The main globalist argument is to depict globalization as a universalization process. The notion chains several debates on how the future of resistance takes place within globalization. The interconnectivity, which became the main feature of the recent globalization, issues a dominant narrative concerning universal governance in the form of capitalism. Those dominant narrative results in an inevitable globalization paradigm. On the other hand, the skeptic critics stated that interconnectivity made possible towards resistance upon globalization in terms of relations between market and state. This research departs from the skeptic notions of globalization to argue that there is a robust future of resistance and ideology along with the globalization process. Globalization brought up a discussion concerning the nature of the paradox of power, which lies beneath interconnectivity. On the one hand, interconnectivity connects the capitalist impacting the hegemon nature of nowadays capitalism. On the other hand, the hegemony caught up in a vis-a-vis position with the ideological resistance in the Occupy Wallstreet movement. Keywords: Globalization, Resistance, Occupy Wallstreet Movement, Power, Interconnectivity Argumen kaum globalis yang mengidentifikasi globalisasi sebagai proses universalisasi memunculkan perdebatan mengenai eksistensi resistensi. Di satu sisi, interkoneksi dalam globalisasi memunculkan narasi mengenai standar tata kelola nilai yang seragam. Sehingga dimensi ideologi didominasi oleh pemilik modal melalui paham kapitalisme. Konsekuensinya, globalisasi dalam kerangka kapitalisme global dimaknai sebagai proses tunggal yang tidak mungkin dihindari. Di sisi lain, kaum skeptis menyatakan interkoneksi dalam globalisasi justru memfasilitasi munculnya struktur perlawanan terhadap narasi tunggal globalisasi. Interkoneksi dalam globalisasi memungkinkan pengorganisaan gerakan perlawanan dari akar rumput, untuk menentang relasi negara dengan pasar dalam globalisasi. Berangkat dari posisi tersebut tulisan ini berargumen bahwa interkoneksi dalam globalisasi menimbulkan paradoks dari konsep power . Internkoneksi antara pemilik modal membentuk standar nilai kapitalistik, namun vis-a-vis dengan hal ini resistensi juga muncul dalam skala global. Studi kasus yang digunakan adalah kemunculkan Gerakan Occupy Wallstreet di tahun 2011. Kata Kunci: globalisasi, resistensi, gerakan occupy wallstreet, power, interkoneksi DOI : https://doi.org/10.33005/jgp.v8i01.2169
全球主义者的主要论点是将全球化描绘成一个普遍化的过程。这一概念引发了关于未来如何在全球化中进行抵抗的争论。互联互通已成为近代全球化的主要特征,它引发了关于资本主义形式的普遍治理的主流叙事。这些主流叙事导致了一种不可避免的全球化范式。另一方面,持怀疑态度的批评家指出,互联互通使得在市场与国家关系方面抵制全球化成为可能。本研究从怀疑论者的全球化观念出发,认为抵抗和意识形态在全球化进程中有着强劲的发展前景。全球化引发了一场关于权力悖论本质的讨论,而权力悖论的本质就在于互联互通。一方面,互联性将资本家联系在一起,影响了当今资本主义的霸权性质。另一方面,霸权与 "占领华尔街 "运动中的意识形态反抗处于相对地位。关键词全球化 抵抗 占领华尔街运动 权力 互联性 Argumen kaum globalis yang mengidentifikasi globalisasi sebagai proses universalisasi memunculkan perdebatan mengengai eksistenensi resistensi.在这一背景下,全球战略中的相互关系将有助于提高国家的标准。在资本主义的推动下,意识形态的重要性日益凸显。从另一个角度看,全球资本主义的全球意识形态被视为一种可持续发展的战略。在当前形势下,许多怀疑论者认为,全球化进程中的相互关系只是为了在全球化进程的背景下加强社会结构。全球化进程中的跨部门合作可以加强对全球法律体系的组织,从而加强国家之间的关系,使其成为全球化进程中的一环。从这个意义上讲,全球化进程中的国家间关系将成为权力的典范。作为一种模式的国际合作将成为资本主义的标准,而与之相对的是,在全球范围内的抵制也是不可避免的。2011年的 "占领华尔街 "活动是一项研究。Kata Kunci: globalisasi, resistensi, gerakan occupation wallstreet, power, interkoneksi DOI : https://doi.org/10.33005/jgp.v8i01.2169
