Konsep diri merupakan penentu tingkah laku seseorang dan merupakan pandangan terhadap diri sendiri yang merupakan dasar bagi semua tingkah laku termasuk dalam pemecahan terhadap masalah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan konsep diri dengan pemecahan masalah pada remaja di Desa Gedangan Kecamatan Grogol Sukoharjo. Sampel penelitian ini adalah sebanyak 44 remaja. Penelitian ini merupakan penelitian analitik korelasi dengan pendekatan cross sectional. Hasil penelitian ini menunjukka 36 responden menggunakan konsep diri yang adaptif dan 8 responden menggunakan konsep diri yang maladaptif, 37 responden melakukan pemecahan masalah yang baik dan 7 responden melakukan pemecahan masalah dengan kurang baik. Hasil uji dengan Chi-Square program SPSS versi 18.0 dengan α = 5% (0.05) diperoleh p = 0.001 artinya ada hubungan konsep diri dengan pemecahan masalah pada remaja di Desa Gedangan Kecamatan Grogol Sukoharjo.
{"title":"HUBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN PEMECAHAN MASALAH PADA REMAJA DI DESA GEDANGAN KECAMATAN GROGOL SUKOHARJO","authors":"Dinar Ariasti, Nivela Aprilia Wartanti","doi":"10.33377/jkh.v1i2.38","DOIUrl":"https://doi.org/10.33377/jkh.v1i2.38","url":null,"abstract":"Konsep diri merupakan penentu tingkah laku seseorang dan merupakan pandangan terhadap diri sendiri yang merupakan dasar bagi semua tingkah laku termasuk dalam pemecahan terhadap masalah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan konsep diri dengan pemecahan masalah pada remaja di Desa Gedangan Kecamatan Grogol Sukoharjo. Sampel penelitian ini adalah sebanyak 44 remaja. Penelitian ini merupakan penelitian analitik korelasi dengan pendekatan cross sectional. Hasil penelitian ini menunjukka 36 responden menggunakan konsep diri yang adaptif dan 8 responden menggunakan konsep diri yang maladaptif, 37 responden melakukan pemecahan masalah yang baik dan 7 responden melakukan pemecahan masalah dengan kurang baik. Hasil uji dengan Chi-Square program SPSS versi 18.0 dengan α = 5% (0.05) diperoleh p = 0.001 artinya ada hubungan konsep diri dengan pemecahan masalah pada remaja di Desa Gedangan Kecamatan Grogol Sukoharjo.","PeriodicalId":377897,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan Holistic","volume":"19 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-09-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115385592","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Permasalahan seksual pada remaja tidaklah terbatas hanya masalah fisik tetapi juga secara psikis seperti perasaan ingin tahu terhadap masalah-masalah seksual. Penyimpangan perilaku seksual remaja berdampak pada risiko sistem reproduksi remaja, antara lain resiko kehamilan di luar nikah, aborsi pada kehamilan remaja, rentan terhadap HIV/AIDS dan berbagai penyakit menular seksual, gangguan saluran reproduksi dan gangguan psikososial. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui adanya hubungan tingkat pengetahuan mengenai resiko kehamilan dengan perilaku seksual remaja. Penelitian cross-sectional ini menggunakan teknik purposive random sampling dengan 78 responden siswa SMA di Jakarta Barat. Penelitian mengkaji tingkat pengetahuan risiko kehamilan dan perilaku seksual remaja menggunakan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan remaja mengenai resiko kehamilan pada usia remaja dengan perilaku seksual remaja. Berdasarkan hal tersebut remaja memerlukan bantuan dan pemantauan orang tua atau orang yang lebih dewasa dalam memahami info yang benar terkait seksualitas.
