Pub Date : 2020-12-22DOI: 10.22146/jfi.v24i3.58237
Elvira Mardhatillah, A. Anggraini, M. Nukman
Pada tanggal 28 September 2018 Kota Palu dan sekitarnya diguncang gempa dengan kekuatan M 7,5. Gempa tersebut diambil dari bantuan gempa di mana tujuh diberikan memiliki kekuatan yang cukup besar (M> 4,5). Untuk memahami interaksi gempa utama dan gempa susulan, pada penelitian ini dilakukan analisis perubahan stres. Dengan menggunakan program Coulomb 3.3, perubahan stres Coulomb dihitung secara statistik berdasarkan model patahan sumber (gempa utama) dan perubahan sumber patahan penerima (gempa susulan). Dalam penelitian ini digunakan enam (6) model patahan sumber dari studio yang sudah ada sebelumnya yaitu berdasarkan pengolahan data InSAR, teleseismik, dan broadband, serta satu (1) model yang disediakan bidang patahan segmen tunggal dengan distribusi slip yang seragam. Berhubungan dengan stres Coulomb statistik dilakukan dengan mode yang ditentukan kesalahan sedangkan kesalahan penerima merupakan tujuh gempa susulan yang memiliki magnitudo signifikan (M> 4,5). Model baru yang dibangun memiliki perhitungan perubahan stres Coulomb statistik di nodal pesawat I menunjukkan empat dari tujuh gempa susulan (57%) dan nodal pesawat II enam dari tujuh gempa susulan (86%) berada pada pola merah (nilai stres Coulomb positif). Hasil perhitungan besarnya gempa susulan terletak pada pola merah () yaitu daerah dengan peningkatan stres atau dengan kata lain gempa susulan tersebut dipicu oleh gempa utama. Model patahan dengan dua segmen patahan yang terletak di daratan dan di laut, merupakan model bidang patahan yang terbaik yang dapat menjelaskan tentang gempa susulan . Dibandingkan dengan model lain, model ini memiliki persentase terbesar dari tujuh gempa susulan yang terjadi pada pola merah. Peta distribusi Peningkatan stres yang disebabkan oleh gempa utama adalah data penting untuk mitigasi bencana. Penelitian ini dapat memberikan informasi awal untuk memperbaiki daerah yang memiliki potensi menjadi tempat yang disetujui gempa di masa datang. Kata kunci: stres Coulomb, gempa Palu 2018, bahaya gempa
{"title":"Tinjauan Perubahan Stress Coulomb Ko-Seismik Pada Sekuens Gempa Palu M 7,5 28 September 2018","authors":"Elvira Mardhatillah, A. Anggraini, M. Nukman","doi":"10.22146/jfi.v24i3.58237","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/jfi.v24i3.58237","url":null,"abstract":"Pada tanggal 28 September 2018 Kota Palu dan sekitarnya diguncang gempa dengan kekuatan M 7,5. Gempa tersebut diambil dari bantuan gempa di mana tujuh diberikan memiliki kekuatan yang cukup besar (M> 4,5). Untuk memahami interaksi gempa utama dan gempa susulan, pada penelitian ini dilakukan analisis perubahan stres. Dengan menggunakan program Coulomb 3.3, perubahan stres Coulomb dihitung secara statistik berdasarkan model patahan sumber (gempa utama) dan perubahan sumber patahan penerima (gempa susulan). Dalam penelitian ini digunakan enam (6) model patahan sumber dari studio yang sudah ada sebelumnya yaitu berdasarkan pengolahan data InSAR, teleseismik, dan broadband, serta satu (1) model yang disediakan bidang patahan segmen tunggal dengan distribusi slip yang seragam. Berhubungan dengan stres Coulomb statistik dilakukan dengan mode yang ditentukan kesalahan sedangkan kesalahan penerima merupakan tujuh gempa susulan yang memiliki magnitudo signifikan (M> 4,5). Model baru yang dibangun memiliki perhitungan perubahan stres Coulomb statistik di nodal pesawat I menunjukkan empat dari tujuh gempa susulan (57%) dan nodal pesawat II enam dari tujuh gempa susulan (86%) berada pada pola merah (nilai stres Coulomb positif). Hasil perhitungan besarnya gempa susulan terletak pada pola merah () yaitu daerah dengan peningkatan stres atau dengan kata lain gempa susulan tersebut dipicu oleh gempa utama. Model patahan dengan dua segmen patahan yang terletak di daratan dan di laut, merupakan model bidang patahan yang terbaik yang dapat menjelaskan tentang gempa susulan . Dibandingkan dengan model lain, model ini memiliki persentase terbesar dari tujuh gempa susulan yang terjadi pada pola merah. Peta distribusi Peningkatan stres yang disebabkan oleh gempa utama adalah data penting untuk mitigasi bencana. Penelitian ini dapat memberikan informasi awal untuk memperbaiki daerah yang memiliki potensi menjadi tempat yang disetujui gempa di masa datang. Kata kunci: stres Coulomb, gempa Palu 2018, bahaya gempa","PeriodicalId":42020,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia-Indonesian Journal of Physics Education","volume":"163 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.6,"publicationDate":"2020-12-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"84975556","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-12-22DOI: 10.22146/jfi.v24i3.55797
