Pub Date : 2022-10-11DOI: 10.25105/petro.v11i2.13531
Ryan Ryan, Samsol, Shabrina Sri Riswati
Dalam Industri Perminyakan, salah satu metode yang digunakan untuk meningkatkan produksi minyak pada suatu sumur tua, dikembangkanlah metode Enhanced Oil Recovery (EOR). Pada penelitian kali ini, metode EOR yang digunakan adalah injeksi kimia yang berupa injeksi surfaktan. Metodologi yang digunakan pada penelitian kali ini adalah studi laboratorium, yang dimana larutan brine dan larutan surfaktan AOS sebagai larutan, beserta dengan berbagai macam salinitas, 4.000 ppm dan 11.000 ppm beserta konsentrasi surfaktan sebesar 0.1% dan 0.6%. Kemudian dari larutan dan brine tersebut ditambahkan dengan aditif kulit nanas sebesar 0,5 gram. Dimana larutan surfaktan AOS beserta aditif kulit nanas akan dihitung sifat fisiknya seperti densitas, viskositas, dan IFT pada suhu 30oC dan 60oC. Nilai yang akan digunakan pada penelitian kali ini adalah nilai yang paling rendah berdasarkan nilai IFT pada larutan brine 11.000ppm sebesar 21 dyne/cm, dan Salinitas 11,000 ppm beserta konsentrasi 0.6% sebesar 16,2 dyne/cm, dan pada larutan yang ditambahkan aditif sebesar pada 11.000ppm dan konsentrasi sebesar 0.6% didapatkan nilai hasil sebesar 13,6 dyne/cm. Didapatkan nilai injeksi RF pada brine 11.000 ppm sebesar 26,6%, pada nilai salinitas 11,000 ppm dengan konsentrasi 0.6 % sebesar 35.29% dan pada nilai yang ditambahkan dengan aditif kulit nanas beserta surfaktan didapatkan nilai sebesar 44.44%.
{"title":"KAJIAN LABORATORIUM MENGENAI PENGARUH KULIT NANAS DAN KONSENTRASI SURFAKTAN TERHADAP PEROLEHAN MINYAK DENGAN MENGGUNAKAN METODE COREFLOOD","authors":"Ryan Ryan, Samsol, Shabrina Sri Riswati","doi":"10.25105/petro.v11i2.13531","DOIUrl":"https://doi.org/10.25105/petro.v11i2.13531","url":null,"abstract":"Dalam Industri Perminyakan, salah satu metode yang digunakan untuk meningkatkan produksi minyak pada suatu sumur tua, dikembangkanlah metode Enhanced Oil Recovery (EOR). Pada penelitian kali ini, metode EOR yang digunakan adalah injeksi kimia yang berupa injeksi surfaktan. Metodologi yang digunakan pada penelitian kali ini adalah studi laboratorium, yang dimana larutan brine dan larutan surfaktan AOS sebagai larutan, beserta dengan berbagai macam salinitas, 4.000 ppm dan 11.000 ppm beserta konsentrasi surfaktan sebesar 0.1% dan 0.6%. Kemudian dari larutan dan brine tersebut ditambahkan dengan aditif kulit nanas sebesar 0,5 gram. Dimana larutan surfaktan AOS beserta aditif kulit nanas akan dihitung sifat fisiknya seperti densitas, viskositas, dan IFT pada suhu 30oC dan 60oC. Nilai yang akan digunakan pada penelitian kali ini adalah nilai yang paling rendah berdasarkan nilai IFT pada larutan brine 11.000ppm sebesar 21 dyne/cm, dan Salinitas 11,000 ppm beserta konsentrasi 0.6% sebesar 16,2 dyne/cm, dan pada larutan yang ditambahkan aditif sebesar pada 11.000ppm dan konsentrasi sebesar 0.6% didapatkan nilai hasil sebesar 13,6 dyne/cm. Didapatkan nilai injeksi RF pada brine 11.000 ppm sebesar 26,6%, pada nilai salinitas 11,000 ppm dengan konsentrasi 0.6 % sebesar 35.29% dan pada nilai yang ditambahkan dengan aditif kulit nanas beserta surfaktan didapatkan nilai sebesar 44.44%.","PeriodicalId":435945,"journal":{"name":"PETRO:Jurnal Ilmiah Teknik Perminyakan","volume":"31 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116662673","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-10-11DOI: 10.25105/petro.v11i2.14060
A. Prima, H. Pramadika, M. Maulani, A. Ristawati, W. Dahani, Prana Ugiana Gio
The continues dynamics as the object of observation in studying the milestones that any company or industry should consistently achieve in long-term growth expected to be stable. The same applies to the natural gas distribution sector or known as city gas. The movement of data from year to year continues to depict an increasing trend with regard to the city gas sector in Indonesia. The objective of this particular study is to provide a better understanding of the city gas distribution sector in Indonesia and to provide a clearer picture of a number of latent variables that must be accommodated to optimize the distribution of natural gas to cities in Indonesia. The methodology used in this study is the Structured Equation Method (SEM). In a more specific description, path analysis developed from multivariate regression is used to analyze the correlation between indicators and latent variables so as to determine the validity of the multiple regression model. Still related to the research method, by sorting the data collection released from the Indonesian Central Statistics Agency and grouping data from