{"title":"Globalisasi dan Resistensi: Studi Kasus Kemunculan Gerakan Occupy Wallstreet","authors":"Dias Pabyantara S.M.","doi":"10.33005/jgp.v8i01.2169","DOIUrl":"https://doi.org/10.33005/jgp.v8i01.2169","url":null,"abstract":"The main globalist argument is to depict globalization as a universalization process. The notion chains several debates on how the future of resistance takes place within globalization. The interconnectivity, which became the main feature of the recent globalization, issues a dominant narrative concerning universal governance in the form of capitalism. Those dominant narrative results in an inevitable globalization paradigm. On the other hand, the skeptic critics stated that interconnectivity made possible towards resistance upon globalization in terms of relations between market and state. This research departs from the skeptic notions of globalization to argue that there is a robust future of resistance and ideology along with the globalization process. Globalization brought up a discussion concerning the nature of the paradox of power, which lies beneath interconnectivity. On the one hand, interconnectivity connects the capitalist impacting the hegemon nature of nowadays capitalism. On the other hand, the hegemony caught up in a vis-a-vis position with the ideological resistance in the Occupy Wallstreet movement. Keywords: Globalization, Resistance, Occupy Wallstreet Movement, Power, Interconnectivity Argumen kaum globalis yang mengidentifikasi globalisasi sebagai proses universalisasi memunculkan perdebatan mengenai eksistensi resistensi. Di satu sisi, interkoneksi dalam globalisasi memunculkan narasi mengenai standar tata kelola nilai yang seragam. Sehingga dimensi ideologi didominasi oleh pemilik modal melalui paham kapitalisme. Konsekuensinya, globalisasi dalam kerangka kapitalisme global dimaknai sebagai proses tunggal yang tidak mungkin dihindari. Di sisi lain, kaum skeptis menyatakan interkoneksi dalam globalisasi justru memfasilitasi munculnya struktur perlawanan terhadap narasi tunggal globalisasi. Interkoneksi dalam globalisasi memungkinkan pengorganisaan gerakan perlawanan dari akar rumput, untuk menentang relasi negara dengan pasar dalam globalisasi. Berangkat dari posisi tersebut tulisan ini berargumen bahwa interkoneksi dalam globalisasi menimbulkan paradoks dari konsep power . Internkoneksi antara pemilik modal membentuk standar nilai kapitalistik, namun vis-a-vis dengan hal ini resistensi juga muncul dalam skala global. Studi kasus yang digunakan adalah kemunculkan Gerakan Occupy Wallstreet di tahun 2011. Kata Kunci: globalisasi, resistensi, gerakan occupy wallstreet, power, interkoneksi DOI : https://doi.org/10.33005/jgp.v8i01.2169","PeriodicalId":408602,"journal":{"name":"Global and Policy Journal of International Relations","volume":"30 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-01-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129434588","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
In this era, cooperation between countries is very common to find. Cooperation between countries has a goal that each country will mutually be able to achieve their national goals. Indonesia is one of the countries present in the international world as a country that helped to provide assistance to other developing countries since the 1980s. Indonesia is assisting through SSTC. This journal will provide readers with an understanding of the role of Indonesia in providing South-South and Triangular Cooperation (SSTC) technical assistance to Pacific region countries. Because of the fact, this collaboration has become one of the special things that Indonesian government has also taken note of in recent years. The research method used in this journal is a qualitative-descriptive research method, where this method will assist the writer in elaborating the results of this journal by describing the mechanism and process of Indonesia's role in providing SSTC assistance to the country in pacific region. The data to be used comes from the literature of academic journals, media, and official government data which includes books and official annual reports. The results obtained will explain the role of Indonesia as a country that provides SSTC assistance to the Pacific region. Keywords: Role of Indonesia, South-South and Triangular Cooperation, Pacific Region Di era saat ini, kerjasama antar negara sangatlah lazim untuk ditemukan. Pada hakikatnya, kerjasama antar negara memiliki tujuan agar