Abstract: This research aim to analyze the influence of Malcom X in the movement of NOI, and how it ignite internal conflict within this organization. The analyze focused on library research by using history research method. History research method requires certain procedures for instance heuristic, verification, interpretation, and historiography. As a result, there are three significant factors that triggered the violence againt Malcolm X performed by NOI perpetrators. The first factor was assumed on the popularity of Malcolm X whom gained more attention than Elijah Muhammad did. The consequences of Malcolm X’s fame initiated the jelaousy toward him. As a result there was rumour produced by Elijah Muhammad followers on the agenda of coup d’etat against the leadership of the legal chief of NOI. The next cause of the internal conflict within NOI was the scandal of Elijah Muhammad with his female secretary. The last factor was the Malcolm X opinion on mass media toward the homicide of President Kennedy. Keywords : Influence, Internal Conflict, Malcolm X, NOI. Abstrak: Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk menjelaskan pengaruh Malcolm X dan konflik internal dalam gerakan NOI. Penelitian ini dipusatkan pada kajian pustaka dengan menggunakan metode penelitian sejarah. Langkah yang dilakukan peneliti yaitu heuristik, kritik sumber, interpretasi dan historiografi. Hasil dari penelitian ini adalah setidaknya ada tiga faktor utama yang menyebabkan konflik Malcolm X dari NOI. Pertama, Malcolm X lebih terkenal dan menjadi tokoh besar dalam gerakan NOI daripada Elijah Muhammad. Ketenarannya merangsang rasa iri dan rumor bahwa dia akan mengambil alih gerakan serta dia ingin lebih berhasil dari Elijah Muhammad. Kedua, kehidupan pribadi Elijah Muhammad yang terguncang oleh skandal perempuan. Ketiga adalah komentar Malcolm X pada pembunuhan Presiden Kennedy.Kata Kunci : Pengaruh, Konflik Internal, Malcolm X, NOI
摘要:本研究旨在分析马尔科姆·X对NOI运动的影响,以及它如何引发组织内部冲突。本文的分析重点是运用历史研究的方法进行图书馆研究。历史研究方法需要一定的过程,如启发式、验证、解释、史学等。因此,NOI行凶者对马尔科姆·艾克斯的暴力行为有三个显著的触发因素。第一个因素是马尔科姆·艾克斯的受欢迎程度,他比伊利亚·穆罕默德更受关注。马尔科姆·艾克斯的名声引发了人们对他的嫉妒。结果,以利亚·穆罕默德的追随者就针对NOI法律主管领导的政变议程制造了谣言。下一个引起NOI内部矛盾的原因是伊利亚·穆罕默德和他的女秘书的丑闻。最后一个因素是马尔科姆·艾克斯对大众媒体对肯尼迪总统遇刺的看法。关键词:影响,内部冲突,马尔科姆·艾克斯,NOI。摘要:Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk menjelaskan pengaruh Malcolm X dan konflik internal dalam gerakan NOI。Penelitian ini dipusatkan padkajian pustaka dengan menggunakan mede Penelitian sejarah。兰加·杨狄拉克·潘内利特·雅图启发式,批判数量,解释丹史学。哈西尔·达里佩利特尼·阿达尔尼·阿达尔尼·阿达尔尼·阿达尔尼·阿达尔尼·阿达尔尼·阿达尔尼。我是说,马尔科姆·艾克斯,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,以利亚·穆罕默德。Ketenarannya merangsang rasa iri dan rumor bahwa dia akan mengbill ali gerakan serta在lebih berhasil dari Elijah Muhammad。Kedua, kehidupan pribadi Elijah Muhammad yang tergunang oleh丑闻perempuan。Ketiga adalah评论人士马尔科姆·艾克斯(Malcolm X)是肯尼迪总统的支持者。Kata Kunci: Pengaruh, Konflik Internal, Malcolm X, NOI
{"title":"Malcolm X : Pengaruh dan Konflik Internal dalam Gerakan Nation of Islam (NOI) di Amerika Serikat (1952-1965)","authors":"Sidik Fauji","doi":"10.30984/AJIP.V6I1.1572","DOIUrl":"https://doi.org/10.30984/AJIP.V6I1.1572","url":null,"abstract":"Abstract: This research aim to analyze the influence of Malcom X in the movement of NOI, and how it ignite internal conflict within this organization. The analyze focused on library research by using history research method. History research method requires certain procedures for instance heuristic, verification, interpretation, and historiography. As a result, there are three significant factors that triggered the violence againt Malcolm X performed by NOI perpetrators. The first factor was assumed on the popularity of Malcolm X whom gained more attention than Elijah Muhammad did. The consequences of Malcolm X’s fame initiated the jelaousy toward him. As a result there was rumour produced by Elijah Muhammad followers on the agenda of coup d’etat against the leadership of the legal chief of NOI. The next cause of the internal conflict within NOI was the scandal of Elijah Muhammad with his female secretary. The last factor was the Malcolm X opinion on mass media toward the homicide of President Kennedy. Keywords : Influence, Internal Conflict, Malcolm X, NOI. Abstrak: Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk menjelaskan pengaruh Malcolm X dan konflik internal dalam gerakan NOI. Penelitian ini dipusatkan pada kajian pustaka dengan menggunakan metode penelitian sejarah. Langkah yang dilakukan peneliti yaitu heuristik, kritik sumber, interpretasi dan historiografi. Hasil dari penelitian ini adalah setidaknya ada tiga faktor utama yang menyebabkan konflik Malcolm X dari NOI. Pertama, Malcolm X lebih terkenal dan menjadi tokoh besar dalam gerakan NOI daripada Elijah Muhammad. Ketenarannya merangsang rasa iri dan rumor bahwa dia akan mengambil alih gerakan serta dia ingin lebih berhasil dari Elijah Muhammad. Kedua, kehidupan pribadi Elijah Muhammad yang terguncang oleh skandal perempuan. Ketiga adalah komentar Malcolm X pada pembunuhan Presiden Kennedy.Kata Kunci : Pengaruh, Konflik Internal, Malcolm X, NOI","PeriodicalId":423995,"journal":{"name":"Aqlam: Journal of Islam and Plurality","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129260390","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Abstract: When the Covid-19 pandemic was declared officially entering Indonesia in February 2020, Pesantren (Islamic boarding schools) were facing the tradition of pesantren holidays during Ramadan and Eid. When the Corona virus pandemic became more serious, the pesantren made several responses to deal with the corona pandemic. This study wants to answer how pesantren in East Java take policies regarding holidays and return to pesantren during this pandemic. This study argues that large Islamic boarding schools are more responsive to the handling of covid-19 than small pesantren. This research found at least two things; that Islamic boarding schools are advancing their Ramadan holiday schedules and postponing the schedule back to students, the second finding states that many pesantren do not meet the standards for handling covid-19 due to limited costs and pandemic literacy.Keywords: Pesantren, Policies, Covid-19Abstrak: Saat pandemi Covid-19 dinyatakan resmi masuk ke Indonesia pada Februari 2020, Pesantren sedang menghadapi tradisi libur pesantren selama Ramadhan dan Idul Fitri. Saat pandemi virus Corona menjadi lebih serius, pihak pesantren kemudian melakukan beberapa respon untuk menghadapi pandemi corona tersebut. Penelitian ini ingin menjawab bagaimanakah pesantren di Jawa Timur mengambil kebijakan terkait masa libur dan kembali ke pesantren di masa pandemi ini.. Penelitian ini beragumen bahwa pesantren besar lebih responsif terhadap penanganan covid-19 dibanding pesantren kecil. Penelitian ini menemukan setidaknya dua hal; bahwa pesantren memajukan jadwal libur ramadhannya serta mengundurkan jadwal kembali pada santri, temuan kedua menyatakan bahwa banyak pesantren tidak memenuhi standar penanganan covid-19 karena keterbatasan biaya dan literasi pandemi.Kata kunci: Pesantren, kebijakan, Covid-19
