Pub Date : 2021-12-29DOI: 10.24127/jumatisi.v2i2.3789
Made Agus Artana, Junil Ardi
Supermarket merupakan salah satu jenis pemanfaatan tata guna lahan yang akan menimbulkan tarikan pergerakan kendaraan. Untuk mengetahui model tarikan kendaraan pada supermarket data yang digunakan meliputi data jumlah pengunjung, jumlah pegawai, luas gedung, luas area parkir, dan jumlah kendaraan. Dua model hasil matematis weekday dan weekend, yaitu (Y) 5,775 + 41,225 (X3) pada weekday dengan variabel jumlah pegawai (X3) yang paling berengaruh dengan nilai R2 (R Square) sebesar 0,814 dan (Y) = 276,130 + 1,520 (X4) pada weekend dengan variabel jumlah kendaraan (X5) yang paling berengaruh dengan nilai R2 (R Square) sebesar 0, 941.
{"title":"TARIKAN SUPERMARKET TERHADAP PERGERAKAN KENDARAAN","authors":"Made Agus Artana, Junil Ardi","doi":"10.24127/jumatisi.v2i2.3789","DOIUrl":"https://doi.org/10.24127/jumatisi.v2i2.3789","url":null,"abstract":"Supermarket merupakan salah satu jenis pemanfaatan tata guna lahan yang akan menimbulkan tarikan pergerakan kendaraan. Untuk mengetahui model tarikan kendaraan pada supermarket data yang digunakan meliputi data jumlah pengunjung, jumlah pegawai, luas gedung, luas area parkir, dan jumlah kendaraan. Dua model hasil matematis weekday dan weekend, yaitu (Y) 5,775 + 41,225 (X3) pada weekday dengan variabel jumlah pegawai (X3) yang paling berengaruh dengan nilai R2 (R Square) sebesar 0,814 dan (Y) = 276,130 + 1,520 (X4) pada weekend dengan variabel jumlah kendaraan (X5) yang paling berengaruh dengan nilai R2 (R Square) sebesar 0, 941.","PeriodicalId":377170,"journal":{"name":"JUMATISI: Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil","volume":"12 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134122370","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-12-29DOI: 10.24127/jumatisi.v2i2.3689
F. Prasetyo, Mas Herni, Sari Utama Dewi
Beton merupakan salah satu bahan kontruksi yang telah banyak digunakan untuk bangunan gedung, jembatan, jalan, dan lain lain. Beton mempunyai peranan sangat penting untuk kontruksi karena mampu menahan gaya tekan dengan baik. Pemakaian beton sudah populer, pada perkembangannya beton dicampuri dengan beberapa bahan tambahan baik berupa bahan kimia maupun non kimia di antaranya, abu Ampas tebu (AAT), Fly Ash, Bottom Ash dan polimer. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tambahan limbah batu bara (bottom ash) terhadap kuat tekan dan kuat tarik belah beton, dengan beberapa variasi tambahan. Pengambilan data atau pengujian sample dilakukan dilaboratorium Universitas Muhammadiyah Metro dengan metode SK SNI.T-15 -1990 – 03. Dari hasil penelitian yang sudah lakukan, penambahan bottom ash yang ideal adalah pada persentase 9% karena memiliki kuat tekan dan berat beton yang sesuai rencana. Kuat tekan maksimum yang dapat dicapai dari semua komposisi campuran yang digunakan terdapat pada penambahan bottom ash sebesar 9% pada umur 28. hari dengan nilai kuat tekan 292.144 kg/cm2. Penambahan bottom ash pada persentase 9 % selalu menghasilkan nilai kuat tekan lebih tinggi dari pada beton normal atau beton tanpa campuran.
