首页 > 最新文献

Inovasi Fisika Indonesia最新文献

英文 中文
SEBUAH REVIEW: SPEKTROSKOPI IMPEDANSI ELEKTROKIMIA DAN APLIKASINYA DALAM BATERAI LITHIUM-ION 复核:锂电池电化学阻滞剂和应用程序
Pub Date : 2021-07-05 DOI: 10.26740/ifi.v10n2.p59-67
Antony Mahendra, Z. A. I. Supardi
Abstrak Dengan meningkatnya kebutuhan bahan penyimpan energi, baterai rechargeable lithium ion menjadi obyek yang banyak dipelajari. Banyak metoda yang digunakan untuk menyelidiki karakteristik elektrokimia dari baterai, salah satunya adalah Electrochemical Impedance Spectroscopy (EIS). Dengan EIS, informasi dari hubungan state of charge pada siklus tertentu baterai dengan resistansi elektrolit, resistansi film permukaan dan resistansi transfer muatan didapatkan dengan menggunakan rangkaian ekivalen yang sesuai dengan plot Nyquist. Pada artikel ini, perbandingan antara hasil karakterisasi EIS katoda LiCoO2 dan LiNi1/3Co1/3Mn1/3O2 dalam baterai lithium ion juga dipaparkan berdasarkan laporan dari penelitian yang pernah dilakukan para peneliti sebelumnya. Telah dilaporkan bahwa nilai DLi+ dari LiCoO2 lebih besar daripada LiNi1/3Co1/3Mn1/3O2, dan nilai j0 dari LiNi1/3Co1/3Mn1/3O2 lebih besar dari pada LiCoO2.  Kata Kunci: Electrochemical Impedance Spectroscopy (EIS), Plot Nyquist, Baterai Lithium Ion, State of Charge   Abstract With increasing need for energy storage materials, rechargeable lithium ion battery become an object that is much studied. There are many methods that used to investigate electrochemical characteristic of battery, one of them is Electrochemical Impedance Spectroscopy (EIS). With the EIS, informations about relation between state of charge at some certain cycle of battery with electrolyte resistance, surface film resistance, and charge transfer resistance are obtained with modeling equivalent circuit according to the Nyquist plots. In tis article, a comparison between the results of EIS characterization of cathode LiCoO2 and LiNi1/3Co1/3Mn1/3O2 in lithium ion battery is presented based on report studies that have been conducted by previous researcher. It has been reported that DLi+ value of cathode LiCoO2 is greater than DLi+ value of cathode LiNi1/3Co1/3Mn1/3O2, and j0 value of cathode LiNi1/3Co1/3Mn1/3O2 is greater than j0 value of cathode LiCoO2.    Keywords: Electrochemical Impedance Spectroscopy (EIS), Nyquist Plot, Lithium Ion Battery, State of Charge
与能源存储需求的增加相比,电池重新充电锂离子成为一个广泛研究的对象。许多研究电池的电化学特性的方法,其中之一是电化学抑制镜。在这一点上,电池的电解质电阻、表面电阻和负载转移电阻的关系信息是通过符合奈奎斯特阴谋的ekivalen序列获得的。在这篇文章中,根据研究人员之前进行的一项研究报告,比较了离子锂电池中乙二醇和二氧化硅的特性。据报道,LiCoO2的DLi+比LiCoO2大,而LiCoO2的j0比LiCoO2大。关键词:电化学阻滞剂光谱化,Nyquist的地块,离子锂电池,高浓度的能量存储材料所需的充电状态,恢复电能锂电池变成了许多游离的对象。有很多方法用于电化学查电池,其中一种是电化学抑制光谱现象。在某些电阻电阻的电阻循环中,电阻电阻的电阻电阻和电阻电阻的电阻传输都与调制解调器配合。这篇文章是关于天主教LiCoO2和lini2 - 3co1 - 3mn1 - 3氧气用于锂离子电池的报告研究的基础。据报道,“天主教LiCoO2的价值大于DLi+,比DLi l / 3p / 3氧气的价值更大,天主教l / 3p / 3氧气的价值更大,比天主教LiCoO2的价值更大。”Keywords:电化学抑制镜,Nyquist情节,锂离子电池,电荷
{"title":"SEBUAH REVIEW: SPEKTROSKOPI IMPEDANSI ELEKTROKIMIA DAN APLIKASINYA DALAM BATERAI LITHIUM-ION","authors":"Antony Mahendra, Z. A. I. Supardi","doi":"10.26740/ifi.v10n2.p59-67","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/ifi.v10n2.p59-67","url":null,"abstract":"Abstrak \u0000Dengan meningkatnya kebutuhan bahan penyimpan energi, baterai rechargeable lithium ion menjadi obyek yang banyak dipelajari. Banyak metoda yang digunakan untuk menyelidiki karakteristik elektrokimia dari baterai, salah satunya adalah Electrochemical Impedance Spectroscopy (EIS). Dengan EIS, informasi dari hubungan state of charge pada siklus tertentu baterai dengan resistansi elektrolit, resistansi film permukaan dan resistansi transfer muatan didapatkan dengan menggunakan rangkaian ekivalen yang sesuai dengan plot Nyquist. Pada artikel ini, perbandingan antara hasil karakterisasi EIS katoda LiCoO2 dan LiNi1/3Co1/3Mn1/3O2 dalam baterai lithium ion juga dipaparkan berdasarkan laporan dari penelitian yang pernah dilakukan para peneliti sebelumnya. Telah dilaporkan bahwa nilai DLi+ dari LiCoO2 lebih besar daripada LiNi1/3Co1/3Mn1/3O2, dan nilai j0 dari LiNi1/3Co1/3Mn1/3O2 lebih besar dari pada LiCoO2. \u0000 Kata Kunci: Electrochemical Impedance Spectroscopy (EIS), Plot Nyquist, Baterai Lithium Ion, State of Charge \u0000  \u0000Abstract \u0000With increasing need for energy storage materials, rechargeable lithium ion battery become an object that is much studied. There are many methods that used to investigate electrochemical characteristic of battery, one of them is Electrochemical Impedance Spectroscopy (EIS). With the EIS, informations about relation between state of charge at some certain cycle of battery with electrolyte resistance, surface film resistance, and charge transfer resistance are obtained with modeling equivalent circuit according to the Nyquist plots. In tis article, a comparison between the results of EIS characterization of cathode LiCoO2 and LiNi1/3Co1/3Mn1/3O2 in lithium ion battery is presented based on report studies that have been conducted by previous researcher. It has been reported that DLi+ value of cathode LiCoO2 is greater than DLi+ value of cathode LiNi1/3Co1/3Mn1/3O2, and j0 value of cathode LiNi1/3Co1/3Mn1/3O2 is greater than j0 value of cathode LiCoO2.   \u0000 Keywords: Electrochemical Impedance Spectroscopy (EIS), Nyquist Plot, Lithium Ion Battery, State of Charge","PeriodicalId":56254,"journal":{"name":"Inovasi Fisika Indonesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"43293091","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
PERANCANGAN MAXIMUM POWER POINT SOLAR TRACKER DUAL AXIS BERBASIS MIKROKONTROLER perancancan最大功率点太阳能跟踪器双轴基微控制器
Pub Date : 2021-07-05 DOI: 10.26740/ifi.v10n2.p25-32
Brilliyan Hadid Setiawan Putra, Dzulkiflih .
Abstrak Indonesia termasuk negara yang terletak di garis khatulistiwa dan beriklim tropis, sehingga berpotensi mempunyai sumber energi terbarukan yang melimpah, terutama energi surya. Pemanfaatan energi surya diantaranya dilakukan dengan mengkonversi cahaya matahari menjadi energi listrik dengan bantuan solar cell (Panel Surya).  Pemasangan energi surya yang sering dijumpai banyak bersifat statis, akibatnya penyerapan sinar matahari kurang optimal. Perlu adanya pengoptimalan sistem kerja panel surya dengan sifat dinamis. Penelitian ini dirancang panel surya dengan empat sensor LDR pada empat sisi dan dua motor servo yang dipasang secara horizontal dan vertikal. Sensor LDR berfungsi untuk mendeteksi sinar matahari kemudian meneruskan ke mikrokontroler. Mikrokontroler memberikan perintah ke motor servo agar dapat menempatkan pada posisi sudut azimuth dan elevasi tertentu. Proses pengambilan data dilaksanakan pada jam 9 pagi hingga jam 3 sore waktu Indonesia bagian barat setiap 1 jam sekali pada tanggal 22 s/d 24 Maret 2021. Pembahasan ini mengenai Solar tracker kronologis dan solar cell pasif. Kedua panel surya menunjukan hasil bahwa panel surya dengan sistem solar tracker kronologis lebih efisien dibandingkan jika hanya menggunakan panel surya dengan sistem solar cell pasif. Hal ini dibuktikan dengan data hasil pengujian alat solar tracker kronologis dan solar cell pasif terlihat bahwa perbedaan daya terbesar terjadi pada interval waktu 12.00-13.00 WIB yang dihasilkan tanggal 22 s/d 24 Maret 2021. Sedangkan rata-rata nilai daya dari solar tracker kronologis sebesar 0,44 Watt, dan rata-rata nilai daya dari solar cell pasif sebesar 0,34 Watt pada posisi sudut azimuth terbaik antara 88 derajat hingga 104 derajat. Hasil pengamatan juga didapatkan persentase nilai kenaikan daya panel surya dengan sistem solar tracker kronologis 97% sedangkan solar cell pasif 95%.   Kata Kunci: Panel surya, Solar tracker kronologis, sensor INA219 Abstract Indonesia is a country that is located on the equator and has a tropical climate, so it has the potential to have abundant renewable energy sources, especially solar energy. The utilization of solar energy is carried out by converting sunlight into electrical energy with the help of solar cells. The installation of solar energy which is often encountered is static, as a result, the absorption of sunlight is less than optimal. It was necessary to optimize the solar panel work system with dynamic properties. This research designed a solar panel with four LDR sensors on four sides and two servo motors mounted horizontally and vertically. The LDR sensor functions to detect sunlight and then forward it to the microcontroller. The microcontroller gives commands to the servo motor so that it can place a certain azimuth and elevation angle. The data collection process was carried out from 9 am to 3 pm western Indonesian time every 1 hour from 22 to 24 March 2021. This discussion is about chronological solar trackers and p
印度尼西亚属于赤道和热带气候的一个国家,因此有丰富的可再生能源的潜力,尤其是太阳能。太阳能的利用是利用太阳能电池将太阳能转化为电能。太阳能的安装通常是静电的,因此不太理想的吸收阳光。我们需要一个具有动态性能的太阳能电池板系统优化。这项研究设计的太阳能电池板有四个边的LDR传感器和两个水平和垂直安装的伺服马达。LDR传感器的功能是探测阳光,然后将其传递给微控制器。微控制器向伺服马达发出指令,将其置于方位和特定海拔的位置。数据提取过程于2021年3月22日至3日上午9点至下午3点举行,印尼西部时间每1小时一次。这些讨论是关于按时间顺序排列的太阳能tracker和被动太阳能电池。两个太阳能电池板都显示,采用太阳能电池板按时间顺序跟踪系统比只使用太阳能电池板与被动太阳能电池系统更有效。根据对太阳能设备年代测定和被动太阳能电池测试结果的数据,最大的功率差异似乎发生在2021年3月22日至12日至13时之间。而太阳能电池的功率平均为0.44瓦,被动太阳能电池的功率平均为0.34瓦,以最佳角度从88度到104度。观察结果还获得了太阳能电池板功率提升的百分率,时间时间为97%,而太阳能电池为95%。关键词:太阳能电池板、太阳能年代跟踪器、印度尼西亚的INA219传感器是一个国家,存在于赤道和热带气候上,因此有可能实现可再生能源,特别是太阳能能源。太阳能的消耗正在利用太阳能的帮助将太阳能转化为电能。作为一种预测,太阳能的吸收比理想的少。需要利用太阳能工作系统与动态性能。这项研究设计了一个太阳能电池板,采用四轴天线和两个伺服马达连接和垂直。LDR传感器功能可以探测阳光,然后将其转发给微控制器。微控制器给伺服马达起命令,这样就能精确地定位方位和海拔。数据收集过程从早上9点到下午3点从印尼西部时间每1小时从2021年3月22日到24日。这是关于太阳系太阳系追踪器和太阳能电池的讨论。两辆太阳能电池板显示,太阳能跟踪系统的替代品比只使用太阳能电池板和一个柴油电池系统更方便。从太阳系太阳系数据数据来看,这是0.44 W,太阳能电池的平均功率是0.34瓦,在88度到104度之间。望远镜还显示,太阳能电池板的增量值是97%,而太阳能电池的被动量是95%。太阳能电池板,太阳系太阳能追踪器,INA219传感器