Andrian Wijayono, Valentinus Galih Vidia Putra
Pada penelitian ini telah dilakukan penentuan konstanta permitivitas dielektrik bahan kain non woven secara eksperimen dengan menggunakan kapasitansi meter berbasis Arduino Uno dan prinsip kerja kapasitor plat sejajar. Penentuan konstanta permitivitas bahan kain non woven dilakukan dengan cara mengukur nilai kapasitansi yang divariasikan terhadap jarak antara plat yang berisi bahan dielektrik kain non woven. Pengukuran kapasitansi dilakukan dengan prinsip pengisian dan pengosongan kapasitor menggunakan perangkat mikrokontroler Arduino Uno. Proses pengisian dan pengosongan dilakukan dengan menggunakan susunan seri rangkaian resistor-kapasitor (RC) dengan tegangan sumber 5 Volt. Pada eksperimen ini telah digunakan sebuah plat sejajar dengan ukuran 29 × 30 cm sebagai elektroda kapasitor, serta sebuah perangkat resistor dengan ukuran 125 megaOhm. Hasil penelitian menunjukan bahwa perilaku pengisian dan pengosongan perangkat kapasitor plat-sejajar memiliki nilai R square > 0,9, yang menunjukan korelasi cukup baik antara hasil prediksi dan eksperimen pada pengukuran kapasitansi. Terdapat lima bahan dielektrik kain yang ditentukan dengan hasil dari yang terkecil sampai yang terbesar berturut-turut yaitu kain non woven polipropilen 31,44 gsm sebesar 1,0598, kain non woven polipropilen 43,72 gsm sebesar 1,0996, kain non woven polipropilen 52,31 gsm sebesar 1,1288, kain non woven polipropilen 74,12 gsm sebesar 1,1963, kain non woven polipropilen 80,87 gsm sebesar 1,2279. Telah ditemukan hubungan antara parameter gramasi (GSM) kain non woven polipropilen terhadap besaran nilai konstanta dielektrik terukur.
{"title":"Pengukuran Permitivitas Dielektrik Bahan Kain Non Woven Menggunakan Kapasitansi Meter Arduino Uno Dan Prinsip Kerja Kapasitor Plat Sejajar","authors":"Andrian Wijayono, Valentinus Galih Vidia Putra","doi":"10.22146/jfi.v24i3.55797","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/jfi.v24i3.55797","url":null,"abstract":"Pada penelitian ini telah dilakukan penentuan konstanta permitivitas dielektrik bahan kain non woven secara eksperimen dengan menggunakan kapasitansi meter berbasis Arduino Uno dan prinsip kerja kapasitor plat sejajar. Penentuan konstanta permitivitas bahan kain non woven dilakukan dengan cara mengukur nilai kapasitansi yang divariasikan terhadap jarak antara plat yang berisi bahan dielektrik kain non woven. Pengukuran kapasitansi dilakukan dengan prinsip pengisian dan pengosongan kapasitor menggunakan perangkat mikrokontroler Arduino Uno. Proses pengisian dan pengosongan dilakukan dengan menggunakan susunan seri rangkaian resistor-kapasitor (RC) dengan tegangan sumber 5 Volt. Pada eksperimen ini telah digunakan sebuah plat sejajar dengan ukuran 29 × 30 cm sebagai elektroda kapasitor, serta sebuah perangkat resistor dengan ukuran 125 megaOhm. Hasil penelitian menunjukan bahwa perilaku pengisian dan pengosongan perangkat kapasitor plat-sejajar memiliki nilai R square > 0,9, yang menunjukan korelasi cukup baik antara hasil prediksi dan eksperimen pada pengukuran kapasitansi. Terdapat lima bahan dielektrik kain yang ditentukan dengan hasil dari yang terkecil sampai yang terbesar berturut-turut yaitu kain non woven polipropilen 31,44 gsm sebesar 1,0598, kain non woven polipropilen 43,72 gsm sebesar 1,0996, kain non woven polipropilen 52,31 gsm sebesar 1,1288, kain non woven polipropilen 74,12 gsm sebesar 1,1963, kain non woven polipropilen 80,87 gsm sebesar 1,2279. Telah ditemukan hubungan antara parameter gramasi (GSM) kain non woven polipropilen terhadap besaran nilai konstanta dielektrik terukur.","PeriodicalId":42020,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia-Indonesian Journal of Physics Education","volume":"75 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.6,"publicationDate":"2020-12-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"72678508","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-12-22DOI: 10.22146/jfi.v24i3.57418
Nike Dwi Grevika Drantantiyas, O. Maryana, Idra Herlina, Prio Santoso
