首页 > 最新文献

Inovasi Fisika Indonesia最新文献

英文 中文
IDENTIFIKASI SESAR GRINDULU DENGAN MEMANFAATKAN METODE GRAVITASI 利用重力方法来识别剖面研磨
Pub Date : 2022-04-28 DOI: 10.26740/ifi.v11n02.p20-27
Hikmatul Maulidah, T. Prastowo, Arie Realita
AbstrakSesar aktif merupakan salah satu sumber potensial pemicu gempa tektonik di wilayah selatan Jawa Timur,dimana Pacitan merupakan kabupaten dengan tatanan geologi yang didominasi oleh busur pengunungan selatan.Identifikasi kehadiran dan karakteristik Sesar Grindulu di Kabupaten Pacitan adalah penting sebagai bagian dari studimitigasi bencana seismik. Proses identifikasi kehadiran dan karakteristik sesar tersebut memanfaatkan metode gravitasiuntuk menentukan posisi geografis, orientasi dan tipe Sesar Grindulu. Data penelitian berupa distribusi anomali gravitasiyang diperoleh dari satelit TOPEX dengan beberapa koreksi untuk mendapatkan Complete Bouguer Anomaly (CBA).Teknik pemfilteran kontinuitas ke atas diterapkan untuk memisahkan anomali regional dan anomali lokal sehingga bisadigunakan untuk mengetahui orientasi sesar. Teknik Second Vertical Derivative (SVD) diterapkan untuk mengetahuilokasi dan tipe sesar. Analisis semua teknik yang diterapkan dalam penelitian ini memberikan kesimpulan bahwa posisiSesar Grindulu adalah 111,1o – 111,3o BT dan 8,1o – 8,2o LS dengan orientasi arah timur laut–barat daya (NE-SW).Area timur laut identik dengan wilayah utara Kabupaten Pacitan yang didominasi batuan dengan densitas rendah dandiduga memotong jalur utama Sesar Grindulu di perlintasan Sungai Grindulu. Area barat daya identik dengan wilayahselatan Kabupaten Pacitan yang didominasi oleh batuan dengan densitas relatif tinggi karena wilayah selatan Pacitandipengaruhi oleh aktivitas magmatik busur pengunungan selatan Pulau Jawa. Interpretasi hasil terapan teknik SVD pada5 slicing anomali lokal menunjukkan bahwa Sesar Grindulu merupakan sesar dengan kombinasi tipe turun dan geser.Temuan penelitian ini bermanfaat sebagai kajian potensi bencana dan upaya pengurangan risiko bencana di Pacitan. Kata Kunci: Pacitan, Sesar Grindulu, metode gravitasi, TOPEX, kontinuitas ke atas, koreksi CBA, SVD AbstractActive faults have prompted one of potential sources for tectonic earthquakes in the southern regions of East Java,where Pacitan is a region of interest with a geological setting being dominated by the Java southern mountain arc.Identification of the presence and characteristics of Grindulu Fault in Pacitan is vital for seismic hazard mitigation study.In this study, such identification involved the use of gravity method to determine geographical positions, orientation andfaulting type of the Grindulu. The data included gravity anomaly distribution obtained from TOPEX satellites with somelocal corrections towards Complete Bouguer Anomaly (CBA). A filtering technique called upward continuation was usedto separate regional anomaly from local one in order to determine fault orientation. A Second Vertical Derivative (SVD)technique was also used to determine the Grindulu locations and faulting type. Analysis of the applied techniques showedthat the Grindulu is located at 111.1o – 111.3o E and 8.1o – 8.2o S with its NE-SW direction. We found that the northeaststudy area
活跃的abstrasesesar是爪哇东部某一地区可能引发构造地震的来源之一,在那里Pacitan是一个由s型山弓主导的地质秩序的地区。在Pacitan发现Sesar grin首先的存在和特征是地震摄影的重要组成部分。剖宫产的存在和特征识别过程利用重力方法来确定地理位置、方向和抓地力类型。从TOPEX卫星上获得的重力异常分布的研究数据,经过多次修正,以获得一个完整的Bouguer反常(CBA)。连续渗透技术适用于将区域异常与局部异常分开,以便用于确定剖面方向。用于了解剖面图和剖面图类型的第二垂直导数技术(SVD)。分析这项研究中应用的所有技术得出的结论是,posisiSesar grin古人是111.1o——111.3o BT和8.1o——8.2o具有东北方向——西南方向(NE-SW)。东北地区与帕西坦区北部地区相同,该地区以低密度岩石为主,被怀疑在格林提亚河的交叉口切断了主干道。西南地区与帕西坦县南部地区相同,该地区被岩石密度相对较高的区域占主导地位,因为南部山峰受到爪哇岛南部的大圆弧活动的影响。对地方5条曲线上SVD工程工程的应用解读表明,Sesar grin先于Sesar是一个带有向下和滑动组合的Sesar。本研究的研究结果是对Pacitan潜在灾难的研究和减少灾害风险的努力的研究。关键词:帕西坦,剖腹产Grindulu重力、TOPEX连续性向上的方法,纠正CBA, SVD AbstractActive faults有prompted潜在为构造器的一个《南方regions of earthquakes东爪哇,帕西坦在哪里a地区的利益与地质设置被电弧控制Java南方的山。在Pacitan中确定活动与性格缺陷对地震防护研究至关重要。在这项研究中,这种识别包括使用重力的方法来确定地理定位、方向和磨砺类型。来自TOPEX satellites的包含重力异常的数据,带有局部校正的配套配套的配套套完整的Bouguer anomaly (CBA)。一种名为upward的过滤技术不断使用,这是一种罕见的局部分离,需要确定错误方向。二种眩晕衍生物(SVD)还用于确定研磨、减少类型。应用技术分析我们发现北太平洋地区的地势被研磨河上的低密度岩石所控制。南部地区的高密度岩石占主导地位,南部地区的magtivitf影响深远。从SVD技术中衍生出来的结果显示,当地规范中有5处插入:磨砺是一种正常的、剥离的缺点。目前的结果对地震威胁的潜在后果是有害的。Pacitan, grindue, gravity method, TOPEX, upward continuation, CBA, SVD
{"title":"IDENTIFIKASI SESAR GRINDULU DENGAN MEMANFAATKAN METODE GRAVITASI","authors":"Hikmatul Maulidah, T. Prastowo, Arie Realita","doi":"10.26740/ifi.v11n02.p20-27","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/ifi.v11n02.p20-27","url":null,"abstract":"AbstrakSesar aktif merupakan salah satu sumber potensial pemicu gempa tektonik di wilayah selatan Jawa Timur,dimana Pacitan merupakan kabupaten dengan tatanan geologi yang didominasi oleh busur pengunungan selatan.Identifikasi kehadiran dan karakteristik Sesar Grindulu di Kabupaten Pacitan adalah penting sebagai bagian dari studimitigasi bencana seismik. Proses identifikasi kehadiran dan karakteristik sesar tersebut memanfaatkan metode gravitasiuntuk menentukan posisi geografis, orientasi dan tipe Sesar Grindulu. Data penelitian berupa distribusi anomali gravitasiyang diperoleh dari satelit TOPEX dengan beberapa koreksi untuk mendapatkan Complete Bouguer Anomaly (CBA).Teknik pemfilteran kontinuitas ke atas diterapkan untuk memisahkan anomali regional dan anomali lokal sehingga bisadigunakan untuk mengetahui orientasi sesar. Teknik Second Vertical Derivative (SVD) diterapkan untuk mengetahuilokasi dan tipe sesar. Analisis semua teknik yang diterapkan dalam penelitian ini memberikan kesimpulan bahwa posisiSesar Grindulu adalah 111,1o – 111,3o BT dan 8,1o – 8,2o LS dengan orientasi arah timur laut–barat daya (NE-SW).Area timur laut identik dengan wilayah utara Kabupaten Pacitan yang didominasi batuan dengan densitas rendah dandiduga memotong jalur utama Sesar Grindulu di perlintasan Sungai Grindulu. Area barat daya identik dengan wilayahselatan Kabupaten Pacitan yang didominasi oleh batuan dengan densitas relatif tinggi karena wilayah selatan Pacitandipengaruhi oleh aktivitas magmatik busur pengunungan selatan Pulau Jawa. Interpretasi hasil terapan teknik SVD pada5 slicing anomali lokal menunjukkan bahwa Sesar Grindulu merupakan sesar dengan kombinasi tipe turun dan geser.Temuan penelitian ini bermanfaat sebagai kajian potensi bencana dan upaya pengurangan risiko bencana di Pacitan. \u0000Kata Kunci: Pacitan, Sesar Grindulu, metode gravitasi, TOPEX, kontinuitas ke atas, koreksi CBA, SVD \u0000AbstractActive faults have prompted one of potential sources for tectonic earthquakes in the southern regions of East Java,where Pacitan is a region of interest with a geological setting being dominated by the Java southern mountain arc.Identification of the presence and characteristics of Grindulu Fault in Pacitan is vital for seismic hazard mitigation study.In this study, such identification involved the use of gravity method to determine geographical positions, orientation andfaulting type of the Grindulu. The data included gravity anomaly distribution obtained from TOPEX satellites with somelocal corrections towards Complete Bouguer Anomaly (CBA). A filtering technique called upward continuation was usedto separate regional anomaly from local one in order to determine fault orientation. A Second Vertical Derivative (SVD)technique was also used to determine the Grindulu locations and faulting type. Analysis of the applied techniques showedthat the Grindulu is located at 111.1o – 111.3o E and 8.1o – 8.2o S with its NE-SW direction. We found that the northeaststudy area","PeriodicalId":56254,"journal":{"name":"Inovasi Fisika Indonesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"44127973","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
ANALISIS SEISMISITAS DAN POTENSI BAHAYA BENCANA SEISMIK DI WILAYAH SELATAN PULAU SUMATERA 材料中世界上最好的地震潜能的委托和潜能分析
Pub Date : 2022-04-26 DOI: 10.26740/ifi.v11n2.p12-19
Intan Novia Sari, T. Prastowo
AbstrakPotensi bencana gempa di wilayah selatan Sumatera dapat dipelajari melalui studi seismisitas wilayah denganmenghitung 𝑎-value untuk mendiskripsikan level seismisitas dan 𝑏-value untuk mediskripsikan stres batuan geologibawah permukaan. Data penelitian ini adalah statistik magnitudo antara 3,5 ≤ 𝑀w ≤ 8,4 selama tahun 1970-2021 dengankedalaman gempa mencapai 640 km yang bisa diakses melalui laman https://earthquake.usgs.gov/earthquakes/search/.Perhitungan 𝑎-value dan 𝑏-value dilakukan dengan membagi wilayah selatan Sumatera menjadi Zona 1, Zona 2, danZona 3 dengan hasil-hasil untuk Zona 1: 𝑎 = 6,40 dan 𝑏 = 0,83; Zona 2: 𝑎 = 6,78 dan 𝑏 = 0,91; dan Zona 3: 𝑎 = 6,15dan 𝑏 = 1,05. Berbeda dengan nilai 𝑎 dan 𝑏, anomali 𝑏 tidak dinyatakan sebagai angka melainkan dalam bentuk petavariasi spasial 𝑏-value. Analisis hasil-hasil perhitungan 𝑎 dan 𝑏 untuk ketiga zona seismik menunjukkan bahwaseismisitas Zona 2 paling tinggi karena aktivitas seismo-tektonik sepanjang transisi zona subduksi Sumatera menujuzona subduksi Jawa. Seismisitas Zona 1 juga relatif tinggi dipicu oleh aktivitas serupa sepanjang zona subduksi dekatPalung Sumatera dan Sesar Besar Sumatera. Hal ini berarti wilayah barat Sumatera bagian selatan lebih rentan terhadappotensi bencana gempa tektonik. Analisis variasi spasial 𝑏-value menemukan wilayah selatan Sumatera dengan 𝑏-valueyang rendah bertepatan dengan saat gempa besar yang memicu gelombang tsunami