Pub Date : 2023-04-30DOI: 10.24014/ittizaan.v6i1.21475
Iqbal Arrahman, F. Firman., Netrawati Netrawati
This study aims to find out how to accept Class IX students. The purpose of this study was to increase students' low self-acceptance compared to their classmates. This study used case study methods. which means that the actual conditions that are evident in a situation and the conditions for this study to collect data are by interviewing, In addition, the role of guidance and counseling teachers in handling problems of students with low self-acceptance is to spread AUM (Problem Revealing Tool) to find out the problems that students are experiencing as early as possible. Six of the students who have low self-acceptance have slowly shown the results of their blending in with their friends and starting to participate in activities held both at school and around the residence.
{"title":"Inferiority Feeling Serta Aktivitas Fisik Siswa Obesitas dan Implikasi Pelayanan Bimbingan dan Konseling","authors":"Iqbal Arrahman, F. Firman., Netrawati Netrawati","doi":"10.24014/ittizaan.v6i1.21475","DOIUrl":"https://doi.org/10.24014/ittizaan.v6i1.21475","url":null,"abstract":"This study aims to find out how to accept Class IX students. The purpose of this study was to increase students' low self-acceptance compared to their classmates. This study used case study methods. which means that the actual conditions that are evident in a situation and the conditions for this study to collect data are by interviewing, In addition, the role of guidance and counseling teachers in handling problems of students with low self-acceptance is to spread AUM (Problem Revealing Tool) to find out the problems that students are experiencing as early as possible. Six of the students who have low self-acceptance have slowly shown the results of their blending in with their friends and starting to participate in activities held both at school and around the residence.","PeriodicalId":55716,"journal":{"name":"Konseling Religi Jurnal Bimbingan Konseling Islam","volume":"61 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"85056294","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Kecanduan smartphone merupakan suatu bentuk ketergantungan atau keterikatan dalam menggunakan smartphone. Kecanduan smartphone merupakan perilaku keterikatan atau ketergantungan terhadap smartphone yang memungkinkan menjadi masalah social seperti menarik diri, dan kesulitan dalam performa aktivitas sehari-hari atau sebagai gangguan kontrol implus pada seorang siswa. Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif, dengan teknik analisis data menggunakan regresi linear sederhana, dan dengan bantuan alat analisis SPSS 24. Jenis data dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa dan siswi SMP 2 Negeri Pamekasan kelas VIII. Jumlah populasi 304 sampel sebanyak 76 siswa. Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan kuesioner (angket). Hasil uji parsial (uji t) menunjukkan bahwa seluruh variabel X juga berpengaruh secara parsial atau individu terhadap variabel Y. Hal ini dibuktikan oleh hasil uji t yang menunjukkan nilai thitung> ttabel. Jika dilihat dari hasil uji determinasi (R2), besarnya kontribusi variabel independen terhadap variabel dependen pada penelitian ini cukup tinggi, yakni sebesar 88,3%. Sementara sebesar 11,7% sisanya kemungkinan berasal dari kontribusi variabel lainnya.
