Pub Date : 2023-12-08DOI: 10.36040/semsina.v4i01.8028
Moh. Syahru Romadhon Sholeh, Heickal Muhammad Aqil Biladt
Perkembangan teknologi digital semakin hari semakin tidak terbendung. Disruption Era membawa semua aspek di dalam kehidupan berubah begitu cepat, hal tersebut sangat terlihat di dalam perkembangan teknologi. Teknologi pada kenyataannya tidak hanya tumbuh dan berkembang pada aspek teknologi itu sendiri, melainkan sudah merambah pada berbagai aspek kehidupan. Teknologi melahirkan bahasa baru tentang digitalisasi, dimana digitalisasi merupakan sebuah usaha dalam mengimplementasikan berbagai aspek kedalam dunia digital (data base). Dari sekian banyak aspek kehidupan yang dipengaruhi oleh teknologi, AEC (Architecture, Engineering and Construction) Industry menjadi salah satu bidang yang sangat dipengaruhi oleh teknologi digital dalam perkembangannya. Pemanfaatan teknologi digital pada AEC Industry melahirkan salah satu metode pemodelan berbasis digital yaitu BIM (Building Information Modeling). BIM dalam pengertian sederhana merupakan sebuah proses pembuatan model yang secara holistik menghasilkan model yang dilengkapi dengan berbagai informasi. Pada sisi lain seiring perkembangan teknologi digital, seringkali kita dihadapkan dengan permasalahan manajemen data bangunan yang pada prosesnya dibuat dengan cara konvensional. Kehilangan data rancangan dan juga sulitnya mentracking data rancangan sangat sering terjadi, sehingga pada saat bangunan akan dilakukan tahap peremajaan, akses terhadap gambar as-built drawing sangat sulit. Tulisan ini mencoba melihat fenomena yang sering terjadi didekati dengan pemanfaatan teknologi digital. Metode yang digunakan di dalam tulisan ini adalah literatur review dan juga simulasi modeling sebagai bahan pembahasan. Tujuannya adalah untuk melihat sejauh mana peran teknologi digital dapat menyelesaikan permasalahan menejemen data di dalam bidang menejemen bangunan. Hasil dari tulisan ini adalah berupa pemanfaatan produk rancangan berbasis BIM dalam menejemen data dengan menggunakan platform website.
{"title":"DIGITALISASI ASET BERBASIS WEBSITE: PEMANFAATAN BIM MODELING DALAM PENGELOLAAN DATA PERENCANAAN GEDUNG DAN MENEJEMEN BANGUNAN","authors":"Moh. Syahru Romadhon Sholeh, Heickal Muhammad Aqil Biladt","doi":"10.36040/semsina.v4i01.8028","DOIUrl":"https://doi.org/10.36040/semsina.v4i01.8028","url":null,"abstract":"Perkembangan teknologi digital semakin hari semakin tidak terbendung. Disruption Era membawa semua aspek di dalam kehidupan berubah begitu cepat, hal tersebut sangat terlihat di dalam perkembangan teknologi. Teknologi pada kenyataannya tidak hanya tumbuh dan berkembang pada aspek teknologi itu sendiri, melainkan sudah merambah pada berbagai aspek kehidupan. Teknologi melahirkan bahasa baru tentang digitalisasi, dimana digitalisasi merupakan sebuah usaha dalam mengimplementasikan berbagai aspek kedalam dunia digital (data base). Dari sekian banyak aspek kehidupan yang dipengaruhi oleh teknologi, AEC (Architecture, Engineering and Construction) Industry menjadi salah satu bidang yang sangat dipengaruhi oleh teknologi digital dalam perkembangannya. Pemanfaatan teknologi digital pada AEC Industry melahirkan salah satu metode pemodelan berbasis digital yaitu BIM (Building Information Modeling). BIM dalam pengertian sederhana merupakan sebuah proses pembuatan model yang secara holistik menghasilkan model yang dilengkapi dengan berbagai informasi. Pada sisi lain seiring perkembangan teknologi digital, seringkali kita dihadapkan dengan permasalahan manajemen data bangunan yang pada prosesnya dibuat dengan cara konvensional. Kehilangan data rancangan dan juga sulitnya mentracking data rancangan sangat sering terjadi, sehingga pada saat bangunan akan dilakukan tahap peremajaan, akses terhadap gambar as-built drawing sangat sulit. Tulisan ini mencoba melihat fenomena yang sering terjadi didekati dengan pemanfaatan teknologi digital. Metode yang digunakan di dalam tulisan ini adalah literatur review dan juga simulasi modeling sebagai bahan pembahasan. Tujuannya adalah untuk melihat sejauh mana peran teknologi digital dapat menyelesaikan permasalahan menejemen data di dalam bidang menejemen bangunan. Hasil dari tulisan ini adalah berupa pemanfaatan produk rancangan berbasis BIM dalam menejemen data dengan menggunakan platform website.","PeriodicalId":503738,"journal":{"name":"Prosiding SEMSINA","volume":"41 6","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139184842","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-12-08DOI: 10.36040/semsina.v4i01.7392
