Pub Date : 2022-04-20DOI: 10.9744/aletheia.3.1.67-77
Selpi Ana Datu
Berelasi dengan Tuhan adalah kebutuhan utama manusia. Relasi manusia dengan Tuhan bisa dibangun melalui membaca Alkitab. Hubungan atau relasi manusia dengan Tuhan melalui membaca Alkitab perlu dibangun sejak dari masa anak-anak. Hal ini berlaku juga bagi penyandang tunanetra. Penyandang tunanetra juga butuh membangun relasi dengan Tuhan melalui membaca Alkitab sejak dari masa anak-anak. Penyandang tunanetra adalah seseorang yang indra penglihatannya tidak dapat berfungsi. Hal ini membuat penyandang tunanetra membutuhkan alat bantu untuk bisa membaca Alkitab. Adapun rumusan masalah yang dibahas dalam artikel ini, yaitu, Pertama cara menolong anak tunanetra di kelas VI membangun relasi dengan Tuhan melalui membaca Alkitab. Kedua, anak tunanetra di kelas VI dapat membangun dan mengalami relasi dengan Tuhan melalui aplikasi Audio Bible. Aplikasi Audio Bible adalah aplikasi yang diciptakan untuk menolong anak tunanetra membaca Alkitab. Aplikasi ini digunakan melalui penggunaan suara dan indra pendengaran. Aplikasi Audio Bible sudah diuji cobakan kepada siswa tunanetra. Hasil dari uji coba terbukti bahwa anak tunanetra dapat membangun dan mengalami relasi dengan Tuhan melalui pemanfaatan aplikasi Audio Bible.
{"title":"MENOLONG ANAK TUNANETRA DI KELAS VI MEMBANGUN RELASI DENGAN TUHAN MELALUI MEMBACA ALKITAB MENGGUNAKAN APLIKASI AUDIO BIBLE","authors":"Selpi Ana Datu","doi":"10.9744/aletheia.3.1.67-77","DOIUrl":"https://doi.org/10.9744/aletheia.3.1.67-77","url":null,"abstract":"Berelasi dengan Tuhan adalah kebutuhan utama manusia. Relasi manusia dengan Tuhan bisa dibangun melalui membaca Alkitab. Hubungan atau relasi manusia dengan Tuhan melalui membaca Alkitab perlu dibangun sejak dari masa anak-anak. Hal ini berlaku juga bagi penyandang tunanetra. Penyandang tunanetra juga butuh membangun relasi dengan Tuhan melalui membaca Alkitab sejak dari masa anak-anak. Penyandang tunanetra adalah seseorang yang indra penglihatannya tidak dapat berfungsi. Hal ini membuat penyandang tunanetra membutuhkan alat bantu untuk bisa membaca Alkitab. Adapun rumusan masalah yang dibahas dalam artikel ini, yaitu, Pertama cara menolong anak tunanetra di kelas VI membangun relasi dengan Tuhan melalui membaca Alkitab. Kedua, anak tunanetra di kelas VI dapat membangun dan mengalami relasi dengan Tuhan melalui aplikasi Audio Bible. Aplikasi Audio Bible adalah aplikasi yang diciptakan untuk menolong anak tunanetra membaca Alkitab. Aplikasi ini digunakan melalui penggunaan suara dan indra pendengaran. Aplikasi Audio Bible sudah diuji cobakan kepada siswa tunanetra. Hasil dari uji coba terbukti bahwa anak tunanetra dapat membangun dan mengalami relasi dengan Tuhan melalui pemanfaatan aplikasi Audio Bible.","PeriodicalId":399254,"journal":{"name":"Aletheia Christian Educators Journal","volume":"25 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116742126","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-04-20DOI: 10.9744/aletheia.3.1.21-34
Monica Rombeallo
Anak-anak dalam masa pertumbuhan memerlukan kehadiran orang tua untuk membimbing dan mendidik mereka. Setiap anak juga memerlukan kasih sayang dan perlindungan dari orang tua. Akan tetapi banyak anak-anak korban perceraian yang tidak bisa merasakan hal tersebut. Anak-anak korban perceraian bisa dikategorikan sebagai anak dalam resiko. Perilaku negatif bisa dilakukan oleh siapa saja, terlebih anak dalam resiko. Guru, orang tua dan bahkan gereja perlu bekerja sama untuk menolong anak-anak tersebut. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan memberikan konseling bagi anak. Akan tetapi, banyak sekolah yang belum bisa memberikan fasilitas tersebut bagi anak-anaknya. Video sebagai media edukasi bagi anak sangat menolong untuk mengingatkan dan mendidik anak agar tidak melakukan perilaku negatif. Oleh karena itu, penulis membuat sebuah video edukasi untuk membantu anak-anak korban perceraian memahami kondisinya dan menolong mereka untuk berdamai dengan keadaan yang saat ini mereka sedang hadapi. Diharapkan setelah menonton video ini, anak-anak menjadi tahu bahwa mereka berharga, dan menolong mereka agar tidak melakukan perilaku negatif.
