Pub Date : 2022-06-23DOI: 10.46781/al-mutharahah.v19i1.442
Eva Anjar Sari
Jurnal ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk advokasi psikologi terhadap ibu hamil di luar nikah yang dilakukan oleh Rumah Tumbuh Harapan (RUTH) dan Dua Garis Indonesia. Advokasi yang dilakukan oleh yayasan yang menampung ibu hamil di luar nikah ini adalah advokasi psikologi, dimana kedua yayasan berusaha membantu dengan mendampingi dan memberi dukungan secara psikologis, finansial dan spiritual terhadap ibu hamil di luar nikah. Tujuan dari penelitian ini adalah meningkatkan kesadaran kehidupan masyarakat secara umum dalam menghadapi masalah sosial khususnya seks bebas sehingga terjadi kehamilan yang tidak diinginkan. Kesadaran yang diharapkan adalah untuk tidak mengucilkan ibu hamil di luar nikah dengan alasan apapun. Penelitian ini menggunakan riset kepustakaan yang sering disebut dengan studi pustaka. Metode pengumpulan data dengan membaca tulisan-tulisan terdahulu baik dalam bentuk jurnal, buku, artikel, berita dan majalah. Penelitian ini menggunakan teori pendampingan psikososial. Banyak hal yang dilakukan yayasan RUTH dan Dua Garis Indonesia dalam membantu para ibu hamil di luar nikah hingga saat ini. Meskipun sempat tidak diterima oleh masyarakat dan tidak mendapatkan izin seiring berjalannya waktu yayasan ini mendapatkan izin resmi oleh pemerintah dan diterima baik oleh masyarakat.
{"title":"Pendampingan Psikologi dan Spiritual pada Ibu Hamil di Luar Nikah","authors":"Eva Anjar Sari","doi":"10.46781/al-mutharahah.v19i1.442","DOIUrl":"https://doi.org/10.46781/al-mutharahah.v19i1.442","url":null,"abstract":"Jurnal ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk advokasi psikologi terhadap ibu hamil di luar nikah yang dilakukan oleh Rumah Tumbuh Harapan (RUTH) dan Dua Garis Indonesia. Advokasi yang dilakukan oleh yayasan yang menampung ibu hamil di luar nikah ini adalah advokasi psikologi, dimana kedua yayasan berusaha membantu dengan mendampingi dan memberi dukungan secara psikologis, finansial dan spiritual terhadap ibu hamil di luar nikah. Tujuan dari penelitian ini adalah meningkatkan kesadaran kehidupan masyarakat secara umum dalam menghadapi masalah sosial khususnya seks bebas sehingga terjadi kehamilan yang tidak diinginkan. Kesadaran yang diharapkan adalah untuk tidak mengucilkan ibu hamil di luar nikah dengan alasan apapun. Penelitian ini menggunakan riset kepustakaan yang sering disebut dengan studi pustaka. Metode pengumpulan data dengan membaca tulisan-tulisan terdahulu baik dalam bentuk jurnal, buku, artikel, berita dan majalah. Penelitian ini menggunakan teori pendampingan psikososial. Banyak hal yang dilakukan yayasan RUTH dan Dua Garis Indonesia dalam membantu para ibu hamil di luar nikah hingga saat ini. Meskipun sempat tidak diterima oleh masyarakat dan tidak mendapatkan izin seiring berjalannya waktu yayasan ini mendapatkan izin resmi oleh pemerintah dan diterima baik oleh masyarakat.","PeriodicalId":448276,"journal":{"name":"Al-Mutharahah: Jurnal Penelitian dan Kajian Sosial Keagamaan","volume":"201 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134149405","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-06-23DOI: 10.46781/al-mutharahah.v19i1.472
Yundri Akhyar, Eka Marliana Fitri
Penelitian ini membahas terkait strategi guru pendidikan agama islam untuk menanggulangi permasalahan kenakalan remaja pada siswa di SMP Negeri 6 Tapung Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui bagaimana strategi guru pendidikan agama islam dalam mengatasi kenakalan remaja yang ada pada siswa di SMP Negeri 6 Tapung Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar dan mengatahui faktor pendukung atau penghambat bagi guru pendidikan agama islam dalam mengatasi permasalahan kenakalan siswa usia remaja yang ada di SMP Negeri 6 Tapung Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar. Penelitian ini berjenis penelitian kualitatif. Penelitian ini belokasi di SMP Negeri 6 Tapung, SMP tersebut terletak di Jl. Pelajar Desa Petapahan, Tapung, Kampar-Riau. Sekolah Menengah Pertama Negeri 6 Tapung, peneliti tetapkan sebagai objek dalam penelitian. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan tiga cara: Pertama: metode Observasi atau Pengamatan yang dilakukan untuk mengamati perilaku kenalakan remaja yang ada di SMP N 6 Tapung, Kedua: Metode Wawancara untuk dilakukan kepada Guru Pendidikan Agama Islam, Guru BK dan juga dengan Waka Kesiswaan untuk mengkonfirmasi strategi yang digunakan untuk mengatasi masalah kenakalan remaja di SMP N 6 Tapung dan Dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa strategi Guru Pendidikan Agama Islam dalam menanggulangi perilaku menyimpang siswa atau kenalakan remaja di SMP N 6 Tapung menggunakan strategi strategi preventif (pencegahan), strategi kuratif (penyembuhan) dan pembelajaran langsung tetapi tidak semua perilaku menyimpang siswa dapat tertangani.
