Pub Date : 2017-12-04DOI: 10.22487/25411969.2017.v6.i3.9200
M. Sabir, Annawaty Annawaty, Fahri Fahri
Penelitian ini untuk mengetahui jenis-jenis nyamuk yang terdapat di Desa Alindau Kecamatan Sindue Tobata Kabupaten Donggala Provinsi Sulawesi Tengah. Koleksi sampel dilakukan pada bulan Februari sampai Maret 2015menggunakan metode landing collection technique. Lokasi sampling dibagi menjadi 4 habitat yang berbeda yaitu sawah, kebun, pantai dan pemukiman yang berada di Desa Alindau.Berdasarkan koleksi spesimen nyamuk sebanyak 232 individu, diperoleh 11 jenis yang tergolong kedalam 4 genus yaitu Aedes , Anopheles , Armigeres , dan Culex . Genus Aedes yang ditemukan terdiri dari 2 spesies yaitu Ae.albopictus danAe .vexans sedangkangenus Anopheles sebanyak 3 spesies yaitu Anopheles indefinitus , An. peditaeniatus , dan An. vagus . Genus Armigeres ditemukan sebanyak 2 spesies yaitu Ar. kuchingensis dan Ar. subalbatus dan genus yang anggotanya paling banyak ditemukan adalah genus Culex sebanyak 4 jenis yaitu Cx. gellidus , Cx. hutchinsoni, Cx. qunquefasciatus dan Cx. vishnui.
{"title":"nventarisasi Jenis-Jenis Nyamuk Di Desa Alindau, Donggala, Sulawesi Tengah","authors":"M. Sabir, Annawaty Annawaty, Fahri Fahri","doi":"10.22487/25411969.2017.v6.i3.9200","DOIUrl":"https://doi.org/10.22487/25411969.2017.v6.i3.9200","url":null,"abstract":"Penelitian ini untuk mengetahui jenis-jenis nyamuk yang terdapat di Desa Alindau Kecamatan Sindue Tobata Kabupaten Donggala Provinsi Sulawesi Tengah. Koleksi sampel dilakukan pada bulan Februari sampai Maret 2015menggunakan metode landing collection technique. Lokasi sampling dibagi menjadi 4 habitat yang berbeda yaitu sawah, kebun, pantai dan pemukiman yang berada di Desa Alindau.Berdasarkan koleksi spesimen nyamuk sebanyak 232 individu, diperoleh 11 jenis yang tergolong kedalam 4 genus yaitu Aedes , Anopheles , Armigeres , dan Culex . Genus Aedes yang ditemukan terdiri dari 2 spesies yaitu Ae.albopictus danAe .vexans sedangkangenus Anopheles sebanyak 3 spesies yaitu Anopheles indefinitus , An. peditaeniatus , dan An. vagus . Genus Armigeres ditemukan sebanyak 2 spesies yaitu Ar. kuchingensis dan Ar. subalbatus dan genus yang anggotanya paling banyak ditemukan adalah genus Culex sebanyak 4 jenis yaitu Cx. gellidus , Cx. hutchinsoni, Cx. qunquefasciatus dan Cx. vishnui.","PeriodicalId":399499,"journal":{"name":"Natural Science: Journal of Science and Technology","volume":"6 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2017-12-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114234899","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2017-12-04DOI: 10.22487/25411969.2017.V6.I3.9197
Diky Dwiyanto, Fahri Fahri, Annawaty Annawaty
Udang air tawar spesies Macrobrachium scabriculum (Heller, 1862) untuk pertama kalinya dilaporkan dari Sulawesi, Indonesia. Spesies ini dideskripsi pertama kali berdasarkan spesimen yang ditemukan di Sri Lanka. Penyebarannya di Indonesia, sebelumnya dilaporkan dari Sumatera dan Kalimantan. Dalam artikel ini, deskripsi dan ilustrasi M. scabriculum didasarkan pada spesimen yang dikoleksi pada Mei 2016 dan November 2017 di Sungai Batusuya, Donggala, Sulawesi Tengah. Dalam laporan ini juga disajikan sistematika, karakter morfologi, habitat dan distribusi dari udang jenis ini.
