Pub Date : 2023-06-10DOI: 10.46781/al-mutharahah.v20i1.613
Unik Hanifah Salsabila, Rhafid Luhur Pambudi, Desta Restu Puspita Sari, K. Ningsih
Pembelajaran merupakan inti dari pendidikan, oleh karena itu sistem pembelajaran sangat penting untuk meningkatkan kualitas hasil pembelajaran, pembelajaran saat ini cenderung lebih banyak menggunakan teknologi internet, pembelajaran berbasis internet dapat menciptakan pembelajaran yang fleksibel karena dengan memanfaatkan teknologi internet pembelajaran dapat dilakukan dimanapun dan kapanpun. kapan pun. kapan pun. Untuk menunjang keberhasilan hasil belajar, banyak sekolah yang menerapkan sistem pembelajaran campuran, dengan memadukan proses pembelajaran tatap muka seperti biasa yang dilakukan di dalam kelas dan pembelajaran yang dilaksanakan secara daring atau jarak jauh agar siswa dapat memaksimalkan hasil belajar. . Seperti pada mata pelajaran pendidikan agama Islam, blended learning sangat memudahkan siswa untuk mengakses materi pembelajaran lebih banyak, dengan memanfaatkan internet, guru dapat lebih mudah memberikan materi tambahan kepada siswa tanpa harus melakukan kegiatan tatap muka. Penelitian ini dilakukan dengan metode literature review dengan mengkaji sumber data seperti jurnal, buku, disertasi dan bahan publikasi lainnya.
{"title":"Pengembangan Wawasan Pendidikan Agama Islam Melalui Model Blanded Learning","authors":"Unik Hanifah Salsabila, Rhafid Luhur Pambudi, Desta Restu Puspita Sari, K. Ningsih","doi":"10.46781/al-mutharahah.v20i1.613","DOIUrl":"https://doi.org/10.46781/al-mutharahah.v20i1.613","url":null,"abstract":"Pembelajaran merupakan inti dari pendidikan, oleh karena itu sistem pembelajaran sangat penting untuk meningkatkan kualitas hasil pembelajaran, pembelajaran saat ini cenderung lebih banyak menggunakan teknologi internet, pembelajaran berbasis internet dapat menciptakan pembelajaran yang fleksibel karena dengan memanfaatkan teknologi internet pembelajaran dapat dilakukan dimanapun dan kapanpun. kapan pun. kapan pun. Untuk menunjang keberhasilan hasil belajar, banyak sekolah yang menerapkan sistem pembelajaran campuran, dengan memadukan proses pembelajaran tatap muka seperti biasa yang dilakukan di dalam kelas dan pembelajaran yang dilaksanakan secara daring atau jarak jauh agar siswa dapat memaksimalkan hasil belajar. . Seperti pada mata pelajaran pendidikan agama Islam, blended learning sangat memudahkan siswa untuk mengakses materi pembelajaran lebih banyak, dengan memanfaatkan internet, guru dapat lebih mudah memberikan materi tambahan kepada siswa tanpa harus melakukan kegiatan tatap muka. Penelitian ini dilakukan dengan metode literature review dengan mengkaji sumber data seperti jurnal, buku, disertasi dan bahan publikasi lainnya.","PeriodicalId":448276,"journal":{"name":"Al-Mutharahah: Jurnal Penelitian dan Kajian Sosial Keagamaan","volume":"41 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123175009","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-06-10DOI: 10.46781/al-mutharahah.v20i1.462
Tasya Suci Januri
Indonesia sebagai negara plural masih belum bisa meredam terjadinya konflik-konflik agama yang terjadi akibat perbedaan pandangan atau pemahaman mengenai keyakinan, hingga kemudian menimbulkan konflik, baik konflik kecil maupun konflik besar yang mengakibatkan kerusakan dan kerugian. Minimnya toleransi serta tingginya fanatisme masyarakat membuat konflik sulit dihindarkan. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pemanfaatan sikap teologi beragama yang diusung Alan Race yaitu tipologi tripolar dalam penyelesaian konflik agama di Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan metode systematic literature review dan teknik pengumpulan data studi literatur. Setelah membaca dari referensi-referensi yang ditemukan serta melakukan analisis terkait penelitian yang dilakukan, peneliti mendapati bahwa tipologi tripolar yang diusung Alan Race yaitu inklusivisme dan pluralisme dapat menjadi suatu jalan membangun sikap toleransi antar umat beragama. Karena paham atau pendekatan inklusivisme dan pluralisme dapat membuat setiap pemeluk agama memahami dengan bijak perbedaan setiap agama, sehingga tidak menimbulkan prasangka yang dapat melahirkan konflik. Adanya penerapan paham inklusivisme dan pluralisme justru dapat mendatangkan hubungan yang harmonis diantara umat beragama karena adanya keterbukaan dan rasa saling menghargai ajaran agama masing-masing.
