Kebutuhan gizi untuk anak pada awal masa kehidupannya sangatlah penting. Kekurangan zat gizi dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan anak. Berdasarkan data yang ada, sekitar 19 provinsi di Indonesia memiliki kejadian malnutrisi, dimana prevalensi kejadian malnutrisi tersebut berkisar 21,2% sampai 33,1% persen. Kejadian malnutrisi yang paling sering dialami oleh balita adalah defisiensi baik makro ataupun mikro nutrien. Faktor yang berperan dalam menentukan status gizi balita terutama dikenali berasal dari karakteristik si Ibu. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis beberapa faktor karakteristik ibu yang berhubungan dengan status gizi balita. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel yang digunakan adalah Ibu dari balita yang berjumlah 115 sampel. Data diambil menggunakan kuesioner, yang hasilnya akan dianalisa menggunakan uji chi-square. Hasil analisa menunjukan bahwa mayoritas ibu memiliki pendapatan yang rendah (55,7%), berpendidikan menengah (49,6%), memiliki pengetahuan terhadap gizi balita yang dikategorikan cukup (43,5%), dan memiliki balita yang bertatus gizi rendah (37,4%). Hasil analisis didapatkan hubungan yang signifikan antara pendapatan, pekerjaan, tingkat pendidikan, pengetahuan Ibu dengan status gizi (p<0.05). Karakteristik Ibu yang berperan dalam menentukan status gizi balita diantaranya adalah pendapatan, pekerjaan, tingkat pendidikan, dan pengetahuan orangtua/ibu. Penelitian lebih lanjut yang menilai faktor yang paling berpengaruh dalam menentukan gizi balita perlu dilakukan.
{"title":"BEBERAPA FAKTOR KARAKTERISTIK IBU YANG BERHUBUNGAN DENGAN STATUS GIZI BALITA DI KLINIK PRATAMA SEHATI HUSADA","authors":"Rosa Zorayatamin Damanik","doi":"10.30743/stm.v5i1.291","DOIUrl":"https://doi.org/10.30743/stm.v5i1.291","url":null,"abstract":"Kebutuhan gizi untuk anak pada awal masa kehidupannya sangatlah penting. Kekurangan zat gizi dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan anak. Berdasarkan data yang ada, sekitar 19 provinsi di Indonesia memiliki kejadian malnutrisi, dimana prevalensi kejadian malnutrisi tersebut berkisar 21,2% sampai 33,1% persen. Kejadian malnutrisi yang paling sering dialami oleh balita adalah defisiensi baik makro ataupun mikro nutrien. Faktor yang berperan dalam menentukan status gizi balita terutama dikenali berasal dari karakteristik si Ibu. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis beberapa faktor karakteristik ibu yang berhubungan dengan status gizi balita. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel yang digunakan adalah Ibu dari balita yang berjumlah 115 sampel. Data diambil menggunakan kuesioner, yang hasilnya akan dianalisa menggunakan uji chi-square. Hasil analisa menunjukan bahwa mayoritas ibu memiliki pendapatan yang rendah (55,7%), berpendidikan menengah (49,6%), memiliki pengetahuan terhadap gizi balita yang dikategorikan cukup (43,5%), dan memiliki balita yang bertatus gizi rendah (37,4%). Hasil analisis didapatkan hubungan yang signifikan antara pendapatan, pekerjaan, tingkat pendidikan, pengetahuan Ibu dengan status gizi (p<0.05). Karakteristik Ibu yang berperan dalam menentukan status gizi balita diantaranya adalah pendapatan, pekerjaan, tingkat pendidikan, dan pengetahuan orangtua/ibu. Penelitian lebih lanjut yang menilai faktor yang paling berpengaruh dalam menentukan gizi balita perlu dilakukan.","PeriodicalId":393919,"journal":{"name":"Jurnal Kedokteran STM (Sains dan Teknologi Medik)","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116212837","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Inkontinensia urin merupakan suatu gangguan yang dapat terjadi pada semua umur. Gangguan ini merupakan keadaan hilangnya kontrol urin involunter yang secara objektif dapat terlihat jelas dan cukup berat hingga menjadi masalah sosial atau masalah higienis pada dirinya sendiri. Pada umumnya gangguan ini lebih sering terjadi pada wanita yang pernah melahirkan daripada yang belum melahirkan (nulipara). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik penderita inkontinensia urin di Graha Resident Senior Karya Kasih Medan tahun 2017. Penelitian ini dilakukan di Graha Resident Senior Karya Kasih Kota Medan. Penelitian ini dilakukan mulai dari Bulan Oktober sampai bulan Desember tahun 2017. Pengambilan sampel menggunakan teknik Total Sampling yakni sampel penelitian meliputi seluruh populasi penderita inkontinensia urin di Graha Resident Senior Karya Kasih Medan pada tahun 2017 yang berjumlah 83 orang. Penderita inkontinensia urin berdasarkan usia ditemukan paling banyak pada usia 60 – 74 tahun yaitu sebanyak 70 penderita (78,8%). Penderita inkontinensia urin berdasarkan berat badan ditemukan paling banyak 45 – 54 kg yaitu sebanyak 48 penderita (53,9%).
