首页 > 最新文献

Journal of Contemporary Islam and Muslim Societies最新文献

英文 中文
AL-FÂTIHAH DALAM PERSPEKTIF MUFASIR NUSANTARA: Membandingkan Tafsir al-Qur’anul Majid an-Nur dan Tafsir al-Azhar al- fatiha的观点是:比较古兰经马吉德·安-努尔和爱资哈尔的解释
Pub Date : 2018-08-21 DOI: 10.30821/JCIMS.V2I1.1742
Arivaie Rahman

Abstrak: Artikel ini mendiskusikan tentang penafsiran surah al-Fâtihah menurut mufasir Indonesia, Hasbi ash-Shiddieqy dengan karyanya tafsir al-Qur’anul Majid an-Nur dan Hamka dengan karyanya tafsir al-Azhar. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif-analisis-komparatif. Penafsiran terhadap surah al-Fâtihah dapat diklasifikasikan mejadi dua komponen penting: komponen eksternal dan komponen internal. Komponen eksternal membicarakan tentang unsur-unsur luar surah al-Fâtihah, yaitu tentang penamaan surah, tempat dan periode turunnya surah, jumlah ayat dalam satu surah, fadhilah surah, asbâb al-nuzûl, lafal ta‘awudz dan âmîn. Sedangkan komponen internal merupakan unsur dalam surah al-Fâtihah, yaitu tauhid, janji dan ancaman, ibadah, jalan memperoleh kebahagiaan, dan kisah umat terdahulu. Hasil penelaahan terhadap kedua tafsir tersebut ditemui titik-titik perbedaan, namun perbedaan itu tidak prinsipil tetapi menarik untuk diungkap, misalnya Hasbi meyakini bahwa basmallâh merupakan ayat tersendiri yang terpisah dari surah al-Fâtihah. Hal ini berbeda dengan Hamka dan kebanyakan ahli tafsir yang umumnya menganggap basmallâh merupakan ayat pertama dari surah al-Fâtihah.
 
Abstract: Perspectives of Nusantara’s Mufassirs on al-Fâtihah: Comparing Tafsir al-Qur’anul Majid an-Nur and Tafsir al-AzharUsing descriptive-analytical-comparative approach, this article discusses the interpretations of surah al-Fâtihah according to Hasbi ash-Shiddieqy’s masterpiece Tafsir al-Qur’an al-Majîd al-Nûr and Hamka’s Tafsir al-Azhar. The interpretation of surah al-Fâtihah can be classified into two important components: external components and internal components. The external components speak about the external elements of the surah al-Fâtihah, namely: the naming of surah, places and periods of revelation of the surah, its number of verses, asbâb al-nuzûl, pronunciation ta‘awudz and âmîn. While the internal component is the messages contained surah al-Fâtihah, namely: monotheism, promises and threaths, worship, the way of gaining happiness, and story of the past. The study found that the two authors differ at some points, although not principel ones. For example, Hasbi believes that basmallâh is a separate verse from surah al-Fâtihah, while Hamka, as do most commentators, considers basmallâh as the first verse of surah al-Fâtihah.


Kata Kunci: quran, mufasir, Nusantara, HAMKA, M. Hasbi ash-

摘要:本文讨论了印尼穆法瑟尔对苏拉·法蒂哈的解释。本研究采用比较分析的方法。对苏拉·法蒂哈的解释可以分为两部分:外部组件和内部组件。外部组件说的是surah al- fatiha以外的元素,也就是surah的命名,surah的地点和变化时期,一苏拉的数量,fadgah surah, asbab al-nuzul, lafalta alawz和amin。而内部成分是surah al- fatiha的元素,tauhid,承诺和威胁,崇拜,通往幸福的道路,和早期人民的故事。对这两种解释的研究得出了不同的分数,但这些分数不是原则,而是有趣的答案,例如,哈斯比认为basmallah是一段独立于surah al- fatiha的经文。这与Hamka和大多数法学家不同,后者通常认为basmallah是surah al- fatiha的第一节。艾法提哈的《死亡之门》改编了《古兰经》马吉德·安努尔与爱资哈尔·阿兹哈的诠释使用描述分析分析的方法,这篇文章解释了萨拉·法蒂哈对哈萨克·阿什-希德·德·努尔和哈姆卡的《爱资哈尔·马吉德·阿尔-努尔和哈姆卡的《爱资哈尔的大师》的解释。surah al- fatiha的解释可以分类为两个重要的属性:外部的和内部的对等。《外敌》讲的是surah al- fatiha, namely:《surah的名字、地点和周期》、《verses的编号》、《asbab al-nuzul》、《ta awudz and amin》。虽然内部的伙伴关系是被包裹在al- fatiha, namely:一夫一妻、承诺和威胁、崇拜、竞争幸福和过去的故事。研究发现这两种权威在某些方面有所保留,尽管还没有定论。例如,哈比耶相信这是与苏拉·阿尔-法蒂哈分离的诗,而哈姆卡则是最著名的评论家,认为巴斯卡尔是苏拉亚·法蒂哈的第一诗。关键词:《可兰经》,mufasir, Nusantara, HAMKA
{"title":"AL-FÂTIHAH DALAM PERSPEKTIF MUFASIR NUSANTARA: Membandingkan Tafsir al-Qur’anul Majid an-Nur dan Tafsir al-Azhar","authors":"Arivaie Rahman","doi":"10.30821/JCIMS.V2I1.1742","DOIUrl":"https://doi.org/10.30821/JCIMS.V2I1.1742","url":null,"abstract":"<p><strong>Abstrak: </strong>Artikel ini mendiskusikan tentang penafsiran surah al-Fâtihah menurut mufasir Indonesia, Hasbi ash-Shiddieqy dengan karyanya tafsir <em>al-Qur’anul Majid an-Nur</em> dan Hamka dengan karyanya tafsir <em>al-Azhar</em>. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif-analisis-komparatif. Penafsiran terhadap surah al-Fâtihah dapat diklasifikasikan mejadi dua komponen penting: komponen eksternal dan komponen internal. Komponen eksternal membicarakan tentang unsur-unsur luar surah al-Fâti<span style=\"text-decoration: underline;\">h</span>ah, yaitu tentang penamaan surah, tempat dan periode turunnya surah, jumlah ayat dalam satu surah, <em>fadhilah</em> surah, <em>asbâb al-nuzûl</em>, lafal <em>ta‘awudz</em> dan <em>âmîn</em>. Sedangkan komponen internal merupakan unsur dalam surah al-Fâtihah, yaitu tauhid, janji dan ancaman, ibadah, jalan memperoleh kebahagiaan, dan kisah umat terdahulu. Hasil penelaahan terhadap kedua tafsir tersebut ditemui titik-titik perbedaan, namun perbedaan itu tidak prinsipil tetapi menarik untuk diungkap, misalnya Hasbi meyakini bahwa <em>basmallâh</em> merupakan ayat tersendiri yang terpisah dari surah al-Fâtihah. Hal ini berbeda dengan Hamka dan kebanyakan ahli tafsir yang umumnya menganggap <em>basmallâh</em> merupakan ayat pertama dari surah al-Fâtihah. <strong></strong><br /><strong> </strong><br /><strong>Abstract: Perspectives of Nusantara’s <em>Mufassirs</em> on al-Fâtihah: Comparing <em>Tafsir al-Qur’anul Majid an-Nur</em> and <em>Tafsir al-Azhar</em>. </strong>Using descriptive-analytical-comparative approach, this article discusses the interpretations of surah al-Fâtihah according to Hasbi ash-Shiddieqy’s masterpiece <em>Tafsir</em> <em>al-Qur’an al-Majîd al-Nûr</em> and Hamka’s <em>T</em><em>afsir</em> <em>al-Azhar</em>. The interpretation of surah al-Fâtihah can be classified into two important components: external components and internal components. The external components speak about the external elements of the surah <em>al-Fâti<span style=\"text-decoration: underline;\">h</span>ah</em>, namely: the naming of surah, places and periods of revelation of the surah, its number of verses, <em>asbâb al-nuzûl, </em>pronunciation <em>ta‘awudz </em>and <em>âmîn. </em>While the internal component is the messages contained surah <em>al-Fâti<span style=\"text-decoration: underline;\">h</span>ah,</em> namely: monotheism, promises and threaths, worship, the way of gaining happiness, and story of the past. The study found that the two authors differ at some points, although not principel ones. For example, Hasbi believes that <em>basmallâh </em>is a separate verse from surah <em>al-Fâti<span style=\"text-decoration: underline;\">h</span>ah, </em>while Hamka, as do most commentators, considers <em>basmallâh</em> as the first verse of surah al-Fâti<span style=\"text-decoration: underline;\">h</span>ah.</p><p><br /><strong>Kata Kunci: </strong>quran, mufasir, Nusantara, HAMKA, M. Hasbi<strong> </strong>ash-","PeriodicalId":52954,"journal":{"name":"Journal of Contemporary Islam and Muslim Societies","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-08-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"47847721","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