masing-masing negara akan saling mampu untuk menggapai tujuan nasional yang telah dirumuskan oleh tiap masing-masing negara. Indonesia merupakan salah satu negara yang hadir dalam dunia internasional sebagai negara yang turut membantu untuk memberikan bantuan kepada negara-negara berkembang lain sejak tahun 1980an. Indonesia sendiri melakukan bantuannya melalui sebuah wadah kerjasama yang bertajuk KSST. Jurnal ini akan memberikan pemahaman kepada para pembaca mengenai peran Indonesia dalam memberikan bantuan teknik Kerjasama Selatan-Selatan Triangular (KSST) kepada negara kawasan pasifik. Karena faktanya, kerjasama ini telah menjadi salah satu hal khusus yang turut diperhatikan pemerintah Indonesia beberapa tahun belakangan ini. Metode penelitian yang digunakan dalam jurnal ini adalah metode penelitian secara kualitatif-deskriptif, dimana metode ini akan membantu penulis dalam menjabarkan hasil jurnal ini dengan lebih menggambarkan mekanisme serta jalannya sebuah proses peran Indonesia dalam memberikan bantuan kerjasama teknik selatan-selatan triangular (KSST) kepada negara kawasan pasifik. Data yang akan digunakan berasal dari literatur jurnal akademisi, media, serta data resmi pemerintah yang mencakup buku dan laporan tahunan resmi dari pemerintah. Hasil penelitian yang diperoleh akan menjelaskan mengenai peran Indonesia sebagai negara yang memberikan bantuan KSST kepada negara kawasan pasifik. Kata Kunci: Peran Indonesia, Kerjasama Teknik Selatan-Selatan Triangular, Kaw
在这个时代,国家之间的合作是非常普遍的。国与国之间的合作有一个目标,即每个国家都能够相互实现其国家目标。印度尼西亚是自1980年代以来在国际世界上帮助向其他发展中国家提供援助的国家之一。印度尼西亚正在通过南南合作提供援助。这本杂志将使读者了解印度尼西亚在向太平洋地区国家提供南南合作和三方合作技术援助方面的作用。正因为如此,这一合作成为近年来印尼政府也注意到的特别事项之一。本期刊使用的研究方法是定性-描述性研究方法,这种方法将通过描述印度尼西亚在太平洋地区向该国提供SSTC援助的作用的机制和过程,帮助作者阐述本期刊的结果。使用的数据来自学术期刊、媒体和官方政府数据的文献,包括书籍和官方年度报告。所获得的结果将解释印度尼西亚作为一个向太平洋地区提供海温援助的国家的作用。关键词:印尼的作用,南南合作和三角合作,太平洋地区,印度,印度,印度,印度,印度,印度印度,印度,印度,印度,印度,印度,印度,印度,印度,印度,印度,印度,印度,印度,印度,印度,印度,印度,印度印尼国家元首,国家元首,国家元首,国家元首,国家元首,国家元首,国家元首,国家元首,国家元首,国家元首,国家元首,国家元首,国家元首,国家元首,国家元首,国家元首,国家元首,国家元首,国家元首,国家元首,国家元首,国家元首,国家元首,国家元首,国家元首。印度尼西亚sendiri melakukan bantuannya melalui sebuah wadah kerjasama yang bertajuk KSST。印尼人民日报:印尼人民日报:印尼人民日报:印尼人民日报:印尼人民日报:印尼人民日报:印尼人民日报:印尼人民日报:印尼人民日报:印尼人民日报:Karena faktanya, kerjasama ini telah menjadi salah satu hal khusus yang turut diperhatikan peremintah印度尼西亚beberapa tahun belakangan ini。在此基础上,我还将继续对印尼的发展进行研究。我将继续对印尼的发展进行研究。我将继续对印尼的发展进行研究。我将继续研究印尼的发展。Data yang akan digunakan berasal dari文学期刊,学术界,媒体,数据库Data resmi pemerintah yang menencakup buku dan laporan ta湖南resmi dari pemerintah。Hasil penelitian yang diperoleh akan menjelaskan mengenai peran印度尼西亚sebagai negara yang成员kanbantuan KSST kepaada negara kawasan pasifik。Kata Kunci: Peran Indonesia, Kerjasama Teknik Selatan-Selatan triangle, Kawasan Pasifik。
{"title":"Peran Indonesia sebagai Pemberi Bantuan melalui KSST bagi Negara Pasifik 2015-2019","authors":"Bima Bramasta","doi":"10.33005/jgp.v8i01.2175","DOIUrl":"https://doi.org/10.33005/jgp.v8i01.2175","url":null,"abstract":"In this era, cooperation between countries is very common to find. Cooperation between countries has a goal that each country will mutually be able to achieve their national goals. Indonesia is one of the countries present in the international world as a country that helped to provide assistance to other developing countries since the 1980s. Indonesia is assisting through SSTC. This journal will provide readers with an understanding of the role of Indonesia in providing South-South and Triangular Cooperation (SSTC) technical assistance to Pacific region countries. Because of the fact, this collaboration has become one of the special things that Indonesian government has also taken note of in recent years. The research method used in this journal is a qualitative-descriptive research method, where this method will assist the writer in elaborating the results of this journal by describing the mechanism and process of Indonesia's role in