Virus Corona atau Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS CoV-2) adalah virus yang menyerang sistem pernapasan manusia, penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus ini disebut Covid-19. Penyebaran virus ini sangat cepat dan mendunia serta menyebabkan angka kematian yang cukup tinggi. Salah satu cara untuk memperlambat proses penyebaran virus adalah dengan menghindari kontak dengan kerumunan orang dan mematuhi protokol kesehatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan Covid-19 dengan kepatuhan protokol kesehatan pandemi Covid-19 di Kabupaten Simalungun Sumatera Utara. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei analitik dengan desain cross sectional dengan jumlah responden sebanyak 75 orang. Data diambil dengan menggunakan kuesioner yang diisi secara online melalui google form. Hasil uji statistik dengan menggunakan Somer's d menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan responden tentang covid-19 sudah baik, yaitu sebanyak 32 responden (42,7%). Tingkat kepatuhan masyarakat dalam melaksanakan protokol kesehatan diperoleh rata-rata sebanyak 36 responden (48%). Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan dengan kepatuhan protokol dengan p value = 0,029 (p < 0,05) dengan tingkat kekuatan hubungan yang lemah sebesar 0,213.
{"title":"HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN KEPATUHAN MASYARAKAT DALAM MELAKUKAN PROTOKOL KESEHATAN DI KABUPATEN SIMALUNGUN 2021","authors":"Mitha Anggraini, Aswin Soefy Lubis","doi":"10.30743/stm.v6i1.377","DOIUrl":"https://doi.org/10.30743/stm.v6i1.377","url":null,"abstract":"Virus Corona atau Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS CoV-2) adalah virus yang menyerang sistem pernapasan manusia, penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus ini disebut Covid-19. Penyebaran virus ini sangat cepat dan mendunia serta menyebabkan angka kematian yang cukup tinggi. Salah satu cara untuk memperlambat proses penyebaran virus adalah dengan menghindari kontak dengan kerumunan orang dan mematuhi protokol kesehatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan Covid-19 dengan kepatuhan protokol kesehatan pandemi Covid-19 di Kabupaten Simalungun Sumatera Utara. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei analitik dengan desain cross sectional dengan jumlah responden sebanyak 75 orang. Data diambil dengan menggunakan kuesioner yang diisi secara online melalui google form. Hasil uji statistik dengan menggunakan Somer's d menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan responden tentang covid-19 sudah baik, yaitu sebanyak 32 responden (42,7%). Tingkat kepatuhan masyarakat dalam melaksanakan protokol kesehatan diperoleh rata-rata sebanyak 36 responden (48%). Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan dengan kepatuhan protokol dengan p value = 0,029 (p < 0,05) dengan tingkat kekuatan hubungan yang lemah sebesar 0,213.","PeriodicalId":393919,"journal":{"name":"Jurnal Kedokteran STM (Sains dan Teknologi Medik)","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123949467","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Menerapkan protokol kesehatan secara terus menerus semasa pandemi COVID-19 merupakan langkah paling efektif untuk pencegahan dan penanggulangan COVID-19 yaitu meliputi (3M) mencuci tangan, menggunakan masker, serta menjaga jarak. Minimarket yang menjual kebutuhan sehari-hari memungkinkan terciptanya kerumunan. Tujuan: Untuk mengetahui gambaran upaya penerapan 3M dalam pencegahan COVID-19 di minimarket Kelurahan Tanjung Sari Kecamatan Medan Selayang Tahun 2021. Metode penelitian: observasional-deskriptif, menggunakan desain Cross Sectional. Data diolah dengan menggunakan analisis univariat dan disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi atau persentasi. Hasil: Dari 25 minimarket, 20 minimarket menerapkan wajib memakai masker (80%), 21 minimarket menyediakan fasilitas cuci tangan dan handsanitizer (84%), 24 minimarket menerapkan jaga jarak antrian (96%), 14 minimarket dimana pekerja tidak memakai masker selama bekerja (56%), 20 minimarket dimana pekerja tidak berpartisipasi aktif mengingatkan pengunjung menerapkan 3M (80%), 13 minimarket dimana pengunjung tidak menggunakan masker selama berada di minimarket (52%), 16 minimarket dimana pengunjung tidak mencuci tangan sebelum masuk minimarket (64%), dan 14 minimarket dimana pengunjung menjaga jarak minimal 1 meter dari orang lain (58%). Disimpulkan bahwa fasilitas dan aturan protokol kesehatan mayoritas tersedia di semua minimarket namun masih banyak yang belum menerapkannya.
