Pub Date : 2021-02-17DOI: 10.26740/ifi.v10n1.p11-20
Teti Apriliani, Tjipto Prastowo
Abstrak Kerentanan wilayah Maluku terhadap bencana gempa dipelajari melalui analisis potensi bahaya bencana gempa dengan menentukan parameter seismik a-value dan b-value yang diperoleh dari data statistik gempa tektonik yang terjadi di wilayah tersebut selama kurun waktu tertentu. Kedua parameter seismik mendiskripsikan level seismisitas dan stress mekanik yang disimpan dalam lipatan batuan bawah permukaan. Secara prinsip, kedua parameter ditentukan dari distribusi frekuensi-magnitudo gempa dengan bantuan hukum Gutenberg-Richter. Pada penelitian ini, data sekunder distribusi frekuensi-magnitudo gempa diperoleh dari katalog USGS (http://earthquake.usgs.gov/earthquakes/search/) dengan variasi kedalaman sumber sampai 625 km di bawah permukaan dan variasi magnitudo gempa selama kurun waktu 2009-2019. Perhitungan parameter a-value dan b-value dilakukan dengan metode kuadrat terkecil dan maximum likelihood untuk uji konsistensi dan reliabilitas estimasi kedua parameter tersebut. Estimasi berdasarkan metode maximum likelihood memberikan hasil yang lebih akurat dan stabil karena melibatkan penapisan data sebelum proses pengolahan data dilakukan. Berdasarkan hasil analisis diperoleh persamaan empiris Gutenberg-Richter dengan metode maximum likelihood adalah , di mana dan dengan adalah frekuensi kejadian gempa dan adalah magnitudo yang lebih besar dari , batas bawah magnitudo di mana hukum Gutenberg-Richter masih berlaku. Akurasi hasil estimasi a-value dan b-value dijamin melalui penentuan yang akurat, di mana = 5,0 diperoleh dari plot distribusi frekuensi-magnitudo gempa. Berdasarkan nilai parameter a-value dan b-value, dapat disimpulkan bahwa wilayah Maluku memiliki level seismisitas yang relatif tinggi dan rentan terhadap potensi bencana gempa tektonik yang dipicu oleh aktivitas seismo-tektonik patahan lokal Sorong dan dua zona mikro-subduksi Busur Sangihe dan Busur Halmahera. Kata Kunci: seismisitas Maluku, gempa tektonik, a-value, b-value, hukum Gutenberg-Richter Abstract The vulnerability of Molucca to seismic hazards can be examined through analysis of earthquake-event potential in the region. This analysis can be performed by determining parameters a-value and b-value acquired from datasets of events during a time period, describing seismicity rate and mechanical stress accumulated within local crustal rocks. These parameters were estimated using the Gutenberg-Richter law in this study using frequency-magnitude distribution obtained from the USGS catalog at http://earthquake.usgs.gov/earthquakes/search/ with varying depths to 625 km below the surface and earthquake sizes during 2009-2019. The calculations were carried out using two separate methods, the least squares and the maximum likelihood to search for consistency and reliability of the results. Estimates using the maximum likelihood method provides results that are more accurate and stable due to data filtering prior to data processing. Using the maximum likelihood method selec
{"title":"PENENTUAN PARAMETER SEISMIK a-VALUE DAN b-VALUE UNTUK ANALISIS POTENSI BENCANA GEMPA DI WILAYAH MALUKU","authors":"Teti Apriliani, Tjipto Prastowo","doi":"10.26740/ifi.v10n1.p11-20","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/ifi.v10n1.p11-20","url":null,"abstract":"Abstrak \u0000Kerentanan wilayah Maluku terhadap bencana gempa dipelajari melalui analisis potensi bahaya bencana gempa dengan menentukan parameter seismik a-value dan b-value yang diperoleh dari data statistik gempa tektonik yang terjadi di wilayah tersebut selama kurun waktu tertentu. Kedua parameter seismik mendiskripsikan level seismisitas dan stress mekanik yang disimpan dalam lipatan batuan bawah permukaan. Secara prinsip, kedua parameter ditentukan dari distribusi frekuensi-magnitudo gempa dengan bantuan hukum Gutenberg-Richter. Pada penelitian ini, data sekunder distribusi frekuensi-magnitudo gempa diperoleh dari katalog USGS (http://earthquake.usgs.gov/earthquakes/search/) dengan variasi kedalaman sumber sampai 625 km di bawah permukaan dan variasi magnitudo gempa selama kurun waktu 2009-2019. Perhitungan parameter a-value dan b-value dilakukan dengan metode kuadrat terkecil dan maximum likelihood untuk uji konsistensi dan reliabilitas estimasi kedua parameter tersebut. Estimasi berdasarkan metode maximum likelihood memberikan hasil yang lebih akurat dan stabil karena melibatkan penapisan data sebelum proses pengolahan data dilakukan. Berdasarkan hasil analisis diperoleh persamaan empiris Gutenberg-Richter dengan metode maximum likelihood adalah , di mana dan dengan adalah frekuensi kejadian gempa dan adalah magnitudo yang lebih besar dari , batas bawah magnitudo di mana hukum Gutenberg-Richter masih berlaku. Akurasi hasil estimasi a-value dan b-value dijamin melalui penentuan yang akurat, di mana = 5,0 diperoleh dari plot distribusi frekuensi-magnitudo gempa. Berdasarkan nilai parameter a-value dan b-value, dapat disimpulkan bahwa wilayah Maluku memiliki level seismisitas yang relatif tinggi dan rentan terhadap potensi bencana gempa tektonik yang dipicu oleh aktivitas seismo-tektonik patahan lokal Sorong dan dua zona mikro-subduksi Busur Sangihe dan Busur Halmahera. \u0000 \u0000Kata Kunci: seismisitas Maluku, gempa tektonik, a-value, b-value, hukum Gutenberg-Richter \u0000Abstract \u0000The vulnerability of Molucca to seismic hazards can be examined through analysis of earthquake-event potential in the region. This analysis can be performed by determining parameters a-value and b-value acquired from datasets of events during a time period, describing seismicity rate and mechanical stress accumulated within local crustal rocks. These parameters were estimated using the Gutenberg-Richter law in this study using frequency-magnitude distribution obtained from the USGS catalog at http://earthquake.usgs.gov/earthquakes/search/ with varying depths to 625 km below the surface and earthquake sizes during 2009-2019. The calculations were carried out using two separate methods, the least squares and the maximum likelihood to search for consistency and reliability of the results. Estimates using the maximum likelihood method provides results that are more accurate and stable due to data filtering prior to data processing. Using the maximum likelihood method selec","PeriodicalId":56254,"journal":{"name":"Inovasi Fisika Indonesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-02-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"46986376","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-12-30DOI: 10.26740/IFI.V9N3.P24-30
Fahira Nadiva Ernandi, Madlazim
Abstrak Upaya mitigasi bencana geologi di Nusa Tenggara Barat dapat dilakukan dengan mempelajari parameter seismotektonik yang ditunjukkan oleh nilai-a dan nilai-b. Pola seismitas dan tektonik suatu wilayah dapat dianalisis melalui hubungan logaritma frekuensi kejadian dan magnitudonya yang dijabarkan pada persamaan Gutenberg-Richter, dimana gradien dari persamaan ini merupakan nilai-b yang menunjukkan tingkat kerapuhan batuan dan nilai-a yang menunjukkan aktivitas seismik di wilayah penelitian. Fokus penelitian ini adalah menentukan variasi spatial-temporal nilai-a dan nilai-b di wilayah Nusa Tenggara Barat. Dalam penelitian ini nilai-a dan nilai-b bergantung pada nilai Magnitude of Completeness (Mc), dimana nilai magnitudo yang lebih besar dari nilai Mc dapat memenuhi hukum Gutenberg-Richter. Data penelitian yang digunakan adalah data gempa bumi dari katalog gempa USGS periode 1989-2020. Data mekanisme fokal yang didapat kemudian digunakan untuk menghitung nilai-a dan nilai-b dengan metode maximum likelihood melalui software ZMAP V.6. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah nilai Mc pada wilayah NTB yakni 3,9 dan nilai-a yang didapatkan adalah 6,10 sedangkan nilai-b yang didapatkan adalah 0,844. Untuk variasi temporal nilai-b didapatkan yakni terjadi penurunan nilai-b dalam rentan waktu tertentu sebelum terjadi gempa signifikan berdasarkan data gempa 1989-2020 terjadi gempa bumi signifikan pada November 2007 (6,50 Mw) di Sumbawa dan Agustus 2018 (6,90 Mw) di Kepulauan Lombok, penurunan nilai-b ini berkorelasi dengan peningkatan energi berupa stress di wilayah tersebut. Sedangkan untuk variasi spatial nilai-b dan nilai-a didapatkan daerah dengan nilai-b rendah (0,6-0,8) dan nilai-a rendah (4-5) memiliki potensi tinggi terjadi gempa signifikan, karena wilayah dengan nilai-b rendah pada zona aktif gempa bumi menyimpan stress yang besar karena tingkat kerapuhan batuan yang tinggi, sedangkan wilayah dengan nilai-b tinggi (1,2-1,5) dan nilai-a tinggi (6,5-8) menunjukkan hal sebaliknya. Hasil-hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman mengenai potensi gempa tektonik di Nusa Tenggara Barat. Kata Kunci: magnitudo kelengkapan, parameter seismisitas, parameter tektonik. Abstract Geological disaster mitigation efforts, in West Nusa Tenggara can be done by studying the seismotectonic parameters indicated by the a-value and the b-value. The seismity and tectonic patterns of an area can be analyzed through the logarithmic relationship of occurrence frequency and magnitude, which is described in the Gutenberg-Richter equation, where the gradient of this equation is a b-value that indicates the level of rock fragility and a-value that indicates seismic activity in the study area. The focus of this research is to determine the spatial-temporal variation of a-value and b-value in the West Nusa Tenggara region. In this study, the a-value and the b-value depend on the Magnitude of Completeness (Mc), where the magnitude value grea
通过研究d -a和d -b所指示的地震构造参数,西Nusa的抽象地质减灾努力可以做到。地震学和构造学模式可以通过对古坦伯格g- richter方程的对数频率和度量进行分析。本研究的重点是确定西北努萨地区的时空和d - d -b的变化。在本研究中,德a和德b的研究依赖于完整状态的增长率,而超过Mc值的magnitudo的分数将符合Gutenberg-Richter定律。所使用的研究数据是1980 -2020年美国地质调查局地震目录中的地震数据。通过ZMAP V.6软件,获得的fokal机制数据被用于计算maximum lihood方法。这项研究的结果是NTB的3.9级和级a级的成绩是6.10级,而级b的成绩是0.844分。为了获得颞nilai-b即发生变化nilai-b下降在地震发生前某些脆弱的时间根据1989-2020地震发生地震数据显著于2007年11月(六点五十分Mw)在松巴哇2018年1月和8月龙目岛,nilai-b下降群岛(6,90 Mw)相关的增加的能量是该地区的压力。至于空间nilai-b和拼凑的变化得到nilai-b(0,6-0,8)和拼凑低的地区(4 - 5)具有高潜力,因为地震发生重大地震活跃地区的低nilai-b保留了很大的压力,因为高度脆弱的岩石,而nilai-b高(1,2-1,5)和拼凑的地区(6,5-8)显示了相反的事情。本研究的结果预计将增加对西努萨市潜在构造地震的了解。关键词:地震参数,构造参数。在西努萨东南部的地质减灾灾难可以由被a值和b值分割的地震云团所完成。seismity和构造模式》的区域可以成为analyzed logarithmic关系》通过occurrence频率和大小,这是《Gutenberg-Richter described equation gradient》在哪里,这个那个indicates The equation is a b-value级摇滚fragility a-value那indicates著作百科全书》《study区域地震活动。这项研究的重点是确定在西努萨东南部地区的a值和b值的时空变化。在这项研究中,a-value和b-value依赖于完全的优等生,而其价值大于Mc的法官可以满足Gutenberg-Richter法官。使用的研究数据是美国地质地震日志中99 -2020期的数据。嵌合数据的focal机械被用来通过ZMAP V.6软件来裁减a值和b值。这些研究的结果是3.9是NTB地区的Mc值,a值是6.10,b值是0844。For b-value variation时间》,是找到那个在《b-value a decrease in a之前确定时间帧occurs改编自浓厚,地震地震数据从1989年到2020年间,a浓厚,地震发生在2007年11月(6 . 50 Mw)在松巴哇和2018年八月(6 . 90 Mw)《龙目岛群岛,这decrease in b-value correlates with an in energy in the form of增长压力的地区。而#空间variation b-values a-values著作百科全书》,是找到那个地区和低b-values(0 - 6 - 0。8)和低a-values(4 - 5)为浓厚,earthquakes祝你潜在的高,因为《地震活跃地区和b-values低区让a》的压力之大数量帐款fragility摇滚的高水平,而非洲和高b-values(1, - 1。5)和高中a-values(6。5 - 8)indicated《相反的。这项研究的结果预计将增加对西努萨东南部地震技术的潜在认识。密钥:完整状态、地震参数、技术参数等。
{"title":"ANALISIS VARIASI a-VALUE DAN b-VALUE DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE ZMAP V.6 SEBAGAI INDIKATOR POTENSI GEMPA BUMI DI WILAYAH NUSA TENGGARA BARAT","authors":"Fahira Nadiva Ernandi, Madlazim","doi":"10.26740/IFI.V9N3.P24-30","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/IFI.V9N3.P24-30","url":null,"abstract":"Abstrak \u0000Upaya mitigasi bencana geologi di Nusa Tenggara Barat dapat dilakukan dengan mempelajari parameter seismotektonik yang ditunjukkan oleh nilai-a dan nilai-b. Pola seismitas dan tektonik suatu wilayah dapat dianalisis melalui hubungan logaritma frekuensi kejadian dan magnitudonya yang dijabarkan pada persamaan Gutenberg-Richter, dimana gradien dari persamaan ini merupakan nilai-b yang menunjukkan tingkat kerapuhan batuan dan nilai-a yang menunjukkan aktivitas seismik di wilayah penelitian. Fokus penelitian ini adalah menentukan variasi spatial-temporal nilai-a dan nilai-b di wilayah Nusa Tenggara Barat. Dalam penelitian ini nilai-a dan nilai-b bergantung pada nilai Magnitude of Completeness (Mc), dimana nilai magnitudo yang lebih besar dari nilai Mc dapat memenuhi hukum Gutenberg-Richter. Data penelitian yang digunakan adalah data gempa bumi dari katalog gempa USGS periode 1989-2020. Data mekanisme fokal yang didapat kemudian digunakan untuk menghitung nilai-a dan nilai-b dengan metode maximum likelihood melalui software ZMAP V.6. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah nilai Mc pada wilayah NTB yakni 3,9 dan nilai-a yang didapatkan adalah 6,10 sedangkan nilai-b yang didapatkan adalah 0,844. Untuk variasi temporal nilai-b didapatkan yakni terjadi penurunan nilai-b dalam rentan waktu tertentu sebelum terjadi gempa signifikan berdasarkan data gempa 1989-2020 terjadi gempa bumi signifikan pada November 2007 (6,50 Mw) di Sumbawa dan Agustus 2018 (6,90 Mw) di Kepulauan Lombok, penurunan nilai-b ini berkorelasi dengan peningkatan energi berupa stress di wilayah tersebut. Sedangkan untuk variasi spatial nilai-b dan nilai-a didapatkan daerah dengan nilai-b rendah (0,6-0,8) dan nilai-a rendah (4-5) memiliki potensi tinggi terjadi gempa signifikan, karena wilayah dengan nilai-b rendah pada zona aktif gempa bumi menyimpan stress yang besar karena tingkat kerapuhan batuan yang tinggi, sedangkan wilayah dengan nilai-b tinggi (1,2-1,5) dan nilai-a tinggi (6,5-8) menunjukkan hal sebaliknya. Hasil-hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman mengenai potensi gempa tektonik di Nusa Tenggara Barat. \u0000 \u0000Kata Kunci: magnitudo kelengkapan, parameter seismisitas, parameter tektonik. \u0000Abstract \u0000Geological disaster mitigation efforts, in West Nusa Tenggara can be done by studying the seismotectonic parameters indicated by the a-value and the b-value. The seismity and tectonic patterns of an area can be analyzed through the logarithmic relationship of occurrence frequency and magnitude, which is described in the Gutenberg-Richter equation, where the gradient of this equation is a b-value that indicates the level of rock fragility and a-value that indicates seismic activity in the study area. The focus of this research is to determine the spatial-temporal variation of a-value and b-value in the West Nusa Tenggara region. In this study, the a-value and the b-value depend on the Magnitude of Completeness (Mc), where the magnitude value grea","PeriodicalId":56254,"journal":{"name":"Inovasi Fisika Indonesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"46108061","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-12-18DOI: 10.26740/IFI.V9N3.P31-42
Niken Agustiarina, Nugrahani Primary Putri
Dalam artikel ini bertujuan menganalisis deposisi lapisan tipis polianilin (PANi) dalam berbagai macam substrat. Misalnya seperti substrat ITO, FTO, Stainless Steel dan QCM. Metode yang dilakukan dalam beberapa penelitian yaitu metode elektrokimia yang terdiri dari metode potensiostatik dan galvanostatik. Berdasarkan hasil analisis dari sintesis PANi, keempat jenis substrat tersebut dapat disintesis lapisan tipis PANi dengan menggunakan Voltametri Siklik (CV). Analisis CV dari lapisan tipis PANi yang diendapkan pada substrat ITO menunjukkan bahwa lapisan tipis tersebut memiliki reversibilitas pewarnaan yang sangat baik dan stabilitas tinggi dalam larutan asam. Pada substrat FTO lapisan tipis tampak relatif halus dengan porositas tinggi karena jaringan kawat nano yang berhubungan. Pada substrat Stainless Steel menunjukkan bahwa terjadi pembentukan radikal anilin pada baja. Sedangkan pada substrat QCM dengan metode potensiostatik menunjukkan bahwa semakin besar potensial yang diukur, maka ketebalan film juga semakin tipis . Kata Kunci : Sintesis Polianilin, Substrat ITO, FTO, Stainless Steel, QCM, Voltameri Siklik, Elektrokimia, Potensiostatik dan Galvanostatik Abstract In this article aims to analyze the deposition of polyaniline thin films (PANi) in various substrates. For example like ITO, FTO, Stainless Steel and QCM substrates.The method used in several studies is electrochemical method which consists of potentiostatic and galvanostatic methods. Based on the analysis of PANi synthesis, the four types of substrates can be synthesized PANi thin layer using Cyclic Voltametry (CV). CV analysis of the PANi thin films deposited on the ITO substrate showed that the films had excellent staining reversibility and high stability in acidic solutions. On the FTO thin layer substrate appears relatively smooth with high porosity due to the network of connected nanowires. The stainless steel substrate shows that aniline radical formation occurs in steel. Meanwhile, the QCM substrate using the potentiostatic method showed that the greater the measured potential, then the film thickness is also getting thinner.. Keywords: Polyaniline Synthesis, ITO Substrate, FTO, Stainless Steel, QCM, Cyclic Voltametry, Electrochemical, Potentiostatic and Galvanostatic.