{"title":"Laporan Pertama Udang Air Tawar Macrobrachium Scabriculum (Heller, 1862) Dari Batusuya, Donggala, Sulawesi, Indonesia","authors":"Diky Dwiyanto, Fahri Fahri, Annawaty Annawaty","doi":"10.22487/25411969.2017.V6.I3.9197","DOIUrl":"https://doi.org/10.22487/25411969.2017.V6.I3.9197","url":null,"abstract":"Udang air tawar spesies Macrobrachium scabriculum (Heller, 1862) untuk pertama kalinya dilaporkan dari Sulawesi, Indonesia. Spesies ini dideskripsi pertama kali berdasarkan spesimen yang ditemukan di Sri Lanka. Penyebarannya di Indonesia, sebelumnya dilaporkan dari Sumatera dan Kalimantan. Dalam artikel ini, deskripsi dan ilustrasi M. scabriculum didasarkan pada spesimen yang dikoleksi pada Mei 2016 dan November 2017 di Sungai Batusuya, Donggala, Sulawesi Tengah. Dalam laporan ini juga disajikan sistematika, karakter morfologi, habitat dan distribusi dari udang jenis ini.","PeriodicalId":399499,"journal":{"name":"Natural Science: Journal of Science and Technology","volume":"19 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2017-12-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129572244","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2017-12-04DOI: 10.22487/25411969.2017.V6.I3.9204
Vicho Yugho Artono, Rustan Efendi, Sandra Sandra
Penelitian tentang identifikasi lapisan lapuk bawah permukaan menggunakan seismik refraksi telah dilakukan di Desa Lengkeka Kecamatan Lore Barat Kabupaten Poso. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui respon kecepatan gelombang seismik refraksi pada lapisan bawah permukaan dan ketebalan lapisan lapuk dengan menggunakan metode waktu tunda yang merupakan bagian dari metode seismik refraksi. Penelitian ini dilakukan pada 4 lintasan yang berbeda dengan menggunakan 24 buah geophone pada setiap lintasan. Pada lintasan 1,2,3 dan 4 diperoleh kecepatan rata-rata perambatan gelombang secara berturut-turut 1.177 - 2.388 m/s, 690 - 890 m/s, 1.550 - 2.220 m/s dan 1.396 - 2.075 m/s. Penentuan struktur batuan diklasifikasikan dengan kecepatan gelombang P pada berbagai batuan sedimen serta melihat kondisi geologi wilayah penelitian. Struktur lapisan bawah permukaanpada setiap lintasan memiliki 3 batuan penyusun, dimana lapisan pada bawah permukaannya didominasi oleh batuan alluvium, pasir tersaturasi, tanah liat, lapuk berlapis atau sedimen yang tidak terkonsolidasi, dan kerikil tersaturasi. Berdasarkan jenis lapisan batuan tersebut, maka daerah ini diduga mengalami pelapukan pada bawah permukannya.
{"title":"Identifikasi Lapisan Lapuk Bawah Permukaan Menggunakan Seismik Refraksi di Desa Lengkeka Kecamatan Lore Barat Kabupaten Poso","authors":"Vicho Yugho Artono, Rustan Efendi, Sandra Sandra","doi":"10.22487/25411969.2017.V6.I3.9204","DOIUrl":"https://doi.org/10.22487/25411969.2017.V6.I3.9204","url":null,"abstract":"Penelitian tentang identifikasi lapisan lapuk bawah permukaan menggunakan seismik refraksi telah dilakukan di Desa Lengkeka Kecamatan Lore Barat Kabupaten Poso. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui respon kecepatan gelombang seismik refraksi pada lapisan bawah permukaan dan ketebalan lapisan lapuk dengan menggunakan metode waktu tunda yang merupakan bagian dari metode seismik refraksi. Penelitian ini dilakukan pada 4 lintasan yang berbeda dengan menggunakan 24 buah geophone pada setiap lintasan. Pada lintasan 1,2,3 dan 4 diperoleh kecepatan rata-rata perambatan gelombang secara berturut-turut 1.177 - 2.388 m/s, 690 - 890 m/s, 1.550 - 2.220 m/s dan 1.396 - 2.075 m/s. Penentuan struktur batuan diklasifikasikan dengan kecepatan gelombang P pada berbagai