Pub Date : 2023-07-31DOI: 10.47662/alulum.v11i2.547
Syarifa Mayly
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan bulan April di Desa Kwala Begumit, Kecamatan Binjai, Kabupaten Langkat. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui pengaruh jenis bahan organik dan tipe pemupukan terhadap pertumbuhan dan produksi padi Gogo varietas Limboto Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan acak kelompok faktorial dengan 2 faktor yang diteliti, yaitu Faktor Jenis Bahan Organik (O), dengan 3 taraf yaitu O0 = Tanpa Bahan Organik, O1 = Bahan Organik Insitu, O2 = Bahan Organik Kompos Granular. Faktor Tipe Pemupukan (P), dengan 3 taraf yaitu P0 = Tanpa Pemupukan, P1 = Pemupukan Rekomendasi Petani, P2 = Pemupukan Hara Spesifik Lokasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis bahan organik berpengaruh nyata terhadap jumlah anakan tetapi berpengaruh tidak nyata terhadap jumlah anakan produktif per rumpun, bobot 1000 butir, berat gabah per petak sedang untuk perlakuan tipe pemupukan serta interaksi keduanya berpengaruh tidak nyata terhadap seluruh parameter yang diamati. Perlakuan terbaik yaitu bahan organik insitu dan pemupukan specifik lokasi.
{"title":"PENGARUH JENIS BAHAN ORGANIK DAN TIPE PEMUPUKAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI GOGO VARIETAS LIMBOTO","authors":"Syarifa Mayly","doi":"10.47662/alulum.v11i2.547","DOIUrl":"https://doi.org/10.47662/alulum.v11i2.547","url":null,"abstract":"Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan bulan April di Desa Kwala Begumit, Kecamatan Binjai, Kabupaten Langkat. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui pengaruh jenis bahan organik dan tipe pemupukan terhadap pertumbuhan dan produksi padi Gogo varietas Limboto Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan acak kelompok faktorial dengan 2 faktor yang diteliti, yaitu Faktor Jenis Bahan Organik (O), dengan 3 taraf yaitu O0 = Tanpa Bahan Organik, O1 = Bahan Organik Insitu, O2 = Bahan Organik Kompos Granular. Faktor Tipe Pemupukan (P), dengan 3 taraf yaitu P0 = Tanpa Pemupukan, P1 = Pemupukan Rekomendasi Petani, P2 = Pemupukan Hara Spesifik Lokasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis bahan organik berpengaruh nyata terhadap jumlah anakan tetapi berpengaruh tidak nyata terhadap jumlah anakan produktif per rumpun, bobot 1000 butir, berat gabah per petak sedang untuk perlakuan tipe pemupukan serta interaksi keduanya berpengaruh tidak nyata terhadap seluruh parameter yang diamati. Perlakuan terbaik yaitu bahan organik insitu dan pemupukan specifik lokasi.","PeriodicalId":53331,"journal":{"name":"AlUlum","volume":"28 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"77370959","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-07-30DOI: 10.47662/alulum.v11i2.545
Yenny Sitanggang, Desmanto P. Sihaloho
Dehidrasi gas merupakan salah satu proses penting dalam industri minyak dan gas. Dehidrasi gas diharapkan dapat menurunkan uap air dan air yang terdapat dalam gas alam, sehingga memenuhi standar gas kering yang diinginkan dengan memperhatikan parameter dehidrasi gas. Temperatur proses dan temperatur Triethylene Glycol yang berperan sebagai lean glycol merupakan salah satu parameter penting yang harus diperhatikan untuk menghasilkan dry gas dengan kadar air yang rendah dan sesuai standar. Oleh karena itu, dilakukan analisis suhu dan laju aliran lean glycol untuk dapat menerapkan proses dehidrasi agar berjalan optimal. Analisis dilakukan dengan bantuan software Unisim Design R451 dengan variasi laju alir lean glycol sebesar 8,012 x 104 lb/jam, 2,205 x 104 lb/jam, dan 2,187 x 105 lb/jam dengan kadar air pada bahan kering yang dihasilkan. gas menjadi 3,847 x 10-4 lb/MMscf, 0,4591 lb/MMscf, 1,1813 x 10-6 lb/MMscf. Variasi suhu lean glycol adalah 95,90 0F, 87 0F, 100 0F dan kadar air yang dihasilkan adalah 1,813 x 10-6 lb/MMscf, 4,783 x 10-7 lb/MMscf, dan 3,301 x 10-6 lb/MMscf.
