Pub Date : 2021-07-13DOI: 10.17509/bs_jpbsp.v21i1.36658
M. H. S. M. Hafidzulloh, S.M, Aprinus Salam
Mahmud Darwish adalah penyair Arab berkebangsaan Palestina yang menyuarakan kebebasan dan kritik terhadap konflik Palestina-Israel melalui karya-karya sastranya. Sebuah karya sastra berpotensi memberikan kontribusi nyata untuk meneguhkan kedaulatan suatu Negara-bangsa. Puisi Bithoqoh Hawiyah merupakan karya fenomenal Mahmud Darwish yang mencerminkan identitas kebangsaan dan bentuk representatif warga untuk tetap mempertahankan kedaulatan Negara Palestina akibat invansi Negara Israel. Penelitian ini bertujuan mengungkap potensialitas dalam puisi Bithoqoh Hawiyah Mahmud Darwis. Puisi Bhitoqoh Hawiyah menghadapkan reduksi kehidupan ‘politis’ warga dalam kedaulatan Negara dengan kemerdekaan Negara yang imajiner. Potensialitas ditransformasikan secara aktual dalam karya sastra sebagai gambaran kehidupan manusia dengan motif untuk berdialektika dengan kenyataan. Kritik puisi Bithoqoh Hawiyah dieksplorasi lebih jauh melalui perspektif filsafat politik Giorgio Agamben, yang membentuk konsepsi tentang potensialitas politik warga, negara dan kedaulatannya. Potensialitas dalam puisi Bhitoqoh Hawiyah diasumsikan memiliki dualitas yang koheren dengan impotensialitasnya. Impotensialitas bekerja dalam ranah potensi penangguhan untuk menanggalkan nilai-nilai negatif yang terbingkai dari penjarahan Israel. Karena itu, artikel ini menunjukkan bahwa puisi Bithoqoh Hawiyah merupakan bentuk kritik terhadap berbagai peristiwa sosial-politik yang terjadi antara Palestina dan Israel, dan sebagai pengalaman kolektif warga Palestina untuk mengukuhkan kemerdekaan mereka.
马哈茂德·达维什是一名巴勒斯坦阿拉伯诗人,他通过文学作品表达了对巴勒斯坦和以色列冲突的自由和批评。一部文学作品对确定民族国家的主权有真正的贡献。比肖克·哈维亚(Bithoqoh Hawiyah)的诗歌是马哈茂德·达维耶(mehmet Darwish)的非凡作品,它反映了人们在入侵以色列后继续维护巴勒斯坦主权的民族和代表身份。这项研究的目的是揭示比多克oh Hawiyah Mahmud Darwis诗歌的潜力。诗人Bhitoqoh Hawiyah将一个公民的“政治”生活归结为一个国家的主权和一个想象中的国家的自由。在文学作品中,潜力被转化为现实生活的现实写照。对比霍qoh Hawiyah诗歌的批评,是乔治·阿本政治哲学的进一步探讨,从而形成了对公民、国家和主权政治潜力的概念。Bhitoqoh Hawiyah诗歌的潜在性被认为与不一致性具有连贯性。无能在拖延的情况下起作用,以消除以色列掠夺的负面价值。因此,这篇文章指出,Bithoqoh Hawiyah的诗歌是对巴勒斯坦和以色列之间发生的社会政治事件的一种批评形式,也是巴勒斯坦人坚持独立的集体经验。
{"title":"POTENSIALITAS PUISI BITHOQOH HAWIYAH KARYA MAHMUD DARWISH: MENILIK POLITIK KEDAULATAN NEGARA PALESTINA","authors":"M. H. S. M. Hafidzulloh, S.M, Aprinus Salam","doi":"10.17509/bs_jpbsp.v21i1.36658","DOIUrl":"https://doi.org/10.17509/bs_jpbsp.v21i1.36658","url":null,"abstract":"Mahmud Darwish adalah penyair Arab berkebangsaan Palestina yang menyuarakan kebebasan dan kritik terhadap konflik Palestina-Israel melalui karya-karya sastranya. Sebuah karya sastra berpotensi memberikan kontribusi nyata untuk meneguhkan kedaulatan suatu Negara-bangsa. Puisi Bithoqoh Hawiyah merupakan karya fenomenal Mahmud Darwish yang mencerminkan identitas