摘要:2020年2月,当新冠肺炎疫情正式宣布进入印尼时,伊斯兰寄宿学校(Pesantren)正面临着斋月和开斋节假期的传统。当冠状病毒大流行变得更加严重时,代表们做出了几项应对措施来应对冠状病毒大流行。这项研究想要回答东爪哇的居民如何在这次大流行期间采取有关假期的政策并返回居民。这项研究认为,大型伊斯兰寄宿学校比小型寄宿学校对covid-19的处理反应更快。这项研究至少发现了两件事;伊斯兰寄宿学校正在提前他们的斋月假期计划,并将计划推迟到学生,第二项发现表明,由于有限的费用和流行病知识,许多教师不符合处理covid-19的标准。摘要:2020年2月印度尼西亚新冠肺炎大流行疫情、新冠肺炎疫情防控、新冠肺炎疫情防控、新冠肺炎疫情防控、新冠肺炎疫情防控、新冠肺炎疫情防控、新冠肺炎疫情防控、新冠肺炎疫情防控、新冠肺炎疫情防控。sars大流行病毒menjadi lebih严重冠状病毒(冠状病毒),pihak pesantrek kemudian melakukan beberapa应对,monhaapi大流行冠状病毒。Penelitian iningin menjawab bagaimanakah pesantren di javatimur mengbil kebijakan terkait masa libur dan kembali ke pesantren di masa流行病ini..Penelitian ini beragumen表示,Penelitian将采取措施应对penelianan的新冠肺炎疫情。Penelitian ini menemukan settidaknya dua hal;在新冠肺炎疫情爆发前,我们将为大家介绍新冠肺炎疫情的防控措施。Kata kunci: Pesantren, kebijakan, Covid-19
{"title":"Kebijakan Libur Ramadhan Dan Hari Raya Di Pesantren Di Jawa Timur Pada Masa Pandemi Covid-19","authors":"Iksan Kamil Sahri","doi":"10.30984/AJIP.V6I1.1573","DOIUrl":"https://doi.org/10.30984/AJIP.V6I1.1573","url":null,"abstract":"Abstract: When the Covid-19 pandemic was declared officially entering Indonesia in February 2020, Pesantren (Islamic boarding schools) were facing the tradition of pesantren holidays during Ramadan and Eid. When the Corona virus pandemic became more serious, the pesantren made several responses to deal with the corona pandemic. This study wants to answer how pesantren in East Java take policies regarding holidays and return to pesantren during this pandemic. This study argues that large Islamic boarding schools are more responsive to the handling of covid-19 than small pesantren. This research found at least two things; that Islamic boarding schools are advancing their Ramadan holiday schedules and postponing the schedule back to students, the second finding states that many pesantren do not meet the standards for handling covid-19 due to limited costs and pandemic literacy.Keywords: Pesantren, Policies, Covid-19Abstrak: Saat pandemi Covid-19 dinyatakan resmi masuk ke Indonesia pada Februari 2020, Pesantren sedang menghadapi tradisi libur pesantren selama Ramadhan dan Idul Fitri. Saat pandemi virus Corona menjadi lebih serius, pihak pesantren kemudian melakukan beberapa respon untuk menghadapi pandemi corona tersebut. Penelitian ini ingin menjawab bagaimanakah pesantren di Jawa Timur mengambil kebijakan terkait masa libur dan kembali ke pesantren di masa pandemi ini.. Penelitian ini beragumen bahwa pesantren besar lebih responsif terhadap penanganan covid-19 dibanding pesantren kecil. Penelitian ini menemukan setidaknya dua hal; bahwa pesantren memajukan jadwal libur ramadhannya serta mengundurkan jadwal kembali pada santri, temuan kedua menyatakan bahwa banyak pesantren tidak memenuhi standar penanganan covid-19 karena keterbatasan biaya dan literasi pandemi.Kata kunci: Pesantren, kebijakan, Covid-19","PeriodicalId":423995,"journal":{"name":"Aqlam: Journal of Islam and Plurality","volume":"43 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114952443","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Abstract: This research examines Covid-19 and worship as a resistance to changes in Islamic law in maintaining routine worship. The study used a qualitative descriptive approach and obtained data through interviews, observation and documentation. The results showed that Covid-19 had an impact on changes in the law of worship. however, in the change in law in worship, various different practices were found. There are community groups who continue to carry out worship routines in the mosque in congregation by carrying out according to Health protocols such as maintaining distance and wearing masks. There are also people who are resistant to legal changes so that they maintain the practice of worship as before before the pandemic. There are also people who situationally follow the state of practice carried out by the local community and there are also people who completely close places of worship. from these results indicate that not all people are subject to the changes in law that occurred during the pandemic so as to maintain the routine of worship rather than submit to the new law which results in endangering themselves. Keywords: Rasistency, Legal Change, Worship, Covid-19 Abstrak: Penelitian ini mengkaji Covid-19 dan ibadah sebuah resistensi perubahan hukum islam dalam mempertahankan rutinitas ibadah. penelitian menggunakan pendekatan deskriktif kualitatif dan memperoleh data melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa C0vid-19 memberikan dampak terhadap perubahan ukum ibadah. namun dalam perubahan hukum dalam ibadah tersebut ditemukan berbagai praktik pengamalan yang berbeda. Terdapak kelompok masyarakat yang tetap menjalankan rutinitas beribadah dalam masjid secara berjamaah dengan menjalankan sesuai protokoler Kesehatan seperti menjaga jarak dan memakai masker. Juga terdapat masyarakat yang rasisten terhadap perubahan hukum sehingga mempertahankan raktik beribadah sebgaimana dulu sebelum pandemi. Juga terdapat masyarakat yang situasional mengikuti keadaan praktik yang dilakukan oleh masyarakat setempat dan juga terdapat masyarakat yang total menutup tempat ibadah. dari hasil tesebut menunjukkan bahwa tidak semua masyarakat tunduk terhadap perubahan hukum yang terjadi saat ppandemi sehingga mempertahankan rutinitas ibadah ketimbang tunduk kepada hukum yang baru yang berakibat pada membahayakan dirinya.Kata Kunci: Rasistensi, Perubahan Hukum, Ibadah, Covid-19
摘要:本研究考察了Covid-19和宗教作为对伊斯兰教法变化的抵抗,以维持常规的宗教崇拜。本研究采用定性描述方法,并通过访谈、观察和文献获取数据。结果表明,新冠疫情对宗教信仰规律的变化产生了影响。然而,在崇拜的法律变化中,发现了各种不同的做法。有些社区团体继续按照卫生规程,如保持距离和戴口罩,在清真寺举行礼拜仪式。还有一些人抵制法律变革,以便他们像疫情前一样保持崇拜的习俗。也有人在特定情况下遵循当地社区的做法,也有人完全关闭礼拜场所。这些结果表明,并非所有人都服从大流行期间发生的法律变化,以维持礼拜的常规,而不是服从导致危及自己的新法律。摘要:Penelitian ini mengkaji 2019 -19 dan ibadah sebuah resistensi perubahan hukum islam dalam mempertahankan rutinitas ibadah。摘要/ abstract摘要/ abstract摘要/ abstract摘要/ abstract摘要/ abstractHasil penelitian menunjukkan bahwa 2019冠状病毒病成员kan dampak terhadap perubahan ukumibadah。Namun dalam perubahan hukum dalam ibadah tersebut ditemukan berbagai praktik pengamalan Yang berbeda。Terdapak kelompok masyarakat yang tetap menjalankan rutinitas beribadah dalam masjid secara berjamaah dengan menjalankan sesuai protokoler Kesehatan seperti menjaga jarak dan memakai面具。Juga terdapat masyarakat yang rasisten terhadap perubahan hukum seingga mempertahankan raktik beribadah sebgaimana dulu sebelum流行病。Juga terdapat masyarakat yang情景mengikuti keadaan praktik yang dilakukan oleh masyarakat setempat dan Juga terdapat masyarakat yang总menutup tempat ibadah。达里哈希尔tesebut menunjukkan bahwa tidak semua masyarakat tunduk terhadap perubahan hukum杨terjadi saat ppandemi seingga成员pertahankan rutinitas ibadah ketimbang keduk kepada hukum杨baru杨berakibat pada membahaakan dirinya。Kata Kunci: Rasistensi, Perubahan Hukum, Ibadah, Covid-19
