Pub Date : 2021-11-30DOI: 10.21460/sendimasvi2021.v6i1.67
Martha Lusiana, Alviani Permata, Raden Bima Adi
Kegiatan pembelajaran bahasa tidak berjalan efektif jika tidak mengandung unsur praktik yang diulang. Oleh karena itu, diperlukan suatu rancangan pembelajaran bahasa yang partisipatoris, sehingga siswa mampu meningkatkan kompetensinya dalam berkomunikasi dengan bahasa yang sedang dipelajari. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pelatihan kepada orang tua dan pendamping anak kelas IV Sekolah Dasar di rumah agar orang dewasa dapat berpartisipasi dalam proses belajar menulis aksara Jawa. Pembelajaran ini menggunakan alat peraga yang diadaptasi dari pembelajaran bahasa oleh Montessori. Luaran kegiatan ini adalah video tutorial yang memperlihatkan langkah awal belajar menulis aksara Jawa dengan cara melakukan tracing dan menulis di pasir. Selain itu, di dalam video ini, juga diperlihatkan detail proses pendampingan belajar dari Montessori. Video ini dapat diakses dan dipraktikkan dengan mudah di rumah oleh pendamping bersama anak, agar anak bisa lebih bersemangat dan senang belajar menulis aksara bahasa Jawa. Di samping menambah alternatif aktivitas belajar, orang tua dan pendamping dapat semakin terlibat dalam proses pemerolehan bahasa dalam diri anak. Dengan mengerjakan aktivitas yang menyenangkan, jumlah anak atau siswa yang menyukai kegiatan menulis aksara bahasa Jawa pun dapat meningkat demi proses pelestariannya.
{"title":"Pembelajaran Menulis Aksara Jawa yang Partisipatoris Menggunakan Video Tutorial dengan Memraktikkan Tracing dan Menulis di Pasir","authors":"Martha Lusiana, Alviani Permata, Raden Bima Adi","doi":"10.21460/sendimasvi2021.v6i1.67","DOIUrl":"https://doi.org/10.21460/sendimasvi2021.v6i1.67","url":null,"abstract":"Kegiatan pembelajaran bahasa tidak berjalan efektif jika tidak mengandung unsur praktik yang diulang. Oleh karena itu, diperlukan suatu rancangan pembelajaran bahasa yang partisipatoris, sehingga siswa mampu meningkatkan kompetensinya dalam berkomunikasi dengan bahasa yang sedang dipelajari. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pelatihan kepada orang tua dan pendamping anak kelas IV Sekolah Dasar di rumah agar orang dewasa dapat berpartisipasi dalam proses belajar menulis aksara Jawa. Pembelajaran ini menggunakan alat peraga yang diadaptasi dari pembelajaran bahasa oleh Montessori. Luaran kegiatan ini adalah video tutorial yang memperlihatkan langkah awal belajar menulis aksara Jawa dengan cara melakukan tracing dan menulis di pasir. Selain itu, di dalam video ini, juga diperlihatkan detail proses pendampingan belajar dari Montessori. Video ini dapat diakses dan dipraktikkan dengan mudah di rumah oleh pendamping bersama anak, agar anak bisa lebih bersemangat dan senang belajar menulis aksara bahasa Jawa. Di samping menambah alternatif aktivitas belajar, orang tua dan pendamping dapat semakin terlibat dalam proses pemerolehan bahasa dalam diri anak. Dengan mengerjakan aktivitas yang menyenangkan, jumlah anak atau siswa yang menyukai kegiatan menulis aksara bahasa Jawa pun dapat meningkat demi proses pelestariannya.","PeriodicalId":430078,"journal":{"name":"Sendimas 2021 - Seminar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat","volume":"79 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132541443","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-11-30DOI: 10.21460/sendimasvi2021.v6i1.39
Ety Istriani, Insiwijati Prasetyaningsih
Komunitas Mutiara Abadi yang berada di Dusun Karanggeneng Cangkringan Sleman bergerak dibidang sosial dan seni budaya. Kegiatan yang dilakukan memberikan dampingan bagi anak – anak dalam bidang seni budaya ketrampilan dan Pendidikan karakter anak. Kondisi covid 19 menyebabkan berbagai aktivitas berhenti, karena tidak dapat memberikan kompensasi atau uang transpot bagi para pelatih. Disisi lain masyarakat sekitar yang juga orang tua anak - anak membutuhkan tempat untuk melakukan usahanya yang selama ini jualan di taman wisata Kaliurang, dan saat ini wisata Kaliurang juga tutup. Hal tersebut membutuhkan pemikiran bersama agar kegiatan anak – anak tetap berjalan dan usaha masyarakat juga dapat dilakukan. Pemikiran yang muncul adalah mengembangkan sosiopreunership yaitu suatu usaha yang tidak mencari untung semata akan tetapi usaha yang dapat mendukung kegiatan social seni budaya dan meningkatkan penghasilan masyarakat Berdasarkan kondisi tersebut dilakukan pendampingan dengan metode pemberdayaan masyarakat. Melalui pendampingan muncul pemikiran pengembangan usaha dengan sistem lapak yang dipadu dengan wisata yang memanfaatkan kegiatan sosial anak – anak berupa seni budaya tari yang dilakukan oleh anak – anak yang selama ini menjadi kegiatan komunitas tersebut. Agar usaha tersebut dapat berjalan lancar maka kelompok membutuhkan pengetahuan dan pendampingan wawasan sosial entrepreneurship, organisasi dan manajemen, pemasaran serta analisis usaha dengan sistem lapak yang dikombinasi dengan wisata. Saat ini telah terbentuk usaha lapak yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. Lapak tersebut disebut lapak “Warung Dhahar Padang Bulan”. mulai berdiri tgl 16 Mei 2021.
