Pub Date : 2023-05-25DOI: 10.35457/viabel.v17i1.2411
Nastiti Winahyu, Feri Agustin
PT Tjandi Sewu Baru merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang agroindustri. Salah satu tanaman yang diusahakan adalah komoditas jagung yang digunakan untuk memperbaiki agregat tanah dan penopang perputaran modal perusahaan. Hal ini menyebabkan perlunya mengetahui efisiensi usaha dari komoditas jagung. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pendapatan usahatani jagung di PT Tjandi Sewu Baru. Efisiensi dan kelayakan usaha diukur menggunakan imbangan penerimaan dibagi biaya. Berdasarkan total penerimaan dikurangi total biaya, keuntungan usahatani sebesar Rp 7.544.067. Hasil imbangan R/C senilai 1,48 yang berarti usahatani dijalankan secara efisien dan layak. Total BEP produksi dan harga secara berturut-turut sebesar 3.166 kg dan Rp 3.386/kg.
{"title":"Analisis Kelayakan Usahatani Jagung (Zea Mays L.) di PT. Tjandi Sewu Baru Blitar","authors":"Nastiti Winahyu, Feri Agustin","doi":"10.35457/viabel.v17i1.2411","DOIUrl":"https://doi.org/10.35457/viabel.v17i1.2411","url":null,"abstract":"PT Tjandi Sewu Baru merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang agroindustri. Salah satu tanaman yang diusahakan adalah komoditas jagung yang digunakan untuk memperbaiki agregat tanah dan penopang perputaran modal perusahaan. Hal ini menyebabkan perlunya mengetahui efisiensi usaha dari komoditas jagung. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pendapatan usahatani jagung di PT Tjandi Sewu Baru. Efisiensi dan kelayakan usaha diukur menggunakan imbangan penerimaan dibagi biaya. Berdasarkan total penerimaan dikurangi total biaya, keuntungan usahatani sebesar Rp 7.544.067. Hasil imbangan R/C senilai 1,48 yang berarti usahatani dijalankan secara efisien dan layak. Total BEP produksi dan harga secara berturut-turut sebesar 3.166 kg dan Rp 3.386/kg.","PeriodicalId":53029,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah IlmuIlmu Peternakan","volume":"42 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"78196364","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-05-25DOI: 10.35457/viabel.v17i1.2113
Muhalli Ibnu Mahsuni
Keragaman fenotipe padi hitam (Oryza Sativa l.) lokal Madura, Muhalli, 2016.03.01.0.0003, Fakultas Pertanian Program Studi pertanian Agroteknologi Univeristas Islam Madura. Dibawah bimbingan KelikP.W.Sukma, S.Si., M.Sc, dan Iswahyudi, S.TP.,M.Si. Keragaman fenotipe tanaman padi (Oryza Sativa L.) beras hitam Kultivar Samatan dan Kodik dengan perbedaan tidak nyata antara keduanya. ini bertujuan untuk mengetahui ragam fenotipe pada tanaman padi hitam kultivar Samatan dan Kultivar Kodik. Penelitian ini dilakukan di desa Nyalabu Laok, Kec. Pamekasan Kab. Pamekasan pada bulan Agustus – Desember 2021. Metode penelitian ini menggunakan Rangcangan Acak Kelompok (RAK). yang terdiri dari 2 perlakuan genotipe (Kodik dan Samatan) dengan 3 ulangan dan ukuran petak tempat penanama 7 x 3 M dan jarak antara tanaman 40 x 20 cm. Parameter yang diamati antara lain : (panjang daun, tinggi tanaman, panjang malai, jumlah batang per rumpun, jumlah malai, jumlah biji total, jumlah biji isi, presentase biji isi, berat 100 biji, berat total biji). Karakter tanaman dari Kodik dan Samatan diuji T untuk melihat ada tidaknya perbedaan. Data juga dianalisis menggunakan analisis sidik ragam untuk mendapatkan keragaman fenotipe dan genotifnya, Koefisien Keragaman Genotipe (KKG), dan Koefisien Keragaman Fenotipe (KKF). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penampilan Kodik dan Samatan tidak berbeda nyata. Berdasarkan KKG, KKF dan variabilitasnya, pengaruh lingkungan masih sangat mempengaruhi penampilan dari padi hitam kultivar Samatan dan Kodik
