Pub Date : 2024-01-16DOI: 10.59188/jurnalsosains.v4i1.1182
Eka Marta Puspita Rini, Euvanggelia Dwilda Ferdinandus, Sofia Al Farizi, Andriyanti Andriyanti
Background: Perineal rupture was a quite serious problem. Factors that influence the incidence of perineal rupture were parity, birth spacing, fetal position, birth weight. Birth spacing of less than 2 years was considered high risk because it can cause complications during childbirth Purpose: The aim of this research was to know relationship between birth spacing and the incidence of perineal rupture Method: Design of this research was quantitative analytic retrospective. Population in this study was 268 medical records of mothers giving birth at Private Midwife Practice Place Sudjiati Frans Surabaya and the sample size was 160. Sampling technique used purposive sampling. Instrument used in this research was medical records at Midwife Practice Place Sudjiati Frans Surabaya for the period January – December 2022. Data were analyzed using pearson correlation test. Results: : Based on the results of pearson correlation with α = 0.05, the value of p = 0.001 (p < α) was obtained, which shows that there was a significant relationship between birth spacing and the incidence of perineal rupture in mothers giving birth. Conclusion: Birth interval had a significant relationship with the incidence of perineal rupture at Private Midwife Practice Place Sudjiati Frans Surabaya
背景介绍会阴破裂是一个相当严重的问题。影响会阴破裂发生率的因素包括胎次、生育间隔、胎位和出生体重。出生间隔少于 2 年被认为是高风险,因为它会在分娩过程中引起并发症 目的:本研究旨在了解出生间隔与会阴破裂发生率之间的关系:本研究采用回顾性定量分析方法。研究对象为在泗水 Sudjiati Frans 私人助产士诊所分娩的 268 名产妇的医疗记录,样本量为 160 份。抽样技术采用目的性抽样。本研究使用的工具是 2022 年 1 月至 12 月期间泗水 Sudjiati Frans 助产士诊所的医疗记录。数据采用皮尔逊相关检验进行分析。结果根据α=0.05的pearson相关性结果,得出p=0.001(p < α),这表明生育间隔与产妇会阴破裂的发生率之间存在显著关系。结论在泗水 Sudjiati Frans 私人助产士诊所,分娩间隔与会阴破裂的发生率有明显关系。
{"title":"The Relationship Between Birth Distance and Perineal Rupture Incident","authors":"Eka Marta Puspita Rini, Euvanggelia Dwilda Ferdinandus, Sofia Al Farizi, Andriyanti Andriyanti","doi":"10.59188/jurnalsosains.v4i1.1182","DOIUrl":"https://doi.org/10.59188/jurnalsosains.v4i1.1182","url":null,"abstract":"Background: Perineal rupture was a quite serious problem. Factors that influence the incidence of perineal rupture were parity, birth spacing, fetal position, birth weight. Birth spacing of less than 2 years was considered high risk because it can cause complications during childbirth \u0000Purpose: The aim of this research was to know relationship between birth spacing and the incidence of perineal rupture \u0000Method: Design of this research was quantitative analytic retrospective. Population in this study was 268 medical records of mothers giving birth at Private Midwife Practice Place Sudjiati Frans Surabaya and the sample size was 160. Sampling technique used purposive sampling. Instrument used in this research was medical records at Midwife Practice Place Sudjiati Frans Surabaya for the period January – December 2022. Data were analyzed using pearson correlation test. \u0000Results: : Based on the results of pearson correlation with α = 0.05, the value of p = 0.001 (p < α) was obtained, which shows that there was a significant relationship between birth spacing and the incidence of perineal rupture in mothers giving birth. \u0000Conclusion: Birth interval had a significant relationship with the incidence of perineal rupture at Private Midwife Practice Place Sudjiati Frans Surabaya","PeriodicalId":503024,"journal":{"name":"Jurnal sosial dan sains","volume":" 29","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-01-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139618384","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-01-16DOI: 10.59188/jurnalsosains.v4i1.1176
R. Rahmawati, R.A.Murti Kusuma Wirasti, I. Lestari
Latar Belakang: Media Canva menjadi salah satu media yang tersedia belakangan ini, untuk menjawab tantangan dan kebutuhan pengajar menyampaikan materi lebih efektif dan efisien. Collaborative Learning merupakan sebuah metode dalam pembelajaran yang menekankan kolaborasi atau kerjasama untuk meningkatkan pengalaman belajar. Tujuan: Tujuan penelitian ini membangun kreativitas peserta didik dalam pembelajaran melalui colaborative learning dengan media canva. Metode: Penelitian ini menggunakan metodologi yaitu kualitatif deskriptif. Sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumentasi foto, karya siswa, evaluasi dan refleksi dari siswa/I, hasil angket siswa dan guru sebagai penguat dari penelitian yang dilakukan. Penelitian menggunakan teknik pengambilan data dengan observasi, yang dilakukan kurang lebih satu semester dalam pembelajaran PAI, pada fase F di kurikulum merdeka, SMA Labshcool Jakarta Hasil: kreativitas anak-anak pun turut andi dalam pelaksanaanya, bagi siswa/i yang memiliki kreativitas yang tinggi tentunya akan menyusun naskah sedemikian bagusnya, dengan fitur-fitur yang ada didalam canva itu sendiri. Kesimpulan: Kreativitas siswa/i dalam pembelajaran tentunya sangat ditunggu dan dinantikan oleh guru maupun yang lainnya. Kedua, untuk mengasah kreativitas anak ini, guru harus menggunakan media yang tepat dalam pelaksanaanya, peneliti mengambil media canva sebagai media yang tepat dalam hal ini, menyajikan sebuah tugas dalam bentuk link, kemudian baik guru maupun siswa/i saling berkolaborasi didalamnya. Ketiga, Collaborative Learning merupakan pembelajaran yang mengajak guru dan peserta didik untuk saling mengisi satu dengan yang lainnya, sehingga terwujudlah harmonisasi dalam pembelajaran