{"title":"VIDEO EDUKASI UNTUK MENCEGAH ANAK-ANAK KORBAN PERCERAIAN MELAKUKAN PERILAKU NEGATIF","authors":"Monica Rombeallo","doi":"10.9744/aletheia.3.1.21-34","DOIUrl":"https://doi.org/10.9744/aletheia.3.1.21-34","url":null,"abstract":"Anak-anak dalam masa pertumbuhan memerlukan kehadiran orang tua untuk membimbing dan mendidik mereka. Setiap anak juga memerlukan kasih sayang dan perlindungan dari orang tua. Akan tetapi banyak anak-anak korban perceraian yang tidak bisa merasakan hal tersebut. Anak-anak korban perceraian bisa dikategorikan sebagai anak dalam resiko. Perilaku negatif bisa dilakukan oleh siapa saja, terlebih anak dalam resiko. Guru, orang tua dan bahkan gereja perlu bekerja sama untuk menolong anak-anak tersebut. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan memberikan konseling bagi anak. Akan tetapi, banyak sekolah yang belum bisa memberikan fasilitas tersebut bagi anak-anaknya. Video sebagai media edukasi bagi anak sangat menolong untuk mengingatkan dan mendidik anak agar tidak melakukan perilaku negatif. Oleh karena itu, penulis membuat sebuah video edukasi untuk membantu anak-anak korban perceraian memahami kondisinya dan menolong mereka untuk berdamai dengan keadaan yang saat ini mereka sedang hadapi. Diharapkan setelah menonton video ini, anak-anak menjadi tahu bahwa mereka berharga, dan menolong mereka agar tidak melakukan perilaku negatif.","PeriodicalId":399254,"journal":{"name":"Aletheia Christian Educators Journal","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128513643","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-04-20DOI: 10.9744/aletheia.3.1.45-54
Dama Yanti Sewalangi
Pada zaman sekarang, belum semua orang tua menerapkan pendidikan Kristen di dalam keluarga. Secara umum, pendidikan Kristen pada anak dianggap tugas sekolah. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui penerapan pendidikan Kristiani yang diterapkan oleh orang tua murid. SDTK Pelangi Kristus yang kurikulumnya secara khusus didesain untuk berpartner dengan orang tua dalam pendidikan Kristen untuk anak. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara kepada beberapa informan yang menunjukkan ragam latar belakang. Dari hasil penelitian diketahui bahwa orang tua murid SDTK Pelangi Kristus telah menerapkan pendidikan Kristen untuk anak dalam kadar yang bervariasi. Penerapan ini dilakukan dengan cara mengasihi anak, mendidik anak, menghormati anak, memberikan teladan, mendampingi anak, memberikan pendidikan yang terbaik, dan mengikuti program yang dilaksanakan oleh sekolah. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa variasi penerapan pendidikan Kristen di dalam keluarga dipengaruhi oleh latar belakang orang tua yakni sebagai hamba Tuhan, pendidik dan pengusaha.
