Thalasemia merupakan gangguan sintesis hemoglobin dengan manifestasi klinis anemia berat. Prevalensi thalaemia di RSUD HM Ryacudu tahun 2016-2018 trendnya selalu meningkat dan merupakan peringkat pertama Penyakit Tidak Menular (PTM). Tahun 2019 jumlah penderita thalasemia berjumlah 31 orang. Orang tua anak thalasemia umumnya memiliki pengetahuan yang rendah tentang penyakit dan perawatan thalasemia. Hal ini menyebabkan kualitas hidup anak thalasemia rendah. Kendala lain yang sering dihadapi orang tua yaitu kesulitan donor darah, belum optimalnya pemberian obat khelasi besi, serta tingginya biaya pengobatan dan perawatan anak thalasemia. Upaya mengatasi kompleksnya masalah kesehatan anak thalasemia memerlukan pemberdayaan/“partisipasi aktif” keluarga dan masyarakat serta praktik interkolaburasi dalam pelayanan kesehatan anak thalasemia. Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat Kemitraan Wilayah (PKW) yaitu terbentuknya jejaring Interprofessional Collaburation (IPC), organisasi POPTI Cabang Lampung Utara, penyuluhan kesehatan tentang perawatan thalasemia kepada keluarga dan pencegahan thalasemia kepada masyarakat, sosialisasi kebijakan penatalaksanaan thalasemia di RSD HM Ryacudu, dan kegiatan donor darah. Simpulan civitas akademik melalui kegiatan pengabmas dapat memfasilitasi keluarga dan masyarakat untuk meningkatkan kualitas hidup anak thalasemia
{"title":"Pemberdayaan Keluarga dan Masyarakat Untuk Meningkatkan Kualitas Hidup Anak Thalasemia","authors":"Retno Puji Hastuti, Rina Mariani, Sri Ujiani","doi":"10.26630/jpk.v1i2.38","DOIUrl":"https://doi.org/10.26630/jpk.v1i2.38","url":null,"abstract":"Thalasemia merupakan gangguan sintesis hemoglobin dengan manifestasi klinis anemia berat. Prevalensi thalaemia di RSUD HM Ryacudu tahun 2016-2018 trendnya selalu meningkat dan merupakan peringkat pertama Penyakit Tidak Menular (PTM). Tahun 2019 jumlah penderita thalasemia berjumlah 31 orang. Orang tua anak thalasemia umumnya memiliki pengetahuan yang rendah tentang penyakit dan perawatan thalasemia. Hal ini menyebabkan kualitas hidup anak thalasemia rendah. Kendala lain yang sering dihadapi orang tua yaitu kesulitan donor darah, belum optimalnya pemberian obat khelasi besi, serta tingginya biaya pengobatan dan perawatan anak thalasemia. Upaya mengatasi kompleksnya masalah kesehatan anak thalasemia memerlukan pemberdayaan/“partisipasi aktif” keluarga dan masyarakat serta praktik interkolaburasi dalam pelayanan kesehatan anak thalasemia. Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat Kemitraan Wilayah (PKW) yaitu terbentuknya jejaring Interprofessional Collaburation (IPC), organisasi POPTI Cabang Lampung Utara, penyuluhan kesehatan tentang perawatan thalasemia kepada keluarga dan pencegahan thalasemia kepada masyarakat, sosialisasi kebijakan penatalaksanaan thalasemia di RSD HM Ryacudu, dan kegiatan donor darah. Simpulan civitas akademik melalui kegiatan pengabmas dapat memfasilitasi keluarga dan masyarakat untuk meningkatkan kualitas hidup anak thalasemia","PeriodicalId":443290,"journal":{"name":"Jurnal Pengabdian Kesehatan Beguai Jejama","volume":"70 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-08-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132971557","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penyakit kanker merupakan masalah kesehatan utama baik di dunia maupun di Indonesia. Kanker payudara dapat ditemukan secara dini dengan Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI). Walaupun pemeriksaan SADARI ini merupakan cara yang termudah dan efektif tetapi kenyataannya pada saat ini masih banyak remaja Indonesia yang belum mengetahui tentang SADARI. Materi diberikan pada perwakilan siswi kelas VII A dan sisiwi kelas VII B yang sudah mengalami menstruasi sebanyak 26 orang. Dengan cara ceramah dan tanya jawab, sebelumnya diberikan pretest untuk mengetahui informasi terkait tentang SADARI, dilanjutkan dengan demonstrasi SADARI dengan menggunakan phantom. Dan setelah kegiatan dilakukan posttest. Rata-rata pengetahuan siswi pada pre test adalah 10,92 dan post test adalah 7,96. Peningkatan rata-rata pre test pengetahuan adalah 7,04. Rata-rata keterampilan siswi pada pre test adalah 0,00 dan post test adalah 89,58. Peningkatan rata-rata keterampilan adalah 89,58. Terdapat peningkatan pengetahuan dan keterampilan siswi tentang SADARI dan cara melakukan SADARI. Sekolah diharapkan dapat memfasilitasi siswi untuk transfer informasi SADARI ke siswi lain dan dapat meningkatkan kerjasama dengan puskesmas wilayah setempat dalam promosi kesehatan sehingga kesehatan reproduksi remaja meningkat.
