Acne vulgaris ialah peradangan kronis dari unit pilosebaseus yang ditandai dengan adanya komedo, papul, pustul, nodul dan kista. Timbulnya acne karena penggunaan masker disebabkan oleh suhu dan kelembapan yang lebih tinggi pada permukaan kulit wajah yang disebabkan oleh udara yang keluar dan keringat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kepatuhan dan lama penggunaan masker dengan kejadian Acne Vulgaris pada masa pandemi COVID-19 di Clinic Dermafinity by Dr. Dhona tahun 2020-2021. Metode penelitian menggunakan penelitian analitik observasional dengan desain penelitian cross-sectional. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini ialah Analisis Somer’s d. Hasil Penelitian didapatkan sebanyak 52,5% Acne Vulgaris derajat ringan dengan penggunaan masker dalam waktu kurang dari 3 jam, 11,5% Acne Vulgaris derajat sedang dan 6,6% Acne Vulgaris derajat berat menggunakan masker lebih dari 3 jam dengan diperoleh p-value 0,013 dan nilai korelasi 0,334. Sebanyak 57,4% Acne Vulgaris derajat ringan patuh dalam menggunakan masker, 14,8% Acne Vulgaris derajat sedang dan 8,2% Acne Vulgaris derajat berat tidak patuh dalam menggunakan masker dengan diperoleh p-value 0,000 dan nilai korelasi 0,556. Terdapat hubungan yang signifikan antara penggunaan masker dengan kejadian Acne Vulgaris dan hubungan yang signifikan antara kepatuhan penggunaan masker dengan kejadian Acne Vulgaris.
Acne外型是皮屑机的慢性炎症,其特点是黑头、包、肚脐、结节和囊肿。此外,面部暴露的空气和出汗会导致面部温度和湿度升高。本研究的目的是确定在20-2021年Dhona医生的COVID-19大流行期间与Acne危险暴露之间的长期关系。研究方法采用经分段研究设计的分析观察研究。研究中使用的数据分析技术是Somer d .研究结果的分析得到高达寻常52,5%粉刺轻的面膜的使用时间少于3小时,寻常11,5%粉刺度在寻常6,6%粉刺度戴口罩体重超过3小时的p-value获得相关性0.334 0.013和价值。使用面膜时,57.4%的外阴经纬度是温和的,14.8%的外延是温和的,8.2%的外延是不忠的,使用面膜时获得了p值0和相关价值0.556。使用口罩与Acne vulline Acne事件之间存在显著的联系,而使用口罩与Acne vulline事件之间存在显著的关系。
{"title":"HUBUNGAN KEPATUHAN DAN LAMA PENGGUNAAN MASKER DENGAN KEJADIAN ACNE VULGARIS DI MASA PANDEMI COVID-19","authors":"Dina Aulia Lestari, B. Susanto","doi":"10.30743/stm.v5i2.298","DOIUrl":"https://doi.org/10.30743/stm.v5i2.298","url":null,"abstract":"Acne vulgaris ialah peradangan kronis dari unit pilosebaseus yang ditandai dengan adanya komedo, papul, pustul, nodul dan kista. Timbulnya acne karena penggunaan masker disebabkan oleh suhu dan kelembapan yang lebih tinggi pada permukaan kulit wajah yang disebabkan oleh udara yang keluar dan keringat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kepatuhan dan lama penggunaan masker dengan kejadian Acne Vulgaris pada masa pandemi COVID-19 di Clinic Dermafinity by Dr. Dhona tahun 2020-2021. Metode penelitian menggunakan penelitian analitik observasional dengan desain penelitian cross-sectional. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini ialah Analisis Somer’s d. Hasil Penelitian didapatkan sebanyak 52,5% Acne Vulgaris derajat ringan dengan penggunaan masker dalam waktu kurang dari 3 jam, 11,5% Acne Vulgaris derajat sedang dan 6,6% Acne Vulgaris derajat berat menggunakan masker lebih dari 3 jam dengan diperoleh p-value 0,013 dan nilai korelasi 0,334. Sebanyak 57,4% Acne Vulgaris derajat ringan patuh dalam menggunakan masker, 14,8% Acne Vulgaris derajat sedang dan 8,2% Acne Vulgaris derajat berat tidak patuh dalam menggunakan masker dengan diperoleh p-value 0,000 dan nilai korelasi 0,556. Terdapat hubungan yang signifikan antara penggunaan masker dengan kejadian Acne Vulgaris dan hubungan yang signifikan antara kepatuhan penggunaan masker dengan kejadian Acne Vulgaris.","PeriodicalId":393919,"journal":{"name":"Jurnal Kedokteran STM (Sains dan Teknologi Medik)","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124757753","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Auricula berfungsi mengumpulkan gelombang suara dan meneruskan ke meatus acusticus externus. Beberapa penelitian antropometri auricula didapatkan hubungan antara panjang auricula terhadap suku seseorang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui variasi bentuk dan ukuran auricula suku Jawa, Batak, Melayu pada mahasiswa FK UISU Tahun 2021. Metode