dengan konsep berlangganan atau dikenal dengan istilah digital subscription. Kompas menyediakan beberapa paket berlangganan sesuai keinginan dan kebutuhan pembacanya. Harian Kompas menjadi surat kabar pionir dalam menciptakan media digital subscription sebagai ekstensi dari korannya. Hal itu dilakukan lantaran Kompas ingin para pembaca tetap memberikan harga pada aspek jurnalisme seperti pada korannya.","PeriodicalId":365742,"journal":{"name":"Jurnal Kajian Jurnalisme","volume":"11 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-04-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132423313","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana manajemen redaksi Mangle sebelum dan sesudah mengeluarkan portal online. Kemudian untuk mencari tahu apa tujuan dan ekspektasi dari pembuatan portal online, serta mengetahui strategi yang dilakukan Mangle dalam beradaptasi di era digital lewat media onlinenya tersebut. Penelititan menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Hasil penelitian menunjukan bahwa manajemen redaksi Mangle sebelum portal online berjalan cukup efektif. Setelah kemunculannya, alur kerja redaksi mengalami perubahan yang disebabkan pengorganisasian yang kurang matang di awal pelaksanaanya. Temuan kedua tujuan dan ekspektasi Mangle terhadap portal online awalnya hanya menjangkau pembaca di luar Indonesia agar pembaca bisa menikmati Mangle meski tidak berada di area distribusinya. Namun seiring berjalannya waktu, banyak keinginan lain yang ingin dicapai melalui portal onlinenya karena mereka menyadari fungsi media online yang lebih dari media promosi. Temuan ketiga strategi yang dilakukan Mangle dapat dikatakan belum memenuhi standar. Hal ini terlihat dari kontennya yang tidak diperbarui secara berkala, akibat banyak aktivitas strategi manajemen media yang tidak dilaksanakan.Kata kunci: manajemen media, strategi manajemen media, media baru
{"title":"STRATEGI MANAJEMEN REDAKSI MAJALAH MINGGUAN MANGLE DI ERA DIGITAL","authors":"Noviany Suryani, Henny Srimulyani","doi":"10.24198/JKJ.V2I1.21071","DOIUrl":"https://doi.org/10.24198/JKJ.V2I1.21071","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana manajemen redaksi Mangle sebelum dan sesudah mengeluarkan portal online. Kemudian untuk mencari tahu apa tujuan dan ekspektasi dari pembuatan portal online, serta mengetahui strategi yang dilakukan Mangle dalam beradaptasi di era digital lewat media onlinenya tersebut. Penelititan menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Hasil penelitian menunjukan bahwa manajemen redaksi Mangle sebelum portal online berjalan cukup efektif. Setelah kemunculannya, alur kerja redaksi mengalami perubahan yang disebabkan pengorganisasian yang kurang matang di awal pelaksanaanya. Temuan kedua tujuan dan ekspektasi Mangle terhadap portal online awalnya hanya menjangkau pembaca di luar Indonesia agar pembaca bisa menikmati Mangle meski tidak berada di area distribusinya. Namun seiring berjalannya waktu, banyak keinginan lain yang ingin dicapai melalui portal onlinenya karena mereka menyadari fungsi media online yang lebih dari media promosi. Temuan ketiga strategi yang dilakukan Mangle dapat dikatakan belum memenuhi standar. Hal ini terlihat dari kontennya yang tidak diperbarui secara berkala, akibat banyak aktivitas strategi manajemen media yang tidak dilaksanakan.Kata kunci: manajemen media, strategi manajemen media, media baru ","PeriodicalId":365742,"journal":{"name":"Jurnal Kajian Jurnalisme","volume":"69 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-04-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127633239","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui cara Tirto.idmembingkai citra-citra tertentu untuk merepresentasikan kekerasan seksual terhadap perempuan. Metode yang digunakan adalah analisis pembingkaian (framing) model William A. Gamson dan Andre Modigliani. Model ini menggunakan perangkat pembingkaian berupa perumpamaan dan pengandaian (metaphors), frasa menarik dan kontras (catchphrase), pengaitan bingkai dengan contoh dan uraian (exemplars), penggambaran isu yang bersifat konotatif (depictions), dan penggunaan gambar dan grafik untuk mendukung bingkai (visual images), serta perangkat penalaran berupa analisis kausal sebab akibat (roots), premis dasar dan klaim moral (appeals to principle), dan efek atau konsekuensi bingkai (consequences).Hasil penelitian menunjukkan bahwa Tirto.idmengemas berita-berita ini untuk merepresentasikan kekerasan seksual terhadap perempuan sebagai musuh bersama akibat patriarki. Representasi ini ditunjukkan dengan pembingkaian ketidakefektifan penegakkan hukum di Indonesia dalam menangani kasus kekerasan seksual, pengaruh buruk patriarki kepada masyarakat dan kepada laki-laki pelaku kekerasan seksual, serta ajakan dan edukasi kepada masyarakat untuk berjuang bersama dalam menghentikan kekerasan seksual terhadap perempuan
{"title":"Representasi Kekerasan Seksual Terhadap Perempuan Di Situs Berita Tirto.Id","authors":"M. Rahayu, Herlin Agustin","doi":"10.24198/JKJ.V2I1.21321","DOIUrl":"https://doi.org/10.24198/JKJ.V2I1.21321","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui cara Tirto.idmembingkai citra-citra tertentu untuk merepresentasikan kekerasan seksual terhadap perempuan. Metode yang digunakan adalah analisis pembingkaian (framing) model William A. Gamson dan Andre Modigliani. Model ini menggunakan perangkat pembingkaian berupa perumpamaan dan pengandaian (metaphors), frasa menarik dan kontras (catchphrase), pengaitan bingkai dengan contoh dan uraian (exemplars), penggambaran isu yang bersifat konotatif (depictions), dan penggunaan gambar dan grafik untuk mendukung bingkai (visual images), serta perangkat penalaran berupa analisis kausal sebab akibat (roots), premis dasar dan klaim moral (appeals to principle), dan efek atau konsekuensi bingkai (consequences).Hasil penelitian menunjukkan bahwa Tirto.idmengemas berita-berita ini untuk merepresentasikan kekerasan seksual terhadap perempuan sebagai musuh bersama akibat patriarki. Representasi ini ditunjukkan dengan pembingkaian ketidakefektifan penegakkan hukum di Indonesia dalam menangani kasus kekerasan seksual, pengaruh buruk patriarki kepada masyarakat dan kepada laki-laki pelaku kekerasan seksual, serta ajakan dan edukasi kepada masyarakat untuk berjuang bersama dalam menghentikan kekerasan seksual terhadap perempuan","PeriodicalId":365742,"journal":{"name":"Jurnal Kajian Jurnalisme","volume":"60 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-04-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126354833","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini membahas konstruksi realitas wartawan Kantor Berita Radio atas kesejahteraan jurnalis. Sebagai pisau analisis, peneliti menggunakan dua teori utama, yaitu teori konstuksi realitas sosial dari Peter Berger dan Thomas Luckmann, serta teori fenomenologi sosial dari Alfred Schutz. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan memahami pemaparan atas makna kesejahteraan wartawan; motif dari subjek penelitian dalam menjadi wartawan, serta melihat implikasi pemaknaan kesejahteraan oleh watawan Kantor Berita Radio terhadap kualitas dan kuantitas karya jurnalistik yang diproduksi. Hasilnya, secara umum, setiap informan memiliki proses pemaknaan atas kesejahteraan yang berbeda-beda. Ada tiga aspek yang digunakan, di antaranya: material; sosial; serta mental atau psikologis. Selain itu, setiap informan memiliki motif-motif tersendiri dalam memilih profesi sebagai jurnalis yang dapat ditelisik dengan teori fenomenologi sosial yang terbagi dalam motif masa lalu (because-motive) dan motif masa depan (in-order-to-motive). Semua informan menilai bahwa kesejahteraan yang mereka rasakan memiliki implikasi terhadap karya jurnalistik mereka, terutama dalam hal kualitas dan kuantitas.Kata kunci: Fenomenologi, Kesejahteraan, Konstruksi Sosial, Wartawan