{"title":"KARAKTERISTIK PENDERITA INKONTINENSIA URIN PADA LANSIA DI GRAHA RESIDENT SENIOR KARYA KASIH MEDAN TAHUN 2017","authors":"Nondang Purnama Siregar","doi":"10.30743/stm.v5i1.275","DOIUrl":"https://doi.org/10.30743/stm.v5i1.275","url":null,"abstract":"Inkontinensia urin merupakan suatu gangguan yang dapat terjadi pada semua umur. Gangguan ini merupakan keadaan hilangnya kontrol urin involunter yang secara objektif dapat terlihat jelas dan cukup berat hingga menjadi masalah sosial atau masalah higienis pada dirinya sendiri. Pada umumnya gangguan ini lebih sering terjadi pada wanita yang pernah melahirkan daripada yang belum melahirkan (nulipara). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik penderita inkontinensia urin di Graha Resident Senior Karya Kasih Medan tahun 2017. Penelitian ini dilakukan di Graha Resident Senior Karya Kasih Kota Medan. Penelitian ini dilakukan mulai dari Bulan Oktober sampai bulan Desember tahun 2017. Pengambilan sampel menggunakan teknik Total Sampling yakni sampel penelitian meliputi seluruh populasi penderita inkontinensia urin di Graha Resident Senior Karya Kasih Medan pada tahun 2017 yang berjumlah 83 orang. Penderita inkontinensia urin berdasarkan usia ditemukan paling banyak pada usia 60 – 74 tahun yaitu sebanyak 70 penderita (78,8%). Penderita inkontinensia urin berdasarkan berat badan ditemukan paling banyak 45 – 54 kg yaitu sebanyak 48 penderita (53,9%).","PeriodicalId":393919,"journal":{"name":"Jurnal Kedokteran STM (Sains dan Teknologi Medik)","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115521380","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Masalah kesehatan dapat terjadi pada karyawan akibat proses karyawanan, lingkungan perkerjaan serta perilaku kesehatan karyawan. Bukan hanya penyakit menular dan tidak menular tetapi juga penyakit akibat kerja. Penyakit akibat kerja adalah penyakit yang disebabkan oleh karyawanan dan/atau lingkungan kerja. Dermatitis kontak akibat kerja dapat terjadi pada karyawan salon, karyawan bahan logam, karyawan penatu, karyawan industri makanan, petugas kebersihan, dan petugas kesehatan akibat sering terpapar bahan-bahan iritan dan alergen di tempat kerja tanpa penggunaan alat pelindung diri (APD) yang memadai dan tingkat kebersihan diri yang buruk. Penggunaan deterjen sangat luas dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan pada penelitian untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian dermatitis kontak akibat kerja pada karyawan penatu Jalan. Karya Jaya Medan.Penelitian ini bersifat analitik dengan pendekatan case control, yaitu untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian dermatitis kontak akibat kerja pada karyawan penatu Jalan. Karya Jaya Medan dengan jumlah sampel sebanyak 70 orang yang diambil dengan menggunakan metode Total Sampling dimana metode tersebut mengambil seluruh jumlah dari populasi yang di analisakan dengan menggunakan uji korelasi sommer’s d dengan hasil menunjukan bahwa terdapat hubungan jenis karyawan, usia, jenis kelamin, paparan, faktor mekanis, riwayat atopi dan penggunaan alat pelindung diri terhadap terjadinya dermatitis kontak.