{"title":"KERAGAMAN FENOTIPEPADIHITAM (Oryza sativaL.) LOKAL MADURA","authors":"Muhalli Ibnu Mahsuni","doi":"10.35457/viabel.v17i1.2113","DOIUrl":"https://doi.org/10.35457/viabel.v17i1.2113","url":null,"abstract":"Keragaman fenotipe padi hitam (Oryza Sativa l.) lokal Madura, Muhalli, 2016.03.01.0.0003, Fakultas Pertanian Program Studi pertanian Agroteknologi Univeristas Islam Madura. Dibawah bimbingan KelikP.W.Sukma, S.Si., M.Sc, dan Iswahyudi, S.TP.,M.Si. \u0000 \u0000 \u0000Keragaman fenotipe tanaman padi (Oryza Sativa L.) beras hitam Kultivar Samatan dan Kodik dengan perbedaan tidak nyata antara keduanya. ini bertujuan untuk mengetahui ragam fenotipe pada tanaman padi hitam kultivar Samatan dan Kultivar Kodik. Penelitian ini dilakukan di desa Nyalabu Laok, Kec. Pamekasan Kab. Pamekasan pada bulan Agustus – Desember 2021. Metode penelitian ini menggunakan Rangcangan Acak Kelompok (RAK). yang terdiri dari 2 perlakuan genotipe (Kodik dan Samatan) dengan 3 ulangan dan ukuran petak tempat penanama 7 x 3 M dan jarak antara tanaman 40 x 20 cm. Parameter yang diamati antara lain : (panjang daun, tinggi tanaman, panjang malai, jumlah batang per rumpun, jumlah malai, jumlah biji total, jumlah biji isi, presentase biji isi, berat 100 biji, berat total biji). Karakter tanaman dari Kodik dan Samatan diuji T untuk melihat ada tidaknya perbedaan. Data juga dianalisis menggunakan analisis sidik ragam untuk mendapatkan keragaman fenotipe dan genotifnya, Koefisien Keragaman Genotipe (KKG), dan Koefisien Keragaman Fenotipe (KKF). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penampilan Kodik dan Samatan tidak berbeda nyata. Berdasarkan KKG, KKF dan variabilitasnya, pengaruh lingkungan masih sangat mempengaruhi penampilan dari padi hitam kultivar Samatan dan Kodik","PeriodicalId":53029,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah IlmuIlmu Peternakan","volume":"52 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"83299287","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-05-07DOI: 10.55114/siparstika.v2i2.503
S. Susilawati, M. Sumampouw
Peningkatan penduduk dan aktivitas telah meningkatkan kompleksitas permasalahan transportasi, disamping itu, fasilitas parkir merupakan salah satu prasarana lalu lintas yang penting dalam sistem transportasi, sedangkan kapasitas ruang parkir suatu Hotel menjadi pertimbangan pengunjung untuk memilih Hotel. Luwuk mengalami perkembangan pesat khususnya di bidang infrastruktur, perdagangan, pemerintahan dan pendidikan yang memiliki daya tarik tersendiri untuk dikunjungi. Maka parkir di badan jalan menyebabkan terjadinya hambatan samping di ruas jalan Dr. Samratulangi, maka dari itu perlu diadakan penelitian analisa kinerja dan karakteristik parkir di badan jalan pada Hotel Sadar Stay di Kota Luwuk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja dan karakteristik parkir di badan jalan pada hotel sadar stay di kota luwuk. Penelitian ini menganalisis data berdasarkan karakteristik parkir, yang terbagi menjadi beberapa variabel yaitu, volume parkir, akumulasi parkir, durasi parkir, pergantian parkir, indeks parkir, rata-rata durasi parkir, jumlah ruang parkir dan hambatan samping pada ruas Jl. Dr. Samratulangi di Kota Luwuk. Hasil penelitian menunjukan bahwa karakteristik parkir untuk kendaraan roda empat pada Hotel Sadar Stay di Kota Luwuk pada ruas Jl. Dr. Samratulangi tidak memadai untuk kebutuhan pengunjung. Dimana diperoleh volume parkir tertinggi 94 kendaraan, akumulasi tertinggi terjadi di pagi dan sore hari 8 – 9 kendaraan, rata-rata lama parkir 55 menit/kend, parking turn over 47 kendaraan/ruang parkir, indeks parkir 200%, dan jumlah ruang parkir yang dibutuhkan 8.45 SRP/Kamar. Dengan demikian perlu menerapkan fasilitas parkir yang memadai sesuai kebutuhan parkir (SRP).