{"title":"Pengembangan Usaha Kelompok Mutiara Abadi Dengan Sistem Lapak dan Wisata di Dusun Karanggeneng Cangkringan Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta","authors":"Ety Istriani, Insiwijati Prasetyaningsih","doi":"10.21460/sendimasvi2021.v6i1.39","DOIUrl":"https://doi.org/10.21460/sendimasvi2021.v6i1.39","url":null,"abstract":"Komunitas Mutiara Abadi yang berada di Dusun Karanggeneng Cangkringan Sleman bergerak dibidang sosial dan seni budaya. Kegiatan yang dilakukan memberikan dampingan bagi anak – anak dalam bidang seni budaya ketrampilan dan Pendidikan karakter anak. Kondisi covid 19 menyebabkan berbagai aktivitas berhenti, karena tidak dapat memberikan kompensasi atau uang transpot bagi para pelatih. Disisi lain masyarakat sekitar yang juga orang tua anak - anak membutuhkan tempat untuk melakukan usahanya yang selama ini jualan di taman wisata Kaliurang, dan saat ini wisata Kaliurang juga tutup. Hal tersebut membutuhkan pemikiran bersama agar kegiatan anak – anak tetap berjalan dan usaha masyarakat juga dapat dilakukan. Pemikiran yang muncul adalah mengembangkan sosiopreunership yaitu suatu usaha yang tidak mencari untung semata akan tetapi usaha yang dapat mendukung kegiatan social seni budaya dan meningkatkan penghasilan masyarakat Berdasarkan kondisi tersebut dilakukan pendampingan dengan metode pemberdayaan masyarakat. Melalui pendampingan muncul pemikiran pengembangan usaha dengan sistem lapak yang dipadu dengan wisata yang memanfaatkan kegiatan sosial anak – anak berupa seni budaya tari yang dilakukan oleh anak – anak yang selama ini menjadi kegiatan komunitas tersebut. Agar usaha tersebut dapat berjalan lancar maka kelompok membutuhkan pengetahuan dan pendampingan wawasan sosial entrepreneurship, organisasi dan manajemen, pemasaran serta analisis usaha dengan sistem lapak yang dikombinasi dengan wisata. Saat ini telah terbentuk usaha lapak yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. Lapak tersebut disebut lapak “Warung Dhahar Padang Bulan”. mulai berdiri tgl 16 Mei 2021.","PeriodicalId":430078,"journal":{"name":"Sendimas 2021 - Seminar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat","volume":"174 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115445419","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-11-30DOI: 10.21460/sendimasvi2021.v6i1.46
Heliany Kiswantomo, Jane Savitri
Guru sebagai salah satu komponen penting dalam sistem pendidikan, perlu meningkatkan kompetensinya. Salah satu lembaga yang peduli terhadap peningkatan kompetensi guru adalah ACSI (Association of Christian School International). ACSI bekerja sama dengan Dosen Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha, menyelenggarakan pengajaran Perkembangan manusia, untuk guru-guru Kristen di Indonesia. Tujuan pengajaran ini adalah meningkatkan pemahaman guru mengenai karakteristik perkembangan manusia, mencakup materi perkembangan fisik-motorik, kognitif, moral, spiritual, memory, belajar, motivasi dan perkembangan anak usia dini. Diharapkan materi ini dapat membantu guru saat menjalankan perannya mendidik siswa. Metode yang digunakan dalam pengajaran ini adalah dengan menggunakan 8 video pembelajaran yang telah disiapkan oleh narasumber. Kegiatan ini diikuti oleh 26 guru yang berasal dari beberapa kota di Indonesia. Peserta harus menyimak video tersebut terlebih dahulu selama tiga minggu. Setelah itu, mereka harus mengerjakan tugas-tugas yang diberikan. Pada tanggal 22 dan 29 Mei 2021, diadakan pertemuan tatap muka daring dengan media zoom, antara peserta dan narasumber, dengan kegiatan tanya jawab dan diskusi mengenai materi yang telah disajikan. Setelah pengajaran dilakukan, dilakukan evaluasi melalui penyebaran kuesioner. Hasil evaluasi menyatakan bahwa pemahaman mengenai materi perkembangan manusia mengalami peningkatan. Evaluasi pelaksanaan pengajaran ini juga sebagian besar dinilai sangat baik oleh peserta. Simpulan dari kegiatan ini adalah pengajaran ini memberikan manfaat adanya peningkatan pemahaman guru mengenai materi perkembangan manusia, sehingga dapat disarankan untuk dilaksanakan secara rutin dan bergiliran kepada guru-guru yang belum mendapatkan kesempatan untuk mengikutinya.
