The Qur'an is always positioned as the main source of social ethics in Islam. The problem is, there are several verses of the Quran that describe non-believers (infidels) as blind people. Such a way makes it as if the Quran marginalizes people with disabilities. Therefore, it is important to understand how the actual existence of the blind in a full context of the Quranic view. This paper uses a semantic approach in analyzing the word al-a‘mā and its various derivatives in the Quran. This study concludes: First, the Quran uses al-a‘mā more in a metaphoric meaning; not the blind of the eye, but the blind of the heart. Second, the Quran gives more appreciation to the people with disabilities and at the same time, it criticizes unbelievers during the Prophet's time.[Alquran selalu diposisikan sebagai sumber utama etika sosial dalam Islam. Masalahnya, ada beberapa ayat Alquran yang menggambarkan orang yang tidak beriman (kafir) sebagai orang buta (difabel netra). Cara demikian membuat seolah-olah Alquran memarginalkan mereka. Oleh karena itu, penting untuk memahami bagaimana sebenarnya eksistensi difabel netra dalam bingkai kesatuan wawasan Alquran. Tulisan ini menggunakan pendekatan semantik dalam menganalisis kata al-a‘mā dan berbagai derivasinya dalam Alquran. Penelitian ini menyimpulkan: Pertama, Alquran lebih banyak menggunakan al-a‘mā bukan secara fisik, tetapi tertutupnya hati. Kedua, Alquran memberikan penghargaan lebih kepada difabel netra dan pada saat yang sama Alquran melakukan kritik sosial terhadap orang-orang tidak beriman pada masa Nabi.]
古兰经在伊斯兰教中一直被定位为社会伦理的主要来源。问题是,《古兰经》中有几节经文把不信者(异教徒)描述为盲人。这样一来,《古兰经》似乎把残疾人边缘化了。因此,重要的是要了解如何在古兰经的完整背景下看待盲人的实际存在。本文用语义学的方法分析了《古兰经》中“al-a 'mā”一词及其各种衍生词。本研究的结论是:首先,《古兰经》使用al-a ' mawa ' more具有隐喻意义;不是眼睛瞎了,而是心瞎了。第二,《古兰经》对残疾人给予了更多的赞赏,同时也批评了先知时代的不信道者。[Alquran selalu diposisikan sebagai sumber utama etika social dalam Islam]。Masalahnya, ada beberapa ayat Alquran yang menggambarkan orang yang tidak beriman (kafir) sebagai orang buta (difabel netra)。卡拉·德米吉安·埃尔古兰·麦尔吉安·梅雷卡。Oleh karenitu, penting untuk memahami bagaimana sebenarya eksistensi difabel netra dalam bingkai kesatuan wawasan古兰经。《古兰经》的翻译是:图里桑尼蒙古纳坎pendekatan语义学的dalam蒙古纳坎。Penelitian ini menypulkan: Pertama, Alquran lebih banyak menggunakan al 'mā bukan secara fisik, tetapi tertutupnya hati。[英语泛读材料]古兰经,古兰经,古兰经,古兰经,古兰经,古兰经,古兰经,古兰经,古兰经,古兰经,古兰经,古兰经
{"title":"Etika Sosial terhadap Difabel Netra: Analisis Semantik Alquran","authors":"Ahmad Muttaqin","doi":"10.14421/IJDS.060104","DOIUrl":"https://doi.org/10.14421/IJDS.060104","url":null,"abstract":"The Qur'an is always positioned as the main source of social ethics in Islam. The problem is, there are several verses of the Quran that describe non-believers (infidels) as blind people. Such a way makes it as if the Quran marginalizes people with disabilities. Therefore, it is important to understand how the actual existence of the blind in a full context of the Quranic view. This paper uses a semantic approach in analyzing the word al-a‘mā and its various derivatives in the Quran. This study concludes: First, the Quran uses al-a‘mā more in a metaphoric meaning; not the blind of the eye, but the blind of the heart. Second, the Quran gives more appreciation to the people with disabilities and at the same time, it criticizes unbelievers during the Prophet's time.[Alquran selalu diposisikan sebagai sumber utama etika sosial dalam Islam. Masalahnya, ada beberapa ayat Alquran yang menggambarkan orang yang tidak beriman (kafir) sebagai orang buta (difabel netra). Cara demikian membuat seolah-olah Alquran memarginalkan mereka. Oleh karena itu, penting untuk memahami bagaimana sebenarnya eksistensi difabel netra dalam bingkai kesatuan wawasan Alquran. Tulisan ini menggunakan pendekatan semantik dalam menganalisis kata al-a‘mā dan berbagai derivasinya dalam Alquran. Penelitian ini menyimpulkan: Pertama, Alquran lebih banyak menggunakan al-a‘mā bukan secara fisik, tetapi tertutupnya hati. Kedua, Alquran memberikan penghargaan lebih kepada difabel netra dan pada saat yang sama Alquran melakukan kritik sosial terhadap orang-orang tidak beriman pada masa Nabi.]","PeriodicalId":55820,"journal":{"name":"INKLUSI Journal of Disability Studies","volume":"32 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"74718987","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Various sectors seem to ignore the existence of persons with disabilities, including the tourism industry. The majority of tourist destinations have not provided accessible facilities for them. Transportation services also do not accommodate the mobility needs of persons with disabilities. This study focused on Ojek Difa in Yogyakarta. Through observation and interviews, qualitative data was obtained to see the recreational needs of persons with disabilities and how the roles of Ojek Difa. The study found that people with disabilities have different ways of defining tourism activities. Ojek Difa offers Difa City Tour to provide services for disabled people who want to take a tour in the city or visit other tourist destinations. The existence of Difa City Tour in the Ojek Difa organization shows the importance of involving service providers from groups of persons with disabilities in the tourism sector, especially in serving disabled tourists.[Berbagai sektor tampak mengabaikan keberadaan difabel, termasuk industri pariwisata. Mayoritas destinasi wisata belum menyediakan fasilitas yang aksesibel bagi difabel. Layanan transportasi juga kurang mengakomodasi kebutuhan mobilitas difabel. Penelitian ini terfokus pada Ojek Difa di Yogyakarta yang memberikan layanan mobilitas bagi para difabel. Melalui observasi dan wawancara, data kualitatif diperoleh untuk melihat kebutuhan wisata para difabel. Penelitian menemukan bahwa para difabel memiliki cara berbeda dalam mendefinisikan kegiatan wisata. Ojek Difa menawarkan Difa City Tour untuk menyediakan layanan bagi para difabel yang ingin melakukan tur dalam kota atau mengunjungi destinasi wisata lainnya. Eksistensi Difa City Tour dalam organisasi Ojek Difa menunjukkan pentingnya melibatkan pegawai atau penyedia layanan dari kelompok difabel di sektor pariwisata terutama dalam melayani para wisatawan difabel.]