{"title":"ANALISIS TEMPERATUR DAN LAJU ALIR LEAN GLYCOL TERHADAP KADAR UAP AIR PADA DRY GAS DI UNIT DEHIDRASI GAS","authors":"Yenny Sitanggang, Desmanto P. Sihaloho","doi":"10.47662/alulum.v11i2.545","DOIUrl":"https://doi.org/10.47662/alulum.v11i2.545","url":null,"abstract":"Dehidrasi gas merupakan salah satu proses penting dalam industri minyak dan gas. Dehidrasi gas diharapkan dapat menurunkan uap air dan air yang terdapat dalam gas alam, sehingga memenuhi standar gas kering yang diinginkan dengan memperhatikan parameter dehidrasi gas. Temperatur proses dan temperatur Triethylene Glycol yang berperan sebagai lean glycol merupakan salah satu parameter penting yang harus diperhatikan untuk menghasilkan dry gas dengan kadar air yang rendah dan sesuai standar. Oleh karena itu, dilakukan analisis suhu dan laju aliran lean glycol untuk dapat menerapkan proses dehidrasi agar berjalan optimal. Analisis dilakukan dengan bantuan software Unisim Design R451 dengan variasi laju alir lean glycol sebesar 8,012 x 104 lb/jam, 2,205 x 104 lb/jam, dan 2,187 x 105 lb/jam dengan kadar air pada bahan kering yang dihasilkan. gas menjadi 3,847 x 10-4 lb/MMscf, 0,4591 lb/MMscf, 1,1813 x 10-6 lb/MMscf. Variasi suhu lean glycol adalah 95,90 0F, 87 0F, 100 0F dan kadar air yang dihasilkan adalah 1,813 x 10-6 lb/MMscf, 4,783 x 10-7 lb/MMscf, dan 3,301 x 10-6 lb/MMscf.","PeriodicalId":53331,"journal":{"name":"AlUlum","volume":"68 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"80927506","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Kakao termasuk tanaman pangan pertanian yang memiliki produktivitas yang sangat tinggi. Indonesia termasuk penghasil dan penyuplai kebutuhan kakao terbesar dunia. Pemanfaatan tanaman pangan kakao menjadi coklat batangan sebagai wujud pengembangan produk pangan di Sumatera Utara. Selain sebagai produk pangan, coklat juga dijadikan sebagai penyedap tambahan dalam berbagai produk dan nutraseutikal. Tujuan dari penelitian untuk melihat pengaruh dari cocoa butter substitute (CBS) minyak nabati dalam memperbaiki prooduk akhir cokelat batangan pendawa. Daya terima terhadap produk coklat menggunakan panelis dari masyarakat dan juga mahasiswa. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap satu faktorial dengan penambahan minyak sawit dan minyak kelapa. Jumlah penambahan minyak sawit F1 (50), F2 (55), F3 (60) serta minyak kelapa yaitu F4 (50), F5 (55), F6 (60). Dari hasil penelitian coklat batangan pendawa dengan penambahan minyak sawit dan minyak kelapa diperoleh bahwa produk coklat batangan pendawa dengan penambahan minyak kelapa lebih disukai oleh panelis pada formulasi 60%.
