This study aims at developing a Braille module based on the integration of Islam and science in elementary school. The study uses the rating scale sheet as the instrument. Experts are requested to asses the learning modules. In addition, three students with disabilities are asked to give their response to the learning module. The quantitative data of its feasibility are then converted into qualitative data. The quantitative data were analysed by each aspect of the assessment. The final score obtained is transformed into qualitative product feasibility. The result of this research are (1) the compilation of the module; (2) validation results from experts and reviewers are very good with an average of 4.40 (meaning that the module is adequate as a reference for learning). (3) Based on the response of three students, all of them responded positively with a mean score of 9.[Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan modul IPA Braille berbasis integrasi Islam dan sains untuk peserta didik tunanetra MI/SD kelas IV. Penelitian dan pengembangan ini menggunakan model pengembangan 4D yang terdiri dari empat tahap yaitu define, design, development, dan disseminate; tetapi tanpa tahap disseminasi. Instrumen yang digunakan yaitu lembar skala penilaian. Modul pembelajaran dinilai oleh ahli materi, ahli integrasi Islam dan sains, ahli media, ahli PLB (Pendidikan Luar Biasa) dan reviewer. Modul pembelajaran juga direspon oleh 3 peserta didik tunanetra kelas IV. Penelitian ini meghasilkan: (1) Modul IPA Braille berbasis integrasi Islam dan sains untuk peserta didik tunanetra MI/SD kelas IV. (2) Hasil validasi pra ahli menunjukan sangat baik (SB) dengan skor rata-rata 4.4; dan (3) Tiga peserta didik tunanetra kelas IV, semuanya merespon positif, dengan skor rata-rata 9.]
本研究旨在开发一个基于伊斯兰教与科学相结合的小学盲文模块。本研究采用评定量表作为工具。请专家对学习模块进行评估。此外,三名残疾学生被要求对学习模块给出他们的反应。然后将其可行性的定量数据转化为定性数据。定量数据通过评估的各个方面进行分析。得到的最终分数转化为定性的产品可行性。本文的研究成果有:(1)模块的编写;(2)专家和审稿人的验证结果非常好,平均为4.40(这意味着该模块足以作为学习的参考)。(3)从三个学生的回答来看,他们的回答都是积极的,平均得分为9分。[翻译]:peneltian ini bertujuan untuk mengembangkan模块IPA盲文基础集成伊斯兰dan sains untuk peserta didik tunanetra MI/SD kelas 4 . peneltian dan pengembangan ini menggunakan模型penembangan 4D yang terdiri dari empat tahap yaitu定义、设计、开发、传播;Tetapi tanpa tahap spreading。仪器杨地古纳坎,叶图,脑,脑,阴茎。模块pembelajaran dinilai oleh ahli materi, ahli integrasi Islam dan sains, ahli media, ahli PLB (Pendidikan Luar Biasa) dan review。模块pembelajaran juga disrespeoleh 3 peserta didik tunanetra IV. Penelitian ini meghasilkan:(1)模块IPA盲文基础integrasi Islam dan sains untuk peserta didik tunanetra MI/SD kelas IV. (2) Hasil validasi pra ahli menunjukan sangat baik (SB) dengan skor rata-rata 4.4;[3] [Tiga peserta didik tunanetra kelas IV, semuanya merespon positive, dengan skor rata-rata]。
{"title":"Pengembangan Modul IPA Braille Berbasis Integrasi Islam dan Sains","authors":"S. Mukaromah","doi":"10.14421/IJDS.050203","DOIUrl":"https://doi.org/10.14421/IJDS.050203","url":null,"abstract":"This study aims at developing a Braille module based on the integration of Islam and science in elementary school. The study uses the rating scale sheet as the instrument. Experts are requested to asses the learning modules. In addition, three students with disabilities are asked to give their response to the learning module. The quantitative data of its feasibility are then converted into qualitative data. The quantitative data were analysed by each aspect of the assessment. The final score obtained is transformed into qualitative product feasibility. The result of this research are (1) the compilation of the module; (2) validation results from experts and reviewers are very good with an average of 4.40 (meaning that the module is adequate as a reference for learning). (3) Based on the response of three students, all of them responded positively with a mean score of 9.[Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan modul IPA Braille berbasis integrasi Islam dan sains untuk peserta didik tunanetra MI/SD kelas IV. Penelitian dan pengembangan ini menggunakan model pengembangan 4D yang terdiri dari empat tahap yaitu define, design, development, dan disseminate; tetapi tanpa tahap disseminasi. Instrumen yang digunakan yaitu lembar skala penilaian. Modul pembelajaran dinilai oleh ahli materi, ahli integrasi Islam dan sains, ahli media, ahli PLB (Pendidikan Luar Biasa) dan reviewer. Modul pembelajaran juga direspon oleh 3 peserta didik tunanetra kelas IV. Penelitian ini meghasilkan: (1) Modul IPA Braille berbasis integrasi Islam dan sains untuk peserta didik tunanetra MI/SD kelas IV. (2) Hasil validasi pra ahli menunjukan sangat baik (SB) dengan skor rata-rata 4.4; dan (3) Tiga peserta didik tunanetra kelas IV, semuanya merespon positif, dengan skor rata-rata 9.]","PeriodicalId":55820,"journal":{"name":"INKLUSI Journal of Disability Studies","volume":"107 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-09-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"83430418","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
The Context, Input, Process, and Product (CIPP) evaluation model is commonly used to evaluate a program, including a learning program. This study aimed at assessing the implementation of the learning program in Inclusive Early Childhood Education (PAUD) using the CIPP model. This is a qualitative study at the Lazuardi Kamila GIS Surakarta Pre-kindergarten and Kindergarten. Data are collected through observation and interviews. The finding of the context evaluation showed that in the planning, the therapist and the teacher coordinated to determine the material. The input evaluation showed the availability of necessary facilities provided by the school. In the process evaluation showed that children with disabilities were educated in the same class and curriculum with other students and curriculum; only their assessment was made different as reflected in the IEP (Individualized Education Program). Product evaluation showed that Pra TK-TK Lazuardi Kamila GIS Surakarta has provided an inclusive education.[Evaluasi dengan model Context, Input, Process, and Product (CIPP) digunakan untuk menilai sebuah program, termasuk program pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pembelajaran di sebuah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) inklusif dengan menggunakan model evaluasi CIPP. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus di Pra TK dan TK Lazuardi Kamila Global Islamic School Surakarta. Metode pengambilan data meliputi observasi dan wawancara terhadap guru pendamping Khusus (GPK), guru kelas, dan kepala sekolah. Hasil evaluasi context menunjukkan bahwa pada aspek perencanaan pembelajaran, terapis dan guru berkoordinasi untuk menentukan materi yang akan diberikan ke siswa. Evaluasi input menunjukkan ketersediaan sarana prasarana yang didukung oleh alat-alat dari Pelangi. Evaluasi proses menunjukkan pembelajaran antara peserta didik reguler dengan anak difabel disamakan dan hanya ketika evaluasi untuk anak difabel sesuai dengan IEP (Individualized Education Program) yang telah ditentukan terapis dan guru sentra. Evaluasi produk menunjukkan bahwa layanan inkusi telah dilakukan oleh lembaga ini.]