pada tanggal 12 September 2007.Hasil-hasil penelitian ini sama dengan temuan terdahulu yang relevan dengan studi seismisitas Pulau Sumatera.Kata Kunci: seismisitas wilayah selatan Sumatera, 𝑎-value, 𝑏-value, anomali 𝑏-value AbstractThe potency for eartquakes hazards in southern Sumatera can be examined by calculating 𝑎-value used todescribe seismicity and 𝑏-value used to describe subsurface rock stress. The data for this study are earthquake momentmagnitudes between 3,5 ≤ 𝑀w ≤ 8,4 during the years of 1970-2021 with depths reaching to 640 km accessed athttps://earthquake.usgs.gov/earthquakes/search/. Calculation was performed by dividing the southern Sumatera intoZone 1, Zone 2, and Zone 3 with the results were for Zone 1: 𝑎 = 6.40 and 𝑏 = 0.83; Zona 2: 𝑎 = 6.78 and 𝑏 = 0.91; andZona 3: 𝑎 = 6.15 and 𝑏 = 1.05. Different from 𝑎-value and 𝑏-value, the 𝑏 anomaly was not represented in numbers butit was given in the spatial variation of 𝑏-value. Analysis showed that seismicity in Zone 2 is the highest due to seismotectonic activity along transition from Sumatera to Java subduction zone. Seismicity in Zone 1 is also relatively hightriggered by similar activity along the subduction zone near the Sumatran Trench and the Great Sumatran Fault. Itmeans that the western part of the southern Sumatera is more vulnerable to tectonic earthquake potential. The analysisof spatial variations of the 𝑏-value found that regions of low 𝑏-value corresponded to a large earthquake that generatedtsunami on September 12, 2007. Th
苏门答腊地震AbstrakPotensi南部地区可以通过研究研究seismisitas denganmenghitung地区𝑎-value寄来seismisitas级和𝑏-value为mediskripsikan geologibawah岩石表面的压力。≤3.5之间的研究数据是统计星等𝑀w≤为8.4年1970-2021 dengankedalaman达到640公里的地震可以通过访问该页面的https://earthquake.usgs.gov/earthquakes/search/.Perhitungan𝑎-value和𝑏-value做南方苏门答腊分成1区、2区3 danZona对于1区:𝑎= 6,40结果和𝑏= 0.83;2区:𝑎= 6.78和𝑏= 0.91;和3区:𝑎= 6,15dan𝑏= 1.05。𝑎价值和𝑏不同,𝑏异常没有被宣布为数字,而是空间petavariasi𝑏-value形式。𝑎计算结果分析,并为区域第三𝑏seismo-tektonik展示bahwaseismisitas最高2区,因为地震活动在俯冲带苏门答腊爪哇menujuzona俯冲带过渡。1区地震学也是由类似的活动沿着苏门答腊靠近裂谷的俯冲带和苏门答腊大剖腹产等区域触发的。这意味着南部苏门答腊西部地区更容易发生潜在的构造灾难。𝑏-value空间变异分析时发现了南方低𝑏-valueyang恰逢苏门答腊大地震引发的海啸波的2007年9月12日。这项研究的结果与早期发现类似,与苏门答腊地震研究相关。关键词:seismisitas苏门答腊南部,𝑎-value𝑏-value𝑏-value异常AbstractThe potency为了苏门答腊地震危害在南方可以被计算examined𝑎-value过去todescribe seismicity和摇滚𝑏-value习惯描述subsurface压力。研究的数据,这是地震momentmagnitudes≤3.5之间𝑀w≤为8.4年》期间和depths 1970-2021伸向到640公里accessed athttps: / /美国地质调查局地震。gov / earthquakes search -。Calculation was performed by dividing《南苏门答腊intoZone 1、2区和3区with the results for区在1:𝑎= 83;6 . 40和𝑏= 0。2区:𝑎= 6 . 78和𝑏= 0。91;andZona 3:𝑎= 6。15和𝑏= 1。05。从𝑎-value和𝑏-value不同,《数字butit𝑏是不会出现反常现象是《空间variation of𝑏-value屈服了。分析表明,2区地震的高度是地震活动的高度,从苏门答腊到Java subduction区。西米勒行动在苏门答腊靠近特朗和苏门答腊之间进行。这意味着南苏门答腊的西部片更容易构造潜在的地震。《analysisof空间variations of The𝑏-value找到那个regions of low𝑏-value corresponded to a那generatedtsunami在2007年9月12日,大地震。目前的结果与前地震探测结果一致。安装:南苏门答腊seismicity𝑎-value、𝑏-value𝑏-value反常现象
{"title":"ANALISIS SEISMISITAS DAN POTENSI BAHAYA BENCANA SEISMIK DI WILAYAH SELATAN PULAU SUMATERA","authors":"Intan Novia Sari, T. Prastowo","doi":"10.26740/ifi.v11n2.p12-19","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/ifi.v11n2.p12-19","url":null,"abstract":"AbstrakPotensi bencana gempa di wilayah selatan Sumatera dapat dipelajari melalui studi seismisitas wilayah denganmenghitung 𝑎-value untuk mendiskripsikan level seismisitas dan 𝑏-value untuk mediskripsikan stres batuan geologibawah permukaan. Data penelitian ini adalah statistik magnitudo antara 3,5 ≤ 𝑀w ≤ 8,4 selama tahun 1970-2021 dengankedalaman gempa mencapai 640 km yang bisa diakses melalui laman https://earthquake.usgs.gov/earthquakes/search/.Perhitungan 𝑎-value dan 𝑏-value dilakukan dengan membagi wilayah selatan Sumatera menjadi Zona 1, Zona 2, danZona 3 dengan hasil-hasil untuk Zona 1: 𝑎 = 6,40 dan 𝑏 = 0,83; Zona 2: 𝑎 = 6,78 dan 𝑏 = 0,91; dan Zona 3: 𝑎 = 6,15dan 𝑏 = 1,05. Berbeda dengan nilai 𝑎 dan 𝑏, anomali 𝑏 tidak dinyatakan sebagai angka melainkan dalam bentuk petavariasi spasial 𝑏-value. Analisis hasil-hasil perhitungan 𝑎 dan 𝑏 untuk ketiga zona seismik menunjukkan bahwaseismisitas Zona 2 paling tinggi karena aktivitas seismo-tektonik sepanjang transisi zona subduksi Sumatera menujuzona subduksi Jawa. Seismisitas Zona 1 juga relatif tinggi dipicu oleh aktivitas serupa sepanjang zona subduksi dekatPalung Sumatera dan Sesar Besar Sumatera. Hal ini berarti wilayah barat Sumatera bagian selatan lebih rentan terhadappotensi bencana gempa tektonik. Analisis variasi spasial 𝑏-value menemukan wilayah selatan Sumatera dengan 𝑏-valueyang rendah bertepatan dengan saat gempa besar yang memicu gelombang tsunami pada tanggal 12 September 2007.Hasil-hasil penelitian ini sama dengan temuan terdahulu yang relevan dengan studi seismisitas Pulau Sumatera.Kata Kunci: seismisitas wilayah selatan Sumatera, 𝑎-value, 𝑏-value, anomali 𝑏-value \u0000AbstractThe potency for eartquakes hazards in southern Sumatera can be examined by calculating 𝑎-value used todescribe seismicity and 𝑏-value used to describe subsurface rock stress. The data for this study are earthquake momentmagnitudes between 3,5 ≤ 𝑀w ≤ 8,4 during the years of 1970-2021 with depths reaching to 640 km accessed athttps://earthquake.usgs.gov/earthquakes/search/. Calculation was performed by dividing the southern Sumatera intoZone 1, Zone 2, and Zone 3 with the results were for Zone 1: 𝑎 = 6.40 and 𝑏 = 0.83; Zona 2: 𝑎 = 6.78 and 𝑏 = 0.91; andZona 3: 𝑎 = 6.15 and 𝑏 = 1.05. Different from 𝑎-value and 𝑏-value, the 𝑏 anomaly was not represented in numbers butit was given in the spatial variation of 𝑏-value. Analysis showed that seismicity in Zone 2 is the highest due to seismotectonic activity along transition from Sumatera to Java subduction zone. Seismicity in Zone 1 is also relatively hightriggered by similar activity along the subduction zone near the Sumatran Trench and the Great Sumatran Fault. Itmeans that the western part of the southern Sumatera is more vulnerable to tectonic earthquake potential. The analysisof spatial variations of the 𝑏-value found that regions of low 𝑏-value corresponded to a large earthquake that generatedtsunami on September 12, 2007. Th","PeriodicalId":56254,"journal":{"name":"Inovasi Fisika Indonesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"45268714","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
ANALISIS SEISMISITAS DAN POTENSI BAHAYA BENCANA SEISMIK PULAU SUMATERA BERDASARKAN DATA GEMPA 1970-2020
Pub Date : 2022-04-08 DOI: 10.26740/ifi.v11n02.p1-11
M. Madlazim, Nurul Dwi Lestari
Abstrak  Seismisitas Sumatera dan potensi bencana gempa tektonik dapat dipelajari melalui analisis parameter -value, -value, dan anomali -value. Nilai  merefleksikan level seismisitas, nilai  menunjukkan level stres batuan geologi bawah permukaan, dan anomali nilai  bisa menjadi prekursor gempa besar. Ketiga parameter tersebut secara akurat diperoleh dengan memanfaatkan statistik frekuensi-magnitudo (FMD) gempa dari katalog USGS antara 1970-2020 dengan magnitudo antara 4,0  9,5 dan kedalaman mencapai 640 km. Kurva FMD menjadi basis penerapan hukum Gutenberg-Richter melalui pendekatan maximum likelihood. Perhitungan ketiga parameter dilakukan dengan membagi wilayah Sumatera menjadi Zona 1, Zona 2, dan Zona 3. Hasil-hasil perhitungan untuk Zona 1:  = 6,02 dan  = 0,76; Zona 2:  = 6,50 dan  = 0,84; dan Zona 3:  = 6,86 dan  = 0,88. Anomali nilai  untuk ketiga zona seismik dinyatakan sebagai peta variasi spasio-temporal -value. Berdasarkan definisi -value dan -value, maka seismisitas Zona 3 (selatan Sumatera) paling tinggi dibandingkan dengan zona lain sedangkan struktur batuan bawah permukaan Zona 1 (utara Sumatera) memiliki stres paling tinggi yang relevan dengan peristiwa gempa besar yang sering terjadi. Analisis variasi spasio-temporal -value menemukan kesesuaian lokasi episenter gempa besar dengan daerah-daerah yang memiliki nilai  yang rendah baik pada Zona 1, Zona 2 maupun Zona 3. Hal ini menunjukkan bahwa -drop dapat digunakan sebagai indikator gempa besar, sama seperti temuan terdahulu yang relevan dengan seismisitas Sumatera. Analisis histogram kedalaman sumber menunjukkan bahwa mayoritas gempa Sumatera adalah gempa dangkal dengan kedaaman rata-rata dalam rentang 30-40 km. Dengan demikian, seluruh wilayah Pulau Sumatera adalah rentan terhadap potensi bahaya bencana gempa tektonik. Kata Kunci: seismisitas Sumatera, -value, -value, anomali -value, hukum Gutenberg-Richter Abstract Seismicity in Sumatera and the potency for tectonic earthquakes can be examined using seismic parameters: -value, -value, and -value anomaly. Parameter -value reflects seismicity level, -value indicates the level of stress on subsurface structure, and -value anomaly is a precursor for a large event. The parameters were accurately calculated from USGS earthquake catalogue for frequency-magnitude distribution (FMD) in Sumatera between 1970-2020 with magnitudes 4.0  9.5 and the depths reaching 640 km beneath the surface. The FMD is a basis for the application of Gutenberg-Richter law through a maximum likelihood approach. Parameter calculation was performed by dividing Sumatera into Zone 1, Zone 2, and Zone 3. The results were for Zone 1:  = 6.02 and  = 0.76; Zone 2:  = 6.50 and  = 0.84; and Zone 3:  = 6.86 and  = 0.88. The  anomaly was given as maps of spatio-temporal -value variations. Based on -value and -value definitions, seismicity in Zone 3 is the highest while subsurface structure in Zone 1 shows the highest stress, relevant to frequent large occurrences in th