batuan sedimen serta melihat kondisi geologi wilayah penelitian. Struktur lapisan bawah permukaanpada setiap lintasan memiliki 3 batuan penyusun, dimana lapisan pada bawah permukaannya didominasi oleh batuan alluvium, pasir tersaturasi, tanah liat, lapuk berlapis atau sedimen yang tidak terkonsolidasi, dan kerikil tersaturasi. Berdasarkan jenis lapisan batuan tersebut, maka daerah ini diduga mengalami pelapukan pada bawah permukannya.","PeriodicalId":399499,"journal":{"name":"Natural Science: Journal of Science and Technology","volume":"70 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2017-12-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129794232","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2017-12-04DOI: 10.22487/25411969.2017.v6.i3.9205
Sultika Sultika, Annawaty Annawaty, Ramadhanil Pitopang, M. Ihsan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui “Pola Penyebaran Burung di Kawasan Taman Wisata Alam (TWA) Wera Kecamatan Dolo Barat, Kab. Sigi. Sulawesi Tengah” Metode yang di gunakan yaitu metode Indeks Point of Abundance (IPA) dimana pengamat menempatkan diri pada suatu titik tertentu yang telah dipilih secara acak sesuai dengan kondisi habitat yang rapat sampai dengan 200 m pada habitat terbuka. Pengamatan dilakukan pada bulan Maret 2016. Dari hasil pengamatan terdapat 12 jenis burung yaitu Walet Polos (Colacalia vanikorensis) , Walet Sapi (Colacalia esculenta) , Burung Madu Sriganti (Nectarinia jugularis) , Burung Madu Hitam (Nectarinia Aspasia) , Cekakak Sungai (Halcyon chloris) , Delimukan Zamrud (Chalcophaps indica) , Elang Bondol (Haliastur Indus) , Cucak Kutilang (Pynonotus aurigaster) , Blibong Pendeta (Streptocitta albicollis) , Srigunting Jambul Rambut (Dicrurus hottenttotus) , Kacamata Laut (Zopterops chloris) , Kadalan Sulawesi ( Phaenicophaeus calyorhync ), dan 2 jenis diantaranya merupakan burung endemik Sulawesi yaitu Blibong Pendeta (Streptocitta albicollis) dan Kadalan Sulawesi ( Phaenicophaeus calyorhynchus ). Dari dua belas jenis burung ini, delapan jenis memiliki pola penyebaran mengelompok dan empat jenis lainnya tidak teranalisis.
{"title":"Pola Penyebaran Burung di Kawasan Taman Wisata Alam Wera, Sigi, Sulawesi Tengah, Indonesia","authors":"Sultika Sultika, Annawaty Annawaty, Ramadhanil Pitopang, M. Ihsan","doi":"10.22487/25411969.2017.v6.i3.9205","DOIUrl":"https://doi.org/10.22487/25411969.2017.v6.i3.9205","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui “Pola Penyebaran Burung di Kawasan Taman Wisata Alam (TWA) Wera Kecamatan Dolo Barat, Kab. Sigi. Sulawesi Tengah” Metode yang di gunakan yaitu metode Indeks Point of Abundance (IPA) dimana pengamat menempatkan diri pada suatu titik tertentu yang telah dipilih secara acak sesuai dengan kondisi habitat yang rapat sampai dengan 200 m pada habitat terbuka. Pengamatan dilakukan pada bulan Maret 2016. Dari hasil pengamatan terdapat 12 jenis burung yaitu Walet Polos (Colacalia vanikorensis) , Walet Sapi (Colacalia esculenta) , Burung Madu Sriganti (Nectarinia jugularis) , Burung Madu Hitam (Nectarinia Aspasia) , Cekakak Sungai (Halcyon chloris) , Delimukan Zamrud (Chalcophaps indica) , Elang Bondol (Haliastur Indus) , Cucak Kutilang (Pynonotus aurigaster) , Blibong Pendeta (Streptocitta albicollis) , Srigunting Jambul Rambut (Dicrurus hottenttotus) , Kacamata Laut (Zopterops chloris) , Kadalan Sulawesi ( Phaenicophaeus calyorhync ), dan 2 jenis diantaranya merupakan burung endemik Sulawesi yaitu Blibong Pendeta (Streptocitta albicollis) dan Kadalan Sulawesi ( Phaenicophaeus calyorhynchus ). Dari dua belas jenis burung ini, delapan jenis memiliki pola penyebaran mengelompok dan empat jenis lainnya tidak teranalisis.","PeriodicalId":399499,"journal":{"name":"Natural Science: Journal of Science and Technology","volume":"14 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2017-12-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"117210421","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2017-12-04DOI: 10.22487/25411969.2017.v6.i3.9207