{"title":"PERANCANGAN MAXIMUM POWER POINT SOLAR TRACKER DUAL AXIS BERBASIS MIKROKONTROLER","authors":"Brilliyan Hadid Setiawan Putra, Dzulkiflih .","doi":"10.26740/ifi.v10n2.p25-32","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/ifi.v10n2.p25-32","url":null,"abstract":"Abstrak \u0000Indonesia termasuk negara yang terletak di garis khatulistiwa dan beriklim tropis, sehingga berpotensi mempunyai sumber energi terbarukan yang melimpah, terutama energi surya. Pemanfaatan energi surya diantaranya dilakukan dengan mengkonversi cahaya matahari menjadi energi listrik dengan bantuan solar cell (Panel Surya).  Pemasangan energi surya yang sering dijumpai banyak bersifat statis, akibatnya penyerapan sinar matahari kurang optimal. Perlu adanya pengoptimalan sistem kerja panel surya dengan sifat dinamis. Penelitian ini dirancang panel surya dengan empat sensor LDR pada empat sisi dan dua motor servo yang dipasang secara horizontal dan vertikal. Sensor LDR berfungsi untuk mendeteksi sinar matahari kemudian meneruskan ke mikrokontroler. Mikrokontroler memberikan perintah ke motor servo agar dapat menempatkan pada posisi sudut azimuth dan elevasi tertentu. Proses pengambilan data dilaksanakan pada jam 9 pagi hingga jam 3 sore waktu Indonesia bagian barat setiap 1 jam sekali pada tanggal 22 s/d 24 Maret 2021. Pembahasan ini mengenai Solar tracker kronologis dan solar cell pasif. Kedua panel surya menunjukan hasil bahwa panel surya dengan sistem solar tracker kronologis lebih efisien dibandingkan jika hanya menggunakan panel surya dengan sistem solar cell pasif. Hal ini dibuktikan dengan data hasil pengujian alat solar tracker kronologis dan solar cell pasif terlihat bahwa perbedaan daya terbesar terjadi pada interval waktu 12.00-13.00 WIB yang dihasilkan tanggal 22 s/d 24 Maret 2021. Sedangkan rata-rata nilai daya dari solar tracker kronologis sebesar 0,44 Watt, dan rata-rata nilai daya dari solar cell pasif sebesar 0,34 Watt pada posisi sudut azimuth terbaik antara 88 derajat hingga 104 derajat. Hasil pengamatan juga didapatkan persentase nilai kenaikan daya panel surya dengan sistem solar tracker kronologis 97% sedangkan solar cell pasif 95%. \u0000  \u0000Kata Kunci: Panel surya, Solar tracker kronologis, sensor INA219 \u0000Abstract \u0000Indonesia is a country that is located on the equator and has a tropical climate, so it has the potential to have abundant renewable energy sources, especially solar energy. The utilization of solar energy is carried out by converting sunlight into electrical energy with the help of solar cells. The installation of solar energy which is often encountered is static, as a result, the absorption of sunlight is less than optimal. It was necessary to optimize the solar panel work system with dynamic properties. This research designed a solar panel with four LDR sensors on four sides and two servo motors mounted horizontally and vertically. The LDR sensor functions to detect sunlight and then forward it to the microcontroller. The microcontroller gives commands to the servo motor so that it can place a certain azimuth and elevation angle. The data collection process was carried out from 9 am to 3 pm western Indonesian time every 1 hour from 22 to 24 March 2021. This discussion is about chronological solar trackers and p","PeriodicalId":56254,"journal":{"name":"Inovasi Fisika Indonesia","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"69097678","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
RANCANG BANGUN ALAT PENENTU PANJANG FOKUS PADA LENSA BIKONVEKS MENGGUNAKAN SENSOR TEMT6000 DAN MOTOR STEPPER
Pub Date : 2021-07-05 DOI: 10.26740/ifi.v10n2.p81-86
Moh. Ahsanit Taqwim, I. Sucahyo, M. Yantidewi
Abstrak  Penelitian ini bertujuan untuk merancang instrumen pengukuran panjang fokus lensa bikonveks secara otomatis. Dengan menerapkan sifat lensa bikonveks dimana berkas-berkas sinar  yang paralel terhadap sumbu lensa akan dibiaskan dan berpotongan pada titik fokus. Titik fokus lensa ditentukan menggunakan sensor TEMT6000 dan panjang fokusnya diukur meggunakan motor stepper. Sinar dari dua buah laser dioda yang dipasang sejajar terhadap sumbu lensa akan berpotongan pada titik fokus sehingga intensitas di titik tersebut akan maksimum. Sensor TEMT6000 yang terhubung dengan motor stepper bergerak linier sesumbu dengan sumbu lensa dan berhenti pada titik fokus lensa karena hasil pembacaan sensor bernilai maksimum pada titik tersebut. Mikrokontroler akan menghitung jarak yang ditempuh sensor dan menampilkannya pada display sebagai panjang fokus lensa. Instrumen ini akan diujicobakan pada tiga buah lensa yang memiliki spesifikasi panjang fokus 100 mm, 150 mm, 200 mm, 250 mm dan 300 mm. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, panjang fokus hasil pengukuran secara otomatis adalah: 103,8 mm untuk lensa berspesifikasi panjang fokus 100 mm dengan tingkat kesalahan 3,8%, 153,1 mm untuk lensa berspesifikasi panjang fokus 150 mm dengan tingkat kesalahan 2,1%, 203,2 mm untuk lensa berspesifikasi panjang fokus 200 mm dengan tingkat kesalahan 1,6%, 253,2 mm untuk lensa berspesifikasi panjang fokus 250 mm dengan tingkat kesalahan 1,3%, 303,5 mm untuk lensa berspesifikasi panjang fokus 300 mm dengan tingkat kesalahan 1,1%. Penyebab terjadinya penyimpangan titik fokus adalah berkas sinar yang berasal dari laser tidak sejajar dengan sumbu lensa dikarenakan terjadi penyimpangan sudut tembak laser. Kata Kunci: panjang fokus lensa bikonveks, sensor TEMT6000, motor stepper   Abstract This study aims to design an automatic instrument for measuring the focal length of biconvex lens. By applying the property of a biconvex lens, the rays parralel to the axis of the lens will be refracted and intersect at the focal point. The focal point of the lens was determined using a TEMT6000 sensor and the focal length  measured using a stepper motor. The rays from the two laser diodes that were placed parallel to the lens axis would intersect at the focal point so that the intensity at that point would be maximum. TEMT6000 sensor which is connected to the stepper motor moves linearly about the lens axis and stops at the focal point of the lens because the sensor reading is maximum at that point. Microcontroller would calculate the distance travelled by the sensor and show it on the display as the focal length of the lens. The instrument would be tested on five lenses that have focal length specifications of 100 mm, 150 mm, 200 mm, 250 mm and 300 mm. Based on the research wich has been done, focal length of the automatic measurement results is: 103,8 mm for the lens with the specification of focal length 100 mm and the error was 3,8%, 153,1 mm for the lens with the specification o
本研究旨在设计一种自动对焦镜头对焦的长期测量仪器。通过应用双konveks晶状体的本质,在焦点上将平行的光束束折射并交叉。镜头的焦点是用一个温度传感器来确定的,它的焦点长度是用一个电机电机来测量的。将两个平行放置在镜头轴上的二极管激光器的光束将在焦点上交叉,使其在焦点上的强度达到最大。连接到移动的钢制电机的线轴与镜头线轴的线轴连接,并在镜头的焦点处停止,因为传感器读取结果在这一点上是最大的。微控制器将计算传感器的运行距离,并将其显示为镜头焦点的长度。该仪器将在三个镜头上测试,该镜头的对焦长度为100毫米、150毫米、200毫米、250毫米和300毫米。根据所进行的研究,自动测量结果的焦点长度是:103.8毫米延长镜头berspesifikasi专注100毫米水平3,8%的错误,153.1毫米的镜头berspesifikasi长150毫米水平2,1%的错误,焦点203.2毫米延长镜头berspesifikasi专注200毫米水平1.6%的错误,253.2毫米延长镜头berspesifikasi专注250毫米水平1,3%的错误,303.5毫米长berspesifikasi专注300毫米镜头的水平1,1%错误。对焦点畸变的原因是来自激光的光束与晶状体轴不对齐,因为有一个对焦角异常。关键字:根据对页边轴的应用,光束对页边轴的平行将在焦点处被重新路由和交叉。lens的focal点是用TEMT6000传感器和focal length测量方法用一个电机插头确定的。这两个射电二极管的光会在焦点点相交,所以那个点的强度是最大的。大约有6000个传感器连接到stepper电机的最小移动点,透镜的角度和停止在镜头的焦点,因为传感器的读数在这一点上是最大的。微控制器将calculate the discu遥远的传感器,并将它作为镜头的焦点显示出来。仪器将测试5片标有100毫米、150毫米、200毫米、250毫米和300毫米口径的镜头。根据研究结果,根据自动评估结果计算:103.8毫米for the透镜篇长度正好和100毫米specification》和《错误是3,8%,153.1毫米为透镜篇长度正好和150毫米specification》和《错误percentage是2,1%,203.2毫米为透镜篇长度正好和200毫米specification》和《错误percentage是1.6%,253.2毫米为透镜篇之specification长度正好和250毫米和错误percentage是1,3%,303.5毫米用于冷凝器300毫米规格的透镜,误差为1.1%。因为focal点差是,来自激光的射线并不平行于激光束差。重点是边缘的线条,节奏6000传感器,运动稳定器
{"title":"RANCANG BANGUN ALAT PENENTU PANJANG FOKUS PADA LENSA BIKONVEKS MENGGUNAKAN SENSOR TEMT6000 DAN MOTOR STEPPER","authors":"Moh. Ahsanit Taqwim, I. Sucahyo, M. Yantidewi","doi":"10.26740/ifi.v10n2.p81-86","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/ifi.v10n2.p81-86","url":null,"abstract":"Abstrak \u0000 Penelitian ini bertujuan untuk merancang instrumen pengukuran panjang fokus lensa bikonveks secara otomatis. Dengan menerapkan sifat lensa bikonveks dimana berkas-berkas sinar  yang paralel terhadap sumbu lensa akan dibiaskan dan berpotongan pada titik fokus. Titik fokus lensa ditentukan menggunakan sensor TEMT6000 dan panjang fokusnya diukur meggunakan motor stepper. Sinar dari dua buah laser dioda yang dipasang sejajar terhadap sumbu lensa akan berpotongan pada titik fokus sehingga intensitas di titik tersebut akan maksimum. Sensor TEMT6000 yang terhubung dengan motor stepper bergerak linier sesumbu dengan sumbu lensa dan berhenti pada titik fokus lensa karena hasil pembacaan sensor bernilai maksimum pada titik tersebut. Mikrokontroler akan menghitung jarak yang ditempuh sensor dan menampilkannya pada display sebagai panjang fokus lensa. Instrumen ini akan diujicobakan pada tiga buah lensa yang memiliki spesifikasi panjang fokus 100 mm, 150 mm, 200 mm, 250 mm dan 300 mm. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, panjang fokus hasil pengukuran secara otomatis adalah: 103,8 mm untuk lensa berspesifikasi panjang fokus 100 mm dengan tingkat kesalahan 3,8%, 153,1 mm untuk lensa berspesifikasi panjang fokus 150 mm dengan tingkat kesalahan 2,1%, 203,2 mm untuk lensa berspesifikasi panjang fokus 200 mm dengan tingkat kesalahan 1,6%, 253,2 mm untuk lensa berspesifikasi panjang fokus 250 mm dengan tingkat kesalahan 1,3%, 303,5 mm untuk lensa berspesifikasi panjang fokus 300 mm dengan tingkat kesalahan 1,1%. Penyebab terjadinya penyimpangan titik fokus adalah berkas sinar yang berasal dari laser tidak sejajar dengan sumbu lensa dikarenakan terjadi penyimpangan sudut tembak laser. \u0000Kata Kunci: panjang fokus lensa bikonveks, sensor TEMT6000, motor stepper \u0000  \u0000Abstract \u0000This study aims to design an automatic instrument for measuring the focal length of biconvex lens. By applying the property of a biconvex lens, the rays parralel to the axis of the lens will be refracted and intersect at the focal point. The focal point of the lens was determined using a TEMT6000 sensor and the focal length  measured using a stepper motor. The rays from the two laser diodes that were placed parallel to the lens axis would intersect at the focal point so that the intensity at that point would be maximum. TEMT6000 sensor which is connected to the stepper motor moves linearly about the lens axis and stops at the focal point of the lens because the sensor reading is maximum at that point. Microcontroller would calculate the distance travelled by the sensor and show it on the display as the focal length of the lens. The instrument would be tested on five lenses that have focal length specifications of 100 mm, 150 mm, 200 mm, 250 mm and 300 mm. Based on the research wich has been done, focal length of the automatic measurement results is: 103,8 mm for the lens with the specification of focal length 100 mm and the error was 3,8%, 153,1 mm for the lens with the specification o","PeriodicalId":56254,"journal":{"name":"Inovasi Fisika Indonesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"42352428","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
ANALISIS KRISTALINITAS TiO2@PDA HASIL LEACHING ILMENITE TULUNGAGUNG
Pub Date : 2021-07-05 DOI: 10.26740/ifi.v10n2.p68-72
Angela Arin Pratama, Lydia Rohmawati
Abstrak Modifikasi polydopamine (PDA) pada TiO2 anatase dapat diaplikasikan dalam bidang biomedis karena memiliki sifat fotokatalis yang baik. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui struktur kristalinitas dari TiO2@PDA. TiO2 diekstraksi dari pasir Ilmenite Tulungagung menggunakan metode leaching asam sulfat dengan suhu kalsinasi 500˚C. Kemudian dilakukan penambahan Dopamine Hydrochloride (DA) dalam larutan alkali. Setelah itu dilakukan proses ultrasonikasi selama 3 menit, dan diinkubasi 3 jam pada suhu 90˚C. Selanjutnya sampel disentrifugasi pada 4000 rpm selama 5 menit untuk memisahkan supernatant dan presipitat. Presipitat hasil sentrifugasi dikeringkan 30 menit pada suhu 80˚C dan didinginkan pada suhu ruang. Kemudian dikarakterisasi XRD untuk mengidentifikasi fasa menggunakan analisis kualitatif dengan software match! dan mengetahui ukuran kristalit menggunakan analisis kuantitatif dengan software rietica. Hasil penelitian menunjukkan bahwa TiO2 dan TiO2@PDA masing-masing memiliki fasa anatase dengan ukuran nanokristalin 10,80 ± 1,53 nm dan 12,68 ± 2,27 nm.  Kata Kunci: TiO2, TiO2@PDA, Anatase, Ilmenite Tulungagung   Abstract Polydopamine (PDA) modification on anatase TiO2 can be applied in the biomedical field because it has good photocatalytic properties. For this reason, this study aims to find out the crystallinity structure of TiO2@PDA. TiO2 was extracted from Ilmenite Tulungagung sand using sulfuric acid leaching method with calcination temperature of 500˚C. Then added Dopamine Hydrochloride (DA) in alkaline solution. After that, the ultrasonication process was carried out for 3 minutes and incubated for 3 hours at 90˚C. And the, sample was centrifuged at 4000 rpm for 5 minutes to separated supernatant and precipitate. The residues resulting from centrifugation were dried at 80˚C for 30 minutes and cooled at room temperature. Then XRD were characterized to identify phase with qualitative analysis using match! software and to know crystallite size with analysis quantitative using rietica software. The results showed that TiO2 and TiO2@PDA had an anatase phase with nanocrystalline sizes of 10.80 ± 1.53 nm and 12.68 ± 2.27 nm.  Keywords: TiO2, TiO2@PDA, Anatase, Ilmenite Tulungagung  
摘要锐钛矿TiO2中的聚多巴胺修饰(PDA)具有良好的光催化性能,可应用于生物医学领域。因此,本研究旨在找出TiO2@PDA.在500°C下,采用硫酸浸出法从腰钛铁矿砂中提取TiO2。然后将盐酸多巴胺(DA)加入碱性溶液中。之后,进行超声波处理3分钟,并在90°C下孵育3小时。下一个样品以4000rpm离心5分钟以分离上清液和沉淀物。离心结果的沉淀物在80°C下减少30分钟,并在室温下冷却。然后用软件匹配对XRD进行修饰,用定性分析对相进行鉴定!并用rhetic软件进行定量分析,计算出晶体的大小。研究表明,TiO2和TiO2@PDA每种都具有10,80±1.53nm的锐钛矿相和12,68±2.27nm的纳米晶体蛋白。〔UNK〕关键词:TiO2,TiO2@PDA,锐钛矿,钛铁矿Tulungagung[UNK]摘要聚多巴胺(PDA)对锐钛矿TiO2的改性具有良好的光催化性能,可应用于生物医学领域。因此,本研究旨在找出TiO2@PDA.采用硫酸浸出法,煅烧温度为500˚C,从Ilmenite Tulungagung砂中提取TiO2。然后在碱性溶液中加入盐酸多巴胺(DA)。之后,超声处理过程进行3分钟,并在90˚C下孵育3小时。将样品以4000rpm离心5分钟以分离上清液和沉淀物。离心产生的残留物在80˚C下干燥30分钟,并在室温下冷却。然后对XRD进行了表征,用match!并通过rietica软件进行定量分析来了解晶粒尺寸。结果表明,TiO2和TiO2@PDA纳米晶尺寸分别为10.80±1.53nm和12.68±2.27nm。[未知]TiO2@PDA,Anatase,科学家
{"title":"ANALISIS KRISTALINITAS TiO2@PDA HASIL LEACHING ILMENITE TULUNGAGUNG","authors":"Angela Arin Pratama, Lydia Rohmawati","doi":"10.26740/ifi.v10n2.p68-72","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/ifi.v10n2.p68-72","url":null,"abstract":"Abstrak \u0000Modifikasi polydopamine (PDA) pada TiO2 anatase dapat diaplikasikan dalam bidang biomedis karena memiliki sifat fotokatalis yang baik. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui struktur kristalinitas dari TiO2@PDA. TiO2 diekstraksi dari pasir Ilmenite Tulungagung menggunakan metode leaching asam sulfat dengan suhu kalsinasi 500˚C. Kemudian dilakukan penambahan Dopamine Hydrochloride (DA) dalam larutan alkali. Setelah itu dilakukan proses ultrasonikasi selama 3 menit, dan diinkubasi 3 jam pada suhu 90˚C. Selanjutnya sampel disentrifugasi pada 4000 rpm selama 5 menit untuk memisahkan supernatant dan presipitat. Presipitat hasil sentrifugasi dikeringkan 30 menit pada suhu 80˚C dan didinginkan pada suhu ruang. Kemudian dikarakterisasi XRD untuk mengidentifikasi fasa menggunakan analisis kualitatif dengan software match! dan mengetahui ukuran kristalit menggunakan analisis kuantitatif dengan software rietica. Hasil penelitian menunjukkan bahwa TiO2 dan TiO2@PDA masing-masing memiliki fasa anatase dengan ukuran nanokristalin 10,80 ± 1,53 nm dan 12,68 ± 2,27 nm. \u0000 Kata Kunci: TiO2, TiO2@PDA, Anatase, Ilmenite Tulungagung \u0000  \u0000Abstract \u0000Polydopamine (PDA) modification on anatase TiO2 can be applied in the biomedical field because it has good photocatalytic properties. For this reason, this study aims to find out the crystallinity structure of TiO2@PDA. TiO2 was extracted from Ilmenite Tulungagung sand using sulfuric acid leaching method with calcination temperature of 500˚C. Then added Dopamine Hydrochloride (DA) in alkaline solution. After that, the ultrasonication process was carried out for 3 minutes and incubated for 3 hours at 90˚C. And the, sample was centrifuged at 4000 rpm for 5 minutes to separated supernatant and precipitate. The residues resulting from centrifugation were dried at 80˚C for 30 minutes and cooled at room temperature. Then XRD were characterized to identify phase with qualitative analysis using match! software and to know crystallite size with analysis quantitative using rietica software. The results showed that TiO2 and TiO2@PDA had an anatase phase with nanocrystalline sizes of 10.80 ± 1.53 nm and 12.68 ± 2.27 nm. \u0000 Keywords: TiO2, TiO2@PDA, Anatase, Ilmenite Tulungagung \u0000 ","PeriodicalId":56254,"journal":{"name":"Inovasi Fisika Indonesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"43667694","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
ANALISIS PREDIKSI DEBIT ALIRAN AIR LAUT MELALUI SELAT UNTUK KASUS DI LUAR INDONESIA DAN DI INDONESIA DENGAN BANTUAN TEORI HIDROLIK INTERNAL 外部印尼和内部水文气象银行允许COSUS的预测借记空气分析
Pub Date : 2021-07-05 DOI: 10.26740/ifi.v10n2.p9-16
Firda Rulifiangga, T. Prastowo