Annisaa Hamidah Imaduddina, Widiyanto Hari Subagyo Widodo, Ida Soewarni
Food estate dilakukan secara terstruktur yang meliputi subsektor pertanian seperti tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, dan peternakan di suatu wilayah tertentu Diperlukannya skala prioritas sektor – sektor perekonomian Kabupaten Malang sebagai komoditas unggulan penunjang food estate. Maka diperlukan untuk menentukan sub sektor unggulan dan menentukan komoditas unggulan sektor penunjang food estate di Kabupaten Malang. Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian kombinasi atau penelitian gabungan kualitatif dan kuantitatif. Dengan pendekatan keruangan, Pendekatan Ekonomi, Pendekatan Ekologi, dan Pendekatan Pengelolaan Sumber Daya. Metode Analisa yang digunakan yaitu Analisa Komoditas Unggulan, Location Quotient (LQ), Shift Share, Growth Share. Hasil penelitian didapatkan 6 Sub sektor yang menjadi sektor basis, 5 Sub sektor yang bertipologi pertumbuhan sektor progesif, Terdapat 9 Sub sektor bertipologi secara nasional tumbuh cepat. Komoditas unggulan di Kabupaten Malang terdapat 4 Komoditas yaitu Bawang Merah, Cabai Rawit, Kubis dan Tomat. Keempat komoditas unggulan ini dapat menunjang Food Estate di Kabupaten Malang
{"title":"KAJIAN POTENSI KOMODITAS UNGGULAN SEBAGAI PENUNJANG FOOD ESTATE DI KABUPATEN MALANG","authors":"Annisaa Hamidah Imaduddina, Widiyanto Hari Subagyo Widodo, Ida Soewarni","doi":"10.36040/semsina.v4i01.7392","DOIUrl":"https://doi.org/10.36040/semsina.v4i01.7392","url":null,"abstract":"Food estate dilakukan secara terstruktur yang meliputi subsektor pertanian seperti tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, dan peternakan di suatu wilayah tertentu Diperlukannya skala prioritas sektor – sektor perekonomian Kabupaten Malang sebagai komoditas unggulan penunjang food estate. Maka diperlukan untuk menentukan sub sektor unggulan dan menentukan komoditas unggulan sektor penunjang food estate di Kabupaten Malang. Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian kombinasi atau penelitian gabungan kualitatif dan kuantitatif. Dengan pendekatan keruangan, Pendekatan Ekonomi, Pendekatan Ekologi, dan Pendekatan Pengelolaan Sumber Daya. Metode Analisa yang digunakan yaitu Analisa Komoditas Unggulan, Location Quotient (LQ), Shift Share, Growth Share. Hasil penelitian didapatkan 6 Sub sektor yang menjadi sektor basis, 5 Sub sektor yang bertipologi pertumbuhan sektor progesif, Terdapat 9 Sub sektor bertipologi secara nasional tumbuh cepat. Komoditas unggulan di Kabupaten Malang terdapat 4 Komoditas yaitu Bawang Merah, Cabai Rawit, Kubis dan Tomat. Keempat komoditas unggulan ini dapat menunjang Food Estate di Kabupaten Malang","PeriodicalId":503738,"journal":{"name":"Prosiding SEMSINA","volume":"46 3","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139184926","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-12-08DOI: 10.36040/semsina.v4i01.7955
Titik Poerwati, Maria Christina Endarwati
Kelurahan Jodipan merupakan salah satu kelurahan yang terdapat di pusat Kota Malang, tepatnya di Kecamatan Belimbing. Kelurahan yang masuk dalam kawasan CBD Kota Malang, Jodipan merupakan kawasan padat permukiman, yang dilalui oleh aliran sungai Brantas. Kondisi wilayah yang padat berdampak pada pola pembuangan limbah rumah tangga yang tidak terpadu. Hal ini memungkikan terjadinya pencemaran lingkungan sekitar yang berdampak pada menurunya kualitas lingkungan serta pencemaran air baku. Berdasarkan permasalahan tersebut maka tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah merencanakan sistem pengolahan limbah domestik sesuai pemanfaatan ruang. Alat analisa yang digunakan terdiri atas analisa deskriptif kualitatif, deskriptif kuantitatif dan deskriptif evaluatif. Hasil analisa yang didapat menunjukkan sebagian kecil masyarakat masih menggunakan septictank dengan kondisi tidak layak ditunjang dengan perilaku masyarakat yang memanfaatkan sungai untuk aktivitas mandi, cuci, kakus. Dengan keterbatasan lahan tersebut, sistem pengolahan lanjutan untuk menyaring air memanfaatkan daerah sempadan sungai yang tidak ada vegetasi. Konsep yang akan diterapkan dimulai dari pengaliran air hasil olahan dari septictank komunal melalui drainase menuju ke sungai. Pada tebing sungai dibangun parit untuk melanjutkan pengaliran air dari drainase. Di daerah sempadan sungai ditanami vegetasi seperti mendong yang berfungsi untuk menyerap dan menurunkan kadar limbah