{"title":"Strategi Guru Pendidikan Agama Islam dalam Menanggulangi Kenakalan Siswa di SMP","authors":"Yundri Akhyar, Eka Marliana Fitri","doi":"10.46781/al-mutharahah.v19i1.472","DOIUrl":"https://doi.org/10.46781/al-mutharahah.v19i1.472","url":null,"abstract":"Penelitian ini membahas terkait strategi guru pendidikan agama islam untuk menanggulangi permasalahan kenakalan remaja pada siswa di SMP Negeri 6 Tapung Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui bagaimana strategi guru pendidikan agama islam dalam mengatasi kenakalan remaja yang ada pada siswa di SMP Negeri 6 Tapung Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar dan mengatahui faktor pendukung atau penghambat bagi guru pendidikan agama islam dalam mengatasi permasalahan kenakalan siswa usia remaja yang ada di SMP Negeri 6 Tapung Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar. Penelitian ini berjenis penelitian kualitatif. Penelitian ini belokasi di SMP Negeri 6 Tapung, SMP tersebut terletak di Jl. Pelajar Desa Petapahan, Tapung, Kampar-Riau. Sekolah Menengah Pertama Negeri 6 Tapung, peneliti tetapkan sebagai objek dalam penelitian. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan tiga cara: Pertama: metode Observasi atau Pengamatan yang dilakukan untuk mengamati perilaku kenalakan remaja yang ada di SMP N 6 Tapung, Kedua: Metode Wawancara untuk dilakukan kepada Guru Pendidikan Agama Islam, Guru BK dan juga dengan Waka Kesiswaan untuk mengkonfirmasi strategi yang digunakan untuk mengatasi masalah kenakalan remaja di SMP N 6 Tapung dan Dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa strategi Guru Pendidikan Agama Islam dalam menanggulangi perilaku menyimpang siswa atau kenalakan remaja di SMP N 6 Tapung menggunakan strategi strategi preventif (pencegahan), strategi kuratif (penyembuhan) dan pembelajaran langsung tetapi tidak semua perilaku menyimpang siswa dapat tertangani.","PeriodicalId":448276,"journal":{"name":"Al-Mutharahah: Jurnal Penelitian dan Kajian Sosial Keagamaan","volume":"9 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114804639","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-06-20DOI: 10.46781/al-mutharahah.v19i1.444
Laila Nurul Indria, Umar Anwar
Lembaga pemasyarakatan adalah salah satu tempat untuk melaksanakan proses pembinaan bagi masyarakat yang terjerat hukum. Terkait dengan pembinaan tersebut penelitian ini mencoba mendeskripsikan suatu analisis mengenai implementasi kesadaran Beragama dalam upaya revitalisasi penyelenggaraan permasyarakatan para warga binaan Metode yang dilakukan dalam penelitian ini secara kualitatif dengan model pengumulan data secara naratif kepada dokumen dan arsip untuk memberikan gambaran secara rinci dan sistematis, faktual dan menyeluruh mengenai segala sesuatu yang diteliti. Hasil dalam penelitian yaitu terkait cara implementasi kesadaran beragama dengan ceramah, pembiasaan, pendampingan, pengawasan dengan beberapa kendala yaitu kurangnya jumlah pembimbing, dana, sarana dan kualitas dan kuantitas, hal hal ini bisa diselesaikan dengan penanggulangan berupa pembinaan yang efektif, jumlah personel, pemantauan aktivitas.
