Pengendalian persediaan salah satu kegiatan didalam industry manufaktur maupun non manufaktur untuk dapat menjaga persediaan yang cukup agar kegiatan operasi dapat berjalan dengan lancar dan efisien. CV. JF adalah perusahaan yang bergerak dibidang pengolahan makanan beku. Tujuan penelitian ini perlu ditetapkan perencaaan dan pengendalian bahan baku yang optimal dengan menerapkan sistem persediaan yang tepat dalam perusahaan, setidaknya mampu memperhitungkan jumlah produksi dengan persediaan yang ada dan menghitung frekuensi pembelian, menghitung total biaya (total inventory cost), menghitung safety stock dan merencanakan kapan harus memesan kembali (reorder point) untuk memproduksi pada tahap selanjutnya. Meramalkan jumlah pemakaian bahan baku dengan menggunakan metode moving average 3 dan 5 bulan dan exponential semoothing α 0,1, 0,5 dan 0,9. Adapun metode peramalan yang digunakan adalah moving average 3 bulan karena menghasilkan MAD terkecil sebesar 257,96. Hasil pengendalian persediaan bahan baku dari perhitungan peramalan pemakaian bahan baku. Menghasilkan perhitungan EOQ pembelian yang ekonomis sebesar 1,065 kg. Frekuensi pembelian 10 kali dalam satu periodedan total biaya persediaan Rp. 524404,343. Safety stock yang dibutuhkan adalah sebesar 338,714Kg. dan Re Order Point 416,294 Kg.
{"title":"ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU TAPIOCA MENGGUNAKAN PENDEKATAN ECONOMIC ORDER QUANTITY (EOQ)","authors":"Arini Festy Octavia Susanti, M. Hermansyah","doi":"10.56670/jsrd.v5i2.157","DOIUrl":"https://doi.org/10.56670/jsrd.v5i2.157","url":null,"abstract":"Pengendalian persediaan salah satu kegiatan didalam industry manufaktur maupun non manufaktur untuk dapat menjaga persediaan yang cukup agar kegiatan operasi dapat berjalan dengan lancar dan efisien. CV. JF adalah perusahaan yang bergerak dibidang pengolahan makanan beku. Tujuan penelitian ini perlu ditetapkan perencaaan dan pengendalian bahan baku yang optimal dengan menerapkan sistem persediaan yang tepat dalam perusahaan, setidaknya mampu memperhitungkan jumlah produksi dengan persediaan yang ada dan menghitung frekuensi pembelian, menghitung total biaya (total inventory cost), menghitung safety stock dan merencanakan kapan harus memesan kembali (reorder point) untuk memproduksi pada tahap selanjutnya. Meramalkan jumlah pemakaian bahan baku dengan menggunakan metode moving average 3 dan 5 bulan dan exponential semoothing α 0,1, 0,5 dan 0,9. Adapun metode peramalan yang digunakan adalah moving average 3 bulan karena menghasilkan MAD terkecil sebesar 257,96. Hasil pengendalian persediaan bahan baku dari perhitungan peramalan pemakaian bahan baku. Menghasilkan perhitungan EOQ pembelian yang ekonomis sebesar 1,065 kg. Frekuensi pembelian 10 kali dalam satu periodedan total biaya persediaan Rp. 524404,343. Safety stock yang dibutuhkan adalah sebesar 338,714Kg. dan Re Order Point 416,294 Kg.","PeriodicalId":510792,"journal":{"name":"Journal of Scientech Research and Development","volume":"127 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139359951","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Perusahaan menuntut peningkatan produktivitas dengan membuat sistem produksi yang baik untuk bersaing dengan kompetitor dan merebut pasar. Salah satu cara dalam peningkatan produktivitas yaitu dengan meminimalisir pemborosan-pemborosan yang ada pada perusahaan. PT. SBM mulai beroperasi pada tahun 1974 sebagai salah satu industri tindak lanjut pengolahan bahan dasar ikan untuk diolah menjadi beberapa produk yang dihasilkan yaitu, udang beku dan makanan olahan ikan beku (dumpling, dimsum, bakso ikan). Permasalahan keseimbangan lintasan produksi paling banyak terjadi di perusahaan ini, adanya kombinasi penugasan kerja terhadap operator atau operator group yang menempati stasiun kerja tertentu serta keahlian dan keterampilan operator juga sebagai salah satu penyebab belum maksimalnya produktivitas lini produksi di PT. SBM. Masalah-masalah yang terjadi pada keseimbangan lintasan dalam suatu lintasan produksi biasanya tampak adanya penumpukan material, waktu tunggu yang tinggi dan operator yang menganggur karena beban kerja yang tidak teratur. Untuk memperbaiki kondisi tersebut dengan keseimbangan lintasan yaitu dengan menyeimbangkan stasiun kerja sesuai dengan produktifitas produksi yang diinginkan. Penyelesaian Line Balancing pada penelitian ini menggunakan metode RPW (Ranked Positional Weight). Perhitungan metode ini, yaitu dengan cara mengelompokkan pekerjaan kedalam sejumlah kelompok berdasarkan jumlah stasiun kerja minimal dan melakukan pengalokasian sesuai dengan waktu siklus yang dimiliki. Dengan pendekatan metode Line Balancing waktu tunggu proses produksi bakso ikan bisa berkurang. Hasil yang didapat balance delay pada kondisi perusahaan sebelumnya yaitu 48% dan setelah adanya perbaikan telah berkurang hingga menjadi 9%. Sedangkan dalam Smoothness Index hasil yang diketahui pada kondisi perusahaan sebelumnya 48 menit dan hasil yang didapat setelah perbaikan adalah 8 menit.