{"title":"Pengaruh Kecanduan Smartphone terhadap Prokrastinasi Akademik Siswa di SMP Negeri 2 Pamekasan","authors":"Nabilah Alda Arisanti","doi":"10.36420/dawa.v2i2.216","DOIUrl":"https://doi.org/10.36420/dawa.v2i2.216","url":null,"abstract":"Kecanduan smartphone merupakan suatu bentuk ketergantungan atau keterikatan dalam menggunakan smartphone. Kecanduan smartphone merupakan perilaku keterikatan atau ketergantungan terhadap smartphone yang memungkinkan menjadi masalah social seperti menarik diri, dan kesulitan dalam performa aktivitas sehari-hari atau sebagai gangguan kontrol implus pada seorang siswa. Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif, dengan teknik analisis data menggunakan regresi linear sederhana, dan dengan bantuan alat analisis SPSS 24. Jenis data dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa dan siswi SMP 2 Negeri Pamekasan kelas VIII. Jumlah populasi 304 sampel sebanyak 76 siswa. Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan kuesioner (angket). Hasil uji parsial (uji t) menunjukkan bahwa seluruh variabel X juga berpengaruh secara parsial atau individu terhadap variabel Y. Hal ini dibuktikan oleh hasil uji t yang menunjukkan nilai thitung> ttabel. Jika dilihat dari hasil uji determinasi (R2), besarnya kontribusi variabel independen terhadap variabel dependen pada penelitian ini cukup tinggi, yakni sebesar 88,3%. Sementara sebesar 11,7% sisanya kemungkinan berasal dari kontribusi variabel lainnya.","PeriodicalId":55716,"journal":{"name":"Konseling Religi Jurnal Bimbingan Konseling Islam","volume":"28 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-02-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"86665630","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan untuk memahami dan mengetahui regulasi emosi pada guru terhadap anak-ABK di SLB X. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan perspektif fenomenologi. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 3(tiga) orang dengan kriteria yang telah ditentukan dan subjek ini dipilih dengan menggunakan teknik purposive sampling serta menggunakan teknik pengumpulan data berupa wawancara semi terstruktur, observasi, dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini menemukan bahwa ketiga subjek memiliki regulasi emosi berupa kemampuan mengatur emosi positif maupun negatif dengan baik. Ketiga subjek pernah mengalami tidak bisa mengontrol emosi terlalu berlebihan sehingga diluapkan kepada ABK. Sebenarnya mereka sadar terhadap kesalahan diri sendiri, dapat memahami emosi diri, dan mampu menguasai tekanan akibat dari masalah yang dihadapi. Ketiga subjek tidak memiliki latar belakang pendidikan luar biasa tetapi memiliki kemampuan mumpuni disertai dengan pengalaman lebih namun, Guru SLB tidak memiliki latar belakang Pendidikan Luar Biasa Kurang direkomendasikan menjadi guru SLB dikarenakan kurang memiliki kemampuan memadai dalam menangani ABK terlebih dengan latarbelakang terapis sama sekali tidak berpengaruh dengan cara mereka mengontrol emosi.
{"title":"Regulasi Emosi Pada Guru Anak Berkebutuhan Khusus (Studi Fenomenologi Sekolah Luar Biasa X)","authors":"Nida Nurhasanah","doi":"10.36420/dawa.v2i2.199","DOIUrl":"https://doi.org/10.36420/dawa.v2i2.199","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk memahami dan mengetahui regulasi emosi pada guru terhadap anak-ABK di SLB X. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan perspektif fenomenologi. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 3(tiga) orang dengan kriteria yang telah ditentukan dan subjek ini dipilih dengan menggunakan teknik purposive sampling serta menggunakan teknik pengumpulan data berupa wawancara semi terstruktur, observasi, dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini menemukan bahwa ketiga subjek memiliki regulasi emosi berupa kemampuan mengatur emosi positif maupun negatif dengan baik. Ketiga subjek pernah mengalami tidak bisa mengontrol emosi terlalu berlebihan sehingga diluapkan kepada ABK. Sebenarnya mereka sadar terhadap kesalahan diri sendiri, dapat memahami emosi diri, dan mampu menguasai tekanan akibat dari masalah yang dihadapi. Ketiga subjek tidak memiliki latar belakang pendidikan luar biasa tetapi memiliki kemampuan mumpuni disertai dengan pengalaman lebih namun, Guru SLB tidak memiliki latar belakang Pendidikan Luar Biasa Kurang direkomendasikan menjadi guru SLB dikarenakan kurang memiliki kemampuan memadai dalam menangani ABK terlebih dengan latarbelakang terapis sama sekali tidak berpengaruh dengan cara mereka mengontrol emosi.","PeriodicalId":55716,"journal":{"name":"Konseling Religi Jurnal Bimbingan Konseling Islam","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-02-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"78660493","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Metode Dakwah Kultural Komunitas “Ngasango” di Kabupaten Pamekasan merupakan upaya pemberdayaan pemuda dan masyarakat dengan menyebarkan ajaran Agama Islam secara kultural dengan tetap melestarikan budaya masyarakat lokal, tanpa menghilangkan kultur budaya setempat. Komunitas ini tergolong unik karena menggunakan metode dakwah yang belum familiar dengan budaya masyarakat setempat. Kemasan dakwah dengan model ngaji sambil ngopi ternyata memiliki daya tarik tersendiri karena kekhasan yang dapat dikemas secara santai namun tidak menghilangkan esensi dari materi dakwah yang disampaikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui metode dakwah komunitas “Ngasango” yang menawarkan model dakwah dengan penyelarasan nilai-nilai agama serta tidak merusak budaya yang berkembang di Masyarakat dengan melibatkan komunitas-komunitas kepemudaan yang ada di Kabupaten Pamekasan. Penelitian ini juga menghasilkan temuan tentang faktor penghambat dan penghambat dakwah kultural komunitas “Ngasango”.