{"title":"DEPOSISI LAPISAN TIPIS POLIANIALIN DENGAN METODE ELEKTROKIMIA","authors":"Niken Agustiarina, Nugrahani Primary Putri","doi":"10.26740/IFI.V9N3.P31-42","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/IFI.V9N3.P31-42","url":null,"abstract":"Dalam artikel ini bertujuan menganalisis deposisi lapisan tipis polianilin (PANi) dalam berbagai macam substrat. Misalnya seperti substrat ITO, FTO, Stainless Steel dan QCM. Metode yang dilakukan dalam beberapa penelitian yaitu metode elektrokimia yang terdiri dari metode potensiostatik dan galvanostatik. Berdasarkan hasil analisis dari sintesis PANi, keempat jenis substrat tersebut dapat disintesis lapisan tipis PANi dengan menggunakan Voltametri Siklik (CV). Analisis CV dari lapisan tipis PANi yang diendapkan pada substrat ITO menunjukkan bahwa lapisan tipis tersebut memiliki reversibilitas pewarnaan yang sangat baik dan stabilitas tinggi dalam larutan asam. Pada substrat FTO lapisan tipis tampak relatif halus dengan porositas tinggi karena jaringan kawat nano yang berhubungan. Pada substrat Stainless Steel menunjukkan bahwa terjadi pembentukan radikal anilin pada baja. Sedangkan pada substrat QCM dengan metode potensiostatik menunjukkan bahwa semakin besar potensial yang diukur, maka ketebalan film juga semakin tipis . \u0000Kata Kunci : Sintesis Polianilin, Substrat ITO, FTO, Stainless Steel, QCM, Voltameri Siklik, Elektrokimia, Potensiostatik dan Galvanostatik \u0000 \u0000Abstract \u0000In this article aims to analyze the deposition of polyaniline thin films (PANi) in various substrates. For example like ITO, FTO, Stainless Steel and QCM substrates.The method used in several studies is electrochemical method which consists of potentiostatic and galvanostatic methods. Based on the analysis of PANi synthesis, the four types of substrates can be synthesized PANi thin layer using Cyclic Voltametry (CV). CV analysis of the PANi thin films deposited on the ITO substrate showed that the films had excellent staining reversibility and high stability in acidic solutions. On the FTO thin layer substrate appears relatively smooth with high porosity due to the network of connected nanowires. The stainless steel substrate shows that aniline radical formation occurs in steel. Meanwhile, the QCM substrate using the potentiostatic method showed that the greater the measured potential, then the film thickness is also getting thinner.. \u0000Keywords: Polyaniline Synthesis, ITO Substrate, FTO, Stainless Steel, QCM, Cyclic Voltametry, Electrochemical, Potentiostatic and Galvanostatic.","PeriodicalId":56254,"journal":{"name":"Inovasi Fisika Indonesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"42890068","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Abstrak Upaya mitigasi bencana geologi khususnya gempa tektonik di Indonesia dapat dilakukan dengan mempelajari relasi antara parameter gempa dan sumber gempa. Parameter ukuran kekuatan gempa adalah magnitudo sedangkan parameter sumber gempa adalah dimensi patahan yang meliputi luas dan kedalaman bidang patahan. Dalam hal ini, magnitudo gempa diukur dalam skala magnitudo momen dan dimensi patahan direpresentasikan rupture area (merupakan perkalian antara rupture length dan rupture width ) dan rupture depth . Fokus penelitian ini adalah relasi antara dan serta mempelajari kemungkinan peran rasio dan . Data penelitian adalah 53 data gempa sebagai data utama dan data tambahan dari kasus gempa di luar negeri dan di Indonesia yang diakses bebas melalui laman http://eida.gfz-potsdam.de/webdc3 atau https://earthquake.usgs.gov/earthquakes/search/. Mayoritas data utama merupakan gempa tipe strike-slip atau normal dengan kekuatan 4,5 ≤ ≤ 7,6 yang relevan dengan tektonik Indonesia. Hasil-hasil penelitian berupa persamaan empiris = 0,50 ln + 3,56 dan terapan persamaan empiris tersebut untuk estimasi magnitudo gempa di dalam dan luar Indonesia. Untuk seluruh kasus, penyimpangan estimasi magnitudo relatif terhadap magnitudo referensi adalah ≤ 0,1 dengan standar deviasi pengukuran 0,2 (dianggap tidak signifikan). Meskipun penelitian ini belum berhasil mengungkap korelasi antara dan dua parameter patahan dan , namun persamaan empiris temuan penelitian menunjukkan ada korelasi kuat antara magnitudo momen dan luas bidang patahan berupa sebagai fungsi logaritmik yang konsisten dengan temuan penelitian terdahulu. Hasil-hasil penelitian ini diharapkan bisa meningkatkan pemahaman tentang karakteristik gempa tektonik di Indonesia. Kata Kunci: magnitudo momen, luas bidang patahan, dimensi patahan Abstract Efforts in mitigation study for geohazards risk reduction in particularly Indonesian earthquakes were examined using scaling relationship between source and earthquake parameters. Magnitude was a measure of earthquake size and fault dimensions was used as source parameter including rupture area and depth. In this context, earthquake size scaled with moment magnitude and fault dimensions were represented by rupture area (the product of rupture length and width ) and depth . The focus of this study is to develop scaling relationship of and as well as to examine possible roles of ratio and the depth . The data were 53 earthquakes as the primary data and addditional cases obtained from occurences both in overseas and Indonesian territories, accessed at http://eida.gfz-potsdam.de/webdc3 or https://earthquake.usgs.gov/earthquakes/search/. The majority of the main data was associated with normal or strike-slip events ranging 4.5 ≤ ≤ 7.5, relevant to Indonesian settings. The results are empirical equation = 0.50 ln + 3.56 and its application to estimate magnitudes for cases in and outside Indonesia. For all cases considered in this study, magnitud
{"title":"ANALISIS RELASI ANTARA MAGNITUDO MOMEN GEMPA DAN LUAS BIDANG PATAHAN SUMBER GEMPA","authors":"Gandhis Putri Ayudia, T. Prastowo","doi":"10.26740/IFI.V9N3.P7-16","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/IFI.V9N3.P7-16","url":null,"abstract":"Abstrak \u0000Upaya mitigasi bencana geologi khususnya gempa tektonik di Indonesia dapat dilakukan dengan mempelajari relasi antara parameter gempa dan sumber gempa. Parameter ukuran kekuatan gempa adalah magnitudo sedangkan parameter sumber gempa adalah dimensi patahan yang meliputi luas dan kedalaman bidang patahan. Dalam hal ini, magnitudo gempa diukur dalam skala magnitudo momen dan dimensi patahan direpresentasikan rupture area (merupakan perkalian antara rupture length dan rupture width ) dan rupture depth . Fokus penelitian ini adalah relasi antara dan serta mempelajari kemungkinan peran rasio dan . Data penelitian adalah 53 data gempa sebagai data utama dan data tambahan dari kasus gempa di luar negeri dan di Indonesia yang diakses bebas melalui laman http://eida.gfz-potsdam.de/webdc3 atau https://earthquake.usgs.gov/earthquakes/search/. Mayoritas data utama merupakan gempa tipe strike-slip atau normal dengan kekuatan 4,5 ≤ ≤ 7,6 yang relevan dengan tektonik Indonesia. Hasil-hasil penelitian berupa persamaan empiris = 0,50 ln + 3,56 dan terapan persamaan empiris