{"title":"ANALISIS LINE BALANCING PROSES PRODUKSI BAKSO IKAN PADA FISH PROCESSING PLANT DEPARTMENT PT. SBM","authors":"Ahmad Syarifudin, M. Hermansyah","doi":"10.56670/jsrd.v5i2.158","DOIUrl":"https://doi.org/10.56670/jsrd.v5i2.158","url":null,"abstract":"Perusahaan menuntut peningkatan produktivitas dengan membuat sistem produksi yang baik untuk bersaing dengan kompetitor dan merebut pasar. Salah satu cara dalam peningkatan produktivitas yaitu dengan meminimalisir pemborosan-pemborosan yang ada pada perusahaan. PT. SBM mulai beroperasi pada tahun 1974 sebagai salah satu industri tindak lanjut pengolahan bahan dasar ikan untuk diolah menjadi beberapa produk yang dihasilkan yaitu, udang beku dan makanan olahan ikan beku (dumpling, dimsum, bakso ikan). Permasalahan keseimbangan lintasan produksi paling banyak terjadi di perusahaan ini, adanya kombinasi penugasan kerja terhadap operator atau operator group yang menempati stasiun kerja tertentu serta keahlian dan keterampilan operator juga sebagai salah satu penyebab belum maksimalnya produktivitas lini produksi di PT. SBM. Masalah-masalah yang terjadi pada keseimbangan lintasan dalam suatu lintasan produksi biasanya tampak adanya penumpukan material, waktu tunggu yang tinggi dan operator yang menganggur karena beban kerja yang tidak teratur. Untuk memperbaiki kondisi tersebut dengan keseimbangan lintasan yaitu dengan menyeimbangkan stasiun kerja sesuai dengan produktifitas produksi yang diinginkan. Penyelesaian Line Balancing pada penelitian ini menggunakan metode RPW (Ranked Positional Weight). Perhitungan metode ini, yaitu dengan cara mengelompokkan pekerjaan kedalam sejumlah kelompok berdasarkan jumlah stasiun kerja minimal dan melakukan pengalokasian sesuai dengan waktu siklus yang dimiliki. Dengan pendekatan metode Line Balancing waktu tunggu proses produksi bakso ikan bisa berkurang. Hasil yang didapat balance delay pada kondisi perusahaan sebelumnya yaitu 48% dan setelah adanya perbaikan telah berkurang hingga menjadi 9%. Sedangkan dalam Smoothness Index hasil yang diketahui pada kondisi perusahaan sebelumnya 48 menit dan hasil yang didapat setelah perbaikan adalah 8 menit.","PeriodicalId":510792,"journal":{"name":"Journal of Scientech Research and Development","volume":"54 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139359679","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini berjudul Optimalisasi Vehicle Routing Problem Pada UD. Kopwan Yasmin Nongkojajar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui proses distribusi dan transportasi di UD. Kopwan Yasmin dan untuk mengetahui biaya distribusi dan transportasi UD. Kopwan Yasmin. Hasil Penelitian ini adalah bahwa penggunaan Metode Clark & Wright Saving Heuristic dalam distribusi dan transportasi barang di UD. Kopwan Yasmin berhasil mengurangi biaya transportasi secara signifikan, sebesar 59,68%-71,29% per bulan pada kendaraan pertama dan kedua. Metode ini juga meningkatkan efisiensi dan efektivitas perusahaan dalam melakukan distribusi dan transportasi barang dengan menemukan rute pengiriman barang yang optimal, meminimalkan jarak tempuh, waktu tempuh, dan biaya transportasi. Dengan menggunakan rute pengiriman barang yang optimal, perusahaan dapat menghemat pengeluaran biaya transportasi dan menjadi lebih efisien.