上下文、输入、过程和产品(CIPP)评价模型通常用于评价一个项目,包括一个学习项目。本研究旨在使用CIPP模型评估全纳幼儿教育(PAUD)学习计划的实施情况。这是一项定性研究,在拉祖尔迪卡米拉GIS苏拉卡塔学前班和幼儿园。通过观察和访谈收集数据。情境评估的发现表明,在计划中,治疗师和教师协调确定材料。输入评估显示学校提供的必要设施的可用性。在评估过程中,残疾儿童与其他学生和课程在同一个班级和课程中接受教育;只是他们的评估在IEP(个性化教育计划)中有所不同。产品评估显示Pra TK-TK Lazuardi Kamila GIS Surakarta提供了全纳教育。[中文]:环境、输入、过程和产品(CIPP)评价模型[j]。Penelitian ini bertujuan untuk mengalakan模型评价CIPP (PAUD)。Penelitian ini adalah Penelitian desktitif alititf dengan pendekatan studi kasus di Pra TK和TK Lazuardi Kamila全球伊斯兰学校泗水。对彭甘比兰的数据进行了分析,分析了彭甘比兰的观测数据,分析了彭甘比兰的观测数据。Hasil evaluasi context menunjukkan bahwa pada speak perencanan penbelajaran, terapis guru berkoordinasi untuk menentukan materi yang akan diberikan ke siswa。评价输入menunjukkan ketersediaan sarana prasarana yang didukung alat-alat -alat - dari Pelangi。评估过程:menunjukkan pembelajaran antara peserta didik reguler dengan anak difabel disamakan hanya ketika评估:ununjukkan penbelajaran个性化教育计划(IEP) yang telah ditentukan terapis dan guru sentra。评估产品menunjukkan bahwa layanan inkusi telah dilakukan oleh lembaga ini。
{"title":"Evaluasi Program Pembelajaran di PAUD Inklusi dengan Model Context, Input, Process, and Product (CIPP)","authors":"Subar Junanto, Nurul Kusna","doi":"10.14421/IJDS.050202","DOIUrl":"https://doi.org/10.14421/IJDS.050202","url":null,"abstract":"The Context, Input, Process, and Product (CIPP) evaluation model is commonly used to evaluate a program, including a learning program. This study aimed at assessing the implementation of the learning program in Inclusive Early Childhood Education (PAUD) using the CIPP model. This is a qualitative study at the Lazuardi Kamila GIS Surakarta Pre-kindergarten and Kindergarten. Data are collected through observation and interviews. The finding of the context evaluation showed that in the planning, the therapist and the teacher coordinated to determine the material. The input evaluation showed the availability of necessary facilities provided by the school. In the process evaluation showed that children with disabilities were educated in the same class and curriculum with other students and curriculum; only their assessment was made different as reflected in the IEP (Individualized Education Program). Product evaluation showed that Pra TK-TK Lazuardi Kamila GIS Surakarta has provided an inclusive education.[Evaluasi dengan model Context, Input, Process, and Product (CIPP) digunakan untuk menilai sebuah program, termasuk program pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pembelajaran di sebuah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) inklusif dengan menggunakan model evaluasi CIPP. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus di Pra TK dan TK Lazuardi Kamila Global Islamic School Surakarta. Metode pengambilan data meliputi observasi dan wawancara terhadap guru pendamping Khusus (GPK), guru kelas, dan kepala sekolah. Hasil evaluasi context menunjukkan bahwa pada aspek perencanaan pembelajaran, terapis dan guru berkoordinasi untuk menentukan materi yang akan diberikan ke siswa. Evaluasi input menunjukkan ketersediaan sarana prasarana yang didukung oleh alat-alat dari Pelangi. Evaluasi proses menunjukkan pembelajaran antara peserta didik reguler dengan anak difabel disamakan dan hanya ketika evaluasi untuk anak difabel sesuai dengan IEP (Individualized Education Program) yang telah ditentukan terapis dan guru sentra. Evaluasi produk menunjukkan bahwa layanan inkusi telah dilakukan oleh lembaga ini.]","PeriodicalId":55820,"journal":{"name":"INKLUSI Journal of Disability Studies","volume":"7 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-09-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"76107426","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Children with intellectual disability have limitations in some aspects of personal developments. Yayasan Miftahul Qulub Cipondoh helped the children improve their motoric and sensory skills through the use of integrative sensory therapy. This paper aims to answer how successful the program run by Yayasan Miftahul Qulub Cipondoh, Tangerang city, its inhibiting and supportive factors. This is qualitative research using an evaluation study with CIPP (Context Input Process Product) evaluation model. The study found that integrative sensory therapy in Yayasan Miftahul Qulub has helped the children develop their independence on personal aspects, social cognitive, language skills, motor and sensory. In addition to the efforts of the school, the success of its therapy is supported by the involvement of the parents.[Anak tunagrahita memiliki keterbatasan di beberapa aspek yaitu perkembangan personal, sosial kognitif, keterampilan berbahasa, serta motorik dan sensorik. Hal ini dapat diamati melalui ketidakmatangan dalam perilaku sosialnya. Salah satunya terapi sensori integrasi yang dilakukan oleh Yayasan Miftahul Qulub Cipondoh membantu anak meningkatkan keterampilan motorik dan sensoriknya terutama kepada anak tunagrahita dalam bentuk permainan dan kegiatan sehari-hari. Pertanyaan penelitian bagaimana hasil dari terapi sensori integrasi bagi anak tunagrahita di Yayasan Miftahul Qulub Cipondoh Kota Tangerang serta faktor penghambat dan pendukungnya? Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Jenis penelitian adalah penelitian evaluasi dengan model evaluasi CIPP, dikhususkan pada evaluasi hasil. Hasil penelitian bahwa terapi sensori integrasi di Yayasan Miftahul Qulub yang terlihat memiliki perubahan perkembangan kemandirian anak tunagrahita pada aspek personal, sosial kognitif, keterampilan berbahasa, serta motorik dan sensorik. Kesuksesan terapi ini didukung keadaan lingkungan dan keterlibatan orang tua dalam proses pelaksanaannya.]