教师作为教育系统的重要组成部分之一,需要提高的。关心提高教师能力的机构之一是国际(ACSI (Association of Christian School)。ACSI Maranatha基督教大学心理学专业教授的合作下,举办了一场人类发展,印尼基督教教师的教学。这项教学的目的是增加教师对人类发展特征的理解,包括身体运动、认知、道德、精神、记忆、学习、动机和幼儿发展的材料。希望这种物质可以帮助执行角色时老师教育学生。本教学使用的方法是使用8个由告密者准备的学习视频。这项活动之后,26名教师来自印度尼西亚的几个城市。参与者必须先跟随这些视频三个星期。然后,他们必须完成分配给他们的任务。2021年5月22日和29日,举行面对面会议参与者之间的zoom,媒体和在线资料,问答活动和讨论已经呈现的材料。教学后做,通过评估问卷的传播。评估指出,了解人类发展物质增加。这些教学执行评估也在很大程度上得到参与者的良好评价。总结这个活动的结论是,这种教学使教师对人类发展材料的理解增加,从而受益,因此建议定期进行,并轮流针对那些没有机会效仿的教师。
{"title":"Pengajaran Materi Perkembangan Manusia Untuk Guru-Guru Sekolah Kristen","authors":"Heliany Kiswantomo, Jane Savitri","doi":"10.21460/sendimasvi2021.v6i1.46","DOIUrl":"https://doi.org/10.21460/sendimasvi2021.v6i1.46","url":null,"abstract":"Guru sebagai salah satu komponen penting dalam sistem pendidikan, perlu meningkatkan kompetensinya. Salah satu lembaga yang peduli terhadap peningkatan kompetensi guru adalah ACSI (Association of Christian School International). ACSI bekerja sama dengan Dosen Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha, menyelenggarakan pengajaran Perkembangan manusia, untuk guru-guru Kristen di Indonesia. Tujuan pengajaran ini adalah meningkatkan pemahaman guru mengenai karakteristik perkembangan manusia, mencakup materi perkembangan fisik-motorik, kognitif, moral, spiritual, memory, belajar, motivasi dan perkembangan anak usia dini. Diharapkan materi ini dapat membantu guru saat menjalankan perannya mendidik siswa. Metode yang digunakan dalam pengajaran ini adalah dengan menggunakan 8 video pembelajaran yang telah disiapkan oleh narasumber. Kegiatan ini diikuti oleh 26 guru yang berasal dari beberapa kota di Indonesia. Peserta harus menyimak video tersebut terlebih dahulu selama tiga minggu. Setelah itu, mereka harus mengerjakan tugas-tugas yang diberikan. Pada tanggal 22 dan 29 Mei 2021, diadakan pertemuan tatap muka daring dengan media zoom, antara peserta dan narasumber, dengan kegiatan tanya jawab dan diskusi mengenai materi yang telah disajikan. Setelah pengajaran dilakukan, dilakukan evaluasi melalui penyebaran kuesioner. Hasil evaluasi menyatakan bahwa pemahaman mengenai materi perkembangan manusia mengalami peningkatan. Evaluasi pelaksanaan pengajaran ini juga sebagian besar dinilai sangat baik oleh peserta. Simpulan dari kegiatan ini adalah pengajaran ini memberikan manfaat adanya peningkatan pemahaman guru mengenai materi perkembangan manusia, sehingga dapat disarankan untuk dilaksanakan secara rutin dan bergiliran kepada guru-guru yang belum mendapatkan kesempatan untuk mengikutinya.","PeriodicalId":430078,"journal":{"name":"Sendimas 2021 - Seminar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131046591","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-11-30DOI: 10.21460/sendimasvi2021.v6i1.72
Budi Sutedjo Dharma Oetomo, Singgih Santoso
Orang-orang muda Katolik di Yogyakarta telah berani melangkah untuk membuat rintisan usaha online, tetapi mereka masih belum mampu mengidentifikasi konsumen sasaran sebagai dasar pemilihan strategi dan sarana promosi yang sesuai. Program pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan memberikan wawasan untuk pemilihan strategi dan sarana promosi yang sesuai dengan perilaku konsumen sasaran, agar penjualan online yang telah mereka rintis meningkat. Metode yang diterapkan meliputi pemberian motivasi, pembelajaran, konsultasi dan bimbingan, evaluasi dan perbaikan, serta sharing yang dikemas dalam bentuk webinar bersama para praktisi dan akademisi. Kegiatan ini berhasil membangun kesadaran dan menambah wawasan peserta tentang pentingnya identifikasi perilaku konsumen sasaran. Fakta menunjukkan bahwa penyertaan praktisi mempengaruhi animo pendaftaran, karena peserta membutuhkan contoh dan inspirasi di tataran praktis, selain konsep dan teori. Kegiatan ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan kesadaran dan literasi peserta tentang perilaku konsumen sasaran dalam pemilihan strategi dan sarana promosi. Kegiatan ini memperkaya bahan ajar dari matakuliah e-Commerce dan Kewirausahaan berbasis Teknologi Informasi di Program Studi Informatika dan Sistem Informasi, serta matakuliah Pemasaran Digital dan Perilaku Konsumen di Program Studi Manajemen Universitas Kristen Duta Wacana khususnya dan di pelbagai perguruan tinggi pada umumnya.