{"title":"Tipologi Tripolar Sebagai Resolusi Konflik Keagamaan Di Indonesia","authors":"Tasya Suci Januri","doi":"10.46781/al-mutharahah.v20i1.462","DOIUrl":"https://doi.org/10.46781/al-mutharahah.v20i1.462","url":null,"abstract":"Indonesia sebagai negara plural masih belum bisa meredam terjadinya konflik-konflik agama yang terjadi akibat perbedaan pandangan atau pemahaman mengenai keyakinan, hingga kemudian menimbulkan konflik, baik konflik kecil maupun konflik besar yang mengakibatkan kerusakan dan kerugian. Minimnya toleransi serta tingginya fanatisme masyarakat membuat konflik sulit dihindarkan. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pemanfaatan sikap teologi beragama yang diusung Alan Race yaitu tipologi tripolar dalam penyelesaian konflik agama di Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan metode systematic literature review dan teknik pengumpulan data studi literatur. Setelah membaca dari referensi-referensi yang ditemukan serta melakukan analisis terkait penelitian yang dilakukan, peneliti mendapati bahwa tipologi tripolar yang diusung Alan Race yaitu inklusivisme dan pluralisme dapat menjadi suatu jalan membangun sikap toleransi antar umat beragama. Karena paham atau pendekatan inklusivisme dan pluralisme dapat membuat setiap pemeluk agama memahami dengan bijak perbedaan setiap agama, sehingga tidak menimbulkan prasangka yang dapat melahirkan konflik. Adanya penerapan paham inklusivisme dan pluralisme justru dapat mendatangkan hubungan yang harmonis diantara umat beragama karena adanya keterbukaan dan rasa saling menghargai ajaran agama masing-masing.","PeriodicalId":448276,"journal":{"name":"Al-Mutharahah: Jurnal Penelitian dan Kajian Sosial Keagamaan","volume":"30 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116629571","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-06-10DOI: 10.46781/al-mutharahah.v20i1.540
Samsul Bahri, Hablun Ilhami
Globalisasi tidak hanya menjanjikan harapan-harapan yang indah, akan tetapi juga memunculkan kegelisahan-kegelisahan tersendiri. Di era era disrupsi seperti saat ini semua informasi sangat mudah diterima, sehingga tanpa adanya filterisasi serta pondasi karakter yang kuat maka pergeseran-pergeseran nilai seperti kurangnya rasa hormat pada orang tua, kurangnya kepedulian akan sesama mulai terjadi. Tulisan ini bertujuan untuk mengeksplorasi bagaimana pendidikan karakter anak melalui kegiatan kultur religius di Sekolah mulai dari konsep hingga implementasinya. Tulisan ini berdasarkan penelitian kualitatif dengan sumber data primer yaitu tokoh adat dan pemimpin kegiatan keagamaan. Data yang diperoleh melalui, metode wawancara kemudian diinterpretasi atau dianalisis. Hasil analisis menunjukan bahwa kegiatan-kegiatan kultur religius seperti Beqen, yasinan, menghafal do’a pendek, membaca berzanji hingga menghafal al-Qur’an memiliki peran penting dalam membentuk karakter sosial religius anak. Hal tersebut disebabkan karena adanya internalisasi nilai-nilai sosial religius seperti kepedulian, silaturahmi, solidaritas sosial dan sebagainya melalui pembudayaan dalam kehidupan sehari-hari. Mengingat sifat karakter yang senantia berubah serta kompleks maka perlu adanya penelitian lanjutan guna mengidentifikasi persoalan-persoalan yang belum teridentifikasi.