{"title":"Analisis Implementasi Kesadaran Beragama Dalam Upaya Revitalisasi Penyelenggaraan Permasyarakatan di Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas IIA Semarang","authors":"Laila Nurul Indria, Umar Anwar","doi":"10.46781/al-mutharahah.v19i1.444","DOIUrl":"https://doi.org/10.46781/al-mutharahah.v19i1.444","url":null,"abstract":"Lembaga pemasyarakatan adalah salah satu tempat untuk melaksanakan proses pembinaan bagi masyarakat yang terjerat hukum. Terkait dengan pembinaan tersebut penelitian ini mencoba mendeskripsikan suatu analisis mengenai implementasi kesadaran Beragama dalam upaya revitalisasi penyelenggaraan permasyarakatan para warga binaan Metode yang dilakukan dalam penelitian ini secara kualitatif dengan model pengumulan data secara naratif kepada dokumen dan arsip untuk memberikan gambaran secara rinci dan sistematis, faktual dan menyeluruh mengenai segala sesuatu yang diteliti. Hasil dalam penelitian yaitu terkait cara implementasi kesadaran beragama dengan ceramah, pembiasaan, pendampingan, pengawasan dengan beberapa kendala yaitu kurangnya jumlah pembimbing, dana, sarana dan kualitas dan kuantitas, hal hal ini bisa diselesaikan dengan penanggulangan berupa pembinaan yang efektif, jumlah personel, pemantauan aktivitas.","PeriodicalId":448276,"journal":{"name":"Al-Mutharahah: Jurnal Penelitian dan Kajian Sosial Keagamaan","volume":"49 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129831907","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-06-09DOI: 10.46781/al-mutharahah.v19i1.451
Imam S. Arifin, Ajeng Amelia Veganesa, Putri Nur Cahyani
Tujuan dalam penelitian ini adalah mengetahui hukum berjoget Tiktok menurut perspektif norma-norma Islam dan mengetahui segi pandang sosial terhadap kriteria joget yang wajar. Penelitian ini, merupakan metode penelitian kualitatif dan tafsir maudhu’i yang mengacu pada penerapan ilmu ilmu Al-Qur'an dan pada perspektif masyarakat. Berdasarkan hukum Islam, berjoget adalah suatu hal yang dilarang karena menjurus pada kesenangan duniawi dan bertingkah laku yang berlebihan, selain itu berjoget dan menari biasanya menampakan aurat yang menimbulkan syahwat dan dilarang serta diharamkan dalam Islam. Dalam hukum Islam menari diperbolehkan dengan syarat tidak menampakan aurat, tidak menimbulkan syahwat dan untuk menjaga kesehatan. Tren masyarakat Indonesia saat ini salah satunya adalah joget Tik tok yang seringkali mengadopsi budaya barat baik lagu maupun gerakan, sehingga memberikan dampak positif dan negatif. Joget Tiktok saat ini sering kali diselewengkan oleh para penggunanya yang sudah melanggar etika dalam bersosial maupun norma-norma Islam seperti menggunakan pakaian yang tidak layak, berjoget berlebihan sehingga memancing hawa nafsu, dan menunjukkan sesuatu yang seharusnya tidak ditunjukkan. Hasil dari penelitian ini didapatkan bahwa, kriteria joget yang dianggap wajar adalah ketika joget itu tidak berlebihan yang mana dapat memancing hawa nafsu.
{"title":"Kriteria Joget Tiktok yang Dianggap Wajar dalam Perspektif Etika Publik dan Norma-Norma Islam","authors":"Imam S. Arifin, Ajeng Amelia Veganesa, Putri Nur Cahyani","doi":"10.46781/al-mutharahah.v19i1.451","DOIUrl":"https://doi.org/10.46781/al-mutharahah.v19i1.451","url":null,"abstract":"Tujuan dalam penelitian ini adalah mengetahui hukum berjoget Tiktok menurut perspektif norma-norma Islam dan mengetahui segi pandang sosial terhadap kriteria joget yang wajar. Penelitian ini, merupakan metode penelitian kualitatif dan tafsir maudhu’i yang mengacu pada penerapan ilmu ilmu Al-Qur'an dan pada perspektif masyarakat. Berdasarkan hukum Islam, berjoget adalah suatu hal yang dilarang karena menjurus pada kesenangan duniawi dan bertingkah laku yang berlebihan, selain itu berjoget dan menari biasanya menampakan aurat yang menimbulkan syahwat dan dilarang serta diharamkan dalam Islam. Dalam hukum Islam menari diperbolehkan dengan syarat tidak menampakan aurat, tidak menimbulkan syahwat dan untuk menjaga kesehatan. Tren masyarakat Indonesia saat ini salah satunya adalah joget Tik tok yang seringkali mengadopsi budaya barat baik lagu maupun gerakan, sehingga memberikan dampak positif dan negatif. Joget Tiktok saat ini sering kali diselewengkan oleh para penggunanya yang sudah melanggar etika dalam bersosial maupun norma-norma Islam seperti menggunakan pakaian yang tidak layak, berjoget berlebihan sehingga memancing hawa nafsu, dan menunjukkan sesuatu yang seharusnya tidak ditunjukkan. Hasil dari penelitian ini didapatkan bahwa, kriteria joget yang dianggap wajar adalah ketika joget itu tidak berlebihan yang mana dapat memancing hawa nafsu.","PeriodicalId":448276,"journal":{"name":"Al-Mutharahah: Jurnal Penelitian dan Kajian Sosial Keagamaan","volume":"21 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125758115","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-05-16DOI: 10.46781/al-mutharahah.v19i1.437
