Desa Ngenep, Karangploso-Malang memiliki potensi sumber daya alam berupa sumber air, dinamakan Sumber Nyolo. Sumber Nyolo digunakan masyarakat untuk kebutuhan sehari-hari dan untuk pengairan lahan pertanian. Selain penggunaan untuk kebutuhan sehari-hari dan pengairan, saat ini kawasan Sumber Nyolo mulai dikembangkan menjadi destinasi wisata, yang dilakukan oleh kelompok masyarakat (Pokdarwis Sumber Nyolo). Pola pengelolaan yang dilakukan Pokdarwis masih tergolong sederhana, selain itu kualitas pengunjungpun beragam. Hal tersebut mempengaruhi kualitas sumber daya alam maupun kebersihan kawasan. Permasalahan pada kawasan Sumbernyolo, Desa Ngenep, Karangploso-Malang mendesak untuk dicari solusinya. Setelah sosialisasi, diikuti dengan meningkatkan sarana prasarana wisata dan elemen pendukung seperti pemberdayaan masyarakat sekitar. Keseluruhan proses akan selalu dimonitor dan dievaluasi secara berkala. Hasil kegiatan yang dilakukan terdiri dari dua aspek yaitu konservasi sumber air dan hutan dan pembangunan sarana wisata edukasi. Kesimpulan dari kegiatan ini adalah terbentuknya arah pengembangan wisata sumber nyolo menuju wisata konservasi dan kawasan wisata edukasi. Water Source Conservation and Educational Tourism in Ngenep Village, Karangploso District, Malang Regency Ngenep Village, Karangploso-Malang has potential natural resources in the form of water sources, called Sumber Nyolo. The Nyolo source is used by the community for daily needs and for irrigating agricultural land. In addition to use for daily needs and irrigation, currently the Sumber Nyolo area is starting to be developed into a tourist destination, which is carried out by community groups (Pokdarwis Sumber Nyolo). The management pattern carried out by Pokdarwis is still relatively simple, besides that the quality of visitors varies. This affects the quality of natural resources and the cleanliness of the area. Problems in the Sumbernyolo area, Ngenep Village, Karangploso-Malang urgently need a solution. The purpose of this service is to analyze the direction of developing Nyolo source tourism towards conservation tourism and educational tourism areas. The method of activity is carried out through the process of inventorying tourism potential, then developing a strategy for developing tourist destinations. For further socialization to the main actors of tourism, namely Pokdarwis and the surrounding community who are involved about the direction of development of Sumbernyolo tourism. After socialization, it was followed by improving tourism infrastructure and supporting elements such as empowering the surrounding community. The whole process will always be monitored and evaluated on a regular basis. The results of the activities carried out consist of two aspects, namely the conservation of water sources and forests and the development of educational tourism facilities. The conclusion of this activity is the formation of a direction for developing Nyolo source tourism towards cons
{"title":"Konservasi Sumber Air dan Wisata Edukasi di Desa Ngenep, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang","authors":"Wahyu Prihanta, Elly Purwanti, A. Zainuri","doi":"10.36312/linov.v7i4.629","DOIUrl":"https://doi.org/10.36312/linov.v7i4.629","url":null,"abstract":"Desa Ngenep, Karangploso-Malang memiliki potensi sumber daya alam berupa sumber air, dinamakan Sumber Nyolo. Sumber Nyolo digunakan masyarakat untuk kebutuhan sehari-hari dan untuk pengairan lahan pertanian. Selain penggunaan untuk kebutuhan sehari-hari dan pengairan, saat ini kawasan Sumber Nyolo mulai dikembangkan menjadi destinasi wisata, yang dilakukan oleh kelompok masyarakat (Pokdarwis Sumber Nyolo). Pola pengelolaan yang dilakukan Pokdarwis masih tergolong sederhana, selain itu kualitas pengunjungpun beragam. Hal tersebut mempengaruhi kualitas sumber daya alam maupun kebersihan kawasan. Permasalahan pada kawasan Sumbernyolo, Desa Ngenep, Karangploso-Malang mendesak untuk dicari solusinya. Setelah sosialisasi, diikuti dengan meningkatkan sarana prasarana wisata dan elemen pendukung seperti pemberdayaan masyarakat sekitar. Keseluruhan proses akan selalu dimonitor dan dievaluasi secara berkala. Hasil kegiatan yang dilakukan terdiri dari dua aspek yaitu konservasi sumber air dan hutan dan pembangunan sarana wisata edukasi. Kesimpulan dari kegiatan ini adalah terbentuknya arah pengembangan wisata sumber nyolo menuju wisata konservasi dan kawasan wisata edukasi.\u0000Water Source Conservation and Educational Tourism in Ngenep Village, Karangploso District, Malang Regency\u0000Ngenep Village, Karangploso-Malang has potential natural resources in the form of water sources, called Sumber Nyolo. The Nyolo source is used by the community for daily needs and for irrigating agricultural land. In addition to use for daily needs and irrigation, currently the Sumber Nyolo area is starting to be developed into a tourist destination, which is carried out by community groups (Pokdarwis Sumber Nyolo). The management pattern carried out by Pokdarwis is still relatively simple, besides that the quality of visitors varies. This affects the quality of natural resources and the cleanliness of the area. Problems in the Sumbernyolo area, Ngenep Village, Karangploso-Malang urgently need a solution. The purpose of this service is to analyze the direction of developing Nyolo source tourism towards conservation tourism and educational tourism areas. The method of activity is carried out through the process of inventorying tourism potential, then developing a strategy for developing tourist destinations. For further socialization to the main actors of tourism, namely Pokdarwis and the surrounding community who are involved about the direction of development of Sumbernyolo tourism. After socialization, it was followed by improving tourism infrastructure and supporting elements such as empowering the surrounding community. The whole process will always be monitored and evaluated on a regular basis. The results of the activities carried out consist of two aspects, namely the conservation of water sources and forests and the development of educational tourism facilities. The conclusion of this activity is the formation of a direction for developing Nyolo source tourism towards cons","PeriodicalId":415138,"journal":{"name":"Lumbung Inovasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat","volume":"101 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121108993","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Kegiatan pelatihan branding di IREMA Baiturrahman merupakan respon dari pihak terkait. Di tengah kondisi pandemi ini, pemerintah Indonesia terus menggalakkan industri kreatif. Akibat pandemi, masyarakat Indonesia lebih banyak menghabiskan waktu online karena masyarakat masih bisa menjalankan aktivitas kesehariannya, mulai dari bekerja, belajar, hingga menikmati hiburan online. Universitas Indo Global Mandiri Palembang, berkomitmen untuk selalu berusaha melakukan pengabdian kepada masyarakat secara berkesinambungan sebagai bentuk kepedulian civitas akademika untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Oleh karena itu, Tim Pengabdian Masyarakat Universitas Indo Global Mandiri Palembang bermaksud menjalin kerjasama dengan IREMA Baiturrahman dengan skema pelayanan internal yaitu: 1) Memberikan wawasan Branding dan cara membuatnya, 2) Memberikan keterampilan branding kepada peserta pelatihan, 3) Meningkatkan keterampilan bagi peserta yang sudah memiliki landasan Seni Rupa, dan 4) Memberikan motivasi dan tips bagi peserta untuk menjadi individu yang mandiri dan mampu menghasilkan Brand secara berkala. Metode yang digunakan dalam kegiatan pelatihan Branding ini adalah Metode Sosialisasi dan Ceramah, Metode Demonstrasi & Bimbingan & Metode Partisipatif. Kegiatan pelatihan branding di IREMA,para pesertadapat membuat Merk dan sebagian dapat membuat maskot dengan tingkat kemampuan yang berbeda-beda. Branding Training and Branding Workshop for IREMA Baiturrahman, Kebun Bunga Village, Palembang Branding Training for IREMA Baiturrahman, Kebun Bunga Village, Palembang. Branding training activities at IREMA Baiturrahman are a response from related parties. In the midst of this pandemic condition, the Indonesian government continues to promote the creative industry. As a result of the pandemic, Indonesians spend more time online because people can still carry out their activities everyday life, from work, study to enjoying online entertainment. Indo Global Mandiri University Palembang, committed to always trying to do community service continuously as a form of concern for academics to improve the quality of life of the community. Therefore The Indo Global Mandiri University Community Service Team, Palembang, intends to establish partnership with IREMA Baiturrahman with an internal service scheme, namely 1) Giving insight into Branding and how to make it. 2) Give branding skills to the trainees. 3) Improve skills for participants who already have foundation in Fine Arts. 4) Provide motivation and tips for participants to become individuals independent and able to produce Brands on a regular basis. The methods used in this Branding training activity are the Socialization and Lecture Method, the Demonstration Method & Guidance & Participatory Methods. Branding training activities at IREMA, participants can make brands and some can make mascots with different levels of ability