{"title":"PENERAPAN 3M DALAM PENCEGAHAN COVID-19 DI MINIMARKET KELURAHAN TANJUNG SARI KECAMATAN MEDAN SELAYANG TAHUN 2021","authors":"Raisa Alya Adlin, Tamsil Syafiuddin","doi":"10.30743/stm.v6i1.295","DOIUrl":"https://doi.org/10.30743/stm.v6i1.295","url":null,"abstract":"Menerapkan protokol kesehatan secara terus menerus semasa pandemi COVID-19 merupakan langkah paling efektif untuk pencegahan dan penanggulangan COVID-19 yaitu meliputi (3M) mencuci tangan, menggunakan masker, serta menjaga jarak. Minimarket yang menjual kebutuhan sehari-hari memungkinkan terciptanya kerumunan. Tujuan: Untuk mengetahui gambaran upaya penerapan 3M dalam pencegahan COVID-19 di minimarket Kelurahan Tanjung Sari Kecamatan Medan Selayang Tahun 2021. Metode penelitian: observasional-deskriptif, menggunakan desain Cross Sectional. Data diolah dengan menggunakan analisis univariat dan disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi atau persentasi. Hasil: Dari 25 minimarket, 20 minimarket menerapkan wajib memakai masker (80%), 21 minimarket menyediakan fasilitas cuci tangan dan handsanitizer (84%), 24 minimarket menerapkan jaga jarak antrian (96%), 14 minimarket dimana pekerja tidak memakai masker selama bekerja (56%), 20 minimarket dimana pekerja tidak berpartisipasi aktif mengingatkan pengunjung menerapkan 3M (80%), 13 minimarket dimana pengunjung tidak menggunakan masker selama berada di minimarket (52%), 16 minimarket dimana pengunjung tidak mencuci tangan sebelum masuk minimarket (64%), dan 14 minimarket dimana pengunjung menjaga jarak minimal 1 meter dari orang lain (58%). Disimpulkan bahwa fasilitas dan aturan protokol kesehatan mayoritas tersedia di semua minimarket namun masih banyak yang belum menerapkannya.","PeriodicalId":393919,"journal":{"name":"Jurnal Kedokteran STM (Sains dan Teknologi Medik)","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125023923","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Visum et Repertum merupakan suatu laporan tertulis yang dibuat oleh dokter (ahli) berdasarkan sumpah, perihal yang dilihat dan ditemukan atas bukti hidup, mayat atau fisik ataupun barang bukti lain, yang nantinya dokter (ahli) melakukan pemeriksaan terhadap tubuh korban berdasarkan pengetahuan yang sebaik-baiknya. Perbuatan cabul merupakan perbuatan yang melanggar kesusilaan (kesopanan). Perkosaan merupakan tindak pidana dimana seorang laki-laki menyetubuhi seorang wanita yang bukan istrinya dengan atau tanpa ancaman kekerasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan Dokter umum tentang Visum et Repertum di RSUD Gunungsitoli Nias. Desain penelitian yang digunakan adalah cross-sectional. Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 14 orang dokter umum di RSUD Gunungsitoli Nias. Yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah dokter umum yang bekerja di RSUD Gunungsitoli Nias yang masih memiliki SIP dan STR dan yang telah bersedia dijadikan sampel penelitian, dan sudah menandatangani informed concent. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terdapat sebanyak 11 orang atau 78,6%dokter umum yang memiliki pengetahuan baik, dan 3 orang atau 21,4% yang memiliki pengetahuan cukup. Dokter umum yang berusia di bawah 40 tahun jauh lebih tinggi pengetahuannya tentang Visum et Repertum daripada dokter umum yang berusia 55 tahun.