penelitian deskriptif analitik, menggunakan desain cross sectional. Pada suku Jawa, Batak, Melayu paling banyak bentuk auricula yaitu oval, helix yaitu normally rolled, lobulus yaitu free , Tragus yaitu knob, tanpa adanya darwin tubercle. Rerata auricula suku Jawa didapatkan panjang 54,1 ±5,08 mm, lebar auricula 29,48 ±4,05mm. Rerata suku Batak memiliki ukuran auricula paling besar dengan rerata panjang 59,84 ±6,23 mm, lebar auricula 33,15 ±3,14 mm. Suku Melayu rerata panjang 53,78 ±6,84 mm , lebar auricula 29,30 ±4,11 mm. Berdasarkan uji Kruskal Wallis didapatkan perbedaan signifikan pada bentuk Helix (p=0,03) dan Lobulus (p=0,020) berdasarkan jenis suku. Berdasarkan uji One Way Anova dengan nilai p=0,001 artinya didapatkan perbedaan signifikan panjang dan lebar auricula pada suku Jawa, Batak dan Melayu. Terdapat perbedaan yang signifikan pada bentuk dan ukuran auricula pada suku Jawa, Batak dan Melayu.
{"title":"VARIASI BENTUK DAN UKURAN AURICULA SUKU JAWA, BATAK DAN MELAYU PADA MAHASISWA FK UISU TAHUN 2021","authors":"Bazlin Syabrina Wiranda, W. Ismail","doi":"10.30743/stm.v5i2.294","DOIUrl":"https://doi.org/10.30743/stm.v5i2.294","url":null,"abstract":"Auricula berfungsi mengumpulkan gelombang suara dan meneruskan ke meatus acusticus externus. Beberapa penelitian antropometri auricula didapatkan hubungan antara panjang auricula terhadap suku seseorang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui variasi bentuk dan ukuran auricula suku Jawa, Batak, Melayu pada mahasiswa FK UISU Tahun 2021. Metode penelitian deskriptif analitik, menggunakan desain cross sectional. Pada suku Jawa, Batak, Melayu paling banyak bentuk auricula yaitu oval, helix yaitu normally rolled, lobulus yaitu free , Tragus yaitu knob, tanpa adanya darwin tubercle. Rerata auricula suku Jawa didapatkan panjang 54,1 ±5,08 mm, lebar auricula 29,48 ±4,05mm. Rerata suku Batak memiliki ukuran auricula paling besar dengan rerata panjang 59,84 ±6,23 mm, lebar auricula 33,15 ±3,14 mm. Suku Melayu rerata panjang 53,78 ±6,84 mm , lebar auricula 29,30 ±4,11 mm. Berdasarkan uji Kruskal Wallis didapatkan perbedaan signifikan pada bentuk Helix (p=0,03) dan Lobulus (p=0,020) berdasarkan jenis suku. Berdasarkan uji One Way Anova dengan nilai p=0,001 artinya didapatkan perbedaan signifikan panjang dan lebar auricula pada suku Jawa, Batak dan Melayu. Terdapat perbedaan yang signifikan pada bentuk dan ukuran auricula pada suku Jawa, Batak dan Melayu.","PeriodicalId":393919,"journal":{"name":"Jurnal Kedokteran STM (Sains dan Teknologi Medik)","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128971466","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Tepat pada 11 Maret 2020, World Health Organization (WHO) menetapkan bahwa virus Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) sebagai pandemi global. Pemerintah memberikan kebijakan membatasi aktifitas keluar rumah, sehingga kegiatan sekolah dirumahkan. Beberapa penelitian menunjukkan perubahan kebiasaan belajar mengajar ini menimbulkan hambatan yang akan memicu terjadinya stres pada mahasiswa. Mahasiswa baru memiliki beban stres tersendiri, seperti menyesuaikan diri dengan lingkungan dan kegiatan perkuliahan. Mengetahui gambaran tingkat stres pada mahasiswa Angkatan 2021 terhadap aktivitas pembelajaran di Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara saat masa Pandemi Covid-19. Penelitian ini menggunakan metode observasional-deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Data yang digunakan adalah data primer, yang diambil dari kuesioner Medical Student Stressor Questionnaire (MSSQ) versi Bahasa Indonesia. Populasi penelitian seluruh Angkatan 2021 dengan teknik pengambilan sampel total sampling. Pada penelitian ini ditemukan hasil yaitu mayoritas mahasiswa mengalami stres sedang sebanyak 45 orang (54,22%), stres ringan 15 orang (18,07%), stres berat 22 orang (26,51%) dan stres sangat berat 1 orang (1,20%). Sebagian besar mahasiswa Angkatan 2021 Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara mengalami stres sedang.