品牌训练活动在IREMA Baiturrahman是相关各方的回应。在这场大流行中,印尼政府继续推动创意产业。由于大流行,印尼人花更多的时间在网上,因为人们仍然可以进行他们的日常活动,从工作、学习到享受网络娱乐。自力更生的印度全球大学帕伦邦(Indo Global university of Palembang)承诺永远以学术奖学金为目标,以提高社区生活质量。因此,自力更生的印度全球大学奉献团队致力于与内部服务计划IREMA Baiturrahman合作:(1)提供品牌见解和制作方法;2)为已经拥有美术基础的学员提供品牌技能;品牌培训活动中使用的方法是社会化和演讲、演示与指导与参与方法。IREMA的品牌训练活动,参与者可以创建品牌,其他人可以制作不同程度的吉祥物。品牌培训工作坊和品牌为IREMA Baiturrahman花园村,PalembangBranding Training for IREMA Baiturrahman, Palembang花园村。品牌培训活动在IREMA Baiturrahman是a来自相关各方的反应。这个流行的《midst雾,《印尼政府继续to promote创意工业。作为pandemic的代表,印尼人花更多的时间在网上,因为人们仍然可以在日常生活、工作、学习来享受在线娱乐。印度全球独立大学帕伦邦(University of Palembang)承诺永远努力做社区服务,作为一种学术研究,旨在培养社区生活的品质。这就是《全球印度独立大学社区服务团队,Palembang intends to建立伙伴关系”with IREMA Baiturrahman with an内部服务怀廷,namely 1)给予insight是进入品牌,如何让它。2)给品牌技能的学员们》。3)为participants Improve技能世卫组织已经有美术基金会在。4)。motivation小贴士participants来说成为individuals独立报和able to农产品品牌on a普通的基地。在这种标签训练中使用的方法是社会和文化的方法,演示方法和实践方法。培训活动在IREMA, participants可以让品牌在品牌和一些可以让吉祥物们用不在乎的不同水平
{"title":"Pelatihan Branding Dan Pembuatan Merk kepada IREMA Baiturrahman Kelurahan Kebun Bunga Palembang","authors":"Bobby Halim, Amaliatulwalidain, Niken Angraini","doi":"10.36312/linov.v7i4.950","DOIUrl":"https://doi.org/10.36312/linov.v7i4.950","url":null,"abstract":"Kegiatan pelatihan branding di IREMA Baiturrahman merupakan respon dari pihak terkait. Di tengah kondisi pandemi ini, pemerintah Indonesia terus menggalakkan industri kreatif. Akibat pandemi, masyarakat Indonesia lebih banyak menghabiskan waktu online karena masyarakat masih bisa menjalankan aktivitas kesehariannya, mulai dari bekerja, belajar, hingga menikmati hiburan online. Universitas Indo Global Mandiri Palembang, berkomitmen untuk selalu berusaha melakukan pengabdian kepada masyarakat secara berkesinambungan sebagai bentuk kepedulian civitas akademika untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Oleh karena itu, Tim Pengabdian Masyarakat Universitas Indo Global Mandiri Palembang bermaksud menjalin kerjasama dengan IREMA Baiturrahman dengan skema pelayanan internal yaitu: 1) Memberikan wawasan Branding dan cara membuatnya, 2) Memberikan keterampilan branding kepada peserta pelatihan, 3) Meningkatkan keterampilan bagi peserta yang sudah memiliki landasan Seni Rupa, dan 4) Memberikan motivasi dan tips bagi peserta untuk menjadi individu yang mandiri dan mampu menghasilkan Brand secara berkala. Metode yang digunakan dalam kegiatan pelatihan Branding ini adalah Metode Sosialisasi dan Ceramah, Metode Demonstrasi & Bimbingan & Metode Partisipatif. Kegiatan pelatihan branding di IREMA,para pesertadapat membuat Merk dan sebagian dapat membuat maskot dengan tingkat kemampuan yang berbeda-beda.\u0000Branding Training and Branding Workshop for IREMA Baiturrahman, Kebun Bunga Village, Palembang\u0000Branding Training for IREMA Baiturrahman, Kebun Bunga Village, Palembang. Branding training activities at IREMA Baiturrahman are a response from related parties. In the midst of this pandemic condition, the Indonesian government continues to promote the creative industry. As a result of the pandemic, Indonesians spend more time online because people can still carry out their activities everyday life, from work, study to enjoying online entertainment. Indo Global Mandiri University Palembang, committed to always trying to do community service continuously as a form of concern for academics to improve the quality of life of the community. Therefore The Indo Global Mandiri University Community Service Team, Palembang, intends to establish partnership with IREMA Baiturrahman with an internal service scheme, namely 1) Giving insight into Branding and how to make it. 2) Give branding skills to the trainees. 3) Improve skills for participants who already have foundation in Fine Arts. 4) Provide motivation and tips for participants to become individuals independent and able to produce Brands on a regular basis. The methods used in this Branding training activity are the Socialization and Lecture Method, the Demonstration Method & Guidance & Participatory Methods. Branding training activities at IREMA, participants can make brands and some can make mascots with different levels of ability","PeriodicalId":415138,"journal":{"name":"Lumbung Inovasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131295171","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
R. A. Mashami, H. Hatimah, N. Kurnia, Khaeruman Khaeruman
Desa Karang Sidemen terletak di pinggir kawasan hutan di bawah naungan Balai Tahura Nuraksa dan Balai Kesatuan Pengelolaan Hutan (BPKH) Pelangan Tastura. Masyarakat desa tersebut memiliki masalah yaitu proses pengolahan buah kopi menghasilkan limbah kulit kopi dalam jumlah yang besar. Limbah tersebut menimbulkan pencemaran udara dan menjadi sumber penyakit akibat ditumbuhi mikroba. Solusi untuk mengatasi permasalahan di atas adalah pelatihan pengolahan limbah kulit kopi menjadi teh. Tujuan program pengabdian kepada masyarakat ini adalah meningkatkan keterampilan masyarakat dalam mengolah limbah kulit kopi menjadi teh dan menambah jenis produk usaha sehingga berpengaruh terhadap peningkatan perekonomian masyarakat. Kegiatan dilaksanakan dengan metode Focus Group Discussion (FGD), ceramah, dan praktik. Tahap pelaksanaan kegiatan terdiri dari persiapan, pelatihan, dan evaluasi. Peserta kegiatan sebanyak 24 orang yang berasal dari 8 Kelompok Tani Hutan (KTH). Setelah kegiatan dilaksanakan terlihat adanya peningkatan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam membuat teh kulit kopi dan adanya produk baru yang dapat dijadikan usaha masyarakat. Selain itu, masyarakat memberikan respon sangat baik pada semua indikator yaitu ketertarikan peserta, peningkatan pengetahuan peserta, kemudahan materi pelatihan, dan kebermanfaatan kegiatan. Empowering Communities through Utilization of Coffee Skin Waste into Tea Karang Sidemen Village is located on the edge of a forest area under the auspices of the Balai Tahura Nuraksa and the Balai Kesatuan Pengelolaan Hutan (BPKH) Pelangan Tastura. The village community has a problem, namely the processing of coffee cherries produces large amounts of coffee skin waste. The waste causes air pollution and becomes a source of disease. The solution to overcome the problems above is training on processing coffee skin waste into tea. The purpose of this community service program is to improve community skills in processing coffee skin waste into tea and to increase the types of business products so that it affects the improvement of the community's economy. The activities were carried out using the Focus Group Discussion (FGD) method, lectures, and practices. The implementation phase of the activity consists of preparation, training, and evaluation. The participants of the activity were 24 people from 8 Forest Farmer Groups (FFG). After the activity was carried out, it was seen that there was an increase in community knowledge and skills in making coffee skin tea and the existence of new products that could be used as community businesses. In addition, the community responded very well to all indicators, namely participant interest, increased knowledge of participants, ease of training materials, and usefulness of activities