Abstrak  Posisi Indonesia adalah strategis karena berada di jalur aliran air laut dari Samudera Pasifik ke Samudera Hindia melalui beberapa selat di wilayah perairan Indonesia bagian timur yang dikenal sebagai Arus Lintas Indonesia (Arlindo). Transportasi air laut melewati selat penghubung kedua samudera tersebut bisa memengaruhi sirkulasi air laut dan iklim dalam skala lokal, regional, dan global. Dalam penelitian ini, Arlindo dipelajari melalui model oceanic exchange flow dengan bantuan teori hidrolik internal yang diterapkan untuk two-layer exchange flow through a strait or over a sill. Besaran fisis yang akan ditentukan adalah volume transport melalui selat sempit dengan penyempitan lateral atau vertikal dalam bentuk normalised volume exchange (bilangan tak berdimensi sebagai hasil bagi antara observed volume dan maximal volume exchange sebagai batas atas volume transport), di mana volume transport melewati selat dihitung dengan mempertimbangkan efek mixing. Data penelitian ini diambil dari laman https://maps.ngdc.noaa.gov/viewers/bathymetry/ dan https://salinity.oceansciences.org/. Kasus yang dibahas adalah beberapa selat terkenal di dunia dan selat Arlindo. Untuk seluruh kategori selat baik selat dengan kontrol hidrolik berupa contraction atau sill, normalised volume exchange ditemukan selalu kurang dari 0,87 (batas atas volume exchange with mixing). Reduksi volume transport juga diberikan oleh friksi sepanjang dasar selat dengan topografi kasar dan batimetri tak beraturan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa normalised transport melalui Selat Gibraltar adalah 0,86 (tipikal exchange flow with a small contribution of friction), serupa dengan kasus selat Arlindo di Indonesia, di mana rata-rata normalised transport adalah 0,83. Hal ini membuktikan bahwa teori hidrolik internal bisa digunakan untuk prediksi volume transport.       Kata Kunci: Arlindo, teori hidrolik internal, exchange flow, mixing, volume transport Abstract Indonesia is strategic for its geographic position in water circulation pathway from Pacific to Indian Oceans through relatively narrow straits in eastern Indonesian provinces widely known as the Indonesian Throughflow (ITF). Water transport past the straits connecting the Oceans can modify ocean circulation and climate in local, regional and global scales. In this study, the ITF was examined using oceanic exchange flow in the light of internal hydraulic theory applied to two-layer exchange flow through a strait or over a sill. The study is aimed to determine volume transport past a strait with a simple topography, where the transport was calculated as normalised volume exchange (a non-dimensional number representing the ratio of observed volume transport and maximal volume exchange in the presence of mixing). The data included ocean depth from https://maps.ngdc.noaa.gov/viewers/bathymetry/ and ocean salinity and/or density acquired from https://salinity.oceansciences.org/. Cases discussed were the exchanges in ocean str
印尼的位置是一个战略位置,因为它位于印尼东部水域(Arlindo)的几个海峡中,从太平洋到印度洋的洋流中。通过这两个海洋连接的海峡的海水运输可能会影响地方、区域和全球的海洋和气候循环。在这项研究中,Arlindo是在采用一种由两层以上的空气交换理论进行研究的。规模方面fisis将决定是体积的运输形式的横向通过狭窄的海峡动脉狭窄或垂直normalised交易所(民数记不次点由于体积为observed音量最高音量交易所之间的最高温度)运输机,卷卷运输机在哪里通过计算和考虑海峡调音的效果。本研究的数据来自https://maps.ngdc.gov/viewers/bathymetry/页面和https://salinit.oceansciences.org。讨论的案例包括世界上一些著名的海峡和阿伦多海峡。对于所有类别的海峡,无论是液压控制的水车还是水车,正常体积的交换总是不到0.87(与水合交换量以上的限制)。运输体积的减少还由海峡底部的粗地形和粗粗化的粗制滥成。研究结果表明,直布罗陀海峡的正常运输是0.86(典型的低成本交换),类似于印度尼西亚的Arlindo海峡,那里的平均运输是0.83。这证明了内部液压理论可以用来预测运输量。关键字:Arlindo,内部液压理论,流动理论,混合,体积运输印尼的地理位置在太平洋从太平洋到印度的航道上水输送通过小溪连接海洋可以改变当地、区域和全球的气候变化。在这项研究中,ITF是通过海洋在内部水利的光中流动流动的。研究已经允许用简单的横向图像来确定传输的体积,在这种情况下,传输被计算为标准体积交换(在混合情况下,观测体积的非维度数字和最高音量交换)。来自https://maps.ngdc.gov/viewers/bathymetry/bathymetry/bathymetryand /或density从https://saliny.oceansciences.org获得数据。调查结果是在海洋straits worldwide和印度尼西亚水域的exchanges。对于所有与水解控制有关的紧张局面,无论是收缩还是平静,正常的交换都被发现低于0.87(对雄心勃勃的交换条件的上调)。更广泛的运输减少正与粗糙的地形和不道德的巴底关系破裂。其结果表明,直布罗陀的交易所被发现为0.86(窄向外汇的低阻力),类似于平均值为0.83的情况。这些建议表明,内部水合物理论对运输体积的预测是有效的。ITF,内部液压理论,汇流,混合,运输卷
{"title":"ANALISIS PREDIKSI DEBIT ALIRAN AIR LAUT MELALUI SELAT UNTUK KASUS DI LUAR INDONESIA DAN DI INDONESIA DENGAN BANTUAN TEORI HIDROLIK INTERNAL","authors":"Firda Rulifiangga, T. Prastowo","doi":"10.26740/ifi.v10n2.p9-16","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/ifi.v10n2.p9-16","url":null,"abstract":"Abstrak \u0000 Posisi Indonesia adalah strategis karena berada di jalur aliran air laut dari Samudera Pasifik ke Samudera Hindia melalui beberapa selat di wilayah perairan Indonesia bagian timur yang dikenal sebagai Arus Lintas Indonesia (Arlindo). Transportasi air laut melewati selat penghubung kedua samudera tersebut bisa memengaruhi sirkulasi air laut dan iklim dalam skala lokal, regional, dan global. Dalam penelitian ini, Arlindo dipelajari melalui model oceanic exchange flow dengan bantuan teori hidrolik internal yang diterapkan untuk two-layer exchange flow through a strait or over a sill. Besaran fisis yang akan ditentukan adalah volume transport melalui selat sempit dengan penyempitan lateral atau vertikal dalam bentuk normalised volume exchange (bilangan tak berdimensi sebagai hasil bagi antara observed volume dan maximal volume exchange sebagai batas atas volume transport), di mana volume transport melewati selat dihitung dengan mempertimbangkan efek mixing. Data penelitian ini diambil dari laman https://maps.ngdc.noaa.gov/viewers/bathymetry/ dan https://salinity.oceansciences.org/. Kasus yang dibahas adalah beberapa selat terkenal di dunia dan selat Arlindo. Untuk seluruh kategori selat baik selat dengan kontrol hidrolik berupa contraction atau sill, normalised volume exchange ditemukan selalu kurang dari 0,87 (batas atas volume exchange with mixing). Reduksi volume transport juga diberikan oleh friksi sepanjang dasar selat dengan topografi kasar dan batimetri tak beraturan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa normalised transport melalui Selat Gibraltar adalah 0,86 (tipikal exchange flow with a small contribution of friction), serupa dengan kasus selat Arlindo di Indonesia, di mana rata-rata normalised transport adalah 0,83. Hal ini membuktikan bahwa teori hidrolik internal bisa digunakan untuk prediksi volume transport.     \u0000  \u0000Kata Kunci: Arlindo, teori hidrolik internal, exchange flow, mixing, volume transport \u0000Abstract \u0000Indonesia is strategic for its geographic position in water circulation pathway from Pacific to Indian Oceans through relatively narrow straits in eastern Indonesian provinces widely known as the Indonesian Throughflow (ITF). Water transport past the straits connecting the Oceans can modify ocean circulation and climate in local, regional and global scales. In this study, the ITF was examined using oceanic exchange flow in the light of internal hydraulic theory applied to two-layer exchange flow through a strait or over a sill. The study is aimed to determine volume transport past a strait with a simple topography, where the transport was calculated as normalised volume exchange (a non-dimensional number representing the ratio of observed volume transport and maximal volume exchange in the presence of mixing). The data included ocean depth from https://maps.ngdc.noaa.gov/viewers/bathymetry/ and ocean salinity and/or density acquired from https://salinity.oceansciences.org/. Cases discussed were the exchanges in ocean str","PeriodicalId":56254,"journal":{"name":"Inovasi Fisika Indonesia","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"69097683","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
ANALISIS PANDU GELOMBANG OPTIK MODEL Y-BRANCH DENGAN FILM TIN (IV) OXIDE NANO SEBAGAI DIVAIS OPTOELEKTRONIKA 用不同光电子方法分析纳米氧化锡的Y分支模型光学模型时的分析
Pub Date : 2021-02-17 DOI: 10.26740/ifi.v10n1.p29-35
Novi Dwi Rahayu, Asnawi .
Abstrak  Pandu gelombang optik adalah salah satu piranti pasif yang penting dalam sistem fotonika dan jaringan komunikasi optik. Piranti dalam pandu gelombang optik dapat mentransmisikan dan memodifikasi sinyal optik dari satu titik ke titik lain yang dapat berfungsi sebagai pembagi daya (power divider), directional coupler, optical combiner, dan optical switch. Tujuan penelitian ini adalah memfabrikasi pandu gelombang optik model Y-branch berbasis material Tin (IV) Oxide (SnO2). Pandu gelombang optik model Y-branch dibuat dengan menggunakan metode laser cutting, dimana substrat pandu gelombang optik adalah akrilik dengan film/core pandu gelombang adalah SnO2 dan PMMA sebagai cladding. Proses kerja laser cutting yaitu dengan memfokuskan sinar laser pada substrat akrilik yang ingin dipotong dengan ukuran 25x15 mm2. Setelah proses pemotongan akrilik kemudian material SnO2 berupa gel dimasukkan ke dalam pandu gelombang Y-branch. Pengukuran output pandu gelombang Y-branch­ dilakukan dengan mengambil gambar laser dari penampang melintang (cross section) pada pandu gelombang kemudian diolah menggunakan perangkat lunak Image-J. Grafik pada perangkat lunak Image-J dapat digunakan untuk menganalisis hasil penelitian. Laser He-Ne dengan panjang gelombang sebesar 632,8 nm sebagai sumber cahaya masukan pada pandu gelombang optik Y-branch. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai intensitas output 1 dan output 2 yang optimum dari pandu gelombang optik model Y-branch terdapat pada sudut percabangan 50 yaitu sebesar 58,8% (kanal 1) dan 41,2% (kanal 2), hal ini menggambarkan bahwa pandu gelombang Y-branch dengan sudut 50 merupakan pandu gelombang optik yang memiliki nilai luaran yang optimum sebagai pembagi daya (power divider). Dengan demikian, pandu gelombang optik model Y-branch berbasis material Tin (IV) Oxide berpotensi untuk terus dikembangkan sebagai bahan utama pada divais optoelektronika.   Kata Kunci: pandu gelombang, pembagi daya, SnO2, laser cutting Abstract Optical waveguides are one of the most important passive devices in photonic systems and optical communication networks. Devices in optical waveguides can transmit and modify optical signals from one point to another which can function as a power divider, directional coupler, optical combiner, and optical switch. The purpose of this research is to fabricate a Y-branch model optical waveguide based on Tin (IV) Oxide (SnO2) material. The Y-branch optical waveguide model is made using laser cutting method, where the optical waveguide substrate is acrylic with the film/core is SnO2 and PMMA as cladding. The work process of laser cutting is by focusing the laser beam on the acrylic substrate to cut with a size of 25x15 mm2. After the acrylic cutting process, the SnO2 material in the form of gel is injected into the Y-branch waveguide. Measurement of the Y-branch waveguide output is done by taking a laser image from the cross section of the waveguide and then processing it using Image-J software.