{"title":"TINGKAT STRES MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA ANGKATAN 2021 PADA MASA PANDEMI COVID-19","authors":"Yuliza Usfa Imami, Aulia Novasyra, Nurul Utami, Ichwan Alamsyah Lubis","doi":"10.30743/stm.v5i2.308","DOIUrl":"https://doi.org/10.30743/stm.v5i2.308","url":null,"abstract":"Tepat pada 11 Maret 2020, World Health Organization (WHO) menetapkan bahwa virus Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) sebagai pandemi global. Pemerintah memberikan kebijakan membatasi aktifitas keluar rumah, sehingga kegiatan sekolah dirumahkan. Beberapa penelitian menunjukkan perubahan kebiasaan belajar mengajar ini menimbulkan hambatan yang akan memicu terjadinya stres pada mahasiswa. Mahasiswa baru memiliki beban stres tersendiri, seperti menyesuaikan diri dengan lingkungan dan kegiatan perkuliahan. Mengetahui gambaran tingkat stres pada mahasiswa Angkatan 2021 terhadap aktivitas pembelajaran di Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara saat masa Pandemi Covid-19. Penelitian ini menggunakan metode observasional-deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Data yang digunakan adalah data primer, yang diambil dari kuesioner Medical Student Stressor Questionnaire (MSSQ) versi Bahasa Indonesia. Populasi penelitian seluruh Angkatan 2021 dengan teknik pengambilan sampel total sampling. Pada penelitian ini ditemukan hasil yaitu mayoritas mahasiswa mengalami stres sedang sebanyak 45 orang (54,22%), stres ringan 15 orang (18,07%), stres berat 22 orang (26,51%) dan stres sangat berat 1 orang (1,20%). Sebagian besar mahasiswa Angkatan 2021 Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara mengalami stres sedang.","PeriodicalId":393919,"journal":{"name":"Jurnal Kedokteran STM (Sains dan Teknologi Medik)","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127351648","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Melida Daulay, S. Sari, M. Rahmadhani, Siti Kemala Sari
Masa remaja adalah masa peralihan atau masa transisi dari anak menuju masa dewasa yang dialami setiap orang. Pada masa ini terjadi pertumbuhan dan perkembangan yang pesat baik itu secara fisik maupun mental. Menstruasi adalah bagian alami dari siklus reproduksi wanita yang merupakan tanda alami dari pubertas. Di Indonesia, kewajiban menjaga kesehatan dan kebersihan terkait menstruasi sering diabaikan. Menstruasi yang tidak terkelola dengan baik dapat menyebabkan masalah kesehatan seksual dan reproduksi lainnya yang memiliki konsekuensi kesehatan dan sosial-ekonomi dalam jangka panjang bagi remaja putri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya hubungan pengetahuan menstruasi dengan perilaku personal hygiene pada remaja putri di SMK Multi Karya Medan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional dengan menggunakan instrumen berupa kuesioner. Penelitian ini menggunakan teknik total sampling dengan total sampel sebanyak 60 orang. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan uji Kendall-Tau. Hasil penelitian menunjukkan bahwa status pengetahuan menstruasi terbanyak adalah pengetahuan baik (43,3%), dengan perilaku personal hygiene terbanyak adalah perilaku personal hygiene baik (58,3%). Hasil uji bivariat didapatkan tidak adanya hubungan antara antara pengetahuan menstruasi dengan perilaku personal hygiene saat menstruasi pada remaja putri di SMK Multi Karya Medan (p=0.779).