{"title":"GAMBARAN PENGETAHUAN DOKTER UMUM TENTANG VISUM ET REPERTUM PERBUATAN CABUL DAN DUGAAN PERKOSAAN DI RSUD GUNUNGSITOLI NIAS","authors":"Nurmediana Gulo, Dessy. D Harianja","doi":"10.30743/stm.v6i1.352","DOIUrl":"https://doi.org/10.30743/stm.v6i1.352","url":null,"abstract":"\u0000 \u0000 \u0000 \u0000Visum et Repertum merupakan suatu laporan tertulis yang dibuat oleh dokter (ahli) berdasarkan sumpah, perihal yang dilihat dan ditemukan atas bukti hidup, mayat atau fisik ataupun barang bukti lain, yang nantinya dokter (ahli) melakukan pemeriksaan terhadap tubuh korban berdasarkan pengetahuan yang sebaik-baiknya. Perbuatan cabul merupakan perbuatan yang melanggar kesusilaan (kesopanan). Perkosaan merupakan tindak pidana dimana seorang laki-laki menyetubuhi seorang wanita yang bukan istrinya dengan atau tanpa ancaman kekerasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan Dokter umum tentang Visum et Repertum di RSUD Gunungsitoli Nias. Desain penelitian yang digunakan adalah cross-sectional. Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 14 orang dokter umum di RSUD Gunungsitoli Nias. Yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah dokter umum yang bekerja di RSUD Gunungsitoli Nias yang masih memiliki SIP dan STR dan yang telah bersedia dijadikan sampel penelitian, dan sudah menandatangani informed concent. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terdapat sebanyak 11 orang atau 78,6%dokter umum yang memiliki pengetahuan baik, dan 3 orang atau 21,4% yang memiliki pengetahuan cukup. Dokter umum yang berusia di bawah 40 tahun jauh lebih tinggi pengetahuannya tentang Visum et Repertum daripada dokter umum yang berusia 55 tahun. \u0000 \u0000 \u0000 \u0000 \u0000","PeriodicalId":393919,"journal":{"name":"Jurnal Kedokteran STM (Sains dan Teknologi Medik)","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129652168","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penyakit gagal ginjal kronis adalah keadaan dimana terjadi penurunan fungsi ginjal yang menahun dengan terapi hemodialisa untuk mengganikan sebagian fungsi ginjal dalam mengeluarkan sisa hasil metabolisme.Pendekatan ini bersifat analitik dengan pendekatan retrospektif, sample diambil dengan teknik total sampling dengan jumlah responden sebanyak 60.Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis perbedaan kadar hemoglobin pada pendertita gagal ginjal kronik sebelum dan sesudah hemodialisa. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu rekam medic Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan uji Paired T-Test diketahui nilai P = 0,003 hal ini menunjukan bahwa terdapat perbedaan signifikan perubahan kadar hemoglobin sebelum dan sesudah hemodialisis pada pasien gangguan ginjal kronis.Terdapat adanya perbedaan kadar hemoglobin pada penderita gagal ginjal kronis sebelum dan sesudah hemodialisa di RS Haji Medan 2019.
{"title":"PERBEDAAN KADAR HEMOGLOBIN PADA PENDERITA GAGAL GINJAL KRONIS SEBELUM DAN SESUDAH HEMODIALISA DI RS HAJI MEDAN","authors":"Safira Mustakilla, D. Handayani","doi":"10.30743/stm.v6i1.372","DOIUrl":"https://doi.org/10.30743/stm.v6i1.372","url":null,"abstract":"Penyakit gagal ginjal kronis adalah keadaan dimana terjadi penurunan fungsi ginjal yang menahun dengan terapi hemodialisa untuk mengganikan sebagian fungsi ginjal dalam mengeluarkan sisa hasil metabolisme.Pendekatan ini bersifat analitik dengan pendekatan retrospektif, sample diambil dengan teknik total sampling dengan jumlah responden sebanyak 60.Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis perbedaan kadar hemoglobin pada pendertita gagal ginjal kronik sebelum dan sesudah hemodialisa. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu rekam medic Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan uji Paired T-Test diketahui nilai P = 0,003 hal ini menunjukan bahwa terdapat perbedaan signifikan perubahan kadar hemoglobin sebelum dan sesudah hemodialisis pada pasien gangguan ginjal kronis.Terdapat adanya perbedaan kadar hemoglobin pada penderita gagal ginjal kronis sebelum dan sesudah hemodialisa di RS Haji Medan 2019.","PeriodicalId":393919,"journal":{"name":"Jurnal Kedokteran STM (Sains dan Teknologi Medik)","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124630759","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Kanker payudara atau biasa disebut dengan Ca Mammae merupakan tumor ganas yang berasal dari pembentukan sel-sel payudara yang tumbuh dan berkembang tanpa terkendali sehingga dapat menyebabkan penyebaran ke jaringan atau organ di sekitar payudara atau ke organ lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan dan tindakan preventif Ca Mammae dengan perilaku SADARI pada mahasiswi FK UISU angkatan 2018 dan 2019. Metode penelitian deskriptif dengan desain cross sectional dengan jumlah populasi sebanyak 165 mahasiswi dan didapatkan jumlah sampel dengan menggunakan rumus slovin adalah 117 mahasiswi. Rata-rata tingkat pengetahuan mahasiswi FK UISU angkatan 2018-2019 tentang SADARI dengan nilai mean 70,6. Rata-rata tindakan preventif Ca Mammae mahasiswi FK UISU angkatan 2018-2019 dengan nilai mean 69. Berdasarkan uji beda Kruskal Wallis menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara tingkat pengetahuan mahasiswi FK UISU angkatan 2018 dan 2019 dengan nilai p = 0,433 (p>0,05). Berdasarkan uji beda Kruskal Wallis tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara tindakan preventif Ca Mammae dengan perilaku SADARI antara mahasiswi FK UISU angkatan 2018 dan 2019 dengan nilai p = 0,406 (p>0,05). Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara tingkat pengetahuan dan tindakan preventif antara angkatan 2018 dan 2019.