indicators of city gas distribution companies during the period 2010-2020 divided into income, number of workers, wages, the volume of city gas distributed, and costs associated with operations. The results of this work are to provide input to the authorities and other stakeholders in order to optimize the growth of Indonesia's gas distribution sector. The value or originality of this study is to reveal the impact of latent variables that have the status of moderating variables. Study limitations - Due to the inaccessibility of non-disclosure primary data and limited data availability, it is assumed that the data obtained from the Indonesian Central Statistics Agency is valid to describe the explanatory variables of the city gas distribution sector in Indonesia.
{"title":"The Undercurrent Indonesia’s City Gas Sector with the Moderating Work Forces","authors":"A. Prima, H. Pramadika, M. Maulani, A. Ristawati, W. Dahani, Prana Ugiana Gio","doi":"10.25105/petro.v11i2.14060","DOIUrl":"https://doi.org/10.25105/petro.v11i2.14060","url":null,"abstract":"The continues dynamics as the object of observation in studying the milestones that any company or industry should consistently achieve in long-term growth expected to be stable. The same applies to the natural gas distribution sector or known as city gas. The movement of data from year to year continues to depict an increasing trend with regard to the city gas sector in Indonesia. The objective of this particular study is to provide a better understanding of the city gas distribution sector in Indonesia and to provide a clearer picture of a number of latent variables that must be accommodated to optimize the distribution of natural gas to cities in Indonesia. The methodology used in this study is the Structured Equation Method (SEM). In a more specific description, path analysis developed from multivariate regression is used to analyze the correlation between indicators and latent variables so as to determine the validity of the multiple regression model. Still related to the research method, by sorting the data collection released from the Indonesian Central Statistics Agency and grouping data from indicators of city gas distribution companies during the period 2010-2020 divided into income, number of workers, wages, the volume of city gas distributed, and costs associated with operations. The results of this work are to provide input to the authorities and other stakeholders in order to optimize the growth of Indonesia's gas distribution sector. The value or originality of this study is to reveal the impact of latent variables that have the status of moderating variables. Study limitations - Due to the inaccessibility of non-disclosure primary data and limited data availability, it is assumed that the data obtained from the Indonesian Central Statistics Agency is valid to describe the explanatory variables of the city gas distribution sector in Indonesia.","PeriodicalId":435945,"journal":{"name":"PETRO:Jurnal Ilmiah Teknik Perminyakan","volume":"17 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132231153","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-10-11DOI: 10.25105/petro.v11i2.14064
Iryanto Talebong, Lestari, Djunaedi
Adanya aliran turbulen atau lebih sering dikenal sebagai aliran Non-Darcy ini merupakan salah satu keadaan yang menyebabkan profil kelakuan aliran yang unik di reservoir. Hukum Darcy yang selama ini sering kita gunakan mengasumsikan bahwa aliran yang terjadi di media berpori merupakan aliran laminer, sehingga dengan adanya aliran turbulen pada reservoir, penggunaan hukum Darcy menjadi tidak akurat. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode Non Darcy yang dilakukan secara manual. Data-data yang diperlukan meliputi data tekanan (Pws) dan waktu (∆t), data karakteristik reservoir sumur R meliputi data porositas (ø), viskostas gas (µg), gas gravity (Yg), faktor volume formasi gas (Bg), total kompresibilitas (Ct), ketebalan formasi (h), well radius (rw), dan data penunjang seperti laju alir (Qg), dan Durasi Pressure build up test (PBU) (tp). Penelitian ini akan mengevaluasi pengaruh nilai faktor turbulent terhadap nilai skin dan sekaligus membandingan nilai skin pada metode Non darcy secara manual dengan Metode Darcy dengan menggunakan bantuan software. Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan metode Non Darcy dan metode Darcy didapatkan hasil untuk matode Non Darcy secara manual yaitu nilai skin sebesar -1,627 dengan faktor turbulensi sebesar 0,0000004202 sedangkan, untuk metode Darcy dengan mengunakan bantuan software didapatkan nilai skin sebesar -1,6.