{"title":"HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN MENGENAI RISIKO KEHAMILAN DENGAN PERILAKU SEKSUAL REMAJA DI KELURAHAN MANGGA DUA SELATAN","authors":"P. Lestari","doi":"10.33377/JKH.V1I2.41","DOIUrl":"https://doi.org/10.33377/JKH.V1I2.41","url":null,"abstract":"Permasalahan seksual pada remaja tidaklah terbatas hanya masalah fisik tetapi juga secara psikis seperti perasaan ingin tahu terhadap masalah-masalah seksual. Penyimpangan perilaku seksual remaja berdampak pada risiko sistem reproduksi remaja, antara lain resiko kehamilan di luar nikah, aborsi pada kehamilan remaja, rentan terhadap HIV/AIDS dan berbagai penyakit menular seksual, gangguan saluran reproduksi dan gangguan psikososial. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui adanya hubungan tingkat pengetahuan mengenai resiko kehamilan dengan perilaku seksual remaja. Penelitian cross-sectional ini menggunakan teknik purposive random sampling dengan 78 responden siswa SMA di Jakarta Barat. Penelitian mengkaji tingkat pengetahuan risiko kehamilan dan perilaku seksual remaja menggunakan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan remaja mengenai resiko kehamilan pada usia remaja dengan perilaku seksual remaja. Berdasarkan hal tersebut remaja memerlukan bantuan dan pemantauan orang tua atau orang yang lebih dewasa dalam memahami info yang benar terkait seksualitas.","PeriodicalId":377897,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan Holistic","volume":"29 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-09-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122975558","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pemerintah menetapkan Standar Pelayanan Minimum (SPM) untuk ASI Eksklusif 80%. Kisaran cakupan ASI eksklusif pada bayi 0-6 bulan Provinsi Jawa Tengah tahun 2015 sebesar 56,1%. Penelitian bertujuan untuk mengetahui hubungan peran keluarga dan motivasi ibu terhadap keberhasilan pemberian ASI eksklusif. Metode penelitian ini analitik observasional dengan desain crossectional. Besar sampel 33 diambil menggunakan teknik sampling jenuh. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat hubungan antara peran keluarga dan keberhasilan pemberian ASI Eksklusif (OR= 0.123; CI 95% 0.014 hingga 1.046; p= 0.055), dan terdapat hubungan yang negatif dan secara statistik signifikan antara motivasi ibu dan keberhasilan pemberian ASI Eksklusif. Adanya motivasi yang rendah pada ibu memiliki kemungkinan berhasil dalam pemberian ASI Eksklusif 0.056 kali sehingga lebih rendah daripada motivasi ibu yang tinggi (OR= 0.056; CI 95% 0.005 hingga 0.663 ; p= 0.022).
{"title":"ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI","authors":"Warsini Warsini, Pegita Dwi Pratiwi","doi":"10.33377/JKH.V1I2.39","DOIUrl":"https://doi.org/10.33377/JKH.V1I2.39","url":null,"abstract":"Pemerintah menetapkan Standar Pelayanan Minimum (SPM) untuk ASI Eksklusif 80%. Kisaran cakupan ASI eksklusif pada bayi 0-6 bulan Provinsi Jawa Tengah tahun 2015 sebesar 56,1%. Penelitian bertujuan untuk mengetahui hubungan peran keluarga dan motivasi ibu terhadap keberhasilan pemberian ASI eksklusif. Metode penelitian ini analitik observasional dengan desain crossectional. Besar sampel 33 diambil menggunakan teknik sampling jenuh. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat hubungan antara peran keluarga dan keberhasilan pemberian ASI Eksklusif (OR= 0.123; CI 95% 0.014 hingga 1.046; p= 0.055), dan terdapat hubungan yang negatif dan secara statistik signifikan antara motivasi ibu dan keberhasilan pemberian ASI Eksklusif. Adanya motivasi yang rendah pada ibu memiliki kemungkinan berhasil dalam pemberian ASI Eksklusif 0.056 kali sehingga lebih rendah daripada motivasi ibu yang tinggi (OR= 0.056; CI 95% 0.005 hingga 0.663 ; p= 0.022).","PeriodicalId":377897,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan Holistic","volume":"18 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-09-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114575747","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Tingginya mobilitas kerja dan kurangnya pengetahuan tentang ilmu ergonomi beresiko tinggi menyebabkan gangguan muskuloskeletal pada perawat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan tentang sikap ergonomi dengan gangguan musculoskeletal pada perawat Kamar Bedah, Instalasi Gawat Darurat, ICU, dan ICCU Rumah Sakit Husada Jakarta. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif korelatif. Sampel penelitian ini sebanyak 83 orang. Hasil penelitian menunjukan p-value 0,001 artinya terdapat hubungan antara pengetahuan tentang sikap ergonomi dengan gangguan musculoskeletal pada perawat. Diharapkan perawat Kamar Bedah, Instalasi Gawat Darurat, ICU, dan ICCU dapat meningkatkan pengetahuan mengenai ergonomi sehingga tercipta kualitas kerja dan hidup yang tinggi, menurunya angka kesakitan akibat kerja dan kecelakaan kerja serta terciptanya rasa nyaman dalam bekerja.