{"title":"FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TERJADINYA DERMATITIS KONTAK AKIBAT KERJA PADA KARYAWAN PENATU JL. KARYA JAYA MEDAN","authors":"Reza Aulia Syahputri Harahap, R. Sundari","doi":"10.30743/stm.v5i1.127","DOIUrl":"https://doi.org/10.30743/stm.v5i1.127","url":null,"abstract":"Masalah kesehatan dapat terjadi pada karyawan akibat proses karyawanan, lingkungan perkerjaan serta perilaku kesehatan karyawan. Bukan hanya penyakit menular dan tidak menular tetapi juga penyakit akibat kerja. Penyakit akibat kerja adalah penyakit yang disebabkan oleh karyawanan dan/atau lingkungan kerja. Dermatitis kontak akibat kerja dapat terjadi pada karyawan salon, karyawan bahan logam, karyawan penatu, karyawan industri makanan, petugas kebersihan, dan petugas kesehatan akibat sering terpapar bahan-bahan iritan dan alergen di tempat kerja tanpa penggunaan alat pelindung diri (APD) yang memadai dan tingkat kebersihan diri yang buruk. Penggunaan deterjen sangat luas dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan pada penelitian untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian dermatitis kontak akibat kerja pada karyawan penatu Jalan. Karya Jaya Medan.Penelitian ini bersifat analitik dengan pendekatan case control, yaitu untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian dermatitis kontak akibat kerja pada karyawan penatu Jalan. Karya Jaya Medan dengan jumlah sampel sebanyak 70 orang yang diambil dengan menggunakan metode Total Sampling dimana metode tersebut mengambil seluruh jumlah dari populasi yang di analisakan dengan menggunakan uji korelasi sommer’s d dengan hasil menunjukan bahwa terdapat hubungan jenis karyawan, usia, jenis kelamin, paparan, faktor mekanis, riwayat atopi dan penggunaan alat pelindung diri terhadap terjadinya dermatitis kontak.","PeriodicalId":393919,"journal":{"name":"Jurnal Kedokteran STM (Sains dan Teknologi Medik)","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121191339","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Maffe Robbi Simanjuntak, Ratna Fadhilah Tampubolon, Y. Manurung, E. Sibagariang, Dameria Gultom
Menutup sekolah dan menerapkan sistem belajar online merupakan salah satu kebijakan Pemerintah yang harus ditaati sebagai respon terhadap pandemi COVID-19 (Coronavirus Disease 2019). Banyak guru mengalami stress kerja sebagai akibat menyediakan bahan belajar online. Terapi musik klasik dipercaya dapat menangani stress kerja. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh terapi musik klasik terhadap penurunan tingkat stress kerja guru SD selama pandemi COVID-19 di Kecamatan Tinggi Raja. Metode penelitian menggunakan Quasi Eksperiment dengan pendekatan One Group Pretest Posttest. Teknik pengambilan sampel yaitu Total Sampling, sebanyak 27 orang. Pengumpulan data menggunakan kuesioner DASS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat stress kerja sebelum pemberian terapi musik yaitu normal 11,1%, stress ringan 22,2%, stress sedang 59,3%,stress berat 7,4%, setelah diberikan terapi musik terjadi perubahan tingkat stress, normal 85,2%, stress ringan 11,1%, stress sedang 3,7%. Hasil uji Wilcoxon Signed Rank menunjukkan nilai p= 0.000 (< 0.05), yang berarti ada pengaruh terapi musik klasik terhadap penurunan stress kerja pada guru SD selama masa pandemi COVID-19 di Kecamatan Tinggi Raja Tahun 2021.
关闭学校并实施在线学习系统是应对COVID-19大流行(Coronavirus 2019)的政府政策之一。许多教师由于提供在线学习材料而面临工作压力。古典音乐治疗被认为能应付工作压力。这项研究的目的是确定古典音乐疗法在国王大道COVID-19大流行期间对小学教师工作压力降低的影响。研究方法采用了一组前试验方法的实验性质。采样技术,总共27个样本。使用DASS问卷进行数据收集。研究表明,音乐治疗前的工作压力水平为11.1%,2.2%Wilcoxon Signed Rank的测试结果显示出p= 0000,000(< 0.05)的价值,这意味着古典音乐治疗将影响小学教师在2021年COVID-19大流行期间的工作压力。
{"title":"PEMANFAATAN TERAPI MUSIK KLASIK DALAM UPAYA MENURUNKAN TINGKAT STRESS KERJA GURU SD SELAMA PANDEMI COVID-19","authors":"Maffe Robbi Simanjuntak, Ratna Fadhilah Tampubolon, Y. Manurung, E. Sibagariang, Dameria Gultom","doi":"10.30743/stm.v5i1.225","DOIUrl":"https://doi.org/10.30743/stm.v5i1.225","url":null,"abstract":"Menutup sekolah dan menerapkan sistem belajar online merupakan salah satu kebijakan Pemerintah yang harus ditaati sebagai respon terhadap pandemi COVID-19 (Coronavirus Disease 2019). Banyak guru mengalami stress kerja sebagai akibat menyediakan bahan belajar online. Terapi musik klasik dipercaya dapat menangani stress kerja. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh terapi musik klasik terhadap penurunan tingkat stress kerja guru SD selama pandemi COVID-19 di Kecamatan Tinggi Raja. Metode penelitian menggunakan Quasi Eksperiment dengan pendekatan One Group Pretest Posttest. Teknik pengambilan sampel yaitu Total Sampling, sebanyak 27 orang. Pengumpulan data menggunakan kuesioner DASS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat stress kerja sebelum pemberian terapi musik yaitu normal 11,1%, stress ringan 22,2%, stress sedang 59,3%,stress berat 7,4%, setelah diberikan terapi musik terjadi perubahan tingkat stress, normal 85,2%, stress ringan 11,1%, stress sedang 3,7%. Hasil uji Wilcoxon Signed Rank menunjukkan nilai p= 0.000 (< 0.05), yang berarti ada pengaruh terapi musik klasik terhadap penurunan stress kerja pada guru SD selama masa pandemi COVID-19 di Kecamatan Tinggi Raja Tahun 2021.","PeriodicalId":393919,"journal":{"name":"Jurnal Kedokteran STM (Sains dan Teknologi Medik)","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122615585","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Coronavirus disease 2019 (Covid-19) adalah penyakit jenis baru yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada manusia. Virus penyebab Covid-19 ini di namakan Sars-CoV-2. Virus corona adalah zoonasis (ditularkan antara hewan dan manusia). Peneliti menyebutkan bahwa SARS ditularkan dari kucing luwak (civet cats) ke manusia dan MERS ditrsmisikan dari unta ke manusia. Adapun hewan yang yang menjadi sumber penular Covid-19 ini masih belum di ketahui. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan masyarakat Kecamatan Kutapanjang tentang cara pencegahan trasmisi Covid-19. Jenis penelitian yang digunakan adalah bersifat deskriptif dengan metode study cross-sectional dimana didapatkan sampel 99 orang yang diambil dengan metode random sampling yang artinya diambil secara acak dengan menggunakan uji analisa univariat sehingga dapat disimpulkan bahwa responden terbanyak adalah umur 26-39 tahun yaitu sebanyak 43 responden (43%), Responden terbanyak pada penelitian ini adalah laki-laki sebanyak 50 responen (50,5%), Didapatkan responden terbanyak adalah ulusan SMA sebanyak 46 responen (46,5%), Berdasarkan pekerjaan responden terbanyak adalah wiraswasta yaitu sebanyak 30 responden (30,3%), Responden memiliki pengetahuan yang baik sebanyak 91 responden (91,9%).
{"title":"TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT KECAMATAN KUTAPANJANG TENTANG TRANSMISI COVID-19","authors":"Al-Helmy, H. Hasibuan","doi":"10.30743/stm.v5i1.172","DOIUrl":"https://doi.org/10.30743/stm.v5i1.172","url":null,"abstract":"Coronavirus disease 2019 (Covid-19) adalah penyakit jenis baru yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada manusia. Virus penyebab Covid-19 ini di namakan Sars-CoV-2. Virus corona adalah zoonasis (ditularkan antara hewan dan manusia). Peneliti menyebutkan bahwa SARS ditularkan dari kucing luwak (civet cats) ke manusia dan MERS ditrsmisikan dari unta ke manusia. Adapun hewan yang yang menjadi sumber penular Covid-19 ini masih belum di ketahui. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan masyarakat Kecamatan Kutapanjang tentang cara pencegahan trasmisi Covid-19. Jenis penelitian yang digunakan adalah bersifat deskriptif dengan metode study cross-sectional dimana didapatkan sampel 99 orang yang diambil dengan metode random sampling yang artinya diambil secara acak dengan menggunakan uji analisa univariat sehingga dapat disimpulkan bahwa responden terbanyak adalah umur 26-39 tahun yaitu sebanyak 43 responden (43%), Responden terbanyak pada penelitian ini adalah laki-laki sebanyak 50 responen (50,5%), Didapatkan responden terbanyak adalah ulusan SMA sebanyak 46 responen (46,5%), Berdasarkan pekerjaan responden terbanyak adalah wiraswasta yaitu sebanyak 30 responden (30,3%), Responden memiliki pengetahuan yang baik sebanyak 91 responden (91,9%).","PeriodicalId":393919,"journal":{"name":"Jurnal Kedokteran STM (Sains dan Teknologi Medik)","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122696030","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Keselamatan dan kesehatan kerja setiap pekerja merupakan hal yang harus diperhatikan oleh setiap perusahaan. Namun, kecelakaan kerja adalah hal yang menjadi masalah setiap perusahaan. pada galangan kapal kecelakaan kerja terjadi akibat perilaku pekerja. resiko bahaya tinggi yang terpapar pada pekerja pengelasan lambung kapal antara lain terkena sinar uv dan infra merah, asap pengelasan terhirup pekerja, Percikan api mengenai benda yang mudah terbakar dan ketinggian, terjatuh/terpeleset dari ketinggian, potensi bahaya ini tergolong risiko tinggi. Metode penelitian yang digunakan adalah survei analitik dengan desain cross sectional, dengan populasi 40 pekerja dan jumlah sampel sebanyak 40 pekerja (total sampling). Hasil penelitian memperlihatkan terdapat hubungan antara pengetahuan dengan kecelakaan kerja (p value = 0,046<0,05). Tidak terdapat hubungan antara sikap dengan kecelakaan kerja (p value = 1,00> 0,05), dan ada hubungan tindakan penggunaan APD (Alat Pelindung Diri) dengan kecelakaan kerja (p value = 0,005 <0,05). Kesimpulan dari penelitian ini adalah faktor pengetahuan dan tindakan penggunaan APD memiliki hubungan yang signifikan dengan kejadian kecelakaan kerja di galangan kapal PT Cahaya Baru Shipyard Kepulauan Nias.