{"title":"ANALISIS KINERJA DAN KARAKTERISTIK PARKIR DI BADAN JALAN PADA HOTEL SADAR STAY DI KOTA LUWUK","authors":"S. Susilawati, M. Sumampouw","doi":"10.55114/siparstika.v2i2.503","DOIUrl":"https://doi.org/10.55114/siparstika.v2i2.503","url":null,"abstract":"Peningkatan penduduk dan aktivitas telah meningkatkan kompleksitas permasalahan transportasi, disamping itu, fasilitas parkir merupakan salah satu prasarana lalu lintas yang penting dalam sistem transportasi, sedangkan kapasitas ruang parkir suatu Hotel menjadi pertimbangan pengunjung untuk memilih Hotel. Luwuk mengalami perkembangan pesat khususnya di bidang infrastruktur, perdagangan, pemerintahan dan pendidikan yang memiliki daya tarik tersendiri untuk dikunjungi. Maka parkir di badan jalan menyebabkan terjadinya hambatan samping di ruas jalan Dr. Samratulangi, maka dari itu perlu diadakan penelitian analisa kinerja dan karakteristik parkir di badan jalan pada Hotel Sadar Stay di Kota Luwuk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja dan karakteristik parkir di badan jalan pada hotel sadar stay di kota luwuk. Penelitian ini menganalisis data berdasarkan karakteristik parkir, yang terbagi menjadi beberapa variabel yaitu, volume parkir, akumulasi parkir, durasi parkir, pergantian parkir, indeks parkir, rata-rata durasi parkir, jumlah ruang parkir dan hambatan samping pada ruas Jl. Dr. Samratulangi di Kota Luwuk. Hasil penelitian menunjukan bahwa karakteristik parkir untuk kendaraan roda empat pada Hotel Sadar Stay di Kota Luwuk pada ruas Jl. Dr. Samratulangi tidak memadai untuk kebutuhan pengunjung. Dimana diperoleh volume parkir tertinggi 94 kendaraan, akumulasi tertinggi terjadi di pagi dan sore hari 8 – 9 kendaraan, rata-rata lama parkir 55 menit/kend, parking turn over 47 kendaraan/ruang parkir, indeks parkir 200%, dan jumlah ruang parkir yang dibutuhkan 8.45 SRP/Kamar. Dengan demikian perlu menerapkan fasilitas parkir yang memadai sesuai kebutuhan parkir (SRP).","PeriodicalId":53029,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah IlmuIlmu Peternakan","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"83698236","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-05-07DOI: 10.55114/siparstika.v2i2.540
Evaluasi kondisi jalan merupakan langkah awal yang penting dalam perencanaan pemeliharaan suatu perkerasan. Ada beberapa metode pendekatan yang dapat digunakan dalam melakukan evaluasi penilaian kondisi jalan, dimana diantaranya metode Bina Marga dan metode Pavement Condition Index (PCI). Nilai Metode Bina Marga memilik rentang nilai 0 (nol) sampai lebih dari 7 (tujuh). Sedangkan metode Pavement Condition Index ( PCI ) adalah salah satu system penilaian kondisi perkerasan jalan berdasarkan jenis, tingkatan dan luas kerusakan jalan yang terjadi dam dapat digunakan sebagai acuan dalam usaha pemiliharaan. Nilai PCI memiliki rentangan 0 (nol) sampai dengan 100 (seratus) dengan kriteria sempurna (exellent), sangat baik (very good), dan gagal (failed). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis kerusakan jalan pada permukaannya. Dari hasil perhitungan menurut pavement condition index (PCI) pada ruas jalan tirta kencana-pandanwangi menunjukkan bahwa reting terbanyak dari jumlah sampel yaitu reting sempurna (Excellent) sebesar 46,662 % selanjutnya di ikuti dengan reting sangat baik (Very Good) sebesar 6,666 % dan reting baik (good) sebesar 6,666 % dan reting sedang (fair) sebesar 23,331 % dan reting buruk (Poor) sebesar 9,999 % dan reting sangat buruk (Very Poor) sebesar 3,333 % dan yang terakhir dengan reting gagal (failed) sebesar 3,333%. Dari hasil survey sepanjang 1850 km di peroleh luas kerusakan keseluruhan sebesar 68,97 % dengan reting baik (Good). Sementara hasil perhitungan menurut metode bina marga yaitu berupa kerusakan retak pinggir yang mempunyai interval luas total sebesar 0,326 %. Jenis kerusakan berikutnya adalah retak buaya sebesar 0,527 % serta tambalan sebesar 4,69 % dan yang terakhir kerusakan lubang sebesar 36,01 %. Sedangkan nilai prioritas yang di dapatkan adalah 17-(4 + 3 ) = 10 menandakan bahwa jalan tersebut cukup di masukkan dalam program pemeliharaan rutin.
