AbstrakAir formasi yang ikut terproduksi bersama – sama dengan minyak dan gas pada saat kegiatan produksi migas memiliki kandungan kimia yang dapat berdampak buruk bagi lingkungan apa bila dibuang sembarangan. Karena bahaya yang dapat ditimbulkannya, maka perlu dilakukan pengolahan air atau water treatment sehingga senyawa – senyawa yang berbahaya bagi lingkungan dapat dikurangi atau bahkan dihilangkan. Menurut Peraturan Mentri Lingkungan Hidup Nomor 19 Tahun 2010, Total Dissolved Solid dan pH merupakan salah satu parameter yang menjadi syarat dalam pembuangan air limbah ke lingkungan.Tujuan penelitian ini adalah menentukan pengaruh penambahan bentonit lokal dan bentonit impor ke dalam air formasi terhadap Total Dissolved Solid dan pH air formasi. Penelitian dilakukan di Laboratorium Analisa Fluida Reservoir Universitas Trisakti. Penambahan bentonit lokal dan bentonit impor yang dilakukan adalah 0, 0,5; 0,75 dan 1 gr ke dalam 1000 ml air formasi. Dari setiap penambahan bentonit tersebut diukur Total Dissolved Solid dan pH larutan.Dari hasil percobaan diperoleh bahwa penambahan bentonit lokal ke air formasi didapatkan penurunan Total dissolved solid. Penambahan bentonit lokal sebanyak 0.5 gram; 0,75 gram ; 1 gram bentonit ke dalam 1000 ml air formasi mengakibatkan Penurunan Total Dissolved Solid berturut-turut adalah 98.03% ; 98.34% dan 98,25%. Sedangkan pada penambahan bentonit impor sebanyak 0.5 gram; 0,75 gram ; 1 gram bentonit ke dalam 1000 ml air formasi menyebabkan terjadi penurunan Total dissolved solid berturut-turut sebesar 95.08%; 95.14% dan 95.12%Sedangkan pada pengamatan pH air formasi, penambahan bentonit lokal maupun penambahan bentonit impor ke dalam air formasi tidak menyebabkan perubahan. pH air formasi tetap menunjukan pH stabil diangka 9.
同天然气生产活动中石油和天然气的排泄形成类似,其化学性质可能会对任意排放的环境产生有害影响。由于它们可能造成的危险,因此有必要进行水或水治疗,以便减少甚至消除对环境有害的化合物。根据环境事务部长2010年的规定,总中和固体和pH值是向环境中废物处理的必要参数之一。本研究的目的是确定增加局部苯酚的影响,以及将其导入水中的固体完全溶解和水形态的pH值。这项研究是在Trisakti university Fluida水库的分析实验室进行的。局部添加苯酚和进出口苯酚是0、0、5;0.75和1克成1000毫升的水形成。每增加的苯丙胺都是对固体溶解和溶液pH值进行了测量。从实验结果中发现,向水形态中添加局部苯并使其完全溶解。局部苯酚增加0.5克;0.75克;1克的苯丙酮形成导致连续1000毫升的水固体下降为98.03%;98.34%和98.25%而在导入的班通中增加0.5克;0.75克;1克的苯丙酮形成为1000毫升的水形成,导致连续的固体固体下降为95.08%;95% .14%和95%而水的pH值观察,增加本地苯并进气到水中的苯酚不会导致任何变化。水层的pH值保持在9的pH值上。
{"title":"STUDI LABORATORIUM PENGARUH PENAMBAHAN BENTONIT TERHADAP TOTAL DISSOLVED SOLID DAN pH AIR FORMASI","authors":"Mulia Ginting, Puri Wijayanti, Mochamad Alfin Riady","doi":"10.25105/petro.v10i3.10862","DOIUrl":"https://doi.org/10.25105/petro.v10i3.10862","url":null,"abstract":"AbstrakAir formasi yang ikut terproduksi bersama – sama dengan minyak dan gas pada saat kegiatan produksi migas memiliki kandungan kimia yang dapat berdampak buruk bagi lingkungan apa bila dibuang sembarangan. Karena bahaya yang dapat ditimbulkannya, maka perlu dilakukan pengolahan air atau water treatment sehingga senyawa – senyawa yang berbahaya bagi lingkungan dapat dikurangi atau bahkan dihilangkan. Menurut Peraturan Mentri Lingkungan Hidup Nomor 19 Tahun 2010, Total Dissolved Solid dan pH merupakan