{"title":"Dakwah Kultural Komunitas “Ngasango” di Kabupaten Pamekasan","authors":"Bahrur Rosi, Habibur Rahman","doi":"10.36420/dawa.v2i2.222","DOIUrl":"https://doi.org/10.36420/dawa.v2i2.222","url":null,"abstract":"Metode Dakwah Kultural Komunitas “Ngasango” di Kabupaten Pamekasan merupakan upaya pemberdayaan pemuda dan masyarakat dengan menyebarkan ajaran Agama Islam secara kultural dengan tetap melestarikan budaya masyarakat lokal, tanpa menghilangkan kultur budaya setempat. Komunitas ini tergolong unik karena menggunakan metode dakwah yang belum familiar dengan budaya masyarakat setempat. Kemasan dakwah dengan model ngaji sambil ngopi ternyata memiliki daya tarik tersendiri karena kekhasan yang dapat dikemas secara santai namun tidak menghilangkan esensi dari materi dakwah yang disampaikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui metode dakwah komunitas “Ngasango” yang menawarkan model dakwah dengan penyelarasan nilai-nilai agama serta tidak merusak budaya yang berkembang di Masyarakat dengan melibatkan komunitas-komunitas kepemudaan yang ada di Kabupaten Pamekasan. Penelitian ini juga menghasilkan temuan tentang faktor penghambat dan penghambat dakwah kultural komunitas “Ngasango”.","PeriodicalId":55716,"journal":{"name":"Konseling Religi Jurnal Bimbingan Konseling Islam","volume":"16 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-02-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"74347104","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh layanan konseling kelompok terhadap kedisiplinan belajar siswa kelas X SMA Ali Maksum Yogyakarta. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Ali Maksum yang memiliki kedisiplinan belajar yang rendah. Sampel dalam penelitian ini yaitu sebanyak 40 siswa. Teknik pengambilan sampelnya menggunakan teknik purposive sampling, yaitu penentuan sampel berdasarkan karakteristik yang telah ditentukan yaitu siswa kelas X SMA Ali Maksum Yogyakarta yang memiliki kedisiplinan belajar yang rendah. Teknik pengumpulan data melalui Pre-Test dan Post-Test. Pre-Test dilakukan untuk mengumpulkan data sebelum dilakukan Treatment. Pelaksanaannya dilakukan dengan menggunakan angket kedisiplinan siwa dengan skala Likert. Hasil penelitian ini adalah adanya pengaruh positif dari layanan konseling kelompok terhadap kedisiplinan belajar siswa kelas X SMA Ali Maksum.