{"title":"PENERAPAN PENDIDIKAN KRISTEN SDTK PELANGI KRISTUS OLEH ORANG TUA MURID","authors":"Dama Yanti Sewalangi","doi":"10.9744/aletheia.3.1.45-54","DOIUrl":"https://doi.org/10.9744/aletheia.3.1.45-54","url":null,"abstract":"Pada zaman sekarang, belum semua orang tua menerapkan pendidikan Kristen di dalam keluarga. Secara umum, pendidikan Kristen pada anak dianggap tugas sekolah. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui penerapan pendidikan Kristiani yang diterapkan oleh orang tua murid. SDTK Pelangi Kristus yang kurikulumnya secara khusus didesain untuk berpartner dengan orang tua dalam pendidikan Kristen untuk anak. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara kepada beberapa informan yang menunjukkan ragam latar belakang. Dari hasil penelitian diketahui bahwa orang tua murid SDTK Pelangi Kristus telah menerapkan pendidikan Kristen untuk anak dalam kadar yang bervariasi. Penerapan ini dilakukan dengan cara mengasihi anak, mendidik anak, menghormati anak, memberikan teladan, mendampingi anak, memberikan pendidikan yang terbaik, dan mengikuti program yang dilaksanakan oleh sekolah. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa variasi penerapan pendidikan Kristen di dalam keluarga dipengaruhi oleh latar belakang orang tua yakni sebagai hamba Tuhan, pendidik dan pengusaha.","PeriodicalId":399254,"journal":{"name":"Aletheia Christian Educators Journal","volume":"28 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126743248","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-04-20DOI: 10.9744/aletheia.3.1.35-44
Darvis Arthur Tefa
Penelitian ini membahas mengenai hubungan antara membaca Alkitab dengan hasil belajar. Membaca Alkitab adalah sebuah kebutuhan bagi guru dan siswa. Dengan membaca Alkitab siswa dapat memahami tujuan Tuhan dalam menciptakannya. Dengan memaknai maksud dan tujuan Tuhan dalam hidup, siswa mampu menunjukan hasil belajar yang baik. Hasil belajar siswa dapat berupa prestasi akademik maupun perubahan perilaku siswa di sekolah. Siswa dikatakan berhasil dalam belajar jika memiliki prestasi akademik yang tinggi dan perubahan perilaku di sekolah yang semakin positif. Cara mengukur kemampuan atau pemahaman siswa dalam membaca Alkitab dapat dilakukan dengan literasi Alkitab. Melalui literasi Alkitab, guru dapat memahami bahwa membaca Alkitab memiliki hubungan dengan hasil belajar siswa walaupun tidak terlalu kuat.
{"title":"STUDI META-ANALISIS HUBUNGAN MEMBACA ALKITAB DENGAN HASIL BELAJAR SISWA","authors":"Darvis Arthur Tefa","doi":"10.9744/aletheia.3.1.35-44","DOIUrl":"https://doi.org/10.9744/aletheia.3.1.35-44","url":null,"abstract":"Penelitian ini membahas mengenai hubungan antara membaca Alkitab dengan hasil belajar. Membaca Alkitab adalah sebuah kebutuhan bagi guru dan siswa. Dengan membaca Alkitab siswa dapat memahami tujuan Tuhan dalam menciptakannya. Dengan memaknai maksud dan tujuan Tuhan dalam hidup, siswa mampu menunjukan hasil belajar yang baik. Hasil belajar siswa dapat berupa prestasi akademik maupun perubahan perilaku siswa di sekolah. Siswa dikatakan berhasil dalam belajar jika memiliki prestasi akademik yang tinggi dan perubahan perilaku di sekolah yang semakin positif. Cara mengukur kemampuan atau pemahaman siswa dalam membaca Alkitab dapat dilakukan dengan literasi Alkitab. Melalui literasi Alkitab, guru dapat memahami bahwa membaca Alkitab memiliki hubungan dengan hasil belajar siswa walaupun tidak terlalu kuat.","PeriodicalId":399254,"journal":{"name":"Aletheia Christian Educators Journal","volume":"15 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126455844","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-04-20DOI: 10.9744/aletheia.3.1.55-66
Chetsy Leli Dian Tuwo
Kepala sekolah memiliki peranan dalam menjalankan visi sekolah Kristen. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana peranan kepala sekolah dalam menjalankan visi sekolah di SDTK Pelangi Kristus Surabaya berdasarkan prinsip kepemimpinan Kristen. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dan observasi. Teknik analisis data dilakukan melalui reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa dalam menjalankan visi sekolah berdasarkan prinsip kepemimpinan Kristen kepala sekolah memiliki peranan sebagai pemimpin visioner yang menerapkan visi sekolah, sebagai pemimpin rapat evaluasi dan sebagai sahabat murid. Peranan yang berdasarkan prinsip kepemimpinan Kristen adalah kepala sekolah memimpin berdasarkan kebenaran Firman Tuhan yaitu melayani sesama, memuridkan dan memberikan teladan.