摘要光波控制是光子系统和光通信网络中最重要的无源器件之一。光波驱动器中的盗版器可以将光信号从一个点传输到另一个点,并将其修改为功率分配器、定向耦合器、光组合器和光开关。本研究的目的是制造基于锡(IV)氧化物(SnO2)材料的Y分支模型光波驱动器。Y分支模型光波控制是使用激光切割方法进行的,其中光波控制基底是丙烯酸,波膜/芯是SnO2和PMMA作为包层。激光切割过程是通过将激光束聚焦在想要以25x15mm2切割的丙烯酸基板上。在丙烯酸切割工艺之后,将凝胶材料SnO2插入Y分支波导中。Y分支波导的输出是通过从波导上的横截面获取激光图像,然后使用软图像-J设备来测量的。软图像J设备上的图形可以用于分析研究结果。波长632.8nm的He-Ne激光器作为光源输入到Y分支光波驱动器。研究表明,Y分支型光波驱动器的最佳输出强度值1和输出2在50%的分布角,分别为58.8%(通道1)和41.2%(通道2),说明50%角的Y分支波驱动器是一种以最佳外部值作为功分器的光波驱动器。因此,基于Y分支材料的光波驱动器氧化锡(IV)有潜力作为光电子器件的主要成分继续发展。关键词:波驱动、功率共享、SnO2、激光切割摘要光波导是光子系统和光通信网络中最重要的无源器件之一。光波导中的器件可以将光信号从一个点传输到另一个点并对其进行修改,该器件可以用作功率分配器、定向耦合器、光组合器和光开关。本研究的目的是制备基于锡(IV)氧化物(SnO2)材料的Y分支模型光波导。采用激光切割方法制作了Y分支光波导模型,其中光波导衬底为丙烯酸,膜/芯为SnO2和PMMA作为包层。激光切割的工作过程是通过将激光束聚焦在丙烯酸基板上以进行尺寸为25x15mm2的切割。在丙烯酸切割工艺之后,将凝胶形式的SnO2材料注入Y分支波导中。Y分支波导输出的测量是通过从波导的横截面获取激光图像,然后使用image-J软件进行处理来完成的。Image-J软件中的图形可以用于分析研究结果。波长632.8nm的He-Ne激光器作为Y分支光波导上的输入光源。结果表明,在分支角为50[UNK]时,Y分支光波导模型的最佳强度值为58.8%(通道1)和41.2%(通道2),这表明角度为50°的Y分支波导是一种具有最佳功率分配器输出值的光波导。因此,基于锡(IV)氧化物材料的Y分支光波导模型有潜力发展成为光电子器件的主要材料。〔UNK〕关键词:波导,功率分配器,SnO2,激光切割
{"title":"ANALISIS PANDU GELOMBANG OPTIK MODEL Y-BRANCH DENGAN FILM TIN (IV) OXIDE NANO SEBAGAI DIVAIS OPTOELEKTRONIKA","authors":"Novi Dwi Rahayu, Asnawi .","doi":"10.26740/ifi.v10n1.p29-35","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/ifi.v10n1.p29-35","url":null,"abstract":"Abstrak \u0000 Pandu gelombang optik adalah salah satu piranti pasif yang penting dalam sistem fotonika dan jaringan komunikasi optik. Piranti dalam pandu gelombang optik dapat mentransmisikan dan memodifikasi sinyal optik dari satu titik ke titik lain yang dapat berfungsi sebagai pembagi daya (power divider), directional coupler, optical combiner, dan optical switch. Tujuan penelitian ini adalah memfabrikasi pandu gelombang optik model Y-branch berbasis material Tin (IV) Oxide (SnO2). Pandu gelombang optik model Y-branch dibuat dengan menggunakan metode laser cutting, dimana substrat pandu gelombang optik adalah akrilik dengan film/core pandu gelombang adalah SnO2 dan PMMA sebagai cladding. Proses kerja laser cutting yaitu dengan memfokuskan sinar laser pada substrat akrilik yang ingin dipotong dengan ukuran 25x15 mm2. Setelah proses pemotongan akrilik kemudian material SnO2 berupa gel dimasukkan ke dalam pandu gelombang Y-branch. Pengukuran output pandu gelombang Y-branch­ dilakukan dengan mengambil gambar laser dari penampang melintang (cross section) pada pandu gelombang kemudian diolah menggunakan perangkat lunak Image-J. Grafik pada perangkat lunak Image-J dapat digunakan untuk menganalisis hasil penelitian. Laser He-Ne dengan panjang gelombang sebesar 632,8 nm sebagai sumber cahaya masukan pada pandu gelombang optik Y-branch. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai intensitas output 1 dan output 2 yang optimum dari pandu gelombang optik model Y-branch terdapat pada sudut percabangan 50 yaitu sebesar 58,8% (kanal 1) dan 41,2% (kanal 2), hal ini menggambarkan bahwa pandu gelombang Y-branch dengan sudut 50 merupakan pandu gelombang optik yang memiliki nilai luaran yang optimum sebagai pembagi daya (power divider). Dengan demikian, pandu gelombang optik model Y-branch berbasis material Tin (IV) Oxide berpotensi untuk terus dikembangkan sebagai bahan utama pada divais optoelektronika. \u0000  \u0000Kata Kunci: pandu gelombang, pembagi daya, SnO2, laser cutting \u0000Abstract \u0000Optical waveguides are one of the most important passive devices in photonic systems and optical communication networks. Devices in optical waveguides can transmit and modify optical signals from one point to another which can function as a power divider, directional coupler, optical combiner, and optical switch. The purpose of this research is to fabricate a Y-branch model optical waveguide based on Tin (IV) Oxide (SnO2) material. The Y-branch optical waveguide model is made using laser cutting method, where the optical waveguide substrate is acrylic with the film/core is SnO2 and PMMA as cladding. The work process of laser cutting is by focusing the laser beam on the acrylic substrate to cut with a size of 25x15 mm2. After the acrylic cutting process, the SnO2 material in the form of gel is injected into the Y-branch waveguide. Measurement of the Y-branch waveguide output is done by taking a laser image from the cross section of the waveguide and then processing it using Image-J software. ","PeriodicalId":56254,"journal":{"name":"Inovasi Fisika Indonesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-02-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"47790234","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
UJI SENSITIVITAS SENSOR TCS230 BERBASIS ARDUINO UNO SEBAGAI ALAT PENDETEKSI WARNA BAGI PENDERITA BUTA WARNA 测试传感器传感器TCS230 BERBASIS ARDUINO另一个警告警告措施
Pub Date : 2021-02-17 DOI: 10.26740/ifi.v10n1.p43-51
Daffa Mahendra, Dzulkiflih .
Abstrak Pengujian terhadap sensor TCS230 memberikan peluang untuk mengetahui sensitivitas dan tingkat kesalahan (error) sehingga dapat membantu penderita kelainan buta warna (color blindness) dalam mengidentifikasi suatu objek warna. Fokus pada penelitian ini adalah untuk meneliti sensitivitas dari Sensor TCS230 terhadap warna RGB pada suatu objek warna. Metode penelitian yang dilakukan oleh peneliti secara kuantitatif menggunakan sumber data primer. Pengujian data menggunakan metode MSE (Mean Square Error) dan ACPP (Algoritma Closest Pair Point). Hasil dari penelitian menggunakan metode MSE  menemukan bahwa pada uji warna merah (R/Red) memiliki nilai error paling kecil sebesar 2,82%, warna biru memiliki nilai error paling kecil sebesar 10,44%, warna hijau memiliki nilai error paling kecil sebesar 11,33%, warna putih memiliki nilai error paling kecil sebesar 4,50% dan warna kuning memiliki nilai error paling kecil sebesar 7,90%. Hasil penelitian menggunakan metode ACPP menghasilkan nilai error  pada sampel 1 (satu) sebesar 6,54% dengan warna terdekat yaitu merah koral dan sampel 2 (dua) sebesar 14,90% dengan warna terdekat yaitu warna merah salmon gelap. Peneliti mengambil kesimpulan bahwa pada metode MSE memiliki tingkat error rendah pada jarak 1 cm dan semakin besar jarak maka frekuensi yang diperlukan semakin besar serta metode ACPP memiliki jarak warna terdekat dengan kesesuain mayoritas sampel warna. Kata Kunci: ACPP, buta warna, frekuensi, jarak, MSE,   Abstract Testing the TCS230 sensor provides an opportunity to determine the sensitivity and error rate so as to help people with color blindness in identifying a color object. The focus of this study was to examine the sensitivity of the TCS230 Sensor to RGB colors on a color object. Research methods conducted by researchers quantitatively using primary data sources. Data testing using MSE (Mean Square Error) and ACPP (The Closest Pair Point Algorithm) methods. The results of the study using MSE method found that in the red color test (R/Red) had the smallest error value of 2.82%, blue had the smallest error value of 10.44%, green color had the least error value of 11.33%, white had the smallest error value of 4.50% and yellow had the least error value of 7.90%. The results of the study using ACPP method produced a error value in the sample of 1 (one) of 6,54% with the closest color of coral red and 2 (two) samples of 14,90% with the nearest color of dark salmon red. The researchers concluded that in the MSE method has a low error rate at a distance of 1 cm and the greater the distance, the frequency required the greater and the ACPP method has the closest color distance to the majority of color samples. Keywords: ACPP, color blindness, distance, frequency, MSE.