providing SSTC assistance to the country in pacific region. The data to be used comes from the literature of academic journals, media, and official government data which includes books and official annual reports. The results obtained will explain the role of Indonesia as a country that provides SSTC assistance to the Pacific region. Keywords: Role of Indonesia, South-South and Triangular Cooperation, Pacific Region Di era saat ini, kerjasama antar negara sangatlah lazim untuk ditemukan. Pada hakikatnya, kerjasama antar negara memiliki tujuan agar masing-masing negara akan saling mampu untuk menggapai tujuan nasional yang telah dirumuskan oleh tiap masing-masing negara. Indonesia merupakan salah satu negara yang hadir dalam dunia internasional sebagai negara yang turut membantu untuk memberikan bantuan kepada negara-negara berkembang lain sejak tahun 1980an. Indonesia sendiri melakukan bantuannya melalui sebuah wadah kerjasama yang bertajuk KSST. Jurnal ini akan memberikan pemahaman kepada para pembaca mengenai peran Indonesia dalam memberikan bantuan teknik Kerjasama Selatan-Selatan Triangular (KSST) kepada negara kawasan pasifik. Karena faktanya, kerjasama ini telah menjadi salah satu hal khusus yang turut diperhatikan pemerintah Indonesia beberapa tahun belakangan ini. Metode penelitian yang digunakan dalam jurnal ini adalah metode penelitian secara kualitatif-deskriptif, dimana metode ini akan membantu penulis dalam menjabarkan hasil jurnal ini dengan lebih menggambarkan mekanisme serta jalannya sebuah proses peran Indonesia dalam memberikan bantuan kerjasama teknik selatan-selatan triangular (KSST) kepada negara kawasan pasifik. Data yang akan digunakan berasal dari literatur jurnal akademisi, media, serta data resmi pemerintah yang mencakup buku dan laporan tahunan resmi dari pemerintah. Hasil penelitian yang diperoleh akan menjelaskan mengenai peran Indonesia sebagai negara yang memberikan bantuan KSST kepada negara kawasan pasifik. Kata Kunci: Peran Indonesia, Kerjasama Teknik Selatan-Selatan Triangular, Kaw","PeriodicalId":408602,"journal":{"name":"Global and Policy Journal of International Relations","volume":"3 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-01-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132258295","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Currently, the world is experiencing a threat against human security due to the spread of Covid-19. The WHO have initiated global health diplomacy since 2007 to tackle the global health crisis. This often takes form of a multilateral cooperation seeking to construct a collective action. Actors working together to promote a global policy recommendation. This paper seeks to argue that we can observe a duality of health diplomacy using the case of Covid-19. On one side, a collective action is a crucial element to tackle a global issue. However, on the other hand, a collective action a form of diplomacy of one country aiming to pursue specific economic interest. In the case of health diplomacy from Japan and South Korea to Indonesia, the longevity of global value chain becomes the prominent economic interest. Keywords: human security, global value chain, health diplomacy Saat ini, dunia sedang mengalami ancaman keamanan akibat penyebaran virus Covid-19, yang menjadi pandemi global. Pada dasarnya, guna mengatasi masalah kesehatan secara global, sejak tahun 2007 WHO menginisiasi global health diplomacy yang merupakan bentuk komitmen dan kerja sama multilateral yang dilakukan oleh negara-negara di dunia. Konsep global health diplomacy merujuk pada proses negosiasi multilevel dan multiaktor yang dilakukan guna membentuk dan mengatur kebijakan global untuk kesehatan. Tulisan ini hendak menggarisbawahi bahwa ada dualitas yang dapat kita observasi. Di satu sisi, terdapat pentingnya sebuah aksi kolektif dalam mengatasi isu pandemik yang mengancam keamanan seluruh manusia secara global. Di sisi lain, tulisan ini mengajukan argumen bahwa aksi kolektif dalam menangani COVID-19 juga memiliki nilai lebih sebagai suatu bentuk diplomasi yang dilandasi kepentingan ekonomi yang tangible. Keberlangsungan sistem produksi global sangat dipengaruhi oleh hubungan bilateral yang kondusif dan sekaligus bebas dari ancaman terhadap keselamatan manusia. Kata Kunci: keamanan manusia, sistem produksi global, diplomasi kesehatan DOI : https://doi.org/10.33005/jgp.v8i01.2167
