Adiksi terhadap ponsel cerdas merupakan keadaan sulit yang dihadapi individu untukberhenti menggunakan ponsel cerdasnya, sehingga menyebabkan terjadinyaperubahan perilaku sosial seperti menarik diri, kesulitan dalam melakukan aktivitassehari-hari, dan adanya gangguan kontrol impuls terhadap diri seseorang. Adapuntujuan penelitian ini dilakukan yaitu untuk melihat kecenderungan adiksi pengunaanponsel cerdas pada mahasiswa dengan menggunakan desain penelitian kuantitatifdeskriptif. Sebanyak 346 sampel (terdiri dari 173 laki-laki dan 173 perempuan) telahberpartisipasi dalam penelitian ini yang dipilih dengan menggunakan teknik simplerandom sampling, dan telah mengisi Smartphone Addiction Scale- Short Version(SAS-SV) yang digunakan sebagai instrumen pengumpulan data penelitian ini. Hasilanalisis penelitian menunjukkan bahwa kecenderungan adiksi penggunaan ponselcerdas pada mahasiswa secara umum (sebanyak 179 mahasiswa atau 51,73%)berada pada tingkat risiko rendah. Selain itu, hasil analisis crosstab menunjukkan tidakterdapat hubungan antara kecenderungan adiksi pada ponsel cerdas dengan jeniskelamin, usia, dan tingkat (tahun) kuliah yang ditempuh.Kata kunci: Adiksi Ponsel Cerdas, Adiksi, Mahasiswa
智能手机成瘾是一个人放弃智能手机的困难状态,导致社会行为发生变化,如退出、难以正常活动和冲动控制障碍。本研究的适应性是利用定量化研究设计,观察学生的智能手机成瘾倾向。346个样本(包括173个男性和173个女性)参与了这项选择的研究,这些样本使用简单采样技术,还填写了智能手机的Addiction Scale- Short Version,用于收集研究数据的工具。研究结果表明,一般学生(多达179名或51.73%)使用手机的成瘾倾向较低。此外,交叉分析表明,智能手机成瘾倾向与大学性别、年龄和大学程度之间没有联系。关键词:智能手机成瘾,成瘾,学生成瘾
{"title":"GAMBARAN KECENDERUNGAN ADIKSI PENGGUNAAN PONSEL CERDAS PADA MAHASISWA","authors":"Zaujatul Amna, Syarifah Faradina, Raudhatul Mufidah","doi":"10.24815/S-JPU.V3I2.17615","DOIUrl":"https://doi.org/10.24815/S-JPU.V3I2.17615","url":null,"abstract":"Adiksi terhadap ponsel cerdas merupakan keadaan sulit yang dihadapi individu untukberhenti menggunakan ponsel cerdasnya, sehingga menyebabkan terjadinyaperubahan perilaku sosial seperti menarik diri, kesulitan dalam melakukan aktivitassehari-hari, dan adanya gangguan kontrol impuls terhadap diri seseorang. Adapuntujuan penelitian ini dilakukan yaitu untuk melihat kecenderungan adiksi pengunaanponsel cerdas pada mahasiswa dengan menggunakan desain penelitian kuantitatifdeskriptif. Sebanyak 346 sampel (terdiri dari 173 laki-laki dan 173 perempuan) telahberpartisipasi dalam penelitian ini yang dipilih dengan menggunakan teknik simplerandom sampling, dan telah mengisi Smartphone Addiction Scale- Short Version(SAS-SV) yang digunakan sebagai instrumen pengumpulan data penelitian ini. Hasilanalisis penelitian menunjukkan bahwa kecenderungan adiksi penggunaan ponselcerdas pada mahasiswa secara umum (sebanyak 179 mahasiswa atau 51,73%)berada pada tingkat risiko rendah. Selain itu, hasil analisis crosstab menunjukkan tidakterdapat hubungan antara kecenderungan adiksi pada ponsel cerdas dengan jeniskelamin, usia, dan tingkat (tahun) kuliah yang ditempuh.Kata kunci: Adiksi Ponsel Cerdas, Adiksi, Mahasiswa","PeriodicalId":423369,"journal":{"name":"Seurune : Jurnal Psikologi Unsyiah","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-08-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129904839","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-02-04DOI: 10.24815/S-JPU.V3I1.15737
Aliyya Irsalina Nafi
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran bagaimana penyandang tuna daksa karena kecelakaan memilih, menggunakan, dan menghayati kekuatan non-fisik dalam menjalani kehidupan penuh penderitaan hingga meraih kebahagiaan. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif fenomenologis dengan subjek penelitian tiga orang tuna daksa yang kehilangan fungsi tubuhnya karena kecelakaan yang dialami minimal lima tahun yang lalu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masing-masing subjek memiliki makna hidup berbeda-beda yang menjadi kekuatan dalam menjalani penderitaan hidup. Hasrat menjalankan peribadatan dan upaya penerimaan diri besar mengarahkan individu pada pencapaian kebermaknaan hidup. Kata kunci: kebermaknaan hidup, penyandang tuna daksa, kecelakaan