tersebut untuk estimasi magnitudo gempa di dalam dan luar Indonesia. Untuk seluruh kasus, penyimpangan estimasi magnitudo relatif terhadap magnitudo referensi adalah ≤ 0,1 dengan standar deviasi pengukuran 0,2 (dianggap tidak signifikan). Meskipun penelitian ini belum berhasil mengungkap korelasi antara dan dua parameter patahan dan , namun persamaan empiris temuan penelitian menunjukkan ada korelasi kuat antara magnitudo momen dan luas bidang patahan berupa sebagai fungsi logaritmik yang konsisten dengan temuan penelitian terdahulu. Hasil-hasil penelitian ini diharapkan bisa meningkatkan pemahaman tentang karakteristik gempa tektonik di Indonesia. \u0000 \u0000Kata Kunci: magnitudo momen, luas bidang patahan, dimensi patahan \u0000Abstract \u0000Efforts in mitigation study for geohazards risk reduction in particularly Indonesian earthquakes were examined using scaling relationship between source and earthquake parameters. Magnitude was a measure of earthquake size and fault dimensions was used as source parameter including rupture area and depth. In this context, earthquake size scaled with moment magnitude and fault dimensions were represented by rupture area (the product of rupture length and width ) and depth . The focus of this study is to develop scaling relationship of and as well as to examine possible roles of ratio and the depth . The data were 53 earthquakes as the primary data and addditional cases obtained from occurences both in overseas and Indonesian territories, accessed at http://eida.gfz-potsdam.de/webdc3 or https://earthquake.usgs.gov/earthquakes/search/. The majority of the main data was associated with normal or strike-slip events ranging 4.5 ≤ ≤ 7.5, relevant to Indonesian settings. The results are empirical equation = 0.50 ln + 3.56 and its application to estimate magnitudes for cases in and outside Indonesia. For all cases considered in this study, magnitud","PeriodicalId":56254,"journal":{"name":"Inovasi Fisika Indonesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"42916219","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-12-18DOI: 10.26740/IFI.V9N3.P17-23
Nega Barlih Amrih Laksono, Z. Supardi
Abstrak Kebutuhan energi listrik untuk saat ini sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari namun berbanding terbalik dengan kebutuhan energi yang ada. Untuk menyeimbangkannya dibutuhkan media penyimpanan energi, yaitu baterai/aki. Baterai merupakan sel elektrokimia yang terdiri dari sepasang elektroda (katoda-anoda) dan elektrolit, sel ini berfungsi sebagai sumber energi listrik yang diperoleh sebagai hasil konversi energi kimia melalui reaksi reduksi dan oksidasi selain itu dapat menyimpan energi listrik dalam jangka waktu lama. Pada penelitian ini dilakukan menggunakan baterai jenis sekunder yaitu akumulator. Tujuan dari penelitian ini, yaitu (1) menganalisis performa elektroda Pb-PbO2 saat proses charge dan discharge muatan pada sel aki, dan (2) mengukur kapasitas sel aki yang digunakan. Sel aki yang diuji dalam penelitian ini berasal dari aki merk GS tipe GM5Z - 3B dengan spesifikasi 12V 6 Ah. Saat proses pengujian charge sel aki dengan memberikan tegangan 6 V 1,5 A dari adaptor, dan proses discharge sel aki diberikan beban lampu 2,5 V 0,3 A. Lama waktu yang diperlukan untuk proses charge dan discharge, yaitu 3 jam untuk masing-masing proses. Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil pengujian elektroda Pb-PbO2 menunjukkan kinerja baik dalam proses pengisian dan pengosongan. Hal ini ditunjukkan oleh nilai tegangan per selnya berada di kisaran 2 V, meskpiun telah diuji dengan 2 siklus. Selain itu, nilai kapasitas sel aki yang terukur sudah mendekati nilai standar spesifikasi dari aki. Kata Kunci: sel aki, energi listrik, charge-discharge, kapasitas aki Abstract At this time, electrical energy is needed in daily life but it inversely proportional to the existing energy needs. To balance it out, it takes energy storage media, namely batteries/ accumulator. Batteries are electrochemical cells consisting of a pair of electrodes (cathodes-anodes) and electrolytes, these cells function as sources of electrical energy obtained as a result of the conversion of chemical energy through reduction and oxidation reactions. In addition, it can store electrical energy with long lasting time. This study conducted using a secondary battery, which is the accumulator. The purpose of this study are (1) to analyze the performance of Pb-PbO2 electrodes during the charging and discharging in an accumulator cell, and (2) measuring the capacity of the accumulator cells used. The accumulator cells tested in this study came from GM brand type GM5Z-3B batteries with 12V 6 Ah specifications. When testing the accumulator cell charging by giving a voltage of 6 V 1.5 A from the adaptor, and the process of discharging the accumulator cell is given a lamp load of 2.5 V 0.3 A. The length of time required for the process of charging and discharging, which is 3 hours for each process. Based on data obtained from the Pb-PbO2 electrode test results showed a good performance in the charging and discharging process. This is known from the voltage value per cell in the ran
摘要目前的电力需求在日常生活中是非常需要的,但与能源需求形成鲜明对比。为了平衡它,它需要能量存储介质,即电池/英亩。电池是一种由一对电极(阴极-阳极)和电解质组成的电化学电池,该电池作为通过还原反应和氧化进行化学能量转换而获得的能量的电源,也可以长时间储存电力。在这项研究中,它是使用二次电池完成的,二次电池是蓄电池。本研究的目的是(1)分析Pb-PbO2电极在aki电池充电过程和放电负载期间的性能,以及(2)测量所用aki电池的容量。本研究中测试的关键电池来自具有12V 6 Ah规格的GM5Z-3B型GS品牌。当aki电池充电测试过程从适配器给出电压6V 1.5A,而放电电池过程给出轻负载2.5V 0.3A时,充电和放电过程需要较长的时间,每个过程需要3小时。根据从Pb-PbO2电极测试结果获得的数据,在填充和排空过程中表现良好。这通过2V下每个电池的应力值来显示,尽管用2个循环进行了测试。此外,测量的水电池容量值正在接近标准水规格值。关键词:电池,电能,充放电,容量aki摘要此时,日常生活中需要电能,但它与现有能源需求成反比。为了平衡它,它需要能量存储介质,即电池/蓄电池。电池是由一对电极(阴极-阳极)和电解质组成的电化学电池,这些电池用作通过还原和氧化反应转化化学能而获得的电能源。此外,它还可以长期储存电能。这项研究使用二次电池进行,即蓄电池。本研究的目的是(1)分析Pb-PbO2电极在蓄电池单元充电和放电过程中的性能,以及(2)测量所用蓄电池单元的容量。本研究中测试的蓄电池来自GM品牌的GM5Z-3B型电池,规格为12V 6 Ah。当通过从适配器提供6 V 1.5 a的电压来测试蓄电池充电时,并且在对蓄电池放电的过程中提供2.5 V 0.3 a的灯负载。充电和放电过程所需的时间长度,每个过程为3小时。基于从Pb-PbO2电极获得的数据,测试结果在充电和放电过程中显示出良好的性能。这从2V范围内的每个电池的电压值中是已知的,即使它已经用2个循环进行了测试。此外,所测量的蓄电池单元容量的值接近蓄电池的标准规格值。关键词:蓄电池,电能,充放电,蓄电池容量
{"title":"STUDI PERFORMA AKI MERK GS ASTRA KETIKA PROSES CHARGE-DISCHARGE SEL AKI Pb-PbO2","authors":"Nega Barlih Amrih Laksono, Z. Supardi","doi":"10.26740/IFI.V9N3.P17-23","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/IFI.V9N3.P17-23","url":null,"abstract":"Abstrak \u0000Kebutuhan energi listrik untuk saat ini sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari namun berbanding terbalik dengan kebutuhan energi yang ada. Untuk menyeimbangkannya dibutuhkan media penyimpanan energi, yaitu baterai/aki. Baterai merupakan sel elektrokimia yang terdiri dari sepasang elektroda (katoda-anoda) dan elektrolit, sel ini berfungsi sebagai sumber energi listrik yang diperoleh sebagai hasil konversi energi kimia melalui reaksi reduksi dan oksidasi selain itu dapat menyimpan energi listrik dalam jangka waktu lama. Pada penelitian ini dilakukan menggunakan baterai jenis sekunder yaitu akumulator. Tujuan dari penelitian ini, yaitu (1) menganalisis performa elektroda Pb-PbO2 saat proses charge dan discharge muatan pada sel aki, dan (2) mengukur kapasitas sel aki yang digunakan. Sel aki yang diuji dalam penelitian ini berasal dari aki merk GS tipe GM5Z - 3B dengan spesifikasi 12V 6 Ah. Saat proses pengujian charge sel aki dengan memberikan tegangan 6 V 1,5 A dari adaptor, dan proses discharge sel aki diberikan beban lampu 2,5 V 0,3 A. Lama waktu yang diperlukan untuk proses charge dan discharge, yaitu 3 jam untuk masing-masing proses. Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil pengujian elektroda Pb-PbO2 menunjukkan kinerja baik dalam proses pengisian dan pengosongan. Hal ini ditunjukkan oleh nilai tegangan per selnya berada di kisaran 2 V, meskpiun telah diuji dengan 2 siklus. Selain itu, nilai kapasitas sel aki yang terukur sudah mendekati nilai standar spesifikasi dari aki. \u0000Kata Kunci: sel aki, energi listrik, charge-discharge, kapasitas aki \u0000 \u0000Abstract \u0000At this time, electrical energy is needed in daily life but it inversely proportional to the existing energy needs. To balance it out, it takes energy storage media, namely batteries/ accumulator. Batteries are electrochemical cells consisting of a pair of electrodes (cathodes-anodes) and electrolytes, these cells function as sources of electrical energy obtained as a result of the conversion of chemical energy through reduction and oxidation reactions. In addition, it can store electrical energy with long lasting time. This study conducted using a secondary battery, which is the accumulator. The purpose of this study are (1) to analyze the performance of Pb-PbO2 electrodes during the charging and discharging in an accumulator cell, and (2) measuring the capacity of the accumulator cells used. The accumulator cells tested in this study came from GM brand type GM5Z-3B batteries with 12V 6 Ah specifications. When testing the accumulator cell charging by giving a voltage of 6 V 1.5 A from the adaptor, and the process of discharging the accumulator cell is given a lamp load of 2.5 V 0.3 A. The length of time required for the process of charging and discharging, which is 3 hours for each process. Based on data obtained from the Pb-PbO2 electrode test results showed a good performance in the charging and discharging process. This is known from the voltage value per cell in the ran","PeriodicalId":56254,"journal":{"name":"Inovasi Fisika Indonesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"47060489","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Abstrak Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk menganalisis karakteristik sesar yang menyebabkan gempa dangkal yang terjadi di Banjarnegara dengan menggunakan software Moment Tensor Inversion (MTINV). Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder berupa waveform tiga komponen pada tanggal 18 April 2018 yang diunduh dari WebDC3 BMKG. Untuk estimasi Centroid Moment Tensor (CMT) sebagai parameter gempa digunakan metode inversi seismik dan fungsi Green tiga komponen yang diaplikasikan ke dalam software Moment Tensor Inversion (MTINV). Hasil estimasi Centroid Moment Tensor (CMT) adalah momen seismik (𝑀o), magnitudo momen (𝑀w), latitude, longitude, kedalaman sumber, dan orientasi bidang sesar (nodal plane/NP) yang meliputi sudut strike, dip, dan rake. Selain itu, solusi Centroid Moment Tensor (CMT) juga memberikan informasi penyebab terjadinya gempa yang meliputi komponen Isotropik (ISO), Double Couple (DC), dan Compensated Vertical Linear Dipole (CLVD) dalam persen. Hasil perhitungan inversi seismik menunjukkan bahwa gempa terjadi akibat aktivitas tektonik yang dibuktikan dengan persentase Double Couple (DC) lebih dominan daripada Double Couple (DC) dengan Variation Reduction (VR) 57.6%. Berdasarkan Variation Reduction (VR), maka hasil yang diperoleh dalam penelitian ini dapat dikatakan valid karena telah memenuhi syarat. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa karakteristik sesar yang menyebabkan gempa dangkal yang terjadi di Banjarnegara 18 April 2018 bertipe naik (reverse). Kata Kunci: Centroid Moment Tensor (CMT), Banjarnegara, inversi seismik, dan Moment Tensor Inversion (MTINV) Abstract This research was carried out with the aim of analyzing the characteristics of the sesar that caused the shallow earthquake that occurred in Banjarnegara using Moment Tensor Inversion (MTINV) software. The data used in this study is secondary data in the form of a three-component waveform on April 18, 2018 downloaded from WebDC3 BMKG. For centroid moment tensor (CMT) estimation as earthquake parameters used seismic inversion method and green function three components applied into Moment Tensor Inversion (MTINV) software. Centroid Moment Tensor (CMT) estimation results are seismic moment (Mo), moment magnitude (Mw), latitude, longitude, source depth, and nodal plane (NP) orientation that includes strike, dip, and rake angles. In addition, Centroid Moment Tensor (CMT) solutions also provide information on the causes of earthquakes including Isotropic (ISO), Double Couple (DC), and Compensated Vertical Linear Dipole (CLVD) components in percent. The results of seismic inversion calculations show that earthquakes occur as a result of tectonic activity as evidenced by the percentage of Double Couple (DC) more dominant than Double Couple (DC) with Variation Reduction (VR) of 57.6%. Based on Variation Reduction (VR), the results obtained in this study can be said to be valid because they are qualified. Thus it can be concluded that the c
{"title":"ESTIMASI KARAKTERISTIK SESAR YANG MENYEBABKAN GEMPA DI WILAYAH BANJARNEGARA MENGGUNAKAN SOFTWARE MTINV","authors":"M. Handika, M. Madlazim","doi":"10.26740/ifi.v9n3.p1-6","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/ifi.v9n3.p1-6","url":null,"abstract":"Abstrak \u0000Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk menganalisis karakteristik sesar yang menyebabkan gempa dangkal yang terjadi di Banjarnegara dengan menggunakan software Moment Tensor Inversion (MTINV). Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder berupa waveform tiga komponen pada tanggal 18 April 2018 yang diunduh dari WebDC3 BMKG. Untuk estimasi Centroid Moment Tensor (CMT) sebagai parameter gempa digunakan metode inversi seismik dan fungsi Green tiga komponen yang diaplikasikan ke dalam software Moment Tensor Inversion (MTINV). Hasil estimasi Centroid Moment Tensor (CMT) adalah momen seismik (𝑀o), magnitudo momen (𝑀w), latitude, longitude, kedalaman sumber, dan orientasi bidang sesar (nodal plane/NP) yang meliputi sudut strike, dip, dan rake. Selain itu, solusi Centroid Moment Tensor (CMT) juga memberikan informasi penyebab terjadinya gempa yang meliputi komponen Isotropik (ISO), Double Couple (DC), dan Compensated Vertical Linear Dipole (CLVD) dalam persen. Hasil perhitungan inversi seismik menunjukkan bahwa gempa terjadi akibat aktivitas tektonik yang dibuktikan dengan persentase Double Couple (DC) lebih dominan daripada Double Couple (DC) dengan Variation Reduction (VR) 57.6%. Berdasarkan Variation Reduction (VR), maka hasil yang diperoleh dalam penelitian ini dapat dikatakan valid karena telah memenuhi syarat. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa karakteristik sesar yang menyebabkan gempa dangkal yang terjadi di Banjarnegara 18 April 2018 bertipe naik (reverse). \u0000 \u0000Kata Kunci: Centroid Moment Tensor (CMT), Banjarnegara, inversi seismik, dan Moment Tensor Inversion (MTINV) \u0000Abstract \u0000This research was carried out with the aim of analyzing the characteristics of the sesar that caused the shallow earthquake that occurred in Banjarnegara using Moment Tensor Inversion (MTINV) software. The data used in this study is secondary data in the form of a three-component waveform on April 18, 2018 downloaded from WebDC3 BMKG. For centroid moment tensor (CMT) estimation as earthquake parameters used seismic inversion method and green function three components applied into Moment Tensor Inversion (MTINV) software. Centroid Moment Tensor (CMT) estimation results are seismic moment (Mo), moment magnitude (Mw), latitude, longitude, source depth, and nodal plane (NP) orientation that includes strike, dip, and rake angles. In addition, Centroid Moment Tensor (CMT) solutions also provide information on the causes of earthquakes including Isotropic (ISO), Double Couple (DC), and Compensated Vertical Linear Dipole (CLVD) components in percent. The results of seismic inversion calculations show that earthquakes occur as a result of tectonic activity as evidenced by the percentage of Double Couple (DC) more dominant than Double Couple (DC) with Variation Reduction (VR) of 57.6%. Based on Variation Reduction (VR), the results obtained in this study can be said to be valid because they are qualified. Thus it can be concluded that the c","PeriodicalId":56254,"journal":{"name":"Inovasi Fisika Indonesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"45483983","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-07-31DOI: 10.26740/ifi.v9n2.p173-177
Dina Aljufri Estria, S. .