salah satu parameter yang menjadi syarat dalam pembuangan air limbah ke lingkungan.Tujuan penelitian ini adalah menentukan pengaruh penambahan bentonit lokal dan bentonit impor ke dalam air formasi terhadap Total Dissolved Solid dan pH air formasi. Penelitian dilakukan di Laboratorium Analisa Fluida Reservoir Universitas Trisakti. Penambahan bentonit lokal dan bentonit impor yang dilakukan adalah 0, 0,5; 0,75 dan 1 gr ke dalam 1000 ml air formasi. Dari setiap penambahan bentonit tersebut diukur Total Dissolved Solid dan pH larutan.Dari hasil percobaan diperoleh bahwa penambahan bentonit lokal ke air formasi didapatkan penurunan Total dissolved solid. Penambahan bentonit lokal sebanyak 0.5 gram; 0,75 gram ; 1 gram bentonit ke dalam 1000 ml air formasi mengakibatkan Penurunan Total Dissolved Solid berturut-turut adalah 98.03% ; 98.34% dan 98,25%. Sedangkan pada penambahan bentonit impor sebanyak 0.5 gram; 0,75 gram ; 1 gram bentonit ke dalam 1000 ml air formasi menyebabkan terjadi penurunan Total dissolved solid berturut-turut sebesar 95.08%; 95.14% dan 95.12%Sedangkan pada pengamatan pH air formasi, penambahan bentonit lokal maupun penambahan bentonit impor ke dalam air formasi tidak menyebabkan perubahan. pH air formasi tetap menunjukan pH stabil diangka 9.","PeriodicalId":435945,"journal":{"name":"PETRO:Jurnal Ilmiah Teknik Perminyakan","volume":"16 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131731371","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-11-29DOI: 10.25105/petro.v10i3.9417
Eko Prastio, Abdullah Rizky Agusman
Artificial lift method in an oil well is a production engineering that use the help of surface and downhole equipment in order to achieve optimum production when the well is not suited to use natural flow as the main lifting system. But in many cases, even after artificial lift method have using, the optimum production have not achieved yet, thus resulting a redesign of the existing artificial lift is needed. This problem exists on E well that is owned by PT XYZ 1 Field Jambi using Progressive Cavity Pump (PCP) as artificial lift. From the early calculation, it is found that the current production of 17,16 bfpd has not reached the targetted production that is 48,57 bfpd. This shows a need for the existing PCP to be redesigned. Before redesigning the artificial lift, the current value of Productivity Index (PI) is needed in order to make an Inflow Performance Relationship (IPR) curve that will shows whether the oil well still worth producing or not. According to the results of this research, the value of PI is 0,47 with the maximum production at 60,72 bfpd and optimum production 48,57 bfpd. Meanwhile, the current production is only 17,16 bfpd. After the redesigning completed using R & M Energy Systems calculation methods as the provider of the current PCP, it is found that the optimal for revolution per minute (RPM), horse power (HP), torque values and the drive head type are 101,5 RPM, 2,7 HP, 15 ft-lbs and there have to be a change in drive head type AA4. To get results optimal production.