{"title":"ANALISIS PENAMBAHAN BOTTON ASH TERHADAP KUAT TEKAN DAN KUAT BELAH BETON","authors":"F. Prasetyo, Mas Herni, Sari Utama Dewi","doi":"10.24127/jumatisi.v2i2.3689","DOIUrl":"https://doi.org/10.24127/jumatisi.v2i2.3689","url":null,"abstract":"Beton merupakan salah satu bahan kontruksi yang telah banyak digunakan untuk bangunan gedung, jembatan, jalan, dan lain lain. Beton mempunyai peranan sangat penting untuk kontruksi karena mampu menahan gaya tekan dengan baik. Pemakaian beton sudah populer, pada perkembangannya beton dicampuri dengan beberapa bahan tambahan baik berupa bahan kimia maupun non kimia di antaranya, abu Ampas tebu (AAT), Fly Ash, Bottom Ash dan polimer. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tambahan limbah batu bara (bottom ash) terhadap kuat tekan dan kuat tarik belah beton, dengan beberapa variasi tambahan. Pengambilan data atau pengujian sample dilakukan dilaboratorium Universitas Muhammadiyah Metro dengan metode SK SNI.T-15 -1990 – 03. Dari hasil penelitian yang sudah lakukan, penambahan bottom ash yang ideal adalah pada persentase 9% karena memiliki kuat tekan dan berat beton yang sesuai rencana. Kuat tekan maksimum yang dapat dicapai dari semua komposisi campuran yang digunakan terdapat pada penambahan bottom ash sebesar 9% pada umur 28. hari dengan nilai kuat tekan 292.144 kg/cm2. Penambahan bottom ash pada persentase 9 % selalu menghasilkan nilai kuat tekan lebih tinggi dari pada beton normal atau beton tanpa campuran.","PeriodicalId":377170,"journal":{"name":"JUMATISI: Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129648755","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-12-29DOI: 10.24127/jumatisi.v2i2.3706
Edy Prasetyo, Septyanto Kurniawan, Ida Hadijah
Campuran AC-BC (Asphalt Concrete–Binder Course) dengan menggunakan agregat halus dari pasir laut memenuhi persyaratan karakteristik Marshall berdasarkan Spesifikasi Umum Bina Marga, (2010). Tujuan dari penelitian menganalisis pengaruh pemanfaatan pasir laut sebagai pengganti agregat halus terhadap nilai uji Marshall campuran AC–BC (Asphalt Concrete–Binder Course). Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode desain empiris secara eksperimen yaitu metode yang dilakukan dengan mengadakan kegiatan percobaan untuk mendapatkan data. Pada penelitian yang telah dilakukan di laboratorium untuk dapat mengetahui hasil dari analisis perbandingan pasir laut dan pasir sungai sebagai agregat halus pada campuran aspal panas (AC-BC) dengan pengujian marshall, serta menggunakan kadar aspal yang berbeda, yaitu : 4%, 4,5%, 5%, 5,5%, 6%, 6,5%. Hasil dari keseluruhan perhitungan bahwa penggantian pasir laut sebagai agregat halus pada kadar aspal optimum 4,80 % dan pasir laut 32 % adalah komposisi yang paing efisien dengan nilai stability 1.023,994 Kg, VMA 14,929 %,VIM 3,056 %, VFB 79,741 %, Flow 2,859 mm, VIM refusal 3,847 %, Marshall 365,918 Kg/mm. Hasil dari karakteristik marshall pada kondisi KAO, kadar pasir laut 32 % dengan kadar aspal optimum 4,80 % pada campuran AC-BC memenuhi spesifikasi umum bina marga (2010).
acc - bc (Asphalt concret——Binder Course)与来自海沙的细化骨料的混合混合,根据Bina cana的一般规格满足了Marshall的特征要求(2010)。研究的目的是分析海沙利用的影响,以代替c - BC测试混合剂(Asphalt Concrete - Binder Course)。本研究采用的方法是实验设计方法,即通过进行实验活动获取数据的方法。在实验室进行的研究中,可以从对热沥青(AC-BC)的精确度(AC-BC)的分析中确定结果,并使用不同程度的沥青,即4%,45%,5%,5%,6%,6%,5%。总计算结果是,将沙子替换为最佳沥青水平为4.80%的平滑骨密度,为103.994公斤,VMA 14929%,VIM 10.056 %, VFB 79,741 %, VFB 2859 mm, Flow 2859 mm, VIM改装为365.918公斤/mm。来自KAO条件下marshall特性的结果,acc - bc合金中海水含盐量为32%,含盐量为4.80%,符合bina处理链的一般规格(2010)。
{"title":"ANALISIS PERBANDINGAN PASIR LAUT DAN PASIR SUNGAI SEBAGAI AGREGAT HALUS PADA CAMPURAN ASPAL PANAS (AC - BC) DENGAN PENGUJIAN MARSHALL","authors":"Edy Prasetyo, Septyanto Kurniawan, Ida Hadijah","doi":"10.24127/jumatisi.v2i2.3706","DOIUrl":"https://doi.org/10.24127/jumatisi.v2i2.3706","url":null,"abstract":"Campuran AC-BC (Asphalt Concrete–Binder Course) dengan menggunakan agregat halus dari pasir laut memenuhi persyaratan karakteristik Marshall berdasarkan Spesifikasi Umum Bina Marga, (2010). Tujuan dari penelitian menganalisis pengaruh pemanfaatan pasir laut sebagai pengganti agregat halus terhadap nilai uji Marshall campuran AC–BC (Asphalt Concrete–Binder Course). Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode desain empiris secara eksperimen yaitu metode yang dilakukan dengan mengadakan kegiatan percobaan untuk mendapatkan data. Pada penelitian yang telah dilakukan di laboratorium untuk dapat mengetahui hasil dari analisis perbandingan pasir laut dan pasir sungai sebagai agregat halus pada campuran aspal panas (AC-BC) dengan pengujian marshall, serta menggunakan kadar aspal yang berbeda, yaitu : 4%, 4,5%, 5%, 5,5%, 6%, \u00006,5%. Hasil dari keseluruhan perhitungan bahwa penggantian pasir laut sebagai agregat halus pada kadar aspal optimum 4,80 % dan pasir laut 32 % adalah komposisi yang paing efisien dengan nilai stability 1.023,994 Kg, VMA 14,929 %,VIM 3,056 %, VFB 79,741 %, Flow 2,859 mm, VIM refusal 3,847 %, Marshall 365,918 Kg/mm. Hasil dari karakteristik marshall pada kondisi KAO, kadar pasir laut 32 % dengan kadar aspal optimum 4,80 % pada campuran AC-BC memenuhi spesifikasi umum bina marga (2010).","PeriodicalId":377170,"journal":{"name":"JUMATISI: Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil","volume":"6 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114290247","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-12-29DOI: 10.24127/jumatisi.v2i2.3690