{"title":"COVID-19 DAN IBADAH ( RESISTENSI PERUBAHAN HUKUM ISLAM DALAM MEMPERTAHANKAN RUTINITAS IBADAH)","authors":"S. Sudirman, E. Gunawan, Muhammad Rusdi Rasyid","doi":"10.30984/AJIP.V6I1.1583","DOIUrl":"https://doi.org/10.30984/AJIP.V6I1.1583","url":null,"abstract":"Abstract: This research examines Covid-19 and worship as a resistance to changes in Islamic law in maintaining routine worship. The study used a qualitative descriptive approach and obtained data through interviews, observation and documentation. The results showed that Covid-19 had an impact on changes in the law of worship. however, in the change in law in worship, various different practices were found. There are community groups who continue to carry out worship routines in the mosque in congregation by carrying out according to Health protocols such as maintaining distance and wearing masks. There are also people who are resistant to legal changes so that they maintain the practice of worship as before before the pandemic. There are also people who situationally follow the state of practice carried out by the local community and there are also people who completely close places of worship. from these results indicate that not all people are subject to the changes in law that occurred during the pandemic so as to maintain the routine of worship rather than submit to the new law which results in endangering themselves. Keywords: Rasistency, Legal Change, Worship, Covid-19 Abstrak: Penelitian ini mengkaji Covid-19 dan ibadah sebuah resistensi perubahan hukum islam dalam mempertahankan rutinitas ibadah. penelitian menggunakan pendekatan deskriktif kualitatif dan memperoleh data melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa C0vid-19 memberikan dampak terhadap perubahan ukum ibadah. namun dalam perubahan hukum dalam ibadah tersebut ditemukan berbagai praktik pengamalan yang berbeda. Terdapak kelompok masyarakat yang tetap menjalankan rutinitas beribadah dalam masjid secara berjamaah dengan menjalankan sesuai protokoler Kesehatan seperti menjaga jarak dan memakai masker. Juga terdapat masyarakat yang rasisten terhadap perubahan hukum sehingga mempertahankan raktik beribadah sebgaimana dulu sebelum pandemi. Juga terdapat masyarakat yang situasional mengikuti keadaan praktik yang dilakukan oleh masyarakat setempat dan juga terdapat masyarakat yang total menutup tempat ibadah. dari hasil tesebut menunjukkan bahwa tidak semua masyarakat tunduk terhadap perubahan hukum yang terjadi saat ppandemi sehingga mempertahankan rutinitas ibadah ketimbang tunduk kepada hukum yang baru yang berakibat pada membahayakan dirinya.Kata Kunci: Rasistensi, Perubahan Hukum, Ibadah, Covid-19","PeriodicalId":423995,"journal":{"name":"Aqlam: Journal of Islam and Plurality","volume":"4 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122382531","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Abstacst: Ethics is one branch of philosophy that discusses morality. It is human action seen from the good or bad and right or wrong’s perspective. The discussion of ethics has existed since the birth of philosophy. Therefore, almost all philosophers in every era and tradition have ethical thinking. This article explain the Islamic ethics in the contemporary era from one of the famous Islamic philosopher, that is Thabathaba’i. The basis of his ethics is the meaning of human and nature, also the way of thinking in shaping the concept of moral value. His individual ethics rests on concept of wujub and the social ethics rests on concept of istikhdam. Key Word: Etic, Thabathaba’i, Wujub, Istikhdam.Abstrak: Etika merupakan cabang filsafat yang mengkaji tentang moralitas, yaitu perbuatan manusia dari sudut pandang baik-buruk dan benar-salah. Pembahasan mengenai etika sendiri telah ada sejak filsafat itu lahir. Oleh sebab itu, hampir semua filsuf dari setiap zaman dan tradisi memiliki pemikiran tentang etika. Hal yang difokuskan dalam artikel ini adalah etika Islam di era kontemporer dari salah satu filsuf Iran yang termasyhur, yaitu Thabathaba’i. Bangunan etikanya berangkat dari pemaknaannya terhadap alam dan manusia juga bagaimana pikiran manusia mengkonsepkan nilai baik dan buruk dalam perbuatan. Etika individualnya bertumpu pada konsep wujub, sedangkan etika sosialnya bertumpu pada konsep istikhdam. Kata kunci : Etika, Thabathaba’i, Wujub, Istikhdam.
{"title":"ETIKA INDIVIDU DAN SOSIAL DALAM PEMIKIRAN THABATHABA’I","authors":"Umi Hafsah","doi":"10.30984/AJIP.V6I1.1582","DOIUrl":"https://doi.org/10.30984/AJIP.V6I1.1582","url":null,"abstract":"Abstacst: Ethics is one branch of philosophy that discusses morality. It is human action seen from the good or bad and right or wrong’s perspective. The discussion of ethics has existed since the birth of philosophy. Therefore, almost all philosophers in every era and tradition have ethical thinking. This article explain the Islamic ethics in the contemporary era from one of the famous Islamic philosopher, that is Thabathaba’i. The basis of his ethics is the meaning of human and nature, also the way of thinking in shaping the concept of moral value. His individual ethics rests on concept of wujub and the social ethics rests on concept of istikhdam. Key Word: Etic, Thabathaba’i, Wujub, Istikhdam.Abstrak: Etika merupakan cabang filsafat yang mengkaji tentang moralitas, yaitu perbuatan manusia dari sudut pandang baik-buruk dan benar-salah. Pembahasan mengenai etika sendiri telah ada sejak filsafat itu lahir. Oleh sebab itu, hampir semua filsuf dari setiap zaman dan tradisi memiliki pemikiran tentang etika. Hal yang difokuskan dalam artikel ini adalah etika Islam di era kontemporer dari salah satu filsuf Iran yang termasyhur, yaitu Thabathaba’i. Bangunan etikanya berangkat dari pemaknaannya terhadap alam dan manusia juga bagaimana pikiran manusia mengkonsepkan nilai baik dan buruk dalam perbuatan. Etika individualnya bertumpu pada konsep wujub, sedangkan etika sosialnya bertumpu pada konsep istikhdam. Kata kunci : Etika, Thabathaba’i, Wujub, Istikhdam.","PeriodicalId":423995,"journal":{"name":"Aqlam: Journal of Islam and Plurality","volume":"209 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121888597","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Abstract: The Qur'an is actually a holy book that contains moral teachings to guide man to the straight path. Only, when the Qur'an in consumption by the public, the book is undergoing a paradigm shift so treated, diresepsi, and expressed vary according to the knowledge and belief respectively. The expression, of a concrete indicator that the Koran is a holy book that is always in tune with the situation and the condition (s}a>lih{ li kulli zama>n wa maka>n). The reception-style models and even now continues to be expressed and preserved by a large family of Miftahul Huda Islamic Boarding School Rawalo Banyumas. This study aims to find out the reception of the Qur'an in the boarding school, as well as trying to understand the meaning inherent in it. This study was designed with qualitative method and included in the research field. In obtaining the data, the researchers use an instrument that is in-depth interviews, observation, and study of the relevant documents. The analysis used by researchers is, as submitted by Mohd. Soehadha, ie the reduction of data, display of data, and conclusion. In clarifying the validity of the data, researchers conducted the extension of participation, and triangulation of sources and methods. From the research conducted, the results obtained are: (1) diversity reception of the Qur'an in Miftahul Huda Islamic Boarding School Rawalo Banyumas, among others: (a) reception exegesis of the Qur'an in the recitation Book Jalalain; (b) the aesthetic reception of the Qur'an contained in calligraphy at the hostel students and ndalem caregivers; (c) functional reception of the Qur'an manifested in the tradition of the reading of Al-Wa> qi'ah and Ya>si>n; and (d) reception eternalitas Qur'an embodied in various practices of preservation of the Qur'an, such as deposit bi al-naz{ri and bi al-hifz{i, sima'an, and mura> ja'ah. (2) The meanings inherent in the diversity reception, among others: objective meaning, the meaning of expressive and documentary meaning. Objective meaning conclude that behavioral diversity reception in the boarding school is as a symbol of obedience and reverence to the rules cottage. Expressive meaning is as a form of internalization yourself with positive things through the process of learning the Qur'an continuity and meaning to his documentary is a form of local contextualization of the cultural system overall.Keywords: Reception, Al-Quran and Miftahul Huda Islamic Boarding school.Abstrak: Al-Qur’an sejatinya merupakan kitab suci yang berisi ajaran-ajaran moral sebagai huda—petunjuk—bagi manusia ke jalan yang benar. Hanya saja, ketika Al-Qur’an sampai dan dikonsumsi oleh masyarakat, kitab suci tersebut mengalami pergeseran paradigma sehingga diperlakukan, diresepsi, dan diekspresikan secara berbeda-beda sesuai dengan pengetahuan dan ideologinya masing-masing. Fenomena tersebut nampaknya dapat dijadikan indikator konkret bahwasannya Al-Qur’an merupakan kitab suci yang senantiasa relevan dengan segala sit