{"title":"HUBUNGAN PERILAKU DENGAN KECELAKAAN KERJA PADA PEKERJA BAGIAN PENGELASAN DI PT CAHAYA BARU SHIPYARD","authors":"S. Siregar, Widesman Djaya Nazara, P. Pane","doi":"10.30743/stm.v5i1.224","DOIUrl":"https://doi.org/10.30743/stm.v5i1.224","url":null,"abstract":"Keselamatan dan kesehatan kerja setiap pekerja merupakan hal yang harus diperhatikan oleh setiap perusahaan. Namun, kecelakaan kerja adalah hal yang menjadi masalah setiap perusahaan. pada galangan kapal kecelakaan kerja terjadi akibat perilaku pekerja. resiko bahaya tinggi yang terpapar pada pekerja pengelasan lambung kapal antara lain terkena sinar uv dan infra merah, asap pengelasan terhirup pekerja, Percikan api mengenai benda yang mudah terbakar dan ketinggian, terjatuh/terpeleset dari ketinggian, potensi bahaya ini tergolong risiko tinggi. Metode penelitian yang digunakan adalah survei analitik dengan desain cross sectional, dengan populasi 40 pekerja dan jumlah sampel sebanyak 40 pekerja (total sampling). Hasil penelitian memperlihatkan terdapat hubungan antara pengetahuan dengan kecelakaan kerja (p value = 0,046<0,05). Tidak terdapat hubungan antara sikap dengan kecelakaan kerja (p value = 1,00> 0,05), dan ada hubungan tindakan penggunaan APD (Alat Pelindung Diri) dengan kecelakaan kerja (p value = 0,005 <0,05). Kesimpulan dari penelitian ini adalah faktor pengetahuan dan tindakan penggunaan APD memiliki hubungan yang signifikan dengan kejadian kecelakaan kerja di galangan kapal PT Cahaya Baru Shipyard Kepulauan Nias.","PeriodicalId":393919,"journal":{"name":"Jurnal Kedokteran STM (Sains dan Teknologi Medik)","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132033239","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Perubahan pola makan dan aktivitas fisik yang terjadi selama masa pandemi Covid-19 dapat memicu terjadinya peningkatan kejadian DM. Ini dikarenakan terjadinya perubahan aktivitas selama tinggal di rumah dalam waktu yang lama, seperti peningkatan perilaku duduk dan berbaring sehingga energi yang keluar sedikit tetapi tidak diiringi dengan perubahan pola makan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan pola makan dan aktivitas fisik dengan Kejadian Diabetes Melitus pada saat pandemi Covid-19. Desain penelitian yang digunakan adalah survei analisis dengan pendekatan studi cross-sectional, menggunakan uji statistik Kendall’s tau-b dengan pengambilan sampel menggunakan teknik purposive Sampling, sehingga diperoleh 55 responden. Instrumen penelitian adalah kuesioner identitas diri, food recall 2x24 jam, GPAQ. Berdasarkan hasil penelitian didapat 37 (67.3%) responden dengan pola makan yang tidak baik dan 18 (32.7%) responden dengan pola makan baik. Hasil uji statistik diperoleh nilai P-Value = 0,023 (P<0,05) dengan koofisien korelasi 0,309 (cukup berhubungan). Diketahui 34 (61.8%) responden dengan aktivitas fisik ringan, 18 (32.7%) responden dengan aktivitas fisik sedang, dan terdapat 3 (5.5%) responden dengan aktivitas fisik berat, nilai P-Value = 0,012 (P<0,05) dengan koofisien korelasi 0,335 (cukup berhubungan). Sehingga dapat disimpulkan, terdapat hubungan pola makan dan aktivitas fisik dengan kejadian diabetes melitus pada saat pandemi covid-19 di puskesmas mulyorejo kecamatan sunggal tahun 2021.