{"title":"KAJIAN PENERIMAAN PANELIS TERHADAP PRODUK COKLAT BATANGAN PENDAWA, SIBIRU-BIRU, DELI SERDANG, SUMATRA UTARA","authors":"Edy Syahputra Harahap, Elisa Julianti, Syahira Addina","doi":"10.47662/alulum.v11i2.546","DOIUrl":"https://doi.org/10.47662/alulum.v11i2.546","url":null,"abstract":"Kakao termasuk tanaman pangan pertanian yang memiliki produktivitas yang sangat tinggi. Indonesia termasuk penghasil dan penyuplai kebutuhan kakao terbesar dunia. Pemanfaatan tanaman pangan kakao menjadi coklat batangan sebagai wujud pengembangan produk pangan di Sumatera Utara. Selain sebagai produk pangan, coklat juga dijadikan sebagai penyedap tambahan dalam berbagai produk dan nutraseutikal. Tujuan dari penelitian untuk melihat pengaruh dari cocoa butter substitute (CBS) minyak nabati dalam memperbaiki prooduk akhir cokelat batangan pendawa. Daya terima terhadap produk coklat menggunakan panelis dari masyarakat dan juga mahasiswa. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap satu faktorial dengan penambahan minyak sawit dan minyak kelapa. Jumlah penambahan minyak sawit F1 (50), F2 (55), F3 (60) serta minyak kelapa yaitu F4 (50), F5 (55), F6 (60). Dari hasil penelitian coklat batangan pendawa dengan penambahan minyak sawit dan minyak kelapa diperoleh bahwa produk coklat batangan pendawa dengan penambahan minyak kelapa lebih disukai oleh panelis pada formulasi 60%. \u0000 ","PeriodicalId":53331,"journal":{"name":"AlUlum","volume":"26 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"73576515","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-07-30DOI: 10.47662/alulum.v11i2.461
Muhammad Arief Saputro, Moch. Syamsiro, Bayu Megaprastio, Feri Febriana Laksana
In this modern era, electrical energy is the most needed energy. Because a lot of equipment is powered by electricity. As a result, it must be balanced in relation to the availability of electrical energy. To provide enough electrical energy, a power plant is required. One of the promising technologies in the future is the downdraft gasification technology, where biomass can be used as a very abundant fuel in Indonesia. Rice husk, coconut fiber, coconut shell, palm oil waste, and urban waste are some of the biomass materials used. Based on the results of a literature review regarding the composition and calorific value of the syn-gas produced, the easiest biomass to gasify is a combination of palm fronds/palm fronds (OPF) and palm kernel shells (PKS) with a ratio of 20/80. With this composition ratio, it is possible to produce syn-gas with a composition of 21% CO, 3% CH4, and 17% H2 with a heating value of 5850 kJ/m3. It can be concluded that the type of biomass feedstock greatly influences the composition and calorific value of the syn-gas produced. Because each type of biomass produces different syn-gas characteristics.
{"title":"KAJIAN TEKNOLOGI GASIFIKASI BIOMASSA/SAMPAH UNTUK PRODUKSI SYNGAS DAN LISTRIK BERKELANJUTAN","authors":"Muhammad Arief Saputro, Moch. Syamsiro, Bayu Megaprastio, Feri Febriana Laksana","doi":"10.47662/alulum.v11i2.461","DOIUrl":"https://doi.org/10.47662/alulum.v11i2.461","url":null,"abstract":"In this modern era, electrical energy is the most needed energy. Because a lot of equipment is powered by electricity. As a result, it must be balanced in relation to the availability of electrical energy. To provide enough electrical energy, a power plant is required. One of the promising technologies in the future is the downdraft gasification technology, where biomass can be used as a very abundant fuel in Indonesia. Rice husk, coconut fiber, coconut shell, palm oil waste, and urban waste are some of the biomass materials used. Based on the results of a literature review regarding the composition and calorific value of the syn-gas produced, the easiest biomass to gasify is a combination of palm fronds/palm fronds (OPF) and palm kernel shells (PKS) with a ratio of 20/80. With this composition ratio, it is possible to produce syn-gas with a composition of 21% CO, 3% CH4, and 17% H2 with a heating value of 5850 kJ/m3. It can be concluded that the type of biomass feedstock greatly influences the composition and calorific value of the syn-gas produced. Because each type of biomass produces different syn-gas characteristics.","PeriodicalId":53331,"journal":{"name":"AlUlum","volume":"12 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"85243476","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Untuk Monitoring dan perhitungan penggunaan listrik saat ini dapat dilakukan melalui metode swacam, yakni dengan cara memotret dan memasukkan nilai penggunaan pada kWh meter pada aplikasi PLN Mobile. Hasil yang ada pada kWh meter hanya menunjukkan penggunaan listrik yang bertambah tergantung pemakaian dari penggunanya lalu dihitung menggunakan sistem. Namun cara ini dinilai akan lebih efektif jikalau sistem dapat mencatat sendiri penggunaan listrik dari pengguna tersebut. Oleh karena itu dirancanglah sebuah sistem yang dapat memonitoring penggunaan listrik dari pengguna. Sistem didukung oleh beberapa komponen, yaitu sensor SCT013 yang berfungsi untuk mengukur arus, dan sensor ZMPT101B yang berfungsi untuk mengukur tegangan. Sistem juga didukung oleh Telegram Bot untuk memberikan notifikasi jika terjadinya kelebihan pemakaian, dan Webserver sebagai output yang terintegrasi dengan database untuk menampung dan menampilkan data berupa penggunaan listrik dan biaya yang harus dikeluarkan di setiap bulannya. Pengujian dilakukan dengan merancang 2 buah alat dengan komponen dan fungsi yang sama namun ditempatkan di tempat yang berbeda. Nilai error pada Device 1 yakni 1.41% untuk arus dan 0.69% untuk tegangan. Sedangkan nilai error pada Device 2 yakni 0.61% untuk arus dan 0.72% untuk tegangan. Rasio keberhasilan fungsi-fungsi terkait dari sistem keseluruhan bernilai 100%.