苏门答腊地震的抽象地震态和潜在构造灾难可以通过对参数值、值和异常值的分析来研究。价值反映了地震度,价值表现了地表水压力水平,价值异常可能是大地震的前体。这三个参数都是通过利用美国地质调查局在1970年至2020年间的频率大地震(FMD)统计数据精确获取的。FMD曲线成为了Gutenberg-Richter律师事务所的应用基础。三种参数的计算方法是将苏门答腊地区划分为1、2和3区。区域1的计算结果:= 6.02和= 0.76;2区:= 6,50和= 0,84;第三区:686和0,88。这三个地震区域的值异常被定义为时空变化的地图。根据p -value和p -value的定义,3区(苏门答腊南部)的地震态比其他区域高,而1区(苏门答腊北部)地下岩石结构的压力最高,与频繁发生的大地震相关。spasial -时间变化分析发现,大地震的表皮与1区、2区和3区分数较低的区域匹配。这表明,下降可以作为大地震的指示器,就像之前的发现与苏门答腊地震相关一样。对震源结构的分析表明,大多数苏门答腊地震是一场平均30-40公里(30-40公里)范围内的浅层地震。因此,整个苏门答腊地区容易发生构造灾难。关键词:Sumatera -value, -value,值反射地震水平的参数-价值在其底层结构中的压力水平-而-价值只是一个大事件的前端。从1970年到2020年期间,美国地质地震震级平均分布(FMD)计算出了这次地震的规模。FMD是Gutenberg-Richter律师事务所的基础,有最大的覆盖性。计算参数由苏门答腊区1、2、3区呈现。结果是第1区:= 6.02和= 0.76;区域2:= 6.50和= 0.84;第三区:6。86和0。88。反常被认为是时空变化的地图。以价值和价值定义为基础的地震,第三区的地震是这一区域中最引人注目的潜水压力,与这一区域的主要风险有关。对时空和时间的分析发现,大地震及其震中位置较低的地震区域之间存在联系。这暗示b-drop是一件大事件的良好推动力,与前共产主义与地震研究相关。地震分析结果显示,shallow sources占主导地位,平均深度在30-40公里之间。因此,整个岛屿很容易受到地震威胁。苏门答腊地震,-价值,-价值,- anomaly, Gutenberg-Richter法律
{"title":"ANALISIS SEISMISITAS DAN POTENSI BAHAYA BENCANA SEISMIK PULAU SUMATERA BERDASARKAN DATA GEMPA 1970-2020","authors":"M. Madlazim, Nurul Dwi Lestari","doi":"10.26740/ifi.v11n02.p1-11","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/ifi.v11n02.p1-11","url":null,"abstract":"Abstrak  \u0000Seismisitas Sumatera dan potensi bencana gempa tektonik dapat dipelajari melalui analisis parameter -value, -value, dan anomali -value. Nilai  merefleksikan level seismisitas, nilai  menunjukkan level stres batuan geologi bawah permukaan, dan anomali nilai  bisa menjadi prekursor gempa besar. Ketiga parameter tersebut secara akurat diperoleh dengan memanfaatkan statistik frekuensi-magnitudo (FMD) gempa dari katalog USGS antara 1970-2020 dengan magnitudo antara 4,0  9,5 dan kedalaman mencapai 640 km. Kurva FMD menjadi basis penerapan hukum Gutenberg-Richter melalui pendekatan maximum likelihood. Perhitungan ketiga parameter dilakukan dengan membagi wilayah Sumatera menjadi Zona 1, Zona 2, dan Zona 3. Hasil-hasil perhitungan untuk Zona 1:  = 6,02 dan  = 0,76; Zona 2:  = 6,50 dan  = 0,84; dan Zona 3:  = 6,86 dan  = 0,88. Anomali nilai  untuk ketiga zona seismik dinyatakan sebagai peta variasi spasio-temporal -value. Berdasarkan definisi -value dan -value, maka seismisitas Zona 3 (selatan Sumatera) paling tinggi dibandingkan dengan zona lain sedangkan struktur batuan bawah permukaan Zona 1 (utara Sumatera) memiliki stres paling tinggi yang relevan dengan peristiwa gempa besar yang sering terjadi. Analisis variasi spasio-temporal -value menemukan kesesuaian lokasi episenter gempa besar dengan daerah-daerah yang memiliki nilai  yang rendah baik pada Zona 1, Zona 2 maupun Zona 3. Hal ini menunjukkan bahwa -drop dapat digunakan sebagai indikator gempa besar, sama seperti temuan terdahulu yang relevan dengan seismisitas Sumatera. Analisis histogram kedalaman sumber menunjukkan bahwa mayoritas gempa Sumatera adalah gempa dangkal dengan kedaaman rata-rata dalam rentang 30-40 km. Dengan demikian, seluruh wilayah Pulau Sumatera adalah rentan terhadap potensi bahaya bencana gempa tektonik. \u0000Kata Kunci: seismisitas Sumatera, -value, -value, anomali -value, hukum Gutenberg-Richter \u0000Abstract \u0000Seismicity in Sumatera and the potency for tectonic earthquakes can be examined using seismic parameters: -value, -value, and -value anomaly. Parameter -value reflects seismicity level, -value indicates the level of stress on subsurface structure, and -value anomaly is a precursor for a large event. The parameters were accurately calculated from USGS earthquake catalogue for frequency-magnitude distribution (FMD) in Sumatera between 1970-2020 with magnitudes 4.0  9.5 and the depths reaching 640 km beneath the surface. The FMD is a basis for the application of Gutenberg-Richter law through a maximum likelihood approach. Parameter calculation was performed by dividing Sumatera into Zone 1, Zone 2, and Zone 3. The results were for Zone 1:  = 6.02 and  = 0.76; Zone 2:  = 6.50 and  = 0.84; and Zone 3:  = 6.86 and  = 0.88. The  anomaly was given as maps of spatio-temporal -value variations. Based on -value and -value definitions, seismicity in Zone 3 is the highest while subsurface structure in Zone 1 shows the highest stress, relevant to frequent large occurrences in th","PeriodicalId":56254,"journal":{"name":"Inovasi Fisika Indonesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"43597722","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
PENGARUH KONSENTRASI EKSTRAK DAUN SIRIH HIJAU DAN MADU TERHADAP SIFAT ANTIBAKTERI PLESTER LUKA HIDROGEL PVA/KITOSAN 绿色槟榔和蜂蜜提取物的浓度对PVA/KITOSAN凝胶抗菌特性的影响
Pub Date : 2022-04-01 DOI: 10.26740/ifi.v11n1.p48-55
Nurul Chamidah, L. Rohmawati
Plester luka yang ada di pasaran pada umumnya masih menggunakan bahan sintetis, sehingga dapat menimbulkan reaksi hipersensitif pada luka. Oleh karena itu, dibutuhkan plester luka berbahan dasar alami. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas daun sirih dan madu sebagai plester luka hidrogel PVA (Polivinil Alkohol)/kitosan yang alami dalam menghambat bakteri S. aureus dan E. coli, dan mengetahui tingkat elastisitasnya. Metode penelitian ini adalah eksperimen dengan 3 perlakuan. Ekstraksi daun sirih hijau dan madu menggunakan metode maserasi dengan variasi konsentrasi yakni 5wt%, 15wt%, dan 25wt%. Setiap konsentrasi ditambahkan dengan PVA dan kitosan lalu dipanaskan pada suhu 85ºC selama 5 jam hingga terbentuk membran. Membran tersebut diuji antibakteri, kuat tarik, dan SEM. Hasil penelitian ini menunjukkan konsentrasi 15 wt% ekstrak daun sirih hijau memiliki aktivitas antibakteri yang paling efektif pada bakteri S. aureus dan E. coli adalah (16,8 0,47) mm dan (18,4 0,35) mm. Sedangkan pada konsentrasi 25 wt%  hidrogel memiliki nilai kuat tarik paling baik sebesar 0.219 MPa, modulus elastisitas 0.09 MPa, dan memiliki struktur morfologi berpori dan halus namun masih terdapat aglomerasi.
市场上发现的创可贴通常仍然使用合成材料,这可能会导致对伤口的过度敏感反应。因此,它需要天然的创可贴。这项研究的目的是研究槟榔叶和蜂蜜作为抗水凝胶(聚乙烯基酒精)/基提山天然抑制奥雷斯和大肠杆菌细菌,并确定其弹性水平。本研究的方法是一种三种治疗方法的实验。提取绿色槟榔叶和蜂蜜的方法与浓度的变化为5wt%、15wt%和25wt%进行对比。每个浓度加上PVA kitosan然后加热温度85ºC五个小时,直到形成细胞膜。细胞膜测试了抗菌、抗拉和SEM。这项研究的结果显示15 wt %浓度绿槟榔叶提取物对细菌有抗菌活性最有效的。奥里斯和大肠杆菌(16,8 0,47)mm和(营业额是184 0,35浓度25 wt %)嗯。而为凝胶有强大吸引力最好成绩高达0.219 MPa,弹性modulus 0。09 MPa,有多孔而微妙,但仍然有aglomerasi形态结构。
{"title":"PENGARUH KONSENTRASI EKSTRAK DAUN SIRIH HIJAU DAN MADU TERHADAP SIFAT ANTIBAKTERI PLESTER LUKA HIDROGEL PVA/KITOSAN","authors":"Nurul Chamidah, L. Rohmawati","doi":"10.26740/ifi.v11n1.p48-55","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/ifi.v11n1.p48-55","url":null,"abstract":"Plester luka yang ada di pasaran pada umumnya masih menggunakan bahan sintetis, sehingga dapat menimbulkan reaksi hipersensitif pada luka. Oleh karena itu, dibutuhkan plester luka berbahan dasar alami. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas daun sirih dan madu sebagai plester luka hidrogel PVA (Polivinil Alkohol)/kitosan yang alami dalam menghambat bakteri S. aureus dan E. coli, dan mengetahui tingkat elastisitasnya. Metode penelitian ini adalah eksperimen dengan 3 perlakuan. Ekstraksi daun sirih hijau dan madu menggunakan metode maserasi dengan variasi konsentrasi yakni 5wt%, 15wt%, dan 25wt%. Setiap konsentrasi ditambahkan dengan PVA dan kitosan lalu dipanaskan pada suhu 85ºC selama 5 jam hingga terbentuk membran. Membran tersebut diuji antibakteri, kuat tarik, dan SEM. Hasil penelitian ini menunjukkan konsentrasi 15 wt% ekstrak daun sirih hijau memiliki aktivitas antibakteri yang paling efektif pada bakteri S. aureus dan E. coli adalah (16,8 0,47) mm dan (18,4 0,35) mm. Sedangkan pada konsentrasi 25 wt%  hidrogel memiliki nilai kuat tarik paling baik sebesar 0.219 MPa, modulus elastisitas 0.09 MPa, dan memiliki struktur morfologi berpori dan halus namun masih terdapat aglomerasi.","PeriodicalId":56254,"journal":{"name":"Inovasi Fisika Indonesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"42356737","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
MEKANIKA PERAMBATAN GELOMBANG TSUNAMI: STUDI KASUS TSUNAMI TELUK PALU DAN SELAT SUNDA TAHUN 2018 海啸波浏览器力学:2018年锤湾和巽他海峡海啸病例研究
Pub Date : 2022-04-01 DOI: 10.26740/ifi.v11n1.p35-47
Roifatu Diana Zain, T. Prastowo