{"title":"SISTEM PENGOLAHAN LIMBAH DOMESTIK BERDASARKAN PEMANFAATAN RUANG","authors":"Titik Poerwati, Maria Christina Endarwati","doi":"10.36040/semsina.v4i01.7955","DOIUrl":"https://doi.org/10.36040/semsina.v4i01.7955","url":null,"abstract":"Kelurahan Jodipan merupakan salah satu kelurahan yang terdapat di pusat Kota Malang, tepatnya di Kecamatan Belimbing. Kelurahan yang masuk dalam kawasan CBD Kota Malang, Jodipan merupakan kawasan padat permukiman, yang dilalui oleh aliran sungai Brantas. Kondisi wilayah yang padat berdampak pada pola pembuangan limbah rumah tangga yang tidak terpadu. Hal ini memungkikan terjadinya pencemaran lingkungan sekitar yang berdampak pada menurunya kualitas lingkungan serta pencemaran air baku. Berdasarkan permasalahan tersebut maka tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah merencanakan sistem pengolahan limbah domestik sesuai pemanfaatan ruang. Alat analisa yang digunakan terdiri atas analisa deskriptif kualitatif, deskriptif kuantitatif dan deskriptif evaluatif. Hasil analisa yang didapat menunjukkan sebagian kecil masyarakat masih menggunakan septictank dengan kondisi tidak layak ditunjang dengan perilaku masyarakat yang memanfaatkan sungai untuk aktivitas mandi, cuci, kakus. Dengan keterbatasan lahan tersebut, sistem pengolahan lanjutan untuk menyaring air memanfaatkan daerah sempadan sungai yang tidak ada vegetasi. Konsep yang akan diterapkan dimulai dari pengaliran air hasil olahan dari septictank komunal melalui drainase menuju ke sungai. Pada tebing sungai dibangun parit untuk melanjutkan pengaliran air dari drainase. Di daerah sempadan sungai ditanami vegetasi seperti mendong yang berfungsi untuk menyerap dan menurunkan kadar limbah","PeriodicalId":503738,"journal":{"name":"Prosiding SEMSINA","volume":"48 6","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139185390","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-12-08DOI: 10.36040/semsina.v4i01.7394
Annisaa Hamidah Imaduddina, Widiyanto Hari Subagyo Widodo, Ibnu Sasongko
Daerah yang dilalui oleh lempeng Indo-Australia, termasuk Kabupaten Malang di Provinsi Jawa Timur, memiliki potensi kerentanan bencana gempa bumi yang signifikan. Contoh konkret terjadi pada April 2021 ketika gempa bumi dengan kekuatan 6,1 mengguncang Kabupaten Malang dan sekitarnya, dengan pusat gempa berlokasi di Samudera Indonesia di selatan wilayah Jawa Timur. Ancaman gempa bumi di daerah ini menimbulkan kerentanan bencana, yang mencakup potensi kerugian seperti kematian, luka-luka, kehilangan harta benda, pemindahan penduduk, dan gangguan terhadap kehidupan komunitas. Untuk mengatasi kerentanan bencana ini, pengkajian kerentanan menjadi langkah penting, terutama di daerah yang mengalami perubahan penggunaan lahan yang berdampak pada kerentanan bencana. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami Delta (Δ) Kerentanan Bencana Gempa Bumi dengan pendekatan multitemporal di Kabupaten Malang. Penelitian ini merupakan gabungan antara metode kualitatif dan kuantitatif. Metode kualitatif digunakan untuk menggambarkan situasi eksisting di daerah penelitian, sementara metode kuantitatif digunakan untuk mengevaluasi kerentanan bencana. Selain itu, Cellular Automata digunakan untuk memprediksi perubahan penggunaan lahan. Penelitian ini mencakup 33 kecamatan di Kabupaten Malang yang berada di wilayah rentan terhadap bencana gempa bumi. Melalui analisis prediksi perubahan penggunaan lahan, penelitian ini bertujuan untuk memahami bagaimana kerentanan bencana gempa bumi di daerah tersebut berubah seiring waktu. Hasil akhir dari penelitian ini adalah pemahaman yang lebih baik tentang perubahan kerentanan bencana gempa bumi di Kabupaten Malang yang dapat menjadi landasan untuk pengambilan keputusan dalam mitigasi bencana di masa depan
{"title":"KAJIAN (Δ)KERENTANAN BENCANA GEMPA BUMI BERDASARKAN PERSPEKTIF MULTITEMPORAL","authors":"Annisaa Hamidah Imaduddina, Widiyanto Hari Subagyo Widodo, Ibnu Sasongko","doi":"10.36040/semsina.v4i01.7394","DOIUrl":"https://doi.org/10.36040/semsina.v4i01.7394","url":null,"abstract":"Daerah yang dilalui oleh lempeng Indo-Australia, termasuk Kabupaten Malang di Provinsi Jawa Timur, memiliki potensi kerentanan bencana gempa bumi yang signifikan. Contoh konkret terjadi pada April 2021 ketika gempa bumi dengan kekuatan 6,1 mengguncang Kabupaten Malang dan sekitarnya, dengan pusat gempa berlokasi di Samudera Indonesia di selatan wilayah Jawa Timur. Ancaman gempa bumi di daerah ini menimbulkan kerentanan bencana, yang mencakup potensi kerugian seperti kematian, luka-luka, kehilangan harta benda, pemindahan penduduk, dan gangguan terhadap kehidupan komunitas. Untuk mengatasi kerentanan bencana ini, pengkajian kerentanan menjadi langkah penting, terutama di daerah yang mengalami perubahan penggunaan lahan yang berdampak pada kerentanan bencana. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami Delta (Δ) Kerentanan Bencana Gempa Bumi dengan pendekatan multitemporal di Kabupaten Malang. Penelitian ini merupakan gabungan antara metode kualitatif dan kuantitatif. Metode kualitatif digunakan untuk menggambarkan situasi eksisting di daerah penelitian, sementara metode kuantitatif digunakan untuk mengevaluasi kerentanan bencana. Selain itu, Cellular Automata digunakan untuk memprediksi perubahan penggunaan lahan. Penelitian ini mencakup 33 kecamatan di Kabupaten Malang yang berada di wilayah rentan terhadap bencana gempa bumi. Melalui analisis prediksi perubahan penggunaan lahan, penelitian ini bertujuan untuk memahami bagaimana kerentanan bencana gempa bumi di daerah tersebut berubah seiring waktu. Hasil akhir dari penelitian ini adalah pemahaman yang lebih baik tentang perubahan kerentanan bencana gempa bumi di Kabupaten Malang yang dapat menjadi landasan untuk pengambilan keputusan dalam mitigasi bencana di masa depan","PeriodicalId":503738,"journal":{"name":"Prosiding SEMSINA","volume":"39 10","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139184855","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-12-08DOI: 10.36040/semsina.v4i01.7940
M. Reza, Shintia Sasmitasari, A. Nurul
Manusia secara alami memiliki kebutuhan baik sebagai perseorangan maupun sebagai kelompok sehingga menghasilkan berbagai kegiatan yang mencerminkan aktivitas baik social maupun ekonomi dalam kehidupan sehari-hari. Segala aktivitas sosial dan ekonomi tersebut akan menimbulkan pergerakan. Desa Sekarpuro yang merupakan wilayah peri urban di Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang. Desa Sekarpuro menjadi salah satu desa yang berbatasan langsung dengan Kota Malang dan berdasarkan penelitian terdahulu menjadi wilayah dengan tingkat peri urban yang tertinggi. Desa Sekarpuro merupakan desa yang memiliki pertumbuhan penduduk dan kepadatan penduduk tertinggi di Kecamatan Pakis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keterkaitan ketersediaan fasilitas dengan pola pergerakan penduduk pada Desa Sekarpuro tersebut dengan menggunakan metode pengumpulan data teknik primer meliputi observasi, wawancara, dokumentasi dan teknik sekunder dengan memohon data pada instansi terkait. Metode analisa yang digunakan adalah analisa statistik deskriptif untuk mengetahui ketersediaan fasilitas dan pola pergerakan, analisa korelasi untuk mengetahui keterkaitan Antara ketersediaan fasilitas dengan pola pergerakan penduduk. Pola pergerakan yang dilakukan oleh masyarakat Desa Sekarpuro didominasi pergerakan eksternal yaitu pergerakan keluar Desa Sekarpuro itu sendiri. Dominasi mayoritas penggunaan fasilitas di Kota Malang sebanyak 66%. Ketersediaan fasilitas memiliki keterkaitan kuat dengan pola pergerakan dengan nilai korelasi sebanyak 0,623. Dalam melakukan pergerakan untuk mencapai kebutuhan fasilitasnya dipengaruhi oleh ketersediaan fasilitas
人类作为个体和群体自然会有需求,从而产生各种活动,这些活动反映了日常生活中的社会和经济活动。所有这些社会和经济活动都会导致人口流动。Sekarpuro 村是马兰省 Kecamatan Pakis 的一个近郊区。Sekarpuro 村是直接毗邻马朗城的村庄之一,根据以往的研究,该村的近郊城市化率最高。Sekarpuro 村的人口增长率和人口密度在 Kecamatan Pakis 最高。本研究旨在通过观察、访谈、文献等初级数据收集方法,以及从相关机构获取数据的二级数据收集方法,确定 Sekarpuro 村的设施可用性与人口流动模式之间的关系。使用的分析方法是描述性统计分析,以确定设施可用性和人口流动模式;相关分析,以确定设施可用性和人口流动模式之间的关系。 Sekarpuro 村的人口流动模式主要是对外流动,即离开 Sekarpuro 村。马朗市的大部分设施使用率为 66%。 设施的可用性与人口流动模式有着密切的关系,相关值为 0.623。为满足其设施需求而进行的流动受到设施可用性的影响
{"title":"IDENTIFIKASI KETERKAITAN KETERSEDIAAN FASILITAS DENGAN POLA PERGERAKAN PENDUDUK","authors":"M. Reza, Shintia Sasmitasari, A. Nurul","doi":"10.36040/semsina.v4i01.7940","DOIUrl":"https://doi.org/10.36040/semsina.v4i01.7940","url":null,"abstract":"Manusia secara alami memiliki kebutuhan baik sebagai perseorangan maupun sebagai kelompok sehingga menghasilkan berbagai kegiatan yang mencerminkan aktivitas baik social maupun ekonomi dalam kehidupan sehari-hari. Segala aktivitas sosial dan ekonomi tersebut akan menimbulkan pergerakan. Desa Sekarpuro yang merupakan wilayah peri urban di Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang. Desa Sekarpuro menjadi salah satu desa yang berbatasan langsung dengan Kota Malang dan berdasarkan penelitian terdahulu menjadi wilayah dengan tingkat peri urban yang tertinggi. Desa Sekarpuro merupakan desa yang memiliki pertumbuhan penduduk dan kepadatan penduduk tertinggi di Kecamatan