TCS230传感器的抽象测试为识别色觉缺陷(错误)的敏感性和程度提供了一个机会,可以帮助色觉障碍患者识别颜色对象。本研究的重点是研究一个颜色对象中RGB颜色TCS230传感器的灵敏度。研究人员使用主要数据来源的定量研究方法。使用MSE方法和ACPP测试数据。使用MSE方法研究的结果发现,试验最终红色(R /红)有错误2,82%大小的最小值,蓝色绿色10,44%大小的最小错误很有价值,有价值大小的最小错误11,33% 4,50%大小的白色,最小的有价值的错误和黄色7,90%大小的最小错误很有价值。采用ACPP方法进行的研究发现,样本1(1)中最接近珊瑚红的值为6.54%,样本2(2)为1490%,样本中最接近黑鲑鱼红。研究人员得出的结论是,MSE方法的距离较低,所需的频率越大,而ACPP方法与大多数颜色样本最接近。关键词:ACPP,色盲,频率,距离,MSE,抽象测试TCS230传感器提供一个机会来确定敏感度和误差,从而帮助人们识别颜色盲。这项研究的重点是将TCS230传感器的敏感度用于颜色RGB颜色。研究方法运用优先数据资源。使用MSE(意为平方误差)和ACPP(近对算法)的测试数据方法。用MSE results》研究方法在红颜色测试找到了那个(R /红)有smallest错误价值》2 . 82%,蓝色有smallest错误价值》10 . 44%,绿颜色有至少一个错误价值》11 . 33%,怀特有smallest错误价值》4 . 50%和黄色有90%至少错误价值》7。研究结果的结果是在最近的珊瑚颜色和2(2)的样本中出现了一个错误。研究结果表明,MSE方法的距离较低,较低的频率要求较大,而ACPP方法的范围较低。音调:ACPP,颜色浅,距离,频率,MSE。
{"title":"UJI SENSITIVITAS SENSOR TCS230 BERBASIS ARDUINO UNO SEBAGAI ALAT PENDETEKSI WARNA BAGI PENDERITA BUTA WARNA","authors":"Daffa Mahendra, Dzulkiflih .","doi":"10.26740/ifi.v10n1.p43-51","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/ifi.v10n1.p43-51","url":null,"abstract":"Abstrak \u0000Pengujian terhadap sensor TCS230 memberikan peluang untuk mengetahui sensitivitas dan tingkat kesalahan (error) sehingga dapat membantu penderita kelainan buta warna (color blindness) dalam mengidentifikasi suatu objek warna. Fokus pada penelitian ini adalah untuk meneliti sensitivitas dari Sensor TCS230 terhadap warna RGB pada suatu objek warna. Metode penelitian yang dilakukan oleh peneliti secara kuantitatif menggunakan sumber data primer. Pengujian data menggunakan metode MSE (Mean Square Error) dan ACPP (Algoritma Closest Pair Point). Hasil dari penelitian menggunakan metode MSE  menemukan bahwa pada uji warna merah (R/Red) memiliki nilai error paling kecil sebesar 2,82%, warna biru memiliki nilai error paling kecil sebesar 10,44%, warna hijau memiliki nilai error paling kecil sebesar 11,33%, warna putih memiliki nilai error paling kecil sebesar 4,50% dan warna kuning memiliki nilai error paling kecil sebesar 7,90%. Hasil penelitian menggunakan metode ACPP menghasilkan nilai error  pada sampel 1 (satu) sebesar 6,54% dengan warna terdekat yaitu merah koral dan sampel 2 (dua) sebesar 14,90% dengan warna terdekat yaitu warna merah salmon gelap. Peneliti mengambil kesimpulan bahwa pada metode MSE memiliki tingkat error rendah pada jarak 1 cm dan semakin besar jarak maka frekuensi yang diperlukan semakin besar serta metode ACPP memiliki jarak warna terdekat dengan kesesuain mayoritas sampel warna. \u0000Kata Kunci: ACPP, buta warna, frekuensi, jarak, MSE,   \u0000Abstract \u0000Testing the TCS230 sensor provides an opportunity to determine the sensitivity and error rate so as to help people with color blindness in identifying a color object. The focus of this study was to examine the sensitivity of the TCS230 Sensor to RGB colors on a color object. Research methods conducted by researchers quantitatively using primary data sources. Data testing using MSE (Mean Square Error) and ACPP (The Closest Pair Point Algorithm) methods. The results of the study using MSE method found that in the red color test (R/Red) had the smallest error value of 2.82%, blue had the smallest error value of 10.44%, green color had the least error value of 11.33%, white had the smallest error value of 4.50% and yellow had the least error value of 7.90%. The results of the study using ACPP method produced a error value in the sample of 1 (one) of 6,54% with the closest color of coral red and 2 (two) samples of 14,90% with the nearest color of dark salmon red. The researchers concluded that in the MSE method has a low error rate at a distance of 1 cm and the greater the distance, the frequency required the greater and the ACPP method has the closest color distance to the majority of color samples. \u0000Keywords: ACPP, color blindness, distance, frequency, MSE.","PeriodicalId":56254,"journal":{"name":"Inovasi Fisika Indonesia","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-02-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"41344687","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
RANCANG BANGUN ALAT PENGUKUR FREKUENSI RESONANSI DAN CEPAT RAMBAT GELOMBANG PADA DAWAI MENGGUNAKAN SENSOR PICK UP MAGNETIK 兰仓建筑研究的频率和范围冲压成型磁拾取传感器
Pub Date : 2021-02-17 DOI: 10.26740/ifi.v10n1.p21-28
F. Wardani, I. Sucahyo, M. Dewi
Abstrak Pengukuran frekuensi resonansi yang sesuai dengan hukum Marsenne dan cepat rambat gelombang dapat dilakukan menggunakan sonometer. Sonometer dapat diterapkan pada alat praktikum laboratorium instrumentasi. Metode pengukuran tersebut yaitu dawai dengan massa per satuan panjang sebesar 0,39; 0,78 dan 1,12 kg/m diletakkan di atas kayu sepanjang 80 cm secara bergantian yang diberi beban di ujung serta pengait di ujung lainnya dengan menambahkan komponen driver coil yang disambungkan dengan sumber input AFG (Audio Frequency Generator) dan dua bridge. Gelombang merambat melalui dawai dan dideteksi oleh sensor pick up magnetik yang disambungkan dengan osiloskop. Pengukuran frekuensi resonansi dilakukan dengan memanipulasi massa per satuan panjang dawai (0,39; 0,78 dan 1,12 kg/m) dan jarak antara driver coil dengan sensor pick up magnetik (0,39 dan 0,18 m). Ketiga manipulasi massa per satuan panjang dawai untuk jarak 0,3 m menghasilkan frekuensi 220,48; 264,20 dan 373,63 Hz serta untuk jarak 0,18 m menghasilkan frekuensi 36,75; 44,03 dan 62,27 Hz. Pengukuran tersebut membuktikan bahwa semakin pendek jarak maka didapatkan frekuensi resonansi yang semakin besar, sedangkan semakin kecil massa per satuan panjang pada dawai maka semakin besar frekuensi resonansi. Kedua hal tersebut sesuai dengan hukum marsenne. Pengukuran cepat rambat gelombang dilakukan dengan memanipulasi massa persatuan panjang dawai 0,39; 0,78 dan 1,12 kg/m. Ketiga manipulasi tersebut diperoleh 354,46; 250,64 dan 209,17 m/s. Oleh karena itu, dapat dijelaskan bahwa semakin kecil massa persatuan panjang dawai maka semakin cepat gelombang merambat.   Kata Kunci: Frekuensi resonansi, cepat rambat gelombang, sensor pick up magnetic, massa per satuan panjang, jarak antara driver coil dengan sensor pick up magnetik     Abstract Measurement of the resonant frequency in accordance with Marsenne's law and the propagation of the waves was carried out using a sonometer. Sonometer can be applied to laboratory instrumentation lab tools. The measurement method is a string with a mass per unit length of 0.39; 0.78 and 1.12 kg / m are placed on the wood along 80 cm alternately which is loaded at the end and the hook at the other end by adding a coil driver component connected to the AFG (Audio Frequency Generator) input source and two bridges. The waves propagate through the strings and are detected by a magnetic pick-up sensor connected to an oscilloscope. Resonant frequency measurements were performed by manipulating the mass per unit length of the string (0.39; 0.78 and 1.12 kg / m) and the distance between the driver coil and the magnetic pick-up sensor (0.39 and 0.18 m). The three manipulations of mass per unit length of string for a distance of 0.3 m yield a frequency of 220.48; 264.20 and 373.63 Hz and for a distance of 0.18 m the resulting frequency is 36.75; 44.03 and 62.27 Hz. These measurements prove that the shorter the distance, the greater the resonant frequency is obtained, w
根据Marsenne定律和快速浏览波的谐振频率进行抽象测量。声波计可用于仪器实验室实验室使用。这种测量方法是用单位长度的质量为0.39的弦;0.78和1.12公斤/m轮流放在木杆上,一端加80厘米的负载,另一端加钩,再加上与AFG输入源(音频频率发生器)和两座桥连接的线圈部件。波长穿过线圈,被连接到示波器的磁镐传感器探测到。通过操纵质量以线性长度(0.39;驱动线圈与磁镐传感器之间的距离(0.39和0.18米;0.39至0.18英尺)264.20和373.63 Hz以及0.18米的距离产生频率36.75;44.03和62.27赫兹。这证明距离越短,共振频率就越大,弦上的单位长度的质量就越小,共振频率就越大。这两件事都符合马森尼定律。波浪冲量是通过操纵0.39长的弦的质量来进行的。78磅,1.12公斤/m。这三个操作得到354.46;250,64和209.17米/s。因此,可以解释的是,统一的质量越小,波长就越快。关键词:共振频率,快速浏览波,带有磁拾取的传感器的质量,长度单位的质量,驱动线圈与磁拾取的距离与马森尼定律的共振频率和波浪的传播是用声波计算的。超声波计可以应用于实验室器乐工具。测量方法是一组质量每单位0.39的弦;0.78和1.12公斤/ m安装在一根直径80厘米的木头上waves通过strings进行了宣传,并被一种磁诱发传感器连接到一个oscillope。重复的频率测量是通过操纵弦的质量表现出来的(0.39;司机线圈和磁盘传感器之间的距离(0.39和0.18米;0.3米)264.20和373.63 Hz, 0.18米的低回量是36.75;44.03和62.27赫兹。这些措施证明距离越短,质量越小,弦的质量就越小,共振的频率越高。这两个人都要遵守Marsenne的法律。对海浪宣传的速度的评估是通过操纵弦的质量0.39完成的;0.78和1.12公斤/ m.三种操纵被控制的354.46;例如,可以说明小马勒和他的团队的团结,更快的波浪宣传。键词:共振频率,波浪速度,磁选择传感器,质量单位单位,线圈驱动和磁选择传感器之间的距离
{"title":"RANCANG BANGUN ALAT PENGUKUR FREKUENSI RESONANSI DAN CEPAT RAMBAT GELOMBANG PADA DAWAI MENGGUNAKAN SENSOR PICK UP MAGNETIK","authors":"F. Wardani, I. Sucahyo, M. Dewi","doi":"10.26740/ifi.v10n1.p21-28","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/ifi.v10n1.p21-28","url":null,"abstract":"Abstrak \u0000Pengukuran frekuensi resonansi yang sesuai dengan hukum Marsenne dan cepat rambat gelombang dapat dilakukan menggunakan sonometer. Sonometer dapat diterapkan pada alat praktikum laboratorium instrumentasi. Metode pengukuran tersebut yaitu dawai dengan massa per satuan panjang sebesar 0,39; 0,78 dan 1,12 kg/m diletakkan di atas kayu sepanjang 80 cm secara bergantian yang diberi beban di ujung serta pengait di ujung lainnya dengan menambahkan komponen driver coil yang disambungkan dengan sumber input AFG (Audio Frequency Generator) dan dua bridge. Gelombang merambat melalui dawai dan dideteksi oleh sensor pick up magnetik yang disambungkan dengan osiloskop. Pengukuran frekuensi resonansi dilakukan dengan memanipulasi massa per satuan panjang dawai (0,39; 0,78 dan 1,12 kg/m) dan jarak antara driver coil dengan sensor pick up magnetik (0,39 dan 0,18 m). Ketiga manipulasi massa per satuan panjang dawai untuk jarak 0,3 m menghasilkan frekuensi 220,48; 264,20 dan 373,63 Hz serta untuk jarak 0,18 m menghasilkan frekuensi 36,75; 44,03 dan 62,27 Hz. Pengukuran tersebut membuktikan bahwa semakin pendek jarak maka didapatkan frekuensi resonansi yang semakin besar, sedangkan semakin kecil massa per satuan panjang pada dawai maka semakin besar frekuensi resonansi. Kedua hal tersebut sesuai dengan hukum marsenne. Pengukuran cepat rambat gelombang dilakukan dengan memanipulasi massa persatuan panjang dawai 0,39; 0,78 dan 1,12 kg/m. Ketiga manipulasi tersebut diperoleh 354,46; 250,64 dan 209,17 m/s. Oleh karena itu, dapat dijelaskan bahwa semakin kecil massa persatuan panjang dawai maka semakin cepat gelombang merambat. \u0000  \u0000Kata Kunci: Frekuensi resonansi, cepat rambat gelombang, sensor pick up magnetic, massa per satuan panjang, jarak antara driver coil dengan sensor pick up magnetik \u0000  \u0000  \u0000Abstract \u0000Measurement of the resonant frequency in accordance with Marsenne's law and the propagation of the waves was carried out using a sonometer. Sonometer can be applied to laboratory instrumentation lab tools. The measurement method is a string with a mass per unit length of 0.39; 0.78 and 1.12 kg / m are placed on the wood along 80 cm alternately which is loaded at the end and the hook at the other end by adding a coil driver component connected to the AFG (Audio Frequency Generator) input source and two bridges. The waves propagate through the strings and are detected by a magnetic pick-up sensor connected to an oscilloscope. Resonant frequency measurements were performed by manipulating the mass per unit length of the string (0.39; 0.78 and 1.12 kg / m) and the distance between the driver coil and the magnetic pick-up sensor (0.39 and 0.18 m). The three manipulations of mass per unit length of string for a distance of 0.3 m yield a frequency of 220.48; 264.20 and 373.63 Hz and for a distance of 0.18 m the resulting frequency is 36.75; 44.03 and 62.27 Hz. These measurements prove that the shorter the distance, the greater the resonant frequency is obtained, w","PeriodicalId":56254,"journal":{"name":"Inovasi Fisika Indonesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-02-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"48955084","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
PENGEMBANGAN SENSOR GLUKOSA BERBASIS MATERIAL TIN OXIDE NANO DENGAN MENGGUNAKAN FIBER BRAGG GRATING 彭邦安传感器的石墨基材料氧化锡纳米灯根蒙古纳坎光纤光栅
Pub Date : 2021-02-17 DOI: 10.26740/ifi.v10n1.p36-42
Diptya Latifa Rohadi Latifa Rohadi, Asnawi .