{"title":"ANALISA PENERAPAN SMART CONNECT DALAM MONITORING STATUS ARUS LISTRIK PADA BTS DENGAN TEKNOLOGI INTERNET OF THINGS","authors":"Abdillah Rizki Simatupang, Pristisal Wibowo, Hamdani Hamdani","doi":"10.47662/alulum.v11i2.542","DOIUrl":"https://doi.org/10.47662/alulum.v11i2.542","url":null,"abstract":"Untuk Monitoring dan perhitungan penggunaan listrik saat ini dapat dilakukan melalui metode swacam, yakni dengan cara memotret dan memasukkan nilai penggunaan pada kWh meter pada aplikasi PLN Mobile. Hasil yang ada pada kWh meter hanya menunjukkan penggunaan listrik yang bertambah tergantung pemakaian dari penggunanya lalu dihitung menggunakan sistem. Namun cara ini dinilai akan lebih efektif jikalau sistem dapat mencatat sendiri penggunaan listrik dari pengguna tersebut. Oleh karena itu dirancanglah sebuah sistem yang dapat memonitoring penggunaan listrik dari pengguna. Sistem didukung oleh beberapa komponen, yaitu sensor SCT013 yang berfungsi untuk mengukur arus, dan sensor ZMPT101B yang berfungsi untuk mengukur tegangan. Sistem juga didukung oleh Telegram Bot untuk memberikan notifikasi jika terjadinya kelebihan pemakaian, dan Webserver sebagai output yang terintegrasi dengan database untuk menampung dan menampilkan data berupa penggunaan listrik dan biaya yang harus dikeluarkan di setiap bulannya. Pengujian dilakukan dengan merancang 2 buah alat dengan komponen dan fungsi yang sama namun ditempatkan di tempat yang berbeda. Nilai error pada Device 1 yakni 1.41% untuk arus dan 0.69% untuk tegangan. Sedangkan nilai error pada Device 2 yakni 0.61% untuk arus dan 0.72% untuk tegangan. Rasio keberhasilan fungsi-fungsi terkait dari sistem keseluruhan bernilai 100%. \u0000 ","PeriodicalId":53331,"journal":{"name":"AlUlum","volume":"5 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"90093624","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-07-30DOI: 10.47662/alulum.v11i2.543
Mhd Andre Fuad, Y. Pane
Sungai merupakan tempat yang paling baik untuk melakukan pengamatan dari pencemaran logam berat pada sedimen yang terkandung didalamnya. Kegiatan industri pada daerah aliran sungai yang melibatkan penggunaan logam berat seperti industri tekstil, pelapisaan logam, cat/tinta warna, percetakan, bahan agrokimia. Penggunaan Geoaccumulation index (Ige) merupakan salah satu metode untuk mengukur besaran kadar logam berat pada Sedimen dan tingkat pencemaran logam berat dalam sedimen. Sehingga penulis memutuskan untuk meneliti hal tersebut untuk mengetahui kadar logam berat pada Sedimen DAS Deli dan mengetahui tingkat pencemaran logam berat pada sedimen Sungai Deli. sempel diambil pada 5 titik sesuai dengan koordinat yang dilakukan pada Sungai Deli di bagian hilir. Hasil penelitian kualitas Sedimen daerah Aliran Sungai Deli dalam katagori kelas 0 sampai kelas 2 bahwa kualitas sedimen tidak tercemar hingga tercemar sedang oleh logam timbal (Pb). Nilai akumulasi dari Logam Seng (Zn) Sebesar 0.712019 sampai 1.519374.( 0 ? Ige ? 2 ) Menunjukan sedimen daerah aliran sungai deli dalam katagori kelas 1 sampai kelas 2 bahwa kualitas sedimen tercemar ringan hingga tercemar sedang. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan untuk sedimen sungai deli berada dalam katagori kelas 1 sampai kelas 2 dengan kualitas sedimen tidak tercemar hingga tercemar sedang oleh logam pb dan zn.