{"title":"ANALISA PENGARUH FAKTOR TURBULEN TERHADAP NILAI SKIN PADA HASIL PRESSURE BUILD UP TEST SUMUR R","authors":"Iryanto Talebong, Lestari, Djunaedi","doi":"10.25105/petro.v11i2.14064","DOIUrl":"https://doi.org/10.25105/petro.v11i2.14064","url":null,"abstract":"Adanya aliran turbulen atau lebih sering dikenal sebagai aliran Non-Darcy ini merupakan salah satu keadaan yang menyebabkan profil kelakuan aliran yang unik di reservoir. Hukum Darcy yang selama ini sering kita gunakan mengasumsikan bahwa aliran yang terjadi di media berpori merupakan aliran laminer, sehingga dengan adanya aliran turbulen pada reservoir, penggunaan hukum Darcy menjadi tidak akurat. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode Non Darcy yang dilakukan secara manual. Data-data yang diperlukan meliputi data tekanan (Pws) dan waktu (∆t), data karakteristik reservoir sumur R meliputi data porositas (ø), viskostas gas (µg), gas gravity (Yg), faktor volume formasi gas (Bg), total kompresibilitas (Ct), ketebalan formasi (h), well radius (rw), dan data penunjang seperti laju alir (Qg), dan Durasi Pressure build up test (PBU) (tp). Penelitian ini akan mengevaluasi pengaruh nilai faktor turbulent terhadap nilai skin dan sekaligus membandingan nilai skin pada metode Non darcy secara manual dengan Metode Darcy dengan menggunakan bantuan software. Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan metode Non Darcy dan metode Darcy didapatkan hasil untuk matode Non Darcy secara manual yaitu nilai skin sebesar -1,627 dengan faktor turbulensi sebesar 0,0000004202 sedangkan, untuk metode Darcy dengan mengunakan bantuan software didapatkan nilai skin sebesar -1,6.","PeriodicalId":435945,"journal":{"name":"PETRO:Jurnal Ilmiah Teknik Perminyakan","volume":"20 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134549698","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-10-11DOI: 10.25105/petro.v11i2.14989
Marmora Titi Malinda, Sutopo, Muhammad Taufiq Fathaddin
Suatu reservoir gas water-drive mempunyai nilai recovery factor yang lebih rendah dibandingkan dengan resevoir gas depletion-drive. Salah satu metode yang dikembangkan untuk meningkatkan faktor perolehan pada reservoir gas water-drive adalah dengan metode co-production. Metode ini memproduksikan air secara terencana untuk mengurangi pengaruh water influx pada kolom gas. Pada penelitian ini suatu konseptual single-well model reservoir gas depletion-drive serta water-drive dibangun, kemudian dilakukan analisis terhadap kelakuan model tersebut. Teknik co-production kemudian dilakukan dengan menambah satu tubing produksi air pada reservoir gas water-drive. Analisis dilakukan dengan membuat skenario produksi terhadap model reservoir gas apabila diterapkan metode optimasi co-production. Dari hasil penelitian paper ini, didapatkan bahwa penerapan teknik co-production mampu menambah kumulatif produksi sebanyak 5.2 BSCF pada reservoir gas water-drive.