kebangsaan dan bentuk representatif warga untuk tetap mempertahankan kedaulatan Negara Palestina akibat invansi Negara Israel. Penelitian ini bertujuan mengungkap potensialitas dalam puisi Bithoqoh Hawiyah Mahmud Darwis. Puisi Bhitoqoh Hawiyah menghadapkan reduksi kehidupan ‘politis’ warga dalam kedaulatan Negara dengan kemerdekaan Negara yang imajiner. Potensialitas ditransformasikan secara aktual dalam karya sastra sebagai gambaran kehidupan manusia dengan motif untuk berdialektika dengan kenyataan. Kritik puisi Bithoqoh Hawiyah dieksplorasi lebih jauh melalui perspektif filsafat politik Giorgio Agamben, yang membentuk konsepsi tentang potensialitas politik warga, negara dan kedaulatannya. Potensialitas dalam puisi Bhitoqoh Hawiyah diasumsikan memiliki dualitas yang koheren dengan impotensialitasnya. Impotensialitas bekerja dalam ranah potensi penangguhan untuk menanggalkan nilai-nilai negatif yang terbingkai dari penjarahan Israel. Karena itu, artikel ini menunjukkan bahwa puisi Bithoqoh Hawiyah merupakan bentuk kritik terhadap berbagai peristiwa sosial-politik yang terjadi antara Palestina dan Israel, dan sebagai pengalaman kolektif warga Palestina untuk mengukuhkan kemerdekaan mereka.","PeriodicalId":55674,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"48136279","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Latar belakang penelitian ini adalah masih lemahnya keterampilan berbicara mahasiswa dalam bahasa Sunda. Untuk meningkatkan keterampilan berbicara dalam bahasa Sunda dapat dipelajari secara khusus dalam perkuliahan Monolog. Salah satu teknik dalam pembelajaran berbicara yang digunakan dalam perkuliahan Monolog adalah teknik berpidato. Sekaitan dengan latar belakang tersebut tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan mahasiswa dalam berbicara setelah menggunakan teknik berpidato. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif. Metode penelitiannya menggunakan metode deskriptif analitik. Teknik pengumpulan datanya menggunakan teknik tes. Data yang diolah adalah skor tes kemampuan berbicara responden sebelum dan sesudah menggunakan teknik berpidato. Aspek-aspek kemampuan berbicara yang dinilai meliputi 1) struktur isi pembicaraan, 2) ekspresi, 3) bahasa yang digunakan, dan 4) kesesuaian antara topik dengan isi pembicaraan. Adapun yang menjadi respondennya adalah mahasiswa Departemen Pendidikan Bahasa Sunda FPBS UPI Semester IV Angkatan 2018 yang sedang mengikuti perkuliahan Monolog. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan berbicara mahasiswa sebelum menggunakan teknik berpidato (pre-test) masih rendah rata-rata 3.03 dan sesudah menggunakan teknik berpidato (post-test) meningkat rata-rata 3,45. Diperoleh peningkatan kemampuan berbicara sebelum dan sesudah menggunakan teknik berpidato sebesar 0,42.