当前,新冠肺炎疫情正在全球蔓延,威胁人类安全。自2007年以来,世卫组织发起了全球卫生外交,以应对全球卫生危机。这往往采取寻求建立集体行动的多边合作的形式。行为者共同努力推动全球政策建议。本文试图论证,我们可以用Covid-19的例子来观察卫生外交的双重性。一方面,集体行动是解决全球性问题的关键因素。然而,另一方面,集体行动是一个国家旨在追求特定经济利益的外交形式。在从日本、韩国到印度尼西亚的卫生外交中,全球价值链的长寿成为突出的经济利益。关键词:人类安全,全球价值链,卫生外交,沙特阿拉伯,沙特阿拉伯,沙特阿拉伯,沙特阿拉伯,沙特阿拉伯,沙特阿拉伯,沙特阿拉伯,沙特阿拉伯,沙特阿拉伯2007年6月,世界卫生组织全球卫生外交部长,联合国秘书长,联合国秘书长,联合国秘书长,联合国秘书长,联合国秘书长,联合国秘书长,联合国秘书长,联合国秘书长,联合国秘书长,联合国秘书长,联合国秘书长,联合国秘书长,联合国秘书长。康赛普全球卫生外交是一项多层次、多层级的谈判,旨在促进全球卫生外交的发展。中国日报网:中国日报网:中国日报网迪萨图·塞西是一名来自世界各地的卫生工作者,他说:“我认为,在全球范围内,我认为这是一种流行病。”迪塞西·兰,图里桑·尼蒙加居坎的论据,巴赫瓦·阿克西·科勒克特·达拉姆·梅纳加尼,新冠肺炎,朱加·米利亚·尼莱·尼莱·尼莱·尼莱·尼巴加·苏阿图·本图克外交,杨·迪兰塔斯,保持和经济杨有形。Keberlangsungan系统产品,全球sangat dipengaruhi oleh hubungan双边yang kondusif dan sekaligus bebeas dari and man hahadap keselamatan manusia。Kata Kunci: keamanan手稿,系统产品全球,外交kesehatan DOI: https://doi.org/10.33005/jgp.v8i01.2167
{"title":"Diplomasi Kesehatan di Era Pandemik Global: Analisa Bantuan Penanganan Covid-19 dari Negara\u0000 Jepang dan Korea Selatan ke Indonesia","authors":"A. Purbantina, Renitha Dwi Hapsari","doi":"10.33005/JGP.V8I01.2167","DOIUrl":"https://doi.org/10.33005/JGP.V8I01.2167","url":null,"abstract":"Currently, the world is experiencing a threat against human security due to the spread of Covid-19. The WHO have initiated global health diplomacy since 2007 to tackle the global health crisis. This often takes form of a multilateral cooperation seeking to construct a collective action. Actors working together to promote a global policy recommendation. This paper seeks to argue that we can observe a duality of health diplomacy using the case of Covid-19. On one side, a collective action is a crucial element to tackle a global issue. However, on the other hand, a collective action a form of diplomacy of one country aiming to pursue specific economic interest. In the case of health diplomacy from Japan and South Korea to Indonesia, the longevity of global value chain becomes the prominent economic interest. Keywords: human security, global value chain, health diplomacy Saat ini, dunia sedang mengalami ancaman keamanan akibat penyebaran virus Covid-19, yang menjadi pandemi global. Pada dasarnya, guna mengatasi masalah kesehatan secara global, sejak tahun 2007 WHO menginisiasi global health diplomacy yang merupakan bentuk komitmen dan kerja sama multilateral yang dilakukan oleh negara-negara di dunia. Konsep global health diplomacy merujuk pada proses negosiasi multilevel dan multiaktor yang dilakukan guna membentuk dan mengatur kebijakan global untuk kesehatan. Tulisan ini hendak menggarisbawahi bahwa ada dualitas yang dapat kita observasi. Di satu sisi, terdapat pentingnya sebuah aksi kolektif dalam mengatasi isu pandemik yang mengancam keamanan seluruh manusia secara global. Di sisi lain, tulisan ini mengajukan argumen bahwa aksi kolektif dalam menangani COVID-19 juga memiliki nilai lebih sebagai suatu bentuk diplomasi yang dilandasi kepentingan ekonomi yang tangible. Keberlangsungan sistem produksi global sangat dipengaruhi oleh hubungan bilateral yang kondusif dan sekaligus bebas dari ancaman terhadap keselamatan manusia. Kata Kunci: keamanan manusia, sistem produksi global, diplomasi kesehatan DOI : https://doi.org/10.33005/jgp.v8i01.2167","PeriodicalId":408602,"journal":{"name":"Global and Policy Journal of International Relations","volume":"100 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-01-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115734253","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}