Asep Harwanto, Yusuf Amran, Leni Sriharyani
Tanah dasar (subgrade) merupakan lapisan tanah asli yang terletak paling bawah yang berfungsi sebagai tempat perletakan lapis perkerasan dan mendukung konstruksi diatasnya. Daya dukung suatu lapisan tanah tertentu tergantung dari kepadatan tanah yang menyusun lapisan tersebut, semakin kecil CBR (California Bearing Ratio) suatu lapisan dari jenis tanah tertentu maka lapisan yang dibuat diatasnya haruslah semakin tebal. Salah satu tanah yang biasa ditemukan pada suatu konstruksi yaitu jenis tanah lempung.Tanah lempung memiliki kemampuan menyerap air yang cukup tinggi dan kondisi pengaliran air sangat rendah. Tanah lempung merupakan jenis tanah dengan daya dukung rendah, pengaruh air sangat besar terhadap perilaku fisik dan mekanisnya. Dari hasil penelitian/pengujian terhadap sampel tanah, secara umum menunjukkan semakin banyak persentase penggunaan semen maka daya dukung tanah semakin baik, namun jika penggunaan pada jenis tanah lempung berplastisitas rendah, dianjurkan penggunaan difa soil stabilizer yang digunakan secara bersamaan dengan semen persentase optimum pada 4% dari berat/volume tanah kering, yang diparameterkan melalui sifat mekanis tanah meliputi nilai hasil uji pemadatan tanah/uji proctor (kadar air optimum dan berat isi kering maksimum tanah) dan nilai hasil pengujian CBR laboratorium. Terjadi peningkatan daya dukung tanah yang diindikasikan adanya peningkatan nilai- nilai CBR tanah campuran dari nilai CBR tanah asli, pada persentase penambahan difa soil stabilizer dan semen sebesar 4% ternyata telah mampu meningkatkan nilai CBR tanah dasar menjadi 6,37% dari CBR tanah asli sebesar 2,7%, nilai ini telah memenuhi batas minimum CBR tanah dasar/sub grade yang ditentukan oleh spesifikasi umum Bina Marga Tahun 2010 yaitu sebesar 6%.
{"title":"ANALISIS SIFAT FISIK DAN MEKANIS TANAH LEMPUNG MENGGUNAKAN BAHAN ADDITIVE DIFA SOIL STABILIZER DAN SEMEN","authors":"Asep Harwanto, Yusuf Amran, Leni Sriharyani","doi":"10.24127/jumatisi.v2i2.3690","DOIUrl":"https://doi.org/10.24127/jumatisi.v2i2.3690","url":null,"abstract":"Tanah dasar (subgrade) merupakan lapisan tanah asli yang terletak paling bawah yang berfungsi sebagai tempat perletakan lapis perkerasan dan mendukung konstruksi diatasnya. Daya dukung suatu lapisan tanah tertentu tergantung dari kepadatan tanah yang menyusun lapisan tersebut, semakin kecil CBR (California Bearing Ratio) suatu lapisan dari jenis tanah tertentu maka lapisan yang dibuat diatasnya haruslah semakin tebal. Salah satu tanah yang biasa ditemukan pada suatu konstruksi yaitu jenis tanah lempung.Tanah lempung memiliki kemampuan menyerap air yang cukup tinggi dan kondisi pengaliran air sangat rendah. Tanah lempung merupakan jenis tanah dengan daya dukung rendah, pengaruh air sangat besar terhadap perilaku fisik dan mekanisnya. Dari hasil penelitian/pengujian terhadap sampel tanah, secara umum menunjukkan semakin banyak persentase penggunaan semen maka daya dukung tanah semakin baik, namun jika penggunaan pada jenis tanah lempung berplastisitas rendah, dianjurkan penggunaan difa soil stabilizer yang digunakan secara bersamaan dengan semen persentase optimum pada 4% dari berat/volume tanah kering, yang diparameterkan melalui sifat mekanis tanah meliputi nilai hasil uji pemadatan tanah/uji proctor (kadar air optimum dan berat isi kering maksimum tanah) dan nilai hasil pengujian CBR laboratorium. Terjadi peningkatan daya dukung tanah yang diindikasikan adanya peningkatan nilai- nilai CBR tanah campuran dari nilai CBR tanah asli, pada persentase penambahan difa soil stabilizer dan semen sebesar 4% ternyata telah mampu meningkatkan nilai CBR tanah dasar menjadi 6,37% dari CBR tanah asli sebesar 2,7%, nilai ini telah memenuhi batas minimum CBR tanah dasar/sub grade yang ditentukan oleh spesifikasi umum Bina Marga Tahun 2010 yaitu sebesar 6%.","PeriodicalId":377170,"journal":{"name":"JUMATISI: Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil","volume":"42 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127036835","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-12-29DOI: 10.24127/jumatisi.v2i2.3705
Aziz Aji Pangestu, Yusuf Amran, Septyanto Kurniawan