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan panjang gelombang cahaya yang selektif sebagai sensor kadar asam lemak pada minyak jelantah. Minyak jelantah diperoleh dari limbah konsumsi rumah tangga dan pedagang kaki lima. Sampel minyak jelantah terbagi menjadi jumlah konsumsi yaitu 3 kali pengunaan, 6 kali penggunaan dan 9 kali penggunaan. Detektor cahaya yang digunakan adalah light dependent resistance yang dikendalikan oleh Arduino. Sumebr cahaya adalah laser dengan tiga panjang gelombang yaitu merah, hijau dan biru. Hasil yang diperoleh adalah perbedaan besar resisitansi antara cahaya yang melewati material dan cahaya tanpa melewai material. Berdasarkan hasil, akan dijelaskan interaksi cahaya yang melewati minyak jelantah dan panjang gelombang cahaya. Kadar asam lemak bebas pada minyak jelantah diukur dengan uji asam lemak bebas laboratorium. Berdasarkan kedua hasil pengukuran akan dikonversikan sehingga mendapat model sistem pengukuran. Berdasarkan model tersebut, panjang gelombang biru lebih sensitif sebagai sensor daripada panjang gelombang merah dan hijau.
{"title":"Potensi Cahaya Laser sebagai Sensor Kadar Asam Lemak Jenuh pada Minyak Jelantah","authors":"Nike Dwi Grevika Drantantiyas, O. Maryana, Idra Herlina, Prio Santoso","doi":"10.22146/jfi.v24i3.57418","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/jfi.v24i3.57418","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk menentukan panjang gelombang cahaya yang selektif sebagai sensor kadar asam lemak pada minyak jelantah. Minyak jelantah diperoleh dari limbah konsumsi rumah tangga dan pedagang kaki lima. Sampel minyak jelantah terbagi menjadi jumlah konsumsi yaitu 3 kali pengunaan, 6 kali penggunaan dan 9 kali penggunaan. Detektor cahaya yang digunakan adalah light dependent resistance yang dikendalikan oleh Arduino. Sumebr cahaya adalah laser dengan tiga panjang gelombang yaitu merah, hijau dan biru. Hasil yang diperoleh adalah perbedaan besar resisitansi antara cahaya yang melewati material dan cahaya tanpa melewai material. Berdasarkan hasil, akan dijelaskan interaksi cahaya yang melewati minyak jelantah dan panjang gelombang cahaya. Kadar asam lemak bebas pada minyak jelantah diukur dengan uji asam lemak bebas laboratorium. Berdasarkan kedua hasil pengukuran akan dikonversikan sehingga mendapat model sistem pengukuran. Berdasarkan model tersebut, panjang gelombang biru lebih sensitif sebagai sensor daripada panjang gelombang merah dan hijau.","PeriodicalId":42020,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia-Indonesian Journal of Physics Education","volume":"64 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.6,"publicationDate":"2020-12-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"73132976","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-12-22DOI: 10.22146/jfi.v24i3.56789
Anis Hoerunisa, Sismanto Sismanto
Daerah panas bumi "K51S" merupakan salah satu daerah yang memiliki potensi panas bumi di daerah Sulawesi Tengah. Potensi panas bumi tersebut ditandai dengan adanya manifestasi berupa air panas. Studi lebih lanjut dilakukan untuk mengetahui keberadaan struktur bawah permukaan daerah panas bumi. Salah satu metode yang dapat digunakan dalam eksplorasi panas bumi adalah metode gravitasi. Metode gravitasi merupakan metode geofisika untuk memetakan nilai medan gravitasi bawah permukaan secara lateral. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola sebaran anomali residual dan batas kedalaman heat source dan reservoir daerah penelitian, serta memperoleh gambaran struktur geologi bawah permukaan sistem panas bumi daerah penelitian. Data penelitian yang digunakan adalah data sekunder hasil survei lapangan Tim Geosika Pusat Sumber Daya Mineral Batubara dan Panas bumi (PSDMBP) berupa data anomali gravitasi observasi. Data tersebut kemudian dilakukan pengolahan hingga diperoleh data anomali bouger lengkap (ABL), reduksi bidang datar, dan kontinuasi ke atas untuk pemisahan anomali regional dan residual.Hasil anomali residual menunjukan nilai anomali tinggi pada rentang 5-13 mGal yang bersesuaian denganbatuan vulkanik dan anomali rendah berada pada rentang -10-4 mGal tersebar merata di antara anomali tinggi daerah penelitian. Interpretasi pemodelan 3 dimensi menunjukan adanya struktur yang mengontrol sistem panas bumi daerah penelitian adalah sesar Koalarawa dan Towingkoloe. Batuan penyusun sistem panas bumi "K51S" yaitu batuan heat source diinterpretasikan sebagai granit dengan densitas 2,64 { 3,30 gr/cm3 pada kedalaman lebih dari 6 km, batuan reservoir diinterpretasikan sebagai batupasir dengan densitas 1,20-2,34 gr/cm^3 pada kedalaman 1,3 km, batuan caprock diinterpretasikan sebagai batupasir dengan densitas 2,35-2,63 gr/cm^3 pada kedalaman 0,8 km, densitas 2,64-3,30 gr/cm^3 diinterpretasikan sebagai batuan vulkanik, dan endapan permukaan diinterpretasikan sebagai alluvial.