{"title":"TINGKAT PENGETAHUAN DAN PREVENTIF CA MAMMAE DENGAN SADARI PADA MAHASISWI FK UISU ANGKATAN 2018-2019","authors":"Rini Fadilla, M. Rahmadhani","doi":"10.30743/stm.v6i1.340","DOIUrl":"https://doi.org/10.30743/stm.v6i1.340","url":null,"abstract":"Kanker payudara atau biasa disebut dengan Ca Mammae merupakan tumor ganas yang berasal dari pembentukan sel-sel payudara yang tumbuh dan berkembang tanpa terkendali sehingga dapat menyebabkan penyebaran ke jaringan atau organ di sekitar payudara atau ke organ lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan dan tindakan preventif Ca Mammae dengan perilaku SADARI pada mahasiswi FK UISU angkatan 2018 dan 2019. Metode penelitian deskriptif dengan desain cross sectional dengan jumlah populasi sebanyak 165 mahasiswi dan didapatkan jumlah sampel dengan menggunakan rumus slovin adalah 117 mahasiswi. Rata-rata tingkat pengetahuan mahasiswi FK UISU angkatan 2018-2019 tentang SADARI dengan nilai mean 70,6. Rata-rata tindakan preventif Ca Mammae mahasiswi FK UISU angkatan 2018-2019 dengan nilai mean 69. Berdasarkan uji beda Kruskal Wallis menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara tingkat pengetahuan mahasiswi FK UISU angkatan 2018 dan 2019 dengan nilai p = 0,433 (p>0,05). Berdasarkan uji beda Kruskal Wallis tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara tindakan preventif Ca Mammae dengan perilaku SADARI antara mahasiswi FK UISU angkatan 2018 dan 2019 dengan nilai p = 0,406 (p>0,05). Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara tingkat pengetahuan dan tindakan preventif antara angkatan 2018 dan 2019.","PeriodicalId":393919,"journal":{"name":"Jurnal Kedokteran STM (Sains dan Teknologi Medik)","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114329511","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Taenia asiatica pertama kali ditemukan di Taiwan pada akhir tahun 1960-an. Taenia asiatica merupakan cacing pita dari genus Taenia. Di Indonesia Taenia asiatica diidentifikasi pada penduduk Pulau Samosir yang terletak di Danau Toba, Kabupaten Samosir, Provinsi Sumatera Utara. Penularan pada hospes definitif (manusia) terjadi setelah mengkonsumsi jeroan babi mentah atau setengah matang yang terinfeksi sistiserkosis. Tujuan penelitian untuk mengetahui gambaran makroskopis dan mikroskopis Proglotid Taenia asiatica Simalungun. Metode penelitian adalah observasi spesimen parasitologi, dengan jumlah sampel 30 spesimen, dan diambil dengan teknik Simple Random Sampling. Sampel penelitian adalah proglotid Taenia asiatica koleksi Umar Zein. Hasil penelitian secara makroskopis ditemukan panjang segmen proglotid Taenia asiatica memiliki rasio panjang : lebar yaitu 1:1 dengan panjang antara 7-14 mm dan lebar antara 8-15 mm. Pada penelitian mikroskopis ditemukan bahwa dalam setiap proglotid Taenia asiatica terdapat 16 pasang cabang uterus. Berdasarkan pemeriksaan makroskopis ditemukan proglotid Taenia asiatica berbentuk persegi panjang dengan rasio panjang : lebar dominan 1:1. Berdasarkan pemeriksaan mikroskopis secara konsisten ditemukan 16 pasang cabang uterus pada setiap segmen proglotid. Secara morfologi penelitian ini berpotensi untuk diidentifikasi sebagai sub spesies Taenia asiatica tipe baru.