Satrio Amrullah, D. Darwis, Iqbal Iqbal
Dye Sensitized Solar Cell (DSSC) merupakan sel surya generasi baru yang berkembang karena kebutuhan akan sel surya yang murah dan ramah lingkungan. DSSC bekerja berdasarkan prinsip fotoelektrokimia dengan dye sebagai agen penyerap cahaya dan semikonduktor sebagai tempat separasi muatan. Penelitian ini bertujuan untuk membuat serta menganalisis pemanfaatan ektrak dye antosianin Melastoma malabathricum L sebagai sensitizer pada sel surya DSSC berbasis nanopartikel semikonduktor TiO 2 . Metode penelitian meliputi proses pembuatan nanopartikel TiO 2 , ekstraksi antosianin Melastoma malathricum L, perangkaian sel surya dan pengujian karakteristik I-V dari sel surya DSSC yang dihasilkan. Hasil penelitian menunjukkan sel surya DSSC berbasis TiO 2 berbahan dye antosianin Melastoma malabathricum L memiliki kemampuan untuk menghasilkan energi listrik. Nilai parameter karakteristik I-V yang dihasilkan ialah yakni Voc sebesar 125 mV, kuat arus Isc sebesar 1,3 µA, daya maksimal 0,049 mW/cm 2 , fill factor sebesar 31% dan tingkat efisiensi sebesar 0,4%.
Dye sensited Solar Cell (DSSC)是一种由于廉价、环保的太阳能电池的需求而发展起来的新一代太阳能电池。DSSC的工作原理是基于光合化学原理,dye是一种吸收剂,半导体是将货物分开的地方。这项研究的目的是创建和分析二叠纪半导体太阳能电池DSSC半导体中的凝聚物。该研究的方法包括制造纳米颗粒2、萃取蛋白酶黄素、太阳能电池进行排序和测试其产生的DSSC太阳能细胞的I-V特征。研究表明,由硫二极管组成的太阳能DSSC细胞具有产生电能的能力。I-V特征参数的产生是即公司价值1.25 mV,强大的电流大小的Isc 130µA、最多0.049 mW /厘米2充满因子水平的百分之31万欧元和0.4% *效率。
{"title":"Dye Sensitized Solar Cell Nanokristal TiO2 Menggunakan Ekstrak Antosianin Melastoma malabathricum L","authors":"Satrio Amrullah, D. Darwis, Iqbal Iqbal","doi":"10.22487/25411969.2017.v6.i3.9207","DOIUrl":"https://doi.org/10.22487/25411969.2017.v6.i3.9207","url":null,"abstract":"Dye Sensitized Solar Cell (DSSC) merupakan sel surya generasi baru yang berkembang karena kebutuhan akan sel surya yang murah dan ramah lingkungan. DSSC bekerja berdasarkan prinsip fotoelektrokimia dengan dye sebagai agen penyerap cahaya dan semikonduktor sebagai tempat separasi muatan. Penelitian ini bertujuan untuk membuat serta menganalisis pemanfaatan ektrak dye antosianin Melastoma malabathricum L sebagai sensitizer pada sel surya DSSC berbasis nanopartikel semikonduktor TiO 2 . Metode penelitian meliputi proses pembuatan nanopartikel TiO 2 , ekstraksi antosianin Melastoma malathricum L, perangkaian sel surya dan pengujian karakteristik I-V dari sel surya DSSC yang dihasilkan. Hasil penelitian menunjukkan sel surya DSSC berbasis TiO 2 berbahan dye antosianin Melastoma malabathricum L memiliki kemampuan untuk menghasilkan energi listrik. Nilai parameter karakteristik I-V yang dihasilkan ialah yakni Voc sebesar 125 mV, kuat arus Isc sebesar 1,3 µA, daya maksimal 0,049 mW/cm 2 , fill factor sebesar 31% dan tingkat efisiensi sebesar 0,4%.","PeriodicalId":399499,"journal":{"name":"Natural Science: Journal of Science and Technology","volume":"266 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2017-12-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116045048","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2017-12-04DOI: 10.22487/25411969.2017.v6.i3.9203
Donny Aprilyanto, Fahri Fahri, Annawaty Annawaty