{"title":"Pendidikan Karakter Siswa Melalui Kegiatan Kultur Religius Di Sekolah Dasar","authors":"Samsul Bahri, Hablun Ilhami","doi":"10.46781/al-mutharahah.v20i1.540","DOIUrl":"https://doi.org/10.46781/al-mutharahah.v20i1.540","url":null,"abstract":"Globalisasi tidak hanya menjanjikan harapan-harapan yang indah, akan tetapi juga memunculkan kegelisahan-kegelisahan tersendiri. Di era era disrupsi seperti saat ini semua informasi sangat mudah diterima, sehingga tanpa adanya filterisasi serta pondasi karakter yang kuat maka pergeseran-pergeseran nilai seperti kurangnya rasa hormat pada orang tua, kurangnya kepedulian akan sesama mulai terjadi. Tulisan ini bertujuan untuk mengeksplorasi bagaimana pendidikan karakter anak melalui kegiatan kultur religius di Sekolah mulai dari konsep hingga implementasinya. Tulisan ini berdasarkan penelitian kualitatif dengan sumber data primer yaitu tokoh adat dan pemimpin kegiatan keagamaan. Data yang diperoleh melalui, metode wawancara kemudian diinterpretasi atau dianalisis. Hasil analisis menunjukan bahwa kegiatan-kegiatan kultur religius seperti Beqen, yasinan, menghafal do’a pendek, membaca berzanji hingga menghafal al-Qur’an memiliki peran penting dalam membentuk karakter sosial religius anak. Hal tersebut disebabkan karena adanya internalisasi nilai-nilai sosial religius seperti kepedulian, silaturahmi, solidaritas sosial dan sebagainya melalui pembudayaan dalam kehidupan sehari-hari. Mengingat sifat karakter yang senantia berubah serta kompleks maka perlu adanya penelitian lanjutan guna mengidentifikasi persoalan-persoalan yang belum teridentifikasi.","PeriodicalId":448276,"journal":{"name":"Al-Mutharahah: Jurnal Penelitian dan Kajian Sosial Keagamaan","volume":"13 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131327072","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-06-10DOI: 10.46781/al-mutharahah.v20i1.615
N. Nurhasanah, Arfah Arfah, Saiful Bahri Pane
lembaga zakat berperan penting tehadap dunia pendidikan, baznas kota pekanbaru mengelola dana zis secara konsumtif dan produktif. zakat yang dikelola secara produktif diantaranya program pendidikan. tulisan ini bertujuan untuk memperoleh seberapa jauh peran lembaga zakat terhadap pendidikan, khususnya di kota pekanbaru. metode penelitian yang dipakai yaitu metode lapangan/fieldresearch menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan tehnik pengumpulan data secara dokumentasi, observasi, dan wawancara. peran lembaga zakat kota pekanbaru dalaam dunia pendidikan sanagat besar yaitu baznas kota pekanbaru membuat program kerja “pekanbaru cerdas” bantuan pendidikan (biaya tunggakan sekolah/beasiswa), dana zakat yang diperoleh pada tahun 2022 pendistribusian zakat dan infaq urutan pertama diperuntukkan pada program pekanbaru peduli, urutan kedua program pekanbaru cerdas dan urutan ketiga diperuntukan bagi operasional lembaga baznas dan upz.