Pemahaman mekanika perambatan gelombang tsunami adalah penting dalam studi mitigasi bencana tsunami. Aspek kinematik menjelaskan fenomena tsunami time delay dan aspek dinamik menjelaskan fenomena tsunami run-up. Time delay dihitung sebagai selisih waktu antara kedatangan gelombang tsunami dan estimasi waktu tiba berdasarkan aproksimasi shallow water dimana tsunami bergerak dengan kecepatan yang hanya bergantung pada kedalaman lokal. Estimasi run-up diuji menggunakan Hukum Green dengan hanya mempertimbangkan efek pendangkalan pantai dan Hukum Green yang telah dimodifikasi dengan menyertakan efek refraksi gelombang tsunami saat mendekati pantai. Tujuan penelitian adalah menguji apakah aspek kinematik dan dinamik perambatan gelombang tsunami berlaku untuk kasus tsunami Teluk Palu dan Selat Sunda pada tahun 2018. Data penelitian diperoleh dari NOAA (lembaga kredibel yang dikelola oleh pemerintah US) dan beberapa publikasi yang relevan. Hasil-hasil penelitian berupa grafik time delay yang menunjukkan bahwa observed travel times lebih besar dibandingkan dengan estimated travel times. Hal ini berarti tsunami datang terlambat ke tepi pantai akibat deformasi fisis dasar laut. Selain itu, juga diperoleh grafik time delay terhadap travel distance, dimana untuk Teluk Palu diperoleh  0,61 sedangkan untuk Selat Sunda,  0,82. Faktor geometri Teluk Palu dan Selat Sunda yang relatif sempit dibandingkan dengan Samudera Pasifik menjadi alasan mengapa  tidak sebesar kasus trans-Pasifik seperti temuan penelitian terdahulu. Estimasi run-up berbasis modifikasi Hukum Green memberikan hasil perhitungan yang lebih baik dibandingkan dengan menggunakan Hukum Green yang hanya mempertimbangkan efek pendangkalan, dimana ada peningkatan akurasi estimasi run-up sebesar 2-3 kali lipat. Kesimpulan penting adalah aspek kinematik dan dinamik perambatan gelombang tsunami masih berlaku untuk tsunami Teluk Palu dan Selat Sunda dengan penyimpangan terbatas karena faktor geometri lokasi kejadian.Pemahaman mekanika perambatan gelombang tsunami adalah penting dalam studi mitigasi bencana tsunami. Aspek kinematik menjelaskan fenomena tsunami time delay dan aspek dinamik menjelaskan fenomena tsunami run-up. Time delay dihitung sebagai selisih waktu antara kedatangan gelombang tsunami dan estimasi waktu tiba berdasarkan aproksimasi shallow water dimana tsunami bergerak dengan kecepatan yang hanya bergantung pada kedalaman lokal. Estimasi run-up diuji menggunakan Hukum Green dengan hanya mempertimbangkan efek pendangkalan pantai dan Hukum Green yang telah dimodifikasi dengan menyertakan efek refraksi gelombang tsunami saat mendekati pantai. Tujuan penelitian adalah menguji apakah aspek kinematik dan dinamik perambatan gelombang tsunami berlaku untuk kasus tsunami Teluk Palu dan Selat Sunda pada tahun 2018. Data penelitian diperoleh dari NOAA (lembaga kredibel yang dikelola oleh pemerintah US) dan beberapa publikasi yang relevan. Hasil-hasil penelitian berupa grafik time delay yang menunjukkan
了解海啸波的拦截机制是海啸减灾研究的重要组成部分。动力学方面解释了海啸的时间延迟现象,动态方面解释了海啸的亚裔现象。时间延迟被计算为海啸波的到来和到达时间估计的时间间隔,而海啸的速度只取决于局部深度。根据绿色法律,亚军的估算是通过仅仅考虑海水退去的影响和通过靠近海滩时海啸折射效应而改装的绿色法律进行的。这项研究的目的是测试2018年锤击湾和巽他海峡海啸的动力学和动态方面是否适用。研究数据来自NOAA(美国政府管理的可信机构)和一些相关出版物。研究结果显示,《时间旅行》的观测者比《旅游时报》的估计数字还要多。这意味着由于海底的裂变而海啸来得太晚。此外,距离旅行还获得了一份时间延迟图,其中锤击湾获得了0.61,而槌湾则达到了0.82。与过去的研究发现相比,锤尾湾和巽他海峡的几何结构相对较窄,这就解释了为什么南太平洋的情况不像以前那么严重。基于绿色法律修改的运行估计比只考虑表面积影响的绿色法提供了更好的计算结果,在这种情况下,运行预测的准确性增加了2-3倍。重要的结论是,海啸波的动态和动态方面仍然适用于锤湾和巽他海峡的海啸,由于事故地点的几何因素而存在有限的偏差。了解海啸波的拦截机制是海啸减灾研究的重要组成部分。动力学方面解释了海啸的时间延迟现象,动态方面解释了海啸的亚裔现象。时间延迟被计算为海啸波的到来和到达时间估计的时间间隔,而海啸的速度只取决于局部深度。根据绿色法律,亚军的估算是通过仅仅考虑海水退去的影响和通过靠近海滩时海啸折射效应而改装的绿色法律进行的。这项研究的目的是测试2018年锤击湾和巽他海峡海啸的动力学和动态方面是否适用。研究数据来自NOAA(美国政府管理的可信机构)和一些相关出版物。研究结果显示,《时间旅行》的观测者比《旅游时报》的估计数字还要多。这意味着由于海底的裂变而海啸来得太晚。此外,距离旅行还获得了一份时间延迟图,其中锤击湾获得了0.61,而槌湾则达到了0.82。与过去的研究发现相比,锤尾湾和巽他海峡的几何结构相对较窄,这就解释了为什么南太平洋的情况不像以前那么严重。基于绿色法律修改的运行估计比只考虑表面积影响的绿色法提供了更好的计算结果,在这种情况下,运行预测的准确性增加了2-3倍。重要的结论是,海啸波的动态和动态方面仍然适用于锤湾和巽他海峡的海啸,由于事故地点的几何因素而存在有限的偏差。
{"title":"MEKANIKA PERAMBATAN GELOMBANG TSUNAMI: STUDI KASUS TSUNAMI TELUK PALU DAN SELAT SUNDA TAHUN 2018","authors":"Roifatu Diana Zain, T. Prastowo","doi":"10.26740/ifi.v11n1.p35-47","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/ifi.v11n1.p35-47","url":null,"abstract":"Pemahaman mekanika perambatan gelombang tsunami adalah penting dalam studi mitigasi bencana tsunami. Aspek kinematik menjelaskan fenomena tsunami time delay dan aspek dinamik menjelaskan fenomena tsunami run-up. Time delay dihitung sebagai selisih waktu antara kedatangan gelombang tsunami dan estimasi waktu tiba berdasarkan aproksimasi shallow water dimana tsunami bergerak dengan kecepatan yang hanya bergantung pada kedalaman lokal. Estimasi run-up diuji menggunakan Hukum Green dengan hanya mempertimbangkan efek pendangkalan pantai dan Hukum Green yang telah dimodifikasi dengan menyertakan efek refraksi gelombang tsunami saat mendekati pantai. Tujuan penelitian adalah menguji apakah aspek kinematik dan dinamik perambatan gelombang tsunami berlaku untuk kasus tsunami Teluk Palu dan Selat Sunda pada tahun 2018. Data penelitian diperoleh dari NOAA (lembaga kredibel yang dikelola oleh pemerintah US) dan beberapa publikasi yang relevan. Hasil-hasil penelitian berupa grafik time delay yang menunjukkan bahwa observed travel times lebih besar dibandingkan dengan estimated travel times. Hal ini berarti tsunami datang terlambat ke tepi pantai akibat deformasi fisis dasar laut. Selain itu, juga diperoleh grafik time delay terhadap travel distance, dimana untuk Teluk Palu diperoleh  0,61 sedangkan untuk Selat Sunda,  0,82. Faktor geometri Teluk Palu dan Selat Sunda yang relatif sempit dibandingkan dengan Samudera Pasifik menjadi alasan mengapa  tidak sebesar kasus trans-Pasifik seperti temuan penelitian terdahulu. Estimasi run-up berbasis modifikasi Hukum Green memberikan hasil perhitungan yang lebih baik dibandingkan dengan menggunakan Hukum Green yang hanya mempertimbangkan efek pendangkalan, dimana ada peningkatan akurasi estimasi run-up sebesar 2-3 kali lipat. Kesimpulan penting adalah aspek kinematik dan dinamik perambatan gelombang tsunami masih berlaku untuk tsunami Teluk Palu dan Selat Sunda dengan penyimpangan terbatas karena faktor geometri lokasi kejadian.Pemahaman mekanika perambatan gelombang tsunami adalah penting dalam studi mitigasi bencana tsunami. Aspek kinematik menjelaskan fenomena tsunami time delay dan aspek dinamik menjelaskan fenomena tsunami run-up. Time delay dihitung sebagai selisih waktu antara kedatangan gelombang tsunami dan estimasi waktu tiba berdasarkan aproksimasi shallow water dimana tsunami bergerak dengan kecepatan yang hanya bergantung pada kedalaman lokal. Estimasi run-up diuji menggunakan Hukum Green dengan hanya mempertimbangkan efek pendangkalan pantai dan Hukum Green yang telah dimodifikasi dengan menyertakan efek refraksi gelombang tsunami saat mendekati pantai. Tujuan penelitian adalah menguji apakah aspek kinematik dan dinamik perambatan gelombang tsunami berlaku untuk kasus tsunami Teluk Palu dan Selat Sunda pada tahun 2018. Data penelitian diperoleh dari NOAA (lembaga kredibel yang dikelola oleh pemerintah US) dan beberapa publikasi yang relevan. Hasil-hasil penelitian berupa grafik time delay yang menunjukkan ","PeriodicalId":56254,"journal":{"name":"Inovasi Fisika Indonesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"44422516","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
ANALISIS RELASI MOMEN SEISMIK DAN MAGNITUDO MOMEN UNTUK VARIASI KEDALAMAN SUMBER GEMPA TEKTONIK (SHALLOW, INTERMEDIATE, AND DEEP SOURCES) 地震妈妈与震级妈妈与变异KEDALAMAN SUMBER GEMPA构造的关系分析(浅源、中源和深源)
Pub Date : 2022-02-10 DOI: 10.26740/ifi.v11n1.p8-16
Qonitah Salsabillah, T. Prastowo
Abstrak Karakteristik gempa dapat dipelajari melalui relasi antara parameter-parameter sumber. Dua parameter sumber yang berfungsi sebagai ukuran kekuatan gempa adalah magnitudo momen  dan momen seismik . Penelitian ini fokus pada analisis relasi empiris    untuk variasi kedalaman: shallow (0-100 km), intermediate (100-300 km), dan deep (  300 km) sources. Data penelitian adalah 242 gempa tektonik yang diperoleh dari berbagai sumber reliabel (publikasi internasional) baik intraplate maupun interplate events yang terjadi di seluruh dunia, termasuk Indonesia antara 1905-2016 dengan magnitudo antara 4,45  9,20. Hasil penelitian berupa persamaan empiris untuk setiap kedalaman sumber,  = 0,287 ln  + 5,952 (shallow sources),  = 0,290 ln  + 6,047 (intermediate sources) dan  = 0,285 ln  + 5,816 (deep sources). Ketiga persamaan tersebut bersifat self-consistent karena merepresentasikan relasi empiris    dengan bentuk grafik yang sama. Nilai koefisien ln  untuk ketiga persamaan tidak berbeda sampai dengan desimal kedua sedangkan variasi kecil nilai konstanta tidak memberikan informasi yang jelas tentang perbedaan antara ketiga sumber gempa. Relasi empiris    yang diperoleh dari penelitian ini konsisten dengan temuan penelitian terdahulu, yaitu  merupakan fungsi logaritmik . Selain temuan tersebut, penelitian ini juga menemukan distribusi mayor kedalaman sumber adalah kurang dari 20 km (shallow sources), antara 100-200 km (intermediate sources), dan 550-600 km (deep sources). Temuan ini konsisten dengan karakteristik seismisitas global. Hasil-hasil penelitian ini memberikan pemahaman tentang relasi    yang bersifat universal (tidak bergantung pada kedalaman sumber gempa) dan global (tidak bergantung pada lokasi kejadian gempa).   Kata Kunci: magnitudo momen, momen seismik, relasi empiris   , variasi kedalaman sumber Abstract Characteristics of earthquakes can be examined using analysis of source parameters. Two source parameters used as a measure of earthquake strength are momen magnitude  and seismic moment . This study focuses on analysis of a    empirical relation for varying depths: shallow (0-100 km), intermediate (100-300 km), dan deep (  300 km). The data were 242 occurrences (intraplate and interplate events worldwide between 1905-2016) obtained from reliable published studies with varying magnitudes of 4.45  9.20. The results were in the form of an empirical equation for each source depth,  = 0.287 ln  + 5.952 (shallow sources),  = 0.290 ln  + 6.047 (intermediate sources) dan  = 0.285 ln  + 5.816 (deep sources). These equations are self-consistent as they represent the    relation in the same form of graphs. Coefficients of ln  are similar for all the three equations to two decimal places while small variations of constants give no clear information on differences in the source depth. The    relation obtained is consistent with previous work in the sense that  is a logarithmic function of . In addition, the current study found major earthquake