{"title":"Pemilihan Strategi dan Sarana Promosi Berdasarkan Perilaku Konsumen untuk Peningkatan Penjualan Online yang Dirintis Orang Muda Katolik Di Yogyakarta","authors":"Budi Sutedjo Dharma Oetomo, Singgih Santoso","doi":"10.21460/sendimasvi2021.v6i1.72","DOIUrl":"https://doi.org/10.21460/sendimasvi2021.v6i1.72","url":null,"abstract":"Orang-orang muda Katolik di Yogyakarta telah berani melangkah untuk membuat rintisan usaha online, tetapi mereka masih belum mampu mengidentifikasi konsumen sasaran sebagai dasar pemilihan strategi dan sarana promosi yang sesuai. Program pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan memberikan wawasan untuk pemilihan strategi dan sarana promosi yang sesuai dengan perilaku konsumen sasaran, agar penjualan online yang telah mereka rintis meningkat. Metode yang diterapkan meliputi pemberian motivasi, pembelajaran, konsultasi dan bimbingan, evaluasi dan perbaikan, serta sharing yang dikemas dalam bentuk webinar bersama para praktisi dan akademisi. Kegiatan ini berhasil membangun kesadaran dan menambah wawasan peserta tentang pentingnya identifikasi perilaku konsumen sasaran. Fakta menunjukkan bahwa penyertaan praktisi mempengaruhi animo pendaftaran, karena peserta membutuhkan contoh dan inspirasi di tataran praktis, selain konsep dan teori. Kegiatan ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan kesadaran dan literasi peserta tentang perilaku konsumen sasaran dalam pemilihan strategi dan sarana promosi. Kegiatan ini memperkaya bahan ajar dari matakuliah e-Commerce dan Kewirausahaan berbasis Teknologi Informasi di Program Studi Informatika dan Sistem Informasi, serta matakuliah Pemasaran Digital dan Perilaku Konsumen di Program Studi Manajemen Universitas Kristen Duta Wacana khususnya dan di pelbagai perguruan tinggi pada umumnya.","PeriodicalId":430078,"journal":{"name":"Sendimas 2021 - Seminar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat","volume":"26 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130265500","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-11-30DOI: 10.21460/sendimasvi2021.v6i1.28
Doro Edi, Yenni Merlin Djajalaksana, Julianti Kasih
Tren investasi telah berubah secara signifikan akibat imbas keberadaan pandemi COVID-19. Investasi tradisional seperti tabungan dan deposito tampak tidak lagi semenarik sebelumnya. Ledakan teknologi yang diakibatkan oleh adanya pandemi, mempromosikan berbagai investasi gaya baru menggunakan teknologi seperti saham, cryptocurrency, dan emas yang bisa dikelola melalui aplikasi daring. Meski investasi untuk ketiga jenis ini sudah menjadi perbincangan viral di Tanah Air, banyak orang Indonesia yang masih memiliki pengetahuan dan keterampilan yang terbatas di era baru investasi. Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Maranatha Indonesia bermaksud melaksanakan Corporate Social Responsibility melalui Program Pengabdian Masyarakat dengan mendidik masyarakat Indonesia tentang topik di era baru investasi digital, dan secara khusus ingin mempertimbangkan faktorfaktor apa pun yang terkait dengan investasi di saham, cryptocurrency, dan emas dengan cara yang benar. Niat ini telah diwujudkan dengan mengadakan Webinar Gratis yang terbuka untuk semua orang di Indonesia meskipun tidak terbatas hanya untuk mereka yang ada di Indonesia dengan topik “The Investment Puzzle: Stocks, Cryptocurrency, or Gold In The High Tech Era”. Webinar ini telah terlaksana pada hari Sabtu, 19 Juni 2021 melalui Aplikasi Zoom dan disiarkan juga melalui YouTube Channel Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Maranatha. Jumlah pendaftar mencapai 898 orang namun yang hadir dalam realisasinya adalah 462 peserta dari segala jenis kalangan dan masyarakat luas. Selain telah terpublikasi melalui YouTube, acara Webinar ini juga telah terpublikasi dalam bentuk berita di MCU News dan artikel di Kompasiana.
{"title":"Pengayaan Pengetahuan Investasi Digital Melalui Webinar Investasi dalam Era High Tech","authors":"Doro Edi, Yenni Merlin Djajalaksana, Julianti Kasih","doi":"10.21460/sendimasvi2021.v6i1.28","DOIUrl":"https://doi.org/10.21460/sendimasvi2021.v6i1.28","url":null,"abstract":"Tren investasi telah berubah secara signifikan akibat imbas keberadaan pandemi COVID-19. Investasi tradisional seperti tabungan dan deposito tampak tidak lagi semenarik sebelumnya. Ledakan teknologi yang diakibatkan oleh adanya pandemi, mempromosikan berbagai investasi gaya baru menggunakan teknologi seperti saham, cryptocurrency, dan emas yang bisa dikelola melalui aplikasi daring. Meski investasi untuk ketiga jenis ini sudah menjadi perbincangan viral di Tanah Air, banyak orang Indonesia yang masih memiliki pengetahuan dan keterampilan yang terbatas di era baru investasi. Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Maranatha Indonesia bermaksud melaksanakan Corporate Social Responsibility melalui Program Pengabdian Masyarakat dengan mendidik masyarakat Indonesia tentang topik di era baru investasi digital, dan secara khusus ingin mempertimbangkan faktorfaktor apa pun yang terkait dengan investasi di saham, cryptocurrency, dan emas dengan cara yang benar. Niat ini telah diwujudkan dengan mengadakan Webinar Gratis yang terbuka untuk semua orang di Indonesia meskipun tidak terbatas hanya untuk mereka yang ada di Indonesia dengan topik “The Investment Puzzle: Stocks, Cryptocurrency, or Gold In The High Tech Era”. Webinar ini telah terlaksana pada hari Sabtu, 19 Juni 2021 melalui Aplikasi Zoom dan disiarkan juga melalui YouTube Channel Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Maranatha. Jumlah pendaftar mencapai 898 orang namun yang hadir dalam realisasinya adalah 462 peserta dari segala jenis kalangan dan masyarakat luas. Selain telah terpublikasi melalui YouTube, acara Webinar ini juga telah terpublikasi dalam bentuk berita di MCU News dan artikel di Kompasiana.","PeriodicalId":430078,"journal":{"name":"Sendimas 2021 - Seminar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125510612","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-11-30DOI: 10.21460/sendimasvi2021.v6i1.59
Astuti Yuli Setyani
Paguyuban Selter L PKL Alun-alun Klaten merupakan kelompok pedagang yang berjualan di alun-alun Klaten. anggota paguyuban sebanyak 25 yang terdiri dari pedagang dengan beberapa jenis dagangan yang dijual, namun sebagian besar berdagang makanan. Pedagang berjualan dari pagi sampai malam dan tidak ada batasan waktu karena pedagang Selter L ini mempunyai lapak yang permanen sehingga sudah mempunyai ijin untuk berdagang di lapak tersebut. Paguyuban Selter L melakukan pertemuan setiap sebulan sekali yaitu di Minggu Pertama dan dilakukan pada malam hari. tujuan dari melakukan kegiatan Simpan Pinjam adalah agar anggota Paguyuban tidak meminjam uang atau terjerat oleh rentenir tapi akan meminjam dari tabungan para anggotanya. Namun kegiatan paguyuban ini belum terdokumentasi dengan baik khususnya dalam hal administrasi keuangannya, pencatatan hasil rapat, pengelolaan kas masih belum tertib sehingga perlu adanya pendampingan dan penyuluhan. Dengan permasalahan yang ada tujuan pengabdian yaitu mendampingi, memberikan penyuluhan dan masukan mengenai cara pencatatan, pelaporan dan transparasi dalam menyampaikan laporan keuangan paguyuban. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini dengan penyuluhan, pendampingan dan monitoring. Hasil dari pengabdian ini adalah pencatatan dan pendokumentasian laporan keuangan menjadi lebih tertata, tertip dan mudah dipahami serta yang terpenting adanya transparansi laporan kepada semua anggota Paguyubab Selter L PKL Alun-alun Klaten dan simpanan anggota semakin banyak dan berkembang.
{"title":"Pendampingan Pengelolaan Administrasi Keuangan Paguyuban Selter L PKL Alun-Alun Klaten","authors":"Astuti Yuli Setyani","doi":"10.21460/sendimasvi2021.v6i1.59","DOIUrl":"https://doi.org/10.21460/sendimasvi2021.v6i1.59","url":null,"abstract":"Paguyuban Selter L PKL Alun-alun Klaten merupakan kelompok pedagang yang berjualan di alun-alun Klaten. anggota paguyuban sebanyak 25 yang terdiri dari pedagang dengan beberapa jenis dagangan yang dijual, namun sebagian besar berdagang makanan. Pedagang berjualan dari pagi sampai malam dan tidak ada batasan waktu karena pedagang Selter L ini mempunyai lapak yang permanen sehingga sudah mempunyai ijin untuk berdagang di lapak tersebut. Paguyuban Selter L melakukan pertemuan setiap sebulan sekali yaitu di Minggu Pertama dan dilakukan pada malam hari. tujuan dari melakukan kegiatan Simpan Pinjam adalah agar anggota Paguyuban tidak meminjam uang atau terjerat oleh rentenir tapi akan meminjam dari tabungan para anggotanya. Namun kegiatan paguyuban ini belum terdokumentasi dengan baik khususnya dalam hal administrasi keuangannya, pencatatan hasil rapat, pengelolaan kas masih belum tertib sehingga perlu adanya pendampingan dan penyuluhan. Dengan permasalahan yang ada tujuan pengabdian yaitu mendampingi, memberikan penyuluhan dan masukan mengenai cara pencatatan, pelaporan dan transparasi dalam menyampaikan laporan keuangan paguyuban. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini dengan penyuluhan, pendampingan dan monitoring. Hasil dari pengabdian ini adalah pencatatan dan pendokumentasian laporan keuangan menjadi lebih tertata, tertip dan mudah dipahami serta yang terpenting adanya transparansi laporan kepada semua anggota Paguyubab Selter L PKL Alun-alun Klaten dan simpanan anggota semakin banyak dan berkembang.","PeriodicalId":430078,"journal":{"name":"Sendimas 2021 - Seminar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat","volume":"171 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125185798","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-11-30DOI: 10.21460/sendimasvi2021.v6i1.55
Djoko Prasetyo Adi Wibowo, Wahyu Nugroho