{"title":"PENINGKATAN PRODUKSI DENGAN CARA MENDESAIN ULANG PROGRESSIVE CAVITY PUMP (PCP) PADA SUMUR “E” LAPANGAN “P”","authors":"Eko Prastio, Abdullah Rizky Agusman","doi":"10.25105/petro.v10i3.9417","DOIUrl":"https://doi.org/10.25105/petro.v10i3.9417","url":null,"abstract":"Artificial lift method in an oil well is a production engineering that use the help of surface and downhole equipment in order to achieve optimum production when the well is not suited to use natural flow as the main lifting system. But in many cases, even after artificial lift method have using, the optimum production have not achieved yet, thus resulting a redesign of the existing artificial lift is needed. This problem exists on E well that is owned by PT XYZ 1 Field Jambi using Progressive Cavity Pump (PCP) as artificial lift. From the early calculation, it is found that the current production of 17,16 bfpd has not reached the targetted production that is 48,57 bfpd. This shows a need for the existing PCP to be redesigned. Before redesigning the artificial lift, the current value of Productivity Index (PI) is needed in order to make an Inflow Performance Relationship (IPR) curve that will shows whether the oil well still worth producing or not. According to the results of this research, the value of PI is 0,47 with the maximum production at 60,72 bfpd and optimum production 48,57 bfpd. Meanwhile, the current production is only 17,16 bfpd. After the redesigning completed using R & M Energy Systems calculation methods as the provider of the current PCP, it is found that the optimal for revolution per minute (RPM), horse power (HP), torque values and the drive head type are 101,5 RPM, 2,7 HP, 15 ft-lbs and there have to be a change in drive head type AA4. To get results optimal production.","PeriodicalId":435945,"journal":{"name":"PETRO:Jurnal Ilmiah Teknik Perminyakan","volume":"8 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123486565","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-07-31DOI: 10.25105/PETRO.V10I2.8809
Aly Rasyid
Drilling optimization objective was to reduce costs, improve wellbore conditions and integrity for increasingly challenging reservoirs while establishing maximum safety performance and environmental custodianship. Even though the final result of a drilling operation is easily observed, what almost always goes unnoticed is the complexity of the issues involved in the planning and execution of a drilling operation and the number of topics involved in such a process. In this paper, as case study of the exploration drilling in Hamada region, North Africa has been evaluated. Over the period of 2006 to 2011, continued drilling improvement was achieved. Key elements in the optimization included focus on management drilling team structure, engineering well planning, improvements on managing drilling operations such as on site safety management practices, and also post drill analysis to implement lesson learn for the next well to be drilled. As the result, while drilling 26 wells during the 2006 until 2011, drilling days were successfully reduced from 87 days (first well) to the average 40 days, and very good safety record performance. Keywords : optimization, drilling cost, drilling performance
{"title":"Optimisasi Operasi Pemboran Di Basin Afrika Utara","authors":"Aly Rasyid","doi":"10.25105/PETRO.V10I2.8809","DOIUrl":"https://doi.org/10.25105/PETRO.V10I2.8809","url":null,"abstract":"Drilling optimization objective was to reduce costs, improve wellbore conditions and integrity for increasingly challenging reservoirs while establishing maximum safety performance and environmental custodianship. Even though the final result of a drilling operation is easily observed, what almost always goes unnoticed is the complexity of the issues involved in the planning and execution of a drilling operation and the number of topics involved in such a process. In this paper, as case study of the exploration drilling in Hamada region, North Africa has been evaluated. Over the period of 2006 to 2011, continued drilling improvement was achieved. Key elements in the optimization included focus on management drilling team structure, engineering well planning, improvements on managing drilling operations such as on site safety management practices, and also post drill analysis to implement lesson learn for the next well to be drilled. As the result, while drilling 26 wells during the 2006 until 2011, drilling days were successfully reduced from 87 days (first well) to the average 40 days, and very good safety record performance. Keywords : optimization, drilling cost, drilling performance","PeriodicalId":435945,"journal":{"name":"PETRO:Jurnal Ilmiah Teknik Perminyakan","volume":"19 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123677747","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-07-31DOI: 10.25105/PETRO.V10I2.8901