{"title":"ANALISIS LOGAM BERAT DALAM SEDIMEN PADA HILIR BERDASARKAN GEOACCUMULATION INDEX (IGE) DAERAH ALIRAN SUNGAI DELI","authors":"Mhd Andre Fuad, Y. Pane","doi":"10.47662/alulum.v11i2.543","DOIUrl":"https://doi.org/10.47662/alulum.v11i2.543","url":null,"abstract":"Sungai merupakan tempat yang paling baik untuk melakukan pengamatan dari pencemaran logam berat pada sedimen yang terkandung didalamnya. Kegiatan industri pada daerah aliran sungai yang melibatkan penggunaan logam berat seperti industri tekstil, pelapisaan logam, cat/tinta warna, percetakan, bahan agrokimia. Penggunaan Geoaccumulation index (Ige) merupakan salah satu metode untuk mengukur besaran kadar logam berat pada Sedimen dan tingkat pencemaran logam berat dalam sedimen. Sehingga penulis memutuskan untuk meneliti hal tersebut untuk mengetahui kadar logam berat pada Sedimen DAS Deli dan mengetahui tingkat pencemaran logam berat pada sedimen Sungai Deli. sempel diambil pada 5 titik sesuai dengan koordinat yang dilakukan pada Sungai Deli di bagian hilir. Hasil penelitian kualitas Sedimen daerah Aliran Sungai Deli dalam katagori kelas 0 sampai kelas 2 bahwa kualitas sedimen tidak tercemar hingga tercemar sedang oleh logam timbal (Pb). Nilai akumulasi dari Logam Seng (Zn) Sebesar 0.712019 sampai 1.519374.( 0 ? Ige ? 2 ) Menunjukan sedimen daerah aliran sungai deli dalam katagori kelas 1 sampai kelas 2 bahwa kualitas sedimen tercemar ringan hingga tercemar sedang. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan untuk sedimen sungai deli berada dalam katagori kelas 1 sampai kelas 2 dengan kualitas sedimen tidak tercemar hingga tercemar sedang oleh logam pb dan zn.","PeriodicalId":53331,"journal":{"name":"AlUlum","volume":"96 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"79418903","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Salah satu komoditi tanaman pangan yang dapat mengambil peran dalam pembangunan sektor pertanian adalah komoditi jagung. Di Indonesia Jagung merupakan komoditas pangan kedua setelah padi dan sumber kalori atau makanan pengganti beras disamping itu juga sebagai pakan ternak. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Hasil temuan dalam penelitian akan disimpulkan berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan dari hasil kuesioner yang disebarkan. Secara parsial variabel luas lahan, berpengaruh signifikan terhadap pendapatan petani jagung, sedangkan variabel biaya pupuk, biaya pestisida, biaya benih, jumlah tenaga kerja, dan harga output berpengaruh tidak signifikan terhadap pendapatan usahatani jagung. Secara simultan pengaruh variabel bebas luas lahan, biaya pupuk, biaya pestisida ,biaya benih, jumlah tenaga kerja, dan harga output terhadap pendapatan petani jagung menunjukkan berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat.