包括旅游业在内的许多部门似乎都忽视了残疾人的存在。大多数旅游目的地没有为他们提供无障碍设施。交通服务也不能满足残疾人的行动需要。这项研究的重点是日惹的Ojek Difa。通过观察和访谈,获得定性数据,了解残疾人的娱乐需求以及Ojek Difa的角色如何。研究发现,残疾人对旅游活动的定义方式不同。Ojek Difa提供Difa City Tour,为想要在城市旅游或参观其他旅游目的地的残疾人提供服务。Ojek Difa组织中Difa City Tour的存在表明了让残疾人团体的服务提供者参与旅游部门的重要性,特别是在为残疾游客提供服务方面。Berbagai sector tampak mengabaikan keberadaan difabel, termasuk industry i pariwisata。Mayoritas的destinasi wisata belum menyediakan和fasilitas yang的意思是,Mayoritas的意思是“市长”。Layanan transportasi juga kurang mengakomodasi kebutuhan mobilitas difabel。Penelitian ini terfokus pada Ojek Difa di Yogyakarta yang成员:layanan mobilitas bagi para difabel。数据质量的差异是由于数据质量的差异,而数据质量的差异是由于数据质量的差异。Penelitian menemukan bahwa para difabel memiliki cara berbeda dalam mendefinisikan kegiatan wisata。Ojek Difa menawarkan Difa City Tour untuk menyediakan layanan bagi para difabel yang ingin melakan turam kota atau mengunjungi destinaswisata lainnya。曼谷城市旅游组织(Ojek Difa menunjukkan pentingnya melibatkan pegawai)在曼谷旅游,在曼谷旅游,在曼谷旅游,在曼谷旅游,在曼谷旅游,在曼谷旅游。
{"title":"Difa City Tour dan Pemenuhan Kebutuhan Wisata Difabel","authors":"Tuti Elfrida, Upik Dyah Eka Noviyanti","doi":"10.14421/IJDS.060102","DOIUrl":"https://doi.org/10.14421/IJDS.060102","url":null,"abstract":"Various sectors seem to ignore the existence of persons with disabilities, including the tourism industry. The majority of tourist destinations have not provided accessible facilities for them. Transportation services also do not accommodate the mobility needs of persons with disabilities. This study focused on Ojek Difa in Yogyakarta. Through observation and interviews, qualitative data was obtained to see the recreational needs of persons with disabilities and how the roles of Ojek Difa. The study found that people with disabilities have different ways of defining tourism activities. Ojek Difa offers Difa City Tour to provide services for disabled people who want to take a tour in the city or visit other tourist destinations. The existence of Difa City Tour in the Ojek Difa organization shows the importance of involving service providers from groups of persons with disabilities in the tourism sector, especially in serving disabled tourists.[Berbagai sektor tampak mengabaikan keberadaan difabel, termasuk industri pariwisata. Mayoritas destinasi wisata belum menyediakan fasilitas yang aksesibel bagi difabel. Layanan transportasi juga kurang mengakomodasi kebutuhan mobilitas difabel. Penelitian ini terfokus pada Ojek Difa di Yogyakarta yang memberikan layanan mobilitas bagi para difabel. Melalui observasi dan wawancara, data kualitatif diperoleh untuk melihat kebutuhan wisata para difabel. Penelitian menemukan bahwa para difabel memiliki cara berbeda dalam mendefinisikan kegiatan wisata. Ojek Difa menawarkan Difa City Tour untuk menyediakan layanan bagi para difabel yang ingin melakukan tur dalam kota atau mengunjungi destinasi wisata lainnya. Eksistensi Difa City Tour dalam organisasi Ojek Difa menunjukkan pentingnya melibatkan pegawai atau penyedia layanan dari kelompok difabel di sektor pariwisata terutama dalam melayani para wisatawan difabel.] ","PeriodicalId":55820,"journal":{"name":"INKLUSI Journal of Disability Studies","volume":"3 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"87341758","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Persons with disabilities often experience obstacles because there are no accessible facilities available to them in public places. The purpose of this study is to obtain an overview of the accessibility of public toilets in public transportation located in Yogyakarta. The research took the case of Giwangan bus station, Yogyakarta (Tugu) train station, Lempuyangan train station, Wates train station, Maguwoharjo train station, and Adisutjipto airport. This type of research is descriptive evaluative. Data collection is done by using purposive sampling technique and by the method of observation, documentation, and interviews. The results of this study indicate that the accessibility of sanitation services at Adisucipto airport and all train stations is good; while accessibility at the Giwangan terminal is still lacking.[Para difabel sering mengalami hambatan karena tidak terdapatnya fasilitas yang aksesibel bagi mereka di tempat-tempat umum. Tujuan penelitian ini adalan untuk memperoleh gambaran aksesibilitas toilet umum bagi difabel di tempat transportasi umum DIY. Penelitian mengambil kasus di terminal Giwangan, stasiun Yogyakarta (Tugu), stasiun Lempuyangan, stasiun Wates, stasiun Maguwoharjo, dan bandar udara Adisutjipto. Jenis penelitian ini adalah deskriptif evaluatif. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling dan dengan metode observasi, dokumentasi, dan wawancara. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa aksesibilitas layanan sanitasi di bandara Adisucipto dan semua stasiun kereta api sudah baik; sementara aksesibilitas di terminal Giwangan masih kurang.]