摘要:《古兰经》实际上是一部包含道德教诲的圣书,引导人们走上正路。只是,当《古兰经》在被大众消费的时候,典籍正经历着一种范式的转变,所以对待、分类、表达都因知识和信仰的不同而有所不同。《古兰经》是一部圣书的具体标志,它总是与形势和条件相协调(s}a>lih{li kulli zama>n wa maka>n)。这种接待风格的模式直到现在还在继续被米夫塔胡尔胡达伊斯兰寄宿学校的一个大家庭所表达和保存。本研究旨在了解《古兰经》在寄宿学校的接受情况,并试图理解其内在意义。本研究采用定性方法设计,纳入研究领域。在获取数据的过程中,研究人员采用了深入访谈、观察和研究相关文献的方法。研究人员使用的分析是,由Mohd提交。Soehadha,即数据的简化、数据的显示和结论。为了明确数据的有效性,研究人员进行了参与的延伸,以及来源和方法的三角化。研究结果表明:(1)米塔胡尔胡达伊斯兰寄宿学校Rawalo Banyumas对《古兰经》接受的多样性;(1)《古兰经》在诵经书Jalalain中的接受情况;(b)宿舍学生和护理员对书法《古兰经》的审美接受;(c)对《古兰经》的功能性接受表现在阅读Al-Wa b> qi'ah和Ya b> si b> n的传统上;(4)接受永恒的《古兰经》,体现在保存《古兰经》的各种做法中,如存放《古兰经》和《古兰经》、《古兰经》、《古兰经》和《古兰经》。(2)接受多样性所固有的意义,其中包括客观意义、表达意义和记录意义。客观意义得出结论,寄宿学校的行为多样性接待是对规则的服从和尊重的象征。表达意义是作为一种内化自己与积极事物的形式,通过学习古兰经的过程,使其具有延续性和纪录片意义,是一种局部语境化的文化系统整体形式。关键词:接待、古兰经、米塔胡尔胡达伊斯兰寄宿学校摘要:古兰经sejatinya merupakan kitab sui yang berisi ajaran-ajaran moral sebagai huda-petunjuk-bagi manusia ke jalan yang benar。汉雅·萨迦,ketika al - quuran sampai dan dikonsumsi oleh masyarakat, kitab sui tersebut mengalami pergesan paradigm sehinga diperlakukan, diressepsi, dan diekspreskan secara berbeda-beda sesuai dengan pengetahuan dan ideology - masing-masing。现象tersebut nampaknya dapat dijadikan指标konkret bahwasannya Al-Qur 'an merupakan kitab sui yang senantiasa相关的和segala的情况是dan kondisi (s}a>lih{li kulli zama>n wa maka>n)。Ragam resepsi tersebut bahkan kini terus, diekspresikan, diestarikan, keluarga, Pondok, pesan - kemudian disdiss, ponpes - mittahul, Huda Rawalo Banyumas。Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ragam resepi al - quuran di Ponpes tersebut, serta berusaha memahami makna yang melekat di dalamnya。Penelitian ini dirancang dengan menggunakan方法质量定性和termasuk dalam jenis Penelitian lapangan(野外研究)。Dalam memperoleh数据,peneliti menggunakan berbagai仪器,seperti wawancara, observasi, dandokumentasi atau研究数据。分析yang peneliti gunakan adalah sebagaimana yang disamaikan Mohd。分析数据,分析数据,显示数据,分析数据。Di dalam mengklarifikasi keabsahan数据,peneliti melakukan perpanjangan keikutsertaan, serta triangulasi number maupun方法。Dari penelitian yang dilakukan, menunjukkan bahwa:(1) ragam resepsi al - quuran yang ada di Ponpes tersebut antara lain:(a) resepsi eksegesis;(b)休克休克;(c)退步性;丹(d)永恒。Resepsi eksegesis mewujud dalam kaligrafi di asrama dan dalalem pengasuh, Resepsi estesttis mewujud dalam pembacaan surat-surat“idaman”,dan ressepsi eternal terejawantahkan dalam pelbagai praktik preservasi al- quan, seperti setoran bi al-naz{ri dan bi al-ghaib, sima 'an, dan mura>ja 'ah。(2) makna -makna yang melekat dalam ragam resepsi tersebut, antara lain: makna object, makna ekresf, dan makna dokumenter。Makna的对象是menypulkkan bahwa ragam peraku resepi i ponpes terpes,但adalah sebagai象征着一个人的命运,而不是一个人的命运。
{"title":"TIPOLOGI DAN SIMBOLISASI RESEPSI AL-QUR’AN DI PONDOK PESANTREN MIFTAHUL HUDA RAWALO BANYUMAS","authors":"Akhmad roja Badrus Zaman","doi":"10.30984/AJIP.V5I2.1375","DOIUrl":"https://doi.org/10.30984/AJIP.V5I2.1375","url":null,"abstract":"Abstract: The Qur'an is actually a holy book that contains moral teachings to guide man to the straight path. Only, when the Qur'an in consumption by the public, the book is undergoing a paradigm shift so treated, diresepsi, and expressed vary according to the knowledge and belief respectively. The expression, of a concrete indicator that the Koran is a holy book that is always in tune with the situation and the condition (s}a>lih{ li kulli zama>n wa maka>n). The reception-style models and even now continues to be expressed and preserved by a large family of Miftahul Huda Islamic Boarding School Rawalo Banyumas. This study aims to find out the reception of the Qur'an in the boarding school, as well as trying to understand the meaning inherent in it. This study was designed with qualitative method and included in the research field. In obtaining the data, the researchers use an instrument that is in-depth interviews, observation, and study of the relevant documents. The analysis used by researchers is, as submitted by Mohd. Soehadha, ie the reduction of data, display of data, and conclusion. In clarifying the validity of the data, researchers conducted the extension of participation, and triangulation of sources and methods. From the research conducted, the results obtained are: (1) diversity reception of the Qur'an in Miftahul Huda Islamic Boarding School Rawalo Banyumas, among others: (a) reception exegesis of the Qur'an in the recitation Book Jalalain; (b) the aesthetic reception of the Qur'an contained in calligraphy at the hostel students and ndalem caregivers; (c) functional reception of the Qur'an manifested in the tradition of the reading of Al-Wa> qi'ah and Ya>si>n; and (d) reception eternalitas Qur'an embodied in various practices of preservation of the Qur'an, such as deposit bi al-naz{ri and bi al-hifz{i, sima'an, and mura> ja'ah. (2) The meanings inherent in the diversity reception, among others: objective meaning, the meaning of expressive and documentary meaning. Objective meaning conclude that behavioral diversity reception in the boarding school is as a symbol of obedience and reverence to the rules cottage. Expressive meaning is as a form of internalization yourself with positive things through the process of learning the Qur'an continuity and meaning to his documentary is a form of local contextualization of the cultural system overall.Keywords: Reception, Al-Quran and Miftahul Huda Islamic Boarding school.Abstrak: Al-Qur’an sejatinya merupakan kitab suci yang berisi ajaran-ajaran moral sebagai huda—petunjuk—bagi manusia ke jalan yang benar. Hanya saja, ketika Al-Qur’an sampai dan dikonsumsi oleh masyarakat, kitab suci tersebut mengalami pergeseran paradigma sehingga diperlakukan, diresepsi, dan diekspresikan secara berbeda-beda sesuai dengan pengetahuan dan ideologinya masing-masing. Fenomena tersebut nampaknya dapat dijadikan indikator konkret bahwasannya Al-Qur’an merupakan kitab suci yang senantiasa relevan dengan segala sit","PeriodicalId":423995,"journal":{"name":"Aqlam: Journal of Islam and Plurality","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130968003","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Abstract: Domestic violence (Kekerasan Dalam Rumah Tangga) is understood as violence related to gender. This concept refers to the subordinative position because the relationship between men and women reflects powerless and powerful or the inequality of power between the two. This paper aims to understand how the Nuurus Sakiinah Bureau owned by 'Aisyiyah and Nasyi'atul' Aisyiyah Yogyakarta Special Region handles domestic violence cases in Yogyakarta and analyze