{"title":"Evaluasi tingkat kerusakan Jalan Menggunakan Metode Pavement Condition Index (PCI) dan Metode Bina Marga","authors":"","doi":"10.55114/siparstika.v2i2.540","DOIUrl":"https://doi.org/10.55114/siparstika.v2i2.540","url":null,"abstract":"Evaluasi kondisi jalan merupakan langkah awal yang penting dalam perencanaan pemeliharaan suatu perkerasan. Ada beberapa metode pendekatan yang dapat digunakan dalam melakukan evaluasi penilaian kondisi jalan, dimana diantaranya metode Bina Marga dan metode Pavement Condition Index (PCI). Nilai Metode Bina Marga memilik rentang nilai 0 (nol) sampai lebih dari 7 (tujuh). Sedangkan metode Pavement Condition Index ( PCI ) adalah salah satu system penilaian kondisi perkerasan jalan berdasarkan jenis, tingkatan dan luas kerusakan jalan yang terjadi dam dapat digunakan sebagai acuan dalam usaha pemiliharaan. Nilai PCI memiliki rentangan 0 (nol) sampai dengan 100 (seratus) dengan kriteria sempurna (exellent), sangat baik (very good), dan gagal (failed). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis kerusakan jalan pada permukaannya. Dari hasil perhitungan menurut pavement condition index (PCI) pada ruas jalan tirta kencana-pandanwangi menunjukkan bahwa reting terbanyak dari jumlah sampel yaitu reting sempurna (Excellent) sebesar 46,662 % selanjutnya di ikuti dengan reting sangat baik (Very Good) sebesar 6,666 % dan reting baik (good) sebesar 6,666 % dan reting sedang (fair) sebesar 23,331 % dan reting buruk (Poor) sebesar 9,999 % dan reting sangat buruk (Very Poor) sebesar 3,333 % dan yang terakhir dengan reting gagal (failed) sebesar 3,333%. Dari hasil survey sepanjang 1850 km di peroleh luas kerusakan keseluruhan sebesar 68,97 % dengan reting baik (Good). Sementara hasil perhitungan menurut metode bina marga yaitu berupa kerusakan retak pinggir yang mempunyai interval luas total sebesar 0,326 %. Jenis kerusakan berikutnya adalah retak buaya sebesar 0,527 % serta tambalan sebesar 4,69 % dan yang terakhir kerusakan lubang sebesar 36,01 %. Sedangkan nilai prioritas yang di dapatkan adalah 17-(4 + 3 ) = 10 menandakan bahwa jalan tersebut cukup di masukkan dalam program pemeliharaan rutin.","PeriodicalId":53029,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah IlmuIlmu Peternakan","volume":"114 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"72871767","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-05-07DOI: 10.55114/siparstika.v2i2.496
Diah Hariyami, Diah Indradewi
Kabupaten Banggai merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Sulawesi Tengah, yang selain memiliki transportasi darat juga memiliki transportasi air (laut).Penelitian ini menggunakan 2 sumber data yaitu data sekunder yang diperoleh dari instansi –instansi terkait dan primer yang didapat melalui penyebaran kuisioner kepada penumpang dengan pengampilan sampel dilakukan secara acak berstrata (Stratiefied Random Sampling). Data-data tersebut kemudian dianalisa dengan metode analisis deskriftif Kuantitatif dan Chi Kuadrat (X2).Dari hasil analisa didapatkan bahwa pergerakan penumpang untuk trayek Luwuk –Leme Leme dengan karakteristik penumpang kapal motor berdasarkan kelompok umur 33,33% pelaku perjalanan berusia 21 –30 tahun dan 45,45% pelaku perjalanan adalah umum (pedagang,wiraswasta,petani,buruh dan nelayan) serta 90,90% maksud perjalanan adalah social/urusan keluarga dan 87,88% responden mengatakan harga tiket sesuai dan tidak perlu melakukan penambahan kapal motor.