残疾人经常遇到障碍,因为在公共场所没有无障碍设施。本研究的目的是获得在日惹公共交通公共厕所的可达性的概述。本研究以Giwangan巴士站、Yogyakarta (Tugu)火车站、Lempuyangan火车站、Wates火车站、Maguwoharjo火车站和Adisutjipto机场为例。这种类型的研究是描述性评估性的。数据收集采用有目的的抽样技术和观察法、文献法和访谈法。研究结果表明:机场和各火车站的卫生服务可达性较好;而基万安终点站的可达性仍然不足。[Para difabel sering mengalami hambatan karena tidak terdapatnya fasilitas yang aksesibel bagi mereka di tempat umum]。Tujuan penelitian ini adalan untuk memperoleh gambaran aksesibilitas toilet umum bagi difabel di tempat transportasi umum DIY。Penelitian mengbil kasus di terminal Giwangan, stasiun Yogyakarta (Tugu), stasiun Lempuyangan, stasiun Wates, stasiun Maguwoharjo, dan bandar udara Adisutjipto。Jenis penelitian的翻译结果:彭普兰资料:目的抽样法、观测法、文献法、丹瓦万卡拉法。哈西尔达里·佩利特尼尼·乌苏尼亚·巴巴多尼·乌苏尼亚·乌苏尼亚·乌苏尼亚·乌苏尼亚·乌苏尼亚·乌苏尼亚·乌苏尼亚·乌苏尼亚·乌苏尼亚·乌苏尼亚sementara aksesibilitas di terminal Giwangan masih kurang。
{"title":"Aksesibilitas Sarana Sanitasi bagi Difabel di Tempat Transportasi Umum","authors":"Elisabeth deta Lustiyati, Merita Eka Rahmuniyati","doi":"10.14421/IJDS.060105","DOIUrl":"https://doi.org/10.14421/IJDS.060105","url":null,"abstract":"Persons with disabilities often experience obstacles because there are no accessible facilities available to them in public places. The purpose of this study is to obtain an overview of the accessibility of public toilets in public transportation located in Yogyakarta. The research took the case of Giwangan bus station, Yogyakarta (Tugu) train station, Lempuyangan train station, Wates train station, Maguwoharjo train station, and Adisutjipto airport. This type of research is descriptive evaluative. Data collection is done by using purposive sampling technique and by the method of observation, documentation, and interviews. The results of this study indicate that the accessibility of sanitation services at Adisucipto airport and all train stations is good; while accessibility at the Giwangan terminal is still lacking.[Para difabel sering mengalami hambatan karena tidak terdapatnya fasilitas yang aksesibel bagi mereka di tempat-tempat umum. Tujuan penelitian ini adalan untuk memperoleh gambaran aksesibilitas toilet umum bagi difabel di tempat transportasi umum DIY. Penelitian mengambil kasus di terminal Giwangan, stasiun Yogyakarta (Tugu), stasiun Lempuyangan, stasiun Wates, stasiun Maguwoharjo, dan bandar udara Adisutjipto. Jenis penelitian ini adalah deskriptif evaluatif. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling dan dengan metode observasi, dokumentasi, dan wawancara. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa aksesibilitas layanan sanitasi di bandara Adisucipto dan semua stasiun kereta api sudah baik; sementara aksesibilitas di terminal Giwangan masih kurang.]","PeriodicalId":55820,"journal":{"name":"INKLUSI Journal of Disability Studies","volume":"PP 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"84605806","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Surrounding factors, both the internal and external, always have a significant impact on a literary work. The most considerable external factor on literary works is the author himself, especially if he/she experiences a physical disorder with psychological implications. Such conditions can certainly give characteristics to the literary work. Al-Ma‘arri, who since his childhood suffered blindness, grew up to be a pessimistic person, always feeling isolated. This sadness led to deep contemplation of life, expressed in the poem "al-Marsiyyah" (Lamentations). This study aims to answer the question of what is the effect of al-Ma‘arri's disability on his thoughts contained in the poem? This study uses the expressive theory of literature that views literature as an expression of the inner world of the author. From this it can be seen that the disability carried by al-Ma‘arri has made him a pessimistic person, influencing his thoughts and views on life. This research found some philosophical ideas of al-Ma‘arri, such as the concepts of life and death, joy and sorrow, and the treatment of the universe.[Karya sastra tidak bisa lepas dari faktor yang melingkupi, baik itu faktor internal maupun eksternal. Faktor eksternal yang paling besar pengaruhnya terhadap karya sastra adalah faktor pengarang, terlebih bila pengarang mengalami gangguan fisik yang berimplikasi pada psikologisnya. Kondisi seperti ini bisa dipastikan memberikan karakteristik pada karya sastra itu. Al-Ma‘arri yang sejak masa kanak-kanak mengalami kebutaan, tumbuh menjadi pribadi yang pesimistis dan merasa terkucil. Pesimismenya melahirkan perenungan yang dalam terhadap kehidupan dan dituangkan dalam bentuk puisi “al-Marsiyyah” (Ratapan). Penelitian ini bertujuan menjawab pertanyaan: bagaimanakah pengaruh disabilitas al-Ma‘arri terhadap pemikirannya yang tertuang dalam puisi “al-Marsiyyah”? Penelitian ini menggunakan teori ekspresif sastra yang memandang karya sastra sebagai ekspresi batin pengarang. Penelitian ini menemukan beberapa pemikiran filosofis al-Ma‘arri, antara lain konsep tentang hidup dan mati, tentang suka dan duka dan tentang perlakuan terhadap alam semesta dipengaruhi oleh kondisi disabilitasnya.]