{"title":"PENGGUNAAN TEKNIK BERPIDATO UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA SUNDA PADA PERKULIAHAN MONOLOG","authors":"Dingding Haerudin, Nunuy Nurjanah, Danan Darajat, Farid Rizqi Maulana","doi":"10.17509/bs_jpbsp.v21i1.36655","DOIUrl":"https://doi.org/10.17509/bs_jpbsp.v21i1.36655","url":null,"abstract":"Latar belakang penelitian ini adalah masih lemahnya keterampilan berbicara mahasiswa dalam bahasa Sunda. Untuk meningkatkan keterampilan berbicara dalam bahasa Sunda dapat dipelajari secara khusus dalam perkuliahan Monolog. Salah satu teknik dalam pembelajaran berbicara yang digunakan dalam perkuliahan Monolog adalah teknik berpidato. Sekaitan dengan latar belakang tersebut tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan mahasiswa dalam berbicara setelah menggunakan teknik berpidato. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif. Metode penelitiannya menggunakan metode deskriptif analitik. Teknik pengumpulan datanya menggunakan teknik tes. Data yang diolah adalah skor tes kemampuan berbicara responden sebelum dan sesudah menggunakan teknik berpidato. Aspek-aspek kemampuan berbicara yang dinilai meliputi 1) struktur isi pembicaraan, 2) ekspresi, 3) bahasa yang digunakan, dan 4) kesesuaian antara topik dengan isi pembicaraan. Adapun yang menjadi respondennya adalah mahasiswa Departemen Pendidikan Bahasa Sunda FPBS UPI Semester IV Angkatan 2018 yang sedang mengikuti perkuliahan Monolog. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan berbicara mahasiswa sebelum menggunakan teknik berpidato (pre-test) masih rendah rata-rata 3.03 dan sesudah menggunakan teknik berpidato (post-test) meningkat rata-rata 3,45. Diperoleh peningkatan kemampuan berbicara sebelum dan sesudah menggunakan teknik berpidato sebesar 0,42.","PeriodicalId":55674,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"42799955","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Nur Shabrina Reznani, N. Nurhayati, Sungkowo Soetopo
Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan bahan ajar berbentuk modul menyimak berbasis budaya lokal yang dapat digunakan oleh mahasiswa di Universitas Baturaja. Metode yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan. Penelitian ini memodifikasi model pengembangan Borg, Gall dan Gall serta Dick, Carey, dan Carey menjadi enam langkah, yaitu identifikasi kebutuhan, eksplorasi kebutuhan materi, produksi bahan ajar, validasi desain, revisi, dan uji coba produk. Untuk mengetahui kepraktisan dan keefektivan modul, dilakukan uji validasi oleh ahli dan tiga tahap evaluasi formatif menggunakan angket, wawancara dan lembar penilaian. Berdasarkan hasil validasi yang dilakukan dari tiga aspek, yaitu kelayakan isi/materi dan penyajian, kebahasaan, dan kegrafikaan, modul dikategorikan valid. Berdasarkan uji kepraktisan melalui evaluasi orang per orang (one to one evaluation) dan uji coba kelompok (Small Group) pada mahasiswa modul dikategorikan sangat praktis. Selanjutnya berdasarkan uji efek potensial melalui field test modul berpengaruh dan terdapat peningkatan rata-rata sebesar 9,1 terhadap keterampilan menyimak mahasiswa.
{"title":"PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATA KULIAH MENYIMAK BERBASIS KEARIFAN LOKAL","authors":"Nur Shabrina Reznani, N. Nurhayati, Sungkowo Soetopo","doi":"10.32696/JP2BS.V6I1.642","DOIUrl":"https://doi.org/10.32696/JP2BS.V6I1.642","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan bahan ajar berbentuk modul menyimak berbasis budaya lokal yang dapat digunakan oleh mahasiswa di Universitas Baturaja. Metode yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan. Penelitian ini memodifikasi model pengembangan Borg, Gall dan Gall serta Dick, Carey, dan Carey menjadi enam langkah, yaitu identifikasi kebutuhan, eksplorasi kebutuhan materi, produksi bahan ajar, validasi desain, revisi, dan uji coba produk. Untuk mengetahui kepraktisan dan keefektivan modul, dilakukan uji validasi oleh ahli dan tiga tahap evaluasi formatif menggunakan angket, wawancara dan lembar penilaian. Berdasarkan hasil validasi yang dilakukan dari tiga aspek, yaitu kelayakan isi/materi dan penyajian, kebahasaan, dan kegrafikaan, modul dikategorikan valid. Berdasarkan uji kepraktisan melalui evaluasi orang per orang (one to one evaluation) dan uji coba kelompok (Small Group) pada mahasiswa modul dikategorikan sangat praktis. Selanjutnya berdasarkan uji efek potensial melalui field test modul berpengaruh dan terdapat peningkatan rata-rata sebesar 9,1 terhadap keterampilan menyimak mahasiswa.","PeriodicalId":55674,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-04-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"44995671","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-01-05DOI: 10.17509/bs_jpbsp.v21i1.36665
Regina Dewi Kemalasari