{"title":"PENGARUH FAKTOR PRODUKSI TERHADAP PENDAPATAN PETANI JAGUNG DI DESA BANDAR KLIPPA KECAMATAN PERCUT SEI TUAN KABUPATEN DELI SERDANG","authors":"Panjaitan Faisal Azhari Baldan, Fuad Balatif, Nazrina Rahmah Panjaitan","doi":"10.47662/alulum.v11i2.539","DOIUrl":"https://doi.org/10.47662/alulum.v11i2.539","url":null,"abstract":"Salah satu komoditi tanaman pangan yang dapat mengambil peran dalam pembangunan sektor pertanian adalah komoditi jagung. Di Indonesia Jagung merupakan komoditas pangan kedua setelah padi dan sumber kalori atau makanan pengganti beras disamping itu juga sebagai pakan ternak. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Hasil temuan dalam penelitian akan disimpulkan berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan dari hasil kuesioner yang disebarkan. Secara parsial variabel luas lahan, berpengaruh signifikan terhadap pendapatan petani jagung, sedangkan variabel biaya pupuk, biaya pestisida, biaya benih, jumlah tenaga kerja, dan harga output berpengaruh tidak signifikan terhadap pendapatan usahatani jagung. Secara simultan pengaruh variabel bebas luas lahan, biaya pupuk, biaya pestisida ,biaya benih, jumlah tenaga kerja, dan harga output terhadap pendapatan petani jagung menunjukkan berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat.","PeriodicalId":53331,"journal":{"name":"AlUlum","volume":"25 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"72852189","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-07-29DOI: 10.47662/alulum.v11i2.537
Surya Hardi, Tri Annisya, Riza Ria Wirasari, Rena Arifah, M. Rizki
Penilaian keandalan pendistribusian tenaga listrik ke pelanggan diperlukan untuk mengevaluasi kualitas daya serta mengantisipasi masalah yang ditimbulkan. Keandalan merupakan kemampuan suatu sistem untuk dapat memberikan hasil yang lebih baik pada periode waktu dan dalam kondisi operasi tertentu. Pada penelitian ini dilakukan analisis prioritas gangguan dengan menggunakan diagram pareto untuk mengindentifikasi permasalahan yang dominan sehingga dapat mengetahui prioritas dari penyelesaian masalah. Penilaian keandalan sistem distribusi 20 kV pada penyulang BG-2 PT.PLN (Persero) ULP Binjai Kota menggunakan Failure Modes Effect Analysis (FMEA) dengan indikator indeks kenadalan seperti System Average Interruption Duration Index (SAIFI), Costumer Average Interruption Frequency Index (SAIDI), Costumer Interruption Duration Index (CAIDI), Energy Not Supplied (ENS) dan Average Energy not Supplied (AENS). Hasil diperoleh memperlihatkan, gangguan terbesar disebabkan oleh alat pengukur dn pengaman (APP) sebanyak 43 kali dengan presentase gangguan sebesar 48%. Indeks keandalan untuk SAIFI sebesar 8,42 kali/tahun, untuk SAIDI sebesar 25,33 jam/tahun dan CAIDI sebesar 3 jam/gangguan. Nilai SAIFI dan SAIDI belum mencapai standard yang telah ditetapkan oleh PT. PLN (Persero) dan standard IEEE, sementara untuk nilai CAIDI sudah mencapai standard PLN tetapi belum memenuhi standard IEEE. Perhitungan nilai energi yang tidak terjuan (ENS) sebesar 66.541,885 kWh dan AENS sebesar 5,854 kWh/pelanggan. Kerugian PLN diakibatkan gangguan yang terjadi pada penyulang BG-2 pada tahun 2020 diasumsikan sebesar Rp.89.964.629,-