{"title":"HUBUNGAN POLA MAKAN DAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KEJADIAN DIABETES MELITUS PADA SAAT PANDEMI COVID-19","authors":"E. Sibagariang, Yuli Christina Lumban Gaol","doi":"10.30743/stm.v5i1.234","DOIUrl":"https://doi.org/10.30743/stm.v5i1.234","url":null,"abstract":"Perubahan pola makan dan aktivitas fisik yang terjadi selama masa pandemi Covid-19 dapat memicu terjadinya peningkatan kejadian DM. Ini dikarenakan terjadinya perubahan aktivitas selama tinggal di rumah dalam waktu yang lama, seperti peningkatan perilaku duduk dan berbaring sehingga energi yang keluar sedikit tetapi tidak diiringi dengan perubahan pola makan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan pola makan dan aktivitas fisik dengan Kejadian Diabetes Melitus pada saat pandemi Covid-19. Desain penelitian yang digunakan adalah survei analisis dengan pendekatan studi cross-sectional, menggunakan uji statistik Kendall’s tau-b dengan pengambilan sampel menggunakan teknik purposive Sampling, sehingga diperoleh 55 responden. Instrumen penelitian adalah kuesioner identitas diri, food recall 2x24 jam, GPAQ. Berdasarkan hasil penelitian didapat 37 (67.3%) responden dengan pola makan yang tidak baik dan 18 (32.7%) responden dengan pola makan baik. Hasil uji statistik diperoleh nilai P-Value = 0,023 (P<0,05) dengan koofisien korelasi 0,309 (cukup berhubungan). Diketahui 34 (61.8%) responden dengan aktivitas fisik ringan, 18 (32.7%) responden dengan aktivitas fisik sedang, dan terdapat 3 (5.5%) responden dengan aktivitas fisik berat, nilai P-Value = 0,012 (P<0,05) dengan koofisien korelasi 0,335 (cukup berhubungan). Sehingga dapat disimpulkan, terdapat hubungan pola makan dan aktivitas fisik dengan kejadian diabetes melitus pada saat pandemi covid-19 di puskesmas mulyorejo kecamatan sunggal tahun 2021.","PeriodicalId":393919,"journal":{"name":"Jurnal Kedokteran STM (Sains dan Teknologi Medik)","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128748157","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Yudha P Haryanto, Kesuma Wardhani, Siti Kemala Sari
Nyeri punggung bawah didefinisikan sebagai nyeri, ketegangan otot atau kekakuan yang dirasakan diantara sudut iga terbawah dan lipat bokong bawah. Perjalanan nyeri ini biasanya dirasakan hingga ke arah tungkai dan kaki, nyeri punggung bawah telah diidentifikasi sebagai salah satu gangguan yang paling sering terjadi pada populasi pekerja di dunia ini. Untuk mengetahui hubungan posisi duduk lama dan ketidaksesuaian kursi kerja terhadap nyeri punggung bawah pada penjahit.Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian yang sifatnya cross sectional. Sampel: 30 orang dengan menggunakan kuesioner, mengukur tinggi lebar kursi kerja, dan tes REBA yang diambuil secara total sampling yaitu dengan keselurahan dari jumlah populasi dengan dilakukan analisa data menggunakan uji chi square. Yang berusia 35-44 tahun 19 orang, 45-55 tahun 11 orang. Berdasarkan ketidaksesuaian kursi yang paling banyak ada 15 orang berisiko rendah dan 10 orang berisiko sedang, dan ada 5 orang yang berisiko tinggi. Mesin jahit goyang kaki 30 orang. Riwayat duduk lama ada 16 orang yang kurang dari 4 jam, dan 14 orang lebih dari 4 jam. Berdasarkan nyeri punggung bawah ada 15 orang. Hubungan ketidaksesuaian kursi kerja yaitu LBP p= 0,013 (p<0,05) dan hubungan posisi duduk lama pada nyeri punggung bawah yaitu p= 0,005 (p<0,05).