{"title":"Empowering Communities through Utilization of Coffee Skin Waste into Tea","authors":"R. A. Mashami, H. Hatimah, N. Kurnia, Khaeruman Khaeruman","doi":"10.36312/linov.v7i4.957","DOIUrl":"https://doi.org/10.36312/linov.v7i4.957","url":null,"abstract":"Desa Karang Sidemen terletak di pinggir kawasan hutan di bawah naungan Balai Tahura Nuraksa dan Balai Kesatuan Pengelolaan Hutan (BPKH) Pelangan Tastura. Masyarakat desa tersebut memiliki masalah yaitu proses pengolahan buah kopi menghasilkan limbah kulit kopi dalam jumlah yang besar. Limbah tersebut menimbulkan pencemaran udara dan menjadi sumber penyakit akibat ditumbuhi mikroba. Solusi untuk mengatasi permasalahan di atas adalah pelatihan pengolahan limbah kulit kopi menjadi teh. Tujuan program pengabdian kepada masyarakat ini adalah meningkatkan keterampilan masyarakat dalam mengolah limbah kulit kopi menjadi teh dan menambah jenis produk usaha sehingga berpengaruh terhadap peningkatan perekonomian masyarakat. Kegiatan dilaksanakan dengan metode Focus Group Discussion (FGD), ceramah, dan praktik. Tahap pelaksanaan kegiatan terdiri dari persiapan, pelatihan, dan evaluasi. Peserta kegiatan sebanyak 24 orang yang berasal dari 8 Kelompok Tani Hutan (KTH). Setelah kegiatan dilaksanakan terlihat adanya peningkatan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam membuat teh kulit kopi dan adanya produk baru yang dapat dijadikan usaha masyarakat. Selain itu, masyarakat memberikan respon sangat baik pada semua indikator yaitu ketertarikan peserta, peningkatan pengetahuan peserta, kemudahan materi pelatihan, dan kebermanfaatan kegiatan.\u0000Empowering Communities through Utilization of Coffee Skin Waste into Tea\u0000Karang Sidemen Village is located on the edge of a forest area under the auspices of the Balai Tahura Nuraksa and the Balai Kesatuan Pengelolaan Hutan (BPKH) Pelangan Tastura. The village community has a problem, namely the processing of coffee cherries produces large amounts of coffee skin waste. The waste causes air pollution and becomes a source of disease. The solution to overcome the problems above is training on processing coffee skin waste into tea. The purpose of this community service program is to improve community skills in processing coffee skin waste into tea and to increase the types of business products so that it affects the improvement of the community's economy. The activities were carried out using the Focus Group Discussion (FGD) method, lectures, and practices. The implementation phase of the activity consists of preparation, training, and evaluation. The participants of the activity were 24 people from 8 Forest Farmer Groups (FFG). After the activity was carried out, it was seen that there was an increase in community knowledge and skills in making coffee skin tea and the existence of new products that could be used as community businesses. In addition, the community responded very well to all indicators, namely participant interest, increased knowledge of participants, ease of training materials, and usefulness of activities\u0000 ","PeriodicalId":415138,"journal":{"name":"Lumbung Inovasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat","volume":"83 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122304526","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pamela Pamela, Sukal Minsas, Bambang Kurniadi, Warsidah Warsidah, M. Sofiana, Sofiana Sofiana, Ruqiah Ganda Putri Panjaitan, R. Sari, Uray Ristian, S. Nurdiansyah
Blue Economy adalah usaha memanfaatkan potensi sumber daya laut berbasis lingkungan dalam menunjang pertumbuhan ekonomi masyarakat wilayah pesisir. Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) sebagai bagian dari program Kedaireka Matching Fund Direktorat Pendidikan Tinggi ini, dilakukan di wilayah Lemukutan untuk tujuan meningkatkan keterampilan dan kesejahteraan masyarakat pesisir melalui kegiatan Implementasi Blue Economy Melalui Kegiatan Budi Daya Rumput Laut E. cottonii di Wilayah Pesisir . Budidaya E. cottonii dilaksanakan dengan menggunakan metode longline, melibatkan sebanyak 15 orang mahasiswa dari berbagai program studi di lingkungan Universitas Tanjungpura serta 10 orang masyarakat setempat, selama 4 bulan berkegiatan. Kesuksesan usaha budidaya rumput laut sangat tergantung pada pemilihan lahan dengan parameter lingkungan yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan rumput laut, teknik serta metode budidaya yang sesuai. Kegiatan PKM ini menggunakan metode ceramah, simulasi di darat kemudian dilanjutkan dengan praktek langsung menanam rumput laut E. cottonii di wilayah perairan Lemukutan. Dari hasil kegiatan ini menunjukkan kemampuan masyarakat menggunakan metode long line dalam budidaya rumput laut E. cottonii sudah sangat memadai, dengan pengamatan selama 50 hari menunjukkan pertumbuhan relatifve sebesar 220,50%, dan pertumbuhan harian 3.36 %. Penanaman rumput laut harus memperhitungkan intensitas matahari untuk memaksimalkan berlangsungnya fotosintesis serta menghindari penanaman di masa menjelang ekstrim di mana terjadi curah hujan tinggi dan gelombang laut yang kuat. Blue Economy Implementation Through Eucheuma cottonii Seaweed Cultivation Activities in the Coastal Area of ??Lemukutan Island Blue Economy is an effort to exploit the potential of marine resources based on the environment in supporting the economic growth of coastal communities. Community Service (PKM) as part of the Directorate of Higher Education's Kedaireka Matching Fund program, is carried out in the Lemukutan area for the purpose of improving the skills and welfare of coastal communities through Blue Economy Implementation activities through E. cottonii Seaweed Cultivation Activities in the Coastal Area. The cultivation of E. cottonii was carried out using the longline method, involving as many as 15 students from various study programs at Tanjungpura University and 10 local people, for 4 months of activities. The success of seaweed farming is highly dependent on the selection of land with environmental parameters that support the growth and development of seaweed, appropriate cultivation techniques and methods. This PKM activity used the lecture method, simulations on land and then continued with direct practice of planting E. cottonii seaweed in the waters of Lemukutan. The results of this activity show that the community's ability to use the long line method in cultivating E. cottonii seaweed is very adequate, with observations for 50 days showing a relative grow
{"title":"Implementasi Blue Economy Melalui Kegiatan Budi Daya Rumput Laut Eucheuma cottonii di Wilayah Pesisir Pulau Lemukutan","authors":"Pamela Pamela, Sukal Minsas, Bambang Kurniadi, Warsidah Warsidah, M. Sofiana, Sofiana Sofiana, Ruqiah Ganda Putri Panjaitan, R. Sari, Uray Ristian, S. Nurdiansyah","doi":"10.36312/linov.v7i4.971","DOIUrl":"https://doi.org/10.36312/linov.v7i4.971","url":null,"abstract":"Blue Economy adalah usaha memanfaatkan potensi sumber daya laut berbasis lingkungan dalam menunjang pertumbuhan ekonomi masyarakat wilayah pesisir. Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) sebagai bagian dari program Kedaireka Matching Fund Direktorat Pendidikan Tinggi ini, dilakukan di wilayah Lemukutan untuk tujuan meningkatkan keterampilan dan kesejahteraan masyarakat pesisir melalui kegiatan Implementasi Blue Economy Melalui Kegiatan Budi Daya Rumput Laut E. cottonii di Wilayah Pesisir . Budidaya E. cottonii dilaksanakan dengan menggunakan metode longline, melibatkan sebanyak 15 orang mahasiswa dari berbagai program studi di lingkungan Universitas Tanjungpura serta 10 orang masyarakat setempat, selama 4 bulan berkegiatan. Kesuksesan usaha budidaya rumput laut sangat tergantung pada pemilihan lahan dengan parameter lingkungan yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan rumput laut, teknik serta metode budidaya yang sesuai. Kegiatan PKM ini menggunakan metode ceramah, simulasi di darat kemudian dilanjutkan dengan praktek langsung menanam rumput laut E. cottonii di wilayah perairan Lemukutan. Dari hasil kegiatan ini menunjukkan kemampuan masyarakat menggunakan metode long line dalam budidaya rumput laut E. cottonii sudah sangat memadai, dengan pengamatan selama 50 hari menunjukkan pertumbuhan relatifve sebesar 220,50%, dan pertumbuhan harian 3.36 %. Penanaman rumput laut harus memperhitungkan intensitas matahari untuk memaksimalkan berlangsungnya fotosintesis serta menghindari penanaman di masa menjelang ekstrim di mana terjadi curah hujan tinggi dan gelombang laut yang kuat.