{"title":"HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG SIKAP ERGONOMI DENGAN GANGGUAN MUSCULOSKELETAL PADA PERAWAT","authors":"R. Utami, T. Setyaningsih, Heni Hemawayanti","doi":"10.33377/JKH.V1I2.40","DOIUrl":"https://doi.org/10.33377/JKH.V1I2.40","url":null,"abstract":"Tingginya mobilitas kerja dan kurangnya pengetahuan tentang ilmu ergonomi beresiko tinggi menyebabkan gangguan muskuloskeletal pada perawat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan tentang sikap ergonomi dengan gangguan musculoskeletal pada perawat Kamar Bedah, Instalasi Gawat Darurat, ICU, dan ICCU Rumah Sakit Husada Jakarta. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif korelatif. Sampel penelitian ini sebanyak 83 orang. Hasil penelitian menunjukan p-value 0,001 artinya terdapat hubungan antara pengetahuan tentang sikap ergonomi dengan gangguan musculoskeletal pada perawat. Diharapkan perawat Kamar Bedah, Instalasi Gawat Darurat, ICU, dan ICCU dapat meningkatkan pengetahuan mengenai ergonomi sehingga tercipta kualitas kerja dan hidup yang tinggi, menurunya angka kesakitan akibat kerja dan kecelakaan kerja serta terciptanya rasa nyaman dalam bekerja.","PeriodicalId":377897,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan Holistic","volume":"38 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-09-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124583710","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Beban kerja yang tinggi pada perawat pelaksana dapat menyebabkan kelelahan yang berakibat pada menurunnya perilaku caring. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan beban kerja perawat pelaksana dan pelaksanaan perilaku caring yang dipersepsikan oleh pasien di RS Husada Jakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional yang melibatkan 35 perawat pelaksana dan 35 pasien. Hasil analisis univariat menunjukkan pasien mempersepsikan pelaksanaan perilaku caring perawat pelaksana dengan kategori rendah yaitu 54,2%. Beban kerja lebih dari standar waktu optimum produktif (80%) terutama pada shift pagi 95,13% diikuti shift sore 93,45% dan shift malam 71,58% serta rata-rata dari ketiga shift ini adalah 86,2%. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara beban kerja dengan pelaksanaan perilaku caring perawat pelaksana (p value 0,004). Implikasi dari penelitian ini diharapkan caring menjadi inti dari praktik keperawatan dengan terus meningkatkan pengajaran dan sosialisasi konsep caring dalam praktek keperawatan melalui pelatihan-pelatihan kepada perawat yang memberi pelayanan keperawatan kepada pasien.