智力残疾儿童在个人发展的某些方面受到限制。Yayasan mittahul quulub Cipondoh通过使用综合感觉疗法帮助孩子们提高运动和感觉技能。本文旨在回答坦格朗市Yayasan mittahul Qulub Cipondoh项目的成功程度及其抑制和支持因素。本研究采用情境输入过程产品(CIPP)评价模型进行定性研究。研究发现,Yayasan mittahul quulub的综合感觉疗法帮助孩子们在个人方面、社会认知、语言技能、运动和感觉方面发展了独立性。除了学校的努力外,家长的参与也支持了治疗的成功。[Anak tunagrahita memoriliki keterbatasan di beberapa aspetu perkembangan个人,社会认知,keterampilan berbahasa, serta motorik dan sensorik]。我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说。Salah satunya terapi sensori integrasi yang dilakukan oleh Yayasan Miftahul Qulub ciondoh membantu anak meningkatkan keterampilan motorik dansensorkya terutama keapada anagrahita dalam bentuk permainan kegiatan sehari-hari。我的意思是,我的意思是我的意思是我的意思是我的意思是我的意思是我的意思是我的意思是我的意思是我的意思是我的意思。Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode penelitian quality。Jenis penelitian adalah penelitian评价;dengan模型评价;CIPP; dikhususkan paada评价。Hasil penelitian bahwa terapi sensori integrasi di Yayasan mittahul quulub yang terlihat memoriliki perubahan perkembangan kmandirian anak tunagrahita pada说个人,社会认知,keterampilan berbahasa, serta motorik dan sensorik。[题意]Kesuksesan terapi ini didukung keadaan lingkungan dan keterlibatan orang tua dalam proplaksanaannya。
{"title":"Program Terapi Sensori Integrasi bagi Anak Tunagrahita di Yayasan Miftahul Qulub","authors":"Fitri Komariah","doi":"10.14421/IJDS.050103","DOIUrl":"https://doi.org/10.14421/IJDS.050103","url":null,"abstract":"Children with intellectual disability have limitations in some aspects of personal developments. Yayasan Miftahul Qulub Cipondoh helped the children improve their motoric and sensory skills through the use of integrative sensory therapy. This paper aims to answer how successful the program run by Yayasan Miftahul Qulub Cipondoh, Tangerang city, its inhibiting and supportive factors. This is qualitative research using an evaluation study with CIPP (Context Input Process Product) evaluation model. The study found that integrative sensory therapy in Yayasan Miftahul Qulub has helped the children develop their independence on personal aspects, social cognitive, language skills, motor and sensory. In addition to the efforts of the school, the success of its therapy is supported by the involvement of the parents.[Anak tunagrahita memiliki keterbatasan di beberapa aspek yaitu perkembangan personal, sosial kognitif, keterampilan berbahasa, serta motorik dan sensorik. Hal ini dapat diamati melalui ketidakmatangan dalam perilaku sosialnya. Salah satunya terapi sensori integrasi yang dilakukan oleh Yayasan Miftahul Qulub Cipondoh membantu anak meningkatkan keterampilan motorik dan sensoriknya terutama kepada anak tunagrahita dalam bentuk permainan dan kegiatan sehari-hari. Pertanyaan penelitian bagaimana hasil dari terapi sensori integrasi bagi anak tunagrahita di Yayasan Miftahul Qulub Cipondoh Kota Tangerang serta faktor penghambat dan pendukungnya? Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Jenis penelitian adalah penelitian evaluasi dengan model evaluasi CIPP, dikhususkan pada evaluasi hasil. Hasil penelitian bahwa terapi sensori integrasi di Yayasan Miftahul Qulub yang terlihat memiliki perubahan perkembangan kemandirian anak tunagrahita pada aspek personal, sosial kognitif, keterampilan berbahasa, serta motorik dan sensorik. Kesuksesan terapi ini didukung keadaan lingkungan dan keterlibatan orang tua dalam proses pelaksanaannya.]","PeriodicalId":55820,"journal":{"name":"INKLUSI Journal of Disability Studies","volume":"11 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"87660805","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Communication skill is the ability to transfer information to others. Students with Cerebral-Palsy have difficulty in pronouncing consonants when communicating with others. This difficulty is the effect of neural motoric disorder in the brain. It makes the information cannot be transferred well. This action research tries to improve the communication skills of students with cerebral palsy by using netbooks and smartphones as a tool to communicate. As a classroom action research, this study was conducted in four cycles. There is no significant improvement of the student communication skills in the first and second cycles. The third cycle shows that students’ communication skills were improved. It is particularly when the subject has utilised a notebook or a smartphone. In the fourth cycle, the student’s communication ability increases dramatically.[Keterampilan komunikasi adalah kemampuan untuk mentransfer informasi kepada orang lain. Siswa dengan Cerebral Palsy mengalami kesulitan dalam mengucapkan konsonan (non-vokal) ketika berkomunikasi dengan orang lain. Kesulitan ini adalah efek dari gangguan saraf saraf di otak. Hal ini membuat informasi tidak dapat ditransfer dengan baik, karena kerusakan otak berdampak pada organ-organ bicara. Teknologi membuat segalanya lebih mudah dan penelitian ini mencoba meningkatkan keterampilan komunikasi siswa dengan cerebral palsy dengan menggunakan notebook sebagai alat untuk berkomunikasi. Penelitian ini dilakukan dalam empat siklus melalui desain Penelitian Tindakan Kelas. Tidak ada peningkatan keterampilan komunikasi siswa yang signifikan pada siklus pertama dan kedua. Siklus ketiga menunjukkan bahwa keterampilan komunikasi siswa meningkat ketika subjek sudah menggunakan notebook sebagai alat untuk berkomunikasi. Pada siklus keempat, kemampuan komunikasi siswa meningkat lebih banyak, di samping netbook, subjek juga menggunakan perangkat lain, yaitu telpon pintar.]