Zaimah Zaimah, N. Nazaruddin, Nursita Husaini
Seiring dengan perkembangan teknologi dan komunikasi, eksistensi cerita Islam di kalangan anak-anak mulai menurun. Metode cerita sudah mulai tergantikan dengan berbagai permainan (game) yang ada dalam gadget. Akibatnya, interaksi sosial dan akhlak anak mengalami penurunan yang cukup drastis. Hal ini dibuktikan dengan adanya perilaku menyimpang yang sering dilakukan oleh kalangan anak-anak. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan deskripsi urgensi metode cerita Islam dalam membentuk akhlak anak, pengimplementasian dan faktor apa saja yang mempengaruhi. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif. Pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Sedangkan dalam melihat keabsahan data menggunakan teknik triangulasi dan menggunakan teknik analisis data John Creswell. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam pembentukan akhlak siswa melalui metode cerita Islam dinilai sangat penting karena dapat meningkatkan keaktifan siswa, melatih pendengaran dan konsentrasi, meningkatkan daya ingat, dan dapat meningkatkan pengetahuan tentang Islam secara mendalam. Sedangkan dalam proses pengimplementasiannya dengan menggunakan beberapa tahap, yaitu persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi. Adapun faktor yang mempengaruhi diantaranya faktor pendukung yaitu antusiasme siswa cukup tinggi dan sarana dan prasarana. Dan faktor penghambatnya adalah penggunaan intonasi, suara atau vokal, waktu, karakteristik siswa, dan peran orangtua.
{"title":"Urgensi Metode Cerita Islam bagi Guru PAI dalam Membentuk Akhlak Siswa di SD Sekota Tanjungpinang","authors":"Zaimah Zaimah, N. Nazaruddin, Nursita Husaini","doi":"10.46781/al-mutharahah.v19i1.437","DOIUrl":"https://doi.org/10.46781/al-mutharahah.v19i1.437","url":null,"abstract":"Seiring dengan perkembangan teknologi dan komunikasi, eksistensi cerita Islam di kalangan anak-anak mulai menurun. Metode cerita sudah mulai tergantikan dengan berbagai permainan (game) yang ada dalam gadget. Akibatnya, interaksi sosial dan akhlak anak mengalami penurunan yang cukup drastis. Hal ini dibuktikan dengan adanya perilaku menyimpang yang sering dilakukan oleh kalangan anak-anak. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan deskripsi urgensi metode cerita Islam dalam membentuk akhlak anak, pengimplementasian dan faktor apa saja yang mempengaruhi. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif. Pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Sedangkan dalam melihat keabsahan data menggunakan teknik triangulasi dan menggunakan teknik analisis data John Creswell. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam pembentukan akhlak siswa melalui metode cerita Islam dinilai sangat penting karena dapat meningkatkan keaktifan siswa, melatih pendengaran dan konsentrasi, meningkatkan daya ingat, dan dapat meningkatkan pengetahuan tentang Islam secara mendalam. Sedangkan dalam proses pengimplementasiannya dengan menggunakan beberapa tahap, yaitu persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi. Adapun faktor yang mempengaruhi diantaranya faktor pendukung yaitu antusiasme siswa cukup tinggi dan sarana dan prasarana. Dan faktor penghambatnya adalah penggunaan intonasi, suara atau vokal, waktu, karakteristik siswa, dan peran orangtua.","PeriodicalId":448276,"journal":{"name":"Al-Mutharahah: Jurnal Penelitian dan Kajian Sosial Keagamaan","volume":"2 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115009404","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-04-19DOI: 10.46781/al-mutharahah.v19i1.428
Hasbi W
Penelitian ini Untuk mengetahui perilaku keagamaan masyarakat dan faktor pendukung, penghambat perilaku keagamaan masyarakat besoangin utara kecamatan tutar polewali mandar. metode penlitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui obsevasi, wawancara, analisis dan mengguankan metode pandekatan sosiologis dan fenomologis, budaya. Hasil Perilaku keagamaan berarti seberapa jauh seseorang taat kepada ajaran-ajaran agama denga cara menghayati dan mengamalkan ajaran agama tersebut yang meliputi cara berfikir, bersikap, berperilaku baik dalam kehidupan pribadi dan kehidupan sosial masyarakat yang dilandasi ajaran agama yang dikur melalui dimensi keberagamaan yaitu melaui keyakinan, praktek agama, pengalaman, pengetahuan, dan konsekuensi atau pengamalan. Kehidupan sosial keagamaan masyarakat Besoangin Utara adalah adalah keikutsertaan dalam kegiatan-kegiatan sosial keagamaan yang ada dalam lingkungan dimana mereka bertempat tinggal, baik kegiatan yang berhubungan dengan Allah SWT, maupun dengan manusia. Faktor pendukung perilaku keagamaan masyarakat Desa Besoangin Utara adalah kesadaran akan beragama, lingkungan yang mendukung, serta lembaga pendididikan. Faktor penghambat adalah kurangnya penghayatan terhadap ajaran-ajaran agama, masyarakat yang bekerja paruh waktu, pola pergaulan serta tradisi kebudayaan.