值班护士的高工作量会导致疲劳,导致照顾行为的降低。研究的目的是了解雅加达胡萨达医院(Husada Jakarta hospital)患者提供的管理护士负担和关爱行为之间的关系。本研究采用分段法,涉及35名执行护士和35名患者。单变量分析表明,患者对执行护士的低分级照顾行为进行了治疗,这是54.2%。工作负荷超过最佳工作时间标准(80%),尤其是在早班95.13%之后,晚班93.45%,晚班71.58%,这三班的平均工作量为86.2%。研究结果表明,工作负荷与照顾护士的行为(p价值0.004)之间存在显著的联系。这项研究的影响预计,通过培训护士为患者提供护理服务,继续改善护理实践中的教学和筛选概念。
{"title":"PENGARUH BEBAN KERJA DENGAN PELAKSANAAN PERILAKU CARING PERAWAT PELAKSANA MENURUT PERSEPSI PASIEN DI RS HUSADA JAKARTA","authors":"Enni Juliani Saragih","doi":"10.33377/jkh.v1i1.29","DOIUrl":"https://doi.org/10.33377/jkh.v1i1.29","url":null,"abstract":"Beban kerja yang tinggi pada perawat pelaksana dapat menyebabkan kelelahan yang berakibat pada menurunnya perilaku caring. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan beban kerja perawat pelaksana dan pelaksanaan perilaku caring yang dipersepsikan oleh pasien di RS Husada Jakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional yang melibatkan 35 perawat pelaksana dan 35 pasien. Hasil analisis univariat menunjukkan pasien mempersepsikan pelaksanaan perilaku caring perawat pelaksana dengan kategori rendah yaitu 54,2%. Beban kerja lebih dari standar waktu optimum produktif (80%) terutama pada shift pagi 95,13% diikuti shift sore 93,45% dan shift malam 71,58% serta rata-rata dari ketiga shift ini adalah 86,2%. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara beban kerja dengan pelaksanaan perilaku caring perawat pelaksana (p value 0,004). Implikasi dari penelitian ini diharapkan caring menjadi inti dari praktik keperawatan dengan terus meningkatkan pengajaran dan sosialisasi konsep caring dalam praktek keperawatan melalui pelatihan-pelatihan kepada perawat yang memberi pelayanan keperawatan kepada pasien.","PeriodicalId":377897,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan Holistic","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-09-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129128486","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Diabetes melitus (DM) adalah penyakit multisistem kronis yang berhubungan dengan produksi normal insulin, insulin terganggu, atau keduanya. Penyakit ini membutuhkan perawatan berkelanjutan sehingga membutuhkan pengelolaan diri klien dan dukungan untuk mencegah komplikasi jangka panjang, salah satunya adalah dengan senam diabetes. Penelitian ini menggunakan desain quasi experiment dengan post test only non equivalent control group. Sampel penelitian adalah 38 orang untuk masing-masing kelompok kontrol dan kelompok intervensi, diambil dengan purposive sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan penurunan kadar gula darah antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol 3 minggu setelah penelitian (p value 0.000 <0.05 dan minggu ke 6 setelah penelitian (p value 0.000 <0.5) dibandingkan kadar gula darah awal. Senam diabetes yang teratur penting dilakukan untuk mengendalikan kadar gula darah selain tetap mengkonsumsi obat hypoglikemik oral dan makan sesuai dengan yang telah diprogramkan.