沟通技巧是将信息传递给他人的能力。患有脑瘫的学生在与他人交流时发音有困难。这种困难是大脑中神经运动障碍的影响。这使得信息不能很好地传递。本行动研究试图通过使用上网本和智能手机作为沟通工具来提高脑瘫学生的沟通能力。本研究为课堂行动研究,分四个周期进行。在第一和第二周期中,学生的沟通技巧没有明显的提高。第三个周期表明学生的沟通能力得到了提高。尤其是当受试者使用笔记本电脑或智能手机时。在第四个周期,学生的沟通能力显著提高。[中文]:[Keterampilan komunikasi adalah kemampuan untuk .]西西瓦·登干脑瘫(非言语)。Kesulitan ini adalah efek dari gangguan saraf saraf di takak。哈尔尼成员的信息是在不同的情况下传递的。技术成员segalanya lebih mudah danpenelitian ini mencoba脑膜炎katkan keterampilan komunikasi siswa脑瘫dengan menggunakan笔记本sebagai alat untuk berkomunikasi。Penelitian ini dilakukan dalam empus melalui desain Tindakan Kelas。译:我的意思是,我的意思是我的意思是我的意思是我的意思是我的意思是我的意思。Siklus ketiga menunjukkan bahwa keterampilan komunikasi siswa mengkat ketika subjek sudah menggunakan notebook sebagai alat untuk berkomunikasi。[au:] [au:] [au:] [au:] [au:] [au:] [au:] [au:]
{"title":"Peningkatan Kemampuan Komunikasi Siswa Cerebral-Palsy Non-Vocal dengan Teknologi Informasi","authors":"Safrina Rovasita","doi":"10.14421/ijds.050104","DOIUrl":"https://doi.org/10.14421/ijds.050104","url":null,"abstract":"Communication skill is the ability to transfer information to others. Students with Cerebral-Palsy have difficulty in pronouncing consonants when communicating with others. This difficulty is the effect of neural motoric disorder in the brain. It makes the information cannot be transferred well. This action research tries to improve the communication skills of students with cerebral palsy by using netbooks and smartphones as a tool to communicate. As a classroom action research, this study was conducted in four cycles. There is no significant improvement of the student communication skills in the first and second cycles. The third cycle shows that students’ communication skills were improved. It is particularly when the subject has utilised a notebook or a smartphone. In the fourth cycle, the student’s communication ability increases dramatically.[Keterampilan komunikasi adalah kemampuan untuk mentransfer informasi kepada orang lain. Siswa dengan Cerebral Palsy mengalami kesulitan dalam mengucapkan konsonan (non-vokal) ketika berkomunikasi dengan orang lain. Kesulitan ini adalah efek dari gangguan saraf saraf di otak. Hal ini membuat informasi tidak dapat ditransfer dengan baik, karena kerusakan otak berdampak pada organ-organ bicara. Teknologi membuat segalanya lebih mudah dan penelitian ini mencoba meningkatkan keterampilan komunikasi siswa dengan cerebral palsy dengan menggunakan notebook sebagai alat untuk berkomunikasi. Penelitian ini dilakukan dalam empat siklus melalui desain Penelitian Tindakan Kelas. Tidak ada peningkatan keterampilan komunikasi siswa yang signifikan pada siklus pertama dan kedua. Siklus ketiga menunjukkan bahwa keterampilan komunikasi siswa meningkat ketika subjek sudah menggunakan notebook sebagai alat untuk berkomunikasi. Pada siklus keempat, kemampuan komunikasi siswa meningkat lebih banyak, di samping netbook, subjek juga menggunakan perangkat lain, yaitu telpon pintar.]","PeriodicalId":55820,"journal":{"name":"INKLUSI Journal of Disability Studies","volume":"34 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"74799444","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
This study aims at investigating the perceptions of educational partners towards managing and implementing inclusive education, ensuring whether special need students can be wholly admitted and facilitated, and probing on the integration and management of students with physical, moral, and mental problems. The strategy used is centered on a case study with qualitative approach. The researchers applied a semi-structured interview and analyzed the data using content analysis with descriptive-interpretation-pattern coding model. For choosing the participants, quota sampling technique was applied whereby four participants were chosen from every school to represent the sections. The population is made up of all students, teachers, staff, and parents from SMA Yogyakarta, SMA Wates, and SMK Imogiri. Based on the interviews, all the subjects confirmed that inclusive education in the respective schools is critical. Besides, the perceptions of all subjects towards management and implementation of inclusive education does not prove its satisfactory level.[Penelitian bertujuan melihat persepsi orang tua, siswa, guru, dan staf terhadap pengelolaan dan penerapan pendidikan inklusif, memastikan apakah siswa berkebutuhan khusus dapat diterima dan difasilitasi oleh sekolah, dan meyakinkan cara untuk mengintegrasikan dan mengelola siswa dengan masalah fisik, moral, dan mental. Penelitian ini adalah studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Peneliti menggunakan wawancara semi-struktural dan menganalisis data dengan analisis konten. Untuk memilih peserta, teknik kuota sampling diterapkan di mana empat peserta dipilih dari setiap sekolah untuk mewakili yang lain. Populasi terdiri dari semua siswa, guru, staf, dan orang tua dari SMA Yogyakarta, SMA Wates, dan SMK Imogiri. Berdasarkan wawancara, semua subjek menegaskan bahwa pendidikan inklusif di sekolah masing-masing masih belum mapan. Selain itu, persepsi semua yang diwawancarai terhadap manajemen dan pelaksanaan pendidikan inklusif tidak benar-benar mengkonfirmasi tingkat pendidikan inklusif yang memuaskan.]