\u0000Blue Economy Implementation Through Eucheuma cottonii Seaweed Cultivation Activities in the Coastal Area of ??Lemukutan Island\u0000 Blue Economy is an effort to exploit the potential of marine resources based on the environment in supporting the economic growth of coastal communities. Community Service (PKM) as part of the Directorate of Higher Education's Kedaireka Matching Fund program, is carried out in the Lemukutan area for the purpose of improving the skills and welfare of coastal communities through Blue Economy Implementation activities through E. cottonii Seaweed Cultivation Activities in the Coastal Area. The cultivation of E. cottonii was carried out using the longline method, involving as many as 15 students from various study programs at Tanjungpura University and 10 local people, for 4 months of activities. The success of seaweed farming is highly dependent on the selection of land with environmental parameters that support the growth and development of seaweed, appropriate cultivation techniques and methods. This PKM activity used the lecture method, simulations on land and then continued with direct practice of planting E. cottonii seaweed in the waters of Lemukutan. The results of this activity show that the community's ability to use the long line method in cultivating E. cottonii seaweed is very adequate, with observations for 50 days showing a relative grow","PeriodicalId":415138,"journal":{"name":"Lumbung Inovasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat","volume":"759 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126942646","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Novita Lidyana, Ida Sugeng Suyani, Tedy Herlambang, M. Suud, Mimik Umi Zuhroh, Dewi Anggun Oktaviani
Limbah air cucian beras yang dihasilkan sebuah keluarga dapat menghasilkan setidaknya 1 liter setiap harinya. Limbah air cucian air beras tersebut jika difermentasi, limbah tersebut memiliki kandungan bakteri serta unsur hara N, P, K serta Mg yang bermanfaat bagi tanaman. Ibu-ibu PKK Desa Bulang Kecamatan Gending merupakan ibu-ibu yang memang menyukai tanaman serta menaman tanaman di sekitar halaman rumah. Pengetahuan dan pemanfaatan penggunaan limbah cucian beras sangat minim. Untuk itu pada kegiatan pengabdian masyarakat dilakukan sosialisasi dan pelatihan pembuatan pupuk organik cair berbahan baku air cucian beras. Kegiatan pengabdian masyarakat ini diikuti oleh ibu-ibu PKK desa bulang Kecamatan Gending sejumlah 20 peserta. Pada pelaksanaanya dilakukan tiga sesi meliputi sesi sosialisasi, pelatihan dan pendampingan. Pengabdian memberikan dampak adanya peningkatan pengetahuan ibu-ibu PKK sebesar 70% dan keahlian juga meningkat sebesar 30 %. Increasing Entrepreneurial Spirit Through Training On The Use of Rice Washing Water POC Waste rice washing water produced by a family can produce at least 1 liter every day. The waste water washing rice water if fermented, the waste contains bacteria and nutrients N, P, K and Mg which are beneficial to plants. PKK mothers in Bulang Village, Gending District, are mothers who really like plants and plant plants around the yard. Knowledge and utilization of the use of rice laundry waste is minimal. For this reason, in community service activities, socialization and training on making liquid organic fertilizer made from rice washing water are carried out. This community service activity was attended by PKK mothers in Bulang Village, Gending District, a total of 20 participants. In its implementation, three sessions were carried out including socialization sessions, training and mentoring. Service has an impact on increasing the knowledge of PKK mothers by 70% and expertise also increased by 30%.
{"title":"Peningkatan Jiwa Entrepreneur Melalui Pelatihan Pemanfaatan POC (Pupuk Organik Cair) Air Cucian Beras","authors":"Novita Lidyana, Ida Sugeng Suyani, Tedy Herlambang, M. Suud, Mimik Umi Zuhroh, Dewi Anggun Oktaviani","doi":"10.36312/linov.v7i4.986","DOIUrl":"https://doi.org/10.36312/linov.v7i4.986","url":null,"abstract":"Limbah air cucian beras yang dihasilkan sebuah keluarga dapat menghasilkan setidaknya 1 liter setiap harinya. Limbah air cucian air beras tersebut jika difermentasi, limbah tersebut memiliki kandungan bakteri serta unsur hara N, P, K serta Mg yang bermanfaat bagi tanaman. Ibu-ibu PKK Desa Bulang Kecamatan Gending merupakan ibu-ibu yang memang menyukai tanaman serta menaman tanaman di sekitar halaman rumah. Pengetahuan dan pemanfaatan penggunaan limbah cucian beras sangat minim. Untuk itu pada kegiatan pengabdian masyarakat dilakukan sosialisasi dan pelatihan pembuatan pupuk organik cair berbahan baku air cucian beras. Kegiatan pengabdian masyarakat ini diikuti oleh ibu-ibu PKK desa bulang Kecamatan Gending sejumlah 20 peserta. Pada pelaksanaanya dilakukan tiga sesi meliputi sesi sosialisasi, pelatihan dan pendampingan. Pengabdian memberikan dampak adanya peningkatan pengetahuan ibu-ibu PKK sebesar 70% dan keahlian juga meningkat sebesar 30 %.\u0000Increasing Entrepreneurial Spirit Through Training On The Use of Rice Washing Water POC\u0000 Waste rice washing water produced by a family can produce at least 1 liter every day. The waste water washing rice water if fermented, the waste contains bacteria and nutrients N, P, K and Mg which are beneficial to plants. PKK mothers in Bulang Village, Gending District, are mothers who really like plants and plant plants around the yard. Knowledge and utilization of the use of rice laundry waste is minimal. For this reason, in community service activities, socialization and training on making liquid organic fertilizer made from rice washing water are carried out. This community service activity was attended by PKK mothers in Bulang Village, Gending District, a total of 20 participants. In its implementation, three sessions were carried out including socialization sessions, training and mentoring. Service has an impact on increasing the knowledge of PKK mothers by 70% and expertise also increased by 30%.","PeriodicalId":415138,"journal":{"name":"Lumbung Inovasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat","volume":"15 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131123482","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
D. Sari, Syarifah Ema Rahmaniah, Agus Yuliono, S. Utami, Vindy Andraeni, Riska Wati, Anggi Jessica
Permasalahan sampah yang semakin meningkat menjadi isu bersama yang harus dihadapi dan perlu solusi bersama. Di wilayah Segedong, Kabupaten Mempawah ternyata masyarakat kurang memperhatikan permasalahan sampah termasuk pengelolaannya. Permasalahan sampah berdampak pada bencana alam dan penyakit. Tujuan pelaksanaan pengabdian kepada siswa SMPN 03 Segedong adalah memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada siswa mengenai sampah, dampak sampah pada lingkungan, mampu membedakan sampah organik dan non organik dan cara kreativitas mengolah sampah menjadi barang yang bernilai guna. Metode yang digunakan yaitu dengan memberikan sosialisasi, edukasi dan workshop pengelolaan sampah. Sasaran kegiatan ini adalah para pelajar karena agar pelajar mengerti sangat pentingnya pengelolaan sampah di lingkungan, serta membuat pelajar untuk dapat menanamkan kebiasaan mengelola sampah dengan baik. Hasil kegiatan berdasarkan hasil post-test adalah peningkatan pengetahuan siswa dalam menjaga lingkungan dan pengelolaan sampah plastik. Secara praktik para siswa berhasil membuat lima tempat sampah sesuai dengan pembagian lima kelompok dan tempat sampah ini digunakan untuk tempat pembuangan sampah di SMPN 03 Segedong. Collaboration between the Palung Foundation and SMPN 03 Segedong Students in Plastic Waste Management Education and Creativity The increasing waste problem is a common issue that must be faced and needs a joint solution. In the Segedong area, Mempawah Regency, it turns out that the community pays little attention to waste problems, including its management. The waste problem has an impact on natural disasters and diseases. The purpose of implementing community service for SMPN 03 Segedong students is to provide knowledge and understanding to students regarding waste, the impact of waste on the environment, being able to distinguish between organic and non-organic waste and how to be creative in processing waste into valuable goods. The method used is by providing outreach, education and waste management workshops. The target of this activity is students because students understand the importance of waste management in the environment, and make students able to instill the habit of managing waste properly. The results of the activities based on the post test are an increase in students' knowledge in protecting the environment and managing plastic waste. Practically the students succeeded in making five trash bins according to the distribution of the five groups and the trash bins were used for garbage disposal at SMPN 03 Segedong.