Penelitian analisis Centroid Moment Tensor (CMT) di Sumatera Selatan ini bertujuan untuk menganalisis focal mechanism gempa bumi dan pola bidang patahan pada event gempa bumi Tanggal 06 Februari 2013 dan 03 Maret 2015. Metode penelitian yang digunakan adalah metode inversi waveform tiga komponen dengan menggunakan software MTINV. Data yang digunakan merupakan data waveform yang direkam oleh stasiun seismik PBSI, PPSI, SISI, SLSI, MKBI, dan SDSI yang diperoleh melalui webdc3 BMKG. Pada event gempa bumi 06 Februari 2013 data waveform difilter pada frekuensi 0,020-,045Hz dengan kedalaman centroid antara 1- 10 km, sedangkan pada event gempa 03 maret 2015 data waveform difilter pada frekuensi yang sama dengan kedalaman antara 4-40km. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gempa bumi 06 Februari 2013 dengan latitude -1.5 , longitude 100.20 memiliki varian reduksi 49,1% yang berkorelasi dengan Double Couple (DC) sebesar 95,2% dan pola bidang sesar gempa bumi berbentuk strike-slip, sedangkan gempa bumi pada 03 Maret 2015 dengan latitude -0.72, longitude 98.74 diperoleh varian reduksi 63,3% yang memiliki korelasi dengan Double Couple sebesar 99,1% dan pola bidang sesar gempa bumi berbentuk reverse. Kedua event gempa bumi tersebut menunjukkan bahwa nilai DC lebih besar dari pada 50%. Nilai DC ini menunjukkan bahwa gempa bumi disebabkan oleh aktivitas tektonik
{"title":"ANALISIS CMT GEMPA BUMI 06 FEBRUARI 2013 DAN 03 MARET 2015 YANG TERJADI DI SUMATERA SELATAN","authors":"Dina Aljufri Estria, S. .","doi":"10.26740/ifi.v9n2.p173-177","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/ifi.v9n2.p173-177","url":null,"abstract":"Penelitian analisis Centroid Moment Tensor (CMT) di Sumatera Selatan ini bertujuan untuk menganalisis focal mechanism gempa bumi dan pola bidang patahan pada event gempa bumi Tanggal 06 Februari 2013 dan 03 Maret 2015. Metode penelitian yang digunakan adalah metode inversi waveform tiga komponen dengan menggunakan software MTINV. Data yang digunakan merupakan data waveform yang direkam oleh stasiun seismik PBSI, PPSI, SISI, SLSI, MKBI, dan SDSI yang diperoleh melalui webdc3 BMKG. Pada event gempa bumi 06 Februari 2013 data waveform difilter pada frekuensi 0,020-,045Hz dengan kedalaman centroid antara 1- 10 km, sedangkan pada event gempa 03 maret 2015 data waveform difilter pada frekuensi yang sama dengan kedalaman antara 4-40km. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gempa bumi 06 Februari 2013 dengan latitude -1.5 , longitude 100.20 memiliki varian reduksi 49,1% yang berkorelasi dengan Double Couple (DC) sebesar 95,2% dan pola bidang sesar gempa bumi berbentuk strike-slip, sedangkan gempa bumi pada 03 Maret 2015 dengan latitude -0.72, longitude 98.74 diperoleh varian reduksi 63,3% yang memiliki korelasi dengan Double Couple sebesar 99,1% dan pola bidang sesar gempa bumi berbentuk reverse. Kedua event gempa bumi tersebut menunjukkan bahwa nilai DC lebih besar dari pada 50%. Nilai DC ini menunjukkan bahwa gempa bumi disebabkan oleh aktivitas tektonik","PeriodicalId":56254,"journal":{"name":"Inovasi Fisika Indonesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"46623122","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-07-31DOI: 10.26740/IFI.V9N2.P178-183
Adinda Syafitri, Supardiyono
ABSTRAK Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis penyebab gempa di wilayah Selat Sunda dan menganalisis hasil estimasi Centroid Moment tensor (CMT) dengan menggunakan metode inversi waveform tiga komponen yang di implementasikan kedalam software MTINV. Wilayah penelitian yang digunakan adalah wilayah Selat Sunda, hal ini karena wilayah Selat Sunda memiliki tingkat seismik yang tinggi. Data yang digunakan pada penelitian ini yaitu dua data sekunder pada tanggal 22 Desember 2018 dan pada tanggal 13 Februari 2019 yang memiliki magnitudo sama yaitu 5.1 SR, data penelitian diunduh pada laman WEBDC3 at BMKG. Estimasi CMT menghasilkan momen seismik (Mo), magnitudo momen (Mw), lattitude, longitude, kedalaman centroid, dan orientasi bidang sesar yang meliputi strike, dip, dan rake. Estimasi CMT juga memberikan informasi mengenai penyebab terjadinya gempa dengan mengetahui persentase DC, CLVD, dan ISO. Hasil dari kedua data tersebut masing-masing memiliki nilai DC yang lebih dominan daripada nilai CLVD, hal ini menunjukkan bahwa event gempa bumi diwilayah Selat Sunda tersebut dikarenakan oleh aktivitas tektonik. Kata Kunci : Centroid Moment Tensor, inversi waveform tiga komponen, software MTINV ABSTRACT The purpose of this study is to analyze the causes of earthquakes in the Sunda Strait region and analyze the results of the Centroid Moment Tensor (CMT) estimation by using the three component waveform inversion method which was implemented into MTINV software. The study area used is the Sunda Strait region, because the Sunda Strait region has a high seismic level. The data used in this study are two secondary data on 22 Desember 2018 and 13 Februari 2019 which have the same magnitude of 5.1 SR, the research data is downloaded on the WEBDC3 at BMKG website. CMT estimation produces seismic moments (Mo), moment magnitude (Mw),lattitude, longitude, centroid depth, and fault plane orientation which includes strike, dip, rake. CMT estimates also provide information about the causes of earthquakes by knowing the percentage of DC, CLVD, and ISO. The result of the two data each have a DC value that is more dominan than the CLVD value, this shows that the earthquake event in the Sunda Strait region is caused by tectonic activity. Keywords: Centroid Moment Tensor, three component waveform inversion, software MTINV
{"title":"ANALISIS CENTROID MOMENT TENSOR (CMT) GEMPA BUMI DI SELAT SUNDA PADA 22 DESEMBER 2018 SEBELUM TSUNAMI BANTEN","authors":"Adinda Syafitri, Supardiyono","doi":"10.26740/IFI.V9N2.P178-183","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/IFI.V9N2.P178-183","url":null,"abstract":"ABSTRAK \u0000Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis penyebab gempa di wilayah Selat Sunda dan menganalisis hasil estimasi Centroid Moment tensor (CMT) dengan menggunakan metode inversi waveform tiga komponen yang di implementasikan kedalam software MTINV. Wilayah penelitian yang digunakan adalah wilayah Selat Sunda, hal ini karena wilayah Selat Sunda memiliki tingkat seismik yang tinggi. Data yang digunakan pada penelitian ini yaitu dua data sekunder pada tanggal 22 Desember 2018 dan pada tanggal 13 Februari 2019 yang memiliki magnitudo sama yaitu 5.1 SR, data penelitian diunduh pada laman WEBDC3 at BMKG. Estimasi CMT menghasilkan momen seismik (Mo), magnitudo momen (Mw), lattitude, longitude, kedalaman centroid, dan orientasi bidang sesar yang meliputi strike, dip, dan rake. Estimasi CMT juga memberikan informasi mengenai penyebab terjadinya gempa dengan mengetahui persentase DC, CLVD, dan ISO. Hasil dari kedua data tersebut masing-masing memiliki nilai DC yang lebih dominan daripada nilai CLVD, hal ini menunjukkan bahwa event gempa bumi diwilayah Selat Sunda tersebut dikarenakan oleh aktivitas tektonik. \u0000Kata Kunci : Centroid Moment Tensor, inversi waveform tiga komponen, software MTINV \u0000 \u0000ABSTRACT \u0000The purpose of this study is to analyze the causes of earthquakes in the Sunda Strait region and analyze the results of the Centroid Moment Tensor (CMT) estimation by using the three component waveform inversion method which was implemented into MTINV software. The study area used is the Sunda Strait region, because the Sunda Strait region has a high seismic level. The data used in this study are two secondary data on 22 Desember 2018 and 13 Februari 2019 which have the same magnitude of 5.1 SR, the research data is downloaded on the WEBDC3 at BMKG website. CMT estimation produces seismic moments (Mo), moment magnitude (Mw),lattitude, longitude, centroid depth, and fault plane orientation which includes strike, dip, rake. CMT estimates also provide information about the causes of earthquakes by knowing the percentage of DC, CLVD, and ISO. The result of the two data each have a DC value that is more dominan than the CLVD value, this shows that the earthquake event in the Sunda Strait region is caused by tectonic activity. \u0000Keywords: Centroid Moment Tensor, three component waveform inversion, software MTINV","PeriodicalId":56254,"journal":{"name":"Inovasi Fisika Indonesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"47566989","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-06-30DOI: 10.26740/ifi.v9n2.p145-151