Pakis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keterkaitan ketersediaan fasilitas dengan pola pergerakan penduduk pada Desa Sekarpuro tersebut dengan menggunakan metode pengumpulan data teknik primer meliputi observasi, wawancara, dokumentasi dan teknik sekunder dengan memohon data pada instansi terkait. Metode analisa yang digunakan adalah analisa statistik deskriptif untuk mengetahui ketersediaan fasilitas dan pola pergerakan, analisa korelasi untuk mengetahui keterkaitan Antara ketersediaan fasilitas dengan pola pergerakan penduduk. Pola pergerakan yang dilakukan oleh masyarakat Desa Sekarpuro didominasi pergerakan eksternal yaitu pergerakan keluar Desa Sekarpuro itu sendiri. Dominasi mayoritas penggunaan fasilitas di Kota Malang sebanyak 66%. Ketersediaan fasilitas memiliki keterkaitan kuat dengan pola pergerakan dengan nilai korelasi sebanyak 0,623. Dalam melakukan pergerakan untuk mencapai kebutuhan fasilitasnya dipengaruhi oleh ketersediaan fasilitas","PeriodicalId":503738,"journal":{"name":"Prosiding SEMSINA","volume":"34 10","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139185194","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-12-08DOI: 10.36040/semsina.v4i01.8109
Emil Salim Kahmi Leka, Tedy Agung Cahyadi, Nurkhamim Nurkhamim, R. Ernawati, Eddy Winarno
Secara umum pengolahan air atau lahan tercemar di area penambangan dapat dilakukan menggunakan 2 macam metode. Metode pertama adalah metode aktif, yakni metode yang menggunakan penambahan bahan kimia secara langsung ke kolam tambang atau lahan reklamasi dengan tujuan untuk mereduksi senyawa pencemar. Banyak pelaku industri penambangan yang memilih cara ini. Cara ini sering diadopsi di dunia pertambangan karena selain mudah didapat, bahan kimia juga tergolong sangat praktis dalam penggunaannya, yaitu dengan cara menaburkan bahan kimia tersebut ke media yang tercemar dengan dosis tertentu. Namun dalam penggunaannya, bahan kimia tersebut memerlukan jumlah yang sangat banyak sehingga berpotensi memberikan biaya yang cukup mahal bila dilakukan secara terus-menerus. Metode kedua adalah metode pasif, yaitu suatu metode penanggulangan masalah air atau lahan tercemar dengan bantuan dari proses bio-geokimia tumbuhan yang direkayasa sedemikian rupa sehingga dapat menangani permasalahan air atau lahan tercemar secara kontinyu. Salah satu teknik yang terkenal dari metode ini adalah teknik Fitoremediasi. Tujuan dari penelitian berdasarkan kajian literatur (literature review) ini adalah untuk mengetahui apakah adanya penurunan konsentrasi merkuri (Hg) pada air dengan metode fitoremediasi, mengetahui seberapa besar efisiensi tanaman dalam menyerap logam berat merkuri (Hg) pada air.
{"title":"METODE FITOREMEDIASI DALAM PENGELOLAAN AIR TERCEMAR MERKURI (HG) BERDASARKAN LITERATUR REVIEW","authors":"Emil Salim Kahmi Leka, Tedy Agung Cahyadi, Nurkhamim Nurkhamim, R. Ernawati, Eddy Winarno","doi":"10.36040/semsina.v4i01.8109","DOIUrl":"https://doi.org/10.36040/semsina.v4i01.8109","url":null,"abstract":"Secara umum pengolahan air atau lahan tercemar di area penambangan dapat dilakukan menggunakan 2 macam metode. Metode pertama adalah metode aktif, yakni metode yang menggunakan penambahan bahan kimia secara langsung ke kolam tambang atau lahan reklamasi dengan tujuan untuk mereduksi senyawa pencemar. Banyak pelaku industri penambangan yang memilih cara ini. Cara ini sering diadopsi di dunia pertambangan karena selain mudah didapat, bahan kimia juga tergolong sangat praktis dalam penggunaannya, yaitu dengan cara menaburkan bahan kimia tersebut ke media yang tercemar dengan dosis tertentu. Namun dalam penggunaannya, bahan kimia tersebut memerlukan jumlah yang sangat banyak sehingga berpotensi memberikan biaya yang cukup mahal bila dilakukan secara terus-menerus. Metode kedua adalah metode pasif, yaitu suatu metode penanggulangan masalah air atau lahan tercemar dengan bantuan dari proses bio-geokimia tumbuhan yang direkayasa sedemikian rupa sehingga dapat menangani permasalahan air atau lahan tercemar secara kontinyu. Salah satu teknik yang terkenal dari metode ini adalah teknik Fitoremediasi. Tujuan dari penelitian berdasarkan kajian literatur (literature review) ini adalah untuk mengetahui apakah adanya penurunan konsentrasi merkuri (Hg) pada air dengan metode fitoremediasi, mengetahui seberapa besar efisiensi tanaman dalam menyerap logam berat merkuri (Hg) pada air.","PeriodicalId":503738,"journal":{"name":"Prosiding SEMSINA","volume":"48 5","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139185383","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-12-08DOI: 10.36040/semsina.v4i01.7942