文学作品所受的影响,既有内部因素,也有外部因素。影响文学作品的最重要的外部因素是作者本人,尤其是当他/她经历了一种带有心理影响的身体障碍时。这样的条件当然可以赋予文学作品以特色。Al-Ma 'arri从小就患有失明,长大后是一个悲观的人,总是感到孤立。这种悲伤导致了对生活的深刻思考,在诗歌“al-Marsiyyah”(哀歌)中表达出来。本研究旨在回答al-Ma 'arri的残疾对他在诗中所包含的思想有何影响?本研究运用文学表达理论,将文学视为作者内心世界的表达。由此可以看出,al-Ma 'arri身上携带的残疾使他成为一个悲观的人,影响了他的思想和人生观。本研究发现了al-Ma 'arri的一些哲学思想,如生与死、欢乐与悲伤以及对宇宙的处理。[Karya sastra tidak bisa lepas dari factor for yang melingkupi, baik itu factor for internal maupun eksternal]。北侧阳平,北侧阳平,北侧阳平,北侧阳平,北侧阳平,北侧阳平,北侧阳平,北侧阳平,北侧阳平。Kondisi seperti ini bisa dipastikan memberikan karakteristik pada karya sastra itu。Al-Ma 'arri yang sejak masa kanak-kanak mengalami kebutaan, tumbuh menjadi pribadi yang悲观主义者dan merasa terkucil。Pesimismenya melahirkan perenungan yang dalam terhadap kehidupan dan dituangkan dalam bentuk puisi“al-Marsiyyah”(Ratapan)。Penelitian ini bertujuan menjawab pertanyaan: bagaimanakah pengaruh残疾,al-Ma 'arri terhadap pemikirannya yang tertuang dalam puisi " al- marsiyah " ?Penelitian ini menggunakan teori ekpresi sstra yang manandang karya sstra sebagai ekpresi batin pengarang。[endnoteref: 12] [endnoteref: 12] Penelitian ini menemukan beberapa pemikiran filosofis al-Ma 'arri, antara lain [endnoteref: 12], tentensuka danduka [endnoteref: 12], tentensuka danduka [endnoteref: 12], tentensuka [endnoteref: 12]
{"title":"Sastra Arab dan Disabilitas: Pendekatan Ekspresif terhadap Puisi “al-Marsiyyah” Karya al-Ma’arri","authors":"Tatik Mariyatut Tasnimah","doi":"10.14421/IJDS.060101","DOIUrl":"https://doi.org/10.14421/IJDS.060101","url":null,"abstract":"Surrounding factors, both the internal and external, always have a significant impact on a literary work. The most considerable external factor on literary works is the author himself, especially if he/she experiences a physical disorder with psychological implications. Such conditions can certainly give characteristics to the literary work. Al-Ma‘arri, who since his childhood suffered blindness, grew up to be a pessimistic person, always feeling isolated. This sadness led to deep contemplation of life, expressed in the poem \"al-Marsiyyah\" (Lamentations). This study aims to answer the question of what is the effect of al-Ma‘arri's disability on his thoughts contained in the poem? This study uses the expressive theory of literature that views literature as an expression of the inner world of the author. From this it can be seen that the disability carried by al-Ma‘arri has made him a pessimistic person, influencing his thoughts and views on life. This research found some philosophical ideas of al-Ma‘arri, such as the concepts of life and death, joy and sorrow, and the treatment of the universe.[Karya sastra tidak bisa lepas dari faktor yang melingkupi, baik itu faktor internal maupun eksternal. Faktor eksternal yang paling besar pengaruhnya terhadap karya sastra adalah faktor pengarang, terlebih bila pengarang mengalami gangguan fisik yang berimplikasi pada psikologisnya. Kondisi seperti ini bisa dipastikan memberikan karakteristik pada karya sastra itu. Al-Ma‘arri yang sejak masa kanak-kanak mengalami kebutaan, tumbuh menjadi pribadi yang pesimistis dan merasa terkucil. Pesimismenya melahirkan perenungan yang dalam terhadap kehidupan dan dituangkan dalam bentuk puisi “al-Marsiyyah” (Ratapan). Penelitian ini bertujuan menjawab pertanyaan: bagaimanakah pengaruh disabilitas al-Ma‘arri terhadap pemikirannya yang tertuang dalam puisi “al-Marsiyyah”? Penelitian ini menggunakan teori ekspresif sastra yang memandang karya sastra sebagai ekspresi batin pengarang. Penelitian ini menemukan beberapa pemikiran filosofis al-Ma‘arri, antara lain konsep tentang hidup dan mati, tentang suka dan duka dan tentang perlakuan terhadap alam semesta dipengaruhi oleh kondisi disabilitasnya.]","PeriodicalId":55820,"journal":{"name":"INKLUSI Journal of Disability Studies","volume":"33 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"75969778","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Tio Tegar Wicaksono, Jhon Ias Ganesa Simamora, Glinggang Hima Pradana
The issue of discrimination against persons with disabilities in the field of public services, especially in transportation services, is still often heard. This research is focused on knowing the implementation of public services and how to optimize public services for persons with disabilities in Yogyakarta stations and Lempuyangan stations. This research is a normative-empirical study that combines the results of legal research with reality in the field. Field data was collected through observation and interview methods. The study found that accommodating the rights of persons with disabilities to public services at railway stations has several problems: lack of procedural mechanisms related to the implementation of human rights, institutions of persons with disabilities, and the existence of social-political factors of public policymakers who are not aware of the accommodation of human rights for disabled people.[Isu diskriminasi terhadap penyandang disabilitas di bidang pelayanan publik, khususnya dalam pelayanan jasa transportasi, masih sering terdengar. Penelitian ini difokuskan untuk mengetahui penyelenggaraan pelayanan publik dan cara mengoptimalkan pelayanan publik terhadap penyandang disabilitas di stasiun Yogyakarta dan stasiun Lempuyangan. Penelitian ini adalah penelitian normatif-empiris yang memadukan hasil-hasil penelitian hukum dengan kenyataan di lapangan. Data lapangan dikumpulkan dengan metode obersvasi dan wawancara. Penelitian ini menemukan bahwa: pengakomodasian hak penyandang disabilitas terhadap pelayanan publik di stasiun kereta api memiliki beberapa permasalahan: kurangnya mekanisme prosedural terkait pelaksanaan HAM, kelembagaan penyandang disabilitas, dan adanya faktor sosial politik pemangku kebijakan publik yang belum sadar akan pengakomodasian HAM bagi difabel.]