zakat研究所在教育领域发挥了重要作用,baknas city pekanbaru以消费和生产的方式管理zis资金。在教育项目中富有成效地管理zakat。本文旨在了解扎卡特研究所对教育的作用,特别是在北干巴鲁市。采用现场/现场搜索方法,采用文件收集技术、观察和采访技术。角色zakat协会城市教育见到大世界pekanbaru dalaam即baznas pekanbaru做出明智行动纲领》“北干巴鲁“学校教育援助(长期拖欠费用- 2022年获得的奖学金),zakat基金分配迦特和infaq第一关心的项目都是北韩的北干巴鲁项目第二聪明,有辱第三为baznas和upz协会运作。
{"title":"Peran Lembaga Zakat dalam Pendidikan","authors":"N. Nurhasanah, Arfah Arfah, Saiful Bahri Pane","doi":"10.46781/al-mutharahah.v20i1.615","DOIUrl":"https://doi.org/10.46781/al-mutharahah.v20i1.615","url":null,"abstract":"lembaga zakat berperan penting tehadap dunia pendidikan, baznas kota pekanbaru mengelola dana zis secara konsumtif dan produktif. zakat yang dikelola secara produktif diantaranya program pendidikan. tulisan ini bertujuan untuk memperoleh seberapa jauh peran lembaga zakat terhadap pendidikan, khususnya di kota pekanbaru. metode penelitian yang dipakai yaitu metode lapangan/fieldresearch menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan tehnik pengumpulan data secara dokumentasi, observasi, dan wawancara. peran lembaga zakat kota pekanbaru dalaam dunia pendidikan sanagat besar yaitu baznas kota pekanbaru membuat program kerja “pekanbaru cerdas” bantuan pendidikan (biaya tunggakan sekolah/beasiswa), dana zakat yang diperoleh pada tahun 2022 pendistribusian zakat dan infaq urutan pertama diperuntukkan pada program pekanbaru peduli, urutan kedua program pekanbaru cerdas dan urutan ketiga diperuntukan bagi operasional lembaga baznas dan upz.","PeriodicalId":448276,"journal":{"name":"Al-Mutharahah: Jurnal Penelitian dan Kajian Sosial Keagamaan","volume":"51 4 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134427311","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-06-10DOI: 10.46781/al-mutharahah.v20i1.627
Abdul Rahman
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tahap-tahap pengembangan model, menganalisis bentuk-bentuk pengembangan model, menguji tingkat kevalidan pengembangan model dan mengujii efektifitas pengembangan model pembelajaran PAI berbasis riset. Jenis penelitian pengembangan atau Research and Development (R&D), model pengembangan dari research and development (R&D) Borg and Gall. Hasil penelitian pengembangan model pembelajaran PAI berbasis riset di Madrasah Aliyah Negeri Kota Pekanbaru, dikembangkan dengan menggunkan model pembelajaran berbasis riset dengan pendekatan pembelajaran discovery learning, cooperatif learning, problem-based learning, problem-solving, aktive learning, dengan sintak, orientasi peserta didik kepada masalah, mengorganisasikan peserta didik, membimbing penyelidikan individu dan kelompok, mengembangkan dan menyajikan hasil karya, menyeleksi hasil jawaban yang terkait dengan materi, siswa dilibatkan secara aktif dalam kegiatan proses pembelajaran, menganalisa & mengevaluasi proses pemecahan masalah. Hal tersebut model pembelajaran PAI berbasis riset di MAN Kota Pekanbaru dinyatakan valid dan ideal sesuai dengan perubahan-perubahan kurikulum yang telah ditetapkan oleh Kementerian Agama Islam. Keampuhan model pembelajaran PAI berbasis riset (a) mengetahui apa yang diajarkan dan bagaimana mengajarkannya. Mereka tidak akan ragu-ragu nantinya ketika mengerjakan skripsi. (b) dididik dalam berpikir kritis, analisis konsep, presentasi, dan argumentasi. (c) dilatih untuk melakukan tugas secara sistematis. d) dilatih untuk melakukan banyak upaya; e) terlatih untuk berinteraksi dengan orang lain, bekerja dalam kelompok, dan membentuk jaringan.