{"title":"KONSTRUKSI REALITAS WARTAWAN KANTOR BERITA RADIO ATAS KESEJAHTERAAN JURNALIS","authors":"Luqman Alfarisi, Gumgum Gumilar","doi":"10.24198/JKJ.V2I1.21073","DOIUrl":"https://doi.org/10.24198/JKJ.V2I1.21073","url":null,"abstract":"Penelitian ini membahas konstruksi realitas wartawan Kantor Berita Radio atas kesejahteraan jurnalis. Sebagai pisau analisis, peneliti menggunakan dua teori utama, yaitu teori konstuksi realitas sosial dari Peter Berger dan Thomas Luckmann, serta teori fenomenologi sosial dari Alfred Schutz. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan memahami pemaparan atas makna kesejahteraan wartawan; motif dari subjek penelitian dalam menjadi wartawan, serta melihat implikasi pemaknaan kesejahteraan oleh watawan Kantor Berita Radio terhadap kualitas dan kuantitas karya jurnalistik yang diproduksi. Hasilnya, secara umum, setiap informan memiliki proses pemaknaan atas kesejahteraan yang berbeda-beda. Ada tiga aspek yang digunakan, di antaranya: material; sosial; serta mental atau psikologis. Selain itu, setiap informan memiliki motif-motif tersendiri dalam memilih profesi sebagai jurnalis yang dapat ditelisik dengan teori fenomenologi sosial yang terbagi dalam motif masa lalu (because-motive) dan motif masa depan (in-order-to-motive). Semua informan menilai bahwa kesejahteraan yang mereka rasakan memiliki implikasi terhadap karya jurnalistik mereka, terutama dalam hal kualitas dan kuantitas.Kata kunci: Fenomenologi, Kesejahteraan, Konstruksi Sosial, Wartawan","PeriodicalId":365742,"journal":{"name":"Jurnal Kajian Jurnalisme","volume":"15 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-04-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121662412","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Hadirnya media jurnalis warga, membantu warga menyampaikan informasi dan pendapatnya. Hanya saja ini akan menjadikan media sebagai corong bagi warga untuk memperburuk citra suatu lembaga. Untuk itu peneliti ingin meneliti sikap khalayak Radio PR FM dalam memandang kinerja Kepolisian Lalu Lintas Kota Bandung setelah mendengarkan program Citizen Report di Radio PR FM. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan jumlah populasi sebanyak 183 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kualitas program program Citizen Report dengan sikap khalayak radio PR FM dalam memandang kinerja Kepolisian Lalu Lintas Kota Bandung. Baik itu tidak atau dengan di kontrol organisasi psikologikal individu. Hasil penelitian ini lebih merujuk pada teori disonansi kognitif yang menjelaskan bahwa individu konsisten dengan sikapnya. Ini terbukti cukup kuatnya hubungan antara organisasi psikologikal individu dengan sikap khalayak radio PR FM dalam memandang kinerja Kepolisian Lalu Lintas Kota Bandung.
{"title":"Efek Komunikasi Massa Program Citizen Report Di Radio PRFM Bandung","authors":"Iriyanti Mendayun, Dian Wardiana Sjuchro","doi":"10.24198/JKJ.V2I1.21320","DOIUrl":"https://doi.org/10.24198/JKJ.V2I1.21320","url":null,"abstract":"Hadirnya media jurnalis warga, membantu warga menyampaikan informasi dan pendapatnya. Hanya saja ini akan menjadikan media sebagai corong bagi warga untuk memperburuk citra suatu lembaga. Untuk itu peneliti ingin meneliti sikap khalayak Radio PR FM dalam memandang kinerja Kepolisian Lalu Lintas Kota Bandung setelah mendengarkan program Citizen Report di Radio PR FM. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan jumlah populasi sebanyak 183 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kualitas program program Citizen Report dengan sikap khalayak radio PR FM dalam memandang kinerja Kepolisian Lalu Lintas Kota Bandung. Baik itu tidak atau dengan di kontrol organisasi psikologikal individu. Hasil penelitian ini lebih merujuk pada teori disonansi kognitif yang menjelaskan bahwa individu konsisten dengan sikapnya. Ini terbukti cukup kuatnya hubungan antara organisasi psikologikal individu dengan sikap khalayak radio PR FM dalam memandang kinerja Kepolisian Lalu Lintas Kota Bandung.","PeriodicalId":365742,"journal":{"name":"Jurnal Kajian Jurnalisme","volume":"56 