在公共服务领域,特别是在交通服务领域,仍然经常听到歧视残疾人的问题。本研究的重点是了解公共服务的实施情况,以及如何优化日惹站和伦普扬站的残疾人公共服务。本研究是一项将法律研究结果与该领域实际相结合的规范-实证研究。采用观察法和访谈法收集现场资料。研究发现,残疾人在火车站享受公共服务的权利存在以下几个问题:缺乏与人权落实相关的程序机制、残疾人机构、公共政策制定者不了解残疾人人权保障的社会政治因素。[Isu diskriminasi terhadap penyandang disabilitas di bidang pelayanan public, khususnya dalam pelayanan jasa transportasi, masih services terdengar]。Penelitian ini difokuskan untuk mengetahui penyelenggaraan pelayanan public dan cara mengoptimalkan pelayanan public terhadap penyandang disabilitas di stasian日惹dan stasiun Lempuyangan。Penelitian ini adalah Penelitian normatiatim -empiris yang memadukan hasil-hasil Penelitian hukum dengan kenyataan di lapangan。数据资料,用dengan方法观测。[翻译]Penelitian ini menemukan bahwa: pengakomodasian hak penyandang disabilitas terhadap pelayananan publicliki beberapa permasalahan: kurangnya mekanisme程序terkait pelaksanaan HAM, kelembagaan penyandang disabilitas, dan adanya社会政治因素,pemangku kebijakan publicik yang belum sadar akan pengakomodasian HAM bagi difabel。
{"title":"Pelayanan Publik Kereta Api di Yogyakarta Bagi Difabel","authors":"Tio Tegar Wicaksono, Jhon Ias Ganesa Simamora, Glinggang Hima Pradana","doi":"10.14421/IJDS.060103","DOIUrl":"https://doi.org/10.14421/IJDS.060103","url":null,"abstract":"The issue of discrimination against persons with disabilities in the field of public services, especially in transportation services, is still often heard. This research is focused on knowing the implementation of public services and how to optimize public services for persons with disabilities in Yogyakarta stations and Lempuyangan stations. This research is a normative-empirical study that combines the results of legal research with reality in the field. Field data was collected through observation and interview methods. The study found that accommodating the rights of persons with disabilities to public services at railway stations has several problems: lack of procedural mechanisms related to the implementation of human rights, institutions of persons with disabilities, and the existence of social-political factors of public policymakers who are not aware of the accommodation of human rights for disabled people.[Isu diskriminasi terhadap penyandang disabilitas di bidang pelayanan publik, khususnya dalam pelayanan jasa transportasi, masih sering terdengar. Penelitian ini difokuskan untuk mengetahui penyelenggaraan pelayanan publik dan cara mengoptimalkan pelayanan publik terhadap penyandang disabilitas di stasiun Yogyakarta dan stasiun Lempuyangan. Penelitian ini adalah penelitian normatif-empiris yang memadukan hasil-hasil penelitian hukum dengan kenyataan di lapangan. Data lapangan dikumpulkan dengan metode obersvasi dan wawancara. Penelitian ini menemukan bahwa: pengakomodasian hak penyandang disabilitas terhadap pelayanan publik di stasiun kereta api memiliki beberapa permasalahan: kurangnya mekanisme prosedural terkait pelaksanaan HAM, kelembagaan penyandang disabilitas, dan adanya faktor sosial politik pemangku kebijakan publik yang belum sadar akan pengakomodasian HAM bagi difabel.]","PeriodicalId":55820,"journal":{"name":"INKLUSI Journal of Disability Studies","volume":"77 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"74309377","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
This study answers the question of how the politics of protection and fulfilment of the rights of persons with disabilities in the case of Regional Disability Regulations in Wonogiri Regency. With a mixed-method between normative legal research and empirical law, the research found that: 1) Regional Regulation No. 8 of 2013 concerning Disability and Empowerment of the Disabled in Wonogiri shows concern and attention to the fulfilment of disability rights along with social security; 2) The politics of disability law is the response of all factions in the DPRD who approve and support the fulfilment of the rights of persons with disabilities through accommodation in regional regulations; 3) Regional Regulations have been implemented largely in stages. Such as the implementation of inclusive education, health services, disability political participation, accessibility for people with disabilities in public facilities and infrastructure.[Penelitian ini menjawab pertanyaan bagaimana politik perlindungan dan pemenuhan hak penyandang disabilitas dalam kasus Peraturan Daerah Disabilitas di Kabupaten Wonogiri. Dengan metode campuran antara penelitian hukum normatif dan hukum empiris, penelitian menemukan bahwa: 1) Peraturan Daerah No. 8 Tahun 2013 tentang Kesetaraan dan Pemberdayaan Difabel di Wonogiri menunjukkan kepedulian dan perhatian terhadap pemenuhan hak-hak disabilitas beserta jaminan sosialnya; 2) Politik hukum disabilitas merupakan respon semua fraksi di DPRD yang menyetujui serta mendukung terpenuhinya hak-hak difabel melalui akomodasi peraturan daerah; 3) Peraturan Daerah ini telah diimplementasikan sebagian besar secara bertahap. Seperti implementasi pendidikan inklusif, pelayanan kesehatan, partisipasi politik difabel, aksesbilitas bagi difabel dalam sarana dan prasarana publik.]