Lereng merupakan suatu permukaan tanah yang memiliki kemiringan dan membentuk sudut tertentu terhadap bidang horizontal dan tidak terlindungi. Pada sungai Way Batanghari Kota Metro terdapat banyak lereng. Pada lereng tersebut terdapat bangunn-bangunan di atasnya, seperti: gedung perkantoran, gedung erkuliahan, sekolah-sekolah dan perumahan. Apabila kondisi lereng tersebut tidak aman, maka akan berdampak terhadap bangunan di atas lereng tersebut. Penelitian ini mempunyai tujuan yaitu yang pertama untuk mengetahui kondisi eksisting stabilitas lereng sepanjang aliran sungai Way Batanghari Kota metro. Kemudian tujuan yang kedua adalah untuk mengetahui nilai faktor keamanan lereng pada lokasi tersebut. Analisis stabilitas lereng adalah analisis stabilitas pada permukaan tanah yang miring. Analisis tersebut dilakukan untuk mengecek faktor keamanan dari sebuah lereng yang mempunyai nilai faktor keamanan lebih dari nilai 1,5 yang dinyatakan aman atau stabil. Penelitian ini melakukan pengukuran sudut kemiringan lereng menggunakan alat ukur Theodolite dan pengambilan sampel tanah dari tiga titik yang berbeda yang kemudian diuji di laboratorium. Kemudian, penelitian ini menggunakan metode fillenesius untuk menghitung stabilitas lereng. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rata-rata faktor keamanan dari ketiga titik dari lokasi penelitian adalah 2,829. Faktor keamanan tersebut melebihi batas faktor keamanan (>1,5). Hal itu berarti bahwa kondisi lereng pada aliran sungai Way Batanghari di Kota Metro terutama lereng sepanjang Kampus Universitas Muhammadiyah Metro dalam kondisi stabil.
{"title":"ANALISIS STABILITAS LERENG PADA ALIRAN SUNGAI WAY BATANGHARI KOTA METRO","authors":"Aziz Aji Pangestu, Yusuf Amran, Septyanto Kurniawan","doi":"10.24127/jumatisi.v2i2.3705","DOIUrl":"https://doi.org/10.24127/jumatisi.v2i2.3705","url":null,"abstract":"Lereng merupakan suatu permukaan tanah yang memiliki kemiringan dan membentuk sudut tertentu terhadap bidang horizontal dan tidak terlindungi. Pada sungai Way Batanghari Kota Metro terdapat banyak lereng. Pada lereng tersebut terdapat bangunn-bangunan di atasnya, seperti: gedung perkantoran, gedung erkuliahan, sekolah-sekolah dan perumahan. Apabila kondisi lereng tersebut tidak aman, maka akan berdampak terhadap bangunan di atas lereng tersebut. Penelitian ini mempunyai tujuan yaitu yang pertama untuk mengetahui kondisi eksisting stabilitas lereng sepanjang aliran sungai Way Batanghari Kota metro. Kemudian tujuan yang kedua adalah untuk mengetahui nilai faktor keamanan lereng pada lokasi tersebut. Analisis stabilitas lereng adalah analisis stabilitas pada permukaan tanah yang miring. Analisis tersebut dilakukan untuk mengecek faktor keamanan dari sebuah lereng yang mempunyai nilai faktor keamanan lebih dari nilai 1,5 yang dinyatakan aman atau stabil. Penelitian ini melakukan pengukuran sudut kemiringan lereng menggunakan alat ukur Theodolite dan pengambilan sampel tanah dari tiga titik yang berbeda yang kemudian diuji di laboratorium. Kemudian, penelitian ini menggunakan metode fillenesius untuk menghitung stabilitas lereng. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rata-rata faktor keamanan dari ketiga titik dari lokasi penelitian adalah 2,829. Faktor keamanan tersebut melebihi batas faktor keamanan (>1,5). Hal itu berarti bahwa kondisi lereng pada aliran sungai Way Batanghari di Kota Metro terutama lereng sepanjang Kampus Universitas Muhammadiyah Metro dalam kondisi stabil.","PeriodicalId":377170,"journal":{"name":"JUMATISI: Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil","volume":"74 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134117268","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-12-29DOI: 10.24127/jumatisi.v2i2.3704
Agus Musodik, Eri Prawati, Agus Surandono
Saluran drainase pada ruas Jalan Cemara dan Kapten Tendean tidak mampu menahan debit air saat hujan deras. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis kapasitas tiap saluran dan membandingkan dengan debit banjir rencana yang didapat dari perhitungan data curah hujan 10 tahun. Analisa frekuensi hujan menggunkan Log Pearson III dan perhitungan debit banjir rencana menggunakan metode rasional. Hasil perhitungan terdapat 3 saluran drainase yang mempunyai kapasitas saluran lebih kecil dari debit banjir rencana yaitu saluran S.5, S.6 dan Saluran S.8. Pada saluran tersebut perlu adanya redesain agar mampu menahan debit banjir rencana yang telah diketahui. Untuk saluran ekonomis S.5 lebar dasar saluran (b) 0.90 m, tinggi muka air (h) 0.45 m dan tinggi jagaan (w) 0.15 m. Untuk saluran ekonomis S.6 lebar dasar saluran (b) 0.84 m, tinggi muka air (h) 0.25 m dan tinggi jagaan (w) 0.14 m. Untuk saluran ekonomis S.8 lebar dasar saluran (b) 0.71 m, tinggi muka air (h) 0.36 m dan tinggi jagaan (w) 0.12 m.