Pendampingan ini mengupayakan untuk lebih mengembangkan lukisan batik “interreiligius” kontekstual Jawa agar tidak sekedar menjadi komoditi ekonomi lokal melainkan mampu memberikan kontribusi bagi pengembangan moderasi beragama di Kulon Progo dan masyarakat luas. Pendampingan ini dilatarbelakangi oleh fenomena intoleransi beragama yang perlu diantisipasi agar tidak menimbulkan konflik masyarakat. Peranan seni, dalam hal ini lukisan batik, sebenarnya sangat efektif dan strategis sebagai media penyampai pesan sekaligus mengartikulasikan nilai-nilai kebajikan agama. Batik bagi masyarakat Jawa merupakan seni yang dihidupi dan menghidupi secara komunal sosio-kultural maupun personal. Komunitas Canting Laras adalah kelompok pembatik yang awalnya menghasilkan lukisan batik kontekstual Jawa dengan fokus pada salah satu agama saja. Pendampingan dilakukan dengan metode partisifatoris. Komunitas ini diajak untuk mengembangkan diskursus teologis yang menghasilkan refleksi dan transformasi hidup beragama secara lebih esensial dan luas melalui perjumpaannya bersama konteks masyarakat. Berdasarkan proses tersebut, komunitas mampu mengartikulasikan pesan perdamaian “interreligius” melalui metode pembuatan batik yang juga selalu berkembang. Lukisan batik mereka tidak sebatas komoditi komersial melainkan sekaligus media penyampai pesan damai lintas agama yang mengusung pesan penerimaan dan penghargaan pada perbedaan yang juga secara nyata dihidupi oleh para pembatik itu sendiri (konvivial) mengingat para pembatiknya berasal dari latar belakang agama, usia, dan sosial berbeda. Keberhasilan pengabdian kepada masyarakat ini terlihat dari bertambahnya jumlah pembatik yang terlibat dan lukisan batik yang terjual. Selain itu, produksi lukisan batik interreligius dari komunitas ini semakin diakui serta memberikan inspirasi bagi komunitas lintas agama di level nasional maupun internasional
{"title":"Pendampingan Komunitas Canting Laras Dusun Kalipenten Kulon Progo Sebagai Penyampai Pesan Damai Lintas Agama Melalui Lukisan Batik “Interreligius”","authors":"Djoko Prasetyo Adi Wibowo, Wahyu Nugroho","doi":"10.21460/sendimasvi2021.v6i1.55","DOIUrl":"https://doi.org/10.21460/sendimasvi2021.v6i1.55","url":null,"abstract":"Pendampingan ini mengupayakan untuk lebih mengembangkan lukisan batik “interreiligius” kontekstual Jawa agar tidak sekedar menjadi komoditi ekonomi lokal melainkan mampu memberikan kontribusi bagi pengembangan moderasi beragama di Kulon Progo dan masyarakat luas. Pendampingan ini dilatarbelakangi oleh fenomena intoleransi beragama yang perlu diantisipasi agar tidak menimbulkan konflik masyarakat. Peranan seni, dalam hal ini lukisan batik, sebenarnya sangat efektif dan strategis sebagai media penyampai pesan sekaligus mengartikulasikan nilai-nilai kebajikan agama. Batik bagi masyarakat Jawa merupakan seni yang dihidupi dan menghidupi secara komunal sosio-kultural maupun personal. Komunitas Canting Laras adalah kelompok pembatik yang awalnya menghasilkan lukisan batik kontekstual Jawa dengan fokus pada salah satu agama saja. Pendampingan dilakukan dengan metode partisifatoris. Komunitas ini diajak untuk mengembangkan diskursus teologis yang menghasilkan refleksi dan transformasi hidup beragama secara lebih esensial dan luas melalui perjumpaannya bersama konteks masyarakat. Berdasarkan proses tersebut, komunitas mampu mengartikulasikan pesan perdamaian “interreligius” melalui metode pembuatan batik yang juga selalu berkembang. Lukisan batik mereka tidak sebatas komoditi komersial melainkan sekaligus media penyampai pesan damai lintas agama yang mengusung pesan penerimaan dan penghargaan pada perbedaan yang juga secara nyata dihidupi oleh para pembatik itu sendiri (konvivial) mengingat para pembatiknya berasal dari latar belakang agama, usia, dan sosial berbeda. Keberhasilan pengabdian kepada masyarakat ini terlihat dari bertambahnya jumlah pembatik yang terlibat dan lukisan batik yang terjual. Selain itu, produksi lukisan batik interreligius dari komunitas ini semakin diakui serta memberikan inspirasi bagi komunitas lintas agama di level nasional maupun internasional","PeriodicalId":430078,"journal":{"name":"Sendimas 2021 - Seminar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat","volume":"22 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116643137","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-11-30DOI: 10.21460/sendimasvi2021.v6i1.16
Paulus Bawole
Merujuk pada target SDG 2030 yang dicanangkan PBB beberapa tahun lalu, banyak hal yang masih perlu menjadi target pembangunan di banyak negara berkembang. Sasaran yang erat kaitannya dengan perkembangan kota-kota di negara berkembang seperti Indonesia adalah pengembangan Kampung Kota yang masih belum sepenuhnya berkembang. Salah satu sasaran pengembangan Kampung Kota di Yogyakarta adalah wilayah Kelurahan Klitren. Metode yang digunakan untuk mengembangkan Kampung Kota di Kelurahan Klitren dilakukan secara kolaboratif berbasis masyarakat. Kolaborasi untuk membangun Kampung Kota dilakukan oleh berbagai institusi seperti dari Pemerintah Daerah, Pemerintah Pusat melalui konsultan, akademisi dan juga bersama-sama dengan masyarakat setempat. Proses yang dilakukan secara partisipatif ini dilakukan untuk mempertajam pemberdayaan masyarakat dan melakukan transfer of knowledge agar keberlanjutan pembangunan di Wilayah Kelurahan Klitren dapat dikembangkan secara mandiri oleh komunitas setempat. Artikel ini membagikan dan mendiskusikan pengalaman bekerja bersama masyarakat secara kolaboratif untuk meningkatkan kualitas Kampung Kota di wilayah Kelurahan Klitren, Yogyakarta yang diwujudkan dalam perencanaan dan perancangan fasilitas infrastruktur beserta lingkungan permukimannya.