{"title":"Upaya Peningkatan Pengetahuan dan Keterampilan Siswi Melalui Pelatihan Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) di SMPN 4 Kota Cirebon Tahun 2019","authors":"Diyah Sri Yuhandini, Entin Jubaedah","doi":"10.26630/jpk.v1i2.47","DOIUrl":"https://doi.org/10.26630/jpk.v1i2.47","url":null,"abstract":"Penyakit kanker merupakan masalah kesehatan utama baik di dunia maupun di Indonesia. Kanker payudara dapat ditemukan secara dini dengan Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI). Walaupun pemeriksaan SADARI ini merupakan cara yang termudah dan efektif tetapi kenyataannya pada saat ini masih banyak remaja Indonesia yang belum mengetahui tentang SADARI. Materi diberikan pada perwakilan siswi kelas VII A dan sisiwi kelas VII B yang sudah mengalami menstruasi sebanyak 26 orang. Dengan cara ceramah dan tanya jawab, sebelumnya diberikan pretest untuk mengetahui informasi terkait tentang SADARI, dilanjutkan dengan demonstrasi SADARI dengan menggunakan phantom. Dan setelah kegiatan dilakukan posttest. Rata-rata pengetahuan siswi pada pre test adalah 10,92 dan post test adalah 7,96. Peningkatan rata-rata pre test pengetahuan adalah 7,04. Rata-rata keterampilan siswi pada pre test adalah 0,00 dan post test adalah 89,58. Peningkatan rata-rata keterampilan adalah 89,58. Terdapat peningkatan pengetahuan dan keterampilan siswi tentang SADARI dan cara melakukan SADARI. Sekolah diharapkan dapat memfasilitasi siswi untuk transfer informasi SADARI ke siswi lain dan dapat meningkatkan kerjasama dengan puskesmas wilayah setempat dalam promosi kesehatan sehingga kesehatan reproduksi remaja meningkat.","PeriodicalId":443290,"journal":{"name":"Jurnal Pengabdian Kesehatan Beguai Jejama","volume":"70 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-08-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130931150","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Rodhiansyah Djayasinga, Iwan Sariyanto, Y. Yusrizal, E. Sulistianingsih, Mimi Sugiarti, Wimba Widagdho Dinutanayo, Siti Julaiha
Untuk mendorong tumbuhnya jiwa kewirausahaan bagi para mahasiswa dan menciptakan lulusan Politeknik Kesehatan Tanjungkarang (Poltekkes Tanjungkarang) yang mampu menjadi pencipta lapangan kerja (job creator), maka melalui Program Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Tim Dosen (Pengabmas) Skema Program Pengembangan Kewirausahaan (PPK), maka dipandang perlu diadakan pembinaan atau pelatihan kewirausahaan bagi mahasiswa agar mampu melaksanakan wirausaha (entrepreneur). Analisis Situasi, Poltekkes Tanjungkarang merupakan pendidikan tinggi vokasi dalam bidang kesehatan dengan mengelola 15 Program Studi terdiri dari 10 Prodi D III ( Keperawatan, Kebidanan, Kesehatan Lingkungan, Analis Kesehatan, Keperawatran Gigi, Farmasi, Teknik Gigi, Gizi) dan 5 Prodi D IV (Keperawatan, Kebidanan, Kesehatan Lingkungan, Analis Kesehatan). Kegiatan Pengabdian Kepada Mayarakat Skema Program Pengembangan Kewirausahaan ini adalah sebagai pelaksanaan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi yang akan dilaksanakan kepada Unit Kegiatan Kemahasiswaan Badan Eksekutif Mahasiswa Poltekkes Tanjungkarang. Permasalahan Mitra, UKM BEM Poltekkes belum memiliki Soft Skill dan Life Skill kewirausahaan. Solusi yang diberikan oleh Tim Pengabmas Poltekkes Tanjungkarang adalah melakukan Pelatihan kewirausahaan pembuatan sabun menggunakan bahan baku minyak jelantah. Metode pelaksanaan dilakukan sesuai tahapan yaitu koordinasi tim pengabmas dengan mitra yaitu UKM BEM Poltekkes Tanjungkarang, Workshop, praktik, pembuatan produk sabun, Pengurusan perijinan produk, pemasaran produk. Sasaran pelaksanaan pengabmas ditujukan kepada Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Poltekkkes Tanjungkarang. Indikator keberhasilan kegiatan pengabmas ini adalah para mahasiswa yang tergabung dalam UKM memiliki soft skill dan life skill kewirausahaan pembuatan sabun dan publikasi ilmiah pada jurnal ataupun prosiding nasional atau internasional terakreditasi ataupun nonakreditasi.
为学生和鼓励创业精神生长创造健康Tanjungkarang理工学院毕业生(Poltekkes Tanjungkarang)能够成为创造就业的工作(造物主),那么通过外联活动项目由开发计划署方案(Pengabmas讲师团队)(PPK),因此被认为是有必要举行创业或创业培训辅导,使学生能够履行企业家(企业家)。情境分析,tanjungric Poltekkes是一种健康的vokasi高等教育,通过管理15个项目,包括10个Prodi D III(护理,产科,环境健康,环境健康,环境健康,)和5个Prodi D四(护理,产科,医疗,医疗,健康分析)。这一创业发展计划计划是作为一所三佛法学院的实施,该学院将为学生服务单位和学生事务办公室执行。合作伙伴的问题,UKM BEM Poltekkes还没有软技能和生活技能创业。国家警察管理局的工作小组提出的解决方案是利用石油原料进行生产肥皂的创业培训。实施方法是按照阶段进行的,即与UKM BEM联合犯罪集团、工作坊、实践、肥皂制造、产品许可、产品营销等合作伙伴协调。学生活动的目标是坦贡卡罗的学生活动单位。这项慈善活动的成功指标是中小企业的学生在《国家或国际认证机构或认证机构》中拥有柔软的技能和生活技能、肥皂制造和科学出版物的企业家精神。