{"title":"PERANAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENJALANKAN VISI SEKOLAH DI SDTK PELANGI KRISTUS SURABAYA BERDASARKAN PRINSIP KEPEMIMPINAN KRISTEN","authors":"Chetsy Leli Dian Tuwo","doi":"10.9744/aletheia.3.1.55-66","DOIUrl":"https://doi.org/10.9744/aletheia.3.1.55-66","url":null,"abstract":"Kepala sekolah memiliki peranan dalam menjalankan visi sekolah Kristen. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana peranan kepala sekolah dalam menjalankan visi sekolah di SDTK Pelangi Kristus Surabaya berdasarkan prinsip kepemimpinan Kristen. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dan observasi. Teknik analisis data dilakukan melalui reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa dalam menjalankan visi sekolah berdasarkan prinsip kepemimpinan Kristen kepala sekolah memiliki peranan sebagai pemimpin visioner yang menerapkan visi sekolah, sebagai pemimpin rapat evaluasi dan sebagai sahabat murid. Peranan yang berdasarkan prinsip kepemimpinan Kristen adalah kepala sekolah memimpin berdasarkan kebenaran Firman Tuhan yaitu melayani sesama, memuridkan dan memberikan teladan.","PeriodicalId":399254,"journal":{"name":"Aletheia Christian Educators Journal","volume":"45 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131990767","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-04-20DOI: 10.9744/aletheia.3.1.1-10
Argitha Imelda
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana pendidikan Kristen diterapkan dalam proses belajar mandiri di Pelangi Kristus. Pendidikan Kristen bertujuan untuk membawa anak semakin mengenal dan mengasihi Tuhan Yesus serta mengembangkan setiap potensi mereka berdasarkan kebenaran Firman Tuhan. Pembelajaran Mandiri merupakan model pembelajaran yang dapat menolong anak untuk mengenal dan merasakan Tuhan melalui setiap proses belajar yang mereka lakukan dan menolong anak mengembangkan potensi sesuai rencana Allah. Metode yang digunakan oleh peneliti adalah metode yang bersifat kualitatif yaitu metode deskriptif. Metode tersebut merupakan cara untuk menggambarkan atau mendeskripsikan fakta yang terjadi di lapangan dan hubungannya dengan objek yang diamati. Dalam mengumpulkan data, peneliti menggunakan metode wawancara dan observasi. Untuk menguji keabsahan data peneliti menggunakan triangulasi sumber. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa anak bisa mengenal dan merasakan kehadiran Tuhan melalui proses belajar mandiri yang diterapkan oleh Pelangi Kristus.