Lina Zendya, F. U. Ermawati
AbstrakTelah dilakukan sintesis serbuk (Mg0,9Zn0,1)TiO3 (disingkat MZT01) dan fabrikasi keramik MZT01+2 %wt Bi2O3. Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi pengaruh variasi tekanan kompaksi keramik MZT01+2 %wt Bi2O3 terhadap mikrostruktur dan densitas bulk. Sintesis serbuk MZT01 dilakukan mengikuti metode pencampuran larutan dengan bahan awal berupa serbuk logam Mg, Zn, Ti (Merck) dan HCl 12 M sebagai pelarut. Serbuk MZT01 hasil sintesis tersebut dikalsinasi pada suhu 550 °C selama 2 jam. Fabrikasi keramik dilakukan dengan menambahkan 2 %wt Bi2O3 pada serbuk MZT01 dengan ball milling pada kecepatan 500 rpm selama 5 jam. Serbuk MZT01+2 %wt Bi2O3 kemudian dikompaksi menggunakan die press berdiameter 10 mm dengan variasi tekanan 10, 15, dan 20 MPa dan disinter pada suhu 1100 °C selama 4 jam. Berdasarkan karakterisasi struktur dengan uji XRD, serbuk MZT01 mengandung fasa utama MgTiO3 (93,10 % molar) dan fasa impuritas TiO2 rutil (0,25 % molar) dan MgO (6,65 % molar). Sedangkan untuk keramik MZT01+2 %wt Bi2O3 15 MPa terdiri fasa utama MgTiO3 (99,56 % molar) dan sisanya TiO2 rutil. Karakterisasi mikrostruktur dengan FESEM menunjukkan adanya crack yang cenderung meningkat dengan bertambahnya tekanan kompaksi. Belum diketahui pasti apa penyebab crack tersebut, namun hal tersebut mungkin berkaitan dengan kombinasi yang dianggap belum sesuai antara ketiga nilai tekanan, diameter die press dan suhu sinter tersebut. Meski demikian, ketiga kombinasi tersebut telah mampu menunjukkan adanya pertumbuhan butir, yaitu ukuran diameter rata-rata butir meningkat dari 105 nm (10 MPa), 156 nm (15 MPa) menjadi 168 nm (20 MPa). Karakterisasi densitas bulk keramik dengan metode Archimedes juga menghasilkan nilai densitas yang meningkat, yaitu dari 2,8 g/cm3 (10 MPa), 3,6 g/cm3 (15 MPa) menjadi 3,8 g/cm3 (20 MPa). Kata Kunci: metode pencampuran larutan, fabrikasi keramik MZT01+2 %wt Bi2O3, tekanan kompaksi, FESEMAbstractSynthesis of (Mg0,9Zn0,1)TiO3 powder (abbreviated as MZT01) and fabrication of MZT01+2 %wt Bi2O3 ceramics have been carried out. This study aims to investigate the effect of pressure variation ceramic MZT01+2 %wt Bi2O3 on microstructure and bulk density. Synthesis of the powder was completed following the liquid mixing methode using Mg, Zn and Ti (Merck) metal powders as the starting materials and HCl 12 M as the solvent. The powder was calcined at 550 °C for 2 hours. The ceramic was fabricated by adding 2 %wt Bi2O3 to the MZT01 powder using ball milling at 550 rpm for 5 hours. The mixed powders was pressed at 10, 15, and 20 MPa using a 10-mm diameter of cycindrical die press and sintered at 1100 °C for 4 hours. Based on the structure characterization using XRD, MZT01 powder consisted of the main MgTiO3 phase (93.10 % molar), and TiO2 rutile (0.25 % molar) and MgO (6.65 %) as the impurity phases. The MZT01+2 %wt Bi2O3 15 MPa ceramic consists of MgTiO3 (99,56 % molar) and the remaining is TiO2 rutile. Microstructural characterization with FESEM shows
{"title":"PENGARUH VARIASI TEKANAN KOMPAKSI TERHADAP MIKROSTRUKTUR DAN DENSITAS KERAMIK (Mg0,9Zn0,1)TiO3 + 2 %wt Bi2O3 HASIL SINTESIS MENGGUNAKAN METODE PENCAMPURAN LARUTAN","authors":"Lina Zendya, F. U. Ermawati","doi":"10.26740/ifi.v9n2.p145-151","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/ifi.v9n2.p145-151","url":null,"abstract":"AbstrakTelah dilakukan sintesis serbuk (Mg0,9Zn0,1)TiO3 (disingkat MZT01) dan fabrikasi keramik MZT01+2 %wt Bi2O3. Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi pengaruh variasi tekanan kompaksi keramik MZT01+2 %wt Bi2O3 terhadap mikrostruktur dan densitas bulk. Sintesis serbuk MZT01 dilakukan mengikuti metode pencampuran larutan dengan bahan awal berupa serbuk logam Mg, Zn, Ti (Merck) dan HCl 12 M sebagai pelarut. Serbuk MZT01 hasil sintesis tersebut dikalsinasi pada suhu 550 °C selama 2 jam. Fabrikasi keramik dilakukan dengan menambahkan 2 %wt Bi2O3 pada serbuk MZT01 dengan ball milling pada kecepatan 500 rpm selama 5 jam. Serbuk MZT01+2 %wt Bi2O3 kemudian dikompaksi menggunakan die press berdiameter 10 mm dengan variasi tekanan 10, 15, dan 20 MPa dan disinter pada suhu 1100 °C selama 4 jam. Berdasarkan karakterisasi struktur dengan uji XRD, serbuk MZT01 mengandung fasa utama MgTiO3 (93,10 % molar) dan fasa impuritas TiO2 rutil (0,25 % molar) dan MgO (6,65 % molar). Sedangkan untuk keramik MZT01+2 %wt Bi2O3 15 MPa terdiri fasa utama MgTiO3 (99,56 % molar) dan sisanya TiO2 rutil. Karakterisasi mikrostruktur dengan FESEM menunjukkan adanya crack yang cenderung meningkat dengan bertambahnya tekanan kompaksi. Belum diketahui pasti apa penyebab crack tersebut, namun hal tersebut mungkin berkaitan dengan kombinasi yang dianggap belum sesuai antara ketiga nilai tekanan, diameter die press dan suhu sinter tersebut. Meski demikian, ketiga kombinasi tersebut telah mampu menunjukkan adanya pertumbuhan butir, yaitu ukuran diameter rata-rata butir meningkat dari 105 nm (10 MPa), 156 nm (15 MPa) menjadi 168 nm (20 MPa). Karakterisasi densitas bulk keramik dengan metode Archimedes juga menghasilkan nilai densitas yang meningkat, yaitu dari 2,8 g/cm3 (10 MPa), 3,6 g/cm3 (15 MPa) menjadi 3,8 g/cm3 (20 MPa). Kata Kunci: metode pencampuran larutan, fabrikasi keramik MZT01+2 %wt Bi2O3, tekanan kompaksi, FESEMAbstractSynthesis of (Mg0,9Zn0,1)TiO3 powder (abbreviated as MZT01) and fabrication of MZT01+2 %wt Bi2O3 ceramics have been carried out. This study aims to investigate the effect of pressure variation ceramic MZT01+2 %wt Bi2O3 on microstructure and bulk density. Synthesis of the powder was completed following the liquid mixing methode using Mg, Zn and Ti (Merck) metal powders as the starting materials and HCl 12 M as the solvent. The powder was calcined at 550 °C for 2 hours. The ceramic was fabricated by adding 2 %wt Bi2O3 to the MZT01 powder using ball milling at 550 rpm for 5 hours. The mixed powders was pressed at 10, 15, and 20 MPa using a 10-mm diameter of cycindrical die press and sintered at 1100 °C for 4 hours. Based on the structure characterization using XRD, MZT01 powder consisted of the main MgTiO3 phase (93.10 % molar), and TiO2 rutile (0.25 % molar) and MgO (6.65 %) as the impurity phases. The MZT01+2 %wt Bi2O3 15 MPa ceramic consists of MgTiO3 (99,56 % molar) and the remaining is TiO2 rutile. Microstructural characterization with FESEM shows ","PeriodicalId":56254,"journal":{"name":"Inovasi Fisika Indonesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"47550478","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-06-30DOI: 10.26740/ifi.v9n2.p140-144
Irma Agresita Suroso, Dzulkiflih ., Madlazim .