{"title":"PENILAIAN KEANDALAN DAN EKONOMIS PENYULANG TEGANGAN MENENGAH DENGAN FAILURE MODE EFFECT ANALYSIS","authors":"Surya Hardi, Tri Annisya, Riza Ria Wirasari, Rena Arifah, M. Rizki","doi":"10.47662/alulum.v11i2.537","DOIUrl":"https://doi.org/10.47662/alulum.v11i2.537","url":null,"abstract":"Penilaian keandalan pendistribusian tenaga listrik ke pelanggan diperlukan untuk mengevaluasi kualitas daya serta mengantisipasi masalah yang ditimbulkan. Keandalan merupakan kemampuan suatu sistem untuk dapat memberikan hasil yang lebih baik pada periode waktu dan dalam kondisi operasi tertentu. Pada penelitian ini dilakukan analisis prioritas gangguan dengan menggunakan diagram pareto untuk mengindentifikasi permasalahan yang dominan sehingga dapat mengetahui prioritas dari penyelesaian masalah. Penilaian keandalan sistem distribusi 20 kV pada penyulang BG-2 PT.PLN (Persero) ULP Binjai Kota menggunakan Failure Modes Effect Analysis (FMEA) dengan indikator indeks kenadalan seperti System Average Interruption Duration Index (SAIFI), Costumer Average Interruption Frequency Index (SAIDI), Costumer Interruption Duration Index (CAIDI), Energy Not Supplied (ENS) dan Average Energy not Supplied (AENS). Hasil diperoleh memperlihatkan, gangguan terbesar disebabkan oleh alat pengukur dn pengaman (APP) sebanyak 43 kali dengan presentase gangguan sebesar 48%. Indeks keandalan untuk SAIFI sebesar 8,42 kali/tahun, untuk SAIDI sebesar 25,33 jam/tahun dan CAIDI sebesar 3 jam/gangguan. Nilai SAIFI dan SAIDI belum mencapai standard yang telah ditetapkan oleh PT. PLN (Persero) dan standard IEEE, sementara untuk nilai CAIDI sudah mencapai standard PLN tetapi belum memenuhi standard IEEE. Perhitungan nilai energi yang tidak terjuan (ENS) sebesar 66.541,885 kWh dan AENS sebesar 5,854 kWh/pelanggan. Kerugian PLN diakibatkan gangguan yang terjadi pada penyulang BG-2 pada tahun 2020 diasumsikan sebesar Rp.89.964.629,-","PeriodicalId":53331,"journal":{"name":"AlUlum","volume":"13 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"84968298","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-07-29DOI: 10.47662/alulum.v11i2.540
Dinda Sulistia, Ida Deliyarti Agustina
Dalam proyek konstruksi terdapat beberapa jenis model instrumen penjadwalan yang biasa digunakan baik untuk proyek yang berskala kecil sampai yang besar baik yang bersifat formal maupun non formal. sering kita temukan jenis penjadwalan atau schedule berupa penjadwalan diagram batang/Gantt Chart dan Curve-S yang berfungsi memproyeksikan kemajuan progres bobot pekerjaan dan waktu pelaksanaan. Penelitian ini membahas cara pembuatan Curve-s sebagai sebuah jadwal pelaksanaan yang juga berfungsi sebagai indikator kemajuan progres pekerjaan yang harus dijadikan tolok ukur dilapangan. Lokasi Penelitian di Kota Bekasi Provinsi Jawa Barat. Model penjadwalan satu ini berguna untuk memberikan informasi berupa bobot pekerjaan dengan index 0% hingga 100% berdasarkan waktu Kurva S berguna untuk memonitoring kemajuan pekerjaan dalam pelaksanaan konstruksi. Hasil penelitian ini adalah bahwa Time schedule sangat membantu dalam menentukan hubungan. Manfaat dari time schedule ini sendiri sebagai acuan dasar tercapainya tujuan dari Time Schedule juga agar mengetahui kapan dimulainya suatu item pekerjaan, lama pekerjaan dan rencana selesainya.