“k51”是苏拉威西中部地热地区具有潜在地热潜力的地区之一。地球的潜在热量以热水的存在为特征。进一步研究确定了地热区域地下结构的存在。可以用于探索地热的方法之一是重力方法。重力方法是一种利用地球物理的方法来绘制地表下的重力场的价值。本研究旨在确定研究区域热源和油藏深处的剩余异常模式和限制,并对该研究地热系统表面下的地质结构进行了概述。所使用的研究数据是煤炭和地热矿物资源中心地理位置调查(PSDMBP)数据异常观测的次要数据。然后对数据进行处理,直到获得布格异常(ABL)、平场还原和区域异常和剩余异常的连续统一性数据。残留异常的结果表明,5-13毫米范围与火山岩体一致的高异常异常和10-4毫米范围的低异常平均分布在高区域异常中。三维建模解释表明,控制地热系统的结构研究区域是sesar Koalarawa和Towingkoloe。地热系统“K51S岩石编写者即热源代码被解释为花岗岩的岩石密度2,64{3,30克/立方厘米的深度超过6公里,水库被解释为成分是岩石的密度1,20-2,34 gr - cm ^ 3深达130公里,caprock被解释为成分是岩石的密度2,35-2,63 gr - cm ^ 3深达0.8公里,密度2,64-3,30 gr - cm ^ 3解释作为火山岩石,地表沉积物被解释为片状物。
{"title":"Interpretasi Anomali Data Gravitasi Daerah Panas Bumi \"K51S\" Berdasarkan Pemodelan 3D","authors":"Anis Hoerunisa, Sismanto Sismanto","doi":"10.22146/jfi.v24i3.56789","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/jfi.v24i3.56789","url":null,"abstract":"Daerah panas bumi \"K51S\" merupakan salah satu daerah yang memiliki potensi panas bumi di daerah Sulawesi Tengah. Potensi panas bumi tersebut ditandai dengan adanya manifestasi berupa air panas. Studi lebih lanjut dilakukan untuk mengetahui keberadaan struktur bawah permukaan daerah panas bumi. Salah satu metode yang dapat digunakan dalam eksplorasi panas bumi adalah metode gravitasi. Metode gravitasi merupakan metode geofisika untuk memetakan nilai medan gravitasi bawah permukaan secara lateral. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola sebaran anomali residual dan batas kedalaman heat source dan reservoir daerah penelitian, serta memperoleh gambaran struktur geologi bawah permukaan sistem panas bumi daerah penelitian. Data penelitian yang digunakan adalah data sekunder hasil survei lapangan Tim Geosika Pusat Sumber Daya Mineral Batubara dan Panas bumi (PSDMBP) berupa data anomali gravitasi observasi. Data tersebut kemudian dilakukan pengolahan hingga diperoleh data anomali bouger lengkap (ABL), reduksi bidang datar, dan kontinuasi ke atas untuk pemisahan anomali regional dan residual.Hasil anomali residual menunjukan nilai anomali tinggi pada rentang 5-13 mGal yang bersesuaian denganbatuan vulkanik dan anomali rendah berada pada rentang -10-4 mGal tersebar merata di antara anomali tinggi daerah penelitian. Interpretasi pemodelan 3 dimensi menunjukan adanya struktur yang mengontrol sistem panas bumi daerah penelitian adalah sesar Koalarawa dan Towingkoloe. Batuan penyusun sistem panas bumi \"K51S\" yaitu batuan heat source diinterpretasikan sebagai granit dengan densitas 2,64 { 3,30 gr/cm3 pada kedalaman lebih dari 6 km, batuan reservoir diinterpretasikan sebagai batupasir dengan densitas 1,20-2,34 gr/cm^3 pada kedalaman 1,3 km, batuan caprock diinterpretasikan sebagai batupasir dengan densitas 2,35-2,63 gr/cm^3 pada kedalaman 0,8 km, densitas 2,64-3,30 gr/cm^3 diinterpretasikan sebagai batuan vulkanik, dan endapan permukaan diinterpretasikan sebagai alluvial.","PeriodicalId":42020,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia-Indonesian Journal of Physics Education","volume":"114 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.6,"publicationDate":"2020-12-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"88041413","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-12-22DOI: 10.22146/jfi.v24i3.55989
Muhammad Nursani, Pulung Karo Karo, Yanti Yulianti
Penelitian tentang pengaruh variasi penambahan abu ampas tebu dan serat ampas tebu terhadap sifat fisis dan mekanis pada mortar telah dilakukan. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain abu ampas tebu, serat ampas tebu, semen portland, CaCl dan air. Abu ampas tebu diperoleh dari pembakaran ampas tebu pada suhu 700 ˚C selama 2 jam. Serat ampas tebu diperoleh dari pencacahan ampas tebu menggunakan mesin disk mill dengan ayakan berukuran 5 mm. Perbandingan semen, abu ampas tebu dan serat ampas tebu yang digunakan yaitu sampel A (90%:0%:10%), sampel B (85%:5%:10%) dan sampel C (80%:10%:10%), dengan penambahan CaCl sebesar 5% dari massa total dan 250 ml air. Pengujian yang dilakukan yaitu uji fisis (daya serap air dan kerapatan) dan uji mekanis (kuat tekan, kuat lentur dan kuat tarik belah) serta karakterisasi scanning electron microscope-energy dispersive x-ray spectroscopy (SEM-EDS). Mortar sampel A masuk dalam kategori mortar tipe S dengan kuat tekan sebesar 132,28 kg/cm2, mortar sampel B masuk dalam kategori mortar tipe M dengan kuat tekan sebesar 176,16 kg/cm2 dan mortar sampel C masuk dalam kategori mortar tipe S dengan kuat tekan sebesar 170,68 kg/cm2, secara keseluruhan sampel C memiliki nilai yang lebih tinggi baik secara fisis maupun mekanisnya, mikrostruktur sampel C lebih baik dibandingkan sampel A dan B karena memiliki butiran yang lebih kecil serta terdapat banyak gumpalan yang menyebabkan ukuran pori mengecil sehingga kerapatannya meningkat, penambahan abu ampas tebu meningkatkan jumlah unsur oksigen yang dapat menambah kekuatan mekanis mortar.
研究了糖泥壳灰和甘蔗泥纤维对砂浆机械特性的变化影响。这项研究使用的材料包括甘蔗渣、甘蔗浆、波特兰水泥、仙人掌和水。阿布温度的甘蔗渣子来自焚烧甘蔗渣子700˚C两个小时。甘蔗果肉纤维是由由5毫米转盘盘机提取的。精液、甘蔗的残留物和甘蔗的纤维的比例为样本A(90%:0%:10%)、样本B(85%:5%:10%)和样本C(80%:10%:10%),蠕虫的总质量为5%,水的250毫升。我们进行的测试包括吸水和密度的测试和机械测试(强按压、柔韧和抗拉强度)以及我们的扫描仪微定向x光检查(SEM-EDS)。迫击炮A进入样本大小的S型迫击炮与强大按类别132.28 kg / cm2,砂浆样本类别B进入M型迫击炮强按176.16万公斤/ cm2和迫击炮C进入样本大小的S型迫击炮与强大按类别C 170.68 kg / cm2,整体样本有更高的价值,无论是fisis地机械装置,样本微结构C比样本A和B更好,因为它有更小的颗粒和更多的凝块,导致孔隙的体积萎缩,增加甘蔗淀粉淀粉,增加氧气含量,从而增加砂浆强度。
{"title":"Pengaruh Variasi Penambahan Abu Ampas Tebu dan Serat Ampas Tebu Terhadap Sifat Fisis dan Mekanis Pada Mortar","authors":"Muhammad Nursani, Pulung Karo Karo, Yanti Yulianti","doi":"10.22146/jfi.v24i3.55989","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/jfi.v24i3.55989","url":null,"abstract":"Penelitian tentang pengaruh variasi penambahan abu ampas tebu dan serat ampas tebu terhadap sifat fisis dan mekanis pada mortar telah dilakukan. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain abu ampas tebu, serat ampas tebu, semen portland, CaCl dan air. Abu ampas tebu diperoleh dari pembakaran ampas tebu pada suhu 700 ˚C selama 2 jam. Serat ampas tebu diperoleh dari pencacahan ampas tebu menggunakan mesin disk mill dengan ayakan berukuran 5 mm. Perbandingan semen, abu ampas tebu dan serat ampas tebu yang digunakan yaitu sampel A (90%:0%:10%), sampel B (85%:5%:10%) dan sampel C (80%:10%:10%), dengan penambahan CaCl sebesar 5% dari massa total dan 250 ml air. Pengujian yang dilakukan yaitu uji fisis (daya serap air dan kerapatan) dan uji mekanis (kuat tekan, kuat lentur dan kuat tarik belah) serta karakterisasi scanning electron microscope-energy dispersive x-ray spectroscopy (SEM-EDS). Mortar sampel A masuk dalam kategori mortar tipe S dengan kuat tekan sebesar 132,28 kg/cm2, mortar sampel B masuk dalam kategori mortar tipe M dengan kuat tekan sebesar 176,16 kg/cm2 dan mortar sampel C masuk dalam kategori mortar tipe S dengan kuat tekan sebesar 170,68 kg/cm2, secara keseluruhan sampel C memiliki nilai yang lebih tinggi baik secara fisis maupun mekanisnya, mikrostruktur sampel C lebih baik dibandingkan sampel A dan B karena memiliki butiran yang lebih kecil serta terdapat banyak gumpalan yang menyebabkan ukuran pori mengecil sehingga kerapatannya meningkat, penambahan abu ampas tebu meningkatkan jumlah unsur oksigen yang dapat menambah kekuatan mekanis mortar.","PeriodicalId":42020,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia-Indonesian Journal of Physics Education","volume":"41 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.6,"publicationDate":"2020-12-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"76269192","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-12-22DOI: 10.22146/jfi.v24i3.57639
Laurensia Missa, Ruth Novi Kornalia Mellu, Demeryati Langtang