the weaknesses and strengths of handling these cases. This type of research is qualitative with interview data collection methods and secondary data documentation. The findings of this study explain that there are four types of domestic violence cases that have been handled by the Nuurus Sakiinnah Family Consultation Bureau, namely psychological violence, economic neglect; physical and verbal abuse. Therefore, the handling given varies according to the case that occurs. For cases of Psychic violence, the Bureau tends to provide counseling and self-reinforcement. For cases of economic neglect, the Bureau deals with economic independence counseling and training. For cases of Physical and Verbal violence, counseling and self-strengthening are usually given to face the next life and therapy if needed. Meanwhile, the absence of open houses, difficulties in mediation, and the absence of complete counseling data to support administration are the weaknesses of this bureau. However, this Bureau makes victims who have successfully passed the treatment process as volunteers to deal with other victims and also provides spiritual counseling, legal assistance and follow-up therapy when the victim is still in need.Keywords: Domestic Violence, ‘Aisyiyah Nasyi’atul, ‘Aisyiyah, Nuurus Saqinnah Bureau. Abstrak: Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) dipahami sebagai kekerasan yang berhubungan gender. Konsep ini mengacu pada posisi subordinatif karena relasi antara laki-laki dan perempuan mencerminkan powerless dan powerful atau ketimpangan kekuasaan antara keduanya. Tulisan ini bertujuan untuk memahami bagaimana Biro Nuurus Sakiinah milik ‘Aisyiyah dan Nasyi’atul ‘Aisyiyah Daerah Istimewa Yogyakarta menangani kasus KDRT di Yogyakarta serta menganalisa kelemahan dan kelebihan dari penanganan kasus tersebut. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan metode pengambilan data wawancara dan data sekunder dokumentasi. Temuan penelitian ini menjelaskan bahwa terdapat empat jenis kasus KDRT yang telah ditangani oleh Biro Konsultasi Keluarga Nuurus Sakiinnah, yaitu kekerasan Psikis, penelantaran ekonomi; kekerasan fisik dan kekerasan verbal. Oleh karena itu, penanganan yang diberikan berbeda-beda sesuai dengan kasus yang terjadi. Untuk kasus kekerasan Psikis, Biro cenderung memberikan konseling dan penguatan diri. Untuk kasus penelantaran ekonomi, Biro menangani dengan konseling dan pelatihan kemandirian ekonomi. Untuk kasus kekerasan Fisik dan Verbal biasanya diberikan konseling dan penguatan diri untuk menghadapi
摘要:家庭暴力被理解为与性别有关的暴力。这个概念指的是从属地位,因为男女之间的关系反映了无权与有权或两者之间权力的不平等。本文旨在了解日惹特别行政区所属的Nuurus Sakiinah局如何处理日惹的家庭暴力案件,并分析处理这些案件的优缺点。这种类型的研究是定性的访谈数据收集方法和二手数据文件。本研究结果解释了Nuurus Sakiinnah家庭咨询局处理的四种类型的家庭暴力案件,即心理暴力,经济忽视;身体和语言虐待。因此,给出的处理会根据发生的情况而变化。对于精神暴力案件,该局倾向于提供咨询和自我强化。对于经济疏忽的情况,该局负责经济独立咨询和培训。对于肢体暴力和言语暴力的案例,通常给予咨询和自我强化,以面对下一个生活,并在需要时进行治疗。同时,缺乏开放的房屋,调解困难,缺乏完整的咨询数据来支持管理是该局的弱点。然而,该局将成功通过治疗程序的受害者作为志愿者处理其他受害者,并在受害者仍有需要时提供精神咨询、法律援助和后续治疗。关键词:家庭暴力,‘Aisyiyah Nasyi’atul, Aisyiyah, Nuurus Saqinnah局摘要:Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) dipahami sebagai Kekerasan yang berhubungan性别。Konsep ini mengacu pada posisi从属于karena relasi antara laki-laki danperempuan menerminkan无能为力的丹强大的atau ketimpanan kekuasaan antara keduanya。日惹:日惹,日惹,日惹,日惹,日惹,日惹,日惹,日惹,日惹,日惹,日惹本文介绍了基于数据挖掘的数据挖掘方法、数据挖掘方法、数据挖掘方法和数据挖掘方法。Temuan penelitian ini menjelaskan bahwa terdapat empat jenis kasus KDRT yang telah ditangani oleh Biro Konsultasi Keluarga Nuurus Sakiinnah, yitu kekerasan Psikis, penelantan经济学;Kekerasan fisik Dan Kekerasan verbal。Oleh karena itu, penanganan yang diberikan berbeda-beda sesuai dengan kasus yang terjadi。Untuk kasus kekerasan Psikis, Biro cenderung成员,在企鹅和diri之间进行咨询。Untuk kasus penelantan economics, Biro menangani dengan conseling dan pelatihan keldian economics。这是一只企鹅,一只企鹅,一只企鹅,一只企鹅,一只企鹅,一只企鹅。国家统计局,国家统计局,国家统计局,国家统计局数据咨询,国家统计局,国家统计局,国家统计局。Namun, Biro ini menjadikan korban yang telah berhasil melewati proses penanganan sebagai志愿者untuk menangani korban yang lain dan juga pemberian咨询精神,pendampingan和ke jalur hukum dan terapi lanjutan ketika korban masih membutuhkan。KDRT, Aisyiyah, Nasyi ' atul ' Aisyiyah, Biro Nuurus Sakiinah
{"title":"ORGANISASI KEAGAMAAN DAN PENANGANAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA (KDRT): Studi tentang Peran Biro Nuurus Sakiinah dalam KDRT di Yogyakarta","authors":"Rahmania Nader Wambes, Mega Hidayati, Aris Fauzan","doi":"10.30984/AJIP.V5I2.1374","DOIUrl":"https://doi.org/10.30984/AJIP.V5I2.1374","url":null,"abstract":"Abstract: Domestic violence (Kekerasan Dalam Rumah Tangga) is understood as violence related to gender. This concept refers to the subordinative position because the relationship between men and women reflects powerless and powerful or the inequality of power between the two. This paper aims to understand how the Nuurus Sakiinah Bureau owned by 'Aisyiyah and Nasyi'atul' Aisyiyah Yogyakarta Special Region handles domestic violence cases in Yogyakarta and analyze the weaknesses and strengths of handling these cases. This type of research is qualitative with interview data collection methods and secondary data documentation. The findings of this study explain that there are four types of domestic violence cases that have been handled by the Nuurus Sakiinnah Family Consultation Bureau, namely psychological violence, economic neglect; physical and verbal abuse. Therefore, the handling given varies according to the case that occurs. For cases of Psychic violence, the Bureau tends to provide counseling and self-reinforcement. For cases of economic neglect, the Bureau deals with economic independence counseling and training. For cases of Physical and Verbal violence, counseling and self-strengthening are usually given to face the next life and therapy if needed. Meanwhile, the absence of open houses, difficulties in mediation, and the absence of complete counseling data to support administration are the weaknesses of this bureau. However, this Bureau makes victims who have successfully passed the treatment process as volunteers to deal with other victims and also provides spiritual counseling, legal assistance and follow-up therapy when the victim is still in need.Keywords: Domestic Violence, ‘Aisyiyah Nasyi’atul, ‘Aisyiyah, Nuurus Saqinnah Bureau. Abstrak: Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) dipahami sebagai kekerasan yang berhubungan gender. Konsep ini mengacu pada posisi subordinatif karena relasi antara laki-laki dan perempuan mencerminkan powerless dan powerful atau ketimpangan kekuasaan antara keduanya. Tulisan ini bertujuan untuk memahami bagaimana Biro Nuurus Sakiinah milik ‘Aisyiyah dan Nasyi’atul ‘Aisyiyah Daerah Istimewa Yogyakarta menangani kasus KDRT di Yogyakarta serta menganalisa kelemahan dan kelebihan dari penanganan kasus tersebut. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan metode pengambilan data wawancara dan data sekunder dokumentasi. Temuan penelitian ini menjelaskan bahwa terdapat empat jenis kasus KDRT yang telah ditangani oleh Biro Konsultasi Keluarga Nuurus Sakiinnah, yaitu kekerasan Psikis, penelantaran ekonomi; kekerasan fisik dan kekerasan verbal. Oleh karena itu, penanganan yang diberikan berbeda-beda sesuai dengan kasus yang terjadi. Untuk kasus kekerasan Psikis, Biro cenderung memberikan konseling dan penguatan diri. Untuk kasus penelantaran ekonomi, Biro menangani dengan konseling dan pelatihan kemandirian ekonomi. Untuk kasus kekerasan Fisik dan Verbal biasanya diberikan konseling dan penguatan diri untuk menghadapi ","PeriodicalId":423995,"journal":{"name":"Aqlam: Journal of Islam and Plurality","volume":"734 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116075419","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Khairunnas Jamal, Najamuddin Siraj Harahap, Derhana Bulan Dalimunthe