{"title":"Pelatihan Kewirausahaan Pembuatan Sabun Berbahan Baku Minyak Jelantah Kepada Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Politeknik Kesehatan","authors":"Rodhiansyah Djayasinga, Iwan Sariyanto, Y. Yusrizal, E. Sulistianingsih, Mimi Sugiarti, Wimba Widagdho Dinutanayo, Siti Julaiha","doi":"10.26630/jpk.v1i2.44","DOIUrl":"https://doi.org/10.26630/jpk.v1i2.44","url":null,"abstract":"Untuk mendorong tumbuhnya jiwa kewirausahaan bagi para mahasiswa dan menciptakan lulusan Politeknik Kesehatan Tanjungkarang (Poltekkes Tanjungkarang) yang mampu menjadi pencipta lapangan kerja (job creator), maka melalui Program Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Tim Dosen (Pengabmas) Skema Program Pengembangan Kewirausahaan (PPK), maka dipandang perlu diadakan pembinaan atau pelatihan kewirausahaan bagi mahasiswa agar mampu melaksanakan wirausaha (entrepreneur). Analisis Situasi, Poltekkes Tanjungkarang merupakan pendidikan tinggi vokasi dalam bidang kesehatan dengan mengelola 15 Program Studi terdiri dari 10 Prodi D III ( Keperawatan, Kebidanan, Kesehatan Lingkungan, Analis Kesehatan, Keperawatran Gigi, Farmasi, Teknik Gigi, Gizi) dan 5 Prodi D IV (Keperawatan, Kebidanan, Kesehatan Lingkungan, Analis Kesehatan). Kegiatan Pengabdian Kepada Mayarakat Skema Program Pengembangan Kewirausahaan ini adalah sebagai pelaksanaan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi yang akan dilaksanakan kepada Unit Kegiatan Kemahasiswaan Badan Eksekutif Mahasiswa Poltekkes Tanjungkarang. Permasalahan Mitra, UKM BEM Poltekkes belum memiliki Soft Skill dan Life Skill kewirausahaan. Solusi yang diberikan oleh Tim Pengabmas Poltekkes Tanjungkarang adalah melakukan Pelatihan kewirausahaan pembuatan sabun menggunakan bahan baku minyak jelantah. Metode pelaksanaan dilakukan sesuai tahapan yaitu koordinasi tim pengabmas dengan mitra yaitu UKM BEM Poltekkes Tanjungkarang, Workshop, praktik, pembuatan produk sabun, Pengurusan perijinan produk, pemasaran produk. Sasaran pelaksanaan pengabmas ditujukan kepada Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Poltekkkes Tanjungkarang. Indikator keberhasilan kegiatan pengabmas ini adalah para mahasiswa yang tergabung dalam UKM memiliki soft skill dan life skill kewirausahaan pembuatan sabun dan publikasi ilmiah pada jurnal ataupun prosiding nasional atau internasional terakreditasi ataupun nonakreditasi.","PeriodicalId":443290,"journal":{"name":"Jurnal Pengabdian Kesehatan Beguai Jejama","volume":"17 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-08-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121268197","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Tahun 2018 Kelompok Pengurus Air Perumahan Griya Kencana harus melakukan penggantian pompa Submersible 3 pK. Penggantian ini disebabkan oleh rusaknya pompa yang diduga terjadi karena adanya penurunan muka air tanah di Perumahan Griya Kencana. Penurunan muka air tanah diduga karena tertutupnya seluruh permukaan lahan tanah perumahan dengan bangunan rumah dan jalan paping beton sehingga tidak ada lagi ruang terbuka hijau di Perumahan Griya Kencana.Rusaknya pompa secara ekonomi menimbulkan beban biaya yang harus dibayar oleh warga perumahan, selain itu kekontinyuan pengaliran air juga terganggu dimasa mendatang. Solusi yang bisa dilaksanakan karena mudah dan terjangkau scara pembiayaan adalah membuat lubang resapan biopori, cocok untuk diterapkan diwilayah padat penduduk seperti perumahan, hanya memerlukan dana sedikit untuk membuatnya, mudah untuk membuatnya.Hasil pengabmas di Perumahan Griya Kencana adalah sebagai berikut ; 1) Dilaksankannya sosialisasi Biopori dengan metode tatap muka dan diskusi antara dosen pelaksana pengabmas, mahasiswa, warga masyarakat dan kelompok pengelola air; 2) Pembuatan Biopori sebanyak 30 lubang resapan biopori disekitar tower air Masjid Roudhatul Ilmi dan 2 lubang resapan biopori di rumah warga 3) Monitoring penggunaan Biopori yang sudah di buat diketahui sudah dimanfaatan; 4) Evaluasi pelaksanaan kegiatan diketahui perlu keberlanjutan program untuk membuat lubang resapan Biopori di setiap rumah
{"title":"Penerapan Biopori Untuk Konservasi Sumber Daya Air di Perumahan Griya Kencana Raja Basa Bandar Lampung","authors":"I. Santosa, S. Utama, Ferizal Masra","doi":"10.26630/jpk.v1i2.35","DOIUrl":"https://doi.org/10.26630/jpk.v1i2.35","url":null,"abstract":"Tahun 2018 Kelompok Pengurus Air Perumahan Griya Kencana harus melakukan penggantian pompa Submersible 3 pK. Penggantian ini disebabkan oleh rusaknya pompa yang diduga terjadi karena adanya penurunan muka air tanah di Perumahan Griya Kencana. Penurunan muka air tanah diduga karena tertutupnya seluruh permukaan lahan tanah perumahan dengan bangunan rumah dan jalan paping beton sehingga tidak ada lagi ruang terbuka hijau di Perumahan Griya Kencana.Rusaknya pompa secara ekonomi menimbulkan beban biaya yang harus dibayar oleh warga perumahan, selain itu kekontinyuan pengaliran air juga terganggu dimasa mendatang. Solusi yang bisa dilaksanakan karena mudah dan terjangkau scara pembiayaan adalah membuat lubang resapan biopori, cocok untuk diterapkan diwilayah padat penduduk seperti perumahan, hanya memerlukan dana sedikit untuk membuatnya, mudah untuk membuatnya.Hasil pengabmas di Perumahan Griya Kencana adalah sebagai berikut ; 1) Dilaksankannya sosialisasi Biopori dengan metode tatap muka dan diskusi antara dosen pelaksana pengabmas, mahasiswa, warga masyarakat dan kelompok pengelola air; 2) Pembuatan Biopori sebanyak 30 lubang resapan biopori disekitar tower air Masjid Roudhatul Ilmi dan 2 lubang resapan biopori di rumah warga 3) Monitoring penggunaan Biopori yang sudah di buat diketahui sudah dimanfaatan; 4) Evaluasi pelaksanaan kegiatan diketahui perlu keberlanjutan program untuk membuat lubang resapan Biopori di setiap rumah","PeriodicalId":443290,"journal":{"name":"Jurnal Pengabdian Kesehatan Beguai Jejama","volume":"274 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-08-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129928921","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Sefanadia Putri, Reni Indriyani, Usdeka Muliani, A. Sutopo, Tati Baina Gultom