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap dan mendeksripsikan representasi sosial masyarakat yang tergambar dalam naskah film Parasite karya Bong Joon Ho yang diterbitkan pada tahun 2019 dengan menggunakan pendekatan semiotika lima kode Roland Barthes. Representasi adalah gambaran dari kehidupan nyata masyarakat dalam suatu karya sastra. Metode yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Teknik analisis data menggunakan model dari Miles Huberman yakni, reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan dan verifikasi. Data yang digunakan berupa leksia-leksia yang terdapat dalam naskah film Parasite karya Bong Joon Ho. Berdasarkan hasil penelitian dalam naskah film Parasite terdapat 47 data leksia yang berbeda dan kemudian dikategorikan menjadi lima kode, dengan rincian sebagai berikut: 16 kode hermeneutik, 20 kode semik, 21 kode simbolik, 9 kode proairetik, dan 7 kode kultural. Berdasarkan dari sistem kode tersebut, ditemukan bahwa terdapat bentuk representasi sosial masyarakat dari film Parasite. Adanya kesenjangan sosial diperlihatkan melalui dua keluarga yang memiliki latar belakang berbeda melalui dialog dan narasi pada film. Sistem ekonomi kapitalisme mengakibatkan melebarnya kesenjangan sosial dan mengakibatkan kemiskinan terus terjadi. Selanjutnya adanya perbedaan kelas sosial di dalam struktur sosial masyarakat mengakibatkan adanya konflik sesama kelas dan antar kelas sosial. Di dalam film Parasite, digambarkan bahwa kelas atas memiliki kuasa untuk menjadikan kelas bawah sebagai alat untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya.
{"title":"REPRESENTASI SOSIAL MASYARAKAT DALAM FILM PARASITE: KAJIAN SEMIOTIKA ROLAND BARTHES","authors":"Regina Dewi Kemalasari","doi":"10.17509/bs_jpbsp.v21i1.36665","DOIUrl":"https://doi.org/10.17509/bs_jpbsp.v21i1.36665","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap dan mendeksripsikan representasi sosial masyarakat yang tergambar dalam naskah film Parasite karya Bong Joon Ho yang diterbitkan pada tahun 2019 dengan menggunakan pendekatan semiotika lima kode Roland Barthes. Representasi adalah gambaran dari kehidupan nyata masyarakat dalam suatu karya sastra. Metode yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Teknik analisis data menggunakan model dari Miles Huberman yakni, reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan dan verifikasi. Data yang digunakan berupa leksia-leksia yang terdapat dalam naskah film Parasite karya Bong Joon Ho. Berdasarkan hasil penelitian dalam naskah film Parasite terdapat 47 data leksia yang berbeda dan kemudian dikategorikan menjadi lima kode, dengan rincian sebagai berikut: 16 kode hermeneutik, 20 kode semik, 21 kode simbolik, 9 kode proairetik, dan 7 kode kultural. Berdasarkan dari sistem kode tersebut, ditemukan bahwa terdapat bentuk representasi sosial masyarakat dari film Parasite. Adanya kesenjangan sosial diperlihatkan melalui dua keluarga yang memiliki latar belakang berbeda melalui dialog dan narasi pada film. Sistem ekonomi kapitalisme mengakibatkan melebarnya kesenjangan sosial dan mengakibatkan kemiskinan terus terjadi. Selanjutnya adanya perbedaan kelas sosial di dalam struktur sosial masyarakat mengakibatkan adanya konflik sesama kelas dan antar kelas sosial. Di dalam film Parasite, digambarkan bahwa kelas atas memiliki kuasa untuk menjadikan kelas bawah sebagai alat untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya.","PeriodicalId":55674,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-01-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"44547624","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-10-01DOI: 10.17509/bs_jpbsp.v20i2.33056
Dewi Prajnaparamitha Amandangi, Yeti Mulyati, Yulianeta Yulianeta
Penyusunan bahan pengayaan cerita rakyat berguna untuk meningkatkan kemampuan literasi serta membentuk pengalaman apresiasi sastra bagi pemelajar BIPA. Namun, untuk merancang bahan pengayaan yang sesuai, perlu diadakan kegiatan pendahuluan untuk menganalisis kebutuhan agar bahan pengayaan yang dirancang dapat diterima dengan baik oleh pengguna di lapangan. Penelitian ini merupakan analisis kebutuhan menggunakan metode kualitatif deskriptif. Eksplorasi kebutuhan bahan pengayaan teks cerita rakyat diperoleh melalui wawancara kepada tiga pengajar BIPA tingkat menengah, angket kebutuhan untuk pemelajar BIPA, dan analisis dokumen bahan pengayaan cerita rakyat pada laman BIPA daring Kemendikbud. Hasilnya, seluruh pengajar memerlukan adanya penyusunan bahan pengayaan cerita rakyat untuk meningkatkan kemampuan apresiasi sastra dan literasi budaya bagi pemelajar BIPA tingkat menengah. Selanjutnya, penyesuaian konten dan bentuk penyajian perlu dilakukan sebagai inovasi pada bahan pengayaan cerita rakyat bagi pemelajar BIPA berupa muatan, atau pengetahuan yang memiliki nilai kearifan lokal, nilai pariwisata, nilai sosial dan lain sebagainya.