Zulvyah Faisal, Saleh Pallu, Farouk Maricar, Mukhsan Putra Hatta
Dalam studi mengenai prakiraan banjir, penting halnya untuk memprediksi dinamika inundasi berbasis real-time, sehingga menghasilkan prakiraan yang baik terhadap daerah yang sering dilanda banjir seperti halnya di kota Makassar. Penelitian ini akan mensimulasikan limpasan curah hujan dan genangan banjir secara bersamaan dengan menerapkan model numerik RRI (Rainfall-Runoff Inundation), dengan rumusan masalah yang akan dikaji adalah: Bagaimana sebaran banjir akibat luapan sungai di Daerah Aliran Sungai (DAS Tallo) dengan Model RRI. Terkait dengan masalah yang telah dirumuskan sebelumnya, maka hasil yang diharapkan dalam penelitian ini adalah: Mendapatkan sebaran spasial dan sebaran banjir akibat luapan sungai di Daerah Aliran Sungai (DAS Tallo) dengan Model RRI
{"title":"PENGGUNAAN DATA HUJAN SATELIT UNTUK PRAKIRAAN BANJIR DI DAS TALLO","authors":"Zulvyah Faisal, Saleh Pallu, Farouk Maricar, Mukhsan Putra Hatta","doi":"10.36040/semsina.v4i01.7942","DOIUrl":"https://doi.org/10.36040/semsina.v4i01.7942","url":null,"abstract":"Dalam studi mengenai prakiraan banjir, penting halnya untuk memprediksi dinamika inundasi berbasis real-time, sehingga menghasilkan prakiraan yang baik terhadap daerah yang sering dilanda banjir seperti halnya di kota Makassar. Penelitian ini akan mensimulasikan limpasan curah hujan dan genangan banjir secara bersamaan dengan menerapkan model numerik RRI (Rainfall-Runoff Inundation), dengan rumusan masalah yang akan dikaji adalah: Bagaimana sebaran banjir akibat luapan sungai di Daerah Aliran Sungai (DAS Tallo) dengan Model RRI. Terkait dengan masalah yang telah dirumuskan sebelumnya, maka hasil yang diharapkan dalam penelitian ini adalah: Mendapatkan sebaran spasial dan sebaran banjir akibat luapan sungai di Daerah Aliran Sungai (DAS Tallo) dengan Model RRI","PeriodicalId":503738,"journal":{"name":"Prosiding SEMSINA","volume":"53 4","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139185450","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Jalan merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan. Jalan memungkinkan orang untuk bepergian kemana saja dan beraktivitas, namun kerusakan jalan merupakan salah satu permasalahan utama yang perlu ditangani secara serius. Kota Malang memiliki banyak kerusakan jalan yang seringkali membahayakan dan merepotkan pengguna jalan. Penilaian kondisi permukaan jalan merupakan salah satu langkah dalam menentukan jenis program rehabilitasi yang perlu dilakukan. Salah satu cara untuk menentukan nilai kondisi jalan adalah dengan menggunakan metode perhitungan Pavement Condition Index (PCI). Merupakan suatu sistem untuk mengevaluasi kondisi jalan berdasarkan jenis, derajat dan tingkat kerusakan jalan dan dimaksudkan untuk digunakan sebagai dasar manajemen pemeliharaan. Data kerusakan jalan yang dihasilkan dari metode PCI dapat menggambarkan tingkat kerusakan jalan secara keseluruhan. Namun perhitungan ini masih menggunakan perhitungan manual, dengan proses perhitungan yang cukup panjang. Untuk itu, aplikasi kalkulator kondisi perkerasan dapat membantu pengguna secara otomatis mencari informasi lokasi kerusakan dan kondisi jalan dengan lebih mudah. Hasil aplikasi mobile GIS berbasis Android untuk menghitung kondisi perkerasan pada dua ruas jalan yang disurvei yaitu Jalan Veteran dan Langsep menghasilkan rata-rata nilai perkerasan sebesar 65,453 dengan kategori Baik. Aplikasi perhitungan kondisi perkerasan mencapai persentase kelayakan total sebesar 78,5% yang masuk dalam kategori layak.Dengan demikian diharapkan aplikasi ini dapat memudahkan pemberian informasi dan perhitungan rute
{"title":"PEMBUATAN APLIKASI MOBILE GIS BERBASIS ANDROID UNTUK PERHITUNGAN KONDISI PERKERASAN JALAN","authors":"Alvin Ahlunnizar, Jasmani, Adkha Yulianandha Mabrur, Feny Arafah","doi":"10.36040/semsina.v4i01.8047","DOIUrl":"https://doi.org/10.36040/semsina.v4i01.8047","url":null,"abstract":"Jalan merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan. Jalan memungkinkan orang untuk bepergian kemana saja dan beraktivitas, namun kerusakan jalan merupakan salah satu permasalahan utama yang perlu ditangani secara serius. Kota Malang memiliki banyak kerusakan jalan yang seringkali membahayakan dan merepotkan pengguna jalan. Penilaian kondisi permukaan jalan merupakan salah satu langkah dalam menentukan jenis program rehabilitasi yang perlu dilakukan. Salah satu cara untuk menentukan