本研究回答了在沃诺里县《区域残疾条例》的情况下,保护和实现残疾人权利的政治问题。采用规范法研究与实证法研究相结合的方法,研究发现:1)2013年第8号《沃诺里残障与残障赋权条例》对残障权利的实现和社会保障给予了关注和重视;2)残障法政治是民主社会各派别的回应,他们赞成和支持残障者权利的实现,通过在区域法规中提供便利;3)区域法规基本分阶段实施。例如实施包容性教育、保健服务、残疾人参政、残疾人在公共设施和基础设施中的无障碍环境。[penpentitian menjawab pertananyaan bagaimana politik perlindungan dan pemenuhan hak penyandang disabilitas dalam kasus Peraturan Daerah disabilitas di Kabupaten woogiri]。1)《印尼公报》第8期,2013年1月1日,《印尼公报》第8期,《印尼公报》第1期,《印尼公报》第1期,《印尼公报》第1期,《印尼公报》第1期,《印尼公报》第1期,《印尼公报》第1期,《印尼公报》第1期,《印尼公报》第1期,《印尼公报》第1期,《印尼公报》第1期,《印尼公报》第1期,《印尼公报》第1期,《印尼公报》第1期,《印尼公报》第1期,《印尼公报》第1期,《印尼公报》第1期,《印尼公报》第2期,2)残障人士对残障人士的政治回应:残障人士对残障人士的政治回应:残障人士对残障人士的政治回应:残障人士对残障人士的政治回应;3) Peraturan Daerah(印尼国家元首)是亚洲国家元首的代表。[英语泛读]独立执行者:独立执行者:独立执行者:独立执行者:独立执行者:独立执行者:独立执行者:独立执行者:独立执行者:独立执行者:独立执行者:独立执行者:独立执行者:独立执行者
{"title":"Politik Hukum Disabilitas: Studi Kasus Perda No. 8 Tahun 2013 di Wonogiri","authors":"Muhammad Julijanto","doi":"10.14421/IJDS.060106","DOIUrl":"https://doi.org/10.14421/IJDS.060106","url":null,"abstract":"This study answers the question of how the politics of protection and fulfilment of the rights of persons with disabilities in the case of Regional Disability Regulations in Wonogiri Regency. With a mixed-method between normative legal research and empirical law, the research found that: 1) Regional Regulation No. 8 of 2013 concerning Disability and Empowerment of the Disabled in Wonogiri shows concern and attention to the fulfilment of disability rights along with social security; 2) The politics of disability law is the response of all factions in the DPRD who approve and support the fulfilment of the rights of persons with disabilities through accommodation in regional regulations; 3) Regional Regulations have been implemented largely in stages. Such as the implementation of inclusive education, health services, disability political participation, accessibility for people with disabilities in public facilities and infrastructure.[Penelitian ini menjawab pertanyaan bagaimana politik perlindungan dan pemenuhan hak penyandang disabilitas dalam kasus Peraturan Daerah Disabilitas di Kabupaten Wonogiri. Dengan metode campuran antara penelitian hukum normatif dan hukum empiris, penelitian menemukan bahwa: 1) Peraturan Daerah No. 8 Tahun 2013 tentang Kesetaraan dan Pemberdayaan Difabel di Wonogiri menunjukkan kepedulian dan perhatian terhadap pemenuhan hak-hak disabilitas beserta jaminan sosialnya; 2) Politik hukum disabilitas merupakan respon semua fraksi di DPRD yang menyetujui serta mendukung terpenuhinya hak-hak difabel melalui akomodasi peraturan daerah; 3) Peraturan Daerah ini telah diimplementasikan sebagian besar secara bertahap. Seperti implementasi pendidikan inklusif, pelayanan kesehatan, partisipasi politik difabel, aksesbilitas bagi difabel dalam sarana dan prasarana publik.]","PeriodicalId":55820,"journal":{"name":"INKLUSI Journal of Disability Studies","volume":"33 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"85665475","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Disabilitas dan Pendidikan Inklusif di Negeri-negeri Selatan","authors":"Arif Maftuhin","doi":"10.14421/ijds.050207","DOIUrl":"https://doi.org/10.14421/ijds.050207","url":null,"abstract":"","PeriodicalId":55820,"journal":{"name":"INKLUSI Journal of Disability Studies","volume":"27 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-12-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"84538742","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
This study aims to describe the implementation and barriers of Indonesian language learning for autistic children at the SLB Mitra Ananda Colomadu. This research is a qualitative descriptive study where the subjects were two class teachers and four grade VII autistic students at SLB Mitra Ananda. Data is collected through observation, interviews, and documentation. The results showed that the implementation of Indonesian language learning at the Ananda Colomadu Partner Autism SLB used the ABA and Individual Learning Program (PPI) methods tailored to the students' abilities. The 2013 curriculum is difficult to implement because the limited Indonesian language learning materials did not meet the child's conditions. Various efforts have been made by the teacher to overcome these obstacles: using PPI, creating independent learning media, and learning the latest methods that are applicable to learn Indonesian for autistic children.[Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan dan hambatan pembelajaran Bahasa Indonesia untuk anak autis di SLB Autis Mitra Ananda Colomadu. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitiannya adalah dua guru kelas dan empat siswa autis kelas VII di SLB Autis Mitra Ananda. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan pembelajaran Bahasa Indonesia di SLB Autis Mitra Ananda Colomadu menggunakan metode ABA dan Program Pembelajaran Individual (PPI) yang disesuaikan dengan kemampuan siswa. Kurikulum 2013 tidak dapat diterapkan sepenuhnya karena materi pelajaran Bahasa Indonesia yang tidak sesuai dengan kondisi anak dan media pembelajaran yang terbatas. Berbagai upaya dilakukan guru untuk mengatasi hambatan terebut: misalnya menggunakan PPI, membuat media pembelajaran mandiri dan mempelajari berbagai metode terbaru yang dapat diterapkan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia untuk anak autis.]
本研究旨在描述自闭症儿童在哥伦比亚Mitra Ananda SLB学习印尼语的实施情况和障碍。本研究是一项定性描述性研究,研究对象为米特拉阿南达SLB的两名班主任和四名七年级自闭症学生。数据是通过观察、访谈和记录来收集的。结果表明,在Ananda Colomadu Partner Autism SLB实施印尼语学习时,采用了适合学生能力的ABA和个人学习计划(PPI)方法。2013年的课程很难实施,因为有限的印尼语学习材料不符合孩子的条件。为了克服这些障碍,老师做出了各种努力:使用PPI,创建独立的学习媒体,学习适用于自闭症儿童学习印尼语的最新方法。[Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan dan hambatan pembelajaran Bahasa Indonesia] untuk anak autis di SLB autis Mitra Ananda Colomadu。Penelitian ini merupakan Penelitian deskscriptif quality。subject penelitiannya adalah dua guru(古鲁)kelas(古鲁)和empat siswa(古鲁)。数据、数据、观测、数据和文献。Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan pembelajaran Bahasa Indonesia di SLB Autis Mitra Ananda Colomadu menggunakan metde ABA dan Program pembelajan Individual (PPI) yang disessuaikan dengan kemampuan siswa。印尼语,印尼语,印尼语,印尼语,印尼语,印尼语,印尼语,印尼语,印尼语,印尼语,印尼语,印尼语,印尼语,印尼语[中文][中文][中文][中文][中文][中文][中文][中文][中文][中文][中文]。