{"title":"CERITA RAKYAT SEBAGAI BAHAN PENGAYAAN LITERASI BUDAYA BAGI PEMELAJAR BIPA TINGKAT MENENGAH","authors":"Dewi Prajnaparamitha Amandangi, Yeti Mulyati, Yulianeta Yulianeta","doi":"10.17509/bs_jpbsp.v20i2.33056","DOIUrl":"https://doi.org/10.17509/bs_jpbsp.v20i2.33056","url":null,"abstract":"Penyusunan bahan pengayaan cerita rakyat berguna untuk meningkatkan kemampuan literasi serta membentuk pengalaman apresiasi sastra bagi pemelajar BIPA. Namun, untuk merancang bahan pengayaan yang sesuai, perlu diadakan kegiatan pendahuluan untuk menganalisis kebutuhan agar bahan pengayaan yang dirancang dapat diterima dengan baik oleh pengguna di lapangan. Penelitian ini merupakan analisis kebutuhan menggunakan metode kualitatif deskriptif. Eksplorasi kebutuhan bahan pengayaan teks cerita rakyat diperoleh melalui wawancara kepada tiga pengajar BIPA tingkat menengah, angket kebutuhan untuk pemelajar BIPA, dan analisis dokumen bahan pengayaan cerita rakyat pada laman BIPA daring Kemendikbud. Hasilnya, seluruh pengajar memerlukan adanya penyusunan bahan pengayaan cerita rakyat untuk meningkatkan kemampuan apresiasi sastra dan literasi budaya bagi pemelajar BIPA tingkat menengah. Selanjutnya, penyesuaian konten dan bentuk penyajian perlu dilakukan sebagai inovasi pada bahan pengayaan cerita rakyat bagi pemelajar BIPA berupa muatan, atau pengetahuan yang memiliki nilai kearifan lokal, nilai pariwisata, nilai sosial dan lain sebagainya.","PeriodicalId":55674,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-10-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"42231011","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-10-01DOI: 10.17509/bs_jpbsp.v20i2.33055
Titien Indrianti, Af’idatul Husniyah
English has been a language for international business. Thus, English instruction should be directed to teaching communication skills necessary for business. As a vocational institution, State Polytechnic of Malang is supposed to view its English instruction from the perspectives of the students and alumni. Thus, the present study is intended to investigate the students’ and alumni’s perspectives on the benefits of Business English as well as their recommendation for the course. The respondents of this study are students and alumni of Business Administration Department, State Polytechnic of Malang. To tap the data, questionnaires are deployed. The data, then, are analyzed employing descriptive statistics to obtain the most and least typical responses. Findings indicate that both students and alumni take the benefit of the course. They view this subject is to prepare for their career development in the workplace. Besides, it is beneficial for their communication at the office, particularly in foreign companies. Alumni claim that their business English knowledge and skills during their college time are applicable in their workplace. The respondents mostly demand more practices on business communication skills and vocabulary teaching included in Business English courses.