{"title":"EVALUASI POLA PERGERAKAN PENUMPANG DENGAN MODA TRANSPORTASI AIR Luwuk – Leme-Leme Di Pelabuhan Rakyat Luwuk","authors":"Diah Hariyami, Diah Indradewi","doi":"10.55114/siparstika.v2i2.496","DOIUrl":"https://doi.org/10.55114/siparstika.v2i2.496","url":null,"abstract":"Kabupaten Banggai merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Sulawesi Tengah, yang selain memiliki transportasi darat juga memiliki transportasi air (laut).Penelitian ini menggunakan 2 sumber data yaitu data sekunder yang diperoleh dari instansi –instansi terkait dan primer yang didapat melalui penyebaran kuisioner kepada penumpang dengan pengampilan sampel dilakukan secara acak berstrata (Stratiefied Random Sampling). Data-data tersebut kemudian dianalisa dengan metode analisis deskriftif Kuantitatif dan Chi Kuadrat (X2).Dari hasil analisa didapatkan bahwa pergerakan penumpang untuk trayek Luwuk –Leme Leme dengan karakteristik penumpang kapal motor berdasarkan kelompok umur 33,33% pelaku perjalanan berusia 21 –30 tahun dan 45,45% pelaku perjalanan adalah umum (pedagang,wiraswasta,petani,buruh dan nelayan) serta 90,90% maksud perjalanan adalah social/urusan keluarga dan 87,88% responden mengatakan harga tiket sesuai dan tidak perlu melakukan penambahan kapal motor.","PeriodicalId":53029,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah IlmuIlmu Peternakan","volume":"81 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"75162714","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-04-01DOI: 10.21776/ub.jiip.2023.033.01.015
R. Prafitri, Dina Marliana, Khaerunnisa Firdaus Sadikin, Ahmad Nur Musyarrof Al Akrom, M. Natsir, N. Febrianto, D. Yulianti, O. Sjofjan, A. Susilo
Nurul Quran Islamic boarding school (so called pondok pesantrenin Bahasa Indonesia)would develop a quail farming business to provide agriculture skills and develop entrepreneurship for the students and alumni. Quailfarming is selected because it is relatively easy, lucrative, has productivity up to 90%, produces130-300 eggs per week, and does not requirean extensive farming area. This study aims toanalyzethe feasibility study of the quail farming business at Nurul QuranIslamic boarding school, Bali,Indonesia. The method usedin this study was purposive sampling. The economic analysisincludes cost, revenue, Return on Investment and SWOT analysis. Thefindingsindicate that the quail farming business will be most efficient at a scale of 3,000birdswithatotalcostofRp214,849,351andtotalrevenueof Rp297,975,000per period.The return per cost of the business is 1.39; the boarding schoolwill achieve areturnofinvestmentupto51.22%.TheSWOTanalysisshows that the quail farming business at the boarding schoolhas an excellent opportunity. However,the boarding schoolshouldhavesomestrategiestominimizetheweaknessesandthreatsthatcouldchallenge the business. The boarding schoolneeds to develop human resources before starting thebusiness, maximize the potential of the boarding school, market access, technology,and networkingwith the Muslimcommunity as themarketing strategy for the quail farmingbusiness.
{"title":"Feasibility Study of Quail Farming Business at Nurul Quran Islamic Boarding School in Bali, Indonesia","authors":"R. Prafitri, Dina Marliana, Khaerunnisa Firdaus Sadikin, Ahmad Nur Musyarrof Al Akrom, M. Natsir, N. Febrianto, D. Yulianti, O. Sjofjan, A. Susilo","doi":"10.21776/ub.jiip.2023.033.01.015","DOIUrl":"https://doi.org/10.21776/ub.jiip.2023.033.01.015","url":null,"abstract":"Nurul Quran Islamic boarding school (so called pondok pesantrenin Bahasa Indonesia)would develop a quail farming business to provide agriculture skills and develop entrepreneurship for the students and alumni. Quailfarming is selected because it is relatively easy, lucrative, has productivity up to 90%, produces130-300 eggs per week, and does not requirean extensive farming area. This study aims toanalyzethe feasibility study of the quail farming business at Nurul QuranIslamic boarding school, Bali,Indonesia. The method usedin this study was purposive sampling. The economic analysisincludes cost, revenue, Return on Investment and SWOT analysis. Thefindingsindicate that the quail farming business will be most efficient at a scale of 3,000birdswithatotalcostofRp214,849,351andtotalrevenueof Rp297,975,000per period.The return per cost of the business is 1.39; the boarding schoolwill achieve areturnofinvestmentupto51.22%.TheSWOTanalysisshows that the quail farming business at the boarding schoolhas an excellent opportunity. However,the boarding schoolshouldhavesomestrategiestominimizetheweaknessesandthreatsthatcouldchallenge the business. The boarding schoolneeds to develop human resources before starting thebusiness, maximize the potential of the boarding school, market access, technology,and networkingwith the Muslimcommunity as themarketing strategy for the quail farmingbusiness.","PeriodicalId":53029,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah IlmuIlmu Peternakan","volume":"134 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"78603487","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-04-01DOI: 10.21776/ub.jiip.2023.033.01.02