背景介绍Canva 媒体是最近可用的媒体之一,可应对教师的挑战和需求,更有效和高效地提供材料。协作学习是一种强调协作或合作以增强学习体验的学习方法。研究目的本研究旨在通过 Canva 媒体的协作学习,培养学生的学习创造力。研究方法本研究采用描述性定性研究方法。定性研究的主要数据来源是言语和行动,其余的是附加数据,如照片记录、学生作品、学生/本人的评价和反思、学生和教师的问卷调查结果等,以加强研究的效果。研究采用观察法收集数据,在雅加达 Labshcool 高中独立课程 F 阶段的 PAI 学习中进行了约一个学期的观察 结果:儿童的创造力也参与了其实施过程,对于创造力强的学生来说,他们当然会利用 canva 本身的功能,以如此好的方式编制脚本。结论:学生在学习中的创造力,当然是老师和其他人所热切期待和期待的。其次,要想磨练孩子们的创造力,教师在实施过程中必须使用合适的媒体,研究人员在这里就把 canva 媒体作为合适的媒体,以链接的形式呈现任务,然后师生在其中相互协作。第三,协作学习是指教师和学生相互补充,从而实现学习和谐的学习。
{"title":"Membangun Kreativitas Peserta Didik Dalam Pembelajaran PAI Melalui Colaborative Learning Dengan Media Canva","authors":"R. Rahmawati, R.A.Murti Kusuma Wirasti, I. Lestari","doi":"10.59188/jurnalsosains.v4i1.1176","DOIUrl":"https://doi.org/10.59188/jurnalsosains.v4i1.1176","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Media Canva menjadi salah satu media yang tersedia belakangan ini, untuk menjawab tantangan dan kebutuhan pengajar menyampaikan materi lebih efektif dan efisien. Collaborative Learning merupakan sebuah metode dalam pembelajaran yang menekankan kolaborasi atau kerjasama untuk meningkatkan pengalaman belajar. \u0000Tujuan: Tujuan penelitian ini membangun kreativitas peserta didik dalam pembelajaran melalui colaborative learning dengan media canva. \u0000Metode: Penelitian ini menggunakan metodologi yaitu kualitatif deskriptif. Sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumentasi foto, karya siswa, evaluasi dan refleksi dari siswa/I, hasil angket siswa dan guru sebagai penguat dari penelitian yang dilakukan. Penelitian menggunakan teknik pengambilan data dengan observasi, yang dilakukan kurang lebih satu semester dalam pembelajaran PAI, pada fase F di kurikulum merdeka, SMA Labshcool Jakarta \u0000Hasil: kreativitas anak-anak pun turut andi dalam pelaksanaanya, bagi siswa/i yang memiliki kreativitas yang tinggi tentunya akan menyusun naskah sedemikian bagusnya, dengan fitur-fitur yang ada didalam canva itu sendiri. \u0000Kesimpulan: Kreativitas siswa/i dalam pembelajaran tentunya sangat ditunggu dan dinantikan oleh guru maupun yang lainnya. Kedua, untuk mengasah kreativitas anak ini, guru harus menggunakan media yang tepat dalam pelaksanaanya, peneliti mengambil media canva sebagai media yang tepat dalam hal ini, menyajikan sebuah tugas dalam bentuk link, kemudian baik guru maupun siswa/i saling berkolaborasi didalamnya. Ketiga, Collaborative Learning merupakan pembelajaran yang mengajak guru dan peserta didik untuk saling mengisi satu dengan yang lainnya, sehingga terwujudlah harmonisasi dalam pembelajaran","PeriodicalId":503024,"journal":{"name":"Jurnal sosial dan sains","volume":"45 51","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-01-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139527903","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Background: According to The World Health Organization (WHO) states that there are nutritional problems in toddlers, one of which is stunting , and lots of it found in a country one of them is developing in Indonesia, and still is becoming the main problem . National prevalence of stunting amounts to 26.9% and in 2021 it will be 24.4%. Is known that knowledge of mother and pattern foster care also becomes the reason for the occurrence of stunting. Purpose: To analyse the relationship between mother's knowledge and parenting patterns on the incidence of stunting in toddlers in the Loang Public Health Centre working area, Lembata Regency. Method: The type of research used is Observational Analytical. Population all mothers who have toddlers aged 12 – 59 months who live in the Loang Public Health Centre working area is 690 toddlers, a sample totalling 87 people. Taking samples using cluster sampling technique. The analysis used in research is chi-square analysis. Results: Based on the chi-square analysis test , it shows that there is a relationship between the level of maternal knowledge and the incidence of stunting among toddlers at the Loang Public Health Centre, Lembata Regency, p=0.001. Whereas for maternal parenting patterns variable found there is a relationship between maternal parenting patterns and the incidence of stunting among toddlers at the Loang Public Health Centre, Lembata Regency is p=0.008 Conclusion: Based on results research above concluded lower there was connection between mother knowledge and maternal parenting patterns with stunting incident