{"title":"BUSINESS ENGLISH: VIEWING ITS BENEFITS IN THE PERSPECTIVES OF STUDENTS AND ALUMNI","authors":"Titien Indrianti, Af’idatul Husniyah","doi":"10.17509/bs_jpbsp.v20i2.33055","DOIUrl":"https://doi.org/10.17509/bs_jpbsp.v20i2.33055","url":null,"abstract":"English has been a language for international business. Thus, English instruction should be directed to teaching communication skills necessary for business. As a vocational institution, State Polytechnic of Malang is supposed to view its English instruction from the perspectives of the students and alumni. Thus, the present study is intended to investigate the students’ and alumni’s perspectives on the benefits of Business English as well as their recommendation for the course. The respondents of this study are students and alumni of Business Administration Department, State Polytechnic of Malang. To tap the data, questionnaires are deployed. The data, then, are analyzed employing descriptive statistics to obtain the most and least typical responses. Findings indicate that both students and alumni take the benefit of the course. They view this subject is to prepare for their career development in the workplace. Besides, it is beneficial for their communication at the office, particularly in foreign companies. Alumni claim that their business English knowledge and skills during their college time are applicable in their workplace. The respondents mostly demand more practices on business communication skills and vocabulary teaching included in Business English courses.","PeriodicalId":55674,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-10-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"44375837","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-05-20DOI: 10.17509/bs_jpbsp.v19i2.24784
Eko Triono, S. Suwandi, A. Andayani
In its teaching, literature undergoes a change in approach along with curriculum changes. This study aims to 1) describe the purpose of teaching literature in curriculum KTSP and K13 at the level of high school; 2) to describe the function of literary teaching in the curriculum of KTSP and K13 in SMA; and 3) to describe the literary teaching materials in the curriculum of KTSP and K13 at SMA level. This research is qualitative descriptive type. The research data is obtained from document archive, informant, and textbook of Indonesian KTSP and K13. Data validity is done by triangulation method and data triangulation. Data collection techniques are content analysis and structured interviews. Data were analyzed interactively. The results of this research are the purpose of teaching literature in KTSP and K13 at SMA level is that students are able to analyze and create literary works, as well as develop individual and social character through literary works. The function of literary teaching in KTSP and K13 is to make literary works as a means of achieving language skills. Third, the literary teaching materials in KTSP and K13 are short stories, poems, plays, novels, reviews.
{"title":"OBJECTIVES, FUNCTION, AND TEACHING MATERIAL OF INDONESIAN LITERATURE IN CURRICULUM KTSP AND K13 AT SMA LEVEL","authors":"Eko Triono, S. Suwandi, A. Andayani","doi":"10.17509/bs_jpbsp.v19i2.24784","DOIUrl":"https://doi.org/10.17509/bs_jpbsp.v19i2.24784","url":null,"abstract":"In its teaching, literature undergoes a change in approach along with curriculum changes. This study aims to 1) describe the purpose of teaching literature in curriculum KTSP and K13 at the level of high school; 2) to describe the function of literary teaching in the curriculum of KTSP and K13 in SMA; and 3) to describe the literary teaching materials in the curriculum of KTSP and K13 at SMA level. This research is qualitative descriptive type. The research data is obtained from document archive, informant, and textbook of Indonesian KTSP and K13. Data validity is done by triangulation method and data triangulation. Data collection techniques are content analysis and structured interviews. Data were analyzed interactively. The results of this research are the purpose of teaching literature in KTSP and K13 at SMA level is that students are able to analyze and create literary works, as well as develop individual and social character through literary works. The function of literary teaching in KTSP and K13 is to make literary works as a means of achieving language skills. Third, the literary teaching materials in KTSP and K13 are short stories, poems, plays, novels, reviews.","PeriodicalId":55674,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-05-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"48284857","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-01-09DOI: 10.17509/BS_JPBSP.V19I1.20754
J. Kusmanto, Sarmedi Agus Siregar
Pengembangan RPS secara langsung berkaitan dengan analisis standar kompetensi yang ingin dicapai, metode pengajaran, dan evaluasi pembelajarannya. Berdasarkan hal itu, target-target khusus yang ingin dicapai oleh penelitian ini meliputi dua hal. Kedua tujuan tersebut adalah (i) merumuskan capaian pembelajaran bahasa Inggris lulusan yang didasarkan pada analisis kebutuhan dan analisis objektif kemahiran bahasa Inggris masukan dan (ii) mendesain materi pembelajaran untuk memenuhi capaian pembelajaran yang telah dirumuskan. Secara umum metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian pengembangan Gall, Gall, dan Borg (2003) dan Van den Akker, Gravemeijer, McKenney, dan Nieven (2006). Sementara itu, pendekatan yang akan diterapkan dalam penelitian ini adalah perpaduan antara pendekatan ADDIE dari Branch (2009) dengan pendekatan sistem dari Dick, Carey, dan Carey (2009). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebutuhan bahasa Inggris yang ditunjukkan oleh pemangku kepentingan harus diadaptasi tingkatannya. Adaptasi tersebut didasarkan atas kompetensi masukan yang belum memenuhi standar untuk dimasukkan ke tahap ESP secara murni. Oleh karena itu, desain RPS pembelajaran ESP dilakukan tetap dengan mempertimbangkan hal-hal terkait dengan kompetensi bahasa Inggris umum masukannya.