{"title":"STUDI OPTIMASI PRODUKSI PADA RESERVOIR GAS WATER DRIVE","authors":"Marmora Titi Malinda, Sutopo, Muhammad Taufiq Fathaddin","doi":"10.25105/petro.v11i2.14989","DOIUrl":"https://doi.org/10.25105/petro.v11i2.14989","url":null,"abstract":"Suatu reservoir gas water-drive mempunyai nilai recovery factor yang lebih rendah dibandingkan dengan resevoir gas depletion-drive. Salah satu metode yang dikembangkan untuk meningkatkan faktor perolehan pada reservoir gas water-drive adalah dengan metode co-production. Metode ini memproduksikan air secara terencana untuk mengurangi pengaruh water influx pada kolom gas. \u0000Pada penelitian ini suatu konseptual single-well model reservoir gas depletion-drive serta water-drive dibangun, kemudian dilakukan analisis terhadap kelakuan model tersebut. Teknik co-production kemudian dilakukan dengan menambah satu tubing produksi air pada reservoir gas water-drive. Analisis dilakukan dengan membuat skenario produksi terhadap model reservoir gas apabila diterapkan metode optimasi co-production. \u0000Dari hasil penelitian paper ini, didapatkan bahwa penerapan teknik co-production mampu menambah kumulatif produksi sebanyak 5.2 BSCF pada reservoir gas water-drive.","PeriodicalId":435945,"journal":{"name":"PETRO:Jurnal Ilmiah Teknik Perminyakan","volume":"13 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132975905","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-06-30DOI: 10.25105/petro.v11i1.12810
Muhammad bima Indarto, Mochamad Rafli Azis, Muhamad Bima Indarto
Energi panas bumi merupakan sumber daya alam yang terbarukan dan ramah lingkungan.Indonesia diperkirakan memiliki sekitar 40% cadangan panas bumi dunia, setara dengansekitar 28.000 MW listrik, salah satu sumber daya panas bumi terbesar di dunia. Rasioelektrifikasi Indonesia pada tahun 2009 sekitar 65%, dan pemanfaatan energi panas bumiuntuk kelistrikan di Indonesia masih sangat rendah, sekitar 1.189 MW. Pemerintah Indonesiatelah berusaha memberikan iklim investasi yang lebih baik untuk pengembangan panas bumidi Indonesia dengan menerbitkan peraturan dan keputusan presiden untuk mendukungpengembangan di masa depan. Makalah ini yang merupakan analisis deskriptif berbasis datasekunder, menggambarkan prospek energi panas bumi sebagai energi alternatif untukmengurangi ketergantungan pembangkit listrik pada bahan bakar fosil dan kebijakanpemerintah terkait dapat dikembangkan untuk pengembangan energi panas bumi diIndonesia. Selain itu, makalah ini juga menekankan peran energi panas bumi untuk mencegahperubahan iklim dan pemanasan global yang ditunjukkan oleh hubungan positif antarapenggunaan energi panas bumi dan rendahnya emisi gas rumah kaca, serta perannya dalammengurangi subsidi pemerintah untuk pembangkit listrik berbahan bakar minyak.
{"title":"Eksplorasi Panas Bumi Dengan Metode Geolistrik","authors":"Muhammad bima Indarto, Mochamad Rafli Azis, Muhamad Bima Indarto","doi":"10.25105/petro.v11i1.12810","DOIUrl":"https://doi.org/10.25105/petro.v11i1.12810","url":null,"abstract":"Energi panas bumi merupakan sumber daya alam yang terbarukan dan ramah lingkungan.Indonesia diperkirakan memiliki sekitar 40% cadangan panas bumi dunia, setara dengansekitar 28.000 MW listrik, salah satu sumber daya panas bumi terbesar di dunia. Rasioelektrifikasi Indonesia pada tahun 2009 sekitar 65%, dan pemanfaatan energi panas bumiuntuk kelistrikan di Indonesia masih sangat rendah, sekitar 1.189 MW. Pemerintah Indonesiatelah berusaha memberikan iklim investasi yang lebih baik untuk pengembangan panas bumidi Indonesia dengan menerbitkan peraturan dan keputusan presiden untuk mendukungpengembangan di masa depan. Makalah ini yang merupakan analisis deskriptif berbasis datasekunder, menggambarkan prospek energi panas bumi sebagai energi alternatif untukmengurangi ketergantungan pembangkit listrik pada bahan bakar fosil dan kebijakanpemerintah terkait dapat dikembangkan untuk pengembangan energi panas bumi diIndonesia. Selain itu, makalah ini juga menekankan peran energi panas bumi untuk mencegahperubahan iklim dan pemanasan global yang ditunjukkan oleh hubungan positif antarapenggunaan energi panas bumi dan rendahnya emisi gas rumah kaca, serta perannya dalammengurangi subsidi pemerintah untuk pembangkit listrik berbahan bakar minyak.","PeriodicalId":435945,"journal":{"name":"PETRO:Jurnal Ilmiah Teknik Perminyakan","volume":"48 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122994440","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-06-30DOI: 10.25105/petro.v11i1.12750