{"title":"IDENTIFIKASI MORFOLOGI PROGLOTID TAENIA ASIATICA SIMALUNGUN","authors":"Annisa Fitri Damanik, Umar Zein","doi":"10.30743/stm.v5i2.315","DOIUrl":"https://doi.org/10.30743/stm.v5i2.315","url":null,"abstract":"Taenia asiatica pertama kali ditemukan di Taiwan pada akhir tahun 1960-an. Taenia asiatica merupakan cacing pita dari genus Taenia. Di Indonesia Taenia asiatica diidentifikasi pada penduduk Pulau Samosir yang terletak di Danau Toba, Kabupaten Samosir, Provinsi Sumatera Utara. Penularan pada hospes definitif (manusia) terjadi setelah mengkonsumsi jeroan babi mentah atau setengah matang yang terinfeksi sistiserkosis. Tujuan penelitian untuk mengetahui gambaran makroskopis dan mikroskopis Proglotid Taenia asiatica Simalungun. Metode penelitian adalah observasi spesimen parasitologi, dengan jumlah sampel 30 spesimen, dan diambil dengan teknik Simple Random Sampling. Sampel penelitian adalah proglotid Taenia asiatica koleksi Umar Zein. Hasil penelitian secara makroskopis ditemukan panjang segmen proglotid Taenia asiatica memiliki rasio panjang : lebar yaitu 1:1 dengan panjang antara 7-14 mm dan lebar antara 8-15 mm. Pada penelitian mikroskopis ditemukan bahwa dalam setiap proglotid Taenia asiatica terdapat 16 pasang cabang uterus. Berdasarkan pemeriksaan makroskopis ditemukan proglotid Taenia asiatica berbentuk persegi panjang dengan rasio panjang : lebar dominan 1:1. Berdasarkan pemeriksaan mikroskopis secara konsisten ditemukan 16 pasang cabang uterus pada setiap segmen proglotid. Secara morfologi penelitian ini berpotensi untuk diidentifikasi sebagai sub spesies Taenia asiatica tipe baru.","PeriodicalId":393919,"journal":{"name":"Jurnal Kedokteran STM (Sains dan Teknologi Medik)","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126874825","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Dua jenis coronavirus yang diketahui menyebabkan penyakit yang dapat menimbulkan gejala berat seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Untuk mengurangi lonjakan kasus Covid-19 adalah memberikan vaksin COVID – 19. Pada survei awal pada mahasiswa-mahasiswi mempunyai permasalahan dengan efikasi tidak terjadinya infeksi setelah vaksinasi. Tujuan penelitian untuk mengetahui tingkat efikasi mahasiswa-mahasiswi FK UISU untuk tidak terinfeksi COVID-19 setelah vaksinasi. Jenis Penelitian yang digunakan adalah bersifat deskriptif dengan metode studi cross-sectional dimana didapatkan sampel 80 orang dari angkatan 2018, 2019, dan 2020 yang diambil dengan metode stratified random sampling yang artinya diambil secara acak berstrata (tingkat) menggunakan uji analisa univariat sehingga dapat disimpulkan bahwa responden dengan efikasi tinggi 42 orang (52,5%), efikasi sedang 33 orang (41,2%) dan efikasi rendah 5 orang (6,3%).