{"title":"HUBUNGAN PENGETAHUAN MENSTRUASI DENGAN PERILAKU PERSONAL HYGIENE SAAT MENSTRUASI REMAJA PUTRI SMK MULTIKARYA MEDAN","authors":"Melida Daulay, S. Sari, M. Rahmadhani, Siti Kemala Sari","doi":"10.30743/stm.v5i2.339","DOIUrl":"https://doi.org/10.30743/stm.v5i2.339","url":null,"abstract":"Masa remaja adalah masa peralihan atau masa transisi dari anak menuju masa dewasa yang dialami setiap orang. Pada masa ini terjadi pertumbuhan dan perkembangan yang pesat baik itu secara fisik maupun mental. Menstruasi adalah bagian alami dari siklus reproduksi wanita yang merupakan tanda alami dari pubertas. Di Indonesia, kewajiban menjaga kesehatan dan kebersihan terkait menstruasi sering diabaikan. Menstruasi yang tidak terkelola dengan baik dapat menyebabkan masalah kesehatan seksual dan reproduksi lainnya yang memiliki konsekuensi kesehatan dan sosial-ekonomi dalam jangka panjang bagi remaja putri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya hubungan pengetahuan menstruasi dengan perilaku personal hygiene pada remaja putri di SMK Multi Karya Medan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional dengan menggunakan instrumen berupa kuesioner. Penelitian ini menggunakan teknik total sampling dengan total sampel sebanyak 60 orang. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan uji Kendall-Tau. Hasil penelitian menunjukkan bahwa status pengetahuan menstruasi terbanyak adalah pengetahuan baik (43,3%), dengan perilaku personal hygiene terbanyak adalah perilaku personal hygiene baik (58,3%). Hasil uji bivariat didapatkan tidak adanya hubungan antara antara pengetahuan menstruasi dengan perilaku personal hygiene saat menstruasi pada remaja putri di SMK Multi Karya Medan (p=0.779).","PeriodicalId":393919,"journal":{"name":"Jurnal Kedokteran STM (Sains dan Teknologi Medik)","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132409185","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Trauma Tajam diartikan sebagai perlukaan pada tubuh akibat persentuhan dengan benda bersisi tajam sedangkan Trauma tumpul adalah perlukaan yang disebabkan benda yang tidak memiliki sisi runcing atau tajam alias tumpul seperti tongkat, batu, dan pentung. Tujuan penelitian ini dilakukan untuk Mengetahui insidensi tingkat kematian akibat trauma benda tajam dan benda tumpul yang di periksa di bagian forensik rumah sakit bhayangkara medan ver 2021. Jenis penelitian yang dilakukan adalah deskriptif observasional dengan melihat data VeR di RS Bhayangkara Medan 2021. Populasi penelitian ini adalah seluruh hasil VeR korban meninggal akibat perlukaan benda tajam dan benda tumpul yang berjumlah 73 kasus yang memiliki keriteria inklusi. Pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling melalui studi dokumentasi dengan memanfaatkan dokumen resmi RS Bhayangkara Medan. Hasil dari penelitian ini diperoleh persentase insiden terbanyak ialah pada korban meninggal akibat trauma benda tumpul dengan jumlah (63,01%) sedangkan trauma benda tajam berjumlah (36,99%) dengan kelompok usia terbanyak adalah 24-35 tahun (15,07%) dengan kasus terbanyak adalah laki-laki (47,95%). Lokasi luka paling sering yaitu pada daerah berambut kepala (58,90%).