Tim Keamanan Pangan (TKP) sekolah wajib untuk memastikan kantin sekolah dalam penyediaan pangan dan jajanan anak sekolah (PJAS) yang sesuai. Kondisi ini tidak terlepas dari terjaminnya hygiene sanitasi di tempat penyelengaraan penyediaan makanan minuman. Melihat dari kajian teori dan data dukung permasalahan terkait dengan PJAS di wilayah kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Selatan, khususnya di wilayah kerja Puskesmas Natar memerlukan kerjasama dalam memenuhi target kinerja pembinaan PJAS. Melalui pemberdayaan pada pengelola kantin sekolah dan penjaja makanan di sekitar sekolah, Poltekkes Tanjungkarang bersinergis dengan Puskesmas Natar dalam mengatasi berbagai permasalahan PJAS, untuk mengatasi potensi adanya peningkatan penyakit dan keracunan makanan. Sehingga pada akhurnya cakupan penyuluhan keamanan jajanan anak sekolah pada tahun 2020 sebesar 90% dapat tercapai. Hasil lembar observasi menunjukkan bawa 10 tempat PJAS mendapatkan nilai/score sebesar 36-272,5 yang dinyatakan bahwa tempat pengelola PJAS belum laik hygiene sanitasi, dikarenakan skore seluruh variable kurang dari 700. Dari 21 sampel makanan PJAS terdapat 9 sampel yang memenuhi syarat sedangkan 12 sampel makanan PJAS lainnya tidak memenuhi syarat dikarenakan melebihi standar baku mutu. Dari 20 peralatan makan, sebanyak 14 alat makan yang belum memenuhi standar kesehatan. Terjadi peningkatan pengetahuan para pengelola PJAS disekitar wilayah SD Natar Kabupaten Lampung Selatan setelah pemberian penyuluhan serta diskusi oleh tim pengabdian kepada masyarakat
{"title":"Pemberdayaan Masyarakat Melalui Peningkatan Keamanan Pangan dan Hygiene Sanitasi Pada Pedagang Makanan Minuman Sekitar Sekolah Dasar di Wilayah Kerja Puskesmas Natar Kabupaten Lampung Selatan","authors":"Sefanadia Putri, Reni Indriyani, Usdeka Muliani, A. Sutopo, Tati Baina Gultom","doi":"10.26630/jpk.v1i2.42","DOIUrl":"https://doi.org/10.26630/jpk.v1i2.42","url":null,"abstract":"Tim Keamanan Pangan (TKP) sekolah wajib untuk memastikan kantin sekolah dalam penyediaan pangan dan jajanan anak sekolah (PJAS) yang sesuai. Kondisi ini tidak terlepas dari terjaminnya hygiene sanitasi di tempat penyelengaraan penyediaan makanan minuman. Melihat dari kajian teori dan data dukung permasalahan terkait dengan PJAS di wilayah kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Selatan, khususnya di wilayah kerja Puskesmas Natar memerlukan kerjasama dalam memenuhi target kinerja pembinaan PJAS. Melalui pemberdayaan pada pengelola kantin sekolah dan penjaja makanan di sekitar sekolah, Poltekkes Tanjungkarang bersinergis dengan Puskesmas Natar dalam mengatasi berbagai permasalahan PJAS, untuk mengatasi potensi adanya peningkatan penyakit dan keracunan makanan. Sehingga pada akhurnya cakupan penyuluhan keamanan jajanan anak sekolah pada tahun 2020 sebesar 90% dapat tercapai. Hasil lembar observasi menunjukkan bawa 10 tempat PJAS mendapatkan nilai/score sebesar 36-272,5 yang dinyatakan bahwa tempat pengelola PJAS belum laik hygiene sanitasi, dikarenakan skore seluruh variable kurang dari 700. Dari 21 sampel makanan PJAS terdapat 9 sampel yang memenuhi syarat sedangkan 12 sampel makanan PJAS lainnya tidak memenuhi syarat dikarenakan melebihi standar baku mutu. Dari 20 peralatan makan, sebanyak 14 alat makan yang belum memenuhi standar kesehatan. Terjadi peningkatan pengetahuan para pengelola PJAS disekitar wilayah SD Natar Kabupaten Lampung Selatan setelah pemberian penyuluhan serta diskusi oleh tim pengabdian kepada masyarakat","PeriodicalId":443290,"journal":{"name":"Jurnal Pengabdian Kesehatan Beguai Jejama","volume":"73 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-08-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126991814","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Kegiatan arisan merupakan rutinitas yang dilakukan oleh kelompok ibu-ibu di Indonesia. Umumnya kegiatan ini diisi dengan berkumpul untuk mengocok arisan dan menyantap hidangan yang sudah disediakan oleh tuan rumah. Hasil pengamatan selama terlibat dalam kegiatan arisan di komplek pemuka terdapat anggota arisan yang memiliki faktor risiko penyakit tidak menular (PTM) yaitu kegemukan. Penyakit tidak menular saat ini menjadi perhatian pemerintah, sebanyak 73% kematian saat ini disebabkan oleh penyakit tidak menular yaitu penyakit jantung, kanker, diabetes, dan lainnya (Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular, 2019). Peningkatan penyakit tidak menular sejalan dengan peningkatan faktor risiko meliputi meningkatnya tekanan darah, gula darah, indeks massa tubuh, kurang aktiftas dan pola makan yang tidak sehat. Tujuan kegiatan ini adalah untuk mengidentifikasi (deteksi dini) faktor risiko PTM (hipertensi, diabetes mellitus, asam urat) pada kelompok ibu-ibu arisan melalui pemeriksaan tekanan darah, gula darah, asam urat, dan kolesterol. Hasil kegiatan didapat sebanyak 7 orang (13,4%) memiliki tekanan darah di atas normal; 3,8% gula darahnya lebih dari 200 mg/dl; 3,8% asam urat lebih dari 7 mg/dl; dan 7,7% kolesterol lebih dari 200. Tindak lanjut pada ibu-ibu yang memiliki faktor risiko adalah memberikan pendidikan kesehatan agar menerapkan gaya hidup sehat dan melakukan pemeriksaan di fasilitas kesehatan terdekat.