{"title":"Pembelajaran Bahasa Indonesia untuk Anak Autis","authors":"Gangsar Ali Daroni","doi":"10.14421/ijds.050206","DOIUrl":"https://doi.org/10.14421/ijds.050206","url":null,"abstract":"This study aims to describe the implementation and barriers of Indonesian language learning for autistic children at the SLB Mitra Ananda Colomadu. This research is a qualitative descriptive study where the subjects were two class teachers and four grade VII autistic students at SLB Mitra Ananda. Data is collected through observation, interviews, and documentation. The results showed that the implementation of Indonesian language learning at the Ananda Colomadu Partner Autism SLB used the ABA and Individual Learning Program (PPI) methods tailored to the students' abilities. The 2013 curriculum is difficult to implement because the limited Indonesian language learning materials did not meet the child's conditions. Various efforts have been made by the teacher to overcome these obstacles: using PPI, creating independent learning media, and learning the latest methods that are applicable to learn Indonesian for autistic children.[Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan dan hambatan pembelajaran Bahasa Indonesia untuk anak autis di SLB Autis Mitra Ananda Colomadu. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitiannya adalah dua guru kelas dan empat siswa autis kelas VII di SLB Autis Mitra Ananda. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan pembelajaran Bahasa Indonesia di SLB Autis Mitra Ananda Colomadu menggunakan metode ABA dan Program Pembelajaran Individual (PPI) yang disesuaikan dengan kemampuan siswa. Kurikulum 2013 tidak dapat diterapkan sepenuhnya karena materi pelajaran Bahasa Indonesia yang tidak sesuai dengan kondisi anak dan media pembelajaran yang terbatas. Berbagai upaya dilakukan guru untuk mengatasi hambatan terebut: misalnya menggunakan PPI, membuat media pembelajaran mandiri dan mempelajari berbagai metode terbaru yang dapat diterapkan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia untuk anak autis.]","PeriodicalId":55820,"journal":{"name":"INKLUSI Journal of Disability Studies","volume":"78 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-12-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"74213581","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Microfinance is a financial institution that can be reached by various groups of people, such as disabled groups. Microfinance programs provide access to financial services to people with disabilities in the form of savings and credit. People with disabilities need financial services to improve their economic and social levels. However, in general, existing microfinance has not fully reached the disabled groups. This study aims to describe the implementation of activities and the role of the Self-Reliance Savings and Loans Cooperative (KSP BANK) for the disabled in Yogyakarta. The analysis used in the study is the analysis of Paired T-test with SPSS 16.0 analysis tools. This study shows that the level of social-economic of mermbers with disability has a positive and significant increase after the operation of KSP BANK Difabel for the members with disabilities.[Keuangan mikro merupakan lembaga keuangan yang dapat dijangkau oleh berbagai kelompok masyarakat, seperti kelompok difabel. Program keuangan mikro memberikan akses jasa keuangan kepada difabel baik dalam bentuk tabungan maupun kredit. Layanan jasa keuangan sangat dibutuhkan difabel dalam meningkatkan taraf ekonomi-sosial mereka. Akan tetapi, pada umumnya keuangan mikro yang ada belum menjangkau secara penuh kelompok difabel. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan kegiatan dan peran Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Bangun Akses Kemandirian (BANK) Difabel Yogyakarta. Analisis yang digunakan dalam penelitian adalah analisis uji Paired T-test dengan alat analisis SPSS 16.0. Penelitian ini menunjukkan bahwa Taraf ekonomi-sosial difabel mengalami peningkatan positif dan signifikan setelah adanya koperasi difabel bagi anggota KSP BANK Difabel tersebut.]
小额信贷是一种金融机构,可以为各种群体,如残疾人群体提供服务。小额信贷项目以储蓄和信贷的形式为残疾人提供金融服务。残疾人需要金融服务来提高他们的经济和社会水平。但是,总的来说,现有的小额信贷并没有完全惠及残疾群体。本研究的目的是描述日惹残疾人自力更生储蓄和贷款合作社(KSP BANK)的活动执行情况和作用。本研究使用的分析是使用SPSS 16.0分析工具进行配对t检验分析。本研究表明,残障会员在KSP BANK Difabel为残障会员运营后,其社会经济水平有显著的正向提升。[Keuangan mikro merupakan lembaga] Keuangan yang dapat dijangkau oleh berbagai kelompok masyarakat, seperti kelompok difabel。计划keuangan mikro成员akses jasa keuangan kepada difabel baik dalam bentuk tabungan maupun信用。Layanan jasa keuangan sangat dibutuhkan difabel dalam meningkatkan taraf经济-社会merika。Akan tetapi, pada umumnya keuangan mikro yang, ada belum menjangkau secara penh kelompok difabel。Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan kegiatan dan peran Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Bangun Akses Kemandirian (BANK) Difabel日惹。分析方法:配对t检验;统计学分析;SPSS 16.0。[英语泛读泛读]泛读泛读泛读泛读泛读泛读泛读泛读泛读泛读泛读泛读泛读泛读泛读泛读泛读泛读泛读泛读
{"title":"Dampak Sosial-Ekonomi Koperasi Difabel dan Perwujudan Microfinance Access","authors":"Ririn Nopiah, Puji Amalia Islami","doi":"10.14421/IJDS.050204","DOIUrl":"https://doi.org/10.14421/IJDS.050204","url":null,"abstract":"Microfinance is a financial institution that can be reached by various groups of people, such as disabled groups. Microfinance programs provide access to financial services to people with disabilities in the form of savings and credit. People with disabilities need financial services to improve their economic and social levels. However, in general, existing microfinance has not fully reached the disabled groups. This study aims to describe the implementation of activities and the role of the Self-Reliance Savings and Loans Cooperative (KSP BANK) for the disabled in Yogyakarta. The analysis used in the study is the analysis of Paired T-test with SPSS 16.0 analysis tools. This study shows that the level of social-economic of mermbers with disability has a positive and significant increase after the operation of KSP BANK Difabel for the members with disabilities.[Keuangan mikro merupakan lembaga keuangan yang dapat dijangkau oleh berbagai kelompok masyarakat, seperti kelompok difabel. Program keuangan mikro memberikan akses jasa keuangan kepada difabel baik dalam bentuk tabungan maupun kredit. Layanan jasa keuangan sangat dibutuhkan difabel dalam meningkatkan taraf ekonomi-sosial mereka. Akan tetapi, pada umumnya keuangan mikro yang ada belum menjangkau secara penuh kelompok difabel. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan kegiatan dan peran Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Bangun Akses Kemandirian (BANK) Difabel Yogyakarta. Analisis yang digunakan dalam penelitian adalah analisis uji Paired T-test dengan alat analisis SPSS 16.0. Penelitian ini menunjukkan bahwa Taraf ekonomi-sosial difabel mengalami peningkatan positif dan signifikan setelah adanya koperasi difabel bagi anggota KSP BANK Difabel tersebut.]","PeriodicalId":55820,"journal":{"name":"INKLUSI Journal of Disability Studies","volume":"191 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-10-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"75834481","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Deaf students need special treatment for gaining communication skills. Regarding this problem, there has been a new method called Maternal Reflective Method (also known as MRM) that encourages the deaf students to speak using their articulation organs simultaneously with the Indonesian Sign Language. This study aims to discover how nonverbal communication, including touch, body movement, and paralanguage are implemented in a teaching-learning discourse in the kindergarten classroom for the deaf children. The method used by the teacher in delivering the teaching material is the main focus to see the variation of pedagogic multimodal resources. The modes found are also scrutinized due to their communicative implication nature; in regard to Jakobson’s framework on the language functions: referential, emotive, conative, phatic, metalingual, and poetic. The results indicate that most of the time the teacher uses multimodal resources for commanding, prohibiting, and inviting the students in relation to the conative function of language.[Siswa Tuli membutuhkan penanganan khusus dalam mendapatkan kemampuan komunikasi. Berdasarkan hal tersebut, terdapat satu metode bernama Metode Maternal Reflektif (dikenal sebagai MMR) yang mendorong siswa Tuli untuk berbicara menggunakan organ artikulasi bersamaan dengan bahasa isyarat. Penelitian ini bertujuan untuk menelaah bagaimana komunikasi non-verbal, termasuk sentuhan, pergerakan tubuh, dan aspek paralingua diimplementasikan dalam wacana belajar-mengajar di kelas taman kanak-kanak untuk siswa tuli. Metode yang digunakan oleh guru dalam menyampaikan bahan ajar merupakan kunci dalam pencarian variasi sumber daya multimodal pedagogis. Moda-moda yang ditemukan juga diklasifikasikan berdasarkan ciri komunikatifnya; menggunakan teori Jakobson dalam fungsi bahasa: referensial, emotif, konatif, fatis, metalingual, dan puitis. Hasil penelitian mengindikasikan bahwa guru seringkali menggunakan sumber daya multimodal untuk memerintah, melarang, dan mengajak siswa sesuai dengan fungsi konatif bahasa.]
聋哑学生需要特殊的治疗来获得沟通技巧。针对这一问题,出现了一种新的方法,称为母体反射法(也称为MRM),鼓励聋哑学生在使用印度尼西亚手语的同时使用他们的发音器官。摘要本研究旨在探讨聋儿在幼儿园课堂教学话语中的非语言交际,包括触觉、肢体动作和辅助语言。教师传递教材的方法是观察教学多模态资源变化的主要焦点。所发现的模式也因其交际蕴涵的性质而受到审视;雅各布森关于语言功能的框架:指称性、情感性、意向性、语理性、元语性和诗意性。结果表明,在语言的交际功能方面,教师大多使用多模态资源对学生进行命令、禁止和邀请。[Siswa Tuli membutuhkan penanganan khusus dalam mendapatkan kemampuan komunikasi]。【翻译】Berdasarkan hal tersebut, terdapat satu mede bernama metode母性反射(dikenal sebagai MMR) yang mendorong siswa Tuli untuk berbicara menggunakan organ artikulasi bersamaan and dengan bahasa isyarat。Penelitian ini bertujuan untuk menelaah bagaimana komunikasi nonverbal, termasuk sentuhan, pergerakan tubuh, dan asciimplementaskan dalam wacana belajar-mengajar di kelas taman kanak-kanak untuk siswa tuli。Metode yang digunakan oleh guru dalam menyampaikan bahan ajar merupakan kunci dalam pencarian variasasumumdaya多模态教学法。现代-现代yang ditemukan juga diklasifikasikan berdasarkan ciri komunikatifnya;蒙古语:指称、情感、语体、语体、元语、语体。[英文]Hasil penelitian mengindikasikan bahwa guru seringkali menggunakan sumber daya多模态untuk成员,melarang, dan mengajak siswa sesuai dengan fungsi konatif bahasa。
{"title":"Revealing Multimodal Resources in Teaching-Learning Process for Deaf Students","authors":"Fathimah salma Zahirah, D. Sukyadi","doi":"10.14421/IJDS.050201","DOIUrl":"https://doi.org/10.14421/IJDS.050201","url":null,"abstract":"Deaf students need special treatment for gaining communication skills. Regarding this problem, there has been a new method called Maternal Reflective Method (also known as MRM) that encourages the deaf students to speak using their articulation organs simultaneously with the Indonesian Sign Language. This study aims to discover how nonverbal communication, including touch, body movement, and paralanguage are implemented in a teaching-learning discourse in the kindergarten classroom for the deaf children. The method used by the teacher in delivering the teaching material is the main focus to see the variation of pedagogic multimodal resources. The modes found are also scrutinized due to their communicative implication nature; in regard to Jakobson’s framework on the language functions: referential, emotive, conative, phatic, metalingual, and poetic. The results indicate that most of the time the teacher uses multimodal resources for commanding, prohibiting, and inviting the students in relation to the conative function of language.[Siswa Tuli membutuhkan penanganan khusus dalam mendapatkan kemampuan komunikasi. Berdasarkan hal tersebut, terdapat satu metode bernama Metode Maternal Reflektif (dikenal sebagai MMR) yang mendorong siswa Tuli untuk berbicara menggunakan organ artikulasi bersamaan dengan bahasa isyarat. Penelitian ini bertujuan untuk menelaah bagaimana komunikasi non-verbal, termasuk sentuhan, pergerakan tubuh, dan aspek paralingua diimplementasikan dalam wacana belajar-mengajar di kelas taman kanak-kanak untuk siswa tuli. Metode yang digunakan oleh guru dalam menyampaikan bahan ajar merupakan kunci dalam pencarian variasi sumber daya multimodal pedagogis. Moda-moda yang ditemukan juga diklasifikasikan berdasarkan ciri komunikatifnya; menggunakan teori Jakobson dalam fungsi bahasa: referensial, emotif, konatif, fatis, metalingual, dan puitis. Hasil penelitian mengindikasikan bahwa guru seringkali menggunakan sumber daya multimodal untuk memerintah, melarang, dan mengajak siswa sesuai dengan fungsi konatif bahasa.]","PeriodicalId":55820,"journal":{"name":"INKLUSI Journal of Disability Studies","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-09-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"87389353","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}