PENDIDIKAN ISLAM DI TANAH MELAYU: Sistem Pendidikan Madrasah al-Jam’iyatul Chalidiyah di Langkat, 1941-2016 一年中的伊斯兰发展:马德里al-Jam’iyatul教育系统Langkat的Chalidiyah,1941-2016
Pub Date : 2018-07-14 DOI: 10.30821/JCIMS.V1I2.1033
Rafika Nisa
Abstrak: Artikel ini mengkaji sistem pendidikan di Madrasah Al-Jam’iyatul Chalidiyah di Langkat. Kajian ini dilatari oleh keyakinan bahwa ada banyak lembaga pendidikan Islam yang didirikan sepanjang era kolonial, dan terus bertahan sampai era kemerdekaan. Secara khusus, kajian ini hendak meneliti eksistensi Madrasah Al-Jam’iyatul Chalidiyah ditinjau dari perspektif ilmu pendidikan Islam, sehingga akan dianalisa tujuan, pendidik dan peserta didik, kurikulum, metode, dan fasilitas pendidikan madrasah ini. Objek kajian akan didekati dengan pendekatan sejarah, dan data penelitian diperoleh melalui kegiatan telaah dokumen. Kajian ini menemukan bahwa sistem pendidikan di Madrasah Al-Jam’iyatul Chalidiyah telah mengalami banyak perubahan setelah berusia 75 tahun yang dapat dibagi menjadi tiga fase, yakni fase sebelum kemerdekaan Indonesia, sesudah kemerdekaan Indonesia dan reformasi. Kajian ini diyakini dapat memperkaya referensi dalam bidang sejarah pendidikan Islam di luar Jawa, khususnya di dunia Melayu.Abstract: Islamic Education in Malay Land: The Education System of Madrasah al-Jam’iyatul Chalidiyah in Langkat, 1941-2016. This article examines the education system at Madrasah Al-Jam'iyatul Chalidiyah in Langkat. This study is based on the belief that there are many Islamic educational institutions established throughout the colonial era, and continue to survive until the era of independence. In particular, this study will examine the existence of Madrasah Al-Jam'iyatul Chalidiyah from the perspective of Islamic education science, so that will be analyzed purposes, educators and learners, curriculum, methods, and educational facilities of this madrasah. The object of the study will be approached with a historical approach, and research data is obtained through document review activities. This study found that the education system at Madrasah Al-Jam'iyatul Chalidiyah has undergone many changes after 75 years of age which can be divided into three phases, the pre-independence phase of Indonesia, after Indonesian independence and reform. This study is believed to enrich references in the history of Islamic education outside Java, especially in the Malay world.Kata Kunci: sistem pendidikan, madrasah, Melayu, Langkat, Al-Jam’iyatul Chalidiyah
摘要:本文考察了Langkat Al-Jam iyatul Chalidiyah宗教学校的教育系统。这项研究伴随着一种信念,即在整个殖民时代都建立了许多伊斯兰教育机构,并一直持续到自由时代。特别是,本研究旨在从伊斯兰教育的角度调查Jam iyatul Chalidiyah宗教学校的存在,以便分析该宗教学校的目标、教育者和教育者、课程、方法和教育设施。研究对象将采用历史方法,研究数据通过文件可读活动获得。这项研究发现,在75岁之后,Al-Jam iyatul Chalidiyah宗教学校的教育系统发生了许多变化,可分为三个阶段,即印尼独立和改革后的前印尼阶段。这项研究被认为丰富了爪哇岛以外伊斯兰教育史的参考资料,尤其是在美拉育世界。摘要:《马来土地上的伊斯兰教育:兰卡特伊斯兰学校的教育体系》,1941-2016年。本文考察了Langkat Al-Jam’iyatul Chalidiyah宗教学校的教育系统。这项研究基于这样一种信念,即在整个殖民时代都建立了许多伊斯兰教育机构,并一直存活到独立时代。特别是,本研究将从伊斯兰教育科学的角度考察Al-Jam’iyatul Chalidiyah宗教学校的存在,从而分析该宗教学校的目的、教育者和学习者、课程、方法和教育设施。研究对象将采用历史方法,研究数据通过文件审查活动获得。本研究发现,Al-Jam’iyatul Chalidiyah宗教学校的教育体系在75岁后发生了许多变化,可分为三个阶段,即印尼独立前阶段、印尼独立和改革后阶段。这项研究被认为丰富了爪哇岛以外,特别是马来世界伊斯兰教育史上的参考资料。关键词:教育系统,宗教学校,Melayu,Langkat,Al-Jam’iyatul Chalidiyah
{"title":"PENDIDIKAN ISLAM DI TANAH MELAYU: Sistem Pendidikan Madrasah al-Jam’iyatul Chalidiyah di Langkat, 1941-2016","authors":"Rafika Nisa","doi":"10.30821/JCIMS.V1I2.1033","DOIUrl":"https://doi.org/10.30821/JCIMS.V1I2.1033","url":null,"abstract":"Abstrak: Artikel ini mengkaji sistem pendidikan di Madrasah Al-Jam’iyatul Chalidiyah di Langkat. Kajian ini dilatari oleh keyakinan bahwa ada banyak lembaga pendidikan Islam yang didirikan sepanjang era kolonial, dan terus bertahan sampai era kemerdekaan. Secara khusus, kajian ini hendak meneliti eksistensi Madrasah Al-Jam’iyatul Chalidiyah ditinjau dari perspektif ilmu pendidikan Islam, sehingga akan dianalisa tujuan, pendidik dan peserta didik, kurikulum, metode, dan fasilitas pendidikan madrasah ini. Objek kajian akan didekati dengan pendekatan sejarah, dan data penelitian diperoleh melalui kegiatan telaah dokumen. Kajian ini menemukan bahwa sistem pendidikan di Madrasah Al-Jam’iyatul Chalidiyah telah mengalami banyak perubahan setelah berusia 75 tahun yang dapat dibagi menjadi tiga fase, yakni fase sebelum kemerdekaan Indonesia, sesudah kemerdekaan Indonesia dan reformasi. Kajian ini diyakini dapat memperkaya referensi dalam bidang sejarah pendidikan Islam di luar Jawa, khususnya di dunia Melayu.Abstract: Islamic Education in Malay Land: The Education System of Madrasah al-Jam’iyatul Chalidiyah in Langkat, 1941-2016. This article examines the education system at Madrasah Al-Jam'iyatul Chalidiyah in Langkat. This study is based on the belief that there are many Islamic educational institutions established throughout the colonial era, and continue to survive until the era of independence. In particular, this study will examine the existence of Madrasah Al-Jam'iyatul Chalidiyah from the perspective of Islamic education science, so that will be analyzed purposes, educators and learners, curriculum, methods, and educational facilities of this madrasah. The object of the study will be approached with a historical approach, and research data is obtained through document review activities. This study found that the education system at Madrasah Al-Jam'iyatul Chalidiyah has undergone many changes after 75 years of age which can be divided into three phases, the pre-independence phase of Indonesia, after Indonesian independence and reform. This study is believed to enrich references in the history of Islamic education outside Java, especially in the Malay world.Kata Kunci: sistem pendidikan, madrasah, Melayu, Langkat, Al-Jam’iyatul Chalidiyah","PeriodicalId":52954,"journal":{"name":"Journal of Contemporary Islam and Muslim Societies","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-07-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"46783986","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