{"title":"HUBUNGAN DUDUK LAMA DAN KETIDAKSESUAIAN KURSI TERHADAP NYERI PUNGGUNG BAWAH PADA PENJAHIT","authors":"Yudha P Haryanto, Kesuma Wardhani, Siti Kemala Sari","doi":"10.30743/stm.v5i1.176","DOIUrl":"https://doi.org/10.30743/stm.v5i1.176","url":null,"abstract":"Nyeri punggung bawah didefinisikan sebagai nyeri, ketegangan otot atau kekakuan yang dirasakan diantara sudut iga terbawah dan lipat bokong bawah. Perjalanan nyeri ini biasanya dirasakan hingga ke arah tungkai dan kaki, nyeri punggung bawah telah diidentifikasi sebagai salah satu gangguan yang paling sering terjadi pada populasi pekerja di dunia ini. Untuk mengetahui hubungan posisi duduk lama dan ketidaksesuaian kursi kerja terhadap nyeri punggung bawah pada penjahit.Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian yang sifatnya cross sectional. Sampel: 30 orang dengan menggunakan kuesioner, mengukur tinggi lebar kursi kerja, dan tes REBA yang diambuil secara total sampling yaitu dengan keselurahan dari jumlah populasi dengan dilakukan analisa data menggunakan uji chi square. Yang berusia 35-44 tahun 19 orang, 45-55 tahun 11 orang. Berdasarkan ketidaksesuaian kursi yang paling banyak ada 15 orang berisiko rendah dan 10 orang berisiko sedang, dan ada 5 orang yang berisiko tinggi. Mesin jahit goyang kaki 30 orang. Riwayat duduk lama ada 16 orang yang kurang dari 4 jam, dan 14 orang lebih dari 4 jam. Berdasarkan nyeri punggung bawah ada 15 orang. Hubungan ketidaksesuaian kursi kerja yaitu LBP p= 0,013 (p<0,05) dan hubungan posisi duduk lama pada nyeri punggung bawah yaitu p= 0,005 (p<0,05).","PeriodicalId":393919,"journal":{"name":"Jurnal Kedokteran STM (Sains dan Teknologi Medik)","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128021326","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Tindakan sectio caesarea atau bedah sesar menunjukkan tren yang semakin meningkat dari tahun ke tahun. Meningkatnya kejadian kelahiran dengan bedah sesar meningkat setiap tahunnya juga diikuti dengan peningkatan morbiditas pasca operasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbandingan efektivitas penggunaan jenis antibiotik profilaksis pada pasien sectio caesarea. Desain penelitian ini menggunakan metode analitik cross sectional, yang dimulai dari bulan Maret hingga September tahun 2020 di RSU Sylvani Kota Binjai. Adapun populasi target dalam penelitian ini adalah seluruh data rekam medik pasien sectio caesarea di RSU Sylvani Kota Binjai pada bulan Januari sampai Juni tahun 2020 dengan menggunakan kriteria inklusi pada pasien yang sedang menjalani sectio caesarea sementara pada kriteria ekslusi pasien yang tidak dalam posisi sectio caesarea dan dianalisis dengan menggunakan uji T Independen. Berdasarkan hasil analisis diketahui tidak terdapat perbedaan antara penggunaan antibiotik profilaksis jenis cefriaxone dan cefotaxime berdasarkan parameter suhu tubuh (p=0,627), kadar leukosit (p=0,347), dan lama perawatan (p=0,922) pada pasien sectio caesarea di RSU Sylvani Kota Binjai. Disarankan kepada RSU Sylvani Kota Binjai sebaiknya tetap melakukan evaluasi dalam pemberian serta pemakaian antibiotik untuk mengurangi resiko terjadinya Infeksi Luka Operasi (ILO) dan mencegah terjadinya resistensi antibiotik yang lebih luas.