本研究旨在探讨教育合作伙伴对全纳教育管理与实施的看法,确保特殊需要学生能否被全部录取和促进,并探讨身体、道德和心理问题学生的整合与管理。所使用的策略以案例研究为中心,采用定性方法。研究人员采用半结构化访谈法,采用描述-解释-模式编码模型对数据进行内容分析。在选择参与者时,采用配额抽样技术,从每个学校中选出四名参与者代表各个部门。人口是由所有的学生,教师,员工和家长来自SMA日惹,SMA水,和SMK伊莫吉里。基于访谈,所有的受试者都确认了各自学校的全纳教育是至关重要的。此外,各主体对全纳教育管理和实施的认知程度也不尽如人意。[Penelitian bertujuan melihat persepi orang tua, siswa, guru, dan sthadap penelolaan danpenerapan pendidikan inklusif, memastikan apakah berkebutuhan khusus dapat diterima dan difasilitasi oleh sekolah, dan meyakinkan cara untuk mengintegrasikan dan mengelola siswa dengan masalah fisik, moral, dan mental]。Penelitian ini adalah研究kasus dengan pendekatan quality。Peneliti menggunakan wawanancara半结构dan menganalysis数据,dengan分析内容。Untuk memilie pesta, teknik kuta,抽样,抽样,抽样,抽样,抽样,抽样,抽样,抽样,抽样,抽样。Populasi terdiri dari semua siswa,大师,员工,dan orang tua dari SMA日惹,SMA Wates, dan SMK Imogiri。Berdasarkan wawancara, semua subjek menegaskan bahwa pendidikan inklusif di sekolah masing masih belum mapan。[j] [Selain itu, persepsi semua yang diwawancarai, terhadap管理,pelaksanaan pendidikan inklusif tidak -benar mengkonfirmasi tingkat pendidikan inklusif yang memuaskan。]
{"title":"Educational Partners’ Perception Towards Inclusive Education","authors":"Martin Iryayo, Devi Anggriyani, L. Herawati","doi":"10.14421/IJDS.050102","DOIUrl":"https://doi.org/10.14421/IJDS.050102","url":null,"abstract":"This study aims at investigating the perceptions of educational partners towards managing and implementing inclusive education, ensuring whether special need students can be wholly admitted and facilitated, and probing on the integration and management of students with physical, moral, and mental problems. The strategy used is centered on a case study with qualitative approach. The researchers applied a semi-structured interview and analyzed the data using content analysis with descriptive-interpretation-pattern coding model. For choosing the participants, quota sampling technique was applied whereby four participants were chosen from every school to represent the sections. The population is made up of all students, teachers, staff, and parents from SMA Yogyakarta, SMA Wates, and SMK Imogiri. Based on the interviews, all the subjects confirmed that inclusive education in the respective schools is critical. Besides, the perceptions of all subjects towards management and implementation of inclusive education does not prove its satisfactory level.[Penelitian bertujuan melihat persepsi orang tua, siswa, guru, dan staf terhadap pengelolaan dan penerapan pendidikan inklusif, memastikan apakah siswa berkebutuhan khusus dapat diterima dan difasilitasi oleh sekolah, dan meyakinkan cara untuk mengintegrasikan dan mengelola siswa dengan masalah fisik, moral, dan mental. Penelitian ini adalah studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Peneliti menggunakan wawancara semi-struktural dan menganalisis data dengan analisis konten. Untuk memilih peserta, teknik kuota sampling diterapkan di mana empat peserta dipilih dari setiap sekolah untuk mewakili yang lain. Populasi terdiri dari semua siswa, guru, staf, dan orang tua dari SMA Yogyakarta, SMA Wates, dan SMK Imogiri. Berdasarkan wawancara, semua subjek menegaskan bahwa pendidikan inklusif di sekolah masing-masing masih belum mapan. Selain itu, persepsi semua yang diwawancarai terhadap manajemen dan pelaksanaan pendidikan inklusif tidak benar-benar mengkonfirmasi tingkat pendidikan inklusif yang memuaskan.]","PeriodicalId":55820,"journal":{"name":"INKLUSI Journal of Disability Studies","volume":"C-35 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"84454882","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
This paper elaborates the acceptance process of a single parent who has a dyslexic child in the movie "Wonderful Life". The film showed a widower who has grown with her inspiring father. The value of life from her father influenced the way she educates her child. This research used a qualitative approach, inspired by Peirce semiotic and supported by the theory of five stages of grief. The paper concluded that, firstly, the parent's acceptance of the dyslexic child gave a positive effect for herself and her child. Second, misperception in understanding the condition of the child has slackened the ability of the child. Third, the understanding of parent gave significant impact in choosing the appropriate education for her child. Fourth, that the depression happened to the mother was affected by not only child condition, but also the pressures from the family.[Makalah ini bertujuan melihat proses penerimaan orang tua atas kondisi anaknya yang memiliki disleksia dalam film Wonderful Life. Menggunakan pendekatan kualitatif dan didukung dengan teori the Five Stages of Grief, penelitian ini menunjukkan bahwa: Pertama, peneriman orang tua terhadap kondisi anaknya memberikan dampak positif bagi dirinya dan anaknya. Kedua, kesalahpahaman dalam memahami kondisi anak dapat menghambat kemampuan pada diri anak. Ketiga, pemahaman orang tua memberikan dampak signifikan dalam pengambilan keputusan pendidikan bagi anaknya, Keempat, depresi yang terjadi pada ibu tidak hanya diakibatkan oleh kondisi anaknya, tetapi juga tekanan dari keluarga.]