BIAS GENDER DALAM BUKU PELAJARAN SKI TINGKAT MADRASAH IBTIDAIYAH 如何在学习书中停下来
Pub Date : 2018-07-14 DOI: 10.30821/JCIMS.V1I2.1724
Abdul Gani Jamora Nasution
Abstrak: Artikel ini mengkaji persoalan bias gender dalam buku pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di tingkat Madrasah Ibtidaiyah. Secara khusus, akan diteliti sejauhmana kemungkinan bias gender dalam pelajaran SKI untuk domain materi, gambar, dan rubrik. Data diperoleh melalui telaah dokumen, yaitu menganalisa buku pelajaran SKI yang biasa digunakan guru pada tingkat Madrasah Ibtidaiyah. Kajian ini menemukan bahwa buku pelajaran SKI masih bias gender. Sebab itu, perlu dilakukan penulisan buku pelajaran untuk anak madrasah dengan memerhatikan asas kesetaraan gender, agar persoalan bias gender tidak dilestarikan oleh lembaga-lembaga pendidikan Islam di Indonesia. Temuan kajian ini dapat menjadi dasar bagi pemerintah, khususnya Kementerian Agama, dalam menentukan kebijakan tentang buku-buku pelajaran untuk madrasah yang seharusnya mengedepankan kesetaraan gender.Abstract: Gender Bias in History of Islamic Civilization (SKI) Course Materials at Madrasah Ibtidaiyah Level. This article examines the issue of gender bias in Islamic civilization history textbooks at Madrasah Ibtidaiyah level. Specifically, this article examines the extent to which gender bias is possible in SKI lessons for material sphere, images and rubrics. The data obtained through the study of the document, by analyzing textbooks and course materials used by teachers at the level of Madrasah Ibtidaiyah. This study found that SKI textbooks are still gender biased. Therefore, it is necessary to write textbooks for madrasah students by taking into account the principle of gender equality, so that gender bias issues are not preserved by Islamic educational institutions in Indonesia. The findings of this study may serve as a basis for the government, in particular the Ministry of Religious Affairs, in determining policies on textbooks for madrasah that should promote gender equality. Kata Kunci: bias gender, madrasah, Sejarah Kebudayaan Islam
摘要:本文从伊卜提代层面探讨伊斯兰文化史教材中的性别偏见。具体而言,将探讨在物质、图像和标题领域的SKI研究中,性别偏见在多大程度上是可能的。数据是通过文件的先决条件获得的,即分析Ibtidaiyah Madrid级别教师使用的SKI课程。这项研究发现,SKI课程仍然存在性别偏见。因此,有必要通过观察性别平等的基础为宗教学校的孩子们编写一本教科书,这样印尼的伊斯兰教育机构就不会对性别偏见提出异议。这项研究可以作为政府,特别是宗教部制定宗教学校学习书籍政策的基础,以促进性别平等。摘要:伊斯兰文明史中的性别偏见(SKI)伊斯兰学校课程材料。本文探讨了伊斯兰文明历史教科书中的性别偏见问题。具体而言,本文考察了SKI课程中材料领域、图像和量规中可能存在的性别偏见的程度。通过研究该文件、分析伊斯兰学校教师使用的教科书和课程材料获得的数据。这项研究发现,SKI教科书仍然存在性别偏见。因此,有必要为宗教学校的学生编写教科书,考虑到性别平等的原则,这样印尼的伊斯兰教育机构就不会保留性别偏见问题。这项研究的结果可作为政府,特别是宗教事务部确定宗教学校教科书政策的依据,以促进性别平等。关键词:性别偏见,宗教学校,伊斯兰文化史
{"title":"BIAS GENDER DALAM BUKU PELAJARAN SKI TINGKAT MADRASAH IBTIDAIYAH","authors":"Abdul Gani Jamora Nasution","doi":"10.30821/JCIMS.V1I2.1724","DOIUrl":"https://doi.org/10.30821/JCIMS.V1I2.1724","url":null,"abstract":"Abstrak: Artikel ini mengkaji persoalan bias gender dalam buku pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di tingkat Madrasah Ibtidaiyah. Secara khusus, akan diteliti sejauhmana kemungkinan bias gender dalam pelajaran SKI untuk domain materi, gambar, dan rubrik. Data diperoleh melalui telaah dokumen, yaitu menganalisa buku pelajaran SKI yang biasa digunakan guru pada tingkat Madrasah Ibtidaiyah. Kajian ini menemukan bahwa buku pelajaran SKI masih bias gender. Sebab itu, perlu dilakukan penulisan buku pelajaran untuk anak madrasah dengan memerhatikan asas kesetaraan gender, agar persoalan bias gender tidak dilestarikan oleh lembaga-lembaga pendidikan Islam di Indonesia. Temuan kajian ini dapat menjadi dasar bagi pemerintah, khususnya Kementerian Agama, dalam menentukan kebijakan tentang buku-buku pelajaran untuk madrasah yang seharusnya mengedepankan kesetaraan gender.Abstract: Gender Bias in History of Islamic Civilization (SKI) Course Materials at Madrasah Ibtidaiyah Level. This article examines the issue of gender bias in Islamic civilization history textbooks at Madrasah Ibtidaiyah level. Specifically, this article examines the extent to which gender bias is possible in SKI lessons for material sphere, images and rubrics. The data obtained through the study of the document, by analyzing textbooks and course materials used by teachers at the level of Madrasah Ibtidaiyah. This study found that SKI textbooks are still gender biased. Therefore, it is necessary to write textbooks for madrasah students by taking into account the principle of gender equality, so that gender bias issues are not preserved by Islamic educational institutions in Indonesia. The findings of this study may serve as a basis for the government, in particular the Ministry of Religious Affairs, in determining policies on textbooks for madrasah that should promote gender equality. Kata Kunci: bias gender, madrasah, Sejarah Kebudayaan Islam","PeriodicalId":52954,"journal":{"name":"Journal of Contemporary Islam and Muslim Societies","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-07-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"49461697","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 3
HUBUNGAN MUSLIM-KRISTIANI DALAM LEMBAGA PENDIDIKAN DI SUMATERA UTARA 基督教对北方材料研究的贡献
Pub Date : 2018-07-14 DOI: 10.30821/JCIMS.V1I2.1541
Irwansyah Irwansyah