D. Marya, Anjar Sofiana, Muhammad Hanif
Tallow is a less economical and underutilized animal's fat. In fact, tallow comprises triglycerides from several fatty acids which support skin protection by increasing moisture and preventing dryness. The use of tallow in soap manufacturing will gain its interest and enhance its value added. In this study, solid soaps are prepared using tallow as raw materials by adding kefir curd from goat milk. This study analyzed the physicochemical and organoleptic characteristics of the particular soaps by developing a completely randomized design (CRD) experiment. The kefir curd gradually increased its proportion in soap manufacturing and observed its effect on pH, moisture content, degree of foaming, and foam stability. Organoleptic tests for both hedonics and hedonic qualities were also performed and analyzed by Kruskal Wallis's nonparametric analysis. The statistical analysis reported a significant difference of 6% curd addition on pH (p<0.05) than fewer or without curd additions. The average moisture content of soap with a 6% curd addition did not differ significantly from the soap with a 4% curd addition. However, these moisture contents significantly differed from others by less or without curd addition. All soap formulations also showed no significant difference in foam height and stability. Meanwhile, the hedonic quality tests showed that the soaps has moderate foam forming degree and less fat aroma. In addition, the foam forming degree and fat aroma was not significant for all formula. The hedonic test showed that the panelists preferred tallow soap with a 6% curd addition, even though the analysis reported no significantly different (p>0.05).
{"title":"Characteristics of Tallow-Based Soap by the Addition of Kefir Curd from Goat Milk","authors":"D. Marya, Anjar Sofiana, Muhammad Hanif","doi":"10.21776/ub.jiip.2023.033.01.02","DOIUrl":"https://doi.org/10.21776/ub.jiip.2023.033.01.02","url":null,"abstract":"Tallow is a less economical and underutilized animal's fat. In fact, tallow comprises triglycerides from several fatty acids which support skin protection by increasing moisture and preventing dryness. The use of tallow in soap manufacturing will gain its interest and enhance its value added. In this study, solid soaps are prepared using tallow as raw materials by adding kefir curd from goat milk. This study analyzed the physicochemical and organoleptic characteristics of the particular soaps by developing a completely randomized design (CRD) experiment. The kefir curd gradually increased its proportion in soap manufacturing and observed its effect on pH, moisture content, degree of foaming, and foam stability. Organoleptic tests for both hedonics and hedonic qualities were also performed and analyzed by Kruskal Wallis's nonparametric analysis. The statistical analysis reported a significant difference of 6% curd addition on pH (p<0.05) than fewer or without curd additions. The average moisture content of soap with a 6% curd addition did not differ significantly from the soap with a 4% curd addition. However, these moisture contents significantly differed from others by less or without curd addition. All soap formulations also showed no significant difference in foam height and stability. Meanwhile, the hedonic quality tests showed that the soaps has moderate foam forming degree and less fat aroma. In addition, the foam forming degree and fat aroma was not significant for all formula. The hedonic test showed that the panelists preferred tallow soap with a 6% curd addition, even though the analysis reported no significantly different (p>0.05).","PeriodicalId":53029,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah IlmuIlmu Peternakan","volume":"44 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"72648611","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-04-01DOI: 10.21776/ub.jiip.2023.033.01.011
D. Ratnawati, G. Ciptadi, Sri Rahayu, T. Susilawati
Artificial insemination with fresh semen is an alternative that can be done if there is a limitation of liquid nitrogen, bull, and facilities for processing liquid and frozen semen(costly). This study aimed to determine the optimal diluent formula based on CEP-3 (modified/m) and aqueous soybean extract (ASE) to support spermatozoa motility at ambient temperature storage. The research design was completely randomized, with eight treatments and six replications. The diluent formula treatments were as follows: T1 (CEP-3(m)), T2 (CEP-3(m)+10% Egg Yolk/EY), T3 (CEP-3(m)+ASE 1%), T4 (CEP-3 (m)+ASE 2%), T5 (CEP-3(m)+ASE 3%), T6 (CEP-3(m)+ASE 4%), T7 (CEP-3(m)+ASE 5%), and T8 (CEP-3(m)+ASE 6%). The parameters were measured, i.e., the motility of spermatozoa and itskinetic parameters.Data were analyzed using ANOVA with SPSS 16 program. The result showed that the progressive motility of spermatozoa at day one was more than 50% in diluents CEP-3(m)+ASE 1-2%. Diluent CEP-3(m) and aqueous soybean extract 1-2% can support spermatozoa's motility and kinetic parameters during storage at ambient temperature, including progressive motility, motility, motility, velocity, and BCF.