{"title":"Sehat Bersama Kelompok Arisan Melalui Deteksi Dini Penyakit Tidak Menular (PTM)","authors":"Musiana Musiana","doi":"10.26630/jpk.v1i2.43","DOIUrl":"https://doi.org/10.26630/jpk.v1i2.43","url":null,"abstract":"Kegiatan arisan merupakan rutinitas yang dilakukan oleh kelompok ibu-ibu di Indonesia. Umumnya kegiatan ini diisi dengan berkumpul untuk mengocok arisan dan menyantap hidangan yang sudah disediakan oleh tuan rumah. Hasil pengamatan selama terlibat dalam kegiatan arisan di komplek pemuka terdapat anggota arisan yang memiliki faktor risiko penyakit tidak menular (PTM) yaitu kegemukan. Penyakit tidak menular saat ini menjadi perhatian pemerintah, sebanyak 73% kematian saat ini disebabkan oleh penyakit tidak menular yaitu penyakit jantung, kanker, diabetes, dan lainnya (Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular, 2019). Peningkatan penyakit tidak menular sejalan dengan peningkatan faktor risiko meliputi meningkatnya tekanan darah, gula darah, indeks massa tubuh, kurang aktiftas dan pola makan yang tidak sehat. Tujuan kegiatan ini adalah untuk mengidentifikasi (deteksi dini) faktor risiko PTM (hipertensi, diabetes mellitus, asam urat) pada kelompok ibu-ibu arisan melalui pemeriksaan tekanan darah, gula darah, asam urat, dan kolesterol. Hasil kegiatan didapat sebanyak 7 orang (13,4%) memiliki tekanan darah di atas normal; 3,8% gula darahnya lebih dari 200 mg/dl; 3,8% asam urat lebih dari 7 mg/dl; dan 7,7% kolesterol lebih dari 200. Tindak lanjut pada ibu-ibu yang memiliki faktor risiko adalah memberikan pendidikan kesehatan agar menerapkan gaya hidup sehat dan melakukan pemeriksaan di fasilitas kesehatan terdekat.","PeriodicalId":443290,"journal":{"name":"Jurnal Pengabdian Kesehatan Beguai Jejama","volume":"126 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-08-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121458661","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Maria Tuntun, Sri Wantini, Yustin Nur Khoiriyah, Helina Helmi
Jumlah suspek TB di PKM Rawat Inap Sukaraja pada tahun 2018 mencapai 2.307 orang. Angka ini merupakan terbanyak ketiga di Kota Bandar Lampung. Realisasi penemuan suspek TB baru mencapai 23% (525 orang), disebabkan masih sedikitnya kader TB yang membantu penemuan kasus TB di masyarakat. Tujuan umum kegiatan pengabdian kepada masyarakat yaitu meningkatkan penemuan kasus TB (CDR) di Wilayah Kerja PKM Rawat Inap Sukaraja Kota Bandar Lampung. Kegiatan dilaksanakan pada bulan Juni-Oktober 2019 bertempat di wilayah kerja PKM Rawat Inap Sukaraja. Metode pemecahan masalahnya yaitu dengan melakukan penambahan jumlah kader TB, pelatihan kader TB, penyuluhan pada pasien TB, pengukuran rumah pasien TB serta penjaringan suspek TB. Hasil yang didapat setelah kegiatan pengabdian kepada masyarakat yaitu didapatkan kader TB sebanyak 20 orang yang telah dilatih, pasien TB mempunyai pengetahuan tentang penyakitnya dan termotivasi untuk sembuh. Rumah pasien TB yang tidak memenuhi syarat suhu sebanyak 78,1%, pencahayaan sebanyak 96,9% dan ventilasi sebanyak 43,7%. Semua rumah pasien TB memenuhi syarat kelembaban. Jumlah suspek TB didapatkan sebanyak 92 orang, suspek yang dinyatakan positif menderita penyakit TB sebanyak 14,13%, dan yang dinyatakan negatif sebanyak 85,86%. Suspek TB dengan jenis kelamin pria sebanyak 43 orang, dan wanita sebanyak 49 orang
{"title":"Upaya Peningkatan Penemuan Kasus Tuberculosis Di Wilayah Kerja PKM Rawat Inap Sukaraja Kota Bandar Lampung","authors":"Maria Tuntun, Sri Wantini, Yustin Nur Khoiriyah, Helina Helmi","doi":"10.26630/jpk.v1i2.41","DOIUrl":"https://doi.org/10.26630/jpk.v1i2.41","url":null,"abstract":"Jumlah suspek TB di PKM Rawat Inap Sukaraja pada tahun 2018 mencapai 2.307 orang. Angka ini merupakan terbanyak ketiga di Kota Bandar Lampung. Realisasi penemuan suspek TB baru mencapai 23% (525 orang), disebabkan masih sedikitnya kader TB yang membantu penemuan kasus TB di masyarakat. Tujuan umum kegiatan pengabdian kepada masyarakat yaitu meningkatkan penemuan kasus TB (CDR) di Wilayah Kerja PKM Rawat Inap Sukaraja Kota Bandar Lampung. Kegiatan dilaksanakan pada bulan Juni-Oktober 2019 bertempat di wilayah kerja PKM Rawat Inap Sukaraja. Metode pemecahan masalahnya yaitu dengan melakukan penambahan jumlah kader TB, pelatihan kader TB, penyuluhan pada pasien TB, pengukuran rumah pasien TB serta penjaringan suspek TB. Hasil yang didapat setelah kegiatan pengabdian kepada masyarakat yaitu didapatkan kader TB sebanyak 20 orang yang telah dilatih, pasien TB mempunyai pengetahuan tentang penyakitnya dan termotivasi untuk sembuh. Rumah pasien TB yang tidak memenuhi syarat suhu sebanyak 78,1%, pencahayaan sebanyak 96,9% dan ventilasi sebanyak 43,7%. Semua rumah pasien TB memenuhi syarat kelembaban. Jumlah suspek TB didapatkan sebanyak 92 orang, suspek yang dinyatakan positif menderita penyakit TB sebanyak 14,13%, dan yang dinyatakan negatif sebanyak 85,86%. Suspek TB dengan jenis kelamin pria sebanyak 43 orang, dan wanita sebanyak 49 orang","PeriodicalId":443290,"journal":{"name":"Jurnal Pengabdian Kesehatan Beguai Jejama","volume":"2 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-08-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123319537","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Tren jumlah Balita gizi buruk di Kabupaten Lampung Selatan fluktuatif naik turun dari tahun 2012 sampai dengan 2016. Pada tahun 