Eko Prastio, Nur Fikriyah Mutmainah
Upaya peningkatan produksi pada sumur “AB” diantaranya adalah dengan membuka zona baru. Kerja Ulang Pindah Lapisan adalah suatu metode pindah zona dengan membuka lapisan baru yang lebih produktif. Untuk menentukan zona mana yang mengandung hidrokarbon maka diperlukan evaluasi data log, secara produksi dengan melihat keekonomian Kerja Ulang Pindah Lapisan (KUPL). Untuk mengetahui apakah sumur tersebut ekonomis atau tidak. Sumur “AB” memiliki sejarah produksi pada kedalaman akhir 1998 mku. Keadaan sumur tidak diproduksikan karena terindikasi cairan BRF (Batu Raja Formation) maka dilakukan Kerja Ulang Pindah Lapisan (KUPL). Pada Evaluasi Keekonomian Kerja Ulang Pindah Lapisan (KUPL) ini menggunakan metode Bride Plug, selama 7 hari yaitu pada tanggal 21 Mei 2019 hingga tanggal 27 mei 2019. Pada program kerja ulang pindah zona bertujuan untuk menutup zona yang terindikasi penyumbang cairan BRF interval (1903-1990)m kemudian melakukan perforasi tambahan zona gas di lapisan BRF interval (1845.0-1860.0)m. penutupan lapisan formasi yang digunakan dengan packer, tanpa ada kendala dan dinyatakan sukses/berhasil. Setelah dilakukannya Kerja Ulang Pindah Lapisan Sumur AB Lapangan CD meningkatnya hasil produksi, pada bulan april belum adanya hasil produksi, sementara pada bulan mei dilakukannya proses Kerja ulang Pindah Lapisan, dimulai pada bulan Juni 2019 terdapatnya jumlah produksi Gas 7,68MMSCF, Minyak 2,06BBL dengan Kadar Air 99,925%, hingga Februari 2020 Jumlah Gas 46,11MMSCF, Minyak 690,01BBL dan Kadar Air 1111,27%
{"title":"ANALISA KEEKONOMIAN DENGAN MEMBUKA ZONA BARU PADA SUMUR “AB” LAPANGAN “CD”","authors":"Eko Prastio, Nur Fikriyah Mutmainah","doi":"10.25105/petro.v11i1.12750","DOIUrl":"https://doi.org/10.25105/petro.v11i1.12750","url":null,"abstract":"Upaya peningkatan produksi pada sumur “AB” diantaranya adalah dengan membuka zona baru. Kerja Ulang Pindah Lapisan adalah suatu metode pindah zona dengan membuka lapisan baru yang lebih produktif. Untuk menentukan zona mana yang mengandung hidrokarbon maka diperlukan evaluasi data log, secara produksi dengan melihat keekonomian Kerja Ulang Pindah Lapisan (KUPL). Untuk mengetahui apakah sumur tersebut ekonomis atau tidak. Sumur “AB” memiliki sejarah produksi pada kedalaman akhir 1998 mku. Keadaan sumur tidak diproduksikan karena terindikasi cairan BRF (Batu Raja Formation) maka dilakukan Kerja Ulang Pindah Lapisan (KUPL). Pada Evaluasi Keekonomian Kerja Ulang Pindah Lapisan (KUPL) ini menggunakan metode Bride Plug, selama 7 hari yaitu pada tanggal 21 Mei 2019 hingga tanggal 27 mei 2019. Pada program kerja ulang pindah zona bertujuan untuk menutup zona yang terindikasi penyumbang cairan BRF interval (1903-1990)m kemudian melakukan perforasi tambahan zona gas di lapisan BRF interval (1845.0-1860.0)m. penutupan lapisan formasi yang digunakan dengan packer, tanpa ada kendala dan dinyatakan sukses/berhasil. Setelah dilakukannya Kerja Ulang Pindah Lapisan Sumur AB Lapangan CD meningkatnya hasil produksi, pada bulan april belum adanya hasil produksi, sementara pada bulan mei dilakukannya proses Kerja ulang Pindah Lapisan, dimulai pada bulan Juni 2019 terdapatnya jumlah produksi Gas 7,68MMSCF, Minyak 2,06BBL dengan Kadar Air 99,925%, hingga Februari 2020 Jumlah Gas 46,11MMSCF, Minyak 690,01BBL dan Kadar Air 1111,27%","PeriodicalId":435945,"journal":{"name":"PETRO:Jurnal Ilmiah Teknik Perminyakan","volume":"24 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126672927","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Salah