{"title":"Kolaborasi Yayasan Palung dan Pelajar SMPN 03 Segedong Dalam Edukasi dan Kreativitas Pengelolaan Sampah Plastik","authors":"D. Sari, Syarifah Ema Rahmaniah, Agus Yuliono, S. Utami, Vindy Andraeni, Riska Wati, Anggi Jessica","doi":"10.36312/linov.v7i4.967","DOIUrl":"https://doi.org/10.36312/linov.v7i4.967","url":null,"abstract":"Permasalahan sampah yang semakin meningkat menjadi isu bersama yang harus dihadapi dan perlu solusi bersama. Di wilayah Segedong, Kabupaten Mempawah ternyata masyarakat kurang memperhatikan permasalahan sampah termasuk pengelolaannya. Permasalahan sampah berdampak pada bencana alam dan penyakit. Tujuan pelaksanaan pengabdian kepada siswa SMPN 03 Segedong adalah memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada siswa mengenai sampah, dampak sampah pada lingkungan, mampu membedakan sampah organik dan non organik dan cara kreativitas mengolah sampah menjadi barang yang bernilai guna. Metode yang digunakan yaitu dengan memberikan sosialisasi, edukasi dan workshop pengelolaan sampah. Sasaran kegiatan ini adalah para pelajar karena agar pelajar mengerti sangat pentingnya pengelolaan sampah di lingkungan, serta membuat pelajar untuk dapat menanamkan kebiasaan mengelola sampah dengan baik. Hasil kegiatan berdasarkan hasil post-test adalah peningkatan pengetahuan siswa dalam menjaga lingkungan dan pengelolaan sampah plastik. Secara praktik para siswa berhasil membuat lima tempat sampah sesuai dengan pembagian lima kelompok dan tempat sampah ini digunakan untuk tempat pembuangan sampah di SMPN 03 Segedong.\u0000Collaboration between the Palung Foundation and SMPN 03 Segedong Students in Plastic Waste Management Education and Creativity\u0000 The increasing waste problem is a common issue that must be faced and needs a joint solution. In the Segedong area, Mempawah Regency, it turns out that the community pays little attention to waste problems, including its management. The waste problem has an impact on natural disasters and diseases. The purpose of implementing community service for SMPN 03 Segedong students is to provide knowledge and understanding to students regarding waste, the impact of waste on the environment, being able to distinguish between organic and non-organic waste and how to be creative in processing waste into valuable goods. The method used is by providing outreach, education and waste management workshops. The target of this activity is students because students understand the importance of waste management in the environment, and make students able to instill the habit of managing waste properly. The results of the activities based on the post test are an increase in students' knowledge in protecting the environment and managing plastic waste. Practically the students succeeded in making five trash bins according to the distribution of the five groups and the trash bins were used for garbage disposal at SMPN 03 Segedong.","PeriodicalId":415138,"journal":{"name":"Lumbung Inovasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat","volume":"32 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131293615","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Nursalam Nursalam, N. D. Kurniawati, Tintin Sukartini, Ahsan Ahsan, Retno Indarwati, Makhfudli Makhfudli, Rio Ady Erwansyah, Aesthetica Islamy, Ifada Nurrohmaniah
Masih terus bertambahnya jumlah penderita HIV harus memerlukan upaya pencegahan dan penanggulangan HIV yang efektif, Stigma dan diskriminasi merupakan hambatan terbesar dalam upaya pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS. Kegiatan ini bertujuan untuk mengedukasi Masyarakat tentang pewujudan ODHIV bebas stigma dalam rangka peringatan hari AIDS di Kabupaten Tulungagung tahun 2022. Pengabdian masyarakat ini ditujukan bagi masyarakat Tulungagung. Sasaran edukasi ini adalah seluruh masyarakat di Tulungagung. Jumlah orang yang terlibat dalam kegiatan ini sebanyak 30 orang. Tahapan yang diterapkan dalam pelaksanaan pengabdian ini terbagi dalam persiapan, pelaksanaan dan evaluasi. Metode pengumpulan data dilakukan dengan pre dan post test. Penilaian stigma terhadap ODHIV mengalami perubahan, sebelum pelaksanaan edukasi kesehatan sebagian besar (69,9%) masyarakat memiliki stigma (negatif) yang tinggi terhadap ODHIV. Setelah dilakukan edukasi kesehatan, stigma (negatif) masyarakat menurun menjadi 47,2%. Terlihat bahwa stigma masyarakat terhadap ODHIV yang berkategori rendah mengalami peningkatan sebesar 22,7%. Hasil menunjukkan bahwa peserta yang telah menerima edukasi ada peningkatan pengetahuan mengenai HIV dan stigma negative masyarakat terhadap ODHIV menurun. Kegiatan edukasi dan sosialisasi ini memberikan pengetahuan mengenai HIV dan pemahaman masyarakat tentang status kesehatan yang baik. Kegiatan sosialisasi ini memberikan efek positif kepada masyarakat guna keberlangsungan hidup ODHIV yang berkaitan dengan stigma. Community Education about the realization of stigma-free PLHIV in commemoration of AIDS Day in Tulungagung District in 2022 The continuing increase in the number of people living with HIV requires effective HIV prevention and control efforts. Stigma and discrimination are the biggest obstacles in efforts to prevent and control HIV/AIDS. This activity aims to educate the public about the realization of stigma-free PLHIV in commemoration of AIDS Day in Tulungagung District in 2022. This community service is intended for the community in Tulungagung. The number of people involved in this activity was 30 people. The target of this education is the entire community in Tulungagung. The stages applied in the implementation of this service are divided into preparation, implementation and evaluation. Methods of data collection is done by pre and post test. The stigma assessment of PLHIV has changed, before the implementation of health education most (69.9%) of the community had a high (negative) stigma against PLHIV. After health education was carried out, the community's (negative) stigma decreased to 47.2%. Thus, it can be seen that the community's stigma towards PLHIV, which is in the low category, has increased by 22.7%. The results show that participants who have received education have increased knowledge about HIV and the community's negative stigma towards PLHIV has decreased. This educational and outreach activity provides knowledge a
还是艾滋病毒患者人数不断增加,这需要有效的艾滋病毒预防措施和对策,耻辱和歧视是预防和抗击艾滋病毒/艾滋病的努力中最大的障碍。该活动旨在教育公众关于2022年图伦加贡县艾滋病纪念日艾滋病的无耻辱。这种社区服务是为图伦加贡社区服务的。这个教育目标是图伦加贡的所有社区。参与这项活动的人数约为30人。这个执行阶段实施的奉献分为准备、执行和评估。数据收集方法是先试验后测试进行的。执行之前对ODHIV耻辱感变化的判断,大部分(69,9%)社区健康教育对ODHIV有很高的耻辱(消极的)。做健康教育后,(消极)下降成为47,2%社会污名。可以看出社会污名的ODHIV 22,7%大小的低增长级。结果表明,接受过教育的参与者有知识的增加对ODHIV减少艾滋病毒和消极的社会污名。这些教育和社会化活动提供了关于艾滋病毒的知识和理解社会的健康状况很好。这对社会产生积极的影响,以社会化活动ODHIV生存有关的耻辱。社区教育realization》关于stigma-free PLHIV在艾滋病日之commemoration里Tulungagung区在2022The continuing增加当家》在people living with HIV requires有效艾滋病毒预防和控制efforts。耻辱和歧视是《efforts最大obstacles to prevent和控制艾滋病毒/艾滋病问题。这个活动aims to educate《realization of public关于stigma-free PLHIV在艾滋病日的commemoration Tulungagung区在2022年。这社区服务(intended for《Tulungagung社区。人民当家》风险在这个活动是30人。这个教育的目标是整个社区》Tulungagung。这阶段应用》The implementation of service)是divided进入准备,implementation和调查员。收藏是做数据的方法被pre和post)测试。PLHIV之耻辱评估变了大多数之前,The implementation of health education(69 . 9%)《社区有一个高中(负)反对PLHIV耻辱。健康教育是carried out,之后的《社区(负)耻辱decreased to 47 2%。因此,它可以看到这就是《社区向受伤者PLHIV,哪种是《低类别,有increased by 22 . 7%。results秀那participants谁收到教育拥有increased知识关于艾滋病毒和社区的负向受伤者PLHIV decreased了。这个知识教育和外联活动provides关于艾滋病毒和社区谅解of good health)的状态。这socialization活动有一个积极效应为PLHIV生存》《社区相关的耻辱