{"title":"Pengaruh Layanan Konseling Kelompok terhadap Kedisiplinan Belajar pada Siswa Kelas X SMA Ali Maksum Yogyakarta","authors":"Afifatuz Zakiyah, Haryati","doi":"10.36420/dawa.v2i2.160","DOIUrl":"https://doi.org/10.36420/dawa.v2i2.160","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh layanan konseling kelompok terhadap kedisiplinan belajar siswa kelas X SMA Ali Maksum Yogyakarta. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Ali Maksum yang memiliki kedisiplinan belajar yang rendah. Sampel dalam penelitian ini yaitu sebanyak 40 siswa. Teknik pengambilan sampelnya menggunakan teknik purposive sampling, yaitu penentuan sampel berdasarkan karakteristik yang telah ditentukan yaitu siswa kelas X SMA Ali Maksum Yogyakarta yang memiliki kedisiplinan belajar yang rendah. Teknik pengumpulan data melalui Pre-Test dan Post-Test. Pre-Test dilakukan untuk mengumpulkan data sebelum dilakukan Treatment. Pelaksanaannya dilakukan dengan menggunakan angket kedisiplinan siwa dengan skala Likert. Hasil penelitian ini adalah adanya pengaruh positif dari layanan konseling kelompok terhadap kedisiplinan belajar siswa kelas X SMA Ali Maksum.","PeriodicalId":55716,"journal":{"name":"Konseling Religi Jurnal Bimbingan Konseling Islam","volume":"2 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-02-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"80249053","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pengaruh penggunaan gadget sangatlah berdampak buruk bagi anak usia sekolah, terutama pada pola belajarnya. Dengan adanya gadget terutama seorang pelajar pola belajarnya menjadi menurun, yang awalnya fokus pada belajar malah dihabiskan waktunya untuk bermain gadget. Ada tidaknya pengaruh penggunan gadget terhadap pola belajar siswa di SMPN 4 Pamekasan dan seberapa besar pengaruh penggunaan gadget terhadap pola belajar siswa di SMPN 4 Pamekasan menjadi poin penting untuk dibahas. Pertimbangan-pertimbangan dalam pola belajar yaitu: Tujuan pengajaran, karakteristik bahan yang akan diajarkan, alokasi waktu yang tersedia, karakteristik siswa, dan kemampuan guru itu sendiri. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu kuesioner. Populasi dalam penelitian ini yaitu 102 siswa. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik sampel proposional. Dan teknik analisis data yang digunakan yaitu menggunakan statistik deskriptif dengan analisis data menggunakan uji korelasi product moment, uji-t dan regresi linier sederhana. Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan gadget (X) berpengaruh secara signifkan terhadap pola belajar siswa (Y). Hal ini terlihat dari nilai 4,121 lebih besar dari 2,024, dengan nilai signifikan 0,000 kurang dari 0,005. Dan besar pengaruh penggunaan gadget terhadap pola belajar siswa berdasarkan korelasi product moment dihasilkan sebesar 0,556 dengan nilai signifikan 0,000 kurang dari 0,05. Dan berdasarkan regresi linier sederhana dihasilkan sebesar 0,511.
{"title":"Pengaruh Penggunaan Gadget Terhadap Pola Belajar Siswa di SMPN 4 Pamekasan","authors":"Sri Rizqi Wahyuningrum, Fitriyah","doi":"10.36420/dawa.v2i2.217","DOIUrl":"https://doi.org/10.36420/dawa.v2i2.217","url":null,"abstract":"Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pengaruh penggunaan gadget sangatlah berdampak buruk bagi anak usia sekolah, terutama pada pola belajarnya. Dengan adanya gadget terutama seorang pelajar pola belajarnya menjadi menurun, yang awalnya fokus pada belajar malah dihabiskan waktunya untuk bermain gadget. Ada tidaknya pengaruh penggunan gadget terhadap pola belajar siswa di SMPN 4 Pamekasan dan seberapa besar pengaruh penggunaan gadget terhadap pola belajar siswa di SMPN 4 Pamekasan menjadi poin penting untuk dibahas. Pertimbangan-pertimbangan dalam pola belajar yaitu: Tujuan pengajaran, karakteristik bahan yang akan diajarkan, alokasi waktu yang tersedia, karakteristik siswa, dan kemampuan guru itu sendiri. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu kuesioner. Populasi dalam penelitian ini yaitu 102 siswa. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik sampel proposional. Dan teknik analisis data yang digunakan yaitu menggunakan statistik deskriptif dengan analisis data menggunakan uji korelasi product moment, uji-t dan regresi linier sederhana. Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan gadget (X) berpengaruh secara signifkan terhadap pola belajar siswa (Y). Hal ini terlihat dari nilai 4,121 lebih besar dari 2,024, dengan nilai signifikan 0,000 kurang dari 0,005. Dan besar pengaruh penggunaan gadget terhadap pola belajar siswa berdasarkan korelasi product moment dihasilkan sebesar 0,556 dengan nilai signifikan 0,000 kurang dari 0,05. Dan berdasarkan regresi linier sederhana dihasilkan sebesar 0,511.","PeriodicalId":55716,"journal":{"name":"Konseling Religi Jurnal Bimbingan Konseling Islam","volume":"24 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-02-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"72795319","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Dakwah bi al-qolam melalui gerakan santri menulis merupakan upaya yang dilakukan oleh pengurus Pondok Pesantren Miftahul Ulum Panyeppen untuk menyebarkan konten dakwah dengan maksimal melalui karya santri. Penelitian ini berfokus untuk mengukur efektivitas gerakan santri menulis. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan dan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Penelitian menghasilkan temuan yang sangat memuaskan, yakni tingkat efektivitas yang sangat tinggi berkat kegigihan dan inovasi dari para pengurus pesantren yang mendapatkan mandat untuk mengawal kegiatan tersebut.