nilai kondisi jalan adalah dengan menggunakan metode perhitungan Pavement Condition Index (PCI). Merupakan suatu sistem untuk mengevaluasi kondisi jalan berdasarkan jenis, derajat dan tingkat kerusakan jalan dan dimaksudkan untuk digunakan sebagai dasar manajemen pemeliharaan. Data kerusakan jalan yang dihasilkan dari metode PCI dapat menggambarkan tingkat kerusakan jalan secara keseluruhan. Namun perhitungan ini masih menggunakan perhitungan manual, dengan proses perhitungan yang cukup panjang. Untuk itu, aplikasi kalkulator kondisi perkerasan dapat membantu pengguna secara otomatis mencari informasi lokasi kerusakan dan kondisi jalan dengan lebih mudah. Hasil aplikasi mobile GIS berbasis Android untuk menghitung kondisi perkerasan pada dua ruas jalan yang disurvei yaitu Jalan Veteran dan Langsep menghasilkan rata-rata nilai perkerasan sebesar 65,453 dengan kategori Baik. Aplikasi perhitungan kondisi perkerasan mencapai persentase kelayakan total sebesar 78,5% yang masuk dalam kategori layak.Dengan demikian diharapkan aplikasi ini dapat memudahkan pemberian informasi dan perhitungan rute","PeriodicalId":503738,"journal":{"name":"Prosiding SEMSINA","volume":"45 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139184936","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-12-08DOI: 10.36040/semsina.v4i01.7912
Budi Fathony, L. Mulyadi, Sentot Achmadi, Vitha Rachmawati
Kurangnya kesadaran pemerintah atau masyarakat dalam melestarikan keberadaan bangunan cagar budaya yang di Kota Blitar cukup memprihatinkan padahal sebaran objek arsitektur bersejarah yang ada di Kota Blitar ini cukup banyak, maka dari itu peneliti memfokuskan kawasan pada koridor Mastrip dan Kampung Tlatah Mataraman. Sehingga perlu batasan-batasan yang dapat mengelompokkan objek penelitian berdasarkan wilayah. Permasalahan selanjutnya adalah terkait dengan ketersediaan data hasil penelitian, agar dapat dilakukan proses analisis tipologi elemen arsitektur dan pemetaan berdasarkan wilayah. Dalam pengumpulan data menggunakan metode penelitian kualitatif yaitu observasi, analisis visual dan interview (individual atau grup). Ditemukannya berbagai bangunan dalam kawasan mataraman dan Koridor mastrip dengan gaya arsitektur vernakular Mataram Kuno dan Kolonial belanda. Penelitian yang berjudul “Identifikasi Arsitektur : Studi Kasus Kota Blitar” yang telah dilaksanakan maka hasil yang diperoleh telah sesuai dengan tujuan awal pelaksanaan penelitian ini diselenggarakan seperti ditemukannya berbagai bangunan bernilai sejarah pada kawasan Tlatah Mataraman dan Koridor Mastrip, salah satunya bangunan dengan gaya Arsitektur Vernakular Mataram Kuno (Mataraman), Arsitektur Kolonial Belanda, hasil dari penelitian ini bisa digunakan sebagai acuan data dalam pengembangan lebih dalam mengembangkan Koridor Mastrip dan Tlatah Mataraman
尽管卜利塔尔市的历史建筑分布很多,但政府或社会对保护卜利塔尔市文化遗产建筑的认识不足,这一点令人担忧,因此研究人员将重点放在马斯特里普走廊和甘榜特拉他马塔拉曼(Kampung Tlatah Mataraman)。因此,它需要按区域对研究对象进行分组。下一个问题与研究数据的可用性有关,这样才能对建筑元素类型进行分析,并按区域绘制地图。在收集数据时,采用了定性研究方法,即观察、视觉分析和访谈(个人或小组)。在马塔拉曼地区和马斯特里普走廊发现了各种具有老马塔拉曼和荷兰殖民时期乡土建筑风格的建筑。题为 "建筑鉴定:布利塔尔市案例研究 "的研究已经开展,所获得的结果符合实施本研究的最初目标,如在特拉塔马塔拉曼地区和马斯特里普走廊发现了各种具有历史价值的建筑,其中一栋建筑具有老马塔拉曼乡土建筑(马塔拉曼)、荷兰殖民建筑的风格,本研究的结果可作为开发马斯特里普走廊和特拉塔马塔拉曼的参考数据。
{"title":"KAJIAN PELESTARIAN BANGUNAN CAGAR BUDAYA KAWASAN MASTRIP DI KOTA BLITAR IDENTIFIKASI ARSITEKTUR","authors":"Budi Fathony, L. Mulyadi, Sentot Achmadi, Vitha Rachmawati","doi":"10.36040/semsina.v4i01.7912","DOIUrl":"https://doi.org/10.36040/semsina.v4i01.7912","url":null,"abstract":"Kurangnya kesadaran pemerintah atau masyarakat dalam melestarikan keberadaan bangunan cagar budaya yang di Kota Blitar cukup memprihatinkan padahal sebaran objek arsitektur bersejarah yang ada di Kota Blitar ini cukup banyak, maka dari itu peneliti memfokuskan kawasan pada koridor Mastrip dan Kampung Tlatah Mataraman. Sehingga perlu batasan-batasan yang dapat mengelompokkan objek penelitian berdasarkan wilayah. Permasalahan selanjutnya adalah terkait dengan ketersediaan data hasil penelitian, agar dapat dilakukan proses analisis tipologi elemen arsitektur dan pemetaan berdasarkan wilayah. Dalam pengumpulan data menggunakan metode penelitian kualitatif yaitu observasi, analisis visual dan interview (individual atau grup). Ditemukannya berbagai bangunan dalam kawasan mataraman dan Koridor mastrip dengan gaya arsitektur vernakular Mataram Kuno dan Kolonial belanda. Penelitian yang berjudul “Identifikasi Arsitektur : Studi Kasus Kota Blitar” yang telah dilaksanakan maka hasil yang diperoleh telah sesuai dengan