{"title":"Perilaku Keagamaan Masyarakat Desa Besoangin Utara Kecamatan Tutar Kabupaten Polewali Mandar","authors":"Hasbi W","doi":"10.46781/al-mutharahah.v19i1.428","DOIUrl":"https://doi.org/10.46781/al-mutharahah.v19i1.428","url":null,"abstract":"Penelitian ini Untuk mengetahui perilaku keagamaan masyarakat dan faktor pendukung, penghambat perilaku keagamaan masyarakat besoangin utara kecamatan tutar polewali mandar. metode penlitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui obsevasi, wawancara, analisis dan mengguankan metode pandekatan sosiologis dan fenomologis, budaya. Hasil Perilaku keagamaan berarti seberapa jauh seseorang taat kepada ajaran-ajaran agama denga cara menghayati dan mengamalkan ajaran agama tersebut yang meliputi cara berfikir, bersikap, berperilaku baik dalam kehidupan pribadi dan kehidupan sosial masyarakat yang dilandasi ajaran agama yang dikur melalui dimensi keberagamaan yaitu melaui keyakinan, praktek agama, pengalaman, pengetahuan, dan konsekuensi atau pengamalan. Kehidupan sosial keagamaan masyarakat Besoangin Utara adalah adalah keikutsertaan dalam kegiatan-kegiatan sosial keagamaan yang ada dalam lingkungan dimana mereka bertempat tinggal, baik kegiatan yang berhubungan dengan Allah SWT, maupun dengan manusia. Faktor pendukung perilaku keagamaan masyarakat Desa Besoangin Utara adalah kesadaran akan beragama, lingkungan yang mendukung, serta lembaga pendididikan. Faktor penghambat adalah kurangnya penghayatan terhadap ajaran-ajaran agama, masyarakat yang bekerja paruh waktu, pola pergaulan serta tradisi kebudayaan.","PeriodicalId":448276,"journal":{"name":"Al-Mutharahah: Jurnal Penelitian dan Kajian Sosial Keagamaan","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"117102461","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-04-10DOI: 10.46781/al-mutharahah.v19i1.426
Yenni Yunita, Abu Bakar, Nazir Karim
Tulisan ini bertujuan untuk menganalisa kebijakan pendidikan pada lembaga pendidikan Islam di Sudan. Negara ini mengalami konflik dan krisis yang berdampak pada berbagai aspek kehidupan masyarakatnya terutama aspek pendidikan yang telah menghambat pendidikan bagi sebagian besar anak-anak. Metode penelitian ini adalah studi kepustakaan (library research) dengan mengumpulkan data dari buku dan artikel yang terkakit dengan menggunakan metode analisis yaitu analisis deskriptif. Hasil dari penelitian ini terlihat bahwa pendidikan di Sudan digratiskan dan diwajibkan bagi seluruh anak-anak yang berusia dari 6 tahun hingga 13 tahun. Pada bidang pendidikan formal, Sudan memeliki beberapa universitas terkemuka yang telah berusia puluhan tahun bahkan ratusan tahun. Kemudian Bidang Pendidikan non-formal terdapat beberapa majelis ilmu yang menerapkan sistem talaqqi melalui para Masyaikh. Untuk pembiyaan pendidikan di samping di peroleh dari uang Negara juga di peroleh dari kebijakan system Wakaf dengan manajemen wakaf bernama Badan Wakaf Islam telah diberi wewenang yang luas dalam mengatur dan melaksanakan semua tugas yang berhubungan dengan wakaf yang sangat membantu pelaksanaan pendidikan yang ada di negara ini.