RPS的发展直接与对期望达到的能力标准、教学方法和教学评价的分析有关。基于此,本研究希望实现的具体目标包括两件事。这两个目标是(i)根据输入英语技能的需求分析和客观分析建立毕业生英语学习成绩,(ii)设计学习材料以满足既定的学习成绩。一般使用的研究方法是gell, Gall,和Borg(2003)和Van den Akker, Gravemeijer, McKenney和Nieven(2006)。与此同时,本研究将采用的方法将分支的ADDIE方法(2009)与Dick、Carey和Carey(2009)系统的方法结合起来。研究结果表明,利益相关者表现出的英语需求必须适应水平。这种适应是基于一种不符合原始ESP水平的输入能力。因此,设计ESP学习是通过考虑共同的英语能力来进行的。
{"title":"PENGEMBANGAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) MATA KULIAH BAHASA INGGRIS BERBASIS TASK-BASED LANGUAGE TEACHING (TBLT)","authors":"J. Kusmanto, Sarmedi Agus Siregar","doi":"10.17509/BS_JPBSP.V19I1.20754","DOIUrl":"https://doi.org/10.17509/BS_JPBSP.V19I1.20754","url":null,"abstract":"Pengembangan RPS secara langsung berkaitan dengan analisis standar kompetensi yang ingin dicapai, metode pengajaran, dan evaluasi pembelajarannya. Berdasarkan hal itu, target-target khusus yang ingin dicapai oleh penelitian ini meliputi dua hal. Kedua tujuan tersebut adalah (i) merumuskan capaian pembelajaran bahasa Inggris lulusan yang didasarkan pada analisis kebutuhan dan analisis objektif kemahiran bahasa Inggris masukan dan (ii) mendesain materi pembelajaran untuk memenuhi capaian pembelajaran yang telah dirumuskan. Secara umum metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian pengembangan Gall, Gall, dan Borg (2003) dan Van den Akker, Gravemeijer, McKenney, dan Nieven (2006). Sementara itu, pendekatan yang akan diterapkan dalam penelitian ini adalah perpaduan antara pendekatan ADDIE dari Branch (2009) dengan pendekatan sistem dari Dick, Carey, dan Carey (2009). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebutuhan bahasa Inggris yang ditunjukkan oleh pemangku kepentingan harus diadaptasi tingkatannya. Adaptasi tersebut didasarkan atas kompetensi masukan yang belum memenuhi standar untuk dimasukkan ke tahap ESP secara murni. Oleh karena itu, desain RPS pembelajaran ESP dilakukan tetap dengan mempertimbangkan hal-hal terkait dengan kompetensi bahasa Inggris umum masukannya.","PeriodicalId":55674,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-01-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"44061086","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-10-01DOI: 10.17509/bs_jpbsp.v19i2.24832
Cicilia Nian Erika
The research and development of Indonesian textbooks is very important especially for the textbook which integrates character education using communicative approach. Many textbooks have been published, but they are often only for reference in assignments and exercises. The existing textbooks do not fully use text that is a genre in learning Indonesian, namely the pedagogic genre. This research aims to produce forms of competence, material forms, forms of tasks, and forms of assessment in the development of Indonesian Language and Literature textbooks integrated with character education based on communicative approaches for junior high school. The method used was research and development with reference to the Borg and Gall model. The showed that learning devices, teaching books, are feasible to implement. In addition, practitioners' assessment of the implementation of this textbook is 3,526 categories "Good". Likewise, the assessment of students in the three aspects occupies the highest category of Good. Therefore, the development of the Indonesian Language and Literature textbook can already be said to be feasible to use for the teachers and the students of Junior High School, especially for SMP Pangudi Luhur 1 in Yogyakarta.