尖锐的创伤被定义为由于接触尖锐的物体而被定义为必要的本研究的目的是确定bhayangkara medan ver法医医院2021年因钝力创伤而死亡的发生率。通过查看RS Bhayangkara Medan 2021的数据,进行了一种观察性描述性研究。这项研究的总体结果是73例尖锐物体和钝体病例的受害者死于钝器或钝器。抽样是通过巴扬卡拉Medan官方文件的文档研究进行的,目的是抽样。这项研究的结果是,死于钝力创伤的人数最多(63.01%),而死于尖锐创伤的人数最多(36.99%),年龄最多的人是24-35岁(15.07%),男性(47.95%)。受伤最常见的地点是头发区域(58.90%)。
{"title":"GAMBARAN JENIS TRAUMA PENYEBAB KEMATIAN DI BAGIAN FORENSIK RUMAH SAKIT BHAYANGKARA MEDAN 2021","authors":"Eka Dina Marissha, Ismurrizal","doi":"10.30743/stm.v5i2.341","DOIUrl":"https://doi.org/10.30743/stm.v5i2.341","url":null,"abstract":"Trauma Tajam diartikan sebagai perlukaan pada tubuh akibat persentuhan dengan benda bersisi tajam sedangkan Trauma tumpul adalah perlukaan yang disebabkan benda yang tidak memiliki sisi runcing atau tajam alias tumpul seperti tongkat, batu, dan pentung. Tujuan penelitian ini dilakukan untuk Mengetahui insidensi tingkat kematian akibat trauma benda tajam dan benda tumpul yang di periksa di bagian forensik rumah sakit bhayangkara medan ver 2021. Jenis penelitian yang dilakukan adalah deskriptif observasional dengan melihat data VeR di RS Bhayangkara Medan 2021. Populasi penelitian ini adalah seluruh hasil VeR korban meninggal akibat perlukaan benda tajam dan benda tumpul yang berjumlah 73 kasus yang memiliki keriteria inklusi. Pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling melalui studi dokumentasi dengan memanfaatkan dokumen resmi RS Bhayangkara Medan. Hasil dari penelitian ini diperoleh persentase insiden terbanyak ialah pada korban meninggal akibat trauma benda tumpul dengan jumlah (63,01%) sedangkan trauma benda tajam berjumlah (36,99%) dengan kelompok usia terbanyak adalah 24-35 tahun (15,07%) dengan kasus terbanyak adalah laki-laki (47,95%). Lokasi luka paling sering yaitu pada daerah berambut kepala (58,90%).","PeriodicalId":393919,"journal":{"name":"Jurnal Kedokteran STM (Sains dan Teknologi Medik)","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130338742","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Religiusitas dapat berpengaruh pada beberapa aspek di antaranya moralitas, tingkat stres dan kebahagiaan seseorang. Semakin baik tingkat religiusitas yang dimiliki individu maka akan semakin baik pula moralnya dan begitu juga sebaliknya. Mahasiswa dapat mengalami stres terutama mahasiswa tingkat akhir yang sedang mengerjakan tugas akhir skripsi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan religiusitas dengan tingkat stres saat menyusun skripsi. Desain cross sectional digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan subjek 126 orang. Subjek diambil dengan menggunakan teknik total sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner Centrality of Religiosity Scale (CRS) untuk mengetahui tingkat religiusitas dengan dengan reliabilitas sebesar 0,793 dan validitas menggunakan CFI sebesar 0,98 serta kuesioner PSS-10 (The Perceived Stress Scale) untuk mengetahui tingkat stres dengan koefisien Alpha Cronbach sebesar 0,81 yang diberikan melalui google form. Analisis data menggunakan uji korelasi Spearman rho. Pada penelitian ini menunjukkan responden mayoritas memiliki religiusitas dalam kategori tinggi 125 (99,2%) dan memiliki stres dalam kategori berat 116 (92,1%). Hasil uji statistik dengan uji korelasi Spearman rho diperoleh nilai p=0,347 (p>0,05) sehingga dapat disimpulkan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara religiusitas dengan tingkat stres.
{"title":"HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN TINGKAT STRES DALAM MENYUSUN SKRIPSI DI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA","authors":"Sabilla Rizdanti, Surya Akbar","doi":"10.30743/stm.v5i2.318","DOIUrl":"https://doi.org/10.30743/stm.v5i2.318","url":null,"abstract":"Religiusitas dapat berpengaruh pada beberapa aspek di antaranya moralitas, tingkat stres dan kebahagiaan seseorang. Semakin baik tingkat religiusitas yang dimiliki individu maka akan semakin baik pula moralnya dan begitu juga sebaliknya. Mahasiswa dapat mengalami stres terutama mahasiswa tingkat akhir yang sedang mengerjakan tugas akhir skripsi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan religiusitas dengan tingkat stres saat menyusun skripsi. Desain cross sectional digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan subjek 126 orang. Subjek diambil dengan menggunakan teknik total sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner Centrality of Religiosity Scale (CRS) untuk mengetahui tingkat religiusitas dengan dengan reliabilitas sebesar 0,793 dan validitas menggunakan CFI sebesar 0,98 serta kuesioner PSS-10 (The Perceived Stress Scale) untuk mengetahui tingkat stres dengan koefisien Alpha Cronbach sebesar 0,81 yang diberikan melalui google form. Analisis data menggunakan uji korelasi Spearman rho. Pada penelitian ini menunjukkan responden mayoritas memiliki religiusitas dalam kategori tinggi 125 (99,2%) dan memiliki stres dalam kategori berat 116 (92,1%). Hasil uji statistik dengan uji korelasi Spearman rho diperoleh nilai p=0,347 (p>0,05) sehingga dapat