Abstrak: Asumsi dasar kajian ini adalah hubungan Muslim dan Kristiani di Sumatera Utara berlangsung dalam berbagai domain dimana interaksinya bisa terjadi secara harmonis maupun disharmonis. Berpijak pada asumsi itu, fokus kajian ini akan menelaah bagaimana hubungan Muslim-Kristiani di Sumatera Utara berlangsung pada domain dunia pendidikan. Artikel ini hendak mengkaji hubungan Muslim dan Kristiani dalam dunia pendidikan. Secara khusus, akan diteliti bagaimana hubungan antara tokoh dan lembaga pendidikan Islam dan lembaga pendidikan Kristen dalam membangun kerukunan di Sumatera Utara. Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan Sosiologi Agama, sedangkan analisa data menggunakan pendekatan analisis domain dan analisis taxonomi yang diajukan Spradley. Kajian ini menemukan bahwa hubungan Muslim-Kristiani berlangsung secara harmonis. Banyak kasus dimana lembaga dan tokoh pendidikan mengadakan kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan kerukunan, selain lahirnya sejumlah karya yang dinilai dapat mendorong perubahan paradigma masyarakat tentang hubungan Islam dan Kristen. Abstract: Muslim-Christian Relations in Educational Institution in North Sumatra. The basic assumption of this study is that the relationship between Muslims and Christians in North Sumatra takes place in various domains where interactions can occur harmoniously and disharmonically. Based on that assumption, the focus of this study is how the Muslim-Christian relationship in North Sumatra takes place in the domain of education. This article will examine the relationship between Muslims and Christians in education. In particular, will be examined how the relationship between figures and institutions of Islamic education and Christian educational institutions in building harmony in North Sumatra. The research was conducted by using Sociology of Religion, while data analysis using domain analysis approach and taxonomy analysis proposed by Spradley. The study found that Muslim-Christian relations are harmonious. Many cases where educational institutions and leaders conduct activities related to harmony, in addition to the birth of a number of works that are considered to encourage a change in the paradigm of society about the relationship of Islam and Christianity. Kata Kunci: Muslim, Kristiani, pendidikan, agama-agama, dialog
抽象:这项研究的基本假设是,穆斯林和基督教在苏门答腊北部的关系是在和谐或不和谐的领域进行的。基于这一假设,本研究的重点将探讨北苏门答腊穆斯林-基督教关系在教育领域的进展。本文将探讨穆斯林和基督教在教育领域的关系。具体来说,将研究伊斯兰教育机构和基督教教育机构在北苏门答腊建立和谐关系的方式。这项研究采用了宗教社会学的方法,而数据分析则采用了斯普德利提出的域名分析和哲理分析的方法。这项研究发现,穆斯林和基督教之间的关系是和谐的。在许多情况下,机构和教育人员进行与和谐相关的活动,除了一系列工作的产生,这些活动被认为可以推动社会对伊斯兰和基督教关系的范式转变。限制:北苏门答腊教育机构的穆斯林基督徒关系。这项研究的基本问题是,在北苏门答腊岛,穆斯林和基督徒之间的关系占据了一个不同程度的世界,在那里,互动可以进行和声和和声的。基于这个问题,这个研究的焦点是苏门答腊岛北部的穆斯林关系如何占据教育领域的位置。这篇文章将揭示穆斯林和基督徒在教育中的关系。在参与者中,将探讨在北苏门答腊建造和谐建筑的形象教育和基督教教育机构之间的关系。该研究采用的是利用宗教社会学,而数据分析使用域分析方法分析和taxonomy分析由Spradley提供。研究发现穆斯林和基督教的关系是和谐的。在许多情况下,教育和领导关系与和谐有关的行为,以及在社会关于伊斯兰关系和基督教的范例中产生的变化。关键词:穆斯林、基督教、教育、宗教、对话
{"title":"HUBUNGAN MUSLIM-KRISTIANI DALAM LEMBAGA PENDIDIKAN DI SUMATERA UTARA","authors":"Irwansyah Irwansyah","doi":"10.30821/JCIMS.V1I2.1541","DOIUrl":"https://doi.org/10.30821/JCIMS.V1I2.1541","url":null,"abstract":"Abstrak: Asumsi dasar kajian ini adalah hubungan Muslim dan Kristiani di Sumatera Utara berlangsung dalam berbagai domain dimana interaksinya bisa terjadi secara harmonis maupun disharmonis. Berpijak pada asumsi itu, fokus kajian ini akan menelaah bagaimana hubungan Muslim-Kristiani di Sumatera Utara berlangsung pada domain dunia pendidikan. Artikel ini hendak mengkaji hubungan Muslim dan Kristiani dalam dunia pendidikan. Secara khusus, akan diteliti bagaimana hubungan antara tokoh dan lembaga pendidikan Islam dan lembaga pendidikan Kristen dalam membangun kerukunan di Sumatera Utara. Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan Sosiologi Agama, sedangkan analisa data menggunakan pendekatan analisis domain dan analisis taxonomi yang diajukan Spradley. Kajian ini menemukan bahwa hubungan Muslim-Kristiani berlangsung secara harmonis. Banyak kasus dimana lembaga dan tokoh pendidikan mengadakan kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan kerukunan, selain lahirnya sejumlah karya yang dinilai dapat mendorong perubahan paradigma masyarakat tentang hubungan Islam dan Kristen. Abstract: Muslim-Christian Relations in Educational Institution in North Sumatra. The basic assumption of this study is that the relationship between Muslims and Christians in North Sumatra takes place in various domains where interactions can occur harmoniously and disharmonically. Based on that assumption, the focus of this study is how the Muslim-Christian relationship in North Sumatra takes place in the domain of education. This article will examine the relationship between Muslims and Christians in education. In particular, will be examined how the relationship between figures and institutions of Islamic education and Christian educational institutions in building harmony in North Sumatra. The research was conducted by using Sociology of Religion, while data analysis using domain analysis approach and taxonomy analysis proposed by Spradley. The study found that Muslim-Christian relations are harmonious. Many cases where educational institutions and leaders conduct activities related to harmony, in addition to the birth of a number of works that are considered to encourage a change in the paradigm of society about the relationship of Islam and Christianity. Kata Kunci: Muslim, Kristiani, pendidikan, agama-agama, dialog","PeriodicalId":52954,"journal":{"name":"Journal of Contemporary Islam and Muslim Societies","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-07-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"42493572","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
RESISTENSI PENEGAKAN SYARIAT ISLAM DI ACEH TENGGARA 叙利亚伊斯兰国在亚齐发展的抗性
Pub Date : 2018-07-14 DOI: 10.30821/JCIMS.V1I2.1392
Agustiansyah Agustiansyah
Abstrak: Artikel ini mengkaji peran Wilayatul Hisbah dalam menegakkan syariat Islam di Aceh Tenggara. Kajian ini merupak hasil dari penelitian lapangan dan data diperoleh melalui kegiatam wawancara dan observasi untuk menjawab fokus kajian. Kajian ini mengajukan temuan bahwa penegakan syariat Islam di daerah Aceh Tenggara masih mengalami kemandegan. Wilayatul Hisbah masih menghadapi berbagai kendala dalam menegakkan syariat Islam terutama yang berkaitan dengan aspek kelembagaan, penerapan hukum, proses hukum dan kesiapan perangkat hukum dan sumber daya manusia. Kesulitan dalam menegakkan syariat Islam diperparah oleh belum adanya kesadaran hukum masyarakat di Aceh Tenggara. Pelanggaran qânûn syariat Islam masih terjadi di perkampungan, dan aparat penegak hukum syariat Islam tidak banyak hanya berdiam diri. Diperlukan reformasi struktur hukum dan birokrasi penegak qanun di Aceh. Kajian ini berkontribusi untuk membantu pemerintah Aceh dalam memperbaiki