{"title":"OPTIMALISASI VEHICLE ROUTING PROBLEM PADA UD. KOPWAN YASMIN NONGKOJAJAR","authors":"M. Baihaqi, M. Hermansyah","doi":"10.56670/jsrd.v5i2.159","DOIUrl":"https://doi.org/10.56670/jsrd.v5i2.159","url":null,"abstract":"Penelitian ini berjudul Optimalisasi Vehicle Routing Problem Pada UD. Kopwan Yasmin Nongkojajar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui proses distribusi dan transportasi di UD. Kopwan Yasmin dan untuk mengetahui biaya distribusi dan transportasi UD. Kopwan Yasmin. Hasil Penelitian ini adalah bahwa penggunaan Metode Clark & Wright Saving Heuristic dalam distribusi dan transportasi barang di UD. Kopwan Yasmin berhasil mengurangi biaya transportasi secara signifikan, sebesar 59,68%-71,29% per bulan pada kendaraan pertama dan kedua. Metode ini juga meningkatkan efisiensi dan efektivitas perusahaan dalam melakukan distribusi dan transportasi barang dengan menemukan rute pengiriman barang yang optimal, meminimalkan jarak tempuh, waktu tempuh, dan biaya transportasi. Dengan menggunakan rute pengiriman barang yang optimal, perusahaan dapat menghemat pengeluaran biaya transportasi dan menjadi lebih efisien.","PeriodicalId":510792,"journal":{"name":"Journal of Scientech Research and Development","volume":"40 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139359878","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pemilihan supplier/seller merupakan masalah multikriteria dimana setiap kriteria yang digunakan memiliki kepentingan yang berbeda dan informasi yang tidak diketahui secara pasti. Pemilihan supplier berdasarkan penawaran harga rendah tidak lagi efisien. PT. AM menghadapi kendala terkait jumlah pemasukan paket yang tidak sesuai dengan data dan pengiriman dalam memenuhi pesanan dan juga tingka keterlambatan pengiriman yang kian tinggi persentasenya. Ketidakstabilan yang terjadi belum tentu karena faktor lain yang cenderung jauh dari rencana dan perkiraan perusahaan. Oleh karena itu, perlu dilakukan evaluasi secara terukur dalam pengambilan keputusan perusahaan terhadap pemilihan supplier/seller. Pendekatan penelitian ini menggunakan Analytical Hierarchy Process (AHP) dalam proses pendukung pengambilan keputusan dari suatu permasalahan yang kompleks dan terukur. Kompleksitas dan keterukuran ini menggunakan fuzzy untuk mengakomodasi ketidakpastian yang terjadi saat pengambilan keputusan. Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan dengan menggunakan kombinasi metode Fuzzy AHP dan penilaian menggunakan rating scale, diketahui bahwa PT. AM diperoleh hasil perhitungan masing-masing kriteria pada penelitian ini dengan kriteria kualitas 0,2829, kriteria pengiriman 0,2096, kriteria harga 0,1457, kriteria pelayanan 0,0984, kriteria kemampuan packing 0,1466, dan kriteria karakteristik seller 0. 1172. Berdasarkan perhitungan tersebut, maka kriteria kualitas menjadi prioritas utama dalam pemilihan seller.