disimpulkan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara religiusitas dengan tingkat stres.","PeriodicalId":393919,"journal":{"name":"Jurnal Kedokteran STM (Sains dan Teknologi Medik)","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129437618","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Siklus menstruasi menandakan proses kematangan organ reproduksi atau berhubungan dengan tingkat kesuburan seorang perempuan. Kualitas tidur dan kadar estrogen memiliki pengaruh terhadap siklus menstruasi. Tidur yang tidak berkualitas bisa menurunkan produksi melatonin dan menyebabkan peningkatan kadar estrogen, sehingga mempengaruhi siklus menstruasi. Beban akademik mahasiswi kedokteran yang berat berpotensi menimbulkan penurunan kualitas tidur dibandingkan masyarakat umum, hal ini dapat menimbulkan gangguan siklus menstruasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kualitas tidur dengan siklus menstruasi pada mahasiswi FK UISU Tahun 2021. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode observasional analitik, desain cross-sectional. Teknik pengambilan sampel stratified random sampling dengan besar sampel sebanyak 109 mahasiswi. Variabel kualitas tidur diukur dengan kuesioner Pittsburgh Sleep Quality Index. Sedangkan variabel siklus menstruasi diukur dengan kuesioner siklus menstruasi. Hasil penelitian melaporkan bahwa 52,6% mahasiswi memiliki kualitas tidur buruk dan sebesar 22,9% responden mengalami siklus menstruasi tidak normal. Hasil analisa data dengan menggunakan Chi-square test diperoleh nilai p=0,005 serta nilai odd ratio sebesar 4,773. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara kualitas tidur dengan siklus menstruasi pada mahasiswi FK UISU Tahun 2021.
{"title":"HUBUNGAN KUALITAS TIDUR DENGAN SIKLUS MENSTRUASI PADA MAHASISWI FK UISU TAHUN 2021","authors":"Hana Syintia Nadenggan Siregar, Abd. Harris Pane, Surya Mustika, Kesuma Wardhani","doi":"10.30743/stm.v5i2.319","DOIUrl":"https://doi.org/10.30743/stm.v5i2.319","url":null,"abstract":"Siklus menstruasi menandakan proses kematangan organ reproduksi atau berhubungan dengan tingkat kesuburan seorang perempuan. Kualitas tidur dan kadar estrogen memiliki pengaruh terhadap siklus menstruasi. Tidur yang tidak berkualitas bisa menurunkan produksi melatonin dan menyebabkan peningkatan kadar estrogen, sehingga mempengaruhi siklus menstruasi. Beban akademik mahasiswi kedokteran yang berat berpotensi menimbulkan penurunan kualitas tidur dibandingkan masyarakat umum, hal ini dapat menimbulkan gangguan siklus menstruasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kualitas tidur dengan siklus menstruasi pada mahasiswi FK UISU Tahun 2021. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode observasional analitik, desain cross-sectional. Teknik pengambilan sampel stratified random sampling dengan besar sampel sebanyak 109 mahasiswi. Variabel kualitas tidur diukur dengan kuesioner Pittsburgh Sleep Quality Index. Sedangkan variabel siklus menstruasi diukur dengan kuesioner siklus menstruasi. Hasil penelitian melaporkan bahwa 52,6% mahasiswi memiliki kualitas tidur buruk dan sebesar 22,9% responden mengalami siklus menstruasi tidak normal. Hasil analisa data dengan menggunakan Chi-square test diperoleh nilai p=0,005 serta nilai odd ratio sebesar 4,773. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara kualitas tidur dengan siklus menstruasi pada mahasiswi FK UISU Tahun 2021.","PeriodicalId":393919,"journal":{"name":"Jurnal Kedokteran STM (Sains dan Teknologi Medik)","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131423552","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Antropometri kaki digunakan untuk mengetahui struktur dan bentuk kaki. Setiap individu memiliki antropometri kaki yang berbeda-beda yang dipengaruhi oleh faktor usia, ras, wilayah, pekerjaan, dan jenis kelamin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan profil antropometri kaki kanan dan kiri pada mahasiswa laki-laki dan perempuan Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara. Penelitian ini merupakan deskriptif analitik dengan desain cross-sectional. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 198 orang yang didapatkan dengan metode purposive random sampling. Tujuh dimensi kaki diukur secara langsung pada 198 mahasiswa laki-laki dan perempuan yang meliputi panjang kaki, lebar kaki, panjang sisi lateral kaki, panjang pergelangan kaki, lingkar pergelangan kaki, tinggi lengkung kaki, dan panjang sisi medial kaki. Data kemudian dianalisa dengan Unpaired T-Test dan Paired T-Test untuk data terdistribusi normal dan uji Mann-Whitney serta uji Wilcoxon untuk data yang tidak terdistribusi normal. Hasil uji statistik profil antropometri kaki kanan pada laki-laki dan perempuan menunjukkan perbedaan yang signifikan (p<0.05), begitu juga pada profil antropometri kaki kiri antara laki-laki dan perempuan menunjukkan perbedaan yang signifikan (p<0.05). Kesimpulan pada penelitian ini adalah terdapat perbedaan profil antropometri kaki kanan dan kaki kiri pada laki-laki dan perempuan.