ABSTRAKPenelitian yang dilakukan bertujuan untuk menganalisis keakuratan dari estimasi parameter tsunami dan prediksi tsunami secara real time di wilayah Indonesia periode Januari hingga April 2020 yang dihasilkan pada penggunaan sotfware Joko Tingkir dan Early-est. Hal ini dilakukan karena Indonesia merupakan wilayah dengan tingkat seismisitas yang cukup tinggi. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa 30 event gempa bumi yang terjadi di wilayah Indonesia yang didapat melalui software Joko Tingkir dan Early-est. Data event gempa tersebut menampilkan estimasi nilai dari parameter- parameter tsunami yaitu Td, Tdur, T50Ex, Td*Tdur, dan Td*T50Ex. Hasil analisis yang telah dilakukan dengan uji T (Independent T-Test) pada kelima parameter tersebut menunjukkan bahwa secara numerik terdapat perbedaan dimana hasil estimasi yang dilakukan oleh Early-est lebih kecil dibandingkan dengan hasil dari perekaman software Joko Tingkir. Pada beberapa hasil estimasi nilai parameter tsunami, Joko Tingkir lebih unggul. Namun, secara keseluruhan estimasi yang dihasilkan oleh software Joko Tingkir dan Early-est telah menunjukkan kemajuan dimana keterangan yang dihasilkan oleh kedua software relatif tidak terdapat perbedaan. Hal ini sangat baik untuk bidang mitigasi bencana di Indonesia karena hasil yang relatif sama dari kedua software tersebut dapat menjadi acuan dalam pengambilan keputusan tentang peringatan dini tsunami yang disampaikan kepada masyarakat lebih akurat. Kata Kunci : Parameter Tsunami, Joko Tingkir, Early-est, Mitigasi Bencana ABSTRACTThis study aims to analyze the accuracy of estimated tsunami parameters and tsunami predictions in real time in the Indonesia region from January to April 2020 resulting from the use of Joko Tingkir and Early-est software. This is important because Indonesia is a region with high level of seismucity. This study used 30 earthquake events that occured in the territory of Indonesia from Joko Tingkir and early-est software. The earthquake data shows estimated values from tsunami parameters, they are Td, tdur, t50Ex, Td*Tdur, and Td*T50Ex. The results of teh analysis conducted by the T –test (Independent T-Test) on the five parameters indicate that numerically are differences, the Early-est estimated are smaller than Joko Tigkir result. In some case, Joko Tingkir have a better result estimation. However, all estimates generated by Joko Tingkir and Early-est software shown the informations has relatively no difference. This is very good for disaster mitigation in Indonesia, because the relatively similar result from the two software can be a reference for making decisions about tsunami early warning to the public more accurately. Keywords: Tsunami Parameters, Joko Tingkir, Early-est, Disaster Mitigations
{"title":"ANALISIS KEAKURATAN ESTIMASI PARAMETER TSUNAMI SECARA REAL TIME PADA SOFTWARE JOKO TINGKIR DAN EARLY- EST UNTUK GEMPA PERIODE JANUARI – APRIL 2020 DI INDONESIA","authors":"Irma Agresita Suroso, Dzulkiflih ., Madlazim .","doi":"10.26740/ifi.v9n2.p140-144","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/ifi.v9n2.p140-144","url":null,"abstract":"ABSTRAKPenelitian yang dilakukan bertujuan untuk menganalisis keakuratan dari estimasi parameter tsunami dan prediksi tsunami secara real time di wilayah Indonesia periode Januari hingga April 2020 yang dihasilkan pada penggunaan sotfware Joko Tingkir dan Early-est. Hal ini dilakukan karena Indonesia merupakan wilayah dengan tingkat seismisitas yang cukup tinggi. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa 30 event gempa bumi yang terjadi di wilayah Indonesia yang didapat melalui software Joko Tingkir dan Early-est. Data event gempa tersebut menampilkan estimasi nilai dari parameter- parameter tsunami yaitu Td, Tdur, T50Ex, Td*Tdur, dan Td*T50Ex. Hasil analisis yang telah dilakukan dengan uji T (Independent T-Test) pada kelima parameter tersebut menunjukkan bahwa secara numerik terdapat perbedaan dimana hasil estimasi yang dilakukan oleh Early-est lebih kecil dibandingkan dengan hasil dari perekaman software Joko Tingkir. Pada beberapa hasil estimasi nilai parameter tsunami, Joko Tingkir lebih unggul. Namun, secara keseluruhan estimasi yang dihasilkan oleh software Joko Tingkir dan Early-est telah menunjukkan kemajuan dimana keterangan yang dihasilkan oleh kedua software relatif tidak terdapat perbedaan. Hal ini sangat baik untuk bidang mitigasi bencana di Indonesia karena hasil yang relatif sama dari kedua software tersebut dapat menjadi acuan dalam pengambilan keputusan tentang peringatan dini tsunami yang disampaikan kepada masyarakat lebih akurat. Kata Kunci : Parameter Tsunami, Joko Tingkir, Early-est, Mitigasi Bencana ABSTRACTThis study aims to analyze the accuracy of estimated tsunami parameters and tsunami predictions in real time in the Indonesia region from January to April 2020 resulting from the use of Joko Tingkir and Early-est software. This is important because Indonesia is a region with high level of seismucity. This study used 30 earthquake events that occured in the territory of Indonesia from Joko Tingkir and early-est software. The earthquake data shows estimated values from tsunami parameters, they are Td, tdur, t50Ex, Td*Tdur, and Td*T50Ex. The results of teh analysis conducted by the T –test (Independent T-Test) on the five parameters indicate that numerically are differences, the Early-est estimated are smaller than Joko Tigkir result. In some case, Joko Tingkir have a better result estimation. However, all estimates generated by Joko Tingkir and Early-est software shown the informations has relatively no difference. This is very good for disaster mitigation in Indonesia, because the relatively similar result from the two software can be a reference for making decisions about tsunami early warning to the public more accurately. Keywords: Tsunami Parameters, Joko Tingkir, Early-est, Disaster Mitigations","PeriodicalId":56254,"journal":{"name":"Inovasi Fisika Indonesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"42487884","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}