{"title":"Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Berbasis Riset di Madrasah Aliyah Negeri Kota Pekanbaru","authors":"Abdul Rahman","doi":"10.46781/al-mutharahah.v20i1.627","DOIUrl":"https://doi.org/10.46781/al-mutharahah.v20i1.627","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tahap-tahap pengembangan model, menganalisis bentuk-bentuk pengembangan model, menguji tingkat kevalidan pengembangan model dan mengujii efektifitas pengembangan model pembelajaran PAI berbasis riset. Jenis penelitian pengembangan atau Research and Development (R&D), model pengembangan dari research and development (R&D) Borg and Gall. Hasil penelitian pengembangan model pembelajaran PAI berbasis riset di Madrasah Aliyah Negeri Kota Pekanbaru, dikembangkan dengan menggunkan model pembelajaran berbasis riset dengan pendekatan pembelajaran discovery learning, cooperatif learning, problem-based learning, problem-solving, aktive learning, dengan sintak, orientasi peserta didik kepada masalah, mengorganisasikan peserta didik, membimbing penyelidikan individu dan kelompok, mengembangkan dan menyajikan hasil karya, menyeleksi hasil jawaban yang terkait dengan materi, siswa dilibatkan secara aktif dalam kegiatan proses pembelajaran, menganalisa & mengevaluasi proses pemecahan masalah. Hal tersebut model pembelajaran PAI berbasis riset di MAN Kota Pekanbaru dinyatakan valid dan ideal sesuai dengan perubahan-perubahan kurikulum yang telah ditetapkan oleh Kementerian Agama Islam. Keampuhan model pembelajaran PAI berbasis riset (a) mengetahui apa yang diajarkan dan bagaimana mengajarkannya. Mereka tidak akan ragu-ragu nantinya ketika mengerjakan skripsi. (b) dididik dalam berpikir kritis, analisis konsep, presentasi, dan argumentasi. (c) dilatih untuk melakukan tugas secara sistematis. d) dilatih untuk melakukan banyak upaya; e) terlatih untuk berinteraksi dengan orang lain, bekerja dalam kelompok, dan membentuk jaringan.","PeriodicalId":448276,"journal":{"name":"Al-Mutharahah: Jurnal Penelitian dan Kajian Sosial Keagamaan","volume":"78 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130891449","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-12-31DOI: 10.46781/al-mutharahah.v19i2.609
Decky Saputra
Fitrah bagi manusia dalam beragama dan Islam sebagai agama yang mengatur dari setiap persoalan kehidupan manusia (kaffah). Manusia merupakan makhluk Allah paling istimewa yang telah dianugerahkan dengan berbagai fitrah-Nya, secara bahasa kata fitrah berasal dari kata fathara (فطر) yang berarti menjadikan. Kata tersebut berasal dari akar kata al-fathr (الفطر) yang berarti belahan atau pecahan. Manusia sebagai penghuni alam semesta ini ternyata terikat dengan hukum-hukum yang ada di alam semesta ini. Hukum alam semesta tersebut beroreantasi pada hukum-hukum Allah.
{"title":"Fitrah Beragama dan Islam Agama Kaffah","authors":"Decky Saputra","doi":"10.46781/al-mutharahah.v19i2.609","DOIUrl":"https://doi.org/10.46781/al-mutharahah.v19i2.609","url":null,"abstract":"Fitrah bagi manusia dalam beragama dan Islam sebagai agama yang mengatur dari setiap persoalan kehidupan manusia (kaffah). Manusia merupakan makhluk Allah paling istimewa yang telah dianugerahkan dengan berbagai fitrah-Nya, secara bahasa kata fitrah berasal dari kata fathara (فطر) yang berarti menjadikan. Kata tersebut berasal dari akar kata al-fathr (الفطر) yang berarti belahan atau pecahan. Manusia sebagai penghuni alam semesta ini ternyata terikat dengan hukum-hukum yang ada di alam semesta ini. Hukum alam semesta tersebut beroreantasi pada hukum-hukum Allah.","PeriodicalId":448276,"journal":{"name":"Al-Mutharahah: Jurnal Penelitian dan Kajian Sosial Keagamaan","volume":"434 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116304079","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-12-26DOI: 10.46781/al-mutharahah.v19i2.580
Eva Yuliza, Lailatul Izzah, Willy Kurniawan, Lia Adewila Putri
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan pengaruh Manajemen Waktu dan Efikasi Diri terhadap Prokrastinasi Mahasiswa Pekerja Tingkat Akhir STAI Diniyah Pekanbaru. Subjek dalam penelitian ini adalah sebanyak 96 responden. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini yang digunakan adalah teknik Sampling Jenuh. Instrumen yang digunakan adalah skala prokrastinasi, skala manajemen waktu, skala efikasi diri. Analisis regresi linier berganda digunakan dalam menganalisa data. Hasil analisis data menunjukkan Variance Inflation Factor (VIF) variabel independen sebesar 1,103, sedangkan Tolerance-nya 0,907. Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah peneliti lakukan sebelumnya dan dari menjadi rumusan masalah awal penelitian ini, maka dapat diambil kesimpulan bahwar Variabel X1 (MANAJEMEN WAKTU) berpengaruh terhadap Variabel Y (prokrastinasi) dan Variabel X2 (efikasi diri) terhadap variabel Y (prokrastinasi) terdapat pengaruh yang positif dan signifikan terhadap penelitian yang berjudul “Pengaruh manajemen waktu dan efikasi diri terhadap prokrastinsi mahasiswa pekerja tingkat akhir STAI Diniyah Pekanbaru”.