Abstract: Colour has a very important role in human communication with the outside world, even more in the function of memory and brain development. Therefore, comprehension and recognition of an event is strongly influenced by the colours which exist. The focus of this research is the thematic character. It is a discussion that takes a certain theme in the Qur'an and will only be limited by mufassir (a figure). By conducting research on the figures of his work, taking his thoughts and understanding comprehensively, namely Imam Fakhr al-Din al-Razi. A step that will be taken is to collect the verses of the Qur’an which talks about colour, then thoroughly explore how the interpretation is made by Imam al-Razi related to these verses.Keywords: Colour, interpretation. Fakhr al-Din al-Razi Abstrak: Warna memiliki peran yang sangat penting dalam komunikasi manusia dengan dunia luar, terlebih lagi dalam fungsi daya ingat, dan perkembangan otak. Oleh karena itu, pemahaman dan pengenalan sebuah peristiwa sangat dipengaruhi oleh warna yang ada. Fokus kajian penelitian ini adalah tematik tokoh, tematik tokoh merupakan pembahasan yang mengambil tema tertentu dalam Al-Qur’an kemudian hanya akan dibatasi oleh mufassir (tokoh). Dengan cara melakukan penelitian tokoh dari karyanya, mengambil pemikiran dan pemahamannya secara komprehensif, yaitu Imam Fakhr al-Din al-Razi. Langkah yang akan dilakukan adalah dengan mengumpulkan ayat-ayat Al-Qur’an yang berbicara mengenai warna, kemudian mengupas tuntas bagaimana penafsiran yang dilakukan oleh Imam al-Razi terkait ayat-ayat tersebut.Kata Kunci: Warna, Tafsir, Fakhr al-Din al-Razi
摘要:色彩在人类与外界的交流中有着非常重要的作用,在记忆和大脑发育方面更是如此。因此,对一个事件的理解和认识受到存在的颜色的强烈影响。本研究的重点是主题性格。这是一种讨论,以古兰经中的某个主题为主题,只会受到mufassir(一个数字)的限制。通过对他作品中的人物进行研究,综合考虑他的思想和理解,即伊玛目法克尔·丁·拉兹。我们将采取的步骤是收集古兰经中关于颜色的经文,然后彻底探索伊玛目拉齐是如何对这些经文进行解释的。关键词:色彩;诠释;[摘要][footnoterbih] [footnoterh] [footnoteri] [footnoteri] [footnoteri] [footnoteri] [footnoteri] [footnoteri] [footnoteri] [footnoteri] [footnoteri] [footnoteri]。]Oleh karenitu, pemahaman dan pengenalan sebuah peristiwa sangat dipengaruhi Oleh warna yang ada。《古兰经》原文为《古兰经》原文为《古兰经》原文为《古兰经》原文为《古兰经》。Dengan cara melakukan penelitian tokoh dari karyanya, mengambil pemikiran dan pemahamannya secara综合学院,yitu Imam Fakhr al-Din al-Razi。古兰经上的古兰经上的古兰经上的古兰经上的古兰经上的古兰经上的古兰经上的古兰经上的古兰经上的古兰经上的古兰经上的古兰经Kata Kunci: Warna, Tafsir, Fakhr al-Din al-Razi
{"title":"WARNA DALAM AL-QUR’AN PERSPEKTIF FAKHR AL-DIN AL-RAZI","authors":"Khairunnas Jamal, Najamuddin Siraj Harahap, Derhana Bulan Dalimunthe","doi":"10.30984/AJIP.V5I2.1368","DOIUrl":"https://doi.org/10.30984/AJIP.V5I2.1368","url":null,"abstract":"Abstract: Colour has a very important role in human communication with the outside world, even more in the function of memory and brain development. Therefore, comprehension and recognition of an event is strongly influenced by the colours which exist. The focus of this research is the thematic character. It is a discussion that takes a certain theme in the Qur'an and will only be limited by mufassir (a figure). By conducting research on the figures of his work, taking his thoughts and understanding comprehensively, namely Imam Fakhr al-Din al-Razi. A step that will be taken is to collect the verses of the Qur’an which talks about colour, then thoroughly explore how the interpretation is made by Imam al-Razi related to these verses.Keywords: Colour, interpretation. Fakhr al-Din al-Razi Abstrak: Warna memiliki peran yang sangat penting dalam komunikasi manusia dengan dunia luar, terlebih lagi dalam fungsi daya ingat, dan perkembangan otak. Oleh karena itu, pemahaman dan pengenalan sebuah peristiwa sangat dipengaruhi oleh warna yang ada. Fokus kajian penelitian ini adalah tematik tokoh, tematik tokoh merupakan pembahasan yang mengambil tema tertentu dalam Al-Qur’an kemudian hanya akan dibatasi oleh mufassir (tokoh). Dengan cara melakukan penelitian tokoh dari karyanya, mengambil pemikiran dan pemahamannya secara komprehensif, yaitu Imam Fakhr al-Din al-Razi. Langkah yang akan dilakukan adalah dengan mengumpulkan ayat-ayat Al-Qur’an yang berbicara mengenai warna, kemudian mengupas tuntas bagaimana penafsiran yang dilakukan oleh Imam al-Razi terkait ayat-ayat tersebut.Kata Kunci: Warna, Tafsir, Fakhr al-Din al-Razi","PeriodicalId":423995,"journal":{"name":"Aqlam: Journal of Islam and Plurality","volume":"60 1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133004224","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Abstract: This research discusses the process of forming and developing of Pondol village in Manado as a location for exile along with the Dutch colonial government policy that placed exiles who came from several sultanates in Java in the Manado Residency during the 19th century. The discussion includes, first, the background of the exile of the Javanese aristocrats in Manado. Second, the process of establishing Pondol as a location for exile and its development during the XIX century, and third, the adaptations made by the exiles to adjust to their exile and the impact of their arrival on the Manado-Minahasa community. The historical method is used in this research, using colonial archives from the XIX century which are stored in the National Archives of the Republic of Indonesia, and local sources, especially manuscripts stored by their descendants in Manado and Java. The findings in this study are; Kampung Pondol was formed due to the isolation of Kanjeng Ratu Sekar Kedaton and Pangeran Suryeng Ingalaga and some of his followers originated from political intrigue that occurred in the Sultanate of Yogyakarta. Second, the reason why Kampung Pondol was chosen as the new location for exile by the Dutch colonial government for Javanese royal officials was different from the exile of other figures in Tondano and Tomohon. Third, the form of adaptation carried out by the exiles in Kampung Pondol Manado was marriage with women from Manado and relationships with Dutch people who lived around them.Keywords : Exile, Javanese Noble, Pondol Village, Adaptation. Abstrak: Penelitian ini membahas tentang proses terbentuk dan perkembangan kampung Pondol di Manado sebagai lokasi pengasingan seiring dengan kebijakan pemerintah kolonial Belanda yang menempatkan para eksil yang berasal dari beberapa kesultanan di Jawa di Karesidenan Manado pada sepanjang abad 19. Pembahasannya meliputi; Pertama, Latar belakang pengasingan para bangsawan Jawa di Manado. Kedua, proses terbentuknya Pondol sebagai lokasi pengasingan dan perkembangannya selama abad XIX, dan Ketiga, adaptasi yang dilakukan para eksil untuk menyesuaikan diri di pengasingan serta dampak kedatangan mereka pada masyarakat Manado-Minahasa. Metode sejarah dipergunakan dalam penelitian ini, dengan mempergunakan sumber Arsip Kolonial kurun waktu abad ke XIX yang tersimpan di Arsip Nasional Republik Indonesia, dan sumber lokal terutama manuskrip yang tersimpan oleh keturunannya di Manado dan Jawa. Temuan dalam penelitian ini adalah; Kampung Pondol terbentuk karena Pengasingan Kanjeng Ratu Sekar Kedaton dan Pangeran Suryeng ingalaga dan beberapa pengikutnya berawal dari intrik politik yang terjadi di Kesultanan Yogyakarta. Kedua, alasan Kampung Pondol dipilih sebagai lokasi baru pengasingan Pemerintah Kolonial Belanda bagi pembesar kerajaan Jawa yang berbeda lokasi dengan pengasingan tokoh-tokoh lainnya di Tondano dan Tomohon. Ketiga, bentuk adaptasi yang dilakukan oleh para eksil di Kampung Pondol Manado dilaku