通过santri运动的《文字》的Dakwah bi qolam是mathotren mifknol Ulum Panyeppen的管理员努力通过santri实现最大限度的达沃内容。本研究的重点是衡量santri著作的有效性。本研究是一种实地研究,采用描述性质的方法。这项研究发现,由于寄宿学校董事会的坚持不懈和创新,效率非常高。
{"title":"Efektivitas Dakwah Bi Al -Qolam Melalui Gerakan Santri Menulis","authors":"Moh. Toyyib, Abdullah Faishol","doi":"10.36420/dawa.v2i2.223","DOIUrl":"https://doi.org/10.36420/dawa.v2i2.223","url":null,"abstract":"Dakwah bi al-qolam melalui gerakan santri menulis merupakan upaya yang dilakukan oleh pengurus Pondok Pesantren Miftahul Ulum Panyeppen untuk menyebarkan konten dakwah dengan maksimal melalui karya santri. Penelitian ini berfokus untuk mengukur efektivitas gerakan santri menulis. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan dan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Penelitian menghasilkan temuan yang sangat memuaskan, yakni tingkat efektivitas yang sangat tinggi berkat kegigihan dan inovasi dari para pengurus pesantren yang mendapatkan mandat untuk mengawal kegiatan tersebut.","PeriodicalId":55716,"journal":{"name":"Konseling Religi Jurnal Bimbingan Konseling Islam","volume":"63 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-02-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"76225880","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Kepercayaan diri merupakan kunci motivasi diri. Karena individu tidak dapat menjalani hidup dengan baik tanpa kepercayaan diri. Efektivitas, keyakinan pada diri sendiri baik itu tingkah laku, emosi dan kerohaniaan yang bersumber dari hati nurani untuk mampu melakukan segala sesuatu sesuai dengan kemampuan percaya diri yang baik.Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui efektivitas bimbingan klasikal menggunakan teknik sosiodrama untuk menigkatkan kepercayaan diri peserta didik di MTS ISLAMIYAH Sukopuro. Penelitian ini merupakan penelitian dengan jenis one group pretest-posttest yang dimana sampel dari penelitian ini adalah peserta didik kelas VII di Mts Islamiyah Sukopuro Metode penggumpulan data disini menggunakan angket juga dokumen foto-foto. Berdasarkan hasil penelitian, hasil rata-rata skor kepercayaan diri sebelum diberikan treatment (pretest) 64,6. Sedangkan hasil setelah mengikuti layanan bimbingan klasikal dengan menggunakan teknik sosiodrama mengalami peningkatan menjadi 93,2. Dari hasil uji-T Independent non parametrik mengunakan SPSS versi 24 diperoleh nilai asymp sign.(2-tailed) lebih kecil dari nilai kritik 0,005 (0,000 lbh dr 0,005). Maka dengan demikian kepercayaan diri peserta didik terdapat perubahan setelah diberikan layanan bimbingan klasikal dengan menggunakan teknik sosidrama. Jadi ini menunjukkan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima, maka dapat disimpulkan bahwa layanan bimbingan klasikal dengan menggunakan teknik sosiodrama efektif dapat meningkatkan kepercayaan diri peserta didik di MTs Islamiyah Sukopuro.