{"title":"Pengaruh Manajemen Waktu dan Efikasi Diri Terhadap Prokrastinasi Mahasiswa Pekerja Tingkat Akhir STAI Diniyah Pekanbaru","authors":"Eva Yuliza, Lailatul Izzah, Willy Kurniawan, Lia Adewila Putri","doi":"10.46781/al-mutharahah.v19i2.580","DOIUrl":"https://doi.org/10.46781/al-mutharahah.v19i2.580","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk menentukan pengaruh Manajemen Waktu dan Efikasi Diri terhadap Prokrastinasi Mahasiswa Pekerja Tingkat Akhir STAI Diniyah Pekanbaru. Subjek dalam penelitian ini adalah sebanyak 96 responden. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini yang digunakan adalah teknik Sampling Jenuh. Instrumen yang digunakan adalah skala prokrastinasi, skala manajemen waktu, skala efikasi diri. Analisis regresi linier berganda digunakan dalam menganalisa data. Hasil analisis data menunjukkan Variance Inflation Factor (VIF) variabel independen sebesar 1,103, sedangkan Tolerance-nya 0,907. Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah peneliti lakukan sebelumnya dan dari menjadi rumusan masalah awal penelitian ini, maka dapat diambil kesimpulan bahwar Variabel X1 (MANAJEMEN WAKTU) berpengaruh terhadap Variabel Y (prokrastinasi) dan Variabel X2 (efikasi diri) terhadap variabel Y (prokrastinasi) terdapat pengaruh yang positif dan signifikan terhadap penelitian yang berjudul “Pengaruh manajemen waktu dan efikasi diri terhadap prokrastinsi mahasiswa pekerja tingkat akhir STAI Diniyah Pekanbaru”.","PeriodicalId":448276,"journal":{"name":"Al-Mutharahah: Jurnal Penelitian dan Kajian Sosial Keagamaan","volume":"48 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116873864","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-12-12DOI: 10.46781/al-mutharahah.v19i2.547
Cut Asri, Roma Ulinnuha
Tulisan ini bertujuan mengkaji keberagaman masyarakat di Aceh, konsep teologi sosial dalam memelihara kerukunan umat beragama dan pengimplementasian teologi sosial dalam memelihara kerukunan umat beragama. Penelitian dalam tulisan ini menggunakan metode kualitatif dengan pengumpulan datanya melalui wawancara untuk menjawab pertanyaan yang ada di pendahuluan serta tala’ah dari sumber-sumber yang dapat dijadikan data dalam tulisan ini. Dari hasil penelitian, penulis menemukan konflik yang terjadi di Aceh Singkil sebagai konflik yang berkepanjangan mulai dari tahun 1979 sampai 2015 menjadi konflik yang sama namun dengan isu yang berbeda. Namun latar belakangnya konflik pada tahun 2015 di Aceh Singkil terjadi karena persoalan tidak adanya izin pendirian rumah ibadah yang sebelumnya sudah dijadwalkan pembongkarannya. Adapun faktor lain diisukan dengan persoalan perekonomian dan juga masalah politik. Namun dalam penelitian ini penulis juga memiliki keterbatasan dalam jumlah informan yang harus di wawancarai sehingga perlu di tindak lanjuti supaya secara gamblang dapat diketahui penyebab yang kompleks terjadinya konflik dan sejauh mana pengimplikasian teologi sosial dalam menjaga kerukunan umat beragama.