可以通过源参数之间的关系来了解地震的抽象特征。用来衡量地震强度的两个来源参数是大地震时刻和大地震时刻。本研究重点是对深度变化的经验关系分析:shallow(0-100公里)、中期(100-300公里)和深层(300公里)资源。研究数据显示,从世界各地的宗教文献中,包括1905年至2016年的印尼和4.45 9.20年的大地震,总共发生了242次构造地震。研究的结果是资源深度的经验方程,= 0.287 ln + 5.952 (shallow sources), = 0.290 ln + 6.047 (intermediate sources)和= 0.285 ln + 5.816(深度sources)。这三个方程是自我一致性的,因为它们以相同的图形形式表现出经验关系。这三个方程的系数值直到小数点后才有所不同,而小常数值的变化却没有提供关于这三个震源之间差异的清晰信息。从这项研究中获得的经验关系与早期研究发现相一致,这是对数功能。除了这些发现,该研究还发现,主要资源的分布范围小于20公里(shallow sources)、100-200公里(中间)和550-600公里(深层消息来源)。这一发现与全球地震特征一致。这项研究的结果为我们提供了一种普遍关系(不依赖地震震源的深度)和全球关系(不依赖地震发生的地点)的见解。关键词:大地震时刻、地震时刻、经验关系、地震源特征的深度变化可以用parameters分析进行研究。两种parameters被用来表示地震的强度是震级和地震时刻。对varying的经验关系分析的研究结果:shallow(0-100公里)、中间(100-300公里)和深度(300公里)。数据是242 occurrences杂志》(intraplate和1905-2016之间interplate事件worldwide)获得来自可靠和varying published studies magnitudes》4 . 45 9 . 20。结果是一种单一资源的经验方程,= 0.287 ln + 5,952 (shallow sources), = 0,290 ln + 6047(中间资源)和= 0,285 ln + 5816(深度资源)。这些匹配是自我持续性的,因为它们在同一种类型的图形中呈现了这种关系。在资源不同的情况下,持续不断的变化没有明确的信息。相对而言,相对于previous的工作是一致的,这是对数功能的对数。简而言之,目前的研究发现,主要地震地震的研究是在较低的深度分配20公里的地方进行分配,深度外包100-200公里,高层次采购550-600公里,以良好的全球地震性格协调。这项研究提供了对这种关系的更好的了解,这种关系是普遍和全球的,是地区性和位置的独立性。重点:大事件,地震时刻,经验关系,变化深度
{"title":"ANALISIS RELASI MOMEN SEISMIK DAN MAGNITUDO MOMEN UNTUK VARIASI KEDALAMAN SUMBER GEMPA TEKTONIK (SHALLOW, INTERMEDIATE, AND DEEP SOURCES)","authors":"Qonitah Salsabillah, T. Prastowo","doi":"10.26740/ifi.v11n1.p8-16","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/ifi.v11n1.p8-16","url":null,"abstract":"Abstrak \u0000Karakteristik gempa dapat dipelajari melalui relasi antara parameter-parameter sumber. Dua parameter sumber yang berfungsi sebagai ukuran kekuatan gempa adalah magnitudo momen  dan momen seismik . Penelitian ini fokus pada analisis relasi empiris    untuk variasi kedalaman: shallow (0-100 km), intermediate (100-300 km), dan deep (  300 km) sources. Data penelitian adalah 242 gempa tektonik yang diperoleh dari berbagai sumber reliabel (publikasi internasional) baik intraplate maupun interplate events yang terjadi di seluruh dunia, termasuk Indonesia antara 1905-2016 dengan magnitudo antara 4,45  9,20. Hasil penelitian berupa persamaan empiris untuk setiap kedalaman sumber,  = 0,287 ln  + 5,952 (shallow sources),  = 0,290 ln  + 6,047 (intermediate sources) dan  = 0,285 ln  + 5,816 (deep sources). Ketiga persamaan tersebut bersifat self-consistent karena merepresentasikan relasi empiris    dengan bentuk grafik yang sama. Nilai koefisien ln  untuk ketiga persamaan tidak berbeda sampai dengan desimal kedua sedangkan variasi kecil nilai konstanta tidak memberikan informasi yang jelas tentang perbedaan antara ketiga sumber gempa. Relasi empiris    yang diperoleh dari penelitian ini konsisten dengan temuan penelitian terdahulu, yaitu  merupakan fungsi logaritmik . Selain temuan tersebut, penelitian ini juga menemukan distribusi mayor kedalaman sumber adalah kurang dari 20 km (shallow sources), antara 100-200 km (intermediate sources), dan 550-600 km (deep sources). Temuan ini konsisten dengan karakteristik seismisitas global. Hasil-hasil penelitian ini memberikan pemahaman tentang relasi    yang bersifat universal (tidak bergantung pada kedalaman sumber gempa) dan global (tidak bergantung pada lokasi kejadian gempa). \u0000  \u0000Kata Kunci: magnitudo momen, momen seismik, relasi empiris   , variasi kedalaman sumber \u0000Abstract \u0000Characteristics of earthquakes can be examined using analysis of source parameters. Two source parameters used as a measure of earthquake strength are momen magnitude  and seismic moment . This study focuses on analysis of a    empirical relation for varying depths: shallow (0-100 km), intermediate (100-300 km), dan deep (  300 km). The data were 242 occurrences (intraplate and interplate events worldwide between 1905-2016) obtained from reliable published studies with varying magnitudes of 4.45  9.20. The results were in the form of an empirical equation for each source depth,  = 0.287 ln  + 5.952 (shallow sources),  = 0.290 ln  + 6.047 (intermediate sources) dan  = 0.285 ln  + 5.816 (deep sources). These equations are self-consistent as they represent the    relation in the same form of graphs. Coefficients of ln  are similar for all the three equations to two decimal places while small variations of constants give no clear information on differences in the source depth. The    relation obtained is consistent with previous work in the sense that  is a logarithmic function of . In addition, the current study found major earthquake","PeriodicalId":56254,"journal":{"name":"Inovasi Fisika Indonesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-02-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"43122382","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
SEISMISITAS JAWA TIMUR DAN POTENSI BAHAYA BENCANA SEISMIK TERKAIT 东爪哇地震和相关地震灾害的潜在危险
Pub Date : 2022-02-10 DOI: 10.26740/ifi.v11n1.p17-27
Muslimatul Fitria, T. Prastowo
Abstrak  Seismisitas Jawa Timur dan potensi bencana gempa tektonik terkait dapat dipelajari melalui analisis parameter seismik: -value, -value, dan anomali -value. Nilai  merefleksikan level seismisitas, nilai  menunjukkan level stres batuan bawah permukaan, dan anomali nilai  menjadi prekursor gempa besar. Ketiga parameter tersebut secara akurat diperoleh dengan memanfaatkan data frekuensi-magnitudo (FMD) dari katalog USGS antara 1973-2020. Kurva FMD menjadi basis penerapan hukum Gutenberg-Richter melalui pendekatan maximum likelihood untuk data gempa tektonik dengan magnitudo antara 3,1  7,8 dan kedalaman mencapai 574 km di bawah permukaan. Perhitungan ketiga parameter dilakukan dengan membagi wilayah Jawa Timur menjadi Zona Utara, Zona Selatan, dan Zona Utuh dengan hasil-hasil untuk Zona Utara:  = 5,77 dan  = 0,96; Zona Selatan:  = 6,49 dan  = 0,81; dan Zona Utuh:  = 6,80 dan  = 0,87. Berbeda dengan nilai  dan , anomali nilai  tidak dinyatakan dalam bentuk angka melainkan dalam bentuk peta variasi spasio-temporal -value. Analisis hasil-hasil perhitungan  dan  untuk ketiga zona seismik menunjukkan bahwa seismisitas wilayah selatan Jawa Timur lebih tinggi daripada seismisitas wilayah utara karena stres tinggi batuan yang dipicu aktivitas seismo-tektonik sepanjang zona subduksi dekat Palung Jawa. Dengan demikian, wilayah selatan Jawa Timur lebih rentan terhadap potensi bencana gempa seismik. Analisis variasi spasio-temporal -value menemukan wilayah selatan Jawa Timur dengan nilai  yang rendah, bertepatan dengan saat gempa besar (tsunami earthquake) terjadi pada bulan Juni 1994. Hasil-hasil penelitian ini sama dengan temuan penelitian terdahulu yang relevan dengan studi seismisitas Pulau Jawa.   Kata Kunci: seismisitas Jawa Timur, -value, -value, anomali -value, hukum Gutenberg-Richter Abstract Seismicity in East Java and its potency for earthquakes can be examined using parameters: -value, -value, and -value anomaly. Parameter -value reflects seismicity level, -value indicates stress level of subsurface structure, and -value anomaly is a precursor for a large event. The parameters were accurately obtained from frequency-magnitude distribution (FMD) in the region of interest between 1973-2020 based on USGS catalogue. The FMD serves as a basis for the Gutenberg-Richter (GR) law through maximum likelihood for data with varying magnitudes of 3.1  7.8 and depths reaching 574 km below the surface. Determination of the parameters was performed by dividing East Java into Northern Zone, Southern Zone, the whole Zone. The results were for Northern Zone:  = 5,77 and  = 0,96; Southern Zone:  = 6,49 and  = 0,81; and the whole Zone:  = 6,80 and  = 0,87, respectively. Different from -value and -value, the anomaly in -value was not represented in numbers but it was given in the spasio-temporal -value. Analysis of the results for each zone showed that seismicity in the southern region of East Java is relatively higher than in the north, due to a high-stress
[UNK]通过地震参数分析,可以了解到东部响应地震活动和相关的构造地震潜力:-值、-值和异常值。数值[UNK]反映地震水平,数值[UNK]显示地表以下的岩石应力水平,异常值[UNK]成为主要地震前兆。这三个参数是使用1973年至2020年间美国地质调查局目录中的磁频数据(FMD)准确获得的。FMD曲线通过最大似然法成为应用古腾堡-里希特定律的基础,该方法适用于震级在3.1至7.8级之间、深度达到地表以下574公里的构造地震数据。第三个参数是通过将东爪哇地区划分为北区、南区和全区来计算的,北区的结果为:[UNK]=5,77和[UNK]=0.96;南区:[UNK]=6.49和[UNK]=0.81;全区域:[UNK]=6.80和[UNK]=0.87。与值和不同,值的异常不是以数字的形式指定的,而是以时空值变化图的形式指定。对三个地震带计算结果的分析表明,由于巴隆-爪哇附近整个俯冲带的地震构造活动引发的高岩石应力,爪哇东部南部的地震活动高于北部地区的地震活动。因此,东爪哇岛南部更容易受到地震灾害的影响。对时空变化值的分析发现,东爪哇岛南部的数值较低,与1994年6月的海啸地震一致。这项研究的结果与之前与爪哇岛地震研究相关的研究结果相同。[UNK]关键词:Jawa East地震,-值,-值、异常-值,Gutenberg Richter摘要东爪哇的地震活动及其对地震的影响可以使用参数来检查:-值、-值和-值异常。参数-值反映地震活动水平,-值表示地下结构的应力水平,值异常是大事件的前兆。这些参数是根据美国地质调查局的目录,从1973-2020年间感兴趣区域的频率-幅度分布(FMD)中准确获得的。FMD作为古腾堡-里希特(GR)定律的基础,通过最大似然获得震级为3.1[UNK]7.8、深度达到地表以下574公里的数据。通过将东爪哇划分为北部区域、南部区域和整个区域来确定参数。北部地区的结果为:[UNK]=5,77和[UNK]=0.96;南区:[UNK]=6.49和[UNK]=0.81;整个区域:[UNK]=6.80和[UNK]=0.87。与-值和-值不同,-值异常不是用数字表示的,而是用spasio时间值表示的。对每个区域的结果分析表明,东爪哇南部地区的地震活动相对高于北部,这是由于爪哇海沟附近俯冲带沿线的构造活动引起的高应力区域。因此,南部地区容易受到地质灾害的影响。对spasio时间值的分析发现,南海岸的spasio值较低,与1994年6月海啸地震的地点有关。目前的结果与之前对爪哇地震活动的发现一致。[UNK]关键词:东爪哇地震活动性,-值,-值异常,古腾堡-里希特定律