{"title":"ANALISIS KAPASITAS SALURAN DRAINASE KELURAHAN MARGOREJO KECAMATAN METRO SELATAN KOTA METRO (Studi Kasus Jalan Cemara Dan Jalan Kapten Tendean)","authors":"Agus Musodik, Eri Prawati, Agus Surandono","doi":"10.24127/jumatisi.v2i2.3704","DOIUrl":"https://doi.org/10.24127/jumatisi.v2i2.3704","url":null,"abstract":"Saluran drainase pada ruas Jalan Cemara dan Kapten Tendean tidak mampu menahan debit air saat hujan deras. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis kapasitas tiap saluran dan membandingkan dengan debit banjir rencana yang didapat dari perhitungan data curah hujan 10 tahun. Analisa frekuensi hujan menggunkan Log Pearson III dan perhitungan debit banjir rencana menggunakan metode rasional. Hasil perhitungan terdapat 3 saluran drainase yang mempunyai kapasitas saluran lebih kecil dari debit banjir rencana yaitu saluran S.5, S.6 dan Saluran S.8. Pada saluran tersebut perlu adanya redesain agar mampu menahan debit banjir rencana yang telah diketahui. Untuk saluran ekonomis S.5 lebar dasar saluran (b) 0.90 m, tinggi muka air (h) 0.45 m dan tinggi jagaan (w) 0.15 m. Untuk saluran ekonomis S.6 lebar dasar saluran (b) 0.84 m, tinggi muka air (h) 0.25 m dan tinggi jagaan (w) 0.14 m. Untuk saluran ekonomis S.8 lebar dasar saluran (b) 0.71 m, tinggi muka air (h) 0.36 m dan tinggi jagaan (w) 0.12 m.","PeriodicalId":377170,"journal":{"name":"JUMATISI: Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil","volume":"76 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115012182","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-06-08DOI: 10.24127/jumatisi.v2i1.3678
Fakhri M Gufron, Leni Sriharyani, Ida Hadijah
Pada area parkir Rumah Sakit Mardi Waluyo pun, masih menggunakan tempat parkir yang seharusnya diperuntukkan untuk parkir, contohnya pada pintu masuk UGD (Unit Gawat Darurat), yang memang di peruntukkan untuk pasien yang harus mendapatkan penanganan medis yang cepat, tetapi dengan adanya parkir yang menutupi pada pintu masuk ruang UGD sangat menghambat pasien yang seharusnya membutuhkan penanganan cepat. Pola tata ruang parkir di Rumah Sakit Mardi Waluyo, masih banyak ditemukkan pola parkir / pemodelan parkir yang berbeda – beda yang masih memungkinkan bisa menjadi penyebab terjadinya penumpukkan kendaraan parkir pada Rumah Sakit Mardi Waluyo Kota Metro. Dari analisis tata ruang parkir rumah sakit mardi waluyo kota metro untuk karakteristik ruang parkir akumulasi parkir roda dua didapat pada hari senin 241 kendaraan dan roda empat didapat pada hari selasa 108 kendaraan, durasi parkir didapat lamanya waktu parkir untuk roda empat terdapat pada hari selasa yaitu 138,42 menit dan roda dua terdapat pada hari rabu 175,41 menit, kapasitas parkir kend/jam didapat hasil terbesar untuk roda empat terdapat pada hari senin 90,93 kend/jam dan roda dua pada hari selasa 52,60 kend/jam. Ketersediaan parkir untuk roda empat terdapar pada hari selasa 1134 kend dan roda dua terdapat pada hari rabu 1438 kend. Indeks parkir didapat hasil terbesar untuk roda empat pada hari selasa 97,2% dan roda dua terdapat pada hari senin 217,1%, untuk turn over pada roda empat terdapat pada hari selasa 0,47 PTO dan roda dua terdapat pada hari senin 0,79 PTO, kebutuhan ruang parkir didapat hasil perhitungan untuk roda empat 732 SRP dan roda dua 1377 SRP, untuk pola sudut parkir Rumah Sakit Mardi Waluyo Kota Metro masih dikatakan cukup dengan menggunakan pola sudut parkir sebelumnya yaitu 45°.