供应商/卖家选择是一个多标准问题,其中使用的每个标准都有不同的重要性,而且信息并不确定。基于低价报价的供应商选择不再有效。PT AM 在履行订单时面临着与数据和装运不符的包装条目的数量,以及延迟交货比例越来越高的问题。出现这种不稳定性不一定是其他因素造成的,这些因素往往与公司的计划和估计相去甚远。因此,有必要以可衡量的方式进行评估,以便公司在选择供应商/销售商时做出决策。本研究方法采用层次分析法(AHP),从复杂和可衡量的问题出发,为决策提供支持。这种复杂性和可测量性使用模糊法来适应决策时出现的不确定性。根据结合使用模糊 AHP 方法和评级表进行评估的计算结果可知,PT. AM 在本研究中获得的各标准计算结果为:质量标准为 0.2829,交货标准为 0.2096,价格标准为 0.1457,服务标准为 0.0984,包装能力标准为 0.1466,卖方特征标准为 0.1172。根据上述计算,质量标准是选择卖家的首要标准。
{"title":"PENERAPAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENGGUNAAN APLIKASI NINJA POINT V3 DENGAN PENDEKATAN FUZZY-AHP UNTUK EVALUASI PERUSAHAAN","authors":"Mirza Busthomy Yahya, M. Hermansyah","doi":"10.56670/jsrd.v5i2.155","DOIUrl":"https://doi.org/10.56670/jsrd.v5i2.155","url":null,"abstract":"Pemilihan supplier/seller merupakan masalah multikriteria dimana setiap kriteria yang digunakan memiliki kepentingan yang berbeda dan informasi yang tidak diketahui secara pasti. Pemilihan supplier berdasarkan penawaran harga rendah tidak lagi efisien. PT. AM menghadapi kendala terkait jumlah pemasukan paket yang tidak sesuai dengan data dan pengiriman dalam memenuhi pesanan dan juga tingka keterlambatan pengiriman yang kian tinggi persentasenya. Ketidakstabilan yang terjadi belum tentu karena faktor lain yang cenderung jauh dari rencana dan perkiraan perusahaan. Oleh karena itu, perlu dilakukan evaluasi secara terukur dalam pengambilan keputusan perusahaan terhadap pemilihan supplier/seller. Pendekatan penelitian ini menggunakan Analytical Hierarchy Process (AHP) dalam proses pendukung pengambilan keputusan dari suatu permasalahan yang kompleks dan terukur. Kompleksitas dan keterukuran ini menggunakan fuzzy untuk mengakomodasi ketidakpastian yang terjadi saat pengambilan keputusan. Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan dengan menggunakan kombinasi metode Fuzzy AHP dan penilaian menggunakan rating scale, diketahui bahwa PT. AM diperoleh hasil perhitungan masing-masing kriteria pada penelitian ini dengan kriteria kualitas 0,2829, kriteria pengiriman 0,2096, kriteria harga 0,1457, kriteria pelayanan 0,0984, kriteria kemampuan packing 0,1466, dan kriteria karakteristik seller 0. 1172. Berdasarkan perhitungan tersebut, maka kriteria kualitas menjadi prioritas utama dalam pemilihan seller.","PeriodicalId":510792,"journal":{"name":"Journal of Scientech Research and Development","volume":"135 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139359976","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Era globalisasi dengan persaingan sangat ketat dan informasi dapat diakses dengan mudah menuntut perusahaan untuk meningkatkan kualitas produk guna memuaskan konsumen. Kemudahan akses informasi membuat konsumen lebih mudah memilih produk yang sesuai dengan keinginan. Sehingga perusahaan perlu memproduksi produk berkualitas sesuai dengan keinginan konsumen. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengendalian kualitas pada proses produksi AMDK dan mengidentifikasi faktor-faktor penyebab kerusakan produk. Penelitian ini berbasis deskriptif dengan populasi hasil produksi AMDK yang mengalami kerusakan selama bulan Desember 2022. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah produk rusak selama bulan Desember 2022 yang terdata setiap harinya oleh bagian Quality Control yang tidak sampai ke tangan konsumen. Metode analisis yang digunakan adalah Six Sigma melalui fase Define, Measure, Analyze, improve, Control (DMAIC). Hasil analisis menyatakan bahwa sebesar 56.55% tingkat kecacatan produk AMDK terdapat pada faktor label tidak sempurna. Selain itu level sigma setelah menggunakan metode tersebut menjadi 4.35. Angka tersebut menunjukkan bahwa produk AMDK dengan menggunakan metode six sigma DMA mengalami peningkatan level sigma sebesar 0,18. Artinya, terdapat peningkatan kualitas produk AMDK walaupun tidak ada peningkatan secara signifikan. Jenis kecacatan yaitu label tidak sempurna, tutup miring, dan tutup putus.