{"title":"PENJADWALAN PROYEK DENGAN KURVA-S PADA PEMBANGUNAN PERUMAHAN DI KOTA BEKASI","authors":"Dinda Sulistia, Ida Deliyarti Agustina","doi":"10.47662/alulum.v11i2.540","DOIUrl":"https://doi.org/10.47662/alulum.v11i2.540","url":null,"abstract":"Dalam proyek konstruksi terdapat beberapa jenis model instrumen penjadwalan yang biasa digunakan baik untuk proyek yang berskala kecil sampai yang besar baik yang bersifat formal maupun non formal. sering kita temukan jenis penjadwalan atau schedule berupa penjadwalan diagram batang/Gantt Chart dan Curve-S yang berfungsi memproyeksikan kemajuan progres bobot pekerjaan dan waktu pelaksanaan. Penelitian ini membahas cara pembuatan Curve-s sebagai sebuah jadwal pelaksanaan yang juga berfungsi sebagai indikator kemajuan progres pekerjaan yang harus dijadikan tolok ukur dilapangan. Lokasi Penelitian di Kota Bekasi Provinsi Jawa Barat. Model penjadwalan satu ini berguna untuk memberikan informasi berupa bobot pekerjaan dengan index 0% hingga 100% berdasarkan waktu Kurva S berguna untuk memonitoring kemajuan pekerjaan dalam pelaksanaan konstruksi. Hasil penelitian ini adalah bahwa Time schedule sangat membantu dalam menentukan hubungan. Manfaat dari time schedule ini sendiri sebagai acuan dasar tercapainya tujuan dari Time Schedule juga agar mengetahui kapan dimulainya suatu item pekerjaan, lama pekerjaan dan rencana selesainya.","PeriodicalId":53331,"journal":{"name":"AlUlum","volume":"46 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"81051370","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-07-29DOI: 10.47662/alulum.v11i2.538
Wiwin Nurzanah, Tri Rahayu
Mempertahankan alur pelayaran yang dapat dilayari melalui pengerukan sangat penting bagi masyarakat dan ekonomi, terutama karena beban transportasi dan kargo global meningkat. Pengambil keputusan memerlukan teknik cepat untuk mengevaluasi alternatif penempatan potensial untuk sedimen yang dikeruk. Jika sesuai, sedimen yang dikeruk dapat ditempatkan di dekat pantai sebagai tanggul atau gundukan, sering kali dengan harapan menghilangkan energi gelombang lebih jauh ke lepas pantai dan mendorong pengangkutan sedimen ke arah pantai. Namun, area penempatan yang tepat membutuhkan pertimbangan kedalaman air, iklim hidrodinamik, dan ukuran sedimen. Pekerjaan sebelumnya menggunakan konsep kedalaman penutupan yang terkenal untuk menilai stabilitas tanggul. Sediment Mobility Tool (SMT) berbasis web dikembangkan untuk menilai kemungkinan perpindahan dan arah sedimen dengan pengetahuan beberapa parameter sederhana. Teknik yang digunakan untuk memperkirakan frekuensi mobilisasi sedimen dan arah transportasi bersifat universal. Teknik ini merupakan langkah penting bagi para insinyur dan perencana untuk mengevaluasi potensi volume material keruk untuk memelihara profil pantai. Tujuan dari tulisan ini adalah untuk mengenalkan aplikasi SMT sebagi alat evaluasi cepat lokasi pemelihaaran dekat pantai menggunakan material keruk.
{"title":"PENGENALAN SEDIMENT MOBILITY TOOL (SMT) UNTUK TEKNIK EVALUASI CEPAT GUNA PEMANFAATAN MATERIAL KERUK DEKAT PANTAI","authors":"Wiwin Nurzanah, Tri Rahayu","doi":"10.47662/alulum.v11i2.538","DOIUrl":"https://doi.org/10.47662/alulum.v11i2.538","url":null,"abstract":"Mempertahankan alur pelayaran yang dapat dilayari melalui pengerukan sangat penting bagi masyarakat dan ekonomi, terutama karena beban transportasi dan kargo global meningkat. Pengambil keputusan memerlukan teknik cepat untuk mengevaluasi alternatif penempatan potensial untuk sedimen yang dikeruk. Jika sesuai, sedimen yang dikeruk dapat ditempatkan di dekat pantai sebagai tanggul atau gundukan, sering kali dengan harapan menghilangkan energi gelombang lebih jauh ke lepas pantai dan mendorong pengangkutan sedimen ke arah pantai. Namun, area penempatan yang tepat membutuhkan pertimbangan kedalaman air, iklim hidrodinamik, dan ukuran sedimen. Pekerjaan sebelumnya menggunakan konsep kedalaman penutupan yang terkenal untuk menilai stabilitas tanggul. Sediment Mobility Tool (SMT) berbasis web dikembangkan untuk menilai kemungkinan perpindahan dan arah sedimen dengan pengetahuan beberapa parameter sederhana. Teknik yang digunakan untuk memperkirakan frekuensi mobilisasi sedimen dan arah transportasi bersifat universal. Teknik ini merupakan langkah penting bagi para insinyur dan perencana untuk mengevaluasi potensi volume material keruk untuk memelihara profil pantai. Tujuan dari tulisan ini adalah untuk mengenalkan aplikasi SMT sebagi alat evaluasi cepat lokasi pemelihaaran dekat pantai menggunakan material keruk.","PeriodicalId":53331,"journal":{"name":"AlUlum","volume":"69 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"72795038","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}