{"title":"SEISMISITAS JAWA TIMUR DAN POTENSI BAHAYA BENCANA SEISMIK TERKAIT","authors":"Muslimatul Fitria, T. Prastowo","doi":"10.26740/ifi.v11n1.p17-27","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/ifi.v11n1.p17-27","url":null,"abstract":"Abstrak \u0000 Seismisitas Jawa Timur dan potensi bencana gempa tektonik terkait dapat dipelajari melalui analisis parameter seismik: -value, -value, dan anomali -value. Nilai  merefleksikan level seismisitas, nilai  menunjukkan level stres batuan bawah permukaan, dan anomali nilai  menjadi prekursor gempa besar. Ketiga parameter tersebut secara akurat diperoleh dengan memanfaatkan data frekuensi-magnitudo (FMD) dari katalog USGS antara 1973-2020. Kurva FMD menjadi basis penerapan hukum Gutenberg-Richter melalui pendekatan maximum likelihood untuk data gempa tektonik dengan magnitudo antara 3,1  7,8 dan kedalaman mencapai 574 km di bawah permukaan. Perhitungan ketiga parameter dilakukan dengan membagi wilayah Jawa Timur menjadi Zona Utara, Zona Selatan, dan Zona Utuh dengan hasil-hasil untuk Zona Utara:  = 5,77 dan  = 0,96; Zona Selatan:  = 6,49 dan  = 0,81; dan Zona Utuh:  = 6,80 dan  = 0,87. Berbeda dengan nilai  dan , anomali nilai  tidak dinyatakan dalam bentuk angka melainkan dalam bentuk peta variasi spasio-temporal -value. Analisis hasil-hasil perhitungan  dan  untuk ketiga zona seismik menunjukkan bahwa seismisitas wilayah selatan Jawa Timur lebih tinggi daripada seismisitas wilayah utara karena stres tinggi batuan yang dipicu aktivitas seismo-tektonik sepanjang zona subduksi dekat Palung Jawa. Dengan demikian, wilayah selatan Jawa Timur lebih rentan terhadap potensi bencana gempa seismik. Analisis variasi spasio-temporal -value menemukan wilayah selatan Jawa Timur dengan nilai  yang rendah, bertepatan dengan saat gempa besar (tsunami earthquake) terjadi pada bulan Juni 1994. Hasil-hasil penelitian ini sama dengan temuan penelitian terdahulu yang relevan dengan studi seismisitas Pulau Jawa. \u0000  \u0000Kata Kunci: seismisitas Jawa Timur, -value, -value, anomali -value, hukum Gutenberg-Richter \u0000Abstract \u0000Seismicity in East Java and its potency for earthquakes can be examined using parameters: -value, -value, and -value anomaly. Parameter -value reflects seismicity level, -value indicates stress level of subsurface structure, and -value anomaly is a precursor for a large event. The parameters were accurately obtained from frequency-magnitude distribution (FMD) in the region of interest between 1973-2020 based on USGS catalogue. The FMD serves as a basis for the Gutenberg-Richter (GR) law through maximum likelihood for data with varying magnitudes of 3.1  7.8 and depths reaching 574 km below the surface. Determination of the parameters was performed by dividing East Java into Northern Zone, Southern Zone, the whole Zone. The results were for Northern Zone:  = 5,77 and  = 0,96; Southern Zone:  = 6,49 and  = 0,81; and the whole Zone:  = 6,80 and  = 0,87, respectively. Different from -value and -value, the anomaly in -value was not represented in numbers but it was given in the spasio-temporal -value. Analysis of the results for each zone showed that seismicity in the southern region of East Java is relatively higher than in the north, due to a high-stress ","PeriodicalId":56254,"journal":{"name":"Inovasi Fisika Indonesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-02-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"44376005","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
PENCITRAAN RUPTURE GEMPABUMI SUMATERA BARAT 2 MARET 2016, MW 7,9 MENGGUNAKAN METODE MUSICBP PENCITRAAN破裂GEMPABUMI SUMATERA BARAT 2三月2016,mw7.9方法批准MUSICBP
Pub Date : 2022-02-10 DOI: 10.26740/ifi.v11n1.p28-34
Daffa Galuh Ramadhan, Madlazim .
Abstrak Sumatera Barat merupakan daerah yang memiliki tingkat seismisitas sangat tinggi. Gempabumi berkekuatan besar sering melanda daerah ini baik di wilayah daratan maupun lautan. Amplitudo dari gempabumi berkekuatan besar selalu memicu terbentuknya zona segmentasi rupture. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik rupture dari gempabumi Mw 7,9 yang terjadi di daerah Sumatera Barat pada tanggal 2 Maret 2016. Karakteristik dari rupture yang dihasilkan berupa nilai durasi, panjang, kecepatan, dan arah rupture. Metode yang digunakan ialah Multiple Signal Back-Projection (MUSICBP) menggunakan filter band pass dengan rentang 0,25 – 1 Hz. Data yang digunakan didapatkan dari website IRIS Wilber 3 dengan pengaturan event gempa teleseismik. Data gempabumi dengan format SAC yang digunakan direkam oleh stasiun Array Ausralia sebanyak 60 stasiun. Data SAC dari gempabumi tersebut diolah menggunakan cross correlation sehingga diperoleh sinyal yang koheren dan sefase. Hasil dari pemrosesan data berupa arah rambat rupture yang memiliki arah utara-selatan (north-south ) secara bilateral dengan panjang rupture 90 km dan berdurasi 40 detik. Gempabumi ini berjenis intraplate earthquake dengan mekanisme gempa strike slip. Selain itu, Gempabumi ini juga memiliki episenter gempa yang berada di Cekungan Wharton Samudera Hinda. Berdasarkan hasil regresi linier dari durasi dan panjang rupture maka dapat diketahui nilai kecepatan rambat rupture yaitu 2,3 km/s. Hasil pencitraan rupture gempabumi ini divalidasi menggunakan lokasi gempa susulan – gempa susulan dan didapatkan bahwa lokasi gempa susulan – gempa susulan terletak di zona segmentasi rupture gempabumi tersebut.   Kata Kunci: Gempabumi Sumatera, Karakteristik Rupture, Multiple Signal Back-Projection.       Abstract West Sumatra is an area that has a very high level of seismicity. Large earthquakes often hit this area both on land and sea. The amplitude of a large earthquake always triggers the formation of segmentation zone rupture. This study aims to analyze the characteristics rupture of the earthquake Mw 7.9 that occurred in West Sumatra on March 2, 2016. The characteristics of rupture the resulting are the duration, length, velocity, and direction of the rupture. The method used is Multiple Signal Back-Projection (MUSICBP) using a band pass filter with a range of 0.25 – 1 Hz. The data used is obtained from the IRIS Wilber 3 website with settings event teleseismic earthquake. Earthquake data in the SAC format used was recorded by Array 60 stations from Australia. The SAC data from the earthquake was processed using cross correlation to obtain a coherent and in-phase signal. The result of data processing is the direction of propagation rupture which has a north-south  direction bilaterally with a length of rupture 90 km and a duration of 40 seconds. This earthquake is an intraplate earthquake with an earthquake mechanism strike slip. In addition, this earthquake also has an epicenter in the
西苏门答腊摘要是一个地震级别非常高的地区。大地震经常在陆地或海上袭击这个地区。大规模地震的振幅总是触发断裂分割带的形成。本研究旨在分析2016年3月2日发生在苏门答腊西部地区的7.9级地震的破裂特征。所产生的破裂的特征是破裂的持续时间、长度、速度和方向。使用的方法是多信号反向投影(MUSICBP),使用范围为0.25–1 Hz的滤波器带通。所使用的数据是从IRIS Wilber 3网站获得的,具有远程地震事件设置。澳大利亚阵列站使用SAC格式记录的平滑数据多达60个站。通过互相关使用来自地震的SAC数据,从而获得相干和渐进信号。沿断裂斜坡方向的数据处理结果,该断裂斜坡具有南北方向,断裂长度为90公里,半径为40秒。本次地震属于走滑型板内地震。此外,本次地震还有一次发生在印度沃顿区的地震。根据破裂持续时间和长度的线性回归,可以确定2.3 km/s的破裂速度值。使用顺序地震位置(顺序地震)验证了这种地震破裂成像的结果,发现顺序地震位置——顺序地震位于地震破裂分割带中。关键词:苏门答腊地震,破裂特征,多信号反投影。摘要西苏门答腊是一个地震活动水平非常高的地区。这个地区经常发生陆上和海上的大地震。大地震的振幅总是触发分割带破裂的形成。本研究旨在分析2016年3月2日西苏门答腊7.9级地震的破裂特征。破裂的特征是破裂的持续时间、长度、速度和方向。使用的方法是使用范围为0.25–1 Hz的带通滤波器的多信号反向投影(MUSICBP)。所使用的数据是从IRIS Wilber 3网站获得的,设置了远程地震事件。采用SAC格式的地震数据由澳大利亚的Array 60台站记录。使用互相关处理地震的SAC数据,以获得相干同相信号。数据处理的结果是传播断裂的方向,它具有南北向本次地震为板内地震,地震机制为走滑。此外,这次地震的震中也在印度洋的沃顿盆地。根据破裂持续时间和长度的线性回归结果,可以看出速度破裂的值为2.3km/s。利用余震-余震的位置对本次地震的成像破裂结果进行了验证,发现余震-余震位置位于破裂地震的分割带内。关键词:苏门答腊地震,特征破裂,多信号反投影。
{"title":"PENCITRAAN RUPTURE GEMPABUMI SUMATERA BARAT 2 MARET 2016, MW 7,9 MENGGUNAKAN METODE MUSICBP","authors":"Daffa Galuh Ramadhan, Madlazim .","doi":"10.26740/ifi.v11n1.p28-34","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/ifi.v11n1.p28-34","url":null,"abstract":"Abstrak \u0000Sumatera Barat merupakan daerah yang memiliki tingkat seismisitas sangat tinggi. Gempabumi berkekuatan besar sering melanda daerah ini baik di wilayah daratan maupun lautan. Amplitudo dari gempabumi berkekuatan besar selalu memicu terbentuknya zona segmentasi rupture. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik rupture dari gempabumi Mw 7,9 yang terjadi di daerah Sumatera Barat pada tanggal 2 Maret 2016. Karakteristik dari rupture yang dihasilkan berupa nilai durasi, panjang, kecepatan, dan arah rupture. Metode yang digunakan ialah Multiple Signal Back-Projection (MUSICBP) menggunakan filter band pass dengan rentang 0,25 – 1 Hz. Data yang digunakan didapatkan dari website IRIS Wilber 3 dengan pengaturan event gempa teleseismik. Data gempabumi dengan format SAC yang digunakan direkam oleh stasiun Array Ausralia sebanyak 60 stasiun. Data SAC dari gempabumi tersebut diolah menggunakan cross correlation sehingga diperoleh sinyal yang koheren dan sefase. Hasil dari pemrosesan data berupa arah rambat rupture yang memiliki arah utara-selatan (north-south ) secara bilateral dengan panjang rupture 90 km dan berdurasi 40 detik. Gempabumi ini berjenis intraplate earthquake dengan mekanisme gempa strike slip. Selain itu, Gempabumi ini juga memiliki episenter gempa yang berada di Cekungan Wharton Samudera Hinda. Berdasarkan hasil regresi linier dari durasi dan panjang rupture maka dapat diketahui nilai kecepatan rambat rupture yaitu 2,3 km/s. Hasil pencitraan rupture gempabumi ini divalidasi menggunakan lokasi gempa susulan – gempa susulan dan didapatkan bahwa lokasi gempa susulan – gempa susulan terletak di zona segmentasi rupture gempabumi tersebut. \u0000  \u0000Kata Kunci: Gempabumi Sumatera, Karakteristik Rupture, Multiple Signal Back-Projection.     \u0000  \u0000Abstract \u0000West Sumatra is an area that has a very high level of seismicity. Large earthquakes often hit this area both on land and sea. The amplitude of a large earthquake always triggers the formation of segmentation zone rupture. This study aims to analyze the characteristics rupture of the earthquake Mw 7.9 that occurred in West Sumatra on March 2, 2016. The characteristics of rupture the resulting are the duration, length, velocity, and direction of the rupture. The method used is Multiple Signal Back-Projection (MUSICBP) using a band pass filter with a range of 0.25 – 1 Hz. The data used is obtained from the IRIS Wilber 3 website with settings event teleseismic earthquake. Earthquake data in the SAC format used was recorded by Array 60 stations from Australia. The SAC data from the earthquake was processed using cross correlation to obtain a coherent and in-phase signal. The result of data processing is the direction of propagation rupture which has a north-south  direction bilaterally with a length of rupture 90 km and a duration of 40 seconds. This earthquake is an intraplate earthquake with an earthquake mechanism strike slip. In addition, this earthquake also has an epicenter in the","PeriodicalId":56254,"journal":{"name":"Inovasi Fisika Indonesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-02-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"47724055","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
SINTESIS NANOFIBER KITOSAN/PVA SEBAGAI WOUND DRESSING DENGAN METODE ELEKTROSPINNING 静电拉伸法纳米纤维壳聚糖/PVA的伤口敷料烧结
Pub Date : 2022-02-10 DOI: 10.26740/ifi.v11n1.p1-7
Kholli Vatul Nur Istiqomah, D. Kusumawati
Abstrak Nanofiber kitosan/PVA dapat digunakan sebagai wound dressing karena memiliki sifat bioaktif dan biokompatibel. Pembuatan nanofiber dilakukan dengan menggunakan metode elektrospinning. Penelitian ini menggunakan larutan kitosan dengan konsentrasi 3% dan larutan PVA dengan konsentrasi 10%. Pencampuran larutan kitosan dengan larutan PVA mengunakan perbandingan volume:volume yaitu 1:4, 2:4 dan 3:4. Selanjutnya dilakukan proses elektrospinning dengan parameter meliputi tegangan 20 kV, jarak jarum ke kollektor 15 cm, serta laju alir 5 ml/jam. Nanofiber yang dihasilkan dari proses elektrospinning kemudian dikarakterisasi menggunakan Fourier Transform Infrared (FTIR) yang berfungsi untuk melihat gugus fungsi yang terdapat pada sampel, Scanning Electron Microscopy-Energy Dispersive X-Ray (SEM-EDX) yang berfungsi untuk melihat morfologi dan material penyusun, dan X-Ray Diffraction (XRD) berfungsi untuk mengidentifikasi fasa kristalin dalam material. Nanofiber yang dihasilkan  menunjukkan nanofiber mengandung gugus kitosan dan PVA yang dibuktikan adanya kemiripan spektrum antara nanofiber kitosan/PVA dengan senyawa kitosan dan PVA. Nanofiber kitosan/PVA 1:4 dapat digunakan sebagai wound dressing karena membentuk nanofiber lebih baik dibanding lainnya, dimana fibers yang dihasilkan homogen dengan ukuran fiber yang hampir sama yaitu 177,1 nm, rapat, dan permukaannya halus tanpa adanya beads yang dibuktikan dengan karakterisasi SEM.   Kata Kunci: kitosan, elektrospinning, nanofiber, wound dressing   Abstract The manufacture of nanofibers was carried out using the electrospinning method. This study used a chitosan solution with a concentration of 3% and a PVA solution with a concentration of 10%. Mixing the chitosan solution with the PVA solution used a volume: volume ratio of 1:4, 2:4 and 3:4. Furthermore, the electrospinning process was carried out with parameters including a voltage of 20 kV, a needle to the collector of 15 cm, and a flow rate of 5 ml/hour. The nanofibers produced from the electrospinning process were then characterized using Fourier Transform Infrared (FTIR) which serves to see the functional groups contained in the sample, Scanning Electron Microscopy-Energy Dispersive X-Ray (SEM-EDX) which functions to see the morphology and constituent materials, and X-Ray Diffraction (XRD) serves to identify the crystalline phase in the material The spectrum of similarities between nanofiber chitosan/PVA with chitosan and PVA compounds proves that the produced nanofiber contains the chitosan and PVA group. Chitosan/PVA 1:4 nanofibers can be used as wound dressings because they form nanofibers better than others, where the resulting fibers are homogeneous with almost the same fiber size, namely 177.1 nm, tight, and smooth surface without any beads as evidenced by SEM characterization.   Keywords: chitosan, electrospinning, nanofiber , wound dressing
kitosan/PVA的抽象纳米纤维可用于生物活性和生物兼容性的工装裤。纳米纤维的制造是通过电旋转方法进行的。本研究采用3%浓度的kitosan溶液和10%浓度的PVA溶液。将kitosan溶液与PVA溶液混合使用卷比:卷1:4,2:4和3:4。接下来是一个电旋进程,参数包括20 kV的电压,针到15厘米的距离,以及5毫升/小时的流量。Nanofiber elektrospinning然后dikarakterisasi用傅里叶变换过程产生的红外线(FTIR)的作用是为了看到星团的功能在于样本,扫描电子Microscopy-Energy Dispersive x光(SEM-EDX)看到的功能形态学和纳米材料,x光结晶Diffraction (XRD)用来识别阶段的材料。生产的纳米纤维表明,纳米纤维中含有基塔和PVA簇,这证明基塔纳米纤维/PVA与基钦化合物和PVA有重叠。kitosan/PVA 1:4的纳米纤维可以作为额外的wound化妆,因为它形成了比其他的更精细的纳米纤维,而这些纤维产生的同质纤维大小接近177.1 nm,紧致,微妙的表面没有从闪的描述证明的珠头。关键词:kitosan,电旋,纳米纤维,wound穿甲弹的使用电动机就被注意到了。这项研究以3%的专注度和PVA解决方案以10%的专注度解决了几次问题。PVA解决方案在一卷中使用:1:4、2:4和3:4的卷数。Furthermore,电旋处理方案包括20 kV的电压,15厘米的针对收集者,以及5毫升/小时的流动速率。从神经传导系统中产生的纳米物质采用傅耶红外线传输(FTIR),服务于样本中发现的功能,扫描电子微扫描x射线(semn - edx)x射线服务确定了纳米纤维基山/PVA之间的晶体相变与飞地和PVA联合生产的纳米纤维给飞地和PVA集团提供了证据。Chitosan/PVA 1:4纳米纤维可以像其他的一样使用,因为它们的种类比其他的强,而再生纤维与几乎相同大小的纤维是同质的,namely 177.1 nm、tight和光滑的表面没有任何证据。chitosan,触电,纳米纤维,wound dressing
{"title":"SINTESIS NANOFIBER KITOSAN/PVA SEBAGAI WOUND DRESSING DENGAN METODE ELEKTROSPINNING","authors":"Kholli Vatul Nur Istiqomah, D. Kusumawati","doi":"10.26740/ifi.v11n1.p1-7","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/ifi.v11n1.p1-7","url":null,"abstract":"Abstrak \u0000Nanofiber kitosan/PVA dapat digunakan sebagai wound dressing karena memiliki sifat bioaktif dan biokompatibel. Pembuatan nanofiber dilakukan dengan menggunakan metode elektrospinning. Penelitian ini menggunakan larutan kitosan dengan konsentrasi 3% dan larutan PVA dengan konsentrasi 10%. Pencampuran larutan kitosan dengan larutan PVA mengunakan perbandingan volume:volume yaitu 1:4, 2:4 dan 3:4. Selanjutnya dilakukan proses elektrospinning dengan parameter meliputi tegangan 20 kV, jarak jarum ke kollektor 15 cm, serta laju alir 5 ml/jam. Nanofiber yang dihasilkan dari proses elektrospinning kemudian dikarakterisasi menggunakan Fourier Transform Infrared (FTIR) yang berfungsi untuk melihat gugus fungsi yang terdapat pada sampel, Scanning Electron Microscopy-Energy Dispersive X-Ray (SEM-EDX) yang berfungsi untuk melihat morfologi dan material penyusun, dan X-Ray Diffraction (XRD) berfungsi untuk mengidentifikasi fasa kristalin dalam material. Nanofiber yang dihasilkan  menunjukkan nanofiber mengandung gugus kitosan dan PVA yang dibuktikan adanya kemiripan spektrum antara nanofiber kitosan/PVA dengan senyawa kitosan dan PVA. Nanofiber kitosan/PVA 1:4 dapat digunakan sebagai wound dressing karena membentuk nanofiber lebih baik dibanding lainnya, dimana fibers yang dihasilkan homogen dengan ukuran fiber yang hampir sama yaitu 177,1 nm, rapat, dan permukaannya halus tanpa adanya beads yang dibuktikan dengan karakterisasi SEM. \u0000  \u0000Kata Kunci: kitosan, elektrospinning, nanofiber, wound dressing \u0000  \u0000Abstract \u0000The manufacture of nanofibers was carried out using the electrospinning method. This study used a chitosan solution with a concentration of 3% and a PVA solution with a concentration of 10%. Mixing the chitosan solution with the PVA solution used a volume: volume ratio of 1:4, 2:4 and 3:4. Furthermore, the electrospinning process was carried out with parameters including a voltage of 20 kV, a needle to the collector of 15 cm, and a flow rate of 5 ml/hour. The nanofibers produced from the electrospinning process were then characterized using Fourier Transform Infrared (FTIR) which serves to see the functional groups contained in the sample, Scanning Electron Microscopy-Energy Dispersive X-Ray (SEM-EDX) which functions to see the morphology and constituent materials, and X-Ray Diffraction (XRD) serves to identify the crystalline phase in the material The spectrum of similarities between nanofiber chitosan/PVA with chitosan and PVA compounds proves that the produced nanofiber contains the chitosan and PVA group. Chitosan/PVA 1:4 nanofibers can be used as wound dressings because they form nanofibers better than others, where the resulting fibers are homogeneous with almost the same fiber size, namely 177.1 nm, tight, and smooth surface without any beads as evidenced by SEM characterization. \u0000  \u0000Keywords: chitosan, electrospinning, nanofiber , wound dressing","PeriodicalId":56254,"journal":{"name":"Inovasi Fisika Indonesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-02-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"43712520","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
PENCITRAAN RUPTURE GEMPABUMI DI LOMBOK TIMUR MW 6,9 PADA 19 AGUSTUS 2018 DENGAN METODE BACK PROJECTION pencitran破裂GEMPABUMI DI LOMBOK时间MW 6.9 PADA 2018年8月19日当方法反向投影
Pub Date : 2021-12-10 DOI: 10.26740/ifi.v10n3.p24-32
Ria Ambarsari, Madlazim ., U. A. Deta