{"title":"Kebijakan Pembiayaan Pendidikan Pada Lembaga Pendidikan Islam Di Sudan","authors":"Yenni Yunita, Abu Bakar, Nazir Karim","doi":"10.46781/al-mutharahah.v19i1.426","DOIUrl":"https://doi.org/10.46781/al-mutharahah.v19i1.426","url":null,"abstract":"Tulisan ini bertujuan untuk menganalisa kebijakan pendidikan pada lembaga pendidikan Islam di Sudan. Negara ini mengalami konflik dan krisis yang berdampak pada berbagai aspek kehidupan masyarakatnya terutama aspek pendidikan yang telah menghambat pendidikan bagi sebagian besar anak-anak. Metode penelitian ini adalah studi kepustakaan (library research) dengan mengumpulkan data dari buku dan artikel yang terkakit dengan menggunakan metode analisis yaitu analisis deskriptif. Hasil dari penelitian ini terlihat bahwa pendidikan di Sudan digratiskan dan diwajibkan bagi seluruh anak-anak yang berusia dari 6 tahun hingga 13 tahun. Pada bidang pendidikan formal, Sudan memeliki beberapa universitas terkemuka yang telah berusia puluhan tahun bahkan ratusan tahun. Kemudian Bidang Pendidikan non-formal terdapat beberapa majelis ilmu yang menerapkan sistem talaqqi melalui para Masyaikh. Untuk pembiyaan pendidikan di samping di peroleh dari uang Negara juga di peroleh dari kebijakan system Wakaf dengan manajemen wakaf bernama Badan Wakaf Islam telah diberi wewenang yang luas dalam mengatur dan melaksanakan semua tugas yang berhubungan dengan wakaf yang sangat membantu pelaksanaan pendidikan yang ada di negara ini.","PeriodicalId":448276,"journal":{"name":"Al-Mutharahah: Jurnal Penelitian dan Kajian Sosial Keagamaan","volume":"25 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116747760","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-04-08DOI: 10.46781/al-mutharahah.v19i1.424
M. Iqbal Ramadhan
Hadirnya tarekat sebagai gerakan spiritual yang sering kali dipahami tidak memberikan ketepatan posisi antara kehidupan ukhrawi dan duniawi, menjadikan paham Tarekat, menurut Yudian, tidak menjadi tunggangan untuk mewujudkan kesejahteraan secara kongkret. Oleh sebab itu, dari pengertian posisi tarekat yang masih dianggap belum jelas, kemudian muncul gerakan Tarekat Sunan Anbia yang dicetuskan oleh Yudian pada 2015 yang bertujuan untuk memperjelas, bahkan menekankan bagaimana posisi antara duniawi dan ukhrawi menjadi seimbang. Lebih jauh lagi, dari tarekat ini kemudian terdapat paham yang menekankan tentang pemaknaan surga yang dijanjikan di akhirat, juga harus diusahakan hadir di dunia dengan menjelma menjadi kesesuaian antara porsi pengetahuan, ekonomi, serta jabatan. Dalam paham tarekat ini, bahwa kesesuaian antara ekonomi, pengetahuan, dan jabatan, merupakan ajaran yang ditekankan di dalamnya. Dalam melihat fenomena ini, penulis menggunakan teori integrasi-interkoneksi sebagai pisau bedahnya, untuk memperoleh data, penulis melalui wawancara dan kajian pustaka sebagai metode penelitiannya. Hasil dari penelitian ini ditemukan bahwa terdapat perbedaan antara tarekat Sunan Anbia dengan Tarekat pada umumnya. Selain itu, yang cukup menarik juga bahwa terdapat sentimen terhadap Tarekat ini di tengah masyarakat, karena disebabkan adanya perbedaan pandangan dan titik tekan pada tarekat ini dengan Tarekat lainnya.