印尼语教材的研究与开发是非常重要的,尤其是融合了交际教学法的品格教育教材。许多教科书已经出版,但它们通常只供作业和练习参考。现有教材没有充分利用作为印尼语学习体裁的文本,即教学体裁。本研究旨在探讨基于交际教学法的初中印尼语文教材整合品格教育的能力形式、材料形式、任务形式和评估形式。所使用的方法是参照博格和加尔模型进行研究和开发。结果表明,学习设备、教学用书是可行的。此外,从业人员对本教材实施情况的评价为3526项“好”。同样,学生在这三个方面的评价也占据了优秀的最高范畴。因此,印尼语言文学教材的开发已经可以说是可行的,可以用于初中的教师和学生,特别是对于日惹的SMP Pangudi Luhur 1。
{"title":"PENGEMBANGAN BUKU AJAR BAHASA INDONESIA TERINTEGRASI PENDIDIKAN KARAKTER BERDASARKAN PENDEKATAN KOMUNIKATIF","authors":"Cicilia Nian Erika","doi":"10.17509/bs_jpbsp.v19i2.24832","DOIUrl":"https://doi.org/10.17509/bs_jpbsp.v19i2.24832","url":null,"abstract":"The research and development of Indonesian textbooks is very important especially for the textbook which integrates character education using communicative approach. Many textbooks have been published, but they are often only for reference in assignments and exercises. The existing textbooks do not fully use text that is a genre in learning Indonesian, namely the pedagogic genre. This research aims to produce forms of competence, material forms, forms of tasks, and forms of assessment in the development of Indonesian Language and Literature textbooks integrated with character education based on communicative approaches for junior high school. The method used was research and development with reference to the Borg and Gall model. The showed that learning devices, teaching books, are feasible to implement. In addition, practitioners' assessment of the implementation of this textbook is 3,526 categories \"Good\". Likewise, the assessment of students in the three aspects occupies the highest category of Good. Therefore, the development of the Indonesian Language and Literature textbook can already be said to be feasible to use for the teachers and the students of Junior High School, especially for SMP Pangudi Luhur 1 in Yogyakarta.","PeriodicalId":55674,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"43571783","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-02-15DOI: 10.17509/BS_JPBSP.V18I2.15505
Destiani Destiani, Andayani Andayani, M. Rohmadi
Indonesian language is a foreign language at Sebelas Maret University for students from abroad. Foreign students who communicate with English encounter difficulty to understand and use deixis. This study tried to contrast deixis on two textbooks, Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA)/Indonesian for foreigner and English textbook. The study was conducted through qualitative study with contrastive analysis. AntConc version 3.4.5 was used to identify deixis corpus from BIPA textbook. The concordance from the BIPA textbook was compared with sentences on the English textbook. The analysis found that deixis from those textbooks were different in term of position, form and use. Indonesian deixis can either precede or follow a noun or verb while English deixis appeared only before a noun or verb. When coming together with plural noun, English deixis changes in the form, meanwhile Indonesian’s is not. Based on this study, BIPA teachers are suggested to bring concrete samples during teaching deixis.
{"title":"PERBANDINGAN DEIKSIS PADA DUA BUKU AJAR: ANALISIS KONTRASTIF BIPA DAN BAHASA INGGRIS","authors":"Destiani Destiani, Andayani Andayani, M. Rohmadi","doi":"10.17509/BS_JPBSP.V18I2.15505","DOIUrl":"https://doi.org/10.17509/BS_JPBSP.V18I2.15505","url":null,"abstract":"Indonesian language is a foreign language at Sebelas Maret University for students from abroad. Foreign students who communicate with English encounter difficulty to understand and use deixis. This study tried to contrast deixis on two textbooks, Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA)/Indonesian for foreigner and English textbook. The study was conducted through qualitative study with contrastive analysis. AntConc version 3.4.5 was used to identify deixis corpus from BIPA textbook. The concordance from the BIPA textbook was compared with sentences on the English textbook. The analysis found that deixis from those textbooks were different in term of position, form and use. Indonesian deixis can either precede or follow a noun or verb while English deixis appeared only before a noun or verb. When coming together with plural noun, English deixis changes in the form, meanwhile Indonesian’s is not. Based on this study, BIPA teachers are suggested to bring concrete samples during teaching deixis.","PeriodicalId":55674,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-02-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"45413481","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}