{"title":"The Relationship of Mother's Knowledge and Parenting Patterns with the Stunting Incident in Toddlers in the Loang Lembata Regency Public Health Centre Working Area","authors":"Katharina Laurentia Monika Nago Adja, Lilik Djuari, Ahmad Suryawan, Woro Setia Ningtyas","doi":"10.59188/jurnalsosains.v3i12.1148","DOIUrl":"https://doi.org/10.59188/jurnalsosains.v3i12.1148","url":null,"abstract":"Background: According to The World Health Organization (WHO) states that there are nutritional problems in toddlers, one of which is stunting , and lots of it found in a country one of them is developing in Indonesia, and still is becoming the main problem . National prevalence of stunting amounts to 26.9% and in 2021 it will be 24.4%. Is known that knowledge of mother and pattern foster care also becomes the reason for the occurrence of stunting. Purpose: To analyse the relationship between mother's knowledge and parenting patterns on the incidence of stunting in toddlers in the Loang Public Health Centre working area, Lembata Regency. Method: The type of research used is Observational Analytical. Population all mothers who have toddlers aged 12 – 59 months who live in the Loang Public Health Centre working area is 690 toddlers, a sample totalling 87 people. Taking samples using cluster sampling technique. The analysis used in research is chi-square analysis. Results: Based on the chi-square analysis test , it shows that there is a relationship between the level of maternal knowledge and the incidence of stunting among toddlers at the Loang Public Health Centre, Lembata Regency, p=0.001. Whereas for maternal parenting patterns variable found there is a relationship between maternal parenting patterns and the incidence of stunting among toddlers at the Loang Public Health Centre, Lembata Regency is p=0.008 Conclusion: Based on results research above concluded lower there was connection between mother knowledge and maternal parenting patterns with stunting incident","PeriodicalId":503024,"journal":{"name":"Jurnal sosial dan sains","volume":"19 11","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-01-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139125743","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-01-01DOI: 10.59188/jurnalsosains.v3i12.1158
Kamila Majazeta Yusrina, M. Maharani, Najmii Ula Aliffah, Neiny Ratmaningsih
Latar Belakang Ketimpangan sosial saat ini banyak terjadi dalam kehidupan masyarakat. Salah satu jenis ketimpangan sosial yang banyak ditemukan adalah dalam aspek ekonomi. Di Indonesia, ketimpangan ekonomi meningkat saat hadirnya wabah Covid-19, hal ini terjadi akibat adanya ketidakseimbangan antara masyarakat dengan para petinggi negara terhadap masalah keuangan. Faktor yang mempengaruhi kesenjangan tersebut ialah karena ketidaksiapan masyarakat terhadap pandemi dan kurangnya kebijakan pemerintah. Berdasarkan data yang diperoleh, saat mewabahnya kasus pandemi Covid-19, jumlah penduduk miskin meningkat hingga 1,12 juta jiwa, sedangkan 45% aset anggota DPR meningkat lebih dari 1 miliar. Menurunnya keseimbangan ekonomi menimbulkan ketidaksetaraan dan memunculkan kelompok-kelompok miskin, rentan, dan tertinggal. Selain itu, adanya kecemburuan sosial juga akan berakibat pada lahirnya si miskin dan si kaya, standar giri yang buruk pada anak balita, banyak anak putus sekolah, dan masih banyak lagi. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis konflik ketimpangan sosial ekonomi yang terjadi antara masyarakat dengan kaum elite di masa Pandemi Covid-19 serta mengidentifikasi hal-hal yang menjadi faktor pemicu terjadinya korupsi pada kaum elite. Metode : Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi literatur. Peneliti melakukan analisis dengan mengumpulkan beberapa sumber data sekunder, termasuk dokumen-dokumen hukum, laporan media, dan laporan terkait dengan pembahasan yang dibahas peneliti Hasil: Hasil analisis pada penelitian ini menunjukan bahwa terbukti adanya ketimpangan sosial ekonomi pada masa pandemi Covid-19. Hal ini didukung oleh penjelasan (Irawan & Sulistyo, 2022) dalam jurnalnya bahwa dibandingkan Maret 2020, jumlah penduduk miskin meningkat 1,12 jutajiwa. Sementara itu, 45% aset anggota DPR telah meningkat lebih dari satumiliar. Hanya 38% anggota dewan yang mengatakan kekayaan mereka meningkatkurang dari Rp.1 miliar. Untuk menanggulangi kesenjangan tersebut, pemerintah mengeluarkan beberapa kebijakan, salah satunya dengan Bantuan Sosial (BANSOS). Akan tetapi kebijakan tersebut pun masih banyak dikorupsi oleh para kaum elite. Dana BANSOS yang dikorupsi oleh kaum elite dapat menimbulkan turunnya kepercayaan masyarakat terhadap para pejabat negara. Kesimpulan : Kesimpulannya, ketimpangan sosial ekonomi antara pejabat negara dengan masyarakat pada masa pandemi Covid-19 menimbulkan wacana akan ‘si kaya dan si miskin’. Akibat ketimpangan ekonomi yang terjadi pada masa pandemi ditambah dengan kasus korupsi dana BANSOS yang dilakukan oleh para petinggi negara, mengakibatkan turunnya kepercayaan masyarakat kepada pemerintah. Lemahnya Public Trust masyarakat terhadap pejabat negara bisa terjadi karena pemerintah selama ini dianggap tidak serius dalam menangani kasus-kasus korupsi besar