{"title":"ANALISIS TATA RUANG PARKIR RUMAH SAKIT MARDI WALUYO KOTA METRO","authors":"Fakhri M Gufron, Leni Sriharyani, Ida Hadijah","doi":"10.24127/jumatisi.v2i1.3678","DOIUrl":"https://doi.org/10.24127/jumatisi.v2i1.3678","url":null,"abstract":"Pada area parkir Rumah Sakit Mardi Waluyo pun, masih menggunakan tempat parkir yang seharusnya diperuntukkan untuk parkir, contohnya pada pintu masuk UGD (Unit Gawat Darurat), yang memang di peruntukkan untuk pasien yang harus mendapatkan penanganan medis yang cepat, tetapi dengan adanya parkir yang menutupi pada pintu masuk ruang UGD sangat menghambat pasien yang seharusnya membutuhkan penanganan cepat. Pola tata ruang parkir di Rumah Sakit Mardi Waluyo, masih banyak ditemukkan pola parkir / pemodelan parkir yang berbeda – beda yang masih memungkinkan bisa menjadi penyebab terjadinya penumpukkan kendaraan parkir pada Rumah Sakit Mardi Waluyo Kota Metro. \u0000Dari analisis tata ruang parkir rumah sakit mardi waluyo kota metro untuk karakteristik ruang parkir akumulasi parkir roda dua didapat pada hari senin 241 kendaraan dan roda empat didapat pada hari selasa 108 kendaraan, durasi parkir didapat lamanya waktu parkir untuk roda empat terdapat pada hari selasa yaitu 138,42 menit dan roda dua terdapat pada hari rabu 175,41 menit, kapasitas parkir kend/jam didapat hasil terbesar untuk roda empat terdapat pada hari senin 90,93 kend/jam dan roda dua pada hari selasa 52,60 kend/jam. Ketersediaan parkir untuk roda empat terdapar pada hari selasa 1134 kend dan roda dua terdapat pada hari rabu 1438 kend. Indeks parkir didapat hasil terbesar untuk roda empat pada hari selasa 97,2% dan roda dua terdapat pada hari senin 217,1%, untuk turn over pada roda empat terdapat pada hari selasa 0,47 PTO dan roda dua terdapat pada hari senin 0,79 PTO, kebutuhan ruang parkir didapat hasil perhitungan untuk roda empat 732 SRP dan roda dua 1377 SRP, untuk pola sudut parkir Rumah Sakit Mardi Waluyo Kota Metro masih dikatakan cukup dengan menggunakan pola sudut parkir sebelumnya yaitu 45°.","PeriodicalId":377170,"journal":{"name":"JUMATISI: Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil","volume":"175 3 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134009765","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Jalan merupakan sarana yang sangat penting digunakan untuk transportasi bagi masyarakat. Di Indonesia , kontruksi jalan sudah banyak menggunakan campuran Laston, karna dalam campuran ini akan menghasilkan lapisan perkerasan yang kedap air dan tahan lama, harga relatif murah dibandingkan dengan kontruksi jalan beton. Dalam penelitian ini dicoba menggunakan variasi filler berupa abu batu kapur (Limestone) sebagai alternatif bahan campuran lapis aspal beton AC-BC. (Limestone) sendiri banyak dijumpai di provinsi Lampung, Khususnya di Kabupaten pesawaran yang sebagian besar digunakan untuk bahan bangunan. Jenis penelitian ini adalah penambahan variasi filler (Limestone) kedalam campuran AC-BC dengan penambahan komposisi campuran sebesar 0% (tanpa bahan tambahan), 1%, 2%, 5%, 6% dan kadar aspal 4,5%, 5%, 5,5%, 6%, 6,5%. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa karakteristik Marshall seperti nilai VMA, VFA cenderung naik sedang nilai VIM, Flow, Stability, Marshall Quotient cenderung menurun karena pengaruh variasi filler. Di dapat KAO sebesar 5%, 5%, 5,1%, 5,5%, 5,6%, 5,8%, 5,9%, dan 6,4%. Berdasarkan spesifikasi Bina Marga 2010 di dapat penambahan variasi filler 1%, 2% dengan KAO 5,5%..