{"title":"Proses Pencapaian Kebermaknaan Hidup Penyandang Tuna Daksa karena Kecelakaan","authors":"Aliyya Irsalina Nafi","doi":"10.24815/S-JPU.V3I1.15737","DOIUrl":"https://doi.org/10.24815/S-JPU.V3I1.15737","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran bagaimana penyandang tuna daksa karena kecelakaan memilih, menggunakan, dan menghayati kekuatan non-fisik dalam menjalani kehidupan penuh penderitaan hingga meraih kebahagiaan. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif fenomenologis dengan subjek penelitian tiga orang tuna daksa yang kehilangan fungsi tubuhnya karena kecelakaan yang dialami minimal lima tahun yang lalu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masing-masing subjek memiliki makna hidup berbeda-beda yang menjadi kekuatan dalam menjalani penderitaan hidup. Hasrat menjalankan peribadatan dan upaya penerimaan diri besar mengarahkan individu pada pencapaian kebermaknaan hidup. Kata kunci: kebermaknaan hidup, penyandang tuna daksa, kecelakaan","PeriodicalId":423369,"journal":{"name":"Seurune : Jurnal Psikologi Unsyiah","volume":"8 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-02-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129987723","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-02-04DOI: 10.24815/S-JPU.V3I1.15553
Theresia Michelle Alessandra, Sri Hartati R-Suradijono
Children with autism spectrum disorder (ASD) is characterized by restricted interests and repetitive behavior, as well as deficit in communication skills and daily social interaction. Children with ASD are also at risk for developing disruptive behavior, such as noncompliance which have negative impact in academic and social functioning. Excessive noncompliance can be decreased by increasing positive alternative behavior, such as compliance with behavior modification. This study aimed to examine effectiveness of behavior modification program to enhance compliance for child with High Functioning Autism Spectrum Disorder (HF-ASD) through single case A-B with follow-up design. Participant of this study was an 8-years old boy with HF-ASD and demonstrated noncompliance problem. This intervention was conducted in 19 sessions and applied errorless compliance training principle, such as behavioral momentum, errorless learning, effective instruction delivery, and positive reinforcement. Results showed behavior modification program effective to enhance compliance for child with HF-ASD from 8% to 81%, as well as generalized effect to untrained instruction that were not focus of intervention.
{"title":"Modifikasi Perilaku untuk Meningkatkan Kepatuhan pada Anak dengan High Functioning Autism Spectrum Disorder","authors":"Theresia Michelle Alessandra, Sri Hartati R-Suradijono","doi":"10.24815/S-JPU.V3I1.15553","DOIUrl":"https://doi.org/10.24815/S-JPU.V3I1.15553","url":null,"abstract":"Children with autism spectrum disorder (ASD) is characterized by restricted interests and repetitive behavior, as well as deficit in communication skills and daily social interaction. Children with ASD are also at risk for developing disruptive behavior, such as noncompliance which have negative impact in academic and social functioning. Excessive noncompliance can be decreased by increasing positive alternative behavior, such as compliance with behavior modification. This study aimed to examine effectiveness of behavior modification program to enhance compliance for child with High Functioning Autism Spectrum Disorder (HF-ASD) through single case A-B with follow-up design. Participant of this study was an 8-years old boy with HF-ASD and demonstrated noncompliance problem. This intervention was conducted in 19 sessions and applied errorless compliance training principle, such as behavioral momentum, errorless learning, effective instruction delivery, and positive reinforcement. Results showed behavior modification program effective to enhance compliance for child with HF-ASD from 8% to 81%, as well as generalized effect to untrained instruction that were not focus of intervention. ","PeriodicalId":423369,"journal":{"name":"Seurune : Jurnal Psikologi Unsyiah","volume":"38 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-02-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126927851","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-02-04DOI: 10.24815/S-JPU.V3I1.13330