{"title":"PENERAPAN PENDIDIKAN KRISTEN DALAM PROSES PEMBELAJARAN MANDIRI PADA MURID KELAS 2 DI SDTK PELANGI KRISTUS","authors":"Argitha Imelda","doi":"10.9744/aletheia.3.1.1-10","DOIUrl":"https://doi.org/10.9744/aletheia.3.1.1-10","url":null,"abstract":"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana pendidikan Kristen diterapkan dalam proses belajar mandiri di Pelangi Kristus. Pendidikan Kristen bertujuan untuk membawa anak semakin mengenal dan mengasihi Tuhan Yesus serta mengembangkan setiap potensi mereka berdasarkan kebenaran Firman Tuhan. Pembelajaran Mandiri merupakan model pembelajaran yang dapat menolong anak untuk mengenal dan merasakan Tuhan melalui setiap proses belajar yang mereka lakukan dan menolong anak mengembangkan potensi sesuai rencana Allah. Metode yang digunakan oleh peneliti adalah metode yang bersifat kualitatif yaitu metode deskriptif. Metode tersebut merupakan cara untuk menggambarkan atau mendeskripsikan fakta yang terjadi di lapangan dan hubungannya dengan objek yang diamati. Dalam mengumpulkan data, peneliti menggunakan metode wawancara dan observasi. Untuk menguji keabsahan data peneliti menggunakan triangulasi sumber. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa anak bisa mengenal dan merasakan kehadiran Tuhan melalui proses belajar mandiri yang diterapkan oleh Pelangi Kristus.","PeriodicalId":399254,"journal":{"name":"Aletheia Christian Educators Journal","volume":"14 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129106169","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-04-20DOI: 10.9744/aletheia.3.1.11-20
Romirio Torang Purba
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perkembangan moral anak menurut Kohlberg dan implementasinya dalam perspektif Kristen terhadap pendidikan moral anak di sekolah dasar. Metode penelitian ini adalah metode penelitian kepustakaan. Teknik pengumpulan data yang digunakan mencakup tiga langkah: tahap orientasi, tahap eksplorasi, dan tahap terfokus. Data yang terkumpul selanjutnya dianalisis dengan kegiatan reduksi data, penyajian data, interpretatif data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perkembangan moral anak sekolah dasar dapat dididik melalui dua hal. Pertama, untuk kelas satu-tiga sekolah dasar, pendidikan moral anak dapat dilakukan dengan pemberian konsekuensi positif terhadap perilaku yang berkesesuaian dengan perintah-perintah Tuhan dan pemberian konsekuensi negatif terhadap perilaku yang bertentangan dengannya. Kedua, untuk kelas empat-enam sekolah dasar, pendidikan moral anak dapat dilakukan melalui diskusi aktif yang melibatkan konflik kognitif mengenai isu moral dalam kelas pembelajaran.
{"title":"PERKEMBANGAN MORAL MENURUT KOHLBERG DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PERSPEKTIF KRISTEN TERHADAP PENDIDIKAN MORAL ANAK DI SEKOLAH DASAR","authors":"Romirio Torang Purba","doi":"10.9744/aletheia.3.1.11-20","DOIUrl":"https://doi.org/10.9744/aletheia.3.1.11-20","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perkembangan moral anak menurut Kohlberg dan implementasinya dalam perspektif Kristen terhadap pendidikan moral anak di sekolah dasar. Metode penelitian ini adalah metode penelitian kepustakaan. Teknik pengumpulan data yang digunakan mencakup tiga langkah: tahap orientasi, tahap eksplorasi, dan tahap terfokus. Data yang terkumpul selanjutnya dianalisis dengan kegiatan reduksi data, penyajian data, interpretatif data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perkembangan moral anak sekolah dasar dapat dididik melalui dua hal. Pertama, untuk kelas satu-tiga sekolah dasar, pendidikan moral anak dapat dilakukan dengan pemberian