Alfredo Meirexa, Abdul Hamid, Ghanima Yasmaniar
Hilangnya Sirkulasi lumpur pemboran ialah hilangnya semua atau sebagian lumpur dalah sirkulasinya dan masuk kedalam formasi. Lost Circulation merupakan salah satu dari banyak tipe masalah yang dihadapi dalam proses pemboran. Oleh karena itu perlu adanya perancanaan pemakaian lumpur pemboran yang baik dan benar agar pemboran dapat berjalan dengan lancar. Masalah-masalah yang sering terjadi pada operasi pemboran, antara lain: pipas terjepit akibat pengembangan lapisan shale, pack off, lost circulation dan lain-lainya Pemboran sumur CLU-14 adalah sumur vertical yang berada pada lapangan CLU-D/6. Pada sumur CLU- 14 terjadi permasalahan hilangnya sirkulasi lumpur pada kedalaman 3185 ft. sumur CLU-14 mengalami total loss, sehingga tidak ada lumpur yang kembali ke permukaan. Berdasarkan perhitungan yang dilakukan pada kedalaman 3185 ft diperoleh nilai tekanan hidrostatik sebesar 4357,3 psi, nilai tekanan fracture 4358,62 psi, nilai tekanan formasi 2141,61 psi dan Equivalent Circulation Density (ECD) sebesar 8,34 ppg, dan Bottom Hole Circulation Pressure atau BHCP sebesar 3935,58 psi. Penyebab terjadinya hilang lumpur adalah natural fracture. Metode penanggulangan yang dilakukan pada sumur CLU-14 adalah LCM dan blind drilling. Metode dengan menggunakan LCM tidak berhasil menutup zona loss, sehingga dilakukan metode Blind drilling. Blind drilling dilakukan untuk menjaga stabilitas lubang dengan cara menjaga tekanan hidrostatik. Metode ini berhasil hingga total depth. Sehingga menghentikan laju dari hilangnya sirkulasi lumpur pemboran Kata kunci: Hilang Sirkulasi, Lumpur Pemboran, LCM, Blind Drilling
{"title":"EVALUASI PENANGGULANGAN HILANGNYA SIRKULASI LUMPUR PADA SUMUR CLU-14 LAPANGAN CLU-D/6","authors":"Alfredo Meirexa, Abdul Hamid, Ghanima Yasmaniar","doi":"10.25105/PETRO.V10I2.8901","DOIUrl":"https://doi.org/10.25105/PETRO.V10I2.8901","url":null,"abstract":"Hilangnya Sirkulasi lumpur pemboran ialah hilangnya semua atau sebagian lumpur dalah sirkulasinya dan masuk kedalam formasi. Lost Circulation merupakan salah satu dari banyak tipe masalah yang dihadapi dalam proses pemboran. Oleh karena itu perlu adanya perancanaan pemakaian lumpur pemboran yang baik dan benar agar pemboran dapat berjalan dengan lancar. Masalah-masalah yang sering terjadi pada operasi pemboran, antara lain: pipas terjepit akibat pengembangan lapisan shale, pack off, lost circulation dan lain-lainya Pemboran sumur CLU-14 adalah sumur vertical yang berada pada lapangan CLU-D/6. Pada sumur CLU- 14 terjadi permasalahan hilangnya sirkulasi lumpur pada kedalaman 3185 ft. sumur CLU-14 mengalami total loss, sehingga tidak ada lumpur yang kembali ke permukaan. Berdasarkan perhitungan yang dilakukan pada kedalaman 3185 ft diperoleh nilai tekanan hidrostatik sebesar 4357,3 psi, nilai tekanan fracture 4358,62 psi, nilai tekanan formasi 2141,61 psi dan Equivalent Circulation Density (ECD) sebesar 8,34 ppg, dan Bottom Hole Circulation Pressure atau BHCP sebesar 3935,58 psi. Penyebab terjadinya hilang lumpur adalah natural fracture. Metode penanggulangan yang dilakukan pada sumur CLU-14 adalah LCM dan blind drilling. Metode dengan menggunakan LCM tidak berhasil menutup zona loss, sehingga dilakukan metode Blind drilling. Blind drilling dilakukan untuk menjaga stabilitas lubang dengan cara menjaga tekanan hidrostatik. Metode ini berhasil hingga total depth. Sehingga menghentikan laju dari hilangnya sirkulasi lumpur pemboran Kata kunci: Hilang Sirkulasi, Lumpur Pemboran, LCM, Blind Drilling","PeriodicalId":435945,"journal":{"name":"PETRO:Jurnal Ilmiah Teknik Perminyakan","volume":"44 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128360579","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-07-31DOI: 10.25105/petro.v10i2.9927
Jurnal Petro
Cover Vol X No 2 2021
封面X卷第2期2021