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelimpahan relatif dan preferensi habitat kepiting mangrove Famili Ocypodidae ( Uca spp.)di zona intertidal di Kabonga Kecil, Donggala, Sulawesi Tengah. Koleksi sampel dilaksanakan pada bulan Januari 2017 menggunakan metode purposive sampling pada 4 stasiun. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 6 spesies kepiting genus Uca di Kabonga Kecil yaitu Uca annulipes , U. triangularis , U. perplexa , U. dussumieri , U. demani , dan U. vocans yang tersebar pada 3 tipe habitat yaitu substrat berlumpur, substrat berpasir dan substrat pasirberlumpur.Kelimpahan dari masing-masing spesies adalah U. dussumieri 75%; U. demani 100%; U. demani 68,67%; dan 4: U. dussumieri 67,65% berturut-turut dari stasiun 1 sampai 4. Hutan mangrove di Kabonga Kecil memiliki suhu substrat yang berkisar antara 26oC ‒ 30oC sedangkan pH berkisar antara 5,0% ‒ 6,1%.
该研究的目的是确定在苏拉威西省东加拉东加拉的岩礁区intertidal螃蟹的相对数量和偏好。样品集于2017年1月使用4个站的采样方法进行。研究表明,在小型Kabonga中有六种Uca属Uca,三角虫,U. perplexa, U. dussumieri, U. demani和U. vocans分布在三种栖息地中,即泥泞的底端、沙质的底端和沙的底端。每个物种的丰度为75%;百分之百的demani;demani 68.67%;从第一站到第四站,杜苏米耶里每天67.65%。小Kabonga的mangrove森林的基质温度在26oC - 30oC之间,pH值在5.0%到6.1%之间。
{"title":"Kelimpahan Relatif dan Preferensi Habitat pada Kepiting Mangrove (Uca spp.) di Kabonga Kecil, Donggala, Sulawesi Tengah","authors":"Donny Aprilyanto, Fahri Fahri, Annawaty Annawaty","doi":"10.22487/25411969.2017.v6.i3.9203","DOIUrl":"https://doi.org/10.22487/25411969.2017.v6.i3.9203","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelimpahan relatif dan preferensi habitat kepiting mangrove Famili Ocypodidae ( Uca spp.)di zona intertidal di Kabonga Kecil, Donggala, Sulawesi Tengah. Koleksi sampel dilaksanakan pada bulan Januari 2017 menggunakan metode purposive sampling pada 4 stasiun. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 6 spesies kepiting genus Uca di Kabonga Kecil yaitu Uca annulipes , U. triangularis , U. perplexa , U. dussumieri , U. demani , dan U. vocans yang tersebar pada 3 tipe habitat yaitu substrat berlumpur, substrat berpasir dan substrat pasirberlumpur.Kelimpahan dari masing-masing spesies adalah U. dussumieri 75%; U. demani 100%; U. demani 68,67%; dan 4: U. dussumieri 67,65% berturut-turut dari stasiun 1 sampai 4. Hutan mangrove di Kabonga Kecil memiliki suhu substrat yang berkisar antara 26oC ‒ 30oC sedangkan pH berkisar antara 5,0% ‒ 6,1%.","PeriodicalId":399499,"journal":{"name":"Natural Science: Journal of Science and Technology","volume":"18 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2017-12-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124102867","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2017-12-04DOI: 10.22487/25411969.2017.V6.I3.9206
Dewi Yuliastuti Tulak, J. Junaidi, I. T. Utami
Inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus berkaitan dengan mekanisme pasar. Inflasi merupakan salah satu indikator yang digunakan untuk mengukur stabilitas harga suatu barang di pasar. Indikator ini akan berdampak terhadap dinamika pertumbuhan ekonomi. Dalam penelitian ini, dilakukan analisis pengaruh indeks harga konsumen bahan makanan dan makanan jadi terhadap laju inflasi di kota Palu. Model yang digunakan adalah model Autoregressive Distributed Lag (ARDL) yaitu suatu model regresi dengan memasukkan nilai variabel yang menjelaskan nilai masa kini atau nilai masa lalu dari variable bebas sebagai salah satu variabel penjelas. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat kointegrasi antar variabel dan model yang didapatkan yang menunjukkan bahwa harga bahan makanan berpengaruh terhadap inflasi di Kota Palu.