{"title":"TINGKAT EFIKASI PADA MAHASISWA - MAHASISWI FK UISU UNTUK TIDAK TERINFEKSI COVID-19 SETELAH VAKSINASI","authors":"Afrilanatasa, Agus Sumedi","doi":"10.30743/stm.v5i2.333","DOIUrl":"https://doi.org/10.30743/stm.v5i2.333","url":null,"abstract":"Dua jenis coronavirus yang diketahui menyebabkan penyakit yang dapat menimbulkan gejala berat seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Untuk mengurangi lonjakan kasus Covid-19 adalah memberikan vaksin COVID – 19. Pada survei awal pada mahasiswa-mahasiswi mempunyai permasalahan dengan efikasi tidak terjadinya infeksi setelah vaksinasi. Tujuan penelitian untuk mengetahui tingkat efikasi mahasiswa-mahasiswi FK UISU untuk tidak terinfeksi COVID-19 setelah vaksinasi. Jenis Penelitian yang digunakan adalah bersifat deskriptif dengan metode studi cross-sectional dimana didapatkan sampel 80 orang dari angkatan 2018, 2019, dan 2020 yang diambil dengan metode stratified random sampling yang artinya diambil secara acak berstrata (tingkat) menggunakan uji analisa univariat sehingga dapat disimpulkan bahwa responden dengan efikasi tinggi 42 orang (52,5%), efikasi sedang 33 orang (41,2%) dan efikasi rendah 5 orang (6,3%).","PeriodicalId":393919,"journal":{"name":"Jurnal Kedokteran STM (Sains dan Teknologi Medik)","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114387518","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pada usia remaja masalah yang sering muncul adalah kekurangan asupan gizi yang dapat menyebabkan menderita gizi tidak cukup atau sangat kurus sehingga berdampak terjadinya anemia disebabkan kurangnya zat besi. Permasalahan lain biasanya terjadi ialah asupan gizi berlebih yang bisa menimbulkan kegemukan. Pada remaja asupan gizi yang tidak cukup ataupun berlebih akan mengakibatkan kecukupan gizi yang tidak baik maka bisa menimbulkan kendala pada siklus menstruasi. SMPN 1 Rambah adalah salah satu sekolah yang didalamnya terdapat berbagai fasilitas. Salah satu fasilitasnya adalah beberapa kantin yang menyajikan makanan cepat saji dan makanan kurang nutrisi yang dapat mempengaruhi status gizi sehingga berisiko terjadinya gangguan kesehatan reproduksi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan status gizi dengan keteraturan siklus menstruasi pada remaja putri di SMPN 1 Rambah Tahun 2021. Metode analisis yang diterapkan yaitu cross sectional, dan teknik yang digunakan simple random sampling dengan jumlah sampel 75 orang. Hasil penelitian ini bahwa status gizi dengan kategori normal adalah yang tertinggi berjumlah 41 orang (54,6%) dan siklus menstruasi dengan kategori teratur adalah yang tertinggi berjumlah 44 orang (58,7%). Berdasarkan hasil uji chi-square bahwa didapati hubungan antara status gizi dengan keteraturan siklus menstruasi pada remaja putri SMP Negeri 1 Rambah dengan nilai p value 0,003 (p<0,05).
在青少年时期,一个常见的问题是营养不良,可能导致营养不良或极度瘦,导致贫血,导致铁的缺乏。另一个常见的问题是过量的营养摄入会导致肥胖。由于营养不足或过量的青少年会导致营养不足,因此可能会限制月经周期。SMPN 1 Rambah是一所设施齐全的学校。其中一个设施是一些提供快餐和营养不良的自助餐厅,这些食物可能会危及生育健康。本研究的目的是确定2021年SMPN 1 Rambah的年轻女性月经周期稳定的营养状况关系。采用的分析方法为横断面,采用的技术是简单的随机抽样,样本人数为75人。这项研究的结果是,正常类别的营养状况最高的是41人(54.6%),有规律规律的月经周期是44人(58.7%)中最高的。根据chi-square测试,在SMP Negeri 1的年轻女性中发现营养状况与月经周期规律的关系,得分为p值0.003 (p< 0.05)。
{"title":"HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KETERATURAN SIKLUS MENSTRUASI PADA REMAJA PUTRI SMPN 1 RAMBAH TAHUN 2021","authors":"Nurul Farhah Reyza, A. Sulistiawati","doi":"10.30743/stm.v5i2.301","DOIUrl":"https://doi.org/10.30743/stm.v5i2.301","url":null,"abstract":"Pada usia remaja masalah yang sering muncul adalah kekurangan asupan gizi yang dapat menyebabkan menderita gizi tidak cukup atau sangat kurus sehingga berdampak terjadinya anemia disebabkan kurangnya zat besi. Permasalahan lain biasanya terjadi ialah asupan gizi berlebih yang bisa menimbulkan kegemukan. Pada remaja asupan gizi yang tidak cukup ataupun berlebih akan mengakibatkan kecukupan gizi yang tidak baik maka bisa menimbulkan kendala pada siklus