{"title":"Pemaknaan Konsep Agama Perspektif Tarekat","authors":"M. Iqbal Ramadhan","doi":"10.46781/al-mutharahah.v19i1.424","DOIUrl":"https://doi.org/10.46781/al-mutharahah.v19i1.424","url":null,"abstract":"Hadirnya tarekat sebagai gerakan spiritual yang sering kali dipahami tidak memberikan ketepatan posisi antara kehidupan ukhrawi dan duniawi, menjadikan paham Tarekat, menurut Yudian, tidak menjadi tunggangan untuk mewujudkan kesejahteraan secara kongkret. Oleh sebab itu, dari pengertian posisi tarekat yang masih dianggap belum jelas, kemudian muncul gerakan Tarekat Sunan Anbia yang dicetuskan oleh Yudian pada 2015 yang bertujuan untuk memperjelas, bahkan menekankan bagaimana posisi antara duniawi dan ukhrawi menjadi seimbang. Lebih jauh lagi, dari tarekat ini kemudian terdapat paham yang menekankan tentang pemaknaan surga yang dijanjikan di akhirat, juga harus diusahakan hadir di dunia dengan menjelma menjadi kesesuaian antara porsi pengetahuan, ekonomi, serta jabatan. Dalam paham tarekat ini, bahwa kesesuaian antara ekonomi, pengetahuan, dan jabatan, merupakan ajaran yang ditekankan di dalamnya. Dalam melihat fenomena ini, penulis menggunakan teori integrasi-interkoneksi sebagai pisau bedahnya, untuk memperoleh data, penulis melalui wawancara dan kajian pustaka sebagai metode penelitiannya. Hasil dari penelitian ini ditemukan bahwa terdapat perbedaan antara tarekat Sunan Anbia dengan Tarekat pada umumnya. Selain itu, yang cukup menarik juga bahwa terdapat sentimen terhadap Tarekat ini di tengah masyarakat, karena disebabkan adanya perbedaan pandangan dan titik tekan pada tarekat ini dengan Tarekat lainnya.","PeriodicalId":448276,"journal":{"name":"Al-Mutharahah: Jurnal Penelitian dan Kajian Sosial Keagamaan","volume":"15 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133292210","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-03-07DOI: 10.46781/al-mutharahah.v19i1.397
Nurliana Nurliana
Pernikahan merupakan jalan menuju ibadah kepada Allah SWT dan bernilai pahala ketika dijalankan sesuai dengan ketentuan Islam dan berpengaruh baik terhadap kesehatan fisik dan mental, pernikahan bisa merubah kehidupan yang biasa menuju keselamatan dunia dan akhirat. Islam memposisikan pernikahan melalui azaz dan prinsip yang kokoh supaya terwujud tujuan berkeluarga secara baik, terlihat adanya ketenangan, kebahagiaan keluarga, kehidupan yang baik. Menjaga keluarga dari keretakan rumah tangga memelihara dan membimbing pertumbuhan anak-anak dengan penuh nilai kasih sayang melalui nuansa kelembutan dan kasih sayang. Era modernisasi informasi digital saat ini berbagai hal yang menantang dan dan menghadang kehidupan keluarga melalui informasi tekhnologi dan informasi. Metode penelitian yang digunakan dalam tulisan ini melalui tri anggulasi yaitu melalui penseleksian data, pensajian data, dan menarik kesimpulan kemudian dianalisis melalui konten analisis (conten alayisis). Pernikahan bisa menyelamatkan kehidupan seseorang dari perbuatan zina, menjaga pandangan, menjaga sikap yang baik, serta menjaga kehidupan lebih terhormat, menyelamatkan seseorang dari beberapa perbuatan yang tidak baik. Dari aspek bathiniah bahwa dengan pernikahan bisa menyelamatkan ibadah dan amal soleh melalui kebahagian yang dirasakan
{"title":"Pernikahan dalam Islam Antara Ibadah dan Kesehatan Menuju Keselamatan","authors":"Nurliana Nurliana","doi":"10.46781/al-mutharahah.v19i1.397","DOIUrl":"https://doi.org/10.46781/al-mutharahah.v19i1.397","url":null,"abstract":"Pernikahan merupakan jalan menuju ibadah kepada Allah SWT dan bernilai pahala ketika dijalankan sesuai dengan ketentuan Islam dan berpengaruh baik terhadap kesehatan fisik dan mental, pernikahan bisa merubah kehidupan yang biasa menuju keselamatan dunia dan akhirat. Islam memposisikan pernikahan melalui azaz dan prinsip yang kokoh supaya terwujud tujuan berkeluarga secara baik, terlihat adanya ketenangan, kebahagiaan keluarga, kehidupan yang baik. Menjaga keluarga dari keretakan rumah tangga memelihara dan membimbing pertumbuhan anak-anak dengan penuh nilai kasih sayang melalui nuansa kelembutan dan kasih sayang. Era modernisasi informasi digital saat ini berbagai hal yang menantang dan dan menghadang kehidupan keluarga melalui informasi tekhnologi dan informasi. Metode penelitian yang digunakan dalam tulisan ini melalui tri anggulasi yaitu melalui