{"title":"KARAKTERISTIK MARSHALL CAMPURAN ASPHAL CONCRETE –BINDER COURSE (AC-BC) DENGAN BAHAN PENGISI (FILLER) ABU BATU KAPUR (LIMESTONE)","authors":"Merza Okta Vianda, Leni Sriharyani, Septyanto Kurniawan","doi":"10.24127/jumatisi.v2i1.3685","DOIUrl":"https://doi.org/10.24127/jumatisi.v2i1.3685","url":null,"abstract":"Jalan merupakan sarana yang sangat penting digunakan untuk transportasi bagi masyarakat. Di Indonesia , kontruksi jalan sudah banyak menggunakan campuran Laston, karna dalam campuran ini akan menghasilkan lapisan perkerasan yang kedap air dan tahan lama, harga relatif murah dibandingkan dengan kontruksi jalan beton. Dalam penelitian ini dicoba menggunakan variasi filler berupa abu batu kapur (Limestone) sebagai alternatif bahan campuran lapis aspal beton AC-BC. (Limestone) sendiri banyak dijumpai di provinsi Lampung, Khususnya di Kabupaten pesawaran yang sebagian besar digunakan untuk bahan bangunan. Jenis penelitian ini adalah penambahan variasi filler (Limestone) kedalam campuran AC-BC dengan penambahan komposisi campuran sebesar 0% (tanpa bahan tambahan), 1%, 2%, 5%, 6% dan kadar aspal 4,5%, 5%, 5,5%, 6%, 6,5%. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa karakteristik Marshall seperti nilai VMA, VFA cenderung naik sedang nilai VIM, Flow, Stability, Marshall Quotient cenderung menurun karena pengaruh variasi filler. Di dapat KAO sebesar 5%, 5%, 5,1%, 5,5%, 5,6%, 5,8%, 5,9%, dan 6,4%. Berdasarkan spesifikasi Bina Marga 2010 di dapat penambahan variasi filler 1%, 2% dengan KAO 5,5%..","PeriodicalId":377170,"journal":{"name":"JUMATISI: Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil","volume":"26 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133307675","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-06-08DOI: 10.24127/jumatisi.v2i1.3683
Satrio Adhi Wicaksono, Eri Prawati, Agus Surandono
Pada analisis kapasitas saluran drainase menggunakan data curah hujan 10 tahun terakhir dengan analisa frekuensi hujan menggunakan metode distribusi Log Person III untuk mendapatkan curah hujan rencana tiap tahun. Perhitungan debit banjir rencana pada analisis saluran drainasenya menggunakan metode Weduwen. Hasil perhitungan kapasitas saluran drainase memperlihatkan bahwa terdapat saluran yang tidak aman karena debit saluran eksisting (Qs) lebih kecil dari debit banjir rencana (Qr) pada saluran 1, saluran 6 dan saluran 14 sehingga saluran tesebut perlu untuk diredesain. Kapasitas saluran tidak aman pada saluran 1 terjadi pada kala ulang 2 sampai 100 tahun. Untuk kapasitas saluran tidak aman saluran 6 terdapat pada kala ulang 2, sampai 100 tahun. Untuk kapasitas tidak aman saluran 14 terdapat pada kala ulang 2 sampai 100 tahun. Untuk kapasitas saluran drainase lainnya sudah aman tetapi kondisinya perlu diperhatikan pada saluran terdapat rumput dan sedimen yang dapat mengurangi kapasitas dari saluran itu sendiri sehingga dapat menyebabkan genangan air di sekitar saluran. Untuk perhitungan redesain saluran 1, 6 dan 14 dapat ditinjau dari debit banjir rencana dan elevasi saluran yang telah dihitung sebelumnya sehingga dapat dengan mudah menentukan dimensi saluran ekonomis yang sesuai dengan debit rencananya.