{"title":"PENGARUH SENAM DIABETES TERHADAP PENURUNAN KADAR GULA DARAH PADA KLIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 YANG MENGGUNAKAN OBAT HYPOGLIKEMIK ORAL","authors":"Ni Made Suarti","doi":"10.33377/jkh.v1i1.31","DOIUrl":"https://doi.org/10.33377/jkh.v1i1.31","url":null,"abstract":"Diabetes melitus (DM) adalah penyakit multisistem kronis yang berhubungan dengan produksi normal insulin, insulin terganggu, atau keduanya. Penyakit ini membutuhkan perawatan berkelanjutan sehingga membutuhkan pengelolaan diri klien dan dukungan untuk mencegah komplikasi jangka panjang, salah satunya adalah dengan senam diabetes. Penelitian ini menggunakan desain quasi experiment dengan post test only non equivalent control group. Sampel penelitian adalah 38 orang untuk masing-masing kelompok kontrol dan kelompok intervensi, diambil dengan purposive sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan penurunan kadar gula darah antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol 3 minggu setelah penelitian (p value 0.000 <0.05 dan minggu ke 6 setelah penelitian (p value 0.000 <0.5) dibandingkan kadar gula darah awal. Senam diabetes yang teratur penting dilakukan untuk mengendalikan kadar gula darah selain tetap mengkonsumsi obat hypoglikemik oral dan makan sesuai dengan yang telah diprogramkan.","PeriodicalId":377897,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan Holistic","volume":"7 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-09-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124665262","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pengalaman dirawat merupakan pengalaman yang tidak menyenangkan bagi banyak orang bahkan banyak yang mengalami kecemasan. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh hipnotis lima jari terhadap penurunan kecemasan pasien di RS Husada. Jenis penelitian ini menggunakan metode quasi experimental pre-post test with out control group. Dengan julah sampel penelitian 79 orang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan pada karakteristik umur, terdapat perbedaan yang signifikan tekanan darah pasien sebelum dan sesudah intervensi hipnotis lima jari (p<0,05). Terdapat perbedaan kecemasan yang bermakna kemampuan kognitif sebelum dan sesudah intervensi (p<0,05).Terdapat perbedaan yang bermakna antara ansieatas dan fungsi motorik sebelum dan sesudah intervensi, Terdapat perbedaan yang bermakna antara ansietas dan kemampuan komunikasi sebelum dan sesudah intervensi (p < 0,05. Hasil uji menunjukkan hipnotis lima jari mampu menurunkan kecemasan pasien yang dirawat di RS p=0,00 (p<0,05). Tehnik hipnotis lima jari dapat digunakan perawat untuk menurunkan kecemasan pasien yang dirawat di RS.
{"title":"EFEKTIFITAS TEHNIK HIPNOTIK LIMA JARI TERHADAP TINGKAT ANSIETAS PASIEN YANG DIRAWAT DI RUMAH SAKIT HUSADA JAKARTA","authors":"Tri Setyaningsih","doi":"10.33377/JKH.V1I1.27","DOIUrl":"https://doi.org/10.33377/JKH.V1I1.27","url":null,"abstract":"Pengalaman dirawat merupakan pengalaman yang tidak menyenangkan bagi banyak orang bahkan banyak yang mengalami kecemasan. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh hipnotis lima jari terhadap penurunan kecemasan pasien di RS Husada. Jenis penelitian ini menggunakan metode quasi experimental pre-post test with out control group. Dengan julah sampel penelitian 79 orang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan pada karakteristik umur, terdapat perbedaan yang signifikan tekanan darah pasien sebelum dan sesudah intervensi hipnotis lima jari (p<0,05). Terdapat perbedaan kecemasan yang bermakna kemampuan kognitif sebelum dan sesudah intervensi (p<0,05).Terdapat perbedaan yang bermakna antara ansieatas dan fungsi motorik sebelum dan sesudah intervensi, Terdapat perbedaan yang bermakna antara ansietas dan kemampuan komunikasi sebelum dan sesudah intervensi (p < 0,05. Hasil uji menunjukkan hipnotis lima jari mampu menurunkan kecemasan pasien yang dirawat di RS p=0,00 (p<0,05). Tehnik hipnotis lima jari dapat digunakan perawat untuk menurunkan kecemasan pasien yang dirawat di RS.","PeriodicalId":377897,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan Holistic","volume":"5 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-09-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133117089","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Developmental care merupakan salah satu komponen penting dalam asuhan keperawatan bayi berat lahir rendah (BBLR) yang bertujuan untuk mencegah stress pada BBLR, sehingga dapat mendukung perkembangannya.Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh edukasi developmental careterhadap pengetahuan, motivasi dan kepuasan perawat dalam merawat BBLR. Desain penelitian ini menggunakan desain kuasi eksperimen pre test post test tanpa kontrol , dengan 20 responden perawat anak di Rumah Sakit Husada Jakarta. Hasilnya menunjukkan ada peningkatan yang signifikan pada tingkat pengetahuan dan motivasi perawat (p value =0,000), sedangkan pada tingkat kepuasan perawat tidak menunjukan hasil yang bermakna (p value =0,083). Edukasi developmental care efektif dalam meningkatkan pengetahuan dan motivasi perawat. Peneliti merekomendasikan pentingnya memberikan edukasi developmental care kepada perawat anak, karena sangat berpengaruh terhadap pengetahuan dan motivasi perawat dalam merawat BBLR.