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-04-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124086592","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini berisi tentang pembingkaian media online tribunnews.com terhadap sosok perempuan (HA) dalam video pornografi di Depok. Peneliti menggunakan beberapa teori diantaranya: teori hirarki pengaruh, teori konstruksi sosial media massa, serta teori ekonomi politik. Jenis penelitian yang digunakan peneliti bersifat kualitatif deskriptif dengan metode analisis framing Zhongdan Pan dan Gerald M. Kosicki. Fokus penelitian ini adalah sintakis, skrip, tematik, dan retoris. Pengumpulan data dilakukan dengan mengumpulkan berita tentang pemberitaan sosok perempuan (HA) dalam video pornografi di Depok di media online tribunnews.com, edisi terbit tanggal 25-27 Oktober 2017. Hasil penelitian menunjukan media online tribunnews.com melalui pemberitaannya telah melanggar Kode Etik Jurnalistik dan melanggar privasi korban. Kata kunci: pembingkaian, berita, video pornografi
{"title":"FRAMING MEDIA ONLINE TRIBUNNEWS.COM TERHADAP SOSOK PEREMPUAN DALAM BERITA VIDEO PORNOGRAFI DEPOK","authors":"Maudy Fitri Hutami, N. A. Sjafirah","doi":"10.24198/JKJ.V2I1.21072","DOIUrl":"https://doi.org/10.24198/JKJ.V2I1.21072","url":null,"abstract":"Penelitian ini berisi tentang pembingkaian media online tribunnews.com terhadap sosok perempuan (HA) dalam video pornografi di Depok. Peneliti menggunakan beberapa teori diantaranya: teori hirarki pengaruh, teori konstruksi sosial media massa, serta teori ekonomi politik. Jenis penelitian yang digunakan peneliti bersifat kualitatif deskriptif dengan metode analisis framing Zhongdan Pan dan Gerald M. Kosicki. Fokus penelitian ini adalah sintakis, skrip, tematik, dan retoris. Pengumpulan data dilakukan dengan mengumpulkan berita tentang pemberitaan sosok perempuan (HA) dalam video pornografi di Depok di media online tribunnews.com, edisi terbit tanggal 25-27 Oktober 2017. Hasil penelitian menunjukan media online tribunnews.com melalui pemberitaannya telah melanggar Kode Etik Jurnalistik dan melanggar privasi korban. Kata kunci: pembingkaian, berita, video pornografi","PeriodicalId":365742,"journal":{"name":"Jurnal Kajian Jurnalisme","volume":"39 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-04-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125301474","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Kompas.com merupakan salah satu pionir media online yang masih eksis hingga kini. Daya saing yang tinggi ditunjukkan oleh media ini, dengan menempati peringkat keempat media online yang paling banyak dibaca di Indonesia berdasarkan data Alexa pada September 2018. Pembaca milenial dewasa (rentang usia 25-34 tahun) merupakan pembaca Kompas.com dengan persentase terbesar (38%) pada tahun 2017 dan diikuti oleh milenial muda (18-24 tahun) sebesar 28%. Guna mempertahankan eksistensinya, Kompas.com harus mampu memenuhi kebutuhan generasi milenial. Kemampuan manajemen produk media dibutuhkan untuk menjawab ragam kebutuhan tersebut. Kompas.com melakukannya dengan menciptakan sinergi antara penentuan format, kualitas, harga, dan pengaruh konten. Manajemen produk media Kompas.com juga ditunjang oleh bagian redaksi Kompas.com yang menganut Popular-High Quality Journalism serta bagian pemasaran Kompas.com yang memberlakukan kerangka model bisnis konsumen-sentris. Kata kunci : Kompas.com, milenial, manajemen produk media, media online