sistem dan mensukseskan penegakan syariat Islam di Aceh. Abstract: The Resistence of the Application of Islamic Law in Aceh Tenggara. This article examines the role of the Wilayatul Hisbah Region in enforcing the Shari'a of Islam in Southeast Aceh. This study is the result of field research and data obtained through interviewing and observation activities to answer the focus of the study. This study proposes that the enforcement of Islamic law in the Southeast Aceh region is still stagnating. The Wilayatul Hisbah area still faces various obstacles in enforcing Islamic law especially related to institutional aspect, law implementation, legal process and readiness of law and human resources. Difficulties in enforcing Islamic Shari'ah is worsened by the absence of legal awareness of the community in Southeast Aceh. Violations qânûn Islamic Shari'a still occur in the village, and law enforcement officers of sharia Islam is not much just silence. Required reform of the legal structure and bureaucracy of qanun enforcers in Aceh. This study contributes to assisting the Aceh government in improving the system and succeeding the enforcement of Islamic Shari'ah in Aceh. Kata Kunci: Aceh, Wilayatul Hisbah, syariat Islam, qânûn
摘要:本文审查了Hisbah地区在亚齐东南部建立伊斯兰教联盟的作用。这项研究是实地研究的结果,也是通过持续的采访和观察来确定研究重点的数据。这项研究的结论是,亚齐地区的伊斯兰公司的建立仍在实现和平。Hisbah县在建立伊斯兰教方面仍面临着主要的障碍,这些障碍涉及体制、法律适用、法律程序和法律和人力资源准备。亚齐东南部缺乏民法意识,使建立伊斯兰教的困难更加严重。伊斯兰联合部队的进攻仍在国内进行,伊斯兰联盟的执法人员也很少闲着。需要改革亚齐的法律结构和官僚主义执法机构。这项研究有助于帮助亚齐政府改善系统并成功建立伊斯兰教在亚齐的联盟。摘要:亚齐伊斯兰法律应用的延续。这篇文章的目的是美化伊斯兰教在东南部的圣日这项研究是通过对研究焦点的采访和观察来分析实地研究和数据的结果。这项研究表明,在东南部地区推行伊斯兰法律的提议仍然悬而未决。其国家设置的希斯巴地区仍然面临着伊斯兰法律实施、法律实施、法律程序和人力资源相关的各种障碍。社会在东南部缺乏合法意识关于伊斯兰教官员的法律制裁要求在亚齐购买合法资产的重建。这项研究旨在协助改良体制的亚齐政府亚齐县Hisbah地区,伊斯兰教,un
{"title":"RESISTENSI PENEGAKAN SYARIAT ISLAM DI ACEH TENGGARA","authors":"Agustiansyah Agustiansyah","doi":"10.30821/JCIMS.V1I2.1392","DOIUrl":"https://doi.org/10.30821/JCIMS.V1I2.1392","url":null,"abstract":"Abstrak: Artikel ini mengkaji peran Wilayatul Hisbah dalam menegakkan syariat Islam di Aceh Tenggara. Kajian ini merupak hasil dari penelitian lapangan dan data diperoleh melalui kegiatam wawancara dan observasi untuk menjawab fokus kajian. Kajian ini mengajukan temuan bahwa penegakan syariat Islam di daerah Aceh Tenggara masih mengalami kemandegan. Wilayatul Hisbah masih menghadapi berbagai kendala dalam menegakkan syariat Islam terutama yang berkaitan dengan aspek kelembagaan, penerapan hukum, proses hukum dan kesiapan perangkat hukum dan sumber daya manusia. Kesulitan dalam menegakkan syariat Islam diperparah oleh belum adanya kesadaran hukum masyarakat di Aceh Tenggara. Pelanggaran qânûn syariat Islam masih terjadi di perkampungan, dan aparat penegak hukum syariat Islam tidak banyak hanya berdiam diri. Diperlukan reformasi struktur hukum dan birokrasi penegak qanun di Aceh. Kajian ini berkontribusi untuk membantu pemerintah Aceh dalam memperbaiki sistem dan mensukseskan penegakan syariat Islam di Aceh. Abstract: The Resistence of the Application of Islamic Law in Aceh Tenggara. This article examines the role of the Wilayatul Hisbah Region in enforcing the Shari'a of Islam in Southeast Aceh. This study is the result of field research and data obtained through interviewing and observation activities to answer the focus of the study. This study proposes that the enforcement of Islamic law in the Southeast Aceh region is still stagnating. The Wilayatul Hisbah area still faces various obstacles in enforcing Islamic law especially related to institutional aspect, law implementation, legal process and readiness of law and human resources. Difficulties in enforcing Islamic Shari'ah is worsened by the absence of legal awareness of the community in Southeast Aceh. Violations qânûn Islamic Shari'a still occur in the village, and law enforcement officers of sharia Islam is not much just silence. Required reform of the legal structure and bureaucracy of qanun enforcers in Aceh. This study contributes to assisting the Aceh government in improving the system and succeeding the enforcement of Islamic Shari'ah in Aceh. Kata Kunci: Aceh, Wilayatul Hisbah, syariat Islam, qânûn","PeriodicalId":52954,"journal":{"name":"Journal of Contemporary Islam and Muslim Societies","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-07-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"46482796","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
ALIRAN MINORITAS DALAM ISLAM DI INDONESIA 印尼伊斯兰少数民族警报
Pub Date : 2018-07-14 DOI: 10.30821/JCIMS.V1I2.1071
Ramli Abdul Wahid
Abstrak: Indonesia menjadikan Pancasila sebagai dasar negara, dan pandangan hidup dalam kehidupan bangsa dan negara. Meskipun bukan negara agama, mayoritas penduduk Indonesia menganut agama Islam, khususnya mazhab Ahlussunnah Waljamaah (Sunni). Di antara masyarakat Sunni tersebut berafiliasi dengan organisasi Al Jam’iyatul Washliyah, Nahdlatul Ulama, Persis, dan Muhammadiyah yang memiliki wakil di Majelis Ulama Indonesia (MUI). Meskipun didominasi oleh masyarakat Muslim Sunni, aliran baru juga muncul seperti Syiah dan Ahmadiyah yang dinilai oleh MUI sebagai aliran yang menyimpang. Tidak jarang muncul diskursus dan konflik antara kelompok Sunni dan aliran minoritas Muslim tersebut. Artikel ini mengkaji keberadaan aliran minoritas yang dinilai menyimpang di Indonesia, dan respons MUI terhadap berbagai aliran tersebut. Berdasarkan observasi dan studi dokumen, ditemukan aliran dan paham menyimpang di Indonesia dengan jumlah pengikut signifikan yang memunculkan respons dari MUI, termasuk organisasi-organisasi Islam, yang pada gilirannya melahirkan fatwa keagamaan tentang aliran dan paham menyimpang di Indonesia. Abstract: Islamic Minority Groups in Indonesia. Indonesia makes Pancasila the basis of the state, and the way of life of the nation and state. Although not being a religious state, the majority of the Indonesian population embraced Islam, especially Ahlussunnah Waljamaah (Sunni). Among the Sunni communities are affiliated with the organization Al Jam'iyatul Washliyah, Nahdlatul Ulama, Persis, and Muhammadiyah all of which represent in the Majelis Ulama Indonesia (MUI). Although dominated by Sunni Muslim majority, new mainstreams have also emerged as Shia and Ahmadiyah as perceived by the MUI as deviant sects. Frequently there are discursions and conflicts between Sunni and Muslim minorities. This article examines the existence of Muslim minorities in Indonesia, and the MUI's response to the various streams. Based on observations and document studies, there are significant influxes and understandings in Indonesia with a significant number of followers raising responses from MUI, including Islamic organizations, which in turn led to religious fatwas on the deviation of faith and  perversion in Indonesia. Kata Kunci: Indonesia, fatwa, MUI, aliran sesat, Syiah, Ahmadiyah