{"title":"PERBANDINGAN EFEKTIVITAS PENGGUNAAN JENIS ANTIBIOTIK PROFILAKSIS PADA PASIEN SECTIO CAESAREA DI RSU SYLVANI KOTA BINJAI TAHUN 2020","authors":"Putri Silvira, Ramadhan Bestari","doi":"10.30743/stm.v5i1.143","DOIUrl":"https://doi.org/10.30743/stm.v5i1.143","url":null,"abstract":"Tindakan sectio caesarea atau bedah sesar menunjukkan tren yang semakin meningkat dari tahun ke tahun. Meningkatnya kejadian kelahiran dengan bedah sesar meningkat setiap tahunnya juga diikuti dengan peningkatan morbiditas pasca operasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbandingan efektivitas penggunaan jenis antibiotik profilaksis pada pasien sectio caesarea. Desain penelitian ini menggunakan metode analitik cross sectional, yang dimulai dari bulan Maret hingga September tahun 2020 di RSU Sylvani Kota Binjai. Adapun populasi target dalam penelitian ini adalah seluruh data rekam medik pasien sectio caesarea di RSU Sylvani Kota Binjai pada bulan Januari sampai Juni tahun 2020 dengan menggunakan kriteria inklusi pada pasien yang sedang menjalani sectio caesarea sementara pada kriteria ekslusi pasien yang tidak dalam posisi sectio caesarea dan dianalisis dengan menggunakan uji T Independen. Berdasarkan hasil analisis diketahui tidak terdapat perbedaan antara penggunaan antibiotik profilaksis jenis cefriaxone dan cefotaxime berdasarkan parameter suhu tubuh (p=0,627), kadar leukosit (p=0,347), dan lama perawatan (p=0,922) pada pasien sectio caesarea di RSU Sylvani Kota Binjai. Disarankan kepada RSU Sylvani Kota Binjai sebaiknya tetap melakukan evaluasi dalam pemberian serta pemakaian antibiotik untuk mengurangi resiko terjadinya Infeksi Luka Operasi (ILO) dan mencegah terjadinya resistensi antibiotik yang lebih luas.","PeriodicalId":393919,"journal":{"name":"Jurnal Kedokteran STM (Sains dan Teknologi Medik)","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125022177","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penggunaan masker merupakan rangkaian komprehensif pencegahan dan pengendalian penyebaran penyakit virus saluran pernapasan tertentu, termasuk Covid-19. Kepatuhan menggunakan masker menggambarkan suatu perilaku masyarakat terus-menerus ketika beraktivitas diluar rumah. Penelitian bertujuan untuk menganalisa faktor yang mempengaruhi kepatuhan dalam menggunakan masker terhadap pencegahan penyebaran Covid-19. Jenis penelitian adalah kuantitatif dengan desain studi korelasi. Sampel adalah seluruh staf dan guru yang bertugas di Yayasan Perguruan Pertiwi Kota Medan.Teknik pengambilan sampel adalah total sampling. Hasil penelitian menjelaskan bahwa nilai p=0,004 artinya bahwa ada pengaruh kepatuhan dalam menggunakan masker terhadap pencegahan penyebaran Covid-19. Kesimpulan adalah ada pengaruh antara kepatuhan dalam menggunakan masker terhadap pencegahan penyebaran Covid-19 dengan nilai p=0.004. Yayasan Perguruan Pertiwi Kota Medan seharusnya lebih meningkatkan rasa kepedulian sebagai suatu bentuk dukungan terhadap masalah dunia saat ini serta menerapkan beberapa aturan penting bagi staf dan guru terkait pencegahan penyebaran Covid-19.
{"title":"ANALISA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN DALAM MENGGUNAKAN MASKER TERHADAP PENCEGAHAN PENYEBARAN COVID-19","authors":"Maffe Robbi Simanjuntak, Lely Rahmayanti, Rapael Gintinga","doi":"10.30743/stm.v5i1.228","DOIUrl":"https://doi.org/10.30743/stm.v5i1.228","url":null,"abstract":"Penggunaan masker merupakan rangkaian komprehensif pencegahan dan pengendalian penyebaran penyakit virus saluran pernapasan tertentu, termasuk Covid-19. Kepatuhan menggunakan masker menggambarkan suatu perilaku masyarakat terus-menerus ketika beraktivitas diluar rumah. Penelitian bertujuan untuk menganalisa faktor yang mempengaruhi kepatuhan dalam menggunakan masker terhadap pencegahan penyebaran Covid-19. Jenis penelitian adalah kuantitatif dengan desain studi korelasi. Sampel adalah seluruh staf dan guru yang bertugas di Yayasan Perguruan Pertiwi Kota Medan.Teknik pengambilan sampel adalah total sampling. Hasil penelitian menjelaskan bahwa nilai p=0,004 artinya bahwa ada pengaruh kepatuhan dalam menggunakan masker terhadap pencegahan penyebaran Covid-19. Kesimpulan adalah ada pengaruh antara kepatuhan dalam menggunakan masker terhadap pencegahan penyebaran Covid-19 dengan nilai p=0.004. Yayasan Perguruan Pertiwi Kota Medan seharusnya lebih meningkatkan rasa kepedulian sebagai suatu bentuk dukungan terhadap masalah dunia saat ini serta menerapkan beberapa aturan penting bagi staf dan guru terkait pencegahan penyebaran Covid-19.","PeriodicalId":393919,"journal":{"name":"Jurnal Kedokteran STM (Sains dan Teknologi Medik)","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126107952","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}