{"title":"EDUKASI DEVELOPMENTAL CARE MENINGKATKAN PENGETAHUAN, MOTIVASI DAN KEPUASAN PERAWAT DALAM MERAWAT","authors":"E. Ernawati","doi":"10.33377/jkh.v1i1.10","DOIUrl":"https://doi.org/10.33377/jkh.v1i1.10","url":null,"abstract":"Developmental care merupakan salah satu komponen penting dalam asuhan keperawatan bayi berat lahir rendah (BBLR) yang bertujuan untuk mencegah stress pada BBLR, sehingga dapat mendukung perkembangannya.Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh edukasi developmental careterhadap pengetahuan, motivasi dan kepuasan perawat dalam merawat BBLR. Desain penelitian ini menggunakan desain kuasi eksperimen pre test post test tanpa kontrol , dengan 20 responden perawat anak di Rumah Sakit Husada Jakarta. Hasilnya menunjukkan ada peningkatan yang signifikan pada tingkat pengetahuan dan motivasi perawat (p value =0,000), sedangkan pada tingkat kepuasan perawat tidak menunjukan hasil yang bermakna (p value =0,083). Edukasi developmental care efektif dalam meningkatkan pengetahuan dan motivasi perawat. Peneliti merekomendasikan pentingnya memberikan edukasi developmental care kepada perawat anak, karena sangat berpengaruh terhadap pengetahuan dan motivasi perawat dalam merawat BBLR.","PeriodicalId":377897,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan Holistic","volume":"17 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-09-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126109466","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Gangguan kecemasan dan stres merupakan masalah yang dialami oleh banyak orang dalam segala umur termasuk mahasiswa. Diantara banyak jurusan penelitian menyebutkan bahwa mahasiswa jurusan kesehatan memiliki tingkat stres dan ansietas yang lebih tinggi dibandingkan jurusan yang lain. Stresor yang paling dominan yaitu stresor akademik. Peneltian menunjukan masalah psikososial yang dihadapi mahasiswa kesehatan cukup tinggi yaitu 82% stres, 60% ansietas, dan 51% depresi. Studi ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara stres, ansietas dengan psychological capital (hope, optimism, self efficacy, &resilience) pada mahasiswa. Penelusuran literatur menemukan enam artikel yang memiliki kesesuaian dengan tema. Keenam penelitian merupakan penelitian kuantitatif deskriptif dan eksperimen pre dan post.Semua analisis literatur yang dilakukan mengungkapkan hasil yang konsisten bahwa terjadi masalah psikososial pada mahasiswa dan memiliki hubungan dengan psychological capital (hope, optimism, self efficacy, & resilience) yang dimiliki. Masalah psikososial yang memiliki nilai paling tinggi yaitu stres dan ansietas. Hasil menunjukan semakin tinggi psychological capital yang dimiliki maka semakin baik kemampuan mahasiswa dalam menghadapi kecemasan dan stres.