{"title":"ANALISIS PENYEBAB KECACATAN PRODUK AMDK UNTUK MEMINIMALISIR REJECT DENGAN PENDEKATAN SIX SIGMA","authors":"M. R. Hidayatullah, M. Hermansyah","doi":"10.56670/jsrd.v5i2.160","DOIUrl":"https://doi.org/10.56670/jsrd.v5i2.160","url":null,"abstract":"Era globalisasi dengan persaingan sangat ketat dan informasi dapat diakses dengan mudah menuntut perusahaan untuk meningkatkan kualitas produk guna memuaskan konsumen. Kemudahan akses informasi membuat konsumen lebih mudah memilih produk yang sesuai dengan keinginan. Sehingga perusahaan perlu memproduksi produk berkualitas sesuai dengan keinginan konsumen. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengendalian kualitas pada proses produksi AMDK dan mengidentifikasi faktor-faktor penyebab kerusakan produk. Penelitian ini berbasis deskriptif dengan populasi hasil produksi AMDK yang mengalami kerusakan selama bulan Desember 2022. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah produk rusak selama bulan Desember 2022 yang terdata setiap harinya oleh bagian Quality Control yang tidak sampai ke tangan konsumen. Metode analisis yang digunakan adalah Six Sigma melalui fase Define, Measure, Analyze, improve, Control (DMAIC). Hasil analisis menyatakan bahwa sebesar 56.55% tingkat kecacatan produk AMDK terdapat pada faktor label tidak sempurna. Selain itu level sigma setelah menggunakan metode tersebut menjadi 4.35. Angka tersebut menunjukkan bahwa produk AMDK dengan menggunakan metode six sigma DMA mengalami peningkatan level sigma sebesar 0,18. Artinya, terdapat peningkatan kualitas produk AMDK walaupun tidak ada peningkatan secara signifikan. Jenis kecacatan yaitu label tidak sempurna, tutup miring, dan tutup putus.","PeriodicalId":510792,"journal":{"name":"Journal of Scientech Research and Development","volume":"23 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139360028","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Keberadaan globalisasi menyebabkan perkembangan yang cukup pesat di berbagai sisi, termasuk pendidikan. Tak ketinggalan, pendidikan Islam merupakan salah satu bidang yang cukup berkembang di negara Indonesia karena keberadaan globalisasi. Namun kemunculan globalisasi ini juga memberikan adanya tantangan dan kesempatan baru bagi perkembangan pendidikan Islam di Indonesia. Penelitian ini akan dilaksanakan dengan tujuan untuk melihat mengenai bagaimana perkembangan pendidikan Islam di selama masa globalisasi. Penelitian ini akan dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan metode studi pustaka. Data yang digunakan di dalam penelitian ini diperoleh dari berbagai hasil penelitian dan studi terdahulu yang masih relevan. Hasil dari penelitian ini kemudian menemukan bahwa keberadaan globalisasi setidaknya ditemukan berbagai tantangan dalam faktor budaya, modal sosial yang rendah, sumber daya yang masih belum memadai dan juga tantangan struktural. Namun Pendidikan Islam di era globalisasi memberikan beberapa kontribusi, seperti pembentukan individual yang berkarakter dan spiritual.
{"title":"PERKEMBANGAN PENDIDIKAN ISLAM DI ERA GLOBALISASI: TANTANGAN DAN PELUANG","authors":"Adri Lundeto","doi":"10.56670/jsrd.v5i2.154","DOIUrl":"https://doi.org/10.56670/jsrd.v5i2.154","url":null,"abstract":"Keberadaan globalisasi menyebabkan perkembangan yang cukup pesat di berbagai sisi, termasuk pendidikan. Tak ketinggalan, pendidikan Islam merupakan salah satu bidang yang cukup berkembang di negara Indonesia karena keberadaan globalisasi. Namun kemunculan globalisasi ini juga memberikan adanya tantangan dan kesempatan baru bagi perkembangan pendidikan Islam di Indonesia. Penelitian ini akan dilaksanakan dengan tujuan untuk melihat mengenai bagaimana perkembangan pendidikan Islam di selama masa globalisasi. Penelitian ini akan dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan metode studi pustaka. Data yang digunakan di dalam penelitian ini diperoleh dari berbagai hasil penelitian dan studi terdahulu yang masih relevan. Hasil dari penelitian ini kemudian menemukan bahwa keberadaan globalisasi setidaknya ditemukan berbagai tantangan dalam faktor budaya, modal sosial yang rendah, sumber daya yang masih belum memadai dan juga tantangan struktural. Namun Pendidikan Islam di era globalisasi memberikan beberapa kontribusi, seperti pembentukan individual yang berkarakter dan spiritual.","PeriodicalId":510792,"journal":{"name":"Journal of Scientech Research and Development","volume":"55 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139359884","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Urbanisasi mendorong pertumbuhan ekonomi, dibantu oleh teknologi dan layanan digital. Kota memiliki karakteristik sosial, spasial, budaya, strategis, dan ekonomi di luar populasinya. Kota ini lebih dari sekadar tempat untuk kerja lapangan; itu menjadi subjek studi tentang bagaimana kehidupan perkotaan diciptakan, diatur, dan dialami. Hukum perkotaan adalah bidang sosio-hukum baru yang meneliti bagaimana kota membuat peraturan. Mengatur sebuah kota memerlukan lingkungan institusi dan kelompok pemangku kepentingan yang rumit dengan beragam kepentingan. Kota membutuhkan tata kelola yang cerdas untuk menghubungkan semua kekuatan, berbagi informasi, dan mempromosikan keberlanjutan sosial ekonomi dan lingkungan. Keterlibatan digital dengan publik telah menyebabkan pemerintah kota menggunakan teknologi digital dan crowdsourcing dalam proses pembuatan undang-undang. Artikel ini membahas bagaimana AI dapat membantu pemerintah kota meningkatkan hukum perkotaan melalui crowdsourcing. Studi ini mengumpulkan data dari Dimensions.ai. Ilmu Digital memperkenalkan Dimensions.ai pada Januari 2018. Temuan dari dapat membantu menghubungkan hukum perkotaan menggunakan AI dan crowdsourcing untuk menciptakan peraturan kota yang lebih partisipatif dan berkualitas tinggi.