{"title":"Edukasi Masyarakat Tentang Pewujudan ODHIV Bebas Stigma Dalam Rangka Peringatan Hari AIDS di Kabupaten Tulungagung Tahun 2022","authors":"Nursalam Nursalam, N. D. Kurniawati, Tintin Sukartini, Ahsan Ahsan, Retno Indarwati, Makhfudli Makhfudli, Rio Ady Erwansyah, Aesthetica Islamy, Ifada Nurrohmaniah","doi":"10.36312/linov.v7i4.980","DOIUrl":"https://doi.org/10.36312/linov.v7i4.980","url":null,"abstract":"Masih terus bertambahnya jumlah penderita HIV harus memerlukan upaya pencegahan dan penanggulangan HIV yang efektif, Stigma dan diskriminasi merupakan hambatan terbesar dalam upaya pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS. Kegiatan ini bertujuan untuk mengedukasi Masyarakat tentang pewujudan ODHIV bebas stigma dalam rangka peringatan hari AIDS di Kabupaten Tulungagung tahun 2022. Pengabdian masyarakat ini ditujukan bagi masyarakat Tulungagung. Sasaran edukasi ini adalah seluruh masyarakat di Tulungagung. Jumlah orang yang terlibat dalam kegiatan ini sebanyak 30 orang. Tahapan yang diterapkan dalam pelaksanaan pengabdian ini terbagi dalam persiapan, pelaksanaan dan evaluasi. Metode pengumpulan data dilakukan dengan pre dan post test. Penilaian stigma terhadap ODHIV mengalami perubahan, sebelum pelaksanaan edukasi kesehatan sebagian besar (69,9%) masyarakat memiliki stigma (negatif) yang tinggi terhadap ODHIV. Setelah dilakukan edukasi kesehatan, stigma (negatif) masyarakat menurun menjadi 47,2%. Terlihat bahwa stigma masyarakat terhadap ODHIV yang berkategori rendah mengalami peningkatan sebesar 22,7%. Hasil menunjukkan bahwa peserta yang telah menerima edukasi ada peningkatan pengetahuan mengenai HIV dan stigma negative masyarakat terhadap ODHIV menurun. Kegiatan edukasi dan sosialisasi ini memberikan pengetahuan mengenai HIV dan pemahaman masyarakat tentang status kesehatan yang baik. Kegiatan sosialisasi ini memberikan efek positif kepada masyarakat guna keberlangsungan hidup ODHIV yang berkaitan dengan stigma. Community Education about the realization of stigma-free PLHIV in commemoration of AIDS Day in Tulungagung District in 2022 The continuing increase in the number of people living with HIV requires effective HIV prevention and control efforts. Stigma and discrimination are the biggest obstacles in efforts to prevent and control HIV/AIDS. This activity aims to educate the public about the realization of stigma-free PLHIV in commemoration of AIDS Day in Tulungagung District in 2022. This community service is intended for the community in Tulungagung. The number of people involved in this activity was 30 people. The target of this education is the entire community in Tulungagung. The stages applied in the implementation of this service are divided into preparation, implementation and evaluation. Methods of data collection is done by pre and post test. The stigma assessment of PLHIV has changed, before the implementation of health education most (69.9%) of the community had a high (negative) stigma against PLHIV. After health education was carried out, the community's (negative) stigma decreased to 47.2%. Thus, it can be seen that the community's stigma towards PLHIV, which is in the low category, has increased by 22.7%. The results show that participants who have received education have increased knowledge about HIV and the community's negative stigma towards PLHIV has decreased. This educational and outreach activity provides knowledge a","PeriodicalId":415138,"journal":{"name":"Lumbung Inovasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat","volume":"81 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114937910","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Ida Bagus Cempena, Trisia Ratnawati, Wimendy Aristaldo, Nanda Oktaviyanto
Tujuan dari coaching teknologi manajemen pemasaran tepat guna pada pengelola industry kecil kerupuk kelompok Persaudaraan Perempuan Pengolah Hasil Perikanan (P3HP) yaitu: 1) Bersaing dalam penjualan Online E-Commerce berbasis Sistem Android, 2) Meningkatkan SDM dalam menghitung dan pencatatan sesuai Standard SAK EMKM Indonesia terbaru dengan menggunakan metode penghitungan dan pencatatan berbasis sistem android. 3) Mengoperasikan Alat sesuai dengan kebutuhan sehingga dapat meningkatkan volume produksi dan meningkatkan kualitas produk yang telah dihasilkan Mitra dapat membuat rencana bisnis untuk Tahun 2023 sesuai dengan target – target yang diharapkan. Hasil dalam penelitian ini masyarakat kelompok Persaudaraan Perempuan Pengolah Hasil Perikanan (P3HP) mampu bersaing dalam penjualan Online E-Commerce berbasis sitem android, SDM dalam menghitung dan pencacatan telah sesuai SAK EMKM. Mampu mengoprasikan alat produksi sesuai kebutuhan untuk meningkatkan volume. Adanya keterbatasan dalam penelitian ini maka di rekomendasikan untuk kegiatan pengabdian yang akan melakukan kegiatan pengabdian lebih lanjut di Desa Pangkah Kulon Ujung Pangkah Kabupaten Gresik agar melakukan promosi tempat pembuatan krupuk hasil olahan ikan, dengan adanya promosi tersebut maka akan menarik minat pengunjung untuk membeli produk krupuk tersebut sehingga akan semakin dikenal oleh masyarakat Indonesia maupun mancanegara. Coaching on Appropriate Marketing Management Technology in the Cracker Small Industry, Fishery Product Processing Women's Fraternity Group (P3HP) The objectives of coaching appropriate marketing management technology for small cracker industry managers in the Fisheries Product Processing Women's Group (P3HP), namely: 1) Compete in Android System-based E-Commerce Online sales, 2) Improve human resources in calculating and recording according to Indonesian EMKM SAK Standards the latest by using the method of counting and recording based on the Android system. 3) Operate tools according to needs so as to increase production volume and improve the quality of products that have been produced. Partners can make a business plan for 2023 in accordance with the expected targets. The results in this study were that the community of the Fisheries Product Processing Women's Fraternity (P3HP) were able to compete in online e-commerce sales based on the Android system, human resources in calculating and recording were in accordance with SAK EMKM. Able to operate production equipment as needed to increase volume. There are limitations in this study, it is recommended for community service activities that will carry out further community service activities in Pangkah Kulon Ujung Pangkah Village, Gresik Regency to carry out promotions for places where processed fish crackers are made, with this promotion it will attract visitors to buy these cracker products so that it will be increasingly recognized by the people of Indonesia and abroad