焦虑障碍和压力障碍是包括大学生在内的许多年龄段的人都面临的问题。许多健康研究指出,学生主修专业之间有更高水平的压力和ansietas相比其他的专业。占主导地位的是学术水平。研究显示,健康专业学生面临的心理社会问题为82%的压力、60%的ansietas和51%的抑郁症。本研究旨在探讨压力之间的关系,希望与心理ansietas capital (optimism,赛尔夫efficacy, &resilience)的学生。查阅文献发现了六篇与主题一致的文章。这六项研究是定量描述性研究和预前和后后实验。所进行的所有文献分析都表明,学生出现了持续的心理社会问题,并与心理资本(hope, optimism, self efficacy, and resilience)有关。有价值的社会心理问题中最引人注目的就是压力和ansietas。结果显示,越高的心理资本学生面对焦虑和压力的能力就越好。
{"title":"HUBUNGAN PSYCHOLOGICAL CAPITAL DENGAN MASALAH PSIKOSOSIAL PADA MAHASISWA - SEBUAH STUDI LITERATUR","authors":"Dian Fitria","doi":"10.33377/JKH.V1I2.37","DOIUrl":"https://doi.org/10.33377/JKH.V1I2.37","url":null,"abstract":"Gangguan kecemasan dan stres merupakan masalah yang dialami oleh banyak orang dalam segala umur termasuk mahasiswa. Diantara banyak jurusan penelitian menyebutkan bahwa mahasiswa jurusan kesehatan memiliki tingkat stres dan ansietas yang lebih tinggi dibandingkan jurusan yang lain. Stresor yang paling dominan yaitu stresor akademik. Peneltian menunjukan masalah psikososial yang dihadapi mahasiswa kesehatan cukup tinggi yaitu 82% stres, 60% ansietas, dan 51% depresi. Studi ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara stres, ansietas dengan psychological capital (hope, optimism, self efficacy, &resilience) pada mahasiswa. Penelusuran literatur menemukan enam artikel yang memiliki kesesuaian dengan tema. Keenam penelitian merupakan penelitian kuantitatif deskriptif dan eksperimen pre dan post.Semua analisis literatur yang dilakukan mengungkapkan hasil yang konsisten bahwa terjadi masalah psikososial pada mahasiswa dan memiliki hubungan dengan psychological capital (hope, optimism, self efficacy, & resilience) yang dimiliki. Masalah psikososial yang memiliki nilai paling tinggi yaitu stres dan ansietas. Hasil menunjukan semakin tinggi psychological capital yang dimiliki maka semakin baik kemampuan mahasiswa dalam menghadapi kecemasan dan stres.","PeriodicalId":377897,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan Holistic","volume":"89 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-09-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122438337","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pelayanan keperawatan harus berfokus pada keselamatan pasien baik dalam tatanan rumah sakit, komunitas maupun perawatan di rumah. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang hubungan beban kerja perawat pelaksana dengan keselamatan pasien di Rumah Sakit Husada Jakarta. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasi dengan pendekatan restrospective, descriptive cross sectional. Sampel yang digunakan berjumlah 93 data dinas perawat pelaksana dan 93 dokumen rekam medik. Hasil penelitian menunjukkan proporsi beban kerja tinggi pada perawat pelaksana paling banyak pada bulan Januari 53.7%, diikuti oleh bulan Mei 51.6%, Juli 39.8% dan Maret 35.3%. Sedangkan beban kerja adekuat pada perawat pelaksana paling banyak terjadi pada bulan Maret 64.5%, Juli 60,2%, Mei 48,4%, dan Januari 46,2%. Terdapat hubungan yang bermakna antara beban kerja perawat pelaksana dengan keselamatan pasien. Departemen keperawatan harus memperhatikan peningkatan pasien untuk setiap unit keperawatan dan menggunakan data untuk menghitung tenaga keperawatan setiap shift, untuk mengalokasikan tenaga keperawatan, dan mengawasi sebagai jadwal.Perlunya dikembangkan budaya keselamatan dan mengikis budaya menghukum, memilih champion sebagai motor penggerak keselamatan pasien serta tidak membebani perawat dengan pekerjaan non keperawatan. Nursing services should focus on patient safety in both the order of the hospital, community and home care. The purpose of this study is to describe the relationship of nursing workload and patient safety at Husada Hospital Jakarta. This research is descriptive correlation with retrospective approach, descriptive cross sectional. This study used 93 samples of nursing schedule data and 93 patient documents. The result shows that proportion of high nursing workload was in January 53,7%, May 51,6%, July 39,8%, and March 35,3%.Proportion of adequate nursing workload was in March 64,5%, July 60,2%, May 48,4%, and January 46,2%. The proportion of patient safety was 19,4%. There is a significant association between the workload of nurses with patient safety. The department of nursing should assess the trend of patient acuity for each nursing unit and using the data to calculate of nursing personnel every shift, to allocate nursing personnel, and supervise as schedule. Develop the culture of safety and eliminate punitive culture from her unit, choosing the champion for patient safety and eliminate non nursing tasks.