{"title":"Cover Vol X No 2 2021","authors":"Jurnal Petro","doi":"10.25105/petro.v10i2.9927","DOIUrl":"https://doi.org/10.25105/petro.v10i2.9927","url":null,"abstract":"Cover Vol X No 2 2021","PeriodicalId":435945,"journal":{"name":"PETRO:Jurnal Ilmiah Teknik Perminyakan","volume":"35 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121674184","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-07-31DOI: 10.25105/PETRO.V10I2.9253
Ahmad Ibrahim
Gangguan pernapasan di masa kanak-kanak telah meningkat pesat selama beberapa dekade terakhir, dan pengaruh paparan polutan udara telah menarik perhatian yang cukup besar. Studi epidemiologi menunjukkan bahwa paparan kronis terhadap polutan terkait lalu lintas, polutan fotokimia, dan materi partikulat (PM) memiliki efek buruk pada pertumbuhan paru-paru dan fungsi paru-paru. Senyawa organik yang mudah menguap (VOC) telah terbukti meningkatkan risiko asma dan dikaitkan dengan tingkat yang lebih tinggi dari penanda inflamasi oksida nitrat dalam napas yang dihembuskan pada anak-anak. Limbah petrokimia juga mengandung kontaminan anorganik yang dapat mencemari tanah dan mengandung unsur logam. Meskipun logam seperti Co, Cu, Mn, Zn penting bagi manusia, logam tersebut juga dapat berbahaya pada tingkat paparan yang tinggi (Domingo, 1994; Chang, 1996). Ketika tumpahan minyak besar-besaran sesekali terjadi, tanah yang terkena dampak menjadi steril sementara karena bentuk mikroba sangat terhambat. Gangguan proses biokimia tanah yang penting seperti dekomposisi bahan organik, ammonifikasi, nitrifikasi, fiksasi nitrogen simbiosis dan non-simbiotik dan siklus geokimia elemen mungkin terjadi, dengan demikian membuat tanah seperti itu secara pertanian tidak produktif. (Odeyemi & Ogunseitan, 1985)
{"title":"SOLUSI POLUSI PADA INDUSTRI PETROKIMIA","authors":"Ahmad Ibrahim","doi":"10.25105/PETRO.V10I2.9253","DOIUrl":"https://doi.org/10.25105/PETRO.V10I2.9253","url":null,"abstract":"Gangguan pernapasan di masa kanak-kanak telah meningkat pesat selama beberapa dekade terakhir, dan pengaruh paparan polutan udara telah menarik perhatian yang cukup besar. Studi epidemiologi menunjukkan bahwa paparan kronis terhadap polutan terkait lalu lintas, polutan fotokimia, dan materi partikulat (PM) memiliki efek buruk pada pertumbuhan paru-paru dan fungsi paru-paru. Senyawa organik yang mudah menguap (VOC) telah terbukti meningkatkan risiko asma dan dikaitkan dengan tingkat yang lebih tinggi dari penanda inflamasi oksida nitrat dalam napas yang dihembuskan pada anak-anak. Limbah petrokimia juga mengandung kontaminan anorganik yang dapat mencemari tanah dan mengandung unsur logam. Meskipun logam seperti Co, Cu, Mn, Zn penting bagi manusia, logam tersebut juga dapat berbahaya pada tingkat paparan yang tinggi (Domingo, 1994; Chang, 1996). Ketika tumpahan minyak besar-besaran sesekali terjadi, tanah yang terkena dampak menjadi steril sementara karena bentuk mikroba sangat terhambat. Gangguan proses biokimia tanah yang penting seperti dekomposisi bahan organik, ammonifikasi, nitrifikasi, fiksasi nitrogen simbiosis dan non-simbiotik dan siklus geokimia elemen mungkin terjadi, dengan demikian membuat tanah seperti itu secara pertanian tidak produktif. (Odeyemi & Ogunseitan, 1985)","PeriodicalId":435945,"journal":{"name":"PETRO:Jurnal Ilmiah Teknik Perminyakan","volume":"19 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134008513","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-07-31DOI: 10.25105/PETRO.V10I2.9249
Ridwan Anung Prasetyo
Akibat dari pencemaran minyak bumi yaitu terjadinya perubahan sifat-sifat fisik, kimia, dan biologis pada tanah dan air yang itu berpotensi merusak lingkungan dan pada nantinya menyebabkan permasalahan pada kesehatan manusia. Menurut peraturan pemerintah Republik Indonesia No. 101 tahun 2014 mengenai Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun, pencemaran yang dikarenakan adanya industri minyak bumi termasuk kategori bahaya satu. Oleh karena itu memerlukan keefektifan suatu pengolahan dan efisiensi terhadap bahan pencemar tersebut sehingga aman bagi lingkungan. Salah satu teknologi yang sudah diterapkan di beberapa negara adalah teknologi fitoremediasi. Teknologi fitoremediasi memanfaatkan kemampuan tumbuhan untuk meremediasi pencemaran yang disebabkan oleh minyak bumi dan bahan pencemar lainnya. Teknologi ini berpotensi untuk diterapkan di Indonesia karena Indonesia merupakan negara tropis yang berlimpah keanekaragaman hayatinya termasuk tumbuhan yang berperan dalam proses fitoremediasi. Review jurnal ini akan membahas tentang teknologi fitoremediasi yang meliputi keunggulan, mekanisme, jenis tumbuhan, dan prospek fitoremediasi di masa depan.