2017 sebanyak 4 Balita mengalami gizi buruk. Upaya yang telah dilakukan untuk menurunkan kasus Balita gizi buruk adalah kelas ibu, sosialisasi dan penyuluhan tentang tumbuh kembang Balita, pembentukan keluarga sadar gizi, pemberian makanan pendamping ASI (MPASI) dan Makanan tambahan serta memperbaiki sistem pencatatan dan pelaporan oleh petugas. Semua kasus Balita gizi buruk seperti yang telah dijelaskan sebelumnya sudah ditangani dan mendapatkan perawatan sehingga kondisi gizi buruknya tidak berlarut-larut dan tidak menganggu pertumbuhan dan perkembangan Balita tersebut. Salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan balita adalah baby massage and spa, hal ini sesuai dengan hasil penelitian bahwa ada pengaruh yang signifikan antara baby massage and spa terhadap pertumbuhan bayi usia 3-5 bulan. Hal inilah yang melatarbelakangi kami untuk melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat program kemitraan masyarakat dengan judul Pelatihan Baby massage and spa Bagi Bidan di Wilayah Kerja Puskesmas Tanjung Bintang Lampung Selatan tahun 2019 dengan tujuan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan baby massage and spa bagi bidan. Kegiatan pelatihan baby massage and spa ini dilaksanakan dengan memberikan materi menggunakan metode ceramah tanya jawab, diskusi, audio visual, simulasi dan demonstrasi. Alat bantu yang di gunakan adalah: lembar balik, LCD, Laptop, Film, sound system, untuk pratikum baby massage and spa menggunakan alat bantu panthom bayi, selimut, baby oil, handuk, buku ceklist dan pulpen. Sebelum pelatihan dimulai, semua peserta mengikuti pre-test dan sesudah pelatihan di lakukan post test. Hasil pre test menunjukkan bahwa sebagian besar peserta memiliki pengetahuan yang cukup yaitu 63%, dan hasil post test menunjukkan peningkatan yang sangat signifikan dengan pengetahuan dalam kategori baik sebanyak 93,3%. Penilaian keterampilan yang dilaksanakan setelah peserta mengikuti seluruh rangkaian kegiatan pelatihan, simulasi, demonstrasi dan re-demonstrasi didapatkan hasil bahwa seluruh peserta (100% dari 30 peserta) dinyatakan terampil dalam melaksanakan baby massage and spa. Agar seluruh bidan dapat melaksanakan tindaklanjut pelatihan dengan membuka praktik layanan baby massage and spa di Praktik Mandiri Bidan, dan kepada tim pengabdi agar dapat melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat secara rutin dan berkelanjutan
{"title":"Pelatihan Baby Massage and Spa Bagi Bidan Di Wilayah Kerja Puskesmas Tanjung Bintang","authors":"Yusari Asih, Ima Wastiani","doi":"10.26630/jpk.v1i2.40","DOIUrl":"https://doi.org/10.26630/jpk.v1i2.40","url":null,"abstract":"Tren jumlah Balita gizi buruk di Kabupaten Lampung Selatan fluktuatif naik turun dari tahun 2012 sampai dengan 2016. Pada tahun 2017 sebanyak 4 Balita mengalami gizi buruk. Upaya yang telah dilakukan untuk menurunkan kasus Balita gizi buruk adalah kelas ibu, sosialisasi dan penyuluhan tentang tumbuh kembang Balita, pembentukan keluarga sadar gizi, pemberian makanan pendamping ASI (MPASI) dan Makanan tambahan serta memperbaiki sistem pencatatan dan pelaporan oleh petugas. Semua kasus Balita gizi buruk seperti yang telah dijelaskan sebelumnya sudah ditangani dan mendapatkan perawatan sehingga kondisi gizi buruknya tidak berlarut-larut dan tidak menganggu pertumbuhan dan perkembangan Balita tersebut. Salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan balita adalah baby massage and spa, hal ini sesuai dengan hasil penelitian bahwa ada pengaruh yang signifikan antara baby massage and spa terhadap pertumbuhan bayi usia 3-5 bulan. Hal inilah yang melatarbelakangi kami untuk melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat program kemitraan masyarakat dengan judul Pelatihan Baby massage and spa Bagi Bidan di Wilayah Kerja Puskesmas Tanjung Bintang Lampung Selatan tahun 2019 dengan tujuan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan baby massage and spa bagi bidan. Kegiatan pelatihan baby massage and spa ini dilaksanakan dengan memberikan materi menggunakan metode ceramah tanya jawab, diskusi, audio visual, simulasi dan demonstrasi. Alat bantu yang di gunakan adalah: lembar balik, LCD, Laptop, Film, sound system, untuk pratikum baby massage and spa menggunakan alat bantu panthom bayi, selimut, baby oil, handuk, buku ceklist dan pulpen. Sebelum pelatihan dimulai, semua peserta mengikuti pre-test dan sesudah pelatihan di lakukan post test. Hasil pre test menunjukkan bahwa sebagian besar peserta memiliki pengetahuan yang cukup yaitu 63%, dan hasil post test menunjukkan peningkatan yang sangat signifikan dengan pengetahuan dalam kategori baik sebanyak 93,3%. Penilaian keterampilan yang dilaksanakan setelah peserta mengikuti seluruh rangkaian kegiatan pelatihan, simulasi, demonstrasi dan re-demonstrasi didapatkan hasil bahwa seluruh peserta (100% dari 30 peserta) dinyatakan terampil dalam melaksanakan baby massage and spa. Agar seluruh bidan dapat melaksanakan tindaklanjut pelatihan dengan membuka praktik layanan baby massage and spa di Praktik Mandiri Bidan, dan kepada tim pengabdi agar dapat melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat secara rutin dan berkelanjutan","PeriodicalId":443290,"journal":{"name":"Jurnal Pengabdian Kesehatan Beguai Jejama","volume":"49 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-08-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116642211","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Cakupan