Abstrak Diabetes melitus merupakan masalah kesehatan masyarakat yang disebabkan oleh faktor genetik maupun usia. Upaya mencegah penambahan jumlah penderita diabetes maka perlu adanya pemantauan kadar glukosa dalam tubuh. Pemantauan dilakukan dengan mengukur kadar glukosa dalam darah dengan cara penusukan jari yang menyebabkan ketidaknyamanan pada pasien. Maka dikembangkan metode pengukuran non-invasive yang sesuai dengan tujuan penelitian ini yaitu mendeskripsikan cara dan hasil pengembangan sensor glukosa berbasis material tin oxide nano dengan menggunakan fiber bragg grating (FBG). Sensor dengan menggunakan  fiber bragg grating berbasis optik material tin oxide nano memiliki kepekaan yang tinggi dan periode reaksi yang cepat sebagai sensor glukosa. Hasil penelitian menunjukkan sensitifitas yang terjadi terkait pergeseran nilai indeks bias dan nilai panjang gelombang pada larutan glukosa. Pada konsentrasi glukosa sebesar 10% terjadi pergeseran indeks bias yaitu 1,345. Pergeseran nilai panjang gelombang terjadi pada indeks bias 1,332 yaitu 1550,072.  Dengan demikian adanya pergeseran panjang gelombang terhadap indeks bias larutan glukosa dari berbagai konsentrasi glukosa ini menunjukkan bahwa pengembangan FBG berbasis material tin oxide nano dapat digunakan sebagai sensor glukosa. Sensor fiber bragg grating dengan menggunakan pelapis nanomaterial SnO2 dapat diimplementasikan dengan menggunakan saliva pasien diabetes melitus (DM). Kata kunci: Fiber Bragg Grating, Diabetes Melitus, SnO2 Abstract Diabetes mellitus is a public health problem caused by genetic factors and age. In efforts to prevent the increase in the number of diabetics, it is necessary to monitor glucose levels in the body. Monitoring is carried out by measuring the level of glucose in the blood by means of pricking a finger which causes discomfort to the patient. So a non-invasive measurement method was developed that is in accordance with the objectives of this study, namely to describe the methods and results of the development of a glucose sensor based on tin oxide nanomaterial using a fiber Bragg grating (FBG). The sensor using optical fiber Bragg grating of tin oxide nanomaterial has high sensitivity and a fast reaction period as a glucose sensor. The results showed that the sensitivity occurred related to the shift in the refractive index value and the wavelength value in the glucose solution. At a glucose concentration of 10%, there was a shift in the refractive index, namely 1.345. The shift in the wavelength value occurs at the refractive index of 1.332 which is 1550.072. Thus, the shift in wavelength towards the refractive index of glucose solutions from various glucose concentrations indicates that the development of FBG based on tin oxide nanomaterial can be used as a glucose sensor. The fiber Bragg grating sensor using the SnO2 nanomaterial coating can be implemented using the saliva of diabetes mellitus (DM) patients. Keywords: Fiber Bragg Grating, Diabetes Melli
糖尿病是一个由遗传和年龄组成的公共卫生问题。为了防止糖尿病患者的数量增加,必须监测身体的葡萄糖水平。监测是通过用手指刺伤来测量血液中的葡萄糖水平来进行的,这种刺痛会给病人带来不适。因此,开发了一种非强迫测量方法,旨在描述使用纤维喷嘴(FBG)基于纳米氧化氮丁的葡萄糖材料传感器的发展结果。传感器使用基于光纤光标的纳米牛氧体材料光标作为葡萄糖传感器具有高度的灵敏度和快速反应期。研究结果显示,葡萄糖溶液中折射率率变化和波长值变化有关的灵敏度。10%的葡萄糖浓度发生了偏差指数的变化,即1345。波长值变化发生在1,332的偏差指数上,也就是1550,072。因此,从这些葡萄糖浓度中向葡萄糖折射率的波长变化表明,基于纳米牛氧丁材料的FBG开发可以用作葡萄糖传感器。纤维喷嘴传感器使用纳米材料涂层的SnO2可以利用糖尿病患者saliva (DM)实现。关键词:Fiber Bragg Grating,糖尿病,SnO2 Abstract糖尿病是由遗传因素和年龄引起的公共健康问题。为了预防糖尿病数字的增加,身体需要检测葡萄糖水平。监测显示,血液中葡萄糖的含量正通过对病人施加不舒服的压力而增加。因此,一种非侵入性的方法发明了一种方法,它与这项研究的目的相协调,而这种方法和用纤维喷涌而出(FBG)来描述一种基于淀粉纳米材料的胶质检测结果。传感器使用光学纤维Bragg提取丁氧纳米材料的含量高,作为一种传感器葡萄糖反应速度快。结果表明,过敏指数和葡萄糖解中的游移物之间存在关系。在葡萄糖浓度10%的情况下,有一个延迟指数,namely 1345。旋转值值1332,也就是1550。072。因此,在wavelength的转变中,从各种胶质胶质中得出的反应指数的结果是,FBG开发基于丁氧纳米材料的锻造可以作为传感器使用。利用纳米材料制成的纤维布拉格采集传感器可以使用梅利托糖尿病的saliva来实现。阿拉伯语:纤维布拉格渗出,糖尿病,SnO2
{"title":"PENGEMBANGAN SENSOR GLUKOSA BERBASIS MATERIAL TIN OXIDE NANO DENGAN MENGGUNAKAN FIBER BRAGG GRATING","authors":"Diptya Latifa Rohadi Latifa Rohadi, Asnawi .","doi":"10.26740/ifi.v10n1.p36-42","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/ifi.v10n1.p36-42","url":null,"abstract":"Abstrak \u0000Diabetes melitus merupakan masalah kesehatan masyarakat yang disebabkan oleh faktor genetik maupun usia. Upaya mencegah penambahan jumlah penderita diabetes maka perlu adanya pemantauan kadar glukosa dalam tubuh. Pemantauan dilakukan dengan mengukur kadar glukosa dalam darah dengan cara penusukan jari yang menyebabkan ketidaknyamanan pada pasien. Maka dikembangkan metode pengukuran non-invasive yang sesuai dengan tujuan penelitian ini yaitu mendeskripsikan cara dan hasil pengembangan sensor glukosa berbasis material tin oxide nano dengan menggunakan fiber bragg grating (FBG). Sensor dengan menggunakan  fiber bragg grating berbasis optik material tin oxide nano memiliki kepekaan yang tinggi dan periode reaksi yang cepat sebagai sensor glukosa. Hasil penelitian menunjukkan sensitifitas yang terjadi terkait pergeseran nilai indeks bias dan nilai panjang gelombang pada larutan glukosa. Pada konsentrasi glukosa sebesar 10% terjadi pergeseran indeks bias yaitu 1,345. Pergeseran nilai panjang gelombang terjadi pada indeks bias 1,332 yaitu 1550,072.  Dengan demikian adanya pergeseran panjang gelombang terhadap indeks bias larutan glukosa dari berbagai konsentrasi glukosa ini menunjukkan bahwa pengembangan FBG berbasis material tin oxide nano dapat digunakan sebagai sensor glukosa. Sensor fiber bragg grating dengan menggunakan pelapis nanomaterial SnO2 dapat diimplementasikan dengan menggunakan saliva pasien diabetes melitus (DM). \u0000Kata kunci: Fiber Bragg Grating, Diabetes Melitus, SnO2 \u0000Abstract \u0000Diabetes mellitus is a public health problem caused by genetic factors and age. In efforts to prevent the increase in the number of diabetics, it is necessary to monitor glucose levels in the body. Monitoring is carried out by measuring the level of glucose in the blood by means of pricking a finger which causes discomfort to the patient. So a non-invasive measurement method was developed that is in accordance with the objectives of this study, namely to describe the methods and results of the development of a glucose sensor based on tin oxide nanomaterial using a fiber Bragg grating (FBG). The sensor using optical fiber Bragg grating of tin oxide nanomaterial has high sensitivity and a fast reaction period as a glucose sensor. The results showed that the sensitivity occurred related to the shift in the refractive index value and the wavelength value in the glucose solution. At a glucose concentration of 10%, there was a shift in the refractive index, namely 1.345. The shift in the wavelength value occurs at the refractive index of 1.332 which is 1550.072. Thus, the shift in wavelength towards the refractive index of glucose solutions from various glucose concentrations indicates that the development of FBG based on tin oxide nanomaterial can be used as a glucose sensor. The fiber Bragg grating sensor using the SnO2 nanomaterial coating can be implemented using the saliva of diabetes mellitus (DM) patients. \u0000Keywords: Fiber Bragg Grating, Diabetes Melli","PeriodicalId":56254,"journal":{"name":"Inovasi Fisika Indonesia","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-02-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"69097642","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
ESTIMASI PARAMETER a-VALUE DAN b-VALUE UNTUK ANALISIS STUDI SEISMISITAS DAN POTENSI BAHAYA BENCANA GEMPA TEKTONIK DI WILAYAH MALUKU UTARA 评估参数a值和b值的分析地震研究和潜在的危险,马鲁库北部地区
Pub Date : 2021-02-17 DOI: 10.26740/ifi.v10n1.p1-10
Hilda Risanti, T. Prastowo