{"title":"Study Motility of Ongole Crossbred Semen with Soybean-Based Diluents Stored at Ambient Temperature (24-27 0C)","authors":"D. Ratnawati, G. Ciptadi, Sri Rahayu, T. Susilawati","doi":"10.21776/ub.jiip.2023.033.01.011","DOIUrl":"https://doi.org/10.21776/ub.jiip.2023.033.01.011","url":null,"abstract":"Artificial insemination with fresh semen is an alternative that can be done if there is a limitation of liquid nitrogen, bull, and facilities for processing liquid and frozen semen(costly). This study aimed to determine the optimal diluent formula based on CEP-3 (modified/m) and aqueous soybean extract (ASE) to support spermatozoa motility at ambient temperature storage. The research design was completely randomized, with eight treatments and six replications. The diluent formula treatments were as follows: T1 (CEP-3(m)), T2 (CEP-3(m)+10% Egg Yolk/EY), T3 (CEP-3(m)+ASE 1%), T4 (CEP-3 (m)+ASE 2%), T5 (CEP-3(m)+ASE 3%), T6 (CEP-3(m)+ASE 4%), T7 (CEP-3(m)+ASE 5%), and T8 (CEP-3(m)+ASE 6%). The parameters were measured, i.e., the motility of spermatozoa and itskinetic parameters.Data were analyzed using ANOVA with SPSS 16 program. The result showed that the progressive motility of spermatozoa at day one was more than 50% in diluents CEP-3(m)+ASE 1-2%. Diluent CEP-3(m) and aqueous soybean extract 1-2% can support spermatozoa's motility and kinetic parameters during storage at ambient temperature, including progressive motility, motility, motility, velocity, and BCF.","PeriodicalId":53029,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah IlmuIlmu Peternakan","volume":"83 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"81107769","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-04-01DOI: 10.21776/ub.jiip.2023.033.01.01
Nuril Kumalasari, Herilimiansyah Herilimiansyah, C. Badriah, S. Sunardi, L. Khotijah, Luki Abdullah
ntegrated farming systems through the inclusion of forage into the plantation area can increase the forage supply for ruminants. The aim of the research was to evaluate biomass production, nutrient, mineral content, and digestibilityof A. gangeticaunder different light intensity in palm plantation areas. The research was conducted under randomized complete block designbased on three different light intensity on each block. Data were analyzed statistically with R i386 3.6.1 using the Analysis of Variance Test (ANOVA), and Duncan Test was applied to determine the level of significant difference. The research showed A. gangetica cultivation influenced the soil properties under palm plantations. A gangetica grew well until light intensity 14.39% whichindicated by average biomass production on the first harvest time reached 78.58 g/plant. The light intensity decreasestriggered an increase inA. gangeticadry matter percentage,ash content and crude protein. The light intensityunaffectedthe concentration of minerals Ca, P, Mg,and forage digestibility, on the other side the dry matter digestibility on the second harvest time decreased due to the soil properties influences.The research concluded that biomass production, nutrient, mineral content,and digestibility of A. gangeticaunder palm plantation areawere affected by light intensity, soil properties,and harvest time.