{"title":"Review Jurnal Teknologi Fitoremediasi Untuk Pemulihan Lahan Tercemar Minyak","authors":"Ridwan Anung Prasetyo","doi":"10.25105/PETRO.V10I2.9249","DOIUrl":"https://doi.org/10.25105/PETRO.V10I2.9249","url":null,"abstract":"Akibat dari pencemaran minyak bumi yaitu terjadinya perubahan sifat-sifat fisik, kimia, dan biologis pada tanah dan air yang itu berpotensi merusak lingkungan dan pada nantinya menyebabkan permasalahan pada kesehatan manusia. Menurut peraturan pemerintah Republik Indonesia No. 101 tahun 2014 mengenai Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun, pencemaran yang dikarenakan adanya industri minyak bumi termasuk kategori bahaya satu. Oleh karena itu memerlukan keefektifan suatu pengolahan dan efisiensi terhadap bahan pencemar tersebut sehingga aman bagi lingkungan. Salah satu teknologi yang sudah diterapkan di beberapa negara adalah teknologi fitoremediasi. Teknologi fitoremediasi memanfaatkan kemampuan tumbuhan untuk meremediasi pencemaran yang disebabkan oleh minyak bumi dan bahan pencemar lainnya. Teknologi ini berpotensi untuk diterapkan di Indonesia karena Indonesia merupakan negara tropis yang berlimpah keanekaragaman hayatinya termasuk tumbuhan yang berperan dalam proses fitoremediasi. Review jurnal ini akan membahas tentang teknologi fitoremediasi yang meliputi keunggulan, mekanisme, jenis tumbuhan, dan prospek fitoremediasi di masa depan.","PeriodicalId":435945,"journal":{"name":"PETRO:Jurnal Ilmiah Teknik Perminyakan","volume":"12 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133439520","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-07-31DOI: 10.25105/PETRO.V10I2.9228
Yoga Agung Prabowo
ABSTRAK Polusi yang disebabkan oleh aktivitas pengolahan dan pemurnian petrokimia berdampak buruk pada lingkungan mulai dari polusi pada tanah,pembuangan limbah petrokimia dapat mengakibatkan kontaminasi tanah dengan Cd, Cr, Cu, Ni, Pb, V dan Zn di antara kontaminan lain yang berpotensi beracun, polusi udara yang disebabkan oleh uap bensin dan uap petrokimia lainnya,serta polusi yang terjadi pada air yang berpotensi merusak ekosistem air dan seisinya dampak lain yang lebih serius juga terjadi pada manusia yaitu polusi petrokimia bersifat karsinogen penyebab kanker.Polusi petrokimia dapat di kurangi dengan cara pemanfaatan teknologi pengolahan limbah yang efektif sebelum dikeluarkan ke lingkungan.
{"title":"REVIEW : ANALISA DAMPAK LINGKUNGAN DISEKITAR INDUSTRI PETROKIMIA","authors":"Yoga Agung Prabowo","doi":"10.25105/PETRO.V10I2.9228","DOIUrl":"https://doi.org/10.25105/PETRO.V10I2.9228","url":null,"abstract":"ABSTRAK Polusi yang disebabkan oleh aktivitas pengolahan dan pemurnian petrokimia berdampak buruk pada lingkungan mulai dari polusi pada tanah,pembuangan limbah petrokimia dapat mengakibatkan kontaminasi tanah dengan Cd, Cr, Cu, Ni, Pb, V dan Zn di antara kontaminan lain yang berpotensi beracun, polusi udara yang disebabkan oleh uap bensin dan uap petrokimia lainnya,serta polusi yang terjadi pada air yang berpotensi merusak ekosistem air dan seisinya dampak lain yang lebih serius juga terjadi pada manusia yaitu polusi petrokimia bersifat karsinogen penyebab kanker.Polusi petrokimia dapat di kurangi dengan cara pemanfaatan teknologi pengolahan limbah yang efektif sebelum dikeluarkan ke lingkungan.","PeriodicalId":435945,"journal":{"name":"PETRO:Jurnal Ilmiah Teknik Perminyakan","volume":"99 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127261973","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-07-31DOI: 10.25105/PETRO.V10I2.8940
B. Ariyanto, Nur Suhascaryo