The objective of study was developing diagnostic test evaluation instrument in multiple choice form with predetermined reason to identify Grade VIII student’s misconceptions on force topic in SMPN Oenino. Population of the study covered all students whereas the samples were Grade VIII students SMPN Oenino. The research method was Research and Development (R&D) with potential and problem, gathering information, product design, product validation, product revision, and product trial. Validation phase included experts and content validation. On expert’s validation, test instrument was validated by 3 validators with 87,7% worthiness average and was recommended applicable without revision. On content validation, 45 test items were tried out to students and 17 items were declared valid ranging from C1 to C4 cognitive domain which were used later to identify student’s misconceptions. Their misconceptions on force material were 23%, 38%, 13% and 26% from C1 to C4 cognitive domains. The result indicated that this instrument was applicable to identify student’s misconception on force materials.
{"title":"Pengembangan Alat Evaluasi Fisika Untuk Mengidentifikasi Miskonsepsi Siswa Kelas VIII SMP Negeri Oenino","authors":"Laurensia Missa, Ruth Novi Kornalia Mellu, Demeryati Langtang","doi":"10.22146/jfi.v24i3.57639","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/jfi.v24i3.57639","url":null,"abstract":"The objective of study was developing diagnostic test evaluation instrument in multiple choice form with predetermined reason to identify Grade VIII student’s misconceptions on force topic in SMPN Oenino. Population of the study covered all students whereas the samples were Grade VIII students SMPN Oenino. The research method was Research and Development (R&D) with potential and problem, gathering information, product design, product validation, product revision, and product trial. Validation phase included experts and content validation. On expert’s validation, test instrument was validated by 3 validators with 87,7% worthiness average and was recommended applicable without revision. On content validation, 45 test items were tried out to students and 17 items were declared valid ranging from C1 to C4 cognitive domain which were used later to identify student’s misconceptions. Their misconceptions on force material were 23%, 38%, 13% and 26% from C1 to C4 cognitive domains. The result indicated that this instrument was applicable to identify student’s misconception on force materials. ","PeriodicalId":42020,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia-Indonesian Journal of Physics Education","volume":"16 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.6,"publicationDate":"2020-12-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"87334911","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-12-22DOI: 10.22146/jfi.v24i3.57187
Rifqi Ikhwanuddin, Okky Fajar Tri Maryana
Bata diproses dengan campuran tanah liat dan air kemudian dibakar pada temperatur dan durasi tertentu. Adapun mencampur tanah liat dengan bahan limbah atau sampah diduga dapat mengubah sifat produk bata, khususnya terhadap daya serap air dan kekuatan mekanis. Bahan sampah yang potensial dapat dijumpai mudah dari bahan periklanan (spanduk vinyl). Tujuan studi ini untuk menginvestigasi potensi dan pengaruh yang ditimbulkan dari campuran bata dengan limbah spanduk berbahan vinyl serta abu sekam padi. Purwarupa bata merah bakar (B1 dan B2) dibentuk secara manual menggunakan cetakan. Pengukuran dilakukan untuk mengetahui daya serap air, kerapatan semu, serta kekuatannya. Hasilnya, bata yang mengandung limbah menyerap terlalu banyak air dibandingkan yang direkomendasikan oleh SNI 15-2094-2000, seluruh model menyerap air lebih dari 20%. Durasi uji daya serap air divariasikan dengan 1 menit, 5 menit, dan 24 jam untuk menonjolkan saturasi. Kerapatan semu model B1 dan B2 masing-masing ialah 0,80 dan 0,69 gr/cm3 yang berada di bawah standar (1,2 gr/cm3). Hasil uji kekuatan untuk seluruh model kurang memuaskan yaitu B1strength=31,86 kg/cm2 dan B2strength=25,51 kg/cm2, sementara standar kekuatan yang direkomendasikan sebaiknya bernilai di atas 60 kg/cm2.