摘要:本研究探讨了19世纪荷兰殖民政府将来自爪哇几个苏丹国的流亡者安置在万鸦老居留地的政策下,万鸦老Pondol村作为流亡者聚居地的形成和发展过程。首先,讨论了爪哇贵族在万鸦老流亡的背景。第二,将本都建立为流亡地的过程及其在19世纪的发展,第三,流亡者为适应他们的流亡所做的适应以及他们的到来对马纳多-米纳哈萨社区的影响。本研究采用了历史方法,使用了保存在印度尼西亚共和国国家档案馆的19世纪殖民档案,以及当地资料,特别是他们在万鸦老和爪哇的后代保存的手稿。本研究的发现是;甘榜本都是由于甘正拉图塞卡尔克达顿和潘杰兰苏里英因加拉加的孤立而形成的,他的一些追随者源于日惹苏丹国发生的政治阴谋。其次,荷兰殖民政府选择甘榜本都作为爪哇王室官员流亡的新地点,与东达诺和土摩雄其他人物的流亡不同。第三,甘榜本都岛的流亡者进行的适应形式是与万鸦老的妇女结婚,并与居住在他们周围的荷兰人建立关系。关键词:流亡,爪哇贵族,蓬都村,适应摘要:Penelitian ini(印尼)成员在19日发表了一篇文章:terbentuk dan perkembangan kampung Pondol di Manado sebagai lokasi pengasingan和seiring dengan kebijakan peremerintah kolial Belanda yang menempatkan para eksil yang berasal dari beberapa kesultanan di Jawa di Karesidenan Manado padsepanjang abad。Pembahasannya meliputi;Pertama, Latar belakang pengasingan和para bangsawan Jawa di Manado。Kedua, proses terbentuknya Pondol sebagai lokasi pengasingan an perkembangannya selama abad, danketiga, adaptasi yang dilakukan para eksil untuk menyesuaikan diri di pengasingan and serta dampak kedatangan mereka padasyarakat Manado-Minahasa。Metode sejarah dipergunakan dalam penelitian ini, dengan成员pergunakan sumer Arsip Kolonial kurun waktu abad ke XIX yang tersimpan di Arsip印度尼西亚国家共和国,dan sumber地方terutama manuskrip yang tersimpan oleh keturunannya di Manado dan爪哇。亚大拉;Kampung Pondol terbentuk karena Pengasingan Kanjeng Ratu Sekar Kedaton dan Pangeran Suryeng ingalaga dan beberapa pengikutnya berawal dari intrik politik yang terjadi di Kesultanan日惹。这是我的祖国,我的祖国,我的祖国,我的祖国,我的祖国,我的祖国,我的祖国,我的祖国。Ketiga, bentuk adaptasi yang dilakukan oleh para eksil di Kampung Pondol Manado dilakukan pernikahan dengan wanita dari Manado dan relasi dengan orange -orang Belanda yang tinggal disekeliling mereka。Kata Kunci: Eksil, Bangsawan Jawa, Kampung Pondol, Adaptasi。
{"title":"SEJARAH KAMPUNG PONDOL DAN KOMUNITAS EKSIL MUSLIM DI KOTA MANADO","authors":"R. A. C. Kembuan","doi":"10.30984/AJIP.V5I2.1370","DOIUrl":"https://doi.org/10.30984/AJIP.V5I2.1370","url":null,"abstract":"Abstract: This research discusses the process of forming and developing of Pondol village in Manado as a location for exile along with the Dutch colonial government policy that placed exiles who came from several sultanates in Java in the Manado Residency during the 19th century. The discussion includes, first, the background of the exile of the Javanese aristocrats in Manado. Second, the process of establishing Pondol as a location for exile and its development during the XIX century, and third, the adaptations made by the exiles to adjust to their exile and the impact of their arrival on the Manado-Minahasa community. The historical method is used in this research, using colonial archives from the XIX century which are stored in the National Archives of the Republic of Indonesia, and local sources, especially manuscripts stored by their descendants in Manado and Java. The findings in this study are; Kampung Pondol was formed due to the isolation of Kanjeng Ratu Sekar Kedaton and Pangeran Suryeng Ingalaga and some of his followers originated from political intrigue that occurred in the Sultanate of Yogyakarta. Second, the reason why Kampung Pondol was chosen as the new location for exile by the Dutch colonial government for Javanese royal officials was different from the exile of other figures in Tondano and Tomohon. Third, the form of adaptation carried out by the exiles in Kampung Pondol Manado was marriage with women from Manado and relationships with Dutch people who lived around them.Keywords : Exile, Javanese Noble, Pondol Village, Adaptation. Abstrak: Penelitian ini membahas tentang proses terbentuk dan perkembangan kampung Pondol di Manado sebagai lokasi pengasingan seiring dengan kebijakan pemerintah kolonial Belanda yang menempatkan para eksil yang berasal dari beberapa kesultanan di Jawa di Karesidenan Manado pada sepanjang abad 19. Pembahasannya meliputi; Pertama, Latar belakang pengasingan para bangsawan Jawa di Manado. Kedua, proses terbentuknya Pondol sebagai lokasi pengasingan dan perkembangannya selama abad XIX, dan Ketiga, adaptasi yang dilakukan para eksil untuk menyesuaikan diri di pengasingan serta dampak kedatangan mereka pada masyarakat Manado-Minahasa. Metode sejarah dipergunakan dalam penelitian ini, dengan mempergunakan sumber Arsip Kolonial kurun waktu abad ke XIX yang tersimpan di Arsip Nasional Republik Indonesia, dan sumber lokal terutama manuskrip yang tersimpan oleh keturunannya di Manado dan Jawa. Temuan dalam penelitian ini adalah; Kampung Pondol terbentuk karena Pengasingan Kanjeng Ratu Sekar Kedaton dan Pangeran Suryeng ingalaga dan beberapa pengikutnya berawal dari intrik politik yang terjadi di Kesultanan Yogyakarta. Kedua, alasan Kampung Pondol dipilih sebagai lokasi baru pengasingan Pemerintah Kolonial Belanda bagi pembesar kerajaan Jawa yang berbeda lokasi dengan pengasingan tokoh-tokoh lainnya di Tondano dan Tomohon. Ketiga, bentuk adaptasi yang dilakukan oleh para eksil di Kampung Pondol Manado dilaku","PeriodicalId":423995,"journal":{"name":"Aqlam: Journal of Islam and Plurality","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130112434","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Abstract: There have been Muslims in what is now the United States since tens of thousands were brought as slaves in the 18th and early 19th centuries. Very few maintained their Muslim identities because the harsh conditions of slavery. Revitalization movements relying on Muslim symbolism emerged in the early 20th century. They were primarily concerned with the struggle against racism and oppression. The Moorish Science Temple of American and the Nation of Islam are the two most important of these movement. The haj was a transformative experience for Nation of Islam leaders Malcom X and Muhammad Ali. Realization that Islam is an inclusive faith that does not condone racism led both of them towards mainstream Sunni Islam and for Muhammad Ali to Sufi religious pluralism.Keywords: Nation of Islam, Moorish Science Temple, Revitalization Movement, Malcom X, Muhammad Ali. Abstract: Sejarah Islam di Amerika sudah berakar sejak abad ke 18 dan awal 19, ketika belasan ribu budak dari Afrika dibawa ke wilayah yang sekarang bernama Amerika Serikat. Sangat sedikit di antara mereka yang mempertahankan identitasnya sebagai Muslim mengingat kondisi perbudakan yang sangat kejam dan tidak memungkinkan. Di awal abad 20, muncul-lah gerakan revitalisasi Islam. Utamanya, mereka berkonsentrasi pada gerakan perlawanan terhadap rasisme dan penindasan. The Moorish Science Temple of American dan the Nation of Islam adalah dua kelompok terpenting gerakan perlawanan tersebut. Perjalanan ibadah haji memberikan pengalaman transformatif bagi pimpinan kedua kelompok gerakan tersebut, yaitu Malcom X dan Muhammad Ali. Pemahaman Islam yang inklusif yang tidak sejalan dengan rasisme mendekatkan mereka dengan ajaran-ajaran mainstream Islam sunni, dan (terutama) Muhamad Ali yang condong ke pluralisme ajaran kaum Sufi.Kata Kunci: Nation of islam, Moorish Science Temple, Gerakan revitalisasi, Malcom X, Muhammad Ali.