{"title":"Kekuatan Kolaborasi dalam Membangun Kampung Kota di Wilayah Kelurahan Klitren, Yogyakarta","authors":"Paulus Bawole","doi":"10.21460/sendimasvi2021.v6i1.16","DOIUrl":"https://doi.org/10.21460/sendimasvi2021.v6i1.16","url":null,"abstract":"Merujuk pada target SDG 2030 yang dicanangkan PBB beberapa tahun lalu, banyak hal yang masih perlu menjadi target pembangunan di banyak negara berkembang. Sasaran yang erat kaitannya dengan perkembangan kota-kota di negara berkembang seperti Indonesia adalah pengembangan Kampung Kota yang masih belum sepenuhnya berkembang. Salah satu sasaran pengembangan Kampung Kota di Yogyakarta adalah wilayah Kelurahan Klitren. Metode yang digunakan untuk mengembangkan Kampung Kota di Kelurahan Klitren dilakukan secara kolaboratif berbasis masyarakat. Kolaborasi untuk membangun Kampung Kota dilakukan oleh berbagai institusi seperti dari Pemerintah Daerah, Pemerintah Pusat melalui konsultan, akademisi dan juga bersama-sama dengan masyarakat setempat. Proses yang dilakukan secara partisipatif ini dilakukan untuk mempertajam pemberdayaan masyarakat dan melakukan transfer of knowledge agar keberlanjutan pembangunan di Wilayah Kelurahan Klitren dapat dikembangkan secara mandiri oleh komunitas setempat. Artikel ini membagikan dan mendiskusikan pengalaman bekerja bersama masyarakat secara kolaboratif untuk meningkatkan kualitas Kampung Kota di wilayah Kelurahan Klitren, Yogyakarta yang diwujudkan dalam perencanaan dan perancangan fasilitas infrastruktur beserta lingkungan permukimannya.","PeriodicalId":430078,"journal":{"name":"Sendimas 2021 - Seminar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat","volume":"7 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131101308","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-11-30DOI: 10.21460/sendimasvi2021.v6i1.19
Novi, Elty Sarvia, Wawan Yudiantyo, Winda Halim, Christina
Saat ini pandemi Covid 19 yang masih menjangkiti hampir semua negara di dunia menyebabkan perubahan besar pada gaya hidup. Sekarang orang cenderung lebih memperhatikan asupan makanan dan kebersihannya. Selain itu, karena banyak menghabiskan banyak waktu di rumah maka muncul kebiasaan baru pula, salah satunya adalah kegiatan memasak di dapur. Berdasarkan survei yang dilakukan, 87% peserta menghabiskan waktunya lebih dari 1 jam di dapur. Tetapi sayangnya, masih banyak ketidaktahuan tentang bagaimana kondisi dapur yang ergonomis. Hal ini terbukti dari kuesioner yang diisi sebelum penyampaian informasi dilakukan. Seluruh peserta yang berjumlah 15 orang yang berasal dari PKK Kelurahan Sukawarna Kecamatan Sukajadi Kota Bandung belum mengenal istilah ergonomi dan penerapannya di dapur. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk mengenalkan konsep ergonomi dapur kepada ibu-ibu PKK sehingga mereka dapat bekerja dengan lebih aman, sehat, nyaman, efektif, dan efisien. Metode yang digunakan adalah dengan pendekatan edukatif berbentuk webinar yang dilaksanakan secara daring. Kemudian, dilanjutkan dengan pendekatan partisipatif dengan memberikan kesempatan pada peserta untuk mengevaluasi dapurnya saat ini. Melalui edukasi yang disampaikan terlihat hasil berupa peningkatan pengetahuan peserta terkait konsep ergonomi dapur dan peserta dapat menjawab pertanyaanpertanyaan terkait penerapan ergonomi di dapur dengan lebih baik. Serta melalui pendekatan partisipatif yang dilakukan peserta menyadari kekurangan dapurnya saat ini. Hasil yang diharapkan adalah para peserta dapat lebih memperhatikan kondisi dapurnya sehingga dapat bekerja di dapur dengan lebih aman dan terhindar dari bahaya kecelakaan kerja.