tujuan awal pelaksanaan penelitian ini diselenggarakan seperti ditemukannya berbagai bangunan bernilai sejarah pada kawasan Tlatah Mataraman dan Koridor Mastrip, salah satunya bangunan dengan gaya Arsitektur Vernakular Mataram Kuno (Mataraman), Arsitektur Kolonial Belanda, hasil dari penelitian ini bisa digunakan sebagai acuan data dalam pengembangan lebih dalam mengembangkan Koridor Mastrip dan Tlatah Mataraman","PeriodicalId":503738,"journal":{"name":"Prosiding SEMSINA","volume":"54 3","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139185131","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Kualitas air adalah suatu ukuran kondisi air dilihat dari karakteristik fisik, kimiawi, dan biologisnya. Salah satu parameter penentu dalam kualitas air air laut Suhu Pemukaan Laut (SPL) yang umumnya digunakan dalam bidang kelautan maupun perikanan. Teluk Bima adalah sebuah teluk yang terletak di Provinsi Nusa Tenggara Barat yang memiliki luas sekitar 840 km2. Teluk Bima memiliki peran yang penting bagi masyarakat sekitar, terutama dalam hal perekonomian dan sumber daya laut. Pada tahun 2022, Teluk Bima mengalami fenomena Lendir Laut yang menyebabkan terjadinya penurunan kualitas perairan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat bagaimana kondisi kualitas air laut di Teluk Bima setelah 1 tahun pasca adanya fenomena Lendir Laut. Kondisi ini selanjutnya dianalisa dengan ketentuan tentang Baku Mutu Air Laut. Salah satu metode yang paling efektif untuk menganalisa kondisi kualitas air laut adalah menggunakan data penginderaan jauh, yaitu data Landsat-8. Hasil perhitungan estimasi SPL di Teluk Bima tahun 2023 adalah berkisar antara 17,52ºC – 33,92ºC. Didapatkan hasil SPL yang terlalu rendah karena adanya pengaruh tutupan awan, yaitu mencapai 17,52ºC. Sebaran nilai SPL di Teluk Bima didominasi oleh suhu 28 ºC – 30 ºC. Nilai suhu ini sudah cukup sesuai dengan karakteristik perairan di Indonesia yang merupakan perairan tropis, yaitu 28 – 31ºC. Berdasarkan hasil uji akurasi diperoleh nilai NMAE 7,016 % dan RMSE 1,963 °C, dimana hasil tersebut masih memenuhi syarat indeks yang ditetapkan. Dari hasil analisa menunjukkan bahwa untuk analisa baku mutu air laut secara garis besar SPL di Teluk Bima sudah sesuai dengan baku mutu air laut yang sudah ditetapkan oleh Kementrian Lingkungan Hidup, yaitu 28 – 32 °C.
{"title":"PEMETAAN SUHU PERMUKAAN LAUT DI TELUK BIMA MENGGUNAKAN LANDSAT-8","authors":"Feny Arafah, Makbul Hidayat, Adkha Yulianandha, Evy Hendriarianti","doi":"10.36040/semsina.v4i01.8041","DOIUrl":"https://doi.org/10.36040/semsina.v4i01.8041","url":null,"abstract":"Kualitas air adalah suatu ukuran kondisi air dilihat dari karakteristik fisik, kimiawi, dan biologisnya. Salah satu parameter penentu dalam kualitas air air laut Suhu Pemukaan Laut (SPL) yang umumnya digunakan dalam bidang kelautan maupun perikanan. Teluk Bima adalah sebuah teluk yang terletak di Provinsi Nusa Tenggara Barat yang memiliki luas sekitar 840 km2. Teluk Bima memiliki peran yang penting bagi masyarakat sekitar, terutama dalam hal perekonomian dan sumber daya laut. Pada tahun 2022, Teluk Bima mengalami fenomena Lendir Laut yang menyebabkan terjadinya penurunan kualitas perairan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat bagaimana kondisi kualitas air laut di Teluk Bima setelah 1 tahun pasca adanya fenomena Lendir Laut. Kondisi ini selanjutnya dianalisa dengan ketentuan tentang Baku Mutu Air Laut. Salah satu metode yang paling efektif untuk menganalisa kondisi kualitas air laut adalah menggunakan data penginderaan jauh, yaitu data Landsat-8. Hasil perhitungan estimasi SPL di Teluk Bima tahun 2023 adalah berkisar antara 17,52ºC – 33,92ºC. Didapatkan hasil SPL yang terlalu rendah karena adanya pengaruh tutupan awan, yaitu mencapai 17,52ºC. Sebaran nilai SPL di Teluk Bima didominasi oleh suhu 28 ºC – 30 ºC. Nilai suhu ini sudah cukup sesuai dengan karakteristik perairan di Indonesia yang merupakan perairan tropis, yaitu 28 – 31ºC. Berdasarkan hasil uji akurasi diperoleh nilai NMAE 7,016 % dan RMSE 1,963 °C, dimana hasil tersebut masih memenuhi syarat indeks yang ditetapkan. Dari hasil analisa menunjukkan bahwa untuk analisa baku mutu air laut secara garis besar SPL di Teluk Bima sudah sesuai dengan baku mutu air laut yang sudah ditetapkan oleh Kementrian Lingkungan Hidup, yaitu 28 – 32 °C.","PeriodicalId":503738,"journal":{"name":"Prosiding SEMSINA","volume":"18 10","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139185251","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}