本文阐述了电影《精彩人生》中单亲父母对失读症孩子的接受过程。这部电影讲述了一个鳏夫在她鼓舞人心的父亲的陪伴下成长的故事。她父亲的生命价值影响了她教育孩子的方式。这项研究采用了定性的方法,灵感来自于皮尔斯的符号学,并得到了悲伤五阶段理论的支持。本文的结论是,首先,父母对阅读障碍儿童的接纳对自己和孩子都有积极的影响。第二,对孩子状况的错误认识削弱了孩子的能力。第三,父母的理解对孩子选择合适的教育有重要影响。第四,母亲的抑郁不仅受到孩子自身状况的影响,还受到来自家庭的压力的影响。[Makalah ini bertujuan melihat propros penerimaan oranga tuas kondisi anaknya yang memiliki disleksia dalam电影《美好生活》]。Menggunakan pendekatan kualitif dan didukung dengan teori悲伤的五个阶段,penelitian ini menunjukkan bahwa: Pertama, peneriman orang tua terhadap kondisi anaknya成员kandanpak positif bagi dirinya dan anaknya。Kedua, kesalahpahaman dalam memahami kondisi anak dapat menghambat kemampuan pada diri anak。[题意]Ketiga, pemahaman orang tua memberikan danpak signfikan dalam pengambilan keputusan pendidikan bagi anaknya, Keempat, depi yang terjadi pada ibu tiya diakibatkan oleh kondisi anaknya, tetapi juga tekanan dari keluarga。
{"title":"Parental Acceptance terhadap Anak dengan Disleksia dalam Film Wonderful Life","authors":"Barkatullah Amin","doi":"10.14421/IJDS.050107","DOIUrl":"https://doi.org/10.14421/IJDS.050107","url":null,"abstract":"This paper elaborates the acceptance process of a single parent who has a dyslexic child in the movie \"Wonderful Life\". The film showed a widower who has grown with her inspiring father. The value of life from her father influenced the way she educates her child. This research used a qualitative approach, inspired by Peirce semiotic and supported by the theory of five stages of grief. The paper concluded that, firstly, the parent's acceptance of the dyslexic child gave a positive effect for herself and her child. Second, misperception in understanding the condition of the child has slackened the ability of the child. Third, the understanding of parent gave significant impact in choosing the appropriate education for her child. Fourth, that the depression happened to the mother was affected by not only child condition, but also the pressures from the family.[Makalah ini bertujuan melihat proses penerimaan orang tua atas kondisi anaknya yang memiliki disleksia dalam film Wonderful Life. Menggunakan pendekatan kualitatif dan didukung dengan teori the Five Stages of Grief, penelitian ini menunjukkan bahwa: Pertama, peneriman orang tua terhadap kondisi anaknya memberikan dampak positif bagi dirinya dan anaknya. Kedua, kesalahpahaman dalam memahami kondisi anak dapat menghambat kemampuan pada diri anak. Ketiga, pemahaman orang tua memberikan dampak signifikan dalam pengambilan keputusan pendidikan bagi anaknya, Keempat, depresi yang terjadi pada ibu tidak hanya diakibatkan oleh kondisi anaknya, tetapi juga tekanan dari keluarga.]","PeriodicalId":55820,"journal":{"name":"INKLUSI Journal of Disability Studies","volume":"58 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"83948950","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
This study aims at understanding the religious spiritual coping experienced by mothers as the main caregiver of down syndrome children. In particular, this study sought for factors influencing the religious spiritual coping and how it was implemented. Subjects in this study were three mothers of children who all had an offspring with down syndrome. Factors affecting their spiritual-religious coping are both internal (e.g. openness, resigned, acceptance, self-efficacy, appreciation of religion) and external (e.g. social support in the community). The implementation of spiritual coping includes a belief that the child is entrusted, an idea that parenting is an effort to gain redemption, gratitude, perseverence, a hope to receive rewards from God. The three informants underwent a perceived change in their views that their financial burden was lifted up, they had the privillege of being close to God, and they surrendered to the control of God, and they had a new perspective of what it means to be happy and strong.[Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui koping religius spiritual yang dialami seorang ibu sebagai caregiver utama anak down syndrome. Secara khusus, penelitian ini bertujuan untuk menggali informasi mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi koping religius-spiritual dan bagaimana implementasinya. Subjek dalam penelitian ini terdiri dari tiga orang ibu dengan variasi usia anak dengan down syndrome yang diasuhnya, yaitu anak-anak, remaja, dan dewasa. Faktor yang mempengaruhi koping religius-spiritual pada ketiga informan berasal dari faktor internal (terbuka, pasrah, menerima, efikasi diri dan penghayatan agama) dan eksternal (dukungan sosial di lingkungan masyarakat). Implementasi koping religius yakni ritual agama islam (salat, puasa, berdoa) dan hubungan sosial. Sedangkan implementasi koping spiritual yakni keyakinan anak adalah titipan, pengasuhan adalah bagian dari peleburan dosa, kebersyukuran, kesabaran, pengharapan akan pahala dari Tuhan. Mereka mengalami perubahan yang dirasakan berupa pandangan bahwa rizki yang dilancarkan, kenyamanan dekat dengan Tuhan, dan penyerahan kontrol kepada Tuhan, dan transformasi perasaan bahagia dan kuat.]
本研究旨在了解母亲作为唐氏综合症儿童的主要照顾者所经历的宗教精神应对。本研究特别探讨宗教精神应对的影响因素及如何实施。这项研究的对象是三个孩子的母亲,她们的孩子都患有唐氏综合症。影响他们精神宗教应对的因素包括内部因素(如开放、顺从、接纳、自我效能、对宗教的欣赏)和外部因素(如社区的社会支持)。精神应对的实施包括相信孩子是被委托的,认为养育孩子是一种获得救赎、感激、毅力和希望从上帝那里得到回报的努力。这三个告密者的观点发生了明显的变化,他们的经济负担减轻了,他们有了亲近上帝的特权,他们屈服于上帝的控制,他们对幸福和强大的意义有了新的看法。[翻译]Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui koping宗教精神yang dialami seorang ibu sebagai照顾者utama anak唐氏综合症。Secara khusus, penelitian ini bertujuan untuk menggali informasmengenai factor - factor for yang mempengaruhi koping宗教-精神dan bagaimana implemasinya。Subjek dalam penelitian ini terdiri dari tiga orang ibu dengan variasi usia anak dengan唐氏综合征yang diasuhnya, yitu anak-anak, remaja, dan dewasa。Faktor yang mempengaruhi koping religialis -spiritual pada ketiga informan berasal dari factor for internal (terbuka, pasrah, menerima, efikasi diri dan penghayatan agama)和eksternal (dukungan social di lingkungan masyarakat)。实施koping religius yakni ritual agama islam (salat, puasa, berdoa)和hubungan social。Sedangkan implementaskoping spiritual yakni keyakinan anak adalah titipan, pengasuhan adalah bagian dari peleburan dosa, kebersyukuran, kesabaran, pengharapan akan pahala dari Tuhan。[英语泛读材料]Mereka mengalami perubahan yang dirasakan berupa pandangan bahwa rizki yang dilancarkan, kenyamanan dekat dengan Tuhan, dan penyerahan control kepada Tuhan, dan transformasi perasaan bahagia dankuat。