摘要:印尼使潘卡西拉成为国家的基础,成为民族和国家生活中的一种生活观。虽然不是一个宗教国家,但大多数印尼人信奉伊斯兰教,尤其是Ahlussunnah Waljamaah(逊尼派)的mazhab。在逊尼派人民中,他们隶属于Al Jam iyatul Washliyah、Nahdlatul Ulama、Persis和Muhammadiyah,他们在印度尼西亚的Ulama Majelis有代表。尽管由逊尼派穆斯林社区主导,但也出现了新的流动,如Syiah和Ahmadiyah,MUI认为这是一种普遍存在的流动。逊尼派团体和穆斯林少数群体之间很少有对话和冲突。本文探讨了印度尼西亚估计存在的少数民族流动受到损害,以及IMU对这些流动的反应。根据对文件的观察和研究,在印度尼西亚发现了流动和误解,其重要追随者引发了包括伊斯兰组织在内的MUI的反应,这反过来又催生了关于印度尼西亚流动和误解的宗教命运。摘要:印度尼西亚的伊斯兰少数民族。印尼将潘卡西拉作为国家的基础,以及民族和国家的生活方式。虽然不是一个宗教国家,但大多数印尼人信奉伊斯兰教,尤其是逊尼派。逊尼派社区隶属于Al-Jam’iyatul Washliyah组织、Nahdlatul Ulama组织、Persis组织和Muhammadiyah组织,所有这些组织都代表印度尼西亚乌拉马议会。尽管逊尼派穆斯林占多数,但什叶派和艾哈迈迪派也出现了新的主流,被穆伊视为离经叛道的教派。逊尼派和穆斯林少数民族之间经常发生争执和冲突。本文考察了印度尼西亚穆斯林少数民族的存在,以及MUI对各种流的反应。根据观察和文件研究,印度尼西亚出现了大量的移民和理解,大量追随者提出了包括伊斯兰组织在内的MUI的回应,这反过来又导致了印度尼西亚关于信仰偏差和[UNK]变态的宗教法特瓦。关键词:印度尼西亚,法特瓦,MUI,迷失的流量,Syiah,Ahmadiyah
{"title":"ALIRAN MINORITAS DALAM ISLAM DI INDONESIA","authors":"Ramli Abdul Wahid","doi":"10.30821/JCIMS.V1I2.1071","DOIUrl":"https://doi.org/10.30821/JCIMS.V1I2.1071","url":null,"abstract":"Abstrak: Indonesia menjadikan Pancasila sebagai dasar negara, dan pandangan hidup dalam kehidupan bangsa dan negara. Meskipun bukan negara agama, mayoritas penduduk Indonesia menganut agama Islam, khususnya mazhab Ahlussunnah Waljamaah (Sunni). Di antara masyarakat Sunni tersebut berafiliasi dengan organisasi Al Jam’iyatul Washliyah, Nahdlatul Ulama, Persis, dan Muhammadiyah yang memiliki wakil di Majelis Ulama Indonesia (MUI). Meskipun didominasi oleh masyarakat Muslim Sunni, aliran baru juga muncul seperti Syiah dan Ahmadiyah yang dinilai oleh MUI sebagai aliran yang menyimpang. Tidak jarang muncul diskursus dan konflik antara kelompok Sunni dan aliran minoritas Muslim tersebut. Artikel ini mengkaji keberadaan aliran minoritas yang dinilai menyimpang di Indonesia, dan respons MUI terhadap berbagai aliran tersebut. Berdasarkan observasi dan studi dokumen, ditemukan aliran dan paham menyimpang di Indonesia dengan jumlah pengikut signifikan yang memunculkan respons dari MUI, termasuk organisasi-organisasi Islam, yang pada gilirannya melahirkan fatwa keagamaan tentang aliran dan paham menyimpang di Indonesia. Abstract: Islamic Minority Groups in Indonesia. Indonesia makes Pancasila the basis of the state, and the way of life of the nation and state. Although not being a religious state, the majority of the Indonesian population embraced Islam, especially Ahlussunnah Waljamaah (Sunni). Among the Sunni communities are affiliated with the organization Al Jam'iyatul Washliyah, Nahdlatul Ulama, Persis, and Muhammadiyah all of which represent in the Majelis Ulama Indonesia (MUI). Although dominated by Sunni Muslim majority, new mainstreams have also emerged as Shia and Ahmadiyah as perceived by the MUI as deviant sects. Frequently there are discursions and conflicts between Sunni and Muslim minorities. This article examines the existence of Muslim minorities in Indonesia, and the MUI's response to the various streams. Based on observations and document studies, there are significant influxes and understandings in Indonesia with a significant number of followers raising responses from MUI, including Islamic organizations, which in turn led to religious fatwas on the deviation of faith and  perversion in Indonesia. Kata Kunci: Indonesia, fatwa, MUI, aliran sesat, Syiah, Ahmadiyah","PeriodicalId":52954,"journal":{"name":"Journal of Contemporary Islam and Muslim Societies","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-07-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"49648619","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 12
ORGANISASI ISLAM DI TANAH MELAYU: Ideologi dan Gerakan Al-Ittihadiyah Sebelum Era Reformasi 世界上的伊斯兰组织:改革时代前的意识形态与Al-Ittihadiyah运动
Pub Date : 2018-06-30 DOI: 10.30821/jcims.v2i1.1746
Al Rasyidin
Abstrak: Artikel ini menelaah organisasi Al-Ittihadiyah di Sumatera Utara. Secara khusus, artikel ini akan menguak ideologi yang diperjuangkan organisasi, amal usaha, serta perkembangannya di komunitas yang majemuk. Artikel ini merupakan hasil penelitian kepustakaan yang didukung oleh data lapangan. Metode yang digunakan adalah analisis isi. Artikel ini mengajukan temuan bahwa Al-Ittihadiyah merupakan salah satu organisasi Islam yang lahir di Kota Medan dimana kelompok ulama dan tokoh Melayu menjadi patron utama organisasi ini. Al-Ittihadiyah seakan menjadi corong bagi etnis Melayu di Sumatera Timur, dan ini yang membedakan mereka dengan etnis Minangkabau yang berafiliasi dengan Muhammadiyah dan etnis Mandailing yang berafiliasi dengan Al Jam’iyatul Washliyah. Selain itu, Al-Ittihadiyah sebagai organisasi tidak berafiliasi dengan mazhab akidah dan fikih tertentu, tetapi para pendukungnya adalah penganut mazhab Asy‘ariyah dan Syâfi‘iyah. Kemudian, Al-Ittihadiyah bergerak dalam bidang pendidikan, dakwah dan amal sosial, meskipun mulai dari awal kemerdekaan Al-Ittihadiyah terlibat dalam Partai Masyumi, dan kelak tokoh-tokohnya melibatkan diri dalam PPP yang akhirnya membuat organisasi ini kalah bersaing dengan Al Washliyah dan Muhammadiyah dalam pengembangan amal usahanya.    Abstract: Islamic Organization in Malay Land: Ideology and Movements of Al-Ittihadiyah Before-Reform Era. This article examines the Al-Ittihadiyah organization in North Sumatra, focusing on its ideology, programs, and its development in a pluralistic community. This article is based on content analysys study, combining literary information and field data. This article proposes that Al-Ittihadiyah was one of the Islamic organizations established in Medan City, initiated and patronized by Malay clerics and prominent figures. As such this organisation has a very close ties with Malays, very much like the association of the Minangkabaus with Muhammadiyah and Mandailings with Al Jam’iyatul Washliyah. In addition, Al-Ittihadiyah as an organization is not affiliated with certain schools of faith and jurisprudence, but its supporters are adherents of the Ash‘ariyah and Syâfi‘iyah schools. Al-Ittihadiyah engages in education, da’wah and social charity. In the beginning of independence, Al-Ittihadiyah leaders joined the Masjumi Party, and later on the Unity and Development Party (PPP). It seems that this political involvement makes this organization unable to compete with Al Washliyah and Muhammadiyah.Kata Kunci: organisasi Islam, Al-Ittihadiyah, mazhab, pendidikan, dakwah, politik, Melayu