menstruasi. SMPN 1 Rambah adalah salah satu sekolah yang didalamnya terdapat berbagai fasilitas. Salah satu fasilitasnya adalah beberapa kantin yang menyajikan makanan cepat saji dan makanan kurang nutrisi yang dapat mempengaruhi status gizi sehingga berisiko terjadinya gangguan kesehatan reproduksi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan status gizi dengan keteraturan siklus menstruasi pada remaja putri di SMPN 1 Rambah Tahun 2021. Metode analisis yang diterapkan yaitu cross sectional, dan teknik yang digunakan simple random sampling dengan jumlah sampel 75 orang. Hasil penelitian ini bahwa status gizi dengan kategori normal adalah yang tertinggi berjumlah 41 orang (54,6%) dan siklus menstruasi dengan kategori teratur adalah yang tertinggi berjumlah 44 orang (58,7%). Berdasarkan hasil uji chi-square bahwa didapati hubungan antara status gizi dengan keteraturan siklus menstruasi pada remaja putri SMP Negeri 1 Rambah dengan nilai p value 0,003 (p<0,05).","PeriodicalId":393919,"journal":{"name":"Jurnal Kedokteran STM (Sains dan Teknologi Medik)","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130529765","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Prevalensi kejadian infeksi Soil Transmitted Helminths (STH) di Indonesia masih tergolong tinggi yaitu bervariasi dari 2,5-62%. Soil Transmitted Helminths (STH) dapat masuk ke tubuh manusia dengan berbagai cara, salah satunya yaitu dari telur yang menempel pada sayuran yang tidak dicuci bersih dan tidak dimasak. Beberapa jenis sayuran yang biasa dimakan mentah antara lain adalah kol atau kubis, selada air, dan kemangi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan angka kejadian kontaminasi STH pada kubis (Brassica oleracea) dan selada (Lactuca sativa) yang dijual di pasar tradisional dan pasar modern di kota Medan. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan desain cross sectional yang dilakukan pada Juli-Desember 2021. Sebanyak 120 sampel terdiri atas 60 kubis dan 60 selada yang diambil dari pasar tradisional dan modern. Sayuran kubis dan selada yang sudah layu / tidak segar atau yang dimakan ulat tidak diikutkan dalam sampel penelitian. Uji yang digunakan dalam penelitian yaitu dengan uji Chi-square. Berdasarkan hasil penelitian ini, terdapat perbedaan yang signifikan antara kontaminasi STH pada sayur kubis dan selada yaitu dengan nilai p sebesar 0,031 (p<0,05). Kesimpulan yang diperoleh adalah terdapat perbedaan antara kontaminasi STH pada sayur kubis dan selada yang dijual di pasar tradisional dan modern Kota Medan.
{"title":"PERBEDAAN KEJADIAN KONTAMINASI STH PADA KUBIS DAN SELADA DI PASAR TRADISIONAL DAN MODERN KOTA MEDAN","authors":"Fadliya Husaini, Cana Rifiza Rahmawani Saragih, Hadiyatur Rahma, Ichwan Alamsyah Lubis","doi":"10.30743/stm.v5i2.330","DOIUrl":"https://doi.org/10.30743/stm.v5i2.330","url":null,"abstract":"Prevalensi kejadian infeksi Soil Transmitted Helminths (STH) di Indonesia masih tergolong tinggi yaitu bervariasi dari 2,5-62%. Soil Transmitted Helminths (STH) dapat masuk ke tubuh manusia dengan berbagai cara, salah satunya yaitu dari telur yang menempel pada sayuran yang tidak dicuci bersih dan tidak dimasak. Beberapa jenis sayuran yang biasa dimakan mentah antara lain adalah kol atau kubis, selada air, dan kemangi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan angka kejadian kontaminasi STH pada kubis (Brassica oleracea) dan selada (Lactuca sativa) yang dijual di pasar tradisional dan pasar modern di kota Medan. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan desain cross sectional yang dilakukan pada Juli-Desember 2021. Sebanyak 120 sampel terdiri atas 60 kubis dan 60 selada yang diambil dari pasar tradisional dan modern. Sayuran kubis dan selada yang sudah layu / tidak segar atau yang dimakan ulat tidak diikutkan dalam sampel penelitian. Uji yang digunakan dalam penelitian yaitu dengan uji Chi-square. Berdasarkan hasil penelitian ini, terdapat perbedaan yang signifikan antara kontaminasi STH pada sayur kubis dan selada yaitu dengan nilai p sebesar 0,031 (p<0,05). Kesimpulan yang diperoleh adalah terdapat perbedaan antara kontaminasi STH pada sayur kubis dan selada yang dijual di pasar tradisional dan modern Kota Medan.","PeriodicalId":393919,"journal":{"name":"Jurnal Kedokteran STM (Sains dan Teknologi Medik)","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130437786","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Nofi Reski Yani Simatupang, I. Lestari, Mery Susanti, S. Sari