{"title":"Efektivitas Bimbingan Klasikal Menggunankan Teknik Sosiodrama untuk Meningkatkan Kepercayaan Diri Peserta Didik di MTs Islamiyah Sukopuro Malang","authors":"Luluk Nabilatul Husna, F. Slamet","doi":"10.36420/dawa.v2i2.215","DOIUrl":"https://doi.org/10.36420/dawa.v2i2.215","url":null,"abstract":"Kepercayaan diri merupakan kunci motivasi diri. Karena individu tidak dapat menjalani hidup dengan baik tanpa kepercayaan diri. Efektivitas, keyakinan pada diri sendiri baik itu tingkah laku, emosi dan kerohaniaan yang bersumber dari hati nurani untuk mampu melakukan segala sesuatu sesuai dengan kemampuan percaya diri yang baik.Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui efektivitas bimbingan klasikal menggunakan teknik sosiodrama untuk menigkatkan kepercayaan diri peserta didik di MTS ISLAMIYAH Sukopuro. Penelitian ini merupakan penelitian dengan jenis one group pretest-posttest yang dimana sampel dari penelitian ini adalah peserta didik kelas VII di Mts Islamiyah Sukopuro Metode penggumpulan data disini menggunakan angket juga dokumen foto-foto. Berdasarkan hasil penelitian, hasil rata-rata skor kepercayaan diri sebelum diberikan treatment (pretest) 64,6. Sedangkan hasil setelah mengikuti layanan bimbingan klasikal dengan menggunakan teknik sosiodrama mengalami peningkatan menjadi 93,2. Dari hasil uji-T Independent non parametrik mengunakan SPSS versi 24 diperoleh nilai asymp sign.(2-tailed) lebih kecil dari nilai kritik 0,005 (0,000 lbh dr 0,005). Maka dengan demikian kepercayaan diri peserta didik terdapat perubahan setelah diberikan layanan bimbingan klasikal dengan menggunakan teknik sosidrama. Jadi ini menunjukkan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima, maka dapat disimpulkan bahwa layanan bimbingan klasikal dengan menggunakan teknik sosiodrama efektif dapat meningkatkan kepercayaan diri peserta didik di MTs Islamiyah Sukopuro.","PeriodicalId":55716,"journal":{"name":"Konseling Religi Jurnal Bimbingan Konseling Islam","volume":"97 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-02-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"80551327","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Bimbingan dan konseling di Indonesia telah resmi masuk sejak 1975. Namun, dalam praktiknya bimbingan konseling kerap mengalami kendala, sehingga eksistensinya cendrung bernada negatif. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu keterbatasan kualitas sumber daya manusia dalam bidang bimbingan dan konseling. Karenanya, dalam implementasinya layanan konseling di sekolah kurang efektif. Model konseling KIPAS hadir menjadi tawaran alternatif terhadap problematik tersebut. Konsepsi KIPAS menawarkan posisi diri sebagai syarat kualitas upaya meminimalisir nada negatif terhadap bimbingan dan konseling. KIPAS yang merupakan akronim (posisi diri) dari (1) kawan, (2) inovator, (3) pamong, (4) abdi, dan (5) supporter. Dalam implementasinya, langkah model KIPAS yaitu, (1) kabar gembira; (2) integrasi dan internalisasi; (3) perencanaan tindakan; (4) aktualisasi; dan (5) sertifikasi. Hal ini menunjukkan bahwa konsepsi konseling KIPAS memang dipersiapkan untuk menjadi tawaran mencerahkan bagi ketimpangan pelaksanan bimbingan konseling selama ini. Melalui konsepsi ini, diharapkan terciptanya suasana baru yang lebih menggembirakan dan mengubah stigma konseling ke arah yang lebih baik.