{"title":"ANALISIS SISTEM DRAINASE PERKOTAAN AKIBAT CURAH HUJAN PADA KELURAHAN MULYOJATI KECAMATAN METRO BARAT KOTA METRO (Studi Kasus Jalan Tangkil Dan Jalan Puskel – Jalan Arjuna)","authors":"Satrio Adhi Wicaksono, Eri Prawati, Agus Surandono","doi":"10.24127/jumatisi.v2i1.3683","DOIUrl":"https://doi.org/10.24127/jumatisi.v2i1.3683","url":null,"abstract":"Pada analisis kapasitas saluran drainase menggunakan data curah hujan 10 tahun terakhir dengan analisa frekuensi hujan menggunakan metode distribusi Log Person III untuk mendapatkan curah hujan rencana tiap tahun. Perhitungan debit banjir rencana pada analisis saluran drainasenya menggunakan metode Weduwen. Hasil perhitungan kapasitas saluran drainase memperlihatkan bahwa terdapat saluran yang tidak aman karena debit saluran eksisting (Qs) lebih kecil dari debit banjir rencana (Qr) pada saluran 1, saluran 6 dan saluran 14 sehingga saluran tesebut perlu untuk diredesain. Kapasitas saluran tidak aman pada saluran 1 terjadi pada kala ulang 2 sampai 100 tahun. Untuk kapasitas saluran tidak aman saluran 6 terdapat pada kala ulang 2, sampai 100 tahun. Untuk kapasitas tidak aman saluran 14 terdapat pada kala ulang 2 sampai 100 tahun. Untuk kapasitas saluran drainase lainnya sudah aman tetapi kondisinya perlu diperhatikan pada saluran terdapat rumput dan sedimen yang dapat mengurangi kapasitas dari saluran itu sendiri sehingga dapat menyebabkan genangan air di sekitar saluran. Untuk perhitungan redesain saluran 1, 6 dan 14 dapat ditinjau dari debit banjir rencana dan elevasi saluran yang telah dihitung sebelumnya sehingga dapat dengan mudah menentukan dimensi saluran ekonomis yang sesuai dengan debit rencananya.","PeriodicalId":377170,"journal":{"name":"JUMATISI: Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil","volume":"30 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116499279","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-06-08DOI: 10.24127/jumatisi.v2i1.3684
I. Permadi
Penambahan zat additive berupa difa soil stabilizer dapat memperbaiki atau meningkatkan daya dukung sifat mekanis tanah asli. Nilai PI semakin menurun dan tingkat kepadatan semakin meningkat serta kuat geser tanah berkurang. Sedangkan untuk pengujian kuat geser tanah yang dilakukan di Laboratorium Mekanika Tanah Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Metro, dari ke empat sampel yang telah diujikan dengan campuran zat additive difa soil stabilizer yakni 0,2%, 0,4%, 0,6%, 0,8% + 8% semen dalam setiap pengujian kuat geser campuaran. Dari ke empat pengujian nilai tegangan geser rata-rata yang paling tinggi adalah pada penelitian ini yakni dengan campuran 0,8% difa soil stabilizer + 8% semen mendapat kadar campuran dengan nilai tegangan geser rata-rata 0,503 kg/cm2 dan mendapatkan nilai kohesi 0,11 kg/cm2, sedangkan untuk sudut geser dalam mendapatkan nilai 32,94˚. Sedangkan hasil dari pengujian pemadatan tanah campuran zat additive difa soil stabilizer mendapatkan kadar campuran maksimum 0,8% difa soil stabilizer + 8% semen dengan kadar air optimum 38,20%, dengan berat kering maksimum 1,15 gr/cm3. Nilai berat isi kering maksimum (γdmak) cenderung semakin meningkat dari tanah aslinya, sedangkan kadar air optimum (OMC) selalu mengalami penurunan, ini dikarenakan semakin meningkatya persentase penambahan campuran zat additive difa soil stabilizer oleh sebab itu tanah semakin kekurangan air.
{"title":"PENGARUH STABILISASI TANAH GAMBUT MENGGUNAKAN CAMPURAN ZAT ADDITIVE BERUPA DIFA SOIL STABILIZER DAN SEMEN TERHADAP KUAT TEKAN DAN KUAT GESER TANAH","authors":"I. Permadi","doi":"10.24127/jumatisi.v2i1.3684","DOIUrl":"https://doi.org/10.24127/jumatisi.v2i1.3684","url":null,"abstract":"Penambahan zat additive berupa difa soil stabilizer dapat memperbaiki atau meningkatkan daya dukung sifat mekanis tanah asli. Nilai PI semakin menurun dan tingkat kepadatan semakin meningkat serta kuat geser tanah berkurang. Sedangkan untuk pengujian kuat geser tanah yang dilakukan di Laboratorium Mekanika Tanah Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Metro, dari ke empat sampel yang telah diujikan dengan campuran zat additive difa soil stabilizer yakni 0,2%, 0,4%, 0,6%, 0,8% + 8% semen dalam setiap pengujian kuat geser campuaran. Dari ke empat pengujian nilai tegangan geser rata-rata yang paling tinggi adalah pada penelitian ini yakni dengan campuran 0,8% difa soil stabilizer + 8% semen mendapat kadar campuran dengan nilai tegangan geser rata-rata 0,503 kg/cm2 dan mendapatkan nilai kohesi 0,11 kg/cm2, sedangkan untuk sudut geser dalam mendapatkan nilai 32,94˚. Sedangkan hasil dari pengujian pemadatan tanah campuran zat additive difa soil stabilizer mendapatkan kadar campuran maksimum 0,8% difa soil stabilizer + 8% semen dengan kadar air optimum 38,20%, dengan berat kering maksimum 1,15 gr/cm3. Nilai berat isi kering maksimum (γdmak) cenderung semakin meningkat dari tanah aslinya, sedangkan kadar air optimum (OMC) selalu mengalami penurunan, ini dikarenakan semakin meningkatya persentase penambahan campuran zat additive difa soil stabilizer oleh sebab itu tanah semakin kekurangan air.","PeriodicalId":377170,"journal":{"name":"JUMATISI: Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil","volume":"120 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128072776","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}