Masa pandemi Covid-19 berdampak pada berbagai aspek kehidupan, salah satunya adalah dunia pendidikan, dimana pembelajaran sekarang harus jarak jauh secara online. Hal ini menimbulkan kecemasan, terutama pada mahasiswa Fakultas Kedokteran. Kecemasan dapat berdampak pada respon kognitif, psikomotor, dan fisiologi. Tujuan penelitian menganalisis hubungan kecemasan dengan kualitas tidur mahasiswa pada masa pandemi Covid-19. Penelitian ini menggunakan metode cross-sectional, dengan teknik random sampling. Uji hipotesis menggunakan korelasi uji Somers’d. Kecemasan dinilai menggunakan kuesioner Hamilton Anxiety Rating Scale (HAM-A). Didapatkan kecemasan ringan sebanyak 19 orang (32,2%), kecemasan sedang sebanyak 16 orang (27,1%), tidak ada kecemasan sebanyak 13 orang (22%), kecemasan berat sebanyak 10 orang (16,9%), dan kecemasan berat sekali sebanyak 1 orang (1,7%). Kualitas tidur dinilai menggunakan kuesioner Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI). Didapatkan hasil kualitas tidur buruk sebanyak 53 orang (89,9%) dan kualitas tidur baik sebanyak 6 orang (10,2%). Berdasarkan hasil uji korelasi Somers'd diperoleh koefisien korelasi -0,259 dan nilai p=0,023 (p<0,05). Menandakan terdapatnya hubungan kecemasan dengan kualitas tidur mahasiswa FK UISU pada masa pandemi covid-19. Kekuatan hubungannya lemah dengan arah hubungan negatif yang berarti semakin tinggi tingkat kecemasan maka semakin rendah kualitas tidur dan sebaliknya.
{"title":"HUBUNGAN KECEMASAN DENGAN KUALITAS TIDUR MAHASISWA FK UISU PADA MASA PANDEMI COVID-19","authors":"Nofi Reski Yani Simatupang, I. Lestari, Mery Susanti, S. Sari","doi":"10.30743/stm.v5i2.262","DOIUrl":"https://doi.org/10.30743/stm.v5i2.262","url":null,"abstract":"Masa pandemi Covid-19 berdampak pada berbagai aspek kehidupan, salah satunya adalah dunia pendidikan, dimana pembelajaran sekarang harus jarak jauh secara online. Hal ini menimbulkan kecemasan, terutama pada mahasiswa Fakultas Kedokteran. Kecemasan dapat berdampak pada respon kognitif, psikomotor, dan fisiologi. Tujuan penelitian menganalisis hubungan kecemasan dengan kualitas tidur mahasiswa pada masa pandemi Covid-19. Penelitian ini menggunakan metode cross-sectional, dengan teknik random sampling. Uji hipotesis menggunakan korelasi uji Somers’d. Kecemasan dinilai menggunakan kuesioner Hamilton Anxiety Rating Scale (HAM-A). Didapatkan kecemasan ringan sebanyak 19 orang (32,2%), kecemasan sedang sebanyak 16 orang (27,1%), tidak ada kecemasan sebanyak 13 orang (22%), kecemasan berat sebanyak 10 orang (16,9%), dan kecemasan berat sekali sebanyak 1 orang (1,7%). Kualitas tidur dinilai menggunakan kuesioner Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI). Didapatkan hasil kualitas tidur buruk sebanyak 53 orang (89,9%) dan kualitas tidur baik sebanyak 6 orang (10,2%). Berdasarkan hasil uji korelasi Somers'd diperoleh koefisien korelasi -0,259 dan nilai p=0,023 (p<0,05). Menandakan terdapatnya hubungan kecemasan dengan kualitas tidur mahasiswa FK UISU pada masa pandemi covid-19. Kekuatan hubungannya lemah dengan arah hubungan negatif yang berarti semakin tinggi tingkat kecemasan maka semakin rendah kualitas tidur dan sebaliknya.","PeriodicalId":393919,"journal":{"name":"Jurnal Kedokteran STM (Sains dan Teknologi Medik)","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121795117","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}