摘要:自从18世纪和19世纪初成千上万的穆斯林被作为奴隶带到现在的美国以来,就一直有穆斯林。由于奴隶制的严酷条件,很少有人保持他们的穆斯林身份。依靠穆斯林象征的复兴运动出现在20世纪初。他们主要关注反对种族主义和压迫的斗争。美国摩尔人科学圣殿和伊斯兰民族是这些运动中最重要的两个。对“伊斯兰民族”领导人马尔科姆·X和穆罕默德·阿里来说,这次朝圣是一次变革性的经历。认识到伊斯兰教是一个包容的信仰,不容忍种族主义,他们两人都转向了主流的逊尼派伊斯兰教,穆罕默德·阿里则转向了苏菲派的宗教多元主义。关键词:伊斯兰民族,摩尔科学神庙,复兴运动,马尔科姆·X,穆罕默德·阿里摘要:Sejarah Islam di america sudah berakar sejak abad ke 18 dan awal 19, ketika belasan ribu budak dari Afrika dibawa ke wilayah yang sekarang bernama america Serikat。Sangat sedikit di antara mereka yang memertahankan identitasnya sebagai Muslim, mengingat kondisi perbudakan yang Sangat kejam dan tidak memungkinkan。新年伊始,希望能重振伊斯兰。尤塔曼尼亚,我的女儿,我的女儿,我的女儿,我的女儿,我的女儿,我的女儿。美国的摩尔人科学神庙和伊斯兰民族的阿达拉·杜瓦·克隆波克(adalah dua kelompok),他住在gerakan perlawanan tersebut。Perjalanan ibadah haji成员kan pengalaman transformatibagi pimpinan kedua kelompok gerakan tersebut, yitu malcolm X dan Muhammad Ali。Pemahaman Islam yang inklusif yang tidak sejalan dengan rasisme mendekatkan mereka dengan ajaran-ajaran ajaran-ajaran主流伊斯兰逊尼派,丹(terutama)穆罕默德·阿里·杨(Muhamad Ali yang condong ke)多元主义阿贾兰·考姆苏菲派。Kata Kunci:伊斯兰民族,摩尔科学神庙,民政党复兴,马尔科姆·X,穆罕默德·阿里。
{"title":"CULTURAL DAKWAH AND MUSLIM MOVEMENTS IN THE UNITED STATES IN THE TWENTIETH AND TWENTY-FIRST CENTURIES","authors":"M. Woodward","doi":"10.30984/AJIP.V5I2.1250","DOIUrl":"https://doi.org/10.30984/AJIP.V5I2.1250","url":null,"abstract":"Abstract: There have been Muslims in what is now the United States since tens of thousands were brought as slaves in the 18th and early 19th centuries. Very few maintained their Muslim identities because the harsh conditions of slavery. Revitalization movements relying on Muslim symbolism emerged in the early 20th century. They were primarily concerned with the struggle against racism and oppression. The Moorish Science Temple of American and the Nation of Islam are the two most important of these movement. The haj was a transformative experience for Nation of Islam leaders Malcom X and Muhammad Ali. Realization that Islam is an inclusive faith that does not condone racism led both of them towards mainstream Sunni Islam and for Muhammad Ali to Sufi religious pluralism.Keywords: Nation of Islam, Moorish Science Temple, Revitalization Movement, Malcom X, Muhammad Ali. Abstract: Sejarah Islam di Amerika sudah berakar sejak abad ke 18 dan awal 19, ketika belasan ribu budak dari Afrika dibawa ke wilayah yang sekarang bernama Amerika Serikat. Sangat sedikit di antara mereka yang mempertahankan identitasnya sebagai Muslim mengingat kondisi perbudakan yang sangat kejam dan tidak memungkinkan. Di awal abad 20, muncul-lah gerakan revitalisasi Islam. Utamanya, mereka berkonsentrasi pada gerakan perlawanan terhadap rasisme dan penindasan. The Moorish Science Temple of American dan the Nation of Islam adalah dua kelompok terpenting gerakan perlawanan tersebut. Perjalanan ibadah haji memberikan pengalaman transformatif bagi pimpinan kedua kelompok gerakan tersebut, yaitu Malcom X dan Muhammad Ali. Pemahaman Islam yang inklusif yang tidak sejalan dengan rasisme mendekatkan mereka dengan ajaran-ajaran mainstream Islam sunni, dan (terutama) Muhamad Ali yang condong ke pluralisme ajaran kaum Sufi.Kata Kunci: Nation of islam, Moorish Science Temple, Gerakan revitalisasi, Malcom X, Muhammad Ali.","PeriodicalId":423995,"journal":{"name":"Aqlam: Journal of Islam and Plurality","volume":"16 10 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-09-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116852447","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Abstract: Muslimah fashion has become a tren and debate in Muslim society. Amid its growing popularity, some Muslims consider jilbab is the Muslimah fashion in accordance with Islamic sharia. Some other Muslims consider jilbab is only an Arab tradition and a cultural issue so that this group considers women not required to wear jilbab. The author focuses on the concept of Muslim fashion, the history of Muslimah dress, the pros and cons of Muslimah fashion and the phenomenon of Muslimah fashion in Indonesia. This research shows that Muslimah fashion in it varieties is a symbol of religiosity for its users. The use of Muslimah clothing is interpreted as one of the observances of Muslim women in practicing their religion, covering their “aurat.” Key Words: Muslimah Clothes, Headscarves, Prohibitions and Coercion in Muslimah ClothingAbstrak: Tren berbusana muslimah merupakan salah satu fenomena dalam masyarakat Muslim. Sebagian muslim menganggap berbusana muslimah harus sesuai syari’at Islam. Sebagian muslim yang lain menganggap persoalan busana muslimah hanyalah tradisi Arab dan merupakan persoalan budaya sehingga kelompok ini menggap wanita tidak wajib mengenakan busana muslimah. Atas dasar inilah penulis tertarik untuk meneliti tentang konsep busana muslimah, sejarah busana muslimah, pro-kontra busana muslimah dan Fenomena busana muslimah di Indonesia. Penelitian ini menunjukan bahwa busana muslimah merupakan simbol religiusitas bagi penggunanya. Penggunaan busana muslimah dimaknai sebagai salah satu ketaatan muslimah dalam menjalankan agamanya, menutup aurat. Kata Kunci: Busana Muslimah, jilbab, larangan dan paksaan berbusana muslimah
摘要:穆斯林时尚已经成为穆斯林社会的一种潮流和争论。随着吉尔巴布越来越受欢迎,一些穆斯林认为吉尔巴布是符合伊斯兰教法的穆斯林时尚。其他一些穆斯林认为吉尔巴布只是阿拉伯的传统和文化问题,因此这个群体认为妇女不需要穿吉尔巴布。笔者着重介绍了穆斯林时尚的概念、穆斯林服装的历史、穆斯林时尚的利弊以及印度尼西亚穆斯林时尚的现象。本研究表明,穆斯林服饰的多样性对其使用者来说是一种宗教信仰的象征。使用穆斯林服装被解释为穆斯林妇女在实践其宗教信仰时的一种仪式,覆盖她们的“光环”。关键词:穆斯林服饰,头巾,穆斯林服饰中的禁忌与胁迫。关键词:穆斯林服饰,头巾,禁忌与胁迫Sebagian muslim menganggap berbusana muslim harus sesuai syari 'at Islam。巴基斯坦穆斯林,穆斯林,穆斯林,穆斯林,穆斯林,穆斯林,穆斯林,穆斯林,阿拉伯语,穆斯林,穆斯林,穆斯林,穆斯林,穆斯林,穆斯林,穆斯林,穆斯林,穆斯林,穆斯林,穆斯林,穆斯林,穆斯林,穆斯林,穆斯林,穆斯林,穆斯林,穆斯林,穆斯林,穆斯林。Atas dasar inilah penulis tertarik untuk meneliti tentang konsep busana muslims, sejarah busana muslims, pro-kontra busana muslims and phenomenon busana muslims di Indonesia。Penelitian ini menunjukan bahwa busana穆斯林merupakan象征宗教bagi penggunanya。Penggunaan busana muslim dimaknai sebagai salah satu ketaatan muslim dalam menjalankan agamanya, menutup aurat。Kata Kunci: Busana muslim, jilbab, larangan dan paksaan berbusana muslim
{"title":"BUSANA MUSLIMAH DAN DINAMIKANYA DI INDONESIA","authors":"Hanung Sito Rohmawati","doi":"10.30984/AJIP.V5I1.1151","DOIUrl":"https://doi.org/10.30984/AJIP.V5I1.1151","url":null,"abstract":"Abstract: Muslimah fashion has become a tren and debate in Muslim society. Amid its growing popularity, some Muslims consider jilbab is the Muslimah fashion in accordance with Islamic sharia. Some other Muslims consider jilbab is only an Arab tradition and a cultural issue so that this group considers women not required to wear jilbab. The author focuses on the concept of Muslim fashion, the history of Muslimah dress, the pros and cons of Muslimah fashion and the phenomenon of Muslimah fashion in Indonesia. This research shows that Muslimah fashion in it varieties is a symbol of religiosity for its users. The use of Muslimah clothing is interpreted as one of the observances of Muslim women in practicing their religion, covering their “aurat.” Key Words: Muslimah Clothes, Headscarves, Prohibitions and Coercion in Muslimah ClothingAbstrak: Tren berbusana muslimah merupakan salah satu fenomena dalam masyarakat Muslim. Sebagian muslim menganggap berbusana muslimah harus sesuai syari’at Islam. Sebagian muslim yang lain menganggap persoalan busana muslimah hanyalah tradisi Arab dan merupakan persoalan budaya sehingga kelompok ini menggap wanita tidak wajib mengenakan busana muslimah. Atas dasar inilah penulis tertarik untuk meneliti tentang konsep busana muslimah, sejarah busana muslimah, pro-kontra busana muslimah dan Fenomena busana muslimah di Indonesia. Penelitian ini menunjukan bahwa busana muslimah merupakan simbol religiusitas bagi penggunanya. Penggunaan busana muslimah dimaknai sebagai salah satu ketaatan muslimah dalam menjalankan agamanya, menutup aurat. Kata Kunci: Busana Muslimah, jilbab, larangan dan paksaan berbusana muslimah","PeriodicalId":423995,"journal":{"name":"Aqlam: Journal of Islam and Plurality","volume":"30 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116643590","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}