{"title":"Pengimplementasi Teologi Sosial dalam Memelihara Kerukunan Umat Bergama di Masyarakat Aceh","authors":"Cut Asri, Roma Ulinnuha","doi":"10.46781/al-mutharahah.v19i2.547","DOIUrl":"https://doi.org/10.46781/al-mutharahah.v19i2.547","url":null,"abstract":"Tulisan ini bertujuan mengkaji keberagaman masyarakat di Aceh, konsep teologi sosial dalam memelihara kerukunan umat beragama dan pengimplementasian teologi sosial dalam memelihara kerukunan umat beragama. Penelitian dalam tulisan ini menggunakan metode kualitatif dengan pengumpulan datanya melalui wawancara untuk menjawab pertanyaan yang ada di pendahuluan serta tala’ah dari sumber-sumber yang dapat dijadikan data dalam tulisan ini. Dari hasil penelitian, penulis menemukan konflik yang terjadi di Aceh Singkil sebagai konflik yang berkepanjangan mulai dari tahun 1979 sampai 2015 menjadi konflik yang sama namun dengan isu yang berbeda. Namun latar belakangnya konflik pada tahun 2015 di Aceh Singkil terjadi karena persoalan tidak adanya izin pendirian rumah ibadah yang sebelumnya sudah dijadwalkan pembongkarannya. Adapun faktor lain diisukan dengan persoalan perekonomian dan juga masalah politik. Namun dalam penelitian ini penulis juga memiliki keterbatasan dalam jumlah informan yang harus di wawancarai sehingga perlu di tindak lanjuti supaya secara gamblang dapat diketahui penyebab yang kompleks terjadinya konflik dan sejauh mana pengimplikasian teologi sosial dalam menjaga kerukunan umat beragama.","PeriodicalId":448276,"journal":{"name":"Al-Mutharahah: Jurnal Penelitian dan Kajian Sosial Keagamaan","volume":"14 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125418219","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-12-12DOI: 10.46781/al-mutharahah.v19i2.581
Yundri Akhyar, Eli Sutrawati
Dewasa ini orang tua siswa tidak hanya menginginkan anak mereka cerdas secara intelektual, namun juga cerdas secara spiritual. Sehingga banyak orang tua yang menyekolahkan anak ke pondok pesantren. Tentu saja ini bukan keinginan tanpa alasan, adanya pengaruh negatif dari kebebasan akses internet, pergaulan bebas dan virus-virus dunia lainnya menjadikan krisis karakter yang setiap saat mengancam generasi ummat. Tuntutan ini, menjadikan pesantren selalu bersungguh menjalankan program berbasis pendidikan karakter di setiap kegiatan kelas maupun di luar kegiatan. Masing-masing pesantren tentunya memiliki ciri khusus terkait implementasi nilai-nilai karakter pada peserta didik. Banyak tempat yang bisa digunakan untuk membentuk karakter siswa yang paling sentral dan biasa adalah di masjid pesantren tersebut.
{"title":"Masjid dan OSIP sebagai Laboratorium Pendidikan Karakter bagi Santri di Pesantren Al-Kifayah Riau","authors":"Yundri Akhyar, Eli Sutrawati","doi":"10.46781/al-mutharahah.v19i2.581","DOIUrl":"https://doi.org/10.46781/al-mutharahah.v19i2.581","url":null,"abstract":"Dewasa ini orang tua siswa tidak hanya menginginkan anak mereka cerdas secara intelektual, namun juga cerdas secara spiritual. Sehingga banyak orang tua yang menyekolahkan anak ke pondok pesantren. Tentu saja ini bukan keinginan tanpa alasan, adanya pengaruh negatif dari kebebasan akses internet, pergaulan bebas dan virus-virus dunia lainnya menjadikan krisis karakter yang setiap saat mengancam generasi ummat. Tuntutan ini, menjadikan pesantren selalu bersungguh menjalankan program berbasis pendidikan karakter di setiap kegiatan kelas maupun di luar kegiatan. Masing-masing pesantren tentunya memiliki ciri khusus terkait implementasi nilai-nilai karakter pada peserta didik. Banyak tempat yang bisa digunakan untuk membentuk karakter siswa yang paling sentral dan biasa adalah di masjid pesantren tersebut.","PeriodicalId":448276,"journal":{"name":"Al-Mutharahah: Jurnal Penelitian dan Kajian Sosial Keagamaan","volume":"43 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134588679","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Perwujudan moderasi beragama di Indonesia merupakan salah satu hal yang penting untuk banyak pihak. Tidak hanya terbatas pada golongan dewasa, upaya untuk menanamkan nilai persatuan dan kebersamaan di atas perbedaan