{"title":"KORELASI BEBAN KERJA PERAWAT PELAKSANA DAN KESELAMATAN PASIEN DI RUMAH SAKIT HUSADA JAKARTA","authors":"Shinta Prawitasari","doi":"10.33377/JKH.V1I1.30","DOIUrl":"https://doi.org/10.33377/JKH.V1I1.30","url":null,"abstract":"Pelayanan keperawatan harus berfokus pada keselamatan pasien baik dalam tatanan rumah sakit, komunitas maupun perawatan di rumah. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang hubungan beban kerja perawat pelaksana dengan keselamatan pasien di Rumah Sakit Husada Jakarta. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasi dengan pendekatan restrospective, descriptive cross sectional. Sampel yang digunakan berjumlah 93 data dinas perawat pelaksana dan 93 dokumen rekam medik. Hasil penelitian menunjukkan proporsi beban kerja tinggi pada perawat pelaksana paling banyak pada bulan Januari 53.7%, diikuti oleh bulan Mei 51.6%, Juli 39.8% dan Maret 35.3%. Sedangkan beban kerja adekuat pada perawat pelaksana paling banyak terjadi pada bulan Maret 64.5%, Juli 60,2%, Mei 48,4%, dan Januari 46,2%. Terdapat hubungan yang bermakna antara beban kerja perawat pelaksana dengan keselamatan pasien. Departemen keperawatan harus memperhatikan peningkatan pasien untuk setiap unit keperawatan dan menggunakan data untuk menghitung tenaga keperawatan setiap shift, untuk mengalokasikan tenaga keperawatan, dan mengawasi sebagai jadwal.Perlunya dikembangkan budaya keselamatan dan mengikis budaya menghukum, memilih champion sebagai motor penggerak keselamatan pasien serta tidak membebani perawat dengan pekerjaan non keperawatan. \u0000Nursing services should focus on patient safety in both the order of the hospital, community and home care. The purpose of this study is to describe the relationship of nursing workload and patient safety at Husada Hospital Jakarta. This research is descriptive correlation with retrospective approach, descriptive cross sectional. This study used 93 samples of nursing schedule data and 93 patient documents. The result shows that proportion of high nursing workload was in January 53,7%, May 51,6%, July 39,8%, and March 35,3%.Proportion of adequate nursing workload was in March 64,5%, July 60,2%, May 48,4%, and January 46,2%. The proportion of patient safety was 19,4%. There is a significant association between the workload of nurses with patient safety. The department of nursing should assess the trend of patient acuity for each nursing unit and using the data to calculate of nursing personnel every shift, to allocate nursing personnel, and supervise as schedule. Develop the culture of safety and eliminate punitive culture from her unit, choosing the champion for patient safety and eliminate non nursing tasks.","PeriodicalId":377897,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan Holistic","volume":"90 5","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-09-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"120901575","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}