{"title":"PERBEDAAN PROFIL ANTROPOMETRI KAKI PADA MAHASISWA LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA","authors":"Tasya Handayani, Saadatur Rizqillah Pasaribu","doi":"10.30743/stm.v5i2.313","DOIUrl":"https://doi.org/10.30743/stm.v5i2.313","url":null,"abstract":"Antropometri kaki digunakan untuk mengetahui struktur dan bentuk kaki. Setiap individu memiliki antropometri kaki yang berbeda-beda yang dipengaruhi oleh faktor usia, ras, wilayah, pekerjaan, dan jenis kelamin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan profil antropometri kaki kanan dan kiri pada mahasiswa laki-laki dan perempuan Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara. Penelitian ini merupakan deskriptif analitik dengan desain cross-sectional. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 198 orang yang didapatkan dengan metode purposive random sampling. Tujuh dimensi kaki diukur secara langsung pada 198 mahasiswa laki-laki dan perempuan yang meliputi panjang kaki, lebar kaki, panjang sisi lateral kaki, panjang pergelangan kaki, lingkar pergelangan kaki, tinggi lengkung kaki, dan panjang sisi medial kaki. Data kemudian dianalisa dengan Unpaired T-Test dan Paired T-Test untuk data terdistribusi normal dan uji Mann-Whitney serta uji Wilcoxon untuk data yang tidak terdistribusi normal. Hasil uji statistik profil antropometri kaki kanan pada laki-laki dan perempuan menunjukkan perbedaan yang signifikan (p<0.05), begitu juga pada profil antropometri kaki kiri antara laki-laki dan perempuan menunjukkan perbedaan yang signifikan (p<0.05). Kesimpulan pada penelitian ini adalah terdapat perbedaan profil antropometri kaki kanan dan kaki kiri pada laki-laki dan perempuan.","PeriodicalId":393919,"journal":{"name":"Jurnal Kedokteran STM (Sains dan Teknologi Medik)","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131526531","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Hipertensi merupakan suatu keadaan di mana terjadinya peningkatan tekanan darah sistol ≥140 mmHg atau tekanan diastol ≥90 mmHg atau keduanya. Pada tahun 2018, Kemenkes RI mencatat prevalensi hipertensi di Sumatera Utara berada di posisi 4 dibandingkan provinsi lain di Indonesia. Kota Medan berada di posisi tertinggi sebesar 7.174 jiwa. Berdasarkan beberapa puskesmas di Kota Medan, Puskesmas Mandala menduduki posisi tertinggi untuk penderita hipertensi yaitu sebesar 4.483 jiwa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetalhui kalralkteristik palsien hipertensi di Puskesmas Mandala Kecamatan Medan Tembung. Penelitian observasional. Populasi seluruh pasien di Puskesmas Mandala Kecamatan Medan Tembung. Sampel masing-masing pasien dengan kriteria inklusi dan eksklusi sebanyak 86 sampel. Teknik pengambilan dengan teknik non-probalbility dengan cara convenience sampling. Pengujian hipotesis menggunakan Spearman Rho. Hasil Penelitian didapatkan responden mayoritas berusia 66-74 tahun (82,7%), berjenis kelamin perempuan sebanyak 52 responden (60,5%), berprofesi sebagai Pegawai Negeri Sipil sebanyak 46 responden (53,5%), memiliki suku Batak sebanyak 56 responden (56,1%).