{"title":"Penerapan Autoregressive Distributed Lag (ARDL) Dalam Memodelkan Pengaruh Indeks Harga Konsumen (IHK) Kelompok Bahan Makanan Dan Kelompok Makanan Jadi Terhadap Inflasi di Kota Palu","authors":"Dewi Yuliastuti Tulak, J. Junaidi, I. T. Utami","doi":"10.22487/25411969.2017.V6.I3.9206","DOIUrl":"https://doi.org/10.22487/25411969.2017.V6.I3.9206","url":null,"abstract":"Inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus berkaitan dengan mekanisme pasar. Inflasi merupakan salah satu indikator yang digunakan untuk mengukur stabilitas harga suatu barang di pasar. Indikator ini akan berdampak terhadap dinamika pertumbuhan ekonomi. Dalam penelitian ini, dilakukan analisis pengaruh indeks harga konsumen bahan makanan dan makanan jadi terhadap laju inflasi di kota Palu. Model yang digunakan adalah model Autoregressive Distributed Lag (ARDL) yaitu suatu model regresi dengan memasukkan nilai variabel yang menjelaskan nilai masa kini atau nilai masa lalu dari variable bebas sebagai salah satu variabel penjelas. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat kointegrasi antar variabel dan model yang didapatkan yang menunjukkan bahwa harga bahan makanan berpengaruh terhadap inflasi di Kota Palu.","PeriodicalId":399499,"journal":{"name":"Natural Science: Journal of Science and Technology","volume":"21 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2017-12-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115612146","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2017-12-04DOI: 10.22487/25411969.2017.v6.i3.9194
Musdalifah Musdalifah, Akhmad Khumaidi, I. N. Suwastika
Penelitian uji daya hambat dan skrining fitokimia ekstrak daun Macaranga tanarius (L.) M.A sebagai antibakteri Salmonella typhi telah dilaksanakan pada bulan Oktober sampai November 2016. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan morfologi tumbuhan, mengetahui aktifitas antibakteri, serta kandungan kimia ekstrak daun M. tanarius (L . ) M.A. Penelitian in menggunakan metode deskriptif, analisis skrining fitokimia,dan eksperimental dalam uji daya hambat ekstrak yang disusun dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 6 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan meliputi pemberian konsentrasi ekstrak daun 10%, 20%, 40% dan 60%, serta kontrol positif (kloramfenikol 1%) dan kontrol negatif (Na-CMC 1%). Hasil penelitian menunjukan bahwa ekstrak tumbuhan M. tanarius (L.) M.A pada konsentrasi 60% menghasilkan zona hambat yang paling besar yaitu 20 mm, lebih tinggi dibandingkan konsentrasi lainnya, namun masih lebih kecil dibandingkan kontrol positif. Hasil skrining fitokimia menunjukan adanya senyawa alkaloid, tanin dan saponin pada tumbuhan Macaranga tanarius (L.) M.A
{"title":"Uji Daya Hambat Dan Skrining Fitokimia Ekstrak Daun Macaranga tanarius (L.) Mull. Arg Sebagai Antibakteri Salmonella typhi","authors":"Musdalifah Musdalifah, Akhmad Khumaidi, I. N. Suwastika","doi":"10.22487/25411969.2017.v6.i3.9194","DOIUrl":"https://doi.org/10.22487/25411969.2017.v6.i3.9194","url":null,"abstract":"Penelitian uji daya hambat dan skrining fitokimia ekstrak daun Macaranga tanarius (L.) M.A sebagai antibakteri Salmonella typhi telah dilaksanakan pada bulan Oktober sampai November 2016. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan morfologi tumbuhan, mengetahui aktifitas antibakteri, serta kandungan kimia ekstrak daun M. tanarius (L . ) M.A. Penelitian in menggunakan metode deskriptif, analisis skrining fitokimia,dan eksperimental dalam uji daya hambat ekstrak yang disusun dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 6 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan meliputi pemberian konsentrasi ekstrak daun 10%, 20%, 40% dan 60%, serta kontrol positif (kloramfenikol 1%) dan kontrol negatif (Na-CMC 1%). Hasil penelitian menunjukan bahwa ekstrak tumbuhan M. tanarius (L.) M.A pada konsentrasi 60% menghasilkan zona hambat yang paling besar yaitu 20 mm, lebih tinggi dibandingkan konsentrasi lainnya, namun masih lebih kecil dibandingkan kontrol positif. Hasil skrining fitokimia menunjukan adanya senyawa alkaloid, tanin dan saponin pada tumbuhan Macaranga tanarius (L.) M.A","PeriodicalId":399499,"journal":{"name":"Natural Science: Journal of Science and Technology","volume":"7 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2017-12-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116154650","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2017-12-04DOI: 10.22487/25411969.2017.v6.i3.9195
Dian Frastika, Ramadhanil Pitopang, I. N. Suwastika
Penelitian uji efektivitas daun kirinyuh ( chromolaena odorata (L.) R. M. King & H.Rob) sebagai herbisida alami terhadap perkecambahan biji kacang hijau ( Vigna radiata (L.) R. Wilczek) dan biji karuilei ( Mimosa invisa Mart. Ex Colla) dilaksanakan pada bulan Juli sampai September 2016, di Laboratorium Bioteknologi Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Tadulako. Penelitian ini disusun berdasarkan model Rancangan Acak Lengkap (RAL) terdiri dari 6 perlakuan dan 3 kali pengulangan dengan konsentrasi ekstrak P0 = 0% P1 = 15% P2 = 20% P3 = 25% P4 = 30% P5 = 35%. Variabel pengamatan meliputi daya kecambah (persentase perkecambahan), laju perkecambahan, panjang hipokotil dan berat basah. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pemberian ekstrak daun kirinyuh Chromolaena odorata berpengaruh dalam menghambat perkecambahan biji kacang hijau Vigna radiata dan biji karuilei Mimosa invisa . Pengambatan perkecambahan biji karuilei M . invisa dan kacang hijau V . radiata dimulai dari konsentrasi 15% sampai 35%. Hasil skrining fitokimia daun C . Odorata positif mengandung senyawa metabolit sekunder, yaitu saponin, tanin, flafonoid, alkaloid dan fenilok.
{"title":"Uji Efektivitas Ekstrak Daun Kirinyuh (Chromolaena Odorata (L.) R. M. King Dan H. Rob) Sebagai Herbisida Alami Terhadap Perkecambahan Biji Kacang Hijau (Vigna Radiata (L.) R.Wilczek) Dan Biji Karuilei (Mimosa Invisa Mart. ex Colla)","authors":"Dian Frastika, Ramadhanil Pitopang, I. N. Suwastika","doi":"10.22487/25411969.2017.v6.i3.9195","DOIUrl":"https://doi.org/10.22487/25411969.2017.v6.i3.9195","url":null,"abstract":"Penelitian uji efektivitas daun kirinyuh ( chromolaena odorata (L.) R. M. King & H.Rob) sebagai herbisida alami terhadap perkecambahan biji kacang hijau ( Vigna radiata (L.) R. Wilczek) dan biji karuilei ( Mimosa invisa Mart. Ex Colla) dilaksanakan pada bulan Juli sampai September 2016, di Laboratorium Bioteknologi Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Tadulako. Penelitian ini disusun berdasarkan model Rancangan Acak Lengkap (RAL) terdiri dari 6 perlakuan dan 3 kali pengulangan dengan konsentrasi ekstrak P0 = 0% P1 = 15% P2 = 20% P3 = 25% P4 = 30% P5 = 35%. Variabel pengamatan meliputi daya kecambah (persentase perkecambahan), laju perkecambahan, panjang hipokotil dan berat basah. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pemberian ekstrak daun kirinyuh Chromolaena odorata berpengaruh dalam menghambat perkecambahan biji kacang hijau Vigna radiata dan biji karuilei Mimosa invisa . Pengambatan perkecambahan biji karuilei M . invisa dan kacang hijau V . radiata dimulai dari konsentrasi 15% sampai 35%. Hasil skrining fitokimia daun C . Odorata positif mengandung senyawa metabolit sekunder, yaitu saponin, tanin, flafonoid, alkaloid dan fenilok.","PeriodicalId":399499,"journal":{"name":"Natural Science: Journal of Science and Technology","volume":"4 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2017-12-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128238856","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2017-08-25DOI: 10.22487/25411969.2017.V6.I2.8660
Zakia Zakia, Sandra Sandra, Miyuki Hasanuddin
Penelitian tentang pergeseran tanah (ground shear strain) di Kota Palu menggunakan data mikrotremor telah berhasil dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan nilai dan keadaan pergeseran tanah di Kota Palu. Daerah penelitian ini meliputi 3 kecamatan yaitu Kecamatan Mantikulore, Kecamatan Palu Barat, dan Kecamatan Palu Timur. Tahapan penelitian menggunakan data sekunder mikrotremor berupa frekuensi dominan (f 0 ) dan faktor amplifikasi (A 0 ). Indeks kerentanan seismik (Kg) dan nilai percepatan getaran tanah maksimum Peak Ground Acceleration (PGA) diperoleh dengan menggunakan nilai f 0 dan A 0 tersebut. Hasil analisis f 0 , A 0 , perhitungan Kg dan PGA maka didapatkan nilai pergeseran tanah (γ). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa besar nilai pergeseran tanah (γ) di Kota Palu berkisar antara 4,66 x 10 -6 sampai 1,00 x 10 -4 . Keadaan tersebut, akan menyebabkan sebagian besar Kota Palu mengalami keretakan atau pergeseran jika terjadi gempabumi dan sebagian kecil hanya mengalami getaran tanah
利用微震颤数据对锤锤市地貌变化的研究取得了成功。这项研究的目的是确定锤市土壤变化的价值和状态。该研究领域包括三个地区:manrat lore, west hammer街道和east hammer街道。研究阶段使用主频率(f 0)和倍增因子(A 0)的次要微震颤数据。通过f0和A的值获得了地震脆弱性指数(Kg)和最大地震级地震加速值(PGA)。f 0, A 0公斤计算,分析获得PGA然后移位值(γ)的土地。这项研究结果表明,移位值大(γ)在城市土地锤子不等4,66×10 - 6直到1×10 - 4。这种情况,也会导致大部分城市锤子骨折或移位,如果发生地震,只是有一小部分地面振动
{"title":"Penentuan Pergeseran Tanah Kota Palu Menggunakan Data Mikrotremor","authors":"Zakia Zakia, Sandra Sandra, Miyuki Hasanuddin","doi":"10.22487/25411969.2017.V6.I2.8660","DOIUrl":"https://doi.org/10.22487/25411969.2017.V6.I2.8660","url":null,"abstract":"Penelitian tentang pergeseran tanah (ground shear strain) di Kota Palu menggunakan data mikrotremor telah berhasil dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan nilai dan keadaan pergeseran tanah di Kota Palu. Daerah penelitian ini meliputi 3 kecamatan yaitu Kecamatan Mantikulore, Kecamatan Palu Barat, dan Kecamatan Palu Timur. Tahapan penelitian menggunakan data sekunder mikrotremor berupa frekuensi dominan (f 0 ) dan faktor amplifikasi (A 0 ). Indeks kerentanan seismik (Kg) dan nilai percepatan getaran tanah maksimum Peak Ground Acceleration (PGA) diperoleh dengan menggunakan nilai f 0 dan A 0 tersebut. Hasil analisis f 0 , A 0 , perhitungan Kg dan PGA maka didapatkan nilai pergeseran tanah (γ). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa besar nilai pergeseran tanah (γ) di Kota Palu berkisar antara 4,66 x 10 -6 sampai 1,00 x 10 -4 . Keadaan tersebut, akan menyebabkan sebagian besar Kota Palu mengalami keretakan atau pergeseran jika terjadi gempabumi dan sebagian kecil hanya mengalami getaran tanah","PeriodicalId":399499,"journal":{"name":"Natural Science: Journal of Science and Technology","volume":"110 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2017-08-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132539719","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}