{"title":"Koping Religius-Spiritual pada Ibu sebagai Caregiver Utama Down Syndrome","authors":"Fina Tri Kurnia","doi":"10.14421/ijds.050106","DOIUrl":"https://doi.org/10.14421/ijds.050106","url":null,"abstract":"This study aims at understanding the religious spiritual coping experienced by mothers as the main caregiver of down syndrome children. In particular, this study sought for factors influencing the religious spiritual coping and how it was implemented. Subjects in this study were three mothers of children who all had an offspring with down syndrome. Factors affecting their spiritual-religious coping are both internal (e.g. openness, resigned, acceptance, self-efficacy, appreciation of religion) and external (e.g. social support in the community). The implementation of spiritual coping includes a belief that the child is entrusted, an idea that parenting is an effort to gain redemption, gratitude, perseverence, a hope to receive rewards from God. The three informants underwent a perceived change in their views that their financial burden was lifted up, they had the privillege of being close to God, and they surrendered to the control of God, and they had a new perspective of what it means to be happy and strong.[Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui koping religius spiritual yang dialami seorang ibu sebagai caregiver utama anak down syndrome. Secara khusus, penelitian ini bertujuan untuk menggali informasi mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi koping religius-spiritual dan bagaimana implementasinya. Subjek dalam penelitian ini terdiri dari tiga orang ibu dengan variasi usia anak dengan down syndrome yang diasuhnya, yaitu anak-anak, remaja, dan dewasa. Faktor yang mempengaruhi koping religius-spiritual pada ketiga informan berasal dari faktor internal (terbuka, pasrah, menerima, efikasi diri dan penghayatan agama) dan eksternal (dukungan sosial di lingkungan masyarakat). Implementasi koping religius yakni ritual agama islam (salat, puasa, berdoa) dan hubungan sosial. Sedangkan implementasi koping spiritual yakni keyakinan anak adalah titipan, pengasuhan adalah bagian dari peleburan dosa, kebersyukuran, kesabaran, pengharapan akan pahala dari Tuhan. Mereka mengalami perubahan yang dirasakan berupa pandangan bahwa rizki yang dilancarkan, kenyamanan dekat dengan Tuhan, dan penyerahan kontrol kepada Tuhan, dan transformasi perasaan bahagia dan kuat.]","PeriodicalId":55820,"journal":{"name":"INKLUSI Journal of Disability Studies","volume":"3 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"78459708","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
This study examines the aspirations of children with disabilities in attending school and their tendency to drop out of school. This study answers the question of how disabilities influence aspirations to attend school in relation to the tendency to drop out of school. Data were collected through interviews and observations of three children with disabilities who dropped out of school and three children with disabilities who do not. Data were analysed using the techniques of data reduction, data presentation, and conclusion drawing. The results showed that the aspirations of attending school were influenced by three considerations: targets, results of risk factor analysis, and social responses. The social response shows the most dominant attention because it is often manifested by support (friendship) or obstacles (intimidation and discrimination). If the social response is positive, then the aspirations of going to school will increase, which affects the sustainability of children in school.[Penelitian ini mengkaji aspirasi anak difabel untuk bersekolah dan kecenderungannya untuk putus sekolah. Data dikumpulkan melalui wawancara dan observasi kepada tiga anak difabel yang putus sekolah, dan tiga anak difabel yang (masih) bersekolah. Data dianalisis menggunakan teknik reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aspirasi bersekolah dipengaruhi oleh tiga pertimbangan, yaitu: tujuan atau target pembelajaran, hasil analisis faktor risiko, dan respon sosial. Respon sosial menjadi faktor paling dominan karena sering diwujudkan dengan dukungan (ikatan pertemanan) maupun hambatan (intimidasi dan diskriminasi). Jika respon sosial bersifat positif, maka aspirasi bersekolah akan meningkat, yang berdampak pada keberlanjutan anak dalam bersekolah.]
本研究考察了残疾儿童上学的愿望和他们辍学的倾向。这项研究回答了残疾如何影响上学愿望与辍学倾向的问题。通过对三名辍学的残疾儿童和三名未辍学的残疾儿童的访谈和观察收集数据。采用数据简化、数据呈现和结论绘制技术对数据进行分析。结果显示,上学意愿受目标、风险因素分析结果和社会反应三个因素的影响。社会反应表现出最主要的注意力,因为它通常表现为支持(友谊)或障碍(恐吓和歧视)。如果社会反应是积极的,那么上学的愿望就会增加,这影响到儿童在学校的可持续性。[Penelitian ini mengkaji aspirasi anak difabel untuk bersekolah dan kecenderungannya untuk putus sekolah]数据dikumpulkan melalui wawancara dan observasi kepada tiga anak difabel yang putus sekolah, dan tiga anak difabel yang (masih) bersekolah。数据分析:蒙古纳坎技术分析数据,彭亚健数据,丹彭亚健数据。Hasil penelitian menunjukkan bahwa aspirasi bersekolah dipengaruhi oleh tiga pertimbangan, yitu: tujuan atau target pembelajaran, Hasil分析因子risiko, dan response social。反应社会menjadi因素,以paling dominan karena sering diwujudkan dengan dukungan (ikatan pertemanan) maupun hambatan (intimidasi dan diskriminasi)。[Jika response social bersifat positive, maka aspirasi bersekolah akan meningkat, yang berdampak padkeberlanjutan anak dalam bersekolah。]
{"title":"Kecenderungan Putus Sekolah Difabel Usia Pendidikan Dasar di Jember","authors":"Miftakhuddin Miftakhuddin","doi":"10.14421/IJDS.050105","DOIUrl":"https://doi.org/10.14421/IJDS.050105","url":null,"abstract":"This study examines the aspirations of children with disabilities in attending school and their tendency to drop out of school. This study answers the question of how disabilities influence aspirations to attend school in relation to the tendency to drop out of school. Data were collected through interviews and observations of three children with disabilities who dropped out of school and three children with disabilities who do not. Data were analysed using the techniques of data reduction, data presentation, and conclusion drawing. The results showed that the aspirations of attending school were influenced by three considerations: targets, results of risk factor analysis, and social responses. The social response shows the most dominant attention because it is often manifested by support (friendship) or obstacles (intimidation and discrimination). If the social response is positive, then the aspirations of going to school will increase, which affects the sustainability of children in school.