pemberian ASI Eksklusif di Lampung Selatan menetapkan target sebesar 60% dan pencapaian pemberiannya sejak tahun 2013 s.d 2015 pada tahun 2013 sebesar 42%, tahun 2014 sebesar 45,5% dan tahun 2015 sebesar 48% (Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Lampung Selatan, 2016). Berdasarkan cakupan pemberian ASI tersebut masih jauh dari target yang ditetapkan Kabupaten Lampung Selatan sendiri dan juga masih jauh sekali dari target nasional sebesar 80%. Cakupan ASI Eksklusif di Kecamatan Tanjung Bintang per tahun 2018 sebanyak 52,85%, dan sampai bulan Mei 2019 sudah tercatat sebanyak 464 bayi (29%) yang berhasil ASI Ekslusif. Dari data Puskesmas Tanjung Bintang per tahun 2019. Salah satu faktor yang mempengaruhi kurangnya cakupan ASI Eksklusif karena keterbatasan pengetahuan tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan alternatif (terapi nonfarmakologis) untuk memperlancar ASI, untuk itu diperlukan peningkatan pengetahuan dan keterampilan tenaga kesehatan untuk membantu ibu nifas dalam memperlancar produksi ASI berupa pelatihan kesehatan mengenai Metode Stimulasi Dan Intervensi Payudara dalam memperlancar produksi ASI. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat bertujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan bidan tentang Metode Stimulasi dan Intervensi Payudara sebagai terapi nonfarmakologis untuk memperlancar produksi ASI sehingga dapat membantu menurunkan risiko dan angka kejadian bendungan ASI pada ibu nifas dan dapat meningkatkan cakupan ASI Eksklusif di Puskesmas Tanjung Bintang Kabupaten Lampung Selatan. Pelaksanaan pelatihan ini dimulai dengan melakukan survey lapangan dan koordinasi dengan pihak Kepala Puskesmas, Bidan Koordinator Puskesmas terkait dan IBI Ranting Tanjung Bintang, dilanjutkan dengan sosialisasi program dan pelaksanaan kegiatan. Dalam proses pelaksanaan, kegiatan yang dilakukan adalah pretest, pelatihan, dan posttest. Pelatihan yang dilakukan selama 3 hari ini diikuti oleh 20 orang Bidan Puskesmas Tanjung Bintang. Monitoring dan Evaluasi kegiatan yang bertujuan untuk melihat perkembangan dan keberhasilan pelatihan serta mengevaluasi hasil pelaksanaan kegiatan. Dari kegiatan monitoring penerapan hasil pelatihan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa semua peserta sudah menerapkan hasil pelatihan dan sudah 100% ibu nifas diberikan pelayanan stimulasi dan intervensi meskipun belum semua ibu nifas mendapatkan pelayanan Brestcare dan Pijat Oksitosin secara bersamaan.
{"title":"Pelatihan Metode Stimulasi dan Intervensi Payudara Terhadap Kelancaran ASI Terhadap Ibu Post Partum Pada Bidan di Wilayah Kerja Puskesmas Tanjung Bintang Lampung Selatan Tahun 2019","authors":"Nelly Indrasari, Roslina Roslina, N. Nurlaila","doi":"10.26630/jpk.v1i2.45","DOIUrl":"https://doi.org/10.26630/jpk.v1i2.45","url":null,"abstract":"Cakupan pemberian ASI Eksklusif di Lampung Selatan menetapkan target sebesar 60% dan pencapaian pemberiannya sejak tahun 2013 s.d 2015 pada tahun 2013 sebesar 42%, tahun 2014 sebesar 45,5% dan tahun 2015 sebesar 48% (Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Lampung Selatan, 2016). Berdasarkan cakupan pemberian ASI tersebut masih jauh dari target yang ditetapkan Kabupaten Lampung Selatan sendiri dan juga masih jauh sekali dari target nasional sebesar 80%. Cakupan ASI Eksklusif di Kecamatan Tanjung Bintang per tahun 2018 sebanyak 52,85%, dan sampai bulan Mei 2019 sudah tercatat sebanyak 464 bayi (29%) yang berhasil ASI Ekslusif. Dari data Puskesmas Tanjung Bintang per tahun 2019. Salah satu faktor yang mempengaruhi kurangnya cakupan ASI Eksklusif karena keterbatasan pengetahuan tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan alternatif (terapi nonfarmakologis) untuk memperlancar ASI, untuk itu diperlukan peningkatan pengetahuan dan keterampilan tenaga kesehatan untuk membantu ibu nifas dalam memperlancar produksi ASI berupa pelatihan kesehatan mengenai Metode Stimulasi Dan Intervensi Payudara dalam memperlancar produksi ASI. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat bertujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan bidan tentang Metode Stimulasi dan Intervensi Payudara sebagai terapi nonfarmakologis untuk memperlancar produksi ASI sehingga dapat membantu menurunkan risiko dan angka kejadian bendungan ASI pada ibu nifas dan dapat meningkatkan cakupan ASI Eksklusif di Puskesmas Tanjung Bintang Kabupaten Lampung Selatan. Pelaksanaan pelatihan ini dimulai dengan melakukan survey lapangan dan koordinasi dengan pihak Kepala Puskesmas, Bidan Koordinator Puskesmas terkait dan IBI Ranting Tanjung Bintang, dilanjutkan dengan sosialisasi program dan pelaksanaan kegiatan. Dalam proses pelaksanaan, kegiatan yang dilakukan adalah pretest, pelatihan, dan posttest. Pelatihan yang dilakukan selama 3 hari ini diikuti oleh 20 orang Bidan Puskesmas Tanjung Bintang. Monitoring dan Evaluasi kegiatan yang bertujuan untuk melihat perkembangan dan keberhasilan pelatihan serta mengevaluasi hasil pelaksanaan kegiatan. Dari kegiatan monitoring penerapan hasil pelatihan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa semua peserta sudah menerapkan hasil pelatihan dan sudah 100% ibu nifas diberikan pelayanan stimulasi dan intervensi meskipun belum semua ibu nifas mendapatkan pelayanan Brestcare dan Pijat Oksitosin secara