{"title":"KARAKTERISTIK PASIEN HIPERTENSI DI PUSKESMAS MANDALA KECAMATAN MEDAN TEMBUNG","authors":"Sarah Diva Tumanggor, Lucia Aktalina, Anna Yusria","doi":"10.30743/stm.v5i2.343","DOIUrl":"https://doi.org/10.30743/stm.v5i2.343","url":null,"abstract":"Hipertensi merupakan suatu keadaan di mana terjadinya peningkatan tekanan darah sistol ≥140 mmHg atau tekanan diastol ≥90 mmHg atau keduanya. Pada tahun 2018, Kemenkes RI mencatat prevalensi hipertensi di Sumatera Utara berada di posisi 4 dibandingkan provinsi lain di Indonesia. Kota Medan berada di posisi tertinggi sebesar 7.174 jiwa. Berdasarkan beberapa puskesmas di Kota Medan, Puskesmas Mandala menduduki posisi tertinggi untuk penderita hipertensi yaitu sebesar 4.483 jiwa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetalhui kalralkteristik palsien hipertensi di Puskesmas Mandala Kecamatan Medan Tembung. Penelitian observasional. Populasi seluruh pasien di Puskesmas Mandala Kecamatan Medan Tembung. Sampel masing-masing pasien dengan kriteria inklusi dan eksklusi sebanyak 86 sampel. Teknik pengambilan dengan teknik non-probalbility dengan cara convenience sampling. Pengujian hipotesis menggunakan Spearman Rho. Hasil Penelitian didapatkan responden mayoritas berusia 66-74 tahun (82,7%), berjenis kelamin perempuan sebanyak 52 responden (60,5%), berprofesi sebagai Pegawai Negeri Sipil sebanyak 46 responden (53,5%), memiliki suku Batak sebanyak 56 responden (56,1%).","PeriodicalId":393919,"journal":{"name":"Jurnal Kedokteran STM (Sains dan Teknologi Medik)","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125826467","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Kondisi biologis dan psikologis dapat mempengaruhi kecenderungan perilaku agresif. Salah satu yang dapat mempengaruhi perilaku agresif adalah kualitas tidur. Kualitas tidur yang buruk akan sangat mempengaruhi kinerja tubuh, terutama fungsi tubuh. Gangguan tidur dan kurang tidur akan membuat remaja merasa tidak stabil secara emosional, sehingga menimbulkan kecenderungan perilaku agresif. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat apakah ada hubungan kualitas tidur dengan kecenderungan berperilaku agresif. Populasi dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara angkatan 2018, 2019, 2020 dengan pengambilan sampel 79 orang. Jenis penelitian yang digunakan adalah bersifat analitik dengan metode study cross-sectional. Hasil penelitian mendapatkan bahwa ada hubungan positif antara kualitas tidur dengan kecenderungan berperilaku agresif yang dibuktikan dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,333 dan signifikansi 0,003 (p< 0,05). Mahasiswa yang memiliki tingkat kualitas tidur yang baik cenderung memiliki tingkat perilaku agresif yang sangat rendah dan sebaliknya, akan tetapi tingkat hubungannya moderate. Hasil ini dapat menjadi informasi bagi mahasiswa akan pentingnya kualitas tidur yang baik dan menjaga pola tidur.
{"title":"HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN KECENDERUNGAN BERPERILAKU AGRESIF PADA MAHASISWA","authors":"Indah Quadri Novela, Dede Bisma Kuncara","doi":"10.30743/stm.v5i2.265","DOIUrl":"https://doi.org/10.30743/stm.v5i2.265","url":null,"abstract":"Kondisi biologis dan psikologis dapat mempengaruhi kecenderungan perilaku agresif. Salah satu yang dapat mempengaruhi perilaku agresif adalah kualitas tidur. Kualitas tidur yang buruk akan sangat mempengaruhi kinerja tubuh, terutama fungsi tubuh. Gangguan tidur dan kurang tidur akan membuat remaja merasa tidak stabil secara emosional, sehingga menimbulkan kecenderungan perilaku agresif. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat apakah ada hubungan kualitas tidur dengan kecenderungan berperilaku agresif. Populasi dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara angkatan 2018, 2019, 2020 dengan pengambilan sampel 79 orang. Jenis penelitian yang digunakan adalah bersifat analitik dengan metode study cross-sectional. Hasil penelitian mendapatkan bahwa ada hubungan positif antara kualitas tidur dengan kecenderungan berperilaku agresif yang dibuktikan dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,333 dan signifikansi 0,003 (p< 0,05). Mahasiswa yang memiliki tingkat kualitas tidur yang baik cenderung memiliki tingkat perilaku agresif yang sangat rendah dan sebaliknya, akan tetapi tingkat hubungannya moderate. Hasil ini dapat menjadi informasi bagi mahasiswa akan pentingnya kualitas tidur yang baik dan menjaga pola tidur.","PeriodicalId":393919,"journal":{"name":"Jurnal Kedokteran STM (Sains dan Teknologi Medik)","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128373459","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}