{"title":"Budaya Korupsi: Ketimpangan Sosial Ekonomi Antar Pejabat Negara dan Masyarakat Akibat Pandemi","authors":"Kamila Majazeta Yusrina, M. Maharani, Najmii Ula Aliffah, Neiny Ratmaningsih","doi":"10.59188/jurnalsosains.v3i12.1158","DOIUrl":"https://doi.org/10.59188/jurnalsosains.v3i12.1158","url":null,"abstract":"Latar Belakang Ketimpangan sosial saat ini banyak terjadi dalam kehidupan masyarakat. Salah satu jenis ketimpangan sosial yang banyak ditemukan adalah dalam aspek ekonomi. Di Indonesia, ketimpangan ekonomi meningkat saat hadirnya wabah Covid-19, hal ini terjadi akibat adanya ketidakseimbangan antara masyarakat dengan para petinggi negara terhadap masalah keuangan. Faktor yang mempengaruhi kesenjangan tersebut ialah karena ketidaksiapan masyarakat terhadap pandemi dan kurangnya kebijakan pemerintah. Berdasarkan data yang diperoleh, saat mewabahnya kasus pandemi Covid-19, jumlah penduduk miskin meningkat hingga 1,12 juta jiwa, sedangkan 45% aset anggota DPR meningkat lebih dari 1 miliar. Menurunnya keseimbangan ekonomi menimbulkan ketidaksetaraan dan memunculkan kelompok-kelompok miskin, rentan, dan tertinggal. Selain itu, adanya kecemburuan sosial juga akan berakibat pada lahirnya si miskin dan si kaya, standar giri yang buruk pada anak balita, banyak anak putus sekolah, dan masih banyak lagi. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis konflik ketimpangan sosial ekonomi yang terjadi antara masyarakat dengan kaum elite di masa Pandemi Covid-19 serta mengidentifikasi hal-hal yang menjadi faktor pemicu terjadinya korupsi pada kaum elite. Metode : Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi literatur. Peneliti melakukan analisis dengan mengumpulkan beberapa sumber data sekunder, termasuk dokumen-dokumen hukum, laporan media, dan laporan terkait dengan pembahasan yang dibahas peneliti Hasil: Hasil analisis pada penelitian ini menunjukan bahwa terbukti adanya ketimpangan sosial ekonomi pada masa pandemi Covid-19. Hal ini didukung oleh penjelasan (Irawan & Sulistyo, 2022) dalam jurnalnya bahwa dibandingkan Maret 2020, jumlah penduduk miskin meningkat 1,12 jutajiwa. Sementara itu, 45% aset anggota DPR telah meningkat lebih dari satumiliar. Hanya 38% anggota dewan yang mengatakan kekayaan mereka meningkatkurang dari Rp.1 miliar. Untuk menanggulangi kesenjangan tersebut, pemerintah mengeluarkan beberapa kebijakan, salah satunya dengan Bantuan Sosial (BANSOS). Akan tetapi kebijakan tersebut pun masih banyak dikorupsi oleh para kaum elite. Dana BANSOS yang dikorupsi oleh kaum elite dapat menimbulkan turunnya kepercayaan masyarakat terhadap para pejabat negara. Kesimpulan : Kesimpulannya, ketimpangan sosial ekonomi antara pejabat negara dengan masyarakat pada masa pandemi Covid-19 menimbulkan wacana akan ‘si kaya dan si miskin’. Akibat ketimpangan ekonomi yang terjadi pada masa pandemi ditambah dengan kasus korupsi dana BANSOS yang dilakukan oleh para petinggi negara, mengakibatkan turunnya kepercayaan masyarakat kepada pemerintah. Lemahnya Public Trust masyarakat terhadap pejabat negara bisa terjadi karena pemerintah selama ini dianggap tidak serius dalam menangani kasus-kasus korupsi besar","PeriodicalId":503024,"journal":{"name":"Jurnal sosial dan sains","volume":"26 22","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-01-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139127160","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-12-29DOI: 10.59188/jurnalsosains.v3i12.1141
Sherina Prahitaningtyas, Aan Sri Anjati
Latar Belakang: Penggunaan faktor produksi yang berlebihan akan menghambat pencapaian hasil produksi yang optimal dan pengeluaran biaya yang berlebihan sehingga merugikan nelayan. Sebaliknya, kurang optimalnya penggunaan faktor produksi menyebabkan produksi dan pendapatan nelayan tidak maksimal. Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis faktor-faktor produksi yang berpengaruh terhadap hasil tangkapan rajungan dengan alat tangkap jaring kejer. Metode: Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode survei dengan analisis Regresi Linier Berganda (RLB) menggunakan aplikasi SPSS. Hasil: Berdasarkan analisis RLB dihasilkan persamaan Y = 21,220 (C) – 1,248 (X2) + 9,924 (X3) - 583 (X4) + 4,741 (X5). Kesimpulan: Hasil analisis uji RLB dengan SPSS menunjukkan bahwa jika koefisien (X1) total panjang jaring dianggap konstan karena perbedaan panjang jaring yang tidak jauh berbeda sehingga tidak mempengaruhi produksi, peningkatan pada (X2) jumlah bahan bakar minyak sebesar 1 (liter) akan mengurangi produksi sebesar -1,248, (X3) setting sebanyak 1 (penurunan jaring) akan meningkatkan produksi sebesar 9,924, (X4) lama perendaman sebesar 1 (jam) akan mengurangi produksi sebesar -583, dan (X5) jumlah ABK sebanyak 1 (orang) akan meningkatkan produksi sebesar 4,741.