satu metode dalam Enhanced Oil Recovery adalah Chemicalflooding. Pada penelitian laboratorium ini dilakukan injeksi larutan surfaktan berbahan dasar AOS pada batuan sandstone dengan konsentrasi 05%, 1%, dan 2% dalam masing-masing salinitas 5.000 ppm dan 10.000 ppm. Hal ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kenaikan konsentrasi pada surfaktan terhadap perolehan minyak. Sebelum dilakukan tahapan injeksi, terlebih dahulu dilakukan uji fisik larutan surfaktan, sehingga dapat ditentukan larutan yang akan diinjeksikan ke dalam batuan. Dari proses uji fisik didapati bahwa semakin tinggi konsentrasi larutan makan nilai dari densitas, viskositas, dan spesific gravity akan turut meningkat. Dalam prakteknya, larutan surfaktan akan menurunkan nilai tegangan antarmuka (IFT) sehingga dapat meningkatkan perolehan minyak yang tersisa dalam pori-pori batuan. Nilai IFT terendah adalah pada surfaktan dengan konsentrasi 2%, sedangkan yang tertinggi surfaktan dengan konsentrasi 0,5%. Pengaruh kenaikan konsentrasi surfaktan terbukti lebih optimal, memiliki nilai recovery factor sebesar 43,89% dengan konsentrasi 2% salinitas 10.000 ppm.
{"title":"Analisis Pengaruh Peningkatan Konsentrasi dan Salinitas Pada Injeksi Surfaktan AOS Terhadap Recovery Factor","authors":"Rafiz Ari Nugraha, Widia Yanti, Prayang Sunny Yulia, Aqlyna Fattahanisa, Arinda Ristawati, Fadliah","doi":"10.25105/petro.v11i1.13300","DOIUrl":"https://doi.org/10.25105/petro.v11i1.13300","url":null,"abstract":"Salah satu metode dalam Enhanced Oil Recovery adalah Chemicalflooding. Pada penelitian laboratorium ini dilakukan injeksi larutan surfaktan berbahan dasar AOS pada batuan sandstone dengan konsentrasi 05%, 1%, dan 2% dalam masing-masing salinitas 5.000 ppm dan 10.000 ppm. Hal ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kenaikan konsentrasi pada surfaktan terhadap perolehan minyak. Sebelum dilakukan tahapan injeksi, terlebih dahulu dilakukan uji fisik larutan surfaktan, sehingga dapat ditentukan larutan yang akan diinjeksikan ke dalam batuan. Dari proses uji fisik didapati bahwa semakin tinggi konsentrasi larutan makan nilai dari densitas, viskositas, dan spesific gravity akan turut meningkat. Dalam prakteknya, larutan surfaktan akan menurunkan nilai tegangan antarmuka (IFT) sehingga dapat meningkatkan perolehan minyak yang tersisa dalam pori-pori batuan. Nilai IFT terendah adalah pada surfaktan dengan konsentrasi 2%, sedangkan yang tertinggi surfaktan dengan konsentrasi 0,5%. Pengaruh kenaikan konsentrasi surfaktan terbukti lebih optimal, memiliki nilai recovery factor sebesar 43,89% dengan konsentrasi 2% salinitas 10.000 ppm.","PeriodicalId":435945,"journal":{"name":"PETRO:Jurnal Ilmiah Teknik Perminyakan","volume":"8 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130165156","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-06-30DOI: 10.25105/petro.v11i1.13291
Ammar Ammar, S. Prakoso, C. Rosyidan
The oil and gas production process will produce oil, gas and water. The water that is also produced will be used as an injection to push the remaining oil that is still in the reservoir. The purpose of this study was to determine the increase in the adsorption efficiency of bentonite that has been modified by the Al polycation of AlCl3. This research begins with the preparation and purification of impurities and then modifies it with the intercalation process of Na ions from the NaCl intercalator, then pillared with the pillaring agent AlCl3. Natural bentonite resulting from intercalation, and pillarization was characterized and tested. The characterization results showed an increase in Na ions in intercalated bentonite and an increase in Al ions in Al pillared bentonite or pillarized bentonite. The results of the study provide evidence that the absorption of an adsorbent is influenced by the concentration of the adsorbent, surface area, temperature, solution pH, and the effect of contact time. This research shows that the adsorption isothermal used is the Freundlich isothermal.