摘要:本文选举了苏门答腊北部的Al-Ittihadiyah组织。特别是,本文将体现先进社会中的组织、企业及其发展的思想。这篇文章是在实地数据支持下,图书馆研究的结果。使用的方法是内容分析。本文认为,Al-Ittihadiyah是棉兰市诞生的伊斯兰组织之一,在棉兰市,科学家和Melayu人物成为该组织的主要赞助人。Al-Ittihadiyah似乎是苏门答腊东部Melayu民族的首领,这将他们与隶属于Muhammadiyah的Minangkabau民族和隶属于Al-Jam iyatul Washliyah的Mandailing民族区分开来。此外,Al-Ittihadiyah作为一个组织,并不热衷于某种神话和智慧,但他的支持者是亚述神话和Syafiah神话的追随者。然后,Al-Ittihadiyah进入了教育、宗教和社会工作领域,尽管从一开始,Al-Itti hadiyah的自由就参与了穆斯林党,他的一些角色也参与了PPP,这最终使该组织在他的工作发展中失去了与Al-Washliya和Muhammad的竞争。[联合国教科文组织][联合国学科文组织]摘要:《马来土地上的伊斯兰组织:改革时代之前的伊斯兰意识形态和运动》。本文考察了北苏门答腊的Al-Ittihadiyah组织,重点关注其意识形态、计划及其在多元化社区中的发展。本文以内容分析研究为基础,结合文献资料和田野调查资料。本文认为,Al-Ittihadiyah是棉兰市成立的伊斯兰组织之一,由马来神职人员和知名人士发起和资助。因此,该组织与马来人有着非常密切的联系,非常像米南卡巴斯人与穆罕默迪耶的协会,以及曼德林人与Al-Jam’iyatul Washliyah的协会。此外,Al-Ittihadiyah作为一个组织并不隶属于某些信仰和法学学校,但其支持者是Ash’ariyah和Syâfi'iyah学校的信徒。Al-Ittihadiyah从事教育、da'wah和社会慈善事业。独立之初,Al-Ittihadiyah领导人加入了Masjumi党,后来加入了统一与发展党。这种政治参与似乎使该组织无法与Al-Washliyah和Muhammadiyah竞争。关键词:[UNK]organizasi Islam,Al-Ittihadiyah,mazhab,pendidikan,dakwah,politik,Melayu
{"title":"ORGANISASI ISLAM DI TANAH MELAYU: Ideologi dan Gerakan Al-Ittihadiyah Sebelum Era Reformasi","authors":"Al Rasyidin","doi":"10.30821/jcims.v2i1.1746","DOIUrl":"https://doi.org/10.30821/jcims.v2i1.1746","url":null,"abstract":"Abstrak: Artikel ini menelaah organisasi Al-Ittihadiyah di Sumatera Utara. Secara khusus, artikel ini akan menguak ideologi yang diperjuangkan organisasi, amal usaha, serta perkembangannya di komunitas yang majemuk. Artikel ini merupakan hasil penelitian kepustakaan yang didukung oleh data lapangan. Metode yang digunakan adalah analisis isi. Artikel ini mengajukan temuan bahwa Al-Ittihadiyah merupakan salah satu organisasi Islam yang lahir di Kota Medan dimana kelompok ulama dan tokoh Melayu menjadi patron utama organisasi ini. Al-Ittihadiyah seakan menjadi corong bagi etnis Melayu di Sumatera Timur, dan ini yang membedakan mereka dengan etnis Minangkabau yang berafiliasi dengan Muhammadiyah dan etnis Mandailing yang berafiliasi dengan Al Jam’iyatul Washliyah. Selain itu, Al-Ittihadiyah sebagai organisasi tidak berafiliasi dengan mazhab akidah dan fikih tertentu, tetapi para pendukungnya adalah penganut mazhab Asy‘ariyah dan Syâfi‘iyah. Kemudian, Al-Ittihadiyah bergerak dalam bidang pendidikan, dakwah dan amal sosial, meskipun mulai dari awal kemerdekaan Al-Ittihadiyah terlibat dalam Partai Masyumi, dan kelak tokoh-tokohnya melibatkan diri dalam PPP yang akhirnya membuat organisasi ini kalah bersaing dengan Al Washliyah dan Muhammadiyah dalam pengembangan amal usahanya.    Abstract: Islamic Organization in Malay Land: Ideology and Movements of Al-Ittihadiyah Before-Reform Era. This article examines the Al-Ittihadiyah organization in North Sumatra, focusing on its ideology, programs, and its development in a pluralistic community. This article is based on content analysys study, combining literary information and field data. This article proposes that Al-Ittihadiyah was one of the Islamic organizations established in Medan City, initiated and patronized by Malay clerics and prominent figures. As such this organisation has a very close ties with Malays, very much like the association of the Minangkabaus with Muhammadiyah and Mandailings with Al Jam’iyatul Washliyah. In addition, Al-Ittihadiyah as an organization is not affiliated with certain schools of faith and jurisprudence, but its supporters are adherents of the Ash‘ariyah and Syâfi‘iyah schools. Al-Ittihadiyah engages in education, da’wah and social charity. In the beginning of independence, Al-Ittihadiyah leaders joined the Masjumi Party, and later on the Unity and Development Party (PPP). It seems that this political involvement makes this organization unable to compete with Al Washliyah and Muhammadiyah.Kata Kunci: organisasi Islam, Al-Ittihadiyah, mazhab, pendidikan, dakwah, politik, Melayu","PeriodicalId":52954,"journal":{"name":"Journal of Contemporary Islam and Muslim Societies","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"43302022","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 4
NAHDLATUL ULAMA DI LUAR JAWA: Perkembangan di Tanah Mandailing
Pub Date : 2018-06-30 DOI: 10.30821/JCIMS.V2I1.1747
Abbas Pulungan
Abstrak: Artikel ini mengkaji perkembangan Nahdhatul Ulama di luar Jawa. Secara khusus, artikel ini akan menganalisa keberadaan dan perkembangan Nahdlatul Ulama di Tanah Mandailing. Kajian ini merupakan hasil dari penelitian kepustakaan dan lapangan. Sebab itu, data akan diperoleh tidak saja dari kegiatan telaah dokumen, tetapi juga kegiatan wawancara dan observasi. Data akan dianalisis dengan menggunakan metode analisis data model Miles dan Huberman. Kajian ini mengajukan temuan bahwa pendirian Nahdlatul Ulama di Sumatera Utara diinisiasi oleh alumni Pesantren Musthafawiyah, sebuah pesantren tradisional yang didirikan oleh Syekh Musthafa Husein. Mayoritas alumni pesantren ini berasal dari suku Mandailing. Tetapi belakangan, kalangan santri tidak lagi memegang tampuk kepemimpinan tanfidziyah NU di Sumatera Utara. Kemudian awal kehadiran Nahdlatul Ulama di Sumatera Utara bermula dari kawasan Tapanuli lalu kemudian berpusat di Kota Medan dimana dua organisasi Islam lain telah lebih dahulu muncul, yaitu Al Washliyah dan Al-Ittihadiyah. Pengembangan NU semakin diperkuat oleh keberadaan kader NU di birokrasi pemerintahan (terutama Departemen Agama) dan legislatif sebagai dampak dari perubahan NU dari organisasi sosial keagamaan menjadi partai politik yang memiliki dukungan suara yang banyak.   Abstract: Nahdlatul Ulama Beyond Java: The Development in Mandailing Land.  This article examines the development of Nahdhatul Ulama beyond Java, especially in Mandailing land. This article is based on a research that combine literary review and field study and apply Miles and Huberman model in data analysis. It was found that the establishment of Nahdlatul Ulama in North Sumatra was initiated by alumnies of Pesantren Musthafawiyah, a traditional pesantren founded by Sheikh Mustafa Husein. The role of these pesantren alumnies—mostly of Mandailing tribe—is now decreasing significantly. In fact, the leadership of Nahdlatul Ulama in North Sumatra is no longer in the hands of those santris. Nahdlatul Ulama in North Sumatra was originated from Tapanuli region before it expanded to Medan where two other Islamic organizations have appeared earlier, namely Al Washliyah and Al-Ittihadiyah. Its development was further strengthened by the presence of NU cadres in the government bureaucracy and legislative institutions.Kata Kunci: Nahdlatul Ulama, politik, Mandailing, pesantren Musthafawiyah