konsekuensi positif terhadap perilaku yang berkesesuaian dengan perintah-perintah Tuhan dan pemberian konsekuensi negatif terhadap perilaku yang bertentangan dengannya. Kedua, untuk kelas empat-enam sekolah dasar, pendidikan moral anak dapat dilakukan melalui diskusi aktif yang melibatkan konflik kognitif mengenai isu moral dalam kelas pembelajaran.","PeriodicalId":399254,"journal":{"name":"Aletheia Christian Educators Journal","volume":"4 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114602131","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-10-24DOI: 10.9744/aletheia.2.2.144-150
Emmanuela Oktafiyeni Baik
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengimplementasian penghargaan dan konsekuensi berdasarkan pendidikan Kristen sebagai metode mendisiplinkan murid. Sekolah Dasar Kristen “H” Malang sebagai salah satu sekolah yang menggunakan metode ini dalam mendidik murid-muridnya. Kesesuaian perspektif guru dengan perspektif Alkitab turut menentukan pengimplementasian penghargaan dan konsekuensi ini. Teknik analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif sesuai dengan teori Moleong dan Ferdiansyah. Hasil penelitian menunjukkan dalam mengimplementasikan penghargaan dan konsekuensi perlu adanya kerjasama guru sebagai wakil sekolah dengan orang tua. Pengimplementasian penghargaan dan konsekuensi perlu di lakukan di sekolah dan rumah
{"title":"IMPLEMENTASI PENGHARGAAN DAN KONSEKUENSI BERDASARKAN PENDIDIKAN KRISTEN DI KELAS 4C SEKOLAH DASAR KRISTEN “H” MALANG","authors":"Emmanuela Oktafiyeni Baik","doi":"10.9744/aletheia.2.2.144-150","DOIUrl":"https://doi.org/10.9744/aletheia.2.2.144-150","url":null,"abstract":"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengimplementasian penghargaan dan konsekuensi berdasarkan pendidikan Kristen sebagai metode mendisiplinkan murid. Sekolah Dasar Kristen “H” Malang sebagai salah satu sekolah yang menggunakan metode ini dalam mendidik murid-muridnya. Kesesuaian perspektif guru dengan perspektif Alkitab turut menentukan pengimplementasian penghargaan dan konsekuensi ini. Teknik analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif sesuai dengan teori Moleong dan Ferdiansyah. Hasil penelitian menunjukkan dalam mengimplementasikan penghargaan dan konsekuensi perlu adanya kerjasama guru sebagai wakil sekolah dengan orang tua. Pengimplementasian penghargaan dan konsekuensi perlu di lakukan di sekolah dan rumah","PeriodicalId":399254,"journal":{"name":"Aletheia Christian Educators Journal","volume":"16 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-10-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"117245546","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-10-24DOI: 10.9744/aletheia.2.2.171-178
Nita Agnesia Prana Putri
Keterampilan guru adalah kemampuan yang dapat dilakukan oleh guru untuk menolong para murid belajar di dalam kelas. Sebagai guru Kristen, keterampilan yang dimiliki dapat digunakan untuk menolong para murid belajar di dalam kelas sesuai dengan pendidikan Kristen. Keterampilan yang dimaksud adalah keterampilan dalam hal bertanya, keterampilan melakukan variasi, keterampilan dalam memberikan penguatan dan keterampilan dalam hal menjelaskan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan keterampilan guru Kristen di SD Kristen “X” untuk menolong murid belajar di kelas berdasar teori yang dikemukakan oleh Debora dan Han pada tahun 2020. Penelitian ini mengambil data melalui observasi dan wawancara. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa guru di SD Kristen “X” Surabaya telah menjalankan pendidikan Kristen dengan benar melalui keterampilan mengajar yang dilakukan.