{"title":"Studi Properti Fisis dan Mekanis Bata Bakar Merah dengan Aditif Limbah Vinyl dan Abu Sekam Padi","authors":"Rifqi Ikhwanuddin, Okky Fajar Tri Maryana","doi":"10.22146/jfi.v24i3.57187","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/jfi.v24i3.57187","url":null,"abstract":"Bata diproses dengan campuran tanah liat dan air kemudian dibakar pada temperatur dan durasi tertentu. Adapun mencampur tanah liat dengan bahan limbah atau sampah diduga dapat mengubah sifat produk bata, khususnya terhadap daya serap air dan kekuatan mekanis. Bahan sampah yang potensial dapat dijumpai mudah dari bahan periklanan (spanduk vinyl). Tujuan studi ini untuk menginvestigasi potensi dan pengaruh yang ditimbulkan dari campuran bata dengan limbah spanduk berbahan vinyl serta abu sekam padi. Purwarupa bata merah bakar (B1 dan B2) dibentuk secara manual menggunakan cetakan. Pengukuran dilakukan untuk mengetahui daya serap air, kerapatan semu, serta kekuatannya. Hasilnya, bata yang mengandung limbah menyerap terlalu banyak air dibandingkan yang direkomendasikan oleh SNI 15-2094-2000, seluruh model menyerap air lebih dari 20%. Durasi uji daya serap air divariasikan dengan 1 menit, 5 menit, dan 24 jam untuk menonjolkan saturasi. Kerapatan semu model B1 dan B2 masing-masing ialah 0,80 dan 0,69 gr/cm3 yang berada di bawah standar (1,2 gr/cm3). Hasil uji kekuatan untuk seluruh model kurang memuaskan yaitu B1strength=31,86 kg/cm2 dan B2strength=25,51 kg/cm2, sementara standar kekuatan yang direkomendasikan sebaiknya bernilai di atas 60 kg/cm2.","PeriodicalId":42020,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia-Indonesian Journal of Physics Education","volume":"2004 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.6,"publicationDate":"2020-12-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"89848876","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-12-20DOI: 10.15294/JPFI.V16I2.20742
R. S. Anam, A. Widodo, W. Sopandi
Heat Conduction is a scientific concept that related to daily life. Learning about heat conduction is usually only discussed at the macroscopic level, whereas at the sub-microscopic level never be a concern from elementary students until to the teachers. This study aims to identify the effect of using Conceptual Change Text on the teacher's representation on the heat conduction concept. A quasi-experimental method using a one-group pretest-posttest design was used in this study. The instrument was a diagnostic test, the data were analyzed from the comparison of participants' representations (5 elementary teachers) before and after treatment, the results showed that teacher representation was better after treatment. This research also reinforces that the representation of the sub-microscopic level is an important aspect of the learning process. Science learning needs to be developed and equipped up to the sub-microscopic level both verbal or visual to make science lessons more meaningful and easily understood by students.
{"title":"Conceptual Change Texts to Improve Teachers’ Misconception at Verbal and Visual Representation on Heat Conduction Concept","authors":"R. S. Anam, A. Widodo, W. Sopandi","doi":"10.15294/JPFI.V16I2.20742","DOIUrl":"https://doi.org/10.15294/JPFI.V16I2.20742","url":null,"abstract":"Heat Conduction is a scientific concept that related to daily life. Learning about heat conduction is usually only discussed at the macroscopic level, whereas at the sub-microscopic level never be a concern from elementary students until to the teachers. This study aims to identify the effect of using Conceptual Change Text on the teacher's representation on the heat conduction concept. A quasi-experimental method using a one-group pretest-posttest design was used in this study. The instrument was a diagnostic test, the data were analyzed from the comparison of participants' representations (5 elementary teachers) before and after treatment, the results showed that teacher representation was better after treatment. This research also reinforces that the representation of the sub-microscopic level is an important aspect of the learning process. Science learning needs to be developed and equipped up to the sub-microscopic level both verbal or visual to make science lessons more meaningful and easily understood by students.","PeriodicalId":42020,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia-Indonesian Journal of Physics Education","volume":"16 1","pages":"63-71"},"PeriodicalIF":0.6,"publicationDate":"2020-12-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"44279584","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-12-20DOI: 10.15294/jpfi.v16i2.24753
N. K. Quang, N. P. Q. Anh, H. C. Hieu
This article describes a simple numerical simulation of three-layer surface plasmon resonance (SPR) in the Kretschmann configuration. The calculation was performed in Google Sheets, a web-based spreadsheet environment that functions similarly to Microsoft Excel where it is easily accessible for students via the internet. Specifically, Fresnel’s equations were utilized to calculate the intensity of the reflected light for the p-polarized incident light on a three-layer system. The complex functions were utilized to plot the SPR curves. We examined the change of the resonance angle by the influence of the incident wavelength. The simulation was also performed for different thicknesses of the gold film layer. To demonstrate the sensitivity, we obtained the SPR curves with the variation of the refractive index in the sensitive medium. The SPR accuracy was analysed by comparing our obtained result with the published work. It is intended to incorporate into undergraduate instrumental analysis courses.