{"title":"Evaluation of Biomass Production, Nutrient Content and Digestibility of Asystasia gangetica as an Alternative Forage under Palm Plantation","authors":"Nuril Kumalasari, Herilimiansyah Herilimiansyah, C. Badriah, S. Sunardi, L. Khotijah, Luki Abdullah","doi":"10.21776/ub.jiip.2023.033.01.01","DOIUrl":"https://doi.org/10.21776/ub.jiip.2023.033.01.01","url":null,"abstract":"ntegrated farming systems through the inclusion of forage into the plantation area can increase the forage supply for ruminants. The aim of the research was to evaluate biomass production, nutrient, mineral content, and digestibilityof A. gangeticaunder different light intensity in palm plantation areas. The research was conducted under randomized complete block designbased on three different light intensity on each block. Data were analyzed statistically with R i386 3.6.1 using the Analysis of Variance Test (ANOVA), and Duncan Test was applied to determine the level of significant difference. The research showed A. gangetica cultivation influenced the soil properties under palm plantations. A gangetica grew well until light intensity 14.39% whichindicated by average biomass production on the first harvest time reached 78.58 g/plant. The light intensity decreasestriggered an increase inA. gangeticadry matter percentage,ash content and crude protein. The light intensityunaffectedthe concentration of minerals Ca, P, Mg,and forage digestibility, on the other side the dry matter digestibility on the second harvest time decreased due to the soil properties influences.The research concluded that biomass production, nutrient, mineral content,and digestibility of A. gangeticaunder palm plantation areawere affected by light intensity, soil properties,and harvest time.","PeriodicalId":53029,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah IlmuIlmu Peternakan","volume":"24 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"81753823","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-04-01DOI: 10.21776/ub.jiip.2023.033.01.014
Eko Sugeng Pribadi, Hanifa Hanun, A. Haryanto, D. Sutarman, Sinta Sri Utami, Rahmat Hidayat Harahap, Safika Safika, Alfred Kompudu, L. Schoonman, Gunawan Budi Utomo, Afton Attabany, F. S. Rasa, N. Isriyanthi
ASEAN Good Animal Health Practice (GAHP)is a joint product of ASEAN member countries to be applied in layingfarms. The Researchaimed to explore management practices of laying farms in accordance withthe guidelines from ASEAN GAHP. South Lampung District and East Lampung District were the chosen locations in thisResearch. The ASEAN GAHP-based questionnaires were arranged and used for thisResearch. A variety of data analysis were conducted namely normality analysis, validity analysis, reliability analysis, descriptive analysis, and correlation analysistechnique.TheResult showed there were no significant difference were found between South Lampung District and East Lampung District farmers in the implementation of GAHP components in layer farms. Application of Veterinary Control Number(Nomor Kontrol Veteriner,NKV)issued by Government becomes a strong driver for farmers to implement the ASEAN GAHP. The Research concluded the components which havea strong relationship in the implementation of ASEAN-GAHPwere waste management, personnel hygiene, transportation, water quality and treatment, and surveillance and diseases control.
东盟良好动物卫生规范(GAHP)是东盟成员国在产蛋场应用的联合产品。本研究旨在探索符合东盟GAHP指南的蛋鸡养殖场管理实践。南楠榜区和东楠榜区是本研究选择的地点。本研究采用东盟gahp问卷。进行了各种数据分析,即正态性分析、效度分析、信度分析、描述性分析和相关分析技术。结果表明,南楠榜区和东楠榜区农民在蛋场实施GAHP成分方面没有显著差异。申请政府颁发的兽医控制编号(Nomor Control Veteriner,NKV)成为农民实施东盟GAHP的强大动力。该研究总结了在实施东盟- gaap方面有密切关系的组成部分:废物管理、人员卫生、运输、水质和处理以及监测和疾病控制。
{"title":"Correlation Strength Assessment of Animal Husbandry Components to the Implementation of ASEAN Good Animal Husbandry Practices: A case study in layer farming","authors":"Eko Sugeng Pribadi, Hanifa Hanun, A. Haryanto, D. Sutarman, Sinta Sri Utami, Rahmat Hidayat Harahap, Safika Safika, Alfred Kompudu, L. Schoonman, Gunawan Budi Utomo, Afton Attabany, F. S. Rasa, N. Isriyanthi","doi":"10.21776/ub.jiip.2023.033.01.014","DOIUrl":"https://doi.org/10.21776/ub.jiip.2023.033.01.014","url":null,"abstract":"ASEAN Good Animal Health Practice (GAHP)is a joint product of ASEAN member countries to be applied in layingfarms. The Researchaimed to explore management practices of laying farms in accordance withthe guidelines from ASEAN GAHP. South Lampung District and East Lampung District were the chosen locations in thisResearch. The ASEAN GAHP-based questionnaires were arranged and used for thisResearch. A variety of data analysis were conducted namely normality analysis, validity analysis, reliability analysis, descriptive analysis, and correlation analysistechnique.TheResult showed there were no significant difference were found between South Lampung District and East Lampung District farmers in the implementation of GAHP components in layer farms. Application of Veterinary Control Number(Nomor Kontrol Veteriner,NKV)issued by Government becomes a strong driver for farmers to implement the ASEAN GAHP. The Research concluded the components which havea strong relationship in the implementation of ASEAN-GAHPwere waste management, personnel hygiene, transportation, water quality and treatment, and surveillance and diseases control.","PeriodicalId":53029,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah IlmuIlmu Peternakan","volume":"50 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"74353635","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}