The AOV-1 well is a development well that is planned to be drilled in the “ANTARIS” Field. Based on the data obtained from the nearest well of “AOV-1” well, a casing design will be carried out, therefore it is necessary to select casing specifications. So that it can meet the requirements technically and economically. Casing design planning is the preparation of file collected from drilling prognosis, and daily drilling report so that it can be used for calculation of pressure parameters, knowing stratigraphy, lithology, subsurface data, availability of casing stock in warehouse, and planning technical calculations for casing design operations such as d-exponent calculation to determine pore pressure, pressure calculation (formation pressure, overburden pressure, fracture pressure), calculation of the load received by casing (burst load, burst load design, collapse design), determination of casing setting depth, casing grade selection for casing design, calculation of biaxial stress correction of tension and compression stress, calculation of safety factor, and finally, calculation of economics from planning casing design. 7 ” casing program grade K-55, 20 PPF, BTC at a depth of 0 - 1968.5 ft TVD with safety factor Ni = 3.83 each; Nc = 2.19; Nj = 13.54, only 1 section is performed. casing program 9/8 " Casing program with grade K-55, 36 PPF, BTC at a depth of 0 - 820 ft. TVD with a safety factor of each Ni = 9.91; Nc = 4.83; Nj = 30.06, only 1 section is performed. 13 3/8 " casing program with grade K-55, 54.5 PPF, BTC at a depth of 0 - 250 ft. TVD with a safety factor of each Ni = 63.77; Nc = 22.99; Nj = 226.73, only done 1. The total cost for casing planning is $ 57,689 or around Rp. 816,876,240 of the budget provided, which is $ 65,000 or around Rp. 920,400,000.
{"title":"Planning of Casing Design in AOV-1 Well Drilling, ANTARIS Field KSO Pertamina EP – Banyubang Blora Energi (BBE)","authors":"B. Ariyanto, Nur Suhascaryo","doi":"10.25105/PETRO.V10I2.8940","DOIUrl":"https://doi.org/10.25105/PETRO.V10I2.8940","url":null,"abstract":"The AOV-1 well is a development well that is planned to be drilled in the “ANTARIS” Field. Based on the data obtained from the nearest well of “AOV-1” well, a casing design will be carried out, therefore it is necessary to select casing specifications. So that it can meet the requirements technically and economically. Casing design planning is the preparation of file collected from drilling prognosis, and daily drilling report so that it can be used for calculation of pressure parameters, knowing stratigraphy, lithology, subsurface data, availability of casing stock in warehouse, and planning technical calculations for casing design operations such as d-exponent calculation to determine pore pressure, pressure calculation (formation pressure, overburden pressure, fracture pressure), calculation of the load received by casing (burst load, burst load design, collapse design), determination of casing setting depth, casing grade selection for casing design, calculation of biaxial stress correction of tension and compression stress, calculation of safety factor, and finally, calculation of economics from planning casing design. 7 ” casing program grade K-55, 20 PPF, BTC at a depth of 0 - 1968.5 ft TVD with safety factor Ni = 3.83 each; Nc = 2.19; Nj = 13.54, only 1 section is performed. casing program 9/8 \" Casing program with grade K-55, 36 PPF, BTC at a depth of 0 - 820 ft. TVD with a safety factor of each Ni = 9.91; Nc = 4.83; Nj = 30.06, only 1 section is performed. 13 3/8 \" casing program with grade K-55, 54.5 PPF, BTC at a depth of 0 - 250 ft. TVD with a safety factor of each Ni = 63.77; Nc = 22.99; Nj = 226.73, only done 1. The total cost for casing planning is $ 57,689 or around Rp. 816,876,240 of the budget provided, which is $ 65,000 or around Rp. 920,400,000.","PeriodicalId":435945,"journal":{"name":"PETRO:Jurnal Ilmiah Teknik Perminyakan","volume":"19 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115926518","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-07-31DOI: 10.25105/petro.v10i2.9928
Jurnal Petro
Daftar Isi Vol X No 2 2021
数据Isi Vol X No . 2 2021
{"title":"Daftar Isi Vol X No 2 2021","authors":"Jurnal Petro","doi":"10.25105/petro.v10i2.9928","DOIUrl":"https://doi.org/10.25105/petro.v10i2.9928","url":null,"abstract":"Daftar Isi Vol X No 2 2021","PeriodicalId":435945,"journal":{"name":"PETRO:Jurnal Ilmiah Teknik Perminyakan","volume":"22 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126725244","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}