{"title":"A Simple Simulation of Surface Plasmon Resonance in The Kretschmann Configuration Using Google Sheets","authors":"N. K. Quang, N. P. Q. Anh, H. C. Hieu","doi":"10.15294/jpfi.v16i2.24753","DOIUrl":"https://doi.org/10.15294/jpfi.v16i2.24753","url":null,"abstract":"This article describes a simple numerical simulation of three-layer surface plasmon resonance (SPR) in the Kretschmann configuration. The calculation was performed in Google Sheets, a web-based spreadsheet environment that functions similarly to Microsoft Excel where it is easily accessible for students via the internet. Specifically, Fresnel’s equations were utilized to calculate the intensity of the reflected light for the p-polarized incident light on a three-layer system. The complex functions were utilized to plot the SPR curves. We examined the change of the resonance angle by the influence of the incident wavelength. The simulation was also performed for different thicknesses of the gold film layer. To demonstrate the sensitivity, we obtained the SPR curves with the variation of the refractive index in the sensitive medium. The SPR accuracy was analysed by comparing our obtained result with the published work. It is intended to incorporate into undergraduate instrumental analysis courses.","PeriodicalId":42020,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia-Indonesian Journal of Physics Education","volume":"16 1","pages":"83-91"},"PeriodicalIF":0.6,"publicationDate":"2020-12-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"47407036","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-12-20DOI: 10.15294/JPFI.V16I2.24249
A. Aristiawan, E. Istiyono
This research was developmental research with the final product is test instrument to measure the students’ physics problem-solving skills of the Senior High School. The problem-solving aspects measured contained of understanding the problem, organizing the knowledge, carrying out the plan, and evaluating the solution. This research used a modified Oriondo & Dallo-Antonio Development model that comprised of (1) planning test, (2) trying out the test, (3) determining the validity, and (4) determining the reliability. This research was done in the Senior High School in Sleman regency. The result of this research showed that there were two packages of test of which each package consisted of 12 questions included 4 anchor questions. The test was an essay test which the scoring used PCM model based on the five categories of Polytomous data. The item analysis of the test was done first to prove the assumptions that became the basic theory of item response that were one dimensional, local independence, and invariance parameter. The quality of developed test item is good category which the range of mean square score is 0.96 – 1.08 and the difficulty level is -0.7 to 0.41. Based on the information score function and SEM, the developed instrument was good to be implemented for the test participant with the medium ability.
{"title":"Developing Instrument of Essay Test to Measure the Problem-Solving Skill in Physics","authors":"A. Aristiawan, E. Istiyono","doi":"10.15294/JPFI.V16I2.24249","DOIUrl":"https://doi.org/10.15294/JPFI.V16I2.24249","url":null,"abstract":"This research was developmental research with the final product is test instrument to measure the students’ physics problem-solving skills of the Senior High School. The problem-solving aspects measured contained of understanding the problem, organizing the knowledge, carrying out the plan, and evaluating the solution. This research used a modified Oriondo & Dallo-Antonio Development model that comprised of (1) planning test, (2) trying out the test, (3) determining the validity, and (4) determining the reliability. This research was done in the Senior High School in Sleman regency. The result of this research showed that there were two packages of test of which each package consisted of 12 questions included 4 anchor questions. The test was an essay test which the scoring used PCM model based on the five categories of Polytomous data. The item analysis of the test was done first to prove the assumptions that became the basic theory of item response that were one dimensional, local independence, and invariance parameter. The quality of developed test item is good category which the range of mean square score is 0.96 – 1.08 and the difficulty level is -0.7 to 0.41. Based on the information score function and SEM, the developed instrument was good to be implemented for the test participant with the medium ability.","PeriodicalId":42020,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia-Indonesian Journal of Physics Education","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.6,"publicationDate":"2020-12-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"46331406","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}