{"title":"MANAJEMEN PRODUK MEDIA KOMPAS.COM UNTUK BERSAING DI ERA GENERASI MILENIAL","authors":"Lisa Viranda, D. Hidayat, Pandan Yudhapramesti","doi":"10.24198/JKJ.V2I1.21074","DOIUrl":"https://doi.org/10.24198/JKJ.V2I1.21074","url":null,"abstract":"Kompas.com merupakan salah satu pionir media online yang masih eksis hingga kini. Daya saing yang tinggi ditunjukkan oleh media ini, dengan menempati peringkat keempat media online yang paling banyak dibaca di Indonesia berdasarkan data Alexa pada September 2018. Pembaca milenial dewasa (rentang usia 25-34 tahun) merupakan pembaca Kompas.com dengan persentase terbesar (38%) pada tahun 2017 dan diikuti oleh milenial muda (18-24 tahun) sebesar 28%. Guna mempertahankan eksistensinya, Kompas.com harus mampu memenuhi kebutuhan generasi milenial. Kemampuan manajemen produk media dibutuhkan untuk menjawab ragam kebutuhan tersebut. Kompas.com melakukannya dengan menciptakan sinergi antara penentuan format, kualitas, harga, dan pengaruh konten. Manajemen produk media Kompas.com juga ditunjang oleh bagian redaksi Kompas.com yang menganut Popular-High Quality Journalism serta bagian pemasaran Kompas.com yang memberlakukan kerangka model bisnis konsumen-sentris. Kata kunci : Kompas.com, milenial, manajemen produk media, media online","PeriodicalId":365742,"journal":{"name":"Jurnal Kajian Jurnalisme","volume":"36 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-04-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127035527","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Anissa Dea Widiarini, Siti Karlinah, Maimon Herawati
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemaknaan perempuan jurnalis televisi di Kota Bandung terhadap profesi jurnalis. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi fenomenologi terhadap perempuan jurnalis televisi di Kota Bandung. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam, observasi, dan studi kepustakaan. Hasil penelitian dianalisis secara kualitatif dan interpretatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perempuan jurnalis televisi di Kota Bandung memaknai profesi jurnalis sebagai profesi yang menantang, profesi yang membutuhkan keahlian, dan profesi yang memperluas jaringan. Profesi yang menantang dimaknai sebagai profesi yang dinamis, penuh tantangan, dan menuntut tanggung jawab. Profesi yang membutuhkan keahlian dimaknai sebagai profesi yang membutuhkan passion atau keinginan yang tinggi, membutuhkan keberanian, dan membutuhkan idealisme. Profesi yang memperluas jaringan dimaknai sebagai profesi yang menambah relasi dan menambah ilmu. Makna profesi jurnalis ini berasal dari masa lalu informan (because-motive), interaksi informan dengan orang lain, serta bagaimana orang lain memaknai hal yang sama.Kata kunci: fenomenologi; kota bandung; pemaknaan; perempuan jurnalis; televisi.
{"title":"PEMAKNAAN PEREMPUAN JURNALIS TELEVISI DI KOTA BANDUNG TERHADAP PROFESI JURNALIS","authors":"Anissa Dea Widiarini, Siti Karlinah, Maimon Herawati","doi":"10.24198/JKJ.V2I1.21075","DOIUrl":"https://doi.org/10.24198/JKJ.V2I1.21075","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemaknaan perempuan jurnalis televisi di Kota Bandung terhadap profesi jurnalis. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi fenomenologi terhadap perempuan jurnalis televisi di Kota Bandung. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam, observasi, dan studi kepustakaan. Hasil penelitian dianalisis secara kualitatif dan interpretatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perempuan jurnalis televisi di Kota Bandung memaknai profesi jurnalis sebagai profesi yang menantang, profesi yang membutuhkan keahlian, dan profesi yang memperluas jaringan. Profesi yang menantang dimaknai sebagai profesi yang dinamis, penuh tantangan, dan menuntut tanggung jawab. Profesi yang membutuhkan keahlian dimaknai sebagai profesi yang membutuhkan passion atau keinginan yang tinggi, membutuhkan keberanian, dan membutuhkan idealisme. Profesi yang memperluas jaringan dimaknai sebagai profesi yang menambah relasi dan menambah ilmu. Makna profesi jurnalis ini berasal dari masa lalu informan (because-motive), interaksi informan dengan orang lain, serta bagaimana orang lain memaknai hal yang sama.Kata kunci: fenomenologi; kota bandung; pemaknaan; perempuan jurnalis; televisi.","PeriodicalId":365742,"journal":{"name":"Jurnal Kajian Jurnalisme","volume":"12 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-04-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127261095","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}