{"title":"Analisis Faktor Produksi Jaring Kejer (Bottom Gill Net) Terhadap Hasil Tangkapan Rajungan (Portunus Pelagicus) Di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Bondet Kabupaten Cirebon, Jawa Barat","authors":"Sherina Prahitaningtyas, Aan Sri Anjati","doi":"10.59188/jurnalsosains.v3i12.1141","DOIUrl":"https://doi.org/10.59188/jurnalsosains.v3i12.1141","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Penggunaan faktor produksi yang berlebihan akan menghambat pencapaian hasil produksi yang optimal dan pengeluaran biaya yang berlebihan sehingga merugikan nelayan. Sebaliknya, kurang optimalnya penggunaan faktor produksi menyebabkan produksi dan pendapatan nelayan tidak maksimal. Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis faktor-faktor produksi yang berpengaruh terhadap hasil tangkapan rajungan dengan alat tangkap jaring kejer. Metode: Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode survei dengan analisis Regresi Linier Berganda (RLB) menggunakan aplikasi SPSS. Hasil: Berdasarkan analisis RLB dihasilkan persamaan Y = 21,220 (C) – 1,248 (X2) + 9,924 (X3) - 583 (X4) + 4,741 (X5). Kesimpulan: Hasil analisis uji RLB dengan SPSS menunjukkan bahwa jika koefisien (X1) total panjang jaring dianggap konstan karena perbedaan panjang jaring yang tidak jauh berbeda sehingga tidak mempengaruhi produksi, peningkatan pada (X2) jumlah bahan bakar minyak sebesar 1 (liter) akan mengurangi produksi sebesar -1,248, (X3) setting sebanyak 1 (penurunan jaring) akan meningkatkan produksi sebesar 9,924, (X4) lama perendaman sebesar 1 (jam) akan mengurangi produksi sebesar -583, dan (X5) jumlah ABK sebanyak 1 (orang) akan meningkatkan produksi sebesar 4,741.","PeriodicalId":503024,"journal":{"name":"Jurnal sosial dan sains","volume":" 34","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139143497","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-12-28DOI: 10.59188/jurnalsosains.v3i12.1142
Agus Samsudin, Supiana Supiana, Nanat Fatah Natsir
Background: This research is based on the phenomenon that occurs that the level of intolerance, tendency to irritability, and excessive attitudes found in madrasah students is still fairly high. In fact, madrassas are places of Islamic education that are oriented towards moderation. Thus, this study seeks to find solutions or strategies to overcome this problem and encourage madrasah students to have a moderate, tolerant attitude, and avoid exaggeration that can damage religious values and life ethics. Purpose: The purpose of this study is to analyze and describe: objectives, programs, implementation, evaluation, supporting and inhibiting factors as well as the success of internalizing the values of religious moderation through extracurricular Scouting in Madrasah Tsanawiyah Assalam, Salem District, Brebes Regency and Madrasah Tsanawiyah Al Irfan Tanjungsari, Sumedang Regency Method: This research is qualitative research using descriptive analytical methods. Data collection techniques are carried out through interviews, observation, and literature. Data analysis is carried out by sorting out the data obtained and then collected for analysis and conclusions. Results: The results of this study show that: 1) the purpose of internalizing the values of religious moderation through extracurricular Scouting at MTs Assalam Salem and MTs Al Irfan Tanjungsari is to produce moderate students 2) the program is realized through scout programs 3) the implementation of the program is realized through concrete steps ranging from the formulation of goals, planning, material selection, human resource involvement, the use of approaches and methods learning, training, and evaluation 4) the evaluation is carried out through process evaluation and evaluation of the success of attitude cultivation 5) the supporting and inhibiting factors consist of internal and external supporting and inhibiting factors 6) the success has a direct and indirect impact. Conclusion: The conclusion of this study confirms that Scouting extracurricular can be an effective means of internalizing the values of religious moderation in the secondary education environment.