coaching正确营销管理技术的目的是为了在工业管理小饼干兄弟会女人加工机渔业(P3HP)结果:1)参加在线销售E-Commerce基于Android系统,2)增加的汤匙在计算和记录按照最新标准袋EMKM印尼用统计方法和基于Android系统的记录。3)根据需要操作工具,使生产音量增加,提高合作伙伴生产的产品质量,可以根据目标——预期目标——制定2023年的商业计划。这项研究的结果是:能够根据增加体积所需对生产工具进行操作。在这项研究中存在的局限性在推荐的奉献活动就做进一步的活动奉献Pangkah村库伦Pangkah雷斯克县的尽头,以便做鱼加工制作不错的结果,随着地方促销推广,那么将吸引游客购买产品不错,以至于将越来越多地由印尼社会和外国而闻名。在小食品公司,费舍尔生产女性的脆弱市场管理技术(P3HP)(1)以Android系统系统电子商务为基础的在线销售,2)包括利用Android系统上的计算和记录的人力资源。运行工具需要增加产量,增加现有产品的质量。2023 Partners计划可以让a business for in accordance with the一点很明显。这项研究的结果表明,基于Android系统的电子商务销售,负责计算和记录的人力资源与小型机同步。a美国操作生产设备需要向增加体积。有些局限性in this study,为社区服务活动那是recommended威尔带出去离社区服务活动在Pangkah库伦Pangkah村的尽头,摄政雷斯克到嘉莉出去促销为地方processed鱼饼干在哪里制造里,用景观这样会吸引请去买这些产品,所以这将是饼干increasingly recognized由印度尼西亚和在国外之人
{"title":"Coaching Teknologi Manajemen Pemasaran Tepat Guna Pada Industri Kecil Kerupuk Kelompok Persaudaraan Perempuan Pengolah Hasil Perikanan (P3HP)","authors":"Ida Bagus Cempena, Trisia Ratnawati, Wimendy Aristaldo, Nanda Oktaviyanto","doi":"10.36312/linov.v7i4.861","DOIUrl":"https://doi.org/10.36312/linov.v7i4.861","url":null,"abstract":"Tujuan dari coaching teknologi manajemen pemasaran tepat guna pada pengelola industry kecil kerupuk kelompok Persaudaraan Perempuan Pengolah Hasil Perikanan (P3HP) yaitu: 1) Bersaing dalam penjualan Online E-Commerce berbasis Sistem Android, 2) Meningkatkan SDM dalam menghitung dan pencatatan sesuai Standard SAK EMKM Indonesia terbaru dengan menggunakan metode penghitungan dan pencatatan berbasis sistem android. 3) Mengoperasikan Alat sesuai dengan kebutuhan sehingga dapat meningkatkan volume produksi dan meningkatkan kualitas produk yang telah dihasilkan Mitra dapat membuat rencana bisnis untuk Tahun 2023 sesuai dengan target – target yang diharapkan. Hasil dalam penelitian ini masyarakat kelompok Persaudaraan Perempuan Pengolah Hasil Perikanan (P3HP) mampu bersaing dalam penjualan Online E-Commerce berbasis sitem android, SDM dalam menghitung dan pencacatan telah sesuai SAK EMKM. Mampu mengoprasikan alat produksi sesuai kebutuhan untuk meningkatkan volume. Adanya keterbatasan dalam penelitian ini maka di rekomendasikan untuk kegiatan pengabdian yang akan melakukan kegiatan pengabdian lebih lanjut di Desa Pangkah Kulon Ujung Pangkah Kabupaten Gresik agar melakukan promosi tempat pembuatan krupuk hasil olahan ikan, dengan adanya promosi tersebut maka akan menarik minat pengunjung untuk membeli produk krupuk tersebut sehingga akan semakin dikenal oleh masyarakat Indonesia maupun mancanegara.\u0000Coaching on Appropriate Marketing Management Technology in the Cracker Small Industry, Fishery Product Processing Women's Fraternity Group (P3HP)\u0000The objectives of coaching appropriate marketing management technology for small cracker industry managers in the Fisheries Product Processing Women's Group (P3HP), namely: 1) Compete in Android System-based E-Commerce Online sales, 2) Improve human resources in calculating and recording according to Indonesian EMKM SAK Standards the latest by using the method of counting and recording based on the Android system. 3) Operate tools according to needs so as to increase production volume and improve the quality of products that have been produced. Partners can make a business plan for 2023 in accordance with the expected targets. The results in this study were that the community of the Fisheries Product Processing Women's Fraternity (P3HP) were able to compete in online e-commerce sales based on the Android system, human resources in calculating and recording were in accordance with SAK EMKM. Able to operate production equipment as needed to increase volume. There are limitations in this study, it is recommended for community service activities that will carry out further community service activities in Pangkah Kulon Ujung Pangkah Village, Gresik Regency to carry out promotions for places where processed fish crackers are made, with this promotion it will attract visitors to buy these cracker products so that it will be increasingly recognized by the people of Indonesia and abroad","PeriodicalId":415138,"journal":{"name":"Lumbung Inovasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat","volume":"41 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134128288","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Javandira Cokorda, I. Wijaya, Anak Agung Ayu Ratna Paramita
Pengembangan Desa Ayunan sebagai desa wisata tentunya akan berdampak pada peningkatan pengunjung dan berimplikasi pada peningkatan timbulan sampah. Pengelolaan sampah yang baik tentunya sangat penting dalam pengembangan desa wisata untuk memberikan suasana yang nyaman dan asri baik bagi masyarakat desa ataupun pengunjung. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah sebagai akselerasi pengelolaan persampahan di Desa Ayunan untuk mendukung pengembangan Desa Ayunan sebagai Desa Wisata. Kegiatan yang dilakukan berupa pembinaan kelompok PKK Desa Ayunan sebanyak 50 orang untuk mengolah sampah organik rumah tangga menjadi kompos dengan menggunakan komposter bag. Serangkaian kegiatan berupa workshop pembuatan kompos dan pendampingan intensif telah dilakukan untuk memastikan kegiatan pengolahan sampah organik di Desa Ayunan telah dilakukan. Berdasarkan hasil monitoring, anggota PKK telah melakukan pembuatan kompos di rumah nya masing-masing dan tentunya akan memanfaatkan kompos yang dihasilkan. Sebagai bentuk keberlanjutan kegiatan, pihak desa tentunya perlu meningkatkan partisipasi masyarakat untuk upaya pengolahan sampah organik di rumah masing-masing. Compost Production in Household Waste Management by Using Composter Bag in Ayunan Village, Badung Regency Developing Ayunan Village as tourism village will increase the visitors and activities that has impact on waste generation in the village. A good waste management in the village will support the convenience and cleanliness the tourism village. The project aims to accelerate the involvement of village community in managing their household waste in supporting the Ayunan Village as tourism village. The main activity is empowering about 50 PKK community member to make compost from organic household waste by using composter bag. A workshop in organic waste recycling into compos has been conducted and followed by monitoring to each household to make sure the program is ongoing. According to regular monitoring, the PKK members can manage the organic waste and recycle it into compos by using the composter bag. As recommendation, the village authority should continue this initiative to other households to guarantee the sustainability of the program and increase the community involvement in handling their waste.