{"title":"Revitalisasi Peran Konselor: Arah Baru Konseling Berbasis Kipas Menuju Profesionalisasi Konselor","authors":"Moh. Ziyadul Haq Annajih, Ishlakhatus Saidah","doi":"10.36420/dawa.v2i2.208","DOIUrl":"https://doi.org/10.36420/dawa.v2i2.208","url":null,"abstract":"Bimbingan dan konseling di Indonesia telah resmi masuk sejak 1975. Namun, dalam praktiknya bimbingan konseling kerap mengalami kendala, sehingga eksistensinya cendrung bernada negatif. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu keterbatasan kualitas sumber daya manusia dalam bidang bimbingan dan konseling. Karenanya, dalam implementasinya layanan konseling di sekolah kurang efektif. Model konseling KIPAS hadir menjadi tawaran alternatif terhadap problematik tersebut. Konsepsi KIPAS menawarkan posisi diri sebagai syarat kualitas upaya meminimalisir nada negatif terhadap bimbingan dan konseling. KIPAS yang merupakan akronim (posisi diri) dari (1) kawan, (2) inovator, (3) pamong, (4) abdi, dan (5) supporter. Dalam implementasinya, langkah model KIPAS yaitu, (1) kabar gembira; (2) integrasi dan internalisasi; (3) perencanaan tindakan; (4) aktualisasi; dan (5) sertifikasi. Hal ini menunjukkan bahwa konsepsi konseling KIPAS memang dipersiapkan untuk menjadi tawaran mencerahkan bagi ketimpangan pelaksanan bimbingan konseling selama ini. Melalui konsepsi ini, diharapkan terciptanya suasana baru yang lebih menggembirakan dan mengubah stigma konseling ke arah yang lebih baik.","PeriodicalId":55716,"journal":{"name":"Konseling Religi Jurnal Bimbingan Konseling Islam","volume":"43 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-02-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"79303404","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Family guidance and Sarak Opat guidance in Central Aceh have the same duties and responsibilities as BP4 as providing premarital guidance to brides-to-be. As a traditional advisory institution in Gayo custom itself starting from besierah-erah or choosing a jojoh, I serahan ku guru, I gurun, be kuru and be guru is a tradition of the Gayo community, especially in central Aceh which still exists in the implementation of Sinte mungerje which is still carried out in the Gayo Tribe itself, in choosing or determining a mate, carrying out household bahtra, respecting each other's spouses, loving and caring for one another is not considered traditionally. Because there will be problems internally that result in small quarrels in the family, it is in Gayo custom that there is a need for premarital guidance to the bride-to-be. However, the reality is in the field that many traditional premarital guidance have not been carried out based on the results of obervations made to families whose marriage age is 25 to 40 years old, many do not know the Gayo customary premarital guidance procession. Only Some families still maintain traditional premarital guidance. The method in this study is descriptive qualitative where the research was conducted in Central Aceh Regency As for the informants of this study, the subjects in the study were community leaders of Gayo traditional leaders, Petue, Imam Kampung, Reje Kampung. The methods used are observation, interview and documentation. The results showed that premarital is traditionally Gayo in Sinte mungerje in Gayo tribes. first "bersierah erahen" guidance to choose a mate, kedua I serahan guru procession handing over children by parents to imem kampung to learn religion, third I desert is guidance given directly by imem kampung to brides-to-be, fourth beruru "ejer muara" guidance or direction provided by both parents and nuclear families and the five ejer mara "beguru" guidance provided by Sarak Opat kampung or representatives of the village apparatus either reje kampung or petue. The values of Sinte mungerje in the Gayo tribe there are spiritual, educational and social values in the Gayo tribe, consensus, setie, even consensus, bersikekemelen, mukemmel, alang tulung, orderly, Amanah, gemasih and mutentu. As well as the implementation in the field, there have been many changes in things based on self-encouragement both from traditional behavior to more modern behavior. Changes in customs and understanding of religions and customs, crises of sources of information on customs, traditional leaders and the provisions of qanun customary institutions