{"title":"MODIFICATION OF NATURAL BENTONTE WITH POLICATION OF Al FROM AlCl3 AS A PILLARING AGENT IN PRODUCED WASTE WATER","authors":"Ammar Ammar, S. Prakoso, C. Rosyidan","doi":"10.25105/petro.v11i1.13291","DOIUrl":"https://doi.org/10.25105/petro.v11i1.13291","url":null,"abstract":"The oil and gas production process will produce oil, gas and water. The water that is also produced will be used as an injection to push the remaining oil that is still in the reservoir. The purpose of this study was to determine the increase in the adsorption efficiency of bentonite that has been modified by the Al polycation of AlCl3. This research begins with the preparation and purification of impurities and then modifies it with the intercalation process of Na ions from the NaCl intercalator, then pillared with the pillaring agent AlCl3. Natural bentonite resulting from intercalation, and pillarization was characterized and tested. The characterization results showed an increase in Na ions in intercalated bentonite and an increase in Al ions in Al pillared bentonite or pillarized bentonite. The results of the study provide evidence that the absorption of an adsorbent is influenced by the concentration of the adsorbent, surface area, temperature, solution pH, and the effect of contact time. This research shows that the adsorption isothermal used is the Freundlich isothermal.","PeriodicalId":435945,"journal":{"name":"PETRO:Jurnal Ilmiah Teknik Perminyakan","volume":"17 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124210570","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pada Air Formasi atau Air yang terproduksi sangat banyak terjadi hal yang membuat pencemaran lingkungan terjadi. Maka dari ini dapat diatasi salah satunya melalui proses adsorpsi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji penghilangan minyak emulsi minyak dalam air dengan menggunakan Adsorben berupa karbon aktif. Adsorbsi ini menggunakan Ampas Tebu dan Bentonit, sehingga dapat menjadi langkah optimasi untuk penyerapan minyak. Beberapa tahapan yang telah dilakukan dalam penelitian ini adalah pembuatan karbon aktif yang terdiri dari proses dehidrasi, karbonisasi, dan aktivasi menggunakan variasi konsentrasi Aktivator. Hasil Penelitian memberikan bukti bahwa kemampuan daya serap adsorben untuk menyerap minyak telah dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu Pengaruh waktu kontak, berat adsorben, dan konsentrasi adsorbat pada adsorpsi minyak. Dari hasil ini persentase pada penghilangan minyak yang teradsorpsi dengan bertambahnya waktu kontak dan berat adsorben, serta kemampuan serapan pada adsorban terhadap adsorbat. Pada Studi ini menunjukan bahwa Isoterm Freundlich dan Langmuir adalah isoterm yang cocok untuk menghilangkan minyak dalam Air dengan proses Adsorpsi menggunakan Ampas Tebu dan Bentonit.