{"title":"Pengenalan Konsep Ergonomi Dapur Kepada Ibu- Ibu PKK Kelurahan Sukawarna Kecamatan Sukajadi Kota Bandung dengan Pendekatan Edukatif dan Partisipatif","authors":"Novi, Elty Sarvia, Wawan Yudiantyo, Winda Halim, Christina","doi":"10.21460/sendimasvi2021.v6i1.19","DOIUrl":"https://doi.org/10.21460/sendimasvi2021.v6i1.19","url":null,"abstract":"Saat ini pandemi Covid 19 yang masih menjangkiti hampir semua negara di dunia menyebabkan perubahan besar pada gaya hidup. Sekarang orang cenderung lebih memperhatikan asupan makanan dan kebersihannya. Selain itu, karena banyak menghabiskan banyak waktu di rumah maka muncul kebiasaan baru pula, salah satunya adalah kegiatan memasak di dapur. Berdasarkan survei yang dilakukan, 87% peserta menghabiskan waktunya lebih dari 1 jam di dapur. Tetapi sayangnya, masih banyak ketidaktahuan tentang bagaimana kondisi dapur yang ergonomis. Hal ini terbukti dari kuesioner yang diisi sebelum penyampaian informasi dilakukan. Seluruh peserta yang berjumlah 15 orang yang berasal dari PKK Kelurahan Sukawarna Kecamatan Sukajadi Kota Bandung belum mengenal istilah ergonomi dan penerapannya di dapur. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk mengenalkan konsep ergonomi dapur kepada ibu-ibu PKK sehingga mereka dapat bekerja dengan lebih aman, sehat, nyaman, efektif, dan efisien. Metode yang digunakan adalah dengan pendekatan edukatif berbentuk webinar yang dilaksanakan secara daring. Kemudian, dilanjutkan dengan pendekatan partisipatif dengan memberikan kesempatan pada peserta untuk mengevaluasi dapurnya saat ini. Melalui edukasi yang disampaikan terlihat hasil berupa peningkatan pengetahuan peserta terkait konsep ergonomi dapur dan peserta dapat menjawab pertanyaanpertanyaan terkait penerapan ergonomi di dapur dengan lebih baik. Serta melalui pendekatan partisipatif yang dilakukan peserta menyadari kekurangan dapurnya saat ini. Hasil yang diharapkan adalah para peserta dapat lebih memperhatikan kondisi dapurnya sehingga dapat bekerja di dapur dengan lebih aman dan terhindar dari bahaya kecelakaan kerja.","PeriodicalId":430078,"journal":{"name":"Sendimas 2021 - Seminar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat","volume":"19 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121974289","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-11-30DOI: 10.21460/sendimasvi2021.v6i1.31
Ka Yan
Hidup sebagai imam (pemuka agama katolik) yang diharuskan menjalani kehidupan membiara di berbagai tempat dan perlu berkiprah di tengah umat yang memiliki kemajemukan karakteristik dan persoalan merupakan hal yang tidak mudah untuk dijalani. Selain didasari oleh adanya motivasi yang kuat yang bersumber dari dalam diri, perlu juga diperlengkapi dengan sejumlah pengetahuan dan ketrampilan agar mampu beradaptasi. Untuk itu, sebelum ditahbiskan menjadi imam, maka calon pemuka agama katolik perlu menempuh pendidikan dalam waktu yang cukup lama. Pada tahun pertama, mereka menjalani pendidikan dan mendapat sebutan ‘postulan’, dan kecerdasan emosional merupakan salah satu topik psikoedukasi yang diangkat dalam tahapan ini. Para postulan diharapkan dapat lebih mampu mengenali emosi mereka maupun oranglain, mampu mengelolanya dan mampu menjalin relasi dengan oranglain sesuai dengan situasi, nilai-nilai dan budaya setempat yang dianut masyarakat setelah mengikuti kegiatan ini. Metode psikoedukasi yang diterapkan adalah ceramah dan diskusi, beserta pengisian kuesioner kecerdasan emosi maupun evaluasi. Hasil yang diperoleh dari kegiatan psikedukasi ini adalah para postulan mendapatkan pemahaman tentang kecerdasan emosi yang tinggi, yaitu pada area pengenalan emosi diri (81,25%) dan membina hubungan dengan orang lain (81,25%). Dengan demikian, kegiatan psikoedukasi ini memberikan manfaat bagi pengembangan diri postulan dan akan dilanjutkan pada tahun berikutnya.
{"title":"Psikoedukasi Kecerdasan Emosional dalam Rangka Penyesuaian Diri dengan Nilai-Nilai Sekitar Pada Calon Imam Katolik","authors":"Ka Yan","doi":"10.21460/sendimasvi2021.v6i1.31","DOIUrl":"https://doi.org/10.21460/sendimasvi2021.v6i1.31","url":null,"abstract":"Hidup sebagai imam (pemuka agama katolik) yang diharuskan menjalani kehidupan membiara di berbagai tempat dan perlu berkiprah di tengah umat yang memiliki kemajemukan karakteristik dan persoalan merupakan hal yang tidak mudah untuk dijalani. Selain didasari oleh adanya motivasi yang kuat yang bersumber dari dalam diri, perlu juga diperlengkapi dengan sejumlah pengetahuan dan ketrampilan agar mampu beradaptasi. Untuk itu, sebelum ditahbiskan menjadi imam, maka calon pemuka agama katolik perlu menempuh pendidikan dalam waktu yang cukup lama. Pada tahun pertama, mereka menjalani pendidikan dan mendapat sebutan ‘postulan’, dan kecerdasan emosional merupakan salah satu topik psikoedukasi yang diangkat dalam tahapan ini. Para postulan diharapkan dapat lebih mampu mengenali emosi mereka maupun oranglain, mampu mengelolanya dan mampu menjalin relasi dengan oranglain sesuai dengan situasi, nilai-nilai dan budaya setempat yang dianut masyarakat setelah mengikuti kegiatan ini. Metode psikoedukasi yang diterapkan adalah ceramah dan diskusi, beserta pengisian kuesioner kecerdasan emosi maupun evaluasi. Hasil yang diperoleh dari kegiatan psikedukasi ini adalah para postulan mendapatkan pemahaman tentang kecerdasan emosi yang tinggi, yaitu pada area pengenalan emosi diri (81,25%) dan membina hubungan dengan orang lain (81,25%). Dengan demikian, kegiatan psikoedukasi ini memberikan manfaat bagi pengembangan diri postulan dan akan dilanjutkan pada tahun berikutnya.","PeriodicalId":430078,"journal":{"name":"Sendimas 2021 - Seminar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat","volume":"43 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115117912","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}