{"title":"KETERAMPILAN GURU SD KRISTEN “X” SURABAYA DALAM MENOLONG MURID SD BELAJAR DI KELAS BERDASARKAN PENDIDIKAN KRISTEN","authors":"Nita Agnesia Prana Putri","doi":"10.9744/aletheia.2.2.171-178","DOIUrl":"https://doi.org/10.9744/aletheia.2.2.171-178","url":null,"abstract":"Keterampilan guru adalah kemampuan yang dapat dilakukan oleh guru untuk menolong para murid belajar di dalam kelas. Sebagai guru Kristen, keterampilan yang dimiliki dapat digunakan untuk menolong para murid belajar di dalam kelas sesuai dengan pendidikan Kristen. Keterampilan yang dimaksud adalah keterampilan dalam hal bertanya, keterampilan melakukan variasi, keterampilan dalam memberikan penguatan dan keterampilan dalam hal menjelaskan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan keterampilan guru Kristen di SD Kristen “X” untuk menolong murid belajar di kelas berdasar teori yang dikemukakan oleh Debora dan Han pada tahun 2020. Penelitian ini mengambil data melalui observasi dan wawancara. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa guru di SD Kristen “X” Surabaya telah menjalankan pendidikan Kristen dengan benar melalui keterampilan mengajar yang dilakukan.","PeriodicalId":399254,"journal":{"name":"Aletheia Christian Educators Journal","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-10-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130938396","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-10-24DOI: 10.9744/aletheia.2.2.151-156
N. Dewi
Dalam proses sebuah pendidikan pasti ada kalanya murid tidak mampu belajar dengan baik. Motivasi belajar membuat murid lebih mudah untuk belajar. Untuk membuat murid semangat belajar atau aktif dalam proses pembelajaran maka diperlukan guru yang memotivasi murid untuk belajar. Dalam penelitian kali ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif untuk mengetahui peran guru dalam meningkatkan motivasi belajar murid menggunakan Reward Super Student. Penelitian ini menggunakan teori behavioristic yang dicetuskan oleh B.F Skinner untuk mengetahui motivasi belajar murid. Guru memberikan Reward Super Student saat murid berhasil mencapai tujuan pembelajaran. Reward ini bisa didapatkan saat murid aktif bertanya, menjawab dan presentasi. Cara guru untuk menumbuhkan motivasi belajar murid didapatkan melalui 3 cara. Pertama, pembelajaran melalui proyek kelas. Kedua, kepemimpinan dan yang terakhir tugas tanggung jawab untuk meningkatkan motivasi belajar murid. Guru menggunakan ketiga cara tersebut untuk memotivasi belajar murid digabungkan dengan pemberian reward super student Dari hasil penelitian penggunaan Reward Super Student berhasil untuk memotivasi murid mau belajar.
{"title":"PERAN GURU DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MURID MELALUI PEMBERIAN ‘REWARD SUPER STUDENT’ DI SEKOLAH DASAR KRISTEN ‘B’ SURABAYA","authors":"N. Dewi","doi":"10.9744/aletheia.2.2.151-156","DOIUrl":"https://doi.org/10.9744/aletheia.2.2.151-156","url":null,"abstract":"Dalam proses sebuah pendidikan pasti ada kalanya murid tidak mampu belajar dengan baik. Motivasi belajar membuat murid lebih mudah untuk belajar. Untuk membuat murid semangat belajar atau aktif dalam proses pembelajaran maka diperlukan guru yang memotivasi murid untuk belajar. Dalam penelitian kali ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif untuk mengetahui peran guru dalam meningkatkan motivasi belajar murid menggunakan Reward Super Student. Penelitian ini menggunakan teori behavioristic yang dicetuskan oleh B.F Skinner untuk mengetahui motivasi belajar murid. Guru memberikan Reward Super Student saat murid berhasil mencapai tujuan pembelajaran. Reward ini bisa didapatkan saat murid aktif bertanya, menjawab dan presentasi. Cara guru untuk menumbuhkan motivasi belajar murid didapatkan melalui 3 cara. Pertama, pembelajaran melalui proyek kelas. Kedua, kepemimpinan dan yang terakhir tugas tanggung jawab untuk meningkatkan motivasi belajar murid. Guru menggunakan ketiga cara tersebut untuk memotivasi belajar murid digabungkan dengan pemberian reward super student Dari hasil penelitian penggunaan Reward Super Student berhasil untuk memotivasi murid mau belajar.","PeriodicalId":399254,"journal":{"name":"Aletheia Christian Educators Journal","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-10-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129715177","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
京公网安备 11010802042870号
京ICP备2023020795号-1
扫码关注我们
求助内容：
应助结果提醒方式：