juga dilakukan pada anak-anak muda. Disamping untuk mempersiapkan generasi selanjutnya untuk mengisi Indonesia, angka intoleransi diantara pemuda tingkat pertama di Indonesia tergolong cukup tinggi. Oleh sebab itu, tujuan penelitian ini untuk menganalisis upaya perwujudan membangun sikap moderasi beragama di kalangan pemuda Indonesia melalui buku teks yang dilihat dari empat indikator moderasi beragama menurut Kementerian Agama RI. Penelitian ini menggunakan model studi pustaka dengan menggunakan sumber utama penelitian buku teks Pendidikan Agama Islam jenjang Sekolah Menengah Pertama kelas 7, 8, dan 9. Hasilnya adalah bahwa empat indikator moderasi beragama menurut Kementerian Agama RI yakni komitmen, toleransi, anti kekerasan, dan akomodatif terhadap budaya lokal belum secara keseluruhan termuat dalam setiap buku teks. Dengan demikian, disarankan untuk melakukan pembaruan materi terkait moderasi beragama supaya memuat pembahasan secara menyeluruh semua indikator tersebut. Selain melalui buku teks, guru juga menyampaikan moderasi beragama dengan berbagai macam model pembelajaran dengan menyesuaikan bahan ajar pada buku teks. Model-model pembelajaran yang ada diantaranya adalah problem based learning, project based learning dan contextual learning. Tulisan ini masih terbatas pembahasannya terkait upaya perwujudan moderasi beragama hanya dinilai dari empat indikator moderasi beragama menurut Kementerian Agama RI saja. Oleh karena itu, tulisan ini menyarankan untuk melakukan berbagai kajian yang lebih luas dengan menambahkan sumber buku yang dianalisa guna memberikan perwujudan generasi muda di Indonesia yang moderat. Kata Kunci: Moderasi Beragama, Siswa, Buku Teks
{"title":"Upaya Perwujudan Moderasi Beragama Di Kalangan Siswa Melalui Buku Teks","authors":"Ilmi Mu'min Musyrifin, Muhammad Faiz Andeaz Fawwaz, Indah Maesaroh, Hasse Jubba","doi":"10.46781/al-mutharahah.v19i2.545","DOIUrl":"https://doi.org/10.46781/al-mutharahah.v19i2.545","url":null,"abstract":"Perwujudan moderasi beragama di Indonesia merupakan salah satu hal yang penting untuk banyak pihak. Tidak hanya terbatas pada golongan dewasa, upaya untuk menanamkan nilai persatuan dan kebersamaan di atas perbedaan juga dilakukan pada anak-anak muda. Disamping untuk mempersiapkan generasi selanjutnya untuk mengisi Indonesia, angka intoleransi diantara pemuda tingkat pertama di Indonesia tergolong cukup tinggi. Oleh sebab itu, tujuan penelitian ini untuk menganalisis upaya perwujudan membangun sikap moderasi beragama di kalangan pemuda Indonesia melalui buku teks yang dilihat dari empat indikator moderasi beragama menurut Kementerian Agama RI. Penelitian ini menggunakan model studi pustaka dengan menggunakan sumber utama penelitian buku teks Pendidikan Agama Islam jenjang Sekolah Menengah Pertama kelas 7, 8, dan 9. Hasilnya adalah bahwa empat indikator moderasi beragama menurut Kementerian Agama RI yakni komitmen, toleransi, anti kekerasan, dan akomodatif terhadap budaya lokal belum secara keseluruhan termuat dalam setiap buku teks. Dengan demikian, disarankan untuk melakukan pembaruan materi terkait moderasi beragama supaya memuat pembahasan secara menyeluruh semua indikator tersebut. Selain melalui buku teks, guru juga menyampaikan moderasi beragama dengan berbagai macam model pembelajaran dengan menyesuaikan bahan ajar pada buku teks. Model-model pembelajaran yang ada diantaranya adalah problem based learning, project based learning dan contextual learning. Tulisan ini masih terbatas pembahasannya terkait upaya perwujudan moderasi beragama hanya dinilai dari empat indikator moderasi beragama menurut Kementerian Agama RI saja. Oleh karena itu, tulisan ini menyarankan untuk melakukan berbagai kajian yang lebih luas dengan menambahkan sumber buku yang dianalisa guna memberikan perwujudan generasi muda di Indonesia yang moderat. \u0000Kata Kunci: Moderasi Beragama, Siswa, Buku Teks","PeriodicalId":448276,"journal":{"name":"Al-Mutharahah: Jurnal Penelitian dan Kajian Sosial Keagamaan","volume":"7 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133029403","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}