{"title":"Internalization of Religious Moderation Values Through Extracurricular Scouts","authors":"Agus Samsudin, Supiana Supiana, Nanat Fatah Natsir","doi":"10.59188/jurnalsosains.v3i12.1142","DOIUrl":"https://doi.org/10.59188/jurnalsosains.v3i12.1142","url":null,"abstract":"Background: This research is based on the phenomenon that occurs that the level of intolerance, tendency to irritability, and excessive attitudes found in madrasah students is still fairly high. In fact, madrassas are places of Islamic education that are oriented towards moderation. Thus, this study seeks to find solutions or strategies to overcome this problem and encourage madrasah students to have a moderate, tolerant attitude, and avoid exaggeration that can damage religious values and life ethics. Purpose: The purpose of this study is to analyze and describe: objectives, programs, implementation, evaluation, supporting and inhibiting factors as well as the success of internalizing the values of religious moderation through extracurricular Scouting in Madrasah Tsanawiyah Assalam, Salem District, Brebes Regency and Madrasah Tsanawiyah Al Irfan Tanjungsari, Sumedang Regency Method: This research is qualitative research using descriptive analytical methods. Data collection techniques are carried out through interviews, observation, and literature. Data analysis is carried out by sorting out the data obtained and then collected for analysis and conclusions. Results: The results of this study show that: 1) the purpose of internalizing the values of religious moderation through extracurricular Scouting at MTs Assalam Salem and MTs Al Irfan Tanjungsari is to produce moderate students 2) the program is realized through scout programs 3) the implementation of the program is realized through concrete steps ranging from the formulation of goals, planning, material selection, human resource involvement, the use of approaches and methods learning, training, and evaluation 4) the evaluation is carried out through process evaluation and evaluation of the success of attitude cultivation 5) the supporting and inhibiting factors consist of internal and external supporting and inhibiting factors 6) the success has a direct and indirect impact. Conclusion: The conclusion of this study confirms that Scouting extracurricular can be an effective means of internalizing the values of religious moderation in the secondary education environment.","PeriodicalId":503024,"journal":{"name":"Jurnal sosial dan sains","volume":"229 4","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139152632","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-12-23DOI: 10.59188/jurnalsosains.v3i12.1134
Zul Asriana
Latar Belakang: Suatu kota dalam perkembangannya memiliki karakteristik bentuk yang disebut morfologi kota. Morfologi kota terbentuk karena adanya interaksi baik secara spasial maupun kegiatan masyarakat. Morfologi kota di kecamatan Balla mengalami perubahan, dimana aspek-aspek tersebut adalah penggunaan lahan yang semakin meningkat berbanding terbalik dengan ketersediaan lahan yang semakin berkurang. Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan menganalisis kondisi morfologi kota di kecamatan Balla dengan menggunakan metodologi kualitatif melalui analisis spasial Metode: Analisis spasial ini dilakukan untuk melihat pola plot bangunan, pola jaringan jalan dan sistem bangunan Hasil: Hasil penelitian ini menunjukan bahwa perubahan morfologi kota kecamatan Balla didominasi oleh lahan yang tidak terbangun seperti perkebunan dan tanah kosong menjadi perumahan baru Kesimpulan: Perubahan inilah yang membentuk morfologi kota kecamatan Balla membentuk pola permukiman menyebar
{"title":"Analisis Morfologi Perkotaan di Kecamatan Balla, Kabupaten Mamasa","authors":"Zul Asriana","doi":"10.59188/jurnalsosains.v3i12.1134","DOIUrl":"https://doi.org/10.59188/jurnalsosains.v3i12.1134","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Suatu kota dalam perkembangannya memiliki karakteristik bentuk yang disebut morfologi kota. Morfologi kota terbentuk karena adanya interaksi baik secara spasial maupun kegiatan masyarakat. Morfologi kota di kecamatan Balla mengalami perubahan, dimana aspek-aspek tersebut adalah penggunaan lahan yang semakin meningkat berbanding terbalik dengan ketersediaan lahan yang semakin berkurang. Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan menganalisis kondisi morfologi kota di kecamatan Balla dengan menggunakan metodologi kualitatif melalui analisis spasial Metode: Analisis spasial ini dilakukan untuk melihat pola plot bangunan, pola jaringan jalan dan sistem bangunan Hasil: Hasil penelitian ini menunjukan bahwa perubahan morfologi kota kecamatan Balla didominasi oleh lahan yang tidak terbangun seperti perkebunan dan tanah kosong menjadi perumahan baru Kesimpulan: Perubahan inilah yang membentuk morfologi kota kecamatan Balla membentuk pola permukiman menyebar","PeriodicalId":503024,"journal":{"name":"Jurnal sosial dan sains","volume":"16 3","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139162959","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-12-21DOI: 10.59188/jurnalsosains.v3i12.1084
Syabrinildi Syabrinildi
Latar Belakang: Koperasi merupakan salah satu badan usaha yang penting dalam perekonomian Indonesia. Kerangka hukum dan peraturan yang mengatur manajemen koperasi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi manajemen koperasi. Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kerangka hukum dan peraturan yang mengatur manajemen koperasi di Indonesia. Metode: Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Data penelitian diperoleh melalui studi kepustakaan dengan mengeksplorasi jurnal, buku, perundang-undangan dan informasi lain yang relevan di Google Schoolar. Teknik analisis data pada penelitian ini dilakukan melalui tiga tahapan yakni reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil: Hasil penelitian menunjukan bahwa dasar hukum koperasi diatur dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 Tentang Perkoperasian dan perubahannya yang mengatur sejumlah ketentuan tentang perkoperasian, termasuk di antaranya fungsi koperasi, syarat pembentukan, pembubaran koperasi, dan lainnya. Kerangka hukum dan peraturan yang mengatur koperasi di Indonesia perlu disempurnakan agar dapat mengakomodasi perkembangan koperasi dan memenuhi kebutuhan anggotanya, sejumlah aspek yang perlu disempurnakan antara lain perlindungan anggota, pemberdayaan anggota dan pengembanan koperasi. Kesimpulan: Dasar hukum koperasi di Indonesia terutama diatur dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 Tentang Perkoperasian dan perubahannya. Undang-undang ini mengatur berbagai aspek penting dalam keberadaan koperasi, termasuk fungsi, syarat pendirian, serta proses pembubaran koperasi.