{"title":"ADSORPSI PADA AMPAS TEBU DAN BENTONITE DALAM EMULSI MINYAK DALAM AIR DI LIMBAH AIR TERPRODUKSI","authors":"Rakha Handika Putra, Bayu Satiyawira, Havidh Pramadika, Samsol, Sigit Rahmawan","doi":"10.25105/petro.v11i1.10232","DOIUrl":"https://doi.org/10.25105/petro.v11i1.10232","url":null,"abstract":"Pada Air Formasi atau Air yang terproduksi sangat banyak terjadi hal yang membuat pencemaran lingkungan terjadi. Maka dari ini dapat diatasi salah satunya melalui proses adsorpsi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji penghilangan minyak emulsi minyak dalam air dengan menggunakan Adsorben berupa karbon aktif. Adsorbsi ini menggunakan Ampas Tebu dan Bentonit, sehingga dapat menjadi langkah optimasi untuk penyerapan minyak. Beberapa tahapan yang telah dilakukan dalam penelitian ini adalah pembuatan karbon aktif yang terdiri dari proses dehidrasi, karbonisasi, dan aktivasi menggunakan variasi konsentrasi Aktivator. Hasil Penelitian memberikan bukti bahwa kemampuan daya serap adsorben untuk menyerap minyak telah dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu Pengaruh waktu kontak, berat adsorben, dan konsentrasi adsorbat pada adsorpsi minyak. Dari hasil ini persentase pada penghilangan minyak yang teradsorpsi dengan bertambahnya waktu kontak dan berat adsorben, serta kemampuan serapan pada adsorban terhadap adsorbat. Pada Studi ini menunjukan bahwa Isoterm Freundlich dan Langmuir adalah isoterm yang cocok untuk menghilangkan minyak dalam Air dengan proses Adsorpsi menggunakan Ampas Tebu dan Bentonit.","PeriodicalId":435945,"journal":{"name":"PETRO:Jurnal Ilmiah Teknik Perminyakan","volume":"42 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132541798","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-01-27DOI: 10.25105/petro.v10i4.10851
Kelvin Yong, K. Pudyastuti, Rizki Akbar
Geothermal exploration activities including exploration drilling are important stages in a geothermal project. The high uncertainty of the amount of reserves and costs incurred in geothermal projects is a reason for investors to be reluctant to invest at this stage. One alternative is to use slim hole drilling technology instead of using standard hole or big hole technology. Slim hole drilling technology has long been applied in Indonesia in 1993 but has not continued its application. In 2015, slim hole drilling technology began to be used again at the Ijen geothermal field, East Java. Therefore, it is necessary to review the slim hole drilling, especially the casing design and hoisting rig capacity. The purpose of this study is to design a casing for slim hole KY well drilling, namely determining the casing seat at each depth, calculating the thermal stress value which is considered in calculating burst, collapse, and tension pressures. In addition to the casing design, rig sizing calculations were carried out, especially hoisting rig capacity in field X using slim hole reflection well data in the Ijen area, East Java. The results obtained are the determination of the minimum casing setting depth for the production liner 1500 m grade L-80, production casing 680 m, grade L-80, surface casing 240 m grade K-55, and conductor casing 30 m grade K-55. the results of thermal stress analysis, the maximum temperature obtained in the production casing is 425.3ºF and the production liner is 426.67ºF.
{"title":"Casing design of the KY slim hole well in “X” Geothermal field","authors":"Kelvin Yong, K. Pudyastuti, Rizki Akbar","doi":"10.25105/petro.v10i4.10851","DOIUrl":"https://doi.org/10.25105/petro.v10i4.10851","url":null,"abstract":"Geothermal exploration activities including exploration drilling are important stages in a geothermal project. The high uncertainty of the amount of reserves and costs incurred in geothermal projects is a reason for investors to be reluctant to invest at this stage. One alternative is to use slim hole drilling technology instead of using standard hole or big hole technology. Slim hole drilling technology has long been applied in Indonesia in 1993 but has not continued its application. In 2015, slim hole drilling technology began to be used again at the Ijen geothermal field, East Java. Therefore, it is necessary to review the slim hole drilling, especially the casing design and hoisting rig capacity. The purpose of this study is to design a casing for slim hole KY well drilling, namely determining the casing seat at each depth, calculating the thermal stress value which is considered in calculating burst, collapse, and tension pressures. In addition to the casing design, rig sizing calculations were carried out, especially hoisting rig capacity in field X using slim hole reflection well data in the Ijen area, East Java. The results obtained are the determination of the minimum casing setting depth for the production liner 1500 m grade L-80, production casing 680 m, grade L-80, surface casing 240 m grade K-55, and conductor casing 30 m grade K-55. the results of thermal stress analysis, the maximum temperature obtained in the production casing is 425.3ºF and the production liner is 426.67ºF. ","PeriodicalId":435945,"journal":{"name":"PETRO:Jurnal Ilmiah Teknik Perminyakan","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129440879","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}