摘要:本文探讨了爪哇以外Nahdhatul神职人员的发展。具体来说,这篇文章将分析Mandailing地Nahdlatul神职人员的存在和发展。这个研究是文学和实地研究的结果。因此,数据不仅可以从文档学习活动中获得,还可以从采访和观察活动中获得。数据将通过使用迈尔斯和胡伯曼模型数据分析方法来分析。这项研究指出,北苏门答腊Nahdlatul的一名学者的创立是由Musthafawiyah校友创立的,这是Musthafa Husein校长建立的传统教派。这些学校的校友大多来自曼代林部落。但随着时间的推移,santri不再担任北苏门答腊tanfidziyah领导的角色。然后,北苏门答腊Nahdlatul的出现始于Tapanuli地区,然后集中在首先出现的Medan镇,那里有另外两个伊斯兰组织,Al Washliyah和Al- ittihadiyah。随着政府官僚机构(主要是宗教部门)和立法机构的存在,NU的发展得到了进一步的加强,从宗教社会组织转变为拥有大量选票的政党。否认:Nahdlatul以外的神职人员:Mandailing地区的发展。这篇文章超越了Java之外的Nahdhatul神职人员的发展,特别是在Mandailing land。这篇文章是基于一项研究,该研究结合了文学评论、现场研究和应用迈尔斯和胡伯曼数据分析模型。发现北苏门答腊纳德拉图尔学者的建立是由谢赫·穆斯塔法·侯赛因创办的传统寄宿学校校友发起的。这些信息的角色——主要是Mandailing tribe——现在已经大规模地瓦解了。事实上,北苏门答腊纳德拉图尔学者的领袖已经不在了。北苏门答腊的Nahdlatul神职人员在前往另一个伊斯兰组织早出现的地区之前就从Tapanuli地区定居下来。它的发展是由政府收购和立法机构的NU cadres的表现所加强的。关键词:Nahdlatul神职人员,政治,Mandailing, Musthafawiyah
{"title":"NAHDLATUL ULAMA DI LUAR JAWA: Perkembangan di Tanah Mandailing","authors":"Abbas Pulungan","doi":"10.30821/JCIMS.V2I1.1747","DOIUrl":"https://doi.org/10.30821/JCIMS.V2I1.1747","url":null,"abstract":"Abstrak: Artikel ini mengkaji perkembangan Nahdhatul Ulama di luar Jawa. Secara khusus, artikel ini akan menganalisa keberadaan dan perkembangan Nahdlatul Ulama di Tanah Mandailing. Kajian ini merupakan hasil dari penelitian kepustakaan dan lapangan. Sebab itu, data akan diperoleh tidak saja dari kegiatan telaah dokumen, tetapi juga kegiatan wawancara dan observasi. Data akan dianalisis dengan menggunakan metode analisis data model Miles dan Huberman. Kajian ini mengajukan temuan bahwa pendirian Nahdlatul Ulama di Sumatera Utara diinisiasi oleh alumni Pesantren Musthafawiyah, sebuah pesantren tradisional yang didirikan oleh Syekh Musthafa Husein. Mayoritas alumni pesantren ini berasal dari suku Mandailing. Tetapi belakangan, kalangan santri tidak lagi memegang tampuk kepemimpinan tanfidziyah NU di Sumatera Utara. Kemudian awal kehadiran Nahdlatul Ulama di Sumatera Utara bermula dari kawasan Tapanuli lalu kemudian berpusat di Kota Medan dimana dua organisasi Islam lain telah lebih dahulu muncul, yaitu Al Washliyah dan Al-Ittihadiyah. Pengembangan NU semakin diperkuat oleh keberadaan kader NU di birokrasi pemerintahan (terutama Departemen Agama) dan legislatif sebagai dampak dari perubahan NU dari organisasi sosial keagamaan menjadi partai politik yang memiliki dukungan suara yang banyak.   Abstract: Nahdlatul Ulama Beyond Java: The Development in Mandailing Land.  This article examines the development of Nahdhatul Ulama beyond Java, especially in Mandailing land. This article is based on a research that combine literary review and field study and apply Miles and Huberman model in data analysis. It was found that the establishment of Nahdlatul Ulama in North Sumatra was initiated by alumnies of Pesantren Musthafawiyah, a traditional pesantren founded by Sheikh Mustafa Husein. The role of these pesantren alumnies—mostly of Mandailing tribe—is now decreasing significantly. In fact, the leadership of Nahdlatul Ulama in North Sumatra is no longer in the hands of those santris. Nahdlatul Ulama in North Sumatra was originated from Tapanuli region before it expanded to Medan where two other Islamic organizations have appeared earlier, namely Al Washliyah and Al-Ittihadiyah. Its development was further strengthened by the presence of NU cadres in the government bureaucracy and legislative institutions.Kata Kunci: Nahdlatul Ulama, politik, Mandailing, pesantren Musthafawiyah","PeriodicalId":52954,"journal":{"name":"Journal of Contemporary Islam and Muslim Societies","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"43175559","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 5
期刊
Journal of Contemporary Islam and Muslim Societies
全部 Acc. Chem. Res. ACS Applied Bio Materials ACS Appl. Electron. Mater. ACS Appl. Energy Mater. ACS Appl. Mater. Interfaces ACS Appl. Nano Mater. ACS Appl. Polym. Mater. ACS BIOMATER-SCI ENG ACS Catal. ACS Cent. Sci. ACS Chem. Biol. ACS Chemical Health & Safety ACS Chem. Neurosci. ACS Comb. Sci. ACS Earth Space Chem. ACS Energy Lett. ACS Infect. Dis. ACS Macro Lett. ACS Mater. Lett. ACS Med. Chem. Lett. ACS Nano ACS Omega ACS Photonics ACS Sens. ACS Sustainable Chem. Eng. ACS Synth. Biol. Anal. Chem. BIOCHEMISTRY-US Bioconjugate Chem. BIOMACROMOLECULES Chem. Res. Toxicol. Chem. Rev. Chem. Mater. CRYST GROWTH DES ENERG FUEL Environ. Sci. Technol. Environ. Sci. Technol. Lett. Eur. J. Inorg. Chem. IND ENG CHEM RES Inorg. Chem. J. Agric. Food. Chem. J. Chem. Eng. Data J. Chem. Educ. J. Chem. Inf. Model. J. Chem. Theory Comput. J. Med. Chem. J. Nat. Prod. J PROTEOME RES J. Am. Chem. Soc. LANGMUIR MACROMOLECULES Mol. Pharmaceutics Nano Lett. Org. Lett. ORG PROCESS RES DEV ORGANOMETALLICS J. Org. Chem. J. Phys. Chem. J. Phys. Chem. A J. Phys. Chem. B J. Phys. Chem. C J. Phys. Chem. Lett. Analyst Anal. Methods Biomater. Sci. Catal. Sci. Technol. Chem. Commun. Chem. Soc. Rev. CHEM EDUC RES PRACT CRYSTENGCOMM Dalton Trans. Energy Environ. Sci. ENVIRON SCI-NANO ENVIRON SCI-PROC IMP ENVIRON SCI-WAT RES Faraday Discuss. Food Funct. Green Chem. Inorg. Chem. Front. Integr. Biol. J. Anal. At. Spectrom. J. Mater. Chem. A J. Mater. Chem. B J. Mater. Chem. C Lab Chip Mater. Chem. Front. Mater. Horiz. MEDCHEMCOMM Metallomics Mol. Biosyst. Mol. Syst. Des. Eng. Nanoscale Nanoscale Horiz. Nat. Prod. Rep. New J. Chem. Org. Biomol. Chem. Org. Chem. Front. PHOTOCH PHOTOBIO SCI PCCP Polym. Chem.
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1