penseleksian data, pensajian data, dan menarik kesimpulan kemudian dianalisis melalui konten analisis (conten alayisis). Pernikahan bisa menyelamatkan kehidupan seseorang dari perbuatan zina, menjaga pandangan, menjaga sikap yang baik, serta menjaga kehidupan lebih terhormat, menyelamatkan seseorang dari beberapa perbuatan yang tidak baik. Dari aspek bathiniah bahwa dengan pernikahan bisa menyelamatkan ibadah dan amal soleh melalui kebahagian yang dirasakan","PeriodicalId":448276,"journal":{"name":"Al-Mutharahah: Jurnal Penelitian dan Kajian Sosial Keagamaan","volume":"50 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-03-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115878232","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-02-10DOI: 10.46781/al-mutharahah.v19i1.394
Popi Adiyes Putra, Sudirman Suparmin, Tuti Anggraini
Fatwa merupakan jawaban mufti atas persoalan-persoalan yang ditanyakan oleh individu, kelompok ataupun oleh organisasi/lembaga terkait dengan masalah yang mereka hadapi. Seorang mufti atau ulama yang menetapkan fatwa wajib orang-orang yang memiliki ilmu tinggi, mengerti ilmu ushul fiqih, mengerti ilmu tafsir dan hadits, bisa berbahasa arab, terjaga pandangannya, sedikit bicaranya atas masalah-masalah yang kurang penting dan terbebas dari kepentingan. Pertanyaannya fatwa yang dikeluarkan oleh mufti atau orang-orang terpercaya tersebut bagaimana kedudukannya dalam hukum Islam? Hal ini mengingat fatwa tidak menjadi bagian dalam sruktur hukum Islam, ditambah lagi fatwa yang dikeluarkan mufti tidak bersifat memaksa. Untuk menjawab pertanyaan ini, peneliti melakukan analisis atau kajian menggunakan metode penelitian kepustakaan dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa pada masa sekarang di tengah kemajuan zaman, persoalan muncul dengan beraneka ragam. Keragaman persoalan tersebut hanya bisa dijawab secara syariah berdasarkan pada fatwa yang dikeluarkan oleh mufti atau ulama. Artinya fatwa sangat signifikan keberadaanya dan memiliki kedudukan yang tinggi untuk menjawab persoalan-persoalan yang dihadapi ummat dipandang dari sisi syariah atau agama. Fatwa berada pada kedudukan yang teramat penting dalam system hukum Islam, meskipun tidak bersifat mengikat tapi keputusan fatwa menjadi salah satu dasar bagi hakim dalam mentetapkan keputusan.
{"title":"Fatwa (al-ifta’); Signifikansi Dan Kedudukannya Dalam Hukum Islam","authors":"Popi Adiyes Putra, Sudirman Suparmin, Tuti Anggraini","doi":"10.46781/al-mutharahah.v19i1.394","DOIUrl":"https://doi.org/10.46781/al-mutharahah.v19i1.394","url":null,"abstract":"Fatwa merupakan jawaban mufti atas persoalan-persoalan yang ditanyakan oleh individu, kelompok ataupun oleh organisasi/lembaga terkait dengan masalah yang mereka hadapi. Seorang mufti atau ulama yang menetapkan fatwa wajib orang-orang yang memiliki ilmu tinggi, mengerti ilmu ushul fiqih, mengerti ilmu tafsir dan hadits, bisa berbahasa arab, terjaga pandangannya, sedikit bicaranya atas masalah-masalah yang kurang penting dan terbebas dari kepentingan. Pertanyaannya fatwa yang dikeluarkan oleh mufti atau orang-orang terpercaya tersebut bagaimana kedudukannya dalam hukum Islam? Hal ini mengingat fatwa tidak menjadi bagian dalam sruktur hukum Islam, ditambah lagi fatwa yang dikeluarkan mufti tidak bersifat memaksa. Untuk menjawab pertanyaan ini, peneliti melakukan analisis atau kajian menggunakan metode penelitian kepustakaan dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa pada masa sekarang di tengah kemajuan zaman, persoalan muncul dengan beraneka ragam. Keragaman persoalan tersebut hanya bisa dijawab secara syariah berdasarkan pada fatwa yang dikeluarkan oleh mufti atau ulama. Artinya fatwa sangat signifikan keberadaanya dan memiliki kedudukan yang tinggi untuk menjawab persoalan-persoalan yang dihadapi ummat dipandang dari sisi syariah atau agama. Fatwa berada pada kedudukan yang teramat penting dalam system hukum Islam, meskipun tidak bersifat mengikat tapi keputusan fatwa menjadi salah satu dasar bagi hakim dalam mentetapkan keputusan.","PeriodicalId":448276,"journal":{"name":"Al-Mutharahah: Jurnal Penelitian dan Kajian Sosial Keagamaan","volume":"21 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-02-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122206785","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}