{"title":"Analisis Kerangka Hukum dan Peraturan Yang Mempengaruhi Manajemen Koperasi","authors":"Syabrinildi Syabrinildi","doi":"10.59188/jurnalsosains.v3i12.1084","DOIUrl":"https://doi.org/10.59188/jurnalsosains.v3i12.1084","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Koperasi merupakan salah satu badan usaha yang penting dalam perekonomian Indonesia. Kerangka hukum dan peraturan yang mengatur manajemen koperasi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi manajemen koperasi. Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kerangka hukum dan peraturan yang mengatur manajemen koperasi di Indonesia. Metode: Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Data penelitian diperoleh melalui studi kepustakaan dengan mengeksplorasi jurnal, buku, perundang-undangan dan informasi lain yang relevan di Google Schoolar. Teknik analisis data pada penelitian ini dilakukan melalui tiga tahapan yakni reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil: Hasil penelitian menunjukan bahwa dasar hukum koperasi diatur dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 Tentang Perkoperasian dan perubahannya yang mengatur sejumlah ketentuan tentang perkoperasian, termasuk di antaranya fungsi koperasi, syarat pembentukan, pembubaran koperasi, dan lainnya. Kerangka hukum dan peraturan yang mengatur koperasi di Indonesia perlu disempurnakan agar dapat mengakomodasi perkembangan koperasi dan memenuhi kebutuhan anggotanya, sejumlah aspek yang perlu disempurnakan antara lain perlindungan anggota, pemberdayaan anggota dan pengembanan koperasi. Kesimpulan: Dasar hukum koperasi di Indonesia terutama diatur dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 Tentang Perkoperasian dan perubahannya. Undang-undang ini mengatur berbagai aspek penting dalam keberadaan koperasi, termasuk fungsi, syarat pendirian, serta proses pembubaran koperasi.","PeriodicalId":503024,"journal":{"name":"Jurnal sosial dan sains","volume":"6 3","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139167364","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-12-21DOI: 10.59188/jurnalsosains.v3i12.1092
Fajar Ardiansah Wahyu, Abdul Muiz Nuroni
Latar Belakang: Penyelesaian konflik sengketa antara Newmont Mining Corporation dan Indonesia pada tahun 2014 menjadi perhatian utama dalam hubungan bilateral antara kedua pihak. Sengketa ini timbul akibat perbedaan pandangan dan kepentingan antara perusahaan pertambangan asal Amerika Serikat tersebut dan pemerintah Indonesia terkait dengan kegiatan pertambangan emas di Indonesia. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penyelesaian konflik sengketa tersebut dan mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi hasilnya. Metode: Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif dengan mengumpulkan dan menganalisis data sekunder, termasuk dokumen-dokumen hukum, laporan media, dan laporan terkait. Hasil: Hasil analisis menunjukkan bahwa penyelesaian konflik sengketa antara Newmont Mining Corporation dan Indonesia pada tahun 2014 melibatkan serangkaian negosiasi antara kedua pihak yang diprakarsai oleh pemerintah Indonesia. Faktor-faktor yang mempengaruhi penyelesaian konflik ini antara lain kepentingan politik dan ekonomi, tekanan masyarakat dan lingkungan, serta peraturan hukum yang berlaku. Pemerintah Indonesia mengambil langkah-langkah strategis untuk menyelesaikan konflik ini, termasuk melakukan restrukturisasi kontrak pertambangan dan meningkatkan partisipasi negara dalam kegiatan pertambangan. Kesimpulan: Kesimpulannya, penyelesaian konflik sengketa antara Newmont Mining Corporation dan Indonesia pada tahun 2014 merupakan hasil dari serangkaian negosiasi yang melibatkan berbagai faktor politik, ekonomi, dan hukum. Penyelesaian ini memberikan pelajaran penting bagi Indonesia dalam mengelola konflik sengketa dengan perusahaan asing di sektor pertambangan. Dengan memahami faktor-faktor yang mempengaruhi penyelesaian konflik, pemerintah dapat mengambil langkah-langkah yang efektif dalam menyelesaikan sengketa serupa di masa depan
{"title":"Penyelesaian Sengketa Antara Investor Dengan Negara","authors":"Fajar Ardiansah Wahyu, Abdul Muiz Nuroni","doi":"10.59188/jurnalsosains.v3i12.1092","DOIUrl":"https://doi.org/10.59188/jurnalsosains.v3i12.1092","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Penyelesaian konflik sengketa antara Newmont Mining Corporation dan Indonesia pada tahun 2014 menjadi perhatian utama dalam hubungan bilateral antara kedua pihak. Sengketa ini timbul akibat perbedaan pandangan dan kepentingan antara perusahaan pertambangan asal Amerika Serikat tersebut dan pemerintah Indonesia terkait dengan kegiatan pertambangan emas di Indonesia. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penyelesaian konflik sengketa tersebut dan mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi hasilnya. Metode: Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif dengan mengumpulkan dan menganalisis data sekunder, termasuk dokumen-dokumen hukum, laporan media, dan laporan terkait. Hasil: Hasil analisis menunjukkan bahwa penyelesaian konflik sengketa antara Newmont Mining Corporation dan Indonesia pada tahun 2014 melibatkan serangkaian negosiasi antara kedua pihak yang diprakarsai oleh pemerintah Indonesia. Faktor-faktor yang mempengaruhi penyelesaian konflik ini antara lain kepentingan politik dan ekonomi, tekanan masyarakat dan lingkungan, serta peraturan hukum yang berlaku. Pemerintah Indonesia mengambil langkah-langkah strategis untuk menyelesaikan konflik ini, termasuk melakukan restrukturisasi kontrak pertambangan dan meningkatkan partisipasi negara dalam kegiatan pertambangan. Kesimpulan: Kesimpulannya, penyelesaian konflik sengketa antara Newmont Mining Corporation dan Indonesia pada tahun 2014 merupakan hasil dari serangkaian negosiasi yang melibatkan berbagai faktor politik, ekonomi, dan hukum. Penyelesaian ini memberikan pelajaran penting bagi Indonesia dalam mengelola konflik sengketa dengan perusahaan asing di sektor pertambangan. Dengan memahami faktor-faktor yang mempengaruhi penyelesaian konflik, pemerintah dapat mengambil langkah-langkah yang efektif dalam menyelesaikan sengketa serupa di masa depan","PeriodicalId":503024,"journal":{"name":"Jurnal sosial dan sains","volume":"64 7","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139167518","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-12-21DOI: 10.59188/jurnalsosains.v3i12.1112
Nindia Septa Tiana, Lily Widjaja, Daniel Happy Putra, Fannya Fannya
Latar Belakang: Rak penyimpanan adalah tempat untuk menyimpan arsip atau rekam medis. Pentingnya menyiapkan rak penyimpanan rekam medis yang memadai, untuk mengurangi penumpukan rekam medis baru, mempersingkat waktu petugas rekam medis dalam menyiapkan rekam medis jika sewaktu-waktu diperlukan untuk menjaga kualitas pelayanan. Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah bagaimana kebutuhan rak penyimpanan rekam medis aktif untuk tahun 2022-2026 di RS Patria IKKT. Metode: Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif, dalam penelitian ini mendeskripsikan kebutuhan rak penyimpanan rekam medis di ruang arsip di Rumah Sakit IKKT Patria. Hasil: Prosedur telah dilakukan sesuai dengan (SPO) Penyimpanan Rekam Medis, untuk tahun 2022 – 2026 membutuhkan 41 rak penyimpanan rekam medis, saat ini baru tersedia 20 rak penyimpanan rekam medis, kekurangannya adalah penambahan 21 rak. Luas ruangan tidak mencukupi untuk penambahan 21 rak, saat ini ruang penyimpanan yang tersedia hanya seluas 50 m² dan telah digunakan 49,82 m², ruang penyimpanan rekam medis dan ruang unit kerja rekam medis saat ini masih menyatu dan tidak terbatas. Kesimpulan: Untuk menambah rekam medis konvensional berbasis kertas, perlu ditambah satu ruangan lagi dengan luas 40,42 m². Sebaiknya penyusutan rekam medis tidak aktif dilakukan secara rutin sehingga tersedia rak penyimpanan rekam medis aktif untuk rekam medis pasien baru.
{"title":"Tinjauan Kebutuhan Rak Penyimpanan Rekam Medis Aktif Tahun 2022-2026 Di Rumah Sakit Patria IKKT Jakarta","authors":"Nindia Septa Tiana, Lily Widjaja, Daniel Happy Putra, Fannya Fannya","doi":"10.59188/jurnalsosains.v3i12.1112","DOIUrl":"https://doi.org/10.59188/jurnalsosains.v3i12.1112","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Rak penyimpanan adalah tempat untuk menyimpan arsip atau rekam medis. Pentingnya menyiapkan rak penyimpanan rekam medis yang memadai, untuk mengurangi penumpukan rekam medis baru, mempersingkat waktu petugas rekam medis dalam menyiapkan rekam medis jika sewaktu-waktu diperlukan untuk menjaga kualitas pelayanan. Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah bagaimana kebutuhan rak penyimpanan rekam medis aktif untuk tahun 2022-2026 di RS Patria IKKT. Metode: Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif, dalam penelitian ini mendeskripsikan kebutuhan rak penyimpanan rekam medis di ruang arsip di Rumah Sakit IKKT Patria. Hasil: Prosedur telah dilakukan sesuai dengan (SPO) Penyimpanan Rekam Medis, untuk tahun 2022 – 2026 membutuhkan 41 rak penyimpanan rekam medis, saat ini baru tersedia 20 rak penyimpanan rekam medis, kekurangannya adalah penambahan 21 rak. Luas ruangan tidak mencukupi untuk penambahan 21 rak, saat ini ruang penyimpanan yang tersedia hanya seluas 50 m² dan telah digunakan 49,82 m², ruang penyimpanan rekam medis dan ruang unit kerja rekam medis saat ini masih menyatu dan tidak terbatas. Kesimpulan: Untuk menambah rekam medis konvensional berbasis kertas, perlu ditambah satu ruangan lagi dengan luas 40,42 m². Sebaiknya penyusutan rekam medis tidak aktif dilakukan secara rutin sehingga tersedia rak penyimpanan rekam medis aktif untuk rekam medis pasien baru.","PeriodicalId":503024,"journal":{"name":"Jurnal sosial dan sains","volume":"3 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139167749","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}