Abstrak Gempabumi yang terjadi di Lombok pada 19 Agustus 2018 berkekuatan Mw 6,9 merupakan gempa mainshock kedua sebagai akibat dari rangkaian gempabumi Lombok pada Juli – Agustus 2018. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti karakteristik rupture gempabumi di Lombok Timur Mw 6,9 yang terjadi pada tanggal 19 Agustus 2018 dari hasil pencitraan arah, kecepatan, durasi, dan panjang rupture gempabumi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini dengan teknik pemrosesan array teleseismik menggunakan metode Multiple Signal Back-Projection (MUSICBP) dalam software MATLAB. Data yang digunakan adalah data sekunder dari data seismogram teleseismik dengan 54 stasiun-stasiun seismik array AU (Australia) berformat .SAC dari repositori IRIS Wilber 3. Data tersebut diolah dengan menggunakan program MUSICBP serta dilakukan filter bandpass dengan rentang frekuensi 0,05 – 0,25 Hz melalui proses cross correlation. Hasil keluaran yang diperoleh berupa plot durasi, arah, dan panjang rupture gempa dari MUSICBP serta nilai kemiringan grafik untuk menentukan kecepatan dari rupture gempa dari hasil regresi linear. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pencitraan rupture menggunakan metode MUSICBP adalah sesuai yang divalidasi dengan lokasi gempa susulan-gempa susulan (aftershock) yang terjadi di zona segmentasi rupture tersebut. Berdasarkan hasil dan pembahasan, pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa karakteristik rupture yang terjadi pada gempabumi di Lombok Timur Mw 6,9 tanggal 19 Agustus 2018 adalah arah rupture merambat ke arah Timur secara unilateral sepanjang ~25 km berdurasi 25 s dengan kecepatan rupture 1,74 km/s yang termasuk dalam rentang kecepatan rendah. Hasil dari pencitraan rupture menunjukkan gempabumi yang terjadi di Lombok Timur pada 19 Agustus 2018 tersebut disebabkan oleh aktivitas Flores back arc thrust di wilayah Pulau Lombok bagian Utara dengan arah rupture merambat menuju ke arah Timur (eastward) dengan mekanisme tipe sesar naik (thrust fault).   Kata Kunci: Rupture Gempa, Back Projection, Gempa Teleseismik, Sesar Flores Back-Arc.     Abstract The earthquake that occurred in Lombok on August 19, 2018, with a magnitude of Mw 6.9 was the second mainshock earthquake as a result of the Lombok earthquake series in July – August 2018. This study aims to examine the characteristics of the earthquake rupture in East Lombok Mw 6.9 which occurred on 19 August 2018 from the results of imaging the direction, speed, duration, and length of earthquake rupture. The method used in this research is a teleseismic array processing technique using the Multiple Signal Back-Projection (MUSICBP) method in MATLAB software. The data used is secondary data from teleseismic seismogram data with 54 AU (Australia) seismic array stations in .SAC format from the IRIS Wilber 3 repository. The data was processed using the MUSICBP program and a bandpass filter was performed with a frequency range of 0.05 – 0.25 Hz through the cross-correlation process. The outputs
据了解,2018年8月19日龙目岛发生的6.9级地震是由一系列龙目岛地震引发的第二次大震。该研究旨在研究2018年8月19日发生在东龙目岛6.9的地震地震的特点,这些地震的方向、速度、持续时间和长度。在MATLAB软件中使用了多信号回切法研究中,该研究采用了teleseismic处理技术。所使用的数据是地震地震震级的次要数据,有54个格式的地震站。这些数据是通过音乐家程序编写的,并通过交叉关系进程进行一个0.05 - 0.25 Hz频率的bandpass过滤器处理的。从严格线性回归中确定地震震级持续时间、方向和长度的输出,以及坡度图的斜率值,以确定地震震级的速度。这项研究的结果表明,鲁比人使用音乐cbp方法的成像与震级分割带发生的余震地点相一致。基于这一研究结果和讨论,在可以推断rupture特征发生了8月19日龙目岛地震东方Mw 6,9 2018是rupture方向向东传播,单方面的25 ~ 25公里的速度rupture 1.74 km / s的速度范围内低也不例外。鲁帕图成像的结果显示,2018年8月19日,东龙目岛发生的地震是由北龙目岛的四轴飞行器的活动引起的。关键词:背向地震、背向、心灵感应地震、剖面弧。2018年8月19日至2018年8月19日发生在龙目岛的地震,其兆瓦6.9级的地震是2018年7月至8月系列的第二届地震地震。2018年8月19日,从分析方向、速度、延迟和地震地震的性质,到解开龙目岛东部地震路径的特点。这项研究使用的方法是一组卫星导航技术,使用MATLAB软件中的多信号方法。所使用的数据是通过一种由54个AU(澳大利亚)的地震阵列数据获取的2级数据。数据是通过音乐程序和bandpass过滤器进行的,通过跨境处理的是0.05——0.25 Hz的频率。令人兴奋的是,我们已经确定了音乐的演绎、方向和震级地震的震级,以及震级地震的震级,来确定地震的速度。这项研究的本质研究表明,音乐方法论的作用是恰当的,其结果是经过击打区后的位置验证的。改编自《results和受到质疑,在这个研究,它可以成为结论这就是rupture那characteristics》发生在《东龙目岛地震Mw 6。9日在19方向》2018年八月是跟着rupture传播向东部unilaterally ~ 25公里(with a持续的25 s with a rupture 1 . 74 km / s的速度,这是included in the low-speed太阳城。rupture成像秀那results》《东龙目岛地震那发生在八月19,2018年,是枪舌战境活动弗洛雷斯回来电弧推力的方向》已久的龙目岛岛北部与rupture传播向东部和a型推力断层(eastward)机制。地震地震地震地震地震
{"title":"PENCITRAAN RUPTURE GEMPABUMI DI LOMBOK TIMUR MW 6,9 PADA 19 AGUSTUS 2018 DENGAN METODE BACK PROJECTION","authors":"Ria Ambarsari, Madlazim ., U. A. Deta","doi":"10.26740/ifi.v10n3.p24-32","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/ifi.v10n3.p24-32","url":null,"abstract":"Abstrak \u0000Gempabumi yang terjadi di Lombok pada 19 Agustus 2018 berkekuatan Mw 6,9 merupakan gempa mainshock kedua sebagai akibat dari rangkaian gempabumi Lombok pada Juli – Agustus 2018. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti karakteristik rupture gempabumi di Lombok Timur Mw 6,9 yang terjadi pada tanggal 19 Agustus 2018 dari hasil pencitraan arah, kecepatan, durasi, dan panjang rupture gempabumi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini dengan teknik pemrosesan array teleseismik menggunakan metode Multiple Signal Back-Projection (MUSICBP) dalam software MATLAB. Data yang digunakan adalah data sekunder dari data seismogram teleseismik dengan 54 stasiun-stasiun seismik array AU (Australia) berformat .SAC dari repositori IRIS Wilber 3. Data tersebut diolah dengan menggunakan program MUSICBP serta dilakukan filter bandpass dengan rentang frekuensi 0,05 – 0,25 Hz melalui proses cross correlation. Hasil keluaran yang diperoleh berupa plot durasi, arah, dan panjang rupture gempa dari MUSICBP serta nilai kemiringan grafik untuk menentukan kecepatan dari rupture gempa dari hasil regresi linear. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pencitraan rupture menggunakan metode MUSICBP adalah sesuai yang divalidasi dengan lokasi gempa susulan-gempa susulan (aftershock) yang terjadi di zona segmentasi rupture tersebut. Berdasarkan hasil dan pembahasan, pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa karakteristik rupture yang terjadi pada gempabumi di Lombok Timur Mw 6,9 tanggal 19 Agustus 2018 adalah arah rupture merambat ke arah Timur secara unilateral sepanjang ~25 km berdurasi 25 s dengan kecepatan rupture 1,74 km/s yang termasuk dalam rentang kecepatan rendah. Hasil dari pencitraan rupture menunjukkan gempabumi yang terjadi di Lombok Timur pada 19 Agustus 2018 tersebut disebabkan oleh aktivitas Flores back arc thrust di wilayah Pulau Lombok bagian Utara dengan arah rupture merambat menuju ke arah Timur (eastward) dengan mekanisme tipe sesar naik (thrust fault). \u0000  \u0000Kata Kunci: Rupture Gempa, Back Projection, Gempa Teleseismik, Sesar Flores Back-Arc. \u0000  \u0000  \u0000Abstract \u0000The earthquake that occurred in Lombok on August 19, 2018, with a magnitude of Mw 6.9 was the second mainshock earthquake as a result of the Lombok earthquake series in July – August 2018. This study aims to examine the characteristics of the earthquake rupture in East Lombok Mw 6.9 which occurred on 19 August 2018 from the results of imaging the direction, speed, duration, and length of earthquake rupture. The method used in this research is a teleseismic array processing technique using the Multiple Signal Back-Projection (MUSICBP) method in MATLAB software. The data used is secondary data from teleseismic seismogram data with 54 AU (Australia) seismic array stations in .SAC format from the IRIS Wilber 3 repository. The data was processed using the MUSICBP program and a bandpass filter was performed with a frequency range of 0.05 – 0.25 Hz through the cross-correlation process. The outputs ","PeriodicalId":56254,"journal":{"name":"Inovasi Fisika Indonesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"43596274","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
期刊
Inovasi Fisika Indonesia
全部 Acc. Chem. Res. ACS Applied Bio Materials ACS Appl. Electron. Mater. ACS Appl. Energy Mater. ACS Appl. Mater. Interfaces ACS Appl. Nano Mater. ACS Appl. Polym. Mater. ACS BIOMATER-SCI ENG ACS Catal. ACS Cent. Sci. ACS Chem. Biol. ACS Chemical Health & Safety ACS Chem. Neurosci. ACS Comb. Sci. ACS Earth Space Chem. ACS Energy Lett. ACS Infect. Dis. ACS Macro Lett. ACS Mater. Lett. ACS Med. Chem. Lett. ACS Nano ACS Omega ACS Photonics ACS Sens. ACS Sustainable Chem. Eng. ACS Synth. Biol. Anal. Chem. BIOCHEMISTRY-US Bioconjugate Chem. BIOMACROMOLECULES Chem. Res. Toxicol. Chem. Rev. Chem. Mater. CRYST GROWTH DES ENERG FUEL Environ. Sci. Technol. Environ. Sci. Technol. Lett. Eur. J. Inorg. Chem. IND ENG CHEM RES Inorg. Chem. J. Agric. Food. Chem. J. Chem. Eng. Data J. Chem. Educ. J. Chem. Inf. Model. J. Chem. Theory Comput. J. Med. Chem. J. Nat. Prod. J PROTEOME RES J. Am. Chem. Soc. LANGMUIR MACROMOLECULES Mol. Pharmaceutics Nano Lett. Org. Lett. ORG PROCESS RES DEV ORGANOMETALLICS J. Org. Chem. J. Phys. Chem. J. Phys. Chem. A J. Phys. Chem. B J. Phys. Chem. C J. Phys. Chem. Lett. Analyst Anal. Methods Biomater. Sci. Catal. Sci. Technol. Chem. Commun. Chem. Soc. Rev. CHEM EDUC RES PRACT CRYSTENGCOMM Dalton Trans. Energy Environ. Sci. ENVIRON SCI-NANO ENVIRON SCI-PROC IMP ENVIRON SCI-WAT RES Faraday Discuss. Food Funct. Green Chem. Inorg. Chem. Front. Integr. Biol. J. Anal. At. Spectrom. J. Mater. Chem. A J. Mater. Chem. B J. Mater. Chem. C Lab Chip Mater. Chem. Front. Mater. Horiz. MEDCHEMCOMM Metallomics Mol. Biosyst. Mol. Syst. Des. Eng. Nanoscale Nanoscale Horiz. Nat. Prod. Rep. New J. Chem. Org. Biomol. Chem. Org. Chem. Front. PHOTOCH PHOTOBIO SCI PCCP Polym. Chem.
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1