[Penelitian ini mengkaji aspirasi anak difabel untuk bersekolah dan kecenderungannya untuk putus sekolah. Data dikumpulkan melalui wawancara dan observasi kepada tiga anak difabel yang putus sekolah, dan tiga anak difabel yang (masih) bersekolah. Data dianalisis menggunakan teknik reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aspirasi bersekolah dipengaruhi oleh tiga pertimbangan, yaitu: tujuan atau target pembelajaran, hasil analisis faktor risiko, dan respon sosial. Respon sosial menjadi faktor paling dominan karena sering diwujudkan dengan dukungan (ikatan pertemanan) maupun hambatan (intimidasi dan diskriminasi). Jika respon sosial bersifat positif, maka aspirasi bersekolah akan meningkat, yang berdampak pada keberlanjutan anak dalam bersekolah.]","PeriodicalId":55820,"journal":{"name":"INKLUSI Journal of Disability Studies","volume":"94 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"82817766","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Teacher effectiveness is reflected, among other things, on how they interact with students. This study was aimed at developing a reliable and valid teacher-student interaction scale to be used in inclusive primary schools. Collection of items (item pool) was conducted through literature study and focus group discussion, followed by content validity analysis. Factorial validity and internal consistency were examined by administering the scale to 101 teachers working in various inclusive primary schools in Jakarta. Factor analysis yielded three domains on teacher-student interaction with α = 0. 93. The three domains were emotional support (p = 0.11, RMSEA = 0.05, GFI = 0.91), classroom management (p = 0.13, RMSEA = 0.05, GFI = 0.90), and instructional support (p = 0.05, RMSEA = 0.06, GFI = 0.90). Convergence validity testing is recommended in subsequent research. Increased external validity can be achieved by involving teachers with a variety of demographic factors.[Efektivitas guru dalam mengajar tercermin antara lain dalam bagaimana guru berinteraksi dengan siswa. Studi ini bertujuan untuk menyusun alat ukur interaksi guru–siswa yang reliabel dan valid untuk digunakan dalam konteks pendidikan inklusif di tingkat sekolah dasar. Pengumpulan aitem (item pool) dilakukan berdasarkan studi literatur dan diskusi kelompok terfokus, lalu dilakukan pengujian validasi konten. Validitas faktorial dan konsistensi internal dilakukan dengan melibatkan 101 guru yang mengajar di berbagai sekolah dasar inklusif di Jakarta. Analisa faktor menghasilkan tiga ranah (domain) interaksi guru-siswa dengan α = 0. 93. Ketiga ranah tersebut adalah dukungan emosional (p = 0.11, RMSEA = 0.05, GFI = 0.91), manajemen kelas (p = 0.13, RMSEA = 0.05, GFI = 0.90), dan dukungan instruksional (p = 0.05, RMSEA = 0.06, GFI = 0.90). Pengujian validitas konvergen direkomendasikan dalam penelitian selanjutnya. Peningkatan validitas eksternal dapat dilakukan dengan melibatkan guru dengan beragam faktor demografis.]
教师的有效性,除其他外,反映在他们如何与学生互动。本研究旨在编制一份可靠有效的师生互动量表,供全纳小学使用。通过文献研究和焦点小组讨论进行项目收集(项目池),并进行内容效度分析。通过对雅加达各包容性小学的101名教师实施量表,检验了因子效度和内部一致性。因子分析结果显示,师生互动有三个域,且α = 0。93. 这三个领域分别是情感支持(p = 0.11, RMSEA = 0.05, GFI = 0.91)、课堂管理(p = 0.13, RMSEA = 0.05, GFI = 0.90)和教学支持(p = 0.05, RMSEA = 0.06, GFI = 0.90)。建议在后续研究中进行收敛效度检验。增加外部效度可以通过让教师参与各种人口统计因素来实现。[ektivitas guru dalam mengajar tercermin antara]在印度,印度,印度,印度研究结果表明,中国的经济发展是可靠的,中国的经济发展是有效的,中国的经济发展是可靠的。企鹅项目(项目池)dilakukan berdasarkan研究文献,并讨论kelompok terfus, lalu dilakukan pengujian validasi konten。有效性的专业丹康斯坦斯内部dilakukan登甘melibatkan 101大师杨孟加尔di berbagai sekolah dasar inklusif di雅加达。分析因子menghasilkan tiga ranah(域)interaksi guru-siswa dengan α = 0。93. Ketiga ranah tersebut adalah dukungan情绪性(p = 0.11, RMSEA = 0.05, GFI = 0.91),管理kelas (p = 0.13, RMSEA = 0.05, GFI = 0.90), dan dukungan行为性(p = 0.05, RMSEA = 0.06, GFI = 0.90)。企鹅有效性:konvergen direkomendasikan dalam penelitian selanjutnya。Peningkatan validitas eksternal dapat dilakukan dengan melibatkan guru dengan beragam factor of demografis。
{"title":"Konstruksi Alat Ukur Interaksi Guru-Siswa di Sekolah Dasar Inklusif","authors":"Farida Kurniawati","doi":"10.14421/IJDS.050101","DOIUrl":"https://doi.org/10.14421/IJDS.050101","url":null,"abstract":"Teacher effectiveness is reflected, among other things, on how they interact with students. This study was aimed at developing a reliable and valid teacher-student interaction scale to be used in inclusive primary schools. Collection of items (item pool) was conducted through literature study and focus group discussion, followed by content validity analysis. Factorial validity and internal consistency were examined by administering the scale to 101 teachers working in various inclusive primary schools in Jakarta. Factor analysis yielded three domains on teacher-student interaction with α = 0. 93. The three domains were emotional support (p = 0.11, RMSEA = 0.05, GFI = 0.91), classroom management (p = 0.13, RMSEA = 0.05, GFI = 0.90), and instructional support (p = 0.05, RMSEA = 0.06, GFI = 0.90). Convergence validity testing is recommended in subsequent research. Increased external validity can be achieved by involving teachers with a variety of demographic factors.[Efektivitas guru dalam mengajar tercermin antara lain dalam bagaimana guru berinteraksi dengan siswa. Studi ini bertujuan untuk menyusun alat ukur interaksi guru–siswa yang reliabel dan valid untuk digunakan dalam konteks pendidikan inklusif di tingkat sekolah dasar. Pengumpulan aitem (item pool) dilakukan berdasarkan studi literatur dan diskusi kelompok terfokus, lalu dilakukan pengujian validasi konten. Validitas faktorial dan konsistensi internal dilakukan dengan melibatkan 101 guru yang mengajar di berbagai sekolah dasar inklusif di Jakarta. Analisa faktor menghasilkan tiga ranah (domain) interaksi guru-siswa dengan α = 0. 93. Ketiga ranah tersebut adalah dukungan emosional (p = 0.11, RMSEA = 0.05, GFI = 0.91), manajemen kelas (p = 0.13, RMSEA = 0.05, GFI = 0.90), dan dukungan instruksional (p = 0.05, RMSEA = 0.06, GFI = 0.90). Pengujian validitas konvergen direkomendasikan dalam penelitian selanjutnya. Peningkatan validitas eksternal dapat dilakukan dengan melibatkan guru dengan beragam faktor demografis.]","PeriodicalId":55820,"journal":{"name":"INKLUSI Journal of Disability Studies","volume":"64 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"79722083","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}