bersamaan.","PeriodicalId":443290,"journal":{"name":"Jurnal Pengabdian Kesehatan Beguai Jejama","volume":"46 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-08-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122390314","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Nyeri haid adalah haid yang disertai rasa nyeri dan merupakan salah satu masalah paling umum yang dialami oleh wanita dari berbagai tingkat usia, tidak sedikit wanita merasa tidak nyaman saat mengalami nyeri haid. Persentase nyeri haid yang dialami oleh santriwati M.A. Al Muhsin setiap bulannya yaitu sebanyak 145 putri (79%) dari 183 santriwati MA kelas 1 sampai dengan kelas 3. Derajat nyeri haid yang dialami santriwati yaitu skala nyeri 1-3 (nyeri ringan) sebanyak 75 siswi ( 51,7%), skala nyeri 4-6 (nyeri sedang) sebanyak 45 siswi ( 31%) dan skala 7-10 (nyeri berat) sebanyak 25 siswi (17.2 %). Nyeri haid skala sedang sampai berat berisiko santri tidak masuk sekolah. Poltekkes Tanjungkarang melalui Program Studi Kebidanan Metro melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat melalui upaya promotif dan preventif untuk menurunkan nyeri haid pada santriwati dengan menggunakan terapi non farmakologi yaitu metode hijamah. Pengabmas ini dilaksanakan berdasarkan hasil penelitian tentang Hijamah untuk menurunkan nyeri haid yang sebelumnya sudah dilaksanakan pada mahasiswa Prodi Kebidanan Metro pada Tahun 2018.Tujuan kegiatan yaitu meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan reproduksi remaja lebih khusus tentang nyeri haid serta cara menurunkan nyeri haid dengan metode non farmakologi yaitu menggunakan terapi hijamah, meningkatkan kesadaran akan manfaat hijamah dalam mengatasi nyeri haid.Metode yang digunakan adalah Pre Tes dan Post test, ceramah dan tanya jawab serta tindakan tehnik komplementer dengan metode hijamah. Hasil kegiatan terjadi peningkatan pengetahuan tentang gangguan dismenorroe pada Santriwati antara pre dan post test. Hasil tindakan Hijamah dapat diketahui bahwa skala nyeri sebelum tindakan hijamah rata-rata sebesar 7,18 dan sesudah tindakan hijamah menjadi 5,12. Simpulan terjadi penuruanan skala nyeri haid yaitu sebesar 2,06. Saran bagi remaja yang mengalami dismenoroe agar menggunakan terapi tindakan hijamah sebagai salah satu pengobatan non farmakologik
月经是由疼痛引起的,是不同年龄层的女性最常见的问题之一,很少有女性在经期疼痛时感到不舒服。santriwati m.a . Al Muhsin每月经历的月经疼痛中,从183个1班到3班,共有145个女儿(79%)。三经痛经的程度为75名女学生(轻微疼痛)、4-6名女学生(31%)和25名女学生(17.2 %)。月经初潮的中度至高强度,有逃学的危险。妇产科研究项目通过采用一种非药理学(hijamah)的非药理学治疗,通过促进和预防的努力,对社区进行了奉献活动。这种辅助性是根据Hijamah的研究结果进行的,该研究于2018年对Metro产科产前学生实施的月经疼痛。活动的目的是增加青少年对月经疼痛的特殊了解,以及如何通过非药理学方法降低月经疼痛,提高对月经疼痛的认识。使用的方法包括测试前和后测试、讲座和问答环节以及绿色的补充技术。活动的结果是,在术前和后测试之间,患痛经障碍的知识增加了。Hijamah行为的结果可以指出,Hijamah行为前的疼痛水平为7.18,而Hijamah行为后的平均疼痛程度为5.12。月经周期下降为2.06。对患有痛症的青少年来说,使用hijamah动作治疗作为非药物治疗之一的建议
{"title":"Kegiatan Promotif Dan Preventif Melalui Hijamah Untuk Menurunkan Nyeri Haid Pada Santriwati Madrasah Aliyah Al Muhsin Metro","authors":"Sri Lestariningsih, Yusro Hadi, Septi Widiyanti","doi":"10.26630/jpk.v1i2.36","DOIUrl":"https://doi.org/10.26630/jpk.v1i2.36","url":null,"abstract":"Nyeri haid adalah haid yang disertai rasa nyeri dan merupakan salah satu masalah paling umum yang dialami oleh wanita dari berbagai tingkat usia, tidak sedikit wanita merasa tidak nyaman saat mengalami nyeri haid. Persentase nyeri haid yang dialami oleh santriwati M.A. Al Muhsin setiap bulannya yaitu sebanyak 145 putri (79%) dari 183 santriwati MA kelas 1 sampai dengan kelas 3. Derajat nyeri haid yang dialami santriwati yaitu skala nyeri 1-3 (nyeri ringan) sebanyak 75 siswi ( 51,7%), skala nyeri 4-6 (nyeri sedang) sebanyak 45 siswi ( 31%) dan skala 7-10 (nyeri berat) sebanyak 25 siswi (17.2 %). Nyeri haid skala sedang sampai berat berisiko santri tidak masuk sekolah. Poltekkes Tanjungkarang melalui Program Studi Kebidanan Metro melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat melalui upaya promotif dan preventif untuk menurunkan nyeri haid pada santriwati dengan menggunakan terapi non farmakologi yaitu metode hijamah. Pengabmas ini dilaksanakan berdasarkan hasil penelitian tentang Hijamah untuk menurunkan nyeri haid yang sebelumnya sudah dilaksanakan pada mahasiswa Prodi Kebidanan Metro pada Tahun 2018.Tujuan kegiatan yaitu meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan reproduksi remaja lebih khusus tentang nyeri haid serta cara menurunkan nyeri haid dengan metode non farmakologi yaitu menggunakan terapi hijamah, meningkatkan kesadaran akan manfaat hijamah dalam mengatasi nyeri haid.Metode yang digunakan adalah Pre Tes dan Post test, ceramah dan tanya jawab serta tindakan tehnik komplementer dengan metode hijamah. Hasil kegiatan terjadi peningkatan pengetahuan tentang gangguan dismenorroe pada Santriwati antara pre dan post test. Hasil tindakan Hijamah dapat diketahui bahwa skala nyeri sebelum tindakan hijamah rata-rata sebesar 7,18 dan sesudah tindakan hijamah menjadi 5,12. Simpulan terjadi penuruanan skala nyeri haid yaitu sebesar 2,06. Saran bagi remaja yang mengalami dismenoroe agar menggunakan terapi tindakan hijamah sebagai salah satu pengobatan non farmakologik","PeriodicalId":443290,"journal":{"name":"Jurnal Pengabdian Kesehatan Beguai Jejama","volume":"98 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-08-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127440639","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}