Abstrak Studi seismisitas dan analisis potensi bahaya bencana seismik di wilayah Maluku Utara dapat dilakukan dengan menentukan parameter a-value dan b-value di wilayah tersebut. Kedua parameter mendiskripsikan level seismisitas dan akumulasi stres mekanik yang disimpan oleh batuan geologi bawah permukaan di wilayah tersebut. Secara prinsip, parameter a-value dan b-value ditentukan dari distribusi frekuensi-magnitudo gempa melalui hukum Gutenberg-Richter. Dalam penelitian ini, hukum Gutenberg-Richter diterapkan pada sumber gempa tektonik dari katalog gempa USGS (http://earthquake.usgs.gov/earthquakes/) selama 2009-2019 dengan kedalaman mencapai 551 km dan variasi magnitudo . Kedua parameter dihitung dengan metode least-squares dan maximum likelihood, di mana perbedaan signifikan a-value dan b-value menurut kedua metode tersebut merefleksikan level akurasi kedua metode tersebut. Metode maximum likelihood memberikan a-value dan b-value yang lebih akurat karena melibatkan penapisan data sebelum proses pengolahan data. Persamaan empiris Gutenberg-Richter yang diperoleh dari metode maximum likelihood adalah , di mana a = 9,73 dan b = 1,39 dengan  adalah jumlah kejadian gempa dan  adalah gempa dengan magnitudo lebih besar dari  (batas bawah magnitudo di mana hukum Gutenberg-Richter berlaku valid). Analisis variasi spasial dan temporal b-value serta variasi spasial a-value berhasil merekonstruksi 3 kejadian gempa relatif besar antara 2009-2019. Kombinasi temuan b-value ≈ 1,4, a-value ≈ 9,7 dan a-value (annual) ≈ 8,7 dengan bantuan ZMAP6,0 menunjukkan bahwa seluruh wilayah Maluku Utara merupakan wilayah yang rentan terhadap bencana gempa dengan frekuensi gempa tinggi yang dipicu seismisitas relatif tinggi di wilayah tersebut. Temuan ini memicu peningkatan kesadaran dan kesiagaan terhadap potensi bahaya bencana gempa tektonik di Maluku Utara.   Kata Kunci: seismisitas, bencana seismik, a-value, b-value, hukum Gutenberg-Richter Abstract Seismic studies and corresponding seismic hazard analysis in North Maluku can be performed using determination of a-value and b-value parameters. These parameters describe seismicity level and mechanical stress accumulated in subsurface structure in the region of interest. In principle, a-value and b-value were obtained from frequency-magnitude distribution provided by Gutenberg-Richter law. In this study, this law was generated using earthquake datasets from USGS at http://earthquake.usgs.gov/earthquakes/, where events occurred between 2009-2019 with varying magnitudes  and depths to 551 km. The methods included the least-squares and maximum likelihood, where significant differences in the parameters acquired reflect levels of accuracy. The maximum likelihood method yielded accurate results for a-value and b-value due to data declustering prior to data processing. The Gutenberg-Richter law in a log-linear expression  was obtained, where a = 9.73 and b = 1.39 with  is the cumulative number of occurence and  denotes eve
通过确定北部马鲁古地区的参数a值和b值,可以对该地区的潜在地震灾害进行抽象的地震研究和分析。这两个参数都描述了该地区地表下地质岩石储存的地震水平和机械应力累积。原则上,参数a值和b值由震级地震的频率分布通过古腾堡-里希特定律确定。在这项研究中,古腾堡-里希特定律适用于美国地质调查局地震目录中的构造震源(http://earthquake.usgs.gov/earthquakes/)2009-2019年,深度达到551公里,震级变化较大。这两个参数都是使用最小二乘法和最大似然法计算的,其中根据这两种方法的a值和b值之间的显著差异反映了这两个方法的精度水平。最大概率方法更准确地给出a值和b值,因为它涉及在数据拒绝过程之前过滤数据。从最大似然法获得的古腾堡-里希特经验方程为,其中a=9.73,b=1.39,其中[UNK]是地震次数,[UNK]为震级大于[UNK]的地震次数(古腾堡–里希特定律适用的震级下限)。对b值空间和时间变化以及a值空间变化的分析成功地重建了2009年至2019年间的3次相对较大的地震。将b值√1.4、a值√9.7和a值(年)√8.7与ZMAP6.0的结果相结合,表明整个北马鲁古地区是该地区相对较高的地震引发的高频地震的易发地区。这一发现引发了人们对北阴影地区可能发生的灾难性构造地震的意识和准备。关键词:地震学,地震基准,a值,b值,古腾堡-里希特摘要可以通过确定a值和b值参数来进行北马鲁古的地震研究和相应的地震危险性分析。这些参数描述了感兴趣区域地下结构中累积的地震活动水平和机械应力。原则上,a值和b值是由古腾堡-里希特定律提供的频率幅度分布得到的。在这项研究中,该定律是使用美国地质调查局的地震数据集生成的http://earthquake.usgs.gov/earthquakes/,其中事件发生在2009-2019年之间,震级不同[UNK],深度达551公里。方法包括最小二乘法和最大似然法,其中所获得的参数的显著差异反映了准确性水平。由于在数据处理之前对数据进行了去聚类,因此最大似然方法对a值和b值产生了准确的结果。获得了对数线性表达式[UNK]中的古腾堡-里希特定律,其中a=9.73,b=1.39,其中[UNK]是累计发生次数,[UNK]表示震级大于[UNK]的事件(定义为分布下端开始偏离古腾堡–里希特律的震级)。2009-2019年,通过对b值时空变化和a值空间变化的分析,成功重建了3次大震级地震。ZMAP6.0在北马鲁古发现的b值√1,4、A值√9,7和A值(年)√8,7的组合发现表明,由于相对较高的地震活动性,该地区的整个地区都容易受到高频构造地震的影响。这要求提高对北马鲁古可能发生的地震威胁的认识和准备。关键词:地震活动性,地震危险性,a值,b值,古腾堡-里希特定律
{"title":"ESTIMASI PARAMETER a-VALUE DAN b-VALUE UNTUK ANALISIS STUDI SEISMISITAS DAN POTENSI BAHAYA BENCANA GEMPA TEKTONIK DI WILAYAH MALUKU UTARA","authors":"Hilda Risanti, T. Prastowo","doi":"10.26740/ifi.v10n1.p1-10","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/ifi.v10n1.p1-10","url":null,"abstract":"Abstrak \u0000Studi seismisitas dan analisis potensi bahaya bencana seismik di wilayah Maluku Utara dapat dilakukan dengan menentukan parameter a-value dan b-value di wilayah tersebut. Kedua parameter mendiskripsikan level seismisitas dan akumulasi stres mekanik yang disimpan oleh batuan geologi bawah permukaan di wilayah tersebut. Secara prinsip, parameter a-value dan b-value ditentukan dari distribusi frekuensi-magnitudo gempa melalui hukum Gutenberg-Richter. Dalam penelitian ini, hukum Gutenberg-Richter diterapkan pada sumber gempa tektonik dari katalog gempa USGS (http://earthquake.usgs.gov/earthquakes/) selama 2009-2019 dengan kedalaman mencapai 551 km dan variasi magnitudo . Kedua parameter dihitung dengan metode least-squares dan maximum likelihood, di mana perbedaan signifikan a-value dan b-value menurut kedua metode tersebut merefleksikan level akurasi kedua metode tersebut. Metode maximum likelihood memberikan a-value dan b-value yang lebih akurat karena melibatkan penapisan data sebelum proses pengolahan data. Persamaan empiris Gutenberg-Richter yang diperoleh dari metode maximum likelihood adalah , di mana a = 9,73 dan b = 1,39 dengan  adalah jumlah kejadian gempa dan  adalah gempa dengan magnitudo lebih besar dari  (batas bawah magnitudo di mana hukum Gutenberg-Richter berlaku valid). Analisis variasi spasial dan temporal b-value serta variasi spasial a-value berhasil merekonstruksi 3 kejadian gempa relatif besar antara 2009-2019. Kombinasi temuan b-value ≈ 1,4, a-value ≈ 9,7 dan a-value (annual) ≈ 8,7 dengan bantuan ZMAP6,0 menunjukkan bahwa seluruh wilayah Maluku Utara merupakan wilayah yang rentan terhadap bencana gempa dengan frekuensi gempa tinggi yang dipicu seismisitas relatif tinggi di wilayah tersebut. Temuan ini memicu peningkatan kesadaran dan kesiagaan terhadap potensi bahaya bencana gempa tektonik di Maluku Utara. \u0000  \u0000Kata Kunci: seismisitas, bencana seismik, a-value, b-value, hukum Gutenberg-Richter \u0000Abstract \u0000Seismic studies and corresponding seismic hazard analysis in North Maluku can be performed using determination of a-value and b-value parameters. These parameters describe seismicity level and mechanical stress accumulated in subsurface structure in the region of interest. In principle, a-value and b-value were obtained from frequency-magnitude distribution provided by Gutenberg-Richter law. In this study, this law was generated using earthquake datasets from USGS at http://earthquake.usgs.gov/earthquakes/, where events occurred between 2009-2019 with varying magnitudes  and depths to 551 km. The methods included the least-squares and maximum likelihood, where significant differences in the parameters acquired reflect levels of accuracy. The maximum likelihood method yielded accurate results for a-value and b-value due to data declustering prior to data processing. The Gutenberg-Richter law in a log-linear expression  was obtained, where a = 9.73 and b = 1.39 with  is the cumulative number of occurence and  denotes eve","PeriodicalId":56254,"journal":{"name":"Inovasi Fisika Indonesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-02-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"41396361","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
期刊
Inovasi Fisika Indonesia
全部 Acc. Chem. Res. ACS Applied Bio Materials ACS Appl. Electron. Mater. ACS Appl. Energy Mater. ACS Appl. Mater. Interfaces ACS Appl. Nano Mater. ACS Appl. Polym. Mater. ACS BIOMATER-SCI ENG ACS Catal. ACS Cent. Sci. ACS Chem. Biol. ACS Chemical Health & Safety ACS Chem. Neurosci. ACS Comb. Sci. ACS Earth Space Chem. ACS Energy Lett. ACS Infect. Dis. ACS Macro Lett. ACS Mater. Lett. ACS Med. Chem. Lett. ACS Nano ACS Omega ACS Photonics ACS Sens. ACS Sustainable Chem. Eng. ACS Synth. Biol. Anal. Chem. BIOCHEMISTRY-US Bioconjugate Chem. BIOMACROMOLECULES Chem. Res. Toxicol. Chem. Rev. Chem. Mater. CRYST GROWTH DES ENERG FUEL Environ. Sci. Technol. Environ. Sci. Technol. Lett. Eur. J. Inorg. Chem. IND ENG CHEM RES Inorg. Chem. J. Agric. Food. Chem. J. Chem. Eng. Data J. Chem. Educ. J. Chem. Inf. Model. J. Chem. Theory Comput. J. Med. Chem. J. Nat. Prod. J PROTEOME RES J. Am. Chem. Soc. LANGMUIR MACROMOLECULES Mol. Pharmaceutics Nano Lett. Org. Lett. ORG PROCESS RES DEV ORGANOMETALLICS J. Org. Chem. J. Phys. Chem. J. Phys. Chem. A J. Phys. Chem. B J. Phys. Chem. C J. Phys. Chem. Lett. Analyst Anal. Methods Biomater. Sci. Catal. Sci. Technol. Chem. Commun. Chem. Soc. Rev. CHEM EDUC RES PRACT CRYSTENGCOMM Dalton Trans. Energy Environ. Sci. ENVIRON SCI-NANO ENVIRON SCI-PROC IMP ENVIRON SCI-WAT RES Faraday Discuss. Food Funct. Green Chem. Inorg. Chem. Front. Integr. Biol. J. Anal. At. Spectrom. J. Mater. Chem. A J. Mater. Chem. B J. Mater. Chem. C Lab Chip Mater. Chem. Front. Mater. Horiz. MEDCHEMCOMM Metallomics Mol. Biosyst. Mol. Syst. Des. Eng. Nanoscale Nanoscale Horiz. Nat. Prod. Rep. New J. Chem. Org. Biomol. Chem. Org. Chem. Front. PHOTOCH PHOTOBIO SCI PCCP Polym. Chem.
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1