{"title":"Produksi Kompos melalui Pengelolaan Sampah Rumah Tangga Menggunakan Composter Bag di Desa Ayunan, Kabupaten Badung","authors":"Javandira Cokorda, I. Wijaya, Anak Agung Ayu Ratna Paramita","doi":"10.36312/linov.v7i4.824","DOIUrl":"https://doi.org/10.36312/linov.v7i4.824","url":null,"abstract":"Pengembangan Desa Ayunan sebagai desa wisata tentunya akan berdampak pada peningkatan pengunjung dan berimplikasi pada peningkatan timbulan sampah. Pengelolaan sampah yang baik tentunya sangat penting dalam pengembangan desa wisata untuk memberikan suasana yang nyaman dan asri baik bagi masyarakat desa ataupun pengunjung. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah sebagai akselerasi pengelolaan persampahan di Desa Ayunan untuk mendukung pengembangan Desa Ayunan sebagai Desa Wisata. Kegiatan yang dilakukan berupa pembinaan kelompok PKK Desa Ayunan sebanyak 50 orang untuk mengolah sampah organik rumah tangga menjadi kompos dengan menggunakan komposter bag. Serangkaian kegiatan berupa workshop pembuatan kompos dan pendampingan intensif telah dilakukan untuk memastikan kegiatan pengolahan sampah organik di Desa Ayunan telah dilakukan. Berdasarkan hasil monitoring, anggota PKK telah melakukan pembuatan kompos di rumah nya masing-masing dan tentunya akan memanfaatkan kompos yang dihasilkan. Sebagai bentuk keberlanjutan kegiatan, pihak desa tentunya perlu meningkatkan partisipasi masyarakat untuk upaya pengolahan sampah organik di rumah masing-masing.\u0000Compost Production in Household Waste Management by Using Composter Bag in Ayunan Village, Badung Regency\u0000Developing Ayunan Village as tourism village will increase the visitors and activities that has impact on waste generation in the village. A good waste management in the village will support the convenience and cleanliness the tourism village. The project aims to accelerate the involvement of village community in managing their household waste in supporting the Ayunan Village as tourism village. The main activity is empowering about 50 PKK community member to make compost from organic household waste by using composter bag. A workshop in organic waste recycling into compos has been conducted and followed by monitoring to each household to make sure the program is ongoing. According to regular monitoring, the PKK members can manage the organic waste and recycle it into compos by using the composter bag. As recommendation, the village authority should continue this initiative to other households to guarantee the sustainability of the program and increase the community involvement in handling their waste.","PeriodicalId":415138,"journal":{"name":"Lumbung Inovasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat","volume":"709 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116293021","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Parama Diptya Widayaka, Novia Restu Windayani, Bonda Sisephaputra, Ayusta Lukita Wardani, A. Zulfikar
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah instansi pendidikan formal yang bertujuan untuk dapat mencetak siswa sebagai sumberdaya yang dapat bersaing di dalam bidang keahlian tertentu. Diharapkan dengan adanya SMK dapat mencetak sumberdaya manusia yang siap memasuki dunia kerja atau dunia industri bahkan dunia usaha yang produktif dan dapat menjawab tantangan Revolusi Industri 4.0. Dengan adanya harapan dan tujuan tersebut diharapkan SMK di Indonesia dapat membekali para siswanya untuk memiliki kompetensi yang sesuai dengan jurusan masing-masing sesuai kebutuhan industri. Untuk menumbuhkan serta meningkatkan kompetensi yang dimiliki oleh siswa di SMK, dibutuhkan kegiatan pembelajaran yang optimal. Sebagai sekolah kejuruan, SMK diharapkan memiliki media-media pembelajaran yang lengkap untuk memenuhi kebutuhan pembelajaran dalam mengembangkan dan meningkatkan kompetensi siswa. Sebagai contoh, untuk mencetak sumberdaya yang dapat bersaing di dunia teknologi elektronik, robotika dan otomasi, diharapkan setiap sekolah memiliki media pembelajaran yang lengkap dalam menunjang kegiatan pembelajaran. Salah satu contoh media pembelajaran untuk menunjang kegiatan pembelajaran di bidang elektronik, robotika dan otomasi adalah trainer mikrokontroler berbasis Arduino. Media ini diharapkan dapat meningkatkan dan mengembangkan kompetensi serta kemampuan berbpikir kritis siswa dalam dunia industri. Melalui pengabdian masyarakat ini telah dibuat 6 unit trainer mikrokontroler berbasis Arduino sebagai media pembelajaran untuk menunjang kegiatan pembelajaran di Jurusan Teknik Elektronika SMK Negeri 2 Pamekasan. Community Service: Arduino Based Microcontroller Trainer Board as Learning Media in Department of Electronics Engineering State Vocational High School 2 Pamekasan Vocational High School (SMK) is a formal educational institution that aims to produce students as resources who can compete in certain areas of expertise. It is hoped that the existence of Vocational High Schools can produce human resources who are ready to enter the world of work or the industrial world and even the productive business world and can answer the challenges of the Industrial Revolution 4.0. With these hopes and objectives, it is hoped that Vocational Schools in Indonesia can equip their students to have competencies that are in accordance with their respective majors according to industry needs. To grow and improve the competencies possessed by students in SMK, optimal learning activities are needed. As a vocational school, SMK is expected to have complete learning media to meet learning needs in developing and improving student competencies. For example, to print resources that can compete in the world of electronic technology, robotics and automation, it is hoped that every school has complete learning media to support learning activities. One example of learning media to support learning activities in the fields of electronics, robotics and automation is an Arduino-based microcontrolle
{"title":"Pengabdian pada Masyarakat: Trainer Board Mikrokontroler Berbasis Arduino sebagai Media Pembelajaran di Jurusan Teknik Elektronika SMK Negeri 2 Pamekasan","authors":"Parama Diptya Widayaka, Novia Restu Windayani, Bonda Sisephaputra, Ayusta Lukita Wardani, A. Zulfikar","doi":"10.36312/linov.v7i4.875","DOIUrl":"https://doi.org/10.36312/linov.v7i4.875","url":null,"abstract":"Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah instansi pendidikan formal yang bertujuan untuk dapat mencetak siswa sebagai sumberdaya yang dapat bersaing di dalam bidang keahlian tertentu. Diharapkan dengan adanya SMK dapat mencetak sumberdaya manusia yang siap memasuki dunia kerja atau dunia industri bahkan dunia usaha yang produktif dan dapat menjawab tantangan Revolusi Industri 4.0. Dengan adanya harapan dan tujuan tersebut diharapkan SMK di Indonesia dapat membekali para siswanya untuk memiliki kompetensi yang sesuai dengan jurusan masing-masing sesuai kebutuhan industri. Untuk menumbuhkan serta meningkatkan kompetensi yang dimiliki oleh siswa di SMK, dibutuhkan kegiatan pembelajaran yang optimal. Sebagai sekolah kejuruan, SMK diharapkan memiliki media-media pembelajaran yang lengkap untuk memenuhi kebutuhan pembelajaran dalam mengembangkan dan meningkatkan kompetensi siswa. Sebagai contoh, untuk mencetak sumberdaya yang dapat bersaing di dunia teknologi elektronik, robotika dan otomasi, diharapkan setiap sekolah memiliki media pembelajaran yang lengkap dalam menunjang kegiatan pembelajaran. Salah satu contoh media pembelajaran untuk menunjang kegiatan pembelajaran di bidang elektronik, robotika dan otomasi adalah trainer mikrokontroler berbasis Arduino. Media ini diharapkan dapat meningkatkan dan mengembangkan kompetensi serta kemampuan berbpikir kritis siswa dalam dunia industri. Melalui pengabdian masyarakat ini telah dibuat 6 unit trainer mikrokontroler berbasis Arduino sebagai media pembelajaran untuk menunjang kegiatan pembelajaran di Jurusan Teknik Elektronika SMK Negeri 2 Pamekasan.\u0000Community Service: Arduino Based Microcontroller Trainer Board as Learning Media in Department of Electronics Engineering State Vocational High School 2 Pamekasan\u0000Vocational High School (SMK) is a formal educational institution that aims to produce students as resources who can compete in certain areas of expertise. It is hoped that the existence of Vocational High Schools can produce human resources who are ready to enter the world of work or the industrial world and even the productive business world and can answer the challenges of the Industrial Revolution 4.0. With these hopes and objectives, it is hoped that Vocational Schools in Indonesia can equip their students to have competencies that are in accordance with their respective majors according to industry needs. To grow and improve the competencies possessed by students in SMK, optimal learning activities are needed. As a vocational school, SMK is expected to have complete learning media to meet learning needs in developing and improving student competencies. For example, to print resources that can compete in the world of electronic technology, robotics and automation, it is hoped that every school has complete learning media to support learning activities. One example of learning media to support learning activities in the fields of electronics, robotics and automation is an Arduino-based microcontrolle","PeriodicalId":415138,"journal":{"name":"Lumbung Inovasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat","volume":"26 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122062432","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}