亚齐中部的家庭指导和Sarak Opat指导与BP4一样,具有向准新娘提供婚前指导的义务和责任。作为一个传统的咨询机构在加约族的习俗中从besierah-erah或选择一个jojoh开始,I serahan ku guru, I gurun, be kuru和be guru是加约族的传统,特别是在亚齐中部,在执行Sinte mungerje中仍然存在在加约族本身中,在选择或确定配偶,进行家庭bahtra,尊重彼此的配偶,爱和关心彼此并不是传统的想法。因为会有内部的问题导致家庭中的小争吵,所以在加约族的习俗中,需要对准新娘进行婚前指导。然而,现实情况是,在该领域,许多传统的婚前指导并没有根据对结婚年龄在25至40岁的家庭的观察结果进行,许多人不知道加约族习惯的婚前指导过程。只有一些家庭仍然保持传统的婚前指导。本研究的方法是描述性定性的,研究在亚齐省中部进行。至于本研究的信息提供者,研究对象是加约传统领袖的社区领袖,Petue, Imam Kampung, Reje Kampung。所采用的方法是观察、访谈和文献记录。结果表明,在加约部落的Sinte mungerje中,婚前是传统的加约。第一种是“bersierah erahen”指导选择配偶,kedua I serahan guru队伍将父母的孩子交给imim kampung学习宗教,第三种是imim kampung直接给准新娘的指导,第四种是“ejer muara”指导或由父母和核心家庭提供的指导,第五种是“beguru”指导,由Sarak Opat kampung或村庄机构的代表提供。伽约部落中Sinte mungerje的价值观在伽约部落中有精神,教育和社会价值观,共识,setie,甚至共识,bersikekemelen, mukemmel, alang tulung,有序,Amanah, gemasih和mutentu。以及在实践中的实施,基于自我激励的事情已经发生了很多变化,从传统的行为到更现代的行为。习俗的变化和对宗教和习俗的了解、关于习俗的信息来源的危机、传统领导人和卡农习俗机构的规定
{"title":"PREMARITAL GUIDANCE IN THE VALUES OF \"SINTE MUNGERJE\" IN THE GAYO TRIBE","authors":"Sahriza Sahriza, Maemonah Maemonah","doi":"10.21043/kr.v13i2.16361","DOIUrl":"https://doi.org/10.21043/kr.v13i2.16361","url":null,"abstract":"Family guidance and Sarak Opat guidance in Central Aceh have the same duties and responsibilities as BP4 as providing premarital guidance to brides-to-be. As a traditional advisory institution in Gayo custom itself starting from besierah-erah or choosing a jojoh, I serahan ku guru, I gurun, be kuru and be guru is a tradition of the Gayo community, especially in central Aceh which still exists in the implementation of Sinte mungerje which is still carried out in the Gayo Tribe itself, in choosing or determining a mate, carrying out household bahtra, respecting each other's spouses, loving and caring for one another is not considered traditionally. Because there will be problems internally that result in small quarrels in the family, it is in Gayo custom that there is a need for premarital guidance to the bride-to-be. However, the reality is in the field that many traditional premarital guidance have not been carried out based on the results of obervations made to families whose marriage age is 25 to 40 years old, many do not know the Gayo customary premarital guidance procession. Only Some families still maintain traditional premarital guidance. The method in this study is descriptive qualitative where the research was conducted in Central Aceh Regency As for the informants of this study, the subjects in the study were community leaders of Gayo traditional leaders, Petue, Imam Kampung, Reje Kampung. The methods used are observation, interview and documentation. The results showed that premarital is traditionally Gayo in Sinte mungerje in Gayo tribes. first \"bersierah erahen\" guidance to choose a mate, kedua I serahan guru procession handing over children by parents to imem kampung to learn religion, third I desert is guidance given directly by imem kampung to brides-to-be, fourth beruru \"ejer muara\" guidance or direction provided by both parents and nuclear families and the five ejer mara \"beguru\" guidance provided by Sarak Opat kampung or representatives of the village apparatus either reje kampung or petue. The values of Sinte mungerje in the Gayo tribe there are spiritual, educational and social values in the Gayo tribe, consensus, setie, even consensus, bersikekemelen, mukemmel, alang tulung, orderly, Amanah, gemasih and mutentu. As well as the implementation in the field, there have been many changes in things based on self-encouragement both from traditional behavior to more modern behavior. Changes in customs and understanding of religions and customs, crises of sources of information on customs, traditional leaders and the provisions of qanun customary institutions","PeriodicalId":55716,"journal":{"name":"Konseling Religi Jurnal Bimbingan Konseling Islam","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"91096416","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}