Lecya Lalitya, Eko Handayani
Anak dengan perilaku hiperaktif memiliki tingkat aktifitas motorik tinggi yang ditunjukkan dengan gejala seperti seringkali tidak nyaman diam di suatu tempat dan meningkalkan tempat duduk pada situasi dimana ia harus diam dalam jangka waktu tertentu. Gejala tersebut muncul dalam berbagai situasi, seperti belajar di sekolah dan makan di rumah. Hal ini terjadi karena minimnya perilaku fokus atau on-task. Di sisi lain, minimnya kemampuan on-task anak kemudian akan memengaruhi fungsinya karena ia kesulitan menyelesaikan tugas sehari-hari, sehingga masalah perilaku on-task perlu mendapatkan intervensi. Salah satu pendekatan intervensi untuk anak dengan hiperaktifitas adalah modifikasi perilaku dengan teknik token economy. Penelitian ini berfokus pada perilaku on-task dalam aktifitas makan karena masalah dalam perilaku makan dapat berkaitan dengan pemenuhan gizi yang kemudian berkaitan pula dengan masalah dalam aspek akademis. Penelitian ini bertujuan melihat efektifitas token economy untuk meningkatkan perilaku on-task dalam aktifitas makan pada anak dengan hiperaktifitas. Token yang berikan adalah stiker berbentuk bintang. Penelitian menggunakan desain penelitian single subject dan dengan desain A-B. Partisipan adalah anak laki-laki berusia 8 tahun dengan perilaku hiperaktif. Hasil penelitian menunjukkan, teknik token economy efektif meningkatkan perilaku on-task dalam aktifitas makan pada anak dengan hiperaktifitas. Hal ini membuka peluang bagi penelitian selanjutnya untuk menerapkan modifikasi perilaku pada perilaku on-task dengan berbagai konteks dan latar belakang partisipan.
{"title":"PENERAPAN TOKEN ECONOMY UNTUK MENINGKATKAN PERILAKU ON-TASK DALAM AKTIFITAS MAKAN PADA ANAK DENGAN HIPERAKTIFITAS","authors":"Lecya Lalitya, Eko Handayani","doi":"10.24815/S-JPU.V3I1.13330","DOIUrl":"https://doi.org/10.24815/S-JPU.V3I1.13330","url":null,"abstract":"Anak dengan perilaku hiperaktif memiliki tingkat aktifitas motorik tinggi yang ditunjukkan dengan gejala seperti seringkali tidak nyaman diam di suatu tempat dan meningkalkan tempat duduk pada situasi dimana ia harus diam dalam jangka waktu tertentu. Gejala tersebut muncul dalam berbagai situasi, seperti belajar di sekolah dan makan di rumah. Hal ini terjadi karena minimnya perilaku fokus atau on-task. Di sisi lain, minimnya kemampuan on-task anak kemudian akan memengaruhi fungsinya karena ia kesulitan menyelesaikan tugas sehari-hari, sehingga masalah perilaku on-task perlu mendapatkan intervensi. Salah satu pendekatan intervensi untuk anak dengan hiperaktifitas adalah modifikasi perilaku dengan teknik token economy. Penelitian ini berfokus pada perilaku on-task dalam aktifitas makan karena masalah dalam perilaku makan dapat berkaitan dengan pemenuhan gizi yang kemudian berkaitan pula dengan masalah dalam aspek akademis. Penelitian ini bertujuan melihat efektifitas token economy untuk meningkatkan perilaku on-task dalam aktifitas makan pada anak dengan hiperaktifitas. Token yang berikan adalah stiker berbentuk bintang. Penelitian menggunakan desain penelitian single subject dan dengan desain A-B. Partisipan adalah anak laki-laki berusia 8 tahun dengan perilaku hiperaktif. Hasil penelitian menunjukkan, teknik token economy efektif meningkatkan perilaku on-task dalam aktifitas makan pada anak dengan hiperaktifitas. Hal ini membuka peluang bagi penelitian selanjutnya untuk menerapkan modifikasi perilaku pada perilaku on-task dengan berbagai konteks dan latar belakang partisipan. ","PeriodicalId":423369,"journal":{"name":"Seurune : Jurnal Psikologi Unsyiah","volume":"50 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-02-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124582495","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}