{"title":"MENJELAJAHI ADOPSI KECERDASAN BUATAN UNTUK HUKUM PERKOTAAN CERDAS: SEBUAH PENELITIAN AWAL","authors":"Bani Pamungkas, Edy Sutrisno, Maulana Yusuf","doi":"10.56670/jsrd.v5i2.153","DOIUrl":"https://doi.org/10.56670/jsrd.v5i2.153","url":null,"abstract":"Urbanisasi mendorong pertumbuhan ekonomi, dibantu oleh teknologi dan layanan digital. Kota memiliki karakteristik sosial, spasial, budaya, strategis, dan ekonomi di luar populasinya. Kota ini lebih dari sekadar tempat untuk kerja lapangan; itu menjadi subjek studi tentang bagaimana kehidupan perkotaan diciptakan, diatur, dan dialami. Hukum perkotaan adalah bidang sosio-hukum baru yang meneliti bagaimana kota membuat peraturan. Mengatur sebuah kota memerlukan lingkungan institusi dan kelompok pemangku kepentingan yang rumit dengan beragam kepentingan. Kota membutuhkan tata kelola yang cerdas untuk menghubungkan semua kekuatan, berbagi informasi, dan mempromosikan keberlanjutan sosial ekonomi dan lingkungan. Keterlibatan digital dengan publik telah menyebabkan pemerintah kota menggunakan teknologi digital dan crowdsourcing dalam proses pembuatan undang-undang. Artikel ini membahas bagaimana AI dapat membantu pemerintah kota meningkatkan hukum perkotaan melalui crowdsourcing. Studi ini mengumpulkan data dari Dimensions.ai. Ilmu Digital memperkenalkan Dimensions.ai pada Januari 2018. Temuan dari dapat membantu menghubungkan hukum perkotaan menggunakan AI dan crowdsourcing untuk menciptakan peraturan kota yang lebih partisipatif dan berkualitas tinggi.","PeriodicalId":510792,"journal":{"name":"Journal of Scientech Research and Development","volume":"42 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139360581","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Network planning berperan penting dalam penyusunan rencana dan pengendalian pelaksanaan proyek. Metode network planning di antaranya Bar Chart, CPM, PERT, dan PDM. Karena adanya keterlambatan dalam pelaksanaan proyek pembangunan gedung yang dilaksanakan oleh PT. X, maka penulis melakukan penelitian berupa analisa penjadwalan ulang pada proyek tersebut. Tujuan dari penelitian adalah mengetahui perbedaan waktu pengerjaan proyek dengan metode PDM dengan waktu sebenarnya dan mengetahui perbedaan grafik kurva S dari proyek terlaksana dengan kurva S yang menggunakan metode PDM. Penelitian dilakukan berupa analisa kuantitatif menggunakan aplikasi Ms.Project. Input data yang digunakan adalah data WBS, RAB, volume, bobot pekerjaan dan time schedule. Data tersebut di pilah untuk mendapatkan durasi pekerjaan. Kemudian data tersebut diinputkan pada Ms.Project dan diatur hubungan antar pekerjaannya dikumpulkan (Predecessors). Kemudian dibuat diagram PDM dengan Ms.Excel sesuai formatnya. Dari haril penjadwalan ulang didapatkan durasi total rencana dengan metode PDM adalah 111 hari, lebih cepat 8 hari dari durasi proyek terlaksana yaitu 119 hari. Dari hasil perbandingan Kurva S antara metode PDM dengan proyek terlaksana tidak ditemukan perbedaan siknifikan, kecuali pada pekerjaan yang bisa dilakukan overlapping seperti pekerjaan arsitektur, mekanikal, elektrikal, dan plumbing.
网络规划在规划和控制项目实施方面发挥着重要作用。网络计划方法包括条形图、CPM、PERT 和 PDM。由于 PT X 公司实施的建筑施工项目出现延误,作者对该项目进行了重新安排分析研究。研究的目的是确定使用 PDM 方法的项目处理时间与实际时间的差异,并确定已实施项目的 S 曲线图与使用 PDM 方法的 S 曲线图的差异。研究采用 Ms.Project 应用程序进行定量分析。使用的输入数据包括 WBS 数据、RAB、工程量、工作权重和时间进度表。对数据进行排序,以获得工期。然后将数据输入 Ms.Project,并收集工作之间的关系(前序)。然后根据格式用 Excel 制作 PDM 图表。从重新安排的结果来看,使用 PDM 方法的计划总工期为 111 天,比实施项目的 119 天快 8 天。从 PDM 方法和已实施项目的 S 曲线比较结果来看,除了建筑、机械、电气和管道工程等可能重叠的工作外,没有发现明显的差异。
{"title":"ANALISA SCHEDULE DENGAN PRECENDENCE DIAGRAM METHOD (PDM) PROYEK GEDUNG OLEH PT.X","authors":"Elviyanti, Iqbal Abdurrauf Zulikasio, Helny Lalan","doi":"10.56670/jsrd.v5i1.152","DOIUrl":"https://doi.org/10.56670/jsrd.v5i1.152","url":null,"abstract":"Network planning berperan penting dalam penyusunan rencana dan pengendalian pelaksanaan proyek. Metode network planning di antaranya Bar Chart, CPM, PERT, dan PDM. Karena adanya keterlambatan dalam pelaksanaan proyek pembangunan gedung yang dilaksanakan oleh PT. X, maka penulis melakukan penelitian berupa analisa penjadwalan ulang pada proyek tersebut. Tujuan dari penelitian adalah mengetahui perbedaan waktu pengerjaan proyek dengan metode PDM dengan waktu sebenarnya dan mengetahui perbedaan grafik kurva S dari proyek terlaksana dengan kurva S yang menggunakan metode PDM. Penelitian dilakukan berupa analisa kuantitatif menggunakan aplikasi Ms.Project. Input data yang digunakan adalah data WBS, RAB, volume, bobot pekerjaan dan time schedule. Data tersebut di pilah untuk mendapatkan durasi pekerjaan. Kemudian data tersebut diinputkan pada Ms.Project dan diatur hubungan antar pekerjaannya dikumpulkan (Predecessors). Kemudian dibuat diagram PDM dengan Ms.Excel sesuai formatnya. Dari haril penjadwalan ulang didapatkan durasi total rencana dengan metode PDM adalah 111 hari, lebih cepat 8 hari dari durasi proyek terlaksana yaitu 119 hari. Dari hasil perbandingan Kurva S antara metode PDM dengan proyek terlaksana tidak ditemukan perbedaan siknifikan, kecuali pada pekerjaan yang bisa dilakukan overlapping seperti pekerjaan arsitektur, mekanikal, elektrikal, dan plumbing.","PeriodicalId":510792,"journal":{"name":"Journal of Scientech Research and Development","volume":"100 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139361311","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
This study aims to determine the effect of Mesenchymal Stem Cell Conditioned Medium (MSC-CM) on body weight improvement in type 2 DM rats Rattus Norvegicus, Sprague Dawley strain. Experimental animals were clustered into three groups. The first group as a control (-) that was without STZ and NA induction, the second group as a control (+) was induced by STZ 60 mg/kgBW plus NA 120 mg/kgBW, and the treatment group (P) was induced by STZ and NA then given MT- SPM 0.1 mL/200 g BW intraperitoneally (i.p) once every three days for 30 days. Based on the Independent T-test, a p-value <0.001 or p <0.05 was obtained, so it was concluded that there was a significant difference in body weight in each group. The results showed an increase in body weight in the treatment group (P) compared to the control group (+). Thus, the administration of MSC-CM can improve the condition of type 2 DM by increasing body weight in type 2 DM rat models.
本研究旨在确定间充质干细胞条件培养基(MSC-CM)对改善 2 型糖尿病大鼠(Rattus Norvegicus,Sprague Dawley 品系)体重的影响。实验动物分为三组。第一组为对照组(-),不使用 STZ 和 NA 诱导;第二组为对照组(+),使用 STZ 60 毫克/千克体重加 NA 120 毫克/千克体重诱导;治疗组(P)使用 STZ 和 NA 诱导,然后腹腔注射 MT- SPM 0.1 毫升/200 克体重,每三天一次,连续 30 天。根据独立 T 检验,P 值小于 0.001 或 P 值小于 0.05,可得出各组体重存在显著差异的结论。结果显示,与对照组(+)相比,治疗组(P)的体重有所增加。因此,间充质干细胞-CM可以通过增加2型DM大鼠模型的体重来改善2型DM的病情。
{"title":"Perbaikan Berat Badan Tikus Model Diabetes setelah Pemberian Media Terkondisi Sel Punca Mesensimal (MT-SPM)","authors":"Ida Ayu Preharsini Kusuma","doi":"10.56670/jsrd.v5i1.132","DOIUrl":"https://doi.org/10.56670/jsrd.v5i1.132","url":null,"abstract":"This study aims to determine the effect of Mesenchymal Stem Cell Conditioned Medium (MSC-CM) on body weight improvement in type 2 DM rats Rattus Norvegicus, Sprague Dawley strain. Experimental animals were clustered into three groups. The first group as a control (-) that was without STZ and NA induction, the second group as a control (+) was induced by STZ 60 mg/kgBW plus NA 120 mg/kgBW, and the treatment group (P) was induced by STZ and NA then given MT- SPM 0.1 mL/200 g BW intraperitoneally (i.p) once every three days for 30 days. Based on the Independent T-test, a p-value <0.001 or p <0.05 was obtained, so it was concluded that there was a significant difference in body weight in each group. The results showed an increase in body weight in the treatment group (P) compared to the control group (+). Thus, the administration of MSC-CM can improve the condition of type 2 DM by increasing body weight in type 2 DM rat models.","PeriodicalId":510792,"journal":{"name":"Journal of Scientech Research and Development","volume":"24 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139361304","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Kulit buah kakao (KBK) merupakan limbah pertanian yang dapat dimanfaatkan untuk pakan ternak. Namun, KBK memiliki kandungan lignin tinggi, sehingga sulit dicerna. Salah satu cara menurunkan kandungan lignin pada KBK adalah dengan fermentasi. Proses fermentasi menyebabkan perubahan organoleptik karena aktivitas mikroorganisme. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui organoleptik KBK yang difermentasi efektife microoganisme (EM4) dengan level berbeda. Metode penelitian ini adalah eksperimen menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), dengan 4 perlakuan dan 30 orang panelis sebagai ulangan. Perlakuan adalah level EM4, yaitu P0= KBK + gula merah 2% + urea 0,2% + 0% EM4 (kontrol), P1= KBK + gula merah 2% + urea 0,2% + 7,5% EM4, P2= KBK + gula merah 2% + urea 0,2% + 15% EM4, dan P3= KBK + gula merah 2% + urea 0,2% + 22,5% EM4. Parameter yang diukur yaitu organoleptik (warna, aroma, dan tekstur) fermentasi KBK. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan hasil uji organoleptik fermentasi KBK dengan penambahan level EM4 7,5% merupakan perlakuan yang terbaik. Pada level ini menghasilkan warna cokelat, aroma lebih baik (asam), dan memiliki tekstur lunak.
{"title":"UJI ORGANOLEPTIK KULIT BUAH KAKAO YANG DIFERMENTASI DENGAN PENAMBAHAN LEVEL Efektife Microorganisme (EM4) BERBEDA","authors":"Fadilla Meidita, Yuni Pebri Sahara, Afrini Dona, Rini Elisia","doi":"10.56670/jsrd.v5i1.151","DOIUrl":"https://doi.org/10.56670/jsrd.v5i1.151","url":null,"abstract":"Kulit buah kakao (KBK) merupakan limbah pertanian yang dapat dimanfaatkan untuk pakan ternak. Namun, KBK memiliki kandungan lignin tinggi, sehingga sulit dicerna. Salah satu cara menurunkan kandungan lignin pada KBK adalah dengan fermentasi. Proses fermentasi menyebabkan perubahan organoleptik karena aktivitas mikroorganisme. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui organoleptik KBK yang difermentasi efektife microoganisme (EM4) dengan level berbeda. Metode penelitian ini adalah eksperimen menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), dengan 4 perlakuan dan 30 orang panelis sebagai ulangan. Perlakuan adalah level EM4, yaitu P0= KBK + gula merah 2% + urea 0,2% + 0% EM4 (kontrol), P1= KBK + gula merah 2% + urea 0,2% + 7,5% EM4, P2= KBK + gula merah 2% + urea 0,2% + 15% EM4, dan P3= KBK + gula merah 2% + urea 0,2% + 22,5% EM4. Parameter yang diukur yaitu organoleptik (warna, aroma, dan tekstur) fermentasi KBK. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan hasil uji organoleptik fermentasi KBK dengan penambahan level EM4 7,5% merupakan perlakuan yang terbaik. Pada level ini menghasilkan warna cokelat, aroma lebih baik (asam), dan memiliki tekstur